Penggunaan Alat Pelindung Diri pada pekerja masih sering di abaikan oleh para pekerja konstruksi di indonesia, meskipun peraturan mewajibkan Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3) merupakan syarat wajib berjalanya suatu proyek konsrtruksi. Namun kenyataannya masih banyak pihak kontraktor yang mengabaikan pentingnya Kesehatan dan Keselamtan Kerja (K3) dalam suatu proyek pembangunan.Metode analisis data hasil kuisioner yang digunakan pada penelitian ini menggunakan software SPSS. penelitian ini memiliki tujua untuk menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan pekerja dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat bekerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Untuk dapat mengetahui nilai faktor tersebut nantinya akan di sebar angket kuisioner kepada pekerja di proyek pembangunan Kampus II UIN Sunan Ampel Surabaya. Data yang diperoleh Selanjutnya diolah menggunakan software SPSS. Hasil pengelolahan data diperoleh nilai t hitung dengan persentase nilai faktor pada 3 variabel yang di uji yaitu variabel sikap pekerja sebesar 38,59%, variabel perilaku pekerja sebesar 36,91% dan variabel penyelenggaraan SMK3 sebesar 24,5%, dengan faktor sikap paling berpengaruh sebesar 38,59%. Dengan tingkat signifikansi dan pengaruh faktor sebesar 77,8% dan signifikan dengan nilai signifikansi kurang dari 0.05. Pada penelitian ini variabel bebas berkontribusi sebesar 77,8% pada pekerja di proyek pembangunan kampus II UINSA dan sisanya 22,2% yang tidak di jelaskan pada penelitian ini.Kata kunci : Alat Pelindung Diri, Software SPSS, Kecelakaan Kerja.
{"title":"ANALISIS FAKTOR KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI UNTUK PENCEGAHAN KECELAKAAN AKIBAT KERJA DI PROYEK PEMBANGUNAN KAMPUS II UIN SUNAN AMPEL SURABAYA","authors":"Aditya Yudhistira, Wateno Oetomo, Michella Beatrix","doi":"10.31602/jk.v5i1.7548","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7548","url":null,"abstract":"Penggunaan Alat Pelindung Diri pada pekerja masih sering di abaikan oleh para pekerja konstruksi di indonesia, meskipun peraturan mewajibkan Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3) merupakan syarat wajib berjalanya suatu proyek konsrtruksi. Namun kenyataannya masih banyak pihak kontraktor yang mengabaikan pentingnya Kesehatan dan Keselamtan Kerja (K3) dalam suatu proyek pembangunan.Metode analisis data hasil kuisioner yang digunakan pada penelitian ini menggunakan software SPSS. penelitian ini memiliki tujua untuk menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan pekerja dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat bekerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Untuk dapat mengetahui nilai faktor tersebut nantinya akan di sebar angket kuisioner kepada pekerja di proyek pembangunan Kampus II UIN Sunan Ampel Surabaya. Data yang diperoleh Selanjutnya diolah menggunakan software SPSS. Hasil pengelolahan data diperoleh nilai t hitung dengan persentase nilai faktor pada 3 variabel yang di uji yaitu variabel sikap pekerja sebesar 38,59%, variabel perilaku pekerja sebesar 36,91% dan variabel penyelenggaraan SMK3 sebesar 24,5%, dengan faktor sikap paling berpengaruh sebesar 38,59%. Dengan tingkat signifikansi dan pengaruh faktor sebesar 77,8% dan signifikan dengan nilai signifikansi kurang dari 0.05. Pada penelitian ini variabel bebas berkontribusi sebesar 77,8% pada pekerja di proyek pembangunan kampus II UINSA dan sisanya 22,2% yang tidak di jelaskan pada penelitian ini.Kata kunci : Alat Pelindung Diri, Software SPSS, Kecelakaan Kerja. ","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116056028","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Andi Hendrawan, L. Fatmawati, Nurani Hartatik, Siti Sekar Gondoarum, S. Fajar
Jalan raya adalah prasarana transportasi yang meliputi seluruh bagian jalan, termasuk fasilitas penunjang dan kendaraan, yang terletak di atas tanah dan di bawah permukaan tanah. Kerusakan jalan pada perkerasan lunak sangat umum yang disebaban oleh banyak faktor. Dari beban kendaraan yang melebihi rencana dan daya dukung tanah. Dalam studi ini dilakukan di Jl. Raya Gresik – Lamongan panjang jalan 4 km dan lebar 7 m. Dalam menganalisa kerusakan jalan ini menggunakan metode PCI (Pavement Condtion Index) dengan maksud untuk mencari nilai kerusakan yang terjadi di Jl. Raya Gresik – Lamongan dan melakukan pemilihan aternatif penanganannya untuk memperbaiki kerusakan serta merencakan anggaran biaya untuk perbaikan. Hasil penelitian ini memperoleh nilai rata-rata PCI 35,03 yang berkategorikan keadaan buruk dengan alternatif penaganan pemeliharaan rehabilitasi atau lapis tambahan (overlay) dan merencanakan anggaran biaya untuk perbaikan overlay yang memperoleh biaya sebesar Rp. 10.334.242.000,-. Kata Kunci : Kerusakan Jalan, Penanganan Jalan, PCI, RAB
{"title":"ANALISIS KERUSAKAN JALAN BERSERTA PENANGANANNYA DAN RAB PADA JL. RAYA GRESIK - LAMONGAN, JAWA TIMUR","authors":"Andi Hendrawan, L. Fatmawati, Nurani Hartatik, Siti Sekar Gondoarum, S. Fajar","doi":"10.31602/jk.v5i1.7604","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7604","url":null,"abstract":"Jalan raya adalah prasarana transportasi yang meliputi seluruh bagian jalan, termasuk fasilitas penunjang dan kendaraan, yang terletak di atas tanah dan di bawah permukaan tanah. Kerusakan jalan pada perkerasan lunak sangat umum yang disebaban oleh banyak faktor. Dari beban kendaraan yang melebihi rencana dan daya dukung tanah. Dalam studi ini dilakukan di Jl. Raya Gresik – Lamongan panjang jalan 4 km dan lebar 7 m. Dalam menganalisa kerusakan jalan ini menggunakan metode PCI (Pavement Condtion Index) dengan maksud untuk mencari nilai kerusakan yang terjadi di Jl. Raya Gresik – Lamongan dan melakukan pemilihan aternatif penanganannya untuk memperbaiki kerusakan serta merencakan anggaran biaya untuk perbaikan. Hasil penelitian ini memperoleh nilai rata-rata PCI 35,03 yang berkategorikan keadaan buruk dengan alternatif penaganan pemeliharaan rehabilitasi atau lapis tambahan (overlay) dan merencanakan anggaran biaya untuk perbaikan overlay yang memperoleh biaya sebesar Rp. 10.334.242.000,-. Kata Kunci : Kerusakan Jalan, Penanganan Jalan, PCI, RAB","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123726161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Suatu peristiwa kecelakaan lalu lintas sangat beragam baik dari proses kejadiannya maupun faktor penyebabnya. Diperlukan adanya pola yang dapat menggambarkan karakteristik proses kejadian suatu kecelakaan lalu lintas, supaya dapat dirumuskan upaya penanggulangannya. Banyaknya kejadian kecelakaan yang terjadi pada ruas jalan Widang/Bedahan – Batas Kota Lamongan mengakibatkan banyak kerugian, baik kerugian materil dan non material bagi para pengendara. Dengan dasar ini dilakukan analisis kecelakaan sehingga dapat diketahui daerah rawan kecelakaan dan mencari solusi penyelesaian yang tepat untuk meminimalisasi kecelakaan yang sering terjadi pada ruas jalan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Deskriptif yaitu analisis untuk menggambarkan keadaan data secara umum, Meliputi beberapa hal, yakni distribusi frekuensi, pengukuran tedensi pusat, dan pengukuran variabilitas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode UCL pada segmen jalan dimana nilai EAN > UCL rawan terjadi kecelakaan. Dari hasil analisis didapatkan daerah rawan kecelakaan yaitu pada ruas jalan Deket terdapat 3 titik rawan kecelakaan yaitu Kelurahan Pandanpancur, Kelurahan Rejosari, Kelurahan Deketkulon. Untuk ruas jalan Sukodadi terdapat 2 titik rawan kecelakaan yaitu kelurahan Surabayan dan Kelurahan Sukodadi, Untuk ruas jalan Babat terdapat 5 titik rawan kecelakaan yaitu Kelurahan Kebalandono, Kelurahan Gembong, Kelurahan Kebalanpelang, Kelurahan Plaosan, Kelurahan Bedahan. Kata Kunci: Lokasi Rawan Kecelakaan, Widang/Bedahan-Kota Lamongan
{"title":"Analisis Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Widang/Bedahan – Batas Kota Lamongan Dengan Metode Pd T-09-2004-B","authors":"M. Ma’shum, Hary Moetriono","doi":"10.31602/jk.v5i1.7523","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7523","url":null,"abstract":"Suatu peristiwa kecelakaan lalu lintas sangat beragam baik dari proses kejadiannya maupun faktor penyebabnya. Diperlukan adanya pola yang dapat menggambarkan karakteristik proses kejadian suatu kecelakaan lalu lintas, supaya dapat dirumuskan upaya penanggulangannya. Banyaknya kejadian kecelakaan yang terjadi pada ruas jalan Widang/Bedahan – Batas Kota Lamongan mengakibatkan banyak kerugian, baik kerugian materil dan non material bagi para pengendara. Dengan dasar ini dilakukan analisis kecelakaan sehingga dapat diketahui daerah rawan kecelakaan dan mencari solusi penyelesaian yang tepat untuk meminimalisasi kecelakaan yang sering terjadi pada ruas jalan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Deskriptif yaitu analisis untuk menggambarkan keadaan data secara umum, Meliputi beberapa hal, yakni distribusi frekuensi, pengukuran tedensi pusat, dan pengukuran variabilitas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode UCL pada segmen jalan dimana nilai EAN > UCL rawan terjadi kecelakaan. Dari hasil analisis didapatkan daerah rawan kecelakaan yaitu pada ruas jalan Deket terdapat 3 titik rawan kecelakaan yaitu Kelurahan Pandanpancur, Kelurahan Rejosari, Kelurahan Deketkulon. Untuk ruas jalan Sukodadi terdapat 2 titik rawan kecelakaan yaitu kelurahan Surabayan dan Kelurahan Sukodadi, Untuk ruas jalan Babat terdapat 5 titik rawan kecelakaan yaitu Kelurahan Kebalandono, Kelurahan Gembong, Kelurahan Kebalanpelang, Kelurahan Plaosan, Kelurahan Bedahan. Kata Kunci: Lokasi Rawan Kecelakaan, Widang/Bedahan-Kota Lamongan","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"107 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122689178","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ZoSS diterapkan untuk melindungi pejalan kaki khususnya anak sekolah dari bahaya kecelakaan lalu lintas akibat kendaraan yang melaju melebihi batas normal yang disebabkan oleh kelalaian manusia dalam pengoperasian kendaraannya. Tujuannya adalah untuk menganalisis kondisi lalu lintas di zona aman sekolah (ZoSS). Peneliti menggunakan metode analisis survei untuk pengumpulan dan pengolahan data menggunakan metode kuantitatif berdasarkan data statistik. Volume lalu lintas penduduk selama 6 hari kerja. Hasil survei kecepatan dan volume lalu lintas meliputi kecepatan sesaat kendaraan yang melewati ZoSS yang diukur dengan speed gun, populasi survei adalah semua kendaraan yang melintas di jalan sekolah, dan ukuran sampel minimal 30 kendaraan. Metode pemilihan sampel adalah simple random sampling. Analisis data menggunakan statistik Z-test. Pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi langsung ke lokasi penelitian. Kecepatan yang diamati dalam penelitian ini adalah kecepatan lokal. Kesimpulannya adalah keadaan volume puncak tertinggi KM. 12 Kabupaten Maros pada pukul 07.56-08.00 WITA selama 42.75 SMP/5 menit, waktu kedatangan dan volume puncak tertinggi untuk trayek pada pukul 02.06-12.10 WITA pada 40.9 SMP/5 menit untuk waktu pulang. Hasil pengolahan data didapatkan volume lalu lintas di Jalan Poros Kabupaten Maros tidak melebihi kapasitas, hal ini menunjukkan volume lalu lintas masih stabil.Kata Kunci: volume, lalu lintas, ZoSS, stabil
{"title":"ANALISIS FASILITAS BERLALU LINTAS PADA ZOSS DI KABUPATEN MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN (TRAFFIC FACILITY ANALYSIS ON ZOSS IN MAROS REGENCY SOUTH SULAWESI PROVINCE)","authors":"A. Azis","doi":"10.31602/jk.v5i1.7391","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7391","url":null,"abstract":"ZoSS diterapkan untuk melindungi pejalan kaki khususnya anak sekolah dari bahaya kecelakaan lalu lintas akibat kendaraan yang melaju melebihi batas normal yang disebabkan oleh kelalaian manusia dalam pengoperasian kendaraannya. Tujuannya adalah untuk menganalisis kondisi lalu lintas di zona aman sekolah (ZoSS). Peneliti menggunakan metode analisis survei untuk pengumpulan dan pengolahan data menggunakan metode kuantitatif berdasarkan data statistik. Volume lalu lintas penduduk selama 6 hari kerja. Hasil survei kecepatan dan volume lalu lintas meliputi kecepatan sesaat kendaraan yang melewati ZoSS yang diukur dengan speed gun, populasi survei adalah semua kendaraan yang melintas di jalan sekolah, dan ukuran sampel minimal 30 kendaraan. Metode pemilihan sampel adalah simple random sampling. Analisis data menggunakan statistik Z-test. Pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi langsung ke lokasi penelitian. Kecepatan yang diamati dalam penelitian ini adalah kecepatan lokal. Kesimpulannya adalah keadaan volume puncak tertinggi KM. 12 Kabupaten Maros pada pukul 07.56-08.00 WITA selama 42.75 SMP/5 menit, waktu kedatangan dan volume puncak tertinggi untuk trayek pada pukul 02.06-12.10 WITA pada 40.9 SMP/5 menit untuk waktu pulang. Hasil pengolahan data didapatkan volume lalu lintas di Jalan Poros Kabupaten Maros tidak melebihi kapasitas, hal ini menunjukkan volume lalu lintas masih stabil.Kata Kunci: volume, lalu lintas, ZoSS, stabil","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121222109","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penyelesaian proyek Myze Hotel Sumenep dapat terlambat karena perubahan spesifikasi tiang pancang dan terhambatnya pengadaan tiang pancang. Jaringan kerja yang efektif dan efisien serta percepatan kegiatan dibutuhkan untuk mengantisipasi keterlambatan penyelesaian proyek. Penelitian ini menggunakan metode Critical Path Method dengan menggunakan software Microsoft Project 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kegiatan pada jalur kritis proyek, menghitung biaya kegiatan pada jalur kritis proyek, menghitung durasi percepatan penyelesaian proyek. Kegiatan yang terdapat pada jalur kritis proyek adalah mobilisasi alat, pembersihan site, pengukuran dan bowplank, pembuatan kantor direksi dan kontraktor, pekerjaan urugan tanah dan pemadatan, pengadaan tiang pancang spun pile D600 mm, pemancangan dan sambungan tiang pancang spun pile D600 mm, pemancangan dan sambungan tiang pancang spun pile D400 mm, potong kepala tiang pancang spun pile D400 mm dan D600 mm, pekerjaan tanah, pekerjaan pile cap, pekerjaan balok dan plat lantai pada lantai GF, pekerjaan kolom lantai GF, pekerjaan balok dan plat lantai pada lantai 1, pekerjaan dinding lantai GF, pekerjaan dinding lantai 1, pekerjaan dinding lantai 2, pekerjaan dinding lantai 3, pekerjaan lantai tangga pada lantai 1, pekerjaan lantai tangga pada lantai 2, pekerjaan lantai pada lantai 3, pekerjaan lantai pada lantai 4, pekerjaan ceiling fasad, dan pekerjaan fasad hotel utama. Alokasi biaya pekerjaan pada jalur kritis proyek Myze Hotel Sumenep adalah Rp.31.096.200.396,59. Penyelesaian proyek Myze Hotel Sumenep dapat dipercepat 96 hari lebih cepat dari durasi normal.Kata Kunci: Critical Path Method, Microsoft Project 2013, Percepatan proyek
{"title":"CRITICAL PATH METHOD PADA PROYEK MYZE HOTEL SUMENEP UNTUK MENGENDALIKAN BIAYA DAN WAKTU","authors":"Hanie Teki Tjendani, Khairul Ramadhan","doi":"10.31602/jk.v5i1.7524","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7524","url":null,"abstract":"Penyelesaian proyek Myze Hotel Sumenep dapat terlambat karena perubahan spesifikasi tiang pancang dan terhambatnya pengadaan tiang pancang. Jaringan kerja yang efektif dan efisien serta percepatan kegiatan dibutuhkan untuk mengantisipasi keterlambatan penyelesaian proyek. Penelitian ini menggunakan metode Critical Path Method dengan menggunakan software Microsoft Project 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kegiatan pada jalur kritis proyek, menghitung biaya kegiatan pada jalur kritis proyek, menghitung durasi percepatan penyelesaian proyek. Kegiatan yang terdapat pada jalur kritis proyek adalah mobilisasi alat, pembersihan site, pengukuran dan bowplank, pembuatan kantor direksi dan kontraktor, pekerjaan urugan tanah dan pemadatan, pengadaan tiang pancang spun pile D600 mm, pemancangan dan sambungan tiang pancang spun pile D600 mm, pemancangan dan sambungan tiang pancang spun pile D400 mm, potong kepala tiang pancang spun pile D400 mm dan D600 mm, pekerjaan tanah, pekerjaan pile cap, pekerjaan balok dan plat lantai pada lantai GF, pekerjaan kolom lantai GF, pekerjaan balok dan plat lantai pada lantai 1, pekerjaan dinding lantai GF, pekerjaan dinding lantai 1, pekerjaan dinding lantai 2, pekerjaan dinding lantai 3, pekerjaan lantai tangga pada lantai 1, pekerjaan lantai tangga pada lantai 2, pekerjaan lantai pada lantai 3, pekerjaan lantai pada lantai 4, pekerjaan ceiling fasad, dan pekerjaan fasad hotel utama. Alokasi biaya pekerjaan pada jalur kritis proyek Myze Hotel Sumenep adalah Rp.31.096.200.396,59. Penyelesaian proyek Myze Hotel Sumenep dapat dipercepat 96 hari lebih cepat dari durasi normal.Kata Kunci: Critical Path Method, Microsoft Project 2013, Percepatan proyek","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131455641","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wardani, Mutia. 2022. Analisis Kebutuhan Air Irigasi Untuk Tanaman Padi di Desa Berora Kecamatan Lopok. Skripsi, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknologi Lingkungan Dan Mineral, Universitas Teknologi Sumbawa. Pembimbing: Eti Kurniati, S.T., M.TDesa Berora merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa. Dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, sehingga peran irigasi sangatlah penting. Kebutuhan air irigasi di Desa Berora selama kurang lebih 3 tahun terakhir tidak dapat terpenuhi secara optimal, terutama pada musim tanam kedua. Hal ini dikarenakan adanya pelanggaran kesepakatan pola tanam yang menyebabkan terjadinya kekurangan air, sehingga berdampak pada hasil pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebutuhan air irigasi di Desa Berora. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode KP-01 (manual) dan software cropwat.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kebutuhan air irigasi pada muasim tanam I menggunakan metode KP-01 yaitu sebesar 2,169 l/dt/ha dan pada musim tanam II kebutuhan air irigasi sebesar 4,894 l/dt/ha sehingga total kebutuhan air irigasi pada perhitungan KP-01 (manual) adalah sebesar 7,063 l/dt/ha, sedangkan hasil perhitungan menggunakan softwarwe cropwat pada musim tanam I kebutuhan air irigasi sebesar1,2 l/dt/ha dan pada musim tanam II kebutuhan air irigasi sebesar 1,8l/dt/ha sehingga total kebutuhan air irigasi menggunakan software cropwat adalah sebesar 4 l/dt/ha. Kata Kunci: Kebutuhan Air, cropwat 8, KP-01, irigasi
{"title":"ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI UNTUK TANAMAN PADI DI DESA BERORA KECAMATAN LOPOK","authors":"M. Wardani, Eti Kurniati","doi":"10.31602/jk.v5i1.7565","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7565","url":null,"abstract":"Wardani, Mutia. 2022. Analisis Kebutuhan Air Irigasi Untuk Tanaman Padi di Desa Berora Kecamatan Lopok. Skripsi, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknologi Lingkungan Dan Mineral, Universitas Teknologi Sumbawa. Pembimbing: Eti Kurniati, S.T., M.TDesa Berora merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa. Dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, sehingga peran irigasi sangatlah penting. Kebutuhan air irigasi di Desa Berora selama kurang lebih 3 tahun terakhir tidak dapat terpenuhi secara optimal, terutama pada musim tanam kedua. Hal ini dikarenakan adanya pelanggaran kesepakatan pola tanam yang menyebabkan terjadinya kekurangan air, sehingga berdampak pada hasil pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebutuhan air irigasi di Desa Berora. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode KP-01 (manual) dan software cropwat.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kebutuhan air irigasi pada muasim tanam I menggunakan metode KP-01 yaitu sebesar 2,169 l/dt/ha dan pada musim tanam II kebutuhan air irigasi sebesar 4,894 l/dt/ha sehingga total kebutuhan air irigasi pada perhitungan KP-01 (manual) adalah sebesar 7,063 l/dt/ha, sedangkan hasil perhitungan menggunakan softwarwe cropwat pada musim tanam I kebutuhan air irigasi sebesar1,2 l/dt/ha dan pada musim tanam II kebutuhan air irigasi sebesar 1,8l/dt/ha sehingga total kebutuhan air irigasi menggunakan software cropwat adalah sebesar 4 l/dt/ha. Kata Kunci: Kebutuhan Air, cropwat 8, KP-01, irigasi","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"125 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117338104","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Cadangan material galian C disebagian wilayah Kutai Barat diperkirakan 6,01 juta ton,dengan luas wilayah 31.628,70 km2, pelaksanaan penelitian untuk mengetahui sifat penggunaan split sendawar pada campuran Asphatl Treated Base ATB. Pasir palu yang terletak di Sulawesi Tengah memiliki cadangan mateial yang diperkirakan 1601.730 Ha, dengan luas daerah 395,1 km2. pada penelitian ini untuk mengetahui sifak penggunaan pasir palu pada campuran Asphatl Treated Base ATB. Penelitian untuk mengetahui karakteristik volumetrik dan karakteristik Marshall yang terdiri dari parameter – parameter kepadatan (Density), Voids in the Mineral Aggregate (VMA), Voids In The Mix (VITM), Voids Filled With Asphalt (VFWA), stabilitas (Stability), kelelehan (Flow), dan Marshall Quotient (MQ), serta pengujian Marshall dan mengetahui nilai Indeks Perendaman (IP) atau kekuatan sisa. Hasil penelitian spilt memberikan data sifat fisik keausan 24,22 %, berat jenis bulk coarse aggregat 2,618 %, penyerapan 1,561 %, berat jenis bulk medium aggregat 2,635 %, penyerapan 1,851 % berat jenis bulk fine aggregat 2,569 %, penyerapan 0,616 %, dan pasir memberikan data sifat fisik, berat jenis bulk 2,634, dan penyerapan 0,908 %, dan hasil pengujian karakteristik Marshall diperoleh kadar aspal optimum dari campuran perkerasan sebesar 6,500 % adapun nilai Indeks Perendaman sebesar 90,953 %. Kata kunci: Split Melak,Pasir Palu, Asphalt Treated Base (ATB), stabilitas, kelelehan, Marshall Quotient
{"title":"CAMPURAN PERKERASAN ASPHALT TREATED BASE (ATB) DENGAN SPLIT SENDAWAR DAN PASIR PALU","authors":"S. Syahrul, R. Rahadi","doi":"10.31602/jk.v5i1.7227","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7227","url":null,"abstract":"Cadangan material galian C disebagian wilayah Kutai Barat diperkirakan 6,01 juta ton,dengan luas wilayah 31.628,70 km2, pelaksanaan penelitian untuk mengetahui sifat penggunaan split sendawar pada campuran Asphatl Treated Base ATB. Pasir palu yang terletak di Sulawesi Tengah memiliki cadangan mateial yang diperkirakan 1601.730 Ha, dengan luas daerah 395,1 km2. pada penelitian ini untuk mengetahui sifak penggunaan pasir palu pada campuran Asphatl Treated Base ATB. Penelitian untuk mengetahui karakteristik volumetrik dan karakteristik Marshall yang terdiri dari parameter – parameter kepadatan (Density), Voids in the Mineral Aggregate (VMA), Voids In The Mix (VITM), Voids Filled With Asphalt (VFWA), stabilitas (Stability), kelelehan (Flow), dan Marshall Quotient (MQ), serta pengujian Marshall dan mengetahui nilai Indeks Perendaman (IP) atau kekuatan sisa. Hasil penelitian spilt memberikan data sifat fisik keausan 24,22 %, berat jenis bulk coarse aggregat 2,618 %, penyerapan 1,561 %, berat jenis bulk medium aggregat 2,635 %, penyerapan 1,851 % berat jenis bulk fine aggregat 2,569 %, penyerapan 0,616 %, dan pasir memberikan data sifat fisik, berat jenis bulk 2,634, dan penyerapan 0,908 %, dan hasil pengujian karakteristik Marshall diperoleh kadar aspal optimum dari campuran perkerasan sebesar 6,500 % adapun nilai Indeks Perendaman sebesar 90,953 %. Kata kunci: Split Melak,Pasir Palu, Asphalt Treated Base (ATB), stabilitas, kelelehan, Marshall Quotient","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116480367","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan tertentu baik bangunan maupun konstruksi yang didalamnya terdapat Batasan waktu, biaya dan mutu. Untuk itu dibutuhkan suatu metode atau Teknik pengendalian kinerja proyek yang sifatnya konsisten dan terintegrasi agar kinerja proyek tidak berada dibawah kinerja yang telah direncanakan. Konsep earned value merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk kepentingan pengendalian kinerja proyek. Dalam penelitian kali ini metode earned value akan digunakan untuk menganalisis bagaimana kinerja waktu dan biaya yang ada di proyek pembangunan Gedung ikfm, ips, ipl dan parkir kendaraan karyawan rsud sidoarjo.jika performa pekerjaan dianggap tetap dari kinerja terakhir kali yang didapatkan maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja waktu yang didapatkan yakni pada minggu ke-15 diperoleh hasil spi sebesar 0,923, meskipun spi dibawah 1 namun jadwal proyek diselesaikan tepat waktu sesuai jadwal yang direncanakan, namun sebaliknya kinerja biaya menunjukkan hasil yang kurang baik yakni ditandai dengan hasil cpi sebesar0,827. Yang berarti proyek tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncakan namun dengan biaya yang lebih besar yakni sebesar9.899.287.561,59. penelitian ini menunjukkan bahwa metode earned value bisa memprediksi hasil akhir serta memberi gambaran status kinerja proyek yang sedang berlangsung secara komprehensif.Kata Kunci: Earned Value, RSUD Sidoarjo, Kinerja Waktu dan Biaya
{"title":"Analisis Waktu dan Biaya Pembangunan Gedung IKFM, IPS, IPL Dan Parkir Kendaraan Karyawan","authors":"Ari Sujarwo, Wateno Oetomo","doi":"10.31602/jk.v5i1.7527","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7527","url":null,"abstract":"Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan tertentu baik bangunan maupun konstruksi yang didalamnya terdapat Batasan waktu, biaya dan mutu. Untuk itu dibutuhkan suatu metode atau Teknik pengendalian kinerja proyek yang sifatnya konsisten dan terintegrasi agar kinerja proyek tidak berada dibawah kinerja yang telah direncanakan. Konsep earned value merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk kepentingan pengendalian kinerja proyek. Dalam penelitian kali ini metode earned value akan digunakan untuk menganalisis bagaimana kinerja waktu dan biaya yang ada di proyek pembangunan Gedung ikfm, ips, ipl dan parkir kendaraan karyawan rsud sidoarjo.jika performa pekerjaan dianggap tetap dari kinerja terakhir kali yang didapatkan maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja waktu yang didapatkan yakni pada minggu ke-15 diperoleh hasil spi sebesar 0,923, meskipun spi dibawah 1 namun jadwal proyek diselesaikan tepat waktu sesuai jadwal yang direncanakan, namun sebaliknya kinerja biaya menunjukkan hasil yang kurang baik yakni ditandai dengan hasil cpi sebesar0,827. Yang berarti proyek tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncakan namun dengan biaya yang lebih besar yakni sebesar9.899.287.561,59. penelitian ini menunjukkan bahwa metode earned value bisa memprediksi hasil akhir serta memberi gambaran status kinerja proyek yang sedang berlangsung secara komprehensif.Kata Kunci: Earned Value, RSUD Sidoarjo, Kinerja Waktu dan Biaya","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129826679","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Para Engineer sebelumnya berupaya meningkatkan dan mengembangkan sumber daya untuk mendukung keberhasilan suatu konstruksi dalam segi teknologi konstruksi, metode perencanaan, dan komposisi bahan. Jumlah limbah bonggol jagung yang melimpah di kabupaten Sumbawa, tentunya perlu inovasi-inovasi baru untuk memaksimalkan limbah tersebut, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kuat tekan beton dengan penambahan abu bonggol jagung pada campuran beton. Acuan yang digunakan adalah SNI 03-2834-2000. Benda uji beton berbentuk silinder dengan 3 sampel di setiap variasinya. Pengujian kuat tekan beton pada umur 28 hari. Hasil kuat tekan yang didapatkan berdasarrkan variasi 0%, 0,1%, 0,2% dan 0,3% menunjukan angka kuat tekan sebesar 32,05 MPa, 36,48 MPa, 33,09 MPa dan 18,29 MPa pada umur pengujian beton 28 hari, kuat tekan tertinggi terdapat pada variasi 0,1% yaitu 36,48 MPa, ini disebabkan oleh sebaran abu bonggol jagung kesegala arah yang lebih baik atau merata sehingga menghasilkan beton yang lebih kedap, dan bila variasi semakin tinggi kebutuhan air yang digunakan semakin terbagi ke semua metrial dan mengasilkan nilai slump yang semakin rendah sehingga mengasilkan beton yang susah kedap atau akan mengasilkan beton yang berongga. Kata Kunci: Bongol Jagung, Bahan Tambah, Kuat Tekan
{"title":"PEMANFAATAN BONGGOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON","authors":"Hermansyah Hermansyah, Teguh Dwi Jauhari Umar, Rasdiati Rasdiati","doi":"10.31602/jk.v5i1.7266","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7266","url":null,"abstract":"Para Engineer sebelumnya berupaya meningkatkan dan mengembangkan sumber daya untuk mendukung keberhasilan suatu konstruksi dalam segi teknologi konstruksi, metode perencanaan, dan komposisi bahan. Jumlah limbah bonggol jagung yang melimpah di kabupaten Sumbawa, tentunya perlu inovasi-inovasi baru untuk memaksimalkan limbah tersebut, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kuat tekan beton dengan penambahan abu bonggol jagung pada campuran beton. Acuan yang digunakan adalah SNI 03-2834-2000. Benda uji beton berbentuk silinder dengan 3 sampel di setiap variasinya. Pengujian kuat tekan beton pada umur 28 hari. Hasil kuat tekan yang didapatkan berdasarrkan variasi 0%, 0,1%, 0,2% dan 0,3% menunjukan angka kuat tekan sebesar 32,05 MPa, 36,48 MPa, 33,09 MPa dan 18,29 MPa pada umur pengujian beton 28 hari, kuat tekan tertinggi terdapat pada variasi 0,1% yaitu 36,48 MPa, ini disebabkan oleh sebaran abu bonggol jagung kesegala arah yang lebih baik atau merata sehingga menghasilkan beton yang lebih kedap, dan bila variasi semakin tinggi kebutuhan air yang digunakan semakin terbagi ke semua metrial dan mengasilkan nilai slump yang semakin rendah sehingga mengasilkan beton yang susah kedap atau akan mengasilkan beton yang berongga. Kata Kunci: Bongol Jagung, Bahan Tambah, Kuat Tekan","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"238 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116452921","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peraturan gempa SNI 1726:2019 disusun berdasarkan Peta Gempa Indonesia 2017 dan ASCE 7-16, untuk memperbaharui SNI 1726:2012. Salah satu masalah yang perlu diperhatikan dengan diterbitkannya SNI 1726:2019 adalah mengenai mitigasi gempa terhadap keamanan gedung yang dibangun berdasarkan peraturan gempa sebelumnya. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan besarnya parameter spektrum respons desain SNI 1726:2012 dengan SNI 1726:2019. Gempa yang terjadi di kabupaten Bantul tahun 2006 mendasari 17 kecamatan di Bantul dijadikan sebagai obyek penelitian. Berdasarkan hasil perbandingan menunjukkan bahwa nilai SDS dan SD1 sebagian besar kecamatan mengalami kenaikan dari SNI 1726:2012 ke SNI 1726:2019, tetapi tidak sedikit yang mengalami penurunan. Nilai SDS pada kelas situs Tanah Keras (SC)menunjukkan bahwa semua kecamatan mengalami kenaikan; pada kelas situs Tanah Sedang (SD)terdapat tujuh kecamatan mengalami kenaikan dan sisanya mengalami penurunan; pada kelas situs Tanah Lunak (SE)terdapat enam kecamatan mengalami kenaikan dan sisanya mengalami penurunan. Sedangkan nilai SD1 pada kelas situs Tanah Keras (SC)dan Tanah Sedang (SD)menunjukkan bahwa semua kecamatan mengalami kenaikan; pada kelas situs Tanah Lunak (SE)terdapat tujuh kecamatan mengalami kenaikan dan sisanya mengalami penurunan. Terdapat lima kecamatan yang nilai SDS nya mengalami kenaikan pada semua kelas situs. Sedangkan terdapat tujuh kecamatan yang nilai SD1 nya mengalami kenaikan pada semua kelas situs. Berdasarkan hasil penelitian ini maka sangat perlu dilakukan segera evaluasi keamanan bangunan mengacu SNI 1726:2019 bagi bangunan yang berada di kecamatan yang nilai SDS dan SD1 nya mengalami kenaikan.Kata kunci: parameter spektrum respons desain, kelas situs, peraturan gempa, SNI 1726:2012, SNI 1726:2019
{"title":"PERBANDINGAN NILAI PARAMETER SPEKTRUM RESPONS DESAIN SNI 1726:2012 DAN SNI 1726:2019 PADA KECAMATAN-KECAMATAN DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA","authors":"Agustinus Sungsang Nana Patria, Kemmala Dewi, Aris Krisdiyanto","doi":"10.31602/jk.v5i1.7226","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7226","url":null,"abstract":"Peraturan gempa SNI 1726:2019 disusun berdasarkan Peta Gempa Indonesia 2017 dan ASCE 7-16, untuk memperbaharui SNI 1726:2012. Salah satu masalah yang perlu diperhatikan dengan diterbitkannya SNI 1726:2019 adalah mengenai mitigasi gempa terhadap keamanan gedung yang dibangun berdasarkan peraturan gempa sebelumnya. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan besarnya parameter spektrum respons desain SNI 1726:2012 dengan SNI 1726:2019. Gempa yang terjadi di kabupaten Bantul tahun 2006 mendasari 17 kecamatan di Bantul dijadikan sebagai obyek penelitian. Berdasarkan hasil perbandingan menunjukkan bahwa nilai SDS dan SD1 sebagian besar kecamatan mengalami kenaikan dari SNI 1726:2012 ke SNI 1726:2019, tetapi tidak sedikit yang mengalami penurunan. Nilai SDS pada kelas situs Tanah Keras (SC)menunjukkan bahwa semua kecamatan mengalami kenaikan; pada kelas situs Tanah Sedang (SD)terdapat tujuh kecamatan mengalami kenaikan dan sisanya mengalami penurunan; pada kelas situs Tanah Lunak (SE)terdapat enam kecamatan mengalami kenaikan dan sisanya mengalami penurunan. Sedangkan nilai SD1 pada kelas situs Tanah Keras (SC)dan Tanah Sedang (SD)menunjukkan bahwa semua kecamatan mengalami kenaikan; pada kelas situs Tanah Lunak (SE)terdapat tujuh kecamatan mengalami kenaikan dan sisanya mengalami penurunan. Terdapat lima kecamatan yang nilai SDS nya mengalami kenaikan pada semua kelas situs. Sedangkan terdapat tujuh kecamatan yang nilai SD1 nya mengalami kenaikan pada semua kelas situs. Berdasarkan hasil penelitian ini maka sangat perlu dilakukan segera evaluasi keamanan bangunan mengacu SNI 1726:2019 bagi bangunan yang berada di kecamatan yang nilai SDS dan SD1 nya mengalami kenaikan.Kata kunci: parameter spektrum respons desain, kelas situs, peraturan gempa, SNI 1726:2012, SNI 1726:2019","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114672138","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}