{"title":"Argument Patterns in Indonesian and Korean EFL Learners’ Argumentative Essay: Comparative Essay Using Toulmin Model","authors":"Amaliah Amaliah","doi":"10.35931/aq.v18i2.3400","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v18i2.3400","url":null,"abstract":"<jats:p>-</jats:p>","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"7 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140260754","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Semakin ketatnya persaingan bisnis. Ketatnya persaingan membuat pelaku usaha kuliner seperti Rumah Makan Cowek Lonyot harus melakukan upaya agar konsumen tetap melakukan pembelian baik yang bersifat impulsif atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh inovasi makanan dan promosi media sosial terhadap persepsi harga dan pembelian impulsif di Rumah Makan Cowek Lonyot Semarang, serta pengaruh persepsi harga terhadap pembelian impulsif di Rumah Makan Cowek Lonyot Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data primer berasal dari kuesioner yang dibagikan kepada responden. Populasi penelitian adalah pelanggan atau konsumen Rumah Makan Cowek Lonyot dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple purposive sampling. Data penelitian dianalisis dengan Partial Least Square – Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian ini memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) Inovasi menu makanan berpengaruh positif terhadap persepsi harga, 2) Promosi media sosial berpengaruh positif terhadap persepsi harga, 3) Inovasi menu makanan berpengaruh positif terhadap pembelian impulsif, 4) Promosi media sosial berpengaruh positif terhadap pembelian impulsif, dan 5) Persepsi Harga berpengaruh positif terhadap pembelian impulsif di Rumah Makan Cowek Lonyot Semarang.
日益激烈的商业竞争。激烈的竞争使得像 Rumah Makan Cowek Lonyot 这样的烹饪企业必须努力让消费者继续购买,无论是否冲动购买。本研究旨在分析食品创新和社交媒体推广对三宝垄 Rumah Makan Cowek Lonyot 餐厅价格感知和冲动性购买的影响,以及价格感知对三宝垄 Rumah Makan Cowek Lonyot 餐厅冲动性购买的影响。本研究是一项定量研究,使用的主要数据来自向受访者发放的调查问卷。研究对象为 Cowek Lonyot 餐厅的顾客或消费者,研究样本总数为 100 人。抽样采用简单的目的性抽样技术。研究数据采用偏最小平方结构方程模型(PLS-SEM)进行分析。研究结果得出以下结论:1) 食品菜单创新对价格感知有积极影响,2)2) 社交媒体推广对价格感知有积极影响;3) 食品菜单创新对冲动性购买有积极影响;4)4) 社交媒体推广对冲动性购买有积极影响,以及 5) 价格感知对三宝垄 Cowek Lonyot 餐厅的冲动性购买有积极影响。
{"title":"Peran Inovasi Menu Makanan, Promosi Media Sosial, dan Persepsi Harga terhadap Pembelian Impulsif Pelanggan (Studi pada Rumah Makan Cowek Lonyot di Semarang)","authors":"Zalfa Nizar Izzudin, Ahyar Yuniawan","doi":"10.35931/aq.v18i2.3376","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v18i2.3376","url":null,"abstract":"Semakin ketatnya persaingan bisnis. Ketatnya persaingan membuat pelaku usaha kuliner seperti Rumah Makan Cowek Lonyot harus melakukan upaya agar konsumen tetap melakukan pembelian baik yang bersifat impulsif atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh inovasi makanan dan promosi media sosial terhadap persepsi harga dan pembelian impulsif di Rumah Makan Cowek Lonyot Semarang, serta pengaruh persepsi harga terhadap pembelian impulsif di Rumah Makan Cowek Lonyot Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data primer berasal dari kuesioner yang dibagikan kepada responden. Populasi penelitian adalah pelanggan atau konsumen Rumah Makan Cowek Lonyot dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple purposive sampling. Data penelitian dianalisis dengan Partial Least Square – Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian ini memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) Inovasi menu makanan berpengaruh positif terhadap persepsi harga, 2) Promosi media sosial berpengaruh positif terhadap persepsi harga, 3) Inovasi menu makanan berpengaruh positif terhadap pembelian impulsif, 4) Promosi media sosial berpengaruh positif terhadap pembelian impulsif, dan 5) Persepsi Harga berpengaruh positif terhadap pembelian impulsif di Rumah Makan Cowek Lonyot Semarang.","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"28 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140077368","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Obesitas, atau kegemukan, merupakan salah satu masalah yang cukup merisaukan di kalangan anak dan remaja. Banyak dampak negatif yang akan terjadi apabila anak dan remaja mengalami obesitas, meliputi penyakit fisik, psikologis, maupun penurunan kualitas hidup secara keseluruhan. Berkaitan dengan hal itu, salah satu upaya yang dilakukan orang tua untuk mencegah terjadinya obesitas adalah dengan melakukan pembatasan dalam pemberian makan (restrictive feeding). Namun, kendati dimaksudkan untuk menghindari anak dan remaja dari kemungkinan obesitas, restrictive feeding secara kontraproduktif justru memberikan efek yang sebaliknya. Anak-anak yang menerima pola restrictive feeding dari orang tuanya justru memiliki peluang untuk terlibat perilaku overeating yang lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang tidak menerima pola restrictive feeding dari orang tuanya. Penelitian ini bertujuan mengkaji lebih lanjut korelasi antara variabel parents' restrictive feeding practice dan adolescent binge eating dengan mempertimbangkan peran mediasi negative self-evaluation pada remaja. Ketiga variabel diukur menggunakan Kids' Child Feeding Questionnaire-Restriction, Self-Criticism Scale, dan Binge Eating Scale. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 60 remaja berusia 12-18 tahun, berjenis kelamin perempuan dan laki-laki, masih tinggal bersama orangtua, serta memiliki body mass index (BMI) dalam kategori overweight atau obesitas. Analisis data dilakukan dengan Hayes PROCESS untuk melihat peran negative self-evaluation sebagai mediator. Hasil uji mediasi menunjukkan bahwa negative self-evaluation memediasi hubungan parents’ restrictive feeding dengan adolescent binge eating (indirect effect = 1.48, p<0.05) yakni semakin tinggi level parents’ restrictive feeding maka negative self-evaluation juga meningkat, dan sebagai dampak lanjutan, tingginya negative self-evaluation berpotensi memunculkan perilaku binge eating pada remaja. Dalam hal implikasi klinis, temuan ini dapat bermanfaat bagi para praktisi untuk fokus pada pengembangan atau penargetan intervensi mengatasi gangguan makan pada remaja, juga dalam pemberian psikoedukasi lebih lanjut pada orangtua dan remaja berkaitan dengan pola pemberian makan yang baik.
肥胖或超重是儿童和青少年中最令人头疼的问题之一。儿童和青少年肥胖会产生许多负面影响,包括身体、心理和整体生活质量。在这方面,家长为预防肥胖所做的努力之一就是限制喂养。然而,尽管限制性喂养的初衷是防止儿童和青少年肥胖,但却可能产生适得其反的效果。与没有受到父母限制性喂养的儿童相比,受到父母限制性喂养的儿童更容易做出暴饮暴食的行为。本研究旨在通过考虑青少年负面自我评价的中介作用,进一步研究父母限制性喂养方式与青少年暴食之间的相关性。这三个变量是通过儿童喂养问卷-限制、自我批评量表和暴食量表来测量的。本研究的参与者为 60 名青少年,年龄在 12-18 岁之间,男女不限,仍与父母同住,身体质量指数(BMI)属于超重或肥胖类别。通过 Hayes PROCESS 进行了数据分析,以了解消极自我评价作为中介的作用。中介检验结果显示,消极自我评价在父母限制性喂养与青少年暴食之间起中介作用(间接效应=1.48,P<0.05),即父母限制性喂养水平越高,消极自我评价越高,作为后续效应,高消极自我评价有可能导致青少年暴食行为。就临床意义而言,这些研究结果可能有助于从业人员重点制定或有针对性地采取干预措施,以解决青少年饮食失调问题,并为家长和青少年提供有关良好喂养模式的进一步心理教育。
{"title":"Peran Parents’ Restrictive Feeding Practice terhadap Adolescent Binge Eating: Negative Self-Evaluation sebagai Mediator","authors":"Athirah Azzahrah Jashar, Naomi Soetikno","doi":"10.35931/aq.v18i2.3063","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v18i2.3063","url":null,"abstract":"Obesitas, atau kegemukan, merupakan salah satu masalah yang cukup merisaukan di kalangan anak dan remaja. Banyak dampak negatif yang akan terjadi apabila anak dan remaja mengalami obesitas, meliputi penyakit fisik, psikologis, maupun penurunan kualitas hidup secara keseluruhan. Berkaitan dengan hal itu, salah satu upaya yang dilakukan orang tua untuk mencegah terjadinya obesitas adalah dengan melakukan pembatasan dalam pemberian makan (restrictive feeding). Namun, kendati dimaksudkan untuk menghindari anak dan remaja dari kemungkinan obesitas, restrictive feeding secara kontraproduktif justru memberikan efek yang sebaliknya. Anak-anak yang menerima pola restrictive feeding dari orang tuanya justru memiliki peluang untuk terlibat perilaku overeating yang lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang tidak menerima pola restrictive feeding dari orang tuanya. Penelitian ini bertujuan mengkaji lebih lanjut korelasi antara variabel parents' restrictive feeding practice dan adolescent binge eating dengan mempertimbangkan peran mediasi negative self-evaluation pada remaja. Ketiga variabel diukur menggunakan Kids' Child Feeding Questionnaire-Restriction, Self-Criticism Scale, dan Binge Eating Scale. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 60 remaja berusia 12-18 tahun, berjenis kelamin perempuan dan laki-laki, masih tinggal bersama orangtua, serta memiliki body mass index (BMI) dalam kategori overweight atau obesitas. Analisis data dilakukan dengan Hayes PROCESS untuk melihat peran negative self-evaluation sebagai mediator. Hasil uji mediasi menunjukkan bahwa negative self-evaluation memediasi hubungan parents’ restrictive feeding dengan adolescent binge eating (indirect effect = 1.48, p<0.05) yakni semakin tinggi level parents’ restrictive feeding maka negative self-evaluation juga meningkat, dan sebagai dampak lanjutan, tingginya negative self-evaluation berpotensi memunculkan perilaku binge eating pada remaja. Dalam hal implikasi klinis, temuan ini dapat bermanfaat bagi para praktisi untuk fokus pada pengembangan atau penargetan intervensi mengatasi gangguan makan pada remaja, juga dalam pemberian psikoedukasi lebih lanjut pada orangtua dan remaja berkaitan dengan pola pemberian makan yang baik.","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"56 14","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140258655","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Keterbukaan Perdagangan (Ekspor dan Impor), Foreign Direct Investment (FDI), Pengeluaran Pemerintah dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di 6 negara ASEAN selama periode tahun 2018 sampai dengan 2022. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan populasi menggunakan 6 negara ASEAN yaitu negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Kamboja.Teknik analisis data menggunakan regresi data panel dengan jenis data penelitian sekunder. Hasil analisis menjelaskan model yang terpilih ialah Fixed Effect Model (FEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Keterbukaan Ekonomi (TO), Pengeluaran Pemerintah (GOVEX) dan Inflasi (INF) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan variabel Foreign Direct Investment (FDI) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di 6 negara ASEAN selama periode tahun 2018 sampai dengan 2022.
{"title":"Analisis Pengaruh Keterbukaan Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di 6 Negara ASEAN Periode 2018-2022","authors":"Rizka Fadilla Amalia, Maulidyah Indira Hasmarini","doi":"10.35931/aq.v18i2.3403","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v18i2.3403","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Keterbukaan Perdagangan (Ekspor dan Impor), Foreign Direct Investment (FDI), Pengeluaran Pemerintah dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di 6 negara ASEAN selama periode tahun 2018 sampai dengan 2022. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan populasi menggunakan 6 negara ASEAN yaitu negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Kamboja.Teknik analisis data menggunakan regresi data panel dengan jenis data penelitian sekunder. Hasil analisis menjelaskan model yang terpilih ialah Fixed Effect Model (FEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Keterbukaan Ekonomi (TO), Pengeluaran Pemerintah (GOVEX) dan Inflasi (INF) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan variabel Foreign Direct Investment (FDI) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di 6 negara ASEAN selama periode tahun 2018 sampai dengan 2022.","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"38 22","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140259338","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nilai-nilai moderasi beragama akan senantiasa terus digali dan dikembangkan. Dalam kajian ini nilai-nilai moderasi beragama ditinjau berdasarkan kerangka berpikir Capaian Pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Kurikulum Merdeka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan model study pustaka atau library research. Data diolah setelah dikumpulkan dengan melakukan reduksi dan display bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai moderasi beragama memiliki keterhubungan secara substantif dengan kerangka berpikir Capaian Pembelajaran mata pelajaran PAI pada Kurikulum Merdeka yaitu al-hanifiyyah, al-samhah, makarim al-akhlaq dan Rahmatan lil ‘alamin.
宗教节制的价值观将继续得到探索和发展。在本研究中,根据默迪卡课程中伊斯兰宗教教育(PAI)科目的学习成果框架,对宗教节制的价值观进行了回顾。本研究采用图书馆研究模式的定性方法。在收集数据后,对数据进行了描述性还原和展示。结果表明,宗教节制的价值观与独立课程中伊斯兰教育科目学习成果的框架(即 al-hanifiyyah、al-samhah、makarim al-akhlaq 和 Rahmatan lil 'alamin)有实质性的关系。
{"title":"Nilai-nilai Moderasi Beragama dalam Kerangka Berpikir Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PAI Jenjang SMA pada Kurikulum Merdeka","authors":"Imam Hanafie, Umar Fauzan, Noor Malihah","doi":"10.35931/aq.v18i2.3390","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v18i2.3390","url":null,"abstract":"Nilai-nilai moderasi beragama akan senantiasa terus digali dan dikembangkan. Dalam kajian ini nilai-nilai moderasi beragama ditinjau berdasarkan kerangka berpikir Capaian Pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Kurikulum Merdeka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan model study pustaka atau library research. Data diolah setelah dikumpulkan dengan melakukan reduksi dan display bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai moderasi beragama memiliki keterhubungan secara substantif dengan kerangka berpikir Capaian Pembelajaran mata pelajaran PAI pada Kurikulum Merdeka yaitu al-hanifiyyah, al-samhah, makarim al-akhlaq dan Rahmatan lil ‘alamin.","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"96 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140261333","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini berfokus pada analisa “alasan sangat mendesak” pada perubahan UU Perkawinan di Indonesia dengan diberlakukannya UU Nomor 16 Tahun 2019, aturan yang memberi pengecualian pernikahan bagi anak usia dibawah umur 19 tahun dan berupaya menemukan konstruksi “alasan sangat mendesak” dalam pertimbangan perkara dispensasi kawin di pengadilan, khususnya Pengadilan Agama. Banyaknya penetapan dispensasi kawin yang dikabulkan tanpa memberikan argumentasi hukum yang jelas membuat banyak kalangan menilai telah terjadi disfungsi hukum perkawinan pasca UU Nomor 16 Tahun 2019. Jenis penelitian ini penelitian yuridis normatif, dengan dua pendekatan perundang-undangan dan pendekatan Konsep. Hasil dari penelitian ini frasa alasan sangat mendesak tidak ditemukan penjelasan yang sangat memadai, sehingga pengadilan melalui pertimbangan hakim menggali norma dan asas-asas pada UU Nomor 16 Tahun 2019 tersebut dan Perma Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Pedoman Mengadili Perkara Dispesasi Kawin. ditemukan “alasan sangat mendesak” pada hasil pemeriksaan dari keadaan anak, peran orantua dan keberadaan lingkungan. Selanjutnya Konsep Rekonstruksi “alasan sangat mendesak” untuk dapat dijadikan dasar pertimbangan hakim dalam mengabulkan dan menolak permohonan dispensasi kawin diperlukan pendekatan yang lebih sederhana karena sifat perkara permohonannya, salah satunya adalah pendekatan matematika sederhana, dengan tujuan pertimbangan bisa dipahami dan dimengerti oleh masyarakat, yang pada akhirnya pertimbangan perkara dispensasi kawin mengandung nilai-nilai keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum.
{"title":"Rekonstruksi Pertimbangan Alasan Sangat Mendesak pada Perkara Dispensasi Kawin di Pengadilan Agama","authors":"Hasan Ashari","doi":"10.35931/aq.v18i2.3389","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v18i2.3389","url":null,"abstract":"Penelitian ini berfokus pada analisa “alasan sangat mendesak” pada perubahan UU Perkawinan di Indonesia dengan diberlakukannya UU Nomor 16 Tahun 2019, aturan yang memberi pengecualian pernikahan bagi anak usia dibawah umur 19 tahun dan berupaya menemukan konstruksi “alasan sangat mendesak” dalam pertimbangan perkara dispensasi kawin di pengadilan, khususnya Pengadilan Agama. Banyaknya penetapan dispensasi kawin yang dikabulkan tanpa memberikan argumentasi hukum yang jelas membuat banyak kalangan menilai telah terjadi disfungsi hukum perkawinan pasca UU Nomor 16 Tahun 2019. Jenis penelitian ini penelitian yuridis normatif, dengan dua pendekatan perundang-undangan dan pendekatan Konsep. Hasil dari penelitian ini frasa alasan sangat mendesak tidak ditemukan penjelasan yang sangat memadai, sehingga pengadilan melalui pertimbangan hakim menggali norma dan asas-asas pada UU Nomor 16 Tahun 2019 tersebut dan Perma Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Pedoman Mengadili Perkara Dispesasi Kawin. ditemukan “alasan sangat mendesak” pada hasil pemeriksaan dari keadaan anak, peran orantua dan keberadaan lingkungan. Selanjutnya Konsep Rekonstruksi “alasan sangat mendesak” untuk dapat dijadikan dasar pertimbangan hakim dalam mengabulkan dan menolak permohonan dispensasi kawin diperlukan pendekatan yang lebih sederhana karena sifat perkara permohonannya, salah satunya adalah pendekatan matematika sederhana, dengan tujuan pertimbangan bisa dipahami dan dimengerti oleh masyarakat, yang pada akhirnya pertimbangan perkara dispensasi kawin mengandung nilai-nilai keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum.","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"23 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140262075","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam era globalisasi yang pesat, persaingan di berbagai industri juga semakin ketat, termasuk industri air minum, termasuk industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia. Penelitian ini menggambarkan kondisi AMDK di Indonesia, di mana terdapat banyak merek dari berbagai perusahaan, termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berkontribusi dalam persaingan pasar. Selain itu, terjadi peningkatan konsumsi AMDK sebagai sumber air rumah tangga di Indonesia. Kesadaran merek di kalangan konsumen, memainkan peran penting dalam persaingan di industri AMDK. Penelitian ini mencantumkan hasil riset pendahuluan yang menunjukkan bahwa merek AMDK "KH-Q" memiliki tantangan dalam menciptakan Kesadaran Merek yang kuat di berbagai daerah pemasaran mereka. Meskipun memiliki cakupan yang luas, KH-Q belum berhasil membuat merek mereka dikenal secara luas oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi pemasaran yang diterapkan oleh KH-Q dalam meningkatkan kesadaran merek mereka. Penelitian akan berfokus pada Kesadaran Merek KH-Q dengan melihat strategi pemasarannya melalui Segmenting, Targeting, Positioning (STP) dan Aktivasi Merek. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan subjek penelitian langsung, yaitu hasil wawancara dan dokumentasi dengan narasumber dari perusahaan KH-Q. Teknik analisis data yang akan digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif. Proses uji validitas dan reliabilitas data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi.
{"title":"Strategi Aktivasi Merek KH-Q untuk Meningkatkan Kesadaran Merek (Studi Kasus Brand Air Minum Dalam Kemasan KH-Q)","authors":"Syaroful Hikami, I. M. Sukresna","doi":"10.35931/aq.v18i2.3375","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v18i2.3375","url":null,"abstract":"Dalam era globalisasi yang pesat, persaingan di berbagai industri juga semakin ketat, termasuk industri air minum, termasuk industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia. Penelitian ini menggambarkan kondisi AMDK di Indonesia, di mana terdapat banyak merek dari berbagai perusahaan, termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berkontribusi dalam persaingan pasar. Selain itu, terjadi peningkatan konsumsi AMDK sebagai sumber air rumah tangga di Indonesia. Kesadaran merek di kalangan konsumen, memainkan peran penting dalam persaingan di industri AMDK. Penelitian ini mencantumkan hasil riset pendahuluan yang menunjukkan bahwa merek AMDK \"KH-Q\" memiliki tantangan dalam menciptakan Kesadaran Merek yang kuat di berbagai daerah pemasaran mereka. Meskipun memiliki cakupan yang luas, KH-Q belum berhasil membuat merek mereka dikenal secara luas oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi pemasaran yang diterapkan oleh KH-Q dalam meningkatkan kesadaran merek mereka. Penelitian akan berfokus pada Kesadaran Merek KH-Q dengan melihat strategi pemasarannya melalui Segmenting, Targeting, Positioning (STP) dan Aktivasi Merek. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan subjek penelitian langsung, yaitu hasil wawancara dan dokumentasi dengan narasumber dari perusahaan KH-Q. Teknik analisis data yang akan digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif. Proses uji validitas dan reliabilitas data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi.","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"56 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140260910","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik penegakan hukum terkait pelaku kejahatan siber dan Badan Reserse Kriminal Polda Metro Jaya Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian hukum normatif yang disempurnakan dengan menggunakan data atau komponen empiris. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik telah melakukan perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang hal yang sama. Amandemen ini telah memberikan kerangka normatif yang relatif akomodatif untuk memenuhi kebutuhan individu yang melakukan aktivitas di dunia siber. Jenis kejahatan siber yang banyak terjadi di wilayah Polda Metro Jaya antara lain penipuan email, website, dan SMS, akses atau pembajakan data tanpa izin, peretasan, dan pemerasan atau ancaman menggunakan media elektronik. Polisi terlebih dahulu menerima laporan atau pengaduan terkait kejahatan siber, kemudian melakukan penyelidikan untuk memastikan status tersangka terkait penegakan hukum kejahatan siber.
本研究旨在考察 2022 年与网络罪犯和 Polda Metro Jaya 刑事调查局有关的执法实践。本研究采用规范性法律研究方法,并通过使用实证数据或组成部分加以强化。研究结果表明,关于电子信息和交易的 2016 年第 19 号法律对关于同一主题的 2008 年第 11 号法律进行了修订。该修正案提供了一个相对宽松的规范框架,以满足在网络世界开展活动的个人的需求。发生在 Polda Metro Jaya 地区的网络犯罪类型包括电子邮件、网站和短信欺诈、未经授权的数据访问或盗版、黑客攻击以及利用电子媒体进行勒索或威胁。警方首先收到与网络犯罪有关的报告或投诉,然后进行调查,以确保与网络犯罪有关的嫌疑人的执法状况。
{"title":"Penegakan Hukum terhadap Kasus Dirkrimsus Siber (Studi Kasus pada Polda Metro Jaya Tahun 2022)","authors":"Arga Pardede","doi":"10.35931/aq.v18i2.3386","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v18i2.3386","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik penegakan hukum terkait pelaku kejahatan siber dan Badan Reserse Kriminal Polda Metro Jaya Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian hukum normatif yang disempurnakan dengan menggunakan data atau komponen empiris. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik telah melakukan perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang hal yang sama. Amandemen ini telah memberikan kerangka normatif yang relatif akomodatif untuk memenuhi kebutuhan individu yang melakukan aktivitas di dunia siber. Jenis kejahatan siber yang banyak terjadi di wilayah Polda Metro Jaya antara lain penipuan email, website, dan SMS, akses atau pembajakan data tanpa izin, peretasan, dan pemerasan atau ancaman menggunakan media elektronik. Polisi terlebih dahulu menerima laporan atau pengaduan terkait kejahatan siber, kemudian melakukan penyelidikan untuk memastikan status tersangka terkait penegakan hukum kejahatan siber.","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"59 1‐2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140261606","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ali Nurdin, Rr. Suhartini, Husniyatus Salamah Zainiyati
Teknologi komunikasi memengaruhi sikap dan perilaku orang dalam beragama. Sikap dan perilaku dalam beragama masyarakat akar rumput tidak tersentuh media online adalah fenomena unik di tengah kecanggihan teknologi komunikasi yang berkembang saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komunikasi religius masyarakat akar rumput di wilayah selatan Propinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif-kualitatif untuk menggambarkan proses komunikasi religius masyarakat akar rumput ‘tak tersentuh media online’. Ada 40 informan yang terlibat dalam wawancara penelitian ini dengan kriteria bekerja sebagai petani, pekebun, dan nelayan yang tidak memiliki akses pada media online berbasis internet. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa proses komunikasi religius ditandai dengan elemen keyakinan, praktik, pengetahuan, pengalaman, dan harapan-pahala. Keyakinan bergerak dari ajaran agama dan memandu pertukaran ide, gagasan, dan pandangan hidup seseorang dalam komunikasi sosial. Praktik ibadah dilakukan dengan sholat, zakat, puasa, dan haji bagi yang mampu. Pengetahuan keagamaan bersumber dari ajaran agama yang disampaikan oleh kyai, guru, orang tua, dan membentuk pengalaman keagamaan yang terwujud dalam peristiwa-persitiwa magis yang dialami masyarakat. Harapan-pahala dalam komunikasi religius terwujud dalam konsep pahala-dosa seperti dalam ajaran agama. Ajaran agama memandu proses komunikasi religius dalam masyarakat. Komunikasi religius dibangun atas dasar nilai, norma, keyakinan, sikap, dan perilaku yang di atur dalam agama.The communication technology influences people's attitudes and behavior in religion. Attitudes and behavior in religious grassroots society 'untouched by online media' is a unique phenomenon in the midst of currently developing communication technologies. This study aims to describe the religious communication of the grassroots society in the southern region of East Java Province. This study uses a descriptive-qualitative type to describe the process of religious communication in grassroots society 'untouched by online media'. There were 40 informants who were involved in this research interview with the criteria of working as farmers and fishermen who did not have internet access. The results of the study describe that the process of religious communication is characterized by elements of belief, practice, knowledge, experience, and reward-expectations. Beliefs move from religious teachings and guide the exchange of ideas and views of one's life in social communication. The practice of worship is carried out by praying, zakat, fasting, and hajj for those who can afford it. Religious knowledge comes from religious teachings conveyed by kyai, teachers, parents, and forms religious experiences that are manifested in magical events experienced by the community. The expectations-rewards in religious communication are manifested in the concept of reward- wickedness as in religious teachings. Religious teachings guide t
{"title":"Komunikasi Religius Masyarakat Akar Rumput ‘Tak Tersentuh Media Online’","authors":"Ali Nurdin, Rr. Suhartini, Husniyatus Salamah Zainiyati","doi":"10.35931/aq.v18i2.2837","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v18i2.2837","url":null,"abstract":"Teknologi komunikasi memengaruhi sikap dan perilaku orang dalam beragama. Sikap dan perilaku dalam beragama masyarakat akar rumput tidak tersentuh media online adalah fenomena unik di tengah kecanggihan teknologi komunikasi yang berkembang saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komunikasi religius masyarakat akar rumput di wilayah selatan Propinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif-kualitatif untuk menggambarkan proses komunikasi religius masyarakat akar rumput ‘tak tersentuh media online’. Ada 40 informan yang terlibat dalam wawancara penelitian ini dengan kriteria bekerja sebagai petani, pekebun, dan nelayan yang tidak memiliki akses pada media online berbasis internet. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa proses komunikasi religius ditandai dengan elemen keyakinan, praktik, pengetahuan, pengalaman, dan harapan-pahala. Keyakinan bergerak dari ajaran agama dan memandu pertukaran ide, gagasan, dan pandangan hidup seseorang dalam komunikasi sosial. Praktik ibadah dilakukan dengan sholat, zakat, puasa, dan haji bagi yang mampu. Pengetahuan keagamaan bersumber dari ajaran agama yang disampaikan oleh kyai, guru, orang tua, dan membentuk pengalaman keagamaan yang terwujud dalam peristiwa-persitiwa magis yang dialami masyarakat. Harapan-pahala dalam komunikasi religius terwujud dalam konsep pahala-dosa seperti dalam ajaran agama. Ajaran agama memandu proses komunikasi religius dalam masyarakat. Komunikasi religius dibangun atas dasar nilai, norma, keyakinan, sikap, dan perilaku yang di atur dalam agama.The communication technology influences people's attitudes and behavior in religion. Attitudes and behavior in religious grassroots society 'untouched by online media' is a unique phenomenon in the midst of currently developing communication technologies. This study aims to describe the religious communication of the grassroots society in the southern region of East Java Province. This study uses a descriptive-qualitative type to describe the process of religious communication in grassroots society 'untouched by online media'. There were 40 informants who were involved in this research interview with the criteria of working as farmers and fishermen who did not have internet access. The results of the study describe that the process of religious communication is characterized by elements of belief, practice, knowledge, experience, and reward-expectations. Beliefs move from religious teachings and guide the exchange of ideas and views of one's life in social communication. The practice of worship is carried out by praying, zakat, fasting, and hajj for those who can afford it. Religious knowledge comes from religious teachings conveyed by kyai, teachers, parents, and forms religious experiences that are manifested in magical events experienced by the community. The expectations-rewards in religious communication are manifested in the concept of reward- wickedness as in religious teachings. Religious teachings guide t","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"78 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140261628","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya pemberlakuan Kurikulum Meredeka, tetapi belum semua guru siap untuk mengimplementasikan di kelas, baik dari kesiapan dalam menyusun perangkat pembelajaran berupa Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, Kriteria Ketercapaian Pembelajaran, maupun Modul Ajar dan praktik pembelajaran di kelas sesuai standar yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kesiapan guru Sekolah Dasar di Kecamatan Kaloran dalam menyusun perangkat pembelajaran dan mengimplementasikan kurikulum merdeka. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, lokasi penelitian di Kecamatan Kaloran dengan sampel penelitian sebanyak enam guru dan 1 pengawas TK/SD dengan teknik pengumpulan data melalui ofservasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan guru tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten Temanggung dalam menyusun Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran, dan Modul Ajar sebagian besar masih mengalami kebingungan yang disebabkan karena perubahan dari kurikulum tiga belas yang masih harus menyesuaikan. Kemampuan guru Tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten Temanggung dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran di Kelas sebagian besar informan sudah memahmi dan dapat mengimplementasikan meskipun masih harus persiapan lebih banyak waktu dan peserta didik harus lebih banyak ativitasnya. Tetapi masih ada sebagian guru terutama guru yang memasuki usia lanjut dan gagap teknologi masih mengalami kesulitan untuk menyesuaikan dengan kurikulum merdeka.
{"title":"Kemampuan Guru Sekolah Dasar dalam Implementasi Kurikulum Merdeka","authors":"Mujiyanto Mujiyanto","doi":"10.35931/aq.v18i2.3377","DOIUrl":"https://doi.org/10.35931/aq.v18i2.3377","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi adanya pemberlakuan Kurikulum Meredeka, tetapi belum semua guru siap untuk mengimplementasikan di kelas, baik dari kesiapan dalam menyusun perangkat pembelajaran berupa Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, Kriteria Ketercapaian Pembelajaran, maupun Modul Ajar dan praktik pembelajaran di kelas sesuai standar yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kesiapan guru Sekolah Dasar di Kecamatan Kaloran dalam menyusun perangkat pembelajaran dan mengimplementasikan kurikulum merdeka. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, lokasi penelitian di Kecamatan Kaloran dengan sampel penelitian sebanyak enam guru dan 1 pengawas TK/SD dengan teknik pengumpulan data melalui ofservasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan guru tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten Temanggung dalam menyusun Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran, dan Modul Ajar sebagian besar masih mengalami kebingungan yang disebabkan karena perubahan dari kurikulum tiga belas yang masih harus menyesuaikan. Kemampuan guru Tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten Temanggung dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran di Kelas sebagian besar informan sudah memahmi dan dapat mengimplementasikan meskipun masih harus persiapan lebih banyak waktu dan peserta didik harus lebih banyak ativitasnya. Tetapi masih ada sebagian guru terutama guru yang memasuki usia lanjut dan gagap teknologi masih mengalami kesulitan untuk menyesuaikan dengan kurikulum merdeka.","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140260947","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}