Pub Date : 2023-11-21DOI: 10.47134/biology.v1i2.1960
Pipit Candrasari, Kukuh Munandar
Implementasi kruikulum merdeka mengenalkan 2 macam asesmen yaitu asesmen formatif dan juga asemen sumatif. Asesmen sumatif merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran secara keseluruhan sehingga asesmen ini dilakukan saat akhir proses pembelajaran, akhir tahun ajaran atau akhir jenjang pendidikan. Implementasi kurikulum merdeka mengharuskan guru untuk memfasilitasi kebutuhan peserta didik yang berbeda-beda terutama kebutuhan gaya belajar peserta didik. Gaya belajar yang berbeda-beda pada setiap pe-serta didik mengharuskan guru dapat mamfasilitasi media pembelajaran, model pembelajaran dan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang interaktif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media quizizz. Quizizz ini merupakan platform quiz berbasis game yang terdapat edukasi, hiburan dan juga kompetisi yang dapat dimanfaatkan guru sebagai penilaian sumatif peserta didik saat proses pembelajaran. Sehingga tujuan daripada penelitian ini untuk menganalisis bagaimana pem-anfaatan penggunaan media pembelajaran quizizz pada asesmen sumatif terhadap pemenuhan kebutuhan learning modalities (gaya belajar) yang berbeda-beda pada materi penanganan limbah di kelas X SMAN 02 Bondowoso. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 02 Bondowoso kelas X F pada materi penanganan limbah. Pengumpulan data dilaksanakan saat pelaksanaan asesmen sumatif diakhir pembelajaran melalui posttest. Pemanfaatan media quizizz ini baik digunakan sebagai instrument penilaian asesmen sumatif oleh guru dalam pembelajaran.
独立课程的实施引入了两种评估:形成性评估和终结性评估。终结性评价是为衡量整体学习目标的实现情况而进行的评价,因此这种评价是在学习过程结束、学年结束或教育阶段结束时进行的。独立课程的实施要求教师满足不同学习者的需求,特别是学习者的学习风格。每个学习者的学习方式不同,这就要求教师为学习媒体、学习模式和学习策略提供便利,使其在学习中具有创造性和创新性。学习过程中的互动学习媒体之一就是使用 Quizizz 媒体。Quizizz 是一个基于游戏的测验平台,包含教育、娱乐和竞赛,教师可以在学习过程中将其作为对学生的终结性评价。因此,本研究的目的是分析在终结性评价中使用 quizizz 学习媒体如何满足十班 SMAN 02 Bondowoso 中关于废物处理材料的不同学习模式(学习风格)的需求。采用的研究方法是描述性定性研究。研究在SMA Negeri 02 Bondowoso X F班进行。数据收集是在学习结束后通过后测进行终结性评估时进行的。教师在教学过程中善于利用测验媒体作为终结性评估的评价工具。
{"title":"Pemanfaatan Media Quizizz pada Asesmen Sumatif Sebagai Pemenuhan Kebutuhan Gaya Belajar Peserta Didik","authors":"Pipit Candrasari, Kukuh Munandar","doi":"10.47134/biology.v1i2.1960","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/biology.v1i2.1960","url":null,"abstract":"Implementasi kruikulum merdeka mengenalkan 2 macam asesmen yaitu asesmen formatif dan juga asemen sumatif. Asesmen sumatif merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran secara keseluruhan sehingga asesmen ini dilakukan saat akhir proses pembelajaran, akhir tahun ajaran atau akhir jenjang pendidikan. Implementasi kurikulum merdeka mengharuskan guru untuk memfasilitasi kebutuhan peserta didik yang berbeda-beda terutama kebutuhan gaya belajar peserta didik. Gaya belajar yang berbeda-beda pada setiap pe-serta didik mengharuskan guru dapat mamfasilitasi media pembelajaran, model pembelajaran dan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang interaktif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media quizizz. Quizizz ini merupakan platform quiz berbasis game yang terdapat edukasi, hiburan dan juga kompetisi yang dapat dimanfaatkan guru sebagai penilaian sumatif peserta didik saat proses pembelajaran. Sehingga tujuan daripada penelitian ini untuk menganalisis bagaimana pem-anfaatan penggunaan media pembelajaran quizizz pada asesmen sumatif terhadap pemenuhan kebutuhan learning modalities (gaya belajar) yang berbeda-beda pada materi penanganan limbah di kelas X SMAN 02 Bondowoso. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 02 Bondowoso kelas X F pada materi penanganan limbah. Pengumpulan data dilaksanakan saat pelaksanaan asesmen sumatif diakhir pembelajaran melalui posttest. Pemanfaatan media quizizz ini baik digunakan sebagai instrument penilaian asesmen sumatif oleh guru dalam pembelajaran.","PeriodicalId":502552,"journal":{"name":"Jurnal Biologi","volume":"143 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139252704","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-21DOI: 10.47134/biology.v1i2.1959
R. Sari, Sawitri Komarayanti, An Rini Mudayanti
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas kolaboratif (ptkk) yang data awal sebagai acuan penelitian didapatkan dari pembelajaran pra siklus dilanjutkan dengan siklus I dan siklus II yang hasilnya diuraikan dalam bentuk deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi kegiatan belajar peserta didik yang bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keaktifan belajar biologi menggunakan model pembelajaran PBL dengan pendekatan STEAM. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.3 SMAN Jenggawah tahun ajaran 2022/2023 berjumlah 35 siswa dengan 13 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Hasil penelitian setiap siklus menunjukkan adanya peningkatan yang terjadi dari tahap pra siklus, awal siklus (siklus I) sampai tahap akhir (siklus II) melalui data hasil lembar observasi mengenai aktivitas siswa. Perubahan dalam tingkat keaktifan belajar peserta didik terlihat dari persentase siswa dengan kategori sangat aktif, aktif dan cukup aktif mengalami peningkatan persentase yang cukup signifikan yaitu dari 46 % pada pra siklus menjadi 95% pada siklus 2. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu model PBL dengan pendekatan STEAM mampu meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran.
{"title":"Model Problem Based Learning (PBL) Dengan Pendekatan STEAM Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar","authors":"R. Sari, Sawitri Komarayanti, An Rini Mudayanti","doi":"10.47134/biology.v1i2.1959","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/biology.v1i2.1959","url":null,"abstract":"Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas kolaboratif (ptkk) yang data awal sebagai acuan penelitian didapatkan dari pembelajaran pra siklus dilanjutkan dengan siklus I dan siklus II yang hasilnya diuraikan dalam bentuk deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi kegiatan belajar peserta didik yang bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keaktifan belajar biologi menggunakan model pembelajaran PBL dengan pendekatan STEAM. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.3 SMAN Jenggawah tahun ajaran 2022/2023 berjumlah 35 siswa dengan 13 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Hasil penelitian setiap siklus menunjukkan adanya peningkatan yang terjadi dari tahap pra siklus, awal siklus (siklus I) sampai tahap akhir (siklus II) melalui data hasil lembar observasi mengenai aktivitas siswa. Perubahan dalam tingkat keaktifan belajar peserta didik terlihat dari persentase siswa dengan kategori sangat aktif, aktif dan cukup aktif mengalami peningkatan persentase yang cukup signifikan yaitu dari 46 % pada pra siklus menjadi 95% pada siklus 2. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu model PBL dengan pendekatan STEAM mampu meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran.","PeriodicalId":502552,"journal":{"name":"Jurnal Biologi","volume":"57 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139251760","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-21DOI: 10.47134/biology.v1i2.1963
Yolanda Dhea Afelia, Agus Prasetyo Utomo, Henik Sulistyaningsih
Keterampilan abad 21 menjadi hal penting saat ini, terutama bagi peserta didik. Keterampilan abad 21 membantu peserta didik dalam menghadapi tuntutan perkembangan zaman. Keterampilan berkolaborasi merupakan salah satu keterampilan abad 21 yang perlu dimiliki oleh peserta didik. Namun, pada saat proses pembelajaran Biologi di kelas X, peserta didik memiliki tingkat keterampilan berkolaborasi yang relatif rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan diskusi kelompok dari lima kelompok hanya terdapat 1 kelompok yang dapat membagi tugas dan diskusi dengan baik. 2 kelompok dikerjakan oleh satu orang saja, 1 kelompok mengerjakan secara individu, dan 1 kelompok mengerjakan melibihi batas waktu yang ditentukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mening-katkan keterampilan berkolaborasi peserta didik dengan menerapkan model problembased learning (PBL) berbasis pembelajaran berdiferensiasi pada pembelajaran Biologi di kelas X. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Teknik pengumpulan data melalui kegiatan observasi. Tahapan penelitian terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian ini diperoleh persentase hasil keterampilan ko-laborasi pada siklus 1 58%, siklus 2 77%, dan siklus 3 92%. Sehingga model problembased learning (PBL) berbasis pembelajaran berdiferensiasi dapat meningkatkan keterampilan kolaborasi peserta didik pada peembelajaran Biologi kelas X.
{"title":"Implementasi Model Problem Based learning (PBL) Berbasis Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi pada Mata Pelajaran Biologi di Kelas X SMA","authors":"Yolanda Dhea Afelia, Agus Prasetyo Utomo, Henik Sulistyaningsih","doi":"10.47134/biology.v1i2.1963","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/biology.v1i2.1963","url":null,"abstract":"Keterampilan abad 21 menjadi hal penting saat ini, terutama bagi peserta didik. Keterampilan abad 21 membantu peserta didik dalam menghadapi tuntutan perkembangan zaman. Keterampilan berkolaborasi merupakan salah satu keterampilan abad 21 yang perlu dimiliki oleh peserta didik. Namun, pada saat proses pembelajaran Biologi di kelas X, peserta didik memiliki tingkat keterampilan berkolaborasi yang relatif rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan diskusi kelompok dari lima kelompok hanya terdapat 1 kelompok yang dapat membagi tugas dan diskusi dengan baik. 2 kelompok dikerjakan oleh satu orang saja, 1 kelompok mengerjakan secara individu, dan 1 kelompok mengerjakan melibihi batas waktu yang ditentukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mening-katkan keterampilan berkolaborasi peserta didik dengan menerapkan model problembased learning (PBL) berbasis pembelajaran berdiferensiasi pada pembelajaran Biologi di kelas X. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Teknik pengumpulan data melalui kegiatan observasi. Tahapan penelitian terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian ini diperoleh persentase hasil keterampilan ko-laborasi pada siklus 1 58%, siklus 2 77%, dan siklus 3 92%. Sehingga model problembased learning (PBL) berbasis pembelajaran berdiferensiasi dapat meningkatkan keterampilan kolaborasi peserta didik pada peembelajaran Biologi kelas X.","PeriodicalId":502552,"journal":{"name":"Jurnal Biologi","volume":"39 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139252377","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-21DOI: 10.47134/biology.v1i2.1955
Selly Syeh Agusty, Indah Rakhmawati Afrida, A. Prafitasari
Salah satu perangkat penting untuk melancarkan penerapan pem- belajaran dalam kurikulum merdeka belajar adalah modul ajar. Guru wajib menyusun modul ajar secara lengkap dan sistematis hal ini karena merupakan kompetensi pedagogik guru yang perlu dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kesulitan guru dalam menyusun modul ajar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 15 guru yang mengajar di kelas X SMA Negeri Pakusari Jember dengan kisaran umur kurang dari 30 tahun sampai lebih dari umur 50 tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan penelitian ini yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 3 kriteria kesulitan guru yaitu: (1) guru paham mengenai modul ajar beserta komponennya sebesar 53%; (2) guru paham mengenai modul ajar tetapi kurang paham komponennya sebesar 20%; dan (3) guru tidak paham mengenai modul ajar beserta komponennya sebesar 27%. Komponen modul ajar yang harus dipahami oleh guru adalah komponen infomasi umum dan komponen inti.
教学模块是顺利实施自主学习课程学习的重要工具之一。教师需要完整、系统地编制教学模块,因为这是教师需要培养的教学能力。本研究旨在分析教师在编制教学模块时遇到的困难。本研究属于描述性定性研究。本研究使用的样本是 15 名任教于 SMA Negeri Pakusari Jember 第十班的教师,他们的年龄在 30 岁以下到 50 岁以上之间。本研究采用的数据收集方法包括访谈、观察和记录。结果表明,教师遇到困难有 3 个标准,即(1) 教师理解教学模块及其组成部分的占 53%;(2) 教师理解教学模块但不理解其组成部分的占 20%;(3) 教师不理解教学模块及其组成部分的占 27%。教师必须了解的教学模块组成部分是一般信息组成部分和核心组成部分。
{"title":"Analisis Kesulitan Guru Dalam Menyusun Modul Ajar di SMA Negeri Pakusari Jember","authors":"Selly Syeh Agusty, Indah Rakhmawati Afrida, A. Prafitasari","doi":"10.47134/biology.v1i2.1955","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/biology.v1i2.1955","url":null,"abstract":"Salah satu perangkat penting untuk melancarkan penerapan pem- belajaran dalam kurikulum merdeka belajar adalah modul ajar. Guru wajib menyusun modul ajar secara lengkap dan sistematis hal ini karena merupakan kompetensi pedagogik guru yang perlu dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kesulitan guru dalam menyusun modul ajar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 15 guru yang mengajar di kelas X SMA Negeri Pakusari Jember dengan kisaran umur kurang dari 30 tahun sampai lebih dari umur 50 tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan penelitian ini yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 3 kriteria kesulitan guru yaitu: (1) guru paham mengenai modul ajar beserta komponennya sebesar 53%; (2) guru paham mengenai modul ajar tetapi kurang paham komponennya sebesar 20%; dan (3) guru tidak paham mengenai modul ajar beserta komponennya sebesar 27%. Komponen modul ajar yang harus dipahami oleh guru adalah komponen infomasi umum dan komponen inti.","PeriodicalId":502552,"journal":{"name":"Jurnal Biologi","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139253046","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-21DOI: 10.47134/biology.v1i2.1962
Hesti Hesti, A. Prafitasari, Evi Zunaidah
Materi sistem reproduksi pada mata pelajaran biologi dianggap materi yang kompleks dikarenakan banyaknya istilah-istilah biologi didalamnya ditambah dengan lemahnya inovasi dalam pembelajaran biologi akan berdampak pada hasil belajar biologi siwa menjadi kurang baik. Penelitian ini dilakukan di SMAN 2 Tanggul dengan tujuan untuk mengetahui apakah penerapan media Book widget mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Metode yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas atau disebut juga Classroom Action research dengan menerapkan 2 siklus dengan 2 kali pertemuan tiap siklusnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan media Book Widget mampu meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata siswa dari pra tindakan dan sesudah tindakan, yaitu pra (73,8), siklus I (80,8), dan siklus II (87,7). Terjadi peningkatan nilai rata-rata dari pra tindakan ke siklus I sebesar 7 serta dari siklus I ke siklus II sebesar 6,9. Serta adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa pra tindakan dan sesudah tindakan yaitu: pra (50 %), siklus I (69,4 %), dan siklus II (90 %). Peningkatan ketuntasan hasil belajar dari pra ke siklus I sebesar 19,4 % dan dari siklus I ke siklus II sebesar 20,6 %. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan refleksi bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
{"title":"Penerapan Media Book Widget untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI di SMAN 2 Tanggul (Materi Sistem Reproduksi)","authors":"Hesti Hesti, A. Prafitasari, Evi Zunaidah","doi":"10.47134/biology.v1i2.1962","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/biology.v1i2.1962","url":null,"abstract":"Materi sistem reproduksi pada mata pelajaran biologi dianggap materi yang kompleks dikarenakan banyaknya istilah-istilah biologi didalamnya ditambah dengan lemahnya inovasi dalam pembelajaran biologi akan berdampak pada hasil belajar biologi siwa menjadi kurang baik. Penelitian ini dilakukan di SMAN 2 Tanggul dengan tujuan untuk mengetahui apakah penerapan media Book widget mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Metode yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas atau disebut juga Classroom Action research dengan menerapkan 2 siklus dengan 2 kali pertemuan tiap siklusnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan media Book Widget mampu meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata siswa dari pra tindakan dan sesudah tindakan, yaitu pra (73,8), siklus I (80,8), dan siklus II (87,7). Terjadi peningkatan nilai rata-rata dari pra tindakan ke siklus I sebesar 7 serta dari siklus I ke siklus II sebesar 6,9. Serta adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa pra tindakan dan sesudah tindakan yaitu: pra (50 %), siklus I (69,4 %), dan siklus II (90 %). Peningkatan ketuntasan hasil belajar dari pra ke siklus I sebesar 19,4 % dan dari siklus I ke siklus II sebesar 20,6 %. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan refleksi bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.","PeriodicalId":502552,"journal":{"name":"Jurnal Biologi","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139251796","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-21DOI: 10.47134/biology.v1i2.1958
Muhammad Dimas Nasihudin, A. Prafitasari, An Rini Mudayanti, Ratna Sari, Rahmat Fauzi
Permainan daring benar-benar telah menjadi gaya hidup baru bagi sebagian anak-anak, pelajar, terutama pelajar SMA yang sebagian besar memiliki smartphone pribadi. Semakin populernya permainan daring di era kekinian ini mengakibatkan pemain menjadi kecanduan akan permainan tersebut. seseorang kecanduan permainan daring yaitu menghabiskan waktu sekitar 3-4 jam sehari untuk bermain permainan daring sehingga tidak dapat membagi waktunya dengan baik, lupa untuk mengerjakan tugas-tugas dari guru mata pelajaran, mudah marah, emosi negatif, kesal, sedih dan cepat bosan pada suatu hal serta mudah jenuh saat belajar, waktu tidur dan waktu bersama keluarga berkurang. Hal ini tentu menjadi permasalahan baru dalam dunia pendidikan. Tantangan baru bagi guru untuk dapat menyesuaikan diri dengan kodrat alam dan kodrat zaman peserta didik sesuai dengan filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah pendekatan mindfulness. Pengendalian diri dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan untuk mengontrol perhatian pada berbagai tingkat pengalaman kognitif, emosional, perilaku, tubuh, dan interpersonal melalui pendekatan mindfulness. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi yang diperoleh pada bulan Mei 2023. Setelah diterapkan pendekatan mindfulness dalam pembelajaran sosial emosional didapatkan bahwa 100% peserta didik menjadi fokus memperhatikan dan aktif mengikuti alur pembelajaran sehingga berdampak pada proses diskusi dan presentasi kelompok menjadi lebih lancer, interaktif dan memunculkan pertanyaan-pertanyaan kritis dari peserta didik. Semua peserta didik benar-benar tidak membuka smartphone untuk membuka game namun hanya membuka untuk kepentingan proses pembelajaran seperti membuka Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan mencari sumber belajar tambahan secara daring.
{"title":"Korelasi Mindfulness Social Emotional Learning terhadap Fokus Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi SMA","authors":"Muhammad Dimas Nasihudin, A. Prafitasari, An Rini Mudayanti, Ratna Sari, Rahmat Fauzi","doi":"10.47134/biology.v1i2.1958","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/biology.v1i2.1958","url":null,"abstract":"Permainan daring benar-benar telah menjadi gaya hidup baru bagi sebagian anak-anak, pelajar, terutama pelajar SMA yang sebagian besar memiliki smartphone pribadi. Semakin populernya permainan daring di era kekinian ini mengakibatkan pemain menjadi kecanduan akan permainan tersebut. seseorang kecanduan permainan daring yaitu menghabiskan waktu sekitar 3-4 jam sehari untuk bermain permainan daring sehingga tidak dapat membagi waktunya dengan baik, lupa untuk mengerjakan tugas-tugas dari guru mata pelajaran, mudah marah, emosi negatif, kesal, sedih dan cepat bosan pada suatu hal serta mudah jenuh saat belajar, waktu tidur dan waktu bersama keluarga berkurang. Hal ini tentu menjadi permasalahan baru dalam dunia pendidikan. Tantangan baru bagi guru untuk dapat menyesuaikan diri dengan kodrat alam dan kodrat zaman peserta didik sesuai dengan filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah pendekatan mindfulness. Pengendalian diri dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan untuk mengontrol perhatian pada berbagai tingkat pengalaman kognitif, emosional, perilaku, tubuh, dan interpersonal melalui pendekatan mindfulness. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi yang diperoleh pada bulan Mei 2023. Setelah diterapkan pendekatan mindfulness dalam pembelajaran sosial emosional didapatkan bahwa 100% peserta didik menjadi fokus memperhatikan dan aktif mengikuti alur pembelajaran sehingga berdampak pada proses diskusi dan presentasi kelompok menjadi lebih lancer, interaktif dan memunculkan pertanyaan-pertanyaan kritis dari peserta didik. Semua peserta didik benar-benar tidak membuka smartphone untuk membuka game namun hanya membuka untuk kepentingan proses pembelajaran seperti membuka Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan mencari sumber belajar tambahan secara daring.","PeriodicalId":502552,"journal":{"name":"Jurnal Biologi","volume":"4 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139252923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-21DOI: 10.47134/biology.v1i2.1956
Ayu Nur Fitri, Agus Presto Utomo, Arabia Arabia
Fenomena yang terjadi dalam proses pembelajaran ialah terdegradasinya karakter gotong royong dalam diri peserta didik. Hal ini diakibatkan perkembangan teknologi yang pesat dan rasa egoisme yang tinggi sehingga menyebabkan tidak meratanya penyampaian aspirasi dalam suatu kelompok saat proses diskusi. Selain itu juga permasalahan terkait rendahnya pemahaman konsep materi yang ditandai dengan ketidaktuntasan hasil belajar peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peningkatan karakter gotong royong dan penguasaan konsep pada materi sistem imunitas dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Jenis penelitian ini ialah penelitian Tindakan kelas yang dilaksanakan 2 siklus. Subjek penelitian adalah kelas XI MIPA 3 SMAN 1 Rogojampi berjumlah 35 orang, terdiri dari 10 laki-laki dan 25 perempuan pada tahun ajaran 2022/2023. Teknik pengumpulan data berupa instrumen pengamatan dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan karakter gotong royong yang ditandai dengan meningkatnya tiga indikator penilaian yaitu berkolaborasi, peduli, dan mampu berbagi solusi dalam penyelesaian masalah dengan persentase peningkatan berkisar 80-89%. Hasil juga menunjukkan terdapat peningkatan penguasaan konsep pada materi sistem imunitas sebesar 86% peserta didik yang mendapat nilai diatas KKM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning sangatlah penting diterapkan dalam proses pembelajaran karena mampu meningkatkan karakter gotong royong dan penguasaan konsep pada peserta didik.
{"title":"Implementasi PBL dalam Meningkatkan Karakter Gotong Royong dan Penguasaan Konsep Sistem Imunitas di SMAN 1 Rogojampi","authors":"Ayu Nur Fitri, Agus Presto Utomo, Arabia Arabia","doi":"10.47134/biology.v1i2.1956","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/biology.v1i2.1956","url":null,"abstract":"Fenomena yang terjadi dalam proses pembelajaran ialah terdegradasinya karakter gotong royong dalam diri peserta didik. Hal ini diakibatkan perkembangan teknologi yang pesat dan rasa egoisme yang tinggi sehingga menyebabkan tidak meratanya penyampaian aspirasi dalam suatu kelompok saat proses diskusi. Selain itu juga permasalahan terkait rendahnya pemahaman konsep materi yang ditandai dengan ketidaktuntasan hasil belajar peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peningkatan karakter gotong royong dan penguasaan konsep pada materi sistem imunitas dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Jenis penelitian ini ialah penelitian Tindakan kelas yang dilaksanakan 2 siklus. Subjek penelitian adalah kelas XI MIPA 3 SMAN 1 Rogojampi berjumlah 35 orang, terdiri dari 10 laki-laki dan 25 perempuan pada tahun ajaran 2022/2023. Teknik pengumpulan data berupa instrumen pengamatan dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan karakter gotong royong yang ditandai dengan meningkatnya tiga indikator penilaian yaitu berkolaborasi, peduli, dan mampu berbagi solusi dalam penyelesaian masalah dengan persentase peningkatan berkisar 80-89%. Hasil juga menunjukkan terdapat peningkatan penguasaan konsep pada materi sistem imunitas sebesar 86% peserta didik yang mendapat nilai diatas KKM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning sangatlah penting diterapkan dalam proses pembelajaran karena mampu meningkatkan karakter gotong royong dan penguasaan konsep pada peserta didik.","PeriodicalId":502552,"journal":{"name":"Jurnal Biologi","volume":"31 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139254577","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-21DOI: 10.47134/biology.v1i2.1964
Khilma Vita Nurmayasari, Agus Prasetyo Utomo, Henik Sulistyaningsih
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kolaborasi belajar peserta didik pada materi perubahan lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan tiga siklus, masing-masing siklus dilaksanakan dalam empat tahapan yaitu perencanaan, aksi atau tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian yaitu peserta didik kelas X.4 SMA Negeri 1 Bangorejo yang berjumlah 32 peserta didik. Pengumpulan data dilakukan melalui lembar observasi untuk mengetahui keterampilan kolaborasi peserta didik. Instrumen keterampilan kolaborasi menggunakan lima aspek dan empat indikator yaitu kontribusi, manajemen waktu, pemecahan masalah, bekerja dengan orang lain, dan teknik penyelidikan. Data penelitian dianalisis menggunakan presentase rata-rata pada setiap aspek indikator. Diperoleh nilai rata-rata presentase keterampilan kolaborasi peserta didik pada pra siklus yaitu sebesar 48%, siklus I sebesar 57%, siklus II sebesar 59%, dan siklus III sebesar 74%. Implikasi dari penelitian tindakan kelas ini yaitu model Problem Based Learning dapat meningkatkan keterampilan kolaborasi peserta didik pada materi perubahan lingkungan yang dibuktikan dari kenaikan presentase kemampuan kolaborasi peserta didik pada pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III.
本研究旨在确定学生对环境变化材料的学习合作能力。本研究是一项班级行动研究,采用三个周期,每个周期分四个阶段进行,即计划、行动或行动、观察和反思。研究对象是 SMA Negeri 1 Bangorejo 十.4 班的学生,共 32 人。数据收集通过观察表进行,以确定学生的合作技能。合作技能工具包括五个方面和四个指标,即贡献、时间管理、解决问题、与他人合作和调查技巧。研究数据使用各方面指标的平均百分比进行分析。结果显示,学生合作能力在前周期的平均百分比为 48%,第一周期为 57%,第二周期为 59%,第三周期为 74%。本课堂行动研究的启示是,基于问题的学习模式可以提高学生在环境变化材料方面的协作能力,这一点可以从学生在周期前、周期 I、周期 II 和周期 III 的协作能力百分比的提高中得到证明。
{"title":"Implementasi Pembelajaran Problem Based Learning Materi Perubahan Lingkungan untuk Meningkatkan Kemampuan Kolaborasi Siswa SMA Negeri 1 Bangorejo","authors":"Khilma Vita Nurmayasari, Agus Prasetyo Utomo, Henik Sulistyaningsih","doi":"10.47134/biology.v1i2.1964","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/biology.v1i2.1964","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kolaborasi belajar peserta didik pada materi perubahan lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan tiga siklus, masing-masing siklus dilaksanakan dalam empat tahapan yaitu perencanaan, aksi atau tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian yaitu peserta didik kelas X.4 SMA Negeri 1 Bangorejo yang berjumlah 32 peserta didik. Pengumpulan data dilakukan melalui lembar observasi untuk mengetahui keterampilan kolaborasi peserta didik. Instrumen keterampilan kolaborasi menggunakan lima aspek dan empat indikator yaitu kontribusi, manajemen waktu, pemecahan masalah, bekerja dengan orang lain, dan teknik penyelidikan. Data penelitian dianalisis menggunakan presentase rata-rata pada setiap aspek indikator. Diperoleh nilai rata-rata presentase keterampilan kolaborasi peserta didik pada pra siklus yaitu sebesar 48%, siklus I sebesar 57%, siklus II sebesar 59%, dan siklus III sebesar 74%. Implikasi dari penelitian tindakan kelas ini yaitu model Problem Based Learning dapat meningkatkan keterampilan kolaborasi peserta didik pada materi perubahan lingkungan yang dibuktikan dari kenaikan presentase kemampuan kolaborasi peserta didik pada pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III.","PeriodicalId":502552,"journal":{"name":"Jurnal Biologi","volume":"47 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139251182","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-13DOI: 10.47134/biology.v1i1.1932
Rifqi Khoir Afdan, Faritz Khairuddin, M. Fazil, M. Lubis, Febry Rahmadhani, Hasibuan, Tsaabitahusna dan
Catfish is the most popular freshwater fish by the community, because of its ease of cultivation and affordable price, so many beginner catfish farmers choose this fish as a mainstay commodity. This research was conducted on a catfish farm in sampali village, kec. Percut sei tuan. on August 15, 2023, the methods used in this research are surveys and interviews. The tools used to conduct the survey were a smartphone used for audio and visual documentation of the results of surveys and interviews taken from the farm where the survey was conducted and a ruler to measure the survey results periodically. Data collection was conducted twice during 2 months. The catfish cultivated in the Sampali CatfishFarm pond is Dumbo catfish. Based on the results of interviews that have been conducted by the author to the owner of the catfish farm, Mr. Agus Suprianto, the author concludes that Mr. Agus Suprianto has experienced obstacles in cultivating Dumbo catfish due to limited tools to measure the pH level of the pond water and can control the water quality of the pond which is used as a cultivation of Dumbo catfish. Pond owners can only estimate changes in water pH from the behavior of fish that often float on the surface of the water. The purpose of this study was to determine the effect of differences in water cleanliness on the development of catfish.
鲶鱼是最受社区欢迎的淡水鱼,因为其易于养殖且价格实惠,所以许多鲶鱼养殖新手都选择这种鱼作为主要商品。这项研究是在kec.Percut sei tuan的Sampali村的一个鲶鱼养殖场进行的。本研究采用的方法是调查和访谈。调查使用的工具是一部智能手机和一把尺子,前者用于记录调查和访谈的结果,后者用于定期测量调查结果。数据收集工作在两个月内进行了两次。Sampali 鲶鱼养殖场池塘中养殖的鲶鱼是大口鲶。根据笔者对鲶鱼养殖场场主 Agus Suprianto 先生的访谈结果,笔者得出结论,Agus Suprianto 先生在养殖大口鲶鱼时遇到了障碍,因为测量池水 pH 值的工具有限,无法控制用于养殖大口鲶鱼的池塘的水质。池塘所有者只能根据经常浮在水面上的鱼的行为来估计池水 pH 值的变化。本研究的目的是确定水质清洁度的差异对鲶鱼生长发育的影响。
{"title":"Pengaruh Kualitas Air Terhadap Produksi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)","authors":"Rifqi Khoir Afdan, Faritz Khairuddin, M. Fazil, M. Lubis, Febry Rahmadhani, Hasibuan, Tsaabitahusna dan","doi":"10.47134/biology.v1i1.1932","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/biology.v1i1.1932","url":null,"abstract":"Catfish is the most popular freshwater fish by the community, because of its ease of cultivation and affordable price, so many beginner catfish farmers choose this fish as a mainstay commodity. This research was conducted on a catfish farm in sampali village, kec. Percut sei tuan. on August 15, 2023, the methods used in this research are surveys and interviews. The tools used to conduct the survey were a smartphone used for audio and visual documentation of the results of surveys and interviews taken from the farm where the survey was conducted and a ruler to measure the survey results periodically. Data collection was conducted twice during 2 months. The catfish cultivated in the Sampali CatfishFarm pond is Dumbo catfish. Based on the results of interviews that have been conducted by the author to the owner of the catfish farm, Mr. Agus Suprianto, the author concludes that Mr. Agus Suprianto has experienced obstacles in cultivating Dumbo catfish due to limited tools to measure the pH level of the pond water and can control the water quality of the pond which is used as a cultivation of Dumbo catfish. Pond owners can only estimate changes in water pH from the behavior of fish that often float on the surface of the water. The purpose of this study was to determine the effect of differences in water cleanliness on the development of catfish.","PeriodicalId":502552,"journal":{"name":"Jurnal Biologi","volume":"61 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139278624","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini merupakan penelitian identifikasi letak, bentuk, jenis dan fungsi alat kelamin pada ikan air tawar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi, memahami dan membandingkan organ reproduksi ikan air tawar. Pembedahan sampel dilakukan pada tanggal 3 November 2023 di ruangan laboratorium FITK UIN Sumatera Utara. Sampel yang digunakan yaitu satu ekor ikan gabus jantan dan satu ekor belut betina. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan akan ditabulasikan dan dianalisis secara deskriptif berdasarkan literatur. Hasil penelitian mengungkapkan perbedaan signifikan dalam struktur dan morfologi alat kelamin antara ikan gabus dan alat kelamin jantan. Alat kelamin ikan gabus jantan ditemukan memiliki karakterisitk berupa organ reproduksi eksternal yang lebih besar dan warnanya yang lebih cerah, sementara belut betina memiliki organ reproduksi internal yang lebih kecil dan cenderung warnanya lebih gelap. Pada ikan gabus jantan terdapat gonat, sepasang testis dan saluran vas deferens dan kloaka. Sedangkan belut betina terdiri dari ovarium, oviduk dan juga terdapat alat kelamin tambahan yaitu kelenjar yang mengasilkan cairan mucus dan kelenjar sperma.
{"title":"Identifikasi Organ Reproduksi Jantan dan Betina pada Ikan Air Tawar","authors":"Izza yani Umaroh, Isnaini Lubis, Ayu riski Aulia, Syntia zeyrani Nahombang, Febry Rahmadhani Hasibuan","doi":"10.47134/biology.v1i1.1926","DOIUrl":"https://doi.org/10.47134/biology.v1i1.1926","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian identifikasi letak, bentuk, jenis dan fungsi alat kelamin pada ikan air tawar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi, memahami dan membandingkan organ reproduksi ikan air tawar. Pembedahan sampel dilakukan pada tanggal 3 November 2023 di ruangan laboratorium FITK UIN Sumatera Utara. Sampel yang digunakan yaitu satu ekor ikan gabus jantan dan satu ekor belut betina. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan akan ditabulasikan dan dianalisis secara deskriptif berdasarkan literatur. Hasil penelitian mengungkapkan perbedaan signifikan dalam struktur dan morfologi alat kelamin antara ikan gabus dan alat kelamin jantan. Alat kelamin ikan gabus jantan ditemukan memiliki karakterisitk berupa organ reproduksi eksternal yang lebih besar dan warnanya yang lebih cerah, sementara belut betina memiliki organ reproduksi internal yang lebih kecil dan cenderung warnanya lebih gelap. Pada ikan gabus jantan terdapat gonat, sepasang testis dan saluran vas deferens dan kloaka. Sedangkan belut betina terdiri dari ovarium, oviduk dan juga terdapat alat kelamin tambahan yaitu kelenjar yang mengasilkan cairan mucus dan kelenjar sperma.","PeriodicalId":502552,"journal":{"name":"Jurnal Biologi","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139278781","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}