Pub Date : 2022-10-31DOI: 10.24114/einstein.v10i3.39513
Togi Tampubolon, Junisa Perbina Br Barus
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan metode Geolistrik dengan citra sentinel- 1 dalam mengidentifikasi struktur bawah permukaan tanah di daerah Pantai Sitiris-Tiris Kabupaten Tapanuli Tengah. Berdasarkan analisa nilai resistivitasnya penelitian ini menggunakan metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger dengan 16 elektroda berjumlah dua lintasan dengan panjang masing-masing lintasan 75 meter menggunakan alat Ares-G4 v 4.7 (Automatic Resistivity System). Data yang diperoleh menggunakan alat Geolistrik berupa nilai resistivitas semu, kemudian diubah menjadi nilai resistivitas, data yang diperoleh dibuat menjadi gambar model penampang dua dimensi dengan menggunkan software Res2Dinv untuk menampilkan penampang kontur nilai resistivitas perlapisan batuan. Hasil penelitian Geolistrik menunjukkan bahwa daerah pesisir pantai Sitiris-Tiris memiliki nilai resistivitas 2,00 Ωm – 2,14 Ωm pada lintasan pertama dan 1,69 Ωm – 2,77 Ωm pada lintasan kedua. Berdasarkan dari nilai resistivitas yang diperoleh daerah tersebut mengandung Alluvium Muda yang terdiri dari tanah lempung, lanau dan pasir pada kedalaman 1,25 – 9,26 meter. Interpretasi litologi berdasarkan citra Sentinel-1 didapatkan satu macam satuan litologi di daerah penelitian yaitu Alluvium Muda dan terdapat tuffa toba disekitarnya pada kedalaman 0-10 meter. Alluvium muda merupakan endapan permukaan muda yang terdiri atas lempung, lanau kerikil dan pasir.
本研究旨在确定哨兵- 1的位置,以确定塔帕努利摄政沿海地区的地下结构。根据该研究对电阻价值的分析,该研究采用了Schlumberger 16个电极的geoli条目配置方法,每条轨道长75米,使用Ares-G4 v - 4.7(自动阻力系统)。通过使用re2dinv软件生成的数据,通过使用re2dinv软件来显示岩石对抗性电阻率值的对应物,然后再转化为电阻率值。Geolistrik研究结果显示Sitiris-Tiris海岸地区有2视电阻率值Ωm——2,14Ωm公元轨迹和1.69Ωm——2.77Ωm在第二跑道。基于该地区的电阻率价值,它包含了由粘土、淤泥和沙子组成的年轻通道,深度为1.25 - 9.26米。对技术的解释,根据哨兵1的图像,在研究区域中发现了一种单一的岩层,即年轻的Alluvium和在30英尺(0-10米)深处发现了tuffa toba。年轻的弧度是由粘土、砾石和沙子组成的年轻表面沉积物。
{"title":"IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DAN CITRA SENTINEL-1 DI PANTAI SITIRIS-TIRIS KABUPATEN TAPANULI TENGAH","authors":"Togi Tampubolon, Junisa Perbina Br Barus","doi":"10.24114/einstein.v10i3.39513","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/einstein.v10i3.39513","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan metode Geolistrik dengan citra sentinel- 1 dalam mengidentifikasi struktur bawah permukaan tanah di daerah Pantai Sitiris-Tiris Kabupaten Tapanuli Tengah. Berdasarkan analisa nilai resistivitasnya penelitian ini menggunakan metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger dengan 16 elektroda berjumlah dua lintasan dengan panjang masing-masing lintasan 75 meter menggunakan alat Ares-G4 v 4.7 (Automatic Resistivity System). Data yang diperoleh menggunakan alat Geolistrik berupa nilai resistivitas semu, kemudian diubah menjadi nilai resistivitas, data yang diperoleh dibuat menjadi gambar model penampang dua dimensi dengan menggunkan software Res2Dinv untuk menampilkan penampang kontur nilai resistivitas perlapisan batuan. Hasil penelitian Geolistrik menunjukkan bahwa daerah pesisir pantai Sitiris-Tiris memiliki nilai resistivitas 2,00 Ωm – 2,14 Ωm pada lintasan pertama dan 1,69 Ωm – 2,77 Ωm pada lintasan kedua. Berdasarkan dari nilai resistivitas yang diperoleh daerah tersebut mengandung Alluvium Muda yang terdiri dari tanah lempung, lanau dan pasir pada kedalaman 1,25 – 9,26 meter. Interpretasi litologi berdasarkan citra Sentinel-1 didapatkan satu macam satuan litologi di daerah penelitian yaitu Alluvium Muda dan terdapat tuffa toba disekitarnya pada kedalaman 0-10 meter. Alluvium muda merupakan endapan permukaan muda yang terdiri atas lempung, lanau kerikil dan pasir.","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"159 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114800925","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-31DOI: 10.24114/einstein.v10i3.39512
Nurainun Br Pasaribu, Ratni Sirait, Abdul Halim Daulay
Dari hasil analisis yang didapatkan bertujuan untuk mengetahui karakteristik paving block dari serbuk kaca (glass powder) agar menghasilkan mutu paving block yang optimum. Dalam penelitian ini menggunakan variasi komposisi campuran serbuk kaca, semen, dan pasir adalah: 0%:30%:70%, 2,5%:30%:67,5%, 5%:30%:65%, 7,5%:30%:62,5%,10%:30%:60% dengan Faktor Air Semen (FAS) sebesar 0,5 pada semua variasi. Karakterisasi meliputi penyerapan air dan kekuatan tekan. Hasil pengujian penelitian melalui uji penyerapan pada air dan kekuatan daya tekan pada sampel A yaitu 8,14% dan 9,22 MPa, sampel B yaitu 9,07% dan 9,91 MPa, sampel C yaitu 9,64% dan 10,12 MPa, sampel D yaitu 11,70% dan 10,39 MPa, dan sampel E yaitu 12,51% dan 10,97 MPa. Contoh pengujian telah mempenuhi persyaratan kualitas mutu D yang ditentukan oleh standart SNI 03- 0691-1996 untuk menghasilkan paving block dengan karakteristik yang optimal adalah 5%:30%:65% pada sampel C dengan nilai penyerapan air sebesar 9,64% dan nilai kekuatan tekannya sebesar 10,12 Mpa.
{"title":"KARAKTERISTIK PAVING BLOCK DARI LIMBAH SERBUK KACA (GLASS POWDER)","authors":"Nurainun Br Pasaribu, Ratni Sirait, Abdul Halim Daulay","doi":"10.24114/einstein.v10i3.39512","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/einstein.v10i3.39512","url":null,"abstract":"Dari hasil analisis yang didapatkan bertujuan untuk mengetahui karakteristik paving block dari serbuk kaca (glass powder) agar menghasilkan mutu paving block yang optimum. Dalam penelitian ini menggunakan variasi komposisi campuran serbuk kaca, semen, dan pasir adalah: 0%:30%:70%, 2,5%:30%:67,5%, 5%:30%:65%, 7,5%:30%:62,5%,10%:30%:60% dengan Faktor Air Semen (FAS) sebesar 0,5 pada semua variasi. Karakterisasi meliputi penyerapan air dan kekuatan tekan. Hasil pengujian penelitian melalui uji penyerapan pada air dan kekuatan daya tekan pada sampel A yaitu 8,14% dan 9,22 MPa, sampel B yaitu 9,07% dan 9,91 MPa, sampel C yaitu 9,64% dan 10,12 MPa, sampel D yaitu 11,70% dan 10,39 MPa, dan sampel E yaitu 12,51% dan 10,97 MPa. Contoh pengujian telah mempenuhi persyaratan kualitas mutu D yang ditentukan oleh standart SNI 03- 0691-1996 untuk menghasilkan paving block dengan karakteristik yang optimal adalah 5%:30%:65% pada sampel C dengan nilai penyerapan air sebesar 9,64% dan nilai kekuatan tekannya sebesar 10,12 Mpa.","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114522872","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-31DOI: 10.24114/einstein.v10i3.39511
Mulkan Iskandar Nasution, Mariana Yunita Sari Harahap
Telah dilakukan penelitian Rancang Bangun Pemberi Nutrisi Otomatis Dengan Metode The Nutrient Film Technique (NFT) Pada Budidaya Hidroponik Berbasis ATMega32 yang bertujuan: (i) Untuk mengetahui perancangan sistem pemberi nutrisi otomatis pada budidaya hidroponik, (ii) Untuk mengontrol wadah larutan nutrisi pada budidaya hidroponik dan (iii) Untuk memantau suhu dan kelembaban pada tanaman hidroponik. Pada penelitian ini menggunakan metode the nutrient film technique (NFT) dengan menggunakan alat mikrokontroler yaitu ATMega32 sebagai kontroler, sensor konduktivitas, sensor ultrasonik, sensor suhu dan kelembaban, pompa peristaltik serta diujikan pada tanaman sawi pakcoy. Dari hasil pengujian di dapatkan nilai konduktivitas sesuai dengan yang diinginkan yaitu mencapai batas nilai ±2000 μS yang telah diatur sebagai nilai maksimal nilai konuktivitas larutan tanaman sawi pakcoy sehingga alat ini dapat menjaga nilai konduktivitas nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut. Pengontrolan wadah larutan nutrisi bekerja secara baik tidak pernah melewati batas bawah sehingga larutan dapat stabil karena pompa air bekerja secara baik. Pompa nutrisi aktif sebanyak 6 kali dan pompa air aktif seterusnya agar aliran air terus mengalir. Pemantauan suhu dan dan kelembaban pada alat ini bekerja dengan baik, dimana suhunya 27ºC dan kelembabannya 90 % yang ditampilkan pada layar LCD.
{"title":"RANCANG BANGUN PEMBERIAN NUTRISI OTOMATIS PADA BUDIDAYA HIDROPONIK BERBASIS MIKROKONTROLER","authors":"Mulkan Iskandar Nasution, Mariana Yunita Sari Harahap","doi":"10.24114/einstein.v10i3.39511","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/einstein.v10i3.39511","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian Rancang Bangun Pemberi Nutrisi Otomatis Dengan Metode The Nutrient Film Technique (NFT) Pada Budidaya Hidroponik Berbasis ATMega32 yang bertujuan: (i) Untuk mengetahui perancangan sistem pemberi nutrisi otomatis pada budidaya hidroponik, (ii) Untuk mengontrol wadah larutan nutrisi pada budidaya hidroponik dan (iii) Untuk memantau suhu dan kelembaban pada tanaman hidroponik. Pada penelitian ini menggunakan metode the nutrient film technique (NFT) dengan menggunakan alat mikrokontroler yaitu ATMega32 sebagai kontroler, sensor konduktivitas, sensor ultrasonik, sensor suhu dan kelembaban, pompa peristaltik serta diujikan pada tanaman sawi pakcoy. Dari hasil pengujian di dapatkan nilai konduktivitas sesuai dengan yang diinginkan yaitu mencapai batas nilai ±2000 μS yang telah diatur sebagai nilai maksimal nilai konuktivitas larutan tanaman sawi pakcoy sehingga alat ini dapat menjaga nilai konduktivitas nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut. Pengontrolan wadah larutan nutrisi bekerja secara baik tidak pernah melewati batas bawah sehingga larutan dapat stabil karena pompa air bekerja secara baik. Pompa nutrisi aktif sebanyak 6 kali dan pompa air aktif seterusnya agar aliran air terus mengalir. Pemantauan suhu dan dan kelembaban pada alat ini bekerja dengan baik, dimana suhunya 27ºC dan kelembabannya 90 % yang ditampilkan pada layar LCD.","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"184 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114849995","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-31DOI: 10.24114/einstein.v10i3.39509
Nazaruddin Nasution, M. Nasution, S. Irawati
Ikan Lele merupakan salah satu ikan air tawar yang memiliki banyak peminat dan tergolong mudah untuk di budidayakan, yang menurut beberapa orang bisa menjadi peluang bisnis yang sangat menguntungkan. Akan tetapi beberapa peternak Ikan Lele mulai di sibukkan dengan aktivitas diluar rumah untuk waktu yang cukup lama sehingga pemberian pakan ikan, pengontrolan sirkulasi air, pH air dan suhu air tidak dapat dikontrol lagi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan sebuah prototipe atau rancang bangun smart kolam Ikan Lele agar dapat dikontrol melalui jarak jauh menggunakan handphone. Sistem ini dibuat untuk mengontrol pH air tetap stabil dengan kisaran pH 6-8 menggunakan pengukuran sensor pH, dan sensor suhu digunakan untuk mengukur suhu air kolam agar tetap pada suhu yang aman untuk Ikan Lele yaitu 28oC-32oC. Sensor Ultrasonik pada penelitian digunakan untuk mengukur ketinggian air kolam bila terjadi pengurasan pada kolam untuk mencegah terjadinya kekeringan pada air kolam yang dapat menyebabkan ikan mati bila dibiarkan terlalu lama kering. Pemberian pakan ikan dilakukan sesuai dengan jadwal atau waktu yang telah diatur sebanyak tiga kali dalam sehari dengan takaran 5% dari berat tubuhnya yaitu pada jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 5 sore.
{"title":"RANCANG BANGUN SISTEM SMART KOLAM CATFISH BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO","authors":"Nazaruddin Nasution, M. Nasution, S. Irawati","doi":"10.24114/einstein.v10i3.39509","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/einstein.v10i3.39509","url":null,"abstract":"Ikan Lele merupakan salah satu ikan air tawar yang memiliki banyak peminat dan tergolong mudah untuk di budidayakan, yang menurut beberapa orang bisa menjadi peluang bisnis yang sangat menguntungkan. Akan tetapi beberapa peternak Ikan Lele mulai di sibukkan dengan aktivitas diluar rumah untuk waktu yang cukup lama sehingga pemberian pakan ikan, pengontrolan sirkulasi air, pH air dan suhu air tidak dapat dikontrol lagi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan sebuah prototipe atau rancang bangun smart kolam Ikan Lele agar dapat dikontrol melalui jarak jauh menggunakan handphone. Sistem ini dibuat untuk mengontrol pH air tetap stabil dengan kisaran pH 6-8 menggunakan pengukuran sensor pH, dan sensor suhu digunakan untuk mengukur suhu air kolam agar tetap pada suhu yang aman untuk Ikan Lele yaitu 28oC-32oC. Sensor Ultrasonik pada penelitian digunakan untuk mengukur ketinggian air kolam bila terjadi pengurasan pada kolam untuk mencegah terjadinya kekeringan pada air kolam yang dapat menyebabkan ikan mati bila dibiarkan terlalu lama kering. Pemberian pakan ikan dilakukan sesuai dengan jadwal atau waktu yang telah diatur sebanyak tiga kali dalam sehari dengan takaran 5% dari berat tubuhnya yaitu pada jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 5 sore. ","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132546621","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-31DOI: 10.24114/einstein.v10i3.39517
Leli Mariati Situmorang, Ratni Sirait, Abdul Halim Daulay
Penelitian ini memiliki tujuan ingin mengetahui pengaruh penambahan abu kulit kakao serta abu bambu terhadap densitas, daya serap air, kuat tekan, dan kuat lentur pada pembuatan paving block, serta mengetahui komposisi penambahan abu kulit kakao dan abu bambu yang paling optimal. Pembuatan paving block menggunakan bahan dasar abu kulit kakao, abu bambu, semen, pasir, dan air dengan variasi persentase yaitu: 0% : 20% : 20% : 60%, 5% : 15% : 20% : 60%, 10% : 10% : 20% : 60%, 15% : 5% : 20% : 60%, 20% : 0% : 20% : 60% dan digunakan FAS (Faktor Air Semen) sebesar 0,5 pada seluruh alterasi. Waktu penjemuran selama 28 hari. Karekteristik paving block yang diteliti antara lain: karekterisasi fisis serta karekterisasi mekanis. Hasil riset menampilkana terdapatnya pengaruh penambahan abu kulit kakao dan abu bambu terhadap densitas yang mengalami kenaikan dan nilai daya serap air mengalami penurunan. Dengan bertambahnya abu kulit kakao maka nilai kuat tekan dan kuat lentur mengalami kenaikan. Komposisi yang optimum adalah sampel dengan variasi 20% : 0% : 20% : 60%. Bersuber pada hasil penelitian yang di lakukan sampel tersebut telah penuhi ketentuan kualitas pada paving block yang di tetapkan oleh SNI 03-0691-1996 yang dapat diaplikan untuk penggunaan taman.
{"title":"PENGARUH ABU KULIT KAKAO DAN ABU BAMBU TERHADAP DAYA SERAP AIR DAN KUAT TEKAN PAVING BLOCK","authors":"Leli Mariati Situmorang, Ratni Sirait, Abdul Halim Daulay","doi":"10.24114/einstein.v10i3.39517","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/einstein.v10i3.39517","url":null,"abstract":"Penelitian ini memiliki tujuan ingin mengetahui pengaruh penambahan abu kulit kakao serta abu bambu terhadap densitas, daya serap air, kuat tekan, dan kuat lentur pada pembuatan paving block, serta mengetahui komposisi penambahan abu kulit kakao dan abu bambu yang paling optimal. Pembuatan paving block menggunakan bahan dasar abu kulit kakao, abu bambu, semen, pasir, dan air dengan variasi persentase yaitu: 0% : 20% : 20% : 60%, 5% : 15% : 20% : 60%, 10% : 10% : 20% : 60%, 15% : 5% : 20% : 60%, 20% : 0% : 20% : 60% dan digunakan FAS (Faktor Air Semen) sebesar 0,5 pada seluruh alterasi. Waktu penjemuran selama 28 hari. Karekteristik paving block yang diteliti antara lain: karekterisasi fisis serta karekterisasi mekanis. Hasil riset menampilkana terdapatnya pengaruh penambahan abu kulit kakao dan abu bambu terhadap densitas yang mengalami kenaikan dan nilai daya serap air mengalami penurunan. Dengan bertambahnya abu kulit kakao maka nilai kuat tekan dan kuat lentur mengalami kenaikan. Komposisi yang optimum adalah sampel dengan variasi 20% : 0% : 20% : 60%. Bersuber pada hasil penelitian yang di lakukan sampel tersebut telah penuhi ketentuan kualitas pada paving block yang di tetapkan oleh SNI 03-0691-1996 yang dapat diaplikan untuk penggunaan taman.","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123809755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-31DOI: 10.24114/einstein.v10i3.39508
Yohanna Lestari, Nurdin Bukit
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nanopartikel TiO2 serta penambahan surfaktan Cetyl Trimethyl Ammonium Bromide (CTAB) dan Polietilen Glikol (PEG) -6000 . Dalam penelitian ini proses pembuatan TiO2 , TiO2 –CTAB , dan TiO2 -PEG-6000 serta TiO2-CTAB -PEG-6000 menjadi nanopartikel menggunakan metode sol gel, dari bahan TiCl3. TiO2 yang diperoleh dikarakterisasi menggunakan XRD dan SEM Dari hasil analisis XRD diperoleh ukuran diameter kristal masing masing sebesar 30,12 nm ,35,66 nm ,36,12 nm dan 21,57 nm dengan fase rutile dan kandungan senyawa yang dominan dari hasil sintesis adalah TiO2. Sedangkan hasil SEM menunjukkan bahwa morfologi nanopartikel TiO2 distribusi yang homogen.
{"title":"PEMBUATAN NANO PARTIKEL TIO2 MENGGUNAKAN SURFAKTAN CTAB DAN PEG 6000","authors":"Yohanna Lestari, Nurdin Bukit","doi":"10.24114/einstein.v10i3.39508","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/einstein.v10i3.39508","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nanopartikel TiO2 serta penambahan surfaktan Cetyl Trimethyl Ammonium Bromide (CTAB) dan Polietilen Glikol (PEG) -6000 . Dalam penelitian ini proses pembuatan TiO2 , TiO2 –CTAB , dan TiO2 -PEG-6000 serta TiO2-CTAB -PEG-6000 menjadi nanopartikel menggunakan metode sol gel, dari bahan TiCl3. TiO2 yang diperoleh dikarakterisasi menggunakan XRD dan SEM Dari hasil analisis XRD diperoleh ukuran diameter kristal masing masing sebesar 30,12 nm ,35,66 nm ,36,12 nm dan 21,57 nm dengan fase rutile dan kandungan senyawa yang dominan dari hasil sintesis adalah TiO2. Sedangkan hasil SEM menunjukkan bahwa morfologi nanopartikel TiO2 distribusi yang homogen.","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121692621","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-31DOI: 10.24114/einstein.v10i3.39514
Russell Ong, H. Putra, Ratni Sirait, Lailatul Husna Lubis
Identifikasi bawah permukaan di Desa Lama dilakukan dengan menggunakan geolistrik konfigurasi wenner untuk mengetahui jenis batuan yang memiliki porositas dan permeabilitas yang cukup tinggi agar dapat ditentukan dalam pembuatan sumur resapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi bawah permukaaan di Desa Lama Kabupaten Deli Serdang berdasarkan nilai resistvitas dan porositas batuannya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga jenis batuan penyusun yaitu batu lempung dengan nilai resistivitas 5,04-13,7 dan tersebar pada jarak 40-170 meter dengan kedalaman 2,58-24,9 meter. Pasir dengan nilai resistivitas 13,7-19,8 dan tersebar pada jarak 15-205 meter dengan kedalaman 2,58-18,5 meter. Kerikil dengan nilai resistivitas 26,6 dan tersebar pada jarak 73-196 meter dengan kedalaman 2,58-10 meter. Jenis batuan yang memiliki porositas tinggi dan mudah dilalui air dengan nilai 20%, permeabilitas (kelolosan) dengan nilai 4100 /hari, nilai resistivitasnya 26,6 . Lapisan ini berada di kedalaman 2,58-10 meter dan tersebar pada jarak 73-196 meter di lokasi penelitian.
{"title":"IDENTIFIKASI LITOLOGI MENGGUNAKAN GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DI DESA LAMA KABUPATEN DELI SERDANG","authors":"Russell Ong, H. Putra, Ratni Sirait, Lailatul Husna Lubis","doi":"10.24114/einstein.v10i3.39514","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/einstein.v10i3.39514","url":null,"abstract":"Identifikasi bawah permukaan di Desa Lama dilakukan dengan menggunakan geolistrik konfigurasi wenner untuk mengetahui jenis batuan yang memiliki porositas dan permeabilitas yang cukup tinggi agar dapat ditentukan dalam pembuatan sumur resapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi bawah permukaaan di Desa Lama Kabupaten Deli Serdang berdasarkan nilai resistvitas dan porositas batuannya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga jenis batuan penyusun yaitu batu lempung dengan nilai resistivitas 5,04-13,7 dan tersebar pada jarak 40-170 meter dengan kedalaman 2,58-24,9 meter. Pasir dengan nilai resistivitas 13,7-19,8 dan tersebar pada jarak 15-205 meter dengan kedalaman 2,58-18,5 meter. Kerikil dengan nilai resistivitas 26,6 dan tersebar pada jarak 73-196 meter dengan kedalaman 2,58-10 meter. Jenis batuan yang memiliki porositas tinggi dan mudah dilalui air dengan nilai 20%, permeabilitas (kelolosan) dengan nilai 4100 /hari, nilai resistivitasnya 26,6 . Lapisan ini berada di kedalaman 2,58-10 meter dan tersebar pada jarak 73-196 meter di lokasi penelitian.","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130725811","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-31DOI: 10.24114/einstein.v10i3.39515
Friska M Manalu, Juniar Hutahaean
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kedalaman perairan di daerah Sibaganding kepada masyarakat serta hasil visualisasi topografi kedalaman perairan. Teknik pengambilan data menggunakan sensor sonar Garmin Aquamap 80XS diletakkan di lambung kapal hingga mengenai air dan menentukan lintasan yang akan diteliti. GPS dipasang untuk menerima sinyal, tidak boleh terhalang, dan bekerja pada ruangan terbuka. GPS bekerja pada referensi waktu sangat teliti yang memancarkan data menunjukkan lokasi dan waktu. Pada saat kapal berjalan, sinyal pulsa yang dipancarkan oleh radar akan diterima oleh transduser, keluarannya akan diproses untuk tampilan pada layar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lintang 98,936 sampai lintang 98,934 dengan jarak 3,6 meter dari Pantai Bebas termasuk perairan dangkal karena mempunyai kedalaman 50 meter sampai 200 meter. Dengan jarak 6 meter dari pinggir Pantai Bebas posisi lintang 98,93 mempunyai kedalaman 572 meter. Posisi lintang 98,924 kedalaman Sibaganding kembali dangkal dengan kedalaman 200 meter. Kemudian bergerak 2 meter dengan posisi lintang 98,922 kedalaman di daerah Sibaganding 289 meter. Posisi bujur 2,678 sampai bujur 2,688 adalah titik terdalam dari kedalaman perairan di daerah Sibaganding, pada posisi bujur 2,682 dengan kedalaman 686 meter.
{"title":"PEMETAAN PERMUKAAN DASAR PERAIRAN DANAU TOBA DESA SIBAGANDING KECAMATAN GIRSANG SIPANGAN BOLON MENGGUNAKAN PERANGKAT SONAR","authors":"Friska M Manalu, Juniar Hutahaean","doi":"10.24114/einstein.v10i3.39515","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/einstein.v10i3.39515","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kedalaman perairan di daerah Sibaganding kepada masyarakat serta hasil visualisasi topografi kedalaman perairan. Teknik pengambilan data menggunakan sensor sonar Garmin Aquamap 80XS diletakkan di lambung kapal hingga mengenai air dan menentukan lintasan yang akan diteliti. GPS dipasang untuk menerima sinyal, tidak boleh terhalang, dan bekerja pada ruangan terbuka. GPS bekerja pada referensi waktu sangat teliti yang memancarkan data menunjukkan lokasi dan waktu. Pada saat kapal berjalan, sinyal pulsa yang dipancarkan oleh radar akan diterima oleh transduser, keluarannya akan diproses untuk tampilan pada layar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lintang 98,936 sampai lintang 98,934 dengan jarak 3,6 meter dari Pantai Bebas termasuk perairan dangkal karena mempunyai kedalaman 50 meter sampai 200 meter. Dengan jarak 6 meter dari pinggir Pantai Bebas posisi lintang 98,93 mempunyai kedalaman 572 meter. Posisi lintang 98,924 kedalaman Sibaganding kembali dangkal dengan kedalaman 200 meter. Kemudian bergerak 2 meter dengan posisi lintang 98,922 kedalaman di daerah Sibaganding 289 meter. Posisi bujur 2,678 sampai bujur 2,688 adalah titik terdalam dari kedalaman perairan di daerah Sibaganding, pada posisi bujur 2,682 dengan kedalaman 686 meter.","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121402968","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-31DOI: 10.24114/einstein.v10i3.39516
Ratni Sirait, M. Masthura, Feby Inka Putri
Untuk menganalisis buah kedondong. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah buah kedondong sebagai energi alternatif pada bio-baterai. Pengaruh variasi volume larutan elektrolit buah kedondong dengan tegangan, arus, dan daya listrik yang dihasilkan pada bio-baterai. Elektroda yang digunakan yaitu Cu-Zn. Berikut volume yang digunakan penelitian ini yaitu 200, 250, 300, 350, dan 400 ml. tegangan, arus,daya dan lamanya penurunan tegangan listrik. Pada penelitian ini di dapat hasil nilai tegangan listrik dari 1,43-1,97 Volt, arus listrik dari 0,87-1,37 mA, dan daya listrik dari 1,244-2,699 mW. Maka semakin banyak volume yang digunakan tegangan, arus, dan daya listrik semakin meningkat.
{"title":"ANALISIS KEDONDONG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN ELEKTROLIT PADA BIO-BATERAI","authors":"Ratni Sirait, M. Masthura, Feby Inka Putri","doi":"10.24114/einstein.v10i3.39516","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/einstein.v10i3.39516","url":null,"abstract":"Untuk menganalisis buah kedondong. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah buah kedondong sebagai energi alternatif pada bio-baterai. Pengaruh variasi volume larutan elektrolit buah kedondong dengan tegangan, arus, dan daya listrik yang dihasilkan pada bio-baterai. Elektroda yang digunakan yaitu Cu-Zn. Berikut volume yang digunakan penelitian ini yaitu 200, 250, 300, 350, dan 400 ml. tegangan, arus,daya dan lamanya penurunan tegangan listrik. Pada penelitian ini di dapat hasil nilai tegangan listrik dari 1,43-1,97 Volt, arus listrik dari 0,87-1,37 mA, dan daya listrik dari 1,244-2,699 mW. Maka semakin banyak volume yang digunakan tegangan, arus, dan daya listrik semakin meningkat.","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"41 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134162885","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-31DOI: 10.24114/einstein.v10i3.39510
F. Fitriani, Nurdin Bukit
Telah dilakukan penelitian pencampuran nano partikel Tempurung Kelapa (TK) yang digunakan sebagai bahan pengisi pada kompon karet dengan tujuan mengetahui sifat mekanik dari kompon dengan berbagai variasi nano partikel TK. Sifat mekanika yang meliputi kekerasan, kekuatan tarik dan perpanjangan putus. Metode yang digunakan dalam pembuatan nanopartikel TK adalah metode kopresipitasi. Metode pembuatan kompon karet menggunakan mesin open mill dengan variasi komposisi bahan nano partikel TK yaitu (0, 2, 4, 6, dan 8 ) phr. Dengan mencampurkan bahan activator dan bahan kimia lain yang sesuai standard. Hasil uji Sifat mekanik karet diperoleh nilai kekuatan tarik terbaik terdapat pada sampel ke 4 dengan komposisi bahan pengisi 6 phr yaitu sebesar 2,6 Mpa, dengan perpanjangan putus terbaik pada sampel ke 4 dengan komposisi bahan pengisi 6 phr yaitu sebesar 100 %, dan uji kekerasan terbaik diperoleh 51 Shore A dengan variasi bahan pengisi 6 phr. Dari hasil analisis sifat mekanik yang diperoleh, maka penelitian ini dapat diaplikasikan untuk proses pembuatan sarung tangan (SNI 16-2622-2002, SNI 16-2623-2002) dan Persyaratan mutu kompon karet SNI 06-14901989; SNI 06-35682006 dan SNI 06-7031-2004).
{"title":"SIFAT MEKANIK KOMPON KARET ALAM DENGAN FILLER NANOPARTIKEL TEMPURUNG KELAPA","authors":"F. Fitriani, Nurdin Bukit","doi":"10.24114/einstein.v10i3.39510","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/einstein.v10i3.39510","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian pencampuran nano partikel Tempurung Kelapa (TK) yang digunakan sebagai bahan pengisi pada kompon karet dengan tujuan mengetahui sifat mekanik dari kompon dengan berbagai variasi nano partikel TK. Sifat mekanika yang meliputi kekerasan, kekuatan tarik dan perpanjangan putus. Metode yang digunakan dalam pembuatan nanopartikel TK adalah metode kopresipitasi. Metode pembuatan kompon karet menggunakan mesin open mill dengan variasi komposisi bahan nano partikel TK yaitu (0, 2, 4, 6, dan 8 ) phr. Dengan mencampurkan bahan activator dan bahan kimia lain yang sesuai standard. Hasil uji Sifat mekanik karet diperoleh nilai kekuatan tarik terbaik terdapat pada sampel ke 4 dengan komposisi bahan pengisi 6 phr yaitu sebesar 2,6 Mpa, dengan perpanjangan putus terbaik pada sampel ke 4 dengan komposisi bahan pengisi 6 phr yaitu sebesar 100 %, dan uji kekerasan terbaik diperoleh 51 Shore A dengan variasi bahan pengisi 6 phr. Dari hasil analisis sifat mekanik yang diperoleh, maka penelitian ini dapat diaplikasikan untuk proses pembuatan sarung tangan (SNI 16-2622-2002, SNI 16-2623-2002) dan Persyaratan mutu kompon karet SNI 06-14901989; SNI 06-35682006 dan SNI 06-7031-2004).","PeriodicalId":375168,"journal":{"name":"EINSTEIN e-JOURNAL","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123713522","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}