Rose Fitria Lutfiana, Rohmad Widodo, Latifah Latifah
Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas XI IPA 2 Madarasah Aliyah Negeri Kota Batu semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan menggunakan model John Elliot yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa/siswi kelas XI IPA 2 pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 32. Variabel yang diselidiki dalam penelitian ini yaitu variabel input (siswa kelas XI IPA 2), variabel proses (model Two Stay Two Stray) dan variabel output (peningkatan prestasi belajar). Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, studi dokumentasi dan tes. Instrumen yang digunakan adalah rubrik penilaian observasi, pedoman wawancara, pedoman studi dokumentasi dan soal tes. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan berupa teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah penerapan model Two Stay Two STray dapat meningkatkan prestasi belajar siswa XI IPA 2 materi Hak Asasi Manusia pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 dengan nilai ketuntasan klasikal meningkat dari prasiklus sebesar 43,1% (ketuntasan klasikal 3,12%) pada siklus I meningkat menjadi 63,7% (ketuntasan klasikal 34,37%) dan siklus II meningkat menjadi 84,6% (ketuntasan klasikal 87,5 %).
{"title":"Use of Two Stay Two Stray Model to Improve Student Learning Achievement in Batu City MAN","authors":"Rose Fitria Lutfiana, Rohmad Widodo, Latifah Latifah","doi":"10.29407/pn.v4i2.12614","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/pn.v4i2.12614","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas XI IPA 2 Madarasah Aliyah Negeri Kota Batu semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan menggunakan model John Elliot yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa/siswi kelas XI IPA 2 pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 32. Variabel yang diselidiki dalam penelitian ini yaitu variabel input (siswa kelas XI IPA 2), variabel proses (model Two Stay Two Stray) dan variabel output (peningkatan prestasi belajar). Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, studi dokumentasi dan tes. Instrumen yang digunakan adalah rubrik penilaian observasi, pedoman wawancara, pedoman studi dokumentasi dan soal tes. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan berupa teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah penerapan model Two Stay Two STray dapat meningkatkan prestasi belajar siswa XI IPA 2 materi Hak Asasi Manusia pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 dengan nilai ketuntasan klasikal meningkat dari prasiklus sebesar 43,1% (ketuntasan klasikal 3,12%) pada siklus I meningkat menjadi 63,7% (ketuntasan klasikal 34,37%) dan siklus II meningkat menjadi 84,6% (ketuntasan klasikal 87,5 %).","PeriodicalId":131245,"journal":{"name":"PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130046932","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Karya inovatif ini merupakan hasil modifikasi media pembelajaran tolak peluru menggunakan peluru yang terbuat dari lilin. Dari hasil pelaksanaan pemnbelajaran dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran peluru lilin aman bagi peserta didik, menyenangkan dan mudah di duplikatkan. Dari hasil inovasi tersebut disarankan bagi guru mata pelajaran penjasorkes yang belum melaksanakan kegiatan pembelajaran tolak peluru karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan, maka dapat menggunakan peluru lilin sebagai media pengganti, dan ini telah dibuktikan pada siswakelas VII-C SMP Negeri 3 Kediri semester I tahun pelajaran 2015/2016 dalam pembelajaran tolak peluru menggunakan peluru lilin dapat berjalan dengan aman, lancar dan tidak merusak lingkungan.
{"title":"Safe Wax Media Bullets for Learning Refuse Bullets","authors":"Rahadi Rahadi","doi":"10.29407/PN.V4I2.12729","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/PN.V4I2.12729","url":null,"abstract":"Karya inovatif ini merupakan hasil modifikasi media pembelajaran tolak peluru menggunakan peluru yang terbuat dari lilin. Dari hasil pelaksanaan pemnbelajaran dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran peluru lilin aman bagi peserta didik, menyenangkan dan mudah di duplikatkan. Dari hasil inovasi tersebut disarankan bagi guru mata pelajaran penjasorkes yang belum melaksanakan kegiatan pembelajaran tolak peluru karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan, maka dapat menggunakan peluru lilin sebagai media pengganti, dan ini telah dibuktikan pada siswakelas VII-C SMP Negeri 3 Kediri semester I tahun pelajaran 2015/2016 dalam pembelajaran tolak peluru menggunakan peluru lilin dapat berjalan dengan aman, lancar dan tidak merusak lingkungan.","PeriodicalId":131245,"journal":{"name":"PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117100044","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa setelah menggunakan model pembelajaran SVRK dalam pembelajaran bahasa Inggris bagi mahasiswa pertanian. Peneliti ingin mengetahui apakah model pembelajaran SVRK dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Kahuripan Kediri. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 19 mahasiswa yang berasar dari Fakultas Pertanian Universitas Kahuripan Kediri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diketahui t-value lebih tinggi dari t-critical = (7,935> 1,734). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa setelah diajar menggunakan model pembelajaran SVRK. Untuk itu, peneliti memberikan rekomendasi untuk dapat menggunakan model SVRK pada pembelajaran kelas bahasa Inggris di fakultas pertanian khususnya dan mahasiswa pada program studi yang lain pada umumnya.
{"title":"Effectiveness of SVRK Learning Model to Improve English Language Ability of Kahuripan Kediri University Agricultural Students","authors":"Imam Suhaimi, Indana Mardatilla","doi":"10.29407/PN.V4I2.12626","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/PN.V4I2.12626","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa setelah menggunakan model pembelajaran SVRK dalam pembelajaran bahasa Inggris bagi mahasiswa pertanian. Peneliti ingin mengetahui apakah model pembelajaran SVRK dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Kahuripan Kediri. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 19 mahasiswa yang berasar dari Fakultas Pertanian Universitas Kahuripan Kediri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diketahui t-value lebih tinggi dari t-critical = (7,935> 1,734). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa setelah diajar menggunakan model pembelajaran SVRK. Untuk itu, peneliti memberikan rekomendasi untuk dapat menggunakan model SVRK pada pembelajaran kelas bahasa Inggris di fakultas pertanian khususnya dan mahasiswa pada program studi yang lain pada umumnya.","PeriodicalId":131245,"journal":{"name":"PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134088194","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan produk model pembelajaran berbasis permainan Engklek. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk model pembelajaran berbasis permainan engklek guna mengembangkan karakter nasionalis dan gotong royong peserta didik yang valid dan praktis. Produk yang dikembangkan meliputi sintaks model pembelajaran berbasis permainan engklek, dilengkapi dengan jaring-jaring konsep tema, RPP, media, LKS, dan penilaian autentik.Tahapan pengembangan produk ini mengadopsi model penelitian dan pengembangan Dick & Carrey.Pembelajaran berbasis permainan Engklek merupakan salah satu pembelajaran yang mengintegrasikan permainan engklek di dalamnya.Model pembelajaran berbasis permainan engklek ini dapat mengembangkan karakter peserta didik
{"title":"Development of Class IV Learning Model Based on Class IV Games Primary school","authors":"Vina Gayu Buana, S. Kasanah","doi":"10.29407/pn.v4i2.12585","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/pn.v4i2.12585","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan produk model pembelajaran berbasis permainan Engklek. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk model pembelajaran berbasis permainan engklek guna mengembangkan karakter nasionalis dan gotong royong peserta didik yang valid dan praktis. Produk yang dikembangkan meliputi sintaks model pembelajaran berbasis permainan engklek, dilengkapi dengan jaring-jaring konsep tema, RPP, media, LKS, dan penilaian autentik.Tahapan pengembangan produk ini mengadopsi model penelitian dan pengembangan Dick & Carrey.Pembelajaran berbasis permainan Engklek merupakan salah satu pembelajaran yang mengintegrasikan permainan engklek di dalamnya.Model pembelajaran berbasis permainan engklek ini dapat mengembangkan karakter peserta didik","PeriodicalId":131245,"journal":{"name":"PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129474549","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi mahasiswa terhadap tari nusantara dengan memanfaatkan youtube pada pembelajaran Konsep Dasar Seni Tari mahasiswa semester VA Prodi PGSD FKIP Universitas Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan yang dilakukan sebanyak dua siklus. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dengan menggunakan instrumen lembar observasi apresiasi. Analisis data menggunakan analisis persentase. Pada siklus pertama, hasil observasi apresiasi mahasiswa terhadap tari nusantara pada langkah pengamatan 33,3% berada dalam kategori cukup dan 66,7% berada pada kategori baik, penghayatan 66,7% berada pada kategori cukup dan 33,3% berada pada kategori baik, penilaian/penghargaan 50% berada pada kegori cukup dan 50% pada kategori baik, dan empati 66,7% berada pada kategori cukup dan 33,3% berada pada kategori baik. Pada sikulus kedua, hasil observasi apresiasi mahasiswa terhadap tari nusantara pada langkah pengamatan 50% berada dalam kategori baik dan 50% berada pada kategori sangat baik, penghayatan 33,3% berada pada kategori baik dan 66,7% berada pada kategori sangat baik, penilaian/penghargaan 16,7% berada pada kegori baik dan 83,3% pada kategori sangat baik, dan empati 33,3% berada pada kategori baik dan 66,7% berada pada kategori sangat baik. Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa apresiasi mahasiswa terhadap tari nusantara dengan memanfaatkan youtube dalam pembelajaran Konsep Dasar Seni Tari meningkat.
{"title":"Utilization of Youtube to Increase Student Appreciation Against Archipelago Dance in the Subject of Basic Concepts of Dance Art PGSD Study Program FKIP Bengkulu University","authors":"Dwi Anggraini, H. Hasnawati","doi":"10.29407/pn.v4i2.12618","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/pn.v4i2.12618","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi mahasiswa terhadap tari nusantara dengan memanfaatkan youtube pada pembelajaran Konsep Dasar Seni Tari mahasiswa semester VA Prodi PGSD FKIP Universitas Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan yang dilakukan sebanyak dua siklus. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dengan menggunakan instrumen lembar observasi apresiasi. Analisis data menggunakan analisis persentase. Pada siklus pertama, hasil observasi apresiasi mahasiswa terhadap tari nusantara pada langkah pengamatan 33,3% berada dalam kategori cukup dan 66,7% berada pada kategori baik, penghayatan 66,7% berada pada kategori cukup dan 33,3% berada pada kategori baik, penilaian/penghargaan 50% berada pada kegori cukup dan 50% pada kategori baik, dan empati 66,7% berada pada kategori cukup dan 33,3% berada pada kategori baik. Pada sikulus kedua, hasil observasi apresiasi mahasiswa terhadap tari nusantara pada langkah pengamatan 50% berada dalam kategori baik dan 50% berada pada kategori sangat baik, penghayatan 33,3% berada pada kategori baik dan 66,7% berada pada kategori sangat baik, penilaian/penghargaan 16,7% berada pada kegori baik dan 83,3% pada kategori sangat baik, dan empati 33,3% berada pada kategori baik dan 66,7% berada pada kategori sangat baik. Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa apresiasi mahasiswa terhadap tari nusantara dengan memanfaatkan youtube dalam pembelajaran Konsep Dasar Seni Tari meningkat.","PeriodicalId":131245,"journal":{"name":"PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128454523","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hasil belajar siswa mengartikulasikan apa yang siswa harus tahu atau dapat lakukan setelah menyelesaikan pembeajaran. Instrumen tes yang baik dapat membantu guru dalam meningkatkan pembelajaran dan memberikan informasi secara tepat terhadap siswa mana yang belum atau sudah mencapai kompetensi berdasarkan tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pelaksanaan workshop pengembangan diri dapat meningkatkan kompetensi guru dalam penysunan butir soal di SMAN 1 Montong Gading. Penelitian ini adalah penelitan tindakan dengan subjek semua guru mata pelajaran yang berjumlah 24 orang. Guru dibagi pada kelompok dengan mata pelajran yang sama. Pelaksanaan workshop pengembangan diri dilakkan dalam 2 siklus dengan masing-masing tahap yakni tahap rencana, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi. Hasil penelitian menunjukan terjadi peningkatan pada masing-masing siklus jika ditinjau dari sebelum pelaksanaan workshop pengembangan diri pada semua aspek. Hail ini menunjukan kemampuan guru menyusun butir soal sebelum workshop masih pada kategori kurang dalam aspek kesesuaian dengan tujuan pembelajaran hanya 16.7%, mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 33,3%, pada siklus II menjadi 58,3%. Pada aspek kesesuaian dengan aspek perilaku terdapat peningkatan dari sebelum diadakan workshop dengan persentase sebesar 20,8% menjadi 75% pada siklus, sedangkan pada aspek penggunaan bahwa juga mengalami peningkatan dari sebelum diadakan workshop persentasenya sebesar 45,8% menjadi 79,1% pada siklus II.
{"title":"Efforts to Improve Teacher Competence in Preparation of Question Items through a Workshop on Self Development in Montong Gading 1 High School","authors":"F. Fathan","doi":"10.29407/pn.v4i2.12635","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/pn.v4i2.12635","url":null,"abstract":"Hasil belajar siswa mengartikulasikan apa yang siswa harus tahu atau dapat lakukan setelah menyelesaikan pembeajaran. Instrumen tes yang baik dapat membantu guru dalam meningkatkan pembelajaran dan memberikan informasi secara tepat terhadap siswa mana yang belum atau sudah mencapai kompetensi berdasarkan tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pelaksanaan workshop pengembangan diri dapat meningkatkan kompetensi guru dalam penysunan butir soal di SMAN 1 Montong Gading. Penelitian ini adalah penelitan tindakan dengan subjek semua guru mata pelajaran yang berjumlah 24 orang. Guru dibagi pada kelompok dengan mata pelajran yang sama. Pelaksanaan workshop pengembangan diri dilakkan dalam 2 siklus dengan masing-masing tahap yakni tahap rencana, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi. Hasil penelitian menunjukan terjadi peningkatan pada masing-masing siklus jika ditinjau dari sebelum pelaksanaan workshop pengembangan diri pada semua aspek. Hail ini menunjukan kemampuan guru menyusun butir soal sebelum workshop masih pada kategori kurang dalam aspek kesesuaian dengan tujuan pembelajaran hanya 16.7%, mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 33,3%, pada siklus II menjadi 58,3%. Pada aspek kesesuaian dengan aspek perilaku terdapat peningkatan dari sebelum diadakan workshop dengan persentase sebesar 20,8% menjadi 75% pada siklus, sedangkan pada aspek penggunaan bahwa juga mengalami peningkatan dari sebelum diadakan workshop persentasenya sebesar 45,8% menjadi 79,1% pada siklus II.","PeriodicalId":131245,"journal":{"name":"PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124627546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) hakikatnya membentuk warga negara Indonesia yang baik dan bertanggung jawab berdasarkan nilai-nilai dan dasar negara Pancasila. Hasil belajar PPKn menekankan pada cerminan perbuatan sehari-hari, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Inkuiri sosial merupakan metode pembelajaran dari kelompok sosial (social family), sub kelompok konsep masyarakat (concept of society). Tahapan proses pembelajaran inkuiri sosial dapat dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah yaitu tahap orintasi, tahap perumusan masalah, tahap perumusan hipotesis, tahap pengumpulan data, tahap penguji hipotesis, tahap merumuskan kesimpulan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan metode inkuiri sosial dalam pembelajaran PPKn dan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar menggunakan metode inkuiri sosial siswa kelas IV SDN Kamulan II. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil observasi pada siswa kelas IV sejumlah 25 orang di SDN Kamulan II diperoleh data bahwa siswa melakukan pembelajaran secara konvensional. Siswa diskusi kelompok biasa. Saat diskusi terlihat hanya 5 siswa ] saja yang aktif mengerjakan sesuai petunjuk guru. Proses kegiatan belajar di kelas dilakukan hanya dengan mendengar penjelasan guru, mengerjakan soal pada buku teks ataupun LKS kemudian mencocokkan jawaban ditutup dengan guru merekap nilai siswa. Belum tampak siswa melakukan pembelajaran aktif, aktif bertanya, terlibat langsung dalam pembelajaran di kelas. Guru menggunakan metode ceramah dan siswapun dituntut untuk konsentrasi memperhatikan apa yang dijelaskan guru. Namun, hanya siswa yang duduk di deretan depan saja yang mampu konsentrasi mendengarkan penjelasan guru, sedangkan siswa yang duduk di bangku ketiga sampai belakang terlihat pura-pura mendengarkan penjelasan guru. Hasil penelitian siklus I nilai rata-rata secara klasikal yang diperoleh siswa pada keterampilan menyusun pertanyaan adalah 77. Nilai rata-rata keberhasilan kegiatan siklus II adalah 78. Nilai rata-rata keterampilan melakukan wawancara pada pertemuan siklus III adalah 82, nilai tersebut sudah mencapai standar ketuntasan yang direncanakan oleh peneliti
{"title":"Improvement of PPKn Learning Outcomes Through Social Inquiry Learning Model In Class IV Students of SDN Kamulan II Talun Blitar Regency","authors":"Novialita Angga Wiratama","doi":"10.29407/pn.v4i2.12668","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/pn.v4i2.12668","url":null,"abstract":"Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) hakikatnya membentuk warga negara Indonesia yang baik dan bertanggung jawab berdasarkan nilai-nilai dan dasar negara Pancasila. Hasil belajar PPKn menekankan pada cerminan perbuatan sehari-hari, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Inkuiri sosial merupakan metode pembelajaran dari kelompok sosial (social family), sub kelompok konsep masyarakat (concept of society). Tahapan proses pembelajaran inkuiri sosial dapat dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah yaitu tahap orintasi, tahap perumusan masalah, tahap perumusan hipotesis, tahap pengumpulan data, tahap penguji hipotesis, tahap merumuskan kesimpulan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan metode inkuiri sosial dalam pembelajaran PPKn dan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar menggunakan metode inkuiri sosial siswa kelas IV SDN Kamulan II. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil observasi pada siswa kelas IV sejumlah 25 orang di SDN Kamulan II diperoleh data bahwa siswa melakukan pembelajaran secara konvensional. Siswa diskusi kelompok biasa. Saat diskusi terlihat hanya 5 siswa ] saja yang aktif mengerjakan sesuai petunjuk guru. Proses kegiatan belajar di kelas dilakukan hanya dengan mendengar penjelasan guru, mengerjakan soal pada buku teks ataupun LKS kemudian mencocokkan jawaban ditutup dengan guru merekap nilai siswa. Belum tampak siswa melakukan pembelajaran aktif, aktif bertanya, terlibat langsung dalam pembelajaran di kelas. Guru menggunakan metode ceramah dan siswapun dituntut untuk konsentrasi memperhatikan apa yang dijelaskan guru. Namun, hanya siswa yang duduk di deretan depan saja yang mampu konsentrasi mendengarkan penjelasan guru, sedangkan siswa yang duduk di bangku ketiga sampai belakang terlihat pura-pura mendengarkan penjelasan guru. Hasil penelitian siklus I nilai rata-rata secara klasikal yang diperoleh siswa pada keterampilan menyusun pertanyaan adalah 77. Nilai rata-rata keberhasilan kegiatan siklus II adalah 78. Nilai rata-rata keterampilan melakukan wawancara pada pertemuan siklus III adalah 82, nilai tersebut sudah mencapai standar ketuntasan yang direncanakan oleh peneliti","PeriodicalId":131245,"journal":{"name":"PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran","volume":"139 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121548587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilatarbelakangi pengamatan dan pengalaman peneliti dalam mengambil hasil lompat tanpa awalan yang dilakukan oleh siswa putra kelas 3 yang ada di Sekolah Dasar bercorak Islam. Berdasarkan hasil lompatan didapatkan nilai yang jauh dari rata-rata kemampuan lompat siswa putra kelas 3 dikarenakan metode pembelajaran belum maksimal. Permasalahan pada penelitian ini adalah Adakah pengaruh permainan gobak sodor dan engklek terhadap daya ledak otot tungkai? Adakah perbedaan hasil daya ledak otot tungkai dengan menggunakan permainan gobak sodor dan engklek? Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena hasil penelitian berupa angka. Penelitian dengan Quasi Pre-Eksperiment Design mengunakan pretest and posttest design, instrumen penelitian menggunakan observasi pada tes Standing long jump, dan subjek siswa putra kelas 3 Sekolah Dasar Islam dengan jumlah 81 siswa dilaksanakan selama 1 bulan. Dari hasil penelitian didapatkan rata-rata hasil dari pretest permainan gobak sodor sebesar 125 cm dan permainan engklek sebesar 124 cm. Setelah diberikan perlakuan, didapatkan hasil posttest dari permainan gobak sodor sebesar 142 cm dan permainan engklek sebesar 141 cm, dari hasil tersebut didapatkan selisih hasil dari permainan gobak sodor dan engklek sebesar 17 cm. Dan dilakukan pengujian menggunakan uji simultan (uji F) didapatkan nilai Signifikansi sebesar 482,674 > 2, 72 F tabel yang menunjukkan adanya pengaruh permainan gobak sodor dan engklek terhadap daya ledak otot tungkai siswa puta kelas 3 Sekolah Dasar Islam, dari uji parsial (uji t) didaparkan hasil sebesar sebesar 11,692> 1,66515 yang menunjukkan permainan gobak sodor dan engklek memiliki pengaruh tersendiri. Untuk mengetahui perbedaan hasil dilakukan uji independent sample test sehingga didapatkan hasil sebesar t hitung untuk variabel independent sebesar 0, 342 > 0, 05 disimpulkan tidak terdapat perbedaan hasil dengan menggunakan permainan gobak sodor dan engklek. Dari hasil pengujian disimpulkan terdapat pengaruh permainan gobak sodor dan engklek terhadap daya ledak otot tungkai serta tidak terdapat perbedaan hasil daya ledak otot tungkai dengan menggunakan permainan gobak sodor dan engkelk pada siswa putra kelas 3 Sekolah Dasar Islam di Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018.
{"title":"Effect Games Gobak Sodor and Hopscotch on Power Limb Muscles","authors":"R. P. Utomo","doi":"10.29407/PN.V4I2.12688","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/PN.V4I2.12688","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi pengamatan dan pengalaman peneliti dalam mengambil hasil lompat tanpa awalan yang dilakukan oleh siswa putra kelas 3 yang ada di Sekolah Dasar bercorak Islam. Berdasarkan hasil lompatan didapatkan nilai yang jauh dari rata-rata kemampuan lompat siswa putra kelas 3 dikarenakan metode pembelajaran belum maksimal. Permasalahan pada penelitian ini adalah Adakah pengaruh permainan gobak sodor dan engklek terhadap daya ledak otot tungkai? Adakah perbedaan hasil daya ledak otot tungkai dengan menggunakan permainan gobak sodor dan engklek? Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena hasil penelitian berupa angka. Penelitian dengan Quasi Pre-Eksperiment Design mengunakan pretest and posttest design, instrumen penelitian menggunakan observasi pada tes Standing long jump, dan subjek siswa putra kelas 3 Sekolah Dasar Islam dengan jumlah 81 siswa dilaksanakan selama 1 bulan. Dari hasil penelitian didapatkan rata-rata hasil dari pretest permainan gobak sodor sebesar 125 cm dan permainan engklek sebesar 124 cm. Setelah diberikan perlakuan, didapatkan hasil posttest dari permainan gobak sodor sebesar 142 cm dan permainan engklek sebesar 141 cm, dari hasil tersebut didapatkan selisih hasil dari permainan gobak sodor dan engklek sebesar 17 cm. Dan dilakukan pengujian menggunakan uji simultan (uji F) didapatkan nilai Signifikansi sebesar 482,674 > 2, 72 F tabel yang menunjukkan adanya pengaruh permainan gobak sodor dan engklek terhadap daya ledak otot tungkai siswa puta kelas 3 Sekolah Dasar Islam, dari uji parsial (uji t) didaparkan hasil sebesar sebesar 11,692> 1,66515 yang menunjukkan permainan gobak sodor dan engklek memiliki pengaruh tersendiri. Untuk mengetahui perbedaan hasil dilakukan uji independent sample test sehingga didapatkan hasil sebesar t hitung untuk variabel independent sebesar 0, 342 > 0, 05 disimpulkan tidak terdapat perbedaan hasil dengan menggunakan permainan gobak sodor dan engklek. Dari hasil pengujian disimpulkan terdapat pengaruh permainan gobak sodor dan engklek terhadap daya ledak otot tungkai serta tidak terdapat perbedaan hasil daya ledak otot tungkai dengan menggunakan permainan gobak sodor dan engkelk pada siswa putra kelas 3 Sekolah Dasar Islam di Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018.","PeriodicalId":131245,"journal":{"name":"PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126311886","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peserta didik kelas VIII F SMPN 7 Kediri merasa kesulitan dengan banyaknya hafalan dan maksud dari pembelajaran Bahasa Indonesia. Peserta didik juga tidak terlalu memperhatikan penjelasan dari guru ketika di kelas.Ditambah dengan jadwal pelajaran Bahasa Indonesia yang berada di akhir pelajaran.Hal ini membuat konsentrasi peserta didik menurun dan tidak semangat untuk belajar. Dari data yang didapat oleh peneliti, nilai rata-rata ulangan harian peserta didik kelas VIII F SMPN 7 Kediri hanya mencapai 74,4 atau masih di bawah KKM yang telah ditentukan. Peneliti memilih sebuah metode pembelajaran Survey, Question, Read, Recite and Review. Metode SQ3R merupakan suatu metode membaca yang sangat baik untuk kepentingan membaca secara intensif dan rasional. Langkah pembelajaran untuk metode SQ3R adalah guru meminta siswa untuk mengamati atau mengidentifikasi seluruh teks. Siswa diminta untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan teks. Guru membimbing siswa mencari ide pokok dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat pada langkah kedua. Siswa menyebutkan, siswa meninjau ulang seluruh pertanyaan dan jawaban secara singkat.Guru bersama siswa membuat kesimpulan bersama. Keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari peningkatan prestasi belajar siswa hingga 75% dengan nilai KKM minimal 78. Hasil peningkatan dapat terlihat dari data sebagai berikut: prasiklus 53%; siklus pertama 69%; siklus kedua 81%. Hasil tersebut dikatakan berhasil karena sudah melebihi indikator keberhasilan penelitian sebesar 75%.Hasil peningkatan dapat terlihat dari nilai rata-rata siswa sebagai berikut: prasiklus 74,4; siklus pertama79,1; siklus kedua82,2. Hasil tersebut dikatakan berhasil karena sudah melebihi indikator keberhasilan.
{"title":"Efforts to Improve Learning Outcomes in Reviewing Novel Texts Through the SQ3R Method: Survey, Question, Read, Recite And Review of Class VIII F Students of Indonesian Language Learning at 7 Kediri Middle School","authors":"Priyastuti Ekowati","doi":"10.29407/PN.V4I2.12607","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/PN.V4I2.12607","url":null,"abstract":"Peserta didik kelas VIII F SMPN 7 Kediri merasa kesulitan dengan banyaknya hafalan dan maksud dari pembelajaran Bahasa Indonesia. Peserta didik juga tidak terlalu memperhatikan penjelasan dari guru ketika di kelas.Ditambah dengan jadwal pelajaran Bahasa Indonesia yang berada di akhir pelajaran.Hal ini membuat konsentrasi peserta didik menurun dan tidak semangat untuk belajar. Dari data yang didapat oleh peneliti, nilai rata-rata ulangan harian peserta didik kelas VIII F SMPN 7 Kediri hanya mencapai 74,4 atau masih di bawah KKM yang telah ditentukan. Peneliti memilih sebuah metode pembelajaran Survey, Question, Read, Recite and Review. Metode SQ3R merupakan suatu metode membaca yang sangat baik untuk kepentingan membaca secara intensif dan rasional. Langkah pembelajaran untuk metode SQ3R adalah guru meminta siswa untuk mengamati atau mengidentifikasi seluruh teks. Siswa diminta untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan teks. Guru membimbing siswa mencari ide pokok dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat pada langkah kedua. Siswa menyebutkan, siswa meninjau ulang seluruh pertanyaan dan jawaban secara singkat.Guru bersama siswa membuat kesimpulan bersama. Keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari peningkatan prestasi belajar siswa hingga 75% dengan nilai KKM minimal 78. Hasil peningkatan dapat terlihat dari data sebagai berikut: prasiklus 53%; siklus pertama 69%; siklus kedua 81%. Hasil tersebut dikatakan berhasil karena sudah melebihi indikator keberhasilan penelitian sebesar 75%.Hasil peningkatan dapat terlihat dari nilai rata-rata siswa sebagai berikut: prasiklus 74,4; siklus pertama79,1; siklus kedua82,2. Hasil tersebut dikatakan berhasil karena sudah melebihi indikator keberhasilan.","PeriodicalId":131245,"journal":{"name":"PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123836497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bela Negara adalah kewajiban bagi setiap warga negara Indonesia sebagaimana tercantum pada UUD tahun 1945 pasal 27 ayat 3 bahwa setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. UNISKA sebagai Lembaga pendidikan tinggi mengimplementasikan Tri Darma Perguruan Tinggi dalam Perspektif Bela Negara. Semenjak UNISKA dideklarasikan sebagai kampus Cinta Tanah Air berdasarkan SK Yayasan No.59/SK/YBCMP/IV/2017, UNISKA telah memberikan mata kuliah Bela Negara sebagai mata kuliah wajib Institusi bagi mahasiswa semester 1. Dalam salah satu materinya adalah tentang bahaya narkoba. Narkoba pada saat ini menjadi ancaman besar bagi generasi muda milenial. Penanganan bahaya narkoba masih di bebankan pada BNN yang dalam pelaksanaannya masih menggunakan model ceramah sehingga belum sistemik, tersetruktur dan masiv. UNISKA sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi terpanggil untuk melaksanakan riset dengan tujuan untuk menyusun dan mengembangkan RPP P4GN untuk pekuliahan mahasiswa UNISKA yang terintregrasi dalam mata kuliah Bela Negara. Melalui kuliah ini dapat dipastikan langkah secara sistemik, terstruktur dan masiv di kalangan mahasiswa yang merupakan bagian dari generasi muda milenial. Diharapkan kegiatan perkuliahan ini dapat juga dilaksanakan oleh seluuruh perguruan Tinggi di Indonesia sebagai wujud tanggung jawab Perguruan Tinggi dalam ikut serta menanggulangi bahaya narkoba. Rancangan penelitian ini adalah penelitihan pengembangan dengan tujuan menghasilkan sebuah RPP P4GN untuk mahasiswa UNISKA. Tahapan-tahapan penelitian ini adalah (1). melaksanakan analisis kebutuhan (2). menggambarkan tujuan (3). menulis RPP. Responden dalam penelitian ini adalah 1 rektor, 5 dekan dan 7 kaprodi di lingkungan UNISKA serta BNN Kota Kediri. Intrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dan dokumen. Setelah dianalisis menggunakan metode diskriptif di temukan bahwa seluruh responden mendukung adanya penyusunan RPP P4GN untuk diterapkan dalam perkuliahan yang terintegrasi dalam mata kuliah Bela Negara.
{"title":"Development of P4GN RPP (Prevention, Eradication, Misuse and Illicit Circulation of Drugs) Students as a Form of Defense for Millennial Young Generation at Islamic Universities of Kadiri","authors":"Siti Aminah, Agus Athori","doi":"10.29407/PN.V4I2.12637","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/PN.V4I2.12637","url":null,"abstract":"Bela Negara adalah kewajiban bagi setiap warga negara Indonesia sebagaimana tercantum pada UUD tahun 1945 pasal 27 ayat 3 bahwa setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. UNISKA sebagai Lembaga pendidikan tinggi mengimplementasikan Tri Darma Perguruan Tinggi dalam Perspektif Bela Negara. Semenjak UNISKA dideklarasikan sebagai kampus Cinta Tanah Air berdasarkan SK Yayasan No.59/SK/YBCMP/IV/2017, UNISKA telah memberikan mata kuliah Bela Negara sebagai mata kuliah wajib Institusi bagi mahasiswa semester 1. Dalam salah satu materinya adalah tentang bahaya narkoba. Narkoba pada saat ini menjadi ancaman besar bagi generasi muda milenial. Penanganan bahaya narkoba masih di bebankan pada BNN yang dalam pelaksanaannya masih menggunakan model ceramah sehingga belum sistemik, tersetruktur dan masiv. UNISKA sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi terpanggil untuk melaksanakan riset dengan tujuan untuk menyusun dan mengembangkan RPP P4GN untuk pekuliahan mahasiswa UNISKA yang terintregrasi dalam mata kuliah Bela Negara. Melalui kuliah ini dapat dipastikan langkah secara sistemik, terstruktur dan masiv di kalangan mahasiswa yang merupakan bagian dari generasi muda milenial. Diharapkan kegiatan perkuliahan ini dapat juga dilaksanakan oleh seluuruh perguruan Tinggi di Indonesia sebagai wujud tanggung jawab Perguruan Tinggi dalam ikut serta menanggulangi bahaya narkoba. Rancangan penelitian ini adalah penelitihan pengembangan dengan tujuan menghasilkan sebuah RPP P4GN untuk mahasiswa UNISKA. Tahapan-tahapan penelitian ini adalah (1). melaksanakan analisis kebutuhan (2). menggambarkan tujuan (3). menulis RPP. Responden dalam penelitian ini adalah 1 rektor, 5 dekan dan 7 kaprodi di lingkungan UNISKA serta BNN Kota Kediri. Intrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dan dokumen. Setelah dianalisis menggunakan metode diskriptif di temukan bahwa seluruh responden mendukung adanya penyusunan RPP P4GN untuk diterapkan dalam perkuliahan yang terintegrasi dalam mata kuliah Bela Negara. ","PeriodicalId":131245,"journal":{"name":"PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131235285","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}