首页 > 最新文献

Journal of Contemporary Indonesian Art最新文献

英文 中文
CHIMERICAL (The Art of Assemblage) CHIMERICAL(组合的艺术)
Pub Date : 2019-10-12 DOI: 10.24821/jocia.v5i2.3753
Yusuf Ferdinan
Kemampuan ‘menghubung-kaitkan’ sesuatu dengan sesuatu yang lain merupakan sebuah kreativitas yang tidak datang begitu saja. Kemampuan tersebut merupakan ‘anugerah yang dilatih’, yang kemudian ditekuni penulis hingga terciptalah karya-karya assemblage-art, Assemblage merupakan sebuah teknik mengumpulkan berbagai macam media, kemudian mengkonstruksi dan merakitnya menjadi sebuah karya seni. Anugerah tersebut sudah dilatih sejak usia anak-anak di mana saat itu penulis menyadari ketidak mampuannya untuk memiliki berbagai macam mainan yang diinginkan anak-anak pada umumnya,  sehingga ‘terdesak’ untuk menciptakan mainan sendiri dengan merakit benda-benda yang ditemukan. Kegemaran merakit benda temuan tersebut berlangsung hingga usia dewasa, yang kemudian dikembangkan dengan menambahkan sebuah muatan konsep atau pesan-pesan tertentu.Istilah Chimera dipilih penulis untuk mewakili ciri khas kekaryaannya baik dalam proses penciptaan hingga hasil akhir. Menggabung-gabungkan berbagai jenis makhluk hidup sebagai tema dari wujud karya dan menggabung-gabungkan berbagai jenis benda temuan sebagai metode dalam proses penciptaan karya seni. Chimera merupakan istilah populer yang digunakan untuk menyebutkan sesuatu yang ‘dikawin-silangkan’, kemudian dipilihlah istilah lanjutan yaitu Chimerical yang berarti sesuatu yang memiiki sifat-sifat menggabung-gabungkan.Kata kunci: Assemblage, Chimerical dan benda temuan
使人联想到其他事物的能力不是偶然产生的。这种能力是一种“训练的礼物”,作家们后来对建筑师的发明进行了不懈的追求。这种天赋从孩子的年龄就接受了训练,在这个时代,作家意识到他无法拥有孩子们普遍渴望的各种玩具,因此“被迫”通过组装发明的物品来创建自己的玩具。组装发明物品的狂热一直持续到成年,然后通过增加特定的概念或信息来发展。嵌合体一词被选为作者来代表其在创作过程中至最终作品的典型特征。将各种各样的生物结合起来作为作品形式的主题,并将各种发现对象结合起来作为创作艺术过程中的一种方法。嵌合体是一个流行的术语,用来表示“交叉”,然后选择一个高级术语,即嵌合体,意思是具有融合属性的东西。关键词:议会、嵌合体和发明物品
{"title":"CHIMERICAL (The Art of Assemblage)","authors":"Yusuf Ferdinan","doi":"10.24821/jocia.v5i2.3753","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/jocia.v5i2.3753","url":null,"abstract":"Kemampuan ‘menghubung-kaitkan’ sesuatu dengan sesuatu yang lain merupakan sebuah kreativitas yang tidak datang begitu saja. Kemampuan tersebut merupakan ‘anugerah yang dilatih’, yang kemudian ditekuni penulis hingga terciptalah karya-karya assemblage-art, Assemblage merupakan sebuah teknik mengumpulkan berbagai macam media, kemudian mengkonstruksi dan merakitnya menjadi sebuah karya seni. Anugerah tersebut sudah dilatih sejak usia anak-anak di mana saat itu penulis menyadari ketidak mampuannya untuk memiliki berbagai macam mainan yang diinginkan anak-anak pada umumnya,  sehingga ‘terdesak’ untuk menciptakan mainan sendiri dengan merakit benda-benda yang ditemukan. Kegemaran merakit benda temuan tersebut berlangsung hingga usia dewasa, yang kemudian dikembangkan dengan menambahkan sebuah muatan konsep atau pesan-pesan tertentu.Istilah Chimera dipilih penulis untuk mewakili ciri khas kekaryaannya baik dalam proses penciptaan hingga hasil akhir. Menggabung-gabungkan berbagai jenis makhluk hidup sebagai tema dari wujud karya dan menggabung-gabungkan berbagai jenis benda temuan sebagai metode dalam proses penciptaan karya seni. Chimera merupakan istilah populer yang digunakan untuk menyebutkan sesuatu yang ‘dikawin-silangkan’, kemudian dipilihlah istilah lanjutan yaitu Chimerical yang berarti sesuatu yang memiiki sifat-sifat menggabung-gabungkan.Kata kunci: Assemblage, Chimerical dan benda temuan","PeriodicalId":413801,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Indonesian Art","volume":"170 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126647875","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
73 DAMPAK PULUNG GANTUNG (PENCIPTAAN DENGAN METODE SENI GRAFIS) 73悬挂效果(平面艺术创作方法)
Pub Date : 2019-10-11 DOI: 10.24821/jocia.v5i2.3502
Kukuh Hernandi
Pulung Gantung is one of the mythology in Kabupaten Gunungkidul which the community at there still believing as it is supported by some logic reasons until now. In the myth, Pulung Gantung always illustrated as a fire ball which dropped from the sky as a symbol of the happening of self-hanging. This story related with the reality where the statistic of self-hanging in Kabupaten Gunungkidul happened to be around 28 to 32 cases per year. This case became interesting where myth could be connected to the reality directly and it is still believed by many (in where this case also experienced different development of variety definition), which indirectly created variety layers of impact. The complexity of this theme and different perspectives to define attracted the artist to carry out research and apply the outcome with the method of printmaking as a way to process the impact of Pulung Gantung. With the method of printmaking, it progressively attracted to the definition of printmaking slowly returned to the early essence of printmaking itself as a media without limitation of conventional rules. This strongly supported the artist to apply this media on this topic to have an open discussion about the impact of Pulung Gantung with the presentation of different medium like sound, words or product. The artist creates the work in different medium, hopefully could become a vague stimulant for a better understanding about the myth and the reality of this topic. Nevertheless, other than understanding, there is potential for audience to have new idea or other’s perspective about this topic as the work presented in an indirectly way. In this case, the outcome of the work about the impact of Pulung Gantung creates the possibilities of different conclusion and new perspectives. With this idea, the possibility from the impact of mythology intersects with the reality which unconsciously continue to be happened.
Pulung Gantung是Kabupaten Gunungkidul的神话之一,直到现在,那里的社区仍然相信它,因为它有一些逻辑上的原因支持。在神话中,普隆甘东总是被描绘成一个从天上掉下来的火球,象征着自缢的发生。这个故事与实际情况有关,在Kabupaten Gunungkidul,每年有28至32起自杀事件。这个案例变得很有趣,因为神话可以直接与现实联系起来,并且仍然被许多人相信(在这个案例中也经历了不同的多样性定义发展),这间接产生了多种层次的影响。这个主题的复杂性和不同的定义视角吸引了艺术家进行研究,并以版画的方法应用结果,作为处理《普朗关东》影响的一种方式。随着版画的方法,它逐渐被版画的定义所吸引,慢慢地回归到版画本身作为一种不受常规规则限制的媒介的早期本质。这有力地支持了艺术家运用这一媒介,以声音、文字或产品等不同媒介的呈现,对《普隆甘东》的影响进行开放的讨论。艺术家在不同的媒介中创作作品,希望能成为一种模糊的刺激,让我们更好地理解这个话题的神话和现实。然而,除了理解之外,随着作品以间接的方式呈现,观众有可能对这个主题有新的想法或其他人的观点。在这种情况下,关于普隆甘东影响的工作结果创造了不同结论和新视角的可能性。在这种观念下,神话冲击的可能性与不自觉地不断发生的现实发生了交集。
{"title":"73 DAMPAK PULUNG GANTUNG (PENCIPTAAN DENGAN METODE SENI GRAFIS)","authors":"Kukuh Hernandi","doi":"10.24821/jocia.v5i2.3502","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/jocia.v5i2.3502","url":null,"abstract":"Pulung Gantung is one of the mythology in Kabupaten Gunungkidul which the community at there still believing as it is supported by some logic reasons until now. In the myth, Pulung Gantung always illustrated as a fire ball which dropped from the sky as a symbol of the happening of self-hanging. This story related with the reality where the statistic of self-hanging in Kabupaten Gunungkidul happened to be around 28 to 32 cases per year. This case became interesting where myth could be connected to the reality directly and it is still believed by many (in where this case also experienced different development of variety definition), which indirectly created variety layers of impact. The complexity of this theme and different perspectives to define attracted the artist to carry out research and apply the outcome with the method of printmaking as a way to process the impact of Pulung Gantung. With the method of printmaking, it progressively attracted to the definition of printmaking slowly returned to the early essence of printmaking itself as a media without limitation of conventional rules. This strongly supported the artist to apply this media on this topic to have an open discussion about the impact of Pulung Gantung with the presentation of different medium like sound, words or product. The artist creates the work in different medium, hopefully could become a vague stimulant for a better understanding about the myth and the reality of this topic. Nevertheless, other than understanding, there is potential for audience to have new idea or other’s perspective about this topic as the work presented in an indirectly way. In this case, the outcome of the work about the impact of Pulung Gantung creates the possibilities of different conclusion and new perspectives. With this idea, the possibility from the impact of mythology intersects with the reality which unconsciously continue to be happened.","PeriodicalId":413801,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Indonesian Art","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114922442","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KAJIAN SEMIOTIKPOSTER “BALI TOLAK REKLAMASI” KARYA ALIT AMBARA
Pub Date : 2019-07-03 DOI: 10.24821/JOCIA.V5I1.2522
Nadia Diandra Putri
Penelitian terhadap poster Bali Tolak Reklamasi karya Alit Ambara bertujuan menganalisis dan mendiskripsikan simbol-simbol visual guna memperoleh makna yang terdapat dalam poster-poster tersebut. Data-data berupa elemen-elemen dalam poster seperti ilustrasi,warna, dan teks. Data dihimpun melalui pengumpulan dokumen. Data dianalisis menggunakan semiotika teori Charles Sanders Pierce yakni ikon,indeks, dan simbol.Hasil  analisis  menunjukan  bahwa:  (1)  Terdapat  ikon  berupa  gambar pulau Bali, wajah orang, tanah, backhoe, perempuan penari Bali, gelombang laut, palu, penari Bali pria, topeng, penari keris, gitaris, dan masyarakat yang berkumpul. (2) Terdapat indeks berupa gambar backhoe, palu, dan logo ForBALI. (3) Terdapat simbol berupa pulau Bali sebagai penggambaran daerah di pulau Bali, backhoe sebagai penggambaran pengerukan reklamasi, penari Bali sebagai penggambaran perairan Bali, palu sebagai penggambaran perlawanan/penghancuran,  topeng  Calon  Arang  sebagai  penggambaran  hal yang memyeramkan dan tidak baik, penari keris,gitaris dan masyarakat sebagai penggambaran orang-orang yang bersatu melawan dan menolak reklamasi. Kata Kunci: Semiotika, Ikon, Indeks, Simbol, Pierce, Alit Ambara, Bali Tolak Reklamsi, Poster.
对巴厘岛海报的研究反对Alit Ambara的重组,其目的是分析和解密视觉符号,以获得它们在海报中找到的意义。插图、颜色和文本等海报元素的数据。通过文件收集数据。数据是用查尔斯·桑德斯的符号学理论的符号符号来分析的。分析表明:(1)巴厘岛、人们的脸、土地、巴克霍、巴厘岛舞女、海浪、锤子、巴厘岛男舞者、面具、克里丝、吉他手和聚集在一起的社区都有标志。(2)包含backhoe、hammer和ForBALI标志的索引。(3)有巴厘岛符号作为巴厘岛地区,挖土机描绘描绘疏浚开垦,影像巴厘岛舞者作为巴厘岛水域,锤子作为抵抗-毁灭,描绘未来的面具木炭memyeramkan和不好的事情,描绘舞者把匕首,影像和社会作为吉他手的人团结起来反对和拒绝回收。关键词:符号学、图标、索引、符号、皮尔斯、阿利特·安巴拉、巴厘岛拒绝批准、海报。
{"title":"KAJIAN SEMIOTIKPOSTER “BALI TOLAK REKLAMASI” KARYA ALIT AMBARA","authors":"Nadia Diandra Putri","doi":"10.24821/JOCIA.V5I1.2522","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JOCIA.V5I1.2522","url":null,"abstract":"Penelitian terhadap poster Bali Tolak Reklamasi karya Alit Ambara bertujuan menganalisis dan mendiskripsikan simbol-simbol visual guna memperoleh makna yang terdapat dalam poster-poster tersebut. Data-data berupa elemen-elemen dalam poster seperti ilustrasi,warna, dan teks. Data dihimpun melalui pengumpulan dokumen. Data dianalisis menggunakan semiotika teori Charles Sanders Pierce yakni ikon,indeks, dan simbol.Hasil  analisis  menunjukan  bahwa:  (1)  Terdapat  ikon  berupa  gambar pulau Bali, wajah orang, tanah, backhoe, perempuan penari Bali, gelombang laut, palu, penari Bali pria, topeng, penari keris, gitaris, dan masyarakat yang berkumpul. (2) Terdapat indeks berupa gambar backhoe, palu, dan logo ForBALI. (3) Terdapat simbol berupa pulau Bali sebagai penggambaran daerah di pulau Bali, backhoe sebagai penggambaran pengerukan reklamasi, penari Bali sebagai penggambaran perairan Bali, palu sebagai penggambaran perlawanan/penghancuran,  topeng  Calon  Arang  sebagai  penggambaran  hal yang memyeramkan dan tidak baik, penari keris,gitaris dan masyarakat sebagai penggambaran orang-orang yang bersatu melawan dan menolak reklamasi. Kata Kunci: Semiotika, Ikon, Indeks, Simbol, Pierce, Alit Ambara, Bali Tolak Reklamsi, Poster.","PeriodicalId":413801,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Indonesian Art","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124215786","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
TRILOGI CELENG DJOKO PEKIK KAJIAN MAKNA MELALUI PENDEKATAN SEMIOTIKA PIERCE
Pub Date : 2019-07-02 DOI: 10.24821/JOCIA.V4I2.2618
Dilla Eka Lusiana
Lukisan Djoko Pekik yang sering disebut dengan istilah Trilogi celeng tersebut adalah: pertama, Susu Raja Celeng tahun 1996, kedua, Indonesia Berburu Celeng tahun 1998 dan ketiga, Tanpa Bunga dan Telegram Duka tahun 1999. Lukisan Trilogi Celeng merupakan karya yang monumental tidak hanya bagi pelukisnya tetapi kehadirannya pernah tercatat sebagai lukisan termahal pelukisnya. Berkaitan dengan uraian di atas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian dapat dijabarkan dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Mengapa Djoko Pekik membuat tema Trilogi Celeng, Mengapa Djoko Pekik mengangkat Celeng sebagai simbol dalam karya lukisnya dan Bagaimana makna karya Trilogi Celeng ditinjau dari kondisi kontekstual yang melahirkannya. Penelitian difokuskan pada lukisan Trilogi Celeng Djoko Pekik, Penelitian yang akan digunakan jenis deskriptif analitik. “Penelitian deskriptif analitik yaitu suatu cara pemecahan masalah yang diselidiki berdasarkan fakta-fakta yang tampak dengan apa adanya. Dari temuan-temuan didapatkan simpulan tentang aspek-aspek penting yang berkaitan dengan munculnya lukisan-lukisan Trilogi Celeng. Aspek tersebut adalah pengalaman-pengalaman pahit masa lalu yang pernah dialami Djoko Pekik, sedangkan makna Trilogi Celeng merupakan penggambaran fase-fase runtuhnya rezim orde baru.Kata kunci: Djoko Pekik, Trilogi Celeng, Kajian makna
这幅名为Djoko Pekik的作品通常被称为三部曲:第一幅是1996年的帝王奶,第二幅是1998年的印尼采蛋,第三幅是1999年没有鲜花和悲伤电报。凉菜三部曲不仅是画家的不朽作品,而且他的存在也被列为画家中最昂贵的一幅。根据上述描述,研究中的问题的公式可以用以下问题来描述:为什么Djoko Pekik使三部曲的主题成为浅黄色的主题,为什么Djoko Pekik在他的绘画中指定了一个符号,以及凉亭三部曲的意义如何从它所产生的环境条件中得到体现。该研究侧重于Celeng Djoko Pekik三部画,该研究将使用一种解析描述性的类型。“分析描述性研究是一种基于事实而调查问题的解决方法。从考古发现中得出结论,有关猪三叶目的出现的重要方面。这一方面是卓科·佩雷基(Djoko Pekik)过去的痛苦经历,而塞冷三部网的意义则是对新秩序制度的崩溃阶段的描述。关键词:Djoko Pekik,三部片,语义研究
{"title":"TRILOGI CELENG DJOKO PEKIK KAJIAN MAKNA MELALUI PENDEKATAN SEMIOTIKA PIERCE","authors":"Dilla Eka Lusiana","doi":"10.24821/JOCIA.V4I2.2618","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JOCIA.V4I2.2618","url":null,"abstract":"Lukisan Djoko Pekik yang sering disebut dengan istilah Trilogi celeng tersebut adalah: pertama, Susu Raja Celeng tahun 1996, kedua, Indonesia Berburu Celeng tahun 1998 dan ketiga, Tanpa Bunga dan Telegram Duka tahun 1999. Lukisan Trilogi Celeng merupakan karya yang monumental tidak hanya bagi pelukisnya tetapi kehadirannya pernah tercatat sebagai lukisan termahal pelukisnya. Berkaitan dengan uraian di atas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian dapat dijabarkan dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Mengapa Djoko Pekik membuat tema Trilogi Celeng, Mengapa Djoko Pekik mengangkat Celeng sebagai simbol dalam karya lukisnya dan Bagaimana makna karya Trilogi Celeng ditinjau dari kondisi kontekstual yang melahirkannya. Penelitian difokuskan pada lukisan Trilogi Celeng Djoko Pekik, Penelitian yang akan digunakan jenis deskriptif analitik. “Penelitian deskriptif analitik yaitu suatu cara pemecahan masalah yang diselidiki berdasarkan fakta-fakta yang tampak dengan apa adanya. Dari temuan-temuan didapatkan simpulan tentang aspek-aspek penting yang berkaitan dengan munculnya lukisan-lukisan Trilogi Celeng. Aspek tersebut adalah pengalaman-pengalaman pahit masa lalu yang pernah dialami Djoko Pekik, sedangkan makna Trilogi Celeng merupakan penggambaran fase-fase runtuhnya rezim orde baru.Kata kunci: Djoko Pekik, Trilogi Celeng, Kajian makna","PeriodicalId":413801,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Indonesian Art","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115891690","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
REPRESENTASI SIMBOLIS OBJEK-OBJEK MINIATUR DALAM LUKISAN
Pub Date : 2019-04-19 DOI: 10.24821/JOCIA.V5I1.2517
Amin Batory
Karya seni merupakan salah satu media untuk berekspresi serta kemampuan kreatif manusia dalam menanggapi pengalaman hidupnya. Pengalaman hidup, pandangan-pandangan dan ekspresi yang muncul menjadi ide dan gagasan yang kemudian diolah menjadi simbol-simbol dan metafora, diwujudkan menjadi sebuah karya seni.Penciptaan karya muncul karena adanya ketertarikan terhadap keindahan sejarah dan budaya serta keinginan untuk memberikan informasi yang lebih luas tentang kebudayaan Timur Tengah dan sejarah Afghanistan. Afghanistan yang dilanda perang berkepanjangan pernah menjadi bagian pusat peradaban kuno karena letaknya di jalur sutra. Lubang kosong tempat dimana patung Buddha raksasa di Bamiyan berdiri merupakan saksi bisu peradaban yang diterpa perang berkepanjangan. Ketidaktahuan akan sejarah menghasilkan sebuah perilaku yang fatal.  Penyangkalan sejarah berarti  penyangkalan  identitas  suatu  wilayah sehingga sebuah bangsa merasa tidak memiliki akar dan merasa kerdil. Proses  mengekspresikan gagasan kedalam wujud karya lukis  diwujudkan dengan   karakter-karakter miniatur dan artefak-artefak dari Afghanistan yang diadaptasi dimana tiap figur menceritakan ceritanya sendiri sebagai bagian dari narasi yang kompleks.  Cerita-cerita yang  dikisahkan  adalah  tentang  mencari  perubahan dalam lingkungan yang tidak ramah, pergolakan antara diri sendiri dengan dunia luar untuk mencari jalan yang lebih baik.Kata kunci: miniatur, simbol, metafora, Bamiyan Afghanistan, seni lukis
艺术是一种表达媒介,也是人类对人生经历的反应。生活经验,和表达观点的出现成为了的主意和想法,然后加工成符号和隐喻,实现成为一件艺术品。创作作品的产生是对历史和文化之美的迷恋,以及对中东文化和阿富汗历史的更广泛了解。长期饱受战争蹂躏的阿富汗曾经是古代文明的中心部分,因为它位于丝绸之路。洞空巨人站在巴米扬佛像的地方是被长期战争的无声的文明。对历史的无知导致了致命的行为。否认否认历史意味着一个地区,一个民族身份感觉没有根和侏儒。将思想表达成绘画形式的过程,表现为来自阿富汗的微型和人工制品的适应性,每个人物都把自己的故事作为一个复杂叙述的一部分。讲的故事是关于动荡不友好的环境中寻求改变,自己与外部世界之间寻找一条更好的道路。关键词:微型、象征、隐喻阿富汗巴米扬绘画
{"title":"REPRESENTASI SIMBOLIS OBJEK-OBJEK MINIATUR DALAM LUKISAN","authors":"Amin Batory","doi":"10.24821/JOCIA.V5I1.2517","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JOCIA.V5I1.2517","url":null,"abstract":"Karya seni merupakan salah satu media untuk berekspresi serta kemampuan kreatif manusia dalam menanggapi pengalaman hidupnya. Pengalaman hidup, pandangan-pandangan dan ekspresi yang muncul menjadi ide dan gagasan yang kemudian diolah menjadi simbol-simbol dan metafora, diwujudkan menjadi sebuah karya seni.Penciptaan karya muncul karena adanya ketertarikan terhadap keindahan sejarah dan budaya serta keinginan untuk memberikan informasi yang lebih luas tentang kebudayaan Timur Tengah dan sejarah Afghanistan. Afghanistan yang dilanda perang berkepanjangan pernah menjadi bagian pusat peradaban kuno karena letaknya di jalur sutra. Lubang kosong tempat dimana patung Buddha raksasa di Bamiyan berdiri merupakan saksi bisu peradaban yang diterpa perang berkepanjangan. Ketidaktahuan akan sejarah menghasilkan sebuah perilaku yang fatal.  Penyangkalan sejarah berarti  penyangkalan  identitas  suatu  wilayah sehingga sebuah bangsa merasa tidak memiliki akar dan merasa kerdil. Proses  mengekspresikan gagasan kedalam wujud karya lukis  diwujudkan dengan   karakter-karakter miniatur dan artefak-artefak dari Afghanistan yang diadaptasi dimana tiap figur menceritakan ceritanya sendiri sebagai bagian dari narasi yang kompleks.  Cerita-cerita yang  dikisahkan  adalah  tentang  mencari  perubahan dalam lingkungan yang tidak ramah, pergolakan antara diri sendiri dengan dunia luar untuk mencari jalan yang lebih baik.Kata kunci: miniatur, simbol, metafora, Bamiyan Afghanistan, seni lukis","PeriodicalId":413801,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Indonesian Art","volume":"137 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124317823","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
CITRA REPETISI DALAM SENI GRAFIS 平面艺术的重复意象
Pub Date : 2019-04-19 DOI: 10.24821/JOCIA.V5I1.2521
Munif Zafi Zuhdi
Seni grafis mempunyai beberapa kaidah yang menjadikannya dapat dibedakan dengan seni lukis atau seni patung. Kaidah tersebut telah disepakati oleh para pelaku seni setelah penggunaan seni grafis sebagai media berekspresi. Kaidah-kaidah tersebut mencakup proses mencetak, terdapatnya matriks cetakan, mempunyai edisi serta berwujud dua dimensi. Di sisi lain, kaidah tersebut juga terdapat pada hal lain di luar seni grafis. Dua diantara kaidah tersebut adalah rutinitas dan jejak. Hubungan rutinitas dan seni grafis terdapat pada sifat keduanya yang repetitif, dimana dalam rutinitas manusia selalu mengulangi prosedur atau langkah yang sama maupun identik dengan langkah- langkah sebelumnya. Dalam seni grafis, sifat repetitif ada pada kaidah edisi yang membolehkan hasil cetak karya memiliki jumlah lebih dari satu. Meskipun terdapat lebih dari satu, tetapi hasil tersebut merupakan sebuah karya otentik bukan sebagai duplikat. Sedangkan, jejak berhubungan dengan seni grafis karena dalam proses penciptaan jejak (tidak semua) terdapat proses mencetak, yang mana merupakan kaidah utama seni grafis. Seniman menggunakan teknik sablon, stensil dan monoprint dalam mengaktualisasikan ide-ide yang didapat untuk dieksekusi ke dalam karya. Karya yang ada mencoba memaknai hal-hal sederhana yang ada pada kehidupan sehari-hari manusia dan melihat lebih jauh lagi dari apa yang tersembunyi di dibalik hal-hal tersebut. Kata Kunci : Jejak, Seni Grafis, Rutinitas, Repetisi 
平面艺术有一些规则,可以通过绘画或雕塑来区分。这些法典是艺术工作者在使用平面艺术作为表达媒介后同意的。这些规则包括打印的过程,可折叠的打印矩阵,有一个版本和二维的有形。另一方面,它也存在于平面艺术之外的其他领域。其中两套规则是常规和跟踪。例程和图形艺术的关系体现在它们重复的特征上,在这些特征中,人类总是重复相同的程序或步骤,或与之前的步骤相同。在平面艺术中,重复的性质存在于版本的代码中,允许作品的印刷数量超过一种。虽然有不止一个,但这一件作品是真品,而不是复制品。另一方面,足迹与图形艺术有关,因为在创造轨迹(不是所有的)过程中,存在打印过程,这是主要的图形艺术准则。艺术家使用sablon技术、模板和门打印来实现将被执行的想法。现有的工作将简单的生活定义为日常生活,并进一步审视隐藏在这些事物背后的事物。关键词:足迹,版画,日常生活,重复
{"title":"CITRA REPETISI DALAM SENI GRAFIS","authors":"Munif Zafi Zuhdi","doi":"10.24821/JOCIA.V5I1.2521","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JOCIA.V5I1.2521","url":null,"abstract":"Seni grafis mempunyai beberapa kaidah yang menjadikannya dapat dibedakan dengan seni lukis atau seni patung. Kaidah tersebut telah disepakati oleh para pelaku seni setelah penggunaan seni grafis sebagai media berekspresi. Kaidah-kaidah tersebut mencakup proses mencetak, terdapatnya matriks cetakan, mempunyai edisi serta berwujud dua dimensi. Di sisi lain, kaidah tersebut juga terdapat pada hal lain di luar seni grafis. Dua diantara kaidah tersebut adalah rutinitas dan jejak. Hubungan rutinitas dan seni grafis terdapat pada sifat keduanya yang repetitif, dimana dalam rutinitas manusia selalu mengulangi prosedur atau langkah yang sama maupun identik dengan langkah- langkah sebelumnya. Dalam seni grafis, sifat repetitif ada pada kaidah edisi yang membolehkan hasil cetak karya memiliki jumlah lebih dari satu. Meskipun terdapat lebih dari satu, tetapi hasil tersebut merupakan sebuah karya otentik bukan sebagai duplikat. Sedangkan, jejak berhubungan dengan seni grafis karena dalam proses penciptaan jejak (tidak semua) terdapat proses mencetak, yang mana merupakan kaidah utama seni grafis. Seniman menggunakan teknik sablon, stensil dan monoprint dalam mengaktualisasikan ide-ide yang didapat untuk dieksekusi ke dalam karya. Karya yang ada mencoba memaknai hal-hal sederhana yang ada pada kehidupan sehari-hari manusia dan melihat lebih jauh lagi dari apa yang tersembunyi di dibalik hal-hal tersebut. Kata Kunci : Jejak, Seni Grafis, Rutinitas, Repetisi ","PeriodicalId":413801,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Indonesian Art","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115949392","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
REPRESENTASI IDENTITAS MELALUI WARNA FASHION SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI INSTALASI 通过时尚色彩作为一种装置艺术品创作的理念的认同
Pub Date : 2019-04-18 DOI: 10.24821/JOCIA.V5I1.2516
Prawiraning Pinastika
Sebuah karya seni dihasilkan dari ide-ide kreatif yang dipicu oleh perkembangan zaman. Karya seni bisa menjadi refleksi bagi senimannya. Media mempengaruhi hasil karya seni termasuk proses yang ada di dalamnya. Fashion  dan  cara berpakaian bisa  menjadikan ide dasar penciptaan  suatu karya seni baik dari warna, bentuk dan jenis bahannya karen hal tersebut merupakan bagian dari representasi identitas seseorang untuk menunjukkan jati diri dan pilihan seleranya. Seiring dengan perkembangan jaman, fashion saat  ini  menjadi  salah  satu  bagian dari  gaya hidup  masyarakat,  misalnya bagaimana seseorang membedakan kebutuhan sepatu untuk bekerja dan olahraga.  Melalui  pemaparan  fashion  sebagai  ide  dasar  dalam  penciptaan karya maka dalam karya ini akan dijelaskan bagaimana proses pembentukan identitas  diri  suatu  individu  dengan  cara  proses  eksplorasi  warna  yang menjadi tanda dalam pembentukan suatu karakter dari objek fashion tersebut. Adapun  karya  seni yang digunakan untuk  merepresentasikan  ide  di  atas berupa instalasi tiga dimensi dengan media benang dan ruang gelap. Dengan eksplorasi warna neon, benang, dan pemanfaatan pencahayaan ruang maka karya ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan baru tentang representasi dan ekspresi dari ide dasar penulis dalam menyampaikan pesan pada masyarakat Kata kunci: Identitas, fashion, warna, glow in the dark, instalasi.
由时代的发展所激发的创造性思想所产生的艺术作品。艺术作品可以是艺术家的反映。媒体影响艺术作品及其过程。时尚和着装可以使人对创造艺术的基本概念成为一种颜色、形状和材料类型的艺术,因为它是一种展现身份和品味的认同的一部分。随着时代的发展,今天的时尚已经成为人们生活方式的一部分,比如人们如何区分鞋子对工作和运动的需求。通过时尚的接触,作为创作的基本理念,在这些作品中,它将解释如何通过探索颜色的过程,在这些颜色的形成中标记一个个体的身份。至于用来代表上面三维装置的艺术作品,这种思想带有线程和暗室。通过对霓虹灯、纱线和空间照明使用的探索,本作品将被期望为作者在向公众传达关键字的基本思想的表现和表达提供新的知识:身份、时装、颜色、在黑暗中发光的装置。
{"title":"REPRESENTASI IDENTITAS MELALUI WARNA FASHION SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI INSTALASI","authors":"Prawiraning Pinastika","doi":"10.24821/JOCIA.V5I1.2516","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JOCIA.V5I1.2516","url":null,"abstract":"Sebuah karya seni dihasilkan dari ide-ide kreatif yang dipicu oleh perkembangan zaman. Karya seni bisa menjadi refleksi bagi senimannya. Media mempengaruhi hasil karya seni termasuk proses yang ada di dalamnya. Fashion  dan  cara berpakaian bisa  menjadikan ide dasar penciptaan  suatu karya seni baik dari warna, bentuk dan jenis bahannya karen hal tersebut merupakan bagian dari representasi identitas seseorang untuk menunjukkan jati diri dan pilihan seleranya. Seiring dengan perkembangan jaman, fashion saat  ini  menjadi  salah  satu  bagian dari  gaya hidup  masyarakat,  misalnya bagaimana seseorang membedakan kebutuhan sepatu untuk bekerja dan olahraga.  Melalui  pemaparan  fashion  sebagai  ide  dasar  dalam  penciptaan karya maka dalam karya ini akan dijelaskan bagaimana proses pembentukan identitas  diri  suatu  individu  dengan  cara  proses  eksplorasi  warna  yang menjadi tanda dalam pembentukan suatu karakter dari objek fashion tersebut. Adapun  karya  seni yang digunakan untuk  merepresentasikan  ide  di  atas berupa instalasi tiga dimensi dengan media benang dan ruang gelap. Dengan eksplorasi warna neon, benang, dan pemanfaatan pencahayaan ruang maka karya ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan baru tentang representasi dan ekspresi dari ide dasar penulis dalam menyampaikan pesan pada masyarakat Kata kunci: Identitas, fashion, warna, glow in the dark, instalasi.","PeriodicalId":413801,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Indonesian Art","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122085716","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
EKSPRESI KONSEP HIBRIDITAS DAN MULTIKULTURALISME IMAJI MITOS PAKSI NAGA LIMAN PADA SENI RUPA KONTEMPORER 仿真和多元文化主义形象的表达,如法王帕克曼对当代美术的神话描述
Pub Date : 2019-04-09 DOI: 10.24821/JOCIA.V5I1.2512
I. Effendi
Paksi Naga Liman secara historik-diakronik merupakan simbol akulturasi dalam Kerajaan Cirebon, yakni: Paksi (burung), merupakan pengaruh kebudayaan Islam yang dibawa oleh orang-orang Mesir. Naga, merupakan pengaruh dari Negeri Tiongkok, dan Liman (gajah), dari kebudayaan Hindu. Paksi Naga Liman, secara sinkronik juga merupakan sosok mitos yang memberikan nilai-nilai atau makna simbolik dan filosofis akan pentingnya wilayah kehidupan dalam triloka: “tiga dunia”: Dunia Atas (Paksi) yakni wilayah spiritual dan transenden, Dunia Bawah (Naga) yakni wilayah imajinatif dan bawah sadar, Dunia Tengah (Liman) yakni wilayah dunia nyata, materi, atau imanen.Nilai-nilai simbolik dan filosofis yang ada pada sosok imajinatif Paksi Naga Liman, dielaborasi dengan metode penelitian kualitatif, yakni dengan cara mengambil data langsung dari sumbernya yakni civitas Keraton Kanoman, lalu data tersebut dianalisis dan dikaitkan dengan masalah dan tujuan penelitian,  lalu hasilnya bisa dikomparasikan dengan hipotesis penelitian,  sehingga dapat simpulan atau hasil penelitian.  Hasil penelitian tersebut selanjutnya dijadikan pedoman dalam menciptakan karya seni. Konsep-konsep hibriditas dan multikulturalisme dari Paksi Naga Liman diekspresikan dalam karya seni rupa kontemporer sehingga menjadi konsep-konsep estetik dengan tanpa mengubah nilai-nilai simbolik dan filososfis sebelumnya. Kata kunci: Mitos, Hibriditas, Multikulturalisme, Simbolik, Estetik, Posmodernisme
巴西龙利曼(Naga Liman)在历史上是西雷邦王国水产养殖的象征。西雷邦是埃及人对伊斯兰文化的影响。龙是中国的影响,印度文化是利曼(大象)的影响。龙Paksi李曼sinkronik也是一个神话人物,给地,或象征性意义的价值观和哲学会triloka生活地区的重要性:“三个世界”:(Paksi)地区的精神和卓越,黑社会(龙)地区富有想象力和潜意识,中土世界(李曼)地区现实世界、物质或内在的。象征性的价值观和哲学的人物有想象力Paksi龙李曼,dielaborasi方式与定性研究方法,即直接从源头即朝臣civitas Kanoman获取数据,然后分析这些数据与问题和研究目标,然后结果可以dikomparasikan研究假设,所以可以结或研究结果。这项研究后来成为创作艺术的指导方针。《龙·利曼》(dragon Liman)在当代艺术作品中表达了多元文化和多文化主义的概念,这些概念后来变成了美学概念,没有改变以前的象征性和哲学价值。关键词:神话、杂交、多元文化主义、象征性、美学、现代性
{"title":"EKSPRESI KONSEP HIBRIDITAS DAN MULTIKULTURALISME IMAJI MITOS PAKSI NAGA LIMAN PADA SENI RUPA KONTEMPORER","authors":"I. Effendi","doi":"10.24821/JOCIA.V5I1.2512","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JOCIA.V5I1.2512","url":null,"abstract":"Paksi Naga Liman secara historik-diakronik merupakan simbol akulturasi dalam Kerajaan Cirebon, yakni: Paksi (burung), merupakan pengaruh kebudayaan Islam yang dibawa oleh orang-orang Mesir. Naga, merupakan pengaruh dari Negeri Tiongkok, dan Liman (gajah), dari kebudayaan Hindu. Paksi Naga Liman, secara sinkronik juga merupakan sosok mitos yang memberikan nilai-nilai atau makna simbolik dan filosofis akan pentingnya wilayah kehidupan dalam triloka: “tiga dunia”: Dunia Atas (Paksi) yakni wilayah spiritual dan transenden, Dunia Bawah (Naga) yakni wilayah imajinatif dan bawah sadar, Dunia Tengah (Liman) yakni wilayah dunia nyata, materi, atau imanen.Nilai-nilai simbolik dan filosofis yang ada pada sosok imajinatif Paksi Naga Liman, dielaborasi dengan metode penelitian kualitatif, yakni dengan cara mengambil data langsung dari sumbernya yakni civitas Keraton Kanoman, lalu data tersebut dianalisis dan dikaitkan dengan masalah dan tujuan penelitian,  lalu hasilnya bisa dikomparasikan dengan hipotesis penelitian,  sehingga dapat simpulan atau hasil penelitian.  Hasil penelitian tersebut selanjutnya dijadikan pedoman dalam menciptakan karya seni. Konsep-konsep hibriditas dan multikulturalisme dari Paksi Naga Liman diekspresikan dalam karya seni rupa kontemporer sehingga menjadi konsep-konsep estetik dengan tanpa mengubah nilai-nilai simbolik dan filososfis sebelumnya. Kata kunci: Mitos, Hibriditas, Multikulturalisme, Simbolik, Estetik, Posmodernisme","PeriodicalId":413801,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Indonesian Art","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129249391","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
MEMETAKAN JEJAK AVANT GARDE DENGAN MENGGARIS ULANG NILAI ESTETIK SENI KONTEMPORER 通过重新排列当代艺术的美学价值,绘制了前卫的足迹
Pub Date : 2019-04-08 DOI: 10.24821/JOCIA.V3I2.1920
M. Susanto
Seni kontemporer merupakan konstelasi penting dan barometer pencapaian konsep seni maupun pencapaian tertentu mengenai artistik dengan diskursus yang menopang kemunculan dengan memetakannya. Sebuah aktivitas seni yang tak sekedar mengeksplorasi, mengeksploitasi dan mengumbar eksotika visual namun seni yang mampu menjadi penanda jaman dengan mengekspresikan kritik terhadap peradaban (mempertanyakan diri sendiri mengenai warisan budaya kita) seraya menegosiasi masa depan melalui pandangan kritis baik secara visual, makna artistik maupun intelektual. Pandangan seni yang cair, dinamis, transformatif, hibrid, sinkretisme, dan kontekstual membuka ruang perluasan batasan seni yang rigid dalam membangun jejaring sosio kultural lintas teritorial. Bahasa ungkap yang dilahirkan secara inheren dan spesifik menginvestigasikan, mempresentasikan, merepresentasikan masa kini dalam perhelatan kesadaran kritis hampir semua aspek kesenian yang menghidupi dengan mempersandingkan global, lokal, dan glokal. Profesor Achille Bonito Oliva, seorang kritikus seni dan kurator seni internasional sekaligus guru besar sejarah seni Universitas Sapienza Roma. Kritikus seni yang paling berpengaruh di Eropa peraih berbagai penghargaan kritik yang diantaranya ‘Flash Art International Critic Award’ secara runtut membentangkan esai-esai mengenai Seni Setelah Tahun Dua Ribu. Esai-esainya menjadi bagian penting dalam proses pemetaan seni kontemporer yang dijumpainya sebagai insight, temuan-temuan survey, dan risetnya tentang modernisme untuk memetakan jejak dari avant garde Barat pasca Perang Dunia II hingga kini, merevolusi, dan menggaris ulang nilai estetik (nilai ekonomi seni termasuk peran sosial dan kultural dari seniman abad 21). Buku ini penting disimak, dipelajari, ditinjau, dikaji, dikomparasi, dan dijadikan referensi akademik. Paparannya yang ringkas, sederhana, naratif, mudah dipahami secara cepat dengan panduan dokumentasi data visual yang lengkap dan contoh karya yang menggugah. Esai yang disajikan dalam dua bahasa sekaligus (Indonesia-Ingris) sangat memudahkan diserap para pembaca lokal maupun internasional. Gaya bahasanya yang lugas, elaboratif, pemilihan diksi yang tepat, dan keluasan pandangan kritis membuat buku ini makin penting dimiliki sekaligus dicermati. Kata Kunci: Avant-Garde, Memetakan, dan Seni Kontemporer
当代艺术是一个重要的艺术概念和艺术成就的晴雨表星座,具有通过绘制来维持流行的课程的特性。一个艺术活动不只是艺术探索,利用视觉吐eksotika却能够成为时代标记的表达批评文明(质疑我们自己关于文化遗产)通过批判性的观点随着谈判的未来好视觉,智力和艺术的意义。流动的、动态的艺术观、变革性的、杂交的、融合的、融合的和语境的观点为建立跨文化社交网络提供了越来越多的艺术限制。这种语言本质上是与生俱来的、具体地进行的、自我反省的、表现出来的,它代表着今天通过全球、地方和全球谈判,几乎所有实际艺术领域的批定性表现。艺术评论家、国际艺术馆长、罗马萨皮恩扎大学艺术史教授阿奇尔·博尼托·奥利瓦教授。欧洲最具影响力的艺术评论家之一是“Flash艺术国际评论奖”(Flash Art International Critic Award)。Esai-esainya遇到的映射过程中成为重要的当代艺术作为现代主义的洞见,研究调查发现,绘制第二次世界大战后西方前卫的痕迹,直到现在,革新,重新给你价值estetik(包括艺术经济价值21世纪艺术家)的社会和文化角色。这本书值得仔细梳理、研究、复习、研究、比较和学术参考。暴露的叙事简洁、简单,容易理解快速指南完整的视觉数据文档和示例动人的作品。论文中提出的两种语言(Indonesia-Ingris)非常容易吸收当地和国际的读者。如何精练简洁的语言风格,选择合适的措辞,同时拥有宽广的批判性观点让这本书更重要的启发。关键词:当代前卫、绘制和艺术
{"title":"MEMETAKAN JEJAK AVANT GARDE DENGAN MENGGARIS ULANG NILAI ESTETIK SENI KONTEMPORER","authors":"M. Susanto","doi":"10.24821/JOCIA.V3I2.1920","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JOCIA.V3I2.1920","url":null,"abstract":"Seni kontemporer merupakan konstelasi penting dan barometer pencapaian konsep seni maupun pencapaian tertentu mengenai artistik dengan diskursus yang menopang kemunculan dengan memetakannya. Sebuah aktivitas seni yang tak sekedar mengeksplorasi, mengeksploitasi dan mengumbar eksotika visual namun seni yang mampu menjadi penanda jaman dengan mengekspresikan kritik terhadap peradaban (mempertanyakan diri sendiri mengenai warisan budaya kita) seraya menegosiasi masa depan melalui pandangan kritis baik secara visual, makna artistik maupun intelektual. Pandangan seni yang cair, dinamis, transformatif, hibrid, sinkretisme, dan kontekstual membuka ruang perluasan batasan seni yang rigid dalam membangun jejaring sosio kultural lintas teritorial. Bahasa ungkap yang dilahirkan secara inheren dan spesifik menginvestigasikan, mempresentasikan, merepresentasikan masa kini dalam perhelatan kesadaran kritis hampir semua aspek kesenian yang menghidupi dengan mempersandingkan global, lokal, dan glokal. Profesor Achille Bonito Oliva, seorang kritikus seni dan kurator seni internasional sekaligus guru besar sejarah seni Universitas Sapienza Roma. Kritikus seni yang paling berpengaruh di Eropa peraih berbagai penghargaan kritik yang diantaranya ‘Flash Art International Critic Award’ secara runtut membentangkan esai-esai mengenai Seni Setelah Tahun Dua Ribu. Esai-esainya menjadi bagian penting dalam proses pemetaan seni kontemporer yang dijumpainya sebagai insight, temuan-temuan survey, dan risetnya tentang modernisme untuk memetakan jejak dari avant garde Barat pasca Perang Dunia II hingga kini, merevolusi, dan menggaris ulang nilai estetik (nilai ekonomi seni termasuk peran sosial dan kultural dari seniman abad 21). Buku ini penting disimak, dipelajari, ditinjau, dikaji, dikomparasi, dan dijadikan referensi akademik. Paparannya yang ringkas, sederhana, naratif, mudah dipahami secara cepat dengan panduan dokumentasi data visual yang lengkap dan contoh karya yang menggugah. Esai yang disajikan dalam dua bahasa sekaligus (Indonesia-Ingris) sangat memudahkan diserap para pembaca lokal maupun internasional. Gaya bahasanya yang lugas, elaboratif, pemilihan diksi yang tepat, dan keluasan pandangan kritis membuat buku ini makin penting dimiliki sekaligus dicermati. Kata Kunci: Avant-Garde, Memetakan, dan Seni Kontemporer","PeriodicalId":413801,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Indonesian Art","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127054032","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Interaksi Simbolik Ritual Tradisi Mitoni berdasarkan Konsep Ikonologi-Ikonografi Erwin Panofsky dan Tahap Kebudayaan van Peursen di Daerah Kroya, Cilacap, Jawa tengah
Pub Date : 2019-04-08 DOI: 10.24821/JOCIA.V4I2.1775
Siwi Probosiwi
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis visualisasi simbolik pada ritual tradisi mitoni di era masa kini berdasarkan aspek Ikonologi-Ikonolografi Ewin Panofsky. Selain itu, penulis untuk mengetahui perubahan dan interaksi simbolik di dalamnya melalui tahap kebudayaan Van Peursen. Jenis penelitian yang akan digunakan yaitu kualitatif. Sampel penelitian adalah kegiatan ritual tradisi mitoni yang dilakukan di daerah Kroya, Cilacap, Jawa Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi referensi. Teknik analisis data dilakukan dengan teknik menganalisis secara rinci data-data yang terkumpul melalui hasil kajian pustaka, wawancara dan observasi langsung juga tidak langsung terhadap subjek pelaku ritual serta uborampe yang digunakan. Hasil penelitan menunjukkan bahwa terjadi perubahan dan pengembangan ritual tradisi mitoni pada era masa kini berdasarkan tahapan-tahapan kebudayaan yang telah dituliskan oleh Prof. Dr. C. Van Peursen. Tahapan-tahapan kebudayaan yang telah dilalui dapat dianalisis visualnya yaitu seperangkat alat dan bahan yang digunakan dalam ritual melalui ikonologi dan ikonografi Erwin Panofsky.  Kata Kunci: Mitoni, Ikonologi-Ikonografi, Tahap-tahap Kebudayaan
这项研究的目的是根据Ewin Panofsky的标志性特征,对当代mitoni传统仪式的象征性想象进行分析。此外,作者了解了Van Peursen文化阶段的符号变化和相互作用。一种叫做定性的研究。研究样本是在爪哇中部的克罗伊亚、奇拉卡普地区进行的有mitoni传统仪式。数据收集是通过观察、采访和参考研究进行的。数据分析技术是通过对仪式性受试者和所使用的uborampe进行直接分析所收集的数据的技术来进行的。研究结果表明,当代mitoni传统的改变和发展是基于C. Van Peursen教授所写的文化阶段。经历过的文化阶段可以通过视觉分析仪式中使用的一套工具和材料,即Erwin Panofsky。关键词:Mitoni,图像学,文化阶段
{"title":"Interaksi Simbolik Ritual Tradisi Mitoni berdasarkan Konsep Ikonologi-Ikonografi Erwin Panofsky dan Tahap Kebudayaan van Peursen di Daerah Kroya, Cilacap, Jawa tengah","authors":"Siwi Probosiwi","doi":"10.24821/JOCIA.V4I2.1775","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/JOCIA.V4I2.1775","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis visualisasi simbolik pada ritual tradisi mitoni di era masa kini berdasarkan aspek Ikonologi-Ikonolografi Ewin Panofsky. Selain itu, penulis untuk mengetahui perubahan dan interaksi simbolik di dalamnya melalui tahap kebudayaan Van Peursen. Jenis penelitian yang akan digunakan yaitu kualitatif. Sampel penelitian adalah kegiatan ritual tradisi mitoni yang dilakukan di daerah Kroya, Cilacap, Jawa Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi referensi. Teknik analisis data dilakukan dengan teknik menganalisis secara rinci data-data yang terkumpul melalui hasil kajian pustaka, wawancara dan observasi langsung juga tidak langsung terhadap subjek pelaku ritual serta uborampe yang digunakan. Hasil penelitan menunjukkan bahwa terjadi perubahan dan pengembangan ritual tradisi mitoni pada era masa kini berdasarkan tahapan-tahapan kebudayaan yang telah dituliskan oleh Prof. Dr. C. Van Peursen. Tahapan-tahapan kebudayaan yang telah dilalui dapat dianalisis visualnya yaitu seperangkat alat dan bahan yang digunakan dalam ritual melalui ikonologi dan ikonografi Erwin Panofsky.  Kata Kunci: Mitoni, Ikonologi-Ikonografi, Tahap-tahap Kebudayaan","PeriodicalId":413801,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Indonesian Art","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123092314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Journal of Contemporary Indonesian Art
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1