Abstrak: Penelitian ini terkait dengan hegemoni budaya yang terdapat dalam novel Merpati Kembar di Lombok karya Nuriadi. Permasalahan penelitian ini adalah wujud hegemoni budaya yang terdapat dalam novel Merpati Kembar di Lombok. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud hegemoni budaya yang terdapat pada novel Merpati Kembar di Lombok. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan sifat deskriptif. Dalam hal ini, pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan dan teknik catat. Kemudian, analisis data dilakukan dengan menerapkan teori hegemoni Antonio Gramsci dengan mengikuti langkah-langkah berupa identifikasi data, reduksi data, penganalisisan data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Selanjutnya, hasil analisis data menunjukan wujud hegemoni budaya yang dilakukan oleh golongan bangsawan dalam novel Merpati Kembar di Lombok dapat dikatagorikan menjadi dua tingkatan yakni hegemoni merosot dan hegemoni minimum.Kata Kunci: hegemoni, budaya, novel, perlawananAbstract: This research is related to cultural hegemony contained in novel Merpati Kembar in Lombok by Nuriadi. The problem of this research is the form of cultural hegemony contained in Merpati Kembar novel in Lombok. The research has a purpose that is describing the form of cultural hegemony contained in the novel Merpati Kembar in Lombok. This research is qualitative with descriptive nature. In this case, data collection using literature method and record technique. Then data analysis is done by applying Antonio Gramsci hegemony theory by following the steps in the form of data identification, data reduction, data analysis, data presentation, and conclusion. Furthermore, the results of data analysis shows the form of cultural hegemony performed by the noble class in the novel Merpati Kembar in Lombok is categorized into two levels of hegemony degenerate and minimum hegemony.
{"title":"HEGEMONI BUDAYA DALAM NOVEL MERPATI KEMBAR DI LOMBOK KARYA NURIADI: KAJIAN HEGEMONI ANTONIO GRAMSCI","authors":"Rozali Jauhari Alfanani","doi":"10.26499/GB.V5I1.81","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/GB.V5I1.81","url":null,"abstract":"Abstrak: Penelitian ini terkait dengan hegemoni budaya yang terdapat dalam novel Merpati Kembar di Lombok karya Nuriadi. Permasalahan penelitian ini adalah wujud hegemoni budaya yang terdapat dalam novel Merpati Kembar di Lombok. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud hegemoni budaya yang terdapat pada novel Merpati Kembar di Lombok. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan sifat deskriptif. Dalam hal ini, pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan dan teknik catat. Kemudian, analisis data dilakukan dengan menerapkan teori hegemoni Antonio Gramsci dengan mengikuti langkah-langkah berupa identifikasi data, reduksi data, penganalisisan data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Selanjutnya, hasil analisis data menunjukan wujud hegemoni budaya yang dilakukan oleh golongan bangsawan dalam novel Merpati Kembar di Lombok dapat dikatagorikan menjadi dua tingkatan yakni hegemoni merosot dan hegemoni minimum.Kata Kunci: hegemoni, budaya, novel, perlawananAbstract: This research is related to cultural hegemony contained in novel Merpati Kembar in Lombok by Nuriadi. The problem of this research is the form of cultural hegemony contained in Merpati Kembar novel in Lombok. The research has a purpose that is describing the form of cultural hegemony contained in the novel Merpati Kembar in Lombok. This research is qualitative with descriptive nature. In this case, data collection using literature method and record technique. Then data analysis is done by applying Antonio Gramsci hegemony theory by following the steps in the form of data identification, data reduction, data analysis, data presentation, and conclusion. Furthermore, the results of data analysis shows the form of cultural hegemony performed by the noble class in the novel Merpati Kembar in Lombok is categorized into two levels of hegemony degenerate and minimum hegemony. ","PeriodicalId":403380,"journal":{"name":"GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan","volume":"203 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123567844","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi campur kode dalam transaksi jual-beli di Pasar Arjowinangun Pacitan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah tuturan antara penjual dan pembeli pada saat proses transaksi jual-beli berlangsung di Pasar Arjowinangun Pacitan yang dilakukan pada bulan Desember 2018. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: (1) pengamatan berperan serta dan terbuka, (2) penyimakan, dan (3) pencatatan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Hasil analisis data bentuk dan fungsi campur kode dalam transaksi jual-beli di Pasar Arjowinangun Pacitan disajikan dengan menggunakan metode penyajian informal. Hasil analisis menunjukkan bahwa bentuk campur kode dalam transaksi jual-beli di Pasar Arjowinangun Pacitan, yaitu: (1) campur kode yang berbentuk kata, (2) campur kode yang berbentuk kata ulang, (3) campur kode yang berbentuk kelompok kata, (4) campur kode yang berbentuk idiom, dan (5) campur kode yang berbentuk klausa. Kemudian, fungsi campur kode dalam transaksi jual-beli di Pasar Arjowinangun Pacitan, yaitu: (1) fungsi campur kode untuk menjelaskan dan (2) fungsi campur kode untuk menghormati pembeli.Kata Kunci: bentuk, fungsi, campur kode, pasar Abstract: This study aims to describe the form and function of mixed-code in the sale and purchase transactions in the Arjowinangun market in Pacitan. This study used descriptive qualitative method. The data taken in this research is a speech between the seller and the buyer at the time of the sale and purchase process take place in Arjowinangun market in Pacitan and done in December 2018. The techniques used in this research are: (1) participatory and open observation, (2) listening, and (3) recording. Data analysis in this research is done by using contextual approach. The result of data analysis of form and function of mixed-code in sale and purchase transaction in Arjowinangun Pacitan market is presented by using informal presentation method. The results of the analysis show that the code mixed form in the sale and purchase transaction in Arjowinangun Pacitan market are: (1) mixing the code in the form of word, (2) mixing the code in the form of a word, (3) mixing the code in the form of word group, (4) mix idiom-shaped code, and (5) mix code shaped clauses. Then, the code mixing function in the sale and purchase transaction in Arjowinangun Pacitan market, namely: (1) mixed code function to explain and (2) code mixed function to respect buyer.
摘要:本研究旨在描述Arjowinangun Pacitan交易中混合代码的形状和功能。本研究采用描述性质的方法。这项研究的数据显示,2018年12月,在Arjowinangun Pacitan市场发生的买卖期间,买卖双方进行了调整。本研究采用的技术包括:(1)参与和公开观察,(2)冲洗和(3)记录。本研究采用语境分析方法进行的数据分析。Arjowinangun Pacitan在市场上使用非正式演示方法进行形状和复杂数据分析的结果。分析结果表明,在Arjowinangun Pacitan的市场交易中,代码的混合形式是:(1)单词形状的混合代码,(2)字符串形式的混合代码,(3)字符串字符串代码,(4)字符串代码字符串,(5)字符串代码字符串。然后,Arjowinangun Pacitan市场上交易的混合代码功能:(1)用于解释的混合代码功能;(2)用于尊重顾客的混合代码功能。关键词:形状、功能、混合代码、抽象市场:这个研究将在Pacitan的销售和购买过程中描述混合数据的形式和功能。这个研究使用了descrive quality method。这项研究记录的数据是在2018年12月在Pacitan的Arjowinangun市场对seller和buyer进行的关于销售和购买过程的演讲。这项研究使用的技术:(1)参与和开放观察,(2)倾听,(3)录音。本研究的数据分析是通过通病进行的。出售和购买pacangun market的混合代码的数据分析和功能的再现,采用非正式的方法。results》分析节目的综合表格代码》《Arjowinangun帕西坦购买销售和买卖市场是:(1)调音《守则》和《form of The word,(2)调音《守则》和《form of a word,(3)调音《守则》和《form of The word集团,(4)和(5)混合混合idiom-shaped代码,代码shaped老人。然后,在Arjowinangun Pacitan market的销售和采购量的作用,namely:(1) mixed code function进行解释,(2)code mixed function进行尊重buyer。
{"title":"BENTUK DAN FUNGSI CAMPUR KODE DALAM TRANSAKSI JUAL-BELI DI PASAR ARJOWINANGUN PACITAN","authors":"Hestiyana Hestiyana","doi":"10.47269/GB.V5I1.78","DOIUrl":"https://doi.org/10.47269/GB.V5I1.78","url":null,"abstract":"Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi campur kode dalam transaksi jual-beli di Pasar Arjowinangun Pacitan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah tuturan antara penjual dan pembeli pada saat proses transaksi jual-beli berlangsung di Pasar Arjowinangun Pacitan yang dilakukan pada bulan Desember 2018. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: (1) pengamatan berperan serta dan terbuka, (2) penyimakan, dan (3) pencatatan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Hasil analisis data bentuk dan fungsi campur kode dalam transaksi jual-beli di Pasar Arjowinangun Pacitan disajikan dengan menggunakan metode penyajian informal. Hasil analisis menunjukkan bahwa bentuk campur kode dalam transaksi jual-beli di Pasar Arjowinangun Pacitan, yaitu: (1) campur kode yang berbentuk kata, (2) campur kode yang berbentuk kata ulang, (3) campur kode yang berbentuk kelompok kata, (4) campur kode yang berbentuk idiom, dan (5) campur kode yang berbentuk klausa. Kemudian, fungsi campur kode dalam transaksi jual-beli di Pasar Arjowinangun Pacitan, yaitu: (1) fungsi campur kode untuk menjelaskan dan (2) fungsi campur kode untuk menghormati pembeli.Kata Kunci: bentuk, fungsi, campur kode, pasar Abstract: This study aims to describe the form and function of mixed-code in the sale and purchase transactions in the Arjowinangun market in Pacitan. This study used descriptive qualitative method. The data taken in this research is a speech between the seller and the buyer at the time of the sale and purchase process take place in Arjowinangun market in Pacitan and done in December 2018. The techniques used in this research are: (1) participatory and open observation, (2) listening, and (3) recording. Data analysis in this research is done by using contextual approach. The result of data analysis of form and function of mixed-code in sale and purchase transaction in Arjowinangun Pacitan market is presented by using informal presentation method. The results of the analysis show that the code mixed form in the sale and purchase transaction in Arjowinangun Pacitan market are: (1) mixing the code in the form of word, (2) mixing the code in the form of a word, (3) mixing the code in the form of word group, (4) mix idiom-shaped code, and (5) mix code shaped clauses. Then, the code mixing function in the sale and purchase transaction in Arjowinangun Pacitan market, namely: (1) mixed code function to explain and (2) code mixed function to respect buyer.","PeriodicalId":403380,"journal":{"name":"GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122673995","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak: Penulisan tinjauan ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah penggunaan metode pemecahan berbasis masalah pada pembelajaran menulis teks deskripsi sehigga dapat meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran dimaksud. Adapun masalah dalam penulisan ini adalah bagaimana langkah-langkah penggunaan metode pemecahan berbasis masalah pada pembelajaran menulis teks deskripsi. Untuk memecahkan masalah dan tujuan penulisan, digunakan metode deskriptif dengan metode pengumpulan data studi kepustakaan. Hasil penulisan memberikan gambaran langkah-langkah penggunaan metode pemecahan berbasis masalah pada pembelajaran menulis teks deskripsi diawali dengan orientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya peserta didik dan terakhir menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Dari hasil penulisan ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pemecahan berbasis masalah pada pembelajaran menulis teks deskripsi bagi siswa memungkinkan untuk mengembangkan keterampilan berpikir siswa. Sedangkan bagi pendidik menuntut dapat memahami secara utuh dari setiap dan konsep proses belajar mengajar. Model pembelajaran berbasis masalah menekankan pada proses penyelesaian masalah, melibatkan peserta didik dalam pembelajaran yang aktif, kolaboratif, berpusat pada peserta didik untuk menghadapi tantangan yang semakin komplek. Kata Kunci: metode, pemecahan, berbasis masalah, menulis, teks deskripsi Abstract : Writing this scientific review aims to describe the steps for using problem-based solving methods in learning to write description text so that it can improve students' abilities in the intended learning. The problem in this paper is how the steps to use problem-based solving method in learning to write description text. To solve the problem and purpose of writing, descriptive methods are used with the library study data collection method. The results of the writing provide an overview of the steps of using problem-based solving methods in learning to write text descriptions beginning with the orientation of students on the problem, organizing students to learn, guiding individual and group investigations, developing and presenting the work of students and finally analyzing and evaluating solution to problem. From the results of this paper it can be concluded that the use of problem-based solving methods in learning to write description texts for students makes it possible to develop students' thinking skills. Whereas for educators demanding to fully understand each and every concept of the teaching and learning process. The problem-based learning model emphasizes the problem solving process, involving students in active, collaborative, student-centered learning to face increasingly complex challenges.
摘要:撰写《科学回顾》旨在描述以问题为基础的学习方法解决方案的步骤,撰写一篇描述文章,可以提高学生在预定学习方面的能力。至于这篇文章的问题是如何使用基于问题的解决方法来编写描述文本。为了解决写作的问题和目的,使用描述性方法与文献研究数据收集方法。写作结果说明使用基于解决问题的方法步骤,学习者在学习写了开头描述文本定位问题上,组织学习的学习者,引导个人和团体的调查,开发和提供学习者和最后作品分析和评估在解决问题的过程。从这篇文章中可以得出结论,以问题为基础的解决方法为学生写描述文本使他们能够发展学生的思维技能。然而,教育工作者需要完全理解教学过程的每一个和概念。基于问题的学习模式强调问题解决过程,让学习者参与积极的、协作的学习,以学习者为中心来应对日益复杂的挑战。关键词:方法、解决方案、问题基础的问题、写作、描述摘要文本:将这一《科学评论》这篇论文中的问题是如何解决解决问题的方法。为了解决写作的问题和目的,results》写作。用problem-based概览》《一个台阶的解决方法在学习写短信descriptions迎新》开始与学生,进步学生的学习问题,指引》,个人和集团investigations developing and work》presenting学生终于analyzing和evaluating solution to问题。从这篇论文的结果来看,它可以得出结论,用这些不必解决的方法来学习写关于学生的文章,从而培养学生的思考技能。受过教育的人要求完全了解教育和学习过程的每一个概念。像前所述的学习模式强调了问题解决过程、参与学习、相互合作、以更极端的面对挑战为中心的学习。
{"title":"METODE PEMECAHAN BERBASIS MASALAH PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DESKRIPSI","authors":"Sakila Sakila","doi":"10.26499/GB.V5I1.77.G47","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/GB.V5I1.77.G47","url":null,"abstract":"Abstrak: Penulisan tinjauan ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah penggunaan metode pemecahan berbasis masalah pada pembelajaran menulis teks deskripsi sehigga dapat meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran dimaksud. Adapun masalah dalam penulisan ini adalah bagaimana langkah-langkah penggunaan metode pemecahan berbasis masalah pada pembelajaran menulis teks deskripsi. Untuk memecahkan masalah dan tujuan penulisan, digunakan metode deskriptif dengan metode pengumpulan data studi kepustakaan. Hasil penulisan memberikan gambaran langkah-langkah penggunaan metode pemecahan berbasis masalah pada pembelajaran menulis teks deskripsi diawali dengan orientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya peserta didik dan terakhir menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Dari hasil penulisan ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pemecahan berbasis masalah pada pembelajaran menulis teks deskripsi bagi siswa memungkinkan untuk mengembangkan keterampilan berpikir siswa. Sedangkan bagi pendidik menuntut dapat memahami secara utuh dari setiap dan konsep proses belajar mengajar. Model pembelajaran berbasis masalah menekankan pada proses penyelesaian masalah, melibatkan peserta didik dalam pembelajaran yang aktif, kolaboratif, berpusat pada peserta didik untuk menghadapi tantangan yang semakin komplek. Kata Kunci: metode, pemecahan, berbasis masalah, menulis, teks deskripsi Abstract : Writing this scientific review aims to describe the steps for using problem-based solving methods in learning to write description text so that it can improve students' abilities in the intended learning. The problem in this paper is how the steps to use problem-based solving method in learning to write description text. To solve the problem and purpose of writing, descriptive methods are used with the library study data collection method. The results of the writing provide an overview of the steps of using problem-based solving methods in learning to write text descriptions beginning with the orientation of students on the problem, organizing students to learn, guiding individual and group investigations, developing and presenting the work of students and finally analyzing and evaluating solution to problem. From the results of this paper it can be concluded that the use of problem-based solving methods in learning to write description texts for students makes it possible to develop students' thinking skills. Whereas for educators demanding to fully understand each and every concept of the teaching and learning process. The problem-based learning model emphasizes the problem solving process, involving students in active, collaborative, student-centered learning to face increasingly complex challenges. ","PeriodicalId":403380,"journal":{"name":"GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124723031","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research focuses on the deixis of persona, place, and time contained in Elena by Ellya Ningsih’s novel published in July 2018. This paper aims to describe the forms and intentions of the use of the persona, place, and time existed in the novel. This research type is qualitative using descriptive methods. Data were analyzed by applying some steps; reducing, classifying, and interpreting. The results of this study indicate that the form and meaning of deixis used is the form of the first single person deixis in the form of the words aku and saya, the first plural persona deviation in the form of our word, kami and kita and the meaning of the role as speaker. The second single person deixis is the word kau, kamu, and anda, the second person person is the deixis, the meaning of the role as the other person. Deixis of the third singular person are ia and dia, the third plural person is mereka, the meaning of the role is what is discussed. Deixis of a place in the form of phrases here and there and their meaning to find out where the speaker is. Time deviation is in the form of phrases this weekend and two more years and their meaning is to show the distance of time when a speaker says. AbstrakPenelitian ini difokuskan pada deiksis persona, tempat, dan waktu yang terdapat pada Novel Elena karya Ellya Ningsih yang diterbitkan pada Juli 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk dan maksud pemakaian deiksis persona, tempat, dan waktu yang terdapat dalam novel tersebut. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data dianalisis dengan langkah-langkah; mereduksi, mengklasifikasi, dan menginterpretasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk dan makna deiksis yang digunakan berupa bentuk deiksis persona pertama tunggal berupa kata aku dan saya, deiksis persona pertama jamak berupa kata kami, kita, dan makna perannya sebagai pembicara. Deiksis persona kedua tunggal berupa kata kau, kamu, dan anda, deiksis persona kedua jamak adalah kalian, makna perannya sebagai lawan bicara. Deiksis persona ketiga tunggal adalah ia dan dia, deiksis persona ketiga jamak adalah mereka, makna perannya adalah yang dibicarakan. Deiksis tempat berupa frasa di sini dan di sana, dan maknanya untuk mengetahui tempat pembicara. Deiksis waktu berupa frasa akhir pekan ini dan dua tahun lagi, dan maknanya untuk menunjukkan jarak waktu pandang saat seorang penutur berujar.Kata Kunci: deiksis, bentuk deiksis, makna deiksis, novel Elena
本研究聚焦于艾莉亚·宁西于2018年7月出版的小说《埃琳娜》中包含的人物、地点和时间的指示。本文旨在描述小说中存在的人物、地点和时间的使用形式和意图。这种研究类型是定性的,使用描述性的方法。采用一定的步骤对数据进行分析;还原,分类和解释。本研究结果表明,使用的指示语的形式和意义为aku和saya形式的第一个单人称指示语的形式,kami和kita形式的第一个复数人格偏差以及作为说话者的角色的意义。第二人称指示语是单词kau、kamu和anda,第二人称指示语是人称指示语,意思是作为他人的角色。第三个单数人称的指示语为ia和dia,第三个复数人称的指示语为mereka,本文讨论了其作用的意义。一个地方的指示语以短语的形式出现在这里和那里,它们的意思是找出说话人在哪里。时间偏差以短语this weekend和two more years的形式出现,它们的意思是当说话者说时,表示时间的距离。[摘要]小说《Elena karya Ellya Ningsih yang diiterbitkan pada》2018年7月。Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk dan maksud pemakaian deiksis persona, tempat, dan waktu yang terdapat dalam小说tersebut。本文介绍了一种新型的质量管理方法。数据分析;Mereduksi, mengklasifikasi, Dan menginterpretasi。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk dan makna deiksis yang digunakan berupan benuk deiksis persona perama tungal berupa kata aku dan saya, deiksis persona perama jamak berupa kata kami, kita, dan makna perannya sebagai pembicara。Deiksis persona kedua tungal berupa kata kau, kamu, dan anda, Deiksis persona kedua jamak adalah kalian, makna perannya sebagai lawan bicara。Deiksis persona ketiga tunggal adalah ia dan dia, Deiksis persona ketiga jamak adalah mereka, makna perannya adalah yang dibicarakan。Deiksis tempat berupa frasa di sini dan di sana, dan maknanya untuk mengetahui tempat pembicara。我要为我的女儿祈祷,我要为她祈祷,我要为她祈祷,我要为她祈祷。Kata Kunci: deiksis, bentuk deiksis, makna deiksis,小说Elena
{"title":"DEIKSIS DALAM NOVEL ELENA KARYA ELLYA NINGSIH","authors":"Marnetti Marnetti","doi":"10.26499/gb.v4i2.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/gb.v4i2.63","url":null,"abstract":"This research focuses on the deixis of persona, place, and time contained in Elena by Ellya Ningsih’s novel published in July 2018. This paper aims to describe the forms and intentions of the use of the persona, place, and time existed in the novel. This research type is qualitative using descriptive methods. Data were analyzed by applying some steps; reducing, classifying, and interpreting. The results of this study indicate that the form and meaning of deixis used is the form of the first single person deixis in the form of the words aku and saya, the first plural persona deviation in the form of our word, kami and kita and the meaning of the role as speaker. The second single person deixis is the word kau, kamu, and anda, the second person person is the deixis, the meaning of the role as the other person. Deixis of the third singular person are ia and dia, the third plural person is mereka, the meaning of the role is what is discussed. Deixis of a place in the form of phrases here and there and their meaning to find out where the speaker is. Time deviation is in the form of phrases this weekend and two more years and their meaning is to show the distance of time when a speaker says. AbstrakPenelitian ini difokuskan pada deiksis persona, tempat, dan waktu yang terdapat pada Novel Elena karya Ellya Ningsih yang diterbitkan pada Juli 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk dan maksud pemakaian deiksis persona, tempat, dan waktu yang terdapat dalam novel tersebut. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data dianalisis dengan langkah-langkah; mereduksi, mengklasifikasi, dan menginterpretasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk dan makna deiksis yang digunakan berupa bentuk deiksis persona pertama tunggal berupa kata aku dan saya, deiksis persona pertama jamak berupa kata kami, kita, dan makna perannya sebagai pembicara. Deiksis persona kedua tunggal berupa kata kau, kamu, dan anda, deiksis persona kedua jamak adalah kalian, makna perannya sebagai lawan bicara. Deiksis persona ketiga tunggal adalah ia dan dia, deiksis persona ketiga jamak adalah mereka, makna perannya adalah yang dibicarakan. Deiksis tempat berupa frasa di sini dan di sana, dan maknanya untuk mengetahui tempat pembicara. Deiksis waktu berupa frasa akhir pekan ini dan dua tahun lagi, dan maknanya untuk menunjukkan jarak waktu pandang saat seorang penutur berujar.Kata Kunci: deiksis, bentuk deiksis, makna deiksis, novel Elena","PeriodicalId":403380,"journal":{"name":"GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129021131","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research aims to describe Suffix Komering language spoken by Komering community in Ogan Komering Ulu District (OKU). The problem of this research is how the variant, function and meaning of Komering language suffix. To solve the problem and the purpose of the study was used a qualitative descriptive method with interpretative analysis. The results of the study prove that the type of suffix in the Komering language is as follows: (1) suffix - usually attached to the verb or verb. The suffix works as a noun, (2) suffix in other Komering languages is -wan, -jan, -ko, suffix -i, suffix -na. Function suix -i works to form imperative active verbs. Suffix -wan functions to form nouns, Sufiks -jan function form nouns, Sufiks -ko function as transitive active verb formers. Sui-ii works as a passive verb form. The suffix works as a adjective or adjective.AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan sufiks bahasa Komering yang dituturkan oleh masyarakat Komering di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Masalah penelitian ini adalah bagaimana bentuk varian, fungsi dan makna sufiks bahasa Komering. Untuk memecahkan masalah dan tujuan penelitian digunakan metode deskriptif kualitatif yang disertai analisis interpretatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa jenis sufiks dalam bahasa Komering adalah sebagai berikut: (1) sufiks –an lazimnya dilekatkan pada kata kerja atau verba. Sufiks –an berfungsi membentuk kata benda, (2) sufiks dalam bahasa Komering yang lain adalah –wan, -jan, -ko, sufiks –i, akhiran –na. Fungsi sufiks –i berfungsi membentuk kata kerja aktif imperatif. Sufiks –wan berfungsi membentuk kata benda, Sufiks –jan berfungsi membentuk kata benda, Sufiks –ko berfungsi sebagai pembentuk kata kerja aktif transitif. Sufiks –i berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif. Sufiks –na berfungsi membentuk kata sifat atau adjektiva.Kata Kunci: sufiks, bahasa, Komering
本研究旨在描述Ogan Komering Ulu地区Komering社区使用的后缀Komering语言。本文研究的问题是科莫林语后缀的变体、功能和意义。为了解决这个问题和研究的目的,我们采用了定性描述和解释分析的方法。研究结果证明,科莫林语中后缀的类型如下:(1)后缀——通常附在动词或动词后面。(2)其他科莫林语言的后缀是-wan, -jan, -ko,后缀-i,后缀-na。功能suix -用于构成祈使句主动动词。后缀-wan构成名词,后缀-jan构成名词,后缀-ko构成及物主动语态。Sui-ii是被动语态。后缀用作形容词或形容词。[摘要]penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sufiks bahasa Komering yang dituturkan oleh masyarakat Komering di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU)。Masalah penelitian ini adalah bagaimana bentuk varian,真菌dan makna sufiks bahasa Komering。为她memecahkan masalah丹tujuan penelitian digunakan metode deskriptif kualitatif杨disertai分析interpretatif。(1)“sufiks - and lazimnya dilekkatkan pada kata kerja atau verba”。Sufiks -an berfungsi membentuk kata benda, (2) Sufiks dalam bahasa Komering yang lain adalah -wan, -jan, -ko, Sufiks -i, akhiran -na。真菌sufiks - ber真菌sufiks - ber真菌sufiks - ber真菌sufiks - ber真菌sufiks - ber真菌sufiks - kata kerja akif是必要的。Sufiks -wan berfungsi membentuk kata benda, Sufiks -jan berfungsi membentuk kata benda, Sufiks -ko berfungsi sebagai pembentuk kata kerja aktif transitif。Sufiks -i berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif。Sufiks -na berfunsi membentuk kata是什么意思:Kata Kunci: sufiks, bahasa, Komering
{"title":"SUFIKS BAHASA KOMERING","authors":"Rahmat Muhidin","doi":"10.26499/GB.V4I2.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/GB.V4I2.64","url":null,"abstract":"This research aims to describe Suffix Komering language spoken by Komering community in Ogan Komering Ulu District (OKU). The problem of this research is how the variant, function and meaning of Komering language suffix. To solve the problem and the purpose of the study was used a qualitative descriptive method with interpretative analysis. The results of the study prove that the type of suffix in the Komering language is as follows: (1) suffix - usually attached to the verb or verb. The suffix works as a noun, (2) suffix in other Komering languages is -wan, -jan, -ko, suffix -i, suffix -na. Function suix -i works to form imperative active verbs. Suffix -wan functions to form nouns, Sufiks -jan function form nouns, Sufiks -ko function as transitive active verb formers. Sui-ii works as a passive verb form. The suffix works as a adjective or adjective.AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan sufiks bahasa Komering yang dituturkan oleh masyarakat Komering di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Masalah penelitian ini adalah bagaimana bentuk varian, fungsi dan makna sufiks bahasa Komering. Untuk memecahkan masalah dan tujuan penelitian digunakan metode deskriptif kualitatif yang disertai analisis interpretatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa jenis sufiks dalam bahasa Komering adalah sebagai berikut: (1) sufiks –an lazimnya dilekatkan pada kata kerja atau verba. Sufiks –an berfungsi membentuk kata benda, (2) sufiks dalam bahasa Komering yang lain adalah –wan, -jan, -ko, sufiks –i, akhiran –na. Fungsi sufiks –i berfungsi membentuk kata kerja aktif imperatif. Sufiks –wan berfungsi membentuk kata benda, Sufiks –jan berfungsi membentuk kata benda, Sufiks –ko berfungsi sebagai pembentuk kata kerja aktif transitif. Sufiks –i berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif. Sufiks –na berfungsi membentuk kata sifat atau adjektiva.Kata Kunci: sufiks, bahasa, Komering","PeriodicalId":403380,"journal":{"name":"GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan","volume":"133 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123134950","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study expects impoliteness on uploads in a group of selling and buying in Tanjungpinang City. The study is conducted to see the impoliteness on uploads using impoliteness theory of Jonathan Culpeper. This study aims to describe impoliteness strategies and factors that influence the impoliteness. Observation by recording and tapping collects the data. The determinant is the intuition of researchers as Indonesian speakers. Data analysis uses a pragmatic equivalent by pragmatic sorting technique and distributional method by direct elements deviding techniques. The results shows that there are three impoliteness strategies found, namely positive impoliteness, negative impoliteness, and pseudo politeness. Impoliteness occurs because of the following factors: expressing anger, fury, or resentment; provoking speech partner reactions; and humiliating or demeaning. AbstrakPenelitian ini menduga adanya ketidaksantunan pada unggahan dalam grup daring jual-beli di Kota Tanjungpinang. Penelitian dilakukan untuk melihat ketidaksantunan dalam unggahan dengan menggunakan teori ketidaksantunan Jonathan Culpeper. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan strategi-strategi ketidaksantunan dan faktor yang memengaruhi ketidaksantunan tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dengan teknik catat dan sadap. Alat penentunya adalah intuisi peneliti sebagai penutur jati bahasa Indonesia. Analisis data menggunakan metode padan pragmatis dengan teknik daya pilah pragmatis dan metode agih dengan teknik bagi unsur langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga strategi ketidaksantunan yang ditemukan, yaitu ketidaksantunan positif, ketidaksantunan negatif, dan kesantunan semu. Ketidaksantunan terjadi karena didorong oleh faktor-faktor berikut: mengungkapkan kemarahan, kegeraman, atau kekesalan; memancing reaksi mitra tutur; dan mempermalukan atau merendahkan.Kata Kunci: ketidaksantunan berbahasa, strategi ketidaksantunan, unggahan, grup daring jual-beli
这项研究预测了丹中槟榔市买卖群体上传的不礼貌行为。本研究利用Jonathan Culpeper的不礼貌理论来研究上传的不礼貌行为。本研究旨在描述不礼貌行为的策略和影响不礼貌行为的因素。通过记录和敲击来收集数据。决定因素是研究人员作为印尼语使用者的直觉。数据分析采用语用分类技术的语用等值法和直接要素划分技术的分布法。结果表明,研究发现了三种不礼貌策略,即积极不礼貌、消极不礼貌和伪礼貌。不礼貌的发生是由于以下因素:表达愤怒、愤怒或怨恨;引起语伴反应;以及羞辱或贬低。摘要:penelitian ini menduga adanya ketidaksantunan pada unggahan dalam group大胆的jual-beli di Kota Tanjungpinang。Penelitian dilakukan untuk melihat ketidaksantunan dalam unggahan dengan menggunakan teori ketidaksantunan Jonathan Culpeper。Penelitian ini bertujuan mendeskrisksikan strategy - strategy - ketidaksantuan and facfactor yang memengaruhi ketidaksantuan tersebut。彭普兰的数据是:双拉坎登干方法;马科登干技术;Alat penentunya adalah intuisi peneliti sebagai penutur jati bahasa Indonesia。分析数据,蒙古纳坎方法,巴丹语用学,登根技术,达亚,pilah语用学,丹方法,登根技术,巴吉,unsur langsung。Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga strategi ketidaksantunan yang ditemukan, yitu ketidaksantunan positive, ketidaksantunan negative, dan kesantunan semu。Ketidaksantunan terjadi karena didorong oleh factor -faktor berikut: mengungkapkan kemarahan, kegeraman, atau kekesalan;memningreaksi mitra tutur;Dan mempermalukan atau merendahkan。Kata Kunci: ketidaksantunan berbahasa, stratei ketidaksantunan, unggahan, group daring jual-beli
{"title":"ANALISIS KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA PADA UNGGAHAN DALAM GRUP DARING JUAL-BELI DI KOTA TANJUNGPINANG","authors":"Tasliati Tasliati","doi":"10.26499/GB.V4I2.66","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/GB.V4I2.66","url":null,"abstract":"This study expects impoliteness on uploads in a group of selling and buying in Tanjungpinang City. The study is conducted to see the impoliteness on uploads using impoliteness theory of Jonathan Culpeper. This study aims to describe impoliteness strategies and factors that influence the impoliteness. Observation by recording and tapping collects the data. The determinant is the intuition of researchers as Indonesian speakers. Data analysis uses a pragmatic equivalent by pragmatic sorting technique and distributional method by direct elements deviding techniques. The results shows that there are three impoliteness strategies found, namely positive impoliteness, negative impoliteness, and pseudo politeness. Impoliteness occurs because of the following factors: expressing anger, fury, or resentment; provoking speech partner reactions; and humiliating or demeaning. AbstrakPenelitian ini menduga adanya ketidaksantunan pada unggahan dalam grup daring jual-beli di Kota Tanjungpinang. Penelitian dilakukan untuk melihat ketidaksantunan dalam unggahan dengan menggunakan teori ketidaksantunan Jonathan Culpeper. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan strategi-strategi ketidaksantunan dan faktor yang memengaruhi ketidaksantunan tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dengan teknik catat dan sadap. Alat penentunya adalah intuisi peneliti sebagai penutur jati bahasa Indonesia. Analisis data menggunakan metode padan pragmatis dengan teknik daya pilah pragmatis dan metode agih dengan teknik bagi unsur langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga strategi ketidaksantunan yang ditemukan, yaitu ketidaksantunan positif, ketidaksantunan negatif, dan kesantunan semu. Ketidaksantunan terjadi karena didorong oleh faktor-faktor berikut: mengungkapkan kemarahan, kegeraman, atau kekesalan; memancing reaksi mitra tutur; dan mempermalukan atau merendahkan.Kata Kunci: ketidaksantunan berbahasa, strategi ketidaksantunan, unggahan, grup daring jual-beli","PeriodicalId":403380,"journal":{"name":"GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125342870","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Indonesian language is the main control instrument for communication among speakers within one bond that are Indonesian people. This paper aims to describe the use of Indonesian language in outdoor media in South Kalimantan. It uses descriptive method. This method attempts to describe data relating to the use of Indonesian language in outdoor media in South Kalimantan. The outdoor media discussed in this research are the name of shopping center, housing, business center, hotel, the name of government and private institution, sign board, banner, and billboard. Techniques of data collecting are direct observations in the field. The results show that there are language errors in the use of Indonesian language in the outdoor media. 1) Misspelling of letters and words. 2) Language errors relating to punctuation, 3) Error writing in formal words. AbstrakBahasa Indonesia merupakan alat kontrol utama manusia untuk berkomunikasi dengan sesama penutur yang mempunyai satu ikatan, yaitu bangsa Indonesia. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan bahasa Indonesia di media luar ruang di Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini berusaha untuk mendeskripsikan data yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia di media luar ruang di Kalimantan Selatan. Berupa papan nama (tempat perbelanjaan, perumahan, tempat usaha, perhotelan, nama instansi pemerintah, dan swasta) papan petunjuk, kain rentang, serta iklan luar ruang. Teknik pengumpulan data melalui observasi atau pengamatan langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia di media luar ruang masih terdapat kesalahan, yaitu 1) Kesalahan Pemakaian Huruf dan Penulisan Kata pada Media Luar Ruang di Kalimantan Selatan, 2) Kesalahan Penulisan Tanda Baca pada Media Luar Ruang di Kalimantan Selatan, Dan3) Kesalahan Penulisan Kata Baku Pada Media Luar Ruang di Kalimantan Selatan.Kata Kunci: bahasa Indonesia, media luar ruang, kesalahan
印尼语是印度尼西亚人在一个纽带中说话者之间交流的主要控制工具。本文旨在描述印度尼西亚语在南加里曼丹户外媒体的使用。它采用描述性的方法。该方法试图描述与南加里曼丹户外媒体使用印尼语有关的数据。本研究讨论的户外媒体有购物中心、住宅、商务中心、酒店、政府和私人机构的名称、招牌、横幅、广告牌。数据收集技术是现场的直接观察。结果表明,户外媒体中印尼语的使用存在语言错误。1)字母和单词拼写错误。2)与标点符号有关的语言错误;3)正式词写作错误。【摘要】印尼语:印尼语:印尼语:印尼语:印尼语:印尼语:印度语:印度语:印度语:印度语:印度语:印度语:印度语:印度语:印度语:印度语:印度语:印度语:印度语:印度语:印度语:印度语:印度语:印度语:印度语:印度语:印度语。加里曼丹的印尼语媒体。Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskd脚本。在加里曼丹,印尼媒体报道了加里曼丹的新闻。Berupa papan nama (temat perbelanjaan, perumahan, temat usaha, perhotelan, nama instanpemerintah, dan swasta) papan petunjuk, kain rentang, serta iklan luar ruang。企鹅种群的技术数据、观测数据、统计数据、统计数据。Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia di media luar ruang masih terdapat kesalahan, yitu 1) kesalahan Pemakaian Huruf dan Penulisan Kata pada media luar ruang di Kalimantan Selatan, 2) kesalahan Penulisan Tanda bada media luar ruang di Kalimantan Selatan, 3) kesalahan Penulisan Kata Baku pada media luar ruang di Kalimantan Selatan。Kata Kunci:印尼语,媒体luar ruang, kesalahan
{"title":"PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA MEDIA LUAR RUANG DI KALIMANTAN SELATAN","authors":"Jahdiah Jahdiah","doi":"10.47269/GB.V4I2.58","DOIUrl":"https://doi.org/10.47269/GB.V4I2.58","url":null,"abstract":"Indonesian language is the main control instrument for communication among speakers within one bond that are Indonesian people. This paper aims to describe the use of Indonesian language in outdoor media in South Kalimantan. It uses descriptive method. This method attempts to describe data relating to the use of Indonesian language in outdoor media in South Kalimantan. The outdoor media discussed in this research are the name of shopping center, housing, business center, hotel, the name of government and private institution, sign board, banner, and billboard. Techniques of data collecting are direct observations in the field. The results show that there are language errors in the use of Indonesian language in the outdoor media. 1) Misspelling of letters and words. 2) Language errors relating to punctuation, 3) Error writing in formal words. AbstrakBahasa Indonesia merupakan alat kontrol utama manusia untuk berkomunikasi dengan sesama penutur yang mempunyai satu ikatan, yaitu bangsa Indonesia. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan bahasa Indonesia di media luar ruang di Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini berusaha untuk mendeskripsikan data yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia di media luar ruang di Kalimantan Selatan. Berupa papan nama (tempat perbelanjaan, perumahan, tempat usaha, perhotelan, nama instansi pemerintah, dan swasta) papan petunjuk, kain rentang, serta iklan luar ruang. Teknik pengumpulan data melalui observasi atau pengamatan langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia di media luar ruang masih terdapat kesalahan, yaitu 1) Kesalahan Pemakaian Huruf dan Penulisan Kata pada Media Luar Ruang di Kalimantan Selatan, 2) Kesalahan Penulisan Tanda Baca pada Media Luar Ruang di Kalimantan Selatan, Dan3) Kesalahan Penulisan Kata Baku Pada Media Luar Ruang di Kalimantan Selatan.Kata Kunci: bahasa Indonesia, media luar ruang, kesalahan","PeriodicalId":403380,"journal":{"name":"GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132040860","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study aims at: first, finding out the form of the structure of Rubayat Hamzah Fansuri; second, finding meaning through semiotic reading; third, finding meaning through heuristic reading; fourth, finding meaning through hermeneutic reading. This type of research is qualitative with descriptive narrative presentation. Data collection technique uses observational method and note taking technique. The analysis applies a combination of distributional method and identity method that refer to the structuralism-semiotic analysis model. The method used is the Ultimate Constituent Analysis (UCA). The identity method used is immediate constituent analysis (ICA). Meaning analysis uses an identity methodto pragmatic power that refers to the semiotic analysis model. The presentation of the results of data analysis is carried out by formal and informal methods. The findings of this study are the form of language structure through diction usage systems that have diverse social processes. This diversity determines and is determined by a structured diction according to needs. The meaning of the work in semiotics is determined through the first level reading (heuristics) and continued with the next level, namely hermeneutic reading. Overall Rubayat is full of metafore. All of these are “defamiliarization” or “deotomatization” to create the charm of poetry or to make strange so that it attracts attention. AbstrakPenelitian ini bertujuan: pertama, menemukan bentuk struktur Rubayat Hamzah Fansuri; kedua, menemukan makna melalui pembacaan semiotika; ketiga menemukan makna melalui pembacaan heuristik; keempat, menemukan makna melalui pembacaan hermeneutik. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pemaparan naratif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan teknik catat. Analisis menggunakan kombinasi metode agih dan metode padan yang merujuk pada model analisis strukturalisme-semiotika. Metode agih yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung (BUL). Metode padan yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP). Analisis makna menggunakan metode padan dengan daya pilah pragmatis yang merujuk pada model analisis semiotika. Sajian hasil analisis data dilakukan dengan metode formal dan informal. Temuan penelitian ini yaitu bentuk struktur bahasa melalui sistem pemakaian diksi memiliki proses sosial yang beragam. Keberagaman ini menentukan dan ditentukan oleh diksi yang terstruktur menurut kebutuhan. Pemaknaan karya secara semiotika ditentukan melalui pembacaan tingkat pertama (heuristik) dan dilanjutkan dengan tingkat selanjutnya, yaitu pembacaan secara hermeneutik. Secara keseluruhan Rubayat banyak menggunakan metafora. Semua itu merupakan “defamiliarisasi” atau “deotomatisasi” untuk menimbulkan daya pesona sajak atau untuk membuat aneh (making strange) sehingga menarik perhatian.Kata Kunci: rubayat, strukturalisme, semiotika
本研究旨在:首先,找出Rubayat Hamzah Fansuri的结构形式;第二,通过符号学阅读寻找意义;第三,通过启发式阅读寻找意义;第四,通过解释性阅读寻找意义。这种类型的研究是定性的,具有描述性的叙事呈现。数据收集技术采用观察法和笔记法。本文采用结构主义-符号学分析模型中的分布法和同一性法相结合的方法进行分析。使用的方法是最终成分分析(UCA)。使用的鉴定方法是直接成分分析(ICA)。意义分析采用了符号学分析模型中的语用权力同一性分析方法。数据分析结果的呈现是通过正式和非正式的方法进行的。本研究的结果是通过具有不同社会过程的词汇使用系统形成语言结构。根据需要,这种多样性决定并由结构化的措辞决定。符号学作品的意义是通过第一层次的阅读(启发式)来确定的,并继续进行下一层次的阅读,即解释性阅读。总的来说,鲁巴亚特充满了元前。这些都是“陌生化”或“去人化”,以创造诗歌的魅力,或使之陌生,使之引人注目。【摘要】penelitian ini bertujuan: pertama, menemukan bentuk struktur Rubayat Hamzah Fansuri;Kedua, menemukan makna melalui pembacaan semiotika;Ketiga menemukan makna melalui pembacaan启发式;keep empat, menemukan makna melalui, pembacaan hermeneutik。杰妮斯·佩尼利特是一名优秀的作家,也是一名优秀的叙事性作家。彭普兰数据,孟古纳坎方法,西马克丹技术。结构主义-符号学:结构主义-符号学。[2][方法]:对阳平、阳平、阳平、阳平、阳平、阳平进行分析。](二)对植物生长发育的影响。分析makna menggunakan方法padan dengan daya pilah语用学yang merujuk pada模型分析符号。萨吉安·哈西尔分析数据时采用正式和非正式的方法。摘要:中国社会主义社会主义社会主义社会主义社会主义社会。Keberagaman ini menentukan and ditentukan oleh diksi yang terstrucktur menuut kebutuhan。Pemaknaan karya secara semiotika ditentukan melalui pembacaan tingkat pertama(启发式)dan dilanjutkan dengan tingkat selanjutnya, yitu pembacaan secara hermeneutik。Secara keseluruhan Rubayat banyak menggunakan。Semua itu merupakan“defamiliarisasi”atau“deotomatisasi”untuk menimbulkan daya personona sajak atau untuk membuaneh(制造奇怪)seinga menarik perhatian。Kata Kunci: rubayat,结构主义,符号
{"title":"RUBAYAT HAMZAH FANSURI: KAJIAN STUKTURALISME SEMIOTIKA Rubayat Hamzah Fansuri: A Study Of Semiotic Structuralism","authors":"Medri Osno","doi":"10.47269/gb.v4i2.62","DOIUrl":"https://doi.org/10.47269/gb.v4i2.62","url":null,"abstract":"This study aims at: first, finding out the form of the structure of Rubayat Hamzah Fansuri; second, finding meaning through semiotic reading; third, finding meaning through heuristic reading; fourth, finding meaning through hermeneutic reading. This type of research is qualitative with descriptive narrative presentation. Data collection technique uses observational method and note taking technique. The analysis applies a combination of distributional method and identity method that refer to the structuralism-semiotic analysis model. The method used is the Ultimate Constituent Analysis (UCA). The identity method used is immediate constituent analysis (ICA). Meaning analysis uses an identity methodto pragmatic power that refers to the semiotic analysis model. The presentation of the results of data analysis is carried out by formal and informal methods. The findings of this study are the form of language structure through diction usage systems that have diverse social processes. This diversity determines and is determined by a structured diction according to needs. The meaning of the work in semiotics is determined through the first level reading (heuristics) and continued with the next level, namely hermeneutic reading. Overall Rubayat is full of metafore. All of these are “defamiliarization” or “deotomatization” to create the charm of poetry or to make strange so that it attracts attention. AbstrakPenelitian ini bertujuan: pertama, menemukan bentuk struktur Rubayat Hamzah Fansuri; kedua, menemukan makna melalui pembacaan semiotika; ketiga menemukan makna melalui pembacaan heuristik; keempat, menemukan makna melalui pembacaan hermeneutik. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pemaparan naratif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan teknik catat. Analisis menggunakan kombinasi metode agih dan metode padan yang merujuk pada model analisis strukturalisme-semiotika. Metode agih yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung (BUL). Metode padan yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP). Analisis makna menggunakan metode padan dengan daya pilah pragmatis yang merujuk pada model analisis semiotika. Sajian hasil analisis data dilakukan dengan metode formal dan informal. Temuan penelitian ini yaitu bentuk struktur bahasa melalui sistem pemakaian diksi memiliki proses sosial yang beragam. Keberagaman ini menentukan dan ditentukan oleh diksi yang terstruktur menurut kebutuhan. Pemaknaan karya secara semiotika ditentukan melalui pembacaan tingkat pertama (heuristik) dan dilanjutkan dengan tingkat selanjutnya, yaitu pembacaan secara hermeneutik. Secara keseluruhan Rubayat banyak menggunakan metafora. Semua itu merupakan “defamiliarisasi” atau “deotomatisasi” untuk menimbulkan daya pesona sajak atau untuk membuat aneh (making strange) sehingga menarik perhatian.Kata Kunci: rubayat, strukturalisme, semiotika","PeriodicalId":403380,"journal":{"name":"GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122042006","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study aims to describe the language phenomenon of online motorcycle taxi drivers in Jakarta related to the choice of language in conversations on social media. The method used is descriptive qualitative. Data is obtained through observation techniques on the conversations of Go-send online motorcycle taxi riders via the WA group messaging application. Based on the results of the study, it was found that Gosend motorcycle taxi drivers chose a variety of languages when interacting in the WA group. Most drivers start using and creating new languages, and use English when communicating. This phenomenon is influenced by the language created and used by drivers. They feel more comfortable when communicating in the WA application. Therefore, they choose other language codes, for example Indonesian or foreign languages. In addition, a similar incident resulted from the development of several new languages so that the Go-send motorcycle taxi drivers were nicknamed ninja turtles. Various new vocabulary or terms have sprung up among them, such as drivers, scans, cancel, orders, blur, WD, gacor, sherloc, nopon, telephone, opang, and others that were viral in the WA group application conversation. Without hesitation they choose the vocabulary or term in communicating with their interlocutors who may actually rarely meet. This is the reality of cross-cultural communication on Go-send motorcycle taxi drivers that occur in big cities like Jakarta. AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan fenomena kebahasaan pengendara ojek online di Jakarta terkait pemilihan bahasa dalam percakapan di media sosial. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui teknik simak pada percakapan pengendara ojek online Gosend melalui aplikasi pesan grup WA. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa pengendara ojek online Go-send memilih beragam bahasa dalam berinteraksi di grup WA. Sebagian besar para pengendara mulai memakai dan menciptakan bahasa baru, serta menggunakan bahasa Inggris saat berkomunikasi. Fenomena ini dipengaruhi oleh bahasa yang dikreasikan dan dipakai oleh para pengendara. Mereka merasa lebih nyaman saat berkomunikasi di aplikasi WA tersebut. Oleh karena itu, mereka memilih kode bahasa yang lain, misalnya bahasa Indonesia atau bahasa asing. Selain itu, kejadian serupa sebagai akibat berkembangnya beberapa bahasa baru sehingga pengendara ojek Go-send ini mendapat julukan kura-kura ninja. Berbagai kosakata atau istilah baru pun bermunculan di kalangan mereka, seperti driver, scan, cancel, order, blur, WD, gacor, sherloc, nopon, rekpon, opang, dan lainnya yang kemudian viral di percakapan aplikasi grup WA. Tanpa sungkan mereka memilih kosakata atau istilah tersebut dalam berkomunikasi dengan lawan bicaranya yang secara nyata mungkin jarang bertemu. Inilah realitas komunikasi lintas budaya pengendara ojek online Go-send yang terjadi di kota besar seperti Jakarta.Kata Kunci: komunikasi, lintas budaya, pemilihan bahasa, pengenda
本研究旨在描述雅加达线上摩的计程车司机在社交媒体上对话的语言选择相关的语言现象。所使用的方法是描述性定性的。数据是通过WA群消息应用程序对Go-send在线摩托车司机的对话进行观察技术获得的。根据研究结果,我们发现Gosend摩的司机在WA群体中互动时选择了多种语言。大多数司机开始使用和创造新的语言,并在交流时使用英语。这种现象受到驱动程序创建和使用的语言的影响。在WA应用程序中进行通信时,他们感觉更舒服。因此,他们选择其他语言代码,例如印尼语或外语。此外,由于几种新语言的发展,导致了类似的事件,因此,Go-send摩托车出租车司机被昵称为忍者神龟。各种新词汇或术语如雨后春笋般出现在他们中间,比如drivers、scans、cancel、orders、blur、WD、gacor、sherloc、nopon、telephone、opang,以及其他在WA组应用程序对话中流行的词汇。他们毫不犹豫地选择词汇或术语来与实际上很少见面的对话者交流。这是发生在雅加达等大城市的摩的司机跨文化交流的现实。[摘要]penelitian ini bertujuan mendeskripsikan现象kebahasaan pengendara ojek online di Jakarta terkait pemilihan bahasa dalam percakapan di media social。Metode yang digunakan adalah deskkripf quality。数据双元化技术,数据双元化技术,数据双元化技术,数据双元化技术,数据双元化技术,数据双元化技术,数据双元化技术Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa pengendara ojek在线Go-send memilih beragam bahasa dalam berinteraksi di group WA。我是说,我是说我的女儿,我是说我的女儿,我是说我的女儿,我是说我的女儿。现象ini dipengaruhi oleh bahasa yang dikreasikan dan dipakai oleh para pengendara。Mereka merasa lebih nyaman说,berkomunikasi的用法和样例:Oleh karena itu, mereka memilih kode bahasa yang lain, misalnya bahasa Indonesia, atau bahasa asing。Selain itu, kejadian serupa sebagai akibat berkembangnya beberapa bahasa baru seinga pengendara ojek Go-send ini mendapat julukan kura-kura ninja。Berbagai kosakata atau istilah baru pun bermunculan di kalangan mereka,独立驱动,扫描,取消,订购,模糊,WD, gacor, sherloc, nopon, rekon, opang, dan lainnya yang kemudian viral di percakapan应用程序组WA。檀巴松坎梅里卡记忆,kosakata, atatakata, atatakata, atatakata, atakata, atakata, akakata, akakata, akakata, akakata, akakata, akakata雅加达:雅加达:雅加达:雅加达:雅加达:雅加达:雅加达:雅加达:Kata Kunci: komunikasi, lintas budaya, pemilihan bahasa, pengendara ojek gosend
{"title":"REALITAS KOMUNIKASI PENGENDARA OJEK ONLINE DI JAKARTA: STUDI KASUS PEMILIHAN BAHASA DRIVER GO-SEND","authors":"Nico Harared","doi":"10.47269/gb.v4i2.61","DOIUrl":"https://doi.org/10.47269/gb.v4i2.61","url":null,"abstract":"This study aims to describe the language phenomenon of online motorcycle taxi drivers in Jakarta related to the choice of language in conversations on social media. The method used is descriptive qualitative. Data is obtained through observation techniques on the conversations of Go-send online motorcycle taxi riders via the WA group messaging application. Based on the results of the study, it was found that Gosend motorcycle taxi drivers chose a variety of languages when interacting in the WA group. Most drivers start using and creating new languages, and use English when communicating. This phenomenon is influenced by the language created and used by drivers. They feel more comfortable when communicating in the WA application. Therefore, they choose other language codes, for example Indonesian or foreign languages. In addition, a similar incident resulted from the development of several new languages so that the Go-send motorcycle taxi drivers were nicknamed ninja turtles. Various new vocabulary or terms have sprung up among them, such as drivers, scans, cancel, orders, blur, WD, gacor, sherloc, nopon, telephone, opang, and others that were viral in the WA group application conversation. Without hesitation they choose the vocabulary or term in communicating with their interlocutors who may actually rarely meet. This is the reality of cross-cultural communication on Go-send motorcycle taxi drivers that occur in big cities like Jakarta. AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan fenomena kebahasaan pengendara ojek online di Jakarta terkait pemilihan bahasa dalam percakapan di media sosial. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui teknik simak pada percakapan pengendara ojek online Gosend melalui aplikasi pesan grup WA. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa pengendara ojek online Go-send memilih beragam bahasa dalam berinteraksi di grup WA. Sebagian besar para pengendara mulai memakai dan menciptakan bahasa baru, serta menggunakan bahasa Inggris saat berkomunikasi. Fenomena ini dipengaruhi oleh bahasa yang dikreasikan dan dipakai oleh para pengendara. Mereka merasa lebih nyaman saat berkomunikasi di aplikasi WA tersebut. Oleh karena itu, mereka memilih kode bahasa yang lain, misalnya bahasa Indonesia atau bahasa asing. Selain itu, kejadian serupa sebagai akibat berkembangnya beberapa bahasa baru sehingga pengendara ojek Go-send ini mendapat julukan kura-kura ninja. Berbagai kosakata atau istilah baru pun bermunculan di kalangan mereka, seperti driver, scan, cancel, order, blur, WD, gacor, sherloc, nopon, rekpon, opang, dan lainnya yang kemudian viral di percakapan aplikasi grup WA. Tanpa sungkan mereka memilih kosakata atau istilah tersebut dalam berkomunikasi dengan lawan bicaranya yang secara nyata mungkin jarang bertemu. Inilah realitas komunikasi lintas budaya pengendara ojek online Go-send yang terjadi di kota besar seperti Jakarta.Kata Kunci: komunikasi, lintas budaya, pemilihan bahasa, pengenda","PeriodicalId":403380,"journal":{"name":"GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan","volume":"123 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134581801","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study aims at finding the forms of transposition used in the translation of the food and drinks menu of Taman Indie Restaurant, Surabaya, from Indonesian into English and to know the effect of using transposition on the meaning and results of the translation of the food menu. This type of research is a basic study with a qualitative and descriptive approach. The data in this study include words, phrases and sentences contained in the description of the names of food and drinks at Taman Indie Restaurant, Surabaya. The data analysis technique used is that the transposition form used in the translation of menu names in Indonesian cuisine is associated with the accuracy aspects of the analysis, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The result of the study shows that 1) the form of transposition used in the translation of the restaurant menu is the shift class (nouns to adjectives, verbs to adjectives, and there is no verbs to nouns shift) and shift units (words to phrases), 2) the level of accuracy of translationsincluded in the category medium. They are accurate translation 54 data (52.94%), less accurate, 26 data (25.49%) and inaccurate 22 data (21.56%). AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bentuk-bentuk transposisi yang digunakan dalam penerjemahan menu makanan dan minuman Restoran Taman Indie, Surabaya, dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris dan mengetahui pengaruh penggunaan transposisi terhadap makna dan hasil penerjemahan menu makanan tersebut. Penelitian ini adalah kajian dasar dengan pendekatan kualitatif dan deskriptif. Data dalam kajian ini mencakup kata, frasa dan kalimat yang terdapat dalam deskripsi nama makanan dan minuman Restoran Taman Indie, Surabaya. Teknik analisis data yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan bentuk transposisi yang digunakan pada terjemahan nama menu masakan Indonesia dikaitkan dengan aspek keakuratan analisisnya, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil pengolahan data ditemukan bahwa 1) bentuk transposisi yang digunakan dalam penerjemahan menu restoran adalah class shift (nomina ke adjektiva, verba ke adjektiva, dan tidak ditemukan dari verba ke nomina) dan unit shif (kata ke frasa), 2) tingkat keakuratan terjemahan termasuk dalam kategori sedang, yaitu terjemahan yang akurat yaitu 54 data (52,94%), kurang akurat, 26 data (25,49%) dan 22 data (21,56%) tidak akurat.
本研究旨在寻找在将泗水Taman Indie Restaurant的餐饮菜单从印尼语翻译成英语时所使用的换位形式,并了解换位对食物菜单翻译的意义和结果的影响。这种类型的研究是一种定性和描述性方法的基础研究。本研究的数据包括在泗水Taman Indie Restaurant, Surabaya的食物和饮料名称的描述中包含的单词,短语和句子。所使用的数据分析技术是,在翻译印尼菜系菜单名称时使用的换位形式与分析的准确性有关,即数据简化、数据表示和得出结论。研究结果表明:1)餐厅菜单翻译中所使用的换位形式为移类(名词向形容词、动词向形容词、且没有动词向名词的移位)和移单位(词向短语);2)翻译的准确度水平包含在类别媒介中。准确翻译54条(52.94%),不准确翻译26条(25.49%),不准确翻译22条(21.56%)。【摘要】【译文】:tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bentuk-bentuk transposisi yang digunakan dalam penerjemahan menu makanan dan minuman Restoran Taman Indie】,泗水,印度尼西亚语,dalam bahasa Inggris dan mengetahui pengaruh penggunaan transposisi terhadap makna dan hasil penerjemahan menu makanan tersebut。Penelitian ini adalah kajian dasar dengan pendekatan quality / quality / quality / quality数据dalam kajian ini menencakup kata, frasa dan kalimat yang terdapat dalam deskripsi nama makanan dan minuman Restoran Taman Indie,泗水。技术分析数据yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan bentuk transposisi yang digunakan padterjemahan nama menu masakan Indonesia dikaitkan dengan askakuratan analyisnya, yitu reduksi数据,sajian数据,dan penarikan kespulan。Berdasarkan hasil pengolahan data ditemukan bahwa 1) bentuk transposisi yang digunakan dalam penerjemahan menu restoran adalah class shift (nomina ke adjektiva, verba ke adjektiva, dan tidak ditemukan dari verba ke nomina) dan unit shift (kata ke frasa), 2) tingkat keakuratan terjemahan termasuk dalam kategori sedang, yitu terjemahan yang akurat yitu 54数据(52,94%),kurang akurat, 26数据(25,49%),22数据(21,56%)tidak akurat。
{"title":"TEKNIK PENERJEMAHAN TRANSPOSISI DAN KEAKURATAN HASIL TERJEMAHAN: STUDI KASUS MENU RESTORAN","authors":"Raja Rachmawati","doi":"10.47269/GB.V4I2.59","DOIUrl":"https://doi.org/10.47269/GB.V4I2.59","url":null,"abstract":"This study aims at finding the forms of transposition used in the translation of the food and drinks menu of Taman Indie Restaurant, Surabaya, from Indonesian into English and to know the effect of using transposition on the meaning and results of the translation of the food menu. This type of research is a basic study with a qualitative and descriptive approach. The data in this study include words, phrases and sentences contained in the description of the names of food and drinks at Taman Indie Restaurant, Surabaya. The data analysis technique used is that the transposition form used in the translation of menu names in Indonesian cuisine is associated with the accuracy aspects of the analysis, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The result of the study shows that 1) the form of transposition used in the translation of the restaurant menu is the shift class (nouns to adjectives, verbs to adjectives, and there is no verbs to nouns shift) and shift units (words to phrases), 2) the level of accuracy of translationsincluded in the category medium. They are accurate translation 54 data (52.94%), less accurate, 26 data (25.49%) and inaccurate 22 data (21.56%). AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bentuk-bentuk transposisi yang digunakan dalam penerjemahan menu makanan dan minuman Restoran Taman Indie, Surabaya, dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris dan mengetahui pengaruh penggunaan transposisi terhadap makna dan hasil penerjemahan menu makanan tersebut. Penelitian ini adalah kajian dasar dengan pendekatan kualitatif dan deskriptif. Data dalam kajian ini mencakup kata, frasa dan kalimat yang terdapat dalam deskripsi nama makanan dan minuman Restoran Taman Indie, Surabaya. Teknik analisis data yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan bentuk transposisi yang digunakan pada terjemahan nama menu masakan Indonesia dikaitkan dengan aspek keakuratan analisisnya, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil pengolahan data ditemukan bahwa 1) bentuk transposisi yang digunakan dalam penerjemahan menu restoran adalah class shift (nomina ke adjektiva, verba ke adjektiva, dan tidak ditemukan dari verba ke nomina) dan unit shif (kata ke frasa), 2) tingkat keakuratan terjemahan termasuk dalam kategori sedang, yaitu terjemahan yang akurat yaitu 54 data (52,94%), kurang akurat, 26 data (25,49%) dan 22 data (21,56%) tidak akurat.","PeriodicalId":403380,"journal":{"name":"GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125883949","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}