Eka Purnamasari, R. Adawiyah, Tezar Aulia Rachman, Fathurrahman Fathurrahman, Febby Eleanor, Tedy Riansyah
Beton porous adalah suatu inovasi pada konstruksi perkerasan jalan yang memiliki konsep ramah lingkungan, karena mempunyai rongga udara pada permukaan struktur betonnya yang berfungsi mengalirkan air dari permukaan kedalam tanah. Beton porous menghasilkan ruang-ruang kosong sebagai rongga udara sebesar 15%-25% dari total keseluruhan volumenya serta memiliki nilai slump yang mendekati nol. Menggunakan fly ash sebagai pengurangan semen dalam beton porous. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kuat tekan beton porous dan porositas beton porous. Pengujian dilakukan pada Laboratorium Struktur dan Bahan dan menggunakan metode SNI. Dari hasil penelitian didapatkan kuat tekan karakteristik untuk beton porous perendaman air PDAM dengan fly ash 0% sebesar 20,391 MPa, beton porous dengan fly ash 15 % sebesar 22,170 MPa, dan beton porous dengan fly ash 30 % sebesar 4,479 MPa, sedangkan kuat tekan beton porous perendaman air gambut dengan fly ash 0 % sebesar 16,750 MPa, beton porous dengan fly ash 15 % sebesar 14,740 MPa dan beton porous dengan fly ash 30 % sebesar 3,670 MPa. Nilai porositas beton 0% memiliki porositas yang sedang, 15 % fly ash memiliki porositas yang rendah dan 30 % fly ash memiliki porositas yang tinggi dari data yang lain.
{"title":"PENGARUH FLY ASH DAN AIR GAMBUT TERHADAP POROSITAS DAN KUAT TEKAN BETON POROUS DI KALIMANTAN SELATAN","authors":"Eka Purnamasari, R. Adawiyah, Tezar Aulia Rachman, Fathurrahman Fathurrahman, Febby Eleanor, Tedy Riansyah","doi":"10.31602/jk.v5i2.9719","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i2.9719","url":null,"abstract":"Beton porous adalah suatu inovasi pada konstruksi perkerasan jalan yang memiliki konsep ramah lingkungan, karena mempunyai rongga udara pada permukaan struktur betonnya yang berfungsi mengalirkan air dari permukaan kedalam tanah. Beton porous menghasilkan ruang-ruang kosong sebagai rongga udara sebesar 15%-25% dari total keseluruhan volumenya serta memiliki nilai slump yang mendekati nol. Menggunakan fly ash sebagai pengurangan semen dalam beton porous. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kuat tekan beton porous dan porositas beton porous. Pengujian dilakukan pada Laboratorium Struktur dan Bahan dan menggunakan metode SNI. Dari hasil penelitian didapatkan kuat tekan karakteristik untuk beton porous perendaman air PDAM dengan fly ash 0% sebesar 20,391 MPa, beton porous dengan fly ash 15 % sebesar 22,170 MPa, dan beton porous dengan fly ash 30 % sebesar 4,479 MPa, sedangkan kuat tekan beton porous perendaman air gambut dengan fly ash 0 % sebesar 16,750 MPa, beton porous dengan fly ash 15 % sebesar 14,740 MPa dan beton porous dengan fly ash 30 % sebesar 3,670 MPa. Nilai porositas beton 0% memiliki porositas yang sedang, 15 % fly ash memiliki porositas yang rendah dan 30 % fly ash memiliki porositas yang tinggi dari data yang lain.","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126953462","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Akhmad Gazali, R. Adawiyah, Muhammad Gunawan Perdana, Hairunisa Hairunisa, Ahmad Azhari Yuanda
Pembangunan konstruksi di atas tanah gambut sering menimbulkan berbagai masalah sehingga memerlukan perhatian khusus dalam analisis daya dukungnya. salah satu alternatif yang digunakan untuk memperbaiki daya dukung dan kualitas tanah ialah dengan stabilisasi. Stabilisasi merupakan usaha dalam memperbaiki sifat fisik dan mekanik tanah, yaitu dengan penambahan zar aditif berupa kapur dan abu sekam padi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai kuat tekan dan kuat geser tanah gambut sebelum dan sesudah distabilisasi menggunakan kapur dan abu sekam padi serta pengaruh variasi waktu pemeraman terhadap nilai kuat tekan dan kuat geser. Penambahan kapur 10%, dan abu sekam padi 5%, 10%, 15%, dengan waktu pemeraman 0 hari, 4 hari, dan 7 hari. Tanah diambil dari Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Nilai kuat tekan bebas tertinggi terjadi pada campuran kapur 10% + abu sekam padi 15% dalam waktu pemeraman 7 hari pada titik 1 sebesar 1,786 kg/cm2 dan pada titik 2 sebesar 1,990 kg/cm2, sedangkan nilai kohesi tertinggi terjadi pada kadar campuran kapur 10% + sekam 15% dalam waktu pemeraman 7 hari sebesar 0,39 pada titik1 dan 0,35 pada titik 2, serta nilai sudut geser pada titik 1 sebesar 63,2o dan titik 2 sebesar 60,0o.
{"title":"STABILISASI TANAH GAMBUT MENGGUNAKAN PENAMBAHAN KAPUR DAN ABU SEKAM PADI DITINJAU TERHADAP NILAI KUAT TEKAN DAN KUAT GESER (STUDI KASUS: KECAMATAN SUNGAI TABUK, KABUPATEN BANJAR, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN)","authors":"Akhmad Gazali, R. Adawiyah, Muhammad Gunawan Perdana, Hairunisa Hairunisa, Ahmad Azhari Yuanda","doi":"10.31602/jk.v5i2.9487","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i2.9487","url":null,"abstract":"Pembangunan konstruksi di atas tanah gambut sering menimbulkan berbagai masalah sehingga memerlukan perhatian khusus dalam analisis daya dukungnya. salah satu alternatif yang digunakan untuk memperbaiki daya dukung dan kualitas tanah ialah dengan stabilisasi. Stabilisasi merupakan usaha dalam memperbaiki sifat fisik dan mekanik tanah, yaitu dengan penambahan zar aditif berupa kapur dan abu sekam padi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai kuat tekan dan kuat geser tanah gambut sebelum dan sesudah distabilisasi menggunakan kapur dan abu sekam padi serta pengaruh variasi waktu pemeraman terhadap nilai kuat tekan dan kuat geser. Penambahan kapur 10%, dan abu sekam padi 5%, 10%, 15%, dengan waktu pemeraman 0 hari, 4 hari, dan 7 hari. Tanah diambil dari Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Nilai kuat tekan bebas tertinggi terjadi pada campuran kapur 10% + abu sekam padi 15% dalam waktu pemeraman 7 hari pada titik 1 sebesar 1,786 kg/cm2 dan pada titik 2 sebesar 1,990 kg/cm2, sedangkan nilai kohesi tertinggi terjadi pada kadar campuran kapur 10% + sekam 15% dalam waktu pemeraman 7 hari sebesar 0,39 pada titik1 dan 0,35 pada titik 2, serta nilai sudut geser pada titik 1 sebesar 63,2o dan titik 2 sebesar 60,0o.","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128217034","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu upaya untuk menjaga fungsi dari air tanah agar terjaga adalah dengan membuat titik-titik resapan air agar menjadi tampungan sementara bagi air hujan. Lubang Resapan Biopori adalah salah satu teknologi sederhana yang merupakan solusi praktis dan mudah serta tidak memerlukan biaya yang besar, teknologi ini dipakai untuk mengurangi volume limpasan yang berlebih pada saluran saat terjadi hujan serta untuk membantu dalam peresapan air kedalam tanah. teknologi ini dipakai untuk untuk membantu dalam peresapan air kedalam tanah. Pada lokasi penelitian terdapat 2 jenis tanah yaitu tanah liat berlumpur dan tanah liat berpasir. Dari percobaan tersebut berdasarkan kedalaman pipa resapan yaitu 30 cm, 60 cm, dan 90 cm didapatkan hasil yaitu semakin dalam lubang resapan yang digunakan maka volume tampungannya semakin besar. Hal ini karena semakin dalam lubang resapan maka luasan penampang resapnya semakin besar sehingga semakin banyak juga daya resapnya, sedangkan waktu peresapan pada tanah liat berpasir lebih cepat dibandingkan dengan peresapan pada tanah liat berlumpur. Hal ini dikarenakan pori-pori tanah pada tanah liat berpasir cenderung lebih terbuka sehingga air dapat lebih cepat untuk meresap ke tanah.
{"title":"PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP TINGKAT KECEPATAN RESAPAN PADA BIOPORI","authors":"Kukuh Wisnuaji Widiatmoko, Faizal Mahmud","doi":"10.31602/jk.v5i2.9440","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i2.9440","url":null,"abstract":"Salah satu upaya untuk menjaga fungsi dari air tanah agar terjaga adalah dengan membuat titik-titik resapan air agar menjadi tampungan sementara bagi air hujan. Lubang Resapan Biopori adalah salah satu teknologi sederhana yang merupakan solusi praktis dan mudah serta tidak memerlukan biaya yang besar, teknologi ini dipakai untuk mengurangi volume limpasan yang berlebih pada saluran saat terjadi hujan serta untuk membantu dalam peresapan air kedalam tanah. teknologi ini dipakai untuk untuk membantu dalam peresapan air kedalam tanah. Pada lokasi penelitian terdapat 2 jenis tanah yaitu tanah liat berlumpur dan tanah liat berpasir. Dari percobaan tersebut berdasarkan kedalaman pipa resapan yaitu 30 cm, 60 cm, dan 90 cm didapatkan hasil yaitu semakin dalam lubang resapan yang digunakan maka volume tampungannya semakin besar. Hal ini karena semakin dalam lubang resapan maka luasan penampang resapnya semakin besar sehingga semakin banyak juga daya resapnya, sedangkan waktu peresapan pada tanah liat berpasir lebih cepat dibandingkan dengan peresapan pada tanah liat berlumpur. Hal ini dikarenakan pori-pori tanah pada tanah liat berpasir cenderung lebih terbuka sehingga air dapat lebih cepat untuk meresap ke tanah.","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123995988","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Konstruksi telah dipengaruhi secara signifikan oleh COVID-19. Di beberapa negara, proyek konstruksi dihentikan, dan bahkan di beberapa negara di mana pekerjaan konstruksi dihentikan masih diizinkan, standar keamanan yang tinggi diperlukan. Keamanan lokasi konstruksi sangat penting selama pandemi COVID-19. Kontraktor bertanggung jawab untuk menciptakan tempat kerja yang aman di situs proyek. Manajemen proyek merupakan salah satu aspek penting dalam penerapan ilmu, keahlian, pengetahuan dan keterampilan konstruksi guna mencapai tujuan keluaran proyek dan tujuan yang telah ditentukan agar diperoleh hasil yang optimal dari segi waktu, mutu, kinerja, keselamatan dan estimasi biaya proyek. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan sebagai data sekunder dan observasi sebagai data primer dengan menganalisis manajemen konstruksi di perumahan The Icon mulai dari jadwal pelaksanaan pekerjaan, volume pekerjaan, rencana anggaran biaya, perhitungan menggunakan Kurva S dan blok kode serta perhitungan arus kas, selain itu dilakukan penyebaran survei. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anggaran untuk menyelesaikan proyek pembangunan Perumahan The Icon sebesar Rp 1.922.627.112 sudah termasuk pembayaran pajak sebesar 10 persen. Kemudian, dibutuhkan waktu dua tahun satu bulan untuk menyelesaikan proyek konstruksi tersebut. Dalam pelaksanaan konstruksi, terdapat beberapa kendala yaitu, berkurangnya jumlah pekerja akibat terjangkit virus Covid-19 dan kenaikan harga material bangunan. Kontraktor membuat kebijakan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan mengubah jadwal bekerja, cuti dan lembur karyawan, serta menggati material bangunan dengan mengganti spek besi dan mendesign ulang. Dengan hasil penilitian ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam manajemen konstruksi kondisi pandemi.
{"title":"PENGELOLAAN PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN THE ICON MENGGUNAKAN METODE MANAJEMEN KONSTRUKSI DI MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Charas Dhaniel, Mulia Pamadi, Amanatullah Savitri","doi":"10.31602/jk.v5i2.9724","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i2.9724","url":null,"abstract":"Konstruksi telah dipengaruhi secara signifikan oleh COVID-19. Di beberapa negara, proyek konstruksi dihentikan, dan bahkan di beberapa negara di mana pekerjaan konstruksi dihentikan masih diizinkan, standar keamanan yang tinggi diperlukan. Keamanan lokasi konstruksi sangat penting selama pandemi COVID-19. Kontraktor bertanggung jawab untuk menciptakan tempat kerja yang aman di situs proyek. Manajemen proyek merupakan salah satu aspek penting dalam penerapan ilmu, keahlian, pengetahuan dan keterampilan konstruksi guna mencapai tujuan keluaran proyek dan tujuan yang telah ditentukan agar diperoleh hasil yang optimal dari segi waktu, mutu, kinerja, keselamatan dan estimasi biaya proyek. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan sebagai data sekunder dan observasi sebagai data primer dengan menganalisis manajemen konstruksi di perumahan The Icon mulai dari jadwal pelaksanaan pekerjaan, volume pekerjaan, rencana anggaran biaya, perhitungan menggunakan Kurva S dan blok kode serta perhitungan arus kas, selain itu dilakukan penyebaran survei. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anggaran untuk menyelesaikan proyek pembangunan Perumahan The Icon sebesar Rp 1.922.627.112 sudah termasuk pembayaran pajak sebesar 10 persen. Kemudian, dibutuhkan waktu dua tahun satu bulan untuk menyelesaikan proyek konstruksi tersebut. Dalam pelaksanaan konstruksi, terdapat beberapa kendala yaitu, berkurangnya jumlah pekerja akibat terjangkit virus Covid-19 dan kenaikan harga material bangunan. Kontraktor membuat kebijakan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan mengubah jadwal bekerja, cuti dan lembur karyawan, serta menggati material bangunan dengan mengganti spek besi dan mendesign ulang. Dengan hasil penilitian ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam manajemen konstruksi kondisi pandemi.","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127581053","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bidang konstruksi terus berkembang karena adanya beton. Biaya produksi beton juga semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Banyak cara untuk melakukan inovasi campuran beton satu diantaranya melalui pemanfaatannya limbah granit juga limbah karbit. Harapan pada penelitian ini yaitu mampu mendapatkan pengetahuan perbedaannya kuat tekan antara beton konvensional dengan beton yang di campur dengan bahan limbah granit dan limbah karbit. Metode yang digunakan yaitu eksperimen yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia. Adapun sejumlah bahan yang dipergunakan pada penelitian ini yaitu pasir, limbah granit, limbah karbit, split, semen, dan air. Limbah karbit mengandung banyak kalsium yang dapat memperkuat kekuatan beton. Rencana output pada penelitian ini adalah berupa produk yaitu beton. Ekspektasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kekuatan beton antara beton konvensional dengan beton campuran limbah karbit dan limbah granit. Kata Kunci : limbah granit, limbah karbit, beton, kuat tekan
{"title":"PENGARUH LIMBAH GRANIT DAN LIMBAH KARBIT SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN BETON","authors":"Lisa Cahya Pratiwi, Ilham Apri Wardana","doi":"10.31602/jk.v5i1.7567","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7567","url":null,"abstract":"Bidang konstruksi terus berkembang karena adanya beton. Biaya produksi beton juga semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Banyak cara untuk melakukan inovasi campuran beton satu diantaranya melalui pemanfaatannya limbah granit juga limbah karbit. Harapan pada penelitian ini yaitu mampu mendapatkan pengetahuan perbedaannya kuat tekan antara beton konvensional dengan beton yang di campur dengan bahan limbah granit dan limbah karbit. Metode yang digunakan yaitu eksperimen yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia. Adapun sejumlah bahan yang dipergunakan pada penelitian ini yaitu pasir, limbah granit, limbah karbit, split, semen, dan air. Limbah karbit mengandung banyak kalsium yang dapat memperkuat kekuatan beton. Rencana output pada penelitian ini adalah berupa produk yaitu beton. Ekspektasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kekuatan beton antara beton konvensional dengan beton campuran limbah karbit dan limbah granit. Kata Kunci : limbah granit, limbah karbit, beton, kuat tekan","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129915030","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masalah kemacetan pada suatu ruas jalan adalah sesuatu yang sering terjadi pada daerah perkotaan. Kemacetan lalu lintas mempunyai akibat yang sangat besar apabila dicermati secara lebih mendalam. Salah satu hal yang sangat dominan adalah adanya pemborosan bahan bakar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dampak secara ekonomi kerugian yang diakibatkan oleh adanya kemacetan. Kerugian yang dihitung hanya mencakup masalah pemborosan dari nilai b i a y a k o n s u m s i b a h a n b a k a r kendaraan yang ada. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hubungan antara jumlah arus (smp/jam) dengan kecepatan yang terjadi (km/jam) adalah kecepatan berbanding terbalik dengan besarnya arus lalu lintas. Kerugian pada bahan bakar kendaraan akibat kelambatan arus lalu lintas yang terjadi di jalan Wahid Hasyim II adalah sebesar Rp. 1.048/kend. Kerugian ini berupa bertambahnya biaya konsumsi bahan bakar kendaraan yang semestinya tidak perlu dikeluarkan apabila kecepatannya bisa mencapai kecepatan normal. Kata kunci : kemacetan, Biaya bahan bakar kendaraan
{"title":"PERHITUNGAN BIAYA TUNDAAN LALU LINTAS DI JALAN WAHID HASYIM II KOTA SAMARINDA","authors":"B. M. E. Ariefin","doi":"10.31602/jk.v5i1.7398","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7398","url":null,"abstract":"Masalah kemacetan pada suatu ruas jalan adalah sesuatu yang sering terjadi pada daerah perkotaan. Kemacetan lalu lintas mempunyai akibat yang sangat besar apabila dicermati secara lebih mendalam. Salah satu hal yang sangat dominan adalah adanya pemborosan bahan bakar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dampak secara ekonomi kerugian yang diakibatkan oleh adanya kemacetan. Kerugian yang dihitung hanya mencakup masalah pemborosan dari nilai b i a y a k o n s u m s i b a h a n b a k a r kendaraan yang ada. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hubungan antara jumlah arus (smp/jam) dengan kecepatan yang terjadi (km/jam) adalah kecepatan berbanding terbalik dengan besarnya arus lalu lintas. Kerugian pada bahan bakar kendaraan akibat kelambatan arus lalu lintas yang terjadi di jalan Wahid Hasyim II adalah sebesar Rp. 1.048/kend. Kerugian ini berupa bertambahnya biaya konsumsi bahan bakar kendaraan yang semestinya tidak perlu dikeluarkan apabila kecepatannya bisa mencapai kecepatan normal. Kata kunci : kemacetan, Biaya bahan bakar kendaraan","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"60 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120885017","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Setiap aliran sungai memiliki karakteristik yang berbeda-beda, termasuk Pertemuan Sungai Mahakam dan Anak Sungai Karang Mumus. Sungai Karang Mumus dipengaruhi debit hulu dan elevasi pasang surut di hilir. Tujuan penelitian ini memodelkan luas dan lama genangan. Metode penelitian dengan observasi lapangan sebagai input yang dibutuhkan simulasi numerik. Pengamatan lapangan meliputi debit hulu Sungai Mahakam yang diperoleh 83,74 m3/dt pada tanggal 17 Oktober 2021 dan Pengukuran pasang surut selama 15 hari dari tanggal 6 – 20 oktober 2021 (29 Safar-13 Rabiul awal 1443) di muara Sungai Karang Mumus. Penggenangan dan arus telah didistribusikan sebagai peta dengan simulasi numerik menggunakan perangkat lunak HECRAS. Perbandingan antara peta arus yang diamati dan simulasi numerik memberikan kesepakatan yang baik dengan kesalahan validasi sebesar 1,08% di hilir Sungai Karang Mumus. Luasan genangan maksimum diperoleh seluas 17,018 km2 dengan lama 9 jam dengan kala ulang 20 tahun. Penggenangan Sungai Karang Mumus di pengaruhi oleh elevasi pasang surut di hilir ketika air pasang dan debit Sungai Mahakam saat air surut.Kata Kunci : Pasut, Arus, Genangan, dan Pemodelan Numerik
{"title":"PEMODELAN HIDRODINAMIKA SEBARAN DAN LAMA GENANGAN PADA SUNGAI KARANG MUMUS","authors":"Alpian Nur","doi":"10.31602/jk.v5i1.7224","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7224","url":null,"abstract":"Setiap aliran sungai memiliki karakteristik yang berbeda-beda, termasuk Pertemuan Sungai Mahakam dan Anak Sungai Karang Mumus. Sungai Karang Mumus dipengaruhi debit hulu dan elevasi pasang surut di hilir. Tujuan penelitian ini memodelkan luas dan lama genangan. Metode penelitian dengan observasi lapangan sebagai input yang dibutuhkan simulasi numerik. Pengamatan lapangan meliputi debit hulu Sungai Mahakam yang diperoleh 83,74 m3/dt pada tanggal 17 Oktober 2021 dan Pengukuran pasang surut selama 15 hari dari tanggal 6 – 20 oktober 2021 (29 Safar-13 Rabiul awal 1443) di muara Sungai Karang Mumus. Penggenangan dan arus telah didistribusikan sebagai peta dengan simulasi numerik menggunakan perangkat lunak HECRAS. Perbandingan antara peta arus yang diamati dan simulasi numerik memberikan kesepakatan yang baik dengan kesalahan validasi sebesar 1,08% di hilir Sungai Karang Mumus. Luasan genangan maksimum diperoleh seluas 17,018 km2 dengan lama 9 jam dengan kala ulang 20 tahun. Penggenangan Sungai Karang Mumus di pengaruhi oleh elevasi pasang surut di hilir ketika air pasang dan debit Sungai Mahakam saat air surut.Kata Kunci : Pasut, Arus, Genangan, dan Pemodelan Numerik","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131096779","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengelolaan sumber daya air merupakan salah satu pengendalian potensi stareti yang memberikan konstribusi konstruksi terhadap penyediaan prasarana dan sarana pertanian dalam rangka memenuhi kebutuhan Pangan Nasional. penelitian ini bertujuan untuk memenuhi besar kebutuhan air pada lahan pertanian di Desa Kalabeso dan mengetahui pengaruh sedimentasi pada bendung di Desa Kalabeso, terhadap kebutuhan air dilahan pertanian. Metode yang digunakan untuk memperhitungkan besar kebutuhan air yaitu menggunakan metode perhitungan R80, Re, ETo, ETc, IR, NFR, untuk mengetahui besar pengearuh sedimentasi pada bendung terhadap kebutuhan air yaitu dengan memperhitungkan besar volume bendung dan persentase sedimentasi pada bendung. Hasil dari perhitungan air (NFR) maksimum pada masa tanam 1 terjadi pada bulan februarai sebesar 4,85 mm/hari, dan nilai minimum musim tanam 1 terjadi pada bulan desember sebesar 0,23 mm/hari, sedangkan pada musim tanam periode 2 nilai maksimum kebutuhan air (NFR) terjadi pada bulan agustus sebesar 9,31 dan nilai minimum terjadi pada bulan September dan oktober sebesar 3 mm/hari. Hasil perhitungan sebelum adanya sedimentasi volume bendung sebesar 170,037 m3 setara dengan 0,170,037 liter, sedangkan volume bendung setelah adanya sediemntasi sebesar 151,3 m3 setera dengan 0,151,3 liter , persentase sedimentasi pada bendung sebesar 98,88%, sehingga volume tampung bendung setelah penumpukan sedimentasi sebesar 0,195%. kata kunci: kebutuhan air pada lahan, evapotranspirasi, pengaruh sedimentasi pada bendung
{"title":"ANALISIS PENGARUH SEDIMENTASI TERHADAP SISTEM KEBUTUHAN PETANI PADA BENDUNG di DESA KALABESO KECAMATAN BUER, KABUPATEN SUMBAWA","authors":"Rosi Rosita, Eti Kurniati","doi":"10.31602/jk.v5i1.7561","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7561","url":null,"abstract":"Pengelolaan sumber daya air merupakan salah satu pengendalian potensi stareti yang memberikan konstribusi konstruksi terhadap penyediaan prasarana dan sarana pertanian dalam rangka memenuhi kebutuhan Pangan Nasional. penelitian ini bertujuan untuk memenuhi besar kebutuhan air pada lahan pertanian di Desa Kalabeso dan mengetahui pengaruh sedimentasi pada bendung di Desa Kalabeso, terhadap kebutuhan air dilahan pertanian. Metode yang digunakan untuk memperhitungkan besar kebutuhan air yaitu menggunakan metode perhitungan R80, Re, ETo, ETc, IR, NFR, untuk mengetahui besar pengearuh sedimentasi pada bendung terhadap kebutuhan air yaitu dengan memperhitungkan besar volume bendung dan persentase sedimentasi pada bendung. Hasil dari perhitungan air (NFR) maksimum pada masa tanam 1 terjadi pada bulan februarai sebesar 4,85 mm/hari, dan nilai minimum musim tanam 1 terjadi pada bulan desember sebesar 0,23 mm/hari, sedangkan pada musim tanam periode 2 nilai maksimum kebutuhan air (NFR) terjadi pada bulan agustus sebesar 9,31 dan nilai minimum terjadi pada bulan September dan oktober sebesar 3 mm/hari. Hasil perhitungan sebelum adanya sedimentasi volume bendung sebesar 170,037 m3 setara dengan 0,170,037 liter, sedangkan volume bendung setelah adanya sediemntasi sebesar 151,3 m3 setera dengan 0,151,3 liter , persentase sedimentasi pada bendung sebesar 98,88%, sehingga volume tampung bendung setelah penumpukan sedimentasi sebesar 0,195%. kata kunci: kebutuhan air pada lahan, evapotranspirasi, pengaruh sedimentasi pada bendung","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"217 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133450439","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mohammad Rafii Tiara Manggala, L. Fatmawati, Nurani Hartatik, Yudianto Prasetyo, Siska Yovina Ervitasari
Jalan Lingkar Tuban merupakan sarana penghubung alternatif untuk kendaraan truk dengan tujuan Provinsi Jawa Tengah atau sebaliknya tanpa melewati jalan utama tanpa melalui wilayah perkotaan Kabupaten Tuban. Truk dengan muatan lebih atau sering disebut dengan truk over dimensi over load banyak melintas pada ruas jalan tersebut, seringa perencanaan menggunakan rigid pavement sangat perlu agar pemeliharaan jalannya dapat lebih diminimalisir. Tujuan penelitian ini dilakukan agar mendapatkan besarnya tebal perkerasan kaku yang telah direncanakan mengacu pada Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 penyesuaian ke 9. Umur yang direncanakan pada ruas jalan raya lingkar tuban adalah 40 Tahun dengan nilai CBR tanah efektif 35%, didapatkan nilai Tebal Pelat Beton 310 mm dan pondasi bawah dengan campuran beton kurus (CBK) sebesar 125 mm dengan tulangan anyaman berdiameter ø10-250mm, batang pengikat (tie-bar) ø16-750mm panjang batang pengikat 700 mm, dan ruji (dowel) ø36-300mm panjang ruji (dowel) 450 mm. Kata kunci:, Jalan lingkar Tuban, MDPJ 2017, perencanaan perkerasan kaku
土班环路是前往爪哇中部省或其他地区的卡车的另一种连接方式,而不经过图班县的主要道路。一辆载着更多货物或通常被称为“货物过重卡车”的卡车,经常在车道上行驶,经常计划使用经销工具,以减少对道路的保护至关重要。本研究的目的是为了得到计划中的2017年道路设计手册9的严格限制。高速公路计划在一套完整的周长tuban年龄是40岁的价值CBR有效35%的土地,得到混合混凝土厚板310毫米和地基下瘦(CBK) 1.25毫米的混凝土楼板钢筋直径ø网状结构10-250mm、躯干(tie-bar)ø绑定绑定16-750mm长茎700毫米,辐条(销)ø36-300mm辐条(销)450毫米的长度。关键词:Tuban circle street, MDPJ 2017,刚性规划
{"title":"PERENCANAAN PERKERASAN KAKU JALAN LINGKAR TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR","authors":"Mohammad Rafii Tiara Manggala, L. Fatmawati, Nurani Hartatik, Yudianto Prasetyo, Siska Yovina Ervitasari","doi":"10.31602/jk.v5i1.7400","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7400","url":null,"abstract":"Jalan Lingkar Tuban merupakan sarana penghubung alternatif untuk kendaraan truk dengan tujuan Provinsi Jawa Tengah atau sebaliknya tanpa melewati jalan utama tanpa melalui wilayah perkotaan Kabupaten Tuban. Truk dengan muatan lebih atau sering disebut dengan truk over dimensi over load banyak melintas pada ruas jalan tersebut, seringa perencanaan menggunakan rigid pavement sangat perlu agar pemeliharaan jalannya dapat lebih diminimalisir. Tujuan penelitian ini dilakukan agar mendapatkan besarnya tebal perkerasan kaku yang telah direncanakan mengacu pada Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 penyesuaian ke 9. Umur yang direncanakan pada ruas jalan raya lingkar tuban adalah 40 Tahun dengan nilai CBR tanah efektif 35%, didapatkan nilai Tebal Pelat Beton 310 mm dan pondasi bawah dengan campuran beton kurus (CBK) sebesar 125 mm dengan tulangan anyaman berdiameter ø10-250mm, batang pengikat (tie-bar) ø16-750mm panjang batang pengikat 700 mm, dan ruji (dowel) ø36-300mm panjang ruji (dowel) 450 mm. Kata kunci:, Jalan lingkar Tuban, MDPJ 2017, perencanaan perkerasan kaku","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115056201","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Runtuhnya tiang pancang dermaga tanjung harapan, selat panjang menyebabkan dihentikannya operasi dermaga. Tiang yang roboh juga menyebabkan rangka atap ponton rusak.Karena pentingnya pondasi tiang pancang, perlu mempelajari dan meneliti metode kerja pemasangan tiang pancang pada dermaga yang aman dan tepat. Pada kesempatan ini penulis bertujuan mengkaji lebih dalam salah satu tahapan dalam proses pembuatan pondasi yaitu metode kerja/pelaksanaan. Sehingga peneliti dapat menjelaskan langkah demi langkah tentang metode penggantian tiang pancang di dermaga pelabuhan Tanjung Harapan, Selat Panjang.Lokasi Penelitian yaitu Pelabuhan Tanjung Harapan, Selat Panjang, Riau, Indonesia. Data yang dikumpulkan dari proyek-proyek tersebut yaitu shop drawing,dokumen pengadaan, data pasang surut, dan hasil observasi langsung di lapangan. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa menggunakan analisa deskriptif yaitu analisa yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya terjadi di lapangan dan dikaitkan dengan teori yang ada sebelumnya.. Hasil Analisis data merangkum rangkaian kerja yang dilakukan pada proyek ini yaitu Pekerjaan Tiang Baja, Pekerjaan Pelapisan Tiang, Pekerjaan Rubber Fender, Pekerjaan Proteksi Katodik dengan Anoda, dan Penutup Atap. Hasil kalendering pada saat pemancangan dihentikan saat penumbukan mencapai nilai 1/10 = 0,1 cm per pukulan yang menunjukan tiang sudah mencapai titik tanah keras. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memberikan pengetahuan tentang metode pemasangan tiang pancang pipa baja pada dermaga dan dapat menjadi acuan pada perencanaan pelaksanaan proyek yang sama kedepannya.Kata Kunci: Struktur Bawah, Pondasi, Ponton, Pipa Baja, Dermaga Apung
{"title":"ANALISIS METODE PENGGANTIAN STRUKTUR BAWAH DERMAGA LAUT (STUDI KASUS PONTON DOMESTIK TERMINAL PENUMPANG SELAT PANJANG)","authors":"Fatrio Berlinton Napitupulu, Indrastuti Indrastuti, Amanatullah Savitri","doi":"10.31602/jk.v5i1.7607","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jk.v5i1.7607","url":null,"abstract":"Runtuhnya tiang pancang dermaga tanjung harapan, selat panjang menyebabkan dihentikannya operasi dermaga. Tiang yang roboh juga menyebabkan rangka atap ponton rusak.Karena pentingnya pondasi tiang pancang, perlu mempelajari dan meneliti metode kerja pemasangan tiang pancang pada dermaga yang aman dan tepat. Pada kesempatan ini penulis bertujuan mengkaji lebih dalam salah satu tahapan dalam proses pembuatan pondasi yaitu metode kerja/pelaksanaan. Sehingga peneliti dapat menjelaskan langkah demi langkah tentang metode penggantian tiang pancang di dermaga pelabuhan Tanjung Harapan, Selat Panjang.Lokasi Penelitian yaitu Pelabuhan Tanjung Harapan, Selat Panjang, Riau, Indonesia. Data yang dikumpulkan dari proyek-proyek tersebut yaitu shop drawing,dokumen pengadaan, data pasang surut, dan hasil observasi langsung di lapangan. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa menggunakan analisa deskriptif yaitu analisa yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya terjadi di lapangan dan dikaitkan dengan teori yang ada sebelumnya.. Hasil Analisis data merangkum rangkaian kerja yang dilakukan pada proyek ini yaitu Pekerjaan Tiang Baja, Pekerjaan Pelapisan Tiang, Pekerjaan Rubber Fender, Pekerjaan Proteksi Katodik dengan Anoda, dan Penutup Atap. Hasil kalendering pada saat pemancangan dihentikan saat penumbukan mencapai nilai 1/10 = 0,1 cm per pukulan yang menunjukan tiang sudah mencapai titik tanah keras. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memberikan pengetahuan tentang metode pemasangan tiang pancang pipa baja pada dermaga dan dapat menjadi acuan pada perencanaan pelaksanaan proyek yang sama kedepannya.Kata Kunci: Struktur Bawah, Pondasi, Ponton, Pipa Baja, Dermaga Apung","PeriodicalId":105055,"journal":{"name":"Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128791148","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}