Pub Date : 2022-10-29DOI: 10.52561/teknika.v7i4.193
J. Prihatin, Slamet Pambudi, Dewangga Aditia
Permasalahan air pada kolam ikan menjadi kurang sehat diantaranya akibat terik matahari berkepanjangan yang menyebabkan temperatur air menjadi naik atau kurang stabil. Air yang tidak bersirkulasi juga menyebabkan air mengalami perubahan warna air yang terlalu pekat dan keruh yang menyebabkan kondisi pH pada kolam ikan menjadi asam. Temperatur air yang optimal bagi ikan adalah 27oC Sampai 32oC Sedangkan pH yang optimal bagi ikan adalah 6,5 hingga 7. Berdasarkan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tekanan buang maximal dan minimal pompa hidram yang dicapai.dan untuk mengetahui pada komposisi menghasilkan tekanan buang maksimal. Metode penelitian yang diterapkan adalah eksperimen dengan pendekatan orthogonal array L9 dengan 3 faktor dan 3 level yaitu tinggi tanki udara, diameter tanki udara dan diameter pipa buang. Hasil tekanan buang pompa dari manometer buang dilakukan sejumah 4 tahapan. Analisa dan pembahasan menggunakan tabel dan grafik dengan pendekatan rumus persamaan hukum newton. Hasil penelitian yang dicapai bahwa nilai tekanan buang pompa hidram maximal adalah .0,5kg/cm² dan minimal adalah 0,275 kg/cm². Pada komposisi yang menghasilkan tekanan optimal adalah tinggi tangki 90 cm, diameter tangki 2” dan diameter output pipa 1/2” yang ditunjukan pada variasi 7 dengan hasil tekanan 0,5kg/cm². Sehingga kualitas pH air 7 di dalam kolam tidak mengalami cukup asam dan warna air menjadi cukup jernih untuk sehat terhadap pertumbuhan ikan.
{"title":"ANALISA PENGARUH DIAMETER, TINGGI TANKI TEKANAN UDARA, DIAMETER PIPA TERHADAP TEKANAN KERJA POMPA HIDRAM PADA KOLAM IKAN","authors":"J. Prihatin, Slamet Pambudi, Dewangga Aditia","doi":"10.52561/teknika.v7i4.193","DOIUrl":"https://doi.org/10.52561/teknika.v7i4.193","url":null,"abstract":"Permasalahan air pada kolam ikan menjadi kurang sehat diantaranya akibat terik matahari berkepanjangan yang menyebabkan temperatur air menjadi naik atau kurang stabil. Air yang tidak bersirkulasi juga menyebabkan air mengalami perubahan warna air yang terlalu pekat dan keruh yang menyebabkan kondisi pH pada kolam ikan menjadi asam. Temperatur air yang optimal bagi ikan adalah 27oC Sampai 32oC Sedangkan pH yang optimal bagi ikan adalah 6,5 hingga 7. Berdasarkan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tekanan buang maximal dan minimal pompa hidram yang dicapai.dan untuk mengetahui pada komposisi menghasilkan tekanan buang maksimal. Metode penelitian yang diterapkan adalah eksperimen dengan pendekatan orthogonal array L9 dengan 3 faktor dan 3 level yaitu tinggi tanki udara, diameter tanki udara dan diameter pipa buang. Hasil tekanan buang pompa dari manometer buang dilakukan sejumah 4 tahapan. Analisa dan pembahasan menggunakan tabel dan grafik dengan pendekatan rumus persamaan hukum newton. Hasil penelitian yang dicapai bahwa nilai tekanan buang pompa hidram maximal adalah .0,5kg/cm² dan minimal adalah 0,275 kg/cm². Pada komposisi yang menghasilkan tekanan optimal adalah tinggi tangki 90 cm, diameter tangki 2” dan diameter output pipa 1/2” yang ditunjukan pada variasi 7 dengan hasil tekanan 0,5kg/cm². Sehingga kualitas pH air 7 di dalam kolam tidak mengalami cukup asam dan warna air menjadi cukup jernih untuk sehat terhadap pertumbuhan ikan.","PeriodicalId":52620,"journal":{"name":"Teknika","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75885982","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi kebutuhan mendasar terkait perilaku tenaga kerja yang dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pekerjaan, dan juga potensi risiko kecelakaan kerja yang tinggi pada proyek konstruksi. Kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Kota Langsa di tahun 2019 pada proyek Rumah Sakit Rujukan Regional menyebabkan salah satu tenaga kerja tertusuk besi dan terjatuh dari ketinggian. Tahun 2021 salah satu pekerja tersetrum aliran listrik pada pembangunan ruko di daerah Sidorejo, Kecamatan Langsa Lama. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pengetahuan K3 terhadap perilaku dan kecelakaan kerja pada proyek konstruksi di Kota Langsa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan insidental sampling dengan 40 responden tenaga kerja yang tersebar pada beberapa proyek konstruksi di Kota Langsa. Metode regresi linear berganda digunakan sebagai metode penelitian dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas, uji-t, uji-f, dan koefisien determinan (R2). Hasil penelitian menunjukkan sebesar 75,11% tenaga kerja memiliki pengetahuan K3 yang baik, namun tidak berpengaruh terhadap perilaku pekerja dan kecelakaan kerja pada proyek konstruksi di Kota Langsa karena diperoleh nilai signifikansi untuk variabel perilaku pekerja sebesar 0,985 > 0,05 dan kecelakaan kerja sebesar 0,392 > 0,05.
{"title":"PENGARUH PENGETAHUAN K3 PROYEK KONSTRUKSI TERHADAP PERILAKU TENAGA KERJA DAN KECELAKAAN KERJA DI KOTA LANGSA","authors":"Ellida Novita Lidya, Firdasari Firdasari, Hayatun Nufus","doi":"10.26623/teknika.v17i2.4867","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/teknika.v17i2.4867","url":null,"abstract":"Pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi kebutuhan mendasar terkait perilaku tenaga kerja yang dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pekerjaan, dan juga potensi risiko kecelakaan kerja yang tinggi pada proyek konstruksi. Kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Kota Langsa di tahun 2019 pada proyek Rumah Sakit Rujukan Regional menyebabkan salah satu tenaga kerja tertusuk besi dan terjatuh dari ketinggian. Tahun 2021 salah satu pekerja tersetrum aliran listrik pada pembangunan ruko di daerah Sidorejo, Kecamatan Langsa Lama. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pengetahuan K3 terhadap perilaku dan kecelakaan kerja pada proyek konstruksi di Kota Langsa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan insidental sampling dengan 40 responden tenaga kerja yang tersebar pada beberapa proyek konstruksi di Kota Langsa. Metode regresi linear berganda digunakan sebagai metode penelitian dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas, uji-t, uji-f, dan koefisien determinan (R2). Hasil penelitian menunjukkan sebesar 75,11% tenaga kerja memiliki pengetahuan K3 yang baik, namun tidak berpengaruh terhadap perilaku pekerja dan kecelakaan kerja pada proyek konstruksi di Kota Langsa karena diperoleh nilai signifikansi untuk variabel perilaku pekerja sebesar 0,985 > 0,05 dan kecelakaan kerja sebesar 0,392 > 0,05.","PeriodicalId":52620,"journal":{"name":"Teknika","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90816504","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-28DOI: 10.26623/teknika.v17i2.5252
S. Hasibuan, Yuan Anisa
Umumnya para insinyur cenderung menganggap bahwa diafragma struktur bangunan adalah kaku, tetapi arsitek sering merencanakan bangunan yang ramping menyebabkan analisis diafragma kaku tidak tepat digunakan. Diafragma kaku dan semi-kaku berperilaku berbeda. Fleksibilitas diafragma mempengaruhi distribusi gaya lateral ke komponen vertikal elemen penahan gaya lateral dalam suatu struktur, diafragma semi-kaku mendistribusikan gaya lateral berdasarkan kekakuan pelat. Bangunan beraturan tidak memiliki diskontinuitas massa, kekakuan atau kekuatan, secara horizontal atau vertikal yang signifikan. Sebaliknya, bangunan tidak beraturan memiliki diskontinuitas yang menyebabkan konsentrasi gaya dan deformasi di mana diskontinuitas terjadi. Tulisan ini bertujuan untuk mengamati pengaruh penggunaan diafragma kaku dan semi-kaku pada model struktur dengan ketidakberaturan vertikal. Model yang diusulkan dianalisis menggunakan bantuan perangkat lunak ETABS Nonlinear melalui analisis beban dorong statik nonlinier. Selanjutnya, dalam tulisan ini diperoleh beberapa kesimpulan diantaranya nilai geser dasar maksimum untuk diafragma kaku struktur meningkat sebesar 115 kN untuk analisis beban dorong statik nonlinier disebabkan oleh peningkatan massa struktur dan diafragma kaku lebih efisien dalam mengurangi perpindahan dibandingkan diafragma semi-kaku, dimana perpindahan berkurang sebesar 8%. Bentuk deformasi struktur terlihat memiliki perbedaan dalam hal ini nilai periode 1 dan 2, namun tidak terlalu signifikan
{"title":"STUDI TENTANG DIAFRAGMA KAKU DAN SEMI - KAKU PADA STRUKTUR GEDUNG DENGAN KETIDAKBERATURAN VERTIKAL","authors":"S. Hasibuan, Yuan Anisa","doi":"10.26623/teknika.v17i2.5252","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/teknika.v17i2.5252","url":null,"abstract":"Umumnya para insinyur cenderung menganggap bahwa diafragma struktur bangunan adalah kaku, tetapi arsitek sering merencanakan bangunan yang ramping menyebabkan analisis diafragma kaku tidak tepat digunakan. Diafragma kaku dan semi-kaku berperilaku berbeda. Fleksibilitas diafragma mempengaruhi distribusi gaya lateral ke komponen vertikal elemen penahan gaya lateral dalam suatu struktur, diafragma semi-kaku mendistribusikan gaya lateral berdasarkan kekakuan pelat. Bangunan beraturan tidak memiliki diskontinuitas massa, kekakuan atau kekuatan, secara horizontal atau vertikal yang signifikan. Sebaliknya, bangunan tidak beraturan memiliki diskontinuitas yang menyebabkan konsentrasi gaya dan deformasi di mana diskontinuitas terjadi. Tulisan ini bertujuan untuk mengamati pengaruh penggunaan diafragma kaku dan semi-kaku pada model struktur dengan ketidakberaturan vertikal. Model yang diusulkan dianalisis menggunakan bantuan perangkat lunak ETABS Nonlinear melalui analisis beban dorong statik nonlinier. Selanjutnya, dalam tulisan ini diperoleh beberapa kesimpulan diantaranya nilai geser dasar maksimum untuk diafragma kaku struktur meningkat sebesar 115 kN untuk analisis beban dorong statik nonlinier disebabkan oleh peningkatan massa struktur dan diafragma kaku lebih efisien dalam mengurangi perpindahan dibandingkan diafragma semi-kaku, dimana perpindahan berkurang sebesar 8%. Bentuk deformasi struktur terlihat memiliki perbedaan dalam hal ini nilai periode 1 dan 2, namun tidak terlalu signifikan","PeriodicalId":52620,"journal":{"name":"Teknika","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85363637","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-28DOI: 10.26623/teknika.v17i2.5303
Dewi Shafitri Arifanti, I. F. Radam
Arus divergent yang ditimbulkan pada u-turn saat kendaraan melakukan gerakan putar balik dapat mempengaruhi kinerja lalu lintas, terutama pada jam padat. Permasalahan ini juga terjadi pada u-turn ruas Jalan A. Yani Km. 35 Banjarbaru. Oleh karena, itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang ditimbulkan oleh arus divergent terhadap kinerja lalu lintas. Penelitian dilakukan pada kondisi yang terpengaruh oleh u-turn dan yang tidak terpengaruh oleh u-turn. Dari hasil analisis, model yang terpilih saat u-turn beroperasi secara normal adalah model Underwood dengan hasil Sm = 16,707 km/jam dan FC = 1392,209 smp/jam. Sedangkan model yang terpilih saat u-turn tidak beroperasi (ditutup) adalah model Greenshields dengan hasil Sm = 26,383 km/jam dan FC = 4576,975 smp/jam. Saat terpengaruh oleh u-turn, nilai Sm mengalami penurunan sebesar 36,68% dan nilai FC mengalami penurunan sebesar 69,58%.
{"title":"PENGARUH ARUS DIVERGENT PADA U-TURN TERHADAP KINERJA ARUS LALU LINTAS (STUDI KASUS RUAS JL. A. YANI KM. 35 BANJARBARU)","authors":"Dewi Shafitri Arifanti, I. F. Radam","doi":"10.26623/teknika.v17i2.5303","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/teknika.v17i2.5303","url":null,"abstract":"<p>Arus <em>divergent </em>yang ditimbulkan pada <em>u-turn</em> saat kendaraan melakukan gerakan putar balik dapat mempengaruhi kinerja lalu lintas, terutama pada jam padat. Permasalahan ini juga terjadi pada <em>u-turn</em> ruas Jalan A. Yani Km. 35 Banjarbaru. Oleh karena, itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang ditimbulkan oleh arus <em>divergent </em>terhadap kinerja lalu lintas. Penelitian dilakukan pada kondisi yang terpengaruh oleh <em>u-turn</em> dan yang tidak terpengaruh oleh <em>u-turn</em>. Dari hasil analisis, model yang terpilih saat <em>u-turn</em> beroperasi secara normal adalah model <em>Underwood </em>dengan hasil S<sub>m</sub> = 16,707 km/jam dan F<sub>C</sub> = 1392,209 smp/jam. Sedangkan model yang terpilih saat <em>u-turn</em> tidak beroperasi (ditutup) adalah model <em>Greenshields</em> dengan hasil S<sub>m</sub> = 26,383 km/jam dan F<sub>C</sub> = 4576,975 smp/jam. Saat terpengaruh oleh <em>u-turn,</em> nilai S<sub>m </sub>mengalami penurunan sebesar 36,68% dan nilai F<sub>C</sub> mengalami penurunan sebesar 69,58%.</p>","PeriodicalId":52620,"journal":{"name":"Teknika","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86117388","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-28DOI: 10.26623/teknika.v17i2.5424
Hartopo Hartopo, Totok Apriyanto
Kapasitas daya dukung tiang bor dari hasil PDA test yang lebih kecil dari kapasitas daya dukung ijin tiang secara analitis diperlukan review terhadap jumlah tiang bor untuk mendapatkan kapasitas daya dukung tiang bor kelompok guna menahan beban dari struktur atas jembatan. Hasil bacaan uji PDA di P1 Jembatan Sanjoyo, nilai kapasitas daya dukung ijin (Qa) dengan SF = 2 sebesar 315,5 ton. Sementara kapasitas daya dukung ijin hasil analisis untuk tiang bor diameter 1,2m adalah sebesar 500 ton. Penelusuran terhadap penyebab tidak tercapainya kapasitas daya dukung bore pile dari uji PDA dilakukan dengan pegumpulan data terhadap jumlah jam pengeboran pada tiap-tiap titik tiang bor. Jumlah jam pengeboran ≥ 2,5 diklasifikasikan sebagai tiang bor sudah mencapai tanah keras, sedangkan jumlah jam pengeboran < 2,5 jam diklasifikasikan sebagai ujung tiang bor belum mencapai tanah keras. Dari kriteria tersebut, maka terdapat 7 tiang bor yang tidak duduk di atanah keras. Berdasarkan pembebanan yang bekerja, diketahui bahwa beban yang diterima bore pile hanya sebesar 378 ton, sehingga penambahan bore pile yang direkomendasikan sejumlah 2 titik, yaitu di titik 16 dan 17 dengan kedalaman ± 11m.
{"title":"ANALISIS PENAMBAHAN BORE PILE PADA PIER JEMBATAN AKIBAT TIDAK TERCAPAINYA KAPASITAS DAYA DUKUNG TIANG HASIL PDA TEST STUDI KASUS JEMBATAN SANJOYO RUAS TOL SEMARANG – SOLO","authors":"Hartopo Hartopo, Totok Apriyanto","doi":"10.26623/teknika.v17i2.5424","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/teknika.v17i2.5424","url":null,"abstract":"Kapasitas daya dukung tiang bor dari hasil PDA test yang lebih kecil dari kapasitas daya dukung ijin tiang secara analitis diperlukan review terhadap jumlah tiang bor untuk mendapatkan kapasitas daya dukung tiang bor kelompok guna menahan beban dari struktur atas jembatan. Hasil bacaan uji PDA di P1 Jembatan Sanjoyo, nilai kapasitas daya dukung ijin (Qa) dengan SF = 2 sebesar 315,5 ton. Sementara kapasitas daya dukung ijin hasil analisis untuk tiang bor diameter 1,2m adalah sebesar 500 ton. Penelusuran terhadap penyebab tidak tercapainya kapasitas daya dukung bore pile dari uji PDA dilakukan dengan pegumpulan data terhadap jumlah jam pengeboran pada tiap-tiap titik tiang bor. Jumlah jam pengeboran ≥ 2,5 diklasifikasikan sebagai tiang bor sudah mencapai tanah keras, sedangkan jumlah jam pengeboran < 2,5 jam diklasifikasikan sebagai ujung tiang bor belum mencapai tanah keras. Dari kriteria tersebut, maka terdapat 7 tiang bor yang tidak duduk di atanah keras. Berdasarkan pembebanan yang bekerja, diketahui bahwa beban yang diterima bore pile hanya sebesar 378 ton, sehingga penambahan bore pile yang direkomendasikan sejumlah 2 titik, yaitu di titik 16 dan 17 dengan kedalaman ± 11m.","PeriodicalId":52620,"journal":{"name":"Teknika","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87711598","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-28DOI: 10.26623/teknika.v17i2.5419
Budiono Joko Nugroho, Imam Agung Baskoro, Kukuh Wisnuaji Widiatmoko
Pada infrastruktur Pelabuhan Pulang Pisau mengalami kerusakan struktur, sehingga perlu adanya rehabilitasi berat. Rehabilitasi dilakukan dengan mengganti material dermaga kayu menjadi dermaga beton. Pada proyek rehabilitasi ini menggunakan penerapan Building InformationModelling (BIM) model 3D dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya. Proses perencanaan dibantu dengan software dengan sofware SAP2000 dan Sketchup. Aplikasi Tekla Structures digunakan dalam proses pelaksanaan dan pengawasan selama proyek berlangsung. Dengan memakai data perencanaan, dokumen teknik dan jadwal pelaksanaan proyek maka dalam proyek rehabilitasi berat Pelabuhan Pulang Pisau ini dapat menerapkan sistem Building InformationModelling (BIM) baik dari awal perencanaan sampai akhir dari proyek.
{"title":"PENERAPAN APLIKASI BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) PADA PROYEK REHABILITASI DERMAGA MULTIFUNGSI PULANG PISAU","authors":"Budiono Joko Nugroho, Imam Agung Baskoro, Kukuh Wisnuaji Widiatmoko","doi":"10.26623/teknika.v17i2.5419","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/teknika.v17i2.5419","url":null,"abstract":"<p class=\"BasicParagraph\">Pada infrastruktur Pelabuhan Pulang Pisau mengalami kerusakan struktur, sehingga perlu adanya rehabilitasi berat. Rehabilitasi dilakukan dengan mengganti material dermaga kayu menjadi dermaga beton. Pada proyek rehabilitasi ini menggunakan penerapan <em>Building Information</em> <em>Modelling</em> (BIM) model 3D dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya. Proses perencanaan dibantu dengan software dengan <em>sofware</em> SAP2000 dan Sketchup. Aplikasi Tekla Structures digunakan dalam proses pelaksanaan dan pengawasan selama proyek berlangsung. Dengan memakai data perencanaan, dokumen teknik dan jadwal pelaksanaan proyek maka dalam proyek rehabilitasi berat Pelabuhan Pulang Pisau ini dapat menerapkan sistem <em>Building Information</em> <em>Modelling</em> (BIM) baik dari awal perencanaan sampai akhir dari proyek. <strong></strong></p>","PeriodicalId":52620,"journal":{"name":"Teknika","volume":"59 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75160129","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-28DOI: 10.26623/teknika.v17i2.5423
Totok Apryanto, Hartopo Hartopo
Kegagalan struktur beton bertulang dalam keadaan daktail akan didahului oleh adanya retak-retak pada serat tertarik. pengurangan dimensi penampang ataupun pengurangan mutu beton sebuah elemen struktur, tidak hanya akan mengurangi kapasitas penampang dalam merespons beban, tetapi juga akan berpengaruh terhadap mekanisme kehancuran beton yang bersifat getas karena tidak didahului oleh adanya tanda-tanda retak. Pengurangan dimensi penampang akan menjadikan tulangan tarik menjadi lebih kuat dari beton tekannya, sehingga pada saat terjadi pembebanan berlebih, regangan beton tekan akan tercapai lebih dulu mendahului regangan baja tariknya. Serat tertarik belum ditandai oleh adanya retak-retak rambut, dan kondisi ini akan sangat berbahaya pada saat regangan leleh baja terlampaui karena kehancuran beton bertulang akan bersifat mendadak. Untuk alasan-alasan tertentu pengurangan dimensi penampang dapat dipertimbangkan untuk dilakukan, dengan nilai fy antara 300-350 dan fc’ antara 30-35. Sedangkan batas toleransi pengurangan dimensi penampang beton untuk lebar (b) direkomendasikan sebesar 4 % dan untuk tinggi effektifnya (d) sebesar 2,5 %.
{"title":"KAJIAN HUBUNGAN ANTARA DIMENSI PENAMPANG, MUTU BAJA DAN MUTU BETON TERHADAP NILAI DAKTILITAS BETON BERTULANG","authors":"Totok Apryanto, Hartopo Hartopo","doi":"10.26623/teknika.v17i2.5423","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/teknika.v17i2.5423","url":null,"abstract":"Kegagalan struktur beton bertulang dalam keadaan daktail akan didahului oleh adanya retak-retak pada serat tertarik. pengurangan dimensi penampang ataupun pengurangan mutu beton sebuah elemen struktur, tidak hanya akan mengurangi kapasitas penampang dalam merespons beban, tetapi juga akan berpengaruh terhadap mekanisme kehancuran beton yang bersifat getas karena tidak didahului oleh adanya tanda-tanda retak. Pengurangan dimensi penampang akan menjadikan tulangan tarik menjadi lebih kuat dari beton tekannya, sehingga pada saat terjadi pembebanan berlebih, regangan beton tekan akan tercapai lebih dulu mendahului regangan baja tariknya. Serat tertarik belum ditandai oleh adanya retak-retak rambut, dan kondisi ini akan sangat berbahaya pada saat regangan leleh baja terlampaui karena kehancuran beton bertulang akan bersifat mendadak. Untuk alasan-alasan tertentu pengurangan dimensi penampang dapat dipertimbangkan untuk dilakukan, dengan nilai fy antara 300-350 dan fc’ antara 30-35. Sedangkan batas toleransi pengurangan dimensi penampang beton untuk lebar (b) direkomendasikan sebesar 4 % dan untuk tinggi effektifnya (d) sebesar 2,5 %.","PeriodicalId":52620,"journal":{"name":"Teknika","volume":"41 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73942806","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-28DOI: 10.26623/teknika.v17i2.5128
Nurti Kusuma Anggraini, Talitha Zhafira, Seno Suharyo
Dalam suatu bangunan gedung perlu dilakukan pemeriksaan dan perawatan secara berkala. Pengecekan akan mempengaruhi kondisi bangunan dan pengguna gedung. Dalam pengujian ini untuk mengetahui kelayakan suatu bangunan dilakukan pengujian dengan metode Non-Destructive Test (NDT). Metode NDT ini menggunakan alat hammer test untuk mengetahui mutu beton dengan cara tidak merusak. Gedung A USM merupakan salah satu gedung tertua di Universitas Semarang, dimana usia bangunan sudah mencapai ±28 tahun, oleh sebab itu pekerjaan pemeliharaan sangat diperlukan. Pemeliharaan yang rutin dilakukan jika terjadi kerusakan maka tidak memerlukan biaya yang tinggi. Penelitian ini mengambil 6 titik kolom dan setiap titik dilakukan 5 kali uji pantul. Sedangkan untuk pengamatan fisik berdasarkan aspek arsitektur, aspek struktur dan aspek utilitas. Dari hasil penelitian di dapatkan kelayakan bagunan Gedung A USM termasuk kualitas beton sangat baik dengan angka pantul rata-rata yang didapatkan >40, sedangkan untuk pemeliharaan bangunan dalam kategori kerusakan ringan dimana termasuk dalam indeks baik dengan nilai indeks 84
{"title":"STUDI PEMELIHARAAN DAN KELAYAKAN DENGAN METODE NON - DESTRUCTIVE TEST DI GEDUNG A UNIVERSITAS SEMARANG","authors":"Nurti Kusuma Anggraini, Talitha Zhafira, Seno Suharyo","doi":"10.26623/teknika.v17i2.5128","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/teknika.v17i2.5128","url":null,"abstract":"Dalam suatu bangunan gedung perlu dilakukan pemeriksaan dan perawatan secara berkala. Pengecekan akan mempengaruhi kondisi bangunan dan pengguna gedung. Dalam pengujian ini untuk mengetahui kelayakan suatu bangunan dilakukan pengujian dengan metode Non-Destructive Test (NDT). Metode NDT ini menggunakan alat hammer test untuk mengetahui mutu beton dengan cara tidak merusak. Gedung A USM merupakan salah satu gedung tertua di Universitas Semarang, dimana usia bangunan sudah mencapai ±28 tahun, oleh sebab itu pekerjaan pemeliharaan sangat diperlukan. Pemeliharaan yang rutin dilakukan jika terjadi kerusakan maka tidak memerlukan biaya yang tinggi. Penelitian ini mengambil 6 titik kolom dan setiap titik dilakukan 5 kali uji pantul. Sedangkan untuk pengamatan fisik berdasarkan aspek arsitektur, aspek struktur dan aspek utilitas. Dari hasil penelitian di dapatkan kelayakan bagunan Gedung A USM termasuk kualitas beton sangat baik dengan angka pantul rata-rata yang didapatkan >40, sedangkan untuk pemeliharaan bangunan dalam kategori kerusakan ringan dimana termasuk dalam indeks baik dengan nilai indeks 84","PeriodicalId":52620,"journal":{"name":"Teknika","volume":"36 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81613508","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-25DOI: 10.34148/teknika.v11i3.514
H. Prasetyo, Nira Radita, Arif Tirtana
Pos Pendakian Gunung Panderman-Buthak merupakan pos pendakian yang mengelola dua jalur pendakian sekaligus, yaitu Gunung Panderman dan Gunung Buthak. Jalur pendakian tersebut selalu menarik minat para pendaki, di mana terlihat dari rata-rata pendaki yang melakukan pendakian mencapai 1.200 orang per bulan. Pos pendakian Gunung Panderman-Buthak dikelola oleh masyarakat sekitar, sehingga untuk memperoleh informasi pendakian harus langsung menuju kesana. Selain itu, terdapat beberapa masalah seperti pendaki yang mendaki melalui jalur ilegal, memetik bunga edelweiss, maupun pendaki yang tersesat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang Aplikasi Manajemen Pendakian Gunung Panderman-Buthak Berbasis Android Menggunakan Metode Scrum sehingga dapat membantu pihak pengelola pendakian maupun pendaki. Penggunaan metode Scrum bertujuan untuk menghasilkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan karena metode Scrum merupakan metode berkolaborasi antara peneliti dengan pihak pengelola pendakian. Dalam penelitian ini digunakan pengujian sistem Blackbox Testing, dimana sistem ini akan diuji secara fungsionalitas dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan aplikasi ini, untuk proses check in dan check out pendakian cukup menggunakan QR Code pendaki. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa aplikasi yang telah dibangun sesuai dengan kebutuhan pihak pengelola pendakian, dan dapat membantu pendaki dalam pendakian.
{"title":"Aplikasi Manajemen Pendakian Berbasis Android Menggunakan Metode Scrum","authors":"H. Prasetyo, Nira Radita, Arif Tirtana","doi":"10.34148/teknika.v11i3.514","DOIUrl":"https://doi.org/10.34148/teknika.v11i3.514","url":null,"abstract":"Pos Pendakian Gunung Panderman-Buthak merupakan pos pendakian yang mengelola dua jalur pendakian sekaligus, yaitu Gunung Panderman dan Gunung Buthak. Jalur pendakian tersebut selalu menarik minat para pendaki, di mana terlihat dari rata-rata pendaki yang melakukan pendakian mencapai 1.200 orang per bulan. Pos pendakian Gunung Panderman-Buthak dikelola oleh masyarakat sekitar, sehingga untuk memperoleh informasi pendakian harus langsung menuju kesana. Selain itu, terdapat beberapa masalah seperti pendaki yang mendaki melalui jalur ilegal, memetik bunga edelweiss, maupun pendaki yang tersesat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang Aplikasi Manajemen Pendakian Gunung Panderman-Buthak Berbasis Android Menggunakan Metode Scrum sehingga dapat membantu pihak pengelola pendakian maupun pendaki. Penggunaan metode Scrum bertujuan untuk menghasilkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan karena metode Scrum merupakan metode berkolaborasi antara peneliti dengan pihak pengelola pendakian. Dalam penelitian ini digunakan pengujian sistem Blackbox Testing, dimana sistem ini akan diuji secara fungsionalitas dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan aplikasi ini, untuk proses check in dan check out pendakian cukup menggunakan QR Code pendaki. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa aplikasi yang telah dibangun sesuai dengan kebutuhan pihak pengelola pendakian, dan dapat membantu pendaki dalam pendakian.","PeriodicalId":52620,"journal":{"name":"Teknika","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78373709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pandemi Covid 19 mendorong untuk merubah sistem pelayanan surat di STT-NF yang sebelumnya dilakukan secara manual menjadi secara online. Prosedur pengajuan surat secara manual dilakukan dengan proses pengisian form fisik oleh Mahasiswa. Form pengajuan yang sudah diisi harus diserahkan dengan mendatangi ruangan bagian terkait secara langsung. STT-NF sendiri memiliki jenis pengajuan surat yang beragam. Surat-surat tersebut memiliki penanggungjawab yang berbeda, antara lain Bagian BAAK, UPT Perpustakaan, Bagian Keuangan dan Bagian Kemahasiswaan. Dalam proses pengajuan surat mahasiswa tidak mendapatkan akses informasi yang berkaitan dengan prosedur dan status pengajuan surat. Hal ini dikarenakan SDM administrasi yang kurang serta sistem yang kurang mendukung proses pengajuan surat. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang bisa mendukung proses pengajuan surat. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan akses layanan administrasi mahasiswa. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk membangun sebuah sistem pengajuan surat administrasi mahasiswa berbasis GSuite. GSuite yang digunakan adalah Google Forms, Google Spreadsheet, Add-on Form Publisher dan Google Sites. Penelitian ini menggunakan 2 metode pengujian, yaitu Blackbox dan User Acceptance Test (UAT). Hasil dari pengujian blackbox menyatakan bahwa 27 Fitur yang diujikan dinyatakan berhasil. Responden pengujian Blackbox adalah satu mahasiswa dan empat orang admin. Selanjutnya hasil pengujian UAT menyatakan bahwa rata-rata nilai sebesar 89,85% yang artinya sistem pengajuan surat berbasis GSuite bisa diterima dan sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
{"title":"Pengembangan Sistem Pengajuan Surat Berbasis GSuite Untuk Meningkatkan Kemudahan Akses Layanan Administrasi Akademik Untuk Mahasiswa","authors":"Misna Asqia, Hendra Aditiyawijaya, Yahya Zulkarnain, Arina Fadlila, Zaki Imaduddin","doi":"10.34148/teknika.v11i3.547","DOIUrl":"https://doi.org/10.34148/teknika.v11i3.547","url":null,"abstract":"Pandemi Covid 19 mendorong untuk merubah sistem pelayanan surat di STT-NF yang sebelumnya dilakukan secara manual menjadi secara online. Prosedur pengajuan surat secara manual dilakukan dengan proses pengisian form fisik oleh Mahasiswa. Form pengajuan yang sudah diisi harus diserahkan dengan mendatangi ruangan bagian terkait secara langsung. STT-NF sendiri memiliki jenis pengajuan surat yang beragam. Surat-surat tersebut memiliki penanggungjawab yang berbeda, antara lain Bagian BAAK, UPT Perpustakaan, Bagian Keuangan dan Bagian Kemahasiswaan. Dalam proses pengajuan surat mahasiswa tidak mendapatkan akses informasi yang berkaitan dengan prosedur dan status pengajuan surat. Hal ini dikarenakan SDM administrasi yang kurang serta sistem yang kurang mendukung proses pengajuan surat. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang bisa mendukung proses pengajuan surat. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan akses layanan administrasi mahasiswa. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk membangun sebuah sistem pengajuan surat administrasi mahasiswa berbasis GSuite. GSuite yang digunakan adalah Google Forms, Google Spreadsheet, Add-on Form Publisher dan Google Sites. Penelitian ini menggunakan 2 metode pengujian, yaitu Blackbox dan User Acceptance Test (UAT). Hasil dari pengujian blackbox menyatakan bahwa 27 Fitur yang diujikan dinyatakan berhasil. Responden pengujian Blackbox adalah satu mahasiswa dan empat orang admin. Selanjutnya hasil pengujian UAT menyatakan bahwa rata-rata nilai sebesar 89,85% yang artinya sistem pengajuan surat berbasis GSuite bisa diterima dan sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna.","PeriodicalId":52620,"journal":{"name":"Teknika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83102842","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}