首页 > 最新文献

Analisis Kebijakan Pertanian最新文献

英文 中文
Model Reduksi Risiko Kountur berdasarkan Perilaku Petani Jagung di Pulau Madura 基于马杜拉岛上玉米种植者行为的风险减法模型
Pub Date : 2020-06-26 DOI: 10.21082/AKP.V18N1.2020.25-40
Elys Fauziyah
Corn as a food crop was grown by a lot of farmers in Madura Island. Madura farmers planted two kinds of corn varieties, namely local and hybrid. The main problem in corn farming on this island was its lower average yield than in other East Java regions. One of the main reasons for this low productivity was farming risk faced by farmers.  This study aimed to identify risky behavior and design risk reduction by using Kountur model.  Data were collected from 120 corn farmers that were chosen to represent corn farming conditions in Madura. The method of analysis used descriptive quantitative by using the Likert scale and contour risk model. The model categorized risk sources based on the opportunities and its impacts. This mapping result was used as a base for designing a strategy to reduce risk. The results showed that the behavior of both local and hybrid corn farmers was categorized mostly (around 80%) as risk-neutral and the rest as risk lovers. The Kountur analysis showed that the sources of risk with high opportunities and its impacts were corn price fluctuation, input price increase, pest and plant disease attacks, and labor force availability. This research suggests that risk reduction can be made by strengthening farmers’ bargaining position, improving the management of tradable input stock, applying integrated pest and disease management (IPM), and revitalizing “gotong royong” working system. AbstrakJagung merupakan tanaman pangan yang banyak diusahakan oleh petani di Pulau Madura. Petani di Pulau Madura menanam jagung varietas lokal dan hibrida. Masalah utama dalam usaha tani jagung di wilayah ini adalah  capaian rata-rata produktivitas jauh lebih rendah dibandingkan daerah lain di Jawa Timur. Salah satu faktor penyebab rendahnya produktivitas adalah tingginya risiko berusaha tani yang dihadapi petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku risiko dan mendesain pengurangan risiko dengan menggunakan Model Kountur. Data dikumpulkan dari 120 petani jagung yang dipilih untuk mewakili gambaran usaha tani jagung di Madura. Metode analisis yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif dengan menggunakan skala Likert dan model risiko Kountur. Model ini mengelompokkan sumber-sumber risiko berdasarkan peluang dan dampaknya.  Hasil pemetaan digunakan sebagai dasar untuk mendesain strategi reduksi risiko.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kedua kelompok petani jagung lokal dan jagung hibrida sama, yaitu sebagian besar petani (sekitar 80%) risk neutral dan sisanya risk lover. Berdasarkan analisis Kountur, diketahui sumber risiko yang peluang dan dampaknya  besar adalah fluktuasi harga jagung, kenaikan harga input, serangan hama dan penyakit, serta ketersediaan tenaga kerja. Reduksi risiko yang dapat dilakukan adalah merevitalisasi keberadaan kelompok tani dengan berbagai macam program, antara lain yaitu penguatan posisi  tawar dalam penentuan harga, manajemen stok input yang diperdagangkan, penggunaan Pengelolaan Hama dan Pe
玉米作为一种粮食作物被马杜拉岛的许多农民种植。马杜拉农民种植了两种玉米品种,即本地玉米和杂交玉米。岛上玉米种植的主要问题是平均产量低于东爪哇其他地区。造成这种低生产率的主要原因之一是农民面临的耕作风险。本研究旨在利用Kountur模型识别风险行为并设计降低风险的方法。数据收集自120名玉米种植者,他们被选中代表马杜拉的玉米种植状况。分析方法采用描述性定量方法,采用李克特量表和等高线风险模型。该模型根据机会及其影响对风险源进行分类。该映射结果被用作设计降低风险策略的基础。结果表明,本地和杂交玉米农民的行为大部分(约80%)被归类为风险中性,其余为风险爱好者。Kountur分析表明,玉米价格波动、投入品价格上涨、病虫害侵袭和劳动力可用性是高机会风险来源及其影响因素。通过加强农户议价地位、改进可交易投入品管理、采用病虫害综合管理(IPM)、重振“共荣”工制等措施,可以降低风险。[摘要]马都拉岛,马都拉岛,马都拉岛。马都拉岛的佩塔尼。我的意思是,我的祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国祖国。他说:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”Penelitian ini bertujuan untuk mengidfikasi peraku risko dan mendesain pengurangan risko dengan menggunakan Model kuntur。数据dikumpulkan dari 120 petani jagung yang dipilih untuk mewakili gambaran usaha tani jagung di Madura。方法分析杨地古那坎adalah diskririf定量分析邓安menggunakan skala Likert dan模型。模型ini mengelompokkan sumber-sumber visiko berdasarkan peluang dan paknya。哈西尔·佩佩塔和迪古纳坎·斯巴格伊·达尔扎克的设计战略是为了实现这一目标。Hasil penelitian menunjukkan bahwa peraku kedua kelompok petani jagung local dan jagung hibrida sama, yitu sebagian besar petani (sekitar 80%)风险中性dan sisanya风险爱好者。Berdasarkan analysis Kountur, diketahui sumber risiko yang peluang dandanpaknya besar adalah fluktuasi harga jagung, kenaikan harga input, serangan hama dan penyakit, serta ketersediaan tenaga kerja。Reduksi risiko yang dapat dilakukan adalah merevitalisasi keberadaan kelompok tani dengan berbagai macam program, antara lain yitu penguatan posisi tawar dalam penentuan harga,管理种群输入yang diperdagangkan, penggunaan Pengelolaan Hama dan Penyakit Terpadu (PHT), dan mengintensifkan kembali系统kerja gotong royong。
{"title":"Model Reduksi Risiko Kountur berdasarkan Perilaku Petani Jagung di Pulau Madura","authors":"Elys Fauziyah","doi":"10.21082/AKP.V18N1.2020.25-40","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/AKP.V18N1.2020.25-40","url":null,"abstract":"Corn as a food crop was grown by a lot of farmers in Madura Island. Madura farmers planted two kinds of corn varieties, namely local and hybrid. The main problem in corn farming on this island was its lower average yield than in other East Java regions. One of the main reasons for this low productivity was farming risk faced by farmers.  This study aimed to identify risky behavior and design risk reduction by using Kountur model.  Data were collected from 120 corn farmers that were chosen to represent corn farming conditions in Madura. The method of analysis used descriptive quantitative by using the Likert scale and contour risk model. The model categorized risk sources based on the opportunities and its impacts. This mapping result was used as a base for designing a strategy to reduce risk. The results showed that the behavior of both local and hybrid corn farmers was categorized mostly (around 80%) as risk-neutral and the rest as risk lovers. The Kountur analysis showed that the sources of risk with high opportunities and its impacts were corn price fluctuation, input price increase, pest and plant disease attacks, and labor force availability. This research suggests that risk reduction can be made by strengthening farmers’ bargaining position, improving the management of tradable input stock, applying integrated pest and disease management (IPM), and revitalizing “gotong royong” working system. AbstrakJagung merupakan tanaman pangan yang banyak diusahakan oleh petani di Pulau Madura. Petani di Pulau Madura menanam jagung varietas lokal dan hibrida. Masalah utama dalam usaha tani jagung di wilayah ini adalah  capaian rata-rata produktivitas jauh lebih rendah dibandingkan daerah lain di Jawa Timur. Salah satu faktor penyebab rendahnya produktivitas adalah tingginya risiko berusaha tani yang dihadapi petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku risiko dan mendesain pengurangan risiko dengan menggunakan Model Kountur. Data dikumpulkan dari 120 petani jagung yang dipilih untuk mewakili gambaran usaha tani jagung di Madura. Metode analisis yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif dengan menggunakan skala Likert dan model risiko Kountur. Model ini mengelompokkan sumber-sumber risiko berdasarkan peluang dan dampaknya.  Hasil pemetaan digunakan sebagai dasar untuk mendesain strategi reduksi risiko.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kedua kelompok petani jagung lokal dan jagung hibrida sama, yaitu sebagian besar petani (sekitar 80%) risk neutral dan sisanya risk lover. Berdasarkan analisis Kountur, diketahui sumber risiko yang peluang dan dampaknya  besar adalah fluktuasi harga jagung, kenaikan harga input, serangan hama dan penyakit, serta ketersediaan tenaga kerja. Reduksi risiko yang dapat dilakukan adalah merevitalisasi keberadaan kelompok tani dengan berbagai macam program, antara lain yaitu penguatan posisi  tawar dalam penentuan harga, manajemen stok input yang diperdagangkan, penggunaan Pengelolaan Hama dan Pe","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123197301","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Efisiensi Teknis Usaha Tani Padi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 邦邦里翁省水稻种植业务的技术效率
Pub Date : 2019-12-28 DOI: 10.21082/AKP.V17N2.2019.139-148
Fitri Kartiasih, Adi Setiawan
Rice productivity in Indonesia varied greatly between provinces. Rice productivity in the Bangka Belitung Islands was the lowest figure compared to other provinces in Indonesia from 2013 to 2015. The purpose of this study was to provide an overview of rice farming, analyze the technical efficiency and its influencing factors of rice farming, and analyze the income level of rice farming in the Province of Bangka Belitung Islands. The data used in this study were raw data of the 2014 Household Survey of Rice Crop Farming (SPD 2014) conducted by Statistics Indonesia. The analytical method used was the Stochastic Production Frontier. The results showed that the factors influencing rice production were seeds, fertilizers, pesticides and the use of hired labours. The average level of technical efficiency of rice farmers was 20% of maximum production. This shows that rice farming was not yet efficient. Factors that negatively affect the technical efficiency of rice farming were those among other age of the farmer, land preparation equipment, ownership status of land preparation equipment and the planting system. The results of the study also showed that the more efficient the rice farming, the greater the farmers' income. To increase productivity through increasing technical efficiency, it is recommended that rice farmers are facilitated or supported to use a better quality of rice seed. AbstrakProduktivitas padi di Indonesia sangat bervariasi antar provinsi, di mana produktivitas padi di Kepulauan Bangka Belitung menunjukkan angka terendah dibandingkan provinsi lain di Indonesia selama tahun 2013 hingga 2015. Tujuan penelitian ini antara lain untuk memberikan gambaran usaha tani padi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menganalisis efisiensi teknis usaha tani padi serta faktor-faktor yang memengaruhinya, dan menganalisis tingkat pendapatan usaha tani padi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah raw data hasil Survei Rumah Tangga Usaha Tanaman Padi 2014 (SPD 2014). Metode analisis yang digunakan adalah Stochastic Production Frontier. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi produksi padi di Kepulauan Bangka Belitung adalah penggunaan benih, pupuk, pestisida dan penggunaan pekerja dibayar. Rata-rata tingkat efisiensi teknis petani padi di Kepulauan Bangka Belitung adalah 20% dari produksi maksimum. Hal ini menunjukkan bahwa usaha tani padi belum efisien. Faktor-faktor yang berpengaruh negatif terhadap infesiensi teknis usaha tani padi adalah faktor umur petani, alat pengolahan lahan, status alat pengolahan lahan dan sistem tanam. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin efisien usaha tani padi maka pendapatan petani juga semakin besar. Untuk meningkatkan produktivitas dengan cara meningkatkan efisiensi teknis, disarankan petani padi difasilitasi atau didorong untuk menggunakan benih yang berkualitas.
印度尼西亚各省之间的水稻产量差异很大。2013年至2015年,邦加勿里洞群岛的水稻产量与印尼其他省份相比是最低的。本研究的目的是对邦加勿里洞群岛省水稻种植进行概述,分析水稻种植的技术效率及其影响因素,并分析水稻种植的收入水平。本研究中使用的数据是印度尼西亚统计局进行的2014年水稻作物种植家庭调查(SPD 2014)的原始数据。使用的分析方法是随机生产前沿。结果表明,影响水稻生产的主要因素是种子、肥料、农药和雇工的使用。稻农的平均技术效率水平为最高产量的20%。这表明当时的水稻种植效率还不高。农户其他年龄、整地设备、整地设备所有权状况和种植制度对水稻种植技术效率产生负向影响。研究结果还表明,水稻种植效率越高,农民的收入越高。为了通过提高技术效率来提高生产力,建议促进或支持稻农使用质量更好的水稻种子。[摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][[摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][摘要][footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com]。Tujuan penelitian ini antara - untuk成员,gambaran usaha tani padi省Kepulauan Bangka Belitung, mengalis efisiensi teknis usaha tani padi -因子-因子为yang memengaruhinya, dan mengalis tingkat pendapatan usaha tani padi。数据yang digunakan dalam penelitian ini adalah原始数据hasil Survei Rumah tanga Usaha Tanaman Padi 2014 (SPD 2014)。随机生产前沿的方法分析。Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa因子-因子为yang memengaruhi produksi padi di Kepulauan Bangka Belitung adalah penggunaan benih, pupuk, pestisida dan penggunaan pekerja dibayar。Rata-rata tingkat efisiensi teknis petani padi di Kepulauan Bangka Belitung adalah 20% dari产品maksimum。我的名字是“我的名字”,我的名字是“我的名字”。因子-因子yang berpengaruh - negative,因子-因子yang berpengaruh - negative,因子-因子yang berpengaruh - negative,因子-因子,因子,因子,因子,因子,因子,因子,因子,因子哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈哈Untuk meningkatkan productivitas dengan an cara脑膜炎katkan efisiensi teknis, disarankan petani difasilitasi atau didorong Untuk menggunakan benh yang berkualitas。
{"title":"Efisiensi Teknis Usaha Tani Padi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung","authors":"Fitri Kartiasih, Adi Setiawan","doi":"10.21082/AKP.V17N2.2019.139-148","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/AKP.V17N2.2019.139-148","url":null,"abstract":"Rice productivity in Indonesia varied greatly between provinces. Rice productivity in the Bangka Belitung Islands was the lowest figure compared to other provinces in Indonesia from 2013 to 2015. The purpose of this study was to provide an overview of rice farming, analyze the technical efficiency and its influencing factors of rice farming, and analyze the income level of rice farming in the Province of Bangka Belitung Islands. The data used in this study were raw data of the 2014 Household Survey of Rice Crop Farming (SPD 2014) conducted by Statistics Indonesia. The analytical method used was the Stochastic Production Frontier. The results showed that the factors influencing rice production were seeds, fertilizers, pesticides and the use of hired labours. The average level of technical efficiency of rice farmers was 20% of maximum production. This shows that rice farming was not yet efficient. Factors that negatively affect the technical efficiency of rice farming were those among other age of the farmer, land preparation equipment, ownership status of land preparation equipment and the planting system. The results of the study also showed that the more efficient the rice farming, the greater the farmers' income. To increase productivity through increasing technical efficiency, it is recommended that rice farmers are facilitated or supported to use a better quality of rice seed. AbstrakProduktivitas padi di Indonesia sangat bervariasi antar provinsi, di mana produktivitas padi di Kepulauan Bangka Belitung menunjukkan angka terendah dibandingkan provinsi lain di Indonesia selama tahun 2013 hingga 2015. Tujuan penelitian ini antara lain untuk memberikan gambaran usaha tani padi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menganalisis efisiensi teknis usaha tani padi serta faktor-faktor yang memengaruhinya, dan menganalisis tingkat pendapatan usaha tani padi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah raw data hasil Survei Rumah Tangga Usaha Tanaman Padi 2014 (SPD 2014). Metode analisis yang digunakan adalah Stochastic Production Frontier. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi produksi padi di Kepulauan Bangka Belitung adalah penggunaan benih, pupuk, pestisida dan penggunaan pekerja dibayar. Rata-rata tingkat efisiensi teknis petani padi di Kepulauan Bangka Belitung adalah 20% dari produksi maksimum. Hal ini menunjukkan bahwa usaha tani padi belum efisien. Faktor-faktor yang berpengaruh negatif terhadap infesiensi teknis usaha tani padi adalah faktor umur petani, alat pengolahan lahan, status alat pengolahan lahan dan sistem tanam. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin efisien usaha tani padi maka pendapatan petani juga semakin besar. Untuk meningkatkan produktivitas dengan cara meningkatkan efisiensi teknis, disarankan petani padi difasilitasi atau didorong untuk menggunakan benih yang berkualitas.","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116638340","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Pola Konsumsi dan Permintaan Pangan Sumber Protein Hewani di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur 在西努萨省和东努萨省的动物蛋白质来源的消费和需求模式
Pub Date : 2019-06-28 DOI: 10.21082/AKP.V17N1.2019.1-12
Esty Asriyana Suryana, Drajat Martianto, Y. F. Baliwati
Animal protein intake determines food consumption quality for healthy, active, and productive life. Objectives of this study were to analyze consumption patterns and demand for animal protein sources in cattle producing centers in West Nusa Tenggara (NTB) and East Nusa Tenggara (NTT) provinces. This study employed 2014 Susenas data. Animal protein consumption levels in both provinces were below the recommended daily nutritional adequacy. Beef consumption participation level was very low (6.06%). Demand elasticities for animal products in rural areas were higher than those in urban areas, except for fresh fish. Income elasticities in urban areas were higher in terms of beef, chicken, milk, fresh fish and preserved fish. Income elasticities of meats and eggs in rural areas were higher for meats and eggs. Beef per capita consumption in 2020 is estimated to be 0.44 kg and in 2025 will reach 0.51 kg. Total demand for beef are projected to be 4,720 kg and 5,734 kg in 2020 and 2025, respectively. To achieve self-sufficiency in animal protein, in addition to beef self-sufficiency program currently implemented, it is necessary to increase other livestock products such as poultry with protein content equal to beef but with cheaper prices. AbstrakAsupan protein hewani menentukan kualitas konsumsi makanan yang diperlukan untuk mendukung hidup sehat, aktif, dan produktif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola konsumsi dan permintaan pangan sumber protein hewani di daerah sentra produsen sapi di provinsi NTB dan NTT. Model AIDS digunakan untuk mengestimasi elastisitas permintaan pangan dan persamaan linear untuk mengestimasi proyeksi permintaan pangan hewani tahun 2020-2025. Data yang digunakan adalah data Susenas tahun 2014 dari BPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pangan sumber protein hewani masyarakat di dua provinsi di Nusa Tenggara  belum memenuhi angka kecukupan gizi yang dianjurkan.Tingkat partisipasi konsumsi pangan sumber protein hewani untuk daging sapi cukup rendah, yaitu sebesar 6,06 %. Nilai elastisitas permintaan pangan di pedesaan lebih tinggi dibandingkan di perkotaan untuk seluruh komoditas kecuali ikan segar. Elastisitas pendapatan masyarakat perkotaan lebih tinggi untuk daging sapi, daging ayam, susu, ikan segar, dan ikan awetan, sedangkan bagi masyarakat pedesaan untuk daging lainnya dan telur lebih besar. Hasil proyeksi menunjukkan permintaan daging sapi dalam periode tahun 2020-2025 terus meningkat. Konsumsi daging sapi per kapita di kedua provinsi tersebut tahun 2020 diperkirakan sebesar 0,44 kg/tahun dan tahun 2025 mencapai 0,51 kg/tahun, sehingga  permintaan daging sapi tahun 2020 dan 2025 diproyeksikan masing-masing sebesar 4.720 kg dan 5.734 kg. Dalam rangka mewujudkan upaya swasembada protein hewani, selain program pencapaian swasembada daging sapi yang sudah berjalan, sebaiknya perlu diupayakan peningkatan komoditas pangan hasil ternak lainnya seperti unggas yang memiliki kandungan protein yang tidak kalah d
动物蛋白的摄入决定了健康、活跃和富有成效的生活所需的食物消费质量。本研究的目的是分析西努沙登加拉省(NTB)和东努沙登加拉省(NTT)牛生产中心对动物蛋白来源的消费模式和需求。本研究采用2014年Susenas数据。两省的动物蛋白消费水平均低于推荐的每日营养充足量。牛肉消费参与水平很低(6.06%)。除鲜鱼外,农村地区动物产品的需求弹性高于城市地区。城市地区在牛肉、鸡肉、牛奶、鲜鱼和腌制鱼方面的收入弹性更高。农村地区肉类和蛋类的收入弹性较高。预计2020年人均牛肉消费量为0.44公斤,2025年将达到0.51公斤。预计2020年和2025年牛肉总需求分别为4720公斤和5734公斤。为了实现动物蛋白自给,除了目前实施的牛肉自给计划外,还需要增加蛋白质含量与牛肉相当但价格较低的家禽等其他畜产品。【摘要】阿苏潘蛋白,猕猴桃、猕猴桃、猕猴桃、猕猴桃、猕猴桃、猕猴桃、猕猴桃、猕猴桃、猕猴桃。Penelitian ini bertujuan untuk meng分析,pola konsumsi, permintaan pangan suman protein, hewani di daeras, NTB和NTT。模型艾滋病digunakan untuk mengestimasi elastisitas permintaan pangan dan persamaan线性untuk mengestimasi proyeksi permintaan pangan hewani tahun 2020-2025。数据yang digunakan adalah数据Susenas tahun 2014 dari BPS。[中文]:1 .植物蛋白质,植物蛋白质,植物蛋白,植物蛋白,植物蛋白,植物蛋白,植物蛋白,植物蛋白,植物蛋白,植物蛋白,植物蛋白丁革党参蛋白、黄芪芪、黄芪芪、黄芪芪、黄芪芪、黄芪芪、黄芪芪、黄芪芪、黄芪芪、黄芪芪、黄芪芪、黄芪芪、黄芪芪、黄芪芪、黄芪芪。Nilai elastisitas permintaan pangan di pedesaan lebih tinggi dibandingkan di perkotaan untuk seluruh komoditas kecuali ikan segar。Elastisitas pendapatan masyarakat perkotaan lebih tinggi untuk daging sapi, daging ayam, susu, ikan segar, dan ikan awetan, sedangkan bagi masyarakat pedesaan untuk daging lainya dan telur lebih besar。Hasil proyeksi menunjukkan permintaan daging sapi dalam时期tahun 2020-2025 terus meningkat。Konsumsi dag sapi每kapita di kedua provinsi于2020年tahun diperkirakan sebesar 0 44公斤/ tahun dan tahun 2025 mencapai 0 51公斤/ tahun, sehingga permintaan dag sapi tahun 2020丹2025 diproyeksikan masing-masing sebesar 4.720公斤丹5.734公斤。Dalam rangka mewujudkan upaya swasembada protein hewani, selain program pencapaian swasembada dagaging sapi yang sudah berjalan, sebaiknya perlu diupayakan peningkatan komoditas pangan hasil ternak lainya seperti unggas yang memiliki kandungan protein yang tidak kalah dengan dagaging sapi dengan harga yang lebih murah。
{"title":"Pola Konsumsi dan Permintaan Pangan Sumber Protein Hewani di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur","authors":"Esty Asriyana Suryana, Drajat Martianto, Y. F. Baliwati","doi":"10.21082/AKP.V17N1.2019.1-12","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/AKP.V17N1.2019.1-12","url":null,"abstract":"Animal protein intake determines food consumption quality for healthy, active, and productive life. Objectives of this study were to analyze consumption patterns and demand for animal protein sources in cattle producing centers in West Nusa Tenggara (NTB) and East Nusa Tenggara (NTT) provinces. This study employed 2014 Susenas data. Animal protein consumption levels in both provinces were below the recommended daily nutritional adequacy. Beef consumption participation level was very low (6.06%). Demand elasticities for animal products in rural areas were higher than those in urban areas, except for fresh fish. Income elasticities in urban areas were higher in terms of beef, chicken, milk, fresh fish and preserved fish. Income elasticities of meats and eggs in rural areas were higher for meats and eggs. Beef per capita consumption in 2020 is estimated to be 0.44 kg and in 2025 will reach 0.51 kg. Total demand for beef are projected to be 4,720 kg and 5,734 kg in 2020 and 2025, respectively. To achieve self-sufficiency in animal protein, in addition to beef self-sufficiency program currently implemented, it is necessary to increase other livestock products such as poultry with protein content equal to beef but with cheaper prices. AbstrakAsupan protein hewani menentukan kualitas konsumsi makanan yang diperlukan untuk mendukung hidup sehat, aktif, dan produktif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola konsumsi dan permintaan pangan sumber protein hewani di daerah sentra produsen sapi di provinsi NTB dan NTT. Model AIDS digunakan untuk mengestimasi elastisitas permintaan pangan dan persamaan linear untuk mengestimasi proyeksi permintaan pangan hewani tahun 2020-2025. Data yang digunakan adalah data Susenas tahun 2014 dari BPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pangan sumber protein hewani masyarakat di dua provinsi di Nusa Tenggara  belum memenuhi angka kecukupan gizi yang dianjurkan.Tingkat partisipasi konsumsi pangan sumber protein hewani untuk daging sapi cukup rendah, yaitu sebesar 6,06 %. Nilai elastisitas permintaan pangan di pedesaan lebih tinggi dibandingkan di perkotaan untuk seluruh komoditas kecuali ikan segar. Elastisitas pendapatan masyarakat perkotaan lebih tinggi untuk daging sapi, daging ayam, susu, ikan segar, dan ikan awetan, sedangkan bagi masyarakat pedesaan untuk daging lainnya dan telur lebih besar. Hasil proyeksi menunjukkan permintaan daging sapi dalam periode tahun 2020-2025 terus meningkat. Konsumsi daging sapi per kapita di kedua provinsi tersebut tahun 2020 diperkirakan sebesar 0,44 kg/tahun dan tahun 2025 mencapai 0,51 kg/tahun, sehingga  permintaan daging sapi tahun 2020 dan 2025 diproyeksikan masing-masing sebesar 4.720 kg dan 5.734 kg. Dalam rangka mewujudkan upaya swasembada protein hewani, selain program pencapaian swasembada daging sapi yang sudah berjalan, sebaiknya perlu diupayakan peningkatan komoditas pangan hasil ternak lainnya seperti unggas yang memiliki kandungan protein yang tidak kalah d","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132919124","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 8
Fluktuasi Harga Telur Ayam Ras dan Faktor Penyebabnya 禽蛋价格的波动及其原因
Pub Date : 2019-06-28 DOI: 10.21082/AKP.V17N1.2019.27-38
Nyak Ilham, nFN Saptana
Sharp egg price fluctuation frequently takes place due to its unstable supply. This study aimed to analyze egg price fluctuation and its determinants. Conducted from September to November 2018, data of the study were collected by interviewing officers from related agencies, breeders, associations and egg traders in West Java Province. Price fluctuation was estimated using coefficient of variation. Factors influencing egg price fluctuation was analyzed descriptively. Egg price for the last five years kept increasing. Average egg price in 2018 was higher than those in last four years. High egg price at farm level affected its retail price in Jakarta. Increased egg price was due to increases in feed and DOC prices, and decreased egg production affected by disease attacks. At the same time the demand for egg enhanced along with National Religious holidays, school vacations, and foot ball world cup shows. Biosecurity, hygienic pens, and response to disease attack need improvement. Prohibition of AGP (Antibiotic Growth Promoters) should be followed up by farmers with enhancement in good farming practices, such as reducing chicken density. Corn import ban hampers poultry industry which has a negative impact on domestic egg production. AbstrakFluktuasi harga dan pasokan telur ayam ras masih sering terjadi yang menyebabkan permasalahan bagi peternak di kala harga jatuh dan bagi konsumen pada saat harga tinggi. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan fluktuasi harga telur ayam dan faktor-faktor penyebabnya, dilakukan pada bulan September sampai Nopember 2018. Pengumpulan data dilakukan dengan metoda wawancara kepada aparat dari beberapa instansi terkait, peternak, pengurus asosiasi, dan pedagang telur ayam ras di Provinsi Jawa Barat. Tingkat fluktuasi harga diproksi dengan nilai koefisien variasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga telur ayam ras dianalisis secara deskriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa harga telur selama lima tahun terkahir terus meningkat. Rata-rata harga telur ayam tahun 2018 lebih tinggi dibandingkan empat tahun sebelumnya dengan fluktuasi tinggi. Harga telur yang tinggi di sentra produksi mendorong kenaikan harga di tingkat konsumen utama di DKI Jakarta. Kenaikan harga pakan dan harga DOC menyebabkan kenaikan harga telur ayam ras. Kenaikan harga telur juga disebabkan oleh berkurangnya produksi telur akibat serangan penyakit. Pada sisi lain terjadi peningkatan permintaan terhadap telur ayam akibat adanya momen Hari Besar Keagamaan Nasional, libur sekolah, dan momen piala dunia. Dari hasil kajian ini disarankan untuk meningkatkan biosekuriti dan higienitas kandang, dan peningkatan respon untuk pengendalian penyakit. Pelarangan AGP (Antibiotic Growth Promoters) sebaiknya diikuti peternak dengan perubahan pola budi daya, seperti mengurangi kepadatan kandang. Kebijakan menyetop impor jagung secara total menghambat pertumbuhan industri peternakan yang berdampak negarif pada kinerja produksi dan pasokan telur.
由于供应不稳定,鸡蛋价格经常出现剧烈波动。本研究旨在分析鸡蛋价格波动及其影响因素。该研究于2018年9月至11月进行,通过采访西爪哇省相关机构、育种者、协会和鸡蛋贸易商的官员收集数据。用变异系数估计价格波动。对影响鸡蛋价格波动的因素进行了描述性分析。最近5年鸡蛋价格持续上涨。2018年的平均鸡蛋价格高于过去四年。高企的农场鸡蛋价格影响了雅加达的零售价格。鸡蛋价格上涨的原因是饲料和DOC价格上涨,以及受疾病侵袭影响鸡蛋产量下降。与此同时,随着国家宗教节日、学校假期和世界杯足球赛的举行,鸡蛋的需求也增加了。生物安全、卫生的围栏和对疾病攻击的反应需要改进。在禁止AGP(抗生素生长促进剂)之后,农民应加强良好的养殖实践,例如降低鸡的密度。玉米进口禁令阻碍了家禽业,这对国内鸡蛋生产产生了负面影响。[摘要]fluktuasi harga dan pasokan telur ayam as masih services terjadi yang menyebabkan permasalahan bagi peternak di kala harga jutu dan konsumen paada saat harga tinggi。Kajian ini bertujuan untuk menganalis permasalahan fluktuasi harga telur ayam dan factor - factor for penyebabnya, dilakukan padbulan September sampai十一月2018。penumpulan数据dilakukan dengan mettoda wawancara kepada aparat dari beberapa instanterkait, peternak, pengurus asosiasi, dan pedagang telur ayam ras di province爪哇巴拉。[中文]:对猪流感、猪流感、猪流感、猪流感、猪流感、猪流感、猪流感、猪流感、猪流感、猪流感、猪流感、猪流感、猪流感进行分析。Hasil kajian menunjukkan bahwa harga telur selama lima tahun terkahir terus meningkat。2018年11月11日,泰国首都曼谷,泰国曼谷,泰国曼谷,泰国曼谷,泰国曼谷,泰国曼谷。Harga telur yang tinggi di sentra producksi mendorong kenaikan Harga di tingkat konsumen utama di DKI雅加达。Kenaikan harga pakan dan harga DOC menyebabkan Kenaikan harga telur ayam ras。Kenaikan harga telur juga disebabkan oleh berkurangnya produksi telur akibat serangan penyakit。巴基斯坦总统塞西说,巴基斯坦总统塞西说,巴基斯坦总统塞西说,巴基斯坦总统塞西说,巴基斯坦总统塞西说,巴基斯坦总统塞西说,巴基斯坦总统塞西说,巴基斯坦总统塞西说,巴基斯坦总统塞西说,巴基斯坦总统塞西说,巴基斯坦总统塞西说,巴基斯坦总统塞西说,巴基斯坦总统塞西说,巴基斯坦总统塞西说,巴基斯坦总统塞西说,巴基斯坦总统塞西说。darhail kajian ini disarankan untuk meningkatkan biosekuriti dan higienitas kandang, dan peningkatan response untuk pengendalian penyakit。抗生素生长促进剂(AGP)的英文:sebaiknya diikuti peternak dengan perubahan pola budi daya。Kebijakan menyetop进口jagung secara总menghambat pertumbuhan工业,peternakan yang berdampak negarif padkinerja产品,dan pasokan telur。
{"title":"Fluktuasi Harga Telur Ayam Ras dan Faktor Penyebabnya","authors":"Nyak Ilham, nFN Saptana","doi":"10.21082/AKP.V17N1.2019.27-38","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/AKP.V17N1.2019.27-38","url":null,"abstract":"Sharp egg price fluctuation frequently takes place due to its unstable supply. This study aimed to analyze egg price fluctuation and its determinants. Conducted from September to November 2018, data of the study were collected by interviewing officers from related agencies, breeders, associations and egg traders in West Java Province. Price fluctuation was estimated using coefficient of variation. Factors influencing egg price fluctuation was analyzed descriptively. Egg price for the last five years kept increasing. Average egg price in 2018 was higher than those in last four years. High egg price at farm level affected its retail price in Jakarta. Increased egg price was due to increases in feed and DOC prices, and decreased egg production affected by disease attacks. At the same time the demand for egg enhanced along with National Religious holidays, school vacations, and foot ball world cup shows. Biosecurity, hygienic pens, and response to disease attack need improvement. Prohibition of AGP (Antibiotic Growth Promoters) should be followed up by farmers with enhancement in good farming practices, such as reducing chicken density. Corn import ban hampers poultry industry which has a negative impact on domestic egg production. AbstrakFluktuasi harga dan pasokan telur ayam ras masih sering terjadi yang menyebabkan permasalahan bagi peternak di kala harga jatuh dan bagi konsumen pada saat harga tinggi. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan fluktuasi harga telur ayam dan faktor-faktor penyebabnya, dilakukan pada bulan September sampai Nopember 2018. Pengumpulan data dilakukan dengan metoda wawancara kepada aparat dari beberapa instansi terkait, peternak, pengurus asosiasi, dan pedagang telur ayam ras di Provinsi Jawa Barat. Tingkat fluktuasi harga diproksi dengan nilai koefisien variasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga telur ayam ras dianalisis secara deskriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa harga telur selama lima tahun terkahir terus meningkat. Rata-rata harga telur ayam tahun 2018 lebih tinggi dibandingkan empat tahun sebelumnya dengan fluktuasi tinggi. Harga telur yang tinggi di sentra produksi mendorong kenaikan harga di tingkat konsumen utama di DKI Jakarta. Kenaikan harga pakan dan harga DOC menyebabkan kenaikan harga telur ayam ras. Kenaikan harga telur juga disebabkan oleh berkurangnya produksi telur akibat serangan penyakit. Pada sisi lain terjadi peningkatan permintaan terhadap telur ayam akibat adanya momen Hari Besar Keagamaan Nasional, libur sekolah, dan momen piala dunia. Dari hasil kajian ini disarankan untuk meningkatkan biosekuriti dan higienitas kandang, dan peningkatan respon untuk pengendalian penyakit. Pelarangan AGP (Antibiotic Growth Promoters) sebaiknya diikuti peternak dengan perubahan pola budi daya, seperti mengurangi kepadatan kandang. Kebijakan menyetop impor jagung secara total menghambat pertumbuhan industri peternakan yang berdampak negarif pada kinerja produksi dan pasokan telur.","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"53 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131589448","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 8
Permintaan Pangan Sumber Karbohidrat di Indonesia 印尼对碳水化合物食品的需求
Pub Date : 2019-06-28 DOI: 10.21082/AKP.V17N1.2019.13-26
Prasmita Dian Wijayati, Nfn Harianto, Achmad Suryana
Rice is the main staple food for Indonesian population. At the same time, per capita consumption of wheat products has increased annually.  One of main government policies related to food consumption is to accelerate food and nutrition diversification based on local food sources. Objective of this study was to understand demand for various carbohydrate food sources at household level by introducing socio-economic variables such as household size, wife working status, and characteristics of household head. This research used Susenas 2017 data at national level.  Demand for food was estimated by the AIDS model.  Rice was still as the most favorable carbohydrate source for Indonesian people. Bread and processed food were categorized as luxurious; while rice, wheat flour, cereals, and roots were as normal goods. Own-price demand elasticity for rice, wheat flour, cereals, and roots were elastic, meanwhile for bread and prepared foods were inelastic. Reducing per capita rice consumption, among others, should be conducted by increasing knowledge and awareness of household members of the importance of food consumption diversification. The government should be aware of the continuing increase in wheat flour imports in line with national economic growth due to high income elasticity for bread and processed food. AbstrakPangan sumber karbohidrat yang merupakan pemasok utama energi untuk menjalankan aktivitas sehari-hari penduduk Indonesia masih didominasi oleh beras.  Bersamaan dengan itu, konsumsi pangan/kapita berasal dari gandum meningkat setiap tahunnya. Di fihak lain, Indonesia memiliki beragam pangan lokal sumber karbohidrat. Salah satu kebijakan utama pemerintah terkait konsumsi pangan adalah mempercepat diversifikasi pangan dan gizi berbasis pangan lokal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui permintaan pangan berbagai komoditas sumber karbohidrat di tingkat rumah tangga dengan memasukkan variabel sosial ekonomi yaitu jumlah anggota rumah tangga, status istri bekerja, dan karakterestik kepala keluarga. Penelitian ini menggunakan data Susenas tahun 2017 untuk tingkat nasional dari BPS. Permintaan pangan dianalisis dengan menggunakan model AIDS. Hasil analisis mengkonfirmasi bahwa beras masih menjadi komoditas sumber karbohidrat yang paling diminati masyarakat. Roti dan makanan jadi merupakan golongan pangan mewah sedangkan beras, terigu, padi-padian, serta umbi merupakan barang normal. Elastisitas harga sendiri untuk permintaan komoditas beras, terigu, padi-padian, dan umbi bersifat inelastis sedangkan roti dan makanan jadi tergolong elastis. Dari hasil penelitian ini disarankan upaya pengurangan konsumsi beras/kapita diantaranya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan dan kesadaran anggota rumah tangga mengenai manfaat diversifikasi pangan dan gizi untuk memelihara hidup sehat dan produktif. Pemerintah perlu mewaspadai berlanjutnya peningkatan impor terigu sejalan dengan  pertembuhan ekonomi nasional karena roti dan makanan jadi memiliki e
大米是印尼人的主要食物。与此同时,小麦产品的人均消费量逐年增加。与粮食消费有关的主要政府政策之一是在当地粮食来源的基础上加速粮食和营养多样化。本研究的目的是通过引入家庭规模、妻子工作状况和户主特征等社会经济变量,了解家庭对各种碳水化合物食物来源的需求。这项研究使用了Susenas 2017年在全国范围内的数据。对食物的需求是通过艾滋病模型估计出来的。水稻仍然是印尼人最喜欢的碳水化合物来源。面包和加工食品被归类为奢侈品;而大米、小麦粉、谷物和根茎则被视为正常商品。大米、小麦粉、谷物和根茎的自身价格需求弹性是有弹性的,而面包和预制食品的自身价格需求弹性是无弹性的。除其他外,减少人均大米消费应通过提高家庭成员对粮食消费多样化重要性的认识和认识来实现。由于面包和加工食品的高收入弹性,随着国民经济的增长,小麦面粉的进口将持续增加,政府应对此保持警惕。摘要:pangan number karbohidrat yang merupakan pemasok utama energi untuk menjalankan aktivitas sehari-hari penduduk Indonesia masih didominasi oleh beras。Bersamaan dengan itu, konsumsi pangan/kapita berassal dari gandum meningkat setiap tahunya。Di fihak lain,印度尼西亚的memiliki beragam pangan当地的数字karbohidrat。Salah satu kebijakan utama peremerintah terkait konsumsi pangan adalah mempercep感知多样性kasi pangan dan gizi基于pangan local。Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui permintaan pangan berbagai komoditas sumber karbohidrat di tingkat rumah tanga dengan memasukkan变量社会经济学yitu jumlah anggota rumah tanga, status istri bekerja, dan karakterestik kepala keluarga。Penelitian ini mongunakan数据Susenas tahun 2017 untuk tingkat national dari BPS。白敏丹、巴甘、登甘、孟古纳坎型艾滋病。哈西尔分析孟康firmasi bahwa beras menjadi komoditas sumber karbohidrat yang paling diminati masyarakat。Roti dan makanan jadi merupakan golongan pangan mewah sedangkan beras, terigu, padi- padan, serta umbi merupakan barang normal。Elastisitas harga sendiri untuk permintaan komoditas beras, terigu, padi-padian, dan umbi bersifat inelastis sedangkan roti dan makanan jadi tergolong elastis。达里哈西penelitian ini disarankan upaya pengurangan konsumsi beras/kapita diantaranya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan dan kesadaran anggota rumah tangga mengenai manfaat多样化kasi pangan dan gizi untuk memelihara hidup the dan product。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。
{"title":"Permintaan Pangan Sumber Karbohidrat di Indonesia","authors":"Prasmita Dian Wijayati, Nfn Harianto, Achmad Suryana","doi":"10.21082/AKP.V17N1.2019.13-26","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/AKP.V17N1.2019.13-26","url":null,"abstract":"Rice is the main staple food for Indonesian population. At the same time, per capita consumption of wheat products has increased annually.  One of main government policies related to food consumption is to accelerate food and nutrition diversification based on local food sources. Objective of this study was to understand demand for various carbohydrate food sources at household level by introducing socio-economic variables such as household size, wife working status, and characteristics of household head. This research used Susenas 2017 data at national level.  Demand for food was estimated by the AIDS model.  Rice was still as the most favorable carbohydrate source for Indonesian people. Bread and processed food were categorized as luxurious; while rice, wheat flour, cereals, and roots were as normal goods. Own-price demand elasticity for rice, wheat flour, cereals, and roots were elastic, meanwhile for bread and prepared foods were inelastic. Reducing per capita rice consumption, among others, should be conducted by increasing knowledge and awareness of household members of the importance of food consumption diversification. The government should be aware of the continuing increase in wheat flour imports in line with national economic growth due to high income elasticity for bread and processed food. AbstrakPangan sumber karbohidrat yang merupakan pemasok utama energi untuk menjalankan aktivitas sehari-hari penduduk Indonesia masih didominasi oleh beras.  Bersamaan dengan itu, konsumsi pangan/kapita berasal dari gandum meningkat setiap tahunnya. Di fihak lain, Indonesia memiliki beragam pangan lokal sumber karbohidrat. Salah satu kebijakan utama pemerintah terkait konsumsi pangan adalah mempercepat diversifikasi pangan dan gizi berbasis pangan lokal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui permintaan pangan berbagai komoditas sumber karbohidrat di tingkat rumah tangga dengan memasukkan variabel sosial ekonomi yaitu jumlah anggota rumah tangga, status istri bekerja, dan karakterestik kepala keluarga. Penelitian ini menggunakan data Susenas tahun 2017 untuk tingkat nasional dari BPS. Permintaan pangan dianalisis dengan menggunakan model AIDS. Hasil analisis mengkonfirmasi bahwa beras masih menjadi komoditas sumber karbohidrat yang paling diminati masyarakat. Roti dan makanan jadi merupakan golongan pangan mewah sedangkan beras, terigu, padi-padian, serta umbi merupakan barang normal. Elastisitas harga sendiri untuk permintaan komoditas beras, terigu, padi-padian, dan umbi bersifat inelastis sedangkan roti dan makanan jadi tergolong elastis. Dari hasil penelitian ini disarankan upaya pengurangan konsumsi beras/kapita diantaranya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan dan kesadaran anggota rumah tangga mengenai manfaat diversifikasi pangan dan gizi untuk memelihara hidup sehat dan produktif. Pemerintah perlu mewaspadai berlanjutnya peningkatan impor terigu sejalan dengan  pertembuhan ekonomi nasional karena roti dan makanan jadi memiliki e","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129378661","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 14
Implikasi Kebijakan Harga Eceran Tertinggi Beras Terhadap Profitabilitas Usaha Tani Padi, Harga, Kualitas, serta Serapan Beras 最高的零售价格政策影响到水稻、价格、质量和吸收等企业的盈利能力
Pub Date : 2019-06-28 DOI: 10.21082/AKP.V17N1.2019.59-77
Benny Rachman, Adang Agustian, Arif Syaifudin
In order to maintain the stability of rice price the government establishes rice ceiling price (RCP) policy based on rice quality and distribution areas. This policy was issued through the Minister of Trade Regulation No. 57/2017 in effect since 1 September 2017. This study aims to examine the impact of RCP policy on profitability of rice farming, rice prices in traditional and modern markets, shift in rice quality, and paddy and rice procurement by Perum Bulog. This study was conducted in three rice producing provinces, namely West Java, East Java and South Sulawesi. After implementation of RCP policy, profitability of rice farming increased, market prices for medium quality rose approaching the medium RCP, and premium rice price tended to decline but still stable close to RCP. Most rice sold in the markets shifted from medium to premium quality. Government rice procurement conducted by Bulog decreased significantly. Besides profit margins, lack of binding of broken grain criteria for medium and premium rice qualities and absence of certification regarding the differentiation of both qualities may affect rice quality shifting. It is suggested that RCP policy should implemented with clear and firm regulation on rice quality criteria. AbstrakBeras merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Dalam upaya menjaga stabilitas harga beras, pemerintah menetapkan patokan harga eceran tertinggi (HET) berdasarkan jenis beras dan wilayah edarnya. Kebijakan ini ditetapkan melalui Permendag No. 57 tahun 2017 yang berlaku sejak 1 September 2017. Kajian ini bertujuan untuk mengkaji implikasi kebijakan penerapan HET beras tersebut terhadap profitabilitas usahatani padi, harga beras di pasar tradisional dan modern, pergeseran kualitas beras yang diperdagangkan, dan penyerapan gabah-beras petani oleh Perum Bulog Kajian dilaksanakan di tiga provinsi sentra beras, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Kajian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa profitabilitas usahatani padi meningkat setelah penetapan HET beras;  harga beras medium cenderung naik mendekati batas HET medium, sedangkan harga beras premium cenderung menurun namun masih stabil tinggi mendekati batas HET premium; kualitas beras yang diperdagangkan sebagian  bermigrasi dari beras medium ke premium; dan pengadaan gabah pemerintah oleh Bulog  serapan gabah-beras petani oleh Bulog mengalami penurunan. Selain margin keuntungan, longgarnya kriteria butir patah beras medium dan premium serta belum adanya sertifikasi mengenai pembedaan kualitas medium dan premium ditengarai menjadi faktor migrasi kualitas beras yang diperdagangkan. Disarankan penetapan HET perlu disertai dengan pengaturan yang lebih tegas mengenai kriteria kualitas beras medium dan premium. Selain itu, pemerintah untuk mengawasi  kepatuhan pedagang, perlu dilakukan  akreditasi terhadap beras premium kemasan yang beredar di pasar.
为了维持大米价格的稳定,政府根据大米的质量和流通地区制定了大米价格上限(RCP)政策。该政策通过贸易部长条例第57/2017号发布,自2017年9月1日起生效。本研究旨在考察RCP政策对水稻种植的盈利能力、传统和现代市场的稻米价格、稻米品质的转变以及Perum Bulog对水稻和稻米采购的影响。本研究在西爪哇、东爪哇和南苏拉威西三个水稻生产省份进行。实施RCP政策后,水稻种植盈利能力提高,中质大米市场价格上涨,接近RCP,优质大米价格有下降趋势,但仍稳定在RCP附近。市场上出售的大多数大米从中等质量转向优质。Bulog进行的政府大米采购大幅减少。除了利润率之外,缺乏对中、优质稻米品质的碎粒标准约束,以及缺乏对这两种品质区分的认证,可能会影响稻米品质的转移。建议实施RCP政策,并对大米质量标准进行明确和严格的规定。[摘要]印度尼西亚,beras merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk。Dalam upaya menjaga stabilitas harga beras, peremininta menjaga patokan harga beras (HET), Dalam upamaya menjaga stabilitas harga beras, pereminta menjaga beras (HET), Dalam upamaya menjaga stabilitas harga beras。Kebijakan ini ditetapkan melalui Permendag 57号,2017年9月1日Kajian ini bertujuan untuk mengkaji implikasi kebijakan penerapan HET berhadap profabilit is usahatani padi, harga beras di pasar traditional and modern, pergeseran kualitas beras yang diperdagangkan, dan penyerapan gabah-beras petani oleh Perum Bulog Kajian dilaksanakan di tiga provinsi sentra beras, yitu爪哇Barat,爪哇Timur dan Sulawesi Selatan。喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓喀嚓Hasil kajian menunjukkan bahwa profitabilitas usahatani padi meningkat setelah penetapan heet beras;哈格贝拉斯中质,哈格贝拉斯中质,哈格贝拉斯中质,哈格贝拉斯中质,哈格贝拉斯中质,哈格贝拉斯中质,哈格贝拉斯中质,哈格贝拉斯中质,哈格贝拉斯中质;Kualitas beras Yang diperdagangkan sebagian bermigrasi dari beras medium ke premium;我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。Selain margin keuntungan, longgarnya标准,但patah beras中丹优质serta belum和sertifikasi mengenai和kualitas中丹优质ditengarai menjadi因素为migrasi kualitas beras yang diperdagangkan。中国天然气天然气天然气天然气天然气天然气分类标准为:中质、优质。Selain itu, permerintah untuk mengawasi kepatuhan pedagang, perlu dilakukan akreditasi terhadap beras premium kemasan yang beredar di pasar。
{"title":"Implikasi Kebijakan Harga Eceran Tertinggi Beras Terhadap Profitabilitas Usaha Tani Padi, Harga, Kualitas, serta Serapan Beras","authors":"Benny Rachman, Adang Agustian, Arif Syaifudin","doi":"10.21082/AKP.V17N1.2019.59-77","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/AKP.V17N1.2019.59-77","url":null,"abstract":"In order to maintain the stability of rice price the government establishes rice ceiling price (RCP) policy based on rice quality and distribution areas. This policy was issued through the Minister of Trade Regulation No. 57/2017 in effect since 1 September 2017. This study aims to examine the impact of RCP policy on profitability of rice farming, rice prices in traditional and modern markets, shift in rice quality, and paddy and rice procurement by Perum Bulog. This study was conducted in three rice producing provinces, namely West Java, East Java and South Sulawesi. After implementation of RCP policy, profitability of rice farming increased, market prices for medium quality rose approaching the medium RCP, and premium rice price tended to decline but still stable close to RCP. Most rice sold in the markets shifted from medium to premium quality. Government rice procurement conducted by Bulog decreased significantly. Besides profit margins, lack of binding of broken grain criteria for medium and premium rice qualities and absence of certification regarding the differentiation of both qualities may affect rice quality shifting. It is suggested that RCP policy should implemented with clear and firm regulation on rice quality criteria. AbstrakBeras merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Dalam upaya menjaga stabilitas harga beras, pemerintah menetapkan patokan harga eceran tertinggi (HET) berdasarkan jenis beras dan wilayah edarnya. Kebijakan ini ditetapkan melalui Permendag No. 57 tahun 2017 yang berlaku sejak 1 September 2017. Kajian ini bertujuan untuk mengkaji implikasi kebijakan penerapan HET beras tersebut terhadap profitabilitas usahatani padi, harga beras di pasar tradisional dan modern, pergeseran kualitas beras yang diperdagangkan, dan penyerapan gabah-beras petani oleh Perum Bulog Kajian dilaksanakan di tiga provinsi sentra beras, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Kajian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa profitabilitas usahatani padi meningkat setelah penetapan HET beras;  harga beras medium cenderung naik mendekati batas HET medium, sedangkan harga beras premium cenderung menurun namun masih stabil tinggi mendekati batas HET premium; kualitas beras yang diperdagangkan sebagian  bermigrasi dari beras medium ke premium; dan pengadaan gabah pemerintah oleh Bulog  serapan gabah-beras petani oleh Bulog mengalami penurunan. Selain margin keuntungan, longgarnya kriteria butir patah beras medium dan premium serta belum adanya sertifikasi mengenai pembedaan kualitas medium dan premium ditengarai menjadi faktor migrasi kualitas beras yang diperdagangkan. Disarankan penetapan HET perlu disertai dengan pengaturan yang lebih tegas mengenai kriteria kualitas beras medium dan premium. Selain itu, pemerintah untuk mengawasi  kepatuhan pedagang, perlu dilakukan  akreditasi terhadap beras premium kemasan yang beredar di pasar.","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129054224","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Kinerja Rantai Pasok, Dinamika, dan Pembentukan Harga Beras di Jawa Tengah 爪哇中部大米的性能、动态和形成
Pub Date : 2019-06-28 DOI: 10.21082/AKP.V17N1.2019.39-58
nFN Saptana, Emma Suryani, Emmy Darmawati
Rice supply chain from producers to consumers in Central Java Province is relatively extensive and it affects rice price establishment. This study aimed to assess rice production performance, dried paddy (GKG) conversion rate into rice, rice supply chain, dynamics of rice prices among seasons and markets, and rice price establishment. This research was conducted in 2018 in rice producing centers in Central Java, namely Sragen, Klaten and Demak Regencies. This province had a rice production surplus and it was marketed mostly to West Java and Jakarta provinces. Conversion rate from paddy to rice varies between 60-65% or an average of 62.74% depending on varieties grown, drying process, and harvesting machine condition. In general, there are six to seven actors in the rice supply chain. During the main harvest in rainy season, paddy and rice prices usually dropped due to abundant supply. However, during the harvest in rain season in 2017/2018, paddy and rice prices remained high. This case indicated that paddy and rice prices establishment were more determined by supply side. It can be concluded that shorten the rice supply chain will increase paddy price at farm level and reduce rice price at consumer level. To shorten the rice supply chain effectively, it is recommended that rice milling process to be done at the milling industry. AbstrakRantai pasok beras di Jawa Tengah dari tingkat produsen hingga konsumen masih cukup panjang. Kondisi ini berpengaruh pada pembentukan harga beras. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji kinerja produksi padi, besaran rendemen gabah kering giling (GKG) menjadi beras, kinerja rantai pasok gabah dan beras, dinamika harga beras antar musim dan pasar, dan pembentukan harga beras pada setiap tingkatan pelaku rantai pasok beras. Penelitian dilakukan tahun 2018 di lokasi sentra produksi padi Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Sragen, Klaten, dan Demak. Hasil kajian menunjukkan provinsi ini menghasilkan surplus beras yang dipasarkan terutama ke Jawa Barat dan Jakarta. Tingkat rendemen GKG menjadi beras bervariasi antara 60-65% atau rata-rata 62,74% tergantung varietas, proses pengeringan, dan kondisi mesin panen. Rantai pasok beras cukup panjang, sebanyak enam sampai tujuh pelaku. Sesuai pola yang umum dikenal, pada musim panen raya pada musim hujan (MH) harga gabah dan beras turun, namun pada musim panen raya MH 2017/2018 harga pangan ini tetap tinggi. Hal ini disebabkan pembentukan harga gabah dan beras lebih ditentukan oleh aspek pasokan dibandingkan aspek permintaan. Dari hasil penelitian ini disimpulkan pemangkasan rantai pasok gabah dan beras dari petani produsen ke konsumen dapat meningkatkan harga gabah di tingkat petani dan menurunkan harga beras di tingkat konsumen. Agar upaya pemotongan rantai pasok berjalan efektif, maka penggilingan gabah menjadi beras sebaiknya dilakukan di industri penggilingan padi.
中爪哇省从生产者到消费者的大米供应链相对广泛,这影响了大米价格的确定。本研究旨在评估水稻生产性能、稻谷转化率、稻米供应链、季节和市场间稻米价格动态以及稻米价格形成机制。这项研究于2018年在中爪哇的水稻生产中心,即斯拉根、克拉滕和德马克县进行。该省水稻产量过剩,主要销往西爪哇省和雅加达省。根据种植品种、干燥过程和收获机械条件的不同,水稻转化为水稻的转化率在60-65%之间,平均为62.74%。一般来说,大米供应链中有6到7个参与者。在雨季的主要收获季节,由于供应充足,稻谷和大米价格通常会下降。然而,在2017/2018年雨季收获期间,稻谷和大米价格仍然居高不下。该案例表明,水稻和大米价格的形成更多地取决于供给侧。由此可以得出,缩短大米供应链将提高农民层面的大米价格,降低消费者层面的大米价格。为了有效缩短大米供应链,建议在大米加工行业进行大米加工。[摘要]泛泰国社会主义运动在爪哇的发展和发展中起着重要的作用。Kondisi ini berpengaruh padpenbentukan harga beras。图:penpenelitian adalah untuk mengkaji kinerja产品,besaran rendemen gabah kering giling (GKG) menjadi beras, kinerja rantai pask gabah dan beras, dinamika harga beras antar musil dan pasar, dan penbentukan harga beras pada settingkatan pelaku rantai pasok beras。Penelitian dilakukan tahun 2018 i lokasi sentra产品在爪哇登加省(Jawa Tengah) yitu kabupten Sragen, Klaten, dan danmak。哈西尔-加加尼-孟哈西尔-加加尼-孟哈西尔-加加尼省富余beras yang dipasarkan terutama ke爪哇巴拉特丹雅加达。Tingkat renmen GKG menjadi beras bervariasi antara 60-65% atau rata- 62,74% tergantong品种,加工pengeringan, dan kondisi mesin panen。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Sesuai pola yang umum dikenal, pada穆斯林panen raya pada穆斯林hujan (MH) harga gabah dan beras turun, namun pada穆斯林panen raya MH 2017/2018 harga pangan ini tetap tinggi。Hal ini disebabkan pembentukan harga gabah dan beras lebih ditentukan oleh asokan dibandingkan aspermintaan。这句话的意思是说:“我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是我的意思。”琼瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶瑶。
{"title":"Kinerja Rantai Pasok, Dinamika, dan Pembentukan Harga Beras di Jawa Tengah","authors":"nFN Saptana, Emma Suryani, Emmy Darmawati","doi":"10.21082/AKP.V17N1.2019.39-58","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/AKP.V17N1.2019.39-58","url":null,"abstract":"Rice supply chain from producers to consumers in Central Java Province is relatively extensive and it affects rice price establishment. This study aimed to assess rice production performance, dried paddy (GKG) conversion rate into rice, rice supply chain, dynamics of rice prices among seasons and markets, and rice price establishment. This research was conducted in 2018 in rice producing centers in Central Java, namely Sragen, Klaten and Demak Regencies. This province had a rice production surplus and it was marketed mostly to West Java and Jakarta provinces. Conversion rate from paddy to rice varies between 60-65% or an average of 62.74% depending on varieties grown, drying process, and harvesting machine condition. In general, there are six to seven actors in the rice supply chain. During the main harvest in rainy season, paddy and rice prices usually dropped due to abundant supply. However, during the harvest in rain season in 2017/2018, paddy and rice prices remained high. This case indicated that paddy and rice prices establishment were more determined by supply side. It can be concluded that shorten the rice supply chain will increase paddy price at farm level and reduce rice price at consumer level. To shorten the rice supply chain effectively, it is recommended that rice milling process to be done at the milling industry. AbstrakRantai pasok beras di Jawa Tengah dari tingkat produsen hingga konsumen masih cukup panjang. Kondisi ini berpengaruh pada pembentukan harga beras. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji kinerja produksi padi, besaran rendemen gabah kering giling (GKG) menjadi beras, kinerja rantai pasok gabah dan beras, dinamika harga beras antar musim dan pasar, dan pembentukan harga beras pada setiap tingkatan pelaku rantai pasok beras. Penelitian dilakukan tahun 2018 di lokasi sentra produksi padi Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Sragen, Klaten, dan Demak. Hasil kajian menunjukkan provinsi ini menghasilkan surplus beras yang dipasarkan terutama ke Jawa Barat dan Jakarta. Tingkat rendemen GKG menjadi beras bervariasi antara 60-65% atau rata-rata 62,74% tergantung varietas, proses pengeringan, dan kondisi mesin panen. Rantai pasok beras cukup panjang, sebanyak enam sampai tujuh pelaku. Sesuai pola yang umum dikenal, pada musim panen raya pada musim hujan (MH) harga gabah dan beras turun, namun pada musim panen raya MH 2017/2018 harga pangan ini tetap tinggi. Hal ini disebabkan pembentukan harga gabah dan beras lebih ditentukan oleh aspek pasokan dibandingkan aspek permintaan. Dari hasil penelitian ini disimpulkan pemangkasan rantai pasok gabah dan beras dari petani produsen ke konsumen dapat meningkatkan harga gabah di tingkat petani dan menurunkan harga beras di tingkat konsumen. Agar upaya pemotongan rantai pasok berjalan efektif, maka penggilingan gabah menjadi beras sebaiknya dilakukan di industri penggilingan padi.","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126814893","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Analisis Sumber-Sumber Pertumbuhan Produksi Kedelai 分析大豆产量的增长资源
Pub Date : 2018-12-31 DOI: 10.21082/AKP.V16N2.2018.89-109
S. Suhartini
The source of growth in the production of soybeans can be derived from the increase in harvested area and increased productivity. This paper aims to analyze the sources of growth in the production of soybeans, analyze the possible production increase of soybeans that resulted from each sources of production growth, and that its contribution to the increase of national production. Data used in the study were secondary data collected from various relevant agencies was at national level with two provinces, namely West Java and West Nusa Tenggara as case study. Results of this study concluded that the source of soybean production growth was mostly from the increase harvested area. The possibility of soybean production increase in Java is relatively low and for that reason Jawa should be less priority than the other. AbstrakSumber pertumbuhan produksi kedelai secara garis besar berasal dari peningkatan luas panen dan peningkatan produktivitas. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis berbagai sumber pertumbuhan produksi kedelai di berbagai wilayah Indonesia, peluang peningkatan produksi kedelai dari berbagai sumber pertumbuhan, dan sumbangannya terhadap peningkatan produksi. Data yang digunakan adalah data sekunder dari berbagai instansi terkait. Cakupan kajian ini bersifat nasional dengan mengambil kasus di sentra produksi kedelai yaitu Provinsi Jawa Barat dan Provinsi NTB. Hasil kajian menyimpulkan bahwa sebagian besar pertumbuhan produksi kedelai lebih disebabkan oleh peningkatan luas panen. Peluang peningkatan produksi kedelai umumnya relatif kecil di Pulau Jawa karena produktivitas yang dicapai petani telah sangat mendekati potensi produktivitas yang tersedia. Oleh karena itu upaya peningkatan produksi kedelai yang ditempuh melalui program peningkatan produktivitas seyogyanya lebih diutamakan di luar Pulau Jawa.
大豆产量增长的来源可以来自收获面积的增加和生产力的提高。本文旨在分析大豆产量增长的来源,分析每种产量增长来源可能导致的大豆产量增长,以及其对国家产量增长的贡献。研究中使用的数据是从各个相关机构收集的二手数据,在国家一级以两个省,即西爪哇和西努沙登加拉为案例研究。研究结果表明,大豆产量增长的主要来源是收获面积的增加。爪哇大豆产量增加的可能性相对较低,因此爪哇不应优先于其他地区。[摘要]我国农副产品的分类是:农副产品、农副产品、农副产品、农副产品和农副产品。tuisan ini bertujuan untuk menganalis berbagai sumber pertumbuhan produksi kedelai di berbagai wilayah Indonesia, peruang peningkatan produksi kedelai dari berbagai sumber pertumbuhan, dan sumbangannya terhadap peningkatan produksi。数据yang digunakan adalah数据sekunder dari berbagai instanterkait。Cakupan kajian ini bersifat阵线dengan mengambil kasus di日产森特拉produksi kedelai yaitu Provinsi Jawa强烈阵雨丹Provinsi“挪威通讯社”星期六报导。Hasil kajian menypulkan bahwa sebagian besar pertumbuhan produksi kedelai lebih disebabkan oleh peningkatan luas panen。槟榔屿peningkatan productksi kedelai umumnya相对而言,爪哇岛karea producttivitas yang dicapai petani telah sangat mendekati potentii producttivitas yang tersedia。在爪哇岛上,我发现了一种新方法,那就是在爪哇岛上生产一种新产品。
{"title":"Analisis Sumber-Sumber Pertumbuhan Produksi Kedelai","authors":"S. Suhartini","doi":"10.21082/AKP.V16N2.2018.89-109","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/AKP.V16N2.2018.89-109","url":null,"abstract":"The source of growth in the production of soybeans can be derived from the increase in harvested area and increased productivity. This paper aims to analyze the sources of growth in the production of soybeans, analyze the possible production increase of soybeans that resulted from each sources of production growth, and that its contribution to the increase of national production. Data used in the study were secondary data collected from various relevant agencies was at national level with two provinces, namely West Java and West Nusa Tenggara as case study. Results of this study concluded that the source of soybean production growth was mostly from the increase harvested area. The possibility of soybean production increase in Java is relatively low and for that reason Jawa should be less priority than the other. AbstrakSumber pertumbuhan produksi kedelai secara garis besar berasal dari peningkatan luas panen dan peningkatan produktivitas. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis berbagai sumber pertumbuhan produksi kedelai di berbagai wilayah Indonesia, peluang peningkatan produksi kedelai dari berbagai sumber pertumbuhan, dan sumbangannya terhadap peningkatan produksi. Data yang digunakan adalah data sekunder dari berbagai instansi terkait. Cakupan kajian ini bersifat nasional dengan mengambil kasus di sentra produksi kedelai yaitu Provinsi Jawa Barat dan Provinsi NTB. Hasil kajian menyimpulkan bahwa sebagian besar pertumbuhan produksi kedelai lebih disebabkan oleh peningkatan luas panen. Peluang peningkatan produksi kedelai umumnya relatif kecil di Pulau Jawa karena produktivitas yang dicapai petani telah sangat mendekati potensi produktivitas yang tersedia. Oleh karena itu upaya peningkatan produksi kedelai yang ditempuh melalui program peningkatan produktivitas seyogyanya lebih diutamakan di luar Pulau Jawa.","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121745728","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Dinamika dan Faktor Berpengaruh terhadap Pendapatan Rumah Tangga Perdesaan 对农村家庭收入的影响
Pub Date : 2018-12-31 DOI: 10.21082/AKP.V16N2.2018.131-145
S. Susilowati
The increase in rural household income is an integrand part of the ultimate objective of agricultural development. This paper aims to examine the dynamics of revenue and faktors that influence the various agro-ecosystem and different commodity base in rural areas. The data used is Patanas data’s the time period 2007-2015 taking into account the agro-ecosystem-based wetland rice based dry land crops / vegetables, plantation-based dry land. In general, the study results show that: (a) The level of income has increased and the role of agriculture sektor income remained a dominant role; (b) Faktors causing the dynamics and the role of the agricultural sektor revenues include the availability of and access to technology, the profitability of farming, plantation crops are relatifly old, pace of product development and the creation of added value. The implication is required to optimize and harmonize the development of modern agriculture, revitalization of informal non-agricultural sektor in rural areas, and economic integration of rural-urban in perspective agricultural/rural transformation economic AbstrakPeningkatan pendapatan rumah tangga perdesaan merupakan bagian integral dari sasaran akhir pembangunan pertanian. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dinamika pendapatan dan faktor yang mempengaruhinya pada berbagai agroekosistem dan basis komoditas yang berbeda di daerah perdesaan. Data yang digunakan adalah data survey Patanas rentang waktu 2007-2015 pada agroekosistem lahan sawah berbasis padi, lahan kering berbasis palawija/sayuran, dan lahan kering berbasis perkebunan. Metoda analisis secara deskriptif kualitatif dan tabulasi. Secara umum, hasil kajian menunjukkan bahwa: (a) Tingkat pendapatan mengalami peningkatan dan peran pendapatan sektor pertanian tetap memegang peran dominan; (b) Faktor penyebab dinamika dan peran pendapatan sektor pertanian diantaranya adalah ketersediaan dan akses teknologi, profitabilitas usahatani, tanaman perkebunan yang relatif tua, ketertinggalan pengembangan produk dan penciptaan nilai tambah. Implikasinya adalah dibutuhkan optimalisasi dan harmonisasi pengembangan pertanian modern, revitalisasi sektor informal nonpertanian di perdesaan, dan integrasi ekonomi desa-kota dalam perspektif transfiormasi ekonomi petanian/perdesaan.
农民家庭收入的增加是农业发展最终目标的重要组成部分。本文旨在研究影响农村各种农业生态系统和不同商品基础的收入动态和因素。使用的数据是Patanas 2007-2015年期间的数据,考虑了以农业生态系统为基础的湿地、以水稻为基础的旱地作物/蔬菜、以种植园为基础的旱地。总的来说,研究结果表明:(a)收入水平有所提高,农业部门收入的作用仍然占主导地位;(b)造成农业部门收入的动力和作用的因素包括技术的提供和获得、农业的盈利能力、种植作物相对较老、产品开发的速度和创造附加价值。这对优化和协调现代农业的发展、农村非正规非农部门的振兴以及城乡经济一体化具有重要意义。农业生态系统的基本要素是农业生态系统的基本要素,即农业生态系统。数据yang digunakan adalah数据调查Patanas rentang waktu 2007-2015帕达农业生态系统lahan sawah berbasis padi, lahan kering berbasis palawija/sayuran, dan lahan kering berbasis perkebunan。元数据分析、定性分析和表列分析。Secara umum, hasil kajian menunjukkan bahwa:(a) Tingkat pendapatan mengalami peningkatan danperan pendapatan sector peran tetap memegang peran dominan;(b)生产技术、利润、生产技术、生产技术、生产技术、生产技术、生产技术、生产技术、生产技术、生产技术、生产技术、生产技术、生产技术、生产技术和生产技术。impikasinya adalah dibutuhkan optimalisasi dan harmonisasi pengembangan perdesan现代,振兴部门非正式的非pertanian di perdesan, dan integrasi economic desa-kota dalam透视转型的masi economic pertanian / perdesan。
{"title":"Dinamika dan Faktor Berpengaruh terhadap Pendapatan Rumah Tangga Perdesaan","authors":"S. Susilowati","doi":"10.21082/AKP.V16N2.2018.131-145","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/AKP.V16N2.2018.131-145","url":null,"abstract":"The increase in rural household income is an integrand part of the ultimate objective of agricultural development. This paper aims to examine the dynamics of revenue and faktors that influence the various agro-ecosystem and different commodity base in rural areas. The data used is Patanas data’s the time period 2007-2015 taking into account the agro-ecosystem-based wetland rice based dry land crops / vegetables, plantation-based dry land. In general, the study results show that: (a) The level of income has increased and the role of agriculture sektor income remained a dominant role; (b) Faktors causing the dynamics and the role of the agricultural sektor revenues include the availability of and access to technology, the profitability of farming, plantation crops are relatifly old, pace of product development and the creation of added value. The implication is required to optimize and harmonize the development of modern agriculture, revitalization of informal non-agricultural sektor in rural areas, and economic integration of rural-urban in perspective agricultural/rural transformation economic AbstrakPeningkatan pendapatan rumah tangga perdesaan merupakan bagian integral dari sasaran akhir pembangunan pertanian. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dinamika pendapatan dan faktor yang mempengaruhinya pada berbagai agroekosistem dan basis komoditas yang berbeda di daerah perdesaan. Data yang digunakan adalah data survey Patanas rentang waktu 2007-2015 pada agroekosistem lahan sawah berbasis padi, lahan kering berbasis palawija/sayuran, dan lahan kering berbasis perkebunan. Metoda analisis secara deskriptif kualitatif dan tabulasi. Secara umum, hasil kajian menunjukkan bahwa: (a) Tingkat pendapatan mengalami peningkatan dan peran pendapatan sektor pertanian tetap memegang peran dominan; (b) Faktor penyebab dinamika dan peran pendapatan sektor pertanian diantaranya adalah ketersediaan dan akses teknologi, profitabilitas usahatani, tanaman perkebunan yang relatif tua, ketertinggalan pengembangan produk dan penciptaan nilai tambah. Implikasinya adalah dibutuhkan optimalisasi dan harmonisasi pengembangan pertanian modern, revitalisasi sektor informal nonpertanian di perdesaan, dan integrasi ekonomi desa-kota dalam perspektif transfiormasi ekonomi petanian/perdesaan.","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123638546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Keragaan Konsumsi Pangan Hewani Berdasarkan Wilayah dan Pendapatan di Tingkat Rumah Tangga 基于地区和家庭收入的动物饮食失调
Pub Date : 2018-12-31 DOI: 10.21082/AKP.V16N2.2018.147-163
Mewa Ariani, Achmad Suryana, S. Suhartini, H. P. Saliem
Consumption of animal food sources at the right amount is needed to help overcome nutrition problems, including stunting. Related to provision of animal food sources, Ministry of Agriculture has expanded the target of self sufficiency from beef only to animal protein from livestock. Related to this event, it is needed accurate information on consumption pattern of this food group. Objective of this writing is to present results of analyses on animal food consumption at household level identified by region and income class. Source of data used was Susenas 2014 from Statistic Indonesia with national coverage. Results of the analyses showed that participation rate and animal food consumption per capita were high at urban and highest income class households. At aggregate level, consumption per capita of livestock and fishery products by urban household were higher than that in rural areas. Type of animal food frequently consumed were broiler eggs, broiler chicken, and mackerel/tuna/skipjack. On the average, per capita beef consumption and consumption participation rate were low. Recommendation of this study is that efforts to achieve animal protein self sufficiency are done through intensification program on production and product development of livestock and fishery based products, development of infrastructure and marketing institution to expedite animal products’ distribution, maintain affordable and stable prices of animal protein sources, and intensive promotion of the importance of animal protein consumption in the context of diverse, nutritious balanced, and safe food pattern. AbstrakKonsumsi pangan sumber protein hewani dalam jumlah cukup diperlukan untuk membantu mengatasi berbagai permasalahan gizi, termasuk stunting. Terkait penyediaan pangan sumber protein hewani, Kementerian Pertanian memperluas sasaran swasembada dari hanya daging sapi menjadi protein hewani asal ternak. Sehubungan dengan itu, diperlukan informasi yang akurat terkait pola konsumsi kelompok pangan ini. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menyajikan hasil analisis berbagai pola konsumsi pangan hewani di tingkat rumah tangga yang dikaji berdasarkan kelas pendapatan dan wilayah tempat tinggal. Sumber data yang digunakan adalah hasil Susenas tahun 2014 dari BPS dengan cakupan nasional. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat partisipasi dan besaran konsumsi pangan hewani tinggi pada rumah tangga di perkotaan dan pada rumah tangga berpendapatan tinggi. Secara aggregat, konsumsi produk peternakan dan perikanan di perkotaan lebih tinggi dibandingkan di pedesaan. Jenis pangan hewani yang banyak dikonsumsi adalah telur ayam ras, daging ayam ras dan ikan tongkol/tuna/cakalang. Rata-rata konsumsi daging sapi/kapita sangat rendah dan angka partisipasi konsumsi juga rendah. Disarankan upaya pencapaian swasembada protein hewani dilakukan melalui intensifikasi peningkatan produksi dan pengembangan produk pangan asal ternak dan ikan, pengembangan prasarana dan kelembagaan pemasar
需要适量食用动物性食物来帮助克服营养问题,包括发育迟缓。在提供动物食品来源方面,农业部已将自给自足的目标从仅供应牛肉扩大到来自牲畜的动物蛋白。与此事件相关,需要准确的信息来了解这一食物群体的消费模式。这篇文章的目的是介绍按地区和收入阶层确定的家庭一级动物食品消费的分析结果。使用的数据来源是印度尼西亚统计局2014年的Susenas,覆盖全国。分析结果表明,城市和最高收入阶层家庭的参与率和人均动物食品消费量都很高。从总体上看,城镇家庭人均畜产品和水产品消费量高于农村家庭。经常食用的动物性食品类型是肉鸡蛋、肉鸡和鲭鱼/金枪鱼/鲣鱼。人均牛肉消费量和消费参与率均较低。本研究的建议是,通过加强畜产品和渔业产品的生产和产品开发,发展基础设施和营销机构以加快动物产品的销售,保持动物蛋白来源的可负担和稳定的价格,以及在多样化、营养均衡的背景下大力宣传动物蛋白消费的重要性,努力实现动物蛋白自给自足。以及安全的食物模式。【摘要】发育迟缓,发育迟缓,发育迟缓。Terkait penyediaan pangan number protein hewani, Kementerian Pertanian memperluas sasaran swasembada dari hanya daaging sapi menjadi protein hewani asanal ternak。在此基础上,我们进一步了解了中国的发展趋势。中国日报网:中国日报网:中国日报网:中国日报网:中国日报网:中国日报网:中国日报网:中国日报网:夏季数据yang digunakan adalah hasil Susenas tahun 2014 dari BPS dengan cakupan national。Hasil分析menunjukkan bahwa tingkat partisipasi dan besaran konsumsi pangan hewani tingi pah rumah tangga di perkotaan pah rumah tanga berpendapatan tinggi。Secara aggregate, konsumsi product peternakan dan perikanan di perkotaan lebih tinggi dibandingkan di pedesaan。Jenis pangan hewani yang banyak dikonsumsi adalah telur ayam ras, daging ayam ras dan ikkan tongkol/tuna/cakalang。Rata-rata konsumsi daging sapi/kapita sangat rendah dan angka partisipasi konsumsi juga rendah。Disarankan upaya pencapaian swasembada蛋白hewani dilakukan melalui intensifii peningkatan produksi dan pengembangan produck pangan asal ternak danikan, pengembangan prasarana dan kelembagaan pemasaran untuk member lancar distribusi, menjaga harga wajar serta stabil, dan promosi yang intensiati pentingnya makan number pangan protein hewani dalam konteks pola makan beragam bergizi seimbang danaman。
{"title":"Keragaan Konsumsi Pangan Hewani Berdasarkan Wilayah dan Pendapatan di Tingkat Rumah Tangga","authors":"Mewa Ariani, Achmad Suryana, S. Suhartini, H. P. Saliem","doi":"10.21082/AKP.V16N2.2018.147-163","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/AKP.V16N2.2018.147-163","url":null,"abstract":"Consumption of animal food sources at the right amount is needed to help overcome nutrition problems, including stunting. Related to provision of animal food sources, Ministry of Agriculture has expanded the target of self sufficiency from beef only to animal protein from livestock. Related to this event, it is needed accurate information on consumption pattern of this food group. Objective of this writing is to present results of analyses on animal food consumption at household level identified by region and income class. Source of data used was Susenas 2014 from Statistic Indonesia with national coverage. Results of the analyses showed that participation rate and animal food consumption per capita were high at urban and highest income class households. At aggregate level, consumption per capita of livestock and fishery products by urban household were higher than that in rural areas. Type of animal food frequently consumed were broiler eggs, broiler chicken, and mackerel/tuna/skipjack. On the average, per capita beef consumption and consumption participation rate were low. Recommendation of this study is that efforts to achieve animal protein self sufficiency are done through intensification program on production and product development of livestock and fishery based products, development of infrastructure and marketing institution to expedite animal products’ distribution, maintain affordable and stable prices of animal protein sources, and intensive promotion of the importance of animal protein consumption in the context of diverse, nutritious balanced, and safe food pattern. AbstrakKonsumsi pangan sumber protein hewani dalam jumlah cukup diperlukan untuk membantu mengatasi berbagai permasalahan gizi, termasuk stunting. Terkait penyediaan pangan sumber protein hewani, Kementerian Pertanian memperluas sasaran swasembada dari hanya daging sapi menjadi protein hewani asal ternak. Sehubungan dengan itu, diperlukan informasi yang akurat terkait pola konsumsi kelompok pangan ini. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menyajikan hasil analisis berbagai pola konsumsi pangan hewani di tingkat rumah tangga yang dikaji berdasarkan kelas pendapatan dan wilayah tempat tinggal. Sumber data yang digunakan adalah hasil Susenas tahun 2014 dari BPS dengan cakupan nasional. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat partisipasi dan besaran konsumsi pangan hewani tinggi pada rumah tangga di perkotaan dan pada rumah tangga berpendapatan tinggi. Secara aggregat, konsumsi produk peternakan dan perikanan di perkotaan lebih tinggi dibandingkan di pedesaan. Jenis pangan hewani yang banyak dikonsumsi adalah telur ayam ras, daging ayam ras dan ikan tongkol/tuna/cakalang. Rata-rata konsumsi daging sapi/kapita sangat rendah dan angka partisipasi konsumsi juga rendah. Disarankan upaya pencapaian swasembada protein hewani dilakukan melalui intensifikasi peningkatan produksi dan pengembangan produk pangan asal ternak dan ikan, pengembangan prasarana dan kelembagaan pemasar","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123010704","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 20
期刊
Analisis Kebijakan Pertanian
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1