首页 > 最新文献

Kajian Ekonomi dan Keuangan最新文献

英文 中文
Pembangunan Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi: Studi Kasus Indonesia 金融发展与经济增长:印尼案例研究
Pub Date : 2017-08-31 DOI: 10.31685/kek.v1i2.203
Pihri Buhaerah
AbstractThis paper examines empirically the linkage of financial development and economic growth in Indonesia by using time series analysis for the period of 2001Q4-2016Q2. To achieve the objective of this study, data was collected from secondary sources and employed various time series econometric procedures such as Dickey Fuller-Generalized Least Square (DF-GLS) test, Granger Causality test, Engle Granger-Augmented Dickey Fuller (EG-ADF) cointegration test, and Error-Correction Method (ECM). The cointegration test shows that there is a long run relationship cointegrated between selected financial development indicators and economic growth. Surprisingly, in the short run, total credit to the private non-financial sector has a negative effect on economic growth in Indonesia. Furthermore,Granger causality test based on error-correction model indicates that only money market rate, stock prices, and total credit to households have a causal relationship with economic growth.  AbstrakMakalah ini membahas secara empiris pertautan antara pembangunan keuangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan analisis runtun waktu untuk periode 2001Q4-2016Q2. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, data yang dikumpulkan berasal dari dari  beragam sumber data  sekunder dan melibatkan berbagai prosedur ekonometrika runtun waktu seperti Dickey Fuller-Generalized Least Square (DF-GLS), uji Kausalitas Granger, uji kointegrasi Engle Granger-Augmented Dickey Fuller (EG-ADF), dan error-Correction Method (ECM). Hasil uji kointegrasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara indikator pembangunan keuangan yang terpilih dan pertumbuhan ekonomi. Yang mengejutkan, dalam jangka pendek, total kredit ke sektor swasta non-keuangan memiliki efek negatif pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Selanjutnya, uji kausalitas Granger berdasarkan model koreksi kesalahan menunjukkan bahwa hanya suku bunga pasar uang, harga saham, dan jumlah kredit untuk rumah tangga yang memiliki hubungan kausalitas dengan pertumbuhan ekonomi.
摘要本文通过对2001 -2016年第二季度的时间序列分析,实证检验了印尼金融发展与经济增长之间的联系。为了实现本研究的目的,从二手资料中收集数据,并采用各种时间序列计量经济学方法,如Dickey Fuller广义最小二乘法(DF-GLS)检验、格兰杰因果关系检验、Engle Granger- augmented Dickey Fuller协整检验和误差校正法(ECM)。协整检验表明,所选金融发展指标与经济增长之间存在长期协整关系。令人惊讶的是,在短期内,对私营非金融部门的总信贷对印尼的经济增长产生了负面影响。进一步,基于误差修正模型的格兰杰因果检验表明,只有货币市场利率、股票价格和居民信贷总量与经济增长存在因果关系。Â[摘要]印尼经济与经济研究(2001年第四季度-2016年第二季度)。Untuk mencapai tujuan penelitian ini,数据yang dikumpulkan berasal dari dari  beragam数据 sekunder dan melibatkan berbagai prosedr ekonometrika runtun waktu seperti Dickey Fuller-广义最小二乘(DF-GLS), uji Kausalitas Granger, uji kointegrasi Engle Granger- augmented Dickey Fuller (EG-ADF), dan error-Correction Method (ECM)。印尼经济指数,印尼经济指数,印尼经济指数,印尼经济指数,印尼经济指数。Yang mengejutkan, dalam jangka pendek,总信贷部门swasta - non- keangan - memiliki表示,印尼经济前景堪忧。Selanjutnya, uji kausalitas Granger berdasarkan模型koreksi kesalahan menunjukkan bahwa suku bunga pasar ang, harga saham, dan jumlah信贷untuk rumah tangga yang memiliki hubungan kausalitas dengan pertumbuhan经济学。
{"title":"Pembangunan Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi: Studi Kasus Indonesia","authors":"Pihri Buhaerah","doi":"10.31685/kek.v1i2.203","DOIUrl":"https://doi.org/10.31685/kek.v1i2.203","url":null,"abstract":"AbstractThis paper examines empirically the linkage of financial development and economic growth in Indonesia by using time series analysis for the period of 2001Q4-2016Q2. To achieve the objective of this study, data was collected from secondary sources and employed various time series econometric procedures such as Dickey Fuller-Generalized Least Square (DF-GLS) test, Granger Causality test, Engle Granger-Augmented Dickey Fuller (EG-ADF) cointegration test, and Error-Correction Method (ECM). The cointegration test shows that there is a long run relationship cointegrated between selected financial development indicators and economic growth. Surprisingly, in the short run, total credit to the private non-financial sector has a negative effect on economic growth in Indonesia. Furthermore,Granger causality test based on error-correction model indicates that only money market rate, stock prices, and total credit to households have a causal relationship with economic growth.  AbstrakMakalah ini membahas secara empiris pertautan antara pembangunan keuangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan analisis runtun waktu untuk periode 2001Q4-2016Q2. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, data yang dikumpulkan berasal dari dari  beragam sumber data  sekunder dan melibatkan berbagai prosedur ekonometrika runtun waktu seperti Dickey Fuller-Generalized Least Square (DF-GLS), uji Kausalitas Granger, uji kointegrasi Engle Granger-Augmented Dickey Fuller (EG-ADF), dan error-Correction Method (ECM). Hasil uji kointegrasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara indikator pembangunan keuangan yang terpilih dan pertumbuhan ekonomi. Yang mengejutkan, dalam jangka pendek, total kredit ke sektor swasta non-keuangan memiliki efek negatif pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Selanjutnya, uji kausalitas Granger berdasarkan model koreksi kesalahan menunjukkan bahwa hanya suku bunga pasar uang, harga saham, dan jumlah kredit untuk rumah tangga yang memiliki hubungan kausalitas dengan pertumbuhan ekonomi.","PeriodicalId":426920,"journal":{"name":"Kajian Ekonomi dan Keuangan","volume":"424 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133191633","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
Peramalan Ekspor Dengan Hibrida Arima-Anfis 与Arima-Anfis杂交出口
Pub Date : 2017-08-31 DOI: 10.31685/kek.v1i2.282
Azis Muslim
Peramalan ekspor Indonesia merupakan salah satu rujukan penting untuk merumuskan target perdagangan. Studi ini mengkonstruksi proyeksi ekspor nasional dengan variabel univariat. Teknologi komputer saat ini telah digunakan untuk mengolah data yang kompleks dan teknologi ini memiliki memiliki keunggulan dalam hal kecepatan pemrosesan data. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keakuratan model konvensional ARIMA dengan model ANFIS dalam meramalkan ekspor Indonesia. Metode yang digunakan untuk membandingkan model adalah Theil's Inequality dan Mean Absolute Persentase Error (MAPE). Data yang digunakan adalah data ekspor bulanan Indonesia dari Januari 2009 sampai Desember 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Theil's Inequality adalah 0,20 dan Mean Absolute Persentase Error adalah 29% untuk metode peramalan ARIMA. ANFIS dapat meningkatkan akurasi prediksi ekspor berdasarkan kinerjanya. Hasil model Hybrid adalah: nilai Theil's Inequality sebesar 0,13 dan Mean Absolute Persentase Error sebesar 1,36%. Penggunaan metode yang lebih akurat ini diharapkan bisa menjadi dasar bagi pembuat kebijakan agar lebih rasional.
印度尼西亚的出口是制定贸易目标的重要参考文献之一。该研究构建了一个可变的国家出口预测。目前的计算机技术已被用于处理复杂的数据,该技术在数据处理速度上具有优势。本研究的目的是提高传统模式ARIMA的准确性,用ANFIS模型预测印尼出口。比较模型的方法是“不平等”和“绝对百分比”。使用的数据是自2009年1月至2015年12月印尼每月出口数据。研究结果表明,Theil的不平等是0,20值和平均值绝对错误百分比是29%的方法最先进ARIMA。ANFIS可以根据其性能提高出口预测的准确性。混合模型的结果是:它们的价值为0.13,绝对为1.36%。这种更准确的方法将为政策制定者更理性的基础。
{"title":"Peramalan Ekspor Dengan Hibrida Arima-Anfis","authors":"Azis Muslim","doi":"10.31685/kek.v1i2.282","DOIUrl":"https://doi.org/10.31685/kek.v1i2.282","url":null,"abstract":"Peramalan ekspor Indonesia merupakan salah satu rujukan penting untuk merumuskan target perdagangan. Studi ini mengkonstruksi proyeksi ekspor nasional dengan variabel univariat. Teknologi komputer saat ini telah digunakan untuk mengolah data yang kompleks dan teknologi ini memiliki memiliki keunggulan dalam hal kecepatan pemrosesan data. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keakuratan model konvensional ARIMA dengan model ANFIS dalam meramalkan ekspor Indonesia. Metode yang digunakan untuk membandingkan model adalah Theil's Inequality dan Mean Absolute Persentase Error (MAPE). Data yang digunakan adalah data ekspor bulanan Indonesia dari Januari 2009 sampai Desember 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Theil's Inequality adalah 0,20 dan Mean Absolute Persentase Error adalah 29% untuk metode peramalan ARIMA. ANFIS dapat meningkatkan akurasi prediksi ekspor berdasarkan kinerjanya. Hasil model Hybrid adalah: nilai Theil's Inequality sebesar 0,13 dan Mean Absolute Persentase Error sebesar 1,36%. Penggunaan metode yang lebih akurat ini diharapkan bisa menjadi dasar bagi pembuat kebijakan agar lebih rasional.","PeriodicalId":426920,"journal":{"name":"Kajian Ekonomi dan Keuangan","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116187627","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Liberarisasi Jasa Telekomunikasi Indonesia, Masuknya FDI dan Penyerapan Tenaga Kerja Domestik 印度尼西亚电信服务、FDI进口和国内劳动力吸收
Pub Date : 2017-08-31 DOI: 10.31685/KEK.V1I2.244
Muhammad Fawaiq
AbstractThe research’s purposes is to analyze Causality between FDI in telecommunication service sector and the empolyment in that sector. The method used are the descriptive and the linear regression through PVECM estimation. The results showed that the FDI in telecommunication service sector in the period of 2000-2016, only concentrated in Java and Bali with an average contribution of 98 percent per year. The PVECM estimation showed that the FDI has a strong two-way relationship with the employment. This means that FDI significantly encourages labor and vice versa. The ECT coefficient showed that the change in FDI due to changes in employment to achieve equilibrium is 89 percent and the change of employment due to changes in FDI  by 10 percent per year. Thus, the FDI provides benefits for the employment absorption and the availability of emploment is also an important consideration for investors to invest in Indonesia's telecommunications sector.
摘要本研究的目的是分析电信服务业FDI与该行业就业之间的因果关系。使用的方法是描述性和线性回归通过PVECM估计。结果表明,2000-2016年期间,电信服务业的外国直接投资仅集中在爪哇和巴厘岛,平均每年贡献98%。pecm估计表明,FDI与就业之间存在较强的双向关系。这意味着外国直接投资显著鼓励劳动力,反之亦然。ECT系数显示,为了达到均衡,由于就业变化而导致的FDI变化为89%,而由于FDIÂ变化而导致的就业变化每年为10%。因此,外国直接投资为吸收就业提供了好处,就业的可得性也是投资者投资印度尼西亚电信部门的一个重要考虑因素。
{"title":"Liberarisasi Jasa Telekomunikasi Indonesia, Masuknya FDI dan Penyerapan Tenaga Kerja Domestik","authors":"Muhammad Fawaiq","doi":"10.31685/KEK.V1I2.244","DOIUrl":"https://doi.org/10.31685/KEK.V1I2.244","url":null,"abstract":"AbstractThe research’s purposes is to analyze Causality between FDI in telecommunication service sector and the empolyment in that sector. The method used are the descriptive and the linear regression through PVECM estimation. The results showed that the FDI in telecommunication service sector in the period of 2000-2016, only concentrated in Java and Bali with an average contribution of 98 percent per year. The PVECM estimation showed that the FDI has a strong two-way relationship with the employment. This means that FDI significantly encourages labor and vice versa. The ECT coefficient showed that the change in FDI due to changes in employment to achieve equilibrium is 89 percent and the change of employment due to changes in FDI  by 10 percent per year. Thus, the FDI provides benefits for the employment absorption and the availability of emploment is also an important consideration for investors to invest in Indonesia's telecommunications sector.","PeriodicalId":426920,"journal":{"name":"Kajian Ekonomi dan Keuangan","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125573844","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Analisis Implementasi Spending Review pada Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2013-2015
Pub Date : 2017-02-02 DOI: 10.31685/KEK.V20I3.193
Bilmar Parhusip
Kajian ini menganalisis implementasi technical spending review pada Kementerian Negara/Lembaga (K/L) tahun 2013-2015 di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, studi ini menemukan bahwa spending review di Indonesia dilakukan oleh Kementerian Keuangan (Direktorat Jenderal Perbendaharaan) dengan keterlibatan yang terbatas dari K/L. Kajian ini menyimpulkan bahwa pendekatan penyusunan spending review topdown tidak efektif dalam proses dan penggunaan laporan spending review dalam pengambilan keputusan penganggaran dan implementasi penganggaran berbasis kinerja. Isu kontekstual dan implementasi ditemukan menjadi hambatan utama dari implementasi spending review K/L.
本研究分析了2013-2015年印尼国务院(K/L) technical speding review。通过定性方法,该研究发现,《斯宾丁评论》是由财政部(财政部总署)进行的,其参与程度有限。本研究的结论是,在继续进行审查的过程中,本报告在预算决策和绩效执行方面的使用是无效的。上下文问题和实施被发现是斯宾纳审查K/L的主要障碍。
{"title":"Analisis Implementasi Spending Review pada Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2013-2015","authors":"Bilmar Parhusip","doi":"10.31685/KEK.V20I3.193","DOIUrl":"https://doi.org/10.31685/KEK.V20I3.193","url":null,"abstract":"Kajian ini menganalisis implementasi technical spending review pada Kementerian Negara/Lembaga (K/L) tahun 2013-2015 di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, studi ini menemukan bahwa spending review di Indonesia dilakukan oleh Kementerian Keuangan (Direktorat Jenderal Perbendaharaan) dengan keterlibatan yang terbatas dari K/L. Kajian ini menyimpulkan bahwa pendekatan penyusunan spending review topdown tidak efektif dalam proses dan penggunaan laporan spending review dalam pengambilan keputusan penganggaran dan implementasi penganggaran berbasis kinerja. Isu kontekstual dan implementasi ditemukan menjadi hambatan utama dari implementasi spending review K/L.","PeriodicalId":426920,"journal":{"name":"Kajian Ekonomi dan Keuangan","volume":"123 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124259636","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Measuring Efficiency of the Indonesian Islamic Banks 衡量印尼伊斯兰银行的效率
Pub Date : 2017-01-24 DOI: 10.31685/KEK.V20I2.185
Yuventus Effendi
In recent years, the number of Islamic Commercial Bank and Business Unit increases significantly. Nevertheless, net profit of these banks decreased significantly in 2014. On the other hand, the Islamic Rural Banks which have slower growth of bank networks are able to manage insignificant profit reduction. Therefore, this study aims to estimate the level of inefficiency for both the Islamic Commercial banks and Islamic Rural Banks. Moreover, this study also estimates the determinants of inefficiency at the Islamic banks. There are two main contributions of this study: this study differentiates the Islamic banks into two categories and identifies causes of inefficiency. The methodology which is utilised in this study is the Stochastic Frontier Analysis based on monthly data in period 2009-2014. There are several main findings of this study. Firstly, the depositor's fund has an important role in determining the ability of financing for both types of bank. Secondly, regarding of inefficiency, the Islamic Rural Banks always efficient in the period of observation in this study, while the Islamic Commercial Banks have a lower level of efficiency relatively. Thirdly, increasing ROA which has negative and statistically significant estimated parameter is important to reduce inefficiency in the Islamic Commercial Banks.
近年来,伊斯兰商业银行和业务单位的数量显著增加。然而,这些银行的净利润在2014年明显下降。另一方面,银行网络增长较慢的伊斯兰农村银行能够管理微不足道的利润减少。因此,本研究旨在估计伊斯兰商业银行和伊斯兰农村银行的低效率水平。此外,本研究还估计了伊斯兰银行效率低下的决定因素。本研究有两个主要贡献:本研究将伊斯兰银行分为两类,并确定了效率低下的原因。本研究采用的方法是基于2009-2014年月度数据的随机前沿分析。这项研究有几个主要发现。首先,存款人的资金在决定两类银行的融资能力方面起着重要作用。其次,在效率低下方面,伊斯兰村镇银行在本研究的观察期内始终是高效的,而伊斯兰商业银行的效率水平相对较低。第三,提高估计参数为负且统计显著的ROA对于降低伊斯兰商业银行的低效率具有重要意义。
{"title":"Measuring Efficiency of the Indonesian Islamic Banks","authors":"Yuventus Effendi","doi":"10.31685/KEK.V20I2.185","DOIUrl":"https://doi.org/10.31685/KEK.V20I2.185","url":null,"abstract":"In recent years, the number of Islamic Commercial Bank and Business Unit increases significantly. Nevertheless, net profit of these banks decreased significantly in 2014. On the other hand, the Islamic Rural Banks which have slower growth of bank networks are able to manage insignificant profit reduction. Therefore, this study aims to estimate the level of inefficiency for both the Islamic Commercial banks and Islamic Rural Banks. Moreover, this study also estimates the determinants of inefficiency at the Islamic banks. There are two main contributions of this study: this study differentiates the Islamic banks into two categories and identifies causes of inefficiency. The methodology which is utilised in this study is the Stochastic Frontier Analysis based on monthly data in period 2009-2014. There are several main findings of this study. Firstly, the depositor's fund has an important role in determining the ability of financing for both types of bank. Secondly, regarding of inefficiency, the Islamic Rural Banks always efficient in the period of observation in this study, while the Islamic Commercial Banks have a lower level of efficiency relatively. Thirdly, increasing ROA which has negative and statistically significant estimated parameter is important to reduce inefficiency in the Islamic Commercial Banks.","PeriodicalId":426920,"journal":{"name":"Kajian Ekonomi dan Keuangan","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114243141","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Ketimpangan Pendapatan dan Middle Income Trap
Pub Date : 2017-01-24 DOI: 10.31685/KEK.V20I2.184
T. Wibowo
Ketimpangan merupakan permasalahan yang lebih kompleks dibanding dengan kemiskinan. Ketimpangan yang tinggi lambat laun akan menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi. Terhambatnya pertumbuhan ekonomi, mengakibatkan suatu negara tidak mampu keluar atau terjebak dalam kelompok pendapatan kelas menengah. Artikel ini ingin mengetahui gambaran serta posisi Indonesia dalam kelompok negara Middle Income. Metode analisis digunakan adalah metode deskriptif dalam bentuk grafis, serta penghitungan matematis sederhana. Dari hasil analisis diperoleh bahwa selama dua dasawarsa ketimpangan pendapatan di Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun 1990, sebesar 20 persen penduduk terkaya Indonesia (kuintil 5) menguasai 39 persen total pengeluaran seluruh penduduk. Pada tahun 2010, naik menjadi 44 persen atau sebesar 44 persen total pengeluaran berasal dari 20 persen orang terkaya di Indonesia. Meskipun demikian, posisi Indonesia relatif cukup baik bila dibandingkan dengan negara-negara yang berada dalam kelompok Lower Middle Income. Dengan kuadran kartesius, Indonesia berada pada kelompok negara dengan kriteria GNI per kapita tinggi dan ketimpangan yang rendah.
不平等是比贫穷更复杂的问题。高不平等将逐渐成为经济增长的障碍。经济增长受阻,导致一个国家无法离开或陷入中产阶级收入群体。本文想了解印尼中收入国家的形象和立场。使用的分析方法是图形形式的描述性方法,以及简单的数学计算。一项分析表明,在过去20年里,印尼的收入不平等有所增加。1990年,印度尼西亚最富有的20%人口(kuintil 5)控制着总支出的39%。2010年,这一数字上升到44%,或者总支出来自印尼最富有的20%人口。然而,与中度收入群体中的国家相比,印尼的地位相对较好。在kartesius地区,印度尼西亚属于高人均GNI标准和低不平等国家。
{"title":"Ketimpangan Pendapatan dan Middle Income Trap","authors":"T. Wibowo","doi":"10.31685/KEK.V20I2.184","DOIUrl":"https://doi.org/10.31685/KEK.V20I2.184","url":null,"abstract":"Ketimpangan merupakan permasalahan yang lebih kompleks dibanding dengan kemiskinan. Ketimpangan yang tinggi lambat laun akan menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi. Terhambatnya pertumbuhan ekonomi, mengakibatkan suatu negara tidak mampu keluar atau terjebak dalam kelompok pendapatan kelas menengah. Artikel ini ingin mengetahui gambaran serta posisi Indonesia dalam kelompok negara Middle Income. Metode analisis digunakan adalah metode deskriptif dalam bentuk grafis, serta penghitungan matematis sederhana. Dari hasil analisis diperoleh bahwa selama dua dasawarsa ketimpangan pendapatan di Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun 1990, sebesar 20 persen penduduk terkaya Indonesia (kuintil 5) menguasai 39 persen total pengeluaran seluruh penduduk. Pada tahun 2010, naik menjadi 44 persen atau sebesar 44 persen total pengeluaran berasal dari 20 persen orang terkaya di Indonesia. Meskipun demikian, posisi Indonesia relatif cukup baik bila dibandingkan dengan negara-negara yang berada dalam kelompok Lower Middle Income. Dengan kuadran kartesius, Indonesia berada pada kelompok negara dengan kriteria GNI per kapita tinggi dan ketimpangan yang rendah.","PeriodicalId":426920,"journal":{"name":"Kajian Ekonomi dan Keuangan","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116237293","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Apakah Perdagangan Menjadi Pertimbangan Investasi? 贸易是一种投资考虑吗?
Pub Date : 2017-01-24 DOI: 10.31685/KEK.V20I2.183
Azis Muslim
Investasi yang berasal dari investor Hong Kong ke Indonesia merupakan salah satu yang terkecil apabila dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Hal ini juga diindikasikan terjadi karena faktor perdagangan. Oleh karena itu, tujuan dari kajian ini adalah untuk mengevaluasi peranan perdagangan sebagai salah satu faktor pertimbangan investor untuk berinvestasi di Indonesia. Metode yang digunakan studi ini adalah Autoregressive Distributed Lag (ARDL), untuk melihat pengaruh suatu variabel dan mendapatkan nilai pengaruhnya. Hasil kajian memperlihatkan bahwa dalam jangka pendek, faktor perdagangan mempengaruhi keputusan investor asing untuk berinvestasi secara langsung (FDI). , Sedangkan dalam jangka panjang, hanya ekspor yang berpengaruh terhadap FDI. Secara umum, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik menjadi faktor yang secara relatif lebih dominan apabila dibandingkan perdagangan.
与东盟国家相比,香港投资者到印度尼西亚的投资是最小的。这也表明这是由于贸易因素。因此,本研究的目的是评估贸易作为投资者考虑在印尼投资的因素之一的作用。本研究使用的方法是Autoregressive分布滞后(ARDL),观察变量的影响并获得其影响的价值。研究结果表明,在短期内,贸易因素影响外国投资者直接投资的决定。从长远来看,只有出口才能影响FDI。总的来说,经济增长和政治稳定相对比商业更占主导地位。
{"title":"Apakah Perdagangan Menjadi Pertimbangan Investasi?","authors":"Azis Muslim","doi":"10.31685/KEK.V20I2.183","DOIUrl":"https://doi.org/10.31685/KEK.V20I2.183","url":null,"abstract":"Investasi yang berasal dari investor Hong Kong ke Indonesia merupakan salah satu yang terkecil apabila dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Hal ini juga diindikasikan terjadi karena faktor perdagangan. Oleh karena itu, tujuan dari kajian ini adalah untuk mengevaluasi peranan perdagangan sebagai salah satu faktor pertimbangan investor untuk berinvestasi di Indonesia. Metode yang digunakan studi ini adalah Autoregressive Distributed Lag (ARDL), untuk melihat pengaruh suatu variabel dan mendapatkan nilai pengaruhnya. Hasil kajian memperlihatkan bahwa dalam jangka pendek, faktor perdagangan mempengaruhi keputusan investor asing untuk berinvestasi secara langsung (FDI). , Sedangkan dalam jangka panjang, hanya ekspor yang berpengaruh terhadap FDI. Secara umum, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik menjadi faktor yang secara relatif lebih dominan apabila dibandingkan perdagangan.","PeriodicalId":426920,"journal":{"name":"Kajian Ekonomi dan Keuangan","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130722783","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Estimation of Indonesia’s Fiscal Reaction Function 印尼财政反应函数的估计
Pub Date : 2017-01-23 DOI: 10.31685/KEK.V20I1.178
Raditiyo Harya Pamungkas
Fiscal policy is a core factor in managing macroeconomic indicators strategy. Following several financial crises, both advanced and emerging countries undertook prudent fiscal policies to maintain debt sustainability. This paper investigates the fiscal policy behaviour of Indonesia through a fiscal reaction function, which represents how the government reacts to the debt to GDP ratio by the creation of primary balance in the budget. Breakpoint unit roottest is conducted due to the stationarity characteristics of data variables, hence the widely used Autoregressive Distributive Lag (ARDL) bound test is employed using quarterly data from 1990 to 2014. These results indicate that the government of Indonesia has reacted to the increase in debt to GDP bygenerating the primary surplus due to increase in debt accumulation which shows the well-behaved fiscal policy to maintain debt sustainability. In Indonesia’s fiscal reaction function, real interest rate, nominal exchange rateto US$, and election significantly determine the primary balance behaviour. In addition to maintaining a debt to GDP ratio at a low level, the government should also consider the other variables other than debt to achieve sustainability of fiscal policy especially in managing shocks.
财政政策是宏观经济指标战略管理的核心因素。在几次金融危机之后,发达国家和新兴国家都采取了审慎的财政政策,以维持债务的可持续性。本文通过一个财政反应函数来研究印尼的财政政策行为,该函数代表了政府如何通过在预算中创造基本平衡来应对债务占GDP的比例。由于数据变量的平稳性,需要进行断点单位根检验,因此使用1990 - 2014年的季度数据,采用广泛使用的自回归分布滞后(ARDL)约束检验。这些结果表明,由于债务积累的增加,印度尼西亚政府通过产生初级盈余来应对债务占GDP的增加,这表明了良好的财政政策以保持债务的可持续性。在印度尼西亚的财政反应函数中,实际利率、对美元的名义汇率和选举显著地决定了初级平衡行为。除了将债务占GDP的比例保持在较低水平外,政府还应考虑债务以外的其他变量,以实现财政政策的可持续性,特别是在管理冲击方面。
{"title":"Estimation of Indonesia’s Fiscal Reaction Function","authors":"Raditiyo Harya Pamungkas","doi":"10.31685/KEK.V20I1.178","DOIUrl":"https://doi.org/10.31685/KEK.V20I1.178","url":null,"abstract":"Fiscal policy is a core factor in managing macroeconomic indicators strategy. Following several financial crises, both advanced and emerging countries undertook prudent fiscal policies to maintain debt sustainability. This paper investigates the fiscal policy behaviour of Indonesia through a fiscal reaction function, which represents how the government reacts to the debt to GDP ratio by the creation of primary balance in the budget. Breakpoint unit roottest is conducted due to the stationarity characteristics of data variables, hence the widely used Autoregressive Distributive Lag (ARDL) bound test is employed using quarterly data from 1990 to 2014. These results indicate that the government of Indonesia has reacted to the increase in debt to GDP bygenerating the primary surplus due to increase in debt accumulation which shows the well-behaved fiscal policy to maintain debt sustainability. In Indonesia’s fiscal reaction function, real interest rate, nominal exchange rateto US$, and election significantly determine the primary balance behaviour. In addition to maintaining a debt to GDP ratio at a low level, the government should also consider the other variables other than debt to achieve sustainability of fiscal policy especially in managing shocks.","PeriodicalId":426920,"journal":{"name":"Kajian Ekonomi dan Keuangan","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122650972","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Analisis Tingkat Kepatuhan Pemerintah Daerah Terhadap Pengaturan Batas Defisit APBD 分析区域政府对APBD赤字限制的遵从率
Pub Date : 2016-12-19 DOI: 10.31685/kek.v19i2.138
M. Mulyadi
Pengaturan batas defisit APBD yang merupakan pelaksanaan pasal 83 UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah telah dilakukan sejak tahun 2007. Ketentuan tersebut diterbitkan setiap tahun. Ketentuan ini menjadi pedoman pemerintah daerah dalam menyusun APBD. Dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa ketentuan batas kumulatif defisit APBD cenderung terlampaui pada periode 2012-2013. Kecenderungan terlampauinya batas kumulatif defisit APBD 2012-2013 mungkin disebabkan adanya perubahan kriteria defisit yang digunakan. Pada periode 2012-2013, kriteria defisit yang digunakan adalah defisit murni. Pola APBD periode tersebut menunjukkan besarnya SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) tahun sebelumnya yang harus digunakan (dianggarkan) kembali pada tahun berikutnya. Sedangkan pada periode 2009-2011 kriteria defisit APBD yang digunakan adalah defisit pinjaman, dan pola APBD menunjukkan bahwa pinjaman daerah relatif sangat rendah. Tingkat kepatuhan pemerintah daerah selama periode 2009-2011 secara berturut-turut adalah 60,6 persen, 70,5 persen, dan 78,6 persen. Sedangkan untuk periode 2012-2013 tingkat kepatuhan pemerintah daerah adalah 58,7 persen dan 62,4 persen. Tidak optimalnya pengaturan batas defisit ini mungkin terjadi disebabkan tidak optimalnya evaluasi APBD.
自2007年以来,已实施第83条第33条《中央政府与地方政府之间经济平衡法》设立的平衡赤字上限。该条款每年出版。这些条款成为组织APBD的地方政府指导方针。评估结果表明,APBD赤字的累积限制往往在2012-2013年期间超过。APBD赤字累积趋势2012-2013可能是由于所使用的标准变化造成的。在2011 -2013年期间,唯一的赤字标准是纯赤字。该时期的APBD模式显示了前一年的SILPA(预算融资剩余剩余)的规模,应该在第二年使用(重新激活)。而在2001 -2011年期间,APBD赤字的标准是贷款赤字,APBD模式表明区域贷款相对较低。2001 -2011年期间地方政府的合规率为60.6%、70.5%和78.6%。在2011 -2013年期间,地方政府的服从率是58.7%,62.4%。不优化赤字限制可能是由于APBD不优化评估造成的。
{"title":"Analisis Tingkat Kepatuhan Pemerintah Daerah Terhadap Pengaturan Batas Defisit APBD","authors":"M. Mulyadi","doi":"10.31685/kek.v19i2.138","DOIUrl":"https://doi.org/10.31685/kek.v19i2.138","url":null,"abstract":"Pengaturan batas defisit APBD yang merupakan pelaksanaan pasal 83 UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah telah dilakukan sejak tahun 2007. Ketentuan tersebut diterbitkan setiap tahun. Ketentuan ini menjadi pedoman pemerintah daerah dalam menyusun APBD. Dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa ketentuan batas kumulatif defisit APBD cenderung terlampaui pada periode 2012-2013. Kecenderungan terlampauinya batas kumulatif defisit APBD 2012-2013 mungkin disebabkan adanya perubahan kriteria defisit yang digunakan. Pada periode 2012-2013, kriteria defisit yang digunakan adalah defisit murni. Pola APBD periode tersebut menunjukkan besarnya SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) tahun sebelumnya yang harus digunakan (dianggarkan) kembali pada tahun berikutnya. Sedangkan pada periode 2009-2011 kriteria defisit APBD yang digunakan adalah defisit pinjaman, dan pola APBD menunjukkan bahwa pinjaman daerah relatif sangat rendah. Tingkat kepatuhan pemerintah daerah selama periode 2009-2011 secara berturut-turut adalah 60,6 persen, 70,5 persen, dan 78,6 persen. Sedangkan untuk periode 2012-2013 tingkat kepatuhan pemerintah daerah adalah 58,7 persen dan 62,4 persen. Tidak optimalnya pengaturan batas defisit ini mungkin terjadi disebabkan tidak optimalnya evaluasi APBD.","PeriodicalId":426920,"journal":{"name":"Kajian Ekonomi dan Keuangan","volume":"254 11","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113983186","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Peran Kebijakan Fisal Dalam Peningkatan Produktvitas Pembibitan Sapi Nasional Fisal政策在增加国家奶牛生产力方面的作用
Pub Date : 2016-12-19 DOI: 10.31685/kek.v19i2.137
Purwoko Purwoko
Pemerintah Indonesia gagal mencapai target swasembada daging sapi pada tahun 2014. Rendahnya produktivitas usaha pembibitan sapi diyakini sebagai kendala utamanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi peningkatan produktivitas usaha pembibitan sapi serta kebijakan fiskal untuk mendukung strategi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik deskriptif, yang didukung dengan analisis SWOT sebagai alat bantu. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar usaha pembibitan sapi di Indonesia dilakukan oleh peternak dalam skala rumah tangga yang berada di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, yang rawan kekeringan di musim kemarau. Sementara itu, kebun sawit di Sumatera dan Kalimantan yang kaya biomassa belum banyak dimanfaatkan untuk usaha pembibitan sapi. Investor kurang berminat berusaha di bidang pembibitan sapi karena margin keuntungannya rendah, perputaran modalnya lama, dan risiko usahanya tinggi. Kebijakan fiskal dapat dimanfaatkan untuk mendorong upaya pembibitan sapi nasional, baik melalui pemberian insentif fiskal maupun alokasi anggaran. Insentif fiskal dapat diberikan untuk pembibitan sapi di lahan sawit, pengadaan sarana transportasi khusus untuk sapi, atau impor indukan sapi betina produktif siap kawin. Alokasi anggaran dapat disiapkan untuk membangun waduk dan irigasi untuk daerah peternakan yang mengalami kekeringan di musim kemarau; peningkatan produksi semen beku, serta peningkatan kualitas dan kuantitas masyarakat peternak.
2014年,印尼政府未能实现牛肉自给自足的目标。苗圃的低生产力被认为是主要的障碍。本研究旨在确定改善牛苗圃生产力的战略以及支持它们的财政政策。该研究采用描述性统计分析方法,以SWOT分析为支持。分析结果显示,印尼大部分的养牛场都是由生活在爪哇、巴厘岛和努萨滕加拉的农民经营的。与此同时,苏门答腊岛和婆罗洲丰富的生物质地还没有被用于畜牧业。由于利润率低,资本周转旧,风险高,投资者对养牛场不太感兴趣。财政政策可以通过财政激励和预算拨款来鼓励国家奶牛苗圃的努力。可以为油棕养牛、为奶牛提供特殊的交通工具或进口多产的雌性亲本交配。可以为农场所在遭受旱季干旱地区的水库和灌溉准备预算分配;冷冻水泥的产量增加,农民的质量和数量也增加了。
{"title":"Peran Kebijakan Fisal Dalam Peningkatan Produktvitas Pembibitan Sapi Nasional","authors":"Purwoko Purwoko","doi":"10.31685/kek.v19i2.137","DOIUrl":"https://doi.org/10.31685/kek.v19i2.137","url":null,"abstract":"Pemerintah Indonesia gagal mencapai target swasembada daging sapi pada tahun 2014. Rendahnya produktivitas usaha pembibitan sapi diyakini sebagai kendala utamanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi peningkatan produktivitas usaha pembibitan sapi serta kebijakan fiskal untuk mendukung strategi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik deskriptif, yang didukung dengan analisis SWOT sebagai alat bantu. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar usaha pembibitan sapi di Indonesia dilakukan oleh peternak dalam skala rumah tangga yang berada di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, yang rawan kekeringan di musim kemarau. Sementara itu, kebun sawit di Sumatera dan Kalimantan yang kaya biomassa belum banyak dimanfaatkan untuk usaha pembibitan sapi. Investor kurang berminat berusaha di bidang pembibitan sapi karena margin keuntungannya rendah, perputaran modalnya lama, dan risiko usahanya tinggi. Kebijakan fiskal dapat dimanfaatkan untuk mendorong upaya pembibitan sapi nasional, baik melalui pemberian insentif fiskal maupun alokasi anggaran. Insentif fiskal dapat diberikan untuk pembibitan sapi di lahan sawit, pengadaan sarana transportasi khusus untuk sapi, atau impor indukan sapi betina produktif siap kawin. Alokasi anggaran dapat disiapkan untuk membangun waduk dan irigasi untuk daerah peternakan yang mengalami kekeringan di musim kemarau; peningkatan produksi semen beku, serta peningkatan kualitas dan kuantitas masyarakat peternak.","PeriodicalId":426920,"journal":{"name":"Kajian Ekonomi dan Keuangan","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115572556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
期刊
Kajian Ekonomi dan Keuangan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1