Pub Date : 2023-04-19DOI: 10.30998/cipta.v1i3.1799
Okka Fachrizal, Yulianto Hadiprawiro, A. Hidayati
Ondel-ondel merupakan bentuk boneka sepasang laki-laki dan perempuan yang menjadi salah satu peninggalan budaya artefak sebagai ikon dari kota DKI Jakarta. Namun, sebagai peninggalan artefak budaya dan ikon kota DKI Jakarta, masih banyak masyarakat Jakarta yang minim pengetahuan mengenai asal usul hingga sejarah ondel-ondel. Penelitian ini bertujuan untuk merancang buku ilustrasi budaya Betawi berjudul Mari Mengenal Ondel-ondel sebagai media edukasi dan pembelajaran yang mudah dipahami. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data sekunder (buku, jurnal ilmiah, skripsi, hingga tesis) dan data primer (waancara secara langsung). Hasil yang dicapai berupa buku ilustrasi mengenai ondel-ondel dengan mengkombinasi konsep desain berupa prinsip desain, gaya ilustrasi, pemilihan warna, dan jenis huruf yang digunakan. Prinsip desain yang digunakan dalam perancangan ini adalah keseimbangan dan proporsi antara teks dan ilustrasi. Gaya ilustrasi yang digunakan dalam perancangan buku ilustrasi ini adalah ilustrasi kartun sebagai gambaran visual mengenai teks yang dijelaskan. Perancangan buku ilustrasi mengenai ondel-ondel ini diharapkan dapat menjadi media informasi untuk masyarakat dan menambah wawasan kepada pembaca buku.
{"title":"Perancangan Buku Ilustrasi Anak Mari Mengenal Ondel-Ondel","authors":"Okka Fachrizal, Yulianto Hadiprawiro, A. Hidayati","doi":"10.30998/cipta.v1i3.1799","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/cipta.v1i3.1799","url":null,"abstract":"Ondel-ondel merupakan bentuk boneka sepasang laki-laki dan perempuan yang menjadi salah satu peninggalan budaya artefak sebagai ikon dari kota DKI Jakarta. Namun, sebagai peninggalan artefak budaya dan ikon kota DKI Jakarta, masih banyak masyarakat Jakarta yang minim pengetahuan mengenai asal usul hingga sejarah ondel-ondel. Penelitian ini bertujuan untuk merancang buku ilustrasi budaya Betawi berjudul Mari Mengenal Ondel-ondel sebagai media edukasi dan pembelajaran yang mudah dipahami. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data sekunder (buku, jurnal ilmiah, skripsi, hingga tesis) dan data primer (waancara secara langsung). Hasil yang dicapai berupa buku ilustrasi mengenai ondel-ondel dengan mengkombinasi konsep desain berupa prinsip desain, gaya ilustrasi, pemilihan warna, dan jenis huruf yang digunakan. Prinsip desain yang digunakan dalam perancangan ini adalah keseimbangan dan proporsi antara teks dan ilustrasi. Gaya ilustrasi yang digunakan dalam perancangan buku ilustrasi ini adalah ilustrasi kartun sebagai gambaran visual mengenai teks yang dijelaskan. Perancangan buku ilustrasi mengenai ondel-ondel ini diharapkan dapat menjadi media informasi untuk masyarakat dan menambah wawasan kepada pembaca buku.","PeriodicalId":37227,"journal":{"name":"Alam Cipta","volume":"107 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88119863","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini membahas tentang katalog foto produk Fanschant Store di kota Malang yang berfungsi untuk membantu mempromosikan dan membuat sebuah katalog produk. Fanschant store merupakan brand baru dan memiliki produk-produk baju, jaket, topi, dan celana. Dalam katalog ini akan menampilkan hasil foto produk fanschant, ukuran produk dan harga produk yang nantinya akan menjadi media untuk mempromosikan kepada masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan observasi yaitu melakukan pengamatan langsung ke lokasi yang dituju dan melakukan wawancara kepada pemilik toko Fanschant Store dan kepada masyarakat yang menyukai atau mendukung tim sepak bola Arema yang kemudian didukung oleh studi pustaka yang bersumber dari jurnal dan buku. Proses perancangan pembuatan katalog foto produk ini dimulai dari pra produksi meliputi konsep, pembuatan thumbnails foto, dan layout katalog. Dan dilanjutkan ke tahap produksi foto dan editing. Tahapan editing menggabungkan elemen visual meliputi foto, teks, dan warna. Setelah dilakukan uji validasi melalui media kuisioner yang disebar sesuai target, menunjukkan katalog produk ini masuk dalam kategori layak dengan penilaian dari 30 responden. Dengan demikian katalog foto produk Fanschant Store telah berhasil memberikan informasi dan juga promosi tentang produknya yang menarik yang disajikan dalam katalog.
{"title":"Katalog Foto Produk Fanschant Store di Kota Malang Sebagai Media Promosi","authors":"Elfa Olivia Verdiana, Yogi Widya Saka Warsaa, Handry Rochmad Dwi Happy","doi":"10.30998/cipta.v1i3.1798","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/cipta.v1i3.1798","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang katalog foto produk Fanschant Store di kota Malang yang berfungsi untuk membantu mempromosikan dan membuat sebuah katalog produk. Fanschant store merupakan brand baru dan memiliki produk-produk baju, jaket, topi, dan celana. Dalam katalog ini akan menampilkan hasil foto produk fanschant, ukuran produk dan harga produk yang nantinya akan menjadi media untuk mempromosikan kepada masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan observasi yaitu melakukan pengamatan langsung ke lokasi yang dituju dan melakukan wawancara kepada pemilik toko Fanschant Store dan kepada masyarakat yang menyukai atau mendukung tim sepak bola Arema yang kemudian didukung oleh studi pustaka yang bersumber dari jurnal dan buku. Proses perancangan pembuatan katalog foto produk ini dimulai dari pra produksi meliputi konsep, pembuatan thumbnails foto, dan layout katalog. Dan dilanjutkan ke tahap produksi foto dan editing. Tahapan editing menggabungkan elemen visual meliputi foto, teks, dan warna. Setelah dilakukan uji validasi melalui media kuisioner yang disebar sesuai target, menunjukkan katalog produk ini masuk dalam kategori layak dengan penilaian dari 30 responden. Dengan demikian katalog foto produk Fanschant Store telah berhasil memberikan informasi dan juga promosi tentang produknya yang menarik yang disajikan dalam katalog.","PeriodicalId":37227,"journal":{"name":"Alam Cipta","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82020977","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-19DOI: 10.30998/cipta.v1i3.1802
Irae Fiqi Risnanda, Ahmad Faiz Muntazori, Ahmad Alberd
Es Selendang Mayang merupakan minuman khas Betawi yang menyegarkan. Di kalangan masyarakat Betawi minuman ini biasanya disajikan pada saat acara tertentu, seperti acara lebaran dan acara keluarga lainnya. Namun seiring perkembangan saat ini, es selendang mayang mulai tenggelam dan sudah jarang ditemui, karena banyak yang menganggap minuman ini merupakan minuman lawas atau kuno dan sudah jarang ditemukan pedaang yang menjual jajanan ini. Penelitian ini bertujuan untuk merancang film dokumenter tentang jajanan khas Betawi berjudul Es Selendang Mayang agar jajanan ini dapat diperkenalkan kembali sekaligus melestarikan jajanan tersebut. Hasil yang dicapai dari film dokumenter ini adalah sebagai media tontonan yang menarik dengan maksud dan tujuan untuk memperkenalkan kuliner atau jajanan khas Betawi es selendang mayang kepada masyarakat. Dengan dibuatnya perancangan film dokumenter ini diharapkan mampu memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat bahwa jajanan zaman dulu harus dilestarikan kembali serta diperkenalkan kepada anak cucunya agar tidak terlupakan, sehingga bisa tetap eksis bersaing dengan jajanan kekinian yang sedang ramai disukai di era sekarang ini.
{"title":"Perancangan Film Dokumenter Es Selendang Mayang sebagai Jajanan Kuliner Betawi","authors":"Irae Fiqi Risnanda, Ahmad Faiz Muntazori, Ahmad Alberd","doi":"10.30998/cipta.v1i3.1802","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/cipta.v1i3.1802","url":null,"abstract":"Es Selendang Mayang merupakan minuman khas Betawi yang menyegarkan. Di kalangan masyarakat Betawi minuman ini biasanya disajikan pada saat acara tertentu, seperti acara lebaran dan acara keluarga lainnya. Namun seiring perkembangan saat ini, es selendang mayang mulai tenggelam dan sudah jarang ditemui, karena banyak yang menganggap minuman ini merupakan minuman lawas atau kuno dan sudah jarang ditemukan pedaang yang menjual jajanan ini. Penelitian ini bertujuan untuk merancang film dokumenter tentang jajanan khas Betawi berjudul Es Selendang Mayang agar jajanan ini dapat diperkenalkan kembali sekaligus melestarikan jajanan tersebut. Hasil yang dicapai dari film dokumenter ini adalah sebagai media tontonan yang menarik dengan maksud dan tujuan untuk memperkenalkan kuliner atau jajanan khas Betawi es selendang mayang kepada masyarakat. Dengan dibuatnya perancangan film dokumenter ini diharapkan mampu memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat bahwa jajanan zaman dulu harus dilestarikan kembali serta diperkenalkan kepada anak cucunya agar tidak terlupakan, sehingga bisa tetap eksis bersaing dengan jajanan kekinian yang sedang ramai disukai di era sekarang ini.","PeriodicalId":37227,"journal":{"name":"Alam Cipta","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72556403","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-19DOI: 10.30998/cipta.v1i3.1783
Qisthi Maghfiroh
Lasem merupakan salah satu sentra industri batik tulis di Indonesia yang mempunyai hasil batikan yang rumit, dengan permainan warna yang indah, serta hasil canthingan yang unik dan khas. Pembuatan motif pada batik tulis Lasem banyak terinspirasi oleh ornamen kebudayaan Cina misalnya burung hong, ornamen kebudayaan barat (Belanda) misalnya buket, dan ornamen kebudayaan keraton misalnya kawung. Pembatik pribumi Lasem dan sekitarnya juga telah menciptakan motif-motif khas Lasem, misalnya latohan, kricakan, gunung ringgit, dan yang lain. Motif-motif khas Lasem terinspirasi dari lingkungan alam di sekitar Lasem, juga peristiwa sejarah yang terjadi pada saat itu. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan proses penciptaan desain motif batik buket buah kawis yang terinspirasi dari buah kawis yang banyak ditemui di lingkungan Lasem. Metode pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian: (1) Kawis merupakan salah satu buah yang tumbuh subur di lingkungan sekitar Lasem, yang dijadikan bahan baku pembuatan sirup kawista, yaitu oleh-oleh khas dari Kabupaten Rembang; dan (2) Pembatik di Lasem belum banyak yang membuat desain batik dengan mengangkat buah kawis sebagai ornamen batik khas Lasem yang unik dan khas.
{"title":"Motif Batik Buket Buah Kawis","authors":"Qisthi Maghfiroh","doi":"10.30998/cipta.v1i3.1783","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/cipta.v1i3.1783","url":null,"abstract":"Lasem merupakan salah satu sentra industri batik tulis di Indonesia yang mempunyai hasil batikan yang rumit, dengan permainan warna yang indah, serta hasil canthingan yang unik dan khas. Pembuatan motif pada batik tulis Lasem banyak terinspirasi oleh ornamen kebudayaan Cina misalnya burung hong, ornamen kebudayaan barat (Belanda) misalnya buket, dan ornamen kebudayaan keraton misalnya kawung. Pembatik pribumi Lasem dan sekitarnya juga telah menciptakan motif-motif khas Lasem, misalnya latohan, kricakan, gunung ringgit, dan yang lain. Motif-motif khas Lasem terinspirasi dari lingkungan alam di sekitar Lasem, juga peristiwa sejarah yang terjadi pada saat itu. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan proses penciptaan desain motif batik buket buah kawis yang terinspirasi dari buah kawis yang banyak ditemui di lingkungan Lasem. Metode pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian: (1) Kawis merupakan salah satu buah yang tumbuh subur di lingkungan sekitar Lasem, yang dijadikan bahan baku pembuatan sirup kawista, yaitu oleh-oleh khas dari Kabupaten Rembang; dan (2) Pembatik di Lasem belum banyak yang membuat desain batik dengan mengangkat buah kawis sebagai ornamen batik khas Lasem yang unik dan khas.","PeriodicalId":37227,"journal":{"name":"Alam Cipta","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83003128","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kongahyan adalah kesenian penggabungan dari kebudayaan Cina dan Betawi sehingga hal itu menjadi salah satu keistimewaan pada alat musik kongahyan. Namun, sangat minim masyarakat, terutama generasi muda, yang mengetahui akan keberadaan alat musik kongahyan dari Betawi ini. Keberadaan kongahyan pun hanya sebagai pengiring musik suatu acara seperti lenong atau ondel-ondel, sehingga banyak yang tidak mengetahui bentuk alat musik ini. Penelitian ini bertujuan untuk merancang film dokumenter agar pengenalan terhadap alat musik kongahyan dapat tersampaikan dengan baik dan menyeluruh kepada masyarakat, terutama pada generasi muda. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatifdengan pengumpulan data melalui studi literatur, wawancara, dan observasi lapangan. Hasil yang dicapai berupa film dokumenter dengan target remaja sehingga diharapkan remaja mampu mengenali dan memperkenalkan alat musik daerah ini yang merupakan bagian dari warisan budaya Betawi kepada generasi selanjutnya agar alat musik ini tetap terjaga kelestariannya sehingga tidak hilang dari kebudayaan Betawi.
{"title":"Perancangan Film Dokumenter Kongahyan sebagai Alat Musik Tradisional Betawi","authors":"Khalisha Defa, Santi Sidhartani, Wulandari Wulandari","doi":"10.30998/cipta.v1i3.1801","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/cipta.v1i3.1801","url":null,"abstract":"Kongahyan adalah kesenian penggabungan dari kebudayaan Cina dan Betawi sehingga hal itu menjadi salah satu keistimewaan pada alat musik kongahyan. Namun, sangat minim masyarakat, terutama generasi muda, yang mengetahui akan keberadaan alat musik kongahyan dari Betawi ini. Keberadaan kongahyan pun hanya sebagai pengiring musik suatu acara seperti lenong atau ondel-ondel, sehingga banyak yang tidak mengetahui bentuk alat musik ini. Penelitian ini bertujuan untuk merancang film dokumenter agar pengenalan terhadap alat musik kongahyan dapat tersampaikan dengan baik dan menyeluruh kepada masyarakat, terutama pada generasi muda. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatifdengan pengumpulan data melalui studi literatur, wawancara, dan observasi lapangan. Hasil yang dicapai berupa film dokumenter dengan target remaja sehingga diharapkan remaja mampu mengenali dan memperkenalkan alat musik daerah ini yang merupakan bagian dari warisan budaya Betawi kepada generasi selanjutnya agar alat musik ini tetap terjaga kelestariannya sehingga tidak hilang dari kebudayaan Betawi.","PeriodicalId":37227,"journal":{"name":"Alam Cipta","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75562334","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-19DOI: 10.30998/cipta.v1i3.1767
Faisal Akbar
Teknologi menjadi salah satu bagian dari proses berkesenian bahkan menjadi media berkesenian itu sendiri. Keberadaan teknologi dalam praktik berkesenian saat ini mampu merubah cara pandang dan juga cara produksi sebuah karya serta kegiatan seni. Berbagai bidang seni yang biasanya menggunakan cara konvensional mulai menggunakan bantuan teknologi. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi dalam menciptakan ruang pamer digital, Fakultas Seni dan Desain (FSD) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar Phinisi Fest #1 2023: International Art & Education Virtual Exhibition. Sebuah pameran Internasional secara virtual yang dilaksanakan pada tanggal 24-26 Februari 2023 dengan mengangkat tema “Celebrating the Diversity of Art and Education in Unity” kemudian mengumumkan dan mengundang secara terbuka (open call), untuk menjaring seniman peserta. hal tersebut menjadi alasan dibuatnya penelitian ini, dengan tujuan pelaporan proses perancangan karya dengan judul “The Phini-Sea” menggunakan media kolase digital. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi terhadap subjek perancangan, mengumpulkan data yang berpedoman pada buku-buku, jurnal maupun artikel online pada situs internet yang berkaitan. Adapun tahapan penelitian menggunakan pendekatan proses desain yaitu eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Hasil dari penelitian ini dapat menunjukan bagaimana proses perancangan untuk menghasilkan sebuah karya kolase (final artwork) dimuat dalam pameran Phinisi Fest #1 2023: International Art & Education Virtual Exhibition yang diadakan oleh Fakultas Seni dan Desain (FSD) Universitas Negeri Makassar (UNM) secara virtual.
{"title":"Proses Perancangan Karya The Phini-Sea Menggunakan Media Kolase Digital","authors":"Faisal Akbar","doi":"10.30998/cipta.v1i3.1767","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/cipta.v1i3.1767","url":null,"abstract":"Teknologi menjadi salah satu bagian dari proses berkesenian bahkan menjadi media berkesenian itu sendiri. Keberadaan teknologi dalam praktik berkesenian saat ini mampu merubah cara pandang dan juga cara produksi sebuah karya serta kegiatan seni. Berbagai bidang seni yang biasanya menggunakan cara konvensional mulai menggunakan bantuan teknologi. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi dalam menciptakan ruang pamer digital, Fakultas Seni dan Desain (FSD) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar Phinisi Fest #1 2023: International Art & Education Virtual Exhibition. Sebuah pameran Internasional secara virtual yang dilaksanakan pada tanggal 24-26 Februari 2023 dengan mengangkat tema “Celebrating the Diversity of Art and Education in Unity” kemudian mengumumkan dan mengundang secara terbuka (open call), untuk menjaring seniman peserta. hal tersebut menjadi alasan dibuatnya penelitian ini, dengan tujuan pelaporan proses perancangan karya dengan judul “The Phini-Sea” menggunakan media kolase digital. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi terhadap subjek perancangan, mengumpulkan data yang berpedoman pada buku-buku, jurnal maupun artikel online pada situs internet yang berkaitan. Adapun tahapan penelitian menggunakan pendekatan proses desain yaitu eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Hasil dari penelitian ini dapat menunjukan bagaimana proses perancangan untuk menghasilkan sebuah karya kolase (final artwork) dimuat dalam pameran Phinisi Fest #1 2023: International Art & Education Virtual Exhibition yang diadakan oleh Fakultas Seni dan Desain (FSD) Universitas Negeri Makassar (UNM) secara virtual.","PeriodicalId":37227,"journal":{"name":"Alam Cipta","volume":"20 2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82636119","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.47836/ac.15.2.paper02
Saad Mohsin Hmoud, Shatha Saleem Almodhafar
Al-Tahrir Square is the most effective Square in Baghdad, has many cultural and urban landmarks, and the most famous is the Freedom Memorial. As a valuable public space, this Square has faced urban transformation and dilution of social identity due to the collective memory and the built environment changing its meaning. This research aims at uncovering recent urban memory and reproducing collective memory in urban public spaces. Qualitative research was applied through a field study and interviews with 40 participants aged 18 and 75. Most of the people we interviewed thought that their part in the research helped them to understand how urban memory works now. This study shows that events and political activities created the memory of the place in the urban public space under study and that the place's transformation into a place of attraction and conflict between the forces of its original use led to the creation of a kind of new memory place. Keywords: urban memory, recasting memory, Al Tahrir Square, urban space, collective memory)
{"title":"RECASTING THE URBAN MEMORY OF AL- TAHRIR SQUARE, BAGHDAD, IRAQ","authors":"Saad Mohsin Hmoud, Shatha Saleem Almodhafar","doi":"10.47836/ac.15.2.paper02","DOIUrl":"https://doi.org/10.47836/ac.15.2.paper02","url":null,"abstract":"Al-Tahrir Square is the most effective Square in Baghdad, has many cultural and urban landmarks, and the most famous is the Freedom Memorial. As a valuable public space, this Square has faced urban transformation and dilution of social identity due to the collective memory and the built environment changing its meaning. This research aims at uncovering recent urban memory and reproducing collective memory in urban public spaces. Qualitative research was applied through a field study and interviews with 40 participants aged 18 and 75. Most of the people we interviewed thought that their part in the research helped them to understand how urban memory works now. This study shows that events and political activities created the memory of the place in the urban public space under study and that the place's transformation into a place of attraction and conflict between the forces of its original use led to the creation of a kind of new memory place.\u0000Keywords: urban memory, recasting memory, Al Tahrir Square, urban space, collective memory)","PeriodicalId":37227,"journal":{"name":"Alam Cipta","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89136374","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.47836/ac.15.2.paper10
Arya Harditya Rusmadi
Arguably, recreating virtual space has been a slow-developing concept to many skeptical creative media communities and scholars. With the rapid growth of new media technologies, analogue or digital, society must exercise critical thinking in how these realizes the former impossibilities. Contemporarily, technologies are embedded in our everyday life, and yet we were not certain if these strongly transformed us. Unexpectedly, the COVID-19 pandemic radically disrupted every aspect of life, including education, and as a result educational institution demanding for new systems and structures that ensure uninterrupted learning for all students. We were forced to modify our activities, and it is a fact that many struggles and postponed. It is an entirely diverse challenge experienced by creative media educators. The direct hands-on instructions needed to be converted to live and/or recorded virtual simulation. Countless educational institutions have experimented with a hybrid learning approach to deliver teaching and evaluated their learning outcomes. In this article, I will share my experience in hybrid learning for one of the visual communication design courses, specifically photography.
{"title":"HYBRID LEARNING IN PHOTOGRAPHY CLASS AMIDST PANDEMICS","authors":"Arya Harditya Rusmadi","doi":"10.47836/ac.15.2.paper10","DOIUrl":"https://doi.org/10.47836/ac.15.2.paper10","url":null,"abstract":"Arguably, recreating virtual space has been a slow-developing concept to many skeptical creative media communities and scholars. With the rapid growth of new media technologies, analogue or digital, society must exercise critical thinking in how these realizes the former impossibilities. Contemporarily, technologies are embedded in our everyday life, and yet we were not certain if these strongly transformed us. Unexpectedly, the COVID-19 pandemic radically disrupted every aspect of life, including education, and as a result educational institution demanding for new systems and structures that ensure uninterrupted learning for all students. We were forced to modify our activities, and it is a fact that many struggles and postponed. It is an entirely diverse challenge experienced by creative media educators. The direct hands-on instructions needed to be converted to live and/or recorded virtual simulation. Countless educational institutions have experimented with a hybrid learning approach to deliver teaching and evaluated their learning outcomes. In this article, I will share my experience in hybrid learning for one of the visual communication design courses, specifically photography.","PeriodicalId":37227,"journal":{"name":"Alam Cipta","volume":"267 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75962197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.47836/ac.15.2.paper05
Min-Juan Zhou, Z. Cheng, Kamal Sabran
Sound can affect patients, staff, and visitors in healthcare settings in many ways. The purpose of this review was to synthesize and investigate sound in healthcare settings and the effects of these sounds. Relevant studies published between January 2017 and June 2022 were searched through a systematic literature review process using the Google Scholar, PubMed, Scopus, Web of Science, and Wiley Online Library databases. A total of 25 papers met the inclusion criteria. The study results cover three main areas: perceived sound sources and sound levels; associations between healthcare settings and sound; and sound’s effects on patients and staff. This study shows that in terms of sound, the environment in hospitals, nursing homes, and outpatient centers is boisterous. Among other findings, associations were identified between sound and types of healthcare services; activities and behaviors; architectural features and materials; and mobile communication devices. Most studies report that sound has adverse effects on patients and staff, while nursing home-related studies report the positive attitudes of residents to musical activities. By evaluating the multiple sound-related solutions available, this review indicates that future research in this area should focus on the long-term effectiveness of interventions and the provision of standards of practice for optimal sound environments, based on different healthcare settings.
声音可以以多种方式影响医疗保健环境中的患者、工作人员和访客。本综述的目的是综合和调查卫生保健环境中的声音和这些声音的影响。2017年1月至2022年6月期间发表的相关研究通过系统的文献综述过程检索,使用了Google Scholar、PubMed、Scopus、Web of Science和Wiley Online Library数据库。共有25篇论文符合纳入标准。研究结果涵盖三个主要领域:感知声源和声级;医疗环境与声音之间的关联;以及声音对病人和工作人员的影响。本研究显示,在声音方面,医院、疗养院和门诊中心的环境是喧闹的。在其他调查结果中,确定了健全的医疗保健服务与类型之间的关联;活动和行为;建筑特点和材料;以及移动通信设备。大多数研究报告声音对病人和工作人员有不利影响,而养老院相关研究报告了居民对音乐活动的积极态度。通过评估多种可用的声音相关解决方案,本综述表明,该领域的未来研究应侧重于干预措施的长期有效性,并根据不同的医疗保健环境提供最佳声音环境的实践标准。
{"title":"AMBIENT SOUND IN HEALTHCARE SETTINGS AND ITS EFFECTS ON PATIENTS AND STAFF: A\u0000SYSTEMATIC REVIEW","authors":"Min-Juan Zhou, Z. Cheng, Kamal Sabran","doi":"10.47836/ac.15.2.paper05","DOIUrl":"https://doi.org/10.47836/ac.15.2.paper05","url":null,"abstract":"Sound can affect patients, staff, and visitors in healthcare settings in many ways. The purpose of this review was to synthesize and investigate sound in healthcare settings and the effects of these sounds. Relevant studies published between January 2017 and June 2022 were searched through a systematic literature review process using the Google Scholar, PubMed, Scopus, Web of Science, and Wiley Online Library databases. A total of 25 papers met the inclusion criteria. The study results cover three main areas: perceived sound sources and sound levels; associations between healthcare settings and sound; and sound’s effects on patients and staff. This study shows that in terms of sound, the environment in hospitals, nursing homes, and outpatient centers is boisterous. Among other findings, associations were identified between sound and types of healthcare services; activities and behaviors; architectural features and materials; and mobile communication devices. Most studies report that sound has adverse effects on patients and staff, while nursing home-related studies report the positive attitudes of residents to musical activities. By evaluating the multiple sound-related solutions available, this review indicates that future research in this area should focus on the long-term effectiveness of interventions and the provision of standards of practice for optimal sound environments, based on different healthcare settings.","PeriodicalId":37227,"journal":{"name":"Alam Cipta","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79124554","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}