Desa Lawin khususnya daerah lahan pertanian bagian barat dari desa tersebut menerapkan sistem ekstensifikasi (penambahan luas lahan) untuk meningkatkan produktifitas lahan pertaniannya. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kebutuhan air pada daerah lahan pertanian tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kebutuhan air pada daerah irigasi di lahan pertanian bagian barat dari desa tersebut setelah dilakukan ektensifikasi. Daerah yang menjadi lokasi penelitian ini memiliki luas lahan sebesar 22 ha. Selain untuk mengetahui nilai kebutuhan air irigasi penelitian ini juga bertujuan untuk mengoptimasikan sistem distribusi air irigasi pada daerah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui nilai kebutuhan air digunakan metode Blaney- Criddle dan untuk mengetahui tingkat optimasi distribusi air irigasi digunakan metode dinamik stokastik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai kebutuhan air mengalami peningkatan pada tahun pertama setelah ekstensifikasi yaitu pada tahun 2019 dengan nilai kebutuhan air terbesar mencapai 759,82 ltr/dtk/ha. Hal ini dikarenakan bertambahnya luas lahan pada daerah irigasi tersebut. Nilai kebutuhan air pada tahun 2021 kemudian mengalami penurunan menjadi sebesar 612,38 ltr/dtk/ha yang diakibatkan oleh intensitas curah hujan pada tahun 2021 cukup besar sehingga kebutuhan akan air pada daerah irigasi tersebut berkurang. Dengan nilai kebutuhan air tersebut dilakukan optimasi distribusi air irigasi sehingga didapatkan nilai efisiensi distribusi air irigasi sebelum dilakukan optimasi yaitu sebesar 81,82% (luas lahan yang terairi 18 ha) dan setelah dilakukan optimasi efisiensi distribusi air irigasi akan mengalami peningkatan menjadi sebesar 92,95% (luas lahan yang terairi 20,45 ha).Kata Kunci: Ekstensifikasi, Kebutuhan Air, Optimasi, Dinamik Stokastik
{"title":"ANALISA KETERSEDIAAN AIR IRIGASI UNTUK KEBUTUHAN TANAMAN PADI DENGAN METODE BLANEY-CRIDDLE DAN OPTIMASI DISTRIBUSI AIR IRIGASI DENGAN METODE DINAMIK STOKASTIK","authors":"Jeli Ariandi, Eti Kurniati","doi":"10.31602/jk.v5i1.7522","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7522","url":null,"abstract":"Desa Lawin khususnya daerah lahan pertanian bagian barat dari desa tersebut menerapkan sistem ekstensifikasi (penambahan luas lahan) untuk meningkatkan produktifitas lahan pertaniannya. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kebutuhan air pada daerah lahan pertanian tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kebutuhan air pada daerah irigasi di lahan pertanian bagian barat dari desa tersebut setelah dilakukan ektensifikasi. Daerah yang menjadi lokasi penelitian ini memiliki luas lahan sebesar 22 ha. Selain untuk mengetahui nilai kebutuhan air irigasi penelitian ini juga bertujuan untuk mengoptimasikan sistem distribusi air irigasi pada daerah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui nilai kebutuhan air digunakan metode Blaney- Criddle dan untuk mengetahui tingkat optimasi distribusi air irigasi digunakan metode dinamik stokastik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai kebutuhan air mengalami peningkatan pada tahun pertama setelah ekstensifikasi yaitu pada tahun 2019 dengan nilai kebutuhan air terbesar mencapai 759,82 ltr/dtk/ha. Hal ini dikarenakan bertambahnya luas lahan pada daerah irigasi tersebut. Nilai kebutuhan air pada tahun 2021 kemudian mengalami penurunan menjadi sebesar 612,38 ltr/dtk/ha yang diakibatkan oleh intensitas curah hujan pada tahun 2021 cukup besar sehingga kebutuhan akan air pada daerah irigasi tersebut berkurang. Dengan nilai kebutuhan air tersebut dilakukan optimasi distribusi air irigasi sehingga didapatkan nilai efisiensi distribusi air irigasi sebelum dilakukan optimasi yaitu sebesar 81,82% (luas lahan yang terairi 18 ha) dan setelah dilakukan optimasi efisiensi distribusi air irigasi akan mengalami peningkatan menjadi sebesar 92,95% (luas lahan yang terairi 20,45 ha).Kata Kunci: Ekstensifikasi, Kebutuhan Air, Optimasi, Dinamik Stokastik","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123369531","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ketepatan jadwal atau keterlambatan pengerjaan proyek sering terjadi karena perencanaan untuk mengendalikan waktu yang kurang efektif dan kurangnya tindakan untuk mengendalikan keadaan yang tidak sesuai jadwal yang mengakibatkan membengkaknya biaya dan menurunnya kualitas kerja proyek. Perlunya perhitungan yang teiliti sehingga dapat mengendalikan waktu dan biaya dengan efektif dalam pengendalian waktu dilapangan,sehingga biaya kerja proyek dapat diminimalkan dari rencana awal. Penelitian ini menggunakan metode analisa produktivitas alat berat. Menganalisa pekerjaan semua alat berat yang dipakai sehingga dapat memenuhi target pekerjaan awal.Dari hasil perhitungan untuk mengejar keterlambatan proyek yang tinggal 9 minggu lagi atau 63 hari lagi, dibutuhkan 2 alat berat excavator, dimana 1 excavator dalam 1 hari dapat memproduksi 663,276 m3 dalam waktu 10,09 jam/hari, dan 10 truck untuk menampung produksi dari excavator, dimana 1 unit truck total angkut dalam 1 hari adalah 155,41 m3. Dibutuhkan 5 truck disetiap 1 unit excavator agar dapat mengejar keterlambatan.Dari hasil perhitungan tersebut untuk mengejar keterlambatan dibutuhkan 2 excavator dan 10 dump truck, yang disetiap excavator diberi 5 dump truck dan ada penambahan jam kerja untuk mencapai target awal yang diinginkan. Kata kunci : Produktivitas,Alat berat,Waktu
{"title":"ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PROYEK CUT AND FILL PADA CLUSTER SILVER SAND TAHAP 1 PUNCAK TIDAR MALANG","authors":"Gede Sarya, Rizal Alan Maulana","doi":"10.31602/jk.v5i1.7525","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7525","url":null,"abstract":"Ketepatan jadwal atau keterlambatan pengerjaan proyek sering terjadi karena perencanaan untuk mengendalikan waktu yang kurang efektif dan kurangnya tindakan untuk mengendalikan keadaan yang tidak sesuai jadwal yang mengakibatkan membengkaknya biaya dan menurunnya kualitas kerja proyek. Perlunya perhitungan yang teiliti sehingga dapat mengendalikan waktu dan biaya dengan efektif dalam pengendalian waktu dilapangan,sehingga biaya kerja proyek dapat diminimalkan dari rencana awal. Penelitian ini menggunakan metode analisa produktivitas alat berat. Menganalisa pekerjaan semua alat berat yang dipakai sehingga dapat memenuhi target pekerjaan awal.Dari hasil perhitungan untuk mengejar keterlambatan proyek yang tinggal 9 minggu lagi atau 63 hari lagi, dibutuhkan 2 alat berat excavator, dimana 1 excavator dalam 1 hari dapat memproduksi 663,276 m3 dalam waktu 10,09 jam/hari, dan 10 truck untuk menampung produksi dari excavator, dimana 1 unit truck total angkut dalam 1 hari adalah 155,41 m3. Dibutuhkan 5 truck disetiap 1 unit excavator agar dapat mengejar keterlambatan.Dari hasil perhitungan tersebut untuk mengejar keterlambatan dibutuhkan 2 excavator dan 10 dump truck, yang disetiap excavator diberi 5 dump truck dan ada penambahan jam kerja untuk mencapai target awal yang diinginkan. Kata kunci : Produktivitas,Alat berat,Waktu","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129151581","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan ruang parkir yang harus disediakan dan pola parkir yang tepat pada area parkir kendaraan roda dua pada kantor pusat PT Fuboru Indonesia. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan melakukan observasi di lapangan. Pengambilan data dalam penelitian ini berasal dari data primer yaitu hasil data yang diperoleh secara langsung melalui pengamatan aktifitas yang terjadi di lapangan dan data sekunder yaitu pengkajian studi-studi literatur, penelitian terdahulu dan arsip dokumen yang dimiliki oleh instansi yang berkaitan dengan objek perancangan. Berdasarkan hasil output dari tahapan- tahapan dari pengolahan data keluar masuk kendaraan roda dua di area parkir kantor pusat PT Fuboru Indonesia yaitu terjadi over cavacity sehingga menimbulkan ketidakberaturan pola parkir dan antrian pada saat jam puncak. Dapat disimpulkan bahwa kapasitas lahan parkir eksisting kendaraan roda dua sebesar 210 m2 adalah 80 SRP. Kebutuhan lahan parkir yang harus disediakan sebesar 267.3 m2 dengan kapasitas 99 SRP. Pola parkir yang dipakai yaitu menggunakan sudut 90˚, karena dengan menggunakan sudut 90˚ jumlah kapasitas kendaraan yang dapat ditampung lebih banyak dan sirkulasi kendaraan yang keluar masuk bisa berjalan dengan lancar sehingga tidak menimbulkan kerumunan.Kata Kunci : Karakteristik Parkir, Pola Parkir, Kebutuhan Parkir
{"title":"Analisis Kebutuhan Dan Penataan Ruang Parkir Kendaraan Roda Dua Di Kantor Pusat PT Fuboru Indonesia","authors":"Didik Nasrudin, Herry Widhiarto, Aditya Rizkiardi","doi":"10.31602/jk.v5i1.7546","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7546","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan ruang parkir yang harus disediakan dan pola parkir yang tepat pada area parkir kendaraan roda dua pada kantor pusat PT Fuboru Indonesia. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan melakukan observasi di lapangan. Pengambilan data dalam penelitian ini berasal dari data primer yaitu hasil data yang diperoleh secara langsung melalui pengamatan aktifitas yang terjadi di lapangan dan data sekunder yaitu pengkajian studi-studi literatur, penelitian terdahulu dan arsip dokumen yang dimiliki oleh instansi yang berkaitan dengan objek perancangan. Berdasarkan hasil output dari tahapan- tahapan dari pengolahan data keluar masuk kendaraan roda dua di area parkir kantor pusat PT Fuboru Indonesia yaitu terjadi over cavacity sehingga menimbulkan ketidakberaturan pola parkir dan antrian pada saat jam puncak. Dapat disimpulkan bahwa kapasitas lahan parkir eksisting kendaraan roda dua sebesar 210 m2 adalah 80 SRP. Kebutuhan lahan parkir yang harus disediakan sebesar 267.3 m2 dengan kapasitas 99 SRP. Pola parkir yang dipakai yaitu menggunakan sudut 90˚, karena dengan menggunakan sudut 90˚ jumlah kapasitas kendaraan yang dapat ditampung lebih banyak dan sirkulasi kendaraan yang keluar masuk bisa berjalan dengan lancar sehingga tidak menimbulkan kerumunan.Kata Kunci : Karakteristik Parkir, Pola Parkir, Kebutuhan Parkir","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129989084","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pantai Labu Sawo terletak di Dusun Omo, Desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara. Daerah ini digunakan sebagai permukiman nelayan tradisional dan tempat wisata. Akan tetapi aktivitas masyarakat kini terhambat, disebabkan oleh meningkatnya elevasi muka air laut saat pasang dan gempuran ombak yang menyebabkan kemunduran garis pantai dan kerusakan fasilitas umum. Untuk menanggulangi hal tersebut maka perlu dilakukan pembangunan Revetment. Dalam melakukan perencanaan diperlukan ketersediaan data untuk mendukung proses perencanaan. Data-data yang diperlukan adalah data observasi lapangan, data angin selama 10 tahun, data pasang surut, data topografi dan bathimetri. Berdasarkan hasil analisa, diperoleh perencanaan dimensi Revetment, tinggi bangunan 6.4 m, tebal lapis lindung T1 2.78 m, lebar puncak revetment 2.84 m, Tebal Kaki Bangunan 2.78 m, Lebar Pelindung Kaki 4.578 m, diperoleh Ns3 adalah 11, jadi bangunan revetment aman karena memenuhi syarat Ns3 11 ≤ 300. Kata Kunci : Revetment, Wave, Garis Pantai, Pantai Labu Sawo
{"title":"STUDI PERENCANAAN REVETMENT PADA PANTAI LABU SAWO DESA PENYARING KECAMATAN MOYO UTARA KABUPATEN SUMBAWA","authors":"Rahmat Hidayat, Adi Mawardin, Eti Kurniati","doi":"10.31602/jk.v5i1.7609","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7609","url":null,"abstract":"Pantai Labu Sawo terletak di Dusun Omo, Desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara. Daerah ini digunakan sebagai permukiman nelayan tradisional dan tempat wisata. Akan tetapi aktivitas masyarakat kini terhambat, disebabkan oleh meningkatnya elevasi muka air laut saat pasang dan gempuran ombak yang menyebabkan kemunduran garis pantai dan kerusakan fasilitas umum. Untuk menanggulangi hal tersebut maka perlu dilakukan pembangunan Revetment. Dalam melakukan perencanaan diperlukan ketersediaan data untuk mendukung proses perencanaan. Data-data yang diperlukan adalah data observasi lapangan, data angin selama 10 tahun, data pasang surut, data topografi dan bathimetri. Berdasarkan hasil analisa, diperoleh perencanaan dimensi Revetment, tinggi bangunan 6.4 m, tebal lapis lindung T1 2.78 m, lebar puncak revetment 2.84 m, Tebal Kaki Bangunan 2.78 m, Lebar Pelindung Kaki 4.578 m, diperoleh Ns3 adalah 11, jadi bangunan revetment aman karena memenuhi syarat Ns3 11 ≤ 300. Kata Kunci : Revetment, Wave, Garis Pantai, Pantai Labu Sawo","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"28 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121068621","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Paving blok dikenal juga dengan sebutan bata beton (concrete blok) atau cone blok merupakan produk bahan bangunan terbuat dari campuran semen Portland, agregat dan air dengan bahan tambah lainnya yang tidak mengurangi mutu paving blok tersebut Paving blok biasanya digunakan sebagai salah satu alternatif penutup atau perkerasaan permukaan jalan, selain itu paving blok sangat luas penggunaanya untuk berbagai keperluan, mulai dari keperluan yang sederhana sampai penggunaan yang memerlukan spesifikasi khusus. Umumnya paving blok digunakan sebagai bahan pengeras jalan, yang pemasangannya mudah dan harganya pun murah.Penggunaan limbah plastik sebagai bahan utama pembuatan paving blok berfungsi sebagai salah satu bentuk untuk mengurangi timbunan sampah plastik. Dengan demikian, penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan utama pembuatan paving blok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan limbah plastik sebagai bahan dalam pembuatan Paving Blok terhadap mutu Paving Blok yang dihasilkan . Pada penelitian ini menggunakan acuan SNI-03-0691-1996, pembuatan benda uji silinder dengan 12 benda uji dengan 4 variasi dengan 1 variasi 3 benda uji, setelah itu melakukan perawatan selama 14 hari dan dilanjutkan dengan pengujian kuat tekan pada paving blok. Pengaruh penambahan plastik pada variasi 0% (paving normal) kuat tekan yang diperoleh adalah 11,97 MPa; pada variasi 5%,10%, dan 15% mengalami peningkatan dan kuat tekan yang diperoleh adalah 12,26 MPa; 13,01 MPa; dan 16,59 Mpa. Dari hasil uji kuat tekan yang dilakukan didapatkan nilai kuat tekan maksimum dari semua variasi adalah divariasi 15% hal ini disesbabkan karena pengaruh penambahan variasi pelastik bekerja dengan baik. Kata Kunci : Paving Blok, Plastik PET, Kuat Tekan
{"title":"PEMANFAATAN CACAHAN LIMBAH PLASTIK DALAM PEMBUATAN CAMPURAN PAVING BLOK","authors":"Hermansyah Hermansyah, Seli Marselina","doi":"10.31602/jk.v5i1.7393","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7393","url":null,"abstract":"Paving blok dikenal juga dengan sebutan bata beton (concrete blok) atau cone blok merupakan produk bahan bangunan terbuat dari campuran semen Portland, agregat dan air dengan bahan tambah lainnya yang tidak mengurangi mutu paving blok tersebut Paving blok biasanya digunakan sebagai salah satu alternatif penutup atau perkerasaan permukaan jalan, selain itu paving blok sangat luas penggunaanya untuk berbagai keperluan, mulai dari keperluan yang sederhana sampai penggunaan yang memerlukan spesifikasi khusus. Umumnya paving blok digunakan sebagai bahan pengeras jalan, yang pemasangannya mudah dan harganya pun murah.Penggunaan limbah plastik sebagai bahan utama pembuatan paving blok berfungsi sebagai salah satu bentuk untuk mengurangi timbunan sampah plastik. Dengan demikian, penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan utama pembuatan paving blok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan limbah plastik sebagai bahan dalam pembuatan Paving Blok terhadap mutu Paving Blok yang dihasilkan . Pada penelitian ini menggunakan acuan SNI-03-0691-1996, pembuatan benda uji silinder dengan 12 benda uji dengan 4 variasi dengan 1 variasi 3 benda uji, setelah itu melakukan perawatan selama 14 hari dan dilanjutkan dengan pengujian kuat tekan pada paving blok. Pengaruh penambahan plastik pada variasi 0% (paving normal) kuat tekan yang diperoleh adalah 11,97 MPa; pada variasi 5%,10%, dan 15% mengalami peningkatan dan kuat tekan yang diperoleh adalah 12,26 MPa; 13,01 MPa; dan 16,59 Mpa. Dari hasil uji kuat tekan yang dilakukan didapatkan nilai kuat tekan maksimum dari semua variasi adalah divariasi 15% hal ini disesbabkan karena pengaruh penambahan variasi pelastik bekerja dengan baik. Kata Kunci : Paving Blok, Plastik PET, Kuat Tekan","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116488428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jalan raya bypass Pandaan yaitu penghubung jalan Pandaan – Malang merupakan poros lalu lintas utama yang biasa dilewati oleh kendaraan bermuatan lebih dan termasuk tipe jalan Nasional. Banyaknya kendaraan in membuat jalan menjadi semakin padat hingga membuat sebagian jalur disepanjang jalan mengalami kerusakan akibat dari beban roda kendaraan berat yang terjadi berulang ulang, air hujan dan bisa juga karena perencanaan yang dapat menyebabkan kecelakaan. Kerusakan jalan ini berupa distorsi, retak dan cacat permukaan. Untuk itu diperlukan analisis faktor penyebab kerusakan jalan agar didapatkan sebuah solusi untuk kenyamanan pengguna jalan. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis kerusakan jalan yang terjadi, juga menganalisis kondisi perkerasan lentur dan tingkat kerusakan yang telah terjadi menggunakan metode PCI. Sehingga dapat diketahui solusi perbaikan kerusakan jalan bypass Pandaan. Berdasarkan hasil survei kerusakan yang terjadi dengan luasan total semua kerusakan yaitu 7221,29 m2 dengan persentase 100% dari hasil analisis menggunakan metode PCI didapatkan nilai rata – rata sebesar 45,96 dengan kategori sedang, dan kondisi perkerasan yang paling jelek dengan nilai PCI sebesar 4 yaitu kategori gagal.Kata kunci: Kerusakan Jalan, PCI, Perkerasan Lentur
{"title":"ANALISIS KERUSAKAN JALAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) JL. RAYA BYPASS PANDAAN, PANDAAN - MALANG, JAWA TIMURANALISIS KERUSAKAN JALAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) JL. RAYA BYPASS PANDAAN, PANDAAN - MALANG, JAWA TIMUR","authors":"Edo Septianto Putra, Hanie Teki Tjendani","doi":"10.31602/jk.v5i1.7564","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7564","url":null,"abstract":"Jalan raya bypass Pandaan yaitu penghubung jalan Pandaan – Malang merupakan poros lalu lintas utama yang biasa dilewati oleh kendaraan bermuatan lebih dan termasuk tipe jalan Nasional. Banyaknya kendaraan in membuat jalan menjadi semakin padat hingga membuat sebagian jalur disepanjang jalan mengalami kerusakan akibat dari beban roda kendaraan berat yang terjadi berulang ulang, air hujan dan bisa juga karena perencanaan yang dapat menyebabkan kecelakaan. Kerusakan jalan ini berupa distorsi, retak dan cacat permukaan. Untuk itu diperlukan analisis faktor penyebab kerusakan jalan agar didapatkan sebuah solusi untuk kenyamanan pengguna jalan. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis kerusakan jalan yang terjadi, juga menganalisis kondisi perkerasan lentur dan tingkat kerusakan yang telah terjadi menggunakan metode PCI. Sehingga dapat diketahui solusi perbaikan kerusakan jalan bypass Pandaan. Berdasarkan hasil survei kerusakan yang terjadi dengan luasan total semua kerusakan yaitu 7221,29 m2 dengan persentase 100% dari hasil analisis menggunakan metode PCI didapatkan nilai rata – rata sebesar 45,96 dengan kategori sedang, dan kondisi perkerasan yang paling jelek dengan nilai PCI sebesar 4 yaitu kategori gagal.Kata kunci: Kerusakan Jalan, PCI, Perkerasan Lentur","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128276285","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana, harus memperhatikan kesesuaian dari spesifikasi teknis agar bangunan yang dibuat lebih aman dan kuat sehingga benar-benar dapat dimanfaatkan lebih lama. Salah satu hal penting yang perlu mendapat perhatian dari keseluruhan proses pelaksanaan pembangunan ini adalah hasil yang dicapai atau bangunan yang terwujud harus berkualitas baik, berfungsi sesuai umur rencana bangunan dan dipelihara secara bersama-sama oleh warga masyarakat pemakai sehingga terjadi kesinambungan manfaat dan lestari. Studi penelitian ini bertujuan agar terealisasinya pelaksanaan program pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana khususnya pendidikan, baik output maupun outcome kegiatan sesuai dengan standar dan kriteria pelaksanaan program, azas dan standar kriteria teknis, tertib administrasi dan tercapainya sasaran program. Saat ini di Provinsi Kalimanta Timur melaksanakan 4 pembangunan yaitu rehabilitasi dan renovasi sarana dan prasarana sekolah Kab. Mahakam Ulu dengan progres fisik 30,30%, pembangunan gedung akutansi, teknik informasi, teknik sipil Politeknik Negeri Samarinda dengan progres 87,45%, pembangunan gedung perkuliahan terpadu, workshop terpadu Politeknik Negeri Balikpapan dengan progres fisik 80,90%, sedangkan untuk rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana sekolah Kab. Berau belum terealisasi.Kata kunci : pembangunan, sapras, pendidikan
{"title":"STUDI PENGENDALIAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SAPRAS DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR","authors":"Susana Florence","doi":"10.31602/jk.v5i1.7269","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7269","url":null,"abstract":"Pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana, harus memperhatikan kesesuaian dari spesifikasi teknis agar bangunan yang dibuat lebih aman dan kuat sehingga benar-benar dapat dimanfaatkan lebih lama. Salah satu hal penting yang perlu mendapat perhatian dari keseluruhan proses pelaksanaan pembangunan ini adalah hasil yang dicapai atau bangunan yang terwujud harus berkualitas baik, berfungsi sesuai umur rencana bangunan dan dipelihara secara bersama-sama oleh warga masyarakat pemakai sehingga terjadi kesinambungan manfaat dan lestari. Studi penelitian ini bertujuan agar terealisasinya pelaksanaan program pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana khususnya pendidikan, baik output maupun outcome kegiatan sesuai dengan standar dan kriteria pelaksanaan program, azas dan standar kriteria teknis, tertib administrasi dan tercapainya sasaran program. Saat ini di Provinsi Kalimanta Timur melaksanakan 4 pembangunan yaitu rehabilitasi dan renovasi sarana dan prasarana sekolah Kab. Mahakam Ulu dengan progres fisik 30,30%, pembangunan gedung akutansi, teknik informasi, teknik sipil Politeknik Negeri Samarinda dengan progres 87,45%, pembangunan gedung perkuliahan terpadu, workshop terpadu Politeknik Negeri Balikpapan dengan progres fisik 80,90%, sedangkan untuk rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana sekolah Kab. Berau belum terealisasi.Kata kunci : pembangunan, sapras, pendidikan","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"2016 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121663502","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tanah gambut sering menimbulkan masalah pada bangunan-bangunan yang ada diatasnya, salah satu alternative yang digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah ialah dengan stabilisasi. Stabilisasi merupakan usaha dalam memperbaiki sifat fisik dan mekanik tanah, yaitu dengan penambahan zar adiktif berupa kapur dan abu sekam padi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai kuat tekan dan kuat geser tanah gambut sebelum dan sesudah distabilisasi menggunakan kapur dan abu sekam padi serta pengaruh variasi waktu pemeraman terhadap nilai kuat tekan dan kuat geser. Penambahan kapur 10%, dan abu sekam padi 5%, 10%, 15%, dengan waktu pemeraman 0 hari, 4 hari, dan 7 hari. Tanah diambil dari Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan. Nilai kuat tekan bebas tertinggi terjadi pada campuran kapur 10% + abu sekam padi 15% dan waktu pemeraman 7 hari dengan nilai didapat sebesar 1,793 kg/cm2 titik1 , 1,983 kg/cm2 titik 2, dan untuk kuat geser nilai kohesi tertinggi teradi pada kadar campuran kapur 10% + sekam 15% dengan waktu pemeraman 7 hari sebesar 0,38 titik1, 0,35 titik 2, dan nilai sudut geser 60,5 titik 1, 60 titik 2. Kata kunci : Kuat Tekan, Kuat Geser, Tanah Gambut
泥炭地经常给上层建筑带来问题,用来改善土壤质量的替代方法之一就是稳定土壤。稳定是为了改善土壤的物理和机械特性,也就是土壤中加入了大量的白垩和米糠的灰烬。本研究的目的是确定在使用白垩和米糠灰以及保护时间变化对强键和强剪切值的影响之前和之后,泥炭地的强大挤压和强度滑动的强度。加入10%的白垩,加入5% 10% 15%的米糠灰,保证0天4天7天的保存。土地来自加里曼丹南部吉隆坡的巴里托区。强大的价值按最高自由发生混合石灰+ 10% 15%稻壳灰和pemeraman七天的时间获得价值高达1,793 kg / cm2 titik1, 1,983 kg / cm2点两杯,不测滑动强大凝聚力价值最高的水平随着时间的推移,糠混合石灰10% + 15% pemeraman 7天为0.38 titik1滑动,0,35点两杯,价值角度60,5 1,60点2点。关键词:用力按压,用力滑动,泥炭地
{"title":"Pengaruh Penambahan Campuran Kapur Dan Abu Sekam Padi Pada Stabilisasi Tanah Gambut Terhadap Nilai Kuat Tekan Dan Kuat Geser (Studi Kasus: Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan)","authors":"Benny Syaputra, Akhmad Gazali, Eka Purnamasari","doi":"10.31602/jk.v5i1.7232","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7232","url":null,"abstract":"Tanah gambut sering menimbulkan masalah pada bangunan-bangunan yang ada diatasnya, salah satu alternative yang digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah ialah dengan stabilisasi. Stabilisasi merupakan usaha dalam memperbaiki sifat fisik dan mekanik tanah, yaitu dengan penambahan zar adiktif berupa kapur dan abu sekam padi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai kuat tekan dan kuat geser tanah gambut sebelum dan sesudah distabilisasi menggunakan kapur dan abu sekam padi serta pengaruh variasi waktu pemeraman terhadap nilai kuat tekan dan kuat geser. Penambahan kapur 10%, dan abu sekam padi 5%, 10%, 15%, dengan waktu pemeraman 0 hari, 4 hari, dan 7 hari. Tanah diambil dari Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan. Nilai kuat tekan bebas tertinggi terjadi pada campuran kapur 10% + abu sekam padi 15% dan waktu pemeraman 7 hari dengan nilai didapat sebesar 1,793 kg/cm2 titik1 , 1,983 kg/cm2 titik 2, dan untuk kuat geser nilai kohesi tertinggi teradi pada kadar campuran kapur 10% + sekam 15% dengan waktu pemeraman 7 hari sebesar 0,38 titik1, 0,35 titik 2, dan nilai sudut geser 60,5 titik 1, 60 titik 2. Kata kunci : Kuat Tekan, Kuat Geser, Tanah Gambut","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133585339","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Analisis daya dukung fondasi untuk lonsoran yang dimaksudkan adalah fondasi yang sesuai berdasarkan kedalaman lapisan tanah keras pendukung fondasi. Berdasarkan penentuan jenis fondasi, maka fondasi yang dimaksud adalah fondasi tiang bor, dimana tinjauannya berdasarkan keruntuhan geser tanah berdasarkan data N-SPT. Untuk fondasi tiang, dalam perencanaan ini digunakan type fondasi tiang bor. Fondasi tiang bor digunakan sebagai alternatif pada wilayah yang tidak memungkinkan untuk pemacangan, karena perbedaan kedalaman lapisan tanah keras,metode analisis yang digunakan menyesuaikan dengan data pengujian serta korelasi parameter tanah yang dapat dilakukan dari beberapa pengujian terdahulu seperti yang telah dijelaskan di atas. Adapun metode analisis dan perhitungan daya dukung fondasi selengkapnya disajikan pada sub bab ini. Dari ke 5 titik sondir yang dilakukan pada kedalaman kisaran 6 m terdapat nilai tahanan konus (qc) 224 –234 kg/cm2 . Hal ini menunjukkan memenuhi kriteria parameter untuk daya dukung tanah keras atau end bearing. Hasil penyelidikan tanah dengan CPT pada kedalaman sampai dengan 1,00 m dari atas permukaan tanah memberikan nilai tahanan konus (qc) berkisar antara 11,00 kg/cm2 dan semakin bertambah hingga mencapai nilai234,00 kg/cm2 pada kedalaman di bawah 6,00 m dari permukaan tanah. Nilai perlawanan geser (fs) mengalami peningkatan yang relatif signifikan pada kedalaman dibawah 5,00 m dari permukaan tanah. Nilai rasio gesek (Rf) cenderung untuk berubah pada tiap – tiap kedalaman. Penanganan Longsoran Tipe Pondasi untuk longsoran yang tepat DPT tiang bor = 8 meter dengan diameter 40 cm ,untuk pondasi pagar tiang bor = 6 meter diameter 30 cm , dan gedung untuk berlantai 3 tiang bore =12 meter diameter 60 cm, Estimate Engineering dan typical desain. Diperlunakan saluran drainase type U ditch/DS1 untuk proteksi scouring/gerusan, Estimate Engineering dan typical desain. Kata Kunci : Longsoran ; Debris; Retaining Wall ; Kohesi; Kontur
{"title":"ANALISIS LONGSORAN JALAN PATTIMURA SAMARINDA","authors":"Maraden Panjaitan","doi":"10.31602/jk.v5i1.7397","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7397","url":null,"abstract":"Analisis daya dukung fondasi untuk lonsoran yang dimaksudkan adalah fondasi yang sesuai berdasarkan kedalaman lapisan tanah keras pendukung fondasi. Berdasarkan penentuan jenis fondasi, maka fondasi yang dimaksud adalah fondasi tiang bor, dimana tinjauannya berdasarkan keruntuhan geser tanah berdasarkan data N-SPT. Untuk fondasi tiang, dalam perencanaan ini digunakan type fondasi tiang bor. Fondasi tiang bor digunakan sebagai alternatif pada wilayah yang tidak memungkinkan untuk pemacangan, karena perbedaan kedalaman lapisan tanah keras,metode analisis yang digunakan menyesuaikan dengan data pengujian serta korelasi parameter tanah yang dapat dilakukan dari beberapa pengujian terdahulu seperti yang telah dijelaskan di atas. Adapun metode analisis dan perhitungan daya dukung fondasi selengkapnya disajikan pada sub bab ini. Dari ke 5 titik sondir yang dilakukan pada kedalaman kisaran 6 m terdapat nilai tahanan konus (qc) 224 –234 kg/cm2 . Hal ini menunjukkan memenuhi kriteria parameter untuk daya dukung tanah keras atau end bearing. Hasil penyelidikan tanah dengan CPT pada kedalaman sampai dengan 1,00 m dari atas permukaan tanah memberikan nilai tahanan konus (qc) berkisar antara 11,00 kg/cm2 dan semakin bertambah hingga mencapai nilai234,00 kg/cm2 pada kedalaman di bawah 6,00 m dari permukaan tanah. Nilai perlawanan geser (fs) mengalami peningkatan yang relatif signifikan pada kedalaman dibawah 5,00 m dari permukaan tanah. Nilai rasio gesek (Rf) cenderung untuk berubah pada tiap – tiap kedalaman. Penanganan Longsoran Tipe Pondasi untuk longsoran yang tepat DPT tiang bor = 8 meter dengan diameter 40 cm ,untuk pondasi pagar tiang bor = 6 meter diameter 30 cm , dan gedung untuk berlantai 3 tiang bore =12 meter diameter 60 cm, Estimate Engineering dan typical desain. Diperlunakan saluran drainase type U ditch/DS1 untuk proteksi scouring/gerusan, Estimate Engineering dan typical desain. Kata Kunci : Longsoran ; Debris; Retaining Wall ; Kohesi; Kontur","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130536571","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kesulitan pengujian paving-block sesuai SNI 03-0691-1996 yang merujuk kepada SNI 03-0348-1989 disebabkan karena dibutuhkannya proses yang relatif tidak mudah dimana konsumen diminta membawa benda uji kubus dari material paving-block di pabrik atau harus membuat benda uji kubus dari potongan sampel paving-block yang akan diuji di Laboratorium. Hal ini karena adanya perbedaan bentuk benda uji standar untuk uji tekan terhadap bentuk paving-block. Untuk mengatasi kesulitan tersebut maka pada penelitian ini dikaji besaran faktor konversi (FK) bentuk benda uji kubus terhadap paving-block. Dilakukan analisa FK yaitu perbandingan hasil pengujian tekan benda uji kubus 15x15x15 cm yang dibuat di pabrik paving-block di Tangerang Selatan, terhadap kuat tekan langsung produk paving-block nya yang berukuran 20x10x8 cm dan 20x10x10 cm. Pengujian tekan dilakukan sesuai standar ASTM C39. Dari hasil penelitian terhadap 90 benda uji, diperoleh FK untuk paving-block 20x10 cm dengan ketebalan 8 dan 10 cm yaitu 0,79 dan 1,87 pada sampel umur 28 hari. Kekuatan paving-block adalah hasil pengujian tekan langsung paving-block dikalikan dengan FK. Dengan nilai FK hasil penelitian ini, maka pengujian paving-block dapat menjadi lebih simpel dan cepat yaitu dengan cara penekanan langsung paving-block serta memberi hasil kuat tekan yang akurat karena dilakukan sesuai SNI. Kata Kunci :paving-block, kuat tekan, pengujian tekan langsung, faktor konversi
{"title":"PENGUJIAN LANGSUNG KUAT TEKAN PAVING-BLOCK DENGAN FAKTOR KONVERSI","authors":"Rachmi Yanita, Tedy Yudistira, Padli Irawan","doi":"10.31602/jk.v5i1.7225","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7225","url":null,"abstract":"Kesulitan pengujian paving-block sesuai SNI 03-0691-1996 yang merujuk kepada SNI 03-0348-1989 disebabkan karena dibutuhkannya proses yang relatif tidak mudah dimana konsumen diminta membawa benda uji kubus dari material paving-block di pabrik atau harus membuat benda uji kubus dari potongan sampel paving-block yang akan diuji di Laboratorium. Hal ini karena adanya perbedaan bentuk benda uji standar untuk uji tekan terhadap bentuk paving-block. Untuk mengatasi kesulitan tersebut maka pada penelitian ini dikaji besaran faktor konversi (FK) bentuk benda uji kubus terhadap paving-block. Dilakukan analisa FK yaitu perbandingan hasil pengujian tekan benda uji kubus 15x15x15 cm yang dibuat di pabrik paving-block di Tangerang Selatan, terhadap kuat tekan langsung produk paving-block nya yang berukuran 20x10x8 cm dan 20x10x10 cm. Pengujian tekan dilakukan sesuai standar ASTM C39. Dari hasil penelitian terhadap 90 benda uji, diperoleh FK untuk paving-block 20x10 cm dengan ketebalan 8 dan 10 cm yaitu 0,79 dan 1,87 pada sampel umur 28 hari. Kekuatan paving-block adalah hasil pengujian tekan langsung paving-block dikalikan dengan FK. Dengan nilai FK hasil penelitian ini, maka pengujian paving-block dapat menjadi lebih simpel dan cepat yaitu dengan cara penekanan langsung paving-block serta memberi hasil kuat tekan yang akurat karena dilakukan sesuai SNI. Kata Kunci :paving-block, kuat tekan, pengujian tekan langsung, faktor konversi","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131947523","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}