Pub Date : 2022-03-01DOI: 10.32734/komunika.v18i1.8185
S. Ritonga
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses komunikasi antarpribadi yang terjalin antara orang tua dan anak autis, serta untuk menemukan model komunikasi orang tua dalam mengenalkan pendidikan seksual kepada anak autis. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian fenomenologi. Subjek penelitian adalah enam orang tua yang mempunyai anak autis sebagai informan utama dan tiga orang guru sebagai informan pendukung. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses komunikasi antarpribadi yang terjalin antara orang tua dan anak autis berlangsung secara satu arah dan dua arah. Di dalam proses komunikasi antarpribadi yang terjalin antara orang tua dan anak autis, terdapat tiga hal penting yang berkaitan dengan teori interaksi simbolik yaitu makna, konsep diri, dan masyarakat. Model komunikasi yang diterapkan oleh orang tua dalam mengenalkan pendidikan seksual kepada anak autis yaitu model komunikasi linear dan interaksional. Model komunikasi linear diterapkan oleh orang tua yang menggunakan komunikasi satu arah. Dalam model ini orang tua berperan aktif memberikan pesan /instruksi, sedangkan anak autis berperan pasif dalam menerima pesan/instruksi. Kemudian model komunikasi interaksional diterapkan oleh orang tua yang menggunakan komunikasi dua arah. Dalam model ini, terjadi interaksi di antara orang tua dan anak autis. Orang tua mengenalkan dan mengajarkan tentang pendidikan seksual kepada anak autis secara terus-menerus dan berulang-ulang.
{"title":"Model Komunikasi Orang Tua dalam Mengenalkan Pendidikan Seksual kepada Anak Autis di \"Sekolah Luar Biasa Negeri Autis\" Provinsi Sumatera Utara","authors":"S. Ritonga","doi":"10.32734/komunika.v18i1.8185","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/komunika.v18i1.8185","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses komunikasi antarpribadi yang terjalin antara orang tua dan anak autis, serta untuk menemukan model komunikasi orang tua dalam mengenalkan pendidikan seksual kepada anak autis. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian fenomenologi. Subjek penelitian adalah enam orang tua yang mempunyai anak autis sebagai informan utama dan tiga orang guru sebagai informan pendukung. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses komunikasi antarpribadi yang terjalin antara orang tua dan anak autis berlangsung secara satu arah dan dua arah. Di dalam proses komunikasi antarpribadi yang terjalin antara orang tua dan anak autis, terdapat tiga hal penting yang berkaitan dengan teori interaksi simbolik yaitu makna, konsep diri, dan masyarakat. Model komunikasi yang diterapkan oleh orang tua dalam mengenalkan pendidikan seksual kepada anak autis yaitu model komunikasi linear dan interaksional. Model komunikasi linear diterapkan oleh orang tua yang menggunakan komunikasi satu arah. Dalam model ini orang tua berperan aktif memberikan pesan /instruksi, sedangkan anak autis berperan pasif dalam menerima pesan/instruksi. Kemudian model komunikasi interaksional diterapkan oleh orang tua yang menggunakan komunikasi dua arah. Dalam model ini, terjadi interaksi di antara orang tua dan anak autis. Orang tua mengenalkan dan mengajarkan tentang pendidikan seksual kepada anak autis secara terus-menerus dan berulang-ulang.","PeriodicalId":55749,"journal":{"name":"Komunika","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89033835","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-01DOI: 10.32734/komunika.v18i1.8167
Maulana Andinata
Dinamika konstruksi terhadap identitas Papua sebagai the other merupakan proses politik representasi yang dilakukan oleh media. Konsep representasi tidak sekedar memproduksi atau menampilkan kembali sesuatu kehadapan khalayak, tetapi melalui beragamannya konsep representasi menghadirkan maksud tertentu kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana representasi identitas etnis Papua dalam bingkai pemberitaan surat kabar Kedaulatan Rakyat. Metodologi yang digunakan pada tulisan ini ialah metode kualitatif, dengan mengkaji secara komprehensif teks media dengan mengidentifikasikan, mendeskripsikan, memahami, dan menginterpretasi data-data yang diperoleh melalui media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kedaulatan Rakyat semestinya bebas dari berbagai intervensi elit, dan membuka ruang bagi orang-orang Papua untuk menyampaikan aspirasi dan argumentasi mereka sendiri, tanpa diwakilkan oleh sudut pandang atau perspektif lainnya, seperti pihak kepolisian ataupun militer. Negara semestinya juga turut berperan serta dalam menjaga kondusifitas dan keadilan di antara berbagai identitas dan etnisitas yang ada di Indonesia, dengan tidak mendudukan kelompok Papua atau kelompok minoritas sebagai objek kebijakan atau kepentingan mereka
{"title":"Politik Representasi Identitas Papua Dalam Bingkai Pemberitaan Surat Kabar Kedaulatan Rakyat","authors":"Maulana Andinata","doi":"10.32734/komunika.v18i1.8167","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/komunika.v18i1.8167","url":null,"abstract":" \u0000Dinamika konstruksi terhadap identitas Papua sebagai the other merupakan proses politik representasi yang dilakukan oleh media. Konsep representasi tidak sekedar memproduksi atau menampilkan kembali sesuatu kehadapan khalayak, tetapi melalui beragamannya konsep representasi menghadirkan maksud tertentu kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana representasi identitas etnis Papua dalam bingkai pemberitaan surat kabar Kedaulatan Rakyat. Metodologi yang digunakan pada tulisan ini ialah metode kualitatif, dengan mengkaji secara komprehensif teks media dengan mengidentifikasikan, mendeskripsikan, memahami, dan menginterpretasi data-data yang diperoleh melalui media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kedaulatan Rakyat semestinya bebas dari berbagai intervensi elit, dan membuka ruang bagi orang-orang Papua untuk menyampaikan aspirasi dan argumentasi mereka sendiri, tanpa diwakilkan oleh sudut pandang atau perspektif lainnya, seperti pihak kepolisian ataupun militer. Negara semestinya juga turut berperan serta dalam menjaga kondusifitas dan keadilan di antara berbagai identitas dan etnisitas yang ada di Indonesia, dengan tidak mendudukan kelompok Papua atau kelompok minoritas sebagai objek kebijakan atau kepentingan mereka","PeriodicalId":55749,"journal":{"name":"Komunika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85376802","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-01DOI: 10.32734/komunika.v18i1.8069
M. Surbakti, Wibowo, Suci Fitriyani Barutu
Artikel ini berisikan tentang analisis pembentukan budaya melalui perspektif ilmu komunikasi. Pembentukan yang dimaksud adalah karakter masyarakat literat melalui budaya literasi dalam Al-Qur'an surah al-‘Alaq ayat 1-5. Artikel ini berfokus pada permasalahan masyarakat Indonesia yang belum menyentuh substansial masyarakat literat sementara angka buta huruf di Indonesia tergolong rendah. Budaya literasi yang dipahami oleh masyarakat hanyalah kemampuan dalam membaca menulis. Realitanya literasi yang dimaksud bukan hanya sekedar memiliki kemampuan baca tulis melainkan mampu memahami informasi secara substansial. Pada dasarnya, literasi dengan kemampuan baca tulis memiliki keterkaitan satu dengan lainnya sehingga melahirkan ketajaman berpikir bagi masyarakat. Permasalahan ini dianalisis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Dalam artikel ini membudayakan literasi bukanlah tugas yang sulit bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia, namun dibutuhkan beragam strategi agar pembudayaan literasi dapat disosialisasikan dengan baik. Pembentukan budaya ini tidak terlepas dari peranan ilmu komunikasi yang memiliki beragam konsep agar masyarakat Indonesia mampu mencapai literasi yang substansial.
{"title":"PEMBENTUKAN KARAKTER MASYARAKAT LITERAT MELALUI BUDAYA LITERASI DALAM AL-QUR’AN","authors":"M. Surbakti, Wibowo, Suci Fitriyani Barutu","doi":"10.32734/komunika.v18i1.8069","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/komunika.v18i1.8069","url":null,"abstract":"Artikel ini berisikan tentang analisis pembentukan budaya melalui perspektif ilmu komunikasi. Pembentukan yang dimaksud adalah karakter masyarakat literat melalui budaya literasi dalam Al-Qur'an surah al-‘Alaq ayat 1-5. Artikel ini berfokus pada permasalahan masyarakat Indonesia yang belum menyentuh substansial masyarakat literat sementara angka buta huruf di Indonesia tergolong rendah. Budaya literasi yang dipahami oleh masyarakat hanyalah kemampuan dalam membaca menulis. Realitanya literasi yang dimaksud bukan hanya sekedar memiliki kemampuan baca tulis melainkan mampu memahami informasi secara substansial. Pada dasarnya, literasi dengan kemampuan baca tulis memiliki keterkaitan satu dengan lainnya sehingga melahirkan ketajaman berpikir bagi masyarakat. Permasalahan ini dianalisis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Dalam artikel ini membudayakan literasi bukanlah tugas yang sulit bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia, namun dibutuhkan beragam strategi agar pembudayaan literasi dapat disosialisasikan dengan baik. Pembentukan budaya ini tidak terlepas dari peranan ilmu komunikasi yang memiliki beragam konsep agar masyarakat Indonesia mampu mencapai literasi yang substansial.","PeriodicalId":55749,"journal":{"name":"Komunika","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89896760","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-01DOI: 10.32734/komunika.v18i1.7669
Sabilla Tri Ananda, Sofiari Ananda
Technophobia adalah suatu keadaan dimana seseorang merasakan kecemasan dan ketakutakan dalam menggunakan teknologi. Manusia menciptakan teknologi untuk mendukung aktivitas agar lebih efektif dan efisien. Teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menjalin komunikasi, mengakses informasi dan memudahkan pekerjaan manusia. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kesempatan dan kemampuan terakses dengan teknologi. Untuk dapat terakses dengan teknologi, manusia tidak cukup hanya memiliki peralatan dan biaya, namun diperlukan pengetahuan tentang bagaimana menggunakan teknologi itu sendiri. Seseorang yang mengalami technophobia tentu tidak dapat merasakan manfaat dari perkembangan teknologi dan hal tersebut tentu sangat merugikan. Keluarga, sebagai unit terkecil dari masyarakat, merupakan asal mula sebuah kebiasaan terbentuk. Komunikasi keluarga, sebagai proses penyampaian pesan antar anggota keluarga berperan penting dalam mengatasi anggota keluarga yang mengalami technophobia. Melalui kajian ini, tim peneliti berharap dapat mengetahui, penyebab perempuan mengalami technophobia dan bagaimana peran komunikasi keluarga dalam mengatasi technophobia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif direncanakan dilaksanakan selama satu tahun, dengan wawancara dan Focus Group Discussion (FGD) sebagai metode pengumpulan data. Teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling, dimana kriteria informan telah ditetapkan sebelumnya. Adapun luaran dari penelitian ini berupa publikasi pada jurnal ilmiah nasional terakreditasi dan luaran tambahan pada jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi.
{"title":"PERAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENGATASI TECHNOPHOBIA PADA PEREMPUAN (Studi Kualitatif di Kota Medan)","authors":"Sabilla Tri Ananda, Sofiari Ananda","doi":"10.32734/komunika.v18i1.7669","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/komunika.v18i1.7669","url":null,"abstract":"Technophobia adalah suatu keadaan dimana seseorang merasakan kecemasan dan ketakutakan dalam menggunakan teknologi. Manusia menciptakan teknologi untuk mendukung aktivitas agar lebih efektif dan efisien. Teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menjalin komunikasi, mengakses informasi dan memudahkan pekerjaan manusia. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kesempatan dan kemampuan terakses dengan teknologi. Untuk dapat terakses dengan teknologi, manusia tidak cukup hanya memiliki peralatan dan biaya, namun diperlukan pengetahuan tentang bagaimana menggunakan teknologi itu sendiri. Seseorang yang mengalami technophobia tentu tidak dapat merasakan manfaat dari perkembangan teknologi dan hal tersebut tentu sangat merugikan. Keluarga, sebagai unit terkecil dari masyarakat, merupakan asal mula sebuah kebiasaan terbentuk. Komunikasi keluarga, sebagai proses penyampaian pesan antar anggota keluarga berperan penting dalam mengatasi anggota keluarga yang mengalami technophobia. Melalui kajian ini, tim peneliti berharap dapat mengetahui, penyebab perempuan mengalami technophobia dan bagaimana peran komunikasi keluarga dalam mengatasi technophobia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif direncanakan dilaksanakan selama satu tahun, dengan wawancara dan Focus Group Discussion (FGD) sebagai metode pengumpulan data. Teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling, dimana kriteria informan telah ditetapkan sebelumnya. Adapun luaran dari penelitian ini berupa publikasi pada jurnal ilmiah nasional terakreditasi dan luaran tambahan pada jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi.","PeriodicalId":55749,"journal":{"name":"Komunika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90152022","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-01DOI: 10.32734/komunika.v18i1.8107
Dzikra Maula Octoriansyah
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh komunikasi pemasaran digital yang dilakukan Dealjava untuk membentuk kesadaran merk dan keputusan membeli pelanggan. Sampel pada penelitian ini adalah 96 orang pelanggan yang menggunakan Dealjava di Kota Medan yang diambil dengan menggunakan rumus Wibisono. Metode pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana untuk mengetahui pengaruh komunikasi pemasaran digital yang dilakukan oleh Dealjava dalam membentuk kesadaran merk produk Dealjava di Kota Medan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil, 1) terdapat hasil pada pengujian yang menunjukkan bahwa variabel Komunikasi Pemasaran Digital dapat secara positif dan signifikan mampu memprediksi variasi pembentukan Kesadaran Merk, 2) diperoleh nilai yang signifikan hal ini menunjukkan bahwa variabel Komunikasi Pemasaran Digital mampu memprediksi variasi perubahan variabel Keputusan Membeli, 3) diperoleh hasil yang siginifikan yang menunjukkan bahwa variabel Komunikasi Pemasaran Digital secara signifikan mampu memprediksi variasi perubahan variabel kesadaran merek dan Keputusan Membeli.
{"title":"Pengaruh Komunikasi Pemasaran Digital dalam Membentuk Kesadaran Merk dan Keputusan Membeli Produk Dealjava di Kota Medan","authors":"Dzikra Maula Octoriansyah","doi":"10.32734/komunika.v18i1.8107","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/komunika.v18i1.8107","url":null,"abstract":"Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh komunikasi pemasaran digital yang dilakukan Dealjava untuk membentuk kesadaran merk dan keputusan membeli pelanggan. Sampel pada penelitian ini adalah 96 orang pelanggan yang menggunakan Dealjava di Kota Medan yang diambil dengan menggunakan rumus Wibisono. Metode pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana untuk mengetahui pengaruh komunikasi pemasaran digital yang dilakukan oleh Dealjava dalam membentuk kesadaran merk produk Dealjava di Kota Medan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil, 1) terdapat hasil pada pengujian yang menunjukkan bahwa variabel Komunikasi Pemasaran Digital dapat secara positif dan signifikan mampu memprediksi variasi pembentukan Kesadaran Merk, 2) diperoleh nilai yang signifikan hal ini menunjukkan bahwa variabel Komunikasi Pemasaran Digital mampu memprediksi variasi perubahan variabel Keputusan Membeli, 3) diperoleh hasil yang siginifikan yang menunjukkan bahwa variabel Komunikasi Pemasaran Digital secara signifikan mampu memprediksi variasi perubahan variabel kesadaran merek dan Keputusan Membeli.","PeriodicalId":55749,"journal":{"name":"Komunika","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82676771","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-01DOI: 10.32734/komunika.v18i1.8070
Emilia Ramadhani, Dewi Kurniawati, Dayana
Keselamatan Lansia di Indonesia saat ini masih belum menjadi perhatian khusus. Padahal Keselamatan dan Kesehatan pada Lansia merupakan dua hal penting yang saling berhubungan. Lansia yang sehat bila tidak berprilaku selamat bisa terjatuh. Setelah pernah jatuh, lansia akan semakin takut untuk bergerak aktif sehingga kesehatan akan semakin menurun. Keluarga sebagai support system utama bagi lansia memiliki peranan penting dalam menjaga keselamatan lansia. Komunikasi antara keluarga dengan lansia perlu menggunakan pendekatan yang khusus, agar komunikasi yang dilakukan dapat berjalan secara efektif. Melihat pentingnya informasi tentang peran keluarga dalam menjaga keselamatan lansia ini maka perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan data tentang pengetahuan dan keterampilan komunikasi keluarga dalam mendampingi lansia. Penelitian dilakukan pada masyarakat Kecamatan Stabat, khususnya pada kumpulan Pengajian Al Hidayah, Desa Karang Rejo, yang memiliki anggota sebanyak 120 kepala keluarga, yang berasal dari 14 Mesjid/Mushala di Kecamatan Stabat. Metode penelitian yang dugunakan adalah mix method dengan metode pengumpulan data melalui kuesioner, FGD. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dari Bogdan dan Taylorl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat pengetahuan masyarakat dalam berkomunikasi dengan lansia cukup baik, namun untuk penerapannya masih dirsakan kurang dan belum ada anggota keluarga dalam masyarakat yang bertindak sebagai caregiver
{"title":"PERAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM PENDAMPINGAN MENGURANGI RESIKO KECELAKAAN LANSIA PADA MASYARAKAT KECAMATAN STABAT, KABUPATEN LANGKAT","authors":"Emilia Ramadhani, Dewi Kurniawati, Dayana","doi":"10.32734/komunika.v18i1.8070","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/komunika.v18i1.8070","url":null,"abstract":"Keselamatan Lansia di Indonesia saat ini masih belum menjadi perhatian khusus. Padahal Keselamatan dan Kesehatan pada Lansia merupakan dua hal penting yang saling berhubungan. Lansia yang sehat bila tidak berprilaku selamat bisa terjatuh. Setelah pernah jatuh, lansia akan semakin takut untuk bergerak aktif sehingga kesehatan akan semakin menurun. Keluarga sebagai support system utama bagi lansia memiliki peranan penting dalam menjaga keselamatan lansia. Komunikasi antara keluarga dengan lansia perlu menggunakan pendekatan yang khusus, agar komunikasi yang dilakukan dapat berjalan secara efektif. Melihat pentingnya informasi tentang peran keluarga dalam menjaga keselamatan lansia ini maka perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan data tentang pengetahuan dan keterampilan komunikasi keluarga dalam mendampingi lansia. Penelitian dilakukan pada masyarakat Kecamatan Stabat, khususnya pada kumpulan Pengajian Al Hidayah, Desa Karang Rejo, yang memiliki anggota sebanyak 120 kepala keluarga, yang berasal dari 14 Mesjid/Mushala di Kecamatan Stabat. Metode penelitian yang dugunakan adalah mix method dengan metode pengumpulan data melalui kuesioner, FGD. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dari Bogdan dan Taylorl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat pengetahuan masyarakat dalam berkomunikasi dengan lansia cukup baik, namun untuk penerapannya masih dirsakan kurang dan belum ada anggota keluarga dalam masyarakat yang bertindak sebagai caregiver \u0000 ","PeriodicalId":55749,"journal":{"name":"Komunika","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88246373","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-09DOI: 10.32734/komunika.v18i2.9503
Aulia Rahma Ritonga
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara iklim komunikasi dan kepuasan mahasiswa program studi komunikasi islam UIN-SU. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah iklim komunikasi, kepuasan komunikasi dan Teori Hubungan manusiawi. Data penelitian diperoleh melalui studi pustaka dan studi lapangan melalui teknik survei dengan instrumen kuesioner yang disebarkan kepada 62 responden. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi kuantitatif melalui metode survei. Untuk melihat hubungan di antara kedua variabel di atas, digunakan rumus Koefisien Korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukan bahwa Iklim komunikasi yang berlangsung pada program studi Magister Komunikasi Islam UIN-SU, berjalan dengan baik. Kepuasan mahasiswa magisterKomunikasi Islam UIN-SU juga dinyatakan cukup puas.
{"title":"Pengaruh Iklim Komunikasi Terhadap Kepuasan Mahasiswa Program Studi Komunikasi Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara","authors":"Aulia Rahma Ritonga","doi":"10.32734/komunika.v18i2.9503","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/komunika.v18i2.9503","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara iklim komunikasi dan kepuasan mahasiswa program studi komunikasi islam UIN-SU. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah iklim komunikasi, kepuasan komunikasi dan Teori Hubungan manusiawi. Data penelitian diperoleh melalui studi pustaka dan studi lapangan melalui teknik survei dengan instrumen kuesioner yang disebarkan kepada 62 responden. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi kuantitatif melalui metode survei. Untuk melihat hubungan di antara kedua variabel di atas, digunakan rumus Koefisien Korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukan bahwa Iklim komunikasi yang berlangsung pada program studi Magister Komunikasi Islam UIN-SU, berjalan dengan baik. Kepuasan mahasiswa magisterKomunikasi Islam UIN-SU juga dinyatakan cukup puas.","PeriodicalId":55749,"journal":{"name":"Komunika","volume":"6 6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77353394","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-27DOI: 10.24042/komunika.v4i2.9324
Shulbi Muthi Sabila
{"title":"Makna Komunikasi Ritual Sedekah Laut Di Pantai Parangkusumo Dalam Melestarikan Nilai-Nilai Budaya","authors":"Shulbi Muthi Sabila","doi":"10.24042/komunika.v4i2.9324","DOIUrl":"https://doi.org/10.24042/komunika.v4i2.9324","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":55749,"journal":{"name":"Komunika","volume":"173 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74291822","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-27DOI: 10.24042/komunika.v4i2.8915
Lutfi Muawanah
{"title":"Analisis Wacana Sara Mills Pada Berita Pemerkosaan Anak Di Bawah Umur Studi pada Berita Harian Kompas.Com","authors":"Lutfi Muawanah","doi":"10.24042/komunika.v4i2.8915","DOIUrl":"https://doi.org/10.24042/komunika.v4i2.8915","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":55749,"journal":{"name":"Komunika","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89573699","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-27DOI: 10.24042/komunika.v4i2.9406
Nur Amala Saputri
Since the emergence of internet media, digital music was born which then marked as a change in the dominance of conventional recorded music. It is slowly and surely replacing the roles of conventional media, starting from the production process, distribution, to the level of music consumption. One of the most prominent music streaming platforms today is Spotify. In practice, the music streaming platform Spotify acts as a cultural industry that seeks to obscure people's real needs. This research uses a qualitative descriptive method based on a critical paradigm. With the aim of analyzing power relations in cultural practices that have been built by the digital music industry, either through the media or by the owners of capital through the perspective of the political economy of communication media. There are 2 main findings as a result of the study. First, there are 5 forms of digital music standardization that emerged because of the Spotify platform. Second, there are 2 forms of culture created from the relationship and identity of digital music actors, namely, the trend of soloist musicians or music by do it yourself, and bargaining power between musicians and music labels. In the end, Spotify is the party who benefits the most because it acts as a mediator who provides services or services for digital music streaming providers.
{"title":"Ekonomi Politik Media Dalam Industri Musik Digital Spotify","authors":"Nur Amala Saputri","doi":"10.24042/komunika.v4i2.9406","DOIUrl":"https://doi.org/10.24042/komunika.v4i2.9406","url":null,"abstract":"Since the emergence of internet media, digital music was born which then marked as a change in the dominance of conventional recorded music. It is slowly and surely replacing the roles of conventional media, starting from the production process, distribution, to the level of music consumption. One of the most prominent music streaming platforms today is Spotify. In practice, the music streaming platform Spotify acts as a cultural industry that seeks to obscure people's real needs. This research uses a qualitative descriptive method based on a critical paradigm. With the aim of analyzing power relations in cultural practices that have been built by the digital music industry, either through the media or by the owners of capital through the perspective of the political economy of communication media. There are 2 main findings as a result of the study. First, there are 5 forms of digital music standardization that emerged because of the Spotify platform. Second, there are 2 forms of culture created from the relationship and identity of digital music actors, namely, the trend of soloist musicians or music by do it yourself, and bargaining power between musicians and music labels. In the end, Spotify is the party who benefits the most because it acts as a mediator who provides services or services for digital music streaming providers.","PeriodicalId":55749,"journal":{"name":"Komunika","volume":"294 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76307646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}