Penelitian ini membahas saham syariah, Perbedaan mendasar antara saham konvensional dan saham syari’ah adalah saham syari’ah harus masuk ke dalam JII (Jakarta islamic Index). Mekanisme operasional dari saham syari’ah terdiri dari proses emisi dan perdagangan di bursa efek. Perdagangan di bursa efek ini terdiri dari perdagangan di pasar primer dan pasar sekunder. Pada pasar primer, harga saham bersifat pasti. Berbeda dengan pasar sekunder yang harga sahamnya bersifat fluktuatif berdasarkan demand dan suply serta perusahaan yang menerbitkan saham sendiri.
{"title":"SAHAM SYARIAH; TEORI DAN IMPLEMENTASI","authors":"Choirunnisak Choirunnisak","doi":"10.36908/isbank.v4i2.60","DOIUrl":"https://doi.org/10.36908/isbank.v4i2.60","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas saham syariah, Perbedaan mendasar antara saham konvensional dan saham syari’ah adalah saham syari’ah harus masuk ke dalam JII (Jakarta islamic Index). Mekanisme operasional dari saham syari’ah terdiri dari proses emisi dan perdagangan di bursa efek. Perdagangan di bursa efek ini terdiri dari perdagangan di pasar primer dan pasar sekunder. Pada pasar primer, harga saham bersifat pasti. Berbeda dengan pasar sekunder yang harga sahamnya bersifat fluktuatif berdasarkan demand dan suply serta perusahaan yang menerbitkan saham sendiri. \u0000 ","PeriodicalId":377186,"journal":{"name":"Islamic Banking : Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Perbankan Syariah","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123753275","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perkembangan teknologi telah mendorong kita untuk beradaptasi dalam segala hal termasuk dalam transaksi keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui macam-macam alat pertukaran dari masa Rasulullah SAW sampai sekarang yaitu era milenial. Metode penelitian yang digunakan adalah library research. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada masa Rasulullah pertukaran uang menggunakan emas dan perak (dinnar dan dirham) hal ini berlajut sampai pada masa khalifah dan Bani Umayah dan Abbasiyah. Pada Masa Fathimiyah dirhamdirham campuran banyak dijadikan uang. Pada masa Shalahudin Al-Ayyubi bahan baku emas sudah tidak mencukupi untuk pencetakan dinar hal ini disebabkan karena peperangan. Akhirnya pada saat perang dunia pertama tahun 1914 Turki dan negara-negara lainnya memberlakukan uang kertas sebagaialat pembayaran yang sah dan membatalkan berlakuknya uang emas dan perak. Pada masa sekarang dengan kecanggihan teknologi sudah banyak yang menggunakan uang elektronik (E-Money) dikarenakan lebih simpel dan mudah dalam penggunaannya.
{"title":"Sejarah Penggunaan Uang Sejak Masa Rasulullah SAW Sampai Sekarang","authors":"Fadilla Fadilla","doi":"10.36908/isbank.v4i2.62","DOIUrl":"https://doi.org/10.36908/isbank.v4i2.62","url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi telah mendorong kita untuk beradaptasi dalam segala hal termasuk dalam transaksi keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui macam-macam alat pertukaran dari masa Rasulullah SAW sampai sekarang yaitu era milenial. Metode penelitian yang digunakan adalah library research. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada masa Rasulullah pertukaran uang menggunakan emas dan perak (dinnar dan dirham) hal ini berlajut sampai pada masa khalifah dan Bani Umayah dan Abbasiyah. Pada Masa Fathimiyah dirhamdirham campuran banyak dijadikan uang. Pada masa Shalahudin Al-Ayyubi bahan baku emas sudah tidak mencukupi untuk pencetakan dinar hal ini disebabkan karena peperangan. Akhirnya pada saat perang dunia pertama tahun 1914 Turki dan negara-negara lainnya memberlakukan uang kertas sebagaialat pembayaran yang sah dan membatalkan berlakuknya uang emas dan perak. Pada masa sekarang dengan kecanggihan teknologi sudah banyak yang menggunakan uang elektronik (E-Money) dikarenakan lebih simpel dan mudah dalam penggunaannya. \u0000 ","PeriodicalId":377186,"journal":{"name":"Islamic Banking : Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Perbankan Syariah","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132508174","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Meskipun proses motivasi individu telah dipelajari secara mendalam oleh para sarjana perilaku, namun seringkali terjadi salah pengertian dan simplikasi yang berlebihan, khususnya diantara manajemen operasional. Singkatnya, motivasi tidak dapat dibahas dengan cermat apabila masih dipahami sebagai suatu kepribadian yang dimiliki oleh sementara orang saja. Salah satu pihak secara pasif, motivasi tampak sebagai kebutuhan sekaligus sebagai pendorong yang dapat menggerakkan semua potensi, baik karyawan maupun sumber daya lainnya. Dilain pihak dari segi aktif, motivasi tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan daya dan potensi karyarwan agar secara produktif berhasil mencapai tujuan. Berdasarkan pandangan diatas, motivasi dapat dirumuskan sebagai berikut; Pertama, Setiap perasaan atau kehendak dan keinginan sangat mempengaruhi kemauan individu sehingga individu tersebut didorong untuk berprilaku dan bertindak.Kedua, Pengaruh kekuatan yang menimbulkan perilaku individu. Ketiga, Setiap tindakan atau kejadian yang menyebabkan berubahnya perilaku seseorang. Keempat, Proses yang menentukan gerakan atau perilaku individu kepada tujuan (goal).
{"title":"MOTIVASI: TEORI DAN PERSPEKTIF DALAM EKONOMI ISLAM","authors":"Melis Melis","doi":"10.36908/isbank.v4i2.58","DOIUrl":"https://doi.org/10.36908/isbank.v4i2.58","url":null,"abstract":"Meskipun proses motivasi individu telah dipelajari secara mendalam oleh para sarjana perilaku, namun seringkali terjadi salah pengertian dan simplikasi yang berlebihan, khususnya diantara manajemen operasional. Singkatnya, motivasi tidak dapat dibahas dengan cermat apabila masih dipahami sebagai suatu kepribadian yang dimiliki oleh sementara orang saja. Salah satu pihak secara pasif, motivasi tampak sebagai kebutuhan sekaligus sebagai pendorong yang dapat menggerakkan semua potensi, baik karyawan maupun sumber daya lainnya. Dilain pihak dari segi aktif, motivasi tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan daya dan potensi karyarwan agar secara produktif berhasil mencapai tujuan. Berdasarkan pandangan diatas, motivasi dapat dirumuskan sebagai berikut; Pertama, Setiap perasaan atau kehendak dan keinginan sangat mempengaruhi kemauan individu sehingga individu tersebut didorong untuk berprilaku dan bertindak.Kedua, Pengaruh kekuatan yang menimbulkan perilaku individu. Ketiga, Setiap tindakan atau kejadian yang menyebabkan berubahnya perilaku seseorang. Keempat, Proses yang menentukan gerakan atau perilaku individu kepada tujuan (goal). \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":377186,"journal":{"name":"Islamic Banking : Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Perbankan Syariah","volume":"133 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116719475","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini menganalisis piutang dagang, dan metode pencatatannya dalam perspektif Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode pencatatan hutang piutang terhadap ketersediaan modal penjualan dalam perspektif ekonomi Islam studi kasus toko bahan pokok di Desa Nusamakmur Kecamatan Air Kumbang. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan metode kualitatif yaitu metode kualitatif merupakan analisis non statistik yang membantu dalam penelitian. Data-data yang diperoleh baik yang berupa angka maupun yang berupa tabel kemudian ditafsirkan dengan baik sesui dengan data yang diperoleh sedangkan metode kuantitatif adalah analisa yang menggunakan bantuan statistik untuk membantu dalam penelitian dalam penghitungan angka-angka untuk menganalisis data yang diperoleh.Berdasarkan hasil penelitian diketahui metode pencatatan terhadap ketersediaan modal usaha penjualan toko bahan pokok Desa Nusamakmur Kecamatan Air Kumbang tidak sesuai dengan perspektif Islam.
{"title":"Pengaruh Piutang Dagang dan Metode Pencatatan Hutang Piutang Terhadap Ketersediaan Modal Penjualan Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Toko Bahan Pokok Di Desa Nusamakmur Kecamatan Air Kumbang","authors":"Muharir Muharir","doi":"10.36908/isbank.v4i2.56","DOIUrl":"https://doi.org/10.36908/isbank.v4i2.56","url":null,"abstract":"Penelitian ini menganalisis piutang dagang, dan metode pencatatannya dalam perspektif Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode pencatatan hutang piutang terhadap ketersediaan modal penjualan dalam perspektif ekonomi Islam studi kasus toko bahan pokok di Desa Nusamakmur Kecamatan Air Kumbang. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan metode kualitatif yaitu metode kualitatif merupakan analisis non statistik yang membantu dalam penelitian. Data-data yang diperoleh baik yang berupa angka maupun yang berupa tabel kemudian ditafsirkan dengan baik sesui dengan data yang diperoleh sedangkan metode kuantitatif adalah analisa yang menggunakan bantuan statistik untuk membantu dalam penelitian dalam penghitungan angka-angka untuk menganalisis data yang diperoleh.Berdasarkan hasil penelitian diketahui metode pencatatan terhadap ketersediaan modal usaha penjualan toko bahan pokok Desa Nusamakmur Kecamatan Air Kumbang tidak sesuai dengan perspektif Islam. \u0000 ","PeriodicalId":377186,"journal":{"name":"Islamic Banking : Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Perbankan Syariah","volume":"71 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131545268","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maju mundurnya peradaban Islam tergantung dari sejauh mana dinamika umat islam itu sendiri. Dalam sejarah islam tercatat, bahawa salah satu dinamika umat islam itu dicirikan oleh kehadiran kerajaan-kerajaan islam diantaranya Umayah dan Abbasiyah, Umayah dan Abbasiyah memiliki peradaban yang tinggi, diantaranya memunculkan ilmuwan-ilmuwan dan para pemikir muslim. Pesan presiden pertama kita : IR. Soekarno. Karena tidak mungkin kita bisa mengenal siapa diri kita dan bagaimana kita bisa seperti sekarang ini, tanpa menengok sejarah. Dengannya kita bisa bercermin untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi emas para pendahullu kita dan menghilangkan sekaligus memperbaiki kekurangan dan kegagalannya. Jika sebelum-sebelumnya kita sudah mengetahui perihal peradaban Islam di masa Nabi SAW, kemudian masa khulafaur Rasyidin dan masa daulah Bani Umayah, kini tibalah kita pada pembahasan peradaban Islam masa daulah Bani Abbasyiah. Namun sebelum kita memasuki detil-detil peradaban dimasa ini, ada baiknya jika kami paparkan sekilas sebab-sebab yang menjadikan peradaban Islam pada masa ini menjadi sedemikian cemerlang.
{"title":"Perkembangan Ekonomi Islam Pada Masa Daulah Abbasiyah","authors":"Meriyati Meriyati","doi":"10.36908/isbank.v4i1.54","DOIUrl":"https://doi.org/10.36908/isbank.v4i1.54","url":null,"abstract":"Maju mundurnya peradaban Islam tergantung dari sejauh mana dinamika umat islam itu sendiri. Dalam sejarah islam tercatat, bahawa salah satu dinamika umat islam itu dicirikan oleh kehadiran kerajaan-kerajaan islam diantaranya Umayah dan Abbasiyah, Umayah dan Abbasiyah memiliki peradaban yang tinggi, diantaranya memunculkan ilmuwan-ilmuwan dan para pemikir muslim. Pesan presiden pertama kita : IR. Soekarno. Karena tidak mungkin kita bisa mengenal siapa diri kita dan bagaimana kita bisa seperti sekarang ini, tanpa menengok sejarah. Dengannya kita bisa bercermin untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi emas para pendahullu kita dan menghilangkan sekaligus memperbaiki kekurangan dan kegagalannya. Jika sebelum-sebelumnya kita sudah mengetahui perihal peradaban Islam di masa Nabi SAW, kemudian masa khulafaur Rasyidin dan masa daulah Bani Umayah, kini tibalah kita pada pembahasan peradaban Islam masa daulah Bani Abbasyiah. Namun sebelum kita memasuki detil-detil peradaban dimasa ini, ada baiknya jika kami paparkan sekilas sebab-sebab yang menjadikan peradaban Islam pada masa ini menjadi sedemikian cemerlang. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":377186,"journal":{"name":"Islamic Banking : Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Perbankan Syariah","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123021605","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penlitian ini membahas tentang bagaimana utang luarnegri Indonesia dan konsep utang luarnegri dalam pesfektif ekonomi syariah, Hasil penelitian ini utang luarnegi Indosia semakin bertambah dan menghawatirkan, dan utang luarnegri di bolehkan selama tidak mengandung riba, mampu membayar dan merupakan kebutuhan yang mendesak.
{"title":"Utang Luar Negeri Indonesia dalam Perspektif Ekonomi Syariah","authors":"Choirunnisak Choirunnisak","doi":"10.36908/isbank.v4i1.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.36908/isbank.v4i1.53","url":null,"abstract":"Penlitian ini membahas tentang bagaimana utang luarnegri Indonesia dan konsep utang luarnegri dalam pesfektif ekonomi syariah, Hasil penelitian ini utang luarnegi Indosia semakin bertambah dan menghawatirkan, dan utang luarnegri di bolehkan selama tidak mengandung riba, mampu membayar dan merupakan kebutuhan yang mendesak. \u0000 ","PeriodicalId":377186,"journal":{"name":"Islamic Banking : Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Perbankan Syariah","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131958954","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank pada PT. Bank BNI Syariah, yang dinilai dengan menggunakan metode CAMEL pada periode triwulan tahun 2015-2017. Metode CAMEL meliputi 5 aspek, yaitu : Capital, Asset, Management, Earning dan Liquidity. CAMEL merupakan alat untuk menganalisis kondisi keuangan suatu bank dan untuk penilaian manajemen bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI). Sumber data penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yang diperoleh dari Laporan Publikasi Keuangan Bank Indonesia. Hasil penelitian menemukan bahwa nilai CAMEL pada tahun 2015 menunjukkan tingkat kesehatan bank dalam keadaan SEHAT, pada tahun 2016 menunjukkan tingkat kesehatan bank dalam keadaan SEHAT dan, pada tahun 2017 tingkat kesehatan bank menunjukkan dalam keadaan SEHAT.
{"title":"Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode Camel pada PT. BNI Syariah Periode Triwulan Tahun 2015-2017","authors":"Nopita Sari","doi":"10.36908/isbank.v4i1.52","DOIUrl":"https://doi.org/10.36908/isbank.v4i1.52","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank pada PT. Bank BNI Syariah, yang dinilai dengan menggunakan metode CAMEL pada periode triwulan tahun 2015-2017. Metode CAMEL meliputi 5 aspek, yaitu : Capital, Asset, Management, Earning dan Liquidity. CAMEL merupakan alat untuk menganalisis kondisi keuangan suatu bank dan untuk penilaian manajemen bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI). Sumber data penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yang diperoleh dari Laporan Publikasi Keuangan Bank Indonesia. Hasil penelitian menemukan bahwa nilai CAMEL pada tahun 2015 menunjukkan tingkat kesehatan bank dalam keadaan SEHAT, pada tahun 2016 menunjukkan tingkat kesehatan bank dalam keadaan SEHAT dan, pada tahun 2017 tingkat kesehatan bank menunjukkan dalam keadaan SEHAT. \u0000 ","PeriodicalId":377186,"journal":{"name":"Islamic Banking : Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Perbankan Syariah","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123454986","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini membahas tentang membangun kesadaran masyarakat pinggiran melalui Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BMT merupakan lembaga keuangan syariah memberikan alternatif khususnya bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan jasa bank dengan pola syariah, bebas riba dan berbasis tolong-menolong. BMT dapat menjadi salah satu solusi bagi masyarakat pinggiran untuk memperoleh kesejahteraan dalam hidupnya, salah satunya dengan kesadaran untuk berpartisipasi aktif dalam BMT. Karena di dalam BMT dapat menjangkau masyarakat yang tidak mempunyai akses kepada pembiayaan oleh perbankan (unbankable) dan khusus bagi masyarakat kurang mampu yang notabene tidak begitu menarik bagi bank. Sedangkan bentuk penyaluran dana atau bantuan yang diberikan cukup beragam serta memberikan berbagai bantuan teknis seperti pelatihan, konsultasi, bantuan manajemen, dan bantuan pemasaran.
{"title":"Membangun Kesadaran Masyarakat Pinggiran Melalui Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)","authors":"Hoirul Amri","doi":"10.36908/isbank.v4i1.51","DOIUrl":"https://doi.org/10.36908/isbank.v4i1.51","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang membangun kesadaran masyarakat pinggiran melalui Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BMT merupakan lembaga keuangan syariah memberikan alternatif khususnya bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan jasa bank dengan pola syariah, bebas riba dan berbasis tolong-menolong. BMT dapat menjadi salah satu solusi bagi masyarakat pinggiran untuk memperoleh kesejahteraan dalam hidupnya, salah satunya dengan kesadaran untuk berpartisipasi aktif dalam BMT. Karena di dalam BMT dapat menjangkau masyarakat yang tidak mempunyai akses kepada pembiayaan oleh perbankan (unbankable) dan khusus bagi masyarakat kurang mampu yang notabene tidak begitu menarik bagi bank. Sedangkan bentuk penyaluran dana atau bantuan yang diberikan cukup beragam serta memberikan berbagai bantuan teknis seperti pelatihan, konsultasi, bantuan manajemen, dan bantuan pemasaran. \u0000 ","PeriodicalId":377186,"journal":{"name":"Islamic Banking : Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Perbankan Syariah","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131664971","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini membahas konsep kerja dalam perspektif Islam. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif, menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan realitas yang ada atau apa yang terjadi atau realitas sebenarnya dalam objek yang diteliti. Islam sebagai agama rahmatan lil alamen, sangat memperhatikan pekerja. Dalam lintasan sejarah, Islam datang di era penuh ketidakadilan, penindasan, ketidakadilan, dan ketidaksetaraan ekonomi, sehingga orang-orang diklasifikasikan ke dalam kelompok-kelompok kecil berdasarkan suku dan suku. Struktur sosial seperti ini, yang kemudian menimbulkan stratifikasi sosial. Islam merombak berbagai sistem diskriminatif dengan menyediakan berbagai solusi alternatif termasuk di bidang tenaga kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Islam memandang buruh sebagai Anda yang harus diperlakukan sebaik mungkin oleh majikan. Kemudian instruksikan setiap majikan untuk memperlakukan pekerja dengan baik, dalam bentuk menghormati dan mempertahankan dan bersikap ramah dan menjaga dari memperlakukan pekerja secara tidak terhormat. Islam juga mewajibkan pemberi kerja untuk menyediakan beban kerja yang tidak melebihi batas kapasitas kerja. Dan kewajiban moral seorang pekerja kepada majikan adalah menghormati majikan dengan melaksanakan semua kewajiban yang telah diikat oleh majikannya.
{"title":"Konsep Buruh dalam Perspektif Islam","authors":"Havis Aravik","doi":"10.36908/isbank.v4i1.50","DOIUrl":"https://doi.org/10.36908/isbank.v4i1.50","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas konsep kerja dalam perspektif Islam. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif, menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan realitas yang ada atau apa yang terjadi atau realitas sebenarnya dalam objek yang diteliti. Islam sebagai agama rahmatan lil alamen, sangat memperhatikan pekerja. Dalam lintasan sejarah, Islam datang di era penuh ketidakadilan, penindasan, ketidakadilan, dan ketidaksetaraan ekonomi, sehingga orang-orang diklasifikasikan ke dalam kelompok-kelompok kecil berdasarkan suku dan suku. Struktur sosial seperti ini, yang kemudian menimbulkan stratifikasi sosial. Islam merombak berbagai sistem diskriminatif dengan menyediakan berbagai solusi alternatif termasuk di bidang tenaga kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Islam memandang buruh sebagai Anda yang harus diperlakukan sebaik mungkin oleh majikan. Kemudian instruksikan setiap majikan untuk memperlakukan pekerja dengan baik, dalam bentuk menghormati dan mempertahankan dan bersikap ramah dan menjaga dari memperlakukan pekerja secara tidak terhormat. Islam juga mewajibkan pemberi kerja untuk menyediakan beban kerja yang tidak melebihi batas kapasitas kerja. Dan kewajiban moral seorang pekerja kepada majikan adalah menghormati majikan dengan melaksanakan semua kewajiban yang telah diikat oleh majikannya. \u0000 ","PeriodicalId":377186,"journal":{"name":"Islamic Banking : Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Perbankan Syariah","volume":"210 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116153501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 1900-01-01DOI: 10.36908/isbank.v7i1.271
Havis Aravik, A. Hamzani, N. Khasanah
Islamic economy is a progressive and dynamic economy. Various new theories have been raised as an offer for the development of Islamic economics, one of which was carried out by Abbas Mirakhor. This article discusses the main principles of the economic system to the role of the state; an offer of Abbas Mirakhor to Islamic economics. To know more deeply the Islamic economic thoughts offered by Abbas Mirakhor, from the main principles of the economic system to the role of the state in the economy. This article uses a type of qualitative research using library research. The results of this study indicate that Abbas is a practitioner of Islamic economics and finance who has a good reputation in the world, both Islam and the West and is considered a reformer in the Islamic economy, and is part of the Iqtishad school of thought. In the field of the Islamic economic system, Mirakhor argues that the main principle of the Islamic economic system requires distribution in two mechanisms, namely freedom, and justice, without which prosperity will not be realized. Therefore, there is a need for a hermeneutical approach to answering various problems that occur in the Islamic economic system. In the context of the state, according to Mirakhor, the state has a very significant role in the welfare of society, especially through its productive policies. The state must also be present in realizing justice amid society.
{"title":"THE ROLE OF THE STATE IN THE ISLAMIC ECONOMIC SYSTEM: A REVIEW OF ABBAS MIRAKHOR'S THOUGHT","authors":"Havis Aravik, A. Hamzani, N. Khasanah","doi":"10.36908/isbank.v7i1.271","DOIUrl":"https://doi.org/10.36908/isbank.v7i1.271","url":null,"abstract":"Islamic economy is a progressive and dynamic economy. Various new theories have been raised as an offer for the development of Islamic economics, one of which was carried out by Abbas Mirakhor. This article discusses the main principles of the economic system to the role of the state; an offer of Abbas Mirakhor to Islamic economics. To know more deeply the Islamic economic thoughts offered by Abbas Mirakhor, from the main principles of the economic system to the role of the state in the economy. This article uses a type of qualitative research using library research. The results of this study indicate that Abbas is a practitioner of Islamic economics and finance who has a good reputation in the world, both Islam and the West and is considered a reformer in the Islamic economy, and is part of the Iqtishad school of thought. In the field of the Islamic economic system, Mirakhor argues that the main principle of the Islamic economic system requires distribution in two mechanisms, namely freedom, and justice, without which prosperity will not be realized. Therefore, there is a need for a hermeneutical approach to answering various problems that occur in the Islamic economic system. In the context of the state, according to Mirakhor, the state has a very significant role in the welfare of society, especially through its productive policies. The state must also be present in realizing justice amid society.","PeriodicalId":377186,"journal":{"name":"Islamic Banking : Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Perbankan Syariah","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114965655","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}