Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keterampilan proses sains (KPS) siswa SMA pada materi asam dan basa yang diajar dengan model pembelajaran learning cycle 7E. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 siswa kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 3 Samarinda. Teknik purposive sampling digunakan untuk memilih sampel. Data KPS siswa diperoleh melalui tes dalam bentuk lembar kerja peserta didik (LKPD) dan observasi. KPS siswa yang diukur adalah keterampilan bertanya, menerapkan konsep, merencanakan penelitian, menggunaan alat dan bahan, mengamati, mengkomunikasikan, menafsirkan dan memprediksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase KPS siswa dalam bertanya 73%, menerapkan konsep 78%, merencanakan penelitian 91%, menggunakan alat dan bahan 95%, mengamati 100%, mengkomunikasikan 96%, menafsirkan 88% dan memprediksi 96%. Secara keseluruhan KPS siswa kelas XI MIPA 4 SMA N 3 Samarinda pada materi asam dan basa yang diajar dengan model pembelajaran learning cycle 7E tergolong dalam kategori sangat baik
{"title":"Keterampilan proses sains siswa SMA yang diajar dengan model learning cycle 7e pada materi asam dan basa","authors":"Nisaa Ul Khoiriyyah, Muh. Amir Masruhim, Nurlaili","doi":"10.30872/bcsj.v2i1.294","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/bcsj.v2i1.294","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keterampilan proses sains (KPS) siswa SMA pada materi asam dan basa yang diajar dengan model pembelajaran learning cycle 7E. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 siswa kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 3 Samarinda. Teknik purposive sampling digunakan untuk memilih sampel. Data KPS siswa diperoleh melalui tes dalam bentuk lembar kerja peserta didik (LKPD) dan observasi. KPS siswa yang diukur adalah keterampilan bertanya, menerapkan konsep, merencanakan penelitian, menggunaan alat dan bahan, mengamati, mengkomunikasikan, menafsirkan dan memprediksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase KPS siswa dalam bertanya 73%, menerapkan konsep 78%, merencanakan penelitian 91%, menggunakan alat dan bahan 95%, mengamati 100%, mengkomunikasikan 96%, menafsirkan 88% dan memprediksi 96%. Secara keseluruhan KPS siswa kelas XI MIPA 4 SMA N 3 Samarinda pada materi asam dan basa yang diajar dengan model pembelajaran learning cycle 7E tergolong dalam kategori sangat baik","PeriodicalId":8877,"journal":{"name":"Bivalen: Chemical Studies Journal","volume":"80 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87218897","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ana Fatimah Arma, Ratna Kusumawardani, Iis Intan Widiyowati
Model learning cycle 5E berbasis metode learning start with a question dapat mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui tahap-tahap kegiatan yang terdiri dari, engagement, eksploration, eksplanation, elaboration dan evaluation. Kemampuan berfikir kritis yang optimal menunjukkan penguasaan konsep yang baik dan berimbas pada hasil belajar yang baik pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran learning cycle 5E berbasis start with a question terhadap hasil belajar siswa pada materi larutan penyangga. Sampel penelitian adalah dua kelompok siswa kelas XI jurusan MIPA di SMA Negeri kota Tenggarong dengan total 74 siswa. Pengambilan sampel secara purposive sampling. Satu kelompok siswa diajar menggunakan model pembelajaran learning cycle 5E berbasis start with a question (kelas eksperimen) dan kelompok siswa yang lainnya diajar dengan model pembelajaran langsung (kelas kontrol). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan (α=0,05) nilai KBK antara siswa kelas eksperimen (67,48) dan siswa kelas kontrol (56,03). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran learning cycle 5E berbasis start with a question berpengaruh pada KBK sampel tentang larutan penyagga
基于学习方法的学习周期模型5E start with a问题可以通过阶段优化学生的批判性思维能力的活动组成,订婚,eksploration eksplanation elaboration和调查员。最佳批判性思维能力意味着对好概念的掌握并影响好学习结果。本研究旨在探讨学生在缓冲区溶液中学习结果的问题,以问题为基础的5E学习模式的影响。该研究样本是腾格良市公立高中MIPA四年级学生中的两组,共有74名学生。采样是有目的的。一组学生被教导用学习模式开始与一个问题为基础的学习周期5E(实验)和其他的学生组织教导班班级学习模式直接(控制)。研究结果表明,有显著差异(α= 0。05)之间KBK实验(67.48年级学生成绩)和控制(56.03年级学生)。可以得出结论,基于问题的学习模式5E的使用是对KBK溶液样本具有影响的问题
{"title":"Pengaruh model learning cycle 5E berbasis start with a question terhadap hasil belajar siswa SMA pada materi larutan penyangga","authors":"Ana Fatimah Arma, Ratna Kusumawardani, Iis Intan Widiyowati","doi":"10.30872/bcsj.v2i1.295","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/bcsj.v2i1.295","url":null,"abstract":"Model learning cycle 5E berbasis metode learning start with a question dapat mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui tahap-tahap kegiatan yang terdiri dari, engagement, eksploration, eksplanation, elaboration dan evaluation. Kemampuan berfikir kritis yang optimal menunjukkan penguasaan konsep yang baik dan berimbas pada hasil belajar yang baik pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran learning cycle 5E berbasis start with a question terhadap hasil belajar siswa pada materi larutan penyangga. Sampel penelitian adalah dua kelompok siswa kelas XI jurusan MIPA di SMA Negeri kota Tenggarong dengan total 74 siswa. Pengambilan sampel secara purposive sampling. Satu kelompok siswa diajar menggunakan model pembelajaran learning cycle 5E berbasis start with a question (kelas eksperimen) dan kelompok siswa yang lainnya diajar dengan model pembelajaran langsung (kelas kontrol). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan (α=0,05) nilai KBK antara siswa kelas eksperimen (67,48) dan siswa kelas kontrol (56,03). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran learning cycle 5E berbasis start with a question berpengaruh pada KBK sampel tentang larutan penyagga","PeriodicalId":8877,"journal":{"name":"Bivalen: Chemical Studies Journal","volume":"65 5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83951476","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keterampilan proses sains sangat diperlukan untuk membangun ketiga karakteristik ilmu kimia yaitu sebagai produk, proses dan sikap. Untuk mencapai keterampilan proses sains diperlukan model pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk mengaitkan materi dengan fenomena atau contoh-contoh yang ada di lingkungan sekitar. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran PBL (Problem Based Learning). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa kelas X dengan menggunakan model pembelajaran PBL pada pokok bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit di SMA Negeri 3 Samarinda. Sampel pada penelitian ini adalah X MIPA 4 yang dipilih secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes berupa post-test, ulangan harian dan lembar observasi. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan perhitungan persentase rata-rata serta sebaran siswa indikator untuk analisis keterampilan proses dan tiap jenis penilaian untuk hasil belajar siswa. Hasil analisis dan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata persentase kedelapan indikator keterampilan proses sains dan keempat jenis penilaian hasil belajar berada pada rentang nilai 61%-100% dengan kategori baik (75,8%) dan sangat baik (90%), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dalam penggunaan model pembelajaran PBL terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa
{"title":"Analisis keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa kelas X dengan menggunakan model pembelajaran PBL (problem based learning) pada pokok bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit","authors":"Darna Yunita, Mukhamad Nurhadi, Ratna Kusumawardani","doi":"10.30872/bcsj.v1i2.290","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/bcsj.v1i2.290","url":null,"abstract":"Keterampilan proses sains sangat diperlukan untuk membangun ketiga karakteristik ilmu kimia yaitu sebagai produk, proses dan sikap. Untuk mencapai keterampilan proses sains diperlukan model pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk mengaitkan materi dengan fenomena atau contoh-contoh yang ada di lingkungan sekitar. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran PBL (Problem Based Learning). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa kelas X dengan menggunakan model pembelajaran PBL pada pokok bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit di SMA Negeri 3 Samarinda. Sampel pada penelitian ini adalah X MIPA 4 yang dipilih secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes berupa post-test, ulangan harian dan lembar observasi. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan perhitungan persentase rata-rata serta sebaran siswa indikator untuk analisis keterampilan proses dan tiap jenis penilaian untuk hasil belajar siswa. Hasil analisis dan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata persentase kedelapan indikator keterampilan proses sains dan keempat jenis penilaian hasil belajar berada pada rentang nilai 61%-100% dengan kategori baik (75,8%) dan sangat baik (90%), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dalam penggunaan model pembelajaran PBL terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa","PeriodicalId":8877,"journal":{"name":"Bivalen: Chemical Studies Journal","volume":"44 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91011639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan video eksperimen terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan larutan penyangga. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Samarinda. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 4 (kelas eksperimen) dan kelas XI MIPA 5 (kelas kontrol). Penelitian ini tergolong quasi eksperimental dengan menggunakan nonequivalent control group design. Kedua kelas diajar menggunakan model pembelajaran discovery learning. Kelas eksperimen diajar menggunakan video eksperimen sedangkan kelas kontrol tanpa menggunakan video eksperimen. Data dalam penelitian ini berupa dokumentasi dan nilai tes kemampuan kognitif siswa. Data dokumentasi diperoleh dari nilai hasil belajar siswa sebelumnya. Data nilai tes kemampuan kognitif siswa diperoleh dari masing-masing 25% nilai post test pertemuan I dan II serta 50% nilai ulangan harian. Data dianalisis menggunakan uji t. Rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen (80,08) lebih tinggi dari hasil belajar siswa kelas kontrol (72,19) dan terdapat perbedaan antara keduanya pada taraf signifikan 5%. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan video eksperimen terhadap hasil belajar siswa SMA pada pokok bahasan larutan penyangga
{"title":"Pengaruh penggunaan video eksperimen terhadap hasil belajar siswa SMA pada pokok bahasan larutan penyangga","authors":"M. Ulfah, Usman, Iis Intan Widiyowati","doi":"10.30872/bcsj.v1i2.284","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/bcsj.v1i2.284","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan video eksperimen terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan larutan penyangga. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Samarinda. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 4 (kelas eksperimen) dan kelas XI MIPA 5 (kelas kontrol). Penelitian ini tergolong quasi eksperimental dengan menggunakan nonequivalent control group design. Kedua kelas diajar menggunakan model pembelajaran discovery learning. Kelas eksperimen diajar menggunakan video eksperimen sedangkan kelas kontrol tanpa menggunakan video eksperimen. Data dalam penelitian ini berupa dokumentasi dan nilai tes kemampuan kognitif siswa. Data dokumentasi diperoleh dari nilai hasil belajar siswa sebelumnya. Data nilai tes kemampuan kognitif siswa diperoleh dari masing-masing 25% nilai post test pertemuan I dan II serta 50% nilai ulangan harian. Data dianalisis menggunakan uji t. Rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen (80,08) lebih tinggi dari hasil belajar siswa kelas kontrol (72,19) dan terdapat perbedaan antara keduanya pada taraf signifikan 5%. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan video eksperimen terhadap hasil belajar siswa SMA pada pokok bahasan larutan penyangga","PeriodicalId":8877,"journal":{"name":"Bivalen: Chemical Studies Journal","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82014390","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Talas (Colocasia esculenta) tergolong umbi-umbian yang banyak dibudidayakan di Provinsi Kalimantan Timur. Talas mengandung karbohidrat dan unsur mineral yang cukup tinggi. Di Indonesia umbi-umbian sejenis talas selain digoreng, direbus, dan dibuat keripik biasanya oleh masyarakat dibuat sebagai tape sebagai variasi dalam pengolahan bahan. Tape yang difermentasi akan menghasilkan alkohol (etanol), asam laktat, dan hidrogen. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar alkohol yang terdapat pada tape umbi talas dengan variasi penggunaan merek ragi (0,5 g). Analisa alkohol dilakukan menggunakan proses destilasi memanfaatkan perbedaan titik didih dua cairan yang akan dipisahkan. Hasil yang diperoleh dari proses destilasi kemudian diukur menggunakan alkoholmeter untuk mengetahui kadar alkohol pada tape umbi talas sampel. Hasil penelitian menunjukkan kadar alkohol tape talas dengan ragi merek NKL menghasilkan kadar alkohol sebesar 10%, ragi GENDANG 8,7%, dan ragi merek menghasilkan kadar alkohol sebesar 11,3%
{"title":"Analisis kadar alkohol pada tape umbi talas (Colocasia esculenta) dengan variasi merek ragi yang dijual di sekitar kota Samarinda","authors":"Muflihah, Yuyun Maisyaroh","doi":"10.30872/BCSJ.V1I2.288","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/BCSJ.V1I2.288","url":null,"abstract":"Talas (Colocasia esculenta) tergolong umbi-umbian yang banyak dibudidayakan di Provinsi Kalimantan Timur. Talas mengandung karbohidrat dan unsur mineral yang cukup tinggi. Di Indonesia umbi-umbian sejenis talas selain digoreng, direbus, dan dibuat keripik biasanya oleh masyarakat dibuat sebagai tape sebagai variasi dalam pengolahan bahan. Tape yang difermentasi akan menghasilkan alkohol (etanol), asam laktat, dan hidrogen. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar alkohol yang terdapat pada tape umbi talas dengan variasi penggunaan merek ragi (0,5 g). Analisa alkohol dilakukan menggunakan proses destilasi memanfaatkan perbedaan titik didih dua cairan yang akan dipisahkan. Hasil yang diperoleh dari proses destilasi kemudian diukur menggunakan alkoholmeter untuk mengetahui kadar alkohol pada tape umbi talas sampel. Hasil penelitian menunjukkan kadar alkohol tape talas dengan ragi merek NKL menghasilkan kadar alkohol sebesar 10%, ragi GENDANG 8,7%, dan ragi merek menghasilkan kadar alkohol sebesar 11,3%","PeriodicalId":8877,"journal":{"name":"Bivalen: Chemical Studies Journal","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81503544","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zat pengaktivator dan suhu karbonasi optimum biosorben biji pepaya untuk mengadsorpsi zat warna tekstil mordant black 11. Prinsip kerja dari penelitian ini adalah preparasi serbuk biji pepaya, aktivitasi, karbonasi, serta aplikasi. Aplikasi menggunakan zat warna tekstil mordant black 11. Penentuan kadar zat warna tekstil mordant black 11 sebelum dan sesudah adsorpsi diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Variabel bebas adalah zat pengaktivasi (H2SO4, NaOH) dan suhu karbonisasi (200ﹾC, 300ﹾC, 400ﹾC, 500ﹾC, dan 600ﹾC). Variabel terikat adalah persentase penyerapan zat warna tekstil mordant black 11. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biosorben yang diaktivasi asam lebih baik daripada biosorben yang diaktivasi basa dalam kemampuannya menyerap zat warna tekstil mordant black 11. Pada variasi suhu karbonasi didapatkan suhu karbonasi optimum pada biosorben biji pepaya dengan aktivasi asam yaitu pada suhu 500ﹾC dengan persentase zat warna terserap sebesar 55,46%, sedangkan suhu karbonasi optimum pada biosorben biji pepaya dengan aktivasi basa adalah suhu 400ﹾC dengan persentase zat warna terserap 26,88%
这项研究的目的是确定木瓜种子的最佳活性感受器和温度碳水化合物,以收集青木11色纺织物。这项研究的工作原理是接受木瓜籽、活动、碳和应用。应用程序使用青木纺织染料11。根据uv - vite光谱仪测量前和后的黑色染色纺织11。自由变量是碳酸物质pengaktivasi (H2SO4, NaOH)和温度(200ﹾC C 300ﹾ,400 600ﹾﹾ,500ﹾ是C, C)。变量绑定是染色剂11的吸收率。研究表明,酸性生物山毛土气比碱性生物山毛土气吸收黑11色纺织品的能力更好。在最佳温度碳酸得到温度变化碳酸biosorben木瓜籽与温度的酸即500ﹾC激活物质吸收的颜色比例高达55,46% biosorben木瓜籽的最佳温度,而碳酸与巴萨激活是C温度400ﹾ颜色26,88%吸收物质的百分比
{"title":"Modifikasi biji pepaya sebagai biosorben zat warna tekstil mordant black 11","authors":"Ratna Kusumawardani, A. Rismawati, Rial Retnowati","doi":"10.30872/bcsj.v1i2.289","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/bcsj.v1i2.289","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zat pengaktivator dan suhu karbonasi optimum biosorben biji pepaya untuk mengadsorpsi zat warna tekstil mordant black 11. Prinsip kerja dari penelitian ini adalah preparasi serbuk biji pepaya, aktivitasi, karbonasi, serta aplikasi. Aplikasi menggunakan zat warna tekstil mordant black 11. Penentuan kadar zat warna tekstil mordant black 11 sebelum dan sesudah adsorpsi diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Variabel bebas adalah zat pengaktivasi (H2SO4, NaOH) dan suhu karbonisasi (200ﹾC, 300ﹾC, 400ﹾC, 500ﹾC, dan 600ﹾC). Variabel terikat adalah persentase penyerapan zat warna tekstil mordant black 11. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biosorben yang diaktivasi asam lebih baik daripada biosorben yang diaktivasi basa dalam kemampuannya menyerap zat warna tekstil mordant black 11. Pada variasi suhu karbonasi didapatkan suhu karbonasi optimum pada biosorben biji pepaya dengan aktivasi asam yaitu pada suhu 500ﹾC dengan persentase zat warna terserap sebesar 55,46%, sedangkan suhu karbonasi optimum pada biosorben biji pepaya dengan aktivasi basa adalah suhu 400ﹾC dengan persentase zat warna terserap 26,88%","PeriodicalId":8877,"journal":{"name":"Bivalen: Chemical Studies Journal","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81219555","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Connecting Organizing Reflecting Extending (CORE) dengan media poster terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan larutan penyangga di SMA Negeri 7 Samarinda. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Samarinda. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling sehingga diperoleh sampel penelitian yaitu siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Kelas XI IPA 2 merupakan kelas yang menggunakan model pembelajaran CORE dengan media poster sedangkan kelas XI IPA 1 menggunakan model pembelajaran langsung. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknis tes dan teknik dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan uji t. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran CORE dengan media poster adalah 74,09 dan rata-rata nilai hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung adalah 67,07. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran CORE dengan media poster lebih baik daripada rata-rata nilai hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji t diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Connecting Organizing Reflecting Extending (CORE) dengan media poster terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan larutan penyangga di SMA Negeri 7 Samarinda
本研究旨在探讨学生在SMA Negeri 7 Samarinda ' s solution问题上的学习结果的影响。这项研究的总体人口是萨林达国家高中四年级学生。采用的抽样技术是采样,目的是获得研究样本,即招生二年级和二年级学生。数据提取技术是通过技术测试和文档技术进行的。使用t. t.成绩测试的学生平均学习成绩为74.09,使用直接学习模式的学生学习成绩平均为67.07。研究结果表明,使用核心学习模式和海报媒体的学生学习成绩平均比使用实时学习模式的学生学习成绩平均高。根据数据分析的结果,通过t测试得出的结论是,学生在SMA Negeri 7 samardna的缓冲解决模型对海报进行了影响
{"title":"Pengaruh model pembelajaran CORE (connecting organizing eflecting extending) dengan media poster terhadap hasil belajar siswa pada materi larutan penyangga","authors":"Eka Parmawatika, Ratna Kusumawardani, Iis Intan Widiyowati","doi":"10.30872/bcsj.v1i2.286","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/bcsj.v1i2.286","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Connecting Organizing Reflecting Extending (CORE) dengan media poster terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan larutan penyangga di SMA Negeri 7 Samarinda. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Samarinda. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling sehingga diperoleh sampel penelitian yaitu siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Kelas XI IPA 2 merupakan kelas yang menggunakan model pembelajaran CORE dengan media poster sedangkan kelas XI IPA 1 menggunakan model pembelajaran langsung. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknis tes dan teknik dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan uji t. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran CORE dengan media poster adalah 74,09 dan rata-rata nilai hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung adalah 67,07. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran CORE dengan media poster lebih baik daripada rata-rata nilai hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji t diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Connecting Organizing Reflecting Extending (CORE) dengan media poster terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan larutan penyangga di SMA Negeri 7 Samarinda","PeriodicalId":8877,"journal":{"name":"Bivalen: Chemical Studies Journal","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91316852","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan media pembelajaran molymod dalam mengurangi miskonsepsi siswa pada pokok bahasan Geometri Molekul kelas X MIPA 7 SMA Negeri 1 Samarinda. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling, dimana diambil kelas dengan kemampuan sedang berdasarkan dokumentasi nilai oleh guru pada bab sebelumnya. Sampel berjumlah 32 siswa metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes diagnostik berupa soal pilihan ganda dengan lembar jawaban yang dilengkapi dengan kriteria serta certainty of response indeks (CRI), yang digunakan untuk mengetahui kelompok pemahaman siswa. Berdasarkan hasil data analisis, persentase kelompok siswa yang mengalami miskonsepsi dengan persentase tertinggi mencapai 75% pada tes diagnostik 1 dan persentase kelompok siswa yang mengalami miskonsepsi setelah dilakukan pembelajaran dengan treatment model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan media pembelajaran molymod pada tes diagnostik 2 menjadi 31,25%. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan persentase kelompok siswa yang mengalami miskonsepsi. Penurunan miskonsepsi siswa terjadi dengan persentase terendah 25% hingga mencapai persentase tertinggi yaitu 53,13%. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa miskonsepsi siswa menurun dengan penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan media pembelajaran molymod pada pokok bahasan Geometri Molekul
{"title":"Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan media pembelajaran molymod untuk mengurangi miskonsepsi siswa pada sub pokok bahasan geometri molekul","authors":"Rinda Angghita Putri, Mukhamad Nurhadi, A. Majid","doi":"10.30872/BCSJ.V1I2.283","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/BCSJ.V1I2.283","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan media pembelajaran molymod dalam mengurangi miskonsepsi siswa pada pokok bahasan Geometri Molekul kelas X MIPA 7 SMA Negeri 1 Samarinda. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling, dimana diambil kelas dengan kemampuan sedang berdasarkan dokumentasi nilai oleh guru pada bab sebelumnya. Sampel berjumlah 32 siswa metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes diagnostik berupa soal pilihan ganda dengan lembar jawaban yang dilengkapi dengan kriteria serta certainty of response indeks (CRI), yang digunakan untuk mengetahui kelompok pemahaman siswa. Berdasarkan hasil data analisis, persentase kelompok siswa yang mengalami miskonsepsi dengan persentase tertinggi mencapai 75% pada tes diagnostik 1 dan persentase kelompok siswa yang mengalami miskonsepsi setelah dilakukan pembelajaran dengan treatment model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan media pembelajaran molymod pada tes diagnostik 2 menjadi 31,25%. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan persentase kelompok siswa yang mengalami miskonsepsi. Penurunan miskonsepsi siswa terjadi dengan persentase terendah 25% hingga mencapai persentase tertinggi yaitu 53,13%. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa miskonsepsi siswa menurun dengan penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan media pembelajaran molymod pada pokok bahasan Geometri Molekul","PeriodicalId":8877,"journal":{"name":"Bivalen: Chemical Studies Journal","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89078208","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keterampilan berpikir kritis sangat diperlukan dalam memecahkan masalah-masalah dalam ilmu kimia yang berupa teori, konsep, hukum, dan fakta. Pelajaran kimia siswa tidak hanya mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis tetapi juga perlu mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa pada materi larutan elektrolit'dan nonelektrolit dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Multimedia SMK Negeri 20 Samarinda yang berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui soal materi larutan elektrolit dan nonelektrolit dengan menggunakan indikator berpikir kritis di setiap akhir pertemuan selama dua kali pertemuan. Menghitung skor dari jawaban siswa dan mengubah skor dalarn bentuk persentase sehingga dapat terlihat kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kemampuan indikator interpretasi sebesar 72,13% dengan kategori cukup; indikator kemampuan menjelaskan sebesar 67,64% dengan ketegori cukup; indikator inferensi sebesar 75,25% dengan kategori baik; indikator analisis sebesar 83,06% dengan kategori baik; indikator evaluasi sebesar 83,67% dengan kategori baik; dan indikator self regulation sebesar 68,75%, dengan kategori cukup, adapun rata-rata hasil penelitian kemampuan berpikir kritis siswa SMK Negeri 20 Samarinda sebesar 75,08% dongan kategori baik
{"title":"Analisis kemampuan berpikir kritis siswa melalui model pembelajaran advance organizer pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit","authors":"Siti Masitah, Nurlaili, Muflihah","doi":"10.30872/bcsj.v1i2.291","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/bcsj.v1i2.291","url":null,"abstract":"Keterampilan berpikir kritis sangat diperlukan dalam memecahkan masalah-masalah dalam ilmu kimia yang berupa teori, konsep, hukum, dan fakta. Pelajaran kimia siswa tidak hanya mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis tetapi juga perlu mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa pada materi larutan elektrolit'dan nonelektrolit dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Multimedia SMK Negeri 20 Samarinda yang berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui soal materi larutan elektrolit dan nonelektrolit dengan menggunakan indikator berpikir kritis di setiap akhir pertemuan selama dua kali pertemuan. Menghitung skor dari jawaban siswa dan mengubah skor dalarn bentuk persentase sehingga dapat terlihat kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kemampuan indikator interpretasi sebesar 72,13% dengan kategori cukup; indikator kemampuan menjelaskan sebesar 67,64% dengan ketegori cukup; indikator inferensi sebesar 75,25% dengan kategori baik; indikator analisis sebesar 83,06% dengan kategori baik; indikator evaluasi sebesar 83,67% dengan kategori baik; dan indikator self regulation sebesar 68,75%, dengan kategori cukup, adapun rata-rata hasil penelitian kemampuan berpikir kritis siswa SMK Negeri 20 Samarinda sebesar 75,08% dongan kategori baik","PeriodicalId":8877,"journal":{"name":"Bivalen: Chemical Studies Journal","volume":"109 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75212940","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Proses pembelajaran kimia memiliki dua hal yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk temuan ilmuan dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Sehingga dalam pembelajaran kimia seharusnya bukan hanya menekankan pada penguasaan konsep saja tetapi juga pada proses penemuan konsep dengan melibatkan aktivitas metakognitif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran IMPROVE terhadap hasil belajar siswa kelas X MAN 2 Samarinda pada pokok bahasan hidrokarbon. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-l yang berjumlah 35 orang yang diberi perlakuan menggunakan strategi pembelajaran IMPROVE dan siswa kelas X-2 yang berjumlah 35 orang yang diberi perlakuan menggunakan strategi pembelajaran konvensional (kelas kontrol pembanding). Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X-l yaitu 89,5 lebih tinggi daripada nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X-2 yaitu 83. Hasil ini kemudian dianalisis menggunakan uji t dengan variansi homogen dan diperoleh nilai thitung: -4,58 dan -ttabel dengan taraf signifikansi 5% = -2,0. Karena -thitung < -ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran IMPROVE terhadap hasil belajar pada pokok bahasan hidrokarbon siswa kelas X MAN 2 Samarinda
化学学习过程有两个不可分割的东西,那就是化学作为科学发现的产物,化学作为一个过程。因此,在化学学习中,不仅要强调掌握一种概念,而且要强调通过学生的认知活动来发现一种概念的过程。本研究旨在探讨在碳氢化合物问题上使用改进学习策略对X - MAN - 2学生学习结果的影响。本研究的样本是35名X-l班的学生,他们使用即兴学习策略被对待,35名X-2班被对待,他们使用传统学习策略(对比度控制类)。研究结果显示,X-l班学生的平均成绩为89.5比X-2班学生的平均成绩高出83分。然后用同质变量进行t测试,获得thitung值:- 4.58和- t表,具有5%的重要性= - 2.0。由于H0被拒绝和Ha被接受,因此可以得出结论,在X - MAN 2 - Samarinda的问题上使用隐含的学习策略对研究结果的影响
{"title":"Penerapan penggunaan strategi pembelajaran improve terhadap hasil belajar pada pokok bahasan hidrokarbon","authors":"M. C. Watulingas, Niftahul Janna","doi":"10.30872/BCSJ.V1I2.285","DOIUrl":"https://doi.org/10.30872/BCSJ.V1I2.285","url":null,"abstract":"Proses pembelajaran kimia memiliki dua hal yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk temuan ilmuan dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Sehingga dalam pembelajaran kimia seharusnya bukan hanya menekankan pada penguasaan konsep saja tetapi juga pada proses penemuan konsep dengan melibatkan aktivitas metakognitif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran IMPROVE terhadap hasil belajar siswa kelas X MAN 2 Samarinda pada pokok bahasan hidrokarbon. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-l yang berjumlah 35 orang yang diberi perlakuan menggunakan strategi pembelajaran IMPROVE dan siswa kelas X-2 yang berjumlah 35 orang yang diberi perlakuan menggunakan strategi pembelajaran konvensional (kelas kontrol pembanding). Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X-l yaitu 89,5 lebih tinggi daripada nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X-2 yaitu 83. Hasil ini kemudian dianalisis menggunakan uji t dengan variansi homogen dan diperoleh nilai thitung: -4,58 dan -ttabel dengan taraf signifikansi 5% = -2,0. Karena -thitung < -ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran IMPROVE terhadap hasil belajar pada pokok bahasan hidrokarbon siswa kelas X MAN 2 Samarinda","PeriodicalId":8877,"journal":{"name":"Bivalen: Chemical Studies Journal","volume":"85 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78174610","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}