Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang (pemimpin atau leader) untuk mempengaruhi orang lain (orang yang dipimpin atau para pengikut), sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pemimpin. Peranan pemimpin sangat menentukan pendidikan yang dilaksanakan di sekolah karena sekolah berfungsi untuk meneruskan nilai-nilai luhur bangsa kepada generasi muda serta berlangsungnya proses pembelajaran. Pemimpin dalam suatu lembaga pendidikan sangat menentukan arah menuju perbaikan pengelolaan madrasah.Tipe pemimpin yang memiliki kharismatik sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas pengelolaan madrasah.Dalam suatu lembaga pendidikan kepemimpinan kharismatik diharapkan dapat memberikan arah kepada semua anggota dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, Sangat diperlukan seorang pemimpin berkharismatikyang mampu meningkatkan kualitas Pengolaan Pendidikan di Madrasah.
{"title":"Kepemimpinan Kharismatik Guru dalam Pembelajaran Pendidikan Islam di Sekolah","authors":"Erpendi Erpendi","doi":"10.46963/alliqo.v4i1.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.46963/alliqo.v4i1.21","url":null,"abstract":"Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang (pemimpin atau leader) untuk mempengaruhi orang lain (orang yang dipimpin atau para pengikut), sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pemimpin. Peranan pemimpin sangat menentukan pendidikan yang dilaksanakan di sekolah karena sekolah berfungsi untuk meneruskan nilai-nilai luhur bangsa kepada generasi muda serta berlangsungnya proses pembelajaran. Pemimpin dalam suatu lembaga pendidikan sangat menentukan arah menuju perbaikan pengelolaan madrasah.Tipe pemimpin yang memiliki kharismatik sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas pengelolaan madrasah.Dalam suatu lembaga pendidikan kepemimpinan kharismatik diharapkan dapat memberikan arah kepada semua anggota dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, Sangat diperlukan seorang pemimpin berkharismatikyang mampu meningkatkan kualitas Pengolaan Pendidikan di Madrasah.","PeriodicalId":433630,"journal":{"name":"Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121566855","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Spiritual Leadership adalah Kepemimpinan yang berorientasi Ketuhanan, Kepemimpinan Spiritual mampu dikatakan kepemimpinan yang sempurna karena mampu menggabungkan nilai Sikap dan etika. Kepemimpinan Spiritual didalam lembaga pendidikan Islam, adalah faktor yang paling penting untuk mewujudkan dan mengembangkan nilai-nilai yang di harapkan dimiliki oleh peserta didik. Memotivasi, serta mendorong penghayatan serta internalisasi nilai-nilai Spiritual menuju kejujuran, tanggung jawab, dan akhlak. Kepemimpinan yang spiritual telah menunjukkan kesuksesannya dalam mengolah Madrasah dan megembangakan SDM di Pendidikan Islam. Hal ini dapat di lihat dari pesatnya perkembangan jumlah siswa dari tahun ke tahun dan sarana serta prasarana yang terus meningkat di Madrasah-Madrasah serta kualitas keilmuannya pun tidak kalah dengan Sekolah umum ataupun Pesantren. Rumusan masalah yang akan di bahas dalam jurnal ini adalah 1) Bagaimana Konsep dasar Kepemimpinan Spiritual? 2) Bagaimana Konsep Spiritual ? 3) Bagaimana Konsep di Lembaga Pendidikan Islam (Madrasah). Simpulan pembahasan dari penelitian jurnal ini, bahwa lembaga pendidikan Islam yang menggunakan kepemimpinan Spiritual-leadership dengan sistem organisasi yang menggerakkan melalui keteladanan, pelayanan, dan implementasi nilai sifat-sifat ketuhanan, dan bisa mengembangkan dan meningkatkan kemampuan lembaga pendidikan Islam melalui rangkaian proses kegiatan yang terjadi di dalam lembaga.
{"title":"Pengembangan Spiritual Leadership dan Pengaruhnya terhadap Lembaga Pendidikan Islam","authors":"Syarifudin Syarifudin, Deddy Yusuf Yudhyarta","doi":"10.46963/alliqo.v4i1.19","DOIUrl":"https://doi.org/10.46963/alliqo.v4i1.19","url":null,"abstract":"Spiritual Leadership adalah Kepemimpinan yang berorientasi Ketuhanan, Kepemimpinan Spiritual mampu dikatakan kepemimpinan yang sempurna karena mampu menggabungkan nilai Sikap dan etika. Kepemimpinan Spiritual didalam lembaga pendidikan Islam, adalah faktor yang paling penting untuk mewujudkan dan mengembangkan nilai-nilai yang di harapkan dimiliki oleh peserta didik. Memotivasi, serta mendorong penghayatan serta internalisasi nilai-nilai Spiritual menuju kejujuran, tanggung jawab, dan akhlak. Kepemimpinan yang spiritual telah menunjukkan kesuksesannya dalam mengolah Madrasah dan megembangakan SDM di Pendidikan Islam. Hal ini dapat di lihat dari pesatnya perkembangan jumlah siswa dari tahun ke tahun dan sarana serta prasarana yang terus meningkat di Madrasah-Madrasah serta kualitas keilmuannya pun tidak kalah dengan Sekolah umum ataupun Pesantren. Rumusan masalah yang akan di bahas dalam jurnal ini adalah 1) Bagaimana Konsep dasar Kepemimpinan Spiritual? 2) Bagaimana Konsep Spiritual ? 3) Bagaimana Konsep di Lembaga Pendidikan Islam (Madrasah). Simpulan pembahasan dari penelitian jurnal ini, bahwa lembaga pendidikan Islam yang menggunakan kepemimpinan Spiritual-leadership dengan sistem organisasi yang menggerakkan melalui keteladanan, pelayanan, dan implementasi nilai sifat-sifat ketuhanan, dan bisa mengembangkan dan meningkatkan kemampuan lembaga pendidikan Islam melalui rangkaian proses kegiatan yang terjadi di dalam lembaga.","PeriodicalId":433630,"journal":{"name":"Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129921856","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hadirnya globalisasi dalam kehidupan pribadi dan sosial kita, maka setiap perjalanan hidup kita akan dipaksa menerima warna globalisasi. Tidak terkecuali dengan sistem pendidikan Islam di era modern ini. Pendidikan Islam dihadapkan pada berbagai persoalan yang memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap produk output pendidikan Islam. Di antara tantangan yang kelihatan jelas adalah konformisme, dikotomi IMTAQ dan IPTEK, dekadensi moral dan sebagainya.Untuk itu perlu bagi pendidikan Islam untuk kembali memperkuat sistem pendidikan Islam baik secara konseptual maupun praktis. Secara konseptual harus dimulai dengan kembali secara utuh kepada ajaran agama yang mengajak umatnya untuk selalu mengoptimalkan akal, menjaga keseimbangan antara wahyu danakal, kembali kepada universalitas Islam dengan membentukkombinasi yang baik antara kehidupan pribadi, sosial dan alam.
{"title":"Pendidikan Islam dan Globalisasi","authors":"Mulyadi Mulyadi","doi":"10.46963/alliqo.v4i1.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.46963/alliqo.v4i1.16","url":null,"abstract":"Hadirnya globalisasi dalam kehidupan pribadi dan sosial kita, maka setiap perjalanan hidup kita akan dipaksa menerima warna globalisasi. Tidak terkecuali dengan sistem pendidikan Islam di era modern ini. Pendidikan Islam dihadapkan pada berbagai persoalan yang memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap produk output pendidikan Islam. Di antara tantangan yang kelihatan jelas adalah konformisme, dikotomi IMTAQ dan IPTEK, dekadensi moral dan sebagainya.Untuk itu perlu bagi pendidikan Islam untuk kembali memperkuat sistem pendidikan Islam baik secara konseptual maupun praktis. Secara konseptual harus dimulai dengan kembali secara utuh kepada ajaran agama yang mengajak umatnya untuk selalu mengoptimalkan akal, menjaga keseimbangan antara wahyu danakal, kembali kepada universalitas Islam dengan membentukkombinasi yang baik antara kehidupan pribadi, sosial dan alam.","PeriodicalId":433630,"journal":{"name":"Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"6 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126943616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
dan Instrumen Asssessmen Ranah Kognitif. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan apa saja jenjang atau tingkatan yang ada dalam ranah kognitif, langkah-langkah penyusunan instrumen penilaian ranah kognitif, dan macam-macam teknik yang dapat digunakan dalam penilaian ranah kognitif. Menurut taxonomy bloom Ranah kognitif terdiri dari enam jenjang yaitu, pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kemudian, oleh anderson dan krathwohl taxonomy bloom tersebut direvisi sehingga jenjang pengetahuan dibagi menjadi dua dimensi, yaitu dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Dimensi pengetahuan terdiri dari pengetahuan faktual, pengentahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan meta-kognitif. Dimensi proses kognitif terdiri dari mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan. Langkah-langkah penyusunan instrumen penilaian kognitif terdiri dari, penilaian kognitif terdiri dari dua bentuk, yaitu tes dan nontes. Teknik penilaian kognitif dengan tes terdiri item tes pilihan ganda, isian singkat, menjodohkan, benar-salah, dan uraian.
{"title":"Teknik dan Instrumen Assessmen Ranah Kognitif Peserta Didik dalam Pembelajaran PAI","authors":"Tamrin Tamrin, Faridatul Munawaroh","doi":"10.46963/alliqo.v4i1.20","DOIUrl":"https://doi.org/10.46963/alliqo.v4i1.20","url":null,"abstract":"dan Instrumen Asssessmen Ranah Kognitif. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan apa saja jenjang atau tingkatan yang ada dalam ranah kognitif, langkah-langkah penyusunan instrumen penilaian ranah kognitif, dan macam-macam teknik yang dapat digunakan dalam penilaian ranah kognitif. Menurut taxonomy bloom Ranah kognitif terdiri dari enam jenjang yaitu, pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kemudian, oleh anderson dan krathwohl taxonomy bloom tersebut direvisi sehingga jenjang pengetahuan dibagi menjadi dua dimensi, yaitu dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Dimensi pengetahuan terdiri dari pengetahuan faktual, pengentahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan meta-kognitif. Dimensi proses kognitif terdiri dari mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan. Langkah-langkah penyusunan instrumen penilaian kognitif terdiri dari, penilaian kognitif terdiri dari dua bentuk, yaitu tes dan nontes. Teknik penilaian kognitif dengan tes terdiri item tes pilihan ganda, isian singkat, menjodohkan, benar-salah, dan uraian.","PeriodicalId":433630,"journal":{"name":"Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"855 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123578009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan mengembangkan segala potensi bawaan manusia secara integral, silmutan dan berkelanjutan agar manusia mampu melaksanakan tugas dan kewajiban dalam kehidupan ini guna mencapai kebahagian di masa sekarang dan masa mendatang. Adapun bentuk-bentuk tujuan pendidikan dalam al-Quran adalah sebagai berikut: Agar manusia menjadi hamba Allah SWT, Agar manusia mampu menjalankan fungsinya sebagai khalifah Allah fi al-Ardh, agar manusia berfikir dan menggunakan akalnya, agar manusia memiliki ilmu pengetahuan dan meninggikan derajatnya, dan supaya manusia mendapatkan kesejahteraan dan kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.
{"title":"Tujuan Pendidikan dalam AL-Qur’an","authors":"M. Mardiah","doi":"10.46963/alliqo.v4i1.18","DOIUrl":"https://doi.org/10.46963/alliqo.v4i1.18","url":null,"abstract":"Tujuan mengembangkan segala potensi bawaan manusia secara integral, silmutan dan berkelanjutan agar manusia mampu melaksanakan tugas dan kewajiban dalam kehidupan ini guna mencapai kebahagian di masa sekarang dan masa mendatang. Adapun bentuk-bentuk tujuan pendidikan dalam al-Quran adalah sebagai berikut: Agar manusia menjadi hamba Allah SWT, Agar manusia mampu menjalankan fungsinya sebagai khalifah Allah fi al-Ardh, agar manusia berfikir dan menggunakan akalnya, agar manusia memiliki ilmu pengetahuan dan meninggikan derajatnya, dan supaya manusia mendapatkan kesejahteraan dan kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.","PeriodicalId":433630,"journal":{"name":"Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126453896","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendidikan Agama Islam merupakan suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami kandungan ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati makna tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. Fase perkembangan manusia akan melewati beberapa proses pendidikan yaitu, Pertama periode berawal dari nuthfah sampai menjadi mudhgah, dan kemudian menjadi seorang bayi. Kedua, setelah berbentuk daging (mudghah). Ketiga, aspek agama yang sebenarnya sudah ada pada setiap individu jauh sebelum kelahiran didunia nyata. Dalam suatu periode hidup manusia, terdapat fase-fase tertentu yang harus dilewati antara lain: fase pranatal, bayi baru lahir, masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, masa usia lanjut. pembahasan dalam jurnal ini adalah Pendidikan Qabl Al-Wiladah, Pendidikan Islam ba’da al-wiladah, manusia usia lanjut agama, perlakuan terhadap usia lanjut menurut Islam. Tujuannya adalah agar setiap manusia mampu melewati kehidupan dengan akan timbulnya karakter dan kebiasaan unik yang dimiliki oleh seseorang dengan baik sesusai dengan tuntutan agama setiap fase yang di laluinya.
{"title":"Fase Perkembangan Manusia dalam Pendidikan Islam","authors":"M. Ilyas","doi":"10.46963/al.v4i1.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.46963/al.v4i1.12","url":null,"abstract":"Pendidikan Agama Islam merupakan suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami kandungan ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati makna tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. Fase perkembangan manusia akan melewati beberapa proses pendidikan yaitu, Pertama periode berawal dari nuthfah sampai menjadi mudhgah, dan kemudian menjadi seorang bayi. Kedua, setelah berbentuk daging (mudghah). Ketiga, aspek agama yang sebenarnya sudah ada pada setiap individu jauh sebelum kelahiran didunia nyata. Dalam suatu periode hidup manusia, terdapat fase-fase tertentu yang harus dilewati antara lain: fase pranatal, bayi baru lahir, masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, masa usia lanjut. pembahasan dalam jurnal ini adalah Pendidikan Qabl Al-Wiladah, Pendidikan Islam ba’da al-wiladah, manusia usia lanjut agama, perlakuan terhadap usia lanjut menurut Islam. Tujuannya adalah agar setiap manusia mampu melewati kehidupan dengan akan timbulnya karakter dan kebiasaan unik yang dimiliki oleh seseorang dengan baik sesusai dengan tuntutan agama setiap fase yang di laluinya.","PeriodicalId":433630,"journal":{"name":"Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"171 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131056779","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}