Pub Date : 2023-06-28DOI: 10.20473/jpkm.v8i12023.27-41
Cleoputri Yusainy, Alfi Nur Fauziyyah, Amira Latinsadina, Wahyu Wicaksono
Kehadiran fisik menyertai hampir seluruh ritus penting tradisi kemasyarakatan di Indonesia, namun berpotensi menghambat kepatuhan terhadap protokol pembatasan fisik di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini (N = 114 mahasiswa, 62,3% perempuan; M usia = 21,69; SD = 2,19) menguji sejauh mana niat untuk mematuhi pembatasan fisik dapat diprediksi oleh ketiga faktor sosial-kognitif dari Theory of Planned Behaviour (sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku), motivasi otonom berdasarkan Self-Determination Theory, dan perilaku kepatuhan terhadap pembatasan fisik di masa lampau. Peneliti menemukan bahwa 68,02% dari varians niat dapat diprediksi oleh motivasi otonom, sikap, dan persepsi kontrol perilaku. Lebih jauh, setelah memperhitungkan peran motivasi otonom, niat tidak lagi diprediksi oleh norma subjektif maupun perilaku kepatuhan di masa lampau. Promosi motivasi otonom perlu ditempuh untuk meningkatkan konsistensi antara niat dan perilaku pembatasan fisik.
{"title":"Jaga Jarak, Jauhi Kerumuman! Antara Kepatuhan Lampau, Motivasi, Niat Terhadap Protokol Pembatasan Fisik","authors":"Cleoputri Yusainy, Alfi Nur Fauziyyah, Amira Latinsadina, Wahyu Wicaksono","doi":"10.20473/jpkm.v8i12023.27-41","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v8i12023.27-41","url":null,"abstract":"Kehadiran fisik menyertai hampir seluruh ritus penting tradisi kemasyarakatan di Indonesia, namun berpotensi menghambat kepatuhan terhadap protokol pembatasan fisik di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini (N = 114 mahasiswa, 62,3% perempuan; M usia = 21,69; SD = 2,19) menguji sejauh mana niat untuk mematuhi pembatasan fisik dapat diprediksi oleh ketiga faktor sosial-kognitif dari Theory of Planned Behaviour (sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku), motivasi otonom berdasarkan Self-Determination Theory, dan perilaku kepatuhan terhadap pembatasan fisik di masa lampau. Peneliti menemukan bahwa 68,02% dari varians niat dapat diprediksi oleh motivasi otonom, sikap, dan persepsi kontrol perilaku. Lebih jauh, setelah memperhitungkan peran motivasi otonom, niat tidak lagi diprediksi oleh norma subjektif maupun perilaku kepatuhan di masa lampau. Promosi motivasi otonom perlu ditempuh untuk meningkatkan konsistensi antara niat dan perilaku pembatasan fisik.","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42688867","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-28DOI: 10.20473/jpkm.v8i12023.103-116
Sevia Khusna, Bagus Wicaksono, Pratista Satwika
Organizational citizenship behavior merupakan isu penting untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam organisasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara organization-based self-esteem dan kepemimpinan autentik dengan organizational citizenship behavior pegawai. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah partisipan 382 pegawai negeri sipil Kabupaten Boyolali, diambil dengan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala organizational citizenship behavior, organization-based self-esteem, dan kepemimpinan autentik. Berdasarkan hasil analisis menggunakan analisis regresi linear berganda, terdapat hubungan antara organization-based self-esteem dan kepemimpinan autentik dengan organizational citizenship behavior. Selain itu, secara parsial organization-based self-esteem dan kepemimpinan autentik berkorelasi secara signifikan dengan organizational citizenship behavior (p < 0,05). Penelitian ini menemukan bahwa kepemimpinan autentik dan organization-based self-esteem mampu memfasilitasi munculnya organizational citizenship behavior pada pegawai.
{"title":"Organization Based Self Esteem dan Kepemimpinan Autentik sebagai Faktor Organizational Citizenship Behavior","authors":"Sevia Khusna, Bagus Wicaksono, Pratista Satwika","doi":"10.20473/jpkm.v8i12023.103-116","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v8i12023.103-116","url":null,"abstract":"Organizational citizenship behavior merupakan isu penting untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam organisasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara organization-based self-esteem dan kepemimpinan autentik dengan organizational citizenship behavior pegawai. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah partisipan 382 pegawai negeri sipil Kabupaten Boyolali, diambil dengan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala organizational citizenship behavior, organization-based self-esteem, dan kepemimpinan autentik. Berdasarkan hasil analisis menggunakan analisis regresi linear berganda, terdapat hubungan antara organization-based self-esteem dan kepemimpinan autentik dengan organizational citizenship behavior. Selain itu, secara parsial organization-based self-esteem dan kepemimpinan autentik berkorelasi secara signifikan dengan organizational citizenship behavior (p < 0,05). Penelitian ini menemukan bahwa kepemimpinan autentik dan organization-based self-esteem mampu memfasilitasi munculnya organizational citizenship behavior pada pegawai.","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67617521","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-28DOI: 10.20473/jpkm.v8i12023.1-26
Monisha Sonia Selvan, E. Surjaningrum
The global prevalence of postpartum depression (PPD) has increased over the past two decades. The vast changes in the social and physical body are two crucial postpartum stressors in first-time mothers that may evoke depressive symptoms. This study aims to determine whether there is a significant effect of maternal self-efficacy (MSE) and body dissatisfaction (BD) towards PPD in primiparous mothers. The survey involved approximately 245 Indonesian primiparous mothers within the postpartum period of 0-12 months. Data was disclosed through PMP S-E, BSQ-8B, and EPDS. Regression analysis showed PPD was simultaneously (R = 0,433; R2 = 0,188; p = 0,00) affected by MSE and BD by 18,8%. PPD was also partially affected by both variables, with BD contributing higher (β = 0,167; p = 0,00) than MSE (β = -0,172; p = 0,00). MSE and BD are predictors of PPD in Indonesian primiparous mothers.
{"title":"Maternal Self-Efficacy, Body Dissatisfaction, and Postpartum Depression in Primiparous Indonesian Mothers","authors":"Monisha Sonia Selvan, E. Surjaningrum","doi":"10.20473/jpkm.v8i12023.1-26","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v8i12023.1-26","url":null,"abstract":"The global prevalence of postpartum depression (PPD) has increased over the past two decades. The vast changes in the social and physical body are two crucial postpartum stressors in first-time mothers that may evoke depressive symptoms. This study aims to determine whether there is a significant effect of maternal self-efficacy (MSE) and body dissatisfaction (BD) towards PPD in primiparous mothers. The survey involved approximately 245 Indonesian primiparous mothers within the postpartum period of 0-12 months. Data was disclosed through PMP S-E, BSQ-8B, and EPDS. Regression analysis showed PPD was simultaneously (R = 0,433; R2 = 0,188; p = 0,00) affected by MSE and BD by 18,8%. PPD was also partially affected by both variables, with BD contributing higher (β = 0,167; p = 0,00) than MSE (β = -0,172; p = 0,00). MSE and BD are predictors of PPD in Indonesian primiparous mothers.","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42052750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Di kehidupan sehari-hari pendeteksian objek dan konteks melibatkan proses persepsi yang dipengaruhi oleh empat hal; beliefs, values, social influence dan expectation. Keterkaitan antar objek dan konteks melahirkan hubungan relevansi dan ekspektasi yang berguna untuk merekognisi pola berulang di lingkungan. Ekspektasi dalam proses top-down memengaruhi persepsi, terbagi menjadi dua fenomena; expectancy violations dan expectancy non-violations. Konteks dependen berpengaruh positif pada peningkatan sensitivitas persepsi ketika suatu tampilan relevan dengan ekspektasi keterkaitan objek dan konteks. Studi ini bertujuan untuk melihat peforma sensitivitas persepsi (durasi reaksi) pada konteks dan objek tempat tinggal. Perlakuan diberikan pada satu kelompok berjumlah 78 partisipan berupa stimulasi ekspektasi konteks dan objek untuk melahirkan persepsi kecocokan. Within participants post-test only design digunakan untuk melihat perbedaan durasi reaksi dari dua perlakuan; Expectancy violations berpengaruh signifikan terhadap waktu persepsi partisipan. Hal ini dapat disebabkan oleh pengalaman masa lalu yang dapat membentuk ekspektasi, serta tata letak ruangan di tempat tinggal partisipan.
{"title":"Expectancy Violations terhadap Persepsi pada Setting Tempat Tinggal: Studi Eksperimental","authors":"Yasmin Nursyabina Bakri, Izzatush Shafa Aina, Amira Rasyanda Alifa, Keshia Ezra, Zharifa Anisa Widiyansari, Wilis Srisayekti, Risa Dwi Ratnasari","doi":"10.20473/jpkm.v8i12023.90-102","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v8i12023.90-102","url":null,"abstract":"Di kehidupan sehari-hari pendeteksian objek dan konteks melibatkan proses persepsi yang dipengaruhi oleh empat hal; beliefs, values, social influence dan expectation. Keterkaitan antar objek dan konteks melahirkan hubungan relevansi dan ekspektasi yang berguna untuk merekognisi pola berulang di lingkungan. Ekspektasi dalam proses top-down memengaruhi persepsi, terbagi menjadi dua fenomena; expectancy violations dan expectancy non-violations. Konteks dependen berpengaruh positif pada peningkatan sensitivitas persepsi ketika suatu tampilan relevan dengan ekspektasi keterkaitan objek dan konteks. Studi ini bertujuan untuk melihat peforma sensitivitas persepsi (durasi reaksi) pada konteks dan objek tempat tinggal. Perlakuan diberikan pada satu kelompok berjumlah 78 partisipan berupa stimulasi ekspektasi konteks dan objek untuk melahirkan persepsi kecocokan. Within participants post-test only design digunakan untuk melihat perbedaan durasi reaksi dari dua perlakuan; Expectancy violations berpengaruh signifikan terhadap waktu persepsi partisipan. Hal ini dapat disebabkan oleh pengalaman masa lalu yang dapat membentuk ekspektasi, serta tata letak ruangan di tempat tinggal partisipan.","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41764956","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-28DOI: 10.20473/jpkm.v8i12023.64-89
Nurlyta Candra Dewi, Eko Handayani
Penelitian terdahulu membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara afek positif dan kebahagiaan. Namun, penelitian terdahulu lebih banyak menggunakan pengukuran yang disadari, sementara afek positif memberikan pengaruh pada fungsi kognitif melalui proses yang juga tidak disadari. Penelitian ini mengajukan bias atensi sebagai proses tidak disadari yang diasumsikan akan memoderasi hubungan antara afek positif dan kebahagiaan khususnya di populasi remaja. Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan partisipan sebanyak 87 remaja SMA dan SMK (M = 16,5 tahun). Kebahagiaan diukur dengan Subjective Happiness Scale, afek positif diukur dengan Positive and Negative Affect Schedule, dan bias atensi diukur menggunakan tugas kognitif Emotional Stroop Task. Hasil analisis moderation dengan Jamovi menunjukkan bahwa bias atensi pada stimulus kata terkait kebahagiaan maupun kata terkait ancaman secara signifikan memoderasi hubungan antara afek positif dan kebahagiaan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk merancang intervensi pada bias atensi di populasi remaja.
{"title":"Bias Atensi sebagai Moderator pada Hubungan antara Afek Positif dan Kebahagiaan di Populasi Remaja","authors":"Nurlyta Candra Dewi, Eko Handayani","doi":"10.20473/jpkm.v8i12023.64-89","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v8i12023.64-89","url":null,"abstract":"Penelitian terdahulu membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara afek positif dan kebahagiaan. Namun, penelitian terdahulu lebih banyak menggunakan pengukuran yang disadari, sementara afek positif memberikan pengaruh pada fungsi kognitif melalui proses yang juga tidak disadari. Penelitian ini mengajukan bias atensi sebagai proses tidak disadari yang diasumsikan akan memoderasi hubungan antara afek positif dan kebahagiaan khususnya di populasi remaja. Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan partisipan sebanyak 87 remaja SMA dan SMK (M = 16,5 tahun). Kebahagiaan diukur dengan Subjective Happiness Scale, afek positif diukur dengan Positive and Negative Affect Schedule, dan bias atensi diukur menggunakan tugas kognitif Emotional Stroop Task. Hasil analisis moderation dengan Jamovi menunjukkan bahwa bias atensi pada stimulus kata terkait kebahagiaan maupun kata terkait ancaman secara signifikan memoderasi hubungan antara afek positif dan kebahagiaan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk merancang intervensi pada bias atensi di populasi remaja.","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45972090","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-28DOI: 10.20473/jpkm.v8i12023.42-63
Rut Marchel Avellia, Y. Ranimpi, Rama Tulus Pilakoannu
Identitas pada individu merujuk pada kesadaran individu tentang diri sejatinya dalam hubungannya dengan berbagai peran sosial. Perkembangan identitas terjadi pada masa remaja. Pada masa ini remaja akan mulai melakukan berbagai eksplorasi terhadap peran-peran yang ada di dalam masyarakat untuk menentukan identitasnya, termasuk identitas agama. Adanya konversi agama akan memberikan dampak terhadap perkembangangan identitasnya. Tujuan dari penelitian ini mendeskripsikan krisis identitas yang diakibatkan oleh konversi agama. Partisipan dalam penelitian ini adalah seorang perempuan berumur 21 tahun yang telah melakukan konversi agama pada saat usia 18 tahun, disebabkan oleh pernikahan. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara. Penelitian ini menunjukkan bahwa konversi agama yang dilakukan oleh partisipan dianggap sebagai satu-satunya jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahannya. Pada kondisi ini partisipan mengalami kebingungan identitas yang kemudian berkembang menjadi sikap menutup diri, memutuskan hubungan dengan teman-teman sebaya dan menghindari pertemuan-pertemuan dengan komunitas barunya.
{"title":"Krisis Identitas dan Konversi Agama dalam Perspektif Psikologi Agama: Studi Kasus pada Pelaku Married By Accident (MBA)","authors":"Rut Marchel Avellia, Y. Ranimpi, Rama Tulus Pilakoannu","doi":"10.20473/jpkm.v8i12023.42-63","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v8i12023.42-63","url":null,"abstract":"Identitas pada individu merujuk pada kesadaran individu tentang diri sejatinya dalam hubungannya dengan berbagai peran sosial. Perkembangan identitas terjadi pada masa remaja. Pada masa ini remaja akan mulai melakukan berbagai eksplorasi terhadap peran-peran yang ada di dalam masyarakat untuk menentukan identitasnya, termasuk identitas agama. Adanya konversi agama akan memberikan dampak terhadap perkembangangan identitasnya. Tujuan dari penelitian ini mendeskripsikan krisis identitas yang diakibatkan oleh konversi agama. Partisipan dalam penelitian ini adalah seorang perempuan berumur 21 tahun yang telah melakukan konversi agama pada saat usia 18 tahun, disebabkan oleh pernikahan. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara. Penelitian ini menunjukkan bahwa konversi agama yang dilakukan oleh partisipan dianggap sebagai satu-satunya jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahannya. Pada kondisi ini partisipan mengalami kebingungan identitas yang kemudian berkembang menjadi sikap menutup diri, memutuskan hubungan dengan teman-teman sebaya dan menghindari pertemuan-pertemuan dengan komunitas barunya.","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43629364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-23DOI: 10.20473/jpkm.v7i22022.188-205
Nita Indriani, Dian Kartika Amelia Arbi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan gambaran pertumbuhan pasca trauma (PTG) pada remaja yang kehilangan orang tua karena COVID-19, khususnya terkait mekanisme pembentukan dan manifestasinya. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kasus instrumental yang melibatkan tiga partisipan. Pengambilan data dilakukan menggunakan alat ukur Posttraumatic Growth Inventory (PTGI) dan wawancara dengan pedoman umum. Analisis data menggunakan teknik analisis tematik berlandaskan teori, dengan teknik pemantapan kredibilitas menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian menemukan remaja melalui serangkaian proses PTG yang melibatkan komponen kognitif, emosional, serta sosial untuk kemudian merasakan perubahan-perubahan positif yang terklasifikasi ke dalam lima dimensi PTG. Hasil penelitian ini juga memperlihatkan PTG sebagai satu kesatuan antara proses dan hasil sehingga mempu menjelaskan PTG pada remaja dengan lebih komprehensif.
{"title":"Pertumbuhan Pasca-trauma pada Remaja yang Kehilangan Orang Tua karena Covid-19","authors":"Nita Indriani, Dian Kartika Amelia Arbi","doi":"10.20473/jpkm.v7i22022.188-205","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v7i22022.188-205","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan gambaran pertumbuhan pasca trauma (PTG) pada remaja yang kehilangan orang tua karena COVID-19, khususnya terkait mekanisme pembentukan dan manifestasinya. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kasus instrumental yang melibatkan tiga partisipan. Pengambilan data dilakukan menggunakan alat ukur Posttraumatic Growth Inventory (PTGI) dan wawancara dengan pedoman umum. Analisis data menggunakan teknik analisis tematik berlandaskan teori, dengan teknik pemantapan kredibilitas menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian menemukan remaja melalui serangkaian proses PTG yang melibatkan komponen kognitif, emosional, serta sosial untuk kemudian merasakan perubahan-perubahan positif yang terklasifikasi ke dalam lima dimensi PTG. Hasil penelitian ini juga memperlihatkan PTG sebagai satu kesatuan antara proses dan hasil sehingga mempu menjelaskan PTG pada remaja dengan lebih komprehensif.","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47358129","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-20DOI: 10.20473/jpkm.v7i22022.145-155
Rayda Zhavira, Listyati Setyo Palupi
Kesejahteraan psikologis berperan penting untuk mewujudkan kesuksesan akademik. Namun, mahasiswa cenderung memiliki kesejahteraan psikologi yang rendah disebabkan oleh banyaknya tuntutan akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara ketangguhan akademik dengan kesejahteraan psikologis mahasiswa. Penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang dilakukan terhadap 148 mahasiswa di Universitas Airlangga. Revised Academic Hardiness Scale dan Skala Javanese Psychological Well-Being digunakan sebagai alat pengambilan data. Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya korelasi positif dengan kekuatan moderat antara kedua variabel. Temuan ini bermanfaat terhadap pengembangan kajian psikologi positif pada konteks mahasiswa.
{"title":"Ketangguhan Akademis dan Kesejahteraan Psikologis pada Mahasiswa","authors":"Rayda Zhavira, Listyati Setyo Palupi","doi":"10.20473/jpkm.v7i22022.145-155","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v7i22022.145-155","url":null,"abstract":"Kesejahteraan psikologis berperan penting untuk mewujudkan kesuksesan akademik. Namun, mahasiswa cenderung memiliki kesejahteraan psikologi yang rendah disebabkan oleh banyaknya tuntutan akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara ketangguhan akademik dengan kesejahteraan psikologis mahasiswa. Penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang dilakukan terhadap 148 mahasiswa di Universitas Airlangga. Revised Academic Hardiness Scale dan Skala Javanese Psychological Well-Being digunakan sebagai alat pengambilan data. Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya korelasi positif dengan kekuatan moderat antara kedua variabel. Temuan ini bermanfaat terhadap pengembangan kajian psikologi positif pada konteks mahasiswa.","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49046871","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-20DOI: 10.20473/jpkm.v7i22022.116-144
Bio Adha Adiputra, Aloysius Soesilo
Hydrocephalus yang lebih dikenal secara umum sebagai gangguan yang berkaitan dengan fisiologi cairan otak sebenarnya merupakan kondisi yang heterogen dan kompleks baik dalam aspek patogenesisnya, simptom-simptomnya serta implikasi psikologis pada penderita dan keluarga. Memiliki anak dengan hydrocephalus di tengah kondisi ekonomi yang rendah merupakan perjalanan yang kompleks bagi seorang caregiver. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis ini berfokus pada pengalaman subyektif atau psikologis ibu sebagai caregiver utama bagi anaknya yang mengalami hydrocephalus. Dari suatu yayasan sosial yang bergerak dalam bantuan untuk hydrocephalus, direkrut dua partisipan dengan status sosial ekonomi yang rendah dan bisa mengartikulasikan pengalaman subyektif mereka dari saat awal mereka mengetahui anak mengalami hydrocephalus hingga keterlibatan sehari-hari dalam perawatannya dalam keterbatasan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan pergumulan besar dialami oleh kedua partisipan beserta suami untuk bertahan dan menerima realitas. Pergumulan dalam kondisi demikian memunculkan berbagai emosi dan perasaan yang tidak sekedar personal, tetapi juga komunal atau sosial. Mereka tidak sekedar berurusan dengan beban anak tetapi juga beban personal, keluarga tantangan yang muncul dari lingkungan sosial.
{"title":"Ibu sebagai Pemberi Asuh Anak dengan Hidrosefalus: Pergumulan dalam Kemiskinan dan Kasih Sayang","authors":"Bio Adha Adiputra, Aloysius Soesilo","doi":"10.20473/jpkm.v7i22022.116-144","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v7i22022.116-144","url":null,"abstract":"Hydrocephalus yang lebih dikenal secara umum sebagai gangguan yang berkaitan dengan fisiologi cairan otak sebenarnya merupakan kondisi yang heterogen dan kompleks baik dalam aspek patogenesisnya, simptom-simptomnya serta implikasi psikologis pada penderita dan keluarga. Memiliki anak dengan hydrocephalus di tengah kondisi ekonomi yang rendah merupakan perjalanan yang kompleks bagi seorang caregiver. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis ini berfokus pada pengalaman subyektif atau psikologis ibu sebagai caregiver utama bagi anaknya yang mengalami hydrocephalus. Dari suatu yayasan sosial yang bergerak dalam bantuan untuk hydrocephalus, direkrut dua partisipan dengan status sosial ekonomi yang rendah dan bisa mengartikulasikan pengalaman subyektif mereka dari saat awal mereka mengetahui anak mengalami hydrocephalus hingga keterlibatan sehari-hari dalam perawatannya dalam keterbatasan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan pergumulan besar dialami oleh kedua partisipan beserta suami untuk bertahan dan menerima realitas. Pergumulan dalam kondisi demikian memunculkan berbagai emosi dan perasaan yang tidak sekedar personal, tetapi juga komunal atau sosial. Mereka tidak sekedar berurusan dengan beban anak tetapi juga beban personal, keluarga tantangan yang muncul dari lingkungan sosial. ","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43313440","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran dukungan sosial terhadap beban pengasuhan pada orang tua anak berkebutuhan khusus. Data dalam penelitian ini didapatkan dengan menggunakan skala Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) untuk mengukur dukungan sosial dan skala Burden Scale for Family Caregivers (BSFC) untuk mengukur beban pengasuhan. Analisis data menggunakan korelasi Pearson dengan menguji hubungan antara dukungan sosial (variabel bebas) dan beban pengasuhan (variabel tergantung). Pada penelitian ini ditemukan bahwa dukungan sosial memiliki hubungan dengan beban pengasuhan. Dukungan sosial yang terdiri dari dukungan keluarga, dukungan teman, dan dukungan significant other memiliki hubungan yang signifikan dengan beban pengasuhan orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian ilmu psikologi terkait dukungan sosial dan beban pengasuhan yang dirasakan oleh orang tua dengan anak berkebutuhan khusus.
{"title":"Dukungan Sosial dan Beban Pengasuhan pada Orang Tua Anak Berkebutuhan Khusus","authors":"Fitria Dian Rahmayanti, Farra Anisa Rahmania, Syarifah Na’imi Anisa, Fuad Nashori","doi":"10.20473/jpkm.v7i22022.156-166","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v7i22022.156-166","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran dukungan sosial terhadap beban pengasuhan pada orang tua anak berkebutuhan khusus. Data dalam penelitian ini didapatkan dengan menggunakan skala Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) untuk mengukur dukungan sosial dan skala Burden Scale for Family Caregivers (BSFC) untuk mengukur beban pengasuhan. Analisis data menggunakan korelasi Pearson dengan menguji hubungan antara dukungan sosial (variabel bebas) dan beban pengasuhan (variabel tergantung). Pada penelitian ini ditemukan bahwa dukungan sosial memiliki hubungan dengan beban pengasuhan. Dukungan sosial yang terdiri dari dukungan keluarga, dukungan teman, dan dukungan significant other memiliki hubungan yang signifikan dengan beban pengasuhan orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian ilmu psikologi terkait dukungan sosial dan beban pengasuhan yang dirasakan oleh orang tua dengan anak berkebutuhan khusus.","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42129936","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}