Penelitian ini bertujuan menganalisis upaya guru, orang tua, dan bentuk kolaborasi dalam pembinaan akhlak remaja. Jenis penelitian ini merupakan bagian dari penelitian kualitatif dengan model Sistematic Literature Review (SLR) dengan pencarian 161 artikel melalui database DOAJ dan Garuda, terseleksi menjadi 13 artikel sesuai kriteria. Hasil penelitian menunjukkan upaya holistik guru melalui strategi terhadap siswa dan peran kunci dalam membentuk karakter remaja. Kolaborasi orang tua dengan guru melibatkan berbagai metode, mencakup aspek internal dan eksternal, serta menyesuaikan dengan konteks budaya dan pendidikan setempat. Tinjauan ini mengindikasikan bahwa kolaborasi guru dan orang tua memiliki peran krusial dalam membentuk karakter dan moral remaja, mendukung pandangan bahwa pendidikan akhlak remaja memerlukan dukungan dan kerja sama sinergis. Penelitian ini juga memberikan arah bagi penelitian di masa depan, termasuk aspek teknologi, budaya, organisasi, dan perilaku pada tingkat dan wilayah yang berbeda.
{"title":"Pembinaan Akhlak Remaja Berbasis Kolaborasi Guru dan Orang Tua: Kajian Systematic Literature Review","authors":"Wildan Murtadho, Siti Halimah, Salminawati Salminawati","doi":"10.51169/ideguru.v9i2.963","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i2.963","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan menganalisis upaya guru, orang tua, dan bentuk kolaborasi dalam pembinaan akhlak remaja. Jenis penelitian ini merupakan bagian dari penelitian kualitatif dengan model Sistematic Literature Review (SLR) dengan pencarian 161 artikel melalui database DOAJ dan Garuda, terseleksi menjadi 13 artikel sesuai kriteria. Hasil penelitian menunjukkan upaya holistik guru melalui strategi terhadap siswa dan peran kunci dalam membentuk karakter remaja. Kolaborasi orang tua dengan guru melibatkan berbagai metode, mencakup aspek internal dan eksternal, serta menyesuaikan dengan konteks budaya dan pendidikan setempat. Tinjauan ini mengindikasikan bahwa kolaborasi guru dan orang tua memiliki peran krusial dalam membentuk karakter dan moral remaja, mendukung pandangan bahwa pendidikan akhlak remaja memerlukan dukungan dan kerja sama sinergis. Penelitian ini juga memberikan arah bagi penelitian di masa depan, termasuk aspek teknologi, budaya, organisasi, dan perilaku pada tingkat dan wilayah yang berbeda.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"68 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139783722","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.51169/ideguru.v9i2.843
Desi Ambarsari, M. Susanto
Tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah membentuk karakter siswa agar sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Salah satu dimensi yang dikembangkan yaitu kreatif. Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) merupakan salah satu pelajaran yang dapat mempertajam kreativitas siswa. Berdasarkan hasil observasi kreativitas SBdP siswa masih rendah, maka diperlukan sebuah tindakan pada pembelajaran SBdP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan dimensi kreativitas SBdP melalui pemanfaatan aplikasi Canva terintegrasi ajaran Tri N. Metode penelitianyang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan subyek teliti kelas VI SD yang berjumlah 27. Teknik pengumpulan data melibatkan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilaksanakan dengan merinci hasil observasi dan wawancara. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi Canva yang terintegrasi dengan prinsip ajaran Tri N memiliki dampak positif pada peningkatan kreativitas siswa dalam konteks pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP). Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil observasi sebelum dilakukan tindakan menjukkan bahwa terdapat 19 dari 27 atau sebesar 70% siswa belum berkembang, setelah dilakukan tindakan terdapat 2 dari 27 atau sebesar 7% siswa mulai berkembang, 17 dari 27 siswa atau sebesar 63% berkembang sesuai harapan, dan 8 dari 27 siswa atau sebesar 30% berkembang sangat baik.
默迪卡课程的目的是根据 "潘查希拉学生概况 "塑造学生的性格。其中一个发展维度就是创造力。文化艺术与手工艺(SBdP)是能够提高学生创造力的课程之一。据观察,学生的 SBdP 创造力仍然较低,因此需要在 SBdP 学习中采取行动。本研究的目的是通过使用 Canva 应用程序与 Tri N 的教学相结合,提高 SBdP 的创造力维度。研究方法采用描述性定性研究,研究对象为六年级 SD 班的学生,共计 27 人。 数据收集技术包括观察、访谈和记录。数据分析是通过详述观察和访谈的结果进行的。研究结果表明,在文化艺术和手工艺(SBdP)学习中,Canva 应用程序的使用与 Tri N 教学原则相结合,对提高学生的创造力有积极影响。行动前的观察结果表明,27 名学生中有 19 名(占 70%)没有发展,行动后,27 名学生中有 2 名(占 7%)开始发展,27 名学生中有 17 名(占 63%)发展符合预期,27 名学生中有 8 名(占 30%)发展非常好。
{"title":"Peningkatan Dimensi Kreativitas SBdP melalui Pemanfaatan Aplikasi Canva Terintegrasi Ajaran Tri N","authors":"Desi Ambarsari, M. Susanto","doi":"10.51169/ideguru.v9i2.843","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i2.843","url":null,"abstract":"Tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah membentuk karakter siswa agar sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Salah satu dimensi yang dikembangkan yaitu kreatif. Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) merupakan salah satu pelajaran yang dapat mempertajam kreativitas siswa. Berdasarkan hasil observasi kreativitas SBdP siswa masih rendah, maka diperlukan sebuah tindakan pada pembelajaran SBdP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan dimensi kreativitas SBdP melalui pemanfaatan aplikasi Canva terintegrasi ajaran Tri N. Metode penelitianyang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan subyek teliti kelas VI SD yang berjumlah 27. Teknik pengumpulan data melibatkan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilaksanakan dengan merinci hasil observasi dan wawancara. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi Canva yang terintegrasi dengan prinsip ajaran Tri N memiliki dampak positif pada peningkatan kreativitas siswa dalam konteks pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP). Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil observasi sebelum dilakukan tindakan menjukkan bahwa terdapat 19 dari 27 atau sebesar 70% siswa belum berkembang, setelah dilakukan tindakan terdapat 2 dari 27 atau sebesar 7% siswa mulai berkembang, 17 dari 27 siswa atau sebesar 63% berkembang sesuai harapan, dan 8 dari 27 siswa atau sebesar 30% berkembang sangat baik.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"19 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139783271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.51169/ideguru.v9i2.972
Endi Rochaendi, N. Kholik, Indah Perdana Sari, Dyahsih Alin Sholihah, Mahfud Mahfud, Saepul Ma’mun
Kajian dalam penelitian ini untuk menggambarkan dan mengevaluasi tentang pelaksanaan Program Kampus Mengajar (PKM) dalam perspektif Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Tujuan penelitiannya untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan pelaksanaan PKM melalui pendekatan model Kirkpatrick melalui reaction level, learning level, behavior level dan result level. Metode penelitian yang dimanfaatkan pendekatan studi kualitatif dengan jenis penelitiannya adalah desk study. Hasil penelitian berdasarkan perspektif DPL, pelaksanaan PKM telah menghasilkan reaksi positif untuk memberdayakan sikap, pengetahuan dan keterampilan, memperkaya wawasan dan pengetahuan pada penguasaan peserta didik, pembelajaran mendidik serta ilmu dan bidang keguruan, mengeksplorasi kreatifitas dan pengembangan pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang integratif peserta PKM dan munculnya perlakuan orientasi, adaptasi, observasi dan implementasi dari peserta terhadap kegiatan PKM. Disimpulkan bahwa PKM telah menambah kompetensi dasar, kompetensi penunjang dan kompetensi kekhususan peserta PKM. Untuk menambah kadar dan bobot PKM sangat diperlukan pendayagunaan kerangka flexilibilitas pedagogi sehingga dalam penuntasan tujuan PKM menjadi lebih operasional dan terlihat secara jelas dampak yang akan dihasilkannya.
{"title":"Studi Evaluasi Program Kampus Mengajar Melalui Pendekatan Kirkpatrick Dari Sudut Pandang Dosen Pembimbing Lapangan","authors":"Endi Rochaendi, N. Kholik, Indah Perdana Sari, Dyahsih Alin Sholihah, Mahfud Mahfud, Saepul Ma’mun","doi":"10.51169/ideguru.v9i2.972","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i2.972","url":null,"abstract":"Kajian dalam penelitian ini untuk menggambarkan dan mengevaluasi tentang pelaksanaan Program Kampus Mengajar (PKM) dalam perspektif Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Tujuan penelitiannya untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan pelaksanaan PKM melalui pendekatan model Kirkpatrick melalui reaction level, learning level, behavior level dan result level. Metode penelitian yang dimanfaatkan pendekatan studi kualitatif dengan jenis penelitiannya adalah desk study. Hasil penelitian berdasarkan perspektif DPL, pelaksanaan PKM telah menghasilkan reaksi positif untuk memberdayakan sikap, pengetahuan dan keterampilan, memperkaya wawasan dan pengetahuan pada penguasaan peserta didik, pembelajaran mendidik serta ilmu dan bidang keguruan, mengeksplorasi kreatifitas dan pengembangan pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang integratif peserta PKM dan munculnya perlakuan orientasi, adaptasi, observasi dan implementasi dari peserta terhadap kegiatan PKM. Disimpulkan bahwa PKM telah menambah kompetensi dasar, kompetensi penunjang dan kompetensi kekhususan peserta PKM. Untuk menambah kadar dan bobot PKM sangat diperlukan pendayagunaan kerangka flexilibilitas pedagogi sehingga dalam penuntasan tujuan PKM menjadi lebih operasional dan terlihat secara jelas dampak yang akan dihasilkannya.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"46 43","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139844986","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.51169/ideguru.v9i2.925
Tatang Suryadi, Wahyu Sopandi, Atep Sujana
Keterampilan komunikasi adalah salah satu keterampilan fundamental yang wajib dimiliki oleh semua peserta didik. Peran guru sangat berpengaruh terhadap keterampilan komunikasi para peserta didik. Salah satu yang dapat mendukung perkembangan keterampilan komunikasi mereka adalah model pembelajaran yang diimplemantsikan oleh guru. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menggunakan model pembelajaran yang tepat guna melatih keterampilan komunikasi para peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kemampuan berkomunikasi peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri dan RADEC pada materi tentang sifat-sifat cahaya. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian melibatkan peserta didik kelas V salah satu sekolah dasar negeri di Kota Bandung. Observasi, wawancara, dan dokumentasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta pengambilan kesimpulan atau verifikasi. Validitas data diuji melalui pendekatan triangulasi. Hasil penelitian menyatakan persentase keterampilan komunikasi peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri mencapai 77,12%, sementara persentase keterampilam komunikasi peserta didik yang menggunakan model pembelajaran RADEC mencapai 80,34%. Dapat disimpulkan model pembelajaran RADEC memiliki dampak yang lebih efektif dalam melatih keterampilan komunikasi peserta didik dibandingkan model pembelajaran Inkuiri. Meskipun demikian, kedua model pembelajaran tetap memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif serta melatih keterampilan komunikasi mereka.
{"title":"Analisis Keterampilan Komunikasi Peserta Didik Kelas V pada Model Pembelajaran Inkuiri dan Radec","authors":"Tatang Suryadi, Wahyu Sopandi, Atep Sujana","doi":"10.51169/ideguru.v9i2.925","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i2.925","url":null,"abstract":"Keterampilan komunikasi adalah salah satu keterampilan fundamental yang wajib dimiliki oleh semua peserta didik. Peran guru sangat berpengaruh terhadap keterampilan komunikasi para peserta didik. Salah satu yang dapat mendukung perkembangan keterampilan komunikasi mereka adalah model pembelajaran yang diimplemantsikan oleh guru. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menggunakan model pembelajaran yang tepat guna melatih keterampilan komunikasi para peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kemampuan berkomunikasi peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri dan RADEC pada materi tentang sifat-sifat cahaya. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian melibatkan peserta didik kelas V salah satu sekolah dasar negeri di Kota Bandung. Observasi, wawancara, dan dokumentasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta pengambilan kesimpulan atau verifikasi. Validitas data diuji melalui pendekatan triangulasi. Hasil penelitian menyatakan persentase keterampilan komunikasi peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri mencapai 77,12%, sementara persentase keterampilam komunikasi peserta didik yang menggunakan model pembelajaran RADEC mencapai 80,34%. Dapat disimpulkan model pembelajaran RADEC memiliki dampak yang lebih efektif dalam melatih keterampilan komunikasi peserta didik dibandingkan model pembelajaran Inkuiri. Meskipun demikian, kedua model pembelajaran tetap memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif serta melatih keterampilan komunikasi mereka.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"99 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139843368","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.51169/ideguru.v9i2.925
Tatang Suryadi, Wahyu Sopandi, Atep Sujana
Keterampilan komunikasi adalah salah satu keterampilan fundamental yang wajib dimiliki oleh semua peserta didik. Peran guru sangat berpengaruh terhadap keterampilan komunikasi para peserta didik. Salah satu yang dapat mendukung perkembangan keterampilan komunikasi mereka adalah model pembelajaran yang diimplemantsikan oleh guru. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menggunakan model pembelajaran yang tepat guna melatih keterampilan komunikasi para peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kemampuan berkomunikasi peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri dan RADEC pada materi tentang sifat-sifat cahaya. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian melibatkan peserta didik kelas V salah satu sekolah dasar negeri di Kota Bandung. Observasi, wawancara, dan dokumentasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta pengambilan kesimpulan atau verifikasi. Validitas data diuji melalui pendekatan triangulasi. Hasil penelitian menyatakan persentase keterampilan komunikasi peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri mencapai 77,12%, sementara persentase keterampilam komunikasi peserta didik yang menggunakan model pembelajaran RADEC mencapai 80,34%. Dapat disimpulkan model pembelajaran RADEC memiliki dampak yang lebih efektif dalam melatih keterampilan komunikasi peserta didik dibandingkan model pembelajaran Inkuiri. Meskipun demikian, kedua model pembelajaran tetap memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif serta melatih keterampilan komunikasi mereka.
{"title":"Analisis Keterampilan Komunikasi Peserta Didik Kelas V pada Model Pembelajaran Inkuiri dan Radec","authors":"Tatang Suryadi, Wahyu Sopandi, Atep Sujana","doi":"10.51169/ideguru.v9i2.925","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i2.925","url":null,"abstract":"Keterampilan komunikasi adalah salah satu keterampilan fundamental yang wajib dimiliki oleh semua peserta didik. Peran guru sangat berpengaruh terhadap keterampilan komunikasi para peserta didik. Salah satu yang dapat mendukung perkembangan keterampilan komunikasi mereka adalah model pembelajaran yang diimplemantsikan oleh guru. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menggunakan model pembelajaran yang tepat guna melatih keterampilan komunikasi para peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kemampuan berkomunikasi peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri dan RADEC pada materi tentang sifat-sifat cahaya. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian melibatkan peserta didik kelas V salah satu sekolah dasar negeri di Kota Bandung. Observasi, wawancara, dan dokumentasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta pengambilan kesimpulan atau verifikasi. Validitas data diuji melalui pendekatan triangulasi. Hasil penelitian menyatakan persentase keterampilan komunikasi peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri mencapai 77,12%, sementara persentase keterampilam komunikasi peserta didik yang menggunakan model pembelajaran RADEC mencapai 80,34%. Dapat disimpulkan model pembelajaran RADEC memiliki dampak yang lebih efektif dalam melatih keterampilan komunikasi peserta didik dibandingkan model pembelajaran Inkuiri. Meskipun demikian, kedua model pembelajaran tetap memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif serta melatih keterampilan komunikasi mereka.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"36 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139783279","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-26DOI: 10.51169/ideguru.v9i2.873
Yuni Aprianti, Muhammad Rifki, Andi Prastowo, S. Prasetyo
Pelajaran IPA khususnya Biologi tidak bisa dipelajari dengan mudah, salah satunya materi tentang sistem pencernaan manusia. Materi ini rumit karena organ-organ pencernaan bekerja didalam tubuh sehingga diperlukan model pembelajaran yang tepat, penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif Model Drill and Practice berbasis audiovisual dan aplikasi games anatomi untuk meningkatkan pemahaman anak di sekolah dasar ramah inklusi Yogyakarta. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi sistem pencernaan manusia. Hasil menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan terlihat dari hasil posttes termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK) juga terlihat peningkatannya, tetapi untuk siswa ABK jenis ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan Tuna Ganda (Down Sindrom dan Tuna Daksa) belum dapat menyesuaikan diri dengan teman kelasnya sehingga masih sangat perlu pendampingan khusus/pendidikan individual dan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhannya. Pendidik diharapkan dapat berinovasi menggunakan berbagai media dan model pembelajaran seperti menggunakan aplikasi games anatomi dengan model drill and practice.
{"title":"Penerapan Aplikasi Games Anatomi Model Drill And Practice untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa di Sekolah Ramah Inklusi","authors":"Yuni Aprianti, Muhammad Rifki, Andi Prastowo, S. Prasetyo","doi":"10.51169/ideguru.v9i2.873","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i2.873","url":null,"abstract":"Pelajaran IPA khususnya Biologi tidak bisa dipelajari dengan mudah, salah satunya materi tentang sistem pencernaan manusia. Materi ini rumit karena organ-organ pencernaan bekerja didalam tubuh sehingga diperlukan model pembelajaran yang tepat, penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif Model Drill and Practice berbasis audiovisual dan aplikasi games anatomi untuk meningkatkan pemahaman anak di sekolah dasar ramah inklusi Yogyakarta. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi sistem pencernaan manusia. Hasil menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan terlihat dari hasil posttes termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK) juga terlihat peningkatannya, tetapi untuk siswa ABK jenis ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan Tuna Ganda (Down Sindrom dan Tuna Daksa) belum dapat menyesuaikan diri dengan teman kelasnya sehingga masih sangat perlu pendampingan khusus/pendidikan individual dan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhannya. Pendidik diharapkan dapat berinovasi menggunakan berbagai media dan model pembelajaran seperti menggunakan aplikasi games anatomi dengan model drill and practice.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"55 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139594788","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-26DOI: 10.51169/ideguru.v9i2.784
Syamsul Jamal
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat dan menilai keefektifan alat latih robot line follower berbasis STM32 sebagai sumber edukasi dalam pembelajaran Sistem Kendali Robotika pada Program Studi Teknik Elektronika Industri SMK di Kabupaten Sampang. Teknik penelitian menganut model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation) yang awalnya dikemukakan oleh Robert Maribe Branch. Tahap Analisis memerlukan instrumen pembelajaran yang mampu meningkatkan prestasi akademik siswa. Tahap Perancangan berfokus pada pengembangan komponen elektronik (pengendali, sensor, dan driver aktuator) yang sesuai untuk SMK di Kabupaten Sampang. Selama tahap Pengembangan, peneliti menggunakan pendekatan pengembangan waterfall untuk mendefinisikan komponen secara tepat, membuat desain mekanis, menulis kode perangkat lunak, dan melakukan pengujian untuk sistem robot line follower. Tahap Implementasi meliputi penilaian kepraktisan dengan ahli media dan melibatkan siswa kelas XII secara aktif yang saat ini terdaftar pada Program Studi Teknik Elektronika Industri di SMK se-Kabupaten Sampang. Tahap Evaluasi menggunakan kuesioner skala Likert yang menyajikan empat pilihan untuk mengukur persepsi responden terhadap pelatih robot line follower berbasis STM32. Kesesuaian alat latih robot line follower berbasis STM32 sebagai alat bantu pengajaran dinilai berdasarkan dua faktor: (1) Kualitas media memperoleh skor rata-rata 22,34 yang berarti “dapat dicapai”. Kualitas materi mencapai skor rata-rata 28,51 yang juga tergolong “layak”. Oleh karena itu, alat latih robot line follower berbasis STM32 dinilai cocok untuk mengajar mata pelajaran Sistem Kendali Robotika. Baik tes awal maupun tes akhir menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan sebesar 76,8% setelah dilibatkan dalam program pelatih robot line follower berbasis STM32 di SMK di Kabupaten Sampang.
{"title":"Pengembangan Media Pembelajaran Trainer Robot Line Follower Berbasis STM32","authors":"Syamsul Jamal","doi":"10.51169/ideguru.v9i2.784","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i2.784","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat dan menilai keefektifan alat latih robot line follower berbasis STM32 sebagai sumber edukasi dalam pembelajaran Sistem Kendali Robotika pada Program Studi Teknik Elektronika Industri SMK di Kabupaten Sampang. Teknik penelitian menganut model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation) yang awalnya dikemukakan oleh Robert Maribe Branch. Tahap Analisis memerlukan instrumen pembelajaran yang mampu meningkatkan prestasi akademik siswa. Tahap Perancangan berfokus pada pengembangan komponen elektronik (pengendali, sensor, dan driver aktuator) yang sesuai untuk SMK di Kabupaten Sampang. Selama tahap Pengembangan, peneliti menggunakan pendekatan pengembangan waterfall untuk mendefinisikan komponen secara tepat, membuat desain mekanis, menulis kode perangkat lunak, dan melakukan pengujian untuk sistem robot line follower. Tahap Implementasi meliputi penilaian kepraktisan dengan ahli media dan melibatkan siswa kelas XII secara aktif yang saat ini terdaftar pada Program Studi Teknik Elektronika Industri di SMK se-Kabupaten Sampang. Tahap Evaluasi menggunakan kuesioner skala Likert yang menyajikan empat pilihan untuk mengukur persepsi responden terhadap pelatih robot line follower berbasis STM32. Kesesuaian alat latih robot line follower berbasis STM32 sebagai alat bantu pengajaran dinilai berdasarkan dua faktor: (1) Kualitas media memperoleh skor rata-rata 22,34 yang berarti “dapat dicapai”. Kualitas materi mencapai skor rata-rata 28,51 yang juga tergolong “layak”. Oleh karena itu, alat latih robot line follower berbasis STM32 dinilai cocok untuk mengajar mata pelajaran Sistem Kendali Robotika. Baik tes awal maupun tes akhir menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan sebesar 76,8% setelah dilibatkan dalam program pelatih robot line follower berbasis STM32 di SMK di Kabupaten Sampang.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"49 17","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139594759","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-26DOI: 10.51169/ideguru.v9i2.891
R. Rusmini, Muhammad Rizky Mazali, Fitrah Sari Wahyuni Harahap, Ermayanti Astuti
Cognitive conflict is a condition where students encounter new experiences that are not neatly arranged in their cognitive structure. The process of assimilation between old and new concepts in students' cognition. The assimilation process is more effective when done together with peer tutors. The purpose of this study was to see the effect of cognitive conflict on collaborative mathematical problem solving and its effect on individual learning success. Case study research methods, descriptive qualitative and quantitative. Learning is carried out to 28 semester II students collaboratively in solving integral problems. Pretest knowing the initial ability of mathematics, given the problem of integral functions of fractional powers. Given posttest independently. In the learning process students with low initial abilities and difficult to ask questions with peer tutors dare to ask information that has just been received with the help of students with moderate and high initial abilities. Cognitive conflict strategies with peer tutors are very useful. The impact of the experience of peer tutors, posttest results is very significant. This means that the posttest results increased significantly for the material of integral functions of fractional powers and motivation to learn for the better.
{"title":"The Peer Tutor Model with Cognitive Conflict Strategies in Collaborative Learning Mathematical Problem Solving and Its Effect on Individual Achievement.","authors":"R. Rusmini, Muhammad Rizky Mazali, Fitrah Sari Wahyuni Harahap, Ermayanti Astuti","doi":"10.51169/ideguru.v9i2.891","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i2.891","url":null,"abstract":"Cognitive conflict is a condition where students encounter new experiences that are not neatly arranged in their cognitive structure. The process of assimilation between old and new concepts in students' cognition. The assimilation process is more effective when done together with peer tutors. The purpose of this study was to see the effect of cognitive conflict on collaborative mathematical problem solving and its effect on individual learning success. Case study research methods, descriptive qualitative and quantitative. Learning is carried out to 28 semester II students collaboratively in solving integral problems. Pretest knowing the initial ability of mathematics, given the problem of integral functions of fractional powers. Given posttest independently. In the learning process students with low initial abilities and difficult to ask questions with peer tutors dare to ask information that has just been received with the help of students with moderate and high initial abilities. Cognitive conflict strategies with peer tutors are very useful. The impact of the experience of peer tutors, posttest results is very significant. This means that the posttest results increased significantly for the material of integral functions of fractional powers and motivation to learn for the better.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"56 41","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139594616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-26DOI: 10.51169/ideguru.v9i2.936
B. Ananda, S. Suranto
Perkembangan teknologi, khususnya dalam m-learning, telah memberikan inovasi baru dalam pembelajaran dan membuka potensi untuk transformasi pendidikan di masa depan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menekankan makna, persepsi, dan pengalaman subjek penelitian. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis fleksibilitas pembelajaran dengan pendekatan m-learning. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Informan penelitian ini diantaranya pengelola platform m-learning, 2 orang guru, dan 5 peserta didik di SMK Negeri 6 Surakarta. Teknik analisis data mencakup tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa SMKN 6 Surakarta menghadirkan inovasi melalui integrasi m-learning menggunakan platform Viska Learning. Penerapan m-learning secara positif meningkatkan fleksibilitas pembelajaran, memungkinkan akses materi kapan saja dan di mana saja. Guru dan peserta didik mengakui manfaat signifikan dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dan pemahaman materi. Dibutuhkan peningkatan pemahaman guru agar dapat memaksimalkan pemanfaatan m-learning, dan peningkatan kelancaran akses internet untuk mendukung penggunaan m-learning untuk pembelajaran di sekolah.
技术的发展,尤其是移动学习的发展,为学习提供了新的创新,并为未来的教育变革开辟了潜力。本研究采用定性方法,强调研究对象的意义、感知和体验。本研究的目的是分析利用移动学习方法学习的灵活性。数据收集技术采用访谈和观察法。本研究的资料提供者包括苏腊卡尔塔第六中学(SMK Negeri 6 Surakarta)的移动学习平台经理、两名教师和五名学生。数据分析技术包括三个阶段:数据还原、数据展示、结论得出与验证。研究结果表明,SMKN 6 Surakarta 通过使用 Viska 学习平台进行移动学习整合实现了创新。移动学习的实施积极提高了学习的灵活性,允许随时随地获取材料。教师和学习者都认识到,这对提高学习者的学习成果和对教材的理解大有裨益。有必要提高教师对最大限度利用移动学习的认识,并改善互联网接入,以支持在学校利用移动学习进行学习。
{"title":"Transformasi Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan: Analisis Mendalam Fleksibilitas M-learning","authors":"B. Ananda, S. Suranto","doi":"10.51169/ideguru.v9i2.936","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i2.936","url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi, khususnya dalam m-learning, telah memberikan inovasi baru dalam pembelajaran dan membuka potensi untuk transformasi pendidikan di masa depan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menekankan makna, persepsi, dan pengalaman subjek penelitian. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis fleksibilitas pembelajaran dengan pendekatan m-learning. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Informan penelitian ini diantaranya pengelola platform m-learning, 2 orang guru, dan 5 peserta didik di SMK Negeri 6 Surakarta. Teknik analisis data mencakup tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa SMKN 6 Surakarta menghadirkan inovasi melalui integrasi m-learning menggunakan platform Viska Learning. Penerapan m-learning secara positif meningkatkan fleksibilitas pembelajaran, memungkinkan akses materi kapan saja dan di mana saja. Guru dan peserta didik mengakui manfaat signifikan dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dan pemahaman materi. Dibutuhkan peningkatan pemahaman guru agar dapat memaksimalkan pemanfaatan m-learning, dan peningkatan kelancaran akses internet untuk mendukung penggunaan m-learning untuk pembelajaran di sekolah.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"38 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139594241","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-23DOI: 10.51169/ideguru.v9i2.817
Zulfi Idayanti, M. Suleman, M. Najib, Anis Khoirotun Nisa, A. Prasetyo
Kemampuan membaca dan menulis memiliki peranan krusial dalam proses pembelajaran. Namun, tidak semua siswa memiliki kemampuan membaca dan menulis yang sama pada usia dini, terutama di kelas I dan II. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi upaya yang dilakukan oleh guru dalam menangani siswa yang mengalami kesulitan membaca dan menulis pada tingkat kelas I dan II. Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi lapangan dengan pengumpulan data melalui observasi. Sumber data penelitian yaitu guru kelas I dan II serta siswa yang mengalami kesulitan membaca dan menulis. Hasil penelitian menunjukkan guru menggunakan berbagai strategi pengajaran, diantaranya guru memberikan perhatian lebih kepada siswa yang masih kesulitan dalam membaca dan menulis, membimbing siswa untuk menulis huruf dengan benar dan memberikan jam tambahan sebelum pembelajaran berlangsung. Selanjutnya, siswa dikumpulan dalam satu tempat, untuk belajar membaca dan menulis dengan menggunakan bahan ajar seperti buku jilid membaca dan huruf abjad. Selain itu, terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi. Faktor internal dari lingkungan keluarga yang kurang mendorong siswa untuk terlatih belajar membaca, sehingga kemampuan membacanya masih kurang. Sedangkan faktor eksternal yaitu pengaruh lingkungan bermain termasuk teman-temannya. Dengan demikian, penelitian ini memberi manfaat sebagai contoh upaya yang dapat dilakukan pendidik khususnya guru jika dihadapi oleh keadaan yang sama, yaitu peserta didik yang masih kesulitan membaca dan menulis.
{"title":"Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan Membaca dan Menulis Siswa Kelas I dan II Sekolah Dasar","authors":"Zulfi Idayanti, M. Suleman, M. Najib, Anis Khoirotun Nisa, A. Prasetyo","doi":"10.51169/ideguru.v9i2.817","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i2.817","url":null,"abstract":"Kemampuan membaca dan menulis memiliki peranan krusial dalam proses pembelajaran. Namun, tidak semua siswa memiliki kemampuan membaca dan menulis yang sama pada usia dini, terutama di kelas I dan II. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi upaya yang dilakukan oleh guru dalam menangani siswa yang mengalami kesulitan membaca dan menulis pada tingkat kelas I dan II. Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi lapangan dengan pengumpulan data melalui observasi. Sumber data penelitian yaitu guru kelas I dan II serta siswa yang mengalami kesulitan membaca dan menulis. Hasil penelitian menunjukkan guru menggunakan berbagai strategi pengajaran, diantaranya guru memberikan perhatian lebih kepada siswa yang masih kesulitan dalam membaca dan menulis, membimbing siswa untuk menulis huruf dengan benar dan memberikan jam tambahan sebelum pembelajaran berlangsung. Selanjutnya, siswa dikumpulan dalam satu tempat, untuk belajar membaca dan menulis dengan menggunakan bahan ajar seperti buku jilid membaca dan huruf abjad. Selain itu, terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi. Faktor internal dari lingkungan keluarga yang kurang mendorong siswa untuk terlatih belajar membaca, sehingga kemampuan membacanya masih kurang. Sedangkan faktor eksternal yaitu pengaruh lingkungan bermain termasuk teman-temannya. Dengan demikian, penelitian ini memberi manfaat sebagai contoh upaya yang dapat dilakukan pendidik khususnya guru jika dihadapi oleh keadaan yang sama, yaitu peserta didik yang masih kesulitan membaca dan menulis.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"104 21","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139605750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}