Pub Date : 2018-07-26DOI: 10.20473/JPKM.V2I22017.84-95
G. Affandi, Lely ika Mariyati
Artikel ini disusun dengan harapan semakin banyaknya alternatif tes kesiapan masuk sekolah dasar yang dapat dilakukan oleh praktisi psikologi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji vailidtas tes Bender-Gestalt (BG) dengan menggunakan Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test (NST) sebagai kriteria. Fokus dalam kajian ini adalah satu variabel, yaitu; kesiapan sekolah dasar. Penelitian bersifat kuantitatif deskriptif dan korelasional, dengan partisipan dalam kajian ini terdiri 397 anak dari tiga sekolah yang tersebar di Sidoarjo, Bangkalan dan Probolinggo. Hasil skor tes BG dengan skor NST (sebagai kriteria) menunjukkan adanya korelasi positif (r=.337, nilai p<0.01). Hal ini menunjukkan bahwa tes BG memiliki validitas konkuren yang baik ketika dibandingkan dengan alat yang menjadi kriterianya yaitu Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test (NST).
{"title":"Uji Validitas Bender-Gestalt Test dengan Menggunakan Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test (NST) sebagai Kriteria untuk Mendeteksi Kesiapan Anak Masuk Sekolah Dasar","authors":"G. Affandi, Lely ika Mariyati","doi":"10.20473/JPKM.V2I22017.84-95","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/JPKM.V2I22017.84-95","url":null,"abstract":"Artikel ini disusun dengan harapan semakin banyaknya alternatif tes kesiapan masuk sekolah dasar yang dapat dilakukan oleh praktisi psikologi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji vailidtas tes Bender-Gestalt (BG) dengan menggunakan Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test (NST) sebagai kriteria. Fokus dalam kajian ini adalah satu variabel, yaitu; kesiapan sekolah dasar. Penelitian bersifat kuantitatif deskriptif dan korelasional, dengan partisipan dalam kajian ini terdiri 397 anak dari tiga sekolah yang tersebar di Sidoarjo, Bangkalan dan Probolinggo. Hasil skor tes BG dengan skor NST (sebagai kriteria) menunjukkan adanya korelasi positif (r=.337, nilai p<0.01). Hal ini menunjukkan bahwa tes BG memiliki validitas konkuren yang baik ketika dibandingkan dengan alat yang menjadi kriterianya yaitu Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test (NST).","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45605501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-26DOI: 10.20473/JPKM.V2I22017.96-102
Yudi Kurniawan, N. Noviza
World Health Organization (WHO) menggolongkan depresi sebagai salah satu permasalahan kesehatan yang mendesak untuk ditangani. Oleh karena itu, penulis melakukan intervensi psikologis berupa Psikoterapi Interpersonal untuk menurunkan gejala depresi perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga. Skala yang digunakan dalam intervensi ini adalah Beck Depression Inventory (BDI-II) untuk menentukan tingkat depresi yang dialami partisipan. Analisis efektivitas terapi dalam intervensi dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan visual inspection, yaitu dengan melihat perubahan sebelum dan setelah diberikannya intervensi. Hasil yang diperoleh berdasarkan data deskriptif, rerata skor empirik depresi partisipan mengalami penurunan, apabila dibandingkan antara sebelum dengan sesudah dilakukan intervensi.
{"title":"Psikoterapi Interpersonal untuk Menurunkan Gejala Depresi pada Perempuan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga","authors":"Yudi Kurniawan, N. Noviza","doi":"10.20473/JPKM.V2I22017.96-102","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/JPKM.V2I22017.96-102","url":null,"abstract":"World Health Organization (WHO) menggolongkan depresi sebagai salah satu permasalahan kesehatan yang mendesak untuk ditangani. Oleh karena itu, penulis melakukan intervensi psikologis berupa Psikoterapi Interpersonal untuk menurunkan gejala depresi perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga. Skala yang digunakan dalam intervensi ini adalah Beck Depression Inventory (BDI-II) untuk menentukan tingkat depresi yang dialami partisipan. Analisis efektivitas terapi dalam intervensi dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan visual inspection, yaitu dengan melihat perubahan sebelum dan setelah diberikannya intervensi. Hasil yang diperoleh berdasarkan data deskriptif, rerata skor empirik depresi partisipan mengalami penurunan, apabila dibandingkan antara sebelum dengan sesudah dilakukan intervensi. ","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44324139","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-26DOI: 10.20473/JPKM.V3I12018.44-61
Wahyu Widhiarso
Abstract. The unit of analysis or measurement is not always item level, but also group of items (testlet). This paper demonstrates the development of measurement using testlet that are rarely applied in Indonesia. The example used in this paper is the development of the measurement of visual ability, one of several test included in AJT COGTEST. In this test, the basis of grouping items into testlet is their similarity of figure being referenced. This test consists of fifteen figure and each figure consists of seven items. The data analysis technique used is the Rasch Model. The result of comparison shows the advantages testlet psychometric properties as compared to item as unit of analysis. The data generated from testlet tends to be unidimensional, not infected local dependencies, high discrimination and high model fit than the unit of analysis in the form of grains. The comparison function test information indicates that the use testlet enhance test information function. In general, the concept of testlet and applications through Winsteps program in the development of measurement tools in presented in this paper.Keywords: Measurement Unit; Rasch Model; Testlet Abstrak. Unit pengukuran tidak selalu berbentuk butir, akan tetapi juga dapat berbentuk kelompok butir (testlet). Tulisan ini mendemonstrasikan pengembangan alat ukur dengan menggunakan testlet yang jarang diterapkan di Indonesia. Contoh yang dipakai dalam tulisan ini adalah pengembangan pengukuran abilitas visual bagian dari AJT COGTEST. Dasar pengelompokan butir menjadi satu testlet adalah kesamaan gambar yang diacu karena beberapa butir mengacu pada gambar yang berbeda. Teknik analisis data yang dipakai adalah Model Rasch. Hasil perbandingan properti psikometris menunjukkan kelebihan testlet dibanding dengan butir. Data yang dihasilkan dari testlet cenderung bersifat unidimensi, tidak terjangkit dependensi lokal, memiliki ketepatan model dan daya diskriminasi butir yang lebih baik dibanding dengan unit analisis berupa butir. Hasil perbandingan fungsi informasi tes menunjukkan bahwa penggunaan testlet meningkatkan fungsi informasi tes. Secara umum konsep mengenai testlet dan aplikasinya melalui program Winsteps dalam pengembangan alat ukur dalam dipaparkan dalam tulisan ini.Kata Kunci : Testlet; Unit Pengukuran; Model Rasch
摘要分析或度量的单位并不总是项目级别,也可以是项目组(测试组)。本文展示了在印度尼西亚很少使用的用测试棒进行测量的发展情况。本文中使用的示例是视觉能力测试的开发,它是AJT COGTEST中包含的几个测试之一。在此测试中,将测试项分组为测试let的依据是它们所引用的图形的相似性。这个测试由15个数字组成,每个数字由7个项目组成。使用的数据分析技术是Rasch模型。对比结果表明,以项目为分析单元,测验问卷的心理测量特性具有明显的优势。与颗粒形式的分析单元相比,由testlet生成的数据往往是单维的,没有受感染的局部依赖关系,具有高判别性和高模型拟合性。比较功能测试信息表示使用testlet增强测试信息功能。总之,本文介绍了testlet的概念以及通过Winsteps程序在测量工具开发中的应用。关键词:计量单元;拉希模型;Testlet Abstrak。单位企鹅可以是selalu berbentuk butir, akan tetapi juga dapat berbentuk kelompok butir(小企鹅)。印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚。Contoh yang dipakai dalam tulisan ini adalah pengembangan企鹅能力视觉bagian dari AJT COGTEST。我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。技术分析数据杨迪帕凯adalah模型Rasch。一种新型的抗压性能,可用于抗压试验。数据yang dihabih - kan - dari测试结果显示,单维数据显示,yang dihabih - kan - dari测试结果显示,局部数据显示,memiliki - ketepatan模型显示,单维数据显示,但yang dihabih - bai - kan单元分析显示,单维数据显示。Hasil perbandingan真菌信息库为menunjukkan bahwa penggunaan测试,脑膜炎真菌信息库为脑膜炎。Secara umum konsep mengenai测试和应用程序Winsteps dalam pengembangan alat ukur dalam dipaparkan dalam tulisan ini。Kata Kunci: Testlet;单位Pengukuran;拉希模型
{"title":"Penggunaan Testlet dalam Pengembangan Tes Psikologi","authors":"Wahyu Widhiarso","doi":"10.20473/JPKM.V3I12018.44-61","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/JPKM.V3I12018.44-61","url":null,"abstract":"Abstract. The unit of analysis or measurement is not always item level, but also group of items (testlet). This paper demonstrates the development of measurement using testlet that are rarely applied in Indonesia. The example used in this paper is the development of the measurement of visual ability, one of several test included in AJT COGTEST. In this test, the basis of grouping items into testlet is their similarity of figure being referenced. This test consists of fifteen figure and each figure consists of seven items. The data analysis technique used is the Rasch Model. The result of comparison shows the advantages testlet psychometric properties as compared to item as unit of analysis. The data generated from testlet tends to be unidimensional, not infected local dependencies, high discrimination and high model fit than the unit of analysis in the form of grains. The comparison function test information indicates that the use testlet enhance test information function. In general, the concept of testlet and applications through Winsteps program in the development of measurement tools in presented in this paper.Keywords: Measurement Unit; Rasch Model; Testlet Abstrak. Unit pengukuran tidak selalu berbentuk butir, akan tetapi juga dapat berbentuk kelompok butir (testlet). Tulisan ini mendemonstrasikan pengembangan alat ukur dengan menggunakan testlet yang jarang diterapkan di Indonesia. Contoh yang dipakai dalam tulisan ini adalah pengembangan pengukuran abilitas visual bagian dari AJT COGTEST. Dasar pengelompokan butir menjadi satu testlet adalah kesamaan gambar yang diacu karena beberapa butir mengacu pada gambar yang berbeda. Teknik analisis data yang dipakai adalah Model Rasch. Hasil perbandingan properti psikometris menunjukkan kelebihan testlet dibanding dengan butir. Data yang dihasilkan dari testlet cenderung bersifat unidimensi, tidak terjangkit dependensi lokal, memiliki ketepatan model dan daya diskriminasi butir yang lebih baik dibanding dengan unit analisis berupa butir. Hasil perbandingan fungsi informasi tes menunjukkan bahwa penggunaan testlet meningkatkan fungsi informasi tes. Secara umum konsep mengenai testlet dan aplikasinya melalui program Winsteps dalam pengembangan alat ukur dalam dipaparkan dalam tulisan ini.Kata Kunci : Testlet; Unit Pengukuran; Model Rasch","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44852636","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-26DOI: 10.20473/JPKM.V2I22017.103-110
Muhammad Arief Najib, Angga Sugiarto, Erna Erawati
Swafoto yang narsistik adalah foto diri yang di bagikan melalui media sosial sedikitnya dua foto per minggu, dengan memiliki kepercayaan diri secara berlebihan, merasa lebih unggul dengan maksud mengeksplore diri ke publik, guna mendapat perhatian yang selalu mengejar pengakuan dari orang lain. Swafoto merupakan salah satu trend dikalangan remaja yang digunakan untuk pengembangan harga diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan swafoto yang narsistik dengan harga diri remaja. Desain penelitian ini menggunakan kuantitatif observasional analitik cross sectional. Hipotesis yang diajukan ada hubungan swafoto yang narsistik dengan harga diri remaja. Adapun subjek penelitian memiliki karakteristik responden dengan intensitas mengunggah foto swafoto ke media sosial dua foto perminggu, dengan jumlah 101 responden. Teknik sampling menggunakan sistem purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan swafoto yang narsistik dengan harga diri remaja (τ=.534, nilai p<.01).
{"title":"Swafoto Narsistik dan Harga Diri Remaja","authors":"Muhammad Arief Najib, Angga Sugiarto, Erna Erawati","doi":"10.20473/JPKM.V2I22017.103-110","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/JPKM.V2I22017.103-110","url":null,"abstract":"Swafoto yang narsistik adalah foto diri yang di bagikan melalui media sosial sedikitnya dua foto per minggu, dengan memiliki kepercayaan diri secara berlebihan, merasa lebih unggul dengan maksud mengeksplore diri ke publik, guna mendapat perhatian yang selalu mengejar pengakuan dari orang lain. Swafoto merupakan salah satu trend dikalangan remaja yang digunakan untuk pengembangan harga diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan swafoto yang narsistik dengan harga diri remaja. Desain penelitian ini menggunakan kuantitatif observasional analitik cross sectional. Hipotesis yang diajukan ada hubungan swafoto yang narsistik dengan harga diri remaja. Adapun subjek penelitian memiliki karakteristik responden dengan intensitas mengunggah foto swafoto ke media sosial dua foto perminggu, dengan jumlah 101 responden. Teknik sampling menggunakan sistem purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan swafoto yang narsistik dengan harga diri remaja (τ=.534, nilai p<.01).","PeriodicalId":53398,"journal":{"name":"Insan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44616715","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}