Pub Date : 2021-12-29DOI: 10.46496/medula.v9i1.22775
Erik Veri Ramadani, Andi Noor Kholidha, Junuda Raf
ABSTRAKLatar Belakang. WHO menyatakan lebih dari 340 juta anak dan remaja umur 5-19 tahun mengalamioverweight dan obesitas di seluruh dunia pada tahun 2016. Di Indonesia, menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia menunjukan masalah overweight dan obesitas pada anak umur 5 -12 tahun berturut – turut sebesar 10,8 % dan 8,8 %, sudah mendekati perkiraan angka dunia di tahun 2020. Siswa SMP sebagai remaja awal masih mengabaikan pola makan yang sehat dengan tidak memperdulikan makanan yang dikonsumsi sehingga menimbulkan masalah kesehatan yaitu berat badan berlebih dan obesitas yang disinyalir memberi pengaruh terhadap adanya Masalah Psikososial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi lebih dengan Masalah Psikososial pada siswa dan siswi SMPN2 Raha. Metode. Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SMPN 2 Raha dengan sampel adalah siswa kelas 8 dan 9 yang memiliki usia 12-15 tahun sebanyak 86 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah antropometri dan kuisioner PSC-17 untuk menilai masalah psikossosial. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil. Jumlah sampel yang memiliki masalah psikososial didominasi oleh sampel dengan status gizi lebih yaitu sebanyak 41 siswa (47,7%). Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi lebih dan masalah psikososial pada siswa dan siswi SMPN2 Raha dimana nilai p-value yaitu 0,000. Kesimpulan. Terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi lebih dengan masalah psikososial pada siswa dan siswi SMPN 2 Raha. Kata kunci : Gizi lebih, Masalah Psikososial, Siswa SMP.
{"title":"Hubungan Status Gizi Lebih dengan Masalah Psikososial pada Siswa dan Siswi SMPN 2 Raha","authors":"Erik Veri Ramadani, Andi Noor Kholidha, Junuda Raf","doi":"10.46496/medula.v9i1.22775","DOIUrl":"https://doi.org/10.46496/medula.v9i1.22775","url":null,"abstract":"ABSTRAKLatar Belakang. WHO menyatakan lebih dari 340 juta anak dan remaja umur 5-19 tahun mengalamioverweight dan obesitas di seluruh dunia pada tahun 2016. Di Indonesia, menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia menunjukan masalah overweight dan obesitas pada anak umur 5 -12 tahun berturut – turut sebesar 10,8 % dan 8,8 %, sudah mendekati perkiraan angka dunia di tahun 2020. Siswa SMP sebagai remaja awal masih mengabaikan pola makan yang sehat dengan tidak memperdulikan makanan yang dikonsumsi sehingga menimbulkan masalah kesehatan yaitu berat badan berlebih dan obesitas yang disinyalir memberi pengaruh terhadap adanya Masalah Psikososial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi lebih dengan Masalah Psikososial pada siswa dan siswi SMPN2 Raha. Metode. Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SMPN 2 Raha dengan sampel adalah siswa kelas 8 dan 9 yang memiliki usia 12-15 tahun sebanyak 86 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah antropometri dan kuisioner PSC-17 untuk menilai masalah psikossosial. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil. Jumlah sampel yang memiliki masalah psikososial didominasi oleh sampel dengan status gizi lebih yaitu sebanyak 41 siswa (47,7%). Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi lebih dan masalah psikososial pada siswa dan siswi SMPN2 Raha dimana nilai p-value yaitu 0,000. Kesimpulan. Terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi lebih dengan masalah psikososial pada siswa dan siswi SMPN 2 Raha. Kata kunci : Gizi lebih, Masalah Psikososial, Siswa SMP.","PeriodicalId":40595,"journal":{"name":"MedULA","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48981355","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-29DOI: 10.46496/medula.v9i1.22769
Agussalim Ali, I. Irawati
ABSTRAK Latar Belakang. Sepsis merupakan sindroma penyakit yang disebabkan karena infeksi dan merupakan penyakit yang mempunyai dampak terhadap morbiditas maupun mortalitas yang tinggi. Keadaan disfungsi organ yang mengancam jiwa pada sepsis disebabkan oleh disregulasi respons imun akibat infeksi. Identifikasi keadaan sepsis dini dan penatalaksanaan yang cepat dapat memperbaiki prognosis pasien. Rasio Neutrofil Limfosit (RNL) dapat digunakan sebagai penanda inflamasi yang sederhana, cepat, dan hemat. Jumlah neutrofil dan limfosit dapat diketahui melalui pemeriksaan yang rutin dilakukan di Rumah Sakit yaitu pemeriksaan hitung jenis leukosit dan jumlah leukosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas dan spesifisitas RNL terhadap skor Sequential Ogan Failure Assesment (SOFA) dalam diagnosis awal sepsis di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode. Penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dengan rancangan cross-sectional. Lokasi penelitian di Ruang Rekam Medik Rumah Sakit UmumBahteramas. Jumlah sampel sebanyak 72 sampel. Data dikumpulkan menggunakan data rekam medik yang diambil menggunakan teknik purposive sampling, lalu dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa dari 72 sampel didapatkan hasil nilai RNL yang positif yaitu ≥5 pada 47 pasien (65.3%), nilai sensitivitas RNL terhadap skor SOFA dalam diagnosis awal sepsis adalah 75% dan nilai spesifisitas RNL terhadap skor SOFA dalam diagnosis awal sepsis adalah 44.44%. Simpulan. Berdasarkan penelitian ini nilai RNL yang positif didapatkan pada 65.3% dari total sampel penelitian. Nilai sensitivitas dan spesifisitas RNL terhadap skor SOFA dalam diagnosis awal sepsis adalah 75% dan 44.44% di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara.Kata Kunci. Sepsis, RNL
{"title":"Uji Sensitivitas Dan Spesifisitas Rasio Neutrofil Limfosit Terhadap Skor Sequential Organ Failure Assesment Dalam Diagnosis Awal Sepsis Di Rumah Sakit","authors":"Agussalim Ali, I. Irawati","doi":"10.46496/medula.v9i1.22769","DOIUrl":"https://doi.org/10.46496/medula.v9i1.22769","url":null,"abstract":"ABSTRAK Latar Belakang. Sepsis merupakan sindroma penyakit yang disebabkan karena infeksi dan merupakan penyakit yang mempunyai dampak terhadap morbiditas maupun mortalitas yang tinggi. Keadaan disfungsi organ yang mengancam jiwa pada sepsis disebabkan oleh disregulasi respons imun akibat infeksi. Identifikasi keadaan sepsis dini dan penatalaksanaan yang cepat dapat memperbaiki prognosis pasien. Rasio Neutrofil Limfosit (RNL) dapat digunakan sebagai penanda inflamasi yang sederhana, cepat, dan hemat. Jumlah neutrofil dan limfosit dapat diketahui melalui pemeriksaan yang rutin dilakukan di Rumah Sakit yaitu pemeriksaan hitung jenis leukosit dan jumlah leukosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas dan spesifisitas RNL terhadap skor Sequential Ogan Failure Assesment (SOFA) dalam diagnosis awal sepsis di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode. Penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dengan rancangan cross-sectional. Lokasi penelitian di Ruang Rekam Medik Rumah Sakit UmumBahteramas. Jumlah sampel sebanyak 72 sampel. Data dikumpulkan menggunakan data rekam medik yang diambil menggunakan teknik purposive sampling, lalu dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa dari 72 sampel didapatkan hasil nilai RNL yang positif yaitu ≥5 pada 47 pasien (65.3%), nilai sensitivitas RNL terhadap skor SOFA dalam diagnosis awal sepsis adalah 75% dan nilai spesifisitas RNL terhadap skor SOFA dalam diagnosis awal sepsis adalah 44.44%. Simpulan. Berdasarkan penelitian ini nilai RNL yang positif didapatkan pada 65.3% dari total sampel penelitian. Nilai sensitivitas dan spesifisitas RNL terhadap skor SOFA dalam diagnosis awal sepsis adalah 75% dan 44.44% di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara.Kata Kunci. Sepsis, RNL","PeriodicalId":40595,"journal":{"name":"MedULA","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44412429","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-29DOI: 10.46496/medula.v9i1.22771
Ahmad Pujianto, Tien Tien, Yeni Haryani
ABSTRAKLatar belakang: Status gizi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Keadaankurang gizi terutama pada balita akan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan fisik dan kecerdasan. Kejadian gizi buruk pada bayi yang ditemukan di Kota Kendari sebanyak 16 angka sepanjang tahun 2017. Tujuan: dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat kejadian diare dan pemberian ASI Eksklusif terhadap status gizi balita usia 6-12 bulan di kota kendari. Metode: Rancangan penelitian ini analitik observasional dengan desain penelitian case control. Penelitian ini berlokasi di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu, Puskesmas Perumnas, dan Puskesmas Poasia Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan sampel penelitian berjumlah96 orang yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Data-data tersebut diperoleh dari hasil pengukuran berat badan dan kuesioner yang dibagikan. Analisis data dilakukan dengan Uji Chi- square dengan nilai kemaknaan p<0,05. Hasil: Penelitian ini menunjukan ada hubungan antara riwayat kejadian diare dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan (p=0,000) dengan OR= 11,400 dan ada hubungan antara ASI eksklusif dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan (p=0.000) OR= 5,320. Simpulan: Terdapat hubungan riwayat kejadian diare dan pemberian ASI Eksklusif terhadap status gizi balita usia 6-12 bulan di kota Kendari. Kata Kunci: ASI eksklusif, Riwayat kejadian diare, Status gizi.
背景ABSTRAK:Gizi状态是开发成功的指标之一。缺乏意识,尤其是在新闻上,会影响身体发育和智力。2017年全年,肯达里市对婴儿的严重怀疑高达16位数。目的:【UNK】来自【UNK’研究【UNK〕的目的是了解【UNK)日记事件的历史,以及针对汽车城6-12个月大的新闻目击者的身份授予独家ASI。方法:本研究项目为观察性分析员,采用病例对照研究设计。本研究位于南苏拉威西省Puuwatu Puskesmas、Public Puskesmass和Kendari City Poetry Puskesmas,采用简单随机抽样技术抽取96人作为样本。这些数据是从权重测量和系数划分中获得的。采用卡方检验进行数据分析,成熟度p<0.05。结果:本研究表明腹泻与6-12个月大的婴儿吉兹状态之间存在关系(p=0.000),OR=11400;排异ASI与6-12月大的儿童吉兹状态存在关系(p=0.000),OR=5320。Simpulan:日记历史和ASI对肯达里6-12个月大的新闻证人身份的独家管理之间存在联系。关键词:独家ASI,日记事件历史,gizi状态。
{"title":"Hubungan Riwayat Kejadian Diare dan Pemberian Asi Eksklusif Terhadap Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan di Kota Kendari","authors":"Ahmad Pujianto, Tien Tien, Yeni Haryani","doi":"10.46496/medula.v9i1.22771","DOIUrl":"https://doi.org/10.46496/medula.v9i1.22771","url":null,"abstract":"ABSTRAKLatar belakang: Status gizi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Keadaankurang gizi terutama pada balita akan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan fisik dan kecerdasan. Kejadian gizi buruk pada bayi yang ditemukan di Kota Kendari sebanyak 16 angka sepanjang tahun 2017. Tujuan: dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat kejadian diare dan pemberian ASI Eksklusif terhadap status gizi balita usia 6-12 bulan di kota kendari. Metode: Rancangan penelitian ini analitik observasional dengan desain penelitian case control. Penelitian ini berlokasi di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu, Puskesmas Perumnas, dan Puskesmas Poasia Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan sampel penelitian berjumlah96 orang yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Data-data tersebut diperoleh dari hasil pengukuran berat badan dan kuesioner yang dibagikan. Analisis data dilakukan dengan Uji Chi- square dengan nilai kemaknaan p<0,05. Hasil: Penelitian ini menunjukan ada hubungan antara riwayat kejadian diare dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan (p=0,000) dengan OR= 11,400 dan ada hubungan antara ASI eksklusif dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan (p=0.000) OR= 5,320. Simpulan: Terdapat hubungan riwayat kejadian diare dan pemberian ASI Eksklusif terhadap status gizi balita usia 6-12 bulan di kota Kendari. Kata Kunci: ASI eksklusif, Riwayat kejadian diare, Status gizi.","PeriodicalId":40595,"journal":{"name":"MedULA","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47936234","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-29DOI: 10.46496/medula.v9i1.22774
Muhamad Rifki Hidayat, Sulastrianah Sulastrianah, I. P. Sudayasa
ABSTRAK Latar Belakang. Kebersihan mulut bayi yang buruk mengkibatkan terjadinya beberapa penyakit pada mulut seperti sariawan, whitet coated dan kandidiasis. Penyakit ini dapat membuat asupan nutrisi yang masuk bayi berkurang. Jumlah kasus kebersihan mulut bayi di Puskesmas Labibia pada tahun2020 sebanyak 20 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh metodepenyuluhan terhadap tingkat pengetahuan ibu mengenai kebersihan mulut bayi di wilayah kerja Puskesmas Labibia.Metode. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen two group pre-test- post-test. Kelompok satu arah dalam penelitian ini adalah yang tinggal di Kelurahan Alolama dan Wawombalata dan kelompok dua arah adalah yang tinggal di Kelurahan Anggilowu dan Labibia. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode judgement sampling. Jumlah sampel adalah 106 sampel.. Data diolah dengan menggunakan uji statistik wilcoxon dan Mann-Whitney.Hasil. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh metode penyuluhan satu arah terhadap tingkat pengetahuan ibu mengenai kebersihan mulut bayi dengan p-value=0,000, terdapat pengaruh metode penyuluhan dua arah terhadap tingkat pengetahuan ibu mengenai kebersihan mulut bayi dengan p- value=0,000, tidak ada perbedaan tingkat pengetahuan ibu mengenai kebersihan mulut bayi di wilayah kerja Puskesmas Labibia dengan menggunakan metode penyuluhan satu arah dan metode penyuluhan dua arah dengan p-value=0,143. Kesimpulan. Terdapat pengaruh metode penyuluhan satu arah terhadap tingkat pengetahuan ibu mengenai kebersihan mulut bayi dan terdapat pengaruh metode penyuluhan dua arah terhadap tingkat pengetahuan ibu mengenai kebersihan mulut bayi, tidakada perbedaan tingkat pengetahuan ibu mengenai kebersihan mulut bayi di wilayah kerja Puskesmas Labibia dengan menggunakan metode penyuluhan satu arah dan metode penyuluhan dua arah.Kata kunci. Metode Penyuluhan, Tingkat Pengetahuan, Kebersihan Mulut bayi, Puskesmas Labibia.
{"title":"Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Mengenai Kebersihan Mulut Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Labibia","authors":"Muhamad Rifki Hidayat, Sulastrianah Sulastrianah, I. P. Sudayasa","doi":"10.46496/medula.v9i1.22774","DOIUrl":"https://doi.org/10.46496/medula.v9i1.22774","url":null,"abstract":"ABSTRAK Latar Belakang. Kebersihan mulut bayi yang buruk mengkibatkan terjadinya beberapa penyakit pada mulut seperti sariawan, whitet coated dan kandidiasis. Penyakit ini dapat membuat asupan nutrisi yang masuk bayi berkurang. Jumlah kasus kebersihan mulut bayi di Puskesmas Labibia pada tahun2020 sebanyak 20 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh metodepenyuluhan terhadap tingkat pengetahuan ibu mengenai kebersihan mulut bayi di wilayah kerja Puskesmas Labibia.Metode. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen two group pre-test- post-test. Kelompok satu arah dalam penelitian ini adalah yang tinggal di Kelurahan Alolama dan Wawombalata dan kelompok dua arah adalah yang tinggal di Kelurahan Anggilowu dan Labibia. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode judgement sampling. Jumlah sampel adalah 106 sampel.. Data diolah dengan menggunakan uji statistik wilcoxon dan Mann-Whitney.Hasil. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh metode penyuluhan satu arah terhadap tingkat pengetahuan ibu mengenai kebersihan mulut bayi dengan p-value=0,000, terdapat pengaruh metode penyuluhan dua arah terhadap tingkat pengetahuan ibu mengenai kebersihan mulut bayi dengan p- value=0,000, tidak ada perbedaan tingkat pengetahuan ibu mengenai kebersihan mulut bayi di wilayah kerja Puskesmas Labibia dengan menggunakan metode penyuluhan satu arah dan metode penyuluhan dua arah dengan p-value=0,143. Kesimpulan. Terdapat pengaruh metode penyuluhan satu arah terhadap tingkat pengetahuan ibu mengenai kebersihan mulut bayi dan terdapat pengaruh metode penyuluhan dua arah terhadap tingkat pengetahuan ibu mengenai kebersihan mulut bayi, tidakada perbedaan tingkat pengetahuan ibu mengenai kebersihan mulut bayi di wilayah kerja Puskesmas Labibia dengan menggunakan metode penyuluhan satu arah dan metode penyuluhan dua arah.Kata kunci. Metode Penyuluhan, Tingkat Pengetahuan, Kebersihan Mulut bayi, Puskesmas Labibia.","PeriodicalId":40595,"journal":{"name":"MedULA","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46592934","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-14DOI: 10.46496/medula.v8i2.20618
R. Rahmawati
ABSTRAKLatar Belakang: Kemandirian anak dalam melakukan personal hygiene dapat meningkatkan derajat kesehatan pada anak usia prasekolah. Pola Asuh merupakan salah satu cara orang tua dalam mengasuh anak untuk melakukan personal hygiene secara mandiri dengan berbagai type pola asuh. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dan tingkat kemandirian personal hygiene anak usia prasekolah di TK Wonua Morini kelurahan Tobimeita Kota Kendari. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di TK Wonua Morini Kelurahan Tobimeita. Populasi pada penelitian ini berjumlah 60 orang. Teknik pengambilan sampling dengan simple Random Sampling, Jumlah sampel sebanyak 52 responden. Instrument penelitian berupa questioner, etika penelitian dengan memberikan informed consent pada responden. Analisis dilakukan dengan uji statistic Chi Square. Hasil: Dari 52 responden, berdasarkan pola asuh orang tua demokratis, memiliki anak dengan kemandirian cukup sebanyak 15 responden (28,8%), dan kemandirian kurang sebanyak 4 responden (7,7). pola asuh orang tua otoriter, anak yang memiliki kemandirian cukup 7 responden (13,5%) dan kemandirian kurang sebanyak 14 responden (26,9%), berdasarkan pola asuh orang tua yang permisif, anak dengan kemandirian cukup sebanyak 0 responden (0) dan anak dengan memiliki kemandirian kurang sebanyak 12 responden (23,1%). Hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian personal hygiene anak usia prasekolah diperoleh nilai ρ = 0,000 (ρ < 0,05). Simpulan: Ada hubungan antara pola asuh orang tua dan tingkat kemandirian personal hygiene anak usia prasekolah di TK Wonua Morini kelurahan Tobimeita Kota Kendari. Kata Kunci: Anak usia prasekolah, Kemandirian personal hygiene, Pola asuh orang tua.
{"title":"Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dan Tingkat Kemandirian Personal hygiene Anak Usia Prasekolah di TK Wonua Morini Kelurahan Tobimeita Kota Kendari","authors":"R. Rahmawati","doi":"10.46496/medula.v8i2.20618","DOIUrl":"https://doi.org/10.46496/medula.v8i2.20618","url":null,"abstract":"ABSTRAKLatar Belakang: Kemandirian anak dalam melakukan personal hygiene dapat meningkatkan derajat kesehatan pada anak usia prasekolah. Pola Asuh merupakan salah satu cara orang tua dalam mengasuh anak untuk melakukan personal hygiene secara mandiri dengan berbagai type pola asuh. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dan tingkat kemandirian personal hygiene anak usia prasekolah di TK Wonua Morini kelurahan Tobimeita Kota Kendari. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di TK Wonua Morini Kelurahan Tobimeita. Populasi pada penelitian ini berjumlah 60 orang. Teknik pengambilan sampling dengan simple Random Sampling, Jumlah sampel sebanyak 52 responden. Instrument penelitian berupa questioner, etika penelitian dengan memberikan informed consent pada responden. Analisis dilakukan dengan uji statistic Chi Square. Hasil: Dari 52 responden, berdasarkan pola asuh orang tua demokratis, memiliki anak dengan kemandirian cukup sebanyak 15 responden (28,8%), dan kemandirian kurang sebanyak 4 responden (7,7). pola asuh orang tua otoriter, anak yang memiliki kemandirian cukup 7 responden (13,5%) dan kemandirian kurang sebanyak 14 responden (26,9%), berdasarkan pola asuh orang tua yang permisif, anak dengan kemandirian cukup sebanyak 0 responden (0) dan anak dengan memiliki kemandirian kurang sebanyak 12 responden (23,1%). Hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian personal hygiene anak usia prasekolah diperoleh nilai ρ = 0,000 (ρ < 0,05). Simpulan: Ada hubungan antara pola asuh orang tua dan tingkat kemandirian personal hygiene anak usia prasekolah di TK Wonua Morini kelurahan Tobimeita Kota Kendari. Kata Kunci: Anak usia prasekolah, Kemandirian personal hygiene, Pola asuh orang tua.","PeriodicalId":40595,"journal":{"name":"MedULA","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41916748","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-14DOI: 10.46496/medula.v8i2.20616
Waode Sitti Asfiah Udu
ABSTRAKLatar Belakang: Etanol dapat menyebabkan gangguan produksi testosteron intratestikular dan infertilitas. Etanol memicu terjadinya stres oksidatif yang diakibatkan oleh meningkatnya Reactive Oxygen Species (ROS) sehingga memicu terjadinya peroksidasi lipid yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Malondialdehyde (MDA) merupakan produk akhir peroksidasi lipid, yang biasanya digunakan sebagai biomarker biologis peroksidasi lipid dan menggambarkan derajat stres oksidatif. Vitamin E adalah vitamin larut lemak yang berperan sebagai antioksidan yang melindungi membran seluler terhadap kerusakan oksidatif. Tujuan: Untuk membuktikan adanya efek pemberian vitamin E terhadap stres oksidatif akibat pemberian etanol yang ditunjukkan dengan kadar MDA testis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan Post-test only control group design. Sebanyak 12 ekor tikus Sprague Dawley dibagi dalam 4 kelompok perlakuan. Kelompok 1 mendapat aquades 1 mL/hari, kelompok 2 mendapat minyak biji bunga matahari 0,1 mL/hari, kelompok 3 mendapat etanol 30% 7 mL/kgBB/hari, dan kelompok 4 mendapat etanol 30% 7 mL/kgBB/hari dan pemberian vitamin E 120 IU/kgBB/hari. Pemberian perlakuan dilakukan secara oral selama 30 hari. Pemeriksaan kadar MDA testis dengan metode TBARS dengan spektrofotometer sehari setelah perlakuan terakhir. Hasil: Rerata kadar MDA testis pada tikus yang mendapat etanol (5,8325 nmol/g) lebih tinggi daripada kelompok tikus yang mendapat etanol dan vitamin E 120 IU/kgBB (2,6775 nmol/g).Simpulan: Efek Pemberian vitamin E pada tikus yang mendapat etanol menunjukkan kadar MDA testis yang lebih rendah dibandingkan dengan tikus yang hanya mendapat etanol. Kata Kunci : Etanol, vitamin E, MDA testis
乙醇会导致睾丸激素分泌紊乱和不孕不育。乙醇引发氧化压力,因为反应性氧物种(ROS)增加,导致脂质过氧化性加剧,可能导致细胞损伤。malondidehyde (MDA)是脂质过氧化性的最终产品,通常用作生物标记过氧化脂,并表示氧化应激程度。维生素E是一种溶解的脂肪,起到抗氧化剂的作用,保护细胞膜免受氧气损伤。目的:用睾丸激素水平表示的乙醇对维生素E的作用。方法:这项研究是纯实验研究,有post - only control group design的设计。斯普拉格·道利的12只老鼠被分成四类治疗。1组得到1毫升/天,2组得到0.1毫升葵花籽油,3组得到30%的乙醇/kgBB/天,4组得到30%的乙醇/kgBB/日和维生素E 120 ri / gbb /天。治疗持续了30天。最后一次治疗后的第二天,用TBARS方法对睾丸MDA进行光谱仪检查。结果:获得乙醇的老鼠体内的MDA含量(5.8325 nmol/g)比获得乙醇和维生素E 120 IU/kgBB的鼠群要高(2,6775 nmol/g)。结论:服用乙醇的老鼠体内的维生素E的作用表明,与只服用乙醇的老鼠相比,睾丸MDA的含量较低。关键词:乙醇,维生素E, MDA睾丸
{"title":"Efek Pemberian Vitamin E Pada Tikus Sprague Dawley yang Mendapat Etanol Terhadap Kadar Malondialdehyde Testis","authors":"Waode Sitti Asfiah Udu","doi":"10.46496/medula.v8i2.20616","DOIUrl":"https://doi.org/10.46496/medula.v8i2.20616","url":null,"abstract":"ABSTRAKLatar Belakang: Etanol dapat menyebabkan gangguan produksi testosteron intratestikular dan infertilitas. Etanol memicu terjadinya stres oksidatif yang diakibatkan oleh meningkatnya Reactive Oxygen Species (ROS) sehingga memicu terjadinya peroksidasi lipid yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Malondialdehyde (MDA) merupakan produk akhir peroksidasi lipid, yang biasanya digunakan sebagai biomarker biologis peroksidasi lipid dan menggambarkan derajat stres oksidatif. Vitamin E adalah vitamin larut lemak yang berperan sebagai antioksidan yang melindungi membran seluler terhadap kerusakan oksidatif. Tujuan: Untuk membuktikan adanya efek pemberian vitamin E terhadap stres oksidatif akibat pemberian etanol yang ditunjukkan dengan kadar MDA testis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan Post-test only control group design. Sebanyak 12 ekor tikus Sprague Dawley dibagi dalam 4 kelompok perlakuan. Kelompok 1 mendapat aquades 1 mL/hari, kelompok 2 mendapat minyak biji bunga matahari 0,1 mL/hari, kelompok 3 mendapat etanol 30% 7 mL/kgBB/hari, dan kelompok 4 mendapat etanol 30% 7 mL/kgBB/hari dan pemberian vitamin E 120 IU/kgBB/hari. Pemberian perlakuan dilakukan secara oral selama 30 hari. Pemeriksaan kadar MDA testis dengan metode TBARS dengan spektrofotometer sehari setelah perlakuan terakhir. Hasil: Rerata kadar MDA testis pada tikus yang mendapat etanol (5,8325 nmol/g) lebih tinggi daripada kelompok tikus yang mendapat etanol dan vitamin E 120 IU/kgBB (2,6775 nmol/g).Simpulan: Efek Pemberian vitamin E pada tikus yang mendapat etanol menunjukkan kadar MDA testis yang lebih rendah dibandingkan dengan tikus yang hanya mendapat etanol. Kata Kunci : Etanol, vitamin E, MDA testis","PeriodicalId":40595,"journal":{"name":"MedULA","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47078917","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-14DOI: 10.46496/medula.v8i2.20620
Ida Mardhiah Afrini
ABSTRAK Latar Belakang : Di Indonesia diperkirakan sebanyak 40% kematian ibu disebabkan karena anemia (Depkes RI. 2018). Anemia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit atau jumlah sel darah merah. Anemia menyebabkan kebutuhan sel darah merah pada Ibu hamil tidak mencukupi, padahal hal ini dianggap perlu untuk mendukung perkembangan janin, akibatnya oksigen yang disalurkan pada jaringan tubuh dan janin menjadi terbatas. Metode : Desain Penelitian ini, menggunakan cross sectional dengan sampel sebanyak 42 Ibu Hamil, dilakukan dengan cara nonprobability sampling yaitu sampling jenuh. Hasil : Ada hubungan yang bermakna antara pola konsumsi teh dengan kejadian Anemia pada Ibu Hamil. dengan nilai ρ Value = 0,023. Tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Ada hubungan yang bermakna antara keteraturan konsumsi suplemen besi (Fe) dengan kejadian Anemia pada Ibu Hamil ρ Value = 0,026. Tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Simpulan : Terdapat hubungan bermakna antara pola konsumsi teh dan pola konsumsi Suplemen zat besi (Fe) dengan kejadian anemia pada Ibu Hamil. Dengan menggunakan koefisien phi (RØ), diperoleh nilai phi (RØ), diperoleh nilai RØ = 0,380 pada pola konsumsi teh dan RØ = 0,392 pada pola konsumsi suplemen Fe Hal ini berarti bahwa antara pola konsumsi teh dan pola konsumsi suplemen Fe dengan kejadian anemia mempunyai tingkat hubungan sangat kuat.Kata Kunci : Anemia, Ibu Hamil, Pola Konsumsi Teh, Suplemen Fe
{"title":"Hubungan Pola Konsumsi Teh dan Suplemen Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Kecamatan Abeli Kota Kendari","authors":"Ida Mardhiah Afrini","doi":"10.46496/medula.v8i2.20620","DOIUrl":"https://doi.org/10.46496/medula.v8i2.20620","url":null,"abstract":"ABSTRAK Latar Belakang : Di Indonesia diperkirakan sebanyak 40% kematian ibu disebabkan karena anemia (Depkes RI. 2018). Anemia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit atau jumlah sel darah merah. Anemia menyebabkan kebutuhan sel darah merah pada Ibu hamil tidak mencukupi, padahal hal ini dianggap perlu untuk mendukung perkembangan janin, akibatnya oksigen yang disalurkan pada jaringan tubuh dan janin menjadi terbatas. Metode : Desain Penelitian ini, menggunakan cross sectional dengan sampel sebanyak 42 Ibu Hamil, dilakukan dengan cara nonprobability sampling yaitu sampling jenuh. Hasil : Ada hubungan yang bermakna antara pola konsumsi teh dengan kejadian Anemia pada Ibu Hamil. dengan nilai ρ Value = 0,023. Tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Ada hubungan yang bermakna antara keteraturan konsumsi suplemen besi (Fe) dengan kejadian Anemia pada Ibu Hamil ρ Value = 0,026. Tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Simpulan : Terdapat hubungan bermakna antara pola konsumsi teh dan pola konsumsi Suplemen zat besi (Fe) dengan kejadian anemia pada Ibu Hamil. Dengan menggunakan koefisien phi (RØ), diperoleh nilai phi (RØ), diperoleh nilai RØ = 0,380 pada pola konsumsi teh dan RØ = 0,392 pada pola konsumsi suplemen Fe Hal ini berarti bahwa antara pola konsumsi teh dan pola konsumsi suplemen Fe dengan kejadian anemia mempunyai tingkat hubungan sangat kuat.Kata Kunci : Anemia, Ibu Hamil, Pola Konsumsi Teh, Suplemen Fe","PeriodicalId":40595,"journal":{"name":"MedULA","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43199766","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-14DOI: 10.46496/medula.v8i2.20621
Nur Jana, Amiruddin Eso, J. Jamaluddin
ABSTRAKLatar Belakang: Pengetahuan memengaruhi keaktifan dalam mengikuti kegiatan senam. Kurangnya pengetahuan akan memengaruhi pasien untuk dapat mengatasi pencegahan agar tidak terjadi komplikasi. Keaktifan mengikuti kegiatan senam dipengaruhi oleh pengetahuan, motivasi dan dukungan keluarga. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetauan tentang hipertensi dengan keaktifan mengikuti senam prolanis pada penderita hipertensi di Wilayah kerja Puskesmas Mekar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional melalui pendekatan cross sectional. Penelitian ini berlokasi di Puskesmas Mekar kota Kendari, Populasi adalah keseluruhan peserta prolanis sebanyak 53 orang dan Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yaitu 41 orang. Teknik pengumpulan sampel menggunakan total sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu kuisioner pengetahuan tentang hipertensi dan rekapan absensi senam. Analisis data menggunakan uji spearman rank dengan nilai kemaknaan p<0,05. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan hasil analisis univariat tentang pengetahuan hipertensi menunjukkan baik 15 (36,6%), cukup 24 (58,5%) kurang 2 (4,9%), responden yang mengikuti kegiatan senam dengan kategori aktif sebanyak 19 orang (46,3%) dan tidak aktif 22orang (53,7%). Analisis bivariat spearman rho’ diperoleh nilai p sebesar 0,002. Simpulan: Pengetahuan memengaruhi keaktifan dalam mengikuti senam prolanis.Kata Kunci: Hipertensi, Keaktifan, Pengetahuan, Senam
抽象背景:知识影响积极参与体育活动。无知会影响病人克服预防,避免出现并发症。体育活动的活动受到家庭知识、动机和支持的影响。目的:这项研究的目的是确定高血压诱导性的程度与普斯基马斯地区高血压患者的普朗尼特斯体操的活动性之间的联系。方法:本研究是通过跨部门方法进行的分析观察研究。这项研究集中在肯达里岛的Puskesmas镇,人口是53人的普兰斯群岛参与者,样本数量符合41人的包容和排斥标准。用总抽样技术收集样品。测量仪器是一份关于高血压知识的问卷,以及运动缺席的缺席。数据使用mark mark mark的峰值测试p< 0.05进行分析。结果:根据对高血压知识的univariat分析得出的研究结果,只显示了15(36.6%)、24(58.5%)、更少2(4.9%)、接受过体育活动的受访者,包括19人(46.3%)和22人(53.7%)。bivariat spearman rho的分析得到了0.002的p值。结论:知识影响积极参与普罗尼特斯体操。关键词:高血压,活动性,知识,体操
{"title":"Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Hipertensi Dengan Keaktifan Mengikuti Senam Prolanis Pada Penderita Hipertensi Diwilayah Kerja Puskesmas Mekar Kota Kendari","authors":"Nur Jana, Amiruddin Eso, J. Jamaluddin","doi":"10.46496/medula.v8i2.20621","DOIUrl":"https://doi.org/10.46496/medula.v8i2.20621","url":null,"abstract":"ABSTRAKLatar Belakang: Pengetahuan memengaruhi keaktifan dalam mengikuti kegiatan senam. Kurangnya pengetahuan akan memengaruhi pasien untuk dapat mengatasi pencegahan agar tidak terjadi komplikasi. Keaktifan mengikuti kegiatan senam dipengaruhi oleh pengetahuan, motivasi dan dukungan keluarga. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetauan tentang hipertensi dengan keaktifan mengikuti senam prolanis pada penderita hipertensi di Wilayah kerja Puskesmas Mekar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional melalui pendekatan cross sectional. Penelitian ini berlokasi di Puskesmas Mekar kota Kendari, Populasi adalah keseluruhan peserta prolanis sebanyak 53 orang dan Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yaitu 41 orang. Teknik pengumpulan sampel menggunakan total sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu kuisioner pengetahuan tentang hipertensi dan rekapan absensi senam. Analisis data menggunakan uji spearman rank dengan nilai kemaknaan p<0,05. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan hasil analisis univariat tentang pengetahuan hipertensi menunjukkan baik 15 (36,6%), cukup 24 (58,5%) kurang 2 (4,9%), responden yang mengikuti kegiatan senam dengan kategori aktif sebanyak 19 orang (46,3%) dan tidak aktif 22orang (53,7%). Analisis bivariat spearman rho’ diperoleh nilai p sebesar 0,002. Simpulan: Pengetahuan memengaruhi keaktifan dalam mengikuti senam prolanis.Kata Kunci: Hipertensi, Keaktifan, Pengetahuan, Senam","PeriodicalId":40595,"journal":{"name":"MedULA","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46678388","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-14DOI: 10.46496/medula.v8i2.20619
Nabila Shaddad, Agussalim Ali, Andi Noor Kholidha
ABSTRAKLatar Belakang: Sepsis merupakan salah satu masalah terbesar yang memerlukan perhatian, karena merupakan penyebab utama kematian dan penyakit kritis di seluruh dunia. Pada praktiknya, penilaian sepsis dengan skor SOFA membutuhkan pemeriksaan laboratorium, dan kriteria tersebut jarang digunakan di luar ruang rawat intensif. Mempertimbangkan hal tersebut, The Sepsis-3 Task Force memperkenalkan alat identifikasi yang lebih sederhana yaitu The Quick Sequential Organ Failure Assessment atau qSOFA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas, spesifisitas, akurasi, nilai duga negatif, nilai duga positif kriteria qSOFA dalam mendiagnosis awal pasien sepsis di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Lokasi penelitian di ruang rekam Medik Rumah Sakit Umum Bahteramas. Sampel sebanyak 72 responden yang diambil menggunakan tehnik purposive sampling dengan menggunakan analisis data tabel 2x2. Hasil: Hasil penelitian didapatkan uji diagnostik kriteria qSOFA dalam mendiagnosis awal sepsis di RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki sensitivitas 55%, spesifisitas 88%, akurasi 72%, nilai duga positif 85% dan nilai duga negatif 66%. Simpulan: Kriteria qSOFA memiliki sensitifitas kurang baik, namun spesifisitas yang baik dalam mendiagnosis awal pasien sepsis di RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara.Kata Kunci: Sepsis, qSOFA, Uji Diagnostik
{"title":"Uji Diagnostik dengan Menggunakan Kriteria qSOFA dalam Mendiagnosis Awal Pasien Sepsis di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara","authors":"Nabila Shaddad, Agussalim Ali, Andi Noor Kholidha","doi":"10.46496/medula.v8i2.20619","DOIUrl":"https://doi.org/10.46496/medula.v8i2.20619","url":null,"abstract":"ABSTRAKLatar Belakang: Sepsis merupakan salah satu masalah terbesar yang memerlukan perhatian, karena merupakan penyebab utama kematian dan penyakit kritis di seluruh dunia. Pada praktiknya, penilaian sepsis dengan skor SOFA membutuhkan pemeriksaan laboratorium, dan kriteria tersebut jarang digunakan di luar ruang rawat intensif. Mempertimbangkan hal tersebut, The Sepsis-3 Task Force memperkenalkan alat identifikasi yang lebih sederhana yaitu The Quick Sequential Organ Failure Assessment atau qSOFA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas, spesifisitas, akurasi, nilai duga negatif, nilai duga positif kriteria qSOFA dalam mendiagnosis awal pasien sepsis di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Lokasi penelitian di ruang rekam Medik Rumah Sakit Umum Bahteramas. Sampel sebanyak 72 responden yang diambil menggunakan tehnik purposive sampling dengan menggunakan analisis data tabel 2x2. Hasil: Hasil penelitian didapatkan uji diagnostik kriteria qSOFA dalam mendiagnosis awal sepsis di RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki sensitivitas 55%, spesifisitas 88%, akurasi 72%, nilai duga positif 85% dan nilai duga negatif 66%. Simpulan: Kriteria qSOFA memiliki sensitifitas kurang baik, namun spesifisitas yang baik dalam mendiagnosis awal pasien sepsis di RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara.Kata Kunci: Sepsis, qSOFA, Uji Diagnostik","PeriodicalId":40595,"journal":{"name":"MedULA","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44075506","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKKetidakseimbangan mikrobiota vagina akibat berbagai perubahan fisiologis dan hormonal wanita pramenoupause tentunya akan mempengaruhi keberagaman flora pada lingkungan vagina. Flora mikroba dalam vagina bersifat heterogen. Keseimbangan mikrobiota pathogen dan non patogen dipengaruhi berapa faktor seperti keasaman, kelembaban dan lainnya dimana pada perempuan menopause sudah mulai terjadi perubahan. Telah dilakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk melihat gambaran mikrobiota pada swab vagina perempuan menopause di kota Kendari pada tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dilakukan pada bulan Oktober hingga Desember 2020. Sebanyak 32 sampel swab vagina perempuan menopause dijadikan sampel padapenelitian ini. Terhadap keseluruhan sampel dilakukan pemeriksaan KOH serta kultur PDA dan SDA untuk melihat jamur, pewarnaan Giemsa untuk melihat parasit, kultur pada medium MC dan MSA untuk melihat bakteri. Dari hasil yang diperoleh ditemukan bakteri gram positif, bakteri gram negatif, jamur dan parasit. Perlu penelitian lebih lanjut untuk identifikasi mikrobiota yang didapatkan pada sampel penelitian ini. Kata Kunci: Mikroorganisme, Swab Vagina, Menopause.
{"title":"Keragaman Mikroorganisme pada Swab Vagina Perempuan Menopause di Kota Kendari Tahun 2020","authors":"Yenti Purnamasari, Juminten Saimin, Sufiah Asri Mulyawati","doi":"10.46496/medula.v8i2.20617","DOIUrl":"https://doi.org/10.46496/medula.v8i2.20617","url":null,"abstract":"ABSTRAKKetidakseimbangan mikrobiota vagina akibat berbagai perubahan fisiologis dan hormonal wanita pramenoupause tentunya akan mempengaruhi keberagaman flora pada lingkungan vagina. Flora mikroba dalam vagina bersifat heterogen. Keseimbangan mikrobiota pathogen dan non patogen dipengaruhi berapa faktor seperti keasaman, kelembaban dan lainnya dimana pada perempuan menopause sudah mulai terjadi perubahan. Telah dilakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk melihat gambaran mikrobiota pada swab vagina perempuan menopause di kota Kendari pada tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dilakukan pada bulan Oktober hingga Desember 2020. Sebanyak 32 sampel swab vagina perempuan menopause dijadikan sampel padapenelitian ini. Terhadap keseluruhan sampel dilakukan pemeriksaan KOH serta kultur PDA dan SDA untuk melihat jamur, pewarnaan Giemsa untuk melihat parasit, kultur pada medium MC dan MSA untuk melihat bakteri. Dari hasil yang diperoleh ditemukan bakteri gram positif, bakteri gram negatif, jamur dan parasit. Perlu penelitian lebih lanjut untuk identifikasi mikrobiota yang didapatkan pada sampel penelitian ini. Kata Kunci: Mikroorganisme, Swab Vagina, Menopause.","PeriodicalId":40595,"journal":{"name":"MedULA","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46465736","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}