Pub Date : 2023-08-15DOI: 10.37887/jgki.v4i2.43107
O. Reski, R. Ruwiah, Renni Meliahsari
Abstrak Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Anak balita didefinisikan terhambat gizinya didasarkan pada indeks panjang badan dibanding umur atau tinggi badan dibanding umur dengan batas (z-score) kurang dari < - 3 SD. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tiworo Tengah tahun 2022. Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional study dengan menggunakan uji Chi Square pada program SPSS. Populasi penelitian ini berjumlah 419 orang, sedangkan sampelnya berjumlah 200 orang. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi (P-Value = 0.000 < 0.05), tingkat pendapatan keluarga (P-Value = 0.000 < 0.05), pola asupan energi (P-Value = 0.000 < 0.05), dan pola asupan protein (P-Value = 0.000 < 0.05) dengan kejadian stunting. Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi, tingkat pendapatan keluarga, pola asupan energi, dan pola asupan protein dengan kejadian stunting pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tiworo Tengah tahun 2022. Kata kunci: Stunting, Pengetahuan Ibu tentang Gizi, Pendapatan Keluarga, Asupan Energi, Asupan Protein Abstract Stunting is a developmental disorder experienced by children due to malnutrition, repeated infections, and inadequate psychosocial stimulation. Children under five are defined as nutritionally retarded based on an index of body length for age or height for age with a z-score less than < -3 SD. The research objective was to determine the factors associated with the incidence of stunting in children under five in the Tiworo Tengah Health Center work area in 2022. The research method used was quantitative research using a cross-sectional study approach using the Chi Square test in the SPSS program. The population of this study was 419 people, while the sample was 200 people. The results of this study found that there was a relationship between mother's knowledge about nutrition (P-Value = 0.000 < 0.05), family income (P-Value = 0.000 < 0.05), energy intake (P-Value = 0.000 < 0.05), and protein intake ( P-Value = 0.000 < 0.05) with stunting. The conclusions of this study indicate that there is a relationship between mother's knowledge of nutrition, family income, energy intake, and protein intake with the incidence of stunting in children under five in the working area of the Tiworo Tengah Health Center in 2022. Keywords: Stunting, Mother's Knowledge of Nutrition, Family Income, Energy Intake, Protein Intake health and nutrition
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIWORO TENGAH TAHUN 2022","authors":"O. Reski, R. Ruwiah, Renni Meliahsari","doi":"10.37887/jgki.v4i2.43107","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i2.43107","url":null,"abstract":"Abstrak Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Anak balita didefinisikan terhambat gizinya didasarkan pada indeks panjang badan dibanding umur atau tinggi badan dibanding umur dengan batas (z-score) kurang dari < - 3 SD. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tiworo Tengah tahun 2022. Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional study dengan menggunakan uji Chi Square pada program SPSS. Populasi penelitian ini berjumlah 419 orang, sedangkan sampelnya berjumlah 200 orang. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi (P-Value = 0.000 < 0.05), tingkat pendapatan keluarga (P-Value = 0.000 < 0.05), pola asupan energi (P-Value = 0.000 < 0.05), dan pola asupan protein (P-Value = 0.000 < 0.05) dengan kejadian stunting. Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi, tingkat pendapatan keluarga, pola asupan energi, dan pola asupan protein dengan kejadian stunting pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tiworo Tengah tahun 2022. Kata kunci: Stunting, Pengetahuan Ibu tentang Gizi, Pendapatan Keluarga, Asupan Energi, Asupan Protein Abstract Stunting is a developmental disorder experienced by children due to malnutrition, repeated infections, and inadequate psychosocial stimulation. Children under five are defined as nutritionally retarded based on an index of body length for age or height for age with a z-score less than < -3 SD. The research objective was to determine the factors associated with the incidence of stunting in children under five in the Tiworo Tengah Health Center work area in 2022. The research method used was quantitative research using a cross-sectional study approach using the Chi Square test in the SPSS program. The population of this study was 419 people, while the sample was 200 people. The results of this study found that there was a relationship between mother's knowledge about nutrition (P-Value = 0.000 < 0.05), family income (P-Value = 0.000 < 0.05), energy intake (P-Value = 0.000 < 0.05), and protein intake ( P-Value = 0.000 < 0.05) with stunting. The conclusions of this study indicate that there is a relationship between mother's knowledge of nutrition, family income, energy intake, and protein intake with the incidence of stunting in children under five in the working area of the Tiworo Tengah Health Center in 2022. Keywords: Stunting, Mother's Knowledge of Nutrition, Family Income, Energy Intake, Protein Intake health and nutrition","PeriodicalId":507398,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350541","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-15DOI: 10.37887/jgki.v4i2.43112
Indrika Septiani Khairunnisa, S. Yusran, F. Fithria
Abstrak Tujuan vaksinasi adalah untuk secara proaktif meningkatkan kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit. Menurut WHO, vaksinasi tetanus, campak, dan difteri dapat mengurangi risiko kematian neonatal akibat infeksi sekitar 42%. Puskesmas Jati Raya belum mencapai Universal Child Immunization (UCI), menurut statistik yang diterima, karena hanya 33% dari tujuan yang telah dicapai. Beberapa alasan berkontribusi pada rendahnya cakupan imunisasi dasar di Puskesmas Jati Raya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang terlibat dalam pemberian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada bayi usia lebih dari 11 bulan di wilayah kerja Puskesmas Jati Raya Kota Kendari pada tahun 2022. Metode penelitian menggunakan strategi cross-sectional dan uji statistik, termasuk uji chi square dan prosedur pengambilan sampel secara kebetulan, dengan melibatkan 80 partisipan. Kuesioner digunakan sebagai alat pengumpulan data. Hasil penelitian, terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan telah menerima semua vaksinasi anak yang direkomendasikan (p value 0,016 < 0,05). Ada korelasi antara mengetahui dan mendapatkan semua vaksinasi anak yang direkomendasikan (p = 0,008-0,05). Tingkat pekerjaan ibu dan vaksinasi dasar lengkap berkorelasi (p value 0,000-0,05). Fungsi petugas vaksinasi dan kelengkapan imunisasi dasar tidak berhubungan (p value 0,421 > 0,05). Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik seperti pengetahuan, tingkat pendidikan, dan jabatan memiliki pengaruh terhadap cakupan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Jati Raya Kota Kendari. Kata kunci : Imunisasi Dasar Lengkap, Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, Status Pekerjaan, Peran Petugas Imunisasi. Abstract The goal of vaccination is to proactively boost a person's immunity against a disease. According to the WHO, tetanus, measles, and diphtheria vaccinations may reduce the risk of infection-related neonatal mortality by roughly 42%. Jati Raya Health Center has not yet achieved Universal Child Immunization (UCI), according to the statistics received, as just 33% of the objective had been met. Several reasons contribute to Puskesmas Jati Raya's poor basic vaccination coverage. The goal of the research was to identify the variables involved in administering Complete Basic Immunization (IDL) to babies older than 11 months in the operating area of the Jati Raya Health Center in Kendari City in 2022. This study's cross-sectional strategy and statistical tests, which included the chi square test and the accidental sampling procedure, included 80 participants. Questionnaires were utilized as the tool. According to the findings, there was a correlation between maternal education level and having received all recommended childhood vaccinations (p value 0.016 < 0.05). There is a correlation between knowing and having had all recommended childhood vaccinations (p = 0.008–0.05). Maternal work level and full basic vaccination are correlated (p valu
摘要 接种疫苗的目的是主动增加人对疾病的免疫力。据世界卫生组织统计,接种破伤风、麻疹和白喉疫苗可将新生儿因感染而死亡的风险降低约 42%。根据公认的统计数据,Jati Raya 卫生中心尚未实现儿童免疫接种普及(UCI)目标,只完成了目标的 33%。造成 Jati Raya 健康中心基本免疫覆盖率低的原因有几个。本研究旨在确定 2022 年在肯达里市 Puskesmas Jati Raya 工作区为 11 个月以上婴儿提供全面基础免疫接种(IDL)所涉及的变量。研究方法采用横断面策略和统计测试,包括秩方检验和机会抽样程序,共有 80 人参与。调查问卷被用作数据收集工具。结果显示,母亲的教育水平与是否接种过所有推荐的儿童疫苗之间存在相关性(P 值为 0.016 < 0.05)。了解情况与是否接种过所有推荐的儿童疫苗之间存在相关性(p = 0.008-0.05)。母亲的就业水平与完整的基础疫苗接种之间存在相关性(p 值为 0.000-0.05)。疫苗接种官员的职能与完整的基础免疫接种不相关(p 值 0.421 > 0.05)。本研究结果表明,在肯达里市 Jati Raya 卫生中心的工作区域,知识、教育水平和工作职位等特征对基础免疫接种覆盖率有影响。 关键词全面基础免疫接种 教育水平 知识 就业状况 免疫接种员的作用 摘要 接种疫苗的目的是主动增强人对疾病的免疫力。根据世界卫生组织的数据,接种破伤风、麻疹和白喉疫苗可将与感染相关的新生儿死亡风险降低约 42%。根据收到的统计数据,Jati Raya 卫生中心尚未实现儿童免疫接种普及(UCI)目标,只完成了目标的 33%。造成 Jati Raya 健康中心基本疫苗接种覆盖率低的原因有几个。本研究的目标是确定 2022 年肯达利市 Jati Raya 保健中心工作区内 11 个月以上婴儿接种完全基础免疫接种(IDL)所涉及的变量。本研究采用横断面策略和统计检验,包括秩方检验和意外抽样程序,共有 80 人参与。研究采用问卷调查作为工具。研究结果显示,母亲的教育水平与是否接种过所有推荐的儿童疫苗之间存在相关性(P 值 0.016 < 0.05)。了解与接种过所有推荐的儿童疫苗之间存在相关性(p = 0.008-0.05)。母亲的工作水平与接种全部基本疫苗之间存在相关性(p 值为 0.000 至 0.05)。接种人员的职能与基础免疫接种的全面性无关(p 值 0.421 > 0.05)。本研究结果表明,知识、教育程度和工作职位等特征对肯达利市 Jati Raya 卫生中心工作区的基础免疫接种范围有影响。 关键词基础免疫接种完整、教育程度、知识、就业状况、免疫接种官员的作用
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP (IDL) PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATI RAYA TAHUN 2022","authors":"Indrika Septiani Khairunnisa, S. Yusran, F. Fithria","doi":"10.37887/jgki.v4i2.43112","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i2.43112","url":null,"abstract":"Abstrak Tujuan vaksinasi adalah untuk secara proaktif meningkatkan kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit. Menurut WHO, vaksinasi tetanus, campak, dan difteri dapat mengurangi risiko kematian neonatal akibat infeksi sekitar 42%. Puskesmas Jati Raya belum mencapai Universal Child Immunization (UCI), menurut statistik yang diterima, karena hanya 33% dari tujuan yang telah dicapai. Beberapa alasan berkontribusi pada rendahnya cakupan imunisasi dasar di Puskesmas Jati Raya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang terlibat dalam pemberian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada bayi usia lebih dari 11 bulan di wilayah kerja Puskesmas Jati Raya Kota Kendari pada tahun 2022. Metode penelitian menggunakan strategi cross-sectional dan uji statistik, termasuk uji chi square dan prosedur pengambilan sampel secara kebetulan, dengan melibatkan 80 partisipan. Kuesioner digunakan sebagai alat pengumpulan data. Hasil penelitian, terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan telah menerima semua vaksinasi anak yang direkomendasikan (p value 0,016 < 0,05). Ada korelasi antara mengetahui dan mendapatkan semua vaksinasi anak yang direkomendasikan (p = 0,008-0,05). Tingkat pekerjaan ibu dan vaksinasi dasar lengkap berkorelasi (p value 0,000-0,05). Fungsi petugas vaksinasi dan kelengkapan imunisasi dasar tidak berhubungan (p value 0,421 > 0,05). Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik seperti pengetahuan, tingkat pendidikan, dan jabatan memiliki pengaruh terhadap cakupan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Jati Raya Kota Kendari. Kata kunci : Imunisasi Dasar Lengkap, Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, Status Pekerjaan, Peran Petugas Imunisasi. Abstract The goal of vaccination is to proactively boost a person's immunity against a disease. According to the WHO, tetanus, measles, and diphtheria vaccinations may reduce the risk of infection-related neonatal mortality by roughly 42%. Jati Raya Health Center has not yet achieved Universal Child Immunization (UCI), according to the statistics received, as just 33% of the objective had been met. Several reasons contribute to Puskesmas Jati Raya's poor basic vaccination coverage. The goal of the research was to identify the variables involved in administering Complete Basic Immunization (IDL) to babies older than 11 months in the operating area of the Jati Raya Health Center in Kendari City in 2022. This study's cross-sectional strategy and statistical tests, which included the chi square test and the accidental sampling procedure, included 80 participants. Questionnaires were utilized as the tool. According to the findings, there was a correlation between maternal education level and having received all recommended childhood vaccinations (p value 0.016 < 0.05). There is a correlation between knowing and having had all recommended childhood vaccinations (p = 0.008–0.05). Maternal work level and full basic vaccination are correlated (p valu","PeriodicalId":507398,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"215 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350544","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-15DOI: 10.37887/jgki.v4i1.43093
Esri Wahyuni Arif, Lisnawaty Lisnawaty, H. Harleli
Abstrak Status gizi merupakan salah satu indikator kesehatan, dimana status gizi yang normal dapat dicapai dengan menyeimbangkan dari asupan gizi dengan kebutuhan individu. Beberapa wilayah Indonesia masih berusaha mencapai status gizi normal dimana salah satunya Sulawesi Tenggara memiliki persentase kasus gizi kurang pada Balita mencapai 5,89%. Kendari adalah salah satu Kabupaten/Kota yang memiliki persentase gizi kurang yang cukup tinggi sebanyak 907 kasus, pada tahun 2021 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Benu-Benua ditemukan kasus gizi kurang sebanyak 58 kasus. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan status gizi Balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Benu-Benua kota Kendari tahun 2022. Metode dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan teknik pengambilan sampel simple random sampling yang berjumlah 133 Balita, serta menggunakan analisis statistik uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pendapatan orang tua (p= 0,019), asupan energi (p= 0,012) dan asupan protein (p= 0,034) dengan status gizi Balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Benu-Benua kota Kendari tahun 2022 dimana nilai p value (p0,05). Kata kunci: Status Gizi Balita, Pengetahuan Ibu, Pendapatan Orang Tua, Asupan Energi, Asupan Protein. Abstract A normal nutritional status can be attained by matching nutritional intake with personal needs. Nutritional status is a health indicator. Southeast Sulawesi is one of the regions of Indonesia that is still working to achieve normal nutritional status; there, the incidence of malnutrition among children under the age of five is at 5.89%. With 907 cases, Kendari is one of the regions/cities with a relatively high percentage of malnutrition, The UPTD Benu-Benua Health Center’s operational area has 58 malnutrition cases in 2021. This study's methodology is a quantitative one that combines observational analysis with a cross-sectional approach and sampling. 133 toddlers were included in a basic random sample, and the Chi-Square test was used for statistical analysis. The findings revealed a connection between parental income (p=0.019), calorie consumption (p=0.012), and protein intake (p=0.034) and the nutritional condition of toddlers between the ages of 12 and 59 months in the working area of the Benu-Benua Health Center UPTD Kendari city in 2022. Due to the value (p> 0.05), there is no correlation between a mother's knowledge and the nutritional state of children aged 12-59 months in the Benu-Benua Health Center UPTD Kendari city in 2022 (p = 0.725). Keywords: Toddler Nutritional Status, Mother's Knowledge, Parents' Income, Energy Intake, Protein Intake.
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS BENU-BENUA KOTA KENDARI TAHUN","authors":"Esri Wahyuni Arif, Lisnawaty Lisnawaty, H. Harleli","doi":"10.37887/jgki.v4i1.43093","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i1.43093","url":null,"abstract":"Abstrak Status gizi merupakan salah satu indikator kesehatan, dimana status gizi yang normal dapat dicapai dengan menyeimbangkan dari asupan gizi dengan kebutuhan individu. Beberapa wilayah Indonesia masih berusaha mencapai status gizi normal dimana salah satunya Sulawesi Tenggara memiliki persentase kasus gizi kurang pada Balita mencapai 5,89%. Kendari adalah salah satu Kabupaten/Kota yang memiliki persentase gizi kurang yang cukup tinggi sebanyak 907 kasus, pada tahun 2021 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Benu-Benua ditemukan kasus gizi kurang sebanyak 58 kasus. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan status gizi Balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Benu-Benua kota Kendari tahun 2022. Metode dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan teknik pengambilan sampel simple random sampling yang berjumlah 133 Balita, serta menggunakan analisis statistik uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pendapatan orang tua (p= 0,019), asupan energi (p= 0,012) dan asupan protein (p= 0,034) dengan status gizi Balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Benu-Benua kota Kendari tahun 2022 dimana nilai p value (p0,05). Kata kunci: Status Gizi Balita, Pengetahuan Ibu, Pendapatan Orang Tua, Asupan Energi, Asupan Protein. Abstract A normal nutritional status can be attained by matching nutritional intake with personal needs. Nutritional status is a health indicator. Southeast Sulawesi is one of the regions of Indonesia that is still working to achieve normal nutritional status; there, the incidence of malnutrition among children under the age of five is at 5.89%. With 907 cases, Kendari is one of the regions/cities with a relatively high percentage of malnutrition, The UPTD Benu-Benua Health Center’s operational area has 58 malnutrition cases in 2021. This study's methodology is a quantitative one that combines observational analysis with a cross-sectional approach and sampling. 133 toddlers were included in a basic random sample, and the Chi-Square test was used for statistical analysis. The findings revealed a connection between parental income (p=0.019), calorie consumption (p=0.012), and protein intake (p=0.034) and the nutritional condition of toddlers between the ages of 12 and 59 months in the working area of the Benu-Benua Health Center UPTD Kendari city in 2022. Due to the value (p> 0.05), there is no correlation between a mother's knowledge and the nutritional state of children aged 12-59 months in the Benu-Benua Health Center UPTD Kendari city in 2022 (p = 0.725). Keywords: Toddler Nutritional Status, Mother's Knowledge, Parents' Income, Energy Intake, Protein Intake.","PeriodicalId":507398,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"154 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350560","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-15DOI: 10.37887/jgki.v4i2.43105
Rayhanatu Qalbi, W. Salma, R. Ruwiah
Abstrak Gizi kurang merupakan masalah kesehatan masyarakat dan angka kejadiannya masih terus meningkat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Keadaan ini banyak terjadi pada remaja karena asupan makan yang tidak adekuat dan pengetahuan gizi yang kurang. Kekurangan energi dan protein berdampak terhadap tubuh yang mengakibatkan obesitas, kekurangan energi kronik, dan anemia. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian rancangan kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa remaja putri SMAN 1 Kusambi dan sebagai sampel berjumlah 155 remaja putri, pengambilan sampel menggunakan teknik purpove sampling dengan menggunakan rumus slovin. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat menggunakan distribusi tabel dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan energi merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi remaja putri di SMAN 1 Kusambi dengan nilai (p-Value=0,054). Asupan protein merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi remaja putri di SMAN 1 Kusambi dengan nilai (p-Value=0,034). Pengetahuan gizi merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi remaja putri di SMAN 1 Kusambi dengan nilai (p-Value=0,006). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara pendapatan orang tua dengan status gizi remaja putri, sedangkan terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi remaja putri, terdapat hubungan antara asupan protein dengan status gizi remaja putri, dan terdapat hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci : Status Gizi Remaja Putri, Asupan Energi, Asupan Protein, Pengetahuan Gizi, Pendapatan Orang Tua Abstract Malnutrition is a public health problem and its incidence is still increasing worldwide, including Indonesia. This situation often occurs in adolescents due to inadequate food intake and lack of nutritional knowledge. Lack of energy and protein affects the body resulting in obesity, chronic energy deficiency, and anemia. This type of research uses descriptive quantitative design research with a cross sectional approach. The population in this study were all young female students of SMAN 1 Kusambi and as a sample there were 155 young women, the sampling technique usedpurpove sampling using the slovin formula. Data analysis used was univariate analysis using distribution tables and bivariate using testchi square.The results showed that energy intake was a factor influencing the nutritional status of female adolescents at SMAN 1 Kusambi with a value of (p Value=0.054). Protein intake is a factor that affects the nutritional status of young women at SMAN 1 Kusambi with a value of (p-Value=0.034). Knowledge of nutrition is a factor that influences the nutritional status of young women at SMAN 1 Kusambi with value(p-Value= 0.006). The conclusion in this study is that there is no relationship between parental income and the nutritional status of young women, whi
{"title":"FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI SMAN 1 KUSAMBI KABUPATEN MUNA BARAT TAHUN 2023","authors":"Rayhanatu Qalbi, W. Salma, R. Ruwiah","doi":"10.37887/jgki.v4i2.43105","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i2.43105","url":null,"abstract":"Abstrak Gizi kurang merupakan masalah kesehatan masyarakat dan angka kejadiannya masih terus meningkat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Keadaan ini banyak terjadi pada remaja karena asupan makan yang tidak adekuat dan pengetahuan gizi yang kurang. Kekurangan energi dan protein berdampak terhadap tubuh yang mengakibatkan obesitas, kekurangan energi kronik, dan anemia. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian rancangan kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa remaja putri SMAN 1 Kusambi dan sebagai sampel berjumlah 155 remaja putri, pengambilan sampel menggunakan teknik purpove sampling dengan menggunakan rumus slovin. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat menggunakan distribusi tabel dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan energi merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi remaja putri di SMAN 1 Kusambi dengan nilai (p-Value=0,054). Asupan protein merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi remaja putri di SMAN 1 Kusambi dengan nilai (p-Value=0,034). Pengetahuan gizi merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi remaja putri di SMAN 1 Kusambi dengan nilai (p-Value=0,006). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara pendapatan orang tua dengan status gizi remaja putri, sedangkan terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi remaja putri, terdapat hubungan antara asupan protein dengan status gizi remaja putri, dan terdapat hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi remaja putri. Kata Kunci : Status Gizi Remaja Putri, Asupan Energi, Asupan Protein, Pengetahuan Gizi, Pendapatan Orang Tua Abstract Malnutrition is a public health problem and its incidence is still increasing worldwide, including Indonesia. This situation often occurs in adolescents due to inadequate food intake and lack of nutritional knowledge. Lack of energy and protein affects the body resulting in obesity, chronic energy deficiency, and anemia. This type of research uses descriptive quantitative design research with a cross sectional approach. The population in this study were all young female students of SMAN 1 Kusambi and as a sample there were 155 young women, the sampling technique usedpurpove sampling using the slovin formula. Data analysis used was univariate analysis using distribution tables and bivariate using testchi square.The results showed that energy intake was a factor influencing the nutritional status of female adolescents at SMAN 1 Kusambi with a value of (p Value=0.054). Protein intake is a factor that affects the nutritional status of young women at SMAN 1 Kusambi with a value of (p-Value=0.034). Knowledge of nutrition is a factor that influences the nutritional status of young women at SMAN 1 Kusambi with value(p-Value= 0.006). The conclusion in this study is that there is no relationship between parental income and the nutritional status of young women, whi","PeriodicalId":507398,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350462","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-15DOI: 10.37887/jgki.v4i1.43092
Sulastri Tahir, Devi Safitri Effendy, F. Fithria
Abstrak Makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi selain dari ASI. Hal ini dikarenakan ASI hanya mampu memenuhi dua pertiga kebutuhan bayi pada usia 6-9 bulan, dan pada 9-12 bulan memenuhi setengah dari kebutuhan bayi. Dalam pemberian MP-ASI, yang perlu diperhatikan adalah usia pemberian MP-ASI, jenis MP-ASI, frekuensi dalam pemberian MP-ASI, porsi pemberian MP-ASI dan cara pemberian MP-ASI pada tahap awal. Salah satu faktor pemenuhan gizi dari sisi ekonomi yang mempengaruhui kemampuan daya beli masyarakat terhadap pangan. Berdasarkan laporan Puskesmas Katobu bahwa jumlah baduta adalah sebanyak 1,17% orang, tercatat oleh petugas bahwa bayi yang mengkonsumsi MP-ASI usia dini semakin tinggi sebanyak 1,51% orang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survei analitik dengan pendekatan “cross sectional study” yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pemberian MP-ASI dengan status gizi baduta di wilayah kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna pada tahun 2021. Populasi pada penelitian ini yaitu berjumlah 268 Baduta dengan besar sampel sebanyak 57 Baduta. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian MP-ASI terhadap status gizi Baduta dengan nilai p-value= 0,325 >0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian MP-ASI terhadap status gizi baduta di Wilayah Puskesmas Katobu Kabupaten Muna Tahun 2021. Kata kunci: Baduta; Pemberian MP-ASI; Status Gizi Abstract Complementary food for breast milk (MP-ASI) is food or drink that contains nutrients other than breast milk. This is because breast milk is only able to meet two thirds of a baby's needs at the age of 6-9 months, and at 9-12 months it fulfills half of the baby's needs. In giving MP-ASI, what needs to be considered is the age of giving MP-ASI, type of MP-ASI, frequency of giving MP-ASI, portion of giving MP-ASI and how to give MP-ASI at an early stage. One of the factors for fulfilling nutrition from an economic standpoint is affecting the purchasing power of people towards food. Based on the report from the Katobu Community Health Center, the Baduta was 1.17%, it was noted by officials that babies who consumed MP-ASI at an early age had a higher rate of 1.51%. The research method used was an analytic survey with a "cross-sectional study" approach which aimed to analyze the relationship between complementary feeding and the nutritional status of Baduta who were observed at the same time. The population in this study was 268 Baduta, the sample size was 57 Baduta. The results of this study indicate that there is no relationship between the provision of MP-ASI on the nutritional status of Baduta (p-value = 0.325 > 0.05). Suggestions from the results of this study are mothers who have Baduta aged 6-4 months in giving MP-ASI which must be given according to the needs and age of the child by seeking information through books or online
{"title":"HUBUNGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATOBU KABUPATEN MUNA TAHUN 2021","authors":"Sulastri Tahir, Devi Safitri Effendy, F. Fithria","doi":"10.37887/jgki.v4i1.43092","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i1.43092","url":null,"abstract":"Abstrak Makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi selain dari ASI. Hal ini dikarenakan ASI hanya mampu memenuhi dua pertiga kebutuhan bayi pada usia 6-9 bulan, dan pada 9-12 bulan memenuhi setengah dari kebutuhan bayi. Dalam pemberian MP-ASI, yang perlu diperhatikan adalah usia pemberian MP-ASI, jenis MP-ASI, frekuensi dalam pemberian MP-ASI, porsi pemberian MP-ASI dan cara pemberian MP-ASI pada tahap awal. Salah satu faktor pemenuhan gizi dari sisi ekonomi yang mempengaruhui kemampuan daya beli masyarakat terhadap pangan. Berdasarkan laporan Puskesmas Katobu bahwa jumlah baduta adalah sebanyak 1,17% orang, tercatat oleh petugas bahwa bayi yang mengkonsumsi MP-ASI usia dini semakin tinggi sebanyak 1,51% orang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survei analitik dengan pendekatan “cross sectional study” yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pemberian MP-ASI dengan status gizi baduta di wilayah kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna pada tahun 2021. Populasi pada penelitian ini yaitu berjumlah 268 Baduta dengan besar sampel sebanyak 57 Baduta. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian MP-ASI terhadap status gizi Baduta dengan nilai p-value= 0,325 >0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian MP-ASI terhadap status gizi baduta di Wilayah Puskesmas Katobu Kabupaten Muna Tahun 2021. Kata kunci: Baduta; Pemberian MP-ASI; Status Gizi Abstract Complementary food for breast milk (MP-ASI) is food or drink that contains nutrients other than breast milk. This is because breast milk is only able to meet two thirds of a baby's needs at the age of 6-9 months, and at 9-12 months it fulfills half of the baby's needs. In giving MP-ASI, what needs to be considered is the age of giving MP-ASI, type of MP-ASI, frequency of giving MP-ASI, portion of giving MP-ASI and how to give MP-ASI at an early stage. One of the factors for fulfilling nutrition from an economic standpoint is affecting the purchasing power of people towards food. Based on the report from the Katobu Community Health Center, the Baduta was 1.17%, it was noted by officials that babies who consumed MP-ASI at an early age had a higher rate of 1.51%. The research method used was an analytic survey with a \"cross-sectional study\" approach which aimed to analyze the relationship between complementary feeding and the nutritional status of Baduta who were observed at the same time. The population in this study was 268 Baduta, the sample size was 57 Baduta. The results of this study indicate that there is no relationship between the provision of MP-ASI on the nutritional status of Baduta (p-value = 0.325 > 0.05). Suggestions from the results of this study are mothers who have Baduta aged 6-4 months in giving MP-ASI which must be given according to the needs and age of the child by seeking information through books or online ","PeriodicalId":507398,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"49 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-15DOI: 10.37887/jgki.v4i1.43102
Sukma Rizki, S. Yusran, Devi Savitri Effendy
Abstrak Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam melaksanakan pembangunan kesehatan untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan kenyamanan masyarakat dalam mencapai pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Peran aktif ibu dalam berkunjung ke posyandu sangat penting untuk memantau kesehatan dan gizi bayi dengan rutin menimbang bayinya serta membawa Kartu Menuju Sehat (KMS). Ibu yang rutin membawa anaknya ke posyandu akan mendapatkan informasi status gizi balita dari tenaga kesehatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu, sikap, bimbingan kesehatan dan dukungan suami terhadap kunjungan anak usia 0-59 bulan ke posyandu di Kelurahan Landono Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel yaitu 91 responden. Hasil uji penelitian ini dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan sikap (p-value = 0,000), dan dukungan suami (p-value = 0,000). Namun tidak terdapat hubungan pengetahuan (p-value = 0,026) dan bimbingan kesehatan (p-value = 1.000) terhadap kunjungan anak usia 0-59 bulan ke posyandu di Kelurahan Landono Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan. Sebaiknya ibu balita diharapkan untuk rutin membawa anaknya ke posyandu mulai usia 0-59 bulan untuk mencegah dan mengetahui terjadinya permasalahan pada tumbuh kembang anak. Kata kunci: Kunjungan ke posyandu, Pengetahuan, sikap, bimbingan kesehatan dan dukungan suami Abstract Posyandu is a form of Community-Based Health Efforts that is managed and organized from, by, for and with the community in carrying out health development to empower the community and provide community comfort in achieving basic health services to accelerate the reduction in maternal and infant mortality. The active role of the mother in visiting the posyandu is very important to monitor the health and nutrition of the baby by routinely weighing the baby and carrying the Towards Health Card. Mothers who routinely bring their children to the posyandu will get information on the nutritional status of their toddlers from health workers. The research objective was to determine the relationship between mother's knowledge, attitudes, health guidance and husband's support for visits of children aged 0-59 months to posyandu in Landono Village, Landono District, Konawe Selatan Regency in 2022. This type of research is observational analytic with a cross-sectional design with a sample size of 91 respondents. The test results of this study were analyzed using the chi square test. The results showed that there was a relationship between attitude (p-value = 0.000) and husband's support (p-value = 0.000). However, there is no relationship between knowledge (p-value = 0.026) and health guida
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU, SIKAP, BIMBINGAN KESEHATAN DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KUNJUNGAN ANAK USIA 0-59 BULAN KE POSYANDU DI KELURAHAN LANDONO KECAMATAN LANDONO KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2022","authors":"Sukma Rizki, S. Yusran, Devi Savitri Effendy","doi":"10.37887/jgki.v4i1.43102","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i1.43102","url":null,"abstract":"Abstrak Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam melaksanakan pembangunan kesehatan untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan kenyamanan masyarakat dalam mencapai pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Peran aktif ibu dalam berkunjung ke posyandu sangat penting untuk memantau kesehatan dan gizi bayi dengan rutin menimbang bayinya serta membawa Kartu Menuju Sehat (KMS). Ibu yang rutin membawa anaknya ke posyandu akan mendapatkan informasi status gizi balita dari tenaga kesehatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu, sikap, bimbingan kesehatan dan dukungan suami terhadap kunjungan anak usia 0-59 bulan ke posyandu di Kelurahan Landono Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel yaitu 91 responden. Hasil uji penelitian ini dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan sikap (p-value = 0,000), dan dukungan suami (p-value = 0,000). Namun tidak terdapat hubungan pengetahuan (p-value = 0,026) dan bimbingan kesehatan (p-value = 1.000) terhadap kunjungan anak usia 0-59 bulan ke posyandu di Kelurahan Landono Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan. Sebaiknya ibu balita diharapkan untuk rutin membawa anaknya ke posyandu mulai usia 0-59 bulan untuk mencegah dan mengetahui terjadinya permasalahan pada tumbuh kembang anak. Kata kunci: Kunjungan ke posyandu, Pengetahuan, sikap, bimbingan kesehatan dan dukungan suami Abstract Posyandu is a form of Community-Based Health Efforts that is managed and organized from, by, for and with the community in carrying out health development to empower the community and provide community comfort in achieving basic health services to accelerate the reduction in maternal and infant mortality. The active role of the mother in visiting the posyandu is very important to monitor the health and nutrition of the baby by routinely weighing the baby and carrying the Towards Health Card. Mothers who routinely bring their children to the posyandu will get information on the nutritional status of their toddlers from health workers. The research objective was to determine the relationship between mother's knowledge, attitudes, health guidance and husband's support for visits of children aged 0-59 months to posyandu in Landono Village, Landono District, Konawe Selatan Regency in 2022. This type of research is observational analytic with a cross-sectional design with a sample size of 91 respondents. The test results of this study were analyzed using the chi square test. The results showed that there was a relationship between attitude (p-value = 0.000) and husband's support (p-value = 0.000). However, there is no relationship between knowledge (p-value = 0.026) and health guida","PeriodicalId":507398,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"172 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350513","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-15DOI: 10.37887/jgki.v4i2.43111
Endang Endang, H. Harleli, Rizki Eka Sakti Octaviani K
Abstrak Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia dan prevalensinya meningkat pesat. Berdasarkan rekomendasi JNC VII, orang dewasa berusia ≥ 18 tahun dikatakan hipertensi apabila kondisi tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Laporan WHO tahun 2020 memperkirakan 1,28 miliar otang di seluruh dunia menderita hipertensi. Data riset Kesehatan dasar Indonesia tahun 2018 menunjukan prevalensi hipertensi di indonesia sebesar 34,1%. Dan berdasarkan profil kesehatan Puskesmas Kombikuno, jumlah kasus hipertensi pertahun 2020-2022 berturut-turut yaitu 166 kasus, 71 kasus dan 80 kasus. Penyakit hipertensi selalu menempati urutan ke 2 dari 10 penyakit yang sering terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kombikuno. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kombikuno. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan dengan desain penelitian case control, dan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian ini menunjukan ada pengaruh antara kebiasaan konsumsi natrium dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,016 < 0,05). Sementara, tidak ada pengaruh antara pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,635 > 0,05). Puskesmas disarankan agar mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) sebagai langkah deteksi dini penyakit tidak menular, serta memberikan edukasi mengenai faktor resiko kejadian hipertensi. Kata kunci : Konsumsi Lemak, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Abstract Hypertension is one of the major public health problems worldwide and its prevalence is increasing rapidly. Based on JNC VII recommendations, adults aged ≥ 18 years are said to be hypertensive if the condition of systolic blood pressure ≥ 140 mmHg and diastolic blood pressure ≥ 90 mmHg. A 2020 WHO report estimated that 1.28 billion people worldwide suffer from hypertension. Indonesian basic health research data in 2018 shows the prevalence of hypertension in Indonesia is 34.1%. And based on the health profile of the Kombikuno Health Center, the number of hypertension cases per year 2020-2022 is 166 cases, 71 cases and 80 cases, respectively. Hypertensive disease always ranks 2nd out of 10 diseases that often occur in the working area of the Kombikuno Health Center. The purpose of this study was to determine the factors that influence the incidence of hypertension in the work area of the Kombikuno Health Center. This type of research is quantitative research with case control research design, and sampling techniques using total sampling. The results of this study showed that there was an influence between sodium consumption habits and the incidence of hypertension (p-value = 0.016 < 0.05). Meanwhile, there was no influence between the use of health services and the incidence of hypertension (p-value = 0.751 > 0
{"title":"FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOMBIKUNO KABUPATEN MUNA BARAT","authors":"Endang Endang, H. Harleli, Rizki Eka Sakti Octaviani K","doi":"10.37887/jgki.v4i2.43111","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i2.43111","url":null,"abstract":"Abstrak Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia dan prevalensinya meningkat pesat. Berdasarkan rekomendasi JNC VII, orang dewasa berusia ≥ 18 tahun dikatakan hipertensi apabila kondisi tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Laporan WHO tahun 2020 memperkirakan 1,28 miliar otang di seluruh dunia menderita hipertensi. Data riset Kesehatan dasar Indonesia tahun 2018 menunjukan prevalensi hipertensi di indonesia sebesar 34,1%. Dan berdasarkan profil kesehatan Puskesmas Kombikuno, jumlah kasus hipertensi pertahun 2020-2022 berturut-turut yaitu 166 kasus, 71 kasus dan 80 kasus. Penyakit hipertensi selalu menempati urutan ke 2 dari 10 penyakit yang sering terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kombikuno. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kombikuno. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan dengan desain penelitian case control, dan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian ini menunjukan ada pengaruh antara kebiasaan konsumsi natrium dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,016 < 0,05). Sementara, tidak ada pengaruh antara pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,635 > 0,05). Puskesmas disarankan agar mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) sebagai langkah deteksi dini penyakit tidak menular, serta memberikan edukasi mengenai faktor resiko kejadian hipertensi. Kata kunci : Konsumsi Lemak, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Abstract Hypertension is one of the major public health problems worldwide and its prevalence is increasing rapidly. Based on JNC VII recommendations, adults aged ≥ 18 years are said to be hypertensive if the condition of systolic blood pressure ≥ 140 mmHg and diastolic blood pressure ≥ 90 mmHg. A 2020 WHO report estimated that 1.28 billion people worldwide suffer from hypertension. Indonesian basic health research data in 2018 shows the prevalence of hypertension in Indonesia is 34.1%. And based on the health profile of the Kombikuno Health Center, the number of hypertension cases per year 2020-2022 is 166 cases, 71 cases and 80 cases, respectively. Hypertensive disease always ranks 2nd out of 10 diseases that often occur in the working area of the Kombikuno Health Center. The purpose of this study was to determine the factors that influence the incidence of hypertension in the work area of the Kombikuno Health Center. This type of research is quantitative research with case control research design, and sampling techniques using total sampling. The results of this study showed that there was an influence between sodium consumption habits and the incidence of hypertension (p-value = 0.016 < 0.05). Meanwhile, there was no influence between the use of health services and the incidence of hypertension (p-value = 0.751 > 0","PeriodicalId":507398,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"44 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350623","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-15DOI: 10.37887/jgki.v4i2.43104
Wa Ode Gita Asiyah, S. Yusran, Lisnawaty Lisnawaty
Abstrak Anak yang kekurangan gizi, sering terinfeksi, dan tidak diberikan stimulus psikologis yang cukup akan mengalami stunting (suatu masalah tumbuh kembang). Stunting adalah kekurangan gizi jangka panjang, biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak mencukupi kebutuhan gizi. Infeksi, diet tambahan/pendamping yang buruk, keperawatan, dan variabel keluarga dan rumah tangga. Pada tahun 2022, Puskesmas Marobo akan melakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor risiko stunting pada bayi usia 6 hingga 24 bulan. Analisis terukur adalah apa jenis penyelidikan ini adalah studi analitik. Analitik observasional yaitu penelitian dengan desain cross sectional study dengan menggunakan uji univariat dan uji bivariat. Semua bayi di wilayah operasi Pusat Kesehatan Marobo antara usia 6 dan 24 bulan menjadi demografi penelitian, dan 78 tanggapan menjadi sampel. strategi non-probability sampling dikombinasikan dengan teknik accidental sampling. Uji statistik Chi-Square menunjukkan adanya hubungan antara frekuensi stunting pada bayi usia 6 sampai 24 bulan dengan prevalensi penyakit virus atau infeksi (p=0,004), MP-ASI (p=0,002), dan pendapatan atau kekayaan keluarga (p=0,009). Sebanyak 78 partisipan disurvei prevalensi stunting pada anak usia 6-24 bulan di wilayah pelayanan Puskesmas Marobo Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2022. Berdasarkan temuan tersebut, saya menyimpulkan bahwa penyakit menular, pola pemberian MP-ASI, dan pendapatan keluarga semuanya berperan dalam prevalensi stunting pada kelompok usia ini. Kata kunci: Stunting, Penyakit infeksi, pola pemberian MP-ASI, pendapatan keluarga Abstract Children who are malnourished, frequently infected, and not given enough psychological stimulus will experience stunting (a developmental problem). Stunting is long-term malnutrition, usually caused by the consumption of food that does not meet nutritional needs. Infection, bad diet, nursing, and family and household variables. In 2022, the Marobo Health Center will conduct this research to identify risk factors for stunting in infants aged 6 to 24 months. A measured analysis is what makes this type of inquiry an analytical study. Observational analytic, namely research with a cross-sectional study design using univariate tests and bivariate tests. All infants in the operating area of the Marobo Health Center between the ages of 6 and 24 months became the study demographic, and 78 responses were sampled. non-probability sampling strategy combined with accidental sampling technique The Chi-Square statistical test showed a relationship between the frequency of stunting in infants aged 6 to 24 months and the prevalence of viral or infectious diseases (p = 0.004), MP-ASI (p = 0.002), and family income or wealth (p = 0.009). A total of 78 participants were surveyed in 2022 about the prevalence of stunting in children aged 6–24 months in the service area of the Marobo Health Center, Muna District, Southeast Sulawesi Provinc
发育迟缓(发育迟缓的一种表现形式)。发育迟缓是指发育迟缓的儿童在出生后不久就会出现发育迟缓的现象,而发育迟缓的儿童在出生后不久就会出现发育迟缓的现象,而发育迟缓的儿童在出生后不久就会出现发育迟缓的现象。包括营养不良、节食/不节食、不健康饮食以及各种膳食和饮食习惯。到 2022 年,马罗波妇女协会将在 6 至 24 个月内完成对发育迟缓风险的识别。该研究的分析方法是观察分析法(Analisis terukur adalah apa jenis penyelidikan ini adalah studi analitik)。观察分析是一项横断面研究,研究对象是单人口家庭和双人口家庭。在马罗波郡(Pusat Kesehatan Marobo)的6至24个月期间,有78个月的人口统计数据和78个月的抽样数据。奇异方差(Chi-Square)统计显示,在第 6 个月至第 24 个月期间,发育迟缓症的发病率分别为病毒感染发病率(P=0.004)、MP-ASI(P=0.002)和发育迟缓症发病率(P=0.009)。在 2022 年苏拉威西腾格里省马罗博市(Puskesmas Marobo Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2022)的 78 个地区中,6-24 个月大的儿童发育迟缓的发病率较低。在本报告中,我们将介绍如何使发育迟缓的儿童、MP-ASI 计划的执行情况以及如何提高发育迟缓儿童的患病率。 Kata kunci: Stunting, Penyakit infeksi, pola pemberian MP-ASI, pendapatan keluarga Abstract 营养不良、经常感染和得不到足够心理刺激的儿童会出现发育迟缓(一种发育问题)。发育迟缓是一种长期营养不良,通常是由于摄入的食物不能满足营养需求造成的。感染、不良饮食、护理以及家庭和住户变量。2022 年,马罗博保健中心将开展这项研究,以确定 6 至 24 个月婴儿发育迟缓的风险因素。计量分析是这类调查成为分析性研究的原因。观察分析,即采用单变量检验和双变量检验的横断面研究设计。非概率抽样策略与偶然抽样技术相结合。Chi-Square 统计检验显示,6 至 24 个月婴儿发育迟缓的频率与病毒性或传染性疾病(p = 0.004)、MP-ASI(p = 0.002)、家庭收入或财富(p = 0.009)之间存在关系。2022 年,在苏拉威西省东南部穆纳区马罗博保健中心的服务区内,共对 78 名参与者进行了有关 6-24 个月儿童发育迟缓患病率的调查。根据这些调查结果,我得出结论:传染病、辅食喂养模式和家庭收入都对该年龄组儿童发育迟缓的发生率有影响。 关键词:发育迟缓、传染病、添加 MP-ASI 的模式、家庭收入。
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAROBO KABUPATEN MUNA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2022","authors":"Wa Ode Gita Asiyah, S. Yusran, Lisnawaty Lisnawaty","doi":"10.37887/jgki.v4i2.43104","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i2.43104","url":null,"abstract":"Abstrak Anak yang kekurangan gizi, sering terinfeksi, dan tidak diberikan stimulus psikologis yang cukup akan mengalami stunting (suatu masalah tumbuh kembang). Stunting adalah kekurangan gizi jangka panjang, biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak mencukupi kebutuhan gizi. Infeksi, diet tambahan/pendamping yang buruk, keperawatan, dan variabel keluarga dan rumah tangga. Pada tahun 2022, Puskesmas Marobo akan melakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor risiko stunting pada bayi usia 6 hingga 24 bulan. Analisis terukur adalah apa jenis penyelidikan ini adalah studi analitik. Analitik observasional yaitu penelitian dengan desain cross sectional study dengan menggunakan uji univariat dan uji bivariat. Semua bayi di wilayah operasi Pusat Kesehatan Marobo antara usia 6 dan 24 bulan menjadi demografi penelitian, dan 78 tanggapan menjadi sampel. strategi non-probability sampling dikombinasikan dengan teknik accidental sampling. Uji statistik Chi-Square menunjukkan adanya hubungan antara frekuensi stunting pada bayi usia 6 sampai 24 bulan dengan prevalensi penyakit virus atau infeksi (p=0,004), MP-ASI (p=0,002), dan pendapatan atau kekayaan keluarga (p=0,009). Sebanyak 78 partisipan disurvei prevalensi stunting pada anak usia 6-24 bulan di wilayah pelayanan Puskesmas Marobo Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2022. Berdasarkan temuan tersebut, saya menyimpulkan bahwa penyakit menular, pola pemberian MP-ASI, dan pendapatan keluarga semuanya berperan dalam prevalensi stunting pada kelompok usia ini. Kata kunci: Stunting, Penyakit infeksi, pola pemberian MP-ASI, pendapatan keluarga Abstract Children who are malnourished, frequently infected, and not given enough psychological stimulus will experience stunting (a developmental problem). Stunting is long-term malnutrition, usually caused by the consumption of food that does not meet nutritional needs. Infection, bad diet, nursing, and family and household variables. In 2022, the Marobo Health Center will conduct this research to identify risk factors for stunting in infants aged 6 to 24 months. A measured analysis is what makes this type of inquiry an analytical study. Observational analytic, namely research with a cross-sectional study design using univariate tests and bivariate tests. All infants in the operating area of the Marobo Health Center between the ages of 6 and 24 months became the study demographic, and 78 responses were sampled. non-probability sampling strategy combined with accidental sampling technique The Chi-Square statistical test showed a relationship between the frequency of stunting in infants aged 6 to 24 months and the prevalence of viral or infectious diseases (p = 0.004), MP-ASI (p = 0.002), and family income or wealth (p = 0.009). A total of 78 participants were surveyed in 2022 about the prevalence of stunting in children aged 6–24 months in the service area of the Marobo Health Center, Muna District, Southeast Sulawesi Provinc","PeriodicalId":507398,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350485","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-15DOI: 10.37887/jgki.v4i1.43099
Athisa Dwi Junisa Rizkijanti, Jumakil Jumakil, F. Nirmala G.
Abstrak Stunting adalah suatu bentuk lain dari kegagalan pertumbuhan. Anak yang mengalami stunting sering terlihat memiliki badan normal yang proporsional namun sebenarnya tinggi badannya lebih pendek dari tinggi badan normal yang di miliki anak seusiannya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan faktor risiko kejadian stunting berdasarkan rumah sehat di Kota Kendari tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan sistem informasi geografi (SIG) menggunakan aplikasi dalam menentukan tingkat risiko kejadian stunting berdasarkan rumah sehat di Kota Kendari dengan model equal count (quantile) dalam aplikasi Quatum GIS. teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah total sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah analsis spasial kejadian stunting dan variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor risiko rumah sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan yang termasuk dalam risiko sangat tinggi kejadian stunting berdasarkan faktor risiko rumah sehat adalah Kecamatan Mandonga, Baruga dan Kendari Barat. Kecamatan risiko sedang adalah Kecamatan Kambu dan Nambo sedangkan Kecamatan dengan tingkat risiko rendah adalah Kecamatan Kendari, Poasia, Puuwatu, Kadia, Wua-wua, Poasia, dan Abeli. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pemetaan kasus kejadian stunting di Kota Kendari tahun 2022 berdasarkan faktor risiko rumah sehat, kecamatan yang termasuk dalam risiko sangat tinggi adalah Kecamatan Mandonga, Baruga dan Kendari Barat. Kecamatan risiko sedang adalah Kecamatan Kambu dan Nambo sedangkan Kecamatan dengan tingkat risiko rendah adalah Kecamatan Kendari, Poasia, Puuwatu, Kadia, Wua-wua, Poasia, dan Abeli. Kata kunci: gizi dan kesehatan ; analisis spasial ; kejadian stunting ; rumah sehat Abstract Stunting is another form of growth failure. Children who are stunted are often seen to have a proportional normal body but in fact their height is shorter than the normal height that their children have. This study aims to map the risk factors for stunting events based on healthy houses in Kendari City in 2022. This research is a quantitative research with a geographic information system (GIS) approach using an application in determining the level of risk of stunting events based on healthy houses in Kendari City with an equal count (quantile) model in the Quatum GIS application. The sampling technique used in this study is total sampling, which is a sampling technique where the number of samples is equal to the population. The bound variable in this study is spatial analysis of stunting incidence and the free variable in this study is a risk factor for healthy homes. The results showed that the sub-districts that are included in the risk of stunting based on the risk factors of healthy homes are Mandonga, Baruga and West Kendari Districts. Medium risk districts are Kambu and Nambo districts while low-
{"title":"ANALISIS SPASIAL KEJADIAN STUNTING BERDASARKAN FAKTOR RISIKO RUMAH SEHAT DI KOTA KENDARI TAHUN 2022","authors":"Athisa Dwi Junisa Rizkijanti, Jumakil Jumakil, F. Nirmala G.","doi":"10.37887/jgki.v4i1.43099","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i1.43099","url":null,"abstract":"Abstrak Stunting adalah suatu bentuk lain dari kegagalan pertumbuhan. Anak yang mengalami stunting sering terlihat memiliki badan normal yang proporsional namun sebenarnya tinggi badannya lebih pendek dari tinggi badan normal yang di miliki anak seusiannya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan faktor risiko kejadian stunting berdasarkan rumah sehat di Kota Kendari tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan sistem informasi geografi (SIG) menggunakan aplikasi dalam menentukan tingkat risiko kejadian stunting berdasarkan rumah sehat di Kota Kendari dengan model equal count (quantile) dalam aplikasi Quatum GIS. teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah total sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah analsis spasial kejadian stunting dan variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor risiko rumah sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan yang termasuk dalam risiko sangat tinggi kejadian stunting berdasarkan faktor risiko rumah sehat adalah Kecamatan Mandonga, Baruga dan Kendari Barat. Kecamatan risiko sedang adalah Kecamatan Kambu dan Nambo sedangkan Kecamatan dengan tingkat risiko rendah adalah Kecamatan Kendari, Poasia, Puuwatu, Kadia, Wua-wua, Poasia, dan Abeli. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pemetaan kasus kejadian stunting di Kota Kendari tahun 2022 berdasarkan faktor risiko rumah sehat, kecamatan yang termasuk dalam risiko sangat tinggi adalah Kecamatan Mandonga, Baruga dan Kendari Barat. Kecamatan risiko sedang adalah Kecamatan Kambu dan Nambo sedangkan Kecamatan dengan tingkat risiko rendah adalah Kecamatan Kendari, Poasia, Puuwatu, Kadia, Wua-wua, Poasia, dan Abeli. Kata kunci: gizi dan kesehatan ; analisis spasial ; kejadian stunting ; rumah sehat Abstract Stunting is another form of growth failure. Children who are stunted are often seen to have a proportional normal body but in fact their height is shorter than the normal height that their children have. This study aims to map the risk factors for stunting events based on healthy houses in Kendari City in 2022. This research is a quantitative research with a geographic information system (GIS) approach using an application in determining the level of risk of stunting events based on healthy houses in Kendari City with an equal count (quantile) model in the Quatum GIS application. The sampling technique used in this study is total sampling, which is a sampling technique where the number of samples is equal to the population. The bound variable in this study is spatial analysis of stunting incidence and the free variable in this study is a risk factor for healthy homes. The results showed that the sub-districts that are included in the risk of stunting based on the risk factors of healthy homes are Mandonga, Baruga and West Kendari Districts. Medium risk districts are Kambu and Nambo districts while low-","PeriodicalId":507398,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"60 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350535","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-15DOI: 10.37887/jgki.v4i2.43108
Mina Wahyuni, Hartati Bahar, Rizki Eka Sakti Octaviani K
Abstrak Kehamilanl merupakan kondisil alamiah yangl unik karenal meskipun bukanl penyakit, tetapil sering sekalil menyebabkan komplikasil akibat berbagail perubahan anatomil serta fisiologikl dalam tubuhl ibu. Tingginyal prevalensi anemial diperkirakan separuhl kasus disebabkanl oleh kekuranganl zat besil yang berasall dari bahanl makanan, rendahnyal penyerapan zatl besi dalaml tubuh, peningkatanl kebutuhan zatl besi selamal masa kehamilanl sehinga menjadi perhatian bagi ibu hamil untuk konsumsi zat besi. Tujuan umuml dalam penelitian inil adalah untukl mengetahui efektivitas promosi kesehatan kepatuhanl ibu hamill konsumsi tablet Fel melalui Youtube terhadap pengetahuan, , motivasi, dan tindakan diwilayah puskesmas jati raya dan puskesmas perumnas tahun 2023. Metode penelitian ini bersifat eksperimenl dengan pendekatan kuantitatif, desainl penelitian yangl digunakan adala quasyl experimental studyl dengan Pretestl and Posttes tone group design. Desain ini hanya menggunakan satu kelompok saja yaitu kelompok eksperimen tanpa kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini secara keseluruhan sebanyak 56 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Hasil uji statistik Paired Samples T Test pada taraf kepercayaan 95% (0,05) hasil analisis ρValue = 0,000 < 0,05 menunjukan ada perbedaan sikap ibu hamil sebelum dan setelah intervensi dan ρValue = 0,000 < 0,05 menunjukan ada perbedaan motivasi ibu hamil sebelum dan setelah intervensi. Simpulanl dalam penelitianl ini adalah bahwal ada pengaruh sikapl dan motivasi terhadapl kepatuhan ibu hamil konsumsi tablet fe melalui youtube Kata kunci : sikap, motivasi Abstract Pregnancyl is al unique naturall condition becausel although itl is notl a ldisease, it oftenl causes complicationsl due tol various anatomicall and physiologicall changes inl the lmother's lbody. The high prevalence of anemia, estimated at half of cases, is caused by a lack of iron from food, low absorption of iron in the body, increased demand for iron during pregnancy, so it is a concern for pregnant women to consume iron. The general objective of this study was to determine the effectiveness of health promotion for adherence of pregnant women to consuming Fe tablets via Youtube on knowledge, attitudes, motivation, and actions in the Jati Raya Health Center and Perumnas Health Center areas in 2023. This research method is experimental with a quantitative approach, a research design that used is a quasy experimental study with Pretest and Posttest tone group design. This design uses only one group, namely the experimental group without the control group. The sample in this study as a whole was 56 people. The sampling technique in this study used a purposive sampling method. The results of the statistical test Paired Samples T Test at the 95% level of confidence (0.05) analysis results ρValue = 0.000l
摘要 怀孕是一种特殊的自然状态,因为它虽然不是一种疾病,但由于母体的各种解剖和生理变化,往往会引起一些并发症。据估计,贫血的高发率有一半是由于食物中铁的缺乏、体内铁的吸收率低、孕期对铁的需求量增加等原因造成的,因此孕妇摄入铁是一个值得关注的问题。本研究的总体目标是确定 2023 年在 Teak raya 卫生中心和 perumnas 卫生中心地区通过 YouTube 在知识、动机和行动方面促进孕妇坚持服用 Fel 药片的效果。本研究方法是定量实验法,采用的研究设计是前测和后测基调组设计的准实验研究。这种设计只使用一个组,即实验组,没有对照组。本研究的总体样本为 56 人。本研究的抽样技术采用了目的抽样法。在置信度为 95%(0.05)的条件下,进行了配对样本 T 检验,分析结果 ρValue = 0.000 <0.05 表明干预前后孕妇的态度存在差异,ρValue = 0.000 <0.05 表明干预前后孕妇的动机存在差异。本研究的结论是,态度和动机对孕妇通过 YouTube 食用 fe 片的依从性有影响 关键词:态度;动机 摘要 怀孕是一种特殊的自然状况,因为它虽然不是一种疾病,但由于母体的各种解剖和生理变化,往往会引起并发症。贫血的发病率很高,估计有一半的病例是由于食物中铁的缺乏、体内对铁的吸收率低、孕期对铁的需求量增加等原因造成的,因此孕妇对铁的摄入量是一个值得关注的问题。本研究的总体目标是确定 2023 年在 Jati Raya 卫生中心和 Perumnas 卫生中心地区通过 Youtube 对孕妇服用铁片的知识、态度、动机和行动进行健康宣传的效果。本研究方法是定量实验法,采用的研究设计是前测和后测调组设计的asy experimental study。这种设计只使用一个组,即实验组,不使用对照组。本研究的总体样本为 56 人。本研究的抽样技术采用了目的抽样法。在 95% 的置信水平(0.05)下进行的统计检验配对样本 T 检验的分析结果 ρ值 = 0.000l
{"title":"EFEKTIVITAS PROMOSI KESEHATAN KEPATUHAN IBU HAMIL KONSUMSI TABLET FE MELALUI YOUTUBE TERHADAP SIKAP DAN MOTIVASI DI WILAYAH PUSKESMAS JATI RAYA DAN PUSKESMAS PERUMNAS KOTA KENDARI TAHUN 2022","authors":"Mina Wahyuni, Hartati Bahar, Rizki Eka Sakti Octaviani K","doi":"10.37887/jgki.v4i2.43108","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i2.43108","url":null,"abstract":"Abstrak Kehamilanl merupakan kondisil alamiah yangl unik karenal meskipun bukanl penyakit, tetapil sering sekalil menyebabkan komplikasil akibat berbagail perubahan anatomil serta fisiologikl dalam tubuhl ibu. Tingginyal prevalensi anemial diperkirakan separuhl kasus disebabkanl oleh kekuranganl zat besil yang berasall dari bahanl makanan, rendahnyal penyerapan zatl besi dalaml tubuh, peningkatanl kebutuhan zatl besi selamal masa kehamilanl sehinga menjadi perhatian bagi ibu hamil untuk konsumsi zat besi. Tujuan umuml dalam penelitian inil adalah untukl mengetahui efektivitas promosi kesehatan kepatuhanl ibu hamill konsumsi tablet Fel melalui Youtube terhadap pengetahuan, , motivasi, dan tindakan diwilayah puskesmas jati raya dan puskesmas perumnas tahun 2023. Metode penelitian ini bersifat eksperimenl dengan pendekatan kuantitatif, desainl penelitian yangl digunakan adala quasyl experimental studyl dengan Pretestl and Posttes tone group design. Desain ini hanya menggunakan satu kelompok saja yaitu kelompok eksperimen tanpa kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini secara keseluruhan sebanyak 56 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Hasil uji statistik Paired Samples T Test pada taraf kepercayaan 95% (0,05) hasil analisis ρValue = 0,000 < 0,05 menunjukan ada perbedaan sikap ibu hamil sebelum dan setelah intervensi dan ρValue = 0,000 < 0,05 menunjukan ada perbedaan motivasi ibu hamil sebelum dan setelah intervensi. Simpulanl dalam penelitianl ini adalah bahwal ada pengaruh sikapl dan motivasi terhadapl kepatuhan ibu hamil konsumsi tablet fe melalui youtube Kata kunci : sikap, motivasi Abstract Pregnancyl is al unique naturall condition becausel although itl is notl a ldisease, it oftenl causes complicationsl due tol various anatomicall and physiologicall changes inl the lmother's lbody. The high prevalence of anemia, estimated at half of cases, is caused by a lack of iron from food, low absorption of iron in the body, increased demand for iron during pregnancy, so it is a concern for pregnant women to consume iron. The general objective of this study was to determine the effectiveness of health promotion for adherence of pregnant women to consuming Fe tablets via Youtube on knowledge, attitudes, motivation, and actions in the Jati Raya Health Center and Perumnas Health Center areas in 2023. This research method is experimental with a quantitative approach, a research design that used is a quasy experimental study with Pretest and Posttest tone group design. This design uses only one group, namely the experimental group without the control group. The sample in this study as a whole was 56 people. The sampling technique in this study used a purposive sampling method. The results of the statistical test Paired Samples T Test at the 95% level of confidence (0.05) analysis results ρValue = 0.000l","PeriodicalId":507398,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350471","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}