Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME). Jenis metode penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan tahapan setiap siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 4 Kradenan dengan jumlah siswa 27 orang yang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan.. Teknik pengumpulan data berupa teknik non tes dan teknik tes. Alat pengumpul data menggunakan lembar observasi dan tes formatif. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa. Hal ini dapat di lihat dari aktivitas siswa pada siklus I memperoleh nilai rata-rata sebesar 59,84 dengan kategori cukup aktif meningkat pada siklus II sebesar 7,78 menjadi 67,62 dengan kategori aktif. Persentase aktivitas siswa secara klasikal pada siklus I sebesar 57,14% dengan kategori cukup aktif meningkat 19,05% pada siklus II menjadi 76,19% dengan kategori aktif. Hasil belajar siswa pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 63,81 dengan kategori belum tuntas, meningkat sebesar 10,24 pada siklus II menjadi 74,05 dengan kategori tuntas. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 61,90% dengan kategori cukup tinggi, meningkat 14,29% pada siklus II menjadi 76,19% dengan kategori tinggi.
{"title":"Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa SD Melalui Model Realistic Mathematic Education (RME) Pada Siswa Kelas IV Semester I Di SD Negeri 4 Kradenan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018","authors":"E. Susilowati","doi":"10.29407/PN.V4I1.12494","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/PN.V4I1.12494","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME). Jenis metode penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan tahapan setiap siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 4 Kradenan dengan jumlah siswa 27 orang yang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan.. Teknik pengumpulan data berupa teknik non tes dan teknik tes. Alat pengumpul data menggunakan lembar observasi dan tes formatif. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa. Hal ini dapat di lihat dari aktivitas siswa pada siklus I memperoleh nilai rata-rata sebesar 59,84 dengan kategori cukup aktif meningkat pada siklus II sebesar 7,78 menjadi 67,62 dengan kategori aktif. Persentase aktivitas siswa secara klasikal pada siklus I sebesar 57,14% dengan kategori cukup aktif meningkat 19,05% pada siklus II menjadi 76,19% dengan kategori aktif. Hasil belajar siswa pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 63,81 dengan kategori belum tuntas, meningkat sebesar 10,24 pada siklus II menjadi 74,05 dengan kategori tuntas. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 61,90% dengan kategori cukup tinggi, meningkat 14,29% pada siklus II menjadi 76,19% dengan kategori tinggi.","PeriodicalId":131245,"journal":{"name":"PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130506747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Permasalahan utama adalah rendahnya hasil belajar siswa di kelas V SD Negeri 3 Banjarsari pada pembelajaran IPA materi Tumbuhan Hijau. Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti menerapkan Model pembelajaran pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Banjarsari pada pelajaran IPA pada materi tumbuhan Hijau. Desain yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Targgart. jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Pelaksanaan ini dilaksanakan sebanyak dua siklus dan masing-masing dua tindakan/pertemuan. Pada tindakan pertama siklus I hasil persentase aktivitas guru mencapai 60% dan tindakan ke II mencapai 66,7% berada dalam kategori cukup. Sedangkan hasil persentase aktivitas siswa pada tindakan pertama siklus I mencapai 53,3% dan tindakan ke II mencapai 60% berada dalam kategori kurang. Pada hasil evaluasi tindakan pertama siklus I nilai rata-rata mencapai 6,5 ini di kategorikan belum berhasil. Pada tindakan kedua nilai rata-rata mencapai 6,8 ini dikategorikan sudah cukup. Pada Siklus ke II pertemuan I hasil persentase aktivitas guru mencapai 80% dan pertemuan II mencapai 93,3% berada dalam kategori sangat baik. Sedangkan hasil persentase aktivitas siswa pada pertemuan kedua tindakan pertama mencapai 66,7% dan tindakan ke dua mencapai 86,7% berada dalam kategori sangat baik. Pada hasil evaluasi tindakan pertama siklus II nilai rata-rata mencapai 6,9 dan tindakan ke dua mencapai 7,5 berada dalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa SD Negeri 3 Banjarsari kelas V meningkat dengan model pembelajaran menggunakan pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah.
{"title":"Upaya Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Tumbuhan Hijau Kelas V Dengan Model Pembelajaran Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar","authors":"Sri Prihandini","doi":"10.29407/pn.v4i1.12465","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/pn.v4i1.12465","url":null,"abstract":" \u0000Permasalahan utama adalah rendahnya hasil belajar siswa di kelas V SD Negeri 3 Banjarsari pada pembelajaran IPA materi Tumbuhan Hijau. Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti menerapkan Model pembelajaran pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Banjarsari pada pelajaran IPA pada materi tumbuhan Hijau. Desain yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Targgart. jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Pelaksanaan ini dilaksanakan sebanyak dua siklus dan masing-masing dua tindakan/pertemuan. Pada tindakan pertama siklus I hasil persentase aktivitas guru mencapai 60% dan tindakan ke II mencapai 66,7% berada dalam kategori cukup. Sedangkan hasil persentase aktivitas siswa pada tindakan pertama siklus I mencapai 53,3% dan tindakan ke II mencapai 60% berada dalam kategori kurang. Pada hasil evaluasi tindakan pertama siklus I nilai rata-rata mencapai 6,5 ini di kategorikan belum berhasil. Pada tindakan kedua nilai rata-rata mencapai 6,8 ini dikategorikan sudah cukup. Pada Siklus ke II pertemuan I hasil persentase aktivitas guru mencapai 80% dan pertemuan II mencapai 93,3% berada dalam kategori sangat baik. Sedangkan hasil persentase aktivitas siswa pada pertemuan kedua tindakan pertama mencapai 66,7% dan tindakan ke dua mencapai 86,7% berada dalam kategori sangat baik. Pada hasil evaluasi tindakan pertama siklus II nilai rata-rata mencapai 6,9 dan tindakan ke dua mencapai 7,5 berada dalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa SD Negeri 3 Banjarsari kelas V meningkat dengan model pembelajaran menggunakan pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah.","PeriodicalId":131245,"journal":{"name":"PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129172518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa pendidikan di sekolah dasar lebih cenderung menitikberatkan pada pembelajaran konvensional, sehingga siswa kurang terlibat aktif berpikir secara kritis dan kreatif dalam proses pembelajaran disekolah. Hal ini mengakibatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran kurang. Permasalahan penelitian ini adalah pengaruh penggunaan media sosial sebagai sumber pembelajaran IPS terhadap kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif dan motivasi belajar siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian siswa kelas V. Jenis desain penelitian ada lah non-equivalent control group design pada siswa kelas V Sekolah Dasar di Kota Kediri. Digunakan beberapa instrumen untuk mendukung penelitian ini yaitu Pengukuran motivasi belajar siswa menggunakan angket motivasi belajar, di analisis menggunakan analisis deskriptif. Pengukuran kemampuan berpikir kritis menggunakan rubrik kemampuan berpikir kritis terintegrasi dengan tes kognitif, dan pengukuran berpikir kreatif terintegrasi pada tes hasil belajar kognitif. Data ditabulasi kemudian dianalisis. Penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan motivasi belajar siswa dari kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. (2) ada perbedaan kemampuan berpikir kritis kelompok kontrol dengan perlakuan, (α = 0,057>0,05). (3) ada perbedaan berpikir kreatif antara kelompok kontrol dan perlakuan (α= 0,055>0,05). Disimpulkan bahwa media sosial sebagai sumber belajar IPS dapat meningkatkan motivasi belajar, kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif.
{"title":"Pengaruh Media Sosial sebagai Sumber Belajar IPS Terhadap Motivasi Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar","authors":"E. Permana","doi":"10.29407/PN.V4I1.12431","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/PN.V4I1.12431","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa pendidikan di sekolah dasar lebih cenderung menitikberatkan pada pembelajaran konvensional, sehingga siswa kurang terlibat aktif berpikir secara kritis dan kreatif dalam proses pembelajaran disekolah. Hal ini mengakibatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran kurang. Permasalahan penelitian ini adalah pengaruh penggunaan media sosial sebagai sumber pembelajaran IPS terhadap kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif dan motivasi belajar siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian siswa kelas V. Jenis desain penelitian ada lah non-equivalent control group design pada siswa kelas V Sekolah Dasar di Kota Kediri. Digunakan beberapa instrumen untuk mendukung penelitian ini yaitu Pengukuran motivasi belajar siswa menggunakan angket motivasi belajar, di analisis menggunakan analisis deskriptif. Pengukuran kemampuan berpikir kritis menggunakan rubrik kemampuan berpikir kritis terintegrasi dengan tes kognitif, dan pengukuran berpikir kreatif terintegrasi pada tes hasil belajar kognitif. Data ditabulasi kemudian dianalisis. Penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan motivasi belajar siswa dari kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. (2) ada perbedaan kemampuan berpikir kritis kelompok kontrol dengan perlakuan, (α = 0,057>0,05). (3) ada perbedaan berpikir kreatif antara kelompok kontrol dan perlakuan (α= 0,055>0,05). Disimpulkan bahwa media sosial sebagai sumber belajar IPS dapat meningkatkan motivasi belajar, kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif.","PeriodicalId":131245,"journal":{"name":"PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran","volume":"208 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114220002","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh pembelajaran berbasis multiliterasi terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Penelitian dilakukan dengan latar belakang rendahnya kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Desain penelitian yang digunakan ialah kuantitatif dengan bentuk Quasi Eksperimental Design bentuk Non-Equivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh mahasiswa PGSD yang memprogram mata kuliah pembelajaran Bahasa Indonesia yang terbagi dalam kelas 2016 A, B, C, D, dan E. Namun, sampel yang terpilih sesuai tujuan penelitian ialah kelas B sebagai kelas eksperimen dan kelas C sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pretest dan posttest yang berisi tentang materi pembelajaran bahasa Indonesia di SD. Tes yang diberikan sebelumnya telah melalui uji validitas dengan skor 1, uji realibilitas dengan skor 0,685. Skor tersebut menunjukkan bahwa instrumen tes telah valid, dan reliabel. Selanjutnya data yang telah didapat dianalisis dengan menggunakan teknik Test-t dengan skor 0,036 yang sebelumnya telah didahului dengan melakukan uji normalitas yang menunjukkan bahwa data telah normal. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis yang mendapatkan hasil H0 ditolak berarti bahwa terdapat pengaruh pembelajaran berbasis multiliterasi terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa.
本研究旨在确定学生批判性思维能力是否受到多语种学习的影响。这项研究是在学生批判性思维能力较低的背景下进行的。所使用的研究设计是一种量化形式的实验设计形式非equivalent Control Group设计。本研究的学生包括所有在2016年A、B、C、D和E课堂编写印尼语学习课程的PGSD学生,但是,根据研究的目的,选择的样本是B班作为一个实验班,C班作为一个控制班。数据收集技术是通过小学学习的基础知识的前期和后期进行的。之前给出的测试以1分的有效性测试为例,以0.685的现实性测试进行。分数表明测试仪器是有效的,是可信赖的。接下来的数据是用0 036的测试t技术分析的,此前进行了测试,表明数据是正常的。随后进行的被拒绝H0结果的假设测试意味着,基于多重识字的学习对学生批判性思维能力的影响。
{"title":"Pengaruh Pembelajaran Berbasis Multiliterasi Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis","authors":"Cholifah Tur Rosidah","doi":"10.29407/PN.V4I1.12368","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/PN.V4I1.12368","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh pembelajaran berbasis multiliterasi terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Penelitian dilakukan dengan latar belakang rendahnya kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Desain penelitian yang digunakan ialah kuantitatif dengan bentuk Quasi Eksperimental Design bentuk Non-Equivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh mahasiswa PGSD yang memprogram mata kuliah pembelajaran Bahasa Indonesia yang terbagi dalam kelas 2016 A, B, C, D, dan E. Namun, sampel yang terpilih sesuai tujuan penelitian ialah kelas B sebagai kelas eksperimen dan kelas C sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pretest dan posttest yang berisi tentang materi pembelajaran bahasa Indonesia di SD. Tes yang diberikan sebelumnya telah melalui uji validitas dengan skor 1, uji realibilitas dengan skor 0,685. Skor tersebut menunjukkan bahwa instrumen tes telah valid, dan reliabel. Selanjutnya data yang telah didapat dianalisis dengan menggunakan teknik Test-t dengan skor 0,036 yang sebelumnya telah didahului dengan melakukan uji normalitas yang menunjukkan bahwa data telah normal. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis yang mendapatkan hasil H0 ditolak berarti bahwa terdapat pengaruh pembelajaran berbasis multiliterasi terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa.","PeriodicalId":131245,"journal":{"name":"PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124674096","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode discovery dalam belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas VII-G MTsN 9 Ngawoi tahun pelajaran 2017/2018; dan (2) Mengetahui penerapan metode discovery dalam belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas VII-G MTsN 9 Ngawi semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research) karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-G MTsN 9 Ngawi di Kabupetan Ngawi. Prosedur penelitian dengan melakukan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) tingkat keberhasilan siswa pada siklus I adalah 28 % + 4 % = 32 %. Siswa yang mampu menyimpulkan isi puisi rakyat sebanyak 8 siswa dan yang belum bisa menyimpulkan isi puisi sebanyak 17 siswa. Sedangkan, tingkat keberhasilan siswa pada siklus II adalah 56 % + 24 % = 80%. Siswa yang mampu menyimpulkan isi puisi rakyat sebanyak 20 siswa. (2) Model pembelajaran discovery memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan kuktasan belajar siswa dalam setiap siklus, pada siklus I (32%) dan siklus ke II (80%). Penerapan cara belajar menyimpulkan isi puisi rakyat model pembelajaran discovery berpengaruh dalam menigkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan keluwesan berbicara siswa dalam menyimpulkan isi puisi rakyat.
{"title":"Metode Pembelajaran Discovery untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dalam Menyimpulkan Isi Puisi Siswa Kelas VII G MTsN 9 Ngawi Tahun Pelajaran 2017/2018","authors":"S. Sulastri","doi":"10.29407/PN.V4I1.12184","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/PN.V4I1.12184","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode discovery dalam belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas VII-G MTsN 9 Ngawoi tahun pelajaran 2017/2018; dan (2) Mengetahui penerapan metode discovery dalam belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas VII-G MTsN 9 Ngawi semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research) karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-G MTsN 9 Ngawi di Kabupetan Ngawi. Prosedur penelitian dengan melakukan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) tingkat keberhasilan siswa pada siklus I adalah 28 % + 4 % = 32 %. Siswa yang mampu menyimpulkan isi puisi rakyat sebanyak 8 siswa dan yang belum bisa menyimpulkan isi puisi sebanyak 17 siswa. Sedangkan, tingkat keberhasilan siswa pada siklus II adalah 56 % + 24 % = 80%. Siswa yang mampu menyimpulkan isi puisi rakyat sebanyak 20 siswa. (2) Model pembelajaran discovery memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan kuktasan belajar siswa dalam setiap siklus, pada siklus I (32%) dan siklus ke II (80%). Penerapan cara belajar menyimpulkan isi puisi rakyat model pembelajaran discovery berpengaruh dalam menigkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan keluwesan berbicara siswa dalam menyimpulkan isi puisi rakyat.","PeriodicalId":131245,"journal":{"name":"PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124459563","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan Penelitian ini yaitu mengetahui peningkatan Pemahaman Materi Gerak Lurus Berubah Beraturan pada mata pelajaran IPA Terpadu siswa setelah penggunaan Metode Pembelajaran Problem Solving dan mengetahui peningkatan keaktifan siswa setelah penggunaan Metode Pembelajaran Problem Solving pada mata pelajaran IPA Terpadu. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII B MTsN Jogorogo Kabupaten Ngawi. Penelitian menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian ini yaitu Metode Pembelajaran Problem Solving telah dapat meningkatkan Pemahaman Materi pada siswa. Peningkatan tersebut ditunjukkan dari kenaikkan persentase ketuntasan belajar siswa dari setiap siklus. Siklus I mencapai ketuntasan belajar sebesar 71,43% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 70,00 sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar mencapai 85,71%, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 77,14. Metode Pembelajaran Problem Solving juga meningkatkan keaktifan belajar siswa. Peningkatan tersebut di atas ditunjukkan dari kenaikkan persentase keaktifan belajar siswa dari setiap siklus. Siklus I mencapai 71,43% (20 orang) sedangkan pada. siklus II keaktifan belajar mencapai 85,71% (24 orang).
{"title":"Peningkatan Pemahaman Materi Gerak Lurus Berubah Beraturan Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Problem Solving","authors":"Audi Wibowo","doi":"10.29407/pn.v4i1.12183","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/pn.v4i1.12183","url":null,"abstract":"Tujuan Penelitian ini yaitu mengetahui peningkatan Pemahaman Materi Gerak Lurus Berubah Beraturan pada mata pelajaran IPA Terpadu siswa setelah penggunaan Metode Pembelajaran Problem Solving dan mengetahui peningkatan keaktifan siswa setelah penggunaan Metode Pembelajaran Problem Solving pada mata pelajaran IPA Terpadu. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII B MTsN Jogorogo Kabupaten Ngawi. Penelitian menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian ini yaitu Metode Pembelajaran Problem Solving telah dapat meningkatkan Pemahaman Materi pada siswa. Peningkatan tersebut ditunjukkan dari kenaikkan persentase ketuntasan belajar siswa dari setiap siklus. Siklus I mencapai ketuntasan belajar sebesar 71,43% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 70,00 sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar mencapai 85,71%, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 77,14. Metode Pembelajaran Problem Solving juga meningkatkan keaktifan belajar siswa. Peningkatan tersebut di atas ditunjukkan dari kenaikkan persentase keaktifan belajar siswa dari setiap siklus. Siklus I mencapai 71,43% (20 orang) sedangkan pada. siklus II keaktifan belajar mencapai 85,71% (24 orang).","PeriodicalId":131245,"journal":{"name":"PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130220690","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi lingkaran metode cooperative learning tipe jigsaw di kelas VIII-A MTs N 9 Ngawi tahun pelajaran 2017/2018. Peneitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research) karena dilakukan untuk memecahkan masalah pemeblajaran di kelas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena menjabarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-A MTsN 9 Ngawi. Prosedur penelitian dengan melakukan tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran cooperative learning tipe Jigsaw II memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas VIII A MTsN 9 Ngawi. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan siklus I dan siklus II yaitu terjadi peningkatan. Rata-rata nilai siswa pada siklus I yaitu 69.22 kemudian pada siklus II menjadi 87.96. Rata-rata nilai kelompok pada siklus I yaitu 58.27 kemudian rata-rata nilai kelompok siklus II menjadi 93.85. Rata-rata skor akhir 1 ke siklus II meningkat 21% Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I yaitu 3% kemudian pada siklus II berkumlah 100%. Hal tersebut sudah sesuai dengan target keberhasilan yang dicapai yaitu KKM ≥ 80%.
{"title":"Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Materi Lingkaran Melalui Metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw II Di Kelas VIII A MTs Negeri 9 Ngawi Tahun Pelajaran 2017/2018","authors":"Suyani Suyani","doi":"10.29407/PN.V4I1.12185","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/PN.V4I1.12185","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi lingkaran metode cooperative learning tipe jigsaw di kelas VIII-A MTs N 9 Ngawi tahun pelajaran 2017/2018. Peneitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research) karena dilakukan untuk memecahkan masalah pemeblajaran di kelas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena menjabarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-A MTsN 9 Ngawi. Prosedur penelitian dengan melakukan tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran cooperative learning tipe Jigsaw II memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas VIII A MTsN 9 Ngawi. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan siklus I dan siklus II yaitu terjadi peningkatan. Rata-rata nilai siswa pada siklus I yaitu 69.22 kemudian pada siklus II menjadi 87.96. Rata-rata nilai kelompok pada siklus I yaitu 58.27 kemudian rata-rata nilai kelompok siklus II menjadi 93.85. Rata-rata skor akhir 1 ke siklus II meningkat 21% Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I yaitu 3% kemudian pada siklus II berkumlah 100%. Hal tersebut sudah sesuai dengan target keberhasilan yang dicapai yaitu KKM ≥ 80%.","PeriodicalId":131245,"journal":{"name":"PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122540092","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}