首页 > 最新文献

Analisis Kebijakan Pertanian最新文献

英文 中文
Perdagangan Antarpulau Komoditas Cabai di Indonesia: Dinamika Produksi dan Stabilitas Harga 印尼辣椒岛贸易:生产动态和价格稳定性
Pub Date : 2018-12-31 DOI: 10.21082/AKP.V16N2.2018.111-129
H. Supriadi, W. Sejati
The Study of Inter-island Trade (PAP) of chilli commodities is carried out with the aim of analyzing trade performance, as well as formulating policy alternatives that support the development of chili commodities. The study was conducted in 2016 in Central Java, West Java and West Sumatra. The analytical method used is quantitative descriptive analysis related toPAP distribution patterns, policies on regulation, marketing networks and price transmission elasticity. The results showed that chilli production increased sharply in the province of West Java, while in Central Java, West Sumatra, Lampung and other provinces relatively slow increases due to disease problems and limited land. The stabilization of red chili production on the islands of Java and West Sumatra greatly determines price stability in other regions. Chili production in West Sumatra still does not meet demand, where the distribution of chili from DIY and Central Java to West Sumatra Province tends to increase more than the out-flow of chili from   the province. The government has attempted to stabilize the price of red chili, maintain a balance between the regions of surplus and deficit, and minimize the price disparity between regions, but so far it has not been successful due to the constraints of low production so that demand is not met and high transportation costs. The development of an agribusiness station (STA) such as in West Java has not been effective in accommodating and marketing the results of farmers because marketing has been controlled by large traders who are capable of PAP.In general, several factors that make low prices and price fluctuations at the farm level are caused by the varying quality of products produced by farmers, increased production costs, information that is not symmetrical and low bargaining power by marketers. Java island because prices in Java determine prices in other regions, especially in Java, Sumatra and Kalimantan. Vertical coordination and marketing contracts can be used as a risk management tool for income and prices because there are provisions on the selling price for farmers AbstrakStudi Perdagangan Antar Pulau (PAP) komoditas cabai dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kinerja perdagangan, serta merumuskan alternatif kebijakan yang mendukung pengembangan komoditas cabai. Penelitian dilakukan pada tahun 2016 di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Barat. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif terkait pola distribusi PAP, kebijakan terhadap regulasi, jaringan pemasaran, dan elastisitas transmisi harga. Hasil penelitian menunjukkan produksi cabai meningkat secara tajam di Provinsi Jawa Barat, sedangkan di Jawa Tengah, Sumatera Barat, Lampung, dan provinsi lainnya relatif lambat kenaikannya karena masalah penyakit dan keterbatasan lahan. Stabilisasi produksi cabai merah di pulau Jawa dan Sumatera Barat sangat menentukan stabilitas harga di wilayah lain. Produksi cabai di Sumatera Barat masih belum mem
辣椒商品岛屿间贸易研究(PAP)的目的是分析贸易绩效,以及制定支持辣椒商品发展的政策选择。该研究于2016年在中爪哇、西爪哇和西苏门答腊进行。所采用的分析方法是对toPAP的分布模式、监管政策、营销网络和价格传递弹性进行定量描述性分析。结果表明,西爪哇省的辣椒产量大幅增长,而中爪哇省、西苏门答腊省、楠榜省和其他省份由于疾病问题和土地有限,增长相对缓慢。爪哇岛和西苏门答腊岛红辣椒产量的稳定在很大程度上决定了其他地区价格的稳定。西苏门答腊省的辣椒产量仍然不能满足需求,从DIY和中爪哇向西苏门答腊省的辣椒分配往往比从该省流出的辣椒增加得多。政府试图稳定红辣椒的价格,保持盈余和赤字地区之间的平衡,并尽量减少地区之间的价格差距,但到目前为止,由于产量低,无法满足需求和运输成本高的限制,它并没有成功。在西爪哇建立农业综合企业站(STA)并没有有效地容纳和销售农民的成果,因为销售由能够进行PAP的大型贸易商控制。一般来说,造成农场一级价格低和价格波动的几个因素是由农民生产的产品质量参差不齐、生产成本增加、信息不对称以及营销商议价能力低造成的。因为爪哇岛的价格决定了其他地区的价格,尤其是爪哇岛、苏门答腊岛和加里曼丹岛。垂直协调和营销合同可以作为收入和价格的风险管理工具,因为它对农民的销售价格有规定。[摘要][footnoter.com] [footnoter.com]Penelitian dilakukan pada tahun 2016 di爪哇登加,爪哇巴拉特和苏门答腊巴拉特。方法分析杨迪古纳坎adalah分析工具,定量分析terkatiit pola distribution, PAP, kebiakan terhadap regulasi, jaringan pemasaran, danelastisitas transmisharga。Hasil penelitian menunjukkan produksi cabai meningkat secara tajam di Provinsi爪哇巴拉特,sedangkan di爪哇登加,苏门答腊巴拉特,楠榜,dan Provinsi lainnya relativelamat kenaikannya karena masalah penyakit dan keterbatasan lahan。爪哇岛和苏门答腊岛的稳定产品是由爪哇岛和苏门答腊岛的稳定产品组成的。产品为苏门答腊的cabai di Barat masih belum memenuhi permintaan, dimana Arus分销为cabai dari DIY dan Jawa tengke province .苏门答腊的Barat cenderung mengkat lebih banyak dari pada yang keluar province。Pemerintah telah berupaya untuk stabilisasharga cabai meran, menjaga keseimbangan antara daerah盈余和赤字,serta成员berkececdisparitas harga antar daerah, akan tetapi sejauh ini belum berhasil kendala rendahnya producksi seingga permintaan kurang terpenuhi dantingginya biaya transporttasi pengangkutan。马来西亚农业科学研究所(STA)的研究结果表明,马来西亚农业科学研究所(STA)的研究结果表明,马来西亚农业科学研究所(STA)的研究结果表明,马来西亚农业科学研究所(STA)的研究结果表明,马来西亚农业科学研究所(PAP)的研究结果表明,马来西亚农业科学研究所(PAP)的研究结果是正确的。Secara umum beberapa ftor yang menjadikan rendahnya harga dan fluktuasi harga di tingkat petani disebabka oleh beragamya kuallitas product yang dihasilkan oleh petani,脑膜炎katya biduksi, informasi yang tidak simetri dan rendahnya daya tawar oleh pelaku pemasaran。爪哇,苏门答腊岛,加里曼丹,苏门答腊岛。Koordinasi vertical dan kontrak pemasaran dapat digunakan sebagai almanagemen visiko pendapatan danharga karena ada ketentuan harga jual bagi petani。
{"title":"Perdagangan Antarpulau Komoditas Cabai di Indonesia: Dinamika Produksi dan Stabilitas Harga","authors":"H. Supriadi, W. Sejati","doi":"10.21082/AKP.V16N2.2018.111-129","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/AKP.V16N2.2018.111-129","url":null,"abstract":"The Study of Inter-island Trade (PAP) of chilli commodities is carried out with the aim of analyzing trade performance, as well as formulating policy alternatives that support the development of chili commodities. The study was conducted in 2016 in Central Java, West Java and West Sumatra. The analytical method used is quantitative descriptive analysis related toPAP distribution patterns, policies on regulation, marketing networks and price transmission elasticity. The results showed that chilli production increased sharply in the province of West Java, while in Central Java, West Sumatra, Lampung and other provinces relatively slow increases due to disease problems and limited land. The stabilization of red chili production on the islands of Java and West Sumatra greatly determines price stability in other regions. Chili production in West Sumatra still does not meet demand, where the distribution of chili from DIY and Central Java to West Sumatra Province tends to increase more than the out-flow of chili from   the province. The government has attempted to stabilize the price of red chili, maintain a balance between the regions of surplus and deficit, and minimize the price disparity between regions, but so far it has not been successful due to the constraints of low production so that demand is not met and high transportation costs. The development of an agribusiness station (STA) such as in West Java has not been effective in accommodating and marketing the results of farmers because marketing has been controlled by large traders who are capable of PAP.In general, several factors that make low prices and price fluctuations at the farm level are caused by the varying quality of products produced by farmers, increased production costs, information that is not symmetrical and low bargaining power by marketers. Java island because prices in Java determine prices in other regions, especially in Java, Sumatra and Kalimantan. Vertical coordination and marketing contracts can be used as a risk management tool for income and prices because there are provisions on the selling price for farmers AbstrakStudi Perdagangan Antar Pulau (PAP) komoditas cabai dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kinerja perdagangan, serta merumuskan alternatif kebijakan yang mendukung pengembangan komoditas cabai. Penelitian dilakukan pada tahun 2016 di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Barat. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif terkait pola distribusi PAP, kebijakan terhadap regulasi, jaringan pemasaran, dan elastisitas transmisi harga. Hasil penelitian menunjukkan produksi cabai meningkat secara tajam di Provinsi Jawa Barat, sedangkan di Jawa Tengah, Sumatera Barat, Lampung, dan provinsi lainnya relatif lambat kenaikannya karena masalah penyakit dan keterbatasan lahan. Stabilisasi produksi cabai merah di pulau Jawa dan Sumatera Barat sangat menentukan stabilitas harga di wilayah lain. Produksi cabai di Sumatera Barat masih belum mem","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"103 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115762980","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
Strategi Pengembangan Agrowisata dalam Mendukung Pembangunan Pertanian - Studi Kasus di Desa Wisata Kaligono (Dewi Kano) Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo 旅游发展战略促进农业发展——卡利戈(Dewi Kano)普沃雷霍省旅游案例研究
Pub Date : 2018-12-31 DOI: 10.21082/AKP.V16N2.2018.165-184
Siwi Harning Pambudi, nFN Sunarto, Prabang Setyono
Desa Wisata Kaligono (Dewi Kano) is one of the tourist village located in the west of Menoreh hill. There are some agriculture potentials, such as: mangosteen, durian, and Etawa goat (PE). The main crops commodity, mangosteen and durian, is not fully developed yet. It requires planning in developing its potentials. The Shift of Economic Structure from agricultural sector to industry sector which is happened in these recent ten years has the effect on PDRB of the regency. Kaligesing district is set as an agropolitan development area according to RTRW of the regency; it is strategically settled as a chance to develop tourism of Dewi Kano. This research objectives were: to gain information about villagers perception concerning to the plan of developing an agro-tourism area in Dewi Kano, to find out the impact of agro-tourism, and to formulate the strategy in developing the agro-tourism. Observation, interview, questionnaire, and SWOT analysis were used in formulating the agro-tourism development strategy of Dewi Kano area. The results of the research show that villagers of Dewi Kano are supporting the plan of developing their area as an agro-tourism; this is seen from their perceptions which tend to agree, because they understand that agro-tourism development can give benefits in ecology, economy, social, and management. The strategy which can be applied in developing agro-tourism of Dewi Kano is a progressive strategy; it means, the research location is in a great condition, so it will be well-developed by maximizing the chances. AbstrakDesa Wisata Kaligono (Dewi Kano) adalah salah satu desa wisata di sebelah barat pegunungan Menoreh. Potensi-potensi pertanian yang dimiliki desa Kaligono antara lain buah manggis, durian dan kambing peranakan etawa (PE). Komoditas hasil pertanian manggis dan durian belum digarap secara maksimal sehingga perlu adanya perencanaan dalam pengembangan potensi tersebut. Pergeseran struktur ekonomi dari sektor pertanian ke sektor industri dan jasa selama 10 tahun terakhir mempengaruhi PDRB kabupaten. Kecamatan Kaligesing ditetapkan sebagai kawasan pengembangan agropolitan sesuai dengan RTRW Kabupaten dan isu strategis yang berkembang merupakan sebuah peluang untuk mengembangkan agrowisata di Dewi Kano. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat Dewi Kano terhadap rencana pengembangan sebuah kawasan agrowisata Dewi Kano, mengetahui dampak pengembangan agrowisata dan merumuskan strategi pengembangan agrowisatanya. Metode penelitian melalui observasi, wawancara dan kuisioner dan analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan agrowisata di Dewi Kano. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Dewi Kano mendukung dalam perencanaan pengembangan daerahnya sebagai kawasan agrowisata dilihat dari persepsi masyarakat yang cenderung setuju dalam upaya tersebut karena dapat memberikan dampak terhadap upaya pembangunan pertanian berkelanjutan dari sudut pandang ekologi, sosial, ekonomi dan pengelol
Desa Wisata Kaligono (Dewi Kano)是位于Menoreh山西部的旅游村之一。有一些农业潜力,如:山竹、榴莲和Etawa山羊(PE)。主要农作物山竹和榴莲尚未完全开发。它需要在开发其潜力方面进行规划。近十年来发生的经济结构由农业向工业的转移,对我国经济发展具有重要的影响。根据摄政王的RTRW,将卡里格辛区确定为农业都市开发区;它被战略性地定位为发展德威卡诺旅游业的机会。本研究的目的是:了解村民对德维卡诺农业旅游区发展计划的看法,了解农业旅游的影响,并制定发展农业旅游的策略。采用观察法、访谈法、问卷调查法和SWOT分析法,制定了德威卡诺地区农业旅游发展战略。研究结果表明,Dewi Kano村的村民支持将该地区发展为农业旅游的计划;这可以从他们的观念中看出,他们倾向于同意,因为他们明白农业旅游发展可以在生态,经济,社会和管理方面带来好处。开发德维卡诺农业旅游的策略是一种渐进的策略;这意味着,研究地点的条件很好,所以它将通过最大化的机会得到很好的发展。摘要:desa Wisata Kaligono (Dewi Kano) adalah salah satu desa Wisata di sebelah barat pegunungan Menoreh。peranakan yang dimiliki desa Kaligono antara lain buah manggis,榴莲dan kambing peranakan etawa (PE)。Komoditas hasil pertanian manggis dan durian belum digarap secara maksimal sehinga perlu adanya perencananan dalam pengembangan potential tersi but。这个词的意思是:经济结构,经济部门,经济部门,经济部门,工业部门。Kecamatan Kaligesing ditetapkan sebagai kawasan pengembangan agrowisata sesuangan RTRW Kabupaten danisu strategy yang berkembang merupakan sebuah peluang untuk mengembangkan agrowisata di Dewi Kano。Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat Dewi Kano terhadap rencana pengembangan sebuah kawasan agrowisata Dewi Kano, mengetahui dampak pengembangan agrowisata dan merumuskan strategi pengembangan agrowisatanya。方法penelitian melalui observasi, wawancara和kuisoner和分析SWOT, digunakan untuk merumuskan战略,pengembangan agrowisata di Dewi Kano。Hasil penelitian menunjukkan bahwa maselolakat Dewi Kano mendukung dalam perencananbangan daerahnya sebagai kaasan agrowisata dilihat dari masyarakat yang cenderung setuju dalam upaya tersebut karena dapat成员kan dampak terhadap upaya pembangunan perkelanjutan dari sudut pandang生态,社会,经济dan pengelolaan。战略发展,战略进步,战略进步,战略进步,战略进步,战略进步,战略进步,战略进步,战略进步,战略进步,战略进步,战略进步,战略进步,战略进步,战略进步
{"title":"Strategi Pengembangan Agrowisata dalam Mendukung Pembangunan Pertanian - Studi Kasus di Desa Wisata Kaligono (Dewi Kano) Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo","authors":"Siwi Harning Pambudi, nFN Sunarto, Prabang Setyono","doi":"10.21082/AKP.V16N2.2018.165-184","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/AKP.V16N2.2018.165-184","url":null,"abstract":"Desa Wisata Kaligono (Dewi Kano) is one of the tourist village located in the west of Menoreh hill. There are some agriculture potentials, such as: mangosteen, durian, and Etawa goat (PE). The main crops commodity, mangosteen and durian, is not fully developed yet. It requires planning in developing its potentials. The Shift of Economic Structure from agricultural sector to industry sector which is happened in these recent ten years has the effect on PDRB of the regency. Kaligesing district is set as an agropolitan development area according to RTRW of the regency; it is strategically settled as a chance to develop tourism of Dewi Kano. This research objectives were: to gain information about villagers perception concerning to the plan of developing an agro-tourism area in Dewi Kano, to find out the impact of agro-tourism, and to formulate the strategy in developing the agro-tourism. Observation, interview, questionnaire, and SWOT analysis were used in formulating the agro-tourism development strategy of Dewi Kano area. The results of the research show that villagers of Dewi Kano are supporting the plan of developing their area as an agro-tourism; this is seen from their perceptions which tend to agree, because they understand that agro-tourism development can give benefits in ecology, economy, social, and management. The strategy which can be applied in developing agro-tourism of Dewi Kano is a progressive strategy; it means, the research location is in a great condition, so it will be well-developed by maximizing the chances. AbstrakDesa Wisata Kaligono (Dewi Kano) adalah salah satu desa wisata di sebelah barat pegunungan Menoreh. Potensi-potensi pertanian yang dimiliki desa Kaligono antara lain buah manggis, durian dan kambing peranakan etawa (PE). Komoditas hasil pertanian manggis dan durian belum digarap secara maksimal sehingga perlu adanya perencanaan dalam pengembangan potensi tersebut. Pergeseran struktur ekonomi dari sektor pertanian ke sektor industri dan jasa selama 10 tahun terakhir mempengaruhi PDRB kabupaten. Kecamatan Kaligesing ditetapkan sebagai kawasan pengembangan agropolitan sesuai dengan RTRW Kabupaten dan isu strategis yang berkembang merupakan sebuah peluang untuk mengembangkan agrowisata di Dewi Kano. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat Dewi Kano terhadap rencana pengembangan sebuah kawasan agrowisata Dewi Kano, mengetahui dampak pengembangan agrowisata dan merumuskan strategi pengembangan agrowisatanya. Metode penelitian melalui observasi, wawancara dan kuisioner dan analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan agrowisata di Dewi Kano. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Dewi Kano mendukung dalam perencanaan pengembangan daerahnya sebagai kawasan agrowisata dilihat dari persepsi masyarakat yang cenderung setuju dalam upaya tersebut karena dapat memberikan dampak terhadap upaya pembangunan pertanian berkelanjutan dari sudut pandang ekologi, sosial, ekonomi dan pengelol","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126653312","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 7
Dampak Penggunaan Alat Mesin Panen terhadap Kelembagaan Usaha Tani Padi 使用收获机械工具对农业水稻制度的影响
Pub Date : 2018-06-29 DOI: 10.21082/AKP.V16N1.2018.73-88
Tri Bastuti Purwantini, S. Susilowati
Mechanization is a solution for agricultural workforce scarcity, especially in rice farming. This paper aims to study performances and impacts of harvesting and threshing machines on labor institution of rice farming. This research employed survey data of National Farmer’s Panel study conducted by ICASEPS in 2010 and 2015 in wetland agro-ecosystems in Sidrap, Karawang, and Subang Regencies. Data were analyzed descriptively. Mechanization technologies were more efficient in terms of number and time of labor use compared to that of traditional. Negative impact of the machines was share croppers elimination because the land owner tended to cultivate their own farm land. Some labor lose their job opportunity, some got less income from local income share system. Farmers were unprepared to manage agricultural machinery. It is necessary to provide alternative employment for the affected workers. Agricultural mechanization needs to deal with existing traditional labor institutions to having mutual benefit. AbstrakMekanisasi merupakan solusi dari semakin langkanya keberadaan tenaga kerja pertanian, terutama dalam usaha tani padi. Konsekuensi dari adopsi teknologi berdampak pada kinerja ketenagakerjaan dan kelembagaan pertanian setempat. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi arah perubahan penggunaan alat mesin panen dan perontokan padi serta dampaknya terhadap kelembagaan usaha pertanian padi sawah.   Data yang digunakan adalah data base Panel Petani Nasional yang dilakukan oleh PSEKP tahun 2010, 2015 dan 2016. Kajian ini mengambil kasus pada lokasi penelitian agroekosistem lahan sawah di Desa Simpar (Subang).  Sindangsari (Karawang) dan Desa Carawali (Kabupaten Sidrap), Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil kajian menyimpulkan bahwa adopsi teknologi mekanisasi dalam kegiatan panen lebih efisien baik dari sisi tenaga kerja, biaya maupun waktu. Selain itu juga mengurangi kehilangan hasil. Dampak negatifnya menggeser pola kelembagaan penggarapan lahan dari pola sakap menyakap ke arah menggarap lahannya sendiri. Sebagian buruh tani kehilangan kesempatan kerja, berkurangnya bagian (upah) buruh tani dalam sistem bawon yang berlaku setempat. Beberapa masalah lain yang timbul adalah kurangnya kesiapan petani dalam pengelolaan alsintan. Untuk mengatasi dampak negatif berkurangnya kesempatan kerja bagi pembawon serta penyakap, maka diperlukan fasilitasi untuk tumbuhnya alternatif kesempatan kerja bagi buruh yang terdampak oleh penggunaan alsintan tersebut. Selain itu, perubahan usahatani ke arah mekanisasi pertanian tersebut juga harus mempertimbangkan tatanan kelembagaan dan ketenagakerjaan setempat agar dapat tetap berjalan dengan saling menguntungkan.
机械化是解决农业劳动力短缺的一种办法,特别是在水稻种植方面。本文旨在研究收获脱粒机的性能及其对水稻种植劳动制度的影响。本研究采用ICASEPS 2010年和2015年对Sidrap、Karawang和Subang三个县湿地农业生态系统的全国农民小组调查数据。对数据进行描述性分析。机械化技术在劳动力使用的数量和时间方面比传统技术更有效率。由于土地所有者倾向于耕种自己的农田,因此机器的负面影响是消灭佃农。一些劳动力失去了工作机会,一些人从地方收入分成制度中获得的收入减少。农民没有准备好操作农业机械。有必要为受影响的工人提供其他就业机会。农业机械化需要与现有的传统劳动制度打交道才能实现互利共赢。【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】Konsekuensi dari采用teologi berdampak padkinerja ketenagakerjaan dankelembagaan pertanian九月。土里土里土外,土里土外,土里土外,土里土外,土里土外,土里土巴,土里土巴,土里土巴,土里土巴,土里土巴,土里土巴,土里土巴。数据yang digunakan adalah数据库Panel Petani national yang dilakakan oleh pkp tahun 2010, 2015和2016。新疆农业生态系统研究进展[j]。Sindangsari(卡拉旺)dan Desa Carawali (Kabupaten Sidrap),分析数据,分析数据。Hasil kajian meny脉冲kan bahwa采用技术mekanisasi dalam kegiatan panen lebih finisien baik dari sisi tenaga kerja, biaya maupun waktu。Selain itu juga mengurangi kehilangan hasil。当pak negative - nya menggeser pola kelembagaan penggarapan lahan dari pola sakap menyakap ke arah menggarap lahannya sendiri。Sebagian buruh tani kehilangan kesempatan kerja, berkurangnya bagian (upah) buruh tani dalam系统bawon yang berlaku setempat。beberapapmasalah在这里是说:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”Untuk mengatasi dampak阴性berkurangnya kesempatan penbawon serta penyakap, maka diperlukan fasilitasi Untuk tumbuhnya替代kesempatan kerja bagi buruh yang terdampak oleh penggunaan alsintan tersebut。Selain itu,秘鲁人,秘鲁人,秘鲁人,秘鲁人,秘鲁人,秘鲁人,秘鲁人,尼泊尔人,尼泊尔人,尼泊尔人,尼泊尔人,尼泊尔人,尼泊尔人,尼泊尔人,尼泊尔人,尼泊尔人,尼泊尔人,尼泊尔人,尼泊尔人,尼泊尔人。
{"title":"Dampak Penggunaan Alat Mesin Panen terhadap Kelembagaan Usaha Tani Padi","authors":"Tri Bastuti Purwantini, S. Susilowati","doi":"10.21082/AKP.V16N1.2018.73-88","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/AKP.V16N1.2018.73-88","url":null,"abstract":"Mechanization is a solution for agricultural workforce scarcity, especially in rice farming. This paper aims to study performances and impacts of harvesting and threshing machines on labor institution of rice farming. This research employed survey data of National Farmer’s Panel study conducted by ICASEPS in 2010 and 2015 in wetland agro-ecosystems in Sidrap, Karawang, and Subang Regencies. Data were analyzed descriptively. Mechanization technologies were more efficient in terms of number and time of labor use compared to that of traditional. Negative impact of the machines was share croppers elimination because the land owner tended to cultivate their own farm land. Some labor lose their job opportunity, some got less income from local income share system. Farmers were unprepared to manage agricultural machinery. It is necessary to provide alternative employment for the affected workers. Agricultural mechanization needs to deal with existing traditional labor institutions to having mutual benefit. AbstrakMekanisasi merupakan solusi dari semakin langkanya keberadaan tenaga kerja pertanian, terutama dalam usaha tani padi. Konsekuensi dari adopsi teknologi berdampak pada kinerja ketenagakerjaan dan kelembagaan pertanian setempat. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi arah perubahan penggunaan alat mesin panen dan perontokan padi serta dampaknya terhadap kelembagaan usaha pertanian padi sawah.   Data yang digunakan adalah data base Panel Petani Nasional yang dilakukan oleh PSEKP tahun 2010, 2015 dan 2016. Kajian ini mengambil kasus pada lokasi penelitian agroekosistem lahan sawah di Desa Simpar (Subang).  Sindangsari (Karawang) dan Desa Carawali (Kabupaten Sidrap), Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil kajian menyimpulkan bahwa adopsi teknologi mekanisasi dalam kegiatan panen lebih efisien baik dari sisi tenaga kerja, biaya maupun waktu. Selain itu juga mengurangi kehilangan hasil. Dampak negatifnya menggeser pola kelembagaan penggarapan lahan dari pola sakap menyakap ke arah menggarap lahannya sendiri. Sebagian buruh tani kehilangan kesempatan kerja, berkurangnya bagian (upah) buruh tani dalam sistem bawon yang berlaku setempat. Beberapa masalah lain yang timbul adalah kurangnya kesiapan petani dalam pengelolaan alsintan. Untuk mengatasi dampak negatif berkurangnya kesempatan kerja bagi pembawon serta penyakap, maka diperlukan fasilitasi untuk tumbuhnya alternatif kesempatan kerja bagi buruh yang terdampak oleh penggunaan alsintan tersebut. Selain itu, perubahan usahatani ke arah mekanisasi pertanian tersebut juga harus mempertimbangkan tatanan kelembagaan dan ketenagakerjaan setempat agar dapat tetap berjalan dengan saling menguntungkan.","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123511648","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 15
Pengembangan Investasi Irigasi Kecil untuk Peningkatan Produksi Padi Mendukung Swasembada Beras 小型灌溉投资增加水稻产量,支持大米的自给自足
Pub Date : 2018-06-29 DOI: 10.21082/AKP.V16N1.2018.43-57
H. Supriadi, Rudy Sunarja Rivai
Community’s small irrigation investment gives impact on expansion of rice planted area and production. The study aims to assess impacts of small irrigation investment on rice planted area, production, and farmers’ income enhancement, and it was carried out during period of March to December 2013 in rainfed lowland areas in West Java, Central Java, and West Nusa Tenggara Provinces. Development of small irrigation based on community investment (SIBCI) is analyzed using Net Present Value, Incremental Benefit / Cost Ratio and Financial Internal Rate of Return approaches. Small irrigation was useful for improving rice planted area, production, and farmers’ income. Application of self-help water pumps was able to increase the area of wetland rice and cropping index. Small irrigation investments in both pump and gravity were financially feasible. The role of communities in small irrigation investment was significant despite financial limitation. Non-governmental funds allocated for pump irrigation network development were relatively small compared to that of gravity. Farmers’ participation in gravitational irrigation construction was relatively low and not all farmers became the P3A members. Small irrigation development requires synergy of social, physical, human, and natural capitals. Community’s participation in individual irrigation investment was relatively low contrary to that of managed by groups. The government need to collaborate with communities to manage water resources into community-based productive irrigation. AbstrakInvestasi irigasi kecil oleh masyarakat memberikan dampak terhadap peningkatan luas tanam dan produksi padi. Penelitian bertujuan mengkaji dampak irigasi kecil terhadap peningkatan luas tanam dan produksi padi. Penelitian dilakukan pada bulan Maret - Desember 2013 pada agro-ekosistem lahan tadah hujan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat. Pengembangan irigasi kecil berbasis investasi masyarakat (IKBIM) dianalisis menggunakan Net Present Value, Incremental Benefit/Cost Ratio dan Financial Internal Rate of Return. Irigasi kecil sangat besar manfaatnya dalam meningkatkan perluasan tanam, produksi dan pendapatan petani. Penggunaan pompa secara swadaya mampu meningkatkan luas areal padi sawah dan indeks pertanaman. Investasi irigasi kecil baik pompa maupun gravitasi dinilai layak dilakukan. Peran masyarakat dalam investasi irigasi kecil sangat dominan, yang ditunjukkan dengan modal sosialnya yang tinggi, tetapi sering terbentur pada kemampuan finansial yang terbatas. Dana swadaya masyarakat yang dialokasikan untuk pengembangan jaringan irigasi pompa relatif kecil dibanding jaringan irigasi grafitasi. Partisipasi petani dalam pembangunan fisik untuk Irigasi Gravitasi masih rendah dan tidak semua petani menjadi anggota P3A. Pengembangan irigasi kecil memerlukan sinergi modal sosial, fisik, manusia dan alam. Tingkat partisipasi masyarakat kecil sekali untuk investasi irigasi yang dikelola secara perorangan (swasta). Sebal
社区的小规模灌溉投资对扩大水稻种植面积和产量产生了影响。本研究旨在评估小规模灌溉投资对水稻种植面积、产量和农民增收的影响,于2013年3月至12月在西爪哇省、中爪哇省和西努沙登加拉省的雨育低地地区开展。采用净现值法、增量收益/成本比法和财务内部收益率法对基于社区投资的小灌溉发展进行了分析。小规模灌溉有助于提高水稻种植面积、产量和农民收入。自助式水泵的应用能够提高湿地水稻面积和种植指数。在水泵和重力方面的小规模灌溉投资在财政上是可行的。尽管财政有限,但社区在小型灌溉投资中的作用是显著的。民间拨给泵灌网发展的资金与重力相比相对较少。农民对自灌建设的参与度相对较低,并不是所有的农民都成为P3A成员。小型灌溉的发展需要社会、物质、人力和自然资本的协同作用。社区对个人灌溉投资的参与程度相对较低,与群体管理的参与程度相反。政府需要与社区合作,将水资源管理成以社区为基础的生产性灌溉。[摘要]投资经济发展的关键是经济发展的关键,经济发展的关键是经济发展的关键。Penelitian bertujuan mengkaji dampak irigasi kecil terhadap peningkatan luas tanam dan producksi padi。Penelitian dilakukan pada bulan市场- 2013年12月pada农业生态系统lahan tadah hujan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat。彭邦经济基础投资模型(IKBIM)分析了净现值、增量收益/成本比和财务内部收益率。Irigasi kecil sangat besar manfaatnya dalam meningkatkan perluasan tanam, producksi danpendapatan petani。彭古南的蓬巴secara swadaya mampu meningkatkan是一种特殊的地理位置,是一种特殊的地理位置。投资印度,投资印度,投资印度,投资印度,投资印度,投资印度。Peran masyarakat dalam投资、经济、经济、社会、经济、服务、经济、金融、经济。Dana swadaya masyarakat yang dialokasikan untuk pengembangan jaringan irigasi pompa相对于kecil dibanding jaringan和irigasi grafitasi。1 .政党在全国范围内的发展,在全国范围内的发展,在全国范围内的发展。彭邦安的宗教信仰,宗教信仰,宗教信仰,宗教信仰,宗教信仰,宗教信仰。植物的生长发育与生长发育的关系:植物生长发育与生长发育的关系。谢巴利尼亚,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友。permerintah perlu bekerjasama dengan masyarakat untuk member member member member member member member member member member member member member member member member member member member member member member member member member member。
{"title":"Pengembangan Investasi Irigasi Kecil untuk Peningkatan Produksi Padi Mendukung Swasembada Beras","authors":"H. Supriadi, Rudy Sunarja Rivai","doi":"10.21082/AKP.V16N1.2018.43-57","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/AKP.V16N1.2018.43-57","url":null,"abstract":"Community’s small irrigation investment gives impact on expansion of rice planted area and production. The study aims to assess impacts of small irrigation investment on rice planted area, production, and farmers’ income enhancement, and it was carried out during period of March to December 2013 in rainfed lowland areas in West Java, Central Java, and West Nusa Tenggara Provinces. Development of small irrigation based on community investment (SIBCI) is analyzed using Net Present Value, Incremental Benefit / Cost Ratio and Financial Internal Rate of Return approaches. Small irrigation was useful for improving rice planted area, production, and farmers’ income. Application of self-help water pumps was able to increase the area of wetland rice and cropping index. Small irrigation investments in both pump and gravity were financially feasible. The role of communities in small irrigation investment was significant despite financial limitation. Non-governmental funds allocated for pump irrigation network development were relatively small compared to that of gravity. Farmers’ participation in gravitational irrigation construction was relatively low and not all farmers became the P3A members. Small irrigation development requires synergy of social, physical, human, and natural capitals. Community’s participation in individual irrigation investment was relatively low contrary to that of managed by groups. The government need to collaborate with communities to manage water resources into community-based productive irrigation. AbstrakInvestasi irigasi kecil oleh masyarakat memberikan dampak terhadap peningkatan luas tanam dan produksi padi. Penelitian bertujuan mengkaji dampak irigasi kecil terhadap peningkatan luas tanam dan produksi padi. Penelitian dilakukan pada bulan Maret - Desember 2013 pada agro-ekosistem lahan tadah hujan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat. Pengembangan irigasi kecil berbasis investasi masyarakat (IKBIM) dianalisis menggunakan Net Present Value, Incremental Benefit/Cost Ratio dan Financial Internal Rate of Return. Irigasi kecil sangat besar manfaatnya dalam meningkatkan perluasan tanam, produksi dan pendapatan petani. Penggunaan pompa secara swadaya mampu meningkatkan luas areal padi sawah dan indeks pertanaman. Investasi irigasi kecil baik pompa maupun gravitasi dinilai layak dilakukan. Peran masyarakat dalam investasi irigasi kecil sangat dominan, yang ditunjukkan dengan modal sosialnya yang tinggi, tetapi sering terbentur pada kemampuan finansial yang terbatas. Dana swadaya masyarakat yang dialokasikan untuk pengembangan jaringan irigasi pompa relatif kecil dibanding jaringan irigasi grafitasi. Partisipasi petani dalam pembangunan fisik untuk Irigasi Gravitasi masih rendah dan tidak semua petani menjadi anggota P3A. Pengembangan irigasi kecil memerlukan sinergi modal sosial, fisik, manusia dan alam. Tingkat partisipasi masyarakat kecil sekali untuk investasi irigasi yang dikelola secara perorangan (swasta). Sebal","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130156402","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Manajemen Rantai Pasok Komoditas Cabai pada Agroekosistem Lahan Kering di Jawa Timur 东爪哇干旱农业生态系统的辣椒大宗商品供应管理
Pub Date : 2018-06-29 DOI: 10.21082/AKP.V16N1.2018.19-41
nFN Saptana, Chaerul Muslim, S. Susilowati
Chili is one of high-value horticulture commodities, prioritized for its production expansion, and has no substitute. Chili price is inflationary due to its high fluctuation.  This research aims to analyze performance of its supply chain management. Primary data was collected in Malang Regency, East Java, from chili agribusiness actors. Data collected were analyzed using both descriptive and marketing margin approaches. Great red chili, curly red chili, and cayenne farm businesses were profitable with benefits each ranged from Rp 24.44 million to Rp83.8 million/season/hectare. The R/C ratios varied from 1.62 to 2.89 indicating that chili farming is feasible. Most of value chain was gained by retailers, merchants, and wholesalers. Wholesalers at the central market played significant role in collecting chili from farmers and distributed it to consumers through retailers. Strategy to improve marketing efficiency is through enhancing integrated chili supply chain management. AbstrakKomoditas cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mendapatkan prioritas pengembangan. Komoditas cabai merupakan komoditas sayuran tidak bersubtitusi dan tergolong komoditas bernilai ekonomi tinggi. Permasalahan utama adalah sering terjadi gejolak harga yang memiliki pengaruh cukup signifikan terhadap inflasi. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis kinerja kelembagaan manajemen rantai pasok komoditas cabai dari hulu hingga hilir. Hasil kajian menunjukkan  kinerja usaha tani cabai merah besar, cabai merah keriting, dan cabai rawit cukup menguntungkan dengan keuntungan berkisar antara Rp24,44–83,8 juta/musim/ha, dan dengan nilai R/C ratio bevariasi antara 1,62–2,89 yang merefleksikan usaha tani cabai sangat layak untuk terus diusahakan. Secara nominal berturut-turut nilai tambah terbesar adalah pada pedagang pengecer, pedagang pengumpul, pedagang besar. Meskipun nilai tambah pada pedagang besar dan pedagang pengumpul desa lebih kecil dari nilai pedagang pengecer, namun karena omzet penjualan cabai yang jauh lebih besar maka secara keseluruhan keuntungan yang didapat pedagang besar adalah yang paling besar, kemudian menyusul pedagang pengumpul desa, dan terakhir pedagang pengecer. Strategi untuk meningkatkan efisiensi tata niaga dapat dilakukan dengan pengembangan manajemen rantai pasok komoditas cabai merah secara terpadu.
辣椒是高价值的园艺商品之一,是扩大生产的优先选择,是无可替代的。辣椒价格波动大,导致通货膨胀。本研究旨在分析其供应链管理绩效。主要数据收集于东爪哇的玛琅县,来自辣椒农业综合企业参与者。收集的数据分析使用描述性和市场利润率的方法。大红辣椒、卷红辣椒和辣椒农场业务盈利,每季每公顷收益从2444万卢比到8380万卢比不等。R/C比值为1.62 ~ 2.89,表明辣椒种植是可行的。价值链的大部分是由零售商、商人和批发商获得的。中央市场的批发商在从农民手中收集辣椒并通过零售商将其分销给消费者的过程中发挥了重要作用。提高营销效率的策略是通过加强辣椒供应链的整合管理。摘要:小檗属植物cabai merupakan salah satu小檗属植物园艺栽培杨mendapatkan优先发展。Komoditas cabai merupakan Komoditas sayuran tidak bersubtitusi dan tergolong Komoditas berilai economi tinggi。Permasalahan utama adalah sering terjadi gejolak harga yang memiliki pengaruh cuup意义重大。土卫六:土卫六,土卫六,土卫六,土卫六,土卫六,土卫六,土卫六,土卫六,土卫六Hasil kajian menunjukkan kinerja usaha tani cabai merah besar, cabai merah keriting, dan cabai rawit cuup menguntunkan dengan keuntungan berkisar antara Rp24,44 - 83,8 juta/musim/ha, dan dengan nilai R/C比值bevariasantara 1,62 - 2,89 yang mereflekksikan usaha tani cabai sangat layak untuk terus diusahakan。老师,老师,老师,老师,老师。我的老师是我的老师,我的老师是我的老师,我的老师是我的老师,我的老师是我的老师,我的老师是我的老师,我的老师是我的老师,我的老师是我的老师,我的老师是我的老师,我的老师。我们的战略是:我们的发展是为了更好地发展,我们的发展是为了更好地发展,我们的发展是为了更好地发展。
{"title":"Manajemen Rantai Pasok Komoditas Cabai pada Agroekosistem Lahan Kering di Jawa Timur","authors":"nFN Saptana, Chaerul Muslim, S. Susilowati","doi":"10.21082/AKP.V16N1.2018.19-41","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/AKP.V16N1.2018.19-41","url":null,"abstract":"Chili is one of high-value horticulture commodities, prioritized for its production expansion, and has no substitute. Chili price is inflationary due to its high fluctuation.  This research aims to analyze performance of its supply chain management. Primary data was collected in Malang Regency, East Java, from chili agribusiness actors. Data collected were analyzed using both descriptive and marketing margin approaches. Great red chili, curly red chili, and cayenne farm businesses were profitable with benefits each ranged from Rp 24.44 million to Rp83.8 million/season/hectare. The R/C ratios varied from 1.62 to 2.89 indicating that chili farming is feasible. Most of value chain was gained by retailers, merchants, and wholesalers. Wholesalers at the central market played significant role in collecting chili from farmers and distributed it to consumers through retailers. Strategy to improve marketing efficiency is through enhancing integrated chili supply chain management. AbstrakKomoditas cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mendapatkan prioritas pengembangan. Komoditas cabai merupakan komoditas sayuran tidak bersubtitusi dan tergolong komoditas bernilai ekonomi tinggi. Permasalahan utama adalah sering terjadi gejolak harga yang memiliki pengaruh cukup signifikan terhadap inflasi. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis kinerja kelembagaan manajemen rantai pasok komoditas cabai dari hulu hingga hilir. Hasil kajian menunjukkan  kinerja usaha tani cabai merah besar, cabai merah keriting, dan cabai rawit cukup menguntungkan dengan keuntungan berkisar antara Rp24,44–83,8 juta/musim/ha, dan dengan nilai R/C ratio bevariasi antara 1,62–2,89 yang merefleksikan usaha tani cabai sangat layak untuk terus diusahakan. Secara nominal berturut-turut nilai tambah terbesar adalah pada pedagang pengecer, pedagang pengumpul, pedagang besar. Meskipun nilai tambah pada pedagang besar dan pedagang pengumpul desa lebih kecil dari nilai pedagang pengecer, namun karena omzet penjualan cabai yang jauh lebih besar maka secara keseluruhan keuntungan yang didapat pedagang besar adalah yang paling besar, kemudian menyusul pedagang pengumpul desa, dan terakhir pedagang pengecer. Strategi untuk meningkatkan efisiensi tata niaga dapat dilakukan dengan pengembangan manajemen rantai pasok komoditas cabai merah secara terpadu.","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126241401","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Sinergi Kegiatan Desa Mandiri Benih dan Kawasan Mandiri Benih untuk Mewujudkan Swasembada Benih 种子独立村庄和种子独立地区的活动协同实现种子自给自足
Pub Date : 2018-06-29 DOI: 10.21082/AKP.V16N1.2018.59-72
V. Darwis
Rice seed determines successful rice farming. Adopting quality seed will improve farm yield. Rice seed procurement programs implemented by Ministry of Agriculture (MoA) among others are Seed Self-Reliance Region Model coordinated by IAARD and Seed Self-Reliance Village managed by Directorate General of Food Crops. This paper aims to synthesize those two seed procurement programs into one program called as Seed Producer Center Village. Both programs have similarities, i.e. (a) both programs were carried out by MoA, (b) programs implementation involve Provincial and Regional Agriculture Offices, BPTP/UPBS, and BPSBTPH, and (c) encouraging seed growers to become seed producers. Requirements to integrate both programs are: (i) duties coordination of each involved agency; (ii) selection of seed growers to participate in the program; (iii) seed growers training carried out by BPSBTPH/UPBS, (iv) production inputs purchase prior to planting season, and (v) the government buys the seed produced in the program and distribute it to the rice production enhancement programs. AbstrakBenih menjadi penentu awal keberhasilan dalam budidaya tanaman. Penggunaan benih bermutu akan meningkatkan produktivitas. Program pengadaan benih yang sudah dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian antara lain adalah Model Kawasan Mandiri Benih di bawah koordinasi Balitbangtan dan Desa Mandiri Benih di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Tulisan ini menguraikan alasan dan cara mensinergikan dua program pengadaan benih ke dalam satu program dengan nama Desa Sentra Produsen Benih. Kedua program memiliki banyak kesamaan di antaranya adalah: (a) dilaksanakan dalam satu kementerian, (b) pada pelaksanaan di lapang melibatkan instansi yang sama yaitu Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten, BPTP/UPBS, BPSBTPH, dan (c) menjadikan penangkar sebagai produsen benih. Dalam pelaksanaannya, sinergi kedua program membutuhkan: (i) koordinasi dan tugas masing-masing lembaga yang terlibat; (ii) pemilihan penangkar yang mau dibina; (iii) pembinaan penangkar langsung oleh BPSBTPH/UPBS, (iv) pengadaan sarana produksi sebelum masuk musim tanam, dan (v) pemerintah ikut membeli benih yang dihasilkan oleh penangkar dan mengembalikan benih tersebut ke petani sekitarnya dalam bentuk program pemerintah lainnya yang berhubungan dengan benih.
水稻种子决定水稻种植的成功。采用优质种子将提高农业产量。农业部实施的水稻种子采购方案包括由国际农业发展协会协调的种子自力更生地区模式和由粮食作物总局管理的种子自力更生村。本文旨在将这两个种子采购方案综合为一个方案,称为种子生产者中心村。这两个项目有相似之处,即:(a)两个项目都是由农业部实施的,(b)项目的实施涉及省和地区农业局、BPTP/UPBS和BPSBTPH,以及(c)鼓励种子种植者成为种子生产者。整合这两个方案的要求是:(i)各有关机构的职责协调;(ii)选择参与该计划的种子种植者;(iii)由BPSBTPH/UPBS进行种籽种植者培训,(iv)在种植季节之前购买生产投入,以及(v)政府购买该计划生产的种子并将其分配给水稻生产增强计划。[摘要]本论文的目的是为了提高人们的生活质量。Penggunaan benh bermutu akan meningkatkan productivitas。项目pengadaan benih yang sudah dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian antara adalah模型Kawasan Mandiri benih di bawah koordinasi Balitbangtan dandesa Mandiri benih di bawah koordinasi董事总经理Tanaman Pangan将军。这句话的意思是:“我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是我的意思。”Kedua program memiliki banyak kesamaan di antaranya adalah:(a) dilaksanakan dalam satu kementerian, (b) padpadaksanaan di lapang melibatkan instanyangsama yitu Dinas Pertanian Provinsi dankabupaten, BPTP/UPBS, BPSBTPH, dan (c) menjadikan penangkar sebagai prodsen benh。Dalam pelaksanaannya, sinergi kedua计划成员:(i) koordinasi dan tugas masing-masing lembaga yang terlibat;(ii) penilihan penangkar Yang mau dibina;(iii) penbinaan penangkar langsung oleh BPSBTPH/UPBS; (iv) penadaan sarana produksi sebelum masuk musim tanam; (v) penangkar danmengembalikan benih tersebut ke petani sekitarya dalam bentuk program pemerintah lainnya yang berhubungan dengan benih。
{"title":"Sinergi Kegiatan Desa Mandiri Benih dan Kawasan Mandiri Benih untuk Mewujudkan Swasembada Benih","authors":"V. Darwis","doi":"10.21082/AKP.V16N1.2018.59-72","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/AKP.V16N1.2018.59-72","url":null,"abstract":"Rice seed determines successful rice farming. Adopting quality seed will improve farm yield. Rice seed procurement programs implemented by Ministry of Agriculture (MoA) among others are Seed Self-Reliance Region Model coordinated by IAARD and Seed Self-Reliance Village managed by Directorate General of Food Crops. This paper aims to synthesize those two seed procurement programs into one program called as Seed Producer Center Village. Both programs have similarities, i.e. (a) both programs were carried out by MoA, (b) programs implementation involve Provincial and Regional Agriculture Offices, BPTP/UPBS, and BPSBTPH, and (c) encouraging seed growers to become seed producers. Requirements to integrate both programs are: (i) duties coordination of each involved agency; (ii) selection of seed growers to participate in the program; (iii) seed growers training carried out by BPSBTPH/UPBS, (iv) production inputs purchase prior to planting season, and (v) the government buys the seed produced in the program and distribute it to the rice production enhancement programs. AbstrakBenih menjadi penentu awal keberhasilan dalam budidaya tanaman. Penggunaan benih bermutu akan meningkatkan produktivitas. Program pengadaan benih yang sudah dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian antara lain adalah Model Kawasan Mandiri Benih di bawah koordinasi Balitbangtan dan Desa Mandiri Benih di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Tulisan ini menguraikan alasan dan cara mensinergikan dua program pengadaan benih ke dalam satu program dengan nama Desa Sentra Produsen Benih. Kedua program memiliki banyak kesamaan di antaranya adalah: (a) dilaksanakan dalam satu kementerian, (b) pada pelaksanaan di lapang melibatkan instansi yang sama yaitu Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten, BPTP/UPBS, BPSBTPH, dan (c) menjadikan penangkar sebagai produsen benih. Dalam pelaksanaannya, sinergi kedua program membutuhkan: (i) koordinasi dan tugas masing-masing lembaga yang terlibat; (ii) pemilihan penangkar yang mau dibina; (iii) pembinaan penangkar langsung oleh BPSBTPH/UPBS, (iv) pengadaan sarana produksi sebelum masuk musim tanam, dan (v) pemerintah ikut membeli benih yang dihasilkan oleh penangkar dan mengembalikan benih tersebut ke petani sekitarnya dalam bentuk program pemerintah lainnya yang berhubungan dengan benih.","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127108771","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 10
Strategi Penguatan Kinerja Pelayanan Kesehatan Hewan dalam Mendukung Sistem Kesehatan Hewan Nasional 改善动物健康服务的战略,以支持国家动物卫生系统
Pub Date : 2016-08-26 DOI: 10.21082/AKP.V9N1.2011.53-71
M. Iqbal
Undang Undang Nomor 18/2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan mengamanatkan bahwa pelayanan kesehatan hewan meliputi pelayanan jasa Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan). Institusi ini dapat dianggap sebagai ujung tombak strategis yang perlu diperkuat kinerjanya dalam rangka mendukung Sistem Kesehatan Hewan Nasional (Siskeswannas). Secara mendasar penguatan kinerja Puskeswan dapat dilakukan melalui tiga strategi, yaitu : (1) strategi pembangunan prasarana dan sarana (infrastruktur); (2) strategi peningkatan kapasitas sumberdaya manusia petugas; dan (3) strategi penyempurnaan ketatalaksanaan organisasi. Implementasi ketiga strategi tersebut perlu dukungan institusionalisasi otoritas veteriner sehingga diharapkan dapat menjadikan Puskeswan sebagai lembaga yang tertata baik, mudah diakses, dan terpercaya dalam pelayanan sistem kesehatan hewan. Akan tetapi institusionalisasi otoritas veteriner harus bersifat mandiri dan bebas dari kepentingan politik.
《宠物健康法》第18/2009号规定,动物健康服务包括动物健康服务中心(Puskeswan)服务。该机构可以被视为战略矛的尖端,需要加强其在支持国家动物卫生系统方面的表现。Puskeswan的基本改进可以通过三种策略来实现,即:(1)基础设施建设战略;(2)提高人力资源能力的战略;(3)组织智慧的改进策略。实现这三种战略需要素食当局的支持,以便使Puskeswan成为一个组织良好、容易接近和值得信赖的动物卫生系统服务机构。然而,兽医权威的制度化必须是独立的,没有政治利益。
{"title":"Strategi Penguatan Kinerja Pelayanan Kesehatan Hewan dalam Mendukung Sistem Kesehatan Hewan Nasional","authors":"M. Iqbal","doi":"10.21082/AKP.V9N1.2011.53-71","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/AKP.V9N1.2011.53-71","url":null,"abstract":"Undang Undang Nomor 18/2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan mengamanatkan bahwa pelayanan kesehatan hewan meliputi pelayanan jasa Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan). Institusi ini dapat dianggap sebagai ujung tombak strategis yang perlu diperkuat kinerjanya dalam rangka mendukung Sistem Kesehatan Hewan Nasional (Siskeswannas). Secara mendasar penguatan kinerja Puskeswan dapat dilakukan melalui tiga strategi, yaitu : (1) strategi pembangunan prasarana dan sarana (infrastruktur); (2) strategi peningkatan kapasitas sumberdaya manusia petugas; dan (3) strategi penyempurnaan ketatalaksanaan organisasi. Implementasi ketiga strategi tersebut perlu dukungan institusionalisasi otoritas veteriner sehingga diharapkan dapat menjadikan Puskeswan sebagai lembaga yang tertata baik, mudah diakses, dan terpercaya dalam pelayanan sistem kesehatan hewan. Akan tetapi institusionalisasi otoritas veteriner harus bersifat mandiri dan bebas dari kepentingan politik.","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114973002","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
期刊
Analisis Kebijakan Pertanian
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1