Masalah pokok penelitian ini adalah bagaimana mengatasi masalah hubungan sosial melalui konseling teman sebaya, meliputi hubungan sosial disosiatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen yang bertujuan untuk membandingkan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Populasiny mahasiswa. pengumpulan data menggunakan angket dan diolah menggunakan rumus statistik (Uji t). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan adanya perbedaan skor hubungan sosial antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, yaitu pada kelompok eksperimen terjadi peningkatan sedangkan pada kelompok kontrol terjadi penurunan. setelah Uji t, terdapatnya perbedaan antara t hitung (to) dengan t tabel (tt), pada taraf signifikan 1%. Artinya konseling teman sebaya dapat mengatasi masalah hubungan sosial mahasiswa dengan signifikan. yaitu thitung lebih besar dibandingkan dengan ttabel. (3) terdapat perubahan setelah diberikan layanan konseling teman sebaya pada kelompok ekperimen, masalah hubungan sosial mahasiswa dapat terentaskan. Artinya tercapai tujuan penelitian. Kata Kunci: hubungan sosial, konseling, teman sebaya.
{"title":"MENGATASI MASALAH HUBUNGAN SOSIAL MAHASISWA MELALUI KONSELING TEMAN SEBAYA","authors":"Selvia Nelis","doi":"10.51311/nuris.v5i2.112","DOIUrl":"https://doi.org/10.51311/nuris.v5i2.112","url":null,"abstract":"Masalah pokok penelitian ini adalah bagaimana mengatasi masalah hubungan sosial melalui konseling teman sebaya, meliputi hubungan sosial disosiatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen yang bertujuan untuk membandingkan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Populasiny mahasiswa. pengumpulan data menggunakan angket dan diolah menggunakan rumus statistik (Uji t). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan adanya perbedaan skor hubungan sosial antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, yaitu pada kelompok eksperimen terjadi peningkatan sedangkan pada kelompok kontrol terjadi penurunan. setelah Uji t, terdapatnya perbedaan antara t hitung (to) dengan t tabel (tt), pada taraf signifikan 1%. Artinya konseling teman sebaya dapat mengatasi masalah hubungan sosial mahasiswa dengan signifikan. yaitu thitung lebih besar dibandingkan dengan ttabel. (3) terdapat perubahan setelah diberikan layanan konseling teman sebaya pada kelompok ekperimen, masalah hubungan sosial mahasiswa dapat terentaskan. Artinya tercapai tujuan penelitian. Kata Kunci: hubungan sosial, konseling, teman sebaya.","PeriodicalId":422118,"journal":{"name":"NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114606766","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perkembangan pemakaian alat promosi dalam kondisi yang rawan, bahkan pada zaman sekarang konsumen dihadapkan pada apa yang dikenal dengan consumer ignorance, yaitu ketidakmampuan konsumen menyeleksi informasi akibat kemajuan teknologi dan keragaman produk, sehingga hal ini dapat disalahgunakan oleh para pelaku usaha. Madu adalah bahan makanan sumber energi yang mengandung gula-gula sederhana sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh tubuh. Sistem pengemasan madu di desa ini masih menggunakan botol minuman segar, jarken, dan kemasan lainnya untuk membungkus madu dan dipasarkan ke luar. Keadaan demikian dapat mengurangi kepercayaan petani terhadap madu Buloh Seuma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem promosi yang digunakan petani madu Gampong Buloh Seuma Aceh Selatan, untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi petani madu Gampong Buloh Seuma Aceh Selatan dalam proses promosi madu. Jenis penelitian ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, factual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sistem promosi madu pada Gampong Buloh Seuma masih menggunakan sistem promosi tradisional artinya belum menggunakan sumber komersial (iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko), jadi pemasaran yang dilakukan hanya menyampaikan informasi melalui mulut ke mulut. Adapun sistem organisasi terpusat sering digunakan karena perusahaan tidak memiliki banyak jenis dan merek produk untuk diiklankan atau di promosikan. Maka kesimpulannya dalam mempromosikan madu di gampong Buloh Seuma tidak menggunakan metode iklan atau sejenisnya yang dapat mengundang para konsumen untuk membelinya, akan tetapi sebaliknya para penjual madu hanya menginformasikan melalui mulut ke mulut.Kata kunci: Promosi, Madu, dan Hukum Islam.
{"title":"SISTEM PROMOSI MADU DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi di Gampong Buloh Seuma Aceh Selatan)","authors":"Rusnawati Rusnawati, Cut Ayu Mauidhah","doi":"10.51311/nuris.v5i2.114","DOIUrl":"https://doi.org/10.51311/nuris.v5i2.114","url":null,"abstract":"Perkembangan pemakaian alat promosi dalam kondisi yang rawan, bahkan pada zaman sekarang konsumen dihadapkan pada apa yang dikenal dengan consumer ignorance, yaitu ketidakmampuan konsumen menyeleksi informasi akibat kemajuan teknologi dan keragaman produk, sehingga hal ini dapat disalahgunakan oleh para pelaku usaha. Madu adalah bahan makanan sumber energi yang mengandung gula-gula sederhana sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh tubuh. Sistem pengemasan madu di desa ini masih menggunakan botol minuman segar, jarken, dan kemasan lainnya untuk membungkus madu dan dipasarkan ke luar. Keadaan demikian dapat mengurangi kepercayaan petani terhadap madu Buloh Seuma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem promosi yang digunakan petani madu Gampong Buloh Seuma Aceh Selatan, untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi petani madu Gampong Buloh Seuma Aceh Selatan dalam proses promosi madu. Jenis penelitian ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, factual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sistem promosi madu pada Gampong Buloh Seuma masih menggunakan sistem promosi tradisional artinya belum menggunakan sumber komersial (iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko), jadi pemasaran yang dilakukan hanya menyampaikan informasi melalui mulut ke mulut. Adapun sistem organisasi terpusat sering digunakan karena perusahaan tidak memiliki banyak jenis dan merek produk untuk diiklankan atau di promosikan. Maka kesimpulannya dalam mempromosikan madu di gampong Buloh Seuma tidak menggunakan metode iklan atau sejenisnya yang dapat mengundang para konsumen untuk membelinya, akan tetapi sebaliknya para penjual madu hanya menginformasikan melalui mulut ke mulut.Kata kunci: Promosi, Madu, dan Hukum Islam.","PeriodicalId":422118,"journal":{"name":"NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115986286","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Munculnya rumusan CLD-KHI dengan sejumlah pasal krusial sebagai pembaruan hukum keluarga Islam menjadi menarik untuk diperbicangkan. Banyaknya pertentangan dan perlawanan terhadap rumusan ini menjadikannya selalu dikaji dan ditelaah oleh sejumlah kalangan, walaupun masih menimbulkan kontroversi dan perdebatan. Di dalam prakteknya hakim PA menjadikan KHI sebagai hukum materil dalam setiap putusannya, walaupun tidak semua bersumber dari KHI. Hal inilah yang oleh sebagian kalangan menilai bahwa KHI sejatinya memilki kelemahan, sehingga tidak relevan diterapkan masa kini. Maka muncullah tandingannya yaitu CLD-KHI. Pandangan hakim PA terhadap CLD-KHI menjadi menarik untuk diperbincangkan. Hal tidak lepas dari beberapa alasan di antaranya adalah: Pertama, Pasal-pasal CLD-KHI berkaitan erat dengan pasal-pasal KHI, kedua CLD KHI memiliki tujuan dan visi yang sema dengan KHI walaupun melahirkan kotroversi, ketiga untuk kalangan tertentu CLD-KHI telah diyakini sesuai dengan Maqashid asy-syari’ah. Kata Kunci: Counter legal Draft (CLD), Kompilasi Hukum Islam (KHI), Pengadilan Agama dan Hakim
{"title":"PANDANGAN HAKIM PA SE D.I YOGYAKARTA TERHADAP COUNTER LEGAL DRAF KOMPILASI HUKUM ISLAM (CLD-KHI)","authors":"I. Hamzah","doi":"10.51311/nuris.v6i1.117","DOIUrl":"https://doi.org/10.51311/nuris.v6i1.117","url":null,"abstract":"Munculnya rumusan CLD-KHI dengan sejumlah pasal krusial sebagai pembaruan hukum keluarga Islam menjadi menarik untuk diperbicangkan. Banyaknya pertentangan dan perlawanan terhadap rumusan ini menjadikannya selalu dikaji dan ditelaah oleh sejumlah kalangan, walaupun masih menimbulkan kontroversi dan perdebatan. Di dalam prakteknya hakim PA menjadikan KHI sebagai hukum materil dalam setiap putusannya, walaupun tidak semua bersumber dari KHI. Hal inilah yang oleh sebagian kalangan menilai bahwa KHI sejatinya memilki kelemahan, sehingga tidak relevan diterapkan masa kini. Maka muncullah tandingannya yaitu CLD-KHI. Pandangan hakim PA terhadap CLD-KHI menjadi menarik untuk diperbincangkan. Hal tidak lepas dari beberapa alasan di antaranya adalah: Pertama, Pasal-pasal CLD-KHI berkaitan erat dengan pasal-pasal KHI, kedua CLD KHI memiliki tujuan dan visi yang sema dengan KHI walaupun melahirkan kotroversi, ketiga untuk kalangan tertentu CLD-KHI telah diyakini sesuai dengan Maqashid asy-syari’ah. \u0000 \u0000Kata Kunci: Counter legal Draft (CLD), Kompilasi Hukum Islam (KHI), Pengadilan Agama dan Hakim","PeriodicalId":422118,"journal":{"name":"NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128560023","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan kemiskinan yang melanda para petani di Indonesia yang saat ini masih menjadi sebuah problematika yang belum dapat diselesaikan oleh pemerintah ataupun institusi yang bergerak aktif dalam mengatasi permasalahan tersebut. Corak penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan informasi, menerapkan observasi dan dokumentasi. Adapun variable yang diteliti meliputi metode program pengelolaan dana wakaf dan pendistribusiannya melalui sebuah aplikasi digital yang memudahkan petani dalam mendapatkan sebuah modal usaha. Muhammadiyah menjadi salah satu persyarikatan yang bergerak dalam bidang sosial memiliki potensi yang sangat besar dalam memberikan solusi alternative terhadap permasalahan yang melanda para petani, yaitu dengan pengelolaan wakaf tunai melalui lembaga badan wakaf Muhammadiyah (BWM). Dana wakaf yang dikelola oleh Muhammadiyah sangatlah besar sehingga jika dikelola dengan baik dan dioptimalkan melalui system informasi digital akan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan para petani di Indonesia.
{"title":"Pengelolaan Wakaf Tunai Muhammadiyah Melalui Sistem Informasi Digital Terhadap Petani Indonesia","authors":"Zaini Muchlis, Yayat Hidayat","doi":"10.51311/NURIS.V7I2.174","DOIUrl":"https://doi.org/10.51311/NURIS.V7I2.174","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan kemiskinan yang melanda para petani di Indonesia yang saat ini masih menjadi sebuah problematika yang belum dapat diselesaikan oleh pemerintah ataupun institusi yang bergerak aktif dalam mengatasi permasalahan tersebut. Corak penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan informasi, menerapkan observasi dan dokumentasi. Adapun variable yang diteliti meliputi metode program pengelolaan dana wakaf dan pendistribusiannya melalui sebuah aplikasi digital yang memudahkan petani dalam mendapatkan sebuah modal usaha. Muhammadiyah menjadi salah satu persyarikatan yang bergerak dalam bidang sosial memiliki potensi yang sangat besar dalam memberikan solusi alternative terhadap permasalahan yang melanda para petani, yaitu dengan pengelolaan wakaf tunai melalui lembaga badan wakaf Muhammadiyah (BWM). Dana wakaf yang dikelola oleh Muhammadiyah sangatlah besar sehingga jika dikelola dengan baik dan dioptimalkan melalui system informasi digital akan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan para petani di Indonesia.","PeriodicalId":422118,"journal":{"name":"NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130436509","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}