Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana bentuk pengaruh dari kualitas produk, layanan yang dirasakan oleh konsumen, serta harga terhadap minat beli produk-produk UKM di Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif. Objek penelitian atau yang di teliti yaitu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Pekanbaru. Subjek penelitian ini adalah konsumen-konsumen produk UKM. Metode pengumpulan data pada penelitian ini melalui Personally Administered Questionnaires atau kusioner yang di kelola pribadi yang di isi oleh 100 responden. Metode analisis nya menggunakan regresi berganda. Secara simultan, kualitas produk, layanan yang dirasakan dan harga berpengaruh terhadap minat beli. Secara keseluruhan, kualitas produk dan harga sangat berpengaruh pada minat beli.
{"title":"Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Produk Makanan dan Minuman Usaha Kecil Menengah di Pekanbaru","authors":"I. Syafitri, Syaefulloh Syaefulloh","doi":"10.35931/aq.v17i6.2803","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v17i6.2803","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana bentuk pengaruh dari kualitas produk, layanan yang dirasakan oleh konsumen, serta harga terhadap minat beli produk-produk UKM di Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif. Objek penelitian atau yang di teliti yaitu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Pekanbaru. Subjek penelitian ini adalah konsumen-konsumen produk UKM. Metode pengumpulan data pada penelitian ini melalui Personally Administered Questionnaires atau kusioner yang di kelola pribadi yang di isi oleh 100 responden. Metode analisis nya menggunakan regresi berganda. Secara simultan, kualitas produk, layanan yang dirasakan dan harga berpengaruh terhadap minat beli. Secara keseluruhan, kualitas produk dan harga sangat berpengaruh pada minat beli.","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"32 17-18","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139252909","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan a)Keterampilan bertanya guru (questioning skill), b) Kendala dan solusi yang dihadapi guru. Penelitian ini dilakukan di MI Kliwonan dengan melibatkan 1 guru dan siswa kelas 5 yang berjumlah 30 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitukualitatif. Pengumpulan data melalui kegiatan observasi,wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan teknik analisis Miles dan Huberman
本研究旨在描述 a) 教师的提问技巧,b) 教师面临的障碍和解决方案。本研究在克里沃南多元智能学校(MI Kliwonan)进行,涉及一名教师和五年级学生共 30 人。本研究采用定性研究方法。通过观察、访谈和文献收集数据。采用的数据分析技术是迈尔斯和休伯曼分析技术,包括数据缩减、数据展示和验证三个阶段。 采用的数据有效性测试是三角测量技术的可信度测试,该测试测量通过观察、访谈和文献获得的结果。结果表明:a) 教师的提问技巧属于良好范畴,满分为 44 分,得分为 32 分。教师的基本提问技巧表现为:提问简洁明了、提供参考、问题集中、问题移动、问题扩散。b) 教师对学生提问技巧的制约因素,教师对学生提问技巧的制约因素仍然存在,即没有对学生提出的问题进行进一步的指导,也没有对学生的答案进行确认,解决的办法是教师在上完课后对自己进行评价,以便今后改进。学生的学习参与度不够,解决办法是教师可以奖励那些敢于回答问题或提出问题的学生。本研究旨在描述 a) 教师的提问技巧,b) 教师面临的障碍和解决方案。本研究在克里沃南多元智能学校(MI Kliwonan)进行,涉及一名教师和五年级学生共 30 人。本研究采用定性研究方法。通过观察、访谈和文献收集数据。数据分析技术采用迈尔斯和休伯曼分析技术,分阶段还原
{"title":"Analisis Keterampilan Bertanya (Questoning Skill) Guru Sekolah Dasar pada Pembelajaran IPA","authors":"Musfiroh Suci Masyhudah, Anatri Desstya","doi":"10.35931/aq.v17i6.2807","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v17i6.2807","url":null,"abstract":"<span lang=\"IN\" style=\"font-size: 10pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman', 'serif';\">Penelitian ini bertujuan untuk men</span><span style=\"font-size: 10pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman', 'serif';\">diskripsi</span><span lang=\"IN\" style=\"font-size: 10pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman', 'serif';\">kan</span><span style=\"font-size: 10pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman', 'serif';\"> a)</span><span lang=\"IN\" style=\"font-size: 10pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman', 'serif';\">Keterampilan bertanya guru</span><span style=\"font-size: 10pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman', 'serif';\"> (questioning skill), b) Kendala dan solusi yang dihadapi guru. </span><span lang=\"IN\" style=\"font-size: 10pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman', 'serif';\">Penelitian ini dilakukan di MI Kliwonan </span><span lang=\"IN\" style=\"font-size: 10.0pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-font-style: italic;\">dengan melibatkan</span><span style=\"font-size: 10.0pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-font-style: italic;\"> 1</span><span lang=\"IN\" style=\"font-size: 10.0pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-font-style: italic;\"> guru dan siswa</span><span style=\"font-size: 10.0pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-font-style: italic;\"> kelas 5 yang berjumlah 30 siswa.</span><span lang=\"IN\" style=\"font-size: 10.0pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-font-style: italic;\"> Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu<span style=\"letter-spacing: .05pt;\"> </span>kualitatif. Pengumpulan data melalui kegiatan observasi,wawancara dan dokumentasi. </span><span lang=\"IN\" style=\"font-size: 10pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman', 'serif';\">Teknik analisis data yang digunakan </span><span lang=\"IN\" style=\"font-size: 10pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman', 'serif';\">teknik analisis Miles dan Huberman</span><span lang=\"IN\" style=\"font-size: 10pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman', 'serif';\"> </span><span lang=\"IN\" style=\"font-size: ","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"53 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139259206","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal Ilmiah Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Imam Alfiannoor Uin, Antasari Banjarmasin, H. Anshary, Az Uin, Imam Alfiannoor, H. Hafiz, Anshary Az, Paradigma Ekologis, Masyarakat Banjar, Terhadap Keberadaan, S. Di, Kalimantan Selatan
Islam menjadi identitas atau ciri dari masyarakat Banjar yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupannya, diantaranya aspek pemeliharaan sungai. Hampir semua wilayah di provinsi Kalimantan Selatan mempunyai sungai dan sebagian masyarakat Banjar bertempat tinggal di bantaran atau tepian sungai. Kondisi sungai yang memprihatinkan di beberapa kawasan seperti sungai-sungai yang terdapat di kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar. Air sungai tidak lagi sehat untuk dikonsumsi karena dipenuhi sampah dan limbah pertambangan, dan umumnya sungai mengalami pendangkalan. Kondisi ini begitu paradoks dengan ajaran Islam yang memerintahkan pemeluknya untuk memelihara kebersihan atau menjaga lingkungan dari segala hal yang dapat membahayakan dirinya dan makhluk hidup lainnya. Melalui pendekatan sosiologis normatif dengan teknik observasi dan wawancara terhadap sejumlah informan yang bermukim di daerah aliran sungai di Kalimantan Selatan diketahui bahwa masyarakat Banjar memegang teguh pemahaman fikih tentang air sungai sebagai alat bersuci. Pemahaman fikih yang menjelaskan bahwa air sungai masih dapat digunakan untuk bersuci selama air sungainya mengalir, banyak airnya, tidak berubah rasa, warna dan baunya. Disamping itu, perubahan perilaku dari membuang sampah ke sungai ke tempat-tempat sampah yang disediakan oleh pemerintah setempat mengindikasikan bahwa masyarakat Banjar memiliki paradigma ekologis yaitu sebuah paradigma yang menjelaskan hubungan harmonis antara manusia dengan alam sekitarnya.
{"title":"Paradigma Ekologis Masyarakat Banjar Terhadap Keberadaan Sungai di Kalimantan Selatan","authors":"Jurnal Ilmiah Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Imam Alfiannoor Uin, Antasari Banjarmasin, H. Anshary, Az Uin, Imam Alfiannoor, H. Hafiz, Anshary Az, Paradigma Ekologis, Masyarakat Banjar, Terhadap Keberadaan, S. Di, Kalimantan Selatan","doi":"10.35931/aq.v17i6.2802","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v17i6.2802","url":null,"abstract":"Islam menjadi identitas atau ciri dari masyarakat Banjar yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupannya, diantaranya aspek pemeliharaan sungai. Hampir semua wilayah di provinsi Kalimantan Selatan mempunyai sungai dan sebagian masyarakat Banjar bertempat tinggal di bantaran atau tepian sungai. Kondisi sungai yang memprihatinkan di beberapa kawasan seperti sungai-sungai yang terdapat di kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar. Air sungai tidak lagi sehat untuk dikonsumsi karena dipenuhi sampah dan limbah pertambangan, dan umumnya sungai mengalami pendangkalan. Kondisi ini begitu paradoks dengan ajaran Islam yang memerintahkan pemeluknya untuk memelihara kebersihan atau menjaga lingkungan dari segala hal yang dapat membahayakan dirinya dan makhluk hidup lainnya. Melalui pendekatan sosiologis normatif dengan teknik observasi dan wawancara terhadap sejumlah informan yang bermukim di daerah aliran sungai di Kalimantan Selatan diketahui bahwa masyarakat Banjar memegang teguh pemahaman fikih tentang air sungai sebagai alat bersuci. Pemahaman fikih yang menjelaskan bahwa air sungai masih dapat digunakan untuk bersuci selama air sungainya mengalir, banyak airnya, tidak berubah rasa, warna dan baunya. Disamping itu, perubahan perilaku dari membuang sampah ke sungai ke tempat-tempat sampah yang disediakan oleh pemerintah setempat mengindikasikan bahwa masyarakat Banjar memiliki paradigma ekologis yaitu sebuah paradigma yang menjelaskan hubungan harmonis antara manusia dengan alam sekitarnya.","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139256289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Artikel ini bertujuan untuk mengungkap makna kata Junāha dan implikasi hukumnya dalam urusan khuluk dan rujuk yang terdapat dalam QS Al-Baqarah Ayat 229 –230. tentang penafsiran Al-Qur'an. Penelitian kepustakaan ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan kritis. Temuan dalam artikel ini adalah: Pertama, kata Junāha dalam kasus khuluk menjelaskan bahwa perempuan dapat menebus dirinya dengan mengembalikan sejumlah mahar yang telah diterimanya. Kedua, kata Junāha dalam konteks rujukan menjelaskan bahwa laki-laki dan perempuan yang telah bercerai diperbolehkan kembali ke rumah tangganya sebelum masa iddahnya berakhir. Ketiga, baik dalam perkara khuluk maupun rujukan, pelaksanaan kata Junāha sangat ditentukan oleh nilai-nilai kepantasan yang berlaku di masyarakat (al 'urf).
{"title":"Implikasi Hukum Kata Junāha Dalam Khuluk dan Rujuk (Studi pada Q.S. Al-Baqarah : 229 – 230 dalam Tafsir Al Qurthubi)","authors":"M. Habib, Aris Fauzan","doi":"10.35931/aq.v17i6.2805","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v17i6.2805","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk mengungkap makna kata Junāha dan implikasi hukumnya dalam urusan khuluk dan rujuk yang terdapat dalam QS Al-Baqarah Ayat 229 –230. tentang penafsiran Al-Qur'an. Penelitian kepustakaan ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan kritis. Temuan dalam artikel ini adalah: Pertama, kata Junāha dalam kasus khuluk menjelaskan bahwa perempuan dapat menebus dirinya dengan mengembalikan sejumlah mahar yang telah diterimanya. Kedua, kata Junāha dalam konteks rujukan menjelaskan bahwa laki-laki dan perempuan yang telah bercerai diperbolehkan kembali ke rumah tangganya sebelum masa iddahnya berakhir. Ketiga, baik dalam perkara khuluk maupun rujukan, pelaksanaan kata Junāha sangat ditentukan oleh nilai-nilai kepantasan yang berlaku di masyarakat (al 'urf).","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"165 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139257748","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nash-nash yang telah ditetapkan merupakan jawaban atau respon atas berbagai persoalan. Namun pemahaman terhadap nash-nash tersebut tidak dibarengi dengan pemahaman yang tepat sehingga akan berimplikasi terhadap kurang tepatnya interpretasi dan pengaplikasian dalam menjawab segala kasus/isu yang dihadapi. Maka dari itu, diperlukan suatu kajian interpretasi beserta pengaplikasian yang tepat guna menjawab segala persoalan kontemporer. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah terkait pengaplikasian sebuah teori interpretasi untuk menjawab isu-isu hukum keluarga yang terus berkembang, sehingga dapat ditemukan solusi yang relevan dengan kondisi saat ini. Teori ini bernama “Double Movement” yang dicanangkan oleh seorang cendikiawan muslim kontemporer, yakni Fazlur Rahman. Teori ini merupakan teori yang mengkaji nash-nash guna diungkapkan sosio-historis beserta nilai moralnya sehingga dapat berkesesuaian dengan keadaan saat ini. Hasil dari penelitian ini ialah pada dasarnya nash tentang poligami sebenarnya mengandung asas pernikahan monogami. Kemudian, melalui teori ini, juga didapatkan hasil bahwa masa ‘iddah juga dapat diberlakukan bagi laki-laki, serta keadilan gender dalam pemerataan bagian warisan harus ditegakkan.
{"title":"Pengaplikasian Teori Double Movement pada Kasus-Kasus Hukum Keluarga","authors":"M. Ilmi","doi":"10.35931/aq.v17i6.2806","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v17i6.2806","url":null,"abstract":"Nash-nash yang telah ditetapkan merupakan jawaban atau respon atas berbagai persoalan. Namun pemahaman terhadap nash-nash tersebut tidak dibarengi dengan pemahaman yang tepat sehingga akan berimplikasi terhadap kurang tepatnya interpretasi dan pengaplikasian dalam menjawab segala kasus/isu yang dihadapi. Maka dari itu, diperlukan suatu kajian interpretasi beserta pengaplikasian yang tepat guna menjawab segala persoalan kontemporer. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah terkait pengaplikasian sebuah teori interpretasi untuk menjawab isu-isu hukum keluarga yang terus berkembang, sehingga dapat ditemukan solusi yang relevan dengan kondisi saat ini. Teori ini bernama “Double Movement” yang dicanangkan oleh seorang cendikiawan muslim kontemporer, yakni Fazlur Rahman. Teori ini merupakan teori yang mengkaji nash-nash guna diungkapkan sosio-historis beserta nilai moralnya sehingga dapat berkesesuaian dengan keadaan saat ini. Hasil dari penelitian ini ialah pada dasarnya nash tentang poligami sebenarnya mengandung asas pernikahan monogami. Kemudian, melalui teori ini, juga didapatkan hasil bahwa masa ‘iddah juga dapat diberlakukan bagi laki-laki, serta keadilan gender dalam pemerataan bagian warisan harus ditegakkan.","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"82 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139259315","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ian Putri Wahyu Anggesti, Meika Kurnia Puji Rahayu, H. Tjahjono
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan yang melayani (Servant Leadership) terhadap job crafting dengan dimediasi kepercayaan (Trust). Populasi penelitian ini adalah 328 karyawan hotel di Pekanbaru. Sampel yang digunakan sebanyak 150 Responden dipilih menggunakan metode convenience sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis dengan Structural Equation Model dan Sobel Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang melayani (Servant Leadership) berpengaruh positif dan signifikan terhadap job crafting. Kepemimpinan yang melayani (Servant Leadership) berpegaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan (Trust). Kepercayaan (Trust) berpengaruh positif dan signifikan terhadap job crafting. Kepemimpinan yang melayani (Servant Leadership) berpengaruh signifikan terhadap job crafting dengan dimediasi oleh kepercayaan (Trust).
{"title":"Pengaruh Kepemimpinan yang Melayani Terhadap Job Crafting dengan Dimediasi Kepercayaan","authors":"Ian Putri Wahyu Anggesti, Meika Kurnia Puji Rahayu, H. Tjahjono","doi":"10.35931/aq.v17i6.2800","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v17i6.2800","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan yang melayani (Servant Leadership) terhadap job crafting dengan dimediasi kepercayaan (Trust). Populasi penelitian ini adalah 328 karyawan hotel di Pekanbaru. Sampel yang digunakan sebanyak 150 Responden dipilih menggunakan metode convenience sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis dengan Structural Equation Model dan Sobel Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang melayani (Servant Leadership) berpengaruh positif dan signifikan terhadap job crafting. Kepemimpinan yang melayani (Servant Leadership) berpegaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan (Trust). Kepercayaan (Trust) berpengaruh positif dan signifikan terhadap job crafting. Kepemimpinan yang melayani (Servant Leadership) berpengaruh signifikan terhadap job crafting dengan dimediasi oleh kepercayaan (Trust).","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"50 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139256803","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Angga Dwi Safiuddin, M. Harisudin, Busriyanti Busriyanti
Implementasi pengaturan kehidupan berkeluarga adalah perwujudan dari keinginan norma hukum agar pengendalian dalam kehidupan berumah tangga dapat terealisasi dengan baik. Ketika pemberlakuan aturan dilaksanakan dengan baik, sejak itu pula hukum berbaur dalam kehidupan masyarakat. Demikian pula sebaliknya, kalau pemberlakuan hukum tidak dijalankan dengan baik maka secara otomatis norma hukum pun tidak menyatu dalam kehidupan masyarakat. Mengingat modernisasi pada ranah hukum keluarga sudah banyak dilakukan, maka penelitian ini berusaha untuk menganalisa apa saja aspek yang mempengaruhi modernisasi hukum keluarga yang ditinjau dari yuridis dan sosiologis. Penelitian ini menggunakan studi kombinasi antara penelitian normatif dan empiris. Hasil dari pnelitian ini yakni pertama, modernisasi hukum keluarga dalam analisis sosiologis ditemukan beberapa aspek yang dapat mempengaruhinya antara lain yakni: aspek kekerabatan, kemudian aspek pendidikan, aspek keilmuan, aspek politik. Kedua, aspek yuridis dalam pembaharuan hukum yang dalam hal ini memenuhi beberapa poin sebagai berikut: Konsistensi asas-asas atau prinsipnya, Sebagaimana dalam regulasi hukum keluarga proses pembentukannya memang telah memerhatikan asas lex superior derogate legi inferiori yakni kesamaan hak dalam UUD 1945, sehingga UUP No 16/2019 menyamakan usia perkawian pria dan wanita. Kemudian proses perumusannya, perumusan adanya pembentukan UUP terbaru dikatakan demokrasi, juga dikatakan otoriter. Kemudian tingkat kemampuan hukum dalam operasionalisasinya, dalam modernisasi hukum keluarga yang dibuktikan terakhir kali adanya UUP No 16/2019 masih belum efektif di kalangan masyarakat.
{"title":"Modernisasi Hukum Keluarga Islam Analisis Yuridis Sosiologis","authors":"Angga Dwi Safiuddin, M. Harisudin, Busriyanti Busriyanti","doi":"10.35931/aq.v17i6.2799","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v17i6.2799","url":null,"abstract":"Implementasi pengaturan kehidupan berkeluarga adalah perwujudan dari keinginan norma hukum agar pengendalian dalam kehidupan berumah tangga dapat terealisasi dengan baik. Ketika pemberlakuan aturan dilaksanakan dengan baik, sejak itu pula hukum berbaur dalam kehidupan masyarakat. Demikian pula sebaliknya, kalau pemberlakuan hukum tidak dijalankan dengan baik maka secara otomatis norma hukum pun tidak menyatu dalam kehidupan masyarakat. Mengingat modernisasi pada ranah hukum keluarga sudah banyak dilakukan, maka penelitian ini berusaha untuk menganalisa apa saja aspek yang mempengaruhi modernisasi hukum keluarga yang ditinjau dari yuridis dan sosiologis. Penelitian ini menggunakan studi kombinasi antara penelitian normatif dan empiris. Hasil dari pnelitian ini yakni pertama, modernisasi hukum keluarga dalam analisis sosiologis ditemukan beberapa aspek yang dapat mempengaruhinya antara lain yakni: aspek kekerabatan, kemudian aspek pendidikan, aspek keilmuan, aspek politik. Kedua, aspek yuridis dalam pembaharuan hukum yang dalam hal ini memenuhi beberapa poin sebagai berikut: Konsistensi asas-asas atau prinsipnya, Sebagaimana dalam regulasi hukum keluarga proses pembentukannya memang telah memerhatikan asas lex superior derogate legi inferiori yakni kesamaan hak dalam UUD 1945, sehingga UUP No 16/2019 menyamakan usia perkawian pria dan wanita. Kemudian proses perumusannya, perumusan adanya pembentukan UUP terbaru dikatakan demokrasi, juga dikatakan otoriter. Kemudian tingkat kemampuan hukum dalam operasionalisasinya, dalam modernisasi hukum keluarga yang dibuktikan terakhir kali adanya UUP No 16/2019 masih belum efektif di kalangan masyarakat.","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"19 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139257787","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The research aims to know the influences of the performance of lecturers and cultural organizations on students' higher education motivation. There are some other problems, there are students who do not see lecturers as he explained, there are students who do not collect the class, there is a student who does not answer the question asked by teachers, and there is still a student who talks to the friend when lecturers explained the materials class in class. Researchers offer a solution to overcome problems with the motivation to study. The motivation to learn this is defined as a learning process using shared potential students, whether physical, mental, or emotional, to achieve educational objectives with insight into cognitive functioning, effective, and psychomotor optimally. The methodology used is descriptive quantitative research. The subject of the study was a student of the Buddhist Religious Education study program with 107 students. The sample in the study was 84 people. Data collection techniques in this study include using interviews and quisionary. The study used multiple linear regression analysis with a 5% error rate. The value of r square or R²=0.471=47.1% indicates that variables of student learning motivation can be explained by the performance variables of lecturers and organizational culture together at 47.1%. In other words, the performance variable of lecturers and organizational culture affects student learning motivation by 47.1%, and the remaining 52.9% are influenced by other factors not included in this research model. While R = 0.686, meaning lecturer performance variable, organizational culture has a solid relationship to learning motivation. Based on data analysis, it can be concluded that 1) there is a simultaneous influence between the performance of lecturers and organizational culture on learning motivation. 2) This shows that the more positive the lecturer's performance and the higher the organizational culture, the more motivation for students to learn in higher education institutions.
{"title":"The Effect of Lecturer Performance and Organizational Culture on Students' Learning Motivation in Higher Education Institutions","authors":"Komang Sutawan, Burmansah Burmansah, Susanto Susanto, Widiyanto Widiyanto, Rapiadi Rapiadi","doi":"10.35931/aq.v17i6.2845","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v17i6.2845","url":null,"abstract":"The research aims to know the influences of the performance of lecturers and cultural organizations on students' higher education motivation. There are some other problems, there are students who do not see lecturers as he explained, there are students who do not collect the class, there is a student who does not answer the question asked by teachers, and there is still a student who talks to the friend when lecturers explained the materials class in class. Researchers offer a solution to overcome problems with the motivation to study. The motivation to learn this is defined as a learning process using shared potential students, whether physical, mental, or emotional, to achieve educational objectives with insight into cognitive functioning, effective, and psychomotor optimally. The methodology used is descriptive quantitative research. The subject of the study was a student of the Buddhist Religious Education study program with 107 students. The sample in the study was 84 people. Data collection techniques in this study include using interviews and quisionary. The study used multiple linear regression analysis with a 5% error rate. The value of r square or R²=0.471=47.1% indicates that variables of student learning motivation can be explained by the performance variables of lecturers and organizational culture together at 47.1%. In other words, the performance variable of lecturers and organizational culture affects student learning motivation by 47.1%, and the remaining 52.9% are influenced by other factors not included in this research model. While R = 0.686, meaning lecturer performance variable, organizational culture has a solid relationship to learning motivation. Based on data analysis, it can be concluded that 1) there is a simultaneous influence between the performance of lecturers and organizational culture on learning motivation. 2) This shows that the more positive the lecturer's performance and the higher the organizational culture, the more motivation for students to learn in higher education institutions.","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"27 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139261127","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Learning media encourages learning. Limitations of learning media in Buddhist education in Sunday schools give impetus to researchers to develop multimedia to develop appropriate media. This research aims to build Android application-based learning media on the material of puja facilities and infrastructure in Buddhism. A Multimedia set is expected to be able to provide good results in learning. This approach uses research and development methods to develop Android-based Multimedia as a learning medium for Buddhist Sunday Schools in Pesawaran Regency. The study population was 144, with a sample of 21 learners. The development flow refers to the Bord and Gall development steps. The data analysis technique used is descriptive percentages to determine the questionnaire's validity and reliability and evaluate the product's effectiveness—assessment of product trials tested to media experts, material experts, and teacher and student users. The results showed that Android-based Multimedia had passed validation and operational tests with reasonable criteria, and the effects of field tests showed a significant difference between the average scores before and after using the application. Therefore, the application developed can be an effective learning medium for Buddhist Sunday Schools.
{"title":"Interactive Multimedia Based on Android Applications: Development of Learning Media for Non-Formal Schools","authors":"Susanto Susanto, Burmansah Burmansah, Komang Sutawan, Wistina Seneru, Rapiadi Rapiadi","doi":"10.35931/aq.v17i6.2847","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v17i6.2847","url":null,"abstract":"Learning media encourages learning. Limitations of learning media in Buddhist education in Sunday schools give impetus to researchers to develop multimedia to develop appropriate media. This research aims to build Android application-based learning media on the material of puja facilities and infrastructure in Buddhism. A Multimedia set is expected to be able to provide good results in learning. This approach uses research and development methods to develop Android-based Multimedia as a learning medium for Buddhist Sunday Schools in Pesawaran Regency. The study population was 144, with a sample of 21 learners. The development flow refers to the Bord and Gall development steps. The data analysis technique used is descriptive percentages to determine the questionnaire's validity and reliability and evaluate the product's effectiveness—assessment of product trials tested to media experts, material experts, and teacher and student users. The results showed that Android-based Multimedia had passed validation and operational tests with reasonable criteria, and the effects of field tests showed a significant difference between the average scores before and after using the application. Therefore, the application developed can be an effective learning medium for Buddhist Sunday Schools.","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"168 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139261655","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan strategi Hafalan Mimikri untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Arab di Madrasah Aliyah Dan Untuk mendeskripsikan terkait penerapan strategi hafalan mimikri yang dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Arab siswa kelas X MA Shalatiah Bitin. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan menjadikan siswa kelas X Madrasah Aliyah Shalatiah Bitin sebagai subjek penelitian. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan. Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua siklus yang dimulai dari Pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada siklus satu dan dua masing-masing terdapat dua kali pertemuan tatap muka dan terdiri dari empat tahap yaitu; (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, (c) observasi dan (d) refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Penerapan penggunaan strategi hafalan mimikri dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Arab di Madrasah Aliyah khususnya di Madrasah Aliyah Shalatiah Bitin dengan peningkatan pada setiap siklusnya. Pada Pra Siklus persentase ketuntasan mencapai 44%, pada siklus I persentase ketuntasan meningkat sebesar 61%, dan pada siklus II persentase ketuntasan meningkat menjadi 78,2%. Pada siklus I peningkatan ketuntasan mencapai 17% dan pada siklus II persentase peningkatan ketuntasan mencapai 17,2%.
{"title":"في تطور تعلم المفردات عند طلبة المدرسة الثانوية صلاتية بتين (Mimicry and Memorization) تطبيق استراتيجية التقليد والحفظ","authors":"M. Syihabuddin, Siti Khafifah","doi":"10.35931/aq.v17i6.2844","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v17i6.2844","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan strategi Hafalan Mimikri untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Arab di Madrasah Aliyah Dan Untuk mendeskripsikan terkait penerapan strategi hafalan mimikri yang dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Arab siswa kelas X MA Shalatiah Bitin. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan menjadikan siswa kelas X Madrasah Aliyah Shalatiah Bitin sebagai subjek penelitian. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan. Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua siklus yang dimulai dari Pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada siklus satu dan dua masing-masing terdapat dua kali pertemuan tatap muka dan terdiri dari empat tahap yaitu; (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, (c) observasi dan (d) refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Penerapan penggunaan strategi hafalan mimikri dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Arab di Madrasah Aliyah khususnya di Madrasah Aliyah Shalatiah Bitin dengan peningkatan pada setiap siklusnya. Pada Pra Siklus persentase ketuntasan mencapai 44%, pada siklus I persentase ketuntasan meningkat sebesar 61%, dan pada siklus II persentase ketuntasan meningkat menjadi 78,2%. Pada siklus I peningkatan ketuntasan mencapai 17% dan pada siklus II persentase peningkatan ketuntasan mencapai 17,2%.","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"140 2-3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139262182","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}