Pub Date : 2018-12-23DOI: 10.24114/EINSTEIN.V5I2.11841
Nurul Huda Sulaiman, Lastri Aryani Malau, F. Lubis, Nurhailani Br Harahap, Fadly Rikki Manalu, Agus Kembaren
Tempurung kemiri merupakan limbah organik yang dapat diuraikan namun dengan teksturnya yang cukup keras sehingga membutuhkan waktu untuk menguraikannya secara alamiah, sehingga kulit kemiri menjadi limbah yang sangat meresahkan masyarakat sehingga dilakukan berbagai upaya untuk memanfaatkan limbah kulit kemiri.Proses pembuatan karbon aktif melalui tiga tahapan yaitu proses pengarangan atau kabonisasi, proses aktivasi dan proses dehidrasi. Untuk menjadi arang, tempurung kemiri awalnya dikeringkan diterik matahari dan dioven pada suhu 110°C selama 1 jam. Kemudian tempurung kemiri di furnace pada suhu 700°C selama 2 jam agar menjadi arang. Arang yang dihasilkan direndam dalam larutan H3PO4 pada konsentrasi 2,5%, 5,0% dan 7,5% selama 24 jam. Selanjutnya dioven untuk menghilangkan kadar air pada arang. Arang yang sudah dioven diaktivasi termal dalam furnace pada suhu 700°C selama 2 jam. Yang dianalisa dalam penelitian ini adalah kadar air, kadar abu, daya serap terhadap iodium, dan kristalinitas. Dari uji kualitas karbon aktif yang dilakukan, kualitas karbon aktif yang terbaik diperoleh pada konsentrasi asam posfat 7,5% dengan kadar air 6,95 %, kadar abu 2,38%, daya serap terhadap kadar iod sebesar 602,91 mg/g yang memenuhi standar SNI 06-3703-1995. Hasil yang di dapat dari penelitian ini yaitu semakin tinggi konsentrasi zat aktivator, dan waktu aktivasi maka semakin tinggi daya serap karbon aktif.Kata Kunci: Karbon aktif, Tempurung Kemiri, Asam Fosfat
{"title":"PENGOLAHAN TEMPURUNG KEMIRI SEBAGAI KARBON AKTIF DENGAN VARIASI AKTIVATOR ASAM FOSFAT","authors":"Nurul Huda Sulaiman, Lastri Aryani Malau, F. Lubis, Nurhailani Br Harahap, Fadly Rikki Manalu, Agus Kembaren","doi":"10.24114/EINSTEIN.V5I2.11841","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/EINSTEIN.V5I2.11841","url":null,"abstract":"Tempurung kemiri merupakan limbah organik yang dapat diuraikan namun dengan teksturnya yang cukup keras sehingga membutuhkan waktu untuk menguraikannya secara alamiah, sehingga kulit kemiri menjadi limbah yang sangat meresahkan masyarakat sehingga dilakukan berbagai upaya untuk memanfaatkan limbah kulit kemiri.Proses pembuatan karbon aktif melalui tiga tahapan yaitu proses pengarangan atau kabonisasi, proses aktivasi dan proses dehidrasi. Untuk menjadi arang, tempurung kemiri awalnya dikeringkan diterik matahari dan dioven pada suhu 110°C selama 1 jam. Kemudian tempurung kemiri di furnace pada suhu 700°C selama 2 jam agar menjadi arang. Arang yang dihasilkan direndam dalam larutan H3PO4 pada konsentrasi 2,5%, 5,0% dan 7,5% selama 24 jam. Selanjutnya dioven untuk menghilangkan kadar air pada arang. Arang yang sudah dioven diaktivasi termal dalam furnace pada suhu 700°C selama 2 jam. Yang dianalisa dalam penelitian ini adalah kadar air, kadar abu, daya serap terhadap iodium, dan kristalinitas. Dari uji kualitas karbon aktif yang dilakukan, kualitas karbon aktif yang terbaik diperoleh pada konsentrasi asam posfat 7,5% dengan kadar air 6,95 %, kadar abu 2,38%, daya serap terhadap kadar iod sebesar 602,91 mg/g yang memenuhi standar SNI 06-3703-1995. Hasil yang di dapat dari penelitian ini yaitu semakin tinggi konsentrasi zat aktivator, dan waktu aktivasi maka semakin tinggi daya serap karbon aktif.Kata Kunci: Karbon aktif, Tempurung Kemiri, Asam Fosfat","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133765277","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-31DOI: 10.24114/einstein.v7i1.12494
Siti Hajar Pohan, R. Sani
Telah dilakukan penelitian yang berjudul penentuan mineral kalsit dan dolomit pada citra sayatan tipis batuan karbonat menggunakan metode jaringan syaraf tiruan berbasis Matlab dengan tujuan untuk pengembangan metode petografi thin slice batuan. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi mineral kalsit dan dolomit menggunakan metode pengolahan citra hasil thin slice batuan karbonat. Metode pengolahan citra yang digunakan pada penelitian ini adalah metode jaringan syaraf tiruan Extreme Learning Machine (ELM) dan ekstraksi ciri menggunakan metode Gray Level Co-occurrence Matrix (GLCM). Hasil dari penelitian meunjukkan keberhasilan program dapat mengidentifikasi mineral kalsit dan dolomit dengan besar persentase keberhasilan mencapai 90%.Kata Kunci : Kalsit, Dolomit, Matlab, Jaringan Syaraf Tiruan
{"title":"PENENTUAN MINERAL KALSIT DAN DOLOMIT PADA CITRA HASIL THIN SLICE BATUAN KARBONAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS MATLAB","authors":"Siti Hajar Pohan, R. Sani","doi":"10.24114/einstein.v7i1.12494","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/einstein.v7i1.12494","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian yang berjudul penentuan mineral kalsit dan dolomit pada citra sayatan tipis batuan karbonat menggunakan metode jaringan syaraf tiruan berbasis Matlab dengan tujuan untuk pengembangan metode petografi thin slice batuan. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi mineral kalsit dan dolomit menggunakan metode pengolahan citra hasil thin slice batuan karbonat. Metode pengolahan citra yang digunakan pada penelitian ini adalah metode jaringan syaraf tiruan Extreme Learning Machine (ELM) dan ekstraksi ciri menggunakan metode Gray Level Co-occurrence Matrix (GLCM). Hasil dari penelitian meunjukkan keberhasilan program dapat mengidentifikasi mineral kalsit dan dolomit dengan besar persentase keberhasilan mencapai 90%.Kata Kunci : Kalsit, Dolomit, Matlab, Jaringan Syaraf Tiruan","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131494619","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2017-03-24DOI: 10.24114/EINSTEIN.V5I2.11837
A. Maha
Load cell banyak digunakan sebagai sensor pada timbangan digital. Namun, timbangan digital yang tersedia pada umumnya tidak menyediakan fasilitas untuk memori. Fasilitas penyimpanan data secara digital dibutuhkan untuk beberapa aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan timbangan digital ini menggunakan load cell berbasis Arduino Uno dengan tampilan LCD dan kemampuan menyimpan data. Pada penelitian ini digunakan perangkat keras (hardware): sensor load cell, Arduino Uno, Mikrokontroler ATMega328, HX711, dan LCD. Sistem kerja timbangan dimulai dengan menerima tegangan dari load cell yang diberi beban, kemudian sinyal diteruskan ke HX711 sebagai penguat sinyal, dan diteruskan melalui ADC Arduino. Selanjutnya, sinyal diolah menggunakan ATMega328 yang diprogram dengan bahasa C pada Arduino Uno untuk dapat ditampilkan pada LCD dan disimpan pada memori. Konstruksi timbangan digital dengan menggunakan load cell berbasis Arduino Uno dengan menggunakan tampilan LCD (Liquid Crystal Display) berhasil dibuat dengan hasil uji yang telah memenuhi standard. Hasil pengujian timbangan digital telah dilakukan dengan rata – rata persentase kesalahan sebesar 0,39%. Perhitungan pengukuran massa yang mampu dideteksi adalah pada rentang 189,09 gr hingga 449,27 gr dengan tingkat kepercayaan 95%. Kata Kunci : Sensor Load Cell, HX711, Arduino Uno, Mikrokontroler ATMega328, dan LCD
{"title":"KONSTRUKSI TIMBANGAN DIGITAL MENGGUNAKAN LOAD CELL BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN TAMPILAN LCD (Liquid Crystal Display)","authors":"A. Maha","doi":"10.24114/EINSTEIN.V5I2.11837","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/EINSTEIN.V5I2.11837","url":null,"abstract":"Load cell banyak digunakan sebagai sensor pada timbangan digital. Namun, timbangan digital yang tersedia pada umumnya tidak menyediakan fasilitas untuk memori. Fasilitas penyimpanan data secara digital dibutuhkan untuk beberapa aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan timbangan digital ini menggunakan load cell berbasis Arduino Uno dengan tampilan LCD dan kemampuan menyimpan data. Pada penelitian ini digunakan perangkat keras (hardware): sensor load cell, Arduino Uno, Mikrokontroler ATMega328, HX711, dan LCD. Sistem kerja timbangan dimulai dengan menerima tegangan dari load cell yang diberi beban, kemudian sinyal diteruskan ke HX711 sebagai penguat sinyal, dan diteruskan melalui ADC Arduino. Selanjutnya, sinyal diolah menggunakan ATMega328 yang diprogram dengan bahasa C pada Arduino Uno untuk dapat ditampilkan pada LCD dan disimpan pada memori. Konstruksi timbangan digital dengan menggunakan load cell berbasis Arduino Uno dengan menggunakan tampilan LCD (Liquid Crystal Display) berhasil dibuat dengan hasil uji yang telah memenuhi standard. Hasil pengujian timbangan digital telah dilakukan dengan rata – rata persentase kesalahan sebesar 0,39%. Perhitungan pengukuran massa yang mampu dideteksi adalah pada rentang 189,09 gr hingga 449,27 gr dengan tingkat kepercayaan 95%. Kata Kunci : Sensor Load Cell, HX711, Arduino Uno, Mikrokontroler ATMega328, dan LCD","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130083532","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2015-03-24DOI: 10.24114/EINSTEIN.V6I2.12076
M. Sinulingga
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan komposisi terbaik batubata menggunakan abu sekam padi dengan tanah liat terhadap kuat tekan, daya serap air, massa jenis batu bata serta mengetahui struktrur kristal dan fase-fase pengisi pada batu bata. Metode penelitian ini dilakukan dengan menambahkan abu sekam padi (0%, 2%, 4%, 6%, 8% ) dengan tanah liat campuran yang homogen. Penelitian ini dilakukan pencetakan, pengeringan alami selama 14 hari, pembakaran secara tradisional selama 3 x 24 jam, dan pendinginan batu bata selama 3 x 24 jam. Berdasarkan standarisasi SII-0021-1978 batu bata merah kuat tekan batu bata penambahan abu sekam padi 2%, 4%, dan 6% mendekati standar mutu kelas 50 sebesar 5.0 MPa dibandingkan tanpa menggunakan abu sekam padi. Penambahan abu sekam padi sebanyak 8% ternyata menunjukkan daya serap air lebih tinggi dengan nilai section rate yang diijinkan 20 gr/dm2/menit di bandingkan batu bata dengan abu sekam padi 0%, 2%, 4%, dan 6% dengan lama perendaman selama 6 menit. Dari data pengujian massa jenis batu bata dengan menambahkan abu sekam padi pada tanah liat menunjukkan bahwa semakin banyaknya campuran abu sekam padi maka semakin menurunnya massa jenis batu bata. Hasil analisis X-Ray Difraction penambahan 2% abu sekam padi atau tanpa menggunakan abu sekam padi pada tanah liat memiliki fase dominan SiO2 (Quartz) dengan stuktur Kristal trigonal (hexagonal axes).Kata Kunci : Batu bata, Abu Sekam Padi, Massa Jenis, Daya Serap Air, Kuat Tekan, X-Ray Difraction.
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI CAMPURAN TERHADAP KEKUATAN BATU BATA","authors":"M. Sinulingga","doi":"10.24114/EINSTEIN.V6I2.12076","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/EINSTEIN.V6I2.12076","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan komposisi terbaik batubata menggunakan abu sekam padi dengan tanah liat terhadap kuat tekan, daya serap air, massa jenis batu bata serta mengetahui struktrur kristal dan fase-fase pengisi pada batu bata. Metode penelitian ini dilakukan dengan menambahkan abu sekam padi (0%, 2%, 4%, 6%, 8% ) dengan tanah liat campuran yang homogen. Penelitian ini dilakukan pencetakan, pengeringan alami selama 14 hari, pembakaran secara tradisional selama 3 x 24 jam, dan pendinginan batu bata selama 3 x 24 jam. Berdasarkan standarisasi SII-0021-1978 batu bata merah kuat tekan batu bata penambahan abu sekam padi 2%, 4%, dan 6% mendekati standar mutu kelas 50 sebesar 5.0 MPa dibandingkan tanpa menggunakan abu sekam padi. Penambahan abu sekam padi sebanyak 8% ternyata menunjukkan daya serap air lebih tinggi dengan nilai section rate yang diijinkan 20 gr/dm2/menit di bandingkan batu bata dengan abu sekam padi 0%, 2%, 4%, dan 6% dengan lama perendaman selama 6 menit. Dari data pengujian massa jenis batu bata dengan menambahkan abu sekam padi pada tanah liat menunjukkan bahwa semakin banyaknya campuran abu sekam padi maka semakin menurunnya massa jenis batu bata. Hasil analisis X-Ray Difraction penambahan 2% abu sekam padi atau tanpa menggunakan abu sekam padi pada tanah liat memiliki fase dominan SiO2 (Quartz) dengan stuktur Kristal trigonal (hexagonal axes).Kata Kunci : Batu bata, Abu Sekam Padi, Massa Jenis, Daya Serap Air, Kuat Tekan, X-Ray Difraction.","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"110 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125192979","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2015-03-24DOI: 10.24114/EINSTEIN.V6I2.12077
M. Siregar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejernihan air, daya hantar listrik, salinitas, pH, suhu dan kandungan logam pada air sumur bor di Kecamatan Teluk Mengkudu pada empat dusu di Desa Sentang Kec. Teluk Mengkudu dengan titik acuan 030 57’593 LU dan 990 12’ 545 BT. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil sampel air laut dimulai dari titik acuan (garis pantai) hingga air laut murni dan mengambil sampel air sumur bor dimulai dari sumur bor terdekat dengan titik acuan (garis pantai), mengukur suhu dan daya hantar listrik kedua sampel serta kedalaman dan jarak sumur bor dari titik acuan (garis pantai). Data pengukuran daya hantar listrik yang diperoleh dikonversikan pada suhu 250C. Semua air sumur bor dari 20 sampel telah terintrusi tinggi yaitu mencapai 25% dan terintrusi agak tinggi yaitu mencapai 75 %. Daya Hantar Listrik (DHL) air sumur bor di Desa Sentang 390,62 – 556,69 µmho/cm,250C , salinitas 213- 296 mg/L, suhu 26,9 – 27,60C. Untuk analisa pengujian sampel air sumur bor yang memiliki nilai DHL tertinggi 556,69 µmho/cm,250C terdapat logam besi (Fe) sebesar 0,36 mg/l,sedangkan untuk sampel air sumur bor yang memiliki DHL terendah 390,62 µmho/cm,250C terdapat kandungan logam besi (Fe) sebesar 1,83 mg/l.Kata Kunci : Kejernihan Air, Intrusi Air Laut, DHL, Konduktivitimeter.
{"title":"IDENTIFIKASI KEJERNIHAN AIR SUMUR BOR DITINJAU DARI DAYA HANTAR LISTRIK (DHL) DENGAN KONDUKTIVITIMETER DI DESA SENTANG KECAMATAN TELUK MENGKUDU KABUPATEN SERDANG BEDAGAI","authors":"M. Siregar","doi":"10.24114/EINSTEIN.V6I2.12077","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/EINSTEIN.V6I2.12077","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejernihan air, daya hantar listrik, salinitas, pH, suhu dan kandungan logam pada air sumur bor di Kecamatan Teluk Mengkudu pada empat dusu di Desa Sentang Kec. Teluk Mengkudu dengan titik acuan 030 57’593 LU dan 990 12’ 545 BT. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil sampel air laut dimulai dari titik acuan (garis pantai) hingga air laut murni dan mengambil sampel air sumur bor dimulai dari sumur bor terdekat dengan titik acuan (garis pantai), mengukur suhu dan daya hantar listrik kedua sampel serta kedalaman dan jarak sumur bor dari titik acuan (garis pantai). Data pengukuran daya hantar listrik yang diperoleh dikonversikan pada suhu 250C. Semua air sumur bor dari 20 sampel telah terintrusi tinggi yaitu mencapai 25% dan terintrusi agak tinggi yaitu mencapai 75 %. Daya Hantar Listrik (DHL) air sumur bor di Desa Sentang 390,62 – 556,69 µmho/cm,250C , salinitas 213- 296 mg/L, suhu 26,9 – 27,60C. Untuk analisa pengujian sampel air sumur bor yang memiliki nilai DHL tertinggi 556,69 µmho/cm,250C terdapat logam besi (Fe) sebesar 0,36 mg/l,sedangkan untuk sampel air sumur bor yang memiliki DHL terendah 390,62 µmho/cm,250C terdapat kandungan logam besi (Fe) sebesar 1,83 mg/l.Kata Kunci : Kejernihan Air, Intrusi Air Laut, DHL, Konduktivitimeter.","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116591507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2013-11-01DOI: 10.24114/einstein.v1i2.5061
M. Harahap
Penelitian karakterisasi pasir merah sebagai bahan campuran beton telah dilakukan untuk mengetahui strukturnya dengan berbagai pengujian.Beton dibuat berbentuk Balok 15 x 15 x75 cm dengan standart SNI K123. Pada penelitian ini dibuat agregat halus (pasir merah) sebesar 25%, 50%, dan 75%, dari berat agregat halus yang digunakan. Setelah melalui masa 28 hari kemudian beton diuji dengan metode Uji Impak dengan prosedur yang ada. Pengujian SEM pada Pasir Merah setelah di ayak. Dari hasil pengujian, diperoleh Hasil pengujian SEM memperlihatkan bahwa rongga pada pasir merah ukuran kecil, halus ukurannya bisa mencapai 1 µm-10 µm.Pengujian XRD Pada Pasir Merah setelah di ayak, dicuci dan dikering. Dari hasil pengujian, diperoleh Hasil pengujian XRD terdapat unsur-unsur seperti SiO2 (silikon Oxide), TaO2 (Tantalum Oxide), FeNi (Iron Nikel), FeC (Iron Carbide), TaO (Tantalum Oxide), Fe2C (Iron Carbide) memperlihatkan bahwa grafik menunjukkan nilai intensitasnya silikon pasir merah tinggi. Dari hasil pengujian impak diperoleh kuat patah maksimum beton pasir merah pada komposisi 50% dengan kekuatan 18,6 Mpa. Hasil ini melampaui kekuatan yang ditetapkan oleh Badan Standart Nasional Indonesia.Hal ini dimungkinkan oleh ukuran pasir yang lebih halus dan kandungan silicon yang lebih banyak.
{"title":"PENGARUH KARAKTERISTIK PASIR MERAH LABUHAN BATU SELATAN TERHADAP SIFAT MEKANIK (UJI SEM, DIFRAKSI SINAR X, UJI IMPAK) DARI BETON","authors":"M. Harahap","doi":"10.24114/einstein.v1i2.5061","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/einstein.v1i2.5061","url":null,"abstract":"Penelitian karakterisasi pasir merah sebagai bahan campuran beton telah dilakukan untuk mengetahui strukturnya dengan berbagai pengujian.Beton dibuat berbentuk Balok 15 x 15 x75 cm dengan standart SNI K123. Pada penelitian ini dibuat agregat halus (pasir merah) sebesar 25%, 50%, dan 75%, dari berat agregat halus yang digunakan. Setelah melalui masa 28 hari kemudian beton diuji dengan metode Uji Impak dengan prosedur yang ada. Pengujian SEM pada Pasir Merah setelah di ayak. Dari hasil pengujian, diperoleh Hasil pengujian SEM memperlihatkan bahwa rongga pada pasir merah ukuran kecil, halus ukurannya bisa mencapai 1 µm-10 µm.Pengujian XRD Pada Pasir Merah setelah di ayak, dicuci dan dikering. Dari hasil pengujian, diperoleh Hasil pengujian XRD terdapat unsur-unsur seperti SiO2 (silikon Oxide), TaO2 (Tantalum Oxide), FeNi (Iron Nikel), FeC (Iron Carbide), TaO (Tantalum Oxide), Fe2C (Iron Carbide) memperlihatkan bahwa grafik menunjukkan nilai intensitasnya silikon pasir merah tinggi. Dari hasil pengujian impak diperoleh kuat patah maksimum beton pasir merah pada komposisi 50% dengan kekuatan 18,6 Mpa. Hasil ini melampaui kekuatan yang ditetapkan oleh Badan Standart Nasional Indonesia.Hal ini dimungkinkan oleh ukuran pasir yang lebih halus dan kandungan silicon yang lebih banyak.","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128769742","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2013-11-01DOI: 10.24114/EINSTEIN.V1I2.5062
Mariati Purnama Simanjuntak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanik (kekuatan tarik dan kekuatan lentur) komposit polyester dengan filler serat eceng gondok (eicchornia crassipes). Adapun tahapan penelitian ini terbagi atas dua tahap, yaitu: Tahap pertama, pembuatan spesimen komposit dengan menggunakan penguat, dengan masing-masing fraksi volume 10%, 20%, 30%, dan 40%, serta spesimen tanpa penguat dengan fraksi volume 0% sebagai pembanding. Matriks yang digunakan yaitu Polyester BQTN 157-EX Yukalac dan menggunakan katalis MEKPO. Metode yang digunakan adalah hand lay up. Tahap kedua yaitu pengujian bahan komposit uji kekuatan tarik dengan menggunakan standar ASTM D-638 tipe 4 dan uji kekuatan lentur dengan menggunakan ASTM D-790. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata kekuatan tarik maksimum (maks) 31,48 MPa pada fraksi volume serat 10 : 90%. Rata-rata Modulus Young maksimum (maks) 1175,08 MPa pada fraksi volume 40 : 60%. Rata-rata regangan maksimum (maks) 7,5% pada fraksi volume serat 10 : 90%. Hasil pengujian rata-rata kekuatan lentur maksimum () sebesar 32,59 MPa terdapat pada fraksi volume serat 40 : 60%. Grafik uji tarik menunjukkan pada komposisi 10 : 90% mempunyai kekuatan tarik dan regangan tertinggi namun modulus elastisitasnya menurun. Menurunnya modulus elastisitas diakibatkan adanya rongga atau cacat pada komposit yang sangat berpengaruh terhadap sifat mekanik komposit.
{"title":"SIFAT MEKANIK KOMPOSIT TERHADAP FRAKSI VOLUME SERAT ECENG GONDOK BERMATRIKS POLYESTER","authors":"Mariati Purnama Simanjuntak","doi":"10.24114/EINSTEIN.V1I2.5062","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/EINSTEIN.V1I2.5062","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanik (kekuatan tarik dan kekuatan lentur) komposit polyester dengan filler serat eceng gondok (eicchornia crassipes). Adapun tahapan penelitian ini terbagi atas dua tahap, yaitu: Tahap pertama, pembuatan spesimen komposit dengan menggunakan penguat, dengan masing-masing fraksi volume 10%, 20%, 30%, dan 40%, serta spesimen tanpa penguat dengan fraksi volume 0% sebagai pembanding. Matriks yang digunakan yaitu Polyester BQTN 157-EX Yukalac dan menggunakan katalis MEKPO. Metode yang digunakan adalah hand lay up. Tahap kedua yaitu pengujian bahan komposit uji kekuatan tarik dengan menggunakan standar ASTM D-638 tipe 4 dan uji kekuatan lentur dengan menggunakan ASTM D-790. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata kekuatan tarik maksimum (maks) 31,48 MPa pada fraksi volume serat 10 : 90%. Rata-rata Modulus Young maksimum (maks) 1175,08 MPa pada fraksi volume 40 : 60%. Rata-rata regangan maksimum (maks) 7,5% pada fraksi volume serat 10 : 90%. Hasil pengujian rata-rata kekuatan lentur maksimum () sebesar 32,59 MPa terdapat pada fraksi volume serat 40 : 60%. Grafik uji tarik menunjukkan pada komposisi 10 : 90% mempunyai kekuatan tarik dan regangan tertinggi namun modulus elastisitasnya menurun. Menurunnya modulus elastisitas diakibatkan adanya rongga atau cacat pada komposit yang sangat berpengaruh terhadap sifat mekanik komposit.","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"109 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122040274","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2013-11-01DOI: 10.24114/einstein.v1i2.5058
R. Juliani
Sibual-buali berada pada koordinat 10 33’ 36” LU dan 990 15’ 36” BT, dengan ketinggian ±1819 meter di atas permukaan laut, secara administratif termasuk ke dalam wilayah Ibu kota Kabupaten Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa air dan pola penyebaran resistivitas batuan bawah permukaan di daerah panas bumi Sibual-buali Tapanuli Selatan. Pengambilan data dilaksanakan di daerah gunungapi Sibuali-buali dengan data yang diambil berupa data lapangan dan sampel air yang berada di sekitar lokasi panas bumi. Data lapangan ditentukan gridnya dengan menggunakan GPS, dan untuk mengetahui pola penyebaran batuan menggunakan metode geolistrik Sclumberger sebanyak tujuh lintasan. Sampel air diukur suhu dengan menggunakan termometer, konduktivitas dan salinitas dengan konduktiviti meter, dan pH menggunakan pH meter. Hasil yang diperoleh dari sumber mata air panas berupa mata air memiliki konduktivitas dan tingkat keasamanan tertinggi disebabkan belum bercampur dengan air permukaan. Resistivitas batuan diperoleh berupa mineral lempung yang memperlihatkan adanya ubahan hidrotermal dengan intensitas rendah–sedang-kuat dan indikasi dengan batas kontak termal. Daerah di kaki gunung Sibual-buali merupakan daerah dengan resistivitas sedang yang merupakan jenis batuan basalt.
{"title":"Analisa Air dan Pola Penyebaran Resistivitas Batuan Bawah Permukaan di Daerah Panas Bumi Sibual-Buali Tapanuli Selatan","authors":"R. Juliani","doi":"10.24114/einstein.v1i2.5058","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/einstein.v1i2.5058","url":null,"abstract":"Sibual-buali berada pada koordinat 10 33’ 36” LU dan 990 15’ 36” BT, dengan ketinggian ±1819 meter di atas permukaan laut, secara administratif termasuk ke dalam wilayah Ibu kota Kabupaten Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa air dan pola penyebaran resistivitas batuan bawah permukaan di daerah panas bumi Sibual-buali Tapanuli Selatan. Pengambilan data dilaksanakan di daerah gunungapi Sibuali-buali dengan data yang diambil berupa data lapangan dan sampel air yang berada di sekitar lokasi panas bumi. Data lapangan ditentukan gridnya dengan menggunakan GPS, dan untuk mengetahui pola penyebaran batuan menggunakan metode geolistrik Sclumberger sebanyak tujuh lintasan. Sampel air diukur suhu dengan menggunakan termometer, konduktivitas dan salinitas dengan konduktiviti meter, dan pH menggunakan pH meter. Hasil yang diperoleh dari sumber mata air panas berupa mata air memiliki konduktivitas dan tingkat keasamanan tertinggi disebabkan belum bercampur dengan air permukaan. Resistivitas batuan diperoleh berupa mineral lempung yang memperlihatkan adanya ubahan hidrotermal dengan intensitas rendah–sedang-kuat dan indikasi dengan batas kontak termal. Daerah di kaki gunung Sibual-buali merupakan daerah dengan resistivitas sedang yang merupakan jenis batuan basalt.","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130862632","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2013-07-01DOI: 10.24114/einstein.v1i1.5055
I. Irfandi
Telah dilakukan penelitian tentang pengembangan pembuatan papan partikel komposit yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kayu yang semakin meningkat. Bahan baku papan komposit yang berlignoselulosa (misalnya Serbuk tempurung Kelapa). Pada penelitian ini telah dievaluasi sifat fisis dari bahan tersebut diantaranya uji fisis yang dilakukan meliputi: Kerapatan, Kadar Air dan Pengembangan Tebal dengan perlakuan komposisi polipropilen dan serbuk tempurung kelapa bervariasi yaitu: 30 : 70, 40 : 60, 50 : 50, 60 : 40, 70 : 30 dengan menggunakan standar SNI 03 – 2105 – 2006. Dari hasil penelitian ditunjukkan bahwa nilai sifat fisis papan partikel komposit Polipropilena dan serbuk tempurung kelapa yang dihasilkan memenuhi standar SNI 03 – 2105 – 2006
{"title":"PREPARATION AND CHARACTERIZATION OF COMPOSITE MATERIALS FROM PARTICLE BOARD POLYPROPYLENE RECYCLING AND COCONUT SHELL POWDER WITH PHYSICAL PROPERTIS","authors":"I. Irfandi","doi":"10.24114/einstein.v1i1.5055","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/einstein.v1i1.5055","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian tentang pengembangan pembuatan papan partikel komposit yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kayu yang semakin meningkat. Bahan baku papan komposit yang berlignoselulosa (misalnya Serbuk tempurung Kelapa). Pada penelitian ini telah dievaluasi sifat fisis dari bahan tersebut diantaranya uji fisis yang dilakukan meliputi: Kerapatan, Kadar Air dan Pengembangan Tebal dengan perlakuan komposisi polipropilen dan serbuk tempurung kelapa bervariasi yaitu: 30 : 70, 40 : 60, 50 : 50, 60 : 40, 70 : 30 dengan menggunakan standar SNI 03 – 2105 – 2006. Dari hasil penelitian ditunjukkan bahwa nilai sifat fisis papan partikel komposit Polipropilena dan serbuk tempurung kelapa yang dihasilkan memenuhi standar SNI 03 – 2105 – 2006","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129577829","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2013-07-01DOI: 10.24114/EINSTEIN.V1I1.5059
W. Ritonga, Basuki Wirjoesentono, Nasruddin Mn
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah karet alam siklik (Cyclic Natural Rubber/CNR) bisa dijadikan sebagai material dalam memodifikasi aspal. Modifikasi Aspal dirancang dengan cara mencampurkan aspal dengan CNR-Asam Akrilat-BPO untuk selanjutnya dilakukan pengujian persyaratan fisik aspal. Hasil pengujian persyaratan fisik aspal-CNR bahwa penambahan CNR maksimal 6 phr memenuhi standar persyaratan fisik aspal yang telah ditetapkan. Penambahan melebihi 6 phr menyebabkan aspal tidak memenuhi kriteria SNI, yaitu persyaratan penentrasi aspal tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa aspal-CNR memiliki nilai penetrasi 8,00 mm, nilai penetrasi TFOT 5,2 mm, nilai titik lembek 49,53 oC nilai daktilitas 107,5 cm, kehilangan berat 0,0483 % dan nilai berat jenis 1,0363 gr/ml. Analisis sifat termal menghasilkan suhu Tg 385 oC dan suhu Tm 510 oC. Keadaan itu menyebabkan aspal menjadi tahan terhadap beban lebih berat, bersifat kaku dan tidak mudah mengalami deformasi plastis sehingga baik digunakan untuk jalan raya.
{"title":"STUDY PERSYARATAN FISIK ASPAL MODIFIKASI DENGAN PEMANFAATAN KARET ALAM SIKLIK (CYCLIC NATURAL RUBBER)","authors":"W. Ritonga, Basuki Wirjoesentono, Nasruddin Mn","doi":"10.24114/EINSTEIN.V1I1.5059","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/EINSTEIN.V1I1.5059","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah karet alam siklik (Cyclic Natural Rubber/CNR) bisa dijadikan sebagai material dalam memodifikasi aspal. Modifikasi Aspal dirancang dengan cara mencampurkan aspal dengan CNR-Asam Akrilat-BPO untuk selanjutnya dilakukan pengujian persyaratan fisik aspal. Hasil pengujian persyaratan fisik aspal-CNR bahwa penambahan CNR maksimal 6 phr memenuhi standar persyaratan fisik aspal yang telah ditetapkan. Penambahan melebihi 6 phr menyebabkan aspal tidak memenuhi kriteria SNI, yaitu persyaratan penentrasi aspal tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa aspal-CNR memiliki nilai penetrasi 8,00 mm, nilai penetrasi TFOT 5,2 mm, nilai titik lembek 49,53 oC nilai daktilitas 107,5 cm, kehilangan berat 0,0483 % dan nilai berat jenis 1,0363 gr/ml. Analisis sifat termal menghasilkan suhu Tg 385 oC dan suhu Tm 510 oC. Keadaan itu menyebabkan aspal menjadi tahan terhadap beban lebih berat, bersifat kaku dan tidak mudah mengalami deformasi plastis sehingga baik digunakan untuk jalan raya.","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126361493","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}