Pub Date : 2022-12-20DOI: 10.20473/jpkm.v7i22022.167-187
Dara Putri Ghassani, Sirril Wafa, H. P. Purba
Pandemi Covid-19 berdampak terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa seperti kecemasan, stress, dan depresi. Namun, tidak banyak ditemukan penelitian mengenai hal ini pada mahasiswa anggota. Padahal, kegiatan organisasi yang dihentikan saat pandemi berdampak pada kesejahteraan anggotanya. Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran kesejahteraan psikologis anggota organisasi mahasiswa X di Yogyakarta pada masa pandemi Covid-19. Menggunakan metode studi kasus instrumental dengan analisis tematik berbasis teori, studi kualitatif ini merekrut tiga partisipan melalui metode purposive sampling. Hasil menunjukkan bahwa partisipan memiliki gambaran positif pada beberapa aspek kesejahteraan psikologis serta gambaran negative pada aspek lainnya. Secara spesifik, gambaran positif ditemui dalam empat aspek: penerimaan diri, relasi positif, kemandirian dan pengembangan diri. Sementara itu, dua aspek lainnya dilaporkan kurang optimal, yakni kurangnya tujuan hidup dan penguasaan lingkungan. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya keterampilan menetapkan tujuan, yang kemudian berdampak pada manajemen waktu dan skala prioritas antara kegiatan organisasi, kuliah, dan kegiatan pribadi.
{"title":"Studi Kualitatif Gambaran Kesejahteraan Psikologis Anggota Organisasi Mahasiswa pada Masa Pandemi Covid-19","authors":"Dara Putri Ghassani, Sirril Wafa, H. P. Purba","doi":"10.20473/jpkm.v7i22022.167-187","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v7i22022.167-187","url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 berdampak terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa seperti kecemasan, stress, dan depresi. Namun, tidak banyak ditemukan penelitian mengenai hal ini pada mahasiswa anggota. Padahal, kegiatan organisasi yang dihentikan saat pandemi berdampak pada kesejahteraan anggotanya. Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran kesejahteraan psikologis anggota organisasi mahasiswa X di Yogyakarta pada masa pandemi Covid-19. Menggunakan metode studi kasus instrumental dengan analisis tematik berbasis teori, studi kualitatif ini merekrut tiga partisipan melalui metode purposive sampling. Hasil menunjukkan bahwa partisipan memiliki gambaran positif pada beberapa aspek kesejahteraan psikologis serta gambaran negative pada aspek lainnya. Secara spesifik, gambaran positif ditemui dalam empat aspek: penerimaan diri, relasi positif, kemandirian dan pengembangan diri. Sementara itu, dua aspek lainnya dilaporkan kurang optimal, yakni kurangnya tujuan hidup dan penguasaan lingkungan. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya keterampilan menetapkan tujuan, yang kemudian berdampak pada manajemen waktu dan skala prioritas antara kegiatan organisasi, kuliah, dan kegiatan pribadi.","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47253875","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-14DOI: 10.20473/jpkm.v7i12022.98-115
Harisma Fakhrun Nisa', Dessy Pranungsari
Intervensi ini menggunakan terapi seni dan suportif untuk menurunkan gejala depresi pada perempuan korban kekerasan seksual. Terapi seni memanfaatkan proses kreatif untuk membantu partisipan mengeksplorasi diri melalui menggambar sebagai media yang menekankan kebebasan dalam berkomunikasi, sehingga nantinya dapat membantu partisipan dalam menghadapi permasalahan. Terapi suportif bertujuan untuk memberikan dorongan dan keyakinan pada diri partisipan sehingga memunculkan tilikan (insight). Partisipan dalam laporan kasus ini berjumlah satu orang perempuan korban kekerasan seksual yang memiliki gejala depresi. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui tingkat depresi partisipan adalah Beck Depression Inventory-II (BDI-II). Kemudian, analisis efektivitas dari intervensi dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif guna mengetahui perubahan sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Hasil menunjukkan bahwa depresi yang dialami partisipan mengalami penurunan dibandingkan sebelum menjalani intervensi.
{"title":"Penerapan Terapi Seni dan Suportif untuk Menurunkan Depresi Berat pada Perempuan Korban Kekerasan Seksual","authors":"Harisma Fakhrun Nisa', Dessy Pranungsari","doi":"10.20473/jpkm.v7i12022.98-115","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v7i12022.98-115","url":null,"abstract":"Intervensi ini menggunakan terapi seni dan suportif untuk menurunkan gejala depresi pada perempuan korban kekerasan seksual. Terapi seni memanfaatkan proses kreatif untuk membantu partisipan mengeksplorasi diri melalui menggambar sebagai media yang menekankan kebebasan dalam berkomunikasi, sehingga nantinya dapat membantu partisipan dalam menghadapi permasalahan. Terapi suportif bertujuan untuk memberikan dorongan dan keyakinan pada diri partisipan sehingga memunculkan tilikan (insight). Partisipan dalam laporan kasus ini berjumlah satu orang perempuan korban kekerasan seksual yang memiliki gejala depresi. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui tingkat depresi partisipan adalah Beck Depression Inventory-II (BDI-II). Kemudian, analisis efektivitas dari intervensi dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif guna mengetahui perubahan sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Hasil menunjukkan bahwa depresi yang dialami partisipan mengalami penurunan dibandingkan sebelum menjalani intervensi.","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46314299","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-14DOI: 10.20473/jpkm.v7i12022.68-97
Ernestine Oktaviana Yuniswara, N. Hartini
Kecenderungan remaja perempuan melakukan ruminasi kognitif meningkat pada masa pandemi COVID-19, yang pada akhirnya dapat memunculkan gangguan kecemasan dan depresi. Intervensi Analisis Lirik dalam kelompok untuk mengarahkan pemikiran dan memperkenalkan mekanisme koping yang lebih efektif dapat menjadi salah satu metode Terapi Kognitif Perilaku dalam mengatasi ruminasi kognitif. Dalam laporan ini, karakteristik anggota kelompok intervensi sebagai penggemar musisi Korea Selatan BTS (Bangtansonyeondan) melandasi pemilihan lagu. Mendiskusikan lagu “Permission to Dance” dengan lirik yang optimis memberikan tilikan (insight) mengenai strategi koping positif dan efektif yang dapat dilakukan alih-alih melakukan ruminasi kognitif. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa kombinasi Intervensi Analisis Lirik dengan psikoedukasi dan penugasan pengamatan diri secara mandiri dapat menurunkan gejala depresi, kecemasan, dan stres partisipan.
{"title":"Intervensi Analisis Lirik: Mengatasi Ruminasi Kognitif Remaja Akhir Perempuan dengan Lirik Lagu BTS","authors":"Ernestine Oktaviana Yuniswara, N. Hartini","doi":"10.20473/jpkm.v7i12022.68-97","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v7i12022.68-97","url":null,"abstract":"Kecenderungan remaja perempuan melakukan ruminasi kognitif meningkat pada masa pandemi COVID-19, yang pada akhirnya dapat memunculkan gangguan kecemasan dan depresi. Intervensi Analisis Lirik dalam kelompok untuk mengarahkan pemikiran dan memperkenalkan mekanisme koping yang lebih efektif dapat menjadi salah satu metode Terapi Kognitif Perilaku dalam mengatasi ruminasi kognitif. Dalam laporan ini, karakteristik anggota kelompok intervensi sebagai penggemar musisi Korea Selatan BTS (Bangtansonyeondan) melandasi pemilihan lagu. Mendiskusikan lagu “Permission to Dance” dengan lirik yang optimis memberikan tilikan (insight) mengenai strategi koping positif dan efektif yang dapat dilakukan alih-alih melakukan ruminasi kognitif. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa kombinasi Intervensi Analisis Lirik dengan psikoedukasi dan penugasan pengamatan diri secara mandiri dapat menurunkan gejala depresi, kecemasan, dan stres partisipan.","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47844559","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-12DOI: 10.20473/jpkm.v7i12022.i-iii
Nido Dipo Wardana
English has become the lingua franca in scientific communication. Non-native researchers were even found to submit 60% of their manuscripts in English (Stockemer & Wigginton, 2019). A belief that English publications can increase the reputation of the authors was known as the primary motivation behind this publication preference. Indeed, English articles tend to obtain a higher number of citations (Di Bitetti & Ferreras, 2017). This might be because English renders publications accessible to more readers. Many institutional bodies (including universities) eventually encourage their researchers to publish their works exclusively in English (Márquez & Porras, 2020).
{"title":"A New Direction for Insan JPKM: Embracing Both International and National Relevances","authors":"Nido Dipo Wardana","doi":"10.20473/jpkm.v7i12022.i-iii","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v7i12022.i-iii","url":null,"abstract":"English has become the lingua franca in scientific communication. Non-native researchers were even found to submit 60% of their manuscripts in English (Stockemer & Wigginton, 2019). A belief that English publications can increase the reputation of the authors was known as the primary motivation behind this publication preference. Indeed, English articles tend to obtain a higher number of citations (Di Bitetti & Ferreras, 2017). This might be because English renders publications accessible to more readers. Many institutional bodies (including universities) eventually encourage their researchers to publish their works exclusively in English (Márquez & Porras, 2020).","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48058101","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-12DOI: 10.20473/jpkm.v7i12022.54-67
Nabila Aliya Fatah, Nurul Hartini
Perceraian akan berdampak pada bagaimana seorang anak akan membangun harga diri. Pasca perceraian, pola hubungan antara orang tua dengan anak juga akan cenderung terganggu dan tidak konsisten. Berkaitan dengan tugas perkembangan dewasa awal untuk membangun intimasi dengan orang lain, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara harga diri dan persepsi pola asuh dengan ketakutan akan intimasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif melalui survei. Dari hasil analisis ditemukan bahwa terdapat hubungan antara harga diri dan persepsi pola asuh demokratis dengan ketakutan akan intimasi pada dewasa awal yang memiliki orang tua bercerai. Akan tetapi, hubungan ini hanya rendah hingga sedang sehingga penelitian lebih lanjut terkait ketakutan akan intimasi perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain.
{"title":"Hubungan antara Harga Diri dan Persepsi Pola Asuh dengan Ketakutan akan Intimasi pada Dewasa Awal yang Memiliki Orang Tua Bercerai","authors":"Nabila Aliya Fatah, Nurul Hartini","doi":"10.20473/jpkm.v7i12022.54-67","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v7i12022.54-67","url":null,"abstract":"Perceraian akan berdampak pada bagaimana seorang anak akan membangun harga diri. Pasca perceraian, pola hubungan antara orang tua dengan anak juga akan cenderung terganggu dan tidak konsisten. Berkaitan dengan tugas perkembangan dewasa awal untuk membangun intimasi dengan orang lain, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara harga diri dan persepsi pola asuh dengan ketakutan akan intimasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif melalui survei. Dari hasil analisis ditemukan bahwa terdapat hubungan antara harga diri dan persepsi pola asuh demokratis dengan ketakutan akan intimasi pada dewasa awal yang memiliki orang tua bercerai. Akan tetapi, hubungan ini hanya rendah hingga sedang sehingga penelitian lebih lanjut terkait ketakutan akan intimasi perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain.","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47591224","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-12DOI: 10.20473/jpkm.v7i12022.1-35
E. S. Jaya, Eko Hermanto, Shabrina Audinia, Shierlen Octavia, Salima Carter, Fadhilah Ramadhannisa
While many known risk factors and mechanisms for psychosis exist, the time it takes for these risk factors and mechanisms to influence psychosis remains unclear. Furthermore, the average duration of a psychotic symptom has not been estimated. The aim of the study is to discover the average duration of an episode of psychotic symptoms and other mental disorders, as well as the average duration by which psychological mechanisms of risk factors and psychotic symptoms or other mental disorders operate. This study is an online longitudinal survey with various time-interval assessments (baseline, 7 daily, 4 weekly, 4 fortnightly, and 6 monthly assessments). A community sample of Indonesians were recruited via internet and a sample of help-seekers were recruited from clinical practices. From November 2018 to March 2019, we recruited 464 participants who completed the baseline survey from the community. Of the 464 participants, 73% of them are female with ages ranging from 18 - 57 years and 33.2% reported having been diagnosed with at least one mental disorder. The expected results of the surveys provide us with estimates regarding appropriate time-intervals of risk factors and mechanisms of psychosis.
{"title":"Indonesian Longitudinal Survey on Mental Health and Social Factors (INDOLUMEN): Early Findings and Protocol","authors":"E. S. Jaya, Eko Hermanto, Shabrina Audinia, Shierlen Octavia, Salima Carter, Fadhilah Ramadhannisa","doi":"10.20473/jpkm.v7i12022.1-35","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v7i12022.1-35","url":null,"abstract":"While many known risk factors and mechanisms for psychosis exist, the time it takes for these risk factors and mechanisms to influence psychosis remains unclear. Furthermore, the average duration of a psychotic symptom has not been estimated. The aim of the study is to discover the average duration of an episode of psychotic symptoms and other mental disorders, as well as the average duration by which psychological mechanisms of risk factors and psychotic symptoms or other mental disorders operate. This study is an online longitudinal survey with various time-interval assessments (baseline, 7 daily, 4 weekly, 4 fortnightly, and 6 monthly assessments). A community sample of Indonesians were recruited via internet and a sample of help-seekers were recruited from clinical practices. From November 2018 to March 2019, we recruited 464 participants who completed the baseline survey from the community. Of the 464 participants, 73% of them are female with ages ranging from 18 - 57 years and 33.2% reported having been diagnosed with at least one mental disorder. The expected results of the surveys provide us with estimates regarding appropriate time-intervals of risk factors and mechanisms of psychosis.","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46852289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-12DOI: 10.20473/jpkm.v7i12022.36-53
Ni Made Padma Batiari, B. Budiharto, Tri Suratmi
Gangguan mental emosional (GME) dapat berdampak pada kondisi kesehatan remaja secara menyeluruh. Salah satu GME yang rentan terjadi pada remaja adalah gangguan cemas. Banyaknya faktor risiko yang memengaruhi munculnya kondisi gangguan cemas pada remaja membuat kajian mengenai faktor-faktor tersebut pada remaja umur 14–17 tahun di Kota Denpasar menjadi penting. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan potong lintang dan metode survei analitik. Hasil menunjukkan bahwa dari 370 remaja, terdapat 133 remaja (35,9%) yang mengalami cemas berat hingga sangat berat dan 125 remaja (33,8%) lainnya mengalami cemas ringan hingga sedang.Riwayat penyakit kronis, kualitas tidur, pola asuh otoriter, pola asuh permisif, dan keharmonisan keluarga ditemukan terkait dengan kecemasan. Di antara faktor-faktor tersebut, kualitas tidur menjadi yang paling prediktif. Oleh karena itu, diperlukan sinergisitas Dinas Kesehatan Kota Denpasar, sekolah, dan orang tua dalam mengampanyekan pentingnya kualitas tidur bagi remaja.
{"title":"Kecemasan Remaja: Faktor-faktor Risiko Berdasarkan Model Ekologi Sosial","authors":"Ni Made Padma Batiari, B. Budiharto, Tri Suratmi","doi":"10.20473/jpkm.v7i12022.36-53","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v7i12022.36-53","url":null,"abstract":"Gangguan mental emosional (GME) dapat berdampak pada kondisi kesehatan remaja secara menyeluruh. Salah satu GME yang rentan terjadi pada remaja adalah gangguan cemas. Banyaknya faktor risiko yang memengaruhi munculnya kondisi gangguan cemas pada remaja membuat kajian mengenai faktor-faktor tersebut pada remaja umur 14–17 tahun di Kota Denpasar menjadi penting. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan potong lintang dan metode survei analitik. Hasil menunjukkan bahwa dari 370 remaja, terdapat 133 remaja (35,9%) yang mengalami cemas berat hingga sangat berat dan 125 remaja (33,8%) lainnya mengalami cemas ringan hingga sedang.Riwayat penyakit kronis, kualitas tidur, pola asuh otoriter, pola asuh permisif, dan keharmonisan keluarga ditemukan terkait dengan kecemasan. Di antara faktor-faktor tersebut, kualitas tidur menjadi yang paling prediktif. Oleh karena itu, diperlukan sinergisitas Dinas Kesehatan Kota Denpasar, sekolah, dan orang tua dalam mengampanyekan pentingnya kualitas tidur bagi remaja.","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48263173","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-01DOI: 10.20473/jpkm.v6i22021.117-126
Hana Kamilah, Hanifah Hanifah
{"title":"Gambaran Kesehatan Mental Tenaga Kesehatan Pada Masa Awal Pandemi COVID-19","authors":"Hana Kamilah, Hanifah Hanifah","doi":"10.20473/jpkm.v6i22021.117-126","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v6i22021.117-126","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41802685","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-01DOI: 10.20473/jpkm.v6i22021.127-137
Tyara Aderalda Deminanga, A. Fitri, Arga Buntara, D. Utari
{"title":"Faktor-Faktor Kecemasan Tenaga Kesehatan Selama Pandemi COVID-19","authors":"Tyara Aderalda Deminanga, A. Fitri, Arga Buntara, D. Utari","doi":"10.20473/jpkm.v6i22021.127-137","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v6i22021.127-137","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43848971","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-01DOI: 10.20473/jpkm.v6i22021.106-116
Gusti Ayu Ardhia Candra Trikusuma, W. Hendriani
{"title":"Distres Psikologis di Masa Pandemi COVID 19: Sebuah Tinjauan Literatur Sistematis","authors":"Gusti Ayu Ardhia Candra Trikusuma, W. Hendriani","doi":"10.20473/jpkm.v6i22021.106-116","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jpkm.v6i22021.106-116","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45912882","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}