The research on the influence of exposure factor on radiographic image quality has been conducted. This research uses phantom, water in plastic container as human substitute with focus film distance (FFD) 100 cm and broad field of irradiation 15 cm × 15 cm. The exposure conditions are given by exposure factors including variations in tube voltages of 60 kV, 65 kV, 70 kV, 75 kV, 80 kV called standard techniques or routine voltage techniques and the time flow is as big as 20 mAs, 25 mAs and 30 mAs. The results showed that the image quality will decrease with the use of current and time high. Image quality can be seen on gray-level histogram using java Image-J Basics version 1.38 software to get optimum value from exposure factor on image quality.
对曝光系数对射线成像质量的影响进行了研究。本研究采用幻影、塑料容器中的水作为人体替代物,聚焦膜距离(FFD)为100 cm,宽照射场为15 cm × 15 cm。暴露条件由暴露因素给出,包括60千伏、65千伏、70千伏、75千伏、80千伏的管电压变化,称为标准技术或常规电压技术,时间流量可达20、25、30毫安。结果表明,随着使用电流和时间的增加,图像质量会下降。使用java Image- j Basics version 1.38软件在灰度直方图上可以看到图像质量,从曝光系数中得到图像质量的最优值。
{"title":"PENGARUH FAKTOR EKSPOSI TERHADAP KUALITAS CITRA RADIOGRAFI","authors":"Eif Sparzinanda, Nehru Nehru, Nurhidayah Nurhidayah","doi":"10.22437/jop.v3i1.4428","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/jop.v3i1.4428","url":null,"abstract":"The research on the influence of exposure factor on radiographic image quality has been conducted. This research uses phantom, water in plastic container as human substitute with focus film distance (FFD) 100 cm and broad field of irradiation 15 cm × 15 cm. The exposure conditions are given by exposure factors including variations in tube voltages of 60 kV, 65 kV, 70 kV, 75 kV, 80 kV called standard techniques or routine voltage techniques and the time flow is as big as 20 mAs, 25 mAs and 30 mAs. The results showed that the image quality will decrease with the use of current and time high. Image quality can be seen on gray-level histogram using java Image-J Basics version 1.38 software to get optimum value from exposure factor on image quality.","PeriodicalId":415382,"journal":{"name":"JOURNAL ONLINE OF PHYSICS","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131801905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rady Purbakawaca, Kania Sawitri, Muhammad Rido, Aris Irvan, Oky Lidya Kumala, Jajang Nurjaman, Helni Kurniawati Zebua, Eka Fitri Andini, Lia Amalia
Bahan partikulat dengan ukuran lebih kecil dari 10 μm (PM10) telah dikaji dalam berbagai penelitian sebagai salah satu polutan utama di udara. Monitoring PM10 dibuthkan untuk mengevaluasi kualitas udara pada area spesifik. Propinsi Jambi hanya memiliki tiga stasiun pengukuran kualitas udara, dan satu diantaranya tidak aktif. Informasi polusi PM10 yang didapatkan dari kedua stasiun lainnya hanya tersedia di situs Kementrian Lingkungan Hidup dan data diakumulasi sekali tiap hari. Batasan-batasan tersebut merupakan latar belakang dari penelitian ini untuk merancang alat pengukur PM10 yang portabel, mudah digunakan, rendah biaya, dan simultan. Sensor debu GP2Y1010AU0F digunakan sebagai penghitung PM10 dengan metode optik dan frekuensi 280ms. Data keluaran dari sensor diproses oleh mikrokontroler menggunakan formula kalibrasi yang disediakan oleh pabrik sensor tersebut. Informasi konsentrasi PM10 ditampilkan di layar LCD dan disimpan dalam mikroSD. Uji performa dilaksanakan di Mendalo, Universitas Jambi pada 7 Maret (16.00-18.00), 8 Maret (12.00-14.00), dan 11 Maret 2017 (08.00-10.00). Hasil masing-masing pengukuran menunjukkan bahwa konsentrasi PM10 adalah 145.6 μg/m3, 149.5 μg/m3, dan 157.7 μg/m3. Merujuk pada PP No. 41 (1990), hasil yang didapatkan pada tanggal 11 Maret 2017 melebihi standar kualitas partikulat (150 μg/m3). Alat ini berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai instrumen monitoring kualitas udara.
{"title":"RANCANG BANGUN ALAT UKUR PM10 RENDAH BIAYA MENGGUNAKAN SENSOR DEBU GP2Y1010AU0F","authors":"Rady Purbakawaca, Kania Sawitri, Muhammad Rido, Aris Irvan, Oky Lidya Kumala, Jajang Nurjaman, Helni Kurniawati Zebua, Eka Fitri Andini, Lia Amalia","doi":"10.22437/JOP.V3I1.4390","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/JOP.V3I1.4390","url":null,"abstract":"Bahan partikulat dengan ukuran lebih kecil dari 10 μm (PM10) telah dikaji dalam berbagai penelitian sebagai salah satu polutan utama di udara. Monitoring PM10 dibuthkan untuk mengevaluasi kualitas udara pada area spesifik. Propinsi Jambi hanya memiliki tiga stasiun pengukuran kualitas udara, dan satu diantaranya tidak aktif. Informasi polusi PM10 yang didapatkan dari kedua stasiun lainnya hanya tersedia di situs Kementrian Lingkungan Hidup dan data diakumulasi sekali tiap hari. Batasan-batasan tersebut merupakan latar belakang dari penelitian ini untuk merancang alat pengukur PM10 yang portabel, mudah digunakan, rendah biaya, dan simultan. Sensor debu GP2Y1010AU0F digunakan sebagai penghitung PM10 dengan metode optik dan frekuensi 280ms. Data keluaran dari sensor diproses oleh mikrokontroler menggunakan formula kalibrasi yang disediakan oleh pabrik sensor tersebut. Informasi konsentrasi PM10 ditampilkan di layar LCD dan disimpan dalam mikroSD. Uji performa dilaksanakan di Mendalo, Universitas Jambi pada 7 Maret (16.00-18.00), 8 Maret (12.00-14.00), dan 11 Maret 2017 (08.00-10.00). Hasil masing-masing pengukuran menunjukkan bahwa konsentrasi PM10 adalah 145.6 μg/m3, 149.5 μg/m3, dan 157.7 μg/m3. Merujuk pada PP No. 41 (1990), hasil yang didapatkan pada tanggal 11 Maret 2017 melebihi standar kualitas partikulat (150 μg/m3). Alat ini berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai instrumen monitoring kualitas udara. ","PeriodicalId":415382,"journal":{"name":"JOURNAL ONLINE OF PHYSICS","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124322345","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Juandi, Muhammad Syahputra Syahputra, Usman Malik
A research about prediction of unconfined aquifer in Distrcit Bukit Raya have been done by using finite difference method. The depth of unconfined aquifer data using contour grid District Bukit Raya in 2015 solved numerically by using computer program MATLAB application R2009a version. The aim of this research was to analyze the effect of population growth on the volume of unconfined aquifer in District Bukit Raya. The result of the research could be informed to District Bukit Raya as follows : the total volume of underground water in 2017 in the amount of 10.399.615,33 m3 and in 2021 in the amount of 10.931.060,63 m3. the volume of underground water that taken by residents in 2017 were in the amount of 5.038.007,328m3and in 2021 were in the amount of 5.334.525,03 m3. The inreasing of lowering the volume of underground water (residue), so that in 2017 The inreasing of loweringthe volume of underground wateras much as5.361.608 m3and in 2021 as much as 5.596.535,6 m3. It can be concluded that the volume of underground waterinfluenced by the changes of the dept of aquifer and the large of green open space
{"title":"PREDIKSI VOLUME AKUIFER BEBAS DI KECAMATAN BUKIT RAYA DENGAN METODE BEDA HINGGA","authors":"M. Juandi, Muhammad Syahputra Syahputra, Usman Malik","doi":"10.22437/JOP.V3I1.5317","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/JOP.V3I1.5317","url":null,"abstract":"A research about prediction of unconfined aquifer in Distrcit Bukit Raya have been done by using finite difference method. The depth of unconfined aquifer data using contour grid District Bukit Raya in 2015 solved numerically by using computer program MATLAB application R2009a version. The aim of this research was to analyze the effect of population growth on the volume of unconfined aquifer in District Bukit Raya. The result of the research could be informed to District Bukit Raya as follows : the total volume of underground water in 2017 in the amount of 10.399.615,33 m3 and in 2021 in the amount of 10.931.060,63 m3. the volume of underground water that taken by residents in 2017 were in the amount of 5.038.007,328m3and in 2021 were in the amount of 5.334.525,03 m3. The inreasing of lowering the volume of underground water (residue), so that in 2017 The inreasing of loweringthe volume of underground wateras much as5.361.608 m3and in 2021 as much as 5.596.535,6 m3. It can be concluded that the volume of underground waterinfluenced by the changes of the dept of aquifer and the large of green open space","PeriodicalId":415382,"journal":{"name":"JOURNAL ONLINE OF PHYSICS","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114573466","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Malik Usman, Tobing Okta, Hamdi Muhammad, W. Tambunan
Kajian pemetaan panas penyerapan radiasi THz terhadap jaringan sapi telah dilakukan untuk menentukan temperature dan warna kontur dari rasio kedalaman jaringan biologi sapi yaitul emak, kulit, tumor dan otot. Pemetaan ini dilakukan dengan menggunakan metode komputasi duadimensi dengan Software Wolfram Mathematica 8. Padajaringan lemak,dengan daya radiasi THz 50 mW, dihasilkan rasio kedalaman sebesar 0,264 dan T = 6,6oC. Jaringan kulit dengan daya 75 mW, dihasilkan rasio kedalaman sebesar 0,435 dan T = 11oC, jaringan tumor dengan daya 100 mW dihasilkan rasio kedalaman sebesar 0,646 dan T = 16,5oC, jaringan tumor dengand aya 150 mW, rasio kedalaman yang dihasilkan adalah 0,836 dan T = 21oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jaringan lemak memiliki tingkat produksi panas tinggi diantara jaringan lainnya. Hal ini disebabkan karena jaringan lemak memiliki kandungan air yang lebih banyak dan fibrasi yang lebih cepat. Hasil perbandingan antara eksperimen dan komputasi temperature dalam rasio kedalaman penyerapan radiasi THz terhadap jaringan biologis sapi menunjukkan hasil yang akurat,yaitu dengan persentase ketidakpastian sebesar 0.08 %.
{"title":"PEMETAAN PANAS PENYERAPAN RADIASI TERAHERTZ (THz) DALAM JARINGAN BIOLOGI PADA SAPI","authors":"Malik Usman, Tobing Okta, Hamdi Muhammad, W. Tambunan","doi":"10.22437/jop.v3i1.5341","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/jop.v3i1.5341","url":null,"abstract":"Kajian pemetaan panas penyerapan radiasi THz terhadap jaringan sapi telah dilakukan untuk menentukan temperature dan warna kontur dari rasio kedalaman jaringan biologi sapi yaitul emak, kulit, tumor dan otot. Pemetaan ini dilakukan dengan menggunakan metode komputasi duadimensi dengan Software Wolfram Mathematica 8. Padajaringan lemak,dengan daya radiasi THz 50 mW, dihasilkan rasio kedalaman sebesar 0,264 dan T = 6,6oC. Jaringan kulit dengan daya 75 mW, dihasilkan rasio kedalaman sebesar 0,435 dan T = 11oC, jaringan tumor dengan daya 100 mW dihasilkan rasio kedalaman sebesar 0,646 dan T = 16,5oC, jaringan tumor dengand aya 150 mW, rasio kedalaman yang dihasilkan adalah 0,836 dan T = 21oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jaringan lemak memiliki tingkat produksi panas tinggi diantara jaringan lainnya. Hal ini disebabkan karena jaringan lemak memiliki kandungan air yang lebih banyak dan fibrasi yang lebih cepat. Hasil perbandingan antara eksperimen dan komputasi temperature dalam rasio kedalaman penyerapan radiasi THz terhadap jaringan biologis sapi menunjukkan hasil yang akurat,yaitu dengan persentase ketidakpastian sebesar 0.08 %.","PeriodicalId":415382,"journal":{"name":"JOURNAL ONLINE OF PHYSICS","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127853109","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}