Pub Date : 2024-01-08DOI: 10.51169/ideguru.v9i2.839
Kadek Ayu Widia Fransiska, N. K. Suarni, I. G. Margunayasa
Kemampuan kognitif adalah kemampuan anak untuk berpikir secara lebih kompleks, bernalar, dan mampu memecahkan masalah. Pada masa kini tenaga pendidik sudah menggunakan berbagai media pembelajaran digital yang sesuai dengan perkembangan teknologi di abad 21. Penguasaan guru dalam penggunaan teknologi dalam membuat media pembelajaran yang baru serta ketertarikan siswa dalam pembelajaran berkaitan dan memiliki pengaruh terhadap kognitif, karena dengan media pembelajaran yang menyenangkan maka siswa akan semakin memahami pembelajaran sejarah dan pengetahuan siswa akan bertambah. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur sistematis dengan studi desain PRISMA (Prefferes Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis), yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu strategi pemilihan data, kriteria penelitian, dan ekstraksi data. Penelitian kajian literatur sistematis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan kognitif siswa yang diajarkan menggunakan media pembelajaran digital yang ditinjau dari teori kognitif Jean Piaget. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa media pembelajaran digital berpengaruh dalam meningkatkan dan menstimulus perkembangan kogntif anak yang ditinjau dari teori kognitif Jean Piaget. Penggunaan media pembelajaran digital kedepannya diharapkan mampu menunjang perkembangan kognitif anak dalam proses pembelajaran di sekolah dengan tetap memperhatikan karakteristik anak.
认知能力是儿童更复杂地思考、推理和解决问题的能力。教师掌握运用技术制作新的学习媒体与学生的学习兴趣有关,对认知也有影响,因为有了有趣的学习媒体,学生会更加理解历史学习,学生的知识水平也会提高。本研究采用系统文献综述法,采用 PRISMA(Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis)设计研究,包括数据选择策略、研究标准和数据提取几个阶段。本系统性文献综述研究旨在从让-皮亚杰的认知理论出发,了解使用数字学习媒体教学的学生的认知发展情况。根据本研究的结果可知,从让-皮亚杰的认知理论来看,数字化学习媒体对提高和促进儿童的认知发展有一定的作用。未来数字学习媒体的使用有望能够在学校学习过程中支持儿童的认知发展,同时还能关注儿童的特点。
{"title":"Perkembangan Kognitif Siswa pada Penggunaan Media Pembelajaran Digital Ditinjau dari Teori Jean Piaget: Kajian Literatur Sistematis","authors":"Kadek Ayu Widia Fransiska, N. K. Suarni, I. G. Margunayasa","doi":"10.51169/ideguru.v9i2.839","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i2.839","url":null,"abstract":"Kemampuan kognitif adalah kemampuan anak untuk berpikir secara lebih kompleks, bernalar, dan mampu memecahkan masalah. Pada masa kini tenaga pendidik sudah menggunakan berbagai media pembelajaran digital yang sesuai dengan perkembangan teknologi di abad 21. Penguasaan guru dalam penggunaan teknologi dalam membuat media pembelajaran yang baru serta ketertarikan siswa dalam pembelajaran berkaitan dan memiliki pengaruh terhadap kognitif, karena dengan media pembelajaran yang menyenangkan maka siswa akan semakin memahami pembelajaran sejarah dan pengetahuan siswa akan bertambah. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur sistematis dengan studi desain PRISMA (Prefferes Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis), yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu strategi pemilihan data, kriteria penelitian, dan ekstraksi data. Penelitian kajian literatur sistematis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan kognitif siswa yang diajarkan menggunakan media pembelajaran digital yang ditinjau dari teori kognitif Jean Piaget. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa media pembelajaran digital berpengaruh dalam meningkatkan dan menstimulus perkembangan kogntif anak yang ditinjau dari teori kognitif Jean Piaget. Penggunaan media pembelajaran digital kedepannya diharapkan mampu menunjang perkembangan kognitif anak dalam proses pembelajaran di sekolah dengan tetap memperhatikan karakteristik anak.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"203 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139629142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-08DOI: 10.51169/ideguru.v9i2.799
M. Irawan, Sinta Bella
Upaya penyelesaian target materi sesuai kurikulum yang berlaku, seringkali menyebabkan pendekatan pembelajaran yang fokus ke banyaknya materi yang diajarkan daripada memastikan siswa benar-benar mengerti setiap hal yang diajarkan. Prinsip esensialisme mendorong fokus pada pemahaman konsep-konsep kunci, bukan hanya pada cakupan luas materi. Di tengah diskusi tentang berbagai pendekatan pembelajaran dalam pendidikan IPA di Madrasah Ibtidaiyah, pertanyaan muncul mengenai relevansi dan penerapan prinsip-prinsip esensialisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan prinsip-prinsip esensialisme dalam pembelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Qomar palembang. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara. Teknik analisis data yang digunakan mengikuti dari Miles and Huberman. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan prinsip esensialisme dalam pembelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah memiliki dampak positif yang signifikan. Penerapan prinsip esensialisme membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep dasar IPA, fokus pada inti pengetahuan dan keterampilan, dan meningkatkan minat mereka dalam mata pelajaran tersebut. Oleh karena itu, pendekatan ini dapat menjadi dasar yang kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar terkhusus dalam bidang IPA.
{"title":"Penerapan Prinsip-Prinsip Esensialisme dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah","authors":"M. Irawan, Sinta Bella","doi":"10.51169/ideguru.v9i2.799","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i2.799","url":null,"abstract":"Upaya penyelesaian target materi sesuai kurikulum yang berlaku, seringkali menyebabkan pendekatan pembelajaran yang fokus ke banyaknya materi yang diajarkan daripada memastikan siswa benar-benar mengerti setiap hal yang diajarkan. Prinsip esensialisme mendorong fokus pada pemahaman konsep-konsep kunci, bukan hanya pada cakupan luas materi. Di tengah diskusi tentang berbagai pendekatan pembelajaran dalam pendidikan IPA di Madrasah Ibtidaiyah, pertanyaan muncul mengenai relevansi dan penerapan prinsip-prinsip esensialisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan prinsip-prinsip esensialisme dalam pembelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Qomar palembang. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara. Teknik analisis data yang digunakan mengikuti dari Miles and Huberman. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan prinsip esensialisme dalam pembelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah memiliki dampak positif yang signifikan. Penerapan prinsip esensialisme membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep dasar IPA, fokus pada inti pengetahuan dan keterampilan, dan meningkatkan minat mereka dalam mata pelajaran tersebut. Oleh karena itu, pendekatan ini dapat menjadi dasar yang kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar terkhusus dalam bidang IPA.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"231 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139628747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-08DOI: 10.51169/ideguru.v9i2.705
Tri Ismiyati
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran semakin luas, salah satunya dimanfaatkan guru untuk pembuatan media pembelajaran. Berdasar hasil supervisi akademik Kepala sekolah diketahui bahwa kompetensi guru dalam pembuatan media pembelajaran berbasis teknologi informasi masih rendah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah melalui workshop dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pembuatan media Crossword Puzzle dan Canva serta untuk mengetahui bagaimana langkah pelaksanaan workshop untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembuatan media Crossword Puzzle dan Canva. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan sekolah. Subyek penelitian ini adalah para guru SMA Negeri 1 Tempel yang berjumlah 24 orang. Obyek penelitian adalah kompetensi guru dalam pembuatan media Crossword Puzzle dan Canva. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus yang tiap siklus terdiri atas 2 pertemuan. Tiap pertemuan meliputi 4 tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data melalui observasi, tes pemahaman materi, dan penilaian produk workshop. Simpulan hasil workshop telah terjadi peningkatan kompetensi guru dalam pembuatan media pembelajaran sebanyak 79,17% pada siklus I dan 83,33% pada siklus II.
信息和通信技术在学习中的应用越来越广泛,教师制作学习媒体就是其中之一。根据校长学业督导的结果得知,教师制作基于信息技术的学习媒体的能力仍然较低。本研究旨在了解工作坊能否提高教师制作填字游戏和 Canva 媒体的能力,以及如何实施工作坊以提高教师制作填字游戏和 Canva 媒体的能力。采用的研究类型是学校行动研究。研究对象是 Negeri 1 Tempel 学校的 24 名教师。研究对象是教师制作填字游戏和 Canva 媒体的能力。研究分两个周期进行,每个周期包括两次会议。每次会议包括 4 个行动,即计划、实施、观察和反思。通过观察、材料理解测试和工作坊产品评估收集数据。工作坊的总结结果显示,教师制作学习媒体的能力在周期 I 中提高了 79.17%,在周期 II 中提高了 83.33%。
{"title":"Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pembuatan Media Pembelajaran Crossword Puzzle dan Canva melalui Workshop","authors":"Tri Ismiyati","doi":"10.51169/ideguru.v9i2.705","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i2.705","url":null,"abstract":"Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran semakin luas, salah satunya dimanfaatkan guru untuk pembuatan media pembelajaran. Berdasar hasil supervisi akademik Kepala sekolah diketahui bahwa kompetensi guru dalam pembuatan media pembelajaran berbasis teknologi informasi masih rendah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah melalui workshop dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pembuatan media Crossword Puzzle dan Canva serta untuk mengetahui bagaimana langkah pelaksanaan workshop untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembuatan media Crossword Puzzle dan Canva. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan sekolah. Subyek penelitian ini adalah para guru SMA Negeri 1 Tempel yang berjumlah 24 orang. Obyek penelitian adalah kompetensi guru dalam pembuatan media Crossword Puzzle dan Canva. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus yang tiap siklus terdiri atas 2 pertemuan. Tiap pertemuan meliputi 4 tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data melalui observasi, tes pemahaman materi, dan penilaian produk workshop. Simpulan hasil workshop telah terjadi peningkatan kompetensi guru dalam pembuatan media pembelajaran sebanyak 79,17% pada siklus I dan 83,33% pada siklus II.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"104 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139628966","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-08DOI: 10.51169/ideguru.v9i2.859
Ni Putu Liana Octavyanti, N. K. Suarni, I. G. Margunayasa
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh peningkatan perkembangan kognitif siswa melalui musik dan lagu dalam pembelajaran. Pembelajaran di sekolah harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan serta menciptakan kebermaknaan. Salah satu caranya dengan menggunakan musik dan memperkenalkan lagu anak-anak. Melalui musik dan lagu dalam pembelajaran, siswa akan mampu mengembangkan kognitifnya dan sesuai dengan realita kehidupan. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan 4 tahapan yakni memilih topik yang akan di review, memilih artikel yang relevan, melakukan analisis dan sintesis literatur, serta mengorganisasi penulisan review. Data dianalisis dari hasil temuan jurnal, artikel ilmiah, literatur review yang berisi tentang rancangan yang akan di teliti, lalu menyusun hasil temuan yang telah di review. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan musik dan lagu memiliki pengaruh terhadap perkembangan kognitif siswa di sekolah dasar yang meliputi: memperkuat pemahaman konsep, meningkatkan hasil belajar siswa, mampu memecahkan suatu masalah, berpikir kritis, dan meningkatkan kreativitas siswa. Selain itu juga dapat menimbulkan rasa senang, gembira, dan semangat belajar hingga mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
{"title":"Peningkatan Perkembangan Kognitif Siswa melalui Musik dan Lagu dalam Pembelajaran","authors":"Ni Putu Liana Octavyanti, N. K. Suarni, I. G. Margunayasa","doi":"10.51169/ideguru.v9i2.859","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i2.859","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh peningkatan perkembangan kognitif siswa melalui musik dan lagu dalam pembelajaran. Pembelajaran di sekolah harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan serta menciptakan kebermaknaan. Salah satu caranya dengan menggunakan musik dan memperkenalkan lagu anak-anak. Melalui musik dan lagu dalam pembelajaran, siswa akan mampu mengembangkan kognitifnya dan sesuai dengan realita kehidupan. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan 4 tahapan yakni memilih topik yang akan di review, memilih artikel yang relevan, melakukan analisis dan sintesis literatur, serta mengorganisasi penulisan review. Data dianalisis dari hasil temuan jurnal, artikel ilmiah, literatur review yang berisi tentang rancangan yang akan di teliti, lalu menyusun hasil temuan yang telah di review. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan musik dan lagu memiliki pengaruh terhadap perkembangan kognitif siswa di sekolah dasar yang meliputi: memperkuat pemahaman konsep, meningkatkan hasil belajar siswa, mampu memecahkan suatu masalah, berpikir kritis, dan meningkatkan kreativitas siswa. Selain itu juga dapat menimbulkan rasa senang, gembira, dan semangat belajar hingga mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"87 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139629322","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-08DOI: 10.51169/ideguru.v9i2.866
Sariayu Sibarani, R. Rusmini, Ratna Natalia Mendrofa, Hasratuddin Hasratuddin
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan besar pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) menggunakan Video pembelajaran terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis pada sistem persamaan linear dua variabel. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain pretest-posttest control group design, dimana kelas X1 sebagai kelas eksperimen, dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data berupa hasil pretest dan posttest diberikan kepada dua kelas penelitian. Selanjutnya uji t dilakukan untuk menguji hipotesis setelah terlebih dahulu melewati uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model PBL berbantuan video pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis. Siswa yang diajar dengan model PBL berbantuan video pembelajaran mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran langsung. Besarnya pengaruh perlakuan menunjukkan adanya pengaruh yang tinggi dan konsisten penerapan model PBL berbantuan video pembelajaran terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis.
{"title":"Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) berbantuan Video Pembelajaran terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis","authors":"Sariayu Sibarani, R. Rusmini, Ratna Natalia Mendrofa, Hasratuddin Hasratuddin","doi":"10.51169/ideguru.v9i2.866","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i2.866","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan besar pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) menggunakan Video pembelajaran terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis pada sistem persamaan linear dua variabel. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain pretest-posttest control group design, dimana kelas X1 sebagai kelas eksperimen, dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data berupa hasil pretest dan posttest diberikan kepada dua kelas penelitian. Selanjutnya uji t dilakukan untuk menguji hipotesis setelah terlebih dahulu melewati uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model PBL berbantuan video pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis. Siswa yang diajar dengan model PBL berbantuan video pembelajaran mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran langsung. Besarnya pengaruh perlakuan menunjukkan adanya pengaruh yang tinggi dan konsisten penerapan model PBL berbantuan video pembelajaran terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"119 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139629147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-03DOI: 10.51169/ideguru.v9i1.809
A. Mulyana, Siti Irene Astuti Dwiningrum
Lengger was originally a means of fertility ritual ceremonies and was danced by men, but now due to the transformation of social and cultural values in Wonosobo, lengger has turned into a means of entertainment and as a performing art. The dancers are performed by women and the performance also has a more mature concept. The aim of this research is to find out the social and cultural values that occur in Wonosobo society so that Lengger art also changes and learning efforts. This research uses a qualitative descriptive approach using the literature study method. The objectives of this research are: Socio-cultural values of the people in Wonosobo. Lengger transformation form in Wonosobo. Application of socio-cultural values to lengger transformation in Wonosobo. The socio-cultural values of the people in Wonosobo include mutual cooperation, respect for opinions, no distinction between race, ethnicity and religion, tepo selira, tolerance, preserving traditional arts and culture, developing and advancing culture, etc. The form of lengger transformation in Wonosobo occurs when the community takes part and plays an active role in the development of the show. The application of socio-cultural values to the transformation of lengger in Wonosobo for learning lengger art in Wonosobo uses the educational concept of Ki Hajar Dewantara, namely the tricenter of education. The three educational centers include: the family realm, the school realm, and the youth movement (community) realm.
冷热舞最初是生育仪式的一种手段,由男性表演,但现在由于沃诺索博社会和文化价值观的转变,冷热舞已成为一种娱乐手段和表演艺术。舞者由女性担任,表演理念也更加成熟。本研究的目的是找出发生在沃诺索波社会的社会和文化价值观,从而使冷格艺术也发生变化并努力学习。本研究采用文献研究法的定性描述方法。本研究的目标是沃诺索博人的社会文化价值观。沃诺索博的冷格转变形式。将社会文化价值观应用于沃诺索博的冷格改造。沃诺索博人民的社会文化价值观包括相互合作、尊重意见、不分种族、民族和宗教、tepo selira、宽容、保护传统艺术和文化、发展和推进文化等。在沃诺索博,当社区参与并在表演的发展中发挥积极作用时,就会出现冷格转型的形式。将社会文化价值观应用到沃诺索博的冷格变革中,以学习沃诺索博的冷格艺术,采用了 Ki Hajar Dewantara 的教育理念,即教育的三个中心。三个教育中心包括:家庭领域、学校领域和青年运动(社区)领域。
{"title":"Lengger Seni Tradisional Perekat Nilai-Nilai Sosial Budaya dan Upaya Pembelajarannya pada Masyarakat Wonosobo","authors":"A. Mulyana, Siti Irene Astuti Dwiningrum","doi":"10.51169/ideguru.v9i1.809","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i1.809","url":null,"abstract":"Lengger was originally a means of fertility ritual ceremonies and was danced by men, but now due to the transformation of social and cultural values in Wonosobo, lengger has turned into a means of entertainment and as a performing art. The dancers are performed by women and the performance also has a more mature concept. The aim of this research is to find out the social and cultural values that occur in Wonosobo society so that Lengger art also changes and learning efforts. This research uses a qualitative descriptive approach using the literature study method. The objectives of this research are: Socio-cultural values of the people in Wonosobo. Lengger transformation form in Wonosobo. Application of socio-cultural values to lengger transformation in Wonosobo. The socio-cultural values of the people in Wonosobo include mutual cooperation, respect for opinions, no distinction between race, ethnicity and religion, tepo selira, tolerance, preserving traditional arts and culture, developing and advancing culture, etc. The form of lengger transformation in Wonosobo occurs when the community takes part and plays an active role in the development of the show. The application of socio-cultural values to the transformation of lengger in Wonosobo for learning lengger art in Wonosobo uses the educational concept of Ki Hajar Dewantara, namely the tricenter of education. The three educational centers include: the family realm, the school realm, and the youth movement (community) realm.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"118 33","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139387846","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-03DOI: 10.51169/ideguru.v9i1.260
L. Haryani
Tujuan dari Best Practice ini adalah 1) Mendeskripsikan efektivitas media SAC untuk meningkatkan pembelajaran pada masa Pandemi Covid 19. 2) Mendeskripsikan hasil belajar dengan menggunakan media SAC. Belajar merupakan hasil konstruksi sendiri sebagai hasil interaksinya terhadap lingkungan belajar melalui proses asimilasi atau akomodasi. Merujuk paradigma konstruktivisme tentang belajar, maka prinsip SAC media Smart Apps Creator cukup strategis dalam rangka mewujudkan kegiatan pembelajaran secara efektif . Sasaran kegiatan best practice ini adalah siswa SMK Muhammadiyah Kalibawang Kelas XI. Langkah-langkah pembelajaran dengan media SAC adalah (1) tahap awal pembelajaran sebelum menggunakan media Smart Apps Creator SAC (2) tahab pembelajaran menggunakan media SAC saat pandemi covid 19 (3) tahap penilaian setelah pembelajaran menggunakan media SAC di masa pandemi covid 19. Pengalaman menunjukkan bahwa hasil belajar siswa SMK Muhammadiyah Kalibawang pada materi tekanan khususnya pembelajaran di masa pandemi covid 19 berada pada nilai ketuntasan KKM. Agar pembelajaran materi berjalan efektif kami inovasikan media SAC. Desain media SAC dalam pembelajaran di masa pandemi covid 19 ditunjukkan dengan gambar berupa foto. Hal ini dilakukan agar mudah ditiru bagi siapa saja yang ingin mengembangkannya. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa media SAC dalam pembelajaran di masa pandemi covid 19 efektif untuk melaksanakan pembelajaran materi dengan hasil belajar yang lebih baik.
{"title":"Penggunaan Media SAC untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menjadi Lebih Baik Atau Meningkat pada Masa Pandemi Covid 19","authors":"L. Haryani","doi":"10.51169/ideguru.v9i1.260","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i1.260","url":null,"abstract":"Tujuan dari Best Practice ini adalah 1) Mendeskripsikan efektivitas media SAC untuk meningkatkan pembelajaran pada masa Pandemi Covid 19. 2) Mendeskripsikan hasil belajar dengan menggunakan media SAC. Belajar merupakan hasil konstruksi sendiri sebagai hasil interaksinya terhadap lingkungan belajar melalui proses asimilasi atau akomodasi. Merujuk paradigma konstruktivisme tentang belajar, maka prinsip SAC media Smart Apps Creator cukup strategis dalam rangka mewujudkan kegiatan pembelajaran secara efektif . Sasaran kegiatan best practice ini adalah siswa SMK Muhammadiyah Kalibawang Kelas XI. Langkah-langkah pembelajaran dengan media SAC adalah (1) tahap awal pembelajaran sebelum menggunakan media Smart Apps Creator SAC (2) tahab pembelajaran menggunakan media SAC saat pandemi covid 19 (3) tahap penilaian setelah pembelajaran menggunakan media SAC di masa pandemi covid 19. Pengalaman menunjukkan bahwa hasil belajar siswa SMK Muhammadiyah Kalibawang pada materi tekanan khususnya pembelajaran di masa pandemi covid 19 berada pada nilai ketuntasan KKM. Agar pembelajaran materi berjalan efektif kami inovasikan media SAC. Desain media SAC dalam pembelajaran di masa pandemi covid 19 ditunjukkan dengan gambar berupa foto. Hal ini dilakukan agar mudah ditiru bagi siapa saja yang ingin mengembangkannya. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa media SAC dalam pembelajaran di masa pandemi covid 19 efektif untuk melaksanakan pembelajaran materi dengan hasil belajar yang lebih baik.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"55 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139388309","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-03DOI: 10.51169/ideguru.v9i1.800
Hery Yanto The
Studi kasus ini melihat pengaruh pembelajaran berbasis tugas terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) mahasiswa pada tugas mata kuliah Desain Pembelajaran. Mahasiswa menyelesaikan tugas dalam bahasa Indonesia setelah mempelajari modul dalam bahasa Inggris atau dengan menerjemahkannya ke bahasa Indonesia. Empat puluh tujuh mahasiswa berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Mahasiswa melakukan refleksi belajar setelah mengerjakan tugas untuk mengevaluasi HOTS. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis tugas memiliki dampak yang positif terhadap HOTS. Membaca secara ekstensif, dengan atau tanpa bantuan alat penerjemahan, dapat meningkatkan pemahaman. Tes objektif yang dirancang dengan baik memberikan evaluasi yang efektif terhadap pemahaman konsep. Refleksi menunjukkan tantangan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran, menggarisbawahi pentingnya membaca komprehensif dan membaca berulang-ulang agar dapat berhasil menyelesaikan tugas. Penelitian ini memperkuat bukti bahwa pembelajaran berbasis tugas dapat meningkatkan HOTS, menunjukkan manfaat menyeluruh dari membaca komprehensif dan perlunya evaluasi yang dirancang dengan baik serta evaluasi diri.
{"title":"Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi melalui Tugas Membaca: Studi Kasus pada Mahasiswa Desain Pembelajaran","authors":"Hery Yanto The","doi":"10.51169/ideguru.v9i1.800","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i1.800","url":null,"abstract":"Studi kasus ini melihat pengaruh pembelajaran berbasis tugas terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) mahasiswa pada tugas mata kuliah Desain Pembelajaran. Mahasiswa menyelesaikan tugas dalam bahasa Indonesia setelah mempelajari modul dalam bahasa Inggris atau dengan menerjemahkannya ke bahasa Indonesia. Empat puluh tujuh mahasiswa berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Mahasiswa melakukan refleksi belajar setelah mengerjakan tugas untuk mengevaluasi HOTS. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis tugas memiliki dampak yang positif terhadap HOTS. Membaca secara ekstensif, dengan atau tanpa bantuan alat penerjemahan, dapat meningkatkan pemahaman. Tes objektif yang dirancang dengan baik memberikan evaluasi yang efektif terhadap pemahaman konsep. Refleksi menunjukkan tantangan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran, menggarisbawahi pentingnya membaca komprehensif dan membaca berulang-ulang agar dapat berhasil menyelesaikan tugas. Penelitian ini memperkuat bukti bahwa pembelajaran berbasis tugas dapat meningkatkan HOTS, menunjukkan manfaat menyeluruh dari membaca komprehensif dan perlunya evaluasi yang dirancang dengan baik serta evaluasi diri.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"8 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139388456","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-03DOI: 10.51169/ideguru.v9i1.830
Krisna Kumalasari, Sutrisna Wibawa
Perkembangan globalisasi yang semakin pesat ini memicu perkembangan pendidikan dalam bidang teknologi yang semakin maju. Dalam bidang pendidikan kegiatan terdapat suatu adaptasi kegiatan belajar terhadap perkembangan teknologi. Berdasarkan hal tersebut, tentu peranan media pembelajaran juga dibutuhkan dalam bidang pendidikan. Tujuan penelitian adalah menganalisis terkait penerapan aplikasi Kahoot dalam pendidikan pancasila untuk terciptanya sebuah pembelajaran yang seru dan edukatif. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan literature review. Hasil implementasi yang dilaksanakan di SD Negeri 1 Pengasih pada tanggal 20 November 2023 hingga 1 Desember 2023 memaparkan Kahoot dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa terhadap nilai-nilai Pancasila. Sebagai simpulan, media Kahoot dapat digunakan dalam menunjang kegiatan pembekajaran yang seru dan edukatif yang di implementasikan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila. Pembelajaran yang dilakukan didalam kelas dapat digunakan media berbasis ICT seperti Kahoot. Sebab, penggunaan dari media Kahoot memiliki kemudahan dalam pengaksesan, sehingga secara tidak langsung akan memiliki dampak terhadap peningkatan motivasi peserta didik. Inovasi dalam pembelajaran tentu dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran agar tercipta suatu pembelajaran yang baik dan memiliki keterkaitan dengan peranan teknologi yang semakin canggih.
{"title":"Seru dan Edukatif: Kahoot Pendidikan Pancasila untuk Semua","authors":"Krisna Kumalasari, Sutrisna Wibawa","doi":"10.51169/ideguru.v9i1.830","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i1.830","url":null,"abstract":"Perkembangan globalisasi yang semakin pesat ini memicu perkembangan pendidikan dalam bidang teknologi yang semakin maju. Dalam bidang pendidikan kegiatan terdapat suatu adaptasi kegiatan belajar terhadap perkembangan teknologi. Berdasarkan hal tersebut, tentu peranan media pembelajaran juga dibutuhkan dalam bidang pendidikan. Tujuan penelitian adalah menganalisis terkait penerapan aplikasi Kahoot dalam pendidikan pancasila untuk terciptanya sebuah pembelajaran yang seru dan edukatif. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan literature review. Hasil implementasi yang dilaksanakan di SD Negeri 1 Pengasih pada tanggal 20 November 2023 hingga 1 Desember 2023 memaparkan Kahoot dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa terhadap nilai-nilai Pancasila. Sebagai simpulan, media Kahoot dapat digunakan dalam menunjang kegiatan pembekajaran yang seru dan edukatif yang di implementasikan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila. Pembelajaran yang dilakukan didalam kelas dapat digunakan media berbasis ICT seperti Kahoot. Sebab, penggunaan dari media Kahoot memiliki kemudahan dalam pengaksesan, sehingga secara tidak langsung akan memiliki dampak terhadap peningkatan motivasi peserta didik. Inovasi dalam pembelajaran tentu dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran agar tercipta suatu pembelajaran yang baik dan memiliki keterkaitan dengan peranan teknologi yang semakin canggih.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"104 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139387991","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-02DOI: 10.51169/ideguru.v9i1.730
Rianti Rianti, Mira Yuniati, S. T. Tandiana, I. Muzdalipah, Yusup Supriyono
This research was conducted to improve students' reading comprehension of English narrative texts through problem-based learning at SMAN 5 Tasikmalaya Class X in the 2022/2023 academic year. This research is concerned with how using problem-based learning can improve students' reading comprehension of narrative texts. This research uses classroom action research. This is carried out in two cycles. Data can be classified into qualitative and quantitative. Qualitative data was analyzed using observation and interviews. Quantitative data was analyzed using students' pretest and posttest scores. Based on qualitative data, this research found that the use of problem-based learning can effectively improve students' reading comprehension. Students can obtain information from the text well. The reading text provided can make students feel interested and can improve their ability to analyze the text. As a result, they perform better understanding. The findings of this research are also supported by the results of the average student reading comprehension score which increased well from 68 in cycle I to 80 in cycle II. In short, the use of problem-based learning can improve students' reading comprehension of narrative texts.
本研究旨在通过问题式学习提高 2022/2023 学年 SMAN 5 Tasikmalaya 十班学生对英语叙事文本的阅读理解能力。本研究关注如何利用基于问题的学习来提高学生对叙事文本的阅读理解能力。本研究采用课堂行动研究法。研究分两个周期进行。数据可分为定性数据和定量数据。定性数据通过观察和访谈进行分析。定量数据通过学生的前测和后测成绩进行分析。根据定性数据,本研究发现,使用基于问题的学习方法可以有效提高学生的阅读理解能力。学生可以很好地从文本中获取信息。所提供的阅读文本能让学生产生兴趣,并能提高他们分析文本的能力。因此,他们能更好地理解课文。学生阅读理解能力的平均分从周期 I 的 68 分提高到周期 II 的 80 分,这一结果也支持了本研究的结论。总之,使用基于问题的学习可以提高学生对叙事文本的阅读理解能力。
{"title":"Improving Students' Reading Comprehension of Narrative Text Through Problem Based Learning","authors":"Rianti Rianti, Mira Yuniati, S. T. Tandiana, I. Muzdalipah, Yusup Supriyono","doi":"10.51169/ideguru.v9i1.730","DOIUrl":"https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i1.730","url":null,"abstract":"This research was conducted to improve students' reading comprehension of English narrative texts through problem-based learning at SMAN 5 Tasikmalaya Class X in the 2022/2023 academic year. This research is concerned with how using problem-based learning can improve students' reading comprehension of narrative texts. This research uses classroom action research. This is carried out in two cycles. Data can be classified into qualitative and quantitative. Qualitative data was analyzed using observation and interviews. Quantitative data was analyzed using students' pretest and posttest scores. Based on qualitative data, this research found that the use of problem-based learning can effectively improve students' reading comprehension. Students can obtain information from the text well. The reading text provided can make students feel interested and can improve their ability to analyze the text. As a result, they perform better understanding. The findings of this research are also supported by the results of the average student reading comprehension score which increased well from 68 in cycle I to 80 in cycle II. In short, the use of problem-based learning can improve students' reading comprehension of narrative texts.","PeriodicalId":502468,"journal":{"name":"Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru","volume":"54 23","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139390139","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}