Ruqiah Ganda Putri Panjaitan, E. Wahyuni, Mega Mega
Film dokumenter merupakan salah satu media pembelajaran yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan film dokumenter sebagai media pembelajaran pada submateri zat aditif di kelas VIII SMP. Film dokumenter ini memuat pengertian zat aditif, jenis-jenis zat aditif, zat aditif alami dan sintetis serta contohnya masing-masing. Penelitian ini menggunakan metode penelitian research and development. Film dokumenter ini memuat submateri zat aditif, selain itu juga memuat hasil uji formalin pada tahu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian research and development. Validasi film dokumenter sebagai media pembelajaran dilakukan oleh validator, adapun aspek yang dinilai meliputi aspek format, isi, bahasa, dan pengoperasian. Hasil validasi menunjukkan film dokumenter dinyatakan valid dengan rata-rata total validasi 3,93. Disimpulkan bahwa media film dokumenter layak digunakan sebagai media pembelajaran.
{"title":"Film Dokumenter Sebagai Media Pembelajaran Submateri Zat Aditif","authors":"Ruqiah Ganda Putri Panjaitan, E. Wahyuni, Mega Mega","doi":"10.31932/jpbio.v4i2.454","DOIUrl":"https://doi.org/10.31932/jpbio.v4i2.454","url":null,"abstract":"Film dokumenter merupakan salah satu media pembelajaran yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan film dokumenter sebagai media pembelajaran pada submateri zat aditif di kelas VIII SMP. Film dokumenter ini memuat pengertian zat aditif, jenis-jenis zat aditif, zat aditif alami dan sintetis serta contohnya masing-masing. Penelitian ini menggunakan metode penelitian research and development. Film dokumenter ini memuat submateri zat aditif, selain itu juga memuat hasil uji formalin pada tahu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian research and development. Validasi film dokumenter sebagai media pembelajaran dilakukan oleh validator, adapun aspek yang dinilai meliputi aspek format, isi, bahasa, dan pengoperasian. Hasil validasi menunjukkan film dokumenter dinyatakan valid dengan rata-rata total validasi 3,93. Disimpulkan bahwa media film dokumenter layak digunakan sebagai media pembelajaran.","PeriodicalId":124686,"journal":{"name":"JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi)","volume":"203 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132351252","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan salah satu guru mata pelajaran biologi kelas X SMA Negeri 8 Lubuklinggau diperoleh data bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi biologi masih rendah. Hal itu disebabkan kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan model-model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa untuk mempelajari pelajaran biologi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 8 Lubuklinggau tahun ajaran 2016/2017. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain Control group pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil analisis uji-t pada taraf signifikan = 0,05, diperoleh thitung (8,43) > ttabel (1,684). Dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap hasil belajar siswa kelas X biologi SMA Negeri 8 Lubuklinggau tahun ajaran 2016/2017.
{"title":"PENGARUH MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 LUBUKLINGGAU","authors":"S. Sepriyaningsih, Dian Samitra, Meti Yunita","doi":"10.31932/JPBIO.V4I1.368","DOIUrl":"https://doi.org/10.31932/JPBIO.V4I1.368","url":null,"abstract":"Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan salah satu guru mata pelajaran biologi kelas X SMA Negeri 8 Lubuklinggau diperoleh data bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi biologi masih rendah. Hal itu disebabkan kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan model-model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa untuk mempelajari pelajaran biologi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 8 Lubuklinggau tahun ajaran 2016/2017. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain Control group pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil analisis uji-t pada taraf signifikan = 0,05, diperoleh thitung (8,43) > ttabel (1,684). Dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap hasil belajar siswa kelas X biologi SMA Negeri 8 Lubuklinggau tahun ajaran 2016/2017.","PeriodicalId":124686,"journal":{"name":"JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi)","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132056645","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Model pembelajaran AIR menekankan tiga aspek, yaitu Auditory (belajar dengan mendengar), Intellectualy (belajar dengan berfikir), dan Repetition (pengulangan) agar belajar menjadi efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) terhadap kognitif Siswa XI.IPA SMA Negeri 5 Lubuklinggau. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni dengan desain penelitian berbentuk pre-test dan post-test control group design. Sampel penelitian kelas XI.IPA.2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI.IPA.3 sebagai kelas kontrol. Nilai rata-rata pre-test dan pos-test kelas eksperimen adalah 55,25 dan 87,75. Sedangkan nilai rata-rata pre-test dan pos-test kelas kontrol adalah 55,41 dan 73,44. Analisis dengan uji-t didapat thitung (6,947) > ttabel (2,000) untuk taraf signifikan 5% dengan dk = 46, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima terbukti bahwa ada pengaruh model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) terhadap hasil belajar biologi siswa XI.IPA SMA Negeri 5 Lubuklinggau.
{"title":"PENGARUH MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SMA N 5 LUBUKLINGGAU","authors":"Ivoni Susanti, Eka Lokaria, Ayu Sintia","doi":"10.31932/JPBIO.V4I1.369","DOIUrl":"https://doi.org/10.31932/JPBIO.V4I1.369","url":null,"abstract":"Model pembelajaran AIR menekankan tiga aspek, yaitu Auditory (belajar dengan mendengar), Intellectualy (belajar dengan berfikir), dan Repetition (pengulangan) agar belajar menjadi efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) terhadap kognitif Siswa XI.IPA SMA Negeri 5 Lubuklinggau. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni dengan desain penelitian berbentuk pre-test dan post-test control group design. Sampel penelitian kelas XI.IPA.2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI.IPA.3 sebagai kelas kontrol. Nilai rata-rata pre-test dan pos-test kelas eksperimen adalah 55,25 dan 87,75. Sedangkan nilai rata-rata pre-test dan pos-test kelas kontrol adalah 55,41 dan 73,44. Analisis dengan uji-t didapat thitung (6,947) > ttabel (2,000) untuk taraf signifikan 5% dengan dk = 46, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima terbukti bahwa ada pengaruh model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) terhadap hasil belajar biologi siswa XI.IPA SMA Negeri 5 Lubuklinggau.","PeriodicalId":124686,"journal":{"name":"JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi)","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128425311","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks pembelajaran, sementara E-Learning adalah kegiatan pembelajaran yang memungkinkanya tercapai bahan ajar ke peserta didik dengan menggunakan media internet, salah satunya dengan social media LINE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PBL menggunakan social media E-Learning terhadap hasil belajar Sistem Pencernaan. Penelitian dilakukan pada November 2018 di SMPIT Asy-syukriyyah, Tangerang, dimana dua kelompok masing-masing memiliki sampel 25 peserta didik yang dipilih secara simple random sampling. Rancangan perlakuan adalah non-equivalent control group design. Hasil uji prasyarat menunjukkan data berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis mendapatkan thitung sebesar 2.57 yang lebih besar dari ttabel sebesar 2.44, maka Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh PBL menggunakan social media E-Learning terhadap hasil belajar Sistem Pencernaan. Hasil terlihat pada selisih rata-rata kelas eksperimen lebih besar 7.88.Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh PBL menggunakan social media E-Learning terhadap hasil belajar Sistem Pencernaan peserta didik SMP.
{"title":"PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL E-LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PADA SISTEM PENCERNAAN","authors":"Auva Rusyda Zakia, Refirman Djamahar, R. Rusdi","doi":"10.31932/JPBIO.V4I1.395","DOIUrl":"https://doi.org/10.31932/JPBIO.V4I1.395","url":null,"abstract":"PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks pembelajaran, sementara E-Learning adalah kegiatan pembelajaran yang memungkinkanya tercapai bahan ajar ke peserta didik dengan menggunakan media internet, salah satunya dengan social media LINE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PBL menggunakan social media E-Learning terhadap hasil belajar Sistem Pencernaan. Penelitian dilakukan pada November 2018 di SMPIT Asy-syukriyyah, Tangerang, dimana dua kelompok masing-masing memiliki sampel 25 peserta didik yang dipilih secara simple random sampling. Rancangan perlakuan adalah non-equivalent control group design. Hasil uji prasyarat menunjukkan data berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis mendapatkan thitung sebesar 2.57 yang lebih besar dari ttabel sebesar 2.44, maka Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh PBL menggunakan social media E-Learning terhadap hasil belajar Sistem Pencernaan. Hasil terlihat pada selisih rata-rata kelas eksperimen lebih besar 7.88.Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh PBL menggunakan social media E-Learning terhadap hasil belajar Sistem Pencernaan peserta didik SMP.","PeriodicalId":124686,"journal":{"name":"JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131035339","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keterampilan generik sains siswa masih jarang diukur oleh guru dan model pembelajaran Learning Cycle 7E masih jarang diterapkan oleh guru sebagai model pembelajaran di sekolah, maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model learning cycle 7E terhadap keterampilan generik sains siswa pada materi pencemaran lingkungan di SMP Negeri 1 Balongan Indramayu. Penelitiian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain True-Experimental Design dengan rancangan Posttest-Only Control Group. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 1 Balongan indramayu yang terdiri dari 11 kelas dengan jumlah keseluruhan 352 siswa. Teknik sampling menggunakan teknik Probability Sampling jenis Cluster Random Sampling diperoleh kelas VII H sebagai kelas eksperimen dan kelas VII A sebagai kelas kontrol. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes uraian keterampilan generik sains siswa yang berjumlah 5 soal. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata pada kelas eksperimen yaitu 74 dan pada kelas kontrol yaitu 63,75. Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 dan derajat kebebasan (db) 62 diperoleh thitung = 28,29 dan ttabel = 2,000. Karena thitung > ttabel, maka tolak Ho. Hal ini berarti model learning cycle 7E berpengaruh terhadap keterampilan generik sains siswa pada materi pencemaran lingkungan di SMP Negeri 1 Balongan Indramayu.
{"title":"KEMAMPUAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA MELALUI MODEL LEARNING CYCLE 7E PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN","authors":"Anilia Ratnasari, Risti Maulidah","doi":"10.31932/JPBIO.V4I1.396","DOIUrl":"https://doi.org/10.31932/JPBIO.V4I1.396","url":null,"abstract":"Keterampilan generik sains siswa masih jarang diukur oleh guru dan model pembelajaran Learning Cycle 7E masih jarang diterapkan oleh guru sebagai model pembelajaran di sekolah, maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model learning cycle 7E terhadap keterampilan generik sains siswa pada materi pencemaran lingkungan di SMP Negeri 1 Balongan Indramayu. Penelitiian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain True-Experimental Design dengan rancangan Posttest-Only Control Group. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 1 Balongan indramayu yang terdiri dari 11 kelas dengan jumlah keseluruhan 352 siswa. Teknik sampling menggunakan teknik Probability Sampling jenis Cluster Random Sampling diperoleh kelas VII H sebagai kelas eksperimen dan kelas VII A sebagai kelas kontrol. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes uraian keterampilan generik sains siswa yang berjumlah 5 soal. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata pada kelas eksperimen yaitu 74 dan pada kelas kontrol yaitu 63,75. Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 dan derajat kebebasan (db) 62 diperoleh thitung = 28,29 dan ttabel = 2,000. Karena thitung > ttabel, maka tolak Ho. Hal ini berarti model learning cycle 7E berpengaruh terhadap keterampilan generik sains siswa pada materi pencemaran lingkungan di SMP Negeri 1 Balongan Indramayu.","PeriodicalId":124686,"journal":{"name":"JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi)","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132271918","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yolanda Ave Queen, Markus Iyus Supiandi, Benediktus Ege
Hasil belajar kognitif adalah salah satu dari tiga jenis hasil belajar yang diukur pada suatu proses pebelajaran. Hasil belajar kognitif siswa akan lebih baik apabila menerapkan berbagai model maupun media pembelajaran salah satunya adalah model pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) berbasis media Tree Chart. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model TPS berbasis media Tree Chart terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas X SMA Negeri 1 Silat Hulu pada materi Keanekaragaman Hayati. Pendekatan dalam penelitian ini berupa pendekatan kuantitatif dengan bentuk penelitian Quasi Eksperimental Design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di kelas X SMA Negeri 1 Silat Hulu terdiri dari 129 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan total sampel 58 siswa, 29 siswa untuk kelas eksperimen dan 29 siswa untuk kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengukuran. Instrumen untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa berupa soal pilihan ganda sebanyak 30 item. Berdasarkan uji hipotesis pada posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai sig. (2–tailed) sebesar 0,00 dan α = 0,05. Pengujian hipotesis membuktikan bahwa nilai sig. (2–tailed) < α (0,002< 0,05) yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima, yakni terdapat perbedaan hasil belajar kognitif siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pengukuran akhir posttest.
认知学习的结果是三种以学习过程为基础的学习结果之一。学生的认知学习结果最好应用不同的模型和学习媒体,其中之一是基于媒体树图的思维、配对和分享模式。本研究的目的是确定基于树形图的TPS模型对中级中学生认知学习的影响。本研究的方法是一种定量方法,具有实验设计Quasi研究的形式。这项研究的人口是SMA Negeri 1塞拉特上游X班的所有学生,共有129名学生。抽样技术采用实验课共有58名学生、29名学生和控制类学生的总样本采样技术。采用测量技术收集数据。测量学生对30项多项选择题的认知学习结果的工具。测试假设根据posttest实验和控制获得年级0,00大小的sig值。(2—跟踪)和α= 0。05。sig假设测试证明价值。(2—跟踪)<α(0,002 < 0。05意味着Ho拒绝和H1接受的),即认知学习结果有差异的学生之间的实验和测量控制在年级posttest结局。
{"title":"PENGARUH MODEL THINK PAIR AND SHARE BERBASIS MEDIA TREE CHART TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI","authors":"Yolanda Ave Queen, Markus Iyus Supiandi, Benediktus Ege","doi":"10.31932/JPBIO.V4I1.355","DOIUrl":"https://doi.org/10.31932/JPBIO.V4I1.355","url":null,"abstract":"Hasil belajar kognitif adalah salah satu dari tiga jenis hasil belajar yang diukur pada suatu proses pebelajaran. Hasil belajar kognitif siswa akan lebih baik apabila menerapkan berbagai model maupun media pembelajaran salah satunya adalah model pembelajaran Think, Pair and Share (TPS) berbasis media Tree Chart. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model TPS berbasis media Tree Chart terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas X SMA Negeri 1 Silat Hulu pada materi Keanekaragaman Hayati. Pendekatan dalam penelitian ini berupa pendekatan kuantitatif dengan bentuk penelitian Quasi Eksperimental Design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di kelas X SMA Negeri 1 Silat Hulu terdiri dari 129 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan total sampel 58 siswa, 29 siswa untuk kelas eksperimen dan 29 siswa untuk kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengukuran. Instrumen untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa berupa soal pilihan ganda sebanyak 30 item. Berdasarkan uji hipotesis pada posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai sig. (2–tailed) sebesar 0,00 dan α = 0,05. Pengujian hipotesis membuktikan bahwa nilai sig. (2–tailed) < α (0,002< 0,05) yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima, yakni terdapat perbedaan hasil belajar kognitif siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pengukuran akhir posttest.","PeriodicalId":124686,"journal":{"name":"JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi)","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131269876","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Marselina Patimapat, Hilarius Jago Duda, Markus Iyus Supiandi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing melalui Metode Demostrasi terhadap Hasil Belajar Psikomotorik Siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Bentuk penelitian yang digunakan yaitu quasi-eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 21 siswa pada kelas eksperimen dan 20 siswa pada kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi langsung, teknik pengukuran, dan teknik komunikasi tidak langsung. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, tes untuk kerja, dan angket. Hasil analisis lembar observasi guru pertemuan pertama dan kedua diperoleh nilai rata-rata persentase sebesar 100%, yang berkriteria sangat baik, sedangkan analisis lembar observasi siswa pada pertemuan pertama dan kedua diperoleh nilai rata-rata persentase sebesar 95,40% yang berkriteria sangat baik. Hasil analisis nilai Effect Size (ES) diperoleh nilai sebesar 0,7 dengan kriteria sedang. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui metode demostrasi cukup efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar psikomotorik siswa. Berdasarkan pengolahan data angket respon siswa diperoleh rata-rata nilai persentase sebesar 86,03% dengan kategori sangat kuat.
{"title":"EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK SISWA","authors":"Marselina Patimapat, Hilarius Jago Duda, Markus Iyus Supiandi","doi":"10.31932/JPBIO.V4I1.366","DOIUrl":"https://doi.org/10.31932/JPBIO.V4I1.366","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing melalui Metode Demostrasi terhadap Hasil Belajar Psikomotorik Siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Bentuk penelitian yang digunakan yaitu quasi-eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 21 siswa pada kelas eksperimen dan 20 siswa pada kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi langsung, teknik pengukuran, dan teknik komunikasi tidak langsung. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, tes untuk kerja, dan angket. Hasil analisis lembar observasi guru pertemuan pertama dan kedua diperoleh nilai rata-rata persentase sebesar 100%, yang berkriteria sangat baik, sedangkan analisis lembar observasi siswa pada pertemuan pertama dan kedua diperoleh nilai rata-rata persentase sebesar 95,40% yang berkriteria sangat baik. Hasil analisis nilai Effect Size (ES) diperoleh nilai sebesar 0,7 dengan kriteria sedang. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui metode demostrasi cukup efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar psikomotorik siswa. Berdasarkan pengolahan data angket respon siswa diperoleh rata-rata nilai persentase sebesar 86,03% dengan kategori sangat kuat.","PeriodicalId":124686,"journal":{"name":"JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi)","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131877991","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan literasi informasi abad 21 siswa pada materi pencemaran lingkungan dengan menggunakan assessment for learning berbasis Seesaw. Literasi informasi abad 21 yang diukur dalam penelitian ini mencakup tiga indikator yaitu mengakses sumber informasi secara efektif dan efisien, menggunakan informasi untuk menangani masalah, dan mengelola aliran informasi dari berbagai sumber. Dalam penelitian ini digunakan desain one group pre-test post-test. Instrumen yang digunakan terdiri dari soal pre-test dan post-test, rangkaian task artikel informasi dengan pertanyaan uraian, serta angket respon siswa. Indikator menggunakan informasi untuk menangani masalah paling meningkat setelah diberikan perlakuan dimana sebagian besar siswa (55%) mengalami peningkatan N-gain dalam kategori tinggi. Jumlah siswa yang mencapai mastery pada keseluruhan task paling tinggi dicapai untuk indikator mengelola aliran informasi dari berbagai sumber (27,5%), diikuti indikator mengakses sumber informasi secara efektif dan efisien (22,5%), dan paling rendah pada indikator menggunakan informasi untuk menangani masalah (12,5%). Sebagian besar siswa (67%) memberikan respon positif terhadap penggunaan asesmen berbasis Seesaw. Walaupun demikian masih banyak kendala dalam penggunaan Seesaw karena keterbatasan perangkat keras dan akses internet.
{"title":"PENGGUNAAN ASESMEN BERBASIS SEESAW UNTUK MENINGKATKAN LITERASI INFORMASI ABAD 21 PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI","authors":"Satya Peric Enrico, A. R. Wulan, Rini Solihat","doi":"10.31932/jpbio.v3i2.306","DOIUrl":"https://doi.org/10.31932/jpbio.v3i2.306","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan literasi informasi abad 21 siswa pada materi pencemaran lingkungan dengan menggunakan assessment for learning berbasis Seesaw. Literasi informasi abad 21 yang diukur dalam penelitian ini mencakup tiga indikator yaitu mengakses sumber informasi secara efektif dan efisien, menggunakan informasi untuk menangani masalah, dan mengelola aliran informasi dari berbagai sumber. Dalam penelitian ini digunakan desain one group pre-test post-test. Instrumen yang digunakan terdiri dari soal pre-test dan post-test, rangkaian task artikel informasi dengan pertanyaan uraian, serta angket respon siswa. Indikator menggunakan informasi untuk menangani masalah paling meningkat setelah diberikan perlakuan dimana sebagian besar siswa (55%) mengalami peningkatan N-gain dalam kategori tinggi. Jumlah siswa yang mencapai mastery pada keseluruhan task paling tinggi dicapai untuk indikator mengelola aliran informasi dari berbagai sumber (27,5%), diikuti indikator mengakses sumber informasi secara efektif dan efisien (22,5%), dan paling rendah pada indikator menggunakan informasi untuk menangani masalah (12,5%). Sebagian besar siswa (67%) memberikan respon positif terhadap penggunaan asesmen berbasis Seesaw. Walaupun demikian masih banyak kendala dalam penggunaan Seesaw karena keterbatasan perangkat keras dan akses internet.","PeriodicalId":124686,"journal":{"name":"JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi)","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128726596","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Miskonsepsi adalah salah satu fenomena pendidikan yang sampai saat ini menjadi masalah utama pada berbagai tingkat pendidikan di dunia. Masalah ini dapat menghambat proses asimilasi pengetahuan baru peserta didik. Salah satu materi yang rentan terhadap terjadinya miskonsepsi adalah teori evolusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan korelasi identifikasi miskonsepsi teori evolusi dengan hasil belajar mahasiswa pendidikan fisika dan pendidikan biologi. Data miskonsepsi didapatkan dari skor pada angket dan tes tertulis yang telah diisi oleh mahasiswa. Pada penelitian ini, angket beserta rubrik yang digunakan adalah Measure of Acceptance of the Theory of Evolution (MATE). Tes tertulis berupa essay yang penskorannya mengacu pada level kognitif C2 hingga C5 Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Anderson & Krathwohl. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) pada kelas pendidikan fisika, identifikasi miskonsepsi hanya memberikan sumbangan sebesar 16,2% dalam menjelaskan pencapaian hasil belajar, sedangkan sisanya dipengaruhi variabel-variabel lain yang tidak diteliti; 2) pada kelas pendidikan biologi, identifikasi miskonsepsi memberikan sumbangan sebesar 41,5% dalam menjelaskan pencapaian hasil belajar. Kata kunci: Identifikasi miskonsepsi, teori evolusi, hasil belajar
{"title":"PERBANDINGAN KORELASI IDENTIFIKASI MISKONSEPSI TEORI EVOLUSI DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA DAN BIOLOGI","authors":"L. Antika, Lukluk Ibana","doi":"10.31932/JPBIO.V3I2.269","DOIUrl":"https://doi.org/10.31932/JPBIO.V3I2.269","url":null,"abstract":"Miskonsepsi adalah salah satu fenomena pendidikan yang sampai saat ini menjadi masalah utama pada berbagai tingkat pendidikan di dunia. Masalah ini dapat menghambat proses asimilasi pengetahuan baru peserta didik. Salah satu materi yang rentan terhadap terjadinya miskonsepsi adalah teori evolusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan korelasi identifikasi miskonsepsi teori evolusi dengan hasil belajar mahasiswa pendidikan fisika dan pendidikan biologi. Data miskonsepsi didapatkan dari skor pada angket dan tes tertulis yang telah diisi oleh mahasiswa. Pada penelitian ini, angket beserta rubrik yang digunakan adalah Measure of Acceptance of the Theory of Evolution (MATE). Tes tertulis berupa essay yang penskorannya mengacu pada level kognitif C2 hingga C5 Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Anderson & Krathwohl. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) pada kelas pendidikan fisika, identifikasi miskonsepsi hanya memberikan sumbangan sebesar 16,2% dalam menjelaskan pencapaian hasil belajar, sedangkan sisanya dipengaruhi variabel-variabel lain yang tidak diteliti; 2) pada kelas pendidikan biologi, identifikasi miskonsepsi memberikan sumbangan sebesar 41,5% dalam menjelaskan pencapaian hasil belajar. Kata kunci: Identifikasi miskonsepsi, teori evolusi, hasil belajar","PeriodicalId":124686,"journal":{"name":"JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130517075","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kemampuan berpikir kritis siswa merupakan salah satu indikator keberhasilan belajar. Agar kemampuan berpikir kritis siswa dapat meningkat diperlukan strategi pembelajaran dengan menggunakan model maupun media pembelajaran salah satunya yaitu model pembelajaran CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, and Composition) berbasis media peta konsep rantai kejadian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, and Composition) berbasis media peta konsep rantai kejadian terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Sintang pada materi sistem pencernaan manusia. Pendekatan dalam penelitian ini berupa pendekatan kuantitatif dengan bentuk penelitian Quasi Eksperimental Design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Sungai Tebelian terdiri dari 142siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan total sampel 48 siswa, 24siswa untuk kelas eksperimen dan 24 siswa untuk kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi lansung, teknik pengukuran, dan teknik komunikasi tidak langsung. Instrumen untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa berupa essay sebanyak 8 item. Berdasarkan uji hipotesis pada posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai sig. (2–tailed) sebesar 0,00 dan α = 0,05. Pengujian hipotesis membuktikan bahwa nilai sig. (2–tailed)< α (0,00 < 0,05) yang artinya Hoditolak dan H1 diterima, yakni terdapat perbedaan hasil kemampuan berpikir kritis siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pengukuran akhir posttest.
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE, INTEGRATED, READING, AND COMPOSITION BERBASIS MEDIA PETA KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA","authors":"R. Dewi, Benediktus Ege, Didin Syafruddin","doi":"10.31932/JPBIO.V3I2.307","DOIUrl":"https://doi.org/10.31932/JPBIO.V3I2.307","url":null,"abstract":"Kemampuan berpikir kritis siswa merupakan salah satu indikator keberhasilan belajar. Agar kemampuan berpikir kritis siswa dapat meningkat diperlukan strategi pembelajaran dengan menggunakan model maupun media pembelajaran salah satunya yaitu model pembelajaran CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, and Composition) berbasis media peta konsep rantai kejadian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, and Composition) berbasis media peta konsep rantai kejadian terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Sintang pada materi sistem pencernaan manusia. Pendekatan dalam penelitian ini berupa pendekatan kuantitatif dengan bentuk penelitian Quasi Eksperimental Design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Sungai Tebelian terdiri dari 142siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan total sampel 48 siswa, 24siswa untuk kelas eksperimen dan 24 siswa untuk kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi lansung, teknik pengukuran, dan teknik komunikasi tidak langsung. Instrumen untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa berupa essay sebanyak 8 item. Berdasarkan uji hipotesis pada posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai sig. (2–tailed) sebesar 0,00 dan α = 0,05. Pengujian hipotesis membuktikan bahwa nilai sig. (2–tailed)< α (0,00 < 0,05) yang artinya Hoditolak dan H1 diterima, yakni terdapat perbedaan hasil kemampuan berpikir kritis siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pengukuran akhir posttest.","PeriodicalId":124686,"journal":{"name":"JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi)","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127117013","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}