Pub Date : 2023-04-24DOI: 10.52850/jpmupr.v10i1.8641
Lia Sasmithae, Donna Novina Kahanjak, Indra Perdana
Reumatik adalah penyakit yang menyerang sendi dan struktur atau jaringan penunjang sekitar sendi. Penyakit rematik yang sering ditemukan adalah osteoarthritis akibat degenerasi atau proses penuaan, artritis rematoid penyakit autoimun dan gout karena asam urat tinggi.1 Pada lansia penyakit ini sering terjadi sehingga terkadang menyebabkan gangguan kualitas hidup pada lansia. Penyakit Reumatik dapat dicegah dan juga diberikan penanganan kesehatan. Sesuai dengan program pemerintah yang menetapkan umur harapan hidup yaitu 65 tahun diharapkan lansia dapat tetap mempertahankan kesehatannya agar tetap produktif dalam kehidupannya.1 Dampak yang ditimbulkan dari penyakit reumatik pada lansia yaitu nyeri, kekakuan, hilangnya gerakan dan tanda-tanda inflamasi seperti nyeri tekan, disertai pula dengan pembengkakan yang mengakibatkan terjadinya gangguan imobilisasi.2 Pengetahuan masyarakat Indonesia untuk mengenal lebih dalam lagi mengenai penyakit reumatik, siapa saja yang dapat terserang penyakit reumatik, dan bagaimana cara penanganannya yang terbaik masih kurang. Untuk itu sebagai salah satu tenaga pendidik dan tenaga kesehatan, kita perlu untuk menyebar luaskan ilmu terkait dengan reumatik pada masyarakat.3 Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pengusul kepada lansia di Posyandu Lansia pada wilayah kerja Puskesmas Kasongan 1 adalah menjelaskan mengenai jenis penyakit reumatik, siapa saja yang dapat terserang dan tindakan atau olah raga yang dapat dilakukan pada penderita penyakit reumatik terutama pada masyarakat lanjut usia serta memberikan spanduk edukasi sebagai sumber informasi bagi masyarakat.
{"title":"PENGENALAN DINI PENYAKIT REMATIK DAN SENAM REUMATIK BAGI LANSIA DI PUSKESMAS KASONGAN I, KATINGAN","authors":"Lia Sasmithae, Donna Novina Kahanjak, Indra Perdana","doi":"10.52850/jpmupr.v10i1.8641","DOIUrl":"https://doi.org/10.52850/jpmupr.v10i1.8641","url":null,"abstract":"Reumatik adalah penyakit yang menyerang sendi dan struktur atau jaringan penunjang sekitar sendi. Penyakit rematik yang sering ditemukan adalah osteoarthritis akibat degenerasi atau proses penuaan, artritis rematoid penyakit autoimun dan gout karena asam urat tinggi.1 Pada lansia penyakit ini sering terjadi sehingga terkadang menyebabkan gangguan kualitas hidup pada lansia. Penyakit Reumatik dapat dicegah dan juga diberikan penanganan kesehatan. Sesuai dengan program pemerintah yang menetapkan umur harapan hidup yaitu 65 tahun diharapkan lansia dapat tetap mempertahankan kesehatannya agar tetap produktif dalam kehidupannya.1 Dampak yang ditimbulkan dari penyakit reumatik pada lansia yaitu nyeri, kekakuan, hilangnya gerakan dan tanda-tanda inflamasi seperti nyeri tekan, disertai pula dengan pembengkakan yang mengakibatkan terjadinya gangguan imobilisasi.2 Pengetahuan masyarakat Indonesia untuk mengenal lebih dalam lagi mengenai penyakit reumatik, siapa saja yang dapat terserang penyakit reumatik, dan bagaimana cara penanganannya yang terbaik masih kurang. Untuk itu sebagai salah satu tenaga pendidik dan tenaga kesehatan, kita perlu untuk menyebar luaskan ilmu terkait dengan reumatik pada masyarakat.3 Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pengusul kepada lansia di Posyandu Lansia pada wilayah kerja Puskesmas Kasongan 1 adalah menjelaskan mengenai jenis penyakit reumatik, siapa saja yang dapat terserang dan tindakan atau olah raga yang dapat dilakukan pada penderita penyakit reumatik terutama pada masyarakat lanjut usia serta memberikan spanduk edukasi sebagai sumber informasi bagi masyarakat.","PeriodicalId":106120,"journal":{"name":"Pengabdian Kampus : Jurnal Informasi Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129160828","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-24DOI: 10.52850/jpmupr.v10i1.8692
Abdul ghofar, Muhammad Jusuf Wibisana, D. Fatmawati, Areta Widyakusuma, Varin Wilda Rahmadia
Abstrak: Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan pada BPKPD Kabupaten Pasuruan pada penyusunan proses bisnis. Hal tersebut perlu dilakukan karena Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kabupaten Pasuruan perlu menyusun peta proses bisnis sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 19 Tahun 2018 tentang Peta Proses Bisnis. Harapannya, dapat menjadi acuan bagi BPKPD Kabupaten Pasuruan dalam menggambarkan hubungan kerja yang efektif dan efisien antar unit organisasi untuk menghasilkan kinerja sesuai visi misi Kabupaten Pasuruan dalam rangka meningkatkan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah di Kabupaten Pasuruan
{"title":"Pelatihan Penyusunan Proses Bisnis Akuntansi dan Keuangan di Kabupaten Pasuruan","authors":"Abdul ghofar, Muhammad Jusuf Wibisana, D. Fatmawati, Areta Widyakusuma, Varin Wilda Rahmadia","doi":"10.52850/jpmupr.v10i1.8692","DOIUrl":"https://doi.org/10.52850/jpmupr.v10i1.8692","url":null,"abstract":"Abstrak: Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan pada BPKPD Kabupaten Pasuruan pada penyusunan proses bisnis. Hal tersebut perlu dilakukan karena Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kabupaten Pasuruan perlu menyusun peta proses bisnis sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 19 Tahun 2018 tentang Peta Proses Bisnis. Harapannya, dapat menjadi acuan bagi BPKPD Kabupaten Pasuruan dalam menggambarkan hubungan kerja yang efektif dan efisien antar unit organisasi untuk menghasilkan kinerja sesuai visi misi Kabupaten Pasuruan dalam rangka meningkatkan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah di Kabupaten Pasuruan \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":106120,"journal":{"name":"Pengabdian Kampus : Jurnal Informasi Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130993098","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-25DOI: 10.52850/jpmupr.v10i1.7880
Ervi Audina Munthe, Silvani Permatasari
Anemia pada remaja putri (rematri) dapat berdampak pada kesehatan dan prestasi disekolah dan nantinya berisiko anemia saat menjadi ibu hamil yang dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan janin yang tidak optimal serta berpotensi menyebabkan komplikasi kehamilan dan persalinan serta kematian ibu dan anak. SMPN-11 Palangka Raya menjadi mitra pengabdian kali ini dengan jumlah siswa perempuan lebih banyak dari laki-laki sehingga dilakukan penyuluhan tentang anemia pada remaja putri di SMPN-11 Palngka Raya. Tujuan kegiatan untuk memberikan pengetahuan mengenai anemia, skrining anemia serta pemberiaan Tablet Tambah Darah (TTD) dalam upaya juga menjangkau cakupan pemberian TTD agar lebih merata dan mempersiapkan status gizi agar terhindar dari anemia. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 34 peserta. Setelah dilakukan penyuluhan tentang anemia dan tablet tambah darah terdapat peningkatan tingkat pengetahuan yaitu baik 61%, cukup 39% dan kurang 0%. Pada hasil skrining anemia terdapat anemia 5 orang (15%) dan normal 29 orang (85%). Untuk distribusi tablet tambah darah kepada remaja putri terdistribusi 100%.
{"title":"PENYULUHAN ANEMIA DAN PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI (REMATRI) DI SMPN-11 PALANGKA RAYA","authors":"Ervi Audina Munthe, Silvani Permatasari","doi":"10.52850/jpmupr.v10i1.7880","DOIUrl":"https://doi.org/10.52850/jpmupr.v10i1.7880","url":null,"abstract":"Anemia pada remaja putri (rematri) dapat berdampak pada kesehatan dan prestasi disekolah dan nantinya berisiko anemia saat menjadi ibu hamil yang dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan janin yang tidak optimal serta berpotensi menyebabkan komplikasi kehamilan dan persalinan serta kematian ibu dan anak. SMPN-11 Palangka Raya menjadi mitra pengabdian kali ini dengan jumlah siswa perempuan lebih banyak dari laki-laki sehingga dilakukan penyuluhan tentang anemia pada remaja putri di SMPN-11 Palngka Raya. Tujuan kegiatan untuk memberikan pengetahuan mengenai anemia, skrining anemia serta pemberiaan Tablet Tambah Darah (TTD) dalam upaya juga menjangkau cakupan pemberian TTD agar lebih merata dan mempersiapkan status gizi agar terhindar dari anemia. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 34 peserta. Setelah dilakukan penyuluhan tentang anemia dan tablet tambah darah terdapat peningkatan tingkat pengetahuan yaitu baik 61%, cukup 39% dan kurang 0%. Pada hasil skrining anemia terdapat anemia 5 orang (15%) dan normal 29 orang (85%). Untuk distribusi tablet tambah darah kepada remaja putri terdistribusi 100%.","PeriodicalId":106120,"journal":{"name":"Pengabdian Kampus : Jurnal Informasi Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat","volume":"128 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121715347","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Budidaya tanaman padi merupakan salah satu pekerjaan utama bagi masyarakat di Desa Bapeang, Kecamatan Mentawa Baru, Kabupaten Kotawaringin Timur. Petani dalam melakukan usaha pertaniannya sering berhadapan dengan serangan hama dan penyakit yang menjadi faktor pembatas dalam meningkatkan produksi tanaman. Tindakan pencegahan dan pengendalian hama maupun penyakit yang menyerang tanaman padi yang dilakukan petani adalah mengaplikasikan pestisida kimia. Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah transfer pengetahuan (transfer knowledge) memberikan pemahaman kepada petani tentang bahaya penggunaan pestisida kimia secara terus menerus dan memberikan solusinya berupa cara pengendalian lain yang lebih ramah lingkungan melalui pengelolaan serangga musuh alami dan mikrohabitatnya serta pengunaan biopestisida. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat adalah anggota Kelompok Tani Ujung Pandang, Desa Bapeang, Kecamatan Mentawa Baru. Metode kegiatan berupa sosialisasi dan penyuluhan secara langsung menggunakan Power Point Presentation tentang 1) Pengenalan musuh alami dan perannya pada ekosistem budidaya tanaman; 2) SosialisasiPengendalian OPT menggunakan Pestisida Nabati; 3) Pestisida Hayati Mikroba mengendalikan Penyakit Tanaman; dan 4) Diskusi terkait Konsep PHT dan Pengendalian Hama Penyakit Ramah Lingkungan. Hasil yang diperoleh adalah kesadaran petani akan bahaya pengaplikasian pestisida kimia secara terus menerus dan meningkatnya pemahaman petani tentang Musuh Alami Hama maupun Biopestisida yang dapat menjadi alternatif mengurangi penggunaan pestisida kimia, bahkan lebih aman dan ramah lingkungan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa proses kegiatan telah berjalan baik. Peserta yang hadir sangat antusias dalam sesi diskusi, materi yang disampaikan oleh tim merupakan pengetahuan baru yang belum pernah diperoleh sebelumnya. Hal ini menjadi motivasi bagi Tim pengabdian masyarakat melakukan koordinasi dengan Ketua Kelompok Tani untuk mendukung keberlanjutan program pada waktu yang akan datang, melalui praktek langsung di lahan budidaya
{"title":"TRANSFER PENGETAHUAN PENGENALAN MUSUH ALAMI DAN BIOPESTISIDA PADA KELOMPOK TANI UJUNG PANDANG, DESA BAPEANG, KECAMATAN MENTAWA BARU KOTAWARINGIN TIMUR","authors":"Melhanah, Lilies Supriati, Rahmawati Budi Mulyani, Oesin Oemar","doi":"10.52850/jpmupr.v10i1.8729","DOIUrl":"https://doi.org/10.52850/jpmupr.v10i1.8729","url":null,"abstract":"Budidaya tanaman padi merupakan salah satu pekerjaan utama bagi masyarakat di Desa Bapeang, Kecamatan Mentawa Baru, Kabupaten Kotawaringin Timur. Petani dalam melakukan usaha pertaniannya sering berhadapan dengan serangan hama dan penyakit yang menjadi faktor pembatas dalam meningkatkan produksi tanaman. Tindakan pencegahan dan pengendalian hama maupun penyakit yang menyerang tanaman padi yang dilakukan petani adalah mengaplikasikan pestisida kimia. Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah transfer pengetahuan (transfer knowledge) memberikan pemahaman kepada petani tentang bahaya penggunaan pestisida kimia secara terus menerus dan memberikan solusinya berupa cara pengendalian lain yang lebih ramah lingkungan melalui pengelolaan serangga musuh alami dan mikrohabitatnya serta pengunaan biopestisida. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat adalah anggota Kelompok Tani Ujung Pandang, Desa Bapeang, Kecamatan Mentawa Baru. Metode kegiatan berupa sosialisasi dan penyuluhan secara langsung menggunakan Power Point Presentation tentang 1) Pengenalan musuh alami dan perannya pada ekosistem budidaya tanaman; 2) SosialisasiPengendalian OPT menggunakan Pestisida Nabati; 3) Pestisida Hayati Mikroba mengendalikan Penyakit Tanaman; dan 4) Diskusi terkait Konsep PHT dan Pengendalian Hama Penyakit Ramah Lingkungan. Hasil yang diperoleh adalah kesadaran petani akan bahaya pengaplikasian pestisida kimia secara terus menerus dan meningkatnya pemahaman petani tentang Musuh Alami Hama maupun Biopestisida yang dapat menjadi alternatif mengurangi penggunaan pestisida kimia, bahkan lebih aman dan ramah lingkungan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa proses kegiatan telah berjalan baik. Peserta yang hadir sangat antusias dalam sesi diskusi, materi yang disampaikan oleh tim merupakan pengetahuan baru yang belum pernah diperoleh sebelumnya. Hal ini menjadi motivasi bagi Tim pengabdian masyarakat melakukan koordinasi dengan Ketua Kelompok Tani untuk mendukung keberlanjutan program pada waktu yang akan datang, melalui praktek langsung di lahan budidaya","PeriodicalId":106120,"journal":{"name":"Pengabdian Kampus : Jurnal Informasi Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125061942","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-21DOI: 10.52850/jpmupr.v10i1.8606
I. Permana, Firlianty, Theresia Mentari
Sanitasi lingkungan sangat berpengaruh terhadap status kesehatan seseorang, sanitasi lingkungan terdiri dari ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban, jenis lantai rumah, dan kebersihan peralatan makan pada setiap rumah tangga. Keadaan lingkungan yang kurang baik lebih mudah terjangkit penyakit seperti diare dan penyakit infeksi. Ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari juga berpengaruh terhadap risiko keluarga dan anak terkena penyakit infeksi dan kurang gizi. Faktor sanitasi lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat, serta akses pemanfaatan pelayanan kesehatan akan mempengaruhi penyakit infeksi anak. Kemudian faktor ini secara langsung akan mempengaruhi status gizi. Faktor asupan gizi dan penyakit infeksi secara langsung mempengaruhi status gizi. (Kusumawati et al, 2015). Sanitasi lingkungan yang buruk berdampak negatif bagi warga yang mendiami lingkungan tersebut, termasuk anak-anak karena dapat mengalami Environmental Enteropathy (EE) yaitu penyebab utama kurang gizi anak berupa kondisi subklinis usus halus. Environmental Enteropathy menimbulkan kerusakan pada jonjot atau vili usus besar sehingga susah menyerap nutrisi sehingga rentan terjadi diare kronis yang dapat menyebabkan kurangnya asupan gizi. (Direktorat Kesehatan Lingkungan, 2018). Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Hal ini terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting adalah indikator kunci kesejahteraan anak secara keseluruhan, negara-negara dengan angka stunting tinggi merefleksi ketidak setaraan sosial di dalamnya. Kata Kunci : Stunting, Gizi, Pertumbuhan, Kabupaten
环境卫生对个人的健康状况有很大的影响,环境卫生包括清洁水、厕所、家庭地板类型和每个家庭的清洁用品。较低的环境条件更容易感染腹泻和传染病等疾病。日常用品的清洁用水也会影响家庭和儿童感染疾病和营养不良的风险。环境卫生因素、清洁和健康的生活行为以及医疗保健的使用将影响儿童感染。这一因素将直接影响营养状况。营养摄入和感染疾病直接影响营养状况。(Kusumawati et al, 2015)恶劣的环境卫生对居住在环境中的人,包括儿童,产生了负面影响,因为它们可能会经历环境内的肠样性疾病,这是儿童营养不良的主要原因。环境内肠病对肠道疾病或肠道疾病造成损害,使人难以吸收营养,因此容易出现慢性腹泻,这可能导致营养不良。(环境健康理事会,2018年)发育不良是一种长期营养不良引起的慢性营养问题。这是因为饮食不符合营养需求。发育不良是儿童福利的一个关键指标,高发育率国家反映了社会不平等。关键词:发育,营养,生长,摄政
{"title":"GERAKAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI EDUKASI PADA MASYARAKAT","authors":"I. Permana, Firlianty, Theresia Mentari","doi":"10.52850/jpmupr.v10i1.8606","DOIUrl":"https://doi.org/10.52850/jpmupr.v10i1.8606","url":null,"abstract":"Sanitasi lingkungan sangat berpengaruh terhadap status kesehatan seseorang, sanitasi lingkungan terdiri dari ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban, jenis lantai rumah, dan kebersihan peralatan makan pada setiap rumah tangga. Keadaan lingkungan yang kurang baik lebih mudah terjangkit penyakit seperti diare dan penyakit infeksi. Ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari juga berpengaruh terhadap risiko keluarga dan anak terkena penyakit infeksi dan kurang gizi. Faktor sanitasi lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat, serta akses pemanfaatan pelayanan kesehatan akan mempengaruhi penyakit infeksi anak. Kemudian faktor ini secara langsung akan mempengaruhi status gizi. Faktor asupan gizi dan penyakit infeksi secara langsung mempengaruhi status gizi. (Kusumawati et al, 2015). Sanitasi lingkungan yang buruk berdampak negatif bagi warga yang mendiami lingkungan tersebut, termasuk anak-anak karena dapat mengalami Environmental Enteropathy (EE) yaitu penyebab utama kurang gizi anak berupa kondisi subklinis usus halus. Environmental Enteropathy menimbulkan kerusakan pada jonjot atau vili usus besar sehingga susah menyerap nutrisi sehingga rentan terjadi diare kronis yang dapat menyebabkan kurangnya asupan gizi. (Direktorat Kesehatan Lingkungan, 2018). Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Hal ini terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting adalah indikator kunci kesejahteraan anak secara keseluruhan, negara-negara dengan angka stunting tinggi merefleksi ketidak setaraan sosial di dalamnya. \u0000Kata Kunci : Stunting, Gizi, Pertumbuhan, Kabupaten","PeriodicalId":106120,"journal":{"name":"Pengabdian Kampus : Jurnal Informasi Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat","volume":"47 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134225642","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-20DOI: 10.52850/jpmupr.v10i1.8626
Suprayitno, Triyani
Devotion with the theme of strengthening peace-loving characters through religious moderation based on local wisdom is very important to implement, especially for junior high school students. In this service activity, peace-loving is emphasized on anti-bullying socialization which is integrated with fun games and making flyers that contain religious moderation. The result of this community service activity is that quantitatively the enthusiasm of students participating in community service activities is very good. It is hoped that the socialization activities regarding peace-loving, especially anti-bullying, are truly understood by students and implemented at a practical level. In addition, students are able to apply an attitude of religious moderation to strengthen the character of peace-loving. By strengthening the character of peace-loving through religious moderation, there will be no more bullying that occurs in schools, especially bullying that comes from an ethnic background.
{"title":"Penguatan Cinta Damai Melalui Moderasi Beragama Dalam Perspektif Heterogenitas Berbasis Kearifan Lokal Di Palangka Raya","authors":"Suprayitno, Triyani","doi":"10.52850/jpmupr.v10i1.8626","DOIUrl":"https://doi.org/10.52850/jpmupr.v10i1.8626","url":null,"abstract":"Devotion with the theme of strengthening peace-loving characters through religious moderation based on local wisdom is very important to implement, especially for junior high school students. In this service activity, peace-loving is emphasized on anti-bullying socialization which is integrated with fun games and making flyers that contain religious moderation. The result of this community service activity is that quantitatively the enthusiasm of students participating in community service activities is very good. It is hoped that the socialization activities regarding peace-loving, especially anti-bullying, are truly understood by students and implemented at a practical level. In addition, students are able to apply an attitude of religious moderation to strengthen the character of peace-loving. By strengthening the character of peace-loving through religious moderation, there will be no more bullying that occurs in schools, especially bullying that comes from an ethnic background.","PeriodicalId":106120,"journal":{"name":"Pengabdian Kampus : Jurnal Informasi Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133573969","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tampelas Village is located in Kamipang District, Katingan Regency, Central Kalimantan. Most of the residents have their main livelihood as traditional fishermen. Beef cattle farming is also carried out in Tampelas Village by several members of the community in a traditional way. Farmers lack knowledge regarding the management of the health of their livestock. The capacity building training in livestock health management aims to provide farmers with knowledge, insight, and skills related to the management of the health of beef cattle. The training consists of delivering material, hands-on practice by farmers, and discussions. The material presented included prevention, identification of livestock conditions and diseases, introduction of types of medicines, and handling of sick livestock. The activity was attended by farmers, village officials and staff from the relevant Katingan Regency Goverment. Training activities to increase the capacity of livestock health management in Tampelas Village went well. Beef cattle farmers in Tampelas Village are enthusiastic and welcome the livestock health management training activities. Their insight, knowledge and skills related to livestock health management have increase
{"title":"Peningkatan Kapasitas Peternak Rakyat Pada Pengelolaan Kesehatan Ternak Sapi Potong di Desa Tampelas, Kabupaten Katingan","authors":"Ria Anjalani, Paulini, Sosilawaty, Nyahu Rumbang, Trisna Anggreini, Erina Riak Asie, Satrio Wibowo","doi":"10.52850/jpmupr.v10i1.8596","DOIUrl":"https://doi.org/10.52850/jpmupr.v10i1.8596","url":null,"abstract":"Tampelas Village is located in Kamipang District, Katingan Regency, Central Kalimantan. Most of the residents have their main livelihood as traditional fishermen. Beef cattle farming is also carried out in Tampelas Village by several members of the community in a traditional way. Farmers lack knowledge regarding the management of the health of their livestock. The capacity building training in livestock health management aims to provide farmers with knowledge, insight, and skills related to the management of the health of beef cattle. The training consists of delivering material, hands-on practice by farmers, and discussions. The material presented included prevention, identification of livestock conditions and diseases, introduction of types of medicines, and handling of sick livestock. The activity was attended by farmers, village officials and staff from the relevant Katingan Regency Goverment. Training activities to increase the capacity of livestock health management in Tampelas Village went well. Beef cattle farmers in Tampelas Village are enthusiastic and welcome the livestock health management training activities. Their insight, knowledge and skills related to livestock health management have increase","PeriodicalId":106120,"journal":{"name":"Pengabdian Kampus : Jurnal Informasi Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat","volume":"177 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115221960","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-18DOI: 10.52850/jpmupr.v10i1.8309
Tatik Zulaika Chamzah, Sri Lestari Hendrayati, R. Oktavia
UU Desa no. 6 Tahun 2014 menyebut desa sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang mengatur urusan pemerintahan dan berwenang untuk mengelola aset desa untuk meningkat kanperekonomian sehingga menjadi desa yang mandiri dan maju. Salah satu cara meningkatkan perekonomian desa yaitu dengan mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sesuai Permendes no. 5 Tahun 2014. Namun sampai saat ini masih banyak BUMDes yang tidak berkembang dan tidak aktif` Banyak hambatan yang ditemui saat mengelola BUMDes, sebagai akademisi penulis tertarik untuk menerapkan IPTEKS melalui kegiatan pengabdian dengan tema “Strategi Pemilihan Jenis Usaha dan Pola Pengelolaan Keuangan BUMDes” dengan tujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat, aparatur dan pengurus BUMDes bagaimana memaksimalkan potensi dan peluang desa menjadi unit usaha dan pemahaman akuntansi dalam pengelolaan keuangan BUMDes. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini pendekatan deskriptif dengan tmetode ceramah/sosialisasi, survey, interaktif untuk menggali potensi dan peluang serta menggunakan metode WOTS-UP atau SWOT modifikasi. Sedang capaian luaran yang diharapkan dari kegiatan pengabdian adalah TOT dan jurnal pengabdian masyarakat baik nasional maupun internasional. Berdasarkan analisis WOTS-UP dapat ditemukan strategi apa saja yang bisa dilakukan agar potensi yang ada dapat terwujud. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini bahwa sumberdaya manusia didesa Kanamit memiliki potensi dalam membuat produk yang berbasis kearifan local jika ditingkatkan akan menjadi produk andalan, walaupun disisi lain potensi sumberdaya alam kurang memiliki keunggulan. Diperlukan pembinaan/pendampingan dari pihak terkait.
{"title":"STRATEGI PEMILIHAN JENIS USAHA DAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BUMDES DIDESA KANAMIT","authors":"Tatik Zulaika Chamzah, Sri Lestari Hendrayati, R. Oktavia","doi":"10.52850/jpmupr.v10i1.8309","DOIUrl":"https://doi.org/10.52850/jpmupr.v10i1.8309","url":null,"abstract":" UU Desa no. 6 Tahun 2014 menyebut desa sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang mengatur urusan pemerintahan dan berwenang untuk mengelola aset desa untuk meningkat kanperekonomian sehingga menjadi desa yang mandiri dan maju. Salah satu cara meningkatkan perekonomian desa yaitu dengan mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sesuai Permendes no. 5 Tahun 2014. Namun sampai saat ini masih banyak BUMDes yang tidak berkembang dan tidak aktif` \u0000 Banyak hambatan yang ditemui saat mengelola BUMDes, sebagai akademisi penulis tertarik untuk menerapkan IPTEKS melalui kegiatan pengabdian dengan tema “Strategi Pemilihan Jenis Usaha dan Pola Pengelolaan Keuangan BUMDes” dengan tujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat, aparatur dan pengurus BUMDes bagaimana memaksimalkan potensi dan peluang desa menjadi unit usaha dan pemahaman akuntansi dalam pengelolaan keuangan BUMDes. \u0000 Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini pendekatan deskriptif dengan tmetode ceramah/sosialisasi, survey, interaktif untuk menggali potensi dan peluang serta menggunakan metode WOTS-UP atau SWOT modifikasi. Sedang capaian luaran yang diharapkan dari kegiatan pengabdian adalah TOT dan jurnal pengabdian masyarakat baik nasional maupun internasional. \u0000 Berdasarkan analisis WOTS-UP dapat ditemukan strategi apa saja yang bisa dilakukan agar potensi yang ada dapat terwujud. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini bahwa sumberdaya manusia didesa Kanamit memiliki potensi dalam membuat produk yang berbasis kearifan local jika ditingkatkan akan menjadi produk andalan, walaupun disisi lain potensi sumberdaya alam kurang memiliki keunggulan. Diperlukan pembinaan/pendampingan dari pihak terkait.","PeriodicalId":106120,"journal":{"name":"Pengabdian Kampus : Jurnal Informasi Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat","volume":"313 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114295323","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-18DOI: 10.52850/jpmupr.v10i1.8510
Abi Bakring Balyas, Donna Novina Kahanjak, Farah Fauziyah Radhiyatulqalbi Ahmad, Nisa Kartika Komara
Masa remaja merupakan salah satu tahap antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Remaja pada umumnya menghadapi permasalahan yang sama untuk memahami tentang seksualitas, yaitu minimnya pengetahuan tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi yang disebabkan oleh terbatasnya akses informasi, advokasi remaja, tidak adanya akses pelayanan yang ramah terhadap remaja, dan masih terbatasnya institusi di pemerintah yang menangani remaja secara khusus. Beberapa masalah yang sering timbul pada remaja terkait dengan masa awal kematangan organ reproduksi, diantaranya, perilaku seks bebas (free sex), masalah kehamilan diluar penikahan, dan terjangkitnya penyakit menular seksual termasuk HIV atau AIDS, serta adanya kekerasan seksual yang dapat dilakukan dari lingkungan sekitar. Kejahatan kesusilaan tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi melalui proses pelecehan yang pada mulanya dianggap biasa kemudian bermuara pada kejahatan. Hal tersebut dapat terjadi karena masih rendahnya tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Berdasarkan hal tersebut pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya dengan sasaran para siswi di SMP Negeri 4 Palangka Raya, Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi pada remaja. Peningkatan pengetahuan tersebut dilakukan dengan cara penyuluhan, tanya jawab, serta dilakukan pre test dan post test.
青春期是童年和成年之间的一个阶段。青少年通常在理解性方面面临着类似的问题,即由于信息有限、青年倡导、对青年友好服务缺乏性和生殖健康的知识,而政府专门针对青少年的机构仍然有限。年轻人的一些常见问题与生殖器官的早期成熟期有关,其中包括滥交行为、未婚怀孕以及性传播疾病(包括艾滋病毒或艾滋病)以及环境中的性暴力。体面的犯罪不是突然出现的,而是通过最初被认为是普通的骚扰过程,它变成了犯罪。这可能是因为青少年的生殖健康知识仍然很低。基于此,国家大学医学院(university of Palangka Raya)的社区健康研究小组所表现出的社区奉献精神,他们的目标是加里曼丹中部帕洛尼亚市的学生。这些知识的增加是通过咨询、询问和前测试和后测试进行的。
{"title":"Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 4 Palangka Raya Kelurahan Kalampangan Kota Palangkaraya","authors":"Abi Bakring Balyas, Donna Novina Kahanjak, Farah Fauziyah Radhiyatulqalbi Ahmad, Nisa Kartika Komara","doi":"10.52850/jpmupr.v10i1.8510","DOIUrl":"https://doi.org/10.52850/jpmupr.v10i1.8510","url":null,"abstract":"Masa remaja merupakan salah satu tahap antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Remaja pada umumnya menghadapi permasalahan yang sama untuk memahami tentang seksualitas, yaitu minimnya pengetahuan tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi yang disebabkan oleh terbatasnya akses informasi, advokasi remaja, tidak adanya akses pelayanan yang ramah terhadap remaja, dan masih terbatasnya institusi di pemerintah yang menangani remaja secara khusus. Beberapa masalah yang sering timbul pada remaja terkait dengan masa awal kematangan organ reproduksi, diantaranya, perilaku seks bebas (free sex), masalah kehamilan diluar penikahan, dan terjangkitnya penyakit menular seksual termasuk HIV atau AIDS, serta adanya kekerasan seksual yang dapat dilakukan dari lingkungan sekitar. Kejahatan kesusilaan tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi melalui proses pelecehan yang pada mulanya dianggap biasa kemudian bermuara pada kejahatan. Hal tersebut dapat terjadi karena masih rendahnya tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Berdasarkan hal tersebut pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya dengan sasaran para siswi di SMP Negeri 4 Palangka Raya, Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi pada remaja. Peningkatan pengetahuan tersebut dilakukan dengan cara penyuluhan, tanya jawab, serta dilakukan pre test dan post test.","PeriodicalId":106120,"journal":{"name":"Pengabdian Kampus : Jurnal Informasi Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114798656","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-17DOI: 10.52850/jpmupr.v10i1.8613
Abustan, Sustiyah, Abdul H. F, Femmy, Khalifatus Sakdiyah, Vicky Dwi Krisdiantoro, Rensi Lukas
Keterbatasan pupuk bersubsidi bagi petani mandiri menjadi permasalahan tersendiri khususnya petani mandiri yang ada di Desa Gohong, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Pupuk subsidi jenis NPK dan Urea dengan jumlah yang terbatas hanya bisa diperoleh petani 3 karung per orang, sementara kebutuhan mereka dalam sekali pemupukan mencapai 10 karung. Akibat dari keterbatasan perolehan pupuk bersubsidi ini, hanya ada satu solusi yang dapat dilakukan yaitu membeli pupuk non subsidi dengan harganya tinggi, mencapai Rp. 525.000/karung. Faktor keterbatasan daya beli masyarakat petani untuk jenis pupuk non subsidi membuat perawatan tanamannya seperti tanaman sawit mereka tidak maksimal, tidak subur, daun menguning, dan buah pun hanya ada pada pohon tertentu yang kebetulan humus tanah nya masih relatif bagus. Kelompok tani Pelangi Nusantara dan kelompok tani Barokah, yang dijadikan mitra pada kegiatan pengabdian masyarakat kali ini, merasakan betapa besar dampak yang ditimbulkan terhadap hasil panen buah sawit yang sangat rendah dari anggota kelompok tani mereka, hasil panen mereka hanya mencapai 400 – 500 kg/ha, yang seharusnya bisa mencapai 1.500-2.000 kg/ha. Faktor utama penyebabnya adalah pohon sawit tidak menerima nutrisi akibat terbatasnya pupuk yang diberikan, Kompos dapat dijadikan solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan petani tersebut. Membuat kompos dari limbah perkebunan yang berupa limbah buangan pelepah daun sawit dan limbah kotoran ayam yang banyak dijumpai di lokasi pertanian menjadi bahan pemikiran utama pada Tim ini untuk mewujudkan kompos sebagai pupuk alternatif dalam upaya membantu petani mengatasi permasalahan yang dihadapi. Teknologi Tepat Guna dapat diterapkan dalam mewujudkan pembuatan kompos guna mengganti keterbatasan petani dalam memperoleh pupuk yang non subsidi.
{"title":"Pembuatan Kompos dengan Memanfaatkan Limbah Perkebunan Sawit dan Peternakan Ayam dalam Mengatasi Kelangkaan Pupuk Bersubsidi pada Kelompok Tani","authors":"Abustan, Sustiyah, Abdul H. F, Femmy, Khalifatus Sakdiyah, Vicky Dwi Krisdiantoro, Rensi Lukas","doi":"10.52850/jpmupr.v10i1.8613","DOIUrl":"https://doi.org/10.52850/jpmupr.v10i1.8613","url":null,"abstract":"Keterbatasan pupuk bersubsidi bagi petani mandiri menjadi permasalahan tersendiri khususnya petani mandiri yang ada di Desa Gohong, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Pupuk subsidi jenis NPK dan Urea dengan jumlah yang terbatas hanya bisa diperoleh petani 3 karung per orang, sementara kebutuhan mereka dalam sekali pemupukan mencapai 10 karung. Akibat dari keterbatasan perolehan pupuk bersubsidi ini, hanya ada satu solusi yang dapat dilakukan yaitu membeli pupuk non subsidi dengan harganya tinggi, mencapai Rp. 525.000/karung. Faktor keterbatasan daya beli masyarakat petani untuk jenis pupuk non subsidi membuat perawatan tanamannya seperti tanaman sawit mereka tidak maksimal, tidak subur, daun menguning, dan buah pun hanya ada pada pohon tertentu yang kebetulan humus tanah nya masih relatif bagus. Kelompok tani Pelangi Nusantara dan kelompok tani Barokah, yang dijadikan mitra pada kegiatan pengabdian masyarakat kali ini, merasakan betapa besar dampak yang ditimbulkan terhadap hasil panen buah sawit yang sangat rendah dari anggota kelompok tani mereka, hasil panen mereka hanya mencapai 400 – 500 kg/ha, yang seharusnya bisa mencapai 1.500-2.000 kg/ha. Faktor utama penyebabnya adalah pohon sawit tidak menerima nutrisi akibat terbatasnya pupuk yang diberikan, Kompos dapat dijadikan solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan petani tersebut. Membuat kompos dari limbah perkebunan yang berupa limbah buangan pelepah daun sawit dan limbah kotoran ayam yang banyak dijumpai di lokasi pertanian menjadi bahan pemikiran utama pada Tim ini untuk mewujudkan kompos sebagai pupuk alternatif dalam upaya membantu petani mengatasi permasalahan yang dihadapi. Teknologi Tepat Guna dapat diterapkan dalam mewujudkan pembuatan kompos guna mengganti keterbatasan petani dalam memperoleh pupuk yang non subsidi.","PeriodicalId":106120,"journal":{"name":"Pengabdian Kampus : Jurnal Informasi Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127183781","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}