Pub Date : 2019-10-16DOI: 10.38073/wasilatuna.v2i2.413
Reiza Praselanova, Haidar Ammar Al-Munawwar
Era Globalisasi dan perkembangan informasi memberikan banyak pilihan media dalam berdakwah. Radio merupakan media dakwah yang dapat menyebarkan informasi dengan luas. Program radio diharapkan dapat diterima masyarakat dan memberikan implikasi yang bermanfaat. Program radio juga diharapkan dapat mengubah prilaku pendengarnya kea rah yang ditargetkan dari program tersebut. Program radio dapat menjadi ruang diskusi public untuk mendapatkan solusi dari konflik yang ada di masyarakat.
{"title":"Dakwah Di Radio Gitaswara Prapitasari Jambi Dalam Program Ramadhan Atm (Ayo Tunggu Maghrib)","authors":"Reiza Praselanova, Haidar Ammar Al-Munawwar","doi":"10.38073/wasilatuna.v2i2.413","DOIUrl":"https://doi.org/10.38073/wasilatuna.v2i2.413","url":null,"abstract":"Era Globalisasi dan perkembangan informasi memberikan banyak pilihan media dalam berdakwah. Radio merupakan media dakwah yang dapat menyebarkan informasi dengan luas. Program radio diharapkan dapat diterima masyarakat dan memberikan implikasi yang bermanfaat. Program radio juga diharapkan dapat mengubah prilaku pendengarnya kea rah yang ditargetkan dari program tersebut. Program radio dapat menjadi ruang diskusi public untuk mendapatkan solusi dari konflik yang ada di masyarakat.","PeriodicalId":422820,"journal":{"name":"Wasilatuna: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123704372","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-09DOI: 10.38073/wasilatuna.v2i2.411
Muhajir Sulthonul Aziz
Sholawat merupakan suatu anjuran bagi umat muslim diseluruh dunia. Sholawat secara bahasa adalah suatu cara kita untuk memberikan doa keselamatan, yang dalam konteks ini ditujukan kepada nabi Muhammad SAW. Dakwah dalam era digital ini dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media. Dalam fleksibilitas dakwah yang melihat subyek dari penikmat dakwah tersebut dakwah dapat dilakukan melalui internet, lebih tepatnya melalui media sosial. penelitian kali ini ingin mengetahui pengaruh dari pemanfaatan media untuk penyebaran informasi dan dakwah dalam Majelis Sholawat Hadrah al-Banjary dan Maulid Shimtudduror Koordinator Kecamatan Waru. Majelis sholawat dengan jumlah jamaah lebih dari 500 orang, lebih dari 50 grup hadroh al-banjary dan lebih dari 38 ranting tersebar didesa-desa yang berada dibawah kecamatan Waru. didapatkan bahwasanya efiensi dakwah untuk masyarakat dapat melalui media sosial. Media sosial Instagram terbukti dapat menjadi fasilitator penyampaian informasi untuk Majelis Sholawat Hadrah al-Banjary dan Maulid Shimtudduror Koordinator Kecamatan Waru. Akun instagram yang aktif menyebarkan pengumuman-pengumuman, kata-kata dakwah berupa quotes, cuplikan-cuplikan tausyiah, rekaman-rekaman qosidah dan juga live streaming saat majelis dimulai. Hasil dari adanya penyebaran informasi melalui akun Instagram @majelis_korcamwaru adalah banyak jamaah yang hadir karena mengetahui informasinya melalui Instagram tersebut.
{"title":"Sosial Media Sebagai Sumber Informasi Dan Dakwah Jamaah Majelis Sholawat Albanjari Koordinator Kecamatan Waru","authors":"Muhajir Sulthonul Aziz","doi":"10.38073/wasilatuna.v2i2.411","DOIUrl":"https://doi.org/10.38073/wasilatuna.v2i2.411","url":null,"abstract":"Sholawat merupakan suatu anjuran bagi umat muslim diseluruh dunia. Sholawat secara bahasa adalah suatu cara kita untuk memberikan doa keselamatan, yang dalam konteks ini ditujukan kepada nabi Muhammad SAW. Dakwah dalam era digital ini dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media. Dalam fleksibilitas dakwah yang melihat subyek dari penikmat dakwah tersebut dakwah dapat dilakukan melalui internet, lebih tepatnya melalui media sosial. penelitian kali ini ingin mengetahui pengaruh dari pemanfaatan media untuk penyebaran informasi dan dakwah dalam Majelis Sholawat Hadrah al-Banjary dan Maulid Shimtudduror Koordinator Kecamatan Waru. Majelis sholawat dengan jumlah jamaah lebih dari 500 orang, lebih dari 50 grup hadroh al-banjary dan lebih dari 38 ranting tersebar didesa-desa yang berada dibawah kecamatan Waru. didapatkan bahwasanya efiensi dakwah untuk masyarakat dapat melalui media sosial. Media sosial Instagram terbukti dapat menjadi fasilitator penyampaian informasi untuk Majelis Sholawat Hadrah al-Banjary dan Maulid Shimtudduror Koordinator Kecamatan Waru. Akun instagram yang aktif menyebarkan pengumuman-pengumuman, kata-kata dakwah berupa quotes, cuplikan-cuplikan tausyiah, rekaman-rekaman qosidah dan juga live streaming saat majelis dimulai. Hasil dari adanya penyebaran informasi melalui akun Instagram @majelis_korcamwaru adalah banyak jamaah yang hadir karena mengetahui informasinya melalui Instagram tersebut. \u0000 ","PeriodicalId":422820,"journal":{"name":"Wasilatuna: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133239965","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-25DOI: 10.38073/wasilatuna.v2i1.379
Moh Rofiuddin
Dalam proses pengembangannya Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah memiliki aktivitas program dakwah melalui dalwa multimedia. Untuk mengetahui sejauh mana eksistensi aktivitas dakwah dalwa multimedia dan karya dakwah yang eksis dalam lingkup pondok maupun di luar pondok.Hal ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana kinerja aktivitas dakwah yang dijalankan di dalwa multimedia. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diambil dari pengamatan analisis serta wawancara dari pihak terkait di dalwa multimedia. Hasil dari penelitian ini, aktivitas dakwah di dalwa multimedia telah memberikan peran yang bagus dalam pengembangan dakwah pondok pesantren darullughah wadda’wah. Dan juga menunjukkan aktivitas dakwah kepada masyarakat melalui media informasi internet seperti Youtube, sosial media dan TV Satelit.
{"title":"Eksistensi Aktivitas Dakwah Dalwa Multimedia pada Pengembangan Dakwah di Ponpes Dalwa","authors":"Moh Rofiuddin","doi":"10.38073/wasilatuna.v2i1.379","DOIUrl":"https://doi.org/10.38073/wasilatuna.v2i1.379","url":null,"abstract":"Dalam proses pengembangannya Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah memiliki aktivitas program dakwah melalui dalwa multimedia. Untuk mengetahui sejauh mana eksistensi aktivitas dakwah dalwa multimedia dan karya dakwah yang eksis dalam lingkup pondok maupun di luar pondok.Hal ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana kinerja aktivitas dakwah yang dijalankan di dalwa multimedia. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diambil dari pengamatan analisis serta wawancara dari pihak terkait di dalwa multimedia. Hasil dari penelitian ini, aktivitas dakwah di dalwa multimedia telah memberikan peran yang bagus dalam pengembangan dakwah pondok pesantren darullughah wadda’wah. Dan juga menunjukkan aktivitas dakwah kepada masyarakat melalui media informasi internet seperti Youtube, sosial media dan TV Satelit.","PeriodicalId":422820,"journal":{"name":"Wasilatuna: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"77 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113970006","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-18DOI: 10.38073/wasilatuna.v2i1.377
M. Ibad
Perubahan era sekarang aruh informasi yang serba cepat berpengaruh tentang bagaimana kevalitan suatu data, sehingga sebelum melakukan suatu penyebaran pesan perlu diperhatikan aspek kebenaran agar tidak timbul berita hoax atau bohong. Era saat ini hoax sangat mudah ditemukan di media sosial dan penggunaan teerbanyak merupakan kaum generasi milenial. Khususnya bagi generasi muslim lebih berhati – hati agar tidak terjerumus terhadap kepalsuan berita. Penulisan ini bertujuan untuk mengupas bagaimana model komunikasi yang sesuai untuk digunakan oleh generasi milenial muslim dalam menyikapi pemberitaan hoax dan bohong yang saat ini sedang terjadi. Penulisan ini membuahkan hasil dimana dalam melakukan komunikasi anti hoax harus memperhatikan aspek - aspek kesabaran, kewaspadaan, kehati – hatian, perlu kebenaran data sumber yang jelas.
{"title":"Model Pembelajaran Komunikasi pada Penggunaan Sosial Media untuk Menanggulagi Penyebaran Berita Hoax Bagi Generasi Muslim Milenial","authors":"M. Ibad","doi":"10.38073/wasilatuna.v2i1.377","DOIUrl":"https://doi.org/10.38073/wasilatuna.v2i1.377","url":null,"abstract":"Perubahan era sekarang aruh informasi yang serba cepat berpengaruh tentang bagaimana kevalitan suatu data, sehingga sebelum melakukan suatu penyebaran pesan perlu diperhatikan aspek kebenaran agar tidak timbul berita hoax atau bohong. Era saat ini hoax sangat mudah ditemukan di media sosial dan penggunaan teerbanyak merupakan kaum generasi milenial. Khususnya bagi generasi muslim lebih berhati – hati agar tidak terjerumus terhadap kepalsuan berita. Penulisan ini bertujuan untuk mengupas bagaimana model komunikasi yang sesuai untuk digunakan oleh generasi milenial muslim dalam menyikapi pemberitaan hoax dan bohong yang saat ini sedang terjadi. Penulisan ini membuahkan hasil dimana dalam melakukan komunikasi anti hoax harus memperhatikan aspek - aspek kesabaran, kewaspadaan, kehati – hatian, perlu kebenaran data sumber yang jelas.","PeriodicalId":422820,"journal":{"name":"Wasilatuna: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115060472","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-18DOI: 10.38073/wasilatuna.v2i1.375
Mukhamad Ainul Yaqin
Tujuan dalam penelitian yaitu untuk mengetahui pola komunikasi interpersonal guru Madrasah Tarbiatus Shibyan dalam menanamkan nilai-nilai Islam di era generasi milenial. Pola komunikasi interpersonal terdidi dari pendukung, penghambat dan upaya penyelesaian dalam berkomunikasi antara guru dan murid. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif bersifat khusus untuk memaparkan dan menceritakan keadaan yang ada. Lokasi penelitian berada di Madrasah Diniyah Tarbiatus Shibyan Pandanrejo Pasuruan. Sebagai subjek penelitian yaitu pola komunikasi dan objek yaitu guru kelas 5 di Madrasah Tarbiatus Shibyan. Analisis data menggunakan analisis trianggulasi dari data yang dihasilkan baik data primer atau data sekunder. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola komunikasi interpersonal yang diterapkan yaitu membuat suasana belajar mengajar yang nyaman dan komunikasi sebagai pengendali proses belajar mengajar. Faktor pendukung dalam proses komunikasi yaitu motivasi guru yang membangun dalam penanaman nilai-nilai Islam dan perkembangan teknolgi sebagai media komunikasi. Faktor penghambat dalam proses komunikasi interpersonal yaitu kesulitan murid dalam menerima pembelajaran, Perkembangan teklologi yang kurang terkontrol, dan kejenuhan murid. Solusi yang dapat mengatasi hambatan tersebut yaitu melakukan pendekatan dengan murid dan orangtua dan memberikan hadiah pada murid yang berprestasi.
{"title":"Pola Komunikasi Interpersonal Guru Madrasah Diniyah dalam Menanamkan Nilai-Nilai Islam di Era Generasi Milenial","authors":"Mukhamad Ainul Yaqin","doi":"10.38073/wasilatuna.v2i1.375","DOIUrl":"https://doi.org/10.38073/wasilatuna.v2i1.375","url":null,"abstract":"Tujuan dalam penelitian yaitu untuk mengetahui pola komunikasi interpersonal guru Madrasah Tarbiatus Shibyan dalam menanamkan nilai-nilai Islam di era generasi milenial. Pola komunikasi interpersonal terdidi dari pendukung, penghambat dan upaya penyelesaian dalam berkomunikasi antara guru dan murid. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif bersifat khusus untuk memaparkan dan menceritakan keadaan yang ada. Lokasi penelitian berada di Madrasah Diniyah Tarbiatus Shibyan Pandanrejo Pasuruan. Sebagai subjek penelitian yaitu pola komunikasi dan objek yaitu guru kelas 5 di Madrasah Tarbiatus Shibyan. Analisis data menggunakan analisis trianggulasi dari data yang dihasilkan baik data primer atau data sekunder. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola komunikasi interpersonal yang diterapkan yaitu membuat suasana belajar mengajar yang nyaman dan komunikasi sebagai pengendali proses belajar mengajar. Faktor pendukung dalam proses komunikasi yaitu motivasi guru yang membangun dalam penanaman nilai-nilai Islam dan perkembangan teknolgi sebagai media komunikasi. Faktor penghambat dalam proses komunikasi interpersonal yaitu kesulitan murid dalam menerima pembelajaran, Perkembangan teklologi yang kurang terkontrol, dan kejenuhan murid. Solusi yang dapat mengatasi hambatan tersebut yaitu melakukan pendekatan dengan murid dan orangtua dan memberikan hadiah pada murid yang berprestasi. ","PeriodicalId":422820,"journal":{"name":"Wasilatuna: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115801430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-11DOI: 10.38073/wasilatuna.v2i1.374
Novianto Puji Raharjo
Manusia berpedoman pada ajaran Allah dan Rasulnya, khususnya muslim berpegang teguh terhadap ajaran pada Al Qur’an. Pedoman Allah menunjukkan bahwa nasib manuisa itu ditentukan dengan usaha manusia itu sendiri. Dalam sebuah disiplin ilmu terdapat ilmu Neuro Linguistic Programming yang berarti ilmu yang mempelajar cara kerja otak, hal ini berhubungan dengan ayat Al Qur’an surat Ar Rad ayat 11. NLP merupakan disiplin keilmuan yang mengarahkan seseorang untuk modelling peniruan dalam menentukan nasib. Dalam komunikasi pada diri sendiri diperlukan alur dalam menemukan nasib manusia itu sendiri. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menggambarkan bagaimana alur pedoman dari ayat Al Qur’an untuk menentukan nasib manusia, serta bagaiamana ilmu NLP memandang jalan hidup manusia ditentukan dari alur berpikirnya berkomunikasi dengan diri sendiri. Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan bahwa manusia dapat menentukan nasibnya sendiri sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan menurut pandangan NLP dapat melalui alur pemikiran kata – kata pribadi. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa manusia dapat menentukan nasib melalui cara mengetahu diri sendiri, manusia menjadi tuan bagi dirinya sendiri, serta manusia dapat memilih bagaimana dapat menyeleksi dan memilih kata kata yang merubah nasibnya sendiri.
{"title":"Psikologi Komunikasi dalam Perspektif Kata-Kata Mengubah Nasib Berdasarkan Al-Qur'an Ayat 11 dan Neuro Linguistic Programming","authors":"Novianto Puji Raharjo","doi":"10.38073/wasilatuna.v2i1.374","DOIUrl":"https://doi.org/10.38073/wasilatuna.v2i1.374","url":null,"abstract":"Manusia berpedoman pada ajaran Allah dan Rasulnya, khususnya muslim berpegang teguh terhadap ajaran pada Al Qur’an. Pedoman Allah menunjukkan bahwa nasib manuisa itu ditentukan dengan usaha manusia itu sendiri. Dalam sebuah disiplin ilmu terdapat ilmu Neuro Linguistic Programming yang berarti ilmu yang mempelajar cara kerja otak, hal ini berhubungan dengan ayat Al Qur’an surat Ar Rad ayat 11. NLP merupakan disiplin keilmuan yang mengarahkan seseorang untuk modelling peniruan dalam menentukan nasib. Dalam komunikasi pada diri sendiri diperlukan alur dalam menemukan nasib manusia itu sendiri. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menggambarkan bagaimana alur pedoman dari ayat Al Qur’an untuk menentukan nasib manusia, serta bagaiamana ilmu NLP memandang jalan hidup manusia ditentukan dari alur berpikirnya berkomunikasi dengan diri sendiri. Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan bahwa manusia dapat menentukan nasibnya sendiri sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan menurut pandangan NLP dapat melalui alur pemikiran kata – kata pribadi. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa manusia dapat menentukan nasib melalui cara mengetahu diri sendiri, manusia menjadi tuan bagi dirinya sendiri, serta manusia dapat memilih bagaimana dapat menyeleksi dan memilih kata kata yang merubah nasibnya sendiri.","PeriodicalId":422820,"journal":{"name":"Wasilatuna: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"121 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131328478","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-04DOI: 10.38073/wasilatuna.v2i1.372
Reiza Praselanova
Penulisan ini bertujuan mengetahui strategi komunikasi seorang penyiar radio, fokusnya pada Radio Perkasa FM Tulungagung dalam program Warna Warni Perkasa. Dan juga untuk mengetahui hambatan apa yang dialami oleh penyiar radio dalam membawakan program tersebut. Pendekatan pada penulisan kali ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Penganalisisan data pada penulisan ini menggunakan teknik analisa data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil pembahasan diketahui bahwa penyiar radio Perkasa dalam program Warna-warni Perkasa dalam siarannya menyajikan informasi dan berita terupdate dengan penggunaan bahasa sederhana yang mudah dipahami, interaktif dengan pendengar dan selalu mengembangkan skill broadcastingnya. Strategi komunikasi yang dilakukan oleh penyiar radio Perkasa dalam program Warna-warni Perkasa dapat dikatakan berhasil dan efektif karena hambatan-hambatan yang terjadi dapat diatasi dengan baik sehingga sampai saat ini Radio Perkasa Tulungagung masih mendapatkan tempat khusus didalam hati pendengarnya. Untuk mengoptimalkan strategi komunikasi, diharapkan untuk penulisan selanjutnya dapat meneliti strategi komunikasi pada media elektronik lain, seperti televisi atau media sosial.
{"title":"POLA KOMUNIKASI DAKWAH MENGELOLA KELAS KAJIAN ONLINE","authors":"Reiza Praselanova","doi":"10.38073/wasilatuna.v2i1.372","DOIUrl":"https://doi.org/10.38073/wasilatuna.v2i1.372","url":null,"abstract":"Penulisan ini bertujuan mengetahui strategi komunikasi seorang penyiar radio, fokusnya pada Radio Perkasa FM Tulungagung dalam program Warna Warni Perkasa. Dan juga untuk mengetahui hambatan apa yang dialami oleh penyiar radio dalam membawakan program tersebut. \u0000Pendekatan pada penulisan kali ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Penganalisisan data pada penulisan ini menggunakan teknik analisa data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. \u0000Dari hasil pembahasan diketahui bahwa penyiar radio Perkasa dalam program Warna-warni Perkasa dalam siarannya menyajikan informasi dan berita terupdate dengan penggunaan bahasa sederhana yang mudah dipahami, interaktif dengan pendengar dan selalu mengembangkan skill broadcastingnya. Strategi komunikasi yang dilakukan oleh penyiar radio Perkasa dalam program Warna-warni Perkasa dapat dikatakan berhasil dan efektif karena hambatan-hambatan yang terjadi dapat diatasi dengan baik sehingga sampai saat ini Radio Perkasa Tulungagung masih mendapatkan tempat khusus didalam hati pendengarnya. \u0000Untuk mengoptimalkan strategi komunikasi, diharapkan untuk penulisan selanjutnya dapat meneliti strategi komunikasi pada media elektronik lain, seperti televisi atau media sosial.","PeriodicalId":422820,"journal":{"name":"Wasilatuna: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131441893","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-07DOI: 10.38073/wasilatuna.v1i1.98
Reiza Praselanova
Media digital menjadi sarana yang efektif dalam membangun komunikasi sosial.Pejabat publik memiliki pola komunikasi dalam berinteraksi dengan masyarakat di sosial media. Ada budaya komunikasi yang berbeda dibandingkan komunikasi birokrasi pada umumnya. Komunikasi di sosial media menghasilkan pendekatan personal. Masyarakat dapat berkomunikasi langsung dengan pemimpinnya.Interaksi pejabat publik di sosial media ini mampu menciptakan citra diri sesuai yang diinginkan.
{"title":"Komunikasi Pejabat Publik Dalam Memanfaatkan Media Sosial","authors":"Reiza Praselanova","doi":"10.38073/wasilatuna.v1i1.98","DOIUrl":"https://doi.org/10.38073/wasilatuna.v1i1.98","url":null,"abstract":"Media digital menjadi sarana yang efektif dalam membangun komunikasi sosial.Pejabat publik memiliki pola komunikasi dalam berinteraksi dengan masyarakat di sosial media. Ada budaya komunikasi yang berbeda dibandingkan komunikasi birokrasi pada umumnya. Komunikasi di sosial media menghasilkan pendekatan personal. Masyarakat dapat berkomunikasi langsung dengan pemimpinnya.Interaksi pejabat publik di sosial media ini mampu menciptakan citra diri sesuai yang diinginkan.","PeriodicalId":422820,"journal":{"name":"Wasilatuna: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123400326","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-07DOI: 10.38073/wasilatuna.v1i1.99
Samsuriyanto Samsuriyanto
Lingkungan mempunyai relasi kuat, bahkan memberikan kontribusi besar dalam dinamika industri media Islam. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap lingkungan industri media Islam yang dapat dijelaskan sebagai segala situasi dan upaya yang eksis, baik di dalam maupun di luar semua proses, yang akan memberikan pengaruh pada kebijakan dari suatu industri media Islam dalam mengatur aktivitas bisnis di masa yang akan datang. Lingkungan industri media Islam dibagi dua, yaitu; lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal industri media Islam antara lain, pemilik, manajer, karyawan dan lingkungan fisik. Sementara lingkungan eksternal industri media Islam dibagi dua, yaitu; lingkungan mikro dan lingkungan makro. Berikut ini lingkungan mikro industri media Islam, khalayak media dan pesaing. Selain lingkungan mikro, juga ada lingkungan makro. Faktor makro umumnya lebih terkendali daripada faktor lingkungan mikro, yaitu; faktor ekonomi, faktor sosial-budaya, faktor politik, faktor hukum dan faktor teknologi.
{"title":"Lingkungan Industri Media Islam","authors":"Samsuriyanto Samsuriyanto","doi":"10.38073/wasilatuna.v1i1.99","DOIUrl":"https://doi.org/10.38073/wasilatuna.v1i1.99","url":null,"abstract":"Lingkungan mempunyai relasi kuat, bahkan memberikan kontribusi besar dalam dinamika industri media Islam. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap lingkungan industri media Islam yang dapat dijelaskan sebagai segala situasi dan upaya yang eksis, baik di dalam maupun di luar semua proses, yang akan memberikan pengaruh pada kebijakan dari suatu industri media Islam dalam mengatur aktivitas bisnis di masa yang akan datang. Lingkungan industri media Islam dibagi dua, yaitu; lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal industri media Islam antara lain, pemilik, manajer, karyawan dan lingkungan fisik. Sementara lingkungan eksternal industri media Islam dibagi dua, yaitu; lingkungan mikro dan lingkungan makro. Berikut ini lingkungan mikro industri media Islam, khalayak media dan pesaing. Selain lingkungan mikro, juga ada lingkungan makro. Faktor makro umumnya lebih terkendali daripada faktor lingkungan mikro, yaitu; faktor ekonomi, faktor sosial-budaya, faktor politik, faktor hukum dan faktor teknologi.","PeriodicalId":422820,"journal":{"name":"Wasilatuna: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130701010","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-25DOI: 10.38073/wasilatuna.v1i2.385
Novianto Puji Raharjo
Islam hadir dapat menyesuaikan diri dengan kebudayaan masyarakat setempat. Pada masyarakat nusantara kebudayaan sebelum islam hadir ialah budaya animisme, dinamisme, agama Hindu serta Budha. Komunikasi antar budaya memandang bahwa masyarakat ialah bentuk dari hubungan yang terjadi baik aspek kecil hingga besar. Komunikasi antar budaya memandang bahwa adanya perbedaan kebiasaan antara budaya satu dengan yang lainnya. Dalam surat Al – Zalzalah ayat 7 – 8 menunjukkan bahwa firman Allah SWT terhadap perbuatan manusia sekecil apapun akan mendapatkan balasannya. Hal ini selaras dengan falsafah jawa yang berbunyi “becik ketitik ala ketara” bermakna “perbuatan baik dan perbuatan yang jelek suatu saat akan nampak dan ketahuan pada akhirnya”. Oleh karena itu penulisan ini bertujuan untuk menggabarkan bagaimana pesan dakwah dari hubungan budaya serta ajaran agama dalam surat Al Zalzalah serta dalam falsafah becik ketitik ala ketara. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa dalam berdakwah untuk memperhatikan etika komuinikasi budaya untuk dapat memahami strategi dakwah di masyarakat serta penyampaian makna yang dapat diterima masyarakat.
{"title":"Becik Ketitik Ala Ketara Kaitan dengan Surah Al Zalzalah Ayat 7 - 8 dalam Penyampaian Pesan Dakwah di Masyarakat","authors":"Novianto Puji Raharjo","doi":"10.38073/wasilatuna.v1i2.385","DOIUrl":"https://doi.org/10.38073/wasilatuna.v1i2.385","url":null,"abstract":"Islam hadir dapat menyesuaikan diri dengan kebudayaan masyarakat setempat. Pada masyarakat nusantara kebudayaan sebelum islam hadir ialah budaya animisme, dinamisme, agama Hindu serta Budha. Komunikasi antar budaya memandang bahwa masyarakat ialah bentuk dari hubungan yang terjadi baik aspek kecil hingga besar. Komunikasi antar budaya memandang bahwa adanya perbedaan kebiasaan antara budaya satu dengan yang lainnya. Dalam surat Al – Zalzalah ayat 7 – 8 menunjukkan bahwa firman Allah SWT terhadap perbuatan manusia sekecil apapun akan mendapatkan balasannya. Hal ini selaras dengan falsafah jawa yang berbunyi “becik ketitik ala ketara” bermakna “perbuatan baik dan perbuatan yang jelek suatu saat akan nampak dan ketahuan pada akhirnya”. Oleh karena itu penulisan ini bertujuan untuk menggabarkan bagaimana pesan dakwah dari hubungan budaya serta ajaran agama dalam surat Al Zalzalah serta dalam falsafah becik ketitik ala ketara. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa dalam berdakwah untuk memperhatikan etika komuinikasi budaya untuk dapat memahami strategi dakwah di masyarakat serta penyampaian makna yang dapat diterima masyarakat.","PeriodicalId":422820,"journal":{"name":"Wasilatuna: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115311341","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}