Implementing the COVID-19 vaccination queue system by the 052/Wijayakrama Military Resort Command in Tangerang is a form of community service carried out by Multimedia Nusantara University (UMN). This system was created to simplify the vaccination process and reduce the waiting time for vaccination participants. This website-based queuing system is designed with the Laravel framework using the rapid application development model and functionality testing using black box testing. The results of functionality testing of this queuing system indicate that the system can function properly and meet the needs to simplify the vaccination process. More than 1,000 people have used this queuing system, making it easy for the public to get the COVID-19 vaccination. Applying the COVID-19 vaccination queue system by the 052/Wijayakrama Military Resort Command in Tangerang is an example of a technology application to support government programs tackling the COVID-19 pandemic. This system has made it easy for people to get vaccinated and has helped the government to organize and manage the vaccination process better.
{"title":"Development and Training: The Deployment of Web-based Vaccination Queue system at Military Resort Command 052/Wijayakrama","authors":"Jansen Wiratama, Fenina Adilne Twince Tobing, Ririn Ikana Desanti, None Suryasari, None Wella","doi":"10.33379/icom.v3i3.3023","DOIUrl":"https://doi.org/10.33379/icom.v3i3.3023","url":null,"abstract":"Implementing the COVID-19 vaccination queue system by the 052/Wijayakrama Military Resort Command in Tangerang is a form of community service carried out by Multimedia Nusantara University (UMN). This system was created to simplify the vaccination process and reduce the waiting time for vaccination participants. This website-based queuing system is designed with the Laravel framework using the rapid application development model and functionality testing using black box testing. The results of functionality testing of this queuing system indicate that the system can function properly and meet the needs to simplify the vaccination process. More than 1,000 people have used this queuing system, making it easy for the public to get the COVID-19 vaccination. Applying the COVID-19 vaccination queue system by the 052/Wijayakrama Military Resort Command in Tangerang is an example of a technology application to support government programs tackling the COVID-19 pandemic. This system has made it easy for people to get vaccinated and has helped the government to organize and manage the vaccination process better.","PeriodicalId":13462,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Community Engagement","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135096837","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Miftakhul Ulfa, Mizam Kurniyanti, Ahmad Guntur, Ari Sulaksono
Tercapainya lansia tetap sehat dan produktif perlu dilakukan upaya pembinaan kesehatan sejak dini, dengan mempertimbangkan faktor risiko yang perlu dijauhi dan faktor pelindung yang dapat diterapkan guna meningkatkan kesejahteraan. Berbagai kebijakan dibuat pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia. Analisis situasi yang diperoleh pada mitra di desa Srigonco Kec. Bantur adalah pemerintah daerah srigonco mengevaluasi bahwa Pelaksanaan posyandu lansia yang diselenggarakan di wilayah desa Srigonco masih menghadapi beberapa kendala mulai kurangnya pengetahuan kader posyandu lansia terkait pengisian pengkajian data kesehatan lansia, kurangnya pengetahuan lansia mengenai kondisi kesehatan lansia di posyandu, kurangnya motivasi lansia untuk pergi ke posyandu karena merasa minder untuk pergi ke posyandu yang bisa menyebabkan posyandu lansia didominasi oleh pra lansia. Tujuan pelatihan untuk mendorong terciptanya lansia yang memiliki kesehatan baik, mandiri, dan tetap produktif. Tim pelaksana pkm menyajikan solusi berupa program penyuluhan dan pelatihan kader posyandu lansia mengenai penerapan metode pengkajian komprehensif untuk lansia. Luaran yang diharapkan pada kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dan optimalisasi kader posyandu lansia di Desa Srigonco,Kec. Bantur.
{"title":"Pemberdayaan Kader Sehat Deteksi Dini Lansia","authors":"Miftakhul Ulfa, Mizam Kurniyanti, Ahmad Guntur, Ari Sulaksono","doi":"10.33379/icom.v3i3.3054","DOIUrl":"https://doi.org/10.33379/icom.v3i3.3054","url":null,"abstract":"Tercapainya lansia tetap sehat dan produktif perlu dilakukan upaya pembinaan kesehatan sejak dini, dengan mempertimbangkan faktor risiko yang perlu dijauhi dan faktor pelindung yang dapat diterapkan guna meningkatkan kesejahteraan. Berbagai kebijakan dibuat pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia. Analisis situasi yang diperoleh pada mitra di desa Srigonco Kec. Bantur adalah pemerintah daerah srigonco mengevaluasi bahwa Pelaksanaan posyandu lansia yang diselenggarakan di wilayah desa Srigonco masih menghadapi beberapa kendala mulai kurangnya pengetahuan kader posyandu lansia terkait pengisian pengkajian data kesehatan lansia, kurangnya pengetahuan lansia mengenai kondisi kesehatan lansia di posyandu, kurangnya motivasi lansia untuk pergi ke posyandu karena merasa minder untuk pergi ke posyandu yang bisa menyebabkan posyandu lansia didominasi oleh pra lansia. Tujuan pelatihan untuk mendorong terciptanya lansia yang memiliki kesehatan baik, mandiri, dan tetap produktif. Tim pelaksana pkm menyajikan solusi berupa program penyuluhan dan pelatihan kader posyandu lansia mengenai penerapan metode pengkajian komprehensif untuk lansia. Luaran yang diharapkan pada kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dan optimalisasi kader posyandu lansia di Desa Srigonco,Kec. Bantur.","PeriodicalId":13462,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Community Engagement","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135048073","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Literasi informasi memiliki peran yang penting dalam mencapai tujuan program pemberdayaan masyarakat di kawasan pesisir. Hal ini dapat dipahami, karena literasi informasi merupakan merupakan salah satu aktifitas penting dalam hidup. Merespon hal tersebut, peningkatan kemampuan literasi digital masyarakat merupakan hal yang sangat mendesak. Kendala yang terjadi pada masyarakat pesisir pantai Malang Selatan tentang minat baca masih rendah. Tentu hal ini akan berdampak pada kurangnya pengetahuan. Maka dari itu kami dan tim membuat program untuk meningkatkan minat baca yang hampir punah agar anak-anak, remaja, dan orang dewasa di pesisir pantai Malang Selatan dapat gemar membaca. Upaya yang dilakukan oleh tim meliputi: survei awal, penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Waktu pelaksanaan kegiatan yaitu bulan Januari hingga Februari. Berdasarkan evaluasi terhadap pengabdian yang telah dilakukan diketahui bahwa dengan dilakukan penyuluhan dan pelatihan literasi digital mampu meningkatkan minat baca masyarakat pesisir pantai Malang Selatan.
{"title":"Sosialisasi Literasi Digital dalam Peningkatan Kualitas SDM bagi Masyarakat Pesisir Malang Selatan","authors":"Fathor Rakhman","doi":"10.33379/icom.v3i3.3099","DOIUrl":"https://doi.org/10.33379/icom.v3i3.3099","url":null,"abstract":"Literasi informasi memiliki peran yang penting dalam mencapai tujuan program pemberdayaan masyarakat di kawasan pesisir. Hal ini dapat dipahami, karena literasi informasi merupakan merupakan salah satu aktifitas penting dalam hidup. Merespon hal tersebut, peningkatan kemampuan literasi digital masyarakat merupakan hal yang sangat mendesak. Kendala yang terjadi pada masyarakat pesisir pantai Malang Selatan tentang minat baca masih rendah. Tentu hal ini akan berdampak pada kurangnya pengetahuan. Maka dari itu kami dan tim membuat program untuk meningkatkan minat baca yang hampir punah agar anak-anak, remaja, dan orang dewasa di pesisir pantai Malang Selatan dapat gemar membaca. Upaya yang dilakukan oleh tim meliputi: survei awal, penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Waktu pelaksanaan kegiatan yaitu bulan Januari hingga Februari. Berdasarkan evaluasi terhadap pengabdian yang telah dilakukan diketahui bahwa dengan dilakukan penyuluhan dan pelatihan literasi digital mampu meningkatkan minat baca masyarakat pesisir pantai Malang Selatan.","PeriodicalId":13462,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Community Engagement","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135097770","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Daru Seto Bagus Anugrah, Adeline Mayvie Wijanarko, Juan David Sinanu
Minyak jelantah merupakan sisa dari proses menggoreng makanan yang umumnya berasal dari beragam jenis minyak goreng seperti kelapa dan kelapa sawit. Penggunaan berulang minyak jelantah dalam penggorengan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan dan lingkungan. Program ini mengeksplorasi peluang mengubah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi guna mengurangi dampak negatifnya dan meningkatkan nilai produk dan mengurangi limbah di lingkungan. Lilin aromaterapi memiliki nilai ekstra berupa aroma dan manfaat aromaterapi. Tim Pengabdian dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya telah mengadakan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi bagi para pedagang kantin di kampus. Inisiatif ini bertujuan mengedukasi para pedagang tentang potensi mengolah minyak jelantah menjadi produk bernilai, sehingga dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia dapat diminimalisir. Secara komprehensif, kegiatan ini berhasil mengedarkan pengetahuan dan memberikan keterampilan praktis kepada para pedagang kantin dalam menerapkan teknik pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Selanjutnya, para pedagang ini berhasil mengaplikasikan keterampilan tersebut dalam praktik pembuatan lilin aromaterapi. Berdasarkan hasil survei tindak lanjut dari kegiatan ini, terungkap bahwa tujuh dari sepuluh pedagang telah berhasil menghasilkan lilin aromaterapi yang berasal dari minyak jelantah hasil proses memasak.
{"title":"Pemberdayaan Pedagang Kantin di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Kampus BSD, Melalui Edukasi Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi","authors":"Daru Seto Bagus Anugrah, Adeline Mayvie Wijanarko, Juan David Sinanu","doi":"10.33379/icom.v3i3.3116","DOIUrl":"https://doi.org/10.33379/icom.v3i3.3116","url":null,"abstract":"Minyak jelantah merupakan sisa dari proses menggoreng makanan yang umumnya berasal dari beragam jenis minyak goreng seperti kelapa dan kelapa sawit. Penggunaan berulang minyak jelantah dalam penggorengan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan dan lingkungan. Program ini mengeksplorasi peluang mengubah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi guna mengurangi dampak negatifnya dan meningkatkan nilai produk dan mengurangi limbah di lingkungan. Lilin aromaterapi memiliki nilai ekstra berupa aroma dan manfaat aromaterapi. Tim Pengabdian dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya telah mengadakan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi bagi para pedagang kantin di kampus. Inisiatif ini bertujuan mengedukasi para pedagang tentang potensi mengolah minyak jelantah menjadi produk bernilai, sehingga dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia dapat diminimalisir. Secara komprehensif, kegiatan ini berhasil mengedarkan pengetahuan dan memberikan keterampilan praktis kepada para pedagang kantin dalam menerapkan teknik pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Selanjutnya, para pedagang ini berhasil mengaplikasikan keterampilan tersebut dalam praktik pembuatan lilin aromaterapi. Berdasarkan hasil survei tindak lanjut dari kegiatan ini, terungkap bahwa tujuh dari sepuluh pedagang telah berhasil menghasilkan lilin aromaterapi yang berasal dari minyak jelantah hasil proses memasak.","PeriodicalId":13462,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Community Engagement","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135049080","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Remaja memiliki karakteristik masa mencari identitas diri dan masa membingungkan seiring dengan pertumbuhan perkembangan biologis, mental dan kognitifnya. Hampir 24% penduduk Indonesia tahun 2022 adalah remaja. Data remaja berpacaran pada laki-laki (34.5%) dan (33.3%) pada Perempuan serta 4.5% remaja laki-laki melakukan free sex dan 0.7% pada Perempuan. Insiden aborsi sebesar 20% dari 2.3 juta kasus pada remaja. Permasalahan mitra yaitu kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Metode kegiatan yaitu pengukuran pengetahuan dan sikap remaja sebelum dan sesudah promosi kesehatan menggunakan media audio visual berupa Power Point, video dan metode ceramah tanya jawab. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan meningkat, sikap remaja semakin positif meskipun dipengaruhi faktor sumber informasi sebelumnya dan pengalaman sebelumnya tentang kesehatan reproduksi. Pendidikan kesehatan ini perlu terintegrasi ke dalam kurikulum sekolah berstandar nasional dan pengaktifan kembali peer group atau kader Unit Kesehatan Sekolah.
{"title":"Promosi Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Media Audio Visual Terhadap Pengetahuan dan Sikap di SMAN 4 Tugu Kota Malang","authors":"Ikhwan Abdullah, Widia Shofa Ilmiah","doi":"10.33379/icom.v3i3.3015","DOIUrl":"https://doi.org/10.33379/icom.v3i3.3015","url":null,"abstract":"Remaja memiliki karakteristik masa mencari identitas diri dan masa membingungkan seiring dengan pertumbuhan perkembangan biologis, mental dan kognitifnya. Hampir 24% penduduk Indonesia tahun 2022 adalah remaja. Data remaja berpacaran pada laki-laki (34.5%) dan (33.3%) pada Perempuan serta 4.5% remaja laki-laki melakukan free sex dan 0.7% pada Perempuan. Insiden aborsi sebesar 20% dari 2.3 juta kasus pada remaja. Permasalahan mitra yaitu kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Metode kegiatan yaitu pengukuran pengetahuan dan sikap remaja sebelum dan sesudah promosi kesehatan menggunakan media audio visual berupa Power Point, video dan metode ceramah tanya jawab. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan meningkat, sikap remaja semakin positif meskipun dipengaruhi faktor sumber informasi sebelumnya dan pengalaman sebelumnya tentang kesehatan reproduksi. Pendidikan kesehatan ini perlu terintegrasi ke dalam kurikulum sekolah berstandar nasional dan pengaktifan kembali peer group atau kader Unit Kesehatan Sekolah.","PeriodicalId":13462,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Community Engagement","volume":"155 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135096836","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peningkatan penyakit infeksi dan non infeksi yang masih tinggi di Indonesia menjadi penting dilakukan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Mahasiswa sebagai kelompok yang memiliki tanggungjawab mengembangkan kompetensi perlu menguasai perkembangan teknologi dan keterampilan komunikasi efektif. Kegiatan ini bertujuan untuk membina keterampilan mahasiswa dalam melakukan promosi kesehatan melalui pemanfaatan teknologi aplikasi Pacer Health guna monitor kebugaran tubuh. Metode dalam kegiatan pengabdian ini adalah pelatihan dengan kelompok sasaran yaitu mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Tahapan kegiatan meliputi edukasi yang disertai kuis sebelum dan sesudah edukasi, diskusi kelompok mahasiswa dan demonstrasi promosi kesehatan melalui pemanfaatan aplikasi Pacer Health guna memonitor kebugaran tubuh. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan mahasiswa terkait kesehatan olahraga sebanyak 57,8%, teknologi kedokteran meningkat sebanyak 64,9%, aplikasi Pacer Health sebanyak 63,5% dan teknik promosi kesehatan sebanyak 58,7%. Mahasiswa juga mengalami peningkatan keterampilan dalam penggunaan aplikasi kesehatan dan terjadi penambahan pengalaman dalam menyusun strategi dan pelaksanaan promosi kesehatan, khususnya melalui pemanfaatan teknologi sekaligus dapat meningkatkan kompetensi komunikasi efektif. Pasca kegiatan ini, mahasiswa disarankan untuk terus mendalami perkembangan teknologi aplikasi kesehatan yang dapat membantu dalam menjalankan profesi sebagai dokter kelak.
{"title":"Pembinaan Keterampilan Mahasiswa dalam Promosi Kesehatan Melalui Pemanfaatan Aplikasi Monitor Kebugaran Pacer Health","authors":"Arwan Bin Laeto","doi":"10.33379/icom.v3i3.2940","DOIUrl":"https://doi.org/10.33379/icom.v3i3.2940","url":null,"abstract":"Peningkatan penyakit infeksi dan non infeksi yang masih tinggi di Indonesia menjadi penting dilakukan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Mahasiswa sebagai kelompok yang memiliki tanggungjawab mengembangkan kompetensi perlu menguasai perkembangan teknologi dan keterampilan komunikasi efektif. Kegiatan ini bertujuan untuk membina keterampilan mahasiswa dalam melakukan promosi kesehatan melalui pemanfaatan teknologi aplikasi Pacer Health guna monitor kebugaran tubuh. Metode dalam kegiatan pengabdian ini adalah pelatihan dengan kelompok sasaran yaitu mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Tahapan kegiatan meliputi edukasi yang disertai kuis sebelum dan sesudah edukasi, diskusi kelompok mahasiswa dan demonstrasi promosi kesehatan melalui pemanfaatan aplikasi Pacer Health guna memonitor kebugaran tubuh. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan mahasiswa terkait kesehatan olahraga sebanyak 57,8%, teknologi kedokteran meningkat sebanyak 64,9%, aplikasi Pacer Health sebanyak 63,5% dan teknik promosi kesehatan sebanyak 58,7%. Mahasiswa juga mengalami peningkatan keterampilan dalam penggunaan aplikasi kesehatan dan terjadi penambahan pengalaman dalam menyusun strategi dan pelaksanaan promosi kesehatan, khususnya melalui pemanfaatan teknologi sekaligus dapat meningkatkan kompetensi komunikasi efektif. Pasca kegiatan ini, mahasiswa disarankan untuk terus mendalami perkembangan teknologi aplikasi kesehatan yang dapat membantu dalam menjalankan profesi sebagai dokter kelak.","PeriodicalId":13462,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Community Engagement","volume":"92 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135363582","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Komunikasi sosial menjadi hal yang penting dalam kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi para anggota kelompok tani di Desa Jelapat 1 Kabupaten Batola. Permasalahan yang dihadapi berupa minimnya kemampuan komunikasi sosial anggota kelompok tani. Untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga tim pengabdian melakukan penguatan kemampuan sosial bagi anggota kelompok tani. Pengabdian pada masyarakat tersebut memiliki tujuan untuk memberikan penguatan komunikasi sosial bagi anggota kelompok tani. Pengabdian ini dilaksanakan pada 22 Juli 2023 di Desa Jelapat 1. Adapun mitra yang dilibatkan dalam pengabdian ini adalah Anggota Kelompok Tani di Desa Jelapat 1. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah metode ceramah dan diskusi serta tanya jawab. Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim berhasil, hal tersebut terlihat dari antusias peserta pengabdian dan para peserta mendapatkan penguatan komunikasi sosial bagi anggota kelompok tani dan telah terjadi peningkatan kemampuan komunikasi anggota kelompok tani yang terlihat dari pendapatnya untuk mengatasi permasalahan komunikasi yang dihadapi.
{"title":"Penguatan Komunikasi Sosial Bagi Anggota Kelompok Tani","authors":"Reski P, Sigit Ruswinarsih, None Norkamaliah, Tesaleonika Situmorang","doi":"10.33379/icom.v3i3.2945","DOIUrl":"https://doi.org/10.33379/icom.v3i3.2945","url":null,"abstract":"Komunikasi sosial menjadi hal yang penting dalam kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi para anggota kelompok tani di Desa Jelapat 1 Kabupaten Batola. Permasalahan yang dihadapi berupa minimnya kemampuan komunikasi sosial anggota kelompok tani. Untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga tim pengabdian melakukan penguatan kemampuan sosial bagi anggota kelompok tani. Pengabdian pada masyarakat tersebut memiliki tujuan untuk memberikan penguatan komunikasi sosial bagi anggota kelompok tani. Pengabdian ini dilaksanakan pada 22 Juli 2023 di Desa Jelapat 1. Adapun mitra yang dilibatkan dalam pengabdian ini adalah Anggota Kelompok Tani di Desa Jelapat 1. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah metode ceramah dan diskusi serta tanya jawab. Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim berhasil, hal tersebut terlihat dari antusias peserta pengabdian dan para peserta mendapatkan penguatan komunikasi sosial bagi anggota kelompok tani dan telah terjadi peningkatan kemampuan komunikasi anggota kelompok tani yang terlihat dari pendapatnya untuk mengatasi permasalahan komunikasi yang dihadapi.","PeriodicalId":13462,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Community Engagement","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135363781","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Reza Sukma Nugraha, Eva Farhah, None Arifuddin, Khabibi Muhammad Luthfi
Sebagai penerbit berskala kecil dengan tata kelola sederhana, permasalahan yang kerap muncul di penerbit independen (indie) adalah tidak optimalnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang penerjemahan. Berdasarkan masalah tersebut, Grup Riset Bahasa dan Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan penerjemahan naskah fiksi di kalangan penerjemah, khususnya pekerja lepas (freelancer). Pelatihan dilaksanakan secara daring melalui media Zoom Cloud Meeting selama dua pekan dan diikuti oleh 110 orang peserta dari berbagai kota di Indonesia. Pelaksanaan kegiatan mencakup pemaparan materi, praktik, penugasan, dan evaluasi tugas. Dalam evaluasi, diperoleh hasil bahwa persoalan utama yang dihadapi peserta antara lain pemadanan kata yang tepat dan berterima, khususnya istilah bidang sastra, penyesuaian gaya bahasa sastra, dan pemahaman konteks cerita secara utuh. Dengan demikian, persoalan tersebut perlu diatasi agar penerjemah memiliki kompetensi yang baik sehingga fiksi terjemahan memiliki kualitas kesusastraan yang sama, baik dalam bahasa sumber maupun bahasa sasaran.
{"title":"Pelatihan Penerjemahan Naskah Fiksi untuk Praktisi Penerbitan Indie dan Pekerja Lepas","authors":"Reza Sukma Nugraha, Eva Farhah, None Arifuddin, Khabibi Muhammad Luthfi","doi":"10.33379/icom.v3i3.2964","DOIUrl":"https://doi.org/10.33379/icom.v3i3.2964","url":null,"abstract":"Sebagai penerbit berskala kecil dengan tata kelola sederhana, permasalahan yang kerap muncul di penerbit independen (indie) adalah tidak optimalnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang penerjemahan. Berdasarkan masalah tersebut, Grup Riset Bahasa dan Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan penerjemahan naskah fiksi di kalangan penerjemah, khususnya pekerja lepas (freelancer). Pelatihan dilaksanakan secara daring melalui media Zoom Cloud Meeting selama dua pekan dan diikuti oleh 110 orang peserta dari berbagai kota di Indonesia. Pelaksanaan kegiatan mencakup pemaparan materi, praktik, penugasan, dan evaluasi tugas. Dalam evaluasi, diperoleh hasil bahwa persoalan utama yang dihadapi peserta antara lain pemadanan kata yang tepat dan berterima, khususnya istilah bidang sastra, penyesuaian gaya bahasa sastra, dan pemahaman konteks cerita secara utuh. Dengan demikian, persoalan tersebut perlu diatasi agar penerjemah memiliki kompetensi yang baik sehingga fiksi terjemahan memiliki kualitas kesusastraan yang sama, baik dalam bahasa sumber maupun bahasa sasaran.","PeriodicalId":13462,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Community Engagement","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135363780","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lampung merupakan salah satu destinasi wisata bahari yang banyak dikunjungi wisatawan asing maupun domestik. Pulau Legundi memiliki potensi alam yang indah berpotensi sebagai destinasi wisata, tetapi belum dikelola dengan baik terutama untuk memasarkannya. Pengelolaan pemasaran kurang baik sebagai akibat kurangnya pengetahuan masyarakat untuk memasarkannya sehingga jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Legundi belum memenuhi target. Oleh karena itu, tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Lampung memberikan Pelatihan dan Pendampingan Desain Pemasaran Konten Digital melalui website dan media sosial agar Pulau Legundi mendapatkan banyak kunjungan wisatawan. Peserta kegiatan adalah pengusaha UMKM, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), perangkat desa, serta tokoh masyarakat. Metode kegiatan Pelatihan dan Pendampingan berupa diskusi, dan praktik penyusunan Desain Pemasaran Konten Digital dengan pendekatan UGT (Uses and Gratification Theory). UGT dimanfaatkan pada kegiatan ini karena UGT memberikan kandungan konten informasi pemasaran yang lengkap dilihat dari empat dimensi (Informatif, Hiburan, Interaksi Sosial, dan Ekspresi Diri). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta mampu menciptakan Desain Pemasaran Konten Digital yang menarik pada website (www.legundiwisata.com) dan media sosial (Video YouTube, TikTok, dan Instagram). Keberhasilan pengembangan wisata Pulau Legundi tidak hanya melalui kegiatan tersebut, tetapi juga membutuhkan dukungan Peran Pemerintah untuk menyediakan Infrastruktur sistem Penerangan Listrik dan Jaringan Internet yang sangat memadai.
{"title":"Pelatihan dan Pendampingan Desain Digital Content Marketing","authors":"Satria Bangsawan, Mahrinasari MS, Gigih Forda Nama, Angga Febrian","doi":"10.33379/icom.v3i3.2947","DOIUrl":"https://doi.org/10.33379/icom.v3i3.2947","url":null,"abstract":"Lampung merupakan salah satu destinasi wisata bahari yang banyak dikunjungi wisatawan asing maupun domestik. Pulau Legundi memiliki potensi alam yang indah berpotensi sebagai destinasi wisata, tetapi belum dikelola dengan baik terutama untuk memasarkannya. Pengelolaan pemasaran kurang baik sebagai akibat kurangnya pengetahuan masyarakat untuk memasarkannya sehingga jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Legundi belum memenuhi target. Oleh karena itu, tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Lampung memberikan Pelatihan dan Pendampingan Desain Pemasaran Konten Digital melalui website dan media sosial agar Pulau Legundi mendapatkan banyak kunjungan wisatawan. Peserta kegiatan adalah pengusaha UMKM, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), perangkat desa, serta tokoh masyarakat. Metode kegiatan Pelatihan dan Pendampingan berupa diskusi, dan praktik penyusunan Desain Pemasaran Konten Digital dengan pendekatan UGT (Uses and Gratification Theory). UGT dimanfaatkan pada kegiatan ini karena UGT memberikan kandungan konten informasi pemasaran yang lengkap dilihat dari empat dimensi (Informatif, Hiburan, Interaksi Sosial, dan Ekspresi Diri). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta mampu menciptakan Desain Pemasaran Konten Digital yang menarik pada website (www.legundiwisata.com) dan media sosial (Video YouTube, TikTok, dan Instagram). Keberhasilan pengembangan wisata Pulau Legundi tidak hanya melalui kegiatan tersebut, tetapi juga membutuhkan dukungan Peran Pemerintah untuk menyediakan Infrastruktur sistem Penerangan Listrik dan Jaringan Internet yang sangat memadai.","PeriodicalId":13462,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Community Engagement","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135363782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Natalia Puspadewi, Christian Ardianto, Gisella Anastasia
Children living in orphanages are generally vulnerable to close-contact transmission diseases, including head lice infestation. The clinical manifestation of head lice infestation was relatively mild, such as itchy scalp, and hence it is often overlooked as a community health issue. Education plays an essential role in preventing re-infection and eradicating head lice infestation. The treatment options include chemical treatment using pediculicides and physical management by shaving the head and manually removing the parasite. This community service activity aimed to eradicate head lice from Yayasan Griya Asih Orphanage. A series of three activities were conducted at Yayasan Griya Asih Orphanage in Central Jakarta. Each activity was done around one month apart to evaluate the effectiveness of treatment. Firstyear medical students were recruited to participate in these activities to familiarize them with real-world community health problems. Student volunteers helped applied pulse doses of Permethrin 1% shampoo and provided health education activity. Fiftyfive Yayasan Griya Asih Orphanage residents joined this activity from mid-October until December 2022. Residents were instructed not to share their personal items to prevent re-infection. Health education activities were done using one-to-many followed by a one-on-one format. In conclusion, head lice infestation screening is essential in crowded environments, and permethrin 1% pulsed dose followed by personalized health education activities and pest control effectively broke the disease transmission chain and eradicated the head lice infestation.
{"title":"Head Lice Eradication Efforts in a Group Home Environment: Yayasan Griya Asih Orphanage – A Case Study","authors":"Natalia Puspadewi, Christian Ardianto, Gisella Anastasia","doi":"10.22146/jpkm.82444","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jpkm.82444","url":null,"abstract":"Children living in orphanages are generally vulnerable to close-contact transmission diseases, including head lice infestation. The clinical manifestation of head lice infestation was relatively mild, such as itchy scalp, and hence it is often overlooked as a community health issue. Education plays an essential role in preventing re-infection and eradicating head lice infestation. The treatment options include chemical treatment using pediculicides and physical management by shaving the head and manually removing the parasite. This community service activity aimed to eradicate head lice from Yayasan Griya Asih Orphanage. A series of three activities were conducted at Yayasan Griya Asih Orphanage in Central Jakarta. Each activity was done around one month apart to evaluate the effectiveness of treatment. Firstyear medical students were recruited to participate in these activities to familiarize them with real-world community health problems. Student volunteers helped applied pulse doses of Permethrin 1% shampoo and provided health education activity. Fiftyfive Yayasan Griya Asih Orphanage residents joined this activity from mid-October until December 2022. Residents were instructed not to share their personal items to prevent re-infection. Health education activities were done using one-to-many followed by a one-on-one format. In conclusion, head lice infestation screening is essential in crowded environments, and permethrin 1% pulsed dose followed by personalized health education activities and pest control effectively broke the disease transmission chain and eradicated the head lice infestation.","PeriodicalId":13462,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Community Engagement","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135155432","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}