Pub Date : 2021-12-30DOI: 10.31289/analitika.v13i2.5482
Zuniar Risanti Pratiwi, Dewi Kumalasari
Mahasiswa memerlukan resiliensi akademik untuk mengatasi tantangan akademik yang dihadapinya. Orang tua memainkan peranan penting pada kehidupan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan orang tua dan resiliensi akademik pada mahasiswa. 178 mahasiswa terlibat menjadi responden dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Academic Resilience Scale versi Indonesia (ARS-Indonesia) untuk mengukur resiliensi akademik serta Career-Related Parent Support Scale (CRPSS) untuk mengukur dukungan orang tua. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa seluruh dimensi dukungan orang tua berhubungan secara positif dan signifikan dengan resiliensi akademik (rs= 0.414, p < 0,05). Artinya, semakin tinggi dukungan orang tua, semakin tinggi pula resiliensi akademik mahasiswa. Keterbatasan serta implikasi praktis dan teoretis dari penelitian ini dibahas pada bagian diskusi.
学生需要学术约束来应对他们面临的学术挑战。父母在学生的生活中扮演着重要的角色。本研究的目的是确定父母支持和学生学术约束之间的关系。178名学生使用采样技术参与这项研究。使用的研究工具是英式硕士学位(ars -印度尼西亚),用来衡量学术界的学术性和职业相关支持标准,以评估父母的支持。相关分析结果表明,父母支持的整个维度与学术缺陷(rs= 0414, p < 0.05)积极而重要。这意味着父母的支持越高,学生的学术率就越高。本研究的实际限制和含义与讨论部分讨论。
{"title":"Dukungan Orang Tua dan Resiliensi Akademik Pada Mahasiswa","authors":"Zuniar Risanti Pratiwi, Dewi Kumalasari","doi":"10.31289/analitika.v13i2.5482","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/analitika.v13i2.5482","url":null,"abstract":"Mahasiswa memerlukan resiliensi akademik untuk mengatasi tantangan akademik yang dihadapinya. Orang tua memainkan peranan penting pada kehidupan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan orang tua dan resiliensi akademik pada mahasiswa. 178 mahasiswa terlibat menjadi responden dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Academic Resilience Scale versi Indonesia (ARS-Indonesia) untuk mengukur resiliensi akademik serta Career-Related Parent Support Scale (CRPSS) untuk mengukur dukungan orang tua. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa seluruh dimensi dukungan orang tua berhubungan secara positif dan signifikan dengan resiliensi akademik (rs= 0.414, p < 0,05). Artinya, semakin tinggi dukungan orang tua, semakin tinggi pula resiliensi akademik mahasiswa. Keterbatasan serta implikasi praktis dan teoretis dari penelitian ini dibahas pada bagian diskusi.","PeriodicalId":53111,"journal":{"name":"Analitika","volume":"44 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84497142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-30DOI: 10.31289/analitika.v13i2.5906
H. Hasanuddin, Khairuddin Khairuddin
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial, penyesuaian diri terhadap psychological well-being. Masalah difokuskan pada penelitian ini yaitu apakah ada pengaruh dukungan sosial dan penyesuaian diri terhadap psychological well-being. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantatif dengan pendekatan korelasi kausal yang bertujuan untuk mengetahui sebab akibat antar variabel. Subjek penelitian yang terlibat dalam penelitian ini yaitu 450 siswa dari kelas X, XI, XII, Alat ukur yang digunakan yaitu skala psikologi untuk dukungan sosial, penyesuaian dan psychological well-being yang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada pengaruh positif antara dukungan sosial dan penyesuaian diri terhadap kesejahteraan psikologis siswa dengan nilai koefisien determinan R2 = 0,545, koefisien F= 268,176 dan signifikansi p = 0,000. Sumbangan efektif dukungan sosial dan penyesuaian diri secara bersamaan terhadap kesejahteraan psikologis sebesar 54, 5%. Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel dukungan sosial mempunyai rerata rerata hipotetik sebesar 60 dan rerata empirik sebesar 63, 19. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan sosial tergolong sedang, selanjutnya untuk variabel penyesuaian diri mempunyai rerata rerata hipotetik sebesar 62,5 dan rerata empirik sebesar 63,14. Hal ini menunjukkan bahwa penyesuaian diri tergolong sedang, dan untuk variabel kesejahteraan psikologis mempunyai rerata rerata hipotetik sebesar 62, 5 dan rerata empirik sebesar 62, 99. Hal ini menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis tergolong sedang.
{"title":"Dukungan Sosial, Penyesuaian Diri dan Kesejahteraan Psikologis pada Siswa SMA Negeri 2 Binjai","authors":"H. Hasanuddin, Khairuddin Khairuddin","doi":"10.31289/analitika.v13i2.5906","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/analitika.v13i2.5906","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial, penyesuaian diri terhadap psychological well-being. Masalah difokuskan pada penelitian ini yaitu apakah ada pengaruh dukungan sosial dan penyesuaian diri terhadap psychological well-being. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantatif dengan pendekatan korelasi kausal yang bertujuan untuk mengetahui sebab akibat antar variabel. Subjek penelitian yang terlibat dalam penelitian ini yaitu 450 siswa dari kelas X, XI, XII, Alat ukur yang digunakan yaitu skala psikologi untuk dukungan sosial, penyesuaian dan psychological well-being yang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada pengaruh positif antara dukungan sosial dan penyesuaian diri terhadap kesejahteraan psikologis siswa dengan nilai koefisien determinan R2 = 0,545, koefisien F= 268,176 dan signifikansi p = 0,000. Sumbangan efektif dukungan sosial dan penyesuaian diri secara bersamaan terhadap kesejahteraan psikologis sebesar 54, 5%. Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel dukungan sosial mempunyai rerata rerata hipotetik sebesar 60 dan rerata empirik sebesar 63, 19. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan sosial tergolong sedang, selanjutnya untuk variabel penyesuaian diri mempunyai rerata rerata hipotetik sebesar 62,5 dan rerata empirik sebesar 63,14. Hal ini menunjukkan bahwa penyesuaian diri tergolong sedang, dan untuk variabel kesejahteraan psikologis mempunyai rerata rerata hipotetik sebesar 62, 5 dan rerata empirik sebesar 62, 99. Hal ini menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis tergolong sedang.","PeriodicalId":53111,"journal":{"name":"Analitika","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84408010","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-30DOI: 10.31289/analitika.v13i2.5053
Estherita Estherita, Anita Novianty
Pengetahuan mengenai cara mendapatkan dan memelihara kesehatan mental yang baik dianggap lebih efektif untuk dapat mengatasi tekanan psikologis, bahkan untuk mencegah gangguan mental. Hal ini dapat dicapai dengan memiliki literasi kesehatan mental positif. Literasi kesehatan mental positif adalah pengetahuan dan keyakinan untuk mendapatkan dan menjaga kesehatan mental yang baik atau positif. Tujuan penelitian ini adalah meninjau literasi kesehatan mental positif pada remaja dan dewasa awal. Jumlah partisipan adalah 362 orang berusia 13-33 tahun. Hasilnya menunjukkan nilai yang tinggi pada literasi kesehatan mental positif (M = 49.7 SD = 7.31). Hal ini berarti remaja dan dewasa awal memiliki pengetahuan mengenai cara mendapatkan dan menjaga kesehatan mental yang baik. Hasil t-test dan analisis ANOVA menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada literasi kesehatan mental positif berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin, tempat lahir, pendidikan, dan status tinggal bersama orang tua. Perbedaan literasi kesehatan mental positif berdasarkan keadaan keuangan ditemukan dalam penelitian ini.
{"title":"Positive Mental Health Literacy in Adolescent and Young Adult","authors":"Estherita Estherita, Anita Novianty","doi":"10.31289/analitika.v13i2.5053","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/analitika.v13i2.5053","url":null,"abstract":"Pengetahuan mengenai cara mendapatkan dan memelihara kesehatan mental yang baik dianggap lebih efektif untuk dapat mengatasi tekanan psikologis, bahkan untuk mencegah gangguan mental. Hal ini dapat dicapai dengan memiliki literasi kesehatan mental positif. Literasi kesehatan mental positif adalah pengetahuan dan keyakinan untuk mendapatkan dan menjaga kesehatan mental yang baik atau positif. Tujuan penelitian ini adalah meninjau literasi kesehatan mental positif pada remaja dan dewasa awal. Jumlah partisipan adalah 362 orang berusia 13-33 tahun. Hasilnya menunjukkan nilai yang tinggi pada literasi kesehatan mental positif (M = 49.7 SD = 7.31). Hal ini berarti remaja dan dewasa awal memiliki pengetahuan mengenai cara mendapatkan dan menjaga kesehatan mental yang baik. Hasil t-test dan analisis ANOVA menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada literasi kesehatan mental positif berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin, tempat lahir, pendidikan, dan status tinggal bersama orang tua. Perbedaan literasi kesehatan mental positif berdasarkan keadaan keuangan ditemukan dalam penelitian ini.","PeriodicalId":53111,"journal":{"name":"Analitika","volume":"60 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75013638","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-30DOI: 10.31289/ANALITIKA.V12I2.3704
Dody Riswanto, Rahmiwati Marsinun
Cyberbullying adalah tindakan negatif yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok tertentu dengan cara mengirimkan pesan teks, foto, gambar meme, dan video ke akun media sosial seseorang dengan tujuan untuk menyindir, menghina, melecehkan, mendiskriminasi bahkan mempersekusi individu. Berdasarkan hasil data statistik, sebagian besar pelaku cyberbullying didominasi adalah remaja. Urgensi penelitian ini adalah cyberbullying merupakan fenomena yang sering terjadi di Indonesia dan telah menjadi gejala umum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data seperti pengamatan atau observasi, studi dokumentasi, serta pengumpulan informasi audio visual. Analisis data dilakukan dengan teknik penarikan kesimpulan melalui kategorisasi, sintesis, penafsiran dan evaluasi yang menghasilkan makna deskriptif. Ringkasan hasil penelitian menunjukkan bahwa motif para remaja melakukan tindakan cyberbullying adalah: ketidaksukaan terhadap person atau pribadi seseorang, bermaksud menyindir dengan kalimat-kalimat negatif yang kurang etis dan kasar, bertujuan untuk menghibur agar para user atau pengguna internet dapat tertawa, perasaan dengki dan hasud yang menimpa diri remaja, dan merasa bahwa dirinya lebih baik dan berkualitas dibanding orang lain sehingga beranggapan bahwa tindakan cyberbullying adalah hal yang wajar. Penelitian ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi pengembangan ilmu psikologi dan konseling, khususnya pada pengembangan kognitif remaja serta pencegahan dan treatment yang harus dilakukan.
{"title":"Perilaku Cyberbullying Remaja di Media Sosial","authors":"Dody Riswanto, Rahmiwati Marsinun","doi":"10.31289/ANALITIKA.V12I2.3704","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/ANALITIKA.V12I2.3704","url":null,"abstract":"Cyberbullying adalah tindakan negatif yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok tertentu dengan cara mengirimkan pesan teks, foto, gambar meme, dan video ke akun media sosial seseorang dengan tujuan untuk menyindir, menghina, melecehkan, mendiskriminasi bahkan mempersekusi individu. Berdasarkan hasil data statistik, sebagian besar pelaku cyberbullying didominasi adalah remaja. Urgensi penelitian ini adalah cyberbullying merupakan fenomena yang sering terjadi di Indonesia dan telah menjadi gejala umum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data seperti pengamatan atau observasi, studi dokumentasi, serta pengumpulan informasi audio visual. Analisis data dilakukan dengan teknik penarikan kesimpulan melalui kategorisasi, sintesis, penafsiran dan evaluasi yang menghasilkan makna deskriptif. Ringkasan hasil penelitian menunjukkan bahwa motif para remaja melakukan tindakan cyberbullying adalah: ketidaksukaan terhadap person atau pribadi seseorang, bermaksud menyindir dengan kalimat-kalimat negatif yang kurang etis dan kasar, bertujuan untuk menghibur agar para user atau pengguna internet dapat tertawa, perasaan dengki dan hasud yang menimpa diri remaja, dan merasa bahwa dirinya lebih baik dan berkualitas dibanding orang lain sehingga beranggapan bahwa tindakan cyberbullying adalah hal yang wajar. Penelitian ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi pengembangan ilmu psikologi dan konseling, khususnya pada pengembangan kognitif remaja serta pencegahan dan treatment yang harus dilakukan.","PeriodicalId":53111,"journal":{"name":"Analitika","volume":"79 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90293525","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-30DOI: 10.31289/ANALITIKA.V12I2.3631
Maulana Arif Muhibbin
The Systematic Literatur Review aims to reveal kinds of assistive technology that applied to students with a learning disability (LD) in several articles selected through the screening process in 2015-2020. The review was conducted on three online databases, they are ScienceDirect, Sage Journal dan Proquest. There were 7 articles reviewed from a total of 32 obtained from screening inclusion and exclusion criteria. Based on the analysis of several studies revealed that using digital intervention such as Smartpen, PC, and Smartphone which has had appropriate application, have supported and increased the performance of students with learning disabilities in the area of learning skills. The development of specific digital intervention on students with learning disabilities needs to be applied in future research.
{"title":"Digital Intervention for Students with Learning Disabilities","authors":"Maulana Arif Muhibbin","doi":"10.31289/ANALITIKA.V12I2.3631","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/ANALITIKA.V12I2.3631","url":null,"abstract":"The Systematic Literatur Review aims to reveal kinds of assistive technology that applied to students with a learning disability (LD) in several articles selected through the screening process in 2015-2020. The review was conducted on three online databases, they are ScienceDirect, Sage Journal dan Proquest. There were 7 articles reviewed from a total of 32 obtained from screening inclusion and exclusion criteria. Based on the analysis of several studies revealed that using digital intervention such as Smartpen, PC, and Smartphone which has had appropriate application, have supported and increased the performance of students with learning disabilities in the area of learning skills. The development of specific digital intervention on students with learning disabilities needs to be applied in future research.","PeriodicalId":53111,"journal":{"name":"Analitika","volume":"181 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83767831","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-30DOI: 10.31289/ANALITIKA.V12I2.3382
Irma Isnaini, Elli Nur Hayati, Khoiruddin Bashori
Tinjauan ini bertujuan untuk menyelidiki kecemasan ibu menghadapi persalinan, dan mendeskripsikan faktor risiko, dampak buruk yang ditimbulkan, serta menyelidiki intervensi yang dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan. Kecemasan menghadapi persalinan penting untuk dikaji, karena kecemasan yang berlebihan selama kehamilan dapat menimbulkan efek buruk baik bagi ibu maupun bayinya. Metode tinjauan literatur digunakan untuk mengumpulkan materi yang relevan tentang topik ini. Review literatur ini menemukan bahwa faktor usia dan paritas menjadi faktor risiko yang utama. Kecemasan yang berlebihan selama kehamilan dapat mengakibatkan stres dan depresi. Ibu yang memiliki kecemasan berlebihan cenderung melahirkan bayi prematur serta memiliki gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Secara umum, musik, Al-Qur’an dan relaksasi dapat menjadi intervensi dalam mengatasi kecemasan tersebut.
{"title":"Identifikasi Faktor Risiko, Dampak dan Intervensi Kecemasan Menghadapi Persalinan pada Ibu Hamil Trimester Ketiga","authors":"Irma Isnaini, Elli Nur Hayati, Khoiruddin Bashori","doi":"10.31289/ANALITIKA.V12I2.3382","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/ANALITIKA.V12I2.3382","url":null,"abstract":"Tinjauan ini bertujuan untuk menyelidiki kecemasan ibu menghadapi persalinan, dan mendeskripsikan faktor risiko, dampak buruk yang ditimbulkan, serta menyelidiki intervensi yang dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan. Kecemasan menghadapi persalinan penting untuk dikaji, karena kecemasan yang berlebihan selama kehamilan dapat menimbulkan efek buruk baik bagi ibu maupun bayinya. Metode tinjauan literatur digunakan untuk mengumpulkan materi yang relevan tentang topik ini. Review literatur ini menemukan bahwa faktor usia dan paritas menjadi faktor risiko yang utama. Kecemasan yang berlebihan selama kehamilan dapat mengakibatkan stres dan depresi. Ibu yang memiliki kecemasan berlebihan cenderung melahirkan bayi prematur serta memiliki gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Secara umum, musik, Al-Qur’an dan relaksasi dapat menjadi intervensi dalam mengatasi kecemasan tersebut.","PeriodicalId":53111,"journal":{"name":"Analitika","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76944291","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-30DOI: 10.31289/ANALITIKA.V12I2.4192
H. Hasanuddin, T. Ashari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ataupun korelasi antara minat kerja terhadap kepuasan kerja konselor serta untuk mengetahui hubungan profesionalisme terhadap kepuasan kerja konselor di LPT Grahita Indonesia di Banten. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah konselor LPT Grahita Indonesia di Banten yang berjumlah 50 orang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi pearson. Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa variabel minat kerja memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja konselor di LPT Grahita Indonesia di Banten, begitu pula dengan variabel profesionalisme yang juga memiliki korelasi terhadap kepuasan kerja konselor di LPT Grahita Indonesia di Banten. Bila minat kerja semakin tinggi maka kepuasan kerja konselor juga semakin tinggi. Begitu juga dengan variabel profesionalisme, dimana semakin tinggi profesionalisme maka akan semakin tinggi pula kepuasan kerja konselor. Berdasarkan perbandingan mean empirik dan mean hipotetik, diketahui bahwa minat kerja dan profesionalisme konselor berada dalam kategori sedang sehingga kepuasan kerja konselor pun berada di kategori sedang.
{"title":"Minat Kerja, Profesionalisme Konsel dan Kepuasan Kerja Konselor di LPT Grahita Indonesia di Banten","authors":"H. Hasanuddin, T. Ashari","doi":"10.31289/ANALITIKA.V12I2.4192","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/ANALITIKA.V12I2.4192","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ataupun korelasi antara minat kerja terhadap kepuasan kerja konselor serta untuk mengetahui hubungan profesionalisme terhadap kepuasan kerja konselor di LPT Grahita Indonesia di Banten. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah konselor LPT Grahita Indonesia di Banten yang berjumlah 50 orang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi pearson. Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa variabel minat kerja memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja konselor di LPT Grahita Indonesia di Banten, begitu pula dengan variabel profesionalisme yang juga memiliki korelasi terhadap kepuasan kerja konselor di LPT Grahita Indonesia di Banten. Bila minat kerja semakin tinggi maka kepuasan kerja konselor juga semakin tinggi. Begitu juga dengan variabel profesionalisme, dimana semakin tinggi profesionalisme maka akan semakin tinggi pula kepuasan kerja konselor. Berdasarkan perbandingan mean empirik dan mean hipotetik, diketahui bahwa minat kerja dan profesionalisme konselor berada dalam kategori sedang sehingga kepuasan kerja konselor pun berada di kategori sedang.","PeriodicalId":53111,"journal":{"name":"Analitika","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81120488","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-30DOI: 10.31289/ANALITIKA.V12I2.3876
Raras Sutatminingsih, Siti Fatimah
Penelitian ini bertujuan menggambarkan kebahagiaan, dalam hal ini Subjective Well-Being (SWB), yang dialami salik. Salik adalah seseorang yang sedang menjalankan proses latihan mengosongkan diri dari segala keburukan dan mengisinya dengan kebaikan, dan menjadikan kedekatan dengan Allah sebagai tujuan akhirnya. SWB adalah perasaan yang tercipta dari evaluasi seseorang baik secara kognitif maupun afektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan responden 3 orang salik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perjalanan suluk dapat mengantarkan pelakunya kepada kebahagiaan sejati. Gambaran SWB secara kognitif para salik adalah merasa bahagia yang didapat saat para salik bisa melepaskan diri dari ikatan dunia, ketika secara sadar bisa dekat dengan Allah, dan telah melaksanakan tugas-tugas sebagai kholifah di bumi. Gambaran SWB secara afektif para salik adalah mereka merasakan cinta atau dicintai oleh Allah, lebih sering merasakan kebahagiaan daripada kesedihan, bersyukur dengan apa yang dimiliki dan tidak terganggu dengan masalah yang ada.
{"title":"Kebahagiaan yang Dialami Salik","authors":"Raras Sutatminingsih, Siti Fatimah","doi":"10.31289/ANALITIKA.V12I2.3876","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/ANALITIKA.V12I2.3876","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan menggambarkan kebahagiaan, dalam hal ini Subjective Well-Being (SWB), yang dialami salik. Salik adalah seseorang yang sedang menjalankan proses latihan mengosongkan diri dari segala keburukan dan mengisinya dengan kebaikan, dan menjadikan kedekatan dengan Allah sebagai tujuan akhirnya. SWB adalah perasaan yang tercipta dari evaluasi seseorang baik secara kognitif maupun afektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan responden 3 orang salik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perjalanan suluk dapat mengantarkan pelakunya kepada kebahagiaan sejati. Gambaran SWB secara kognitif para salik adalah merasa bahagia yang didapat saat para salik bisa melepaskan diri dari ikatan dunia, ketika secara sadar bisa dekat dengan Allah, dan telah melaksanakan tugas-tugas sebagai kholifah di bumi. Gambaran SWB secara afektif para salik adalah mereka merasakan cinta atau dicintai oleh Allah, lebih sering merasakan kebahagiaan daripada kesedihan, bersyukur dengan apa yang dimiliki dan tidak terganggu dengan masalah yang ada.","PeriodicalId":53111,"journal":{"name":"Analitika","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78366024","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-30DOI: 10.31289/ANALITIKA.V12I2.3701
Qurrotu Ayun, Nurhida Rahmalia Wibowo
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi berprestasi pada mahasiswa dengan menggunakan teknik cognitive behavioral therapy. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pretest-posttest control group desaign dengan tindak lanjut. Responden dalam penelitian ini adah 12 (duabelas) mahasiswa yang dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi dari skala Achievemnt Motivation Inventory (AMI) Schuler. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji beda nonparametrik Mann-Whitney Test untuk membandingkan skor antara kelompok yang diberikan teknik cognitive behavioral therapy dan kelompok yang tidak diberikan intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan skor motivasi berprestasi antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah diberikan teknik cognitive behavioral therapy. Penelitian ini menyimpulkan bahwa teknik cognitive behavioral therapy efektif untuk meningkatkan motivasi berprestasi pada mahasiswa.
{"title":"Teknik Cognitive Behavioral Therapy untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Mahasiswa","authors":"Qurrotu Ayun, Nurhida Rahmalia Wibowo","doi":"10.31289/ANALITIKA.V12I2.3701","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/ANALITIKA.V12I2.3701","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi berprestasi pada mahasiswa dengan menggunakan teknik cognitive behavioral therapy. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pretest-posttest control group desaign dengan tindak lanjut. Responden dalam penelitian ini adah 12 (duabelas) mahasiswa yang dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi dari skala Achievemnt Motivation Inventory (AMI) Schuler. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji beda nonparametrik Mann-Whitney Test untuk membandingkan skor antara kelompok yang diberikan teknik cognitive behavioral therapy dan kelompok yang tidak diberikan intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan skor motivasi berprestasi antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah diberikan teknik cognitive behavioral therapy. Penelitian ini menyimpulkan bahwa teknik cognitive behavioral therapy efektif untuk meningkatkan motivasi berprestasi pada mahasiswa. ","PeriodicalId":53111,"journal":{"name":"Analitika","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79789862","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-30DOI: 10.31289/ANALITIKA.V12I2.3288
Heby Em Arta
Intensi turnover dipengaruhi oleh berbagai faktor. Banyak penelitian yang mengungkap dan menguji anteseden munculnya intensi turnover. Chang, et al. (2013) mereview lebih dari 20 studi tentang intensi turnover dan menemukan variabel keterlibatan kerja merupakan variabel yang paling sering diteliti dalam kaitannya dengan intensi turnover.Penelitian ini menguji korelasi antara Work Engagement dan intensi turnover yang diperoleh dari berbagai penelitian pada 2013-2017 menggunakan metode meta-analisis. Sampel yang digunakan terdiri dari 14 jurnal penelitian yang diambil dari database online. Analisis dilakukan dengan menggunakan dua artefak, koreksi pengambilan sampel kesalahan dan pengukuran kesalahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara Work Engagement dan intensi turnover pada artefak 1 adalah -0,25 dan pada artefak ke-2 adalah -0,27. Hasil ini membawa implikasi pada tataran praktek bahwa keterlibatan kerja adalah variabel yang sangat menentukan intensi turnover.
{"title":"Menguji Konsistensi Korelasi Work Engagement dengan Intensi Turnover: Studi Meta-Analisis","authors":"Heby Em Arta","doi":"10.31289/ANALITIKA.V12I2.3288","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/ANALITIKA.V12I2.3288","url":null,"abstract":"Intensi turnover dipengaruhi oleh berbagai faktor. Banyak penelitian yang mengungkap dan menguji anteseden munculnya intensi turnover. Chang, et al. (2013) mereview lebih dari 20 studi tentang intensi turnover dan menemukan variabel keterlibatan kerja merupakan variabel yang paling sering diteliti dalam kaitannya dengan intensi turnover.Penelitian ini menguji korelasi antara Work Engagement dan intensi turnover yang diperoleh dari berbagai penelitian pada 2013-2017 menggunakan metode meta-analisis. Sampel yang digunakan terdiri dari 14 jurnal penelitian yang diambil dari database online. Analisis dilakukan dengan menggunakan dua artefak, koreksi pengambilan sampel kesalahan dan pengukuran kesalahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara Work Engagement dan intensi turnover pada artefak 1 adalah -0,25 dan pada artefak ke-2 adalah -0,27. Hasil ini membawa implikasi pada tataran praktek bahwa keterlibatan kerja adalah variabel yang sangat menentukan intensi turnover.","PeriodicalId":53111,"journal":{"name":"Analitika","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74268272","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}