Pub Date : 2021-06-07DOI: 10.24815/s-jpu.v3i1.15171
Icha Herawati
Kebersyukuran merupakan aspek psikologi positif yang penting ada bagi meningkatkan kebahagian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbadaan antara kebersyukuran Ibu yang bekerja dan Ibu rumah tangga. Metode penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan satu alat ukur yaitu Skala Kebersyukuran. Penelitian ini dilakukan pada istri yang berjumlah 135 orang yang terdiri dari 75 orang Ibu yang Bekerja dan 60 orang Ibu Rumah Tangga (IRT). Ibu bekerja dan ibu rumah tangga memiliki tingkat kebersyukuran sama-sama berada pada tingkat kebersyukuran sedang. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan kebersyukuran antara ibu yang bekerja dan ibu rumah tangga dengan nilai signifikansi 0.736 (p 0,05) artinya Ibu Rumah Tangga dan Ibu bekerja sama-sama memiliki rasa Kebersyukuran yang dominan berada pada tahap sedang.
{"title":"Perbedaan Kebersyukuran antara Ibu yang Bekerja dan Ibu Rumah Tangga","authors":"Icha Herawati","doi":"10.24815/s-jpu.v3i1.15171","DOIUrl":"https://doi.org/10.24815/s-jpu.v3i1.15171","url":null,"abstract":"Kebersyukuran merupakan aspek psikologi positif yang penting ada bagi meningkatkan kebahagian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbadaan antara kebersyukuran Ibu yang bekerja dan Ibu rumah tangga. Metode penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan satu alat ukur yaitu Skala Kebersyukuran. Penelitian ini dilakukan pada istri yang berjumlah 135 orang yang terdiri dari 75 orang Ibu yang Bekerja dan 60 orang Ibu Rumah Tangga (IRT). Ibu bekerja dan ibu rumah tangga memiliki tingkat kebersyukuran sama-sama berada pada tingkat kebersyukuran sedang. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan kebersyukuran antara ibu yang bekerja dan ibu rumah tangga dengan nilai signifikansi 0.736 (p 0,05) artinya Ibu Rumah Tangga dan Ibu bekerja sama-sama memiliki rasa Kebersyukuran yang dominan berada pada tahap sedang.","PeriodicalId":423369,"journal":{"name":"Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah","volume":"2013 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128007343","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-07DOI: 10.24815/S-JPU.V2I2.13360
Yuliana Anggreany
Kecemasan terhadap ulangan Matematika merupakan keadaan emosional yang tidak menyenangkan dan menimbulkan pengalaman somatik, kognitif, dan tingkah laku yang kuat, yang timbul ketika ulangan Matematika. Penelitian ini dilakukan untuk menurunkan kecemasan anak kelas 6 SD terhadap ulangan Matematika dengan menggunakan Cognitive Behavior Therapy. Penelitian dilakukan terhadap dua anak kelas 6 SD yang berusia 11 tahun dari satu sekolah swasta dengan akreditasi A di Jakarta. Peneliti menggunakan Alat Ukur Kecemasan terhadap Ulangan Matematika sebelum dan sesudah pemberian terapi untuk mengukur tingkat kecemasan partisipan terhadap ulangan Matematika. Setelah Cognitive Behavior Therapy diberikan, partisipan mampu menyadari proses timbulnya kecemasan dan mampu menggunakan teknik-teknik yang sudah dipelajari untuk menurunkan kecemasan terhadap ulangan Matematika. Cognitive Behavior Therapy diketahui dalam penelitian, terlihat efektif menurunkan kecemasan partisipan terhadap ulangan Matematika ditandai dengan adanya penurunan skor kecemasan partisipan terhadap ulangan Matematika yang diberikan setelah sesi terapi, selain itu efek terapi juga terlihat dari meningkatnya hasil ulangan Matematika partisipan di sekolah.
{"title":"COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN ANAK KELAS 6 SD TERHADAP ULANGAN MATEMATIKA","authors":"Yuliana Anggreany","doi":"10.24815/S-JPU.V2I2.13360","DOIUrl":"https://doi.org/10.24815/S-JPU.V2I2.13360","url":null,"abstract":"Kecemasan terhadap ulangan Matematika merupakan keadaan emosional yang tidak menyenangkan dan menimbulkan pengalaman somatik, kognitif, dan tingkah laku yang kuat, yang timbul ketika ulangan Matematika. Penelitian ini dilakukan untuk menurunkan kecemasan anak kelas 6 SD terhadap ulangan Matematika dengan menggunakan Cognitive Behavior Therapy. Penelitian dilakukan terhadap dua anak kelas 6 SD yang berusia 11 tahun dari satu sekolah swasta dengan akreditasi A di Jakarta. Peneliti menggunakan Alat Ukur Kecemasan terhadap Ulangan Matematika sebelum dan sesudah pemberian terapi untuk mengukur tingkat kecemasan partisipan terhadap ulangan Matematika. Setelah Cognitive Behavior Therapy diberikan, partisipan mampu menyadari proses timbulnya kecemasan dan mampu menggunakan teknik-teknik yang sudah dipelajari untuk menurunkan kecemasan terhadap ulangan Matematika. Cognitive Behavior Therapy diketahui dalam penelitian, terlihat efektif menurunkan kecemasan partisipan terhadap ulangan Matematika ditandai dengan adanya penurunan skor kecemasan partisipan terhadap ulangan Matematika yang diberikan setelah sesi terapi, selain itu efek terapi juga terlihat dari meningkatnya hasil ulangan Matematika partisipan di sekolah.","PeriodicalId":423369,"journal":{"name":"Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129814302","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-08-01DOI: 10.24815/S-JPU.V3I2.17552
Rangga Alam Purnama, Marina Sulastiana, Anissa Lestari Kadiyono
Perusahaan jasa transportasi udara adalah perusahaan dengan bidang bisnis yang belum umum, dimana perlu mencari karyawan dengan keterampilan khusus di bidang terkait. Kemungkinan untuk mendapatkan karyawan dengan latar belakang dan pengalaman kerja yang sesuai pun akan terbatas. Oleh karenanya, perusahaan perlu mengembangkan cara agar karyawan dapat belajar guna memenuhi tuntutan tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran umum, gambaran profil, dan melihat perbandingan organizational learning climate dengan demografis responden. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif serta uji beda menggunakan The Dimensions of Learning Organization Questionnaire (DLOQ) yang diadaptasi ke Bahasa Indonesia dan wawancara kepada beberapa karyawan. Data dikumpulkan dari 73 karyawan yang bekerja di perusahaan jasa penerbangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden mempersepsikan organizational learning climate secara positif. Hasil lain menunjukkan terdapat perbedaan nilai dalam hal lama bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki persepsi positif terhadap upaya yang telah dilakukan perusahaan dalam menyediakan pembelajaran terkait jasa transportasi udara. Namun, persepsi ini dapat berubah seiring dengan lamanya karyawan bekerja di dalam perusahaan.
{"title":"ORGANIZATIONAL LEARNING CLIMATE PADA PERUSAHAAN JASA TRANSPORTASI UDARA","authors":"Rangga Alam Purnama, Marina Sulastiana, Anissa Lestari Kadiyono","doi":"10.24815/S-JPU.V3I2.17552","DOIUrl":"https://doi.org/10.24815/S-JPU.V3I2.17552","url":null,"abstract":"Perusahaan jasa transportasi udara adalah perusahaan dengan bidang bisnis yang belum umum, dimana perlu mencari karyawan dengan keterampilan khusus di bidang terkait. Kemungkinan untuk mendapatkan karyawan dengan latar belakang dan pengalaman kerja yang sesuai pun akan terbatas. Oleh karenanya, perusahaan perlu mengembangkan cara agar karyawan dapat belajar guna memenuhi tuntutan tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran umum, gambaran profil, dan melihat perbandingan organizational learning climate dengan demografis responden. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif serta uji beda menggunakan The Dimensions of Learning Organization Questionnaire (DLOQ) yang diadaptasi ke Bahasa Indonesia dan wawancara kepada beberapa karyawan. Data dikumpulkan dari 73 karyawan yang bekerja di perusahaan jasa penerbangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden mempersepsikan organizational learning climate secara positif. Hasil lain menunjukkan terdapat perbedaan nilai dalam hal lama bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki persepsi positif terhadap upaya yang telah dilakukan perusahaan dalam menyediakan pembelajaran terkait jasa transportasi udara. Namun, persepsi ini dapat berubah seiring dengan lamanya karyawan bekerja di dalam perusahaan.","PeriodicalId":423369,"journal":{"name":"Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah","volume":"400 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133818152","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-02-04DOI: 10.24815/S-JPU.V3I1.15737
Aliyya Irsalina Nafi
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana penyandang tuna daksa karena kecelakaan memilih, menggunakan, dan menghayati kekuatan non-fisik dalam menjalani kehidupan penuh penderitaan hingga meraih kebahagiaan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif fenomenologis dengan subjek penelitian tiga orang tuna daksa yang kehilangan fungsi tubuhnya karena kecelakaan yang dialami minimal lima tahun yang lalu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing subjek memiliki makna hidup berbeda-beda yang menjadi kekuatan dalam menjalani penderitaan hidup. Hasrat menjalankan peribadatan dan upaya penerimaan diri besar mengarahkan individu pada pencapaian kebermaknaan hidup. Kata kunci: kebermaknaan hidup, penyandang tuna daksa, kecelakaan
{"title":"Proses Pencapaian Kebermaknaan Hidup Penyandang Tuna Daksa karena Kecelakaan","authors":"Aliyya Irsalina Nafi","doi":"10.24815/S-JPU.V3I1.15737","DOIUrl":"https://doi.org/10.24815/S-JPU.V3I1.15737","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana penyandang tuna daksa karena kecelakaan memilih, menggunakan, dan menghayati kekuatan non-fisik dalam menjalani kehidupan penuh penderitaan hingga meraih kebahagiaan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif fenomenologis dengan subjek penelitian tiga orang tuna daksa yang kehilangan fungsi tubuhnya karena kecelakaan yang dialami minimal lima tahun yang lalu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing subjek memiliki makna hidup berbeda-beda yang menjadi kekuatan dalam menjalani penderitaan hidup. Hasrat menjalankan peribadatan dan upaya penerimaan diri besar mengarahkan individu pada pencapaian kebermaknaan hidup. Kata kunci: kebermaknaan hidup, penyandang tuna daksa, kecelakaan","PeriodicalId":423369,"journal":{"name":"Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129987723","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-02-04DOI: 10.24815/S-JPU.V3I1.13330
Lecya Lalitya, Eko Handayani
Anak dengan perilaku hiperaktif memiliki tingkat aktifitas motorik tinggi yang ditunjukkan dengan gejala seperti seringkali tidak nyaman diam di suatu tempat dan meningkalkan tempat duduk pada situasi dimana ia harus diam dalam jangka waktu tertentu. Gejala tersebut muncul dalam berbagai situasi, seperti belajar di sekolah dan makan di rumah. Hal ini terjadi karena minimnya perilaku fokus atau on-task. Di sisi lain, minimnya kemampuan on-task anak kemudian akan memengaruhi fungsinya karena ia kesulitan menyelesaikan tugas sehari-hari, sehingga masalah perilaku on-task perlu mendapatkan intervensi. Salah satu pendekatan intervensi untuk anak dengan hiperaktifitas adalah modifikasi perilaku dengan teknik token economy. Penelitian ini berfokus pada perilaku on-task dalam aktifitas makan karena masalah dalam perilaku makan dapat berkaitan dengan pemenuhan gizi yang kemudian berkaitan pula dengan masalah dalam aspek akademis. Penelitian ini bertujuan melihat efektifitas token economy untuk meningkatkan perilaku on-task dalam aktifitas makan pada anak dengan hiperaktifitas. Token yang berikan adalah stiker berbentuk bintang. Penelitian menggunakan desain penelitian single subject dan dengan desain A-B. Partisipan adalah anak laki-laki berusia 8 tahun dengan perilaku hiperaktif. Hasil penelitian menunjukkan, teknik token economy efektif meningkatkan perilaku on-task dalam aktifitas makan pada anak dengan hiperaktifitas. Hal ini membuka peluang bagi penelitian selanjutnya untuk menerapkan modifikasi perilaku pada perilaku on-task dengan berbagai konteks dan latar belakang partisipan.
{"title":"PENERAPAN TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ON-TASK DALAM AKTIFITAS MAKAN PADA ANAK DENGAN HIPERAKTIFITAS","authors":"Lecya Lalitya, Eko Handayani","doi":"10.24815/S-JPU.V3I1.13330","DOIUrl":"https://doi.org/10.24815/S-JPU.V3I1.13330","url":null,"abstract":"Anak dengan perilaku hiperaktif memiliki tingkat aktifitas motorik tinggi yang ditunjukkan dengan gejala seperti seringkali tidak nyaman diam di suatu tempat dan meningkalkan tempat duduk pada situasi dimana ia harus diam dalam jangka waktu tertentu. Gejala tersebut muncul dalam berbagai situasi, seperti belajar di sekolah dan makan di rumah. Hal ini terjadi karena minimnya perilaku fokus atau on-task. Di sisi lain, minimnya kemampuan on-task anak kemudian akan memengaruhi fungsinya karena ia kesulitan menyelesaikan tugas sehari-hari, sehingga masalah perilaku on-task perlu mendapatkan intervensi. Salah satu pendekatan intervensi untuk anak dengan hiperaktifitas adalah modifikasi perilaku dengan teknik token economy. Penelitian ini berfokus pada perilaku on-task dalam aktifitas makan karena masalah dalam perilaku makan dapat berkaitan dengan pemenuhan gizi yang kemudian berkaitan pula dengan masalah dalam aspek akademis. Penelitian ini bertujuan melihat efektifitas token economy untuk meningkatkan perilaku on-task dalam aktifitas makan pada anak dengan hiperaktifitas. Token yang berikan adalah stiker berbentuk bintang. Penelitian menggunakan desain penelitian single subject dan dengan desain A-B. Partisipan adalah anak laki-laki berusia 8 tahun dengan perilaku hiperaktif. Hasil penelitian menunjukkan, teknik token economy efektif meningkatkan perilaku on-task dalam aktifitas makan pada anak dengan hiperaktifitas. Hal ini membuka peluang bagi penelitian selanjutnya untuk menerapkan modifikasi perilaku pada perilaku on-task dengan berbagai konteks dan latar belakang partisipan. ","PeriodicalId":423369,"journal":{"name":"Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124582495","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}