Jamalum Purba, Ratu Evina Dibiyantini, Manihar Situmorang
Peningkatan kualitas pembelajaran sangat diperlukan dalam rangka menghasilkan lulusan yang kompeten untuk mengisi dunia kerja di era revolusi industri dunia keempat. Pemanfaatan teknologi terkini menggunakan multimedia dalam pembelajaran akan dapat mendorong mahasiswa belajar aktif, lebih bermakna, dan temotivasi belajar secara optimum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar inovatif berbasis proyek dengan multimedia untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa pada pengajaran Senyawa Asam Karboksilat sesuai tuntutan kurikulum berorientasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Prosedur penelitian dilakukan melalui tahapan: (1) menyusun bahan ajar Senyawa Asam Karboksilat yang lengkap sesuai kurikulum KKNI, (2) menyusun paket proyek yang diintegrasikan dengan multimedia untuk memfasilitasi mahasiswa belajar aktif, (3) Implementasi pembelajaran menggunakan bahan ajar inovatif hasil pengembangan pada pengajaran Kimia Organik. Dari hasil penelitian telah tersedia paket bahan ajar yang inovatif berbentuk proyek mini yang diintegrasikan dengan multimedia untuk pengajaran Senyawa Asam Karboksilat. Pembelajaran Kimia Organik menggunakan bahan ajar hasil pengembangan terbukti sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Kelompok mahasiswa yang diberi perlakuan pembelajaran menggunakan bahan ajar inovatif berbentuk proyek mini dengan multimedia memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan terhadap kelompok mahasiswa yang diberi pembelajaran dengan metode konvensional. Pembelajaran berbasis proyek dengan multimedia dapat memfasilitasi mahasiswa belajar kimia organik secara aktif sehingga kemampuan berpikir kritis mahasiswa meningkat. Paket pembelajaran inovatif hasil pengembangan dapat membawa pengajaran Kimia Organik lebih sederhana, mudah dipelajari dan memberikan kesan pembelajaran yang lebih lama diingat oleh mahasiswa.
{"title":"Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Berbasi Proyek dengan Multimedia untuk Pengajaran Senyawa Asam Karboksilat","authors":"Jamalum Purba, Ratu Evina Dibiyantini, Manihar Situmorang","doi":"10.32734/st.v2i2.562","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.562","url":null,"abstract":"Peningkatan kualitas pembelajaran sangat diperlukan dalam rangka menghasilkan lulusan yang kompeten untuk mengisi dunia kerja di era revolusi industri dunia keempat. Pemanfaatan teknologi terkini menggunakan multimedia dalam pembelajaran akan dapat mendorong mahasiswa belajar aktif, lebih bermakna, dan temotivasi belajar secara optimum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar inovatif berbasis proyek dengan multimedia untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa pada pengajaran Senyawa Asam Karboksilat sesuai tuntutan kurikulum berorientasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Prosedur penelitian dilakukan melalui tahapan: (1) menyusun bahan ajar Senyawa Asam Karboksilat yang lengkap sesuai kurikulum KKNI, (2) menyusun paket proyek yang diintegrasikan dengan multimedia untuk memfasilitasi mahasiswa belajar aktif, (3) Implementasi pembelajaran menggunakan bahan ajar inovatif hasil pengembangan pada pengajaran Kimia Organik. Dari hasil penelitian telah tersedia paket bahan ajar yang inovatif berbentuk proyek mini yang diintegrasikan dengan multimedia untuk pengajaran Senyawa Asam Karboksilat. Pembelajaran Kimia Organik menggunakan bahan ajar hasil pengembangan terbukti sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Kelompok mahasiswa yang diberi perlakuan pembelajaran menggunakan bahan ajar inovatif berbentuk proyek mini dengan multimedia memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan terhadap kelompok mahasiswa yang diberi pembelajaran dengan metode konvensional. Pembelajaran berbasis proyek dengan multimedia dapat memfasilitasi mahasiswa belajar kimia organik secara aktif sehingga kemampuan berpikir kritis mahasiswa meningkat. Paket pembelajaran inovatif hasil pengembangan dapat membawa pengajaran Kimia Organik lebih sederhana, mudah dipelajari dan memberikan kesan pembelajaran yang lebih lama diingat oleh mahasiswa.","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131136412","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Manihar Situmorang, Marudut Sinaga, Debby Suci Martalina, A. Sudrajat, M. Sitorus
Kesiapan perguruan tinggi dalam menghasilkan lulusan berkualitas baik dan kompeten menghadapi perubaahan dunia dalam era revolusi industri dunia keempat harus didukung, yaitu melalui pemanfaatan teknologi informasi di dalam pembelajaran sebagai Implementasi kurikulum berorientasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi lulusan adalah melalui pengadaan bahan ajar bermutu yang dapat memotivasi dan menuntun mahasiswa belajar secara mandiri memanfaatkan teknologi terkini. Tujuan penelitian ini adalah melakukan inovasi terhadap bahan ajar kimia analitik untuk menghasilkan bahan ajar standar, inovatif dan interaktif berbasis multimedia untuk pengajaran Analisis Anion. Penelitian dilakukan bersama mitra kerja Dosen Tim Pascasarjana dan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). Tahapan penelitian terdiri atas: (1) penyusunan materi bahan ajar yang lengkap sesuai kurikulum KKNI untuk pengajaran Analisis Anion, (2) melakukan inovasi terhadap bahan ajar agar mendukung pembelajaran aktif, (3) Implementasi pembelajaran menggunakan bahan ajar inovatif hasil pengembangan sebagai media pembelajaran dalam pengajaran Analisis Anion. Hasil penelitian telah berhasil mengembangkan bahan ajar standar, inovatif dan interaktif berbasis multimedia untuk pengajaran Analisis Anion yang dikemas dalam bentuk Textbook dan E-book yang dilengkapi lembar kerja yang dapat meningkatkan partisipasi aktif mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar sebagai tahapan dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam Kimia Analitik. Penggunaan bahan ajar inovatif dalam pembelajaran sangat efektif dipergunakan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada pengajaran Analisis Anion. Kompetensi mahasiswa pada kelompok yang diberikan pengajaran menggunakan bahan ajar inovatif lebih tinggi dibanding kelompok kontrol yang menggunakan buku pengangan mahasiswa. Bahan ajar inovatif dapat memfasilitasi mahasiswa belajar kimia secara aktif, mudah, efisien, dan menyenangkan sehingga mahasiswa termotivasi untuk belajar secara mandiri dalam usaha mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum berorientasi KKNI
{"title":"Inovasi Bahan Ajar Interaktif Berbasis Multimedia Untuk Pengajaran Analisis Anion","authors":"Manihar Situmorang, Marudut Sinaga, Debby Suci Martalina, A. Sudrajat, M. Sitorus","doi":"10.32734/st.v2i2.563","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.563","url":null,"abstract":"Kesiapan perguruan tinggi dalam menghasilkan lulusan berkualitas baik dan kompeten menghadapi perubaahan dunia dalam era revolusi industri dunia keempat harus didukung, yaitu melalui pemanfaatan teknologi informasi di dalam pembelajaran sebagai Implementasi kurikulum berorientasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi lulusan adalah melalui pengadaan bahan ajar bermutu yang dapat memotivasi dan menuntun mahasiswa belajar secara mandiri memanfaatkan teknologi terkini. Tujuan penelitian ini adalah melakukan inovasi terhadap bahan ajar kimia analitik untuk menghasilkan bahan ajar standar, inovatif dan interaktif berbasis multimedia untuk pengajaran Analisis Anion. Penelitian dilakukan bersama mitra kerja Dosen Tim Pascasarjana dan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). Tahapan penelitian terdiri atas: (1) penyusunan materi bahan ajar yang lengkap sesuai kurikulum KKNI untuk pengajaran Analisis Anion, (2) melakukan inovasi terhadap bahan ajar agar mendukung pembelajaran aktif, (3) Implementasi pembelajaran menggunakan bahan ajar inovatif hasil pengembangan sebagai media pembelajaran dalam pengajaran Analisis Anion. Hasil penelitian telah berhasil mengembangkan bahan ajar standar, inovatif dan interaktif berbasis multimedia untuk pengajaran Analisis Anion yang dikemas dalam bentuk Textbook dan E-book yang dilengkapi lembar kerja yang dapat meningkatkan partisipasi aktif mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar sebagai tahapan dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam Kimia Analitik. Penggunaan bahan ajar inovatif dalam pembelajaran sangat efektif dipergunakan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada pengajaran Analisis Anion. Kompetensi mahasiswa pada kelompok yang diberikan pengajaran menggunakan bahan ajar inovatif lebih tinggi dibanding kelompok kontrol yang menggunakan buku pengangan mahasiswa. Bahan ajar inovatif dapat memfasilitasi mahasiswa belajar kimia secara aktif, mudah, efisien, dan menyenangkan sehingga mahasiswa termotivasi untuk belajar secara mandiri dalam usaha mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum berorientasi KKNI","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115663382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan nilai validitas dan praktikalitas lembar kerja siswa (LKS) virtual laboratory. Virtual laboratory (virtual lab) merupakan salah satu proses pembelajaran berbasis computer yang dapat dijadikan sebagai solusi alternatif pembelajaran dengan metode praktikum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan model 4D dengan tahap definisi, perancangan, pengembangan, dan diseminasi. Untuk menguji validitas dan praktikalitas LKS dilakukan melalui instrument berupa angket yang diberikan pada ahli dan praktisi. Hasil yang diperoleh untuk uji validitas adalah 87.02 dengan kategori sangat baik, dan hasil uji kepraktisan adalah 88.25 dengan kategori sangat baik. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian adalah desain LKS virtual laboratory yang dirancang sudah bisa digunakan untuk kegiatan praktikum di SMA. The purpose of this study was to determine the value of validity and practicality of virtual laboratory student worksheet. Virtual laboratory was a process of computer based learning that can be used as an alternative solution for experimental learning. The type of research was research and development which using 4D model. It was consisted of four steps. It was definition, design, development, and dissemination. Instrument of validity and practicality was questionnaire given to experts and practitioners. The result of validity was 87.02 with very good category, and the result of practicality was 88.25 in very good category. The conclusion of the research was virtual laboratory student worksheet can be used for experimental activity in senior high school.
{"title":"Analisis Uji Validitas dan Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Virtual Laboratory untuk Mata Pelajaran Fisika SMA","authors":"Masril, Hidayati, Yenni Darvina","doi":"10.32734/st.v2i2.538","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.538","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan nilai validitas dan praktikalitas lembar kerja siswa (LKS) virtual laboratory. Virtual laboratory (virtual lab) merupakan salah satu proses pembelajaran berbasis computer yang dapat dijadikan sebagai solusi alternatif pembelajaran dengan metode praktikum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan model 4D dengan tahap definisi, perancangan, pengembangan, dan diseminasi. Untuk menguji validitas dan praktikalitas LKS dilakukan melalui instrument berupa angket yang diberikan pada ahli dan praktisi. Hasil yang diperoleh untuk uji validitas adalah 87.02 dengan kategori sangat baik, dan hasil uji kepraktisan adalah 88.25 dengan kategori sangat baik. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian adalah desain LKS virtual laboratory yang dirancang sudah bisa digunakan untuk kegiatan praktikum di SMA. \u0000 \u0000The purpose of this study was to determine the value of validity and practicality of virtual laboratory student worksheet. Virtual laboratory was a process of computer based learning that can be used as an alternative solution for experimental learning. The type of research was research and development which using 4D model. It was consisted of four steps. It was definition, design, development, and dissemination. Instrument of validity and practicality was questionnaire given to experts and practitioners. The result of validity was 87.02 with very good category, and the result of practicality was 88.25 in very good category. The conclusion of the research was virtual laboratory student worksheet can be used for experimental activity in senior high school.","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125195168","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The objective of the research is to increase the thermal stability of -amylase from Bacillus subtilis ITBCCB148 by immobilization using zeolite. For that reason, firstly we need to produce, isolate, and purify the enzyme. The purification of the enzyme was conducted by the following steps: fractionation with ammonium sulphate, dialysis, and CM-cellulose cation exchange column chromatography. The purified enzyme was immobilized using zeolite. The success in immobilization of the enzyme was evaluated by comparing the thermal stability of the enzyme before and after immobilization. Activity of α-amylase was determined by the Mandels and Fuwa method. The protein content was determined based on the method by Lowry. The results showed that the specific activity of purified enzyme was 2473.7 U / mg, increased 19 times compared to crude extract of enzyme having specific activity of 1285.9 U / mg. The purified enzyme has the optimum temperature at 65ºC, while the immobilized enzyme has the optimum temperature at 75ºC. The thermal stability test of the purified enzyme at 65ºC for 100 minutes showed the purified enzyme having residual activity of 20%; t 1 / 2 = 30 min, k i = 0.023 min -1 and ΔGi = 103.65 kJ mol -1 . The thermal stability test of the immobilized enzyme at 65ºC for 100 minutes showed that the immobilized enzyme had residual activity of 40%; t 1/ 2 = 49 min, k i = 0.014 min -1 and ΔGi = 105.03 kJ mol -1 . Immobilization using zeolite has succeeded in increasing the thermal stability of enzyme by 1.64 times compared to the purified enzyme, which is indicated by the decreasing of k i value, the increase of half-life and denaturation energy change (ΔGi).
采用沸石固定化技术提高枯草芽孢杆菌ITBCCB148中-淀粉酶的热稳定性。因此,首先我们需要生产、分离和纯化酶。酶的纯化步骤为:硫酸铵分馏、透析、cm -纤维素阳离子交换柱层析。纯化后的酶用沸石固定化。通过比较固定化前后酶的热稳定性来评价固定化成功与否。采用Mandels法和Fuwa法测定α-淀粉酶活性。蛋白质含量采用Lowry法测定。结果表明,纯化后的酶比活性为2473.7 U / mg,比酶粗提物的1285.9 U / mg提高了19倍。纯化酶的最适温度为65℃,固定化酶的最适温度为75℃。纯化酶在65℃下热稳定性测试100分钟表明纯化酶的残留活性为20%;t1 / 2 = 30min, ki = 0.023 min -1, ΔGi = 103.65 kJ mol -1。固定化酶在65℃下热稳定性试验表明,固定化酶残留活性为40%;t1 / 2 = 49 min, ki = 0.014 min -1, ΔGi = 105.03 kJ mol -1。沸石固定化后酶的热稳定性比纯化后的酶提高了1.64倍,表现为ki值降低,半衰期增加,变性能变化增大(ΔGi)。
{"title":"Peningkatan Stabilitas Termal Enzim α-Amilase dari Bacillus subtilis ITBCCB148 dengan Amobilisasi Menggunakan Zeolit","authors":"Yandri, Fathaniah Sejati, Tati Suhartati","doi":"10.32734/st.v2i2.561","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.561","url":null,"abstract":"The objective of the research is to increase the thermal stability of -amylase from Bacillus subtilis ITBCCB148 by immobilization using zeolite. For that reason, firstly we need to produce, isolate, and purify the enzyme. The purification of the enzyme was conducted by the following steps: fractionation with ammonium sulphate, dialysis, and CM-cellulose cation exchange column chromatography. The purified enzyme was immobilized using zeolite. The success in immobilization of the enzyme was evaluated by comparing the thermal stability of the enzyme before and after immobilization. Activity of α-amylase was determined by the Mandels and Fuwa method. The protein content was determined based on the method by Lowry. The results showed that the specific activity of purified enzyme was 2473.7 U / mg, increased 19 times compared to crude extract of enzyme having specific activity of 1285.9 U / mg. The purified enzyme has the optimum temperature at 65ºC, while the immobilized enzyme has the optimum temperature at 75ºC. The thermal stability test of the purified enzyme at 65ºC for 100 minutes showed the purified enzyme having residual activity of 20%; t 1 / 2 = 30 min, k i = 0.023 min -1 and ΔGi = 103.65 kJ mol -1 . The thermal stability test of the immobilized enzyme at 65ºC for 100 minutes showed that the immobilized enzyme had residual activity of 40%; t 1/ 2 = 49 min, k i = 0.014 min -1 and ΔGi = 105.03 kJ mol -1 . Immobilization using zeolite has succeeded in increasing the thermal stability of enzyme by 1.64 times compared to the purified enzyme, which is indicated by the decreasing of k i value, the increase of half-life and denaturation energy change (ΔGi).","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124805093","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Modul elektronik fisika interaktif dengan pendekatan ilmiah dan nilai karakter telah dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam tiga kompetensi yang dituntut oleh kurikulum 2013. Modul ini telah diuji validitas dan kepraktisannya tetapi belum untuk efektivitasnya. Untuk melihat keefektifan modul ini, penelitian dilakukan dengan menggunakan desain One Group Pretest-Postest Design untuk melihat efektivitas dalam meningkatkan kompetensi dan Desain Acak Kelompok Kontrol Saja untuk membandingkan efektivitas dengan modul pencetakan biasa. Sampelnya adalah Kelas X MIA 2 SMAN 4 Bukittinggi dan X MIA 1 dan 3 SMAN 15 Padang. Analisis dilakukan dengan uji t-korelasi pada pencapaian kompetensi awal dan akhir dan uji kesetaraan dua titik di kelas kontrol dan eksperimen. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa modul ini efektif dalam meningkatkan pencapaian kompetensi dan lebih efektif daripada penggunaan bahan cetak biasa. Physic Interactive Electronic Module With A Saintific And Approach With Character Value has been developed with the aim to improve student competence in the three competencies demanded by the curriculum 2013. This module has been tested for validity and practicality but not yet its effectiveness. To see the effectiveness of this module, research is done by using One Group Pretest-Postest Design design to see the effectiveness in increasing the competence and Randomized Control Group Only Design to compare the effectiveness with ordinary printing module. The sample is Class X MIA 2 SMAN 4 Bukittinggi and X MIA 1 and 3 SMAN 15 Padang. The analysis was performed by t-correlation test on the achievement of initial and final competence and the two-point equality test in the control and experimental class. From the results of this study, it is found that this module is effective in improving the achievement of competence and more effective than the use of ordinary printing materials.
交互式电子物理科学方法和价值模块中被有意开发的目的是提高学生能力的角色三2013年课程所要求的能力。这个模块已经测试了它的有效性和实用性,但还没有达到它的有效性。为了了解这个模块的有效性,研究采用了一组Pretest-Postest设计的设计,以观察提高控制组能力和随机设计的有效性,并将有效性与常规印刷模块进行比较。样本是X级MIA 2人4布吉4米娅1和3人15区。分析是通过对开始和结束能力成就的测试和在控制和实验课上的两点相等测试的相关性进行的。从这个研究结果,发现这个模块中有效提高能力和成就比普通印刷材料的使用更有效。药互动电子模块A Saintific和进近With Character价值已经被developed With境aim to improve学生competence)三个competencies demanded由2013年的简历。这个模块已经被测试为validity和practicality但还没有它的显示。为了看到这种模块的效果,研究是通过使用一组试验性设计来实现效果的。样品是X级的MIA 2斯曼4武吉丁吉X MIA 1和3斯曼15大草原。分析是performed by t-correlation测试成就奖》在最初和最后competence境two-point平等权利测试控制和实验的阶层。从这项研究的结果来看,它发现这种模块化对即兴创作的影响比普通印刷材料的使用更大。
{"title":"Efektivitas Modul Elektronik Interaktif Fisika Dengan Pendekatan Saintifik dan Bermuatan Nilai Karakter dalam Meningkatkan Kompetensi Siswa Kelas X SMA","authors":"Murtiani, Yenni Darvina, Yulkifli, Dian Tiffani, Arizaldy","doi":"10.32734/st.v2i2.540","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.540","url":null,"abstract":"Modul elektronik fisika interaktif dengan pendekatan ilmiah dan nilai karakter telah dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam tiga kompetensi yang dituntut oleh kurikulum 2013. Modul ini telah diuji validitas dan kepraktisannya tetapi belum untuk efektivitasnya. Untuk melihat keefektifan modul ini, penelitian dilakukan dengan menggunakan desain One Group Pretest-Postest Design untuk melihat efektivitas dalam meningkatkan kompetensi dan Desain Acak Kelompok Kontrol Saja untuk membandingkan efektivitas dengan modul pencetakan biasa. Sampelnya adalah Kelas X MIA 2 SMAN 4 Bukittinggi dan X MIA 1 dan 3 SMAN 15 Padang. Analisis dilakukan dengan uji t-korelasi pada pencapaian kompetensi awal dan akhir dan uji kesetaraan dua titik di kelas kontrol dan eksperimen. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa modul ini efektif dalam meningkatkan pencapaian kompetensi dan lebih efektif daripada penggunaan bahan cetak biasa. \u0000 \u0000Physic Interactive Electronic Module With A Saintific And Approach With Character Value has been developed with the aim to improve student competence in the three competencies demanded by the curriculum 2013. This module has been tested for validity and practicality but not yet its effectiveness. To see the effectiveness of this module, research is done by using One Group Pretest-Postest Design design to see the effectiveness in increasing the competence and Randomized Control Group Only Design to compare the effectiveness with ordinary printing module. The sample is Class X MIA 2 SMAN 4 Bukittinggi and X MIA 1 and 3 SMAN 15 Padang. The analysis was performed by t-correlation test on the achievement of initial and final competence and the two-point equality test in the control and experimental class. From the results of this study, it is found that this module is effective in improving the achievement of competence and more effective than the use of ordinary printing materials.","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123325733","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya minat mahasiswa dalam melaksanakan tugas dari dosen, daya tangkap mahasiswa dalam menerima pelajaran, kemampuan mahasiswa dalam menghubungkan materi perkuliahan dengan dunia nyata, kemampuan mahasiswa dalam belajar mandiri, kemampuan mahasiswa dalam menuliskan ide, kemampuan mahasiswa dalam mengerjakan tugas mandiri, keberanian mahasiswa dalam menyajikan temuan, keterampilan mahasiswa menulis dipapan tulis, dirasa masih rendah belum sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dan belum sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh matematika. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan Creative Problem Solving serta untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam matakuliah geometri analitik antara kelompok atas, tengah dan bawah setelah mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan Creative Problem Solving.Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan) merupakan kelompok siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran Creative Problem Solving dan kelompok kontrol (kelas pembanding) adalah kelompok siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran biasa (konvensional). Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa semester I prodi pendidikan matematika Universitas Singaperbangsa Karawang. Sampel penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling. diperoleh mahasiswa kelas I A semester 1 sebagai kelas eksperimen sebanyak 35 mahasiswa dan kelas I B sebagai kelas kontrol sebanyak 35 mahasiswa. variabel penelitian melibatkan tiga jenis variabel yakni variabel bebas yaitu model pembelajaran Creative Problem Solving dan pembelajaran konvensional, sedangkan variabel terikat yaitu kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa serta variabel kontrol yaitu kategori pengetahuan awal matematika mahasiswa (atas, tengah, bawah). Instrumen digunakan dua jenis instrumen, yaitu tes dan non tes digunakan dua jenis instrumen, yaitu tes dan non tes. Hasil penelitian menunjukan Secara keseluruhan penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa.selain itu terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis antara mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran Creative Problem Solving dan mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional, bila ditinjau dari kategori pengetahuan awal matematika siswa. This research is motivated by the low interest of students in carrying out the duties of the lecturers, the students' ability to accept lessons, the ability of students to connect lecture material with the real world, the ability of students in independent learning, the ability of students to write ideas, the ability of students to work independently, student courage
{"title":"Penerapan Pendekatan Creative Problem Solving Dalam Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Fkip Unsika","authors":"Rika Mulyati Mustika Sari","doi":"10.32734/st.v2i2.542","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.542","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya minat mahasiswa dalam melaksanakan tugas dari dosen, daya tangkap mahasiswa dalam menerima pelajaran, kemampuan mahasiswa dalam menghubungkan materi perkuliahan dengan dunia nyata, kemampuan mahasiswa dalam belajar mandiri, kemampuan mahasiswa dalam menuliskan ide, kemampuan mahasiswa dalam mengerjakan tugas mandiri, keberanian mahasiswa dalam menyajikan temuan, keterampilan mahasiswa menulis dipapan tulis, dirasa masih rendah belum sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dan belum sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh matematika. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan Creative Problem Solving serta untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam matakuliah geometri analitik antara kelompok atas, tengah dan bawah setelah mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan Creative Problem Solving.Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan) merupakan kelompok siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran Creative Problem Solving dan kelompok kontrol (kelas pembanding) adalah kelompok siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran biasa (konvensional). Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa semester I prodi pendidikan matematika Universitas Singaperbangsa Karawang. Sampel penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling. diperoleh mahasiswa kelas I A semester 1 sebagai kelas eksperimen sebanyak 35 mahasiswa dan kelas I B sebagai kelas kontrol sebanyak 35 mahasiswa. variabel penelitian melibatkan tiga jenis variabel yakni variabel bebas yaitu model pembelajaran Creative Problem Solving dan pembelajaran konvensional, sedangkan variabel terikat yaitu kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa serta variabel kontrol yaitu kategori pengetahuan awal matematika mahasiswa (atas, tengah, bawah). Instrumen digunakan dua jenis instrumen, yaitu tes dan non tes digunakan dua jenis instrumen, yaitu tes dan non tes. Hasil penelitian menunjukan Secara keseluruhan penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa.selain itu terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis antara mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran Creative Problem Solving dan mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional, bila ditinjau dari kategori pengetahuan awal matematika siswa. \u0000 \u0000This research is motivated by the low interest of students in carrying out the duties of the lecturers, the students' ability to accept lessons, the ability of students to connect lecture material with the real world, the ability of students in independent learning, the ability of students to write ideas, the ability of students to work independently, student courage ","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127483632","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Inovasi pembelajaran berbasis kontekstual perlu mendapat perhatian agar teori yang dipelajari mahasiswa di dalam kelas di dukung oleh kenyataan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang inovatif berbasis kontekstual sangat tepat untuk diterapkan di Perguruan Tinggi dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai sumberdaya profesional yang siap untukberpartisipadi di era revolusi industri dunia keempat. Tujuan penelitian adalah melakukan inovasi pembelajaran berbasis kontekstual untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam Kimia Umum. Penelitian dilakukan di Jurusan Kimia FMIPA Unimed melalui tahapan: (1) Mengemas materi ajar berbasis kontekstual untuk pengajaran Termokimia dalam matakuliah Kimia Umum, (2) Melakukan inovasi dengan cara meintegrasikan kegiatan laboratorium dan aktivitas belajar mengajar pada materi Termokimia, dan (3) Mengimplementasikan pembelajaran inovatif berbasis kontekstual sebagai media pembelajaran meningkatkan kompetensi mahasiswa pada pengajaran Termokimia. Hasil penelitian telah berhasil menginovasi bahan ajar berbasis kontekstual sesuai tuntutan KKNI untuk pengajaran Termokimia. Komponen inovasi yang tersedia di dalam materi ajar telah mampu meningkatkan akativitas mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga belajar Kimia Umum dapat dilakukan dengan mudah dan menarik. Paket pembelajaran inovatif berbasis kontekstual mampu memotivasi mahasiswa belajar mandiri menggunakan sumber belajar yang tersedia sehingga terjadi pergeseran pembelajaran menjadi berpusat pada diri mahasiswa (student centre learning, SCL). Kompetensi mahasiswa dalam kimia umum meningkat karena melalui pembelajaran inovatif berbasis kontenstual terbangun hubungan materi kuliah dengan kontekstual kehidupan sehari-hari sehingga kesan pembelajaran lebih lama diingat oleh mahasiswa. Kompetensi mahasiswa yang diajar menggunakan bahan ajar inovatif berbasis kontekstual meningkat secara signifikan. Pembelajaran inovatif berbasis kontekstual mampu membangun kreativitas dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa terhadap hubungan materi kuliah dengan kehidupan nyata. Fasilitas yang tersedia di dalam bahan ajar hasil inovasi mampu meningkatkan kesan pembelajaran lebih lama diingat oleh mahasiswa pada pengajaran Kimia Umum.
{"title":"Inovasi Pembelajaran Berbasis Kontekstual Untuk Pengajaran Termokia","authors":"Marudut Sinaga, F. Panggabean, Manihar Situmorang","doi":"10.32734/st.v2i2.564","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.564","url":null,"abstract":"Inovasi pembelajaran berbasis kontekstual perlu mendapat perhatian agar teori yang dipelajari mahasiswa di dalam kelas di dukung oleh kenyataan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang inovatif berbasis kontekstual sangat tepat untuk diterapkan di Perguruan Tinggi dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai sumberdaya profesional yang siap untukberpartisipadi di era revolusi industri dunia keempat. Tujuan penelitian adalah melakukan inovasi pembelajaran berbasis kontekstual untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam Kimia Umum. Penelitian dilakukan di Jurusan Kimia FMIPA Unimed melalui tahapan: (1) Mengemas materi ajar berbasis kontekstual untuk pengajaran Termokimia dalam matakuliah Kimia Umum, (2) Melakukan inovasi dengan cara meintegrasikan kegiatan laboratorium dan aktivitas belajar mengajar pada materi Termokimia, dan (3) Mengimplementasikan pembelajaran inovatif berbasis kontekstual sebagai media pembelajaran meningkatkan kompetensi mahasiswa pada pengajaran Termokimia. Hasil penelitian telah berhasil menginovasi bahan ajar berbasis kontekstual sesuai tuntutan KKNI untuk pengajaran Termokimia. Komponen inovasi yang tersedia di dalam materi ajar telah mampu meningkatkan akativitas mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga belajar Kimia Umum dapat dilakukan dengan mudah dan menarik. Paket pembelajaran inovatif berbasis kontekstual mampu memotivasi mahasiswa belajar mandiri menggunakan sumber belajar yang tersedia sehingga terjadi pergeseran pembelajaran menjadi berpusat pada diri mahasiswa (student centre learning, SCL). Kompetensi mahasiswa dalam kimia umum meningkat karena melalui pembelajaran inovatif berbasis kontenstual terbangun hubungan materi kuliah dengan kontekstual kehidupan sehari-hari sehingga kesan pembelajaran lebih lama diingat oleh mahasiswa. Kompetensi mahasiswa yang diajar menggunakan bahan ajar inovatif berbasis kontekstual meningkat secara signifikan. Pembelajaran inovatif berbasis kontekstual mampu membangun kreativitas dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa terhadap hubungan materi kuliah dengan kehidupan nyata. Fasilitas yang tersedia di dalam bahan ajar hasil inovasi mampu meningkatkan kesan pembelajaran lebih lama diingat oleh mahasiswa pada pengajaran Kimia Umum.","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114990074","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki kecakapan berpikir yang semakin naik. Kecakapan berpikir tersebut diperoleh melalui pembelajaran matematika. Salah satu kemampuan yang dibutuhkan dalam pembelajaran matematika yang juga merupakan Higher Order Thinking adalah kemampuan berpikir kritis matematis. Kemampuan ini dianggap masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP Negeri 1 Cikande kelas VIII. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cikande yang berjumlah 252 siswa. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yang kemudian terpilih dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kontrol. Berdasarkan hasil analisis data diapatkan kesimpulan bahwa pencapaian akhir kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran MEAs setting koperatif lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran biasa. The background of this research by the needs of human resources who have the thinking skill that is increasingly going up. The thinking skills acquired through learning of mathematics. One of the skills needed in the learning of mathematics is also a higher order thinking is the ability of critical thinking. This ability is considered still belongs to low. This research aims to know the development of critical thinking ability of second grade at SMPN 1 Cikande Kabupaten Serang. The research methode used was quasi experimental design with nonequivalent control group. The population is second grade at SMPN 1 Cikande totalling 252 students. The technique used is the sample of purposive sampling, which is the selected two classes as experimental and control classes. Based on the result of the analysis of data obtained by the conclusion that the ability of the critical thinking of students who get the learning mathematics of MEAs cooperative settings better than students who get reguler learning.
{"title":"Pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAS) Dalam Setting Koperatif Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa","authors":"Ika Marlina, A. Fatah, A. Pamungkas","doi":"10.32734/st.v2i2.531","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.531","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki kecakapan berpikir yang semakin naik. Kecakapan berpikir tersebut diperoleh melalui pembelajaran matematika. Salah satu kemampuan yang dibutuhkan dalam pembelajaran matematika yang juga merupakan Higher Order Thinking adalah kemampuan berpikir kritis matematis. Kemampuan ini dianggap masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP Negeri 1 Cikande kelas VIII. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cikande yang berjumlah 252 siswa. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yang kemudian terpilih dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kontrol. Berdasarkan hasil analisis data diapatkan kesimpulan bahwa pencapaian akhir kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran MEAs setting koperatif lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran biasa. \u0000 \u0000The background of this research by the needs of human resources who have the thinking skill that is increasingly going up. The thinking skills acquired through learning of mathematics. One of the skills needed in the learning of mathematics is also a higher order thinking is the ability of critical thinking. This ability is considered still belongs to low. This research aims to know the development of critical thinking ability of second grade at SMPN 1 Cikande Kabupaten Serang. The research methode used was quasi experimental design with nonequivalent control group. The population is second grade at SMPN 1 Cikande totalling 252 students. The technique used is the sample of purposive sampling, which is the selected two classes as experimental and control classes. Based on the result of the analysis of data obtained by the conclusion that the ability of the critical thinking of students who get the learning mathematics of MEAs cooperative settings better than students who get reguler learning.","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129262391","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X di Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Sampel penelitian ini adalah 422 siswa dan 17 guru biologi di SMA di Pekanbaru yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data penelitian ini adalah data kuantitatif yang menunjukkan kemampuan literasi sains siswa yang dianalisis secara deskriptif dari hasil tes PISA. Data kualitatif adalah faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi kemampuan literasi sains dianalisis dari hasil persentase kuesioner siswa dan guru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X di Kota Pekanbaru kriteria sangat rendah dengan persentase kemampuan menjawab masalah benar sebesar 49,48%. Kemampuan literasi ilmiah tertinggi dengan persentase jawaban yang benar sebesar 53,87% dalam menjelaskan aspek fenomena ilmiah dan terendah dalam menggunakan bukti ilmiah dengan aspek yang benar dengan persentase jawaban yang benar adalah 46,35%. Faktor internal tidak berkontribusi dalam kemampuan literasi sains siswa, tetapi beberapa indikator faktor eksternal berkontribusi dalam kemampuan literasi sains siswa. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan kemampuan literasi sains siswa SMA X di Pekanbaru berada dalam kategori sangat rendah. Kemampuan literasi sains tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor internal seperti motivasi dan minat belajar, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti gaya belajar, latar belakang dan peran orang tua dan ketersediaan fasilitas dan infrastruktur serta proses belajar dari guru. The aim of this study was to know the profil of science literacy ability of high school students of class X in Pekanbaru. This study used descriptive study design. The sample of this study was 422 students and 17 biology teachers at Senior High School in Pekanbaru that selected by purposive sampling technique. The data of this study was quantitative data that showed science literacy ability of students who analyzed descriptively from PISA test results. Qualitative data were external and internal factors that affect the science literacy ability were analyzed from the results of the percentage of student and teacher questionnaires. The result of this study showed that science literacy ability of high school student of class X in Pekanbaru city was very low criterion with percentage of ability answer correct problem 49,48%. The highest scientific literacy ability with the correct answer percentage was 53.87% in explain the scientific phenomenon aspect and the lowest on using scientific evidence with the correct aspect with the correct answer percentage was 46.35%. Internal factors did not contribute in science literacy ability of students, but some indicators of external factors contributed in science literacy ability students. The conclusion of this study showed science literacy ability of high school X students in Pekanbaru was in very low category. Th
{"title":"Profil Kemampuan Literasi Sains Siswa SMA Kelas X di Kota Pekanbaru Tahun Ajaran 2017/2018","authors":"M. Natalina, E. Suryawati","doi":"10.32734/st.v2i2.537","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.537","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X di Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Sampel penelitian ini adalah 422 siswa dan 17 guru biologi di SMA di Pekanbaru yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data penelitian ini adalah data kuantitatif yang menunjukkan kemampuan literasi sains siswa yang dianalisis secara deskriptif dari hasil tes PISA. Data kualitatif adalah faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi kemampuan literasi sains dianalisis dari hasil persentase kuesioner siswa dan guru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains siswa SMA kelas X di Kota Pekanbaru kriteria sangat rendah dengan persentase kemampuan menjawab masalah benar sebesar 49,48%. Kemampuan literasi ilmiah tertinggi dengan persentase jawaban yang benar sebesar 53,87% dalam menjelaskan aspek fenomena ilmiah dan terendah dalam menggunakan bukti ilmiah dengan aspek yang benar dengan persentase jawaban yang benar adalah 46,35%. Faktor internal tidak berkontribusi dalam kemampuan literasi sains siswa, tetapi beberapa indikator faktor eksternal berkontribusi dalam kemampuan literasi sains siswa. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan kemampuan literasi sains siswa SMA X di Pekanbaru berada dalam kategori sangat rendah. Kemampuan literasi sains tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor internal seperti motivasi dan minat belajar, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti gaya belajar, latar belakang dan peran orang tua dan ketersediaan fasilitas dan infrastruktur serta proses belajar dari guru. \u0000The aim of this study was to know the profil of science literacy ability of high school students of class X in Pekanbaru. This study used descriptive study design. The sample of this study was 422 students and 17 biology teachers at Senior High School in Pekanbaru that selected by purposive sampling technique. The data of this study was quantitative data that showed science literacy ability of students who analyzed descriptively from PISA test results. Qualitative data were external and internal factors that affect the science literacy ability were analyzed from the results of the percentage of student and teacher questionnaires. The result of this study showed that science literacy ability of high school student of class X in Pekanbaru city was very low criterion with percentage of ability answer correct problem 49,48%. The highest scientific literacy ability with the correct answer percentage was 53.87% in explain the scientific phenomenon aspect and the lowest on using scientific evidence with the correct aspect with the correct answer percentage was 46.35%. Internal factors did not contribute in science literacy ability of students, but some indicators of external factors contributed in science literacy ability students. The conclusion of this study showed science literacy ability of high school X students in Pekanbaru was in very low category. Th","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133308019","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Haris Effendi-Hasibuan, Harizon, Ngatijo, Fuldiaratman
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas penerapan model pembelajaran kooperatif discovery terhadap kemampuan argumentasi siswa pada materi laju reaksi kelas XI IPA SMAN 8 Kota Jambi. Efektifitas diselidiki dengan membandingkan kemampuan argumentasi siswa pada 3 kelas berbeda yaitu kelas Discovery Learning (eksperimen I), kelas Direct Instruction berbasis diskusi (eksperimen 2), dan kelas ceramah (kontrol). Posttest Only Group design telah digunakan dalam penelitian ini. Sebanyak 90 orang siswa telah dipilih secara random dan ditempatkan ke dalam 3 kelas tersebut. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi dan tes kemampuan argumentatif. Berdasarkan hasil analisis statistika menggunakan SPSS 23 diperoleh bahwa ketiga deret data berdistribusi normal (p>0.05) dan homogen (p>0.05) dengan nilai rata-rata tertinggi untuk discovery learning (eksperimen 1) sebesar 75.2, diikuti oleh direct instruction berbasis diskusi (eksperimen 2)sebesar 73.0, dan direct instruction ceramah (kontrol) sebesar 62.6. Hasil uji One Way Anova dengan metode Tukey menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan argumentsi antara kelas eksperimen 1 dan 2 (p>0.05) namun keduanya berbeda dengan kelas kontrol (p<0.05). Hasil uji tersebut parallel dengan hasil observasi yang menunjukkan bahwa kelas eksperimen 1 dan 2 melaksanakan pembelajaran dengan sangat baik (87,00%), dan baik (79,00%), sedangkan kelas kontrol melaksanakan pembelajaran dengan kualitas sedang (60%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan argumentasi siswa dapat ditumbuhkan menggunakan model pembelajaran berkelompok namun tidak berhasil jika menggunakan model pembelajaran ceramah. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar guru menggunakan model pembelajaran berkelompok untuk melatih kemampuan argumentasi siswa dalam mata pelajaran kimia, termasuk IPA. This research aimed at investigating the effect of implementation of discovery learning on students’ argumentation skill in the subject of chemical reaction rate by students of XI IPA SMAN 8 in Jambi city. The effectiveness was investigated by comparing the students’ argumentation skill in three different groups; these were discovery learning (experiment 1), discussion-based direct instruction (experiment 2), and lecturing-based direct instruction (control group). Posttest Only Group design had been utilized in this study and some 90 students had been recruited randomly and allocated in the three groups. Data was collected using observational sheets and argumentation tests. Based on the statistical analyses using SPSS 23 it was seen that the data was normal (p>0.05) and homogeny (p>0.05) by the highest mean for the discovery learning group (experiment 1) at 75.2, followed by the discussion-based direct instruction group (experiment 2) at 73.0, and the lecturing-based direct instruction group (control) at 62.6. One way Anova test by Tukey HSD showed that there was no difference between the experiment groups (p>0.05) but bo
{"title":"Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Discovery Terhadap Kemampuan Argumentasi Siswa pada Materi Laju Reaksi di Kota Jambi","authors":"Muhammad Haris Effendi-Hasibuan, Harizon, Ngatijo, Fuldiaratman","doi":"10.32734/st.v2i2.539","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.539","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas penerapan model pembelajaran kooperatif discovery terhadap kemampuan argumentasi siswa pada materi laju reaksi kelas XI IPA SMAN 8 Kota Jambi. Efektifitas diselidiki dengan membandingkan kemampuan argumentasi siswa pada 3 kelas berbeda yaitu kelas Discovery Learning (eksperimen I), kelas Direct Instruction berbasis diskusi (eksperimen 2), dan kelas ceramah (kontrol). Posttest Only Group design telah digunakan dalam penelitian ini. Sebanyak 90 orang siswa telah dipilih secara random dan ditempatkan ke dalam 3 kelas tersebut. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi dan tes kemampuan argumentatif. Berdasarkan hasil analisis statistika menggunakan SPSS 23 diperoleh bahwa ketiga deret data berdistribusi normal (p>0.05) dan homogen (p>0.05) dengan nilai rata-rata tertinggi untuk discovery learning (eksperimen 1) sebesar 75.2, diikuti oleh direct instruction berbasis diskusi (eksperimen 2)sebesar 73.0, dan direct instruction ceramah (kontrol) sebesar 62.6. Hasil uji One Way Anova dengan metode Tukey menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan argumentsi antara kelas eksperimen 1 dan 2 (p>0.05) namun keduanya berbeda dengan kelas kontrol (p<0.05). Hasil uji tersebut parallel dengan hasil observasi yang menunjukkan bahwa kelas eksperimen 1 dan 2 melaksanakan pembelajaran dengan sangat baik (87,00%), dan baik (79,00%), sedangkan kelas kontrol melaksanakan pembelajaran dengan kualitas sedang (60%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan argumentasi siswa dapat ditumbuhkan menggunakan model pembelajaran berkelompok namun tidak berhasil jika menggunakan model pembelajaran ceramah. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar guru menggunakan model pembelajaran berkelompok untuk melatih kemampuan argumentasi siswa dalam mata pelajaran kimia, termasuk IPA. \u0000This research aimed at investigating the effect of implementation of discovery learning on students’ argumentation skill in the subject of chemical reaction rate by students of XI IPA SMAN 8 in Jambi city. The effectiveness was investigated by comparing the students’ argumentation skill in three different groups; these were discovery learning (experiment 1), discussion-based direct instruction (experiment 2), and lecturing-based direct instruction (control group). Posttest Only Group design had been utilized in this study and some 90 students had been recruited randomly and allocated in the three groups. Data was collected using observational sheets and argumentation tests. Based on the statistical analyses using SPSS 23 it was seen that the data was normal (p>0.05) and homogeny (p>0.05) by the highest mean for the discovery learning group (experiment 1) at 75.2, followed by the discussion-based direct instruction group (experiment 2) at 73.0, and the lecturing-based direct instruction group (control) at 62.6. One way Anova test by Tukey HSD showed that there was no difference between the experiment groups (p>0.05) but bo","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116413510","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}