Classical music is not necessarily acceptable to all levels of society. Nevertheless, the Himasikstring Community of Yogyakarta State University has consistently been able to hold concerts with classic themes. One of the goals of this community is to introduce classical music to the community. The formulation of the problem in this research is how is the profile of the Himasikstring community and how is the presentation of Classical Night concerts at Yogyakarta State University in 2018. The research method used in the research is qualitative descriptive method. Data collection techniques used by researchers include, namely, literature studies, observation, interviews, and document studies. Based on the results of the study, it can be concluded that Himasikstring actively held classical music concerts and introduced classical music to the public since 2012, and Classical Night concerts consisted of elements of composition and presentation elements.
{"title":"CLASSICAL NIGHT: SEBUAH SAJIAN MUSIK KLASIK OLEH KOMUNITAS HIMASIKSTRING","authors":"Istiso Likhamelia, Bagus Susetyo","doi":"10.15294/jsm.v8i1.28368","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsm.v8i1.28368","url":null,"abstract":"Classical music is not necessarily acceptable to all levels of society. Nevertheless, the Himasikstring Community of Yogyakarta State University has consistently been able to hold concerts with classic themes. One of the goals of this community is to introduce classical music to the community. The formulation of the problem in this research is how is the profile of the Himasikstring community and how is the presentation of Classical Night concerts at Yogyakarta State University in 2018. The research method used in the research is qualitative descriptive method. Data collection techniques used by researchers include, namely, literature studies, observation, interviews, and document studies. Based on the results of the study, it can be concluded that Himasikstring actively held classical music concerts and introduced classical music to the public since 2012, and Classical Night concerts consisted of elements of composition and presentation elements.","PeriodicalId":142606,"journal":{"name":"Jurnal Seni Musik","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124813944","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muslimat Choir is an art that combines two elements of music namely Choir and regional Musical Instruments (Angklung) and has its own technique in using Angklung as a Choir Accompaniment. Muslimat Choirs Become One of the Icon of Tourism Village in Bergas Kidul Village, Bergas District, Semarang Regency. The purpose of this study was to find out and describe the creativity of the Muslimat choir musical accompaniment in the Bergas Kidul village in Semarang. This study was examined using a qualitative musicology approach. Data collection techniques include interviews, observation, and documentation. The data analysis technique used is interactive analysis techniques which include data reduction, data presentation, and conclusion drawing. This study shows that the use of traditional Angklung musical instruments is to use the A Man method. the composition of the music on the songs contained in the Muslimat Choir, using the Angklung instrument, using Arabic and Indonesian verses using melodies that move to jump and step up and down including in close harmony, have medium and fast tempo variations tend to be dynamically loud using the signal 4/4. Advice that can be given by the author is that the music will be more colorful if the addition of rhythmic instruments such as drums, because the drum can also keep the tempo more suitable and the music becomes more festive.
{"title":"Kreativitas Kreativitas Bentuk IringanMusik Pada Paduan Suara Muslimat Desa Bergas Kidul Di Semarang","authors":"Khaerul Umam Diaz, Syahrul Syah Sinaga","doi":"10.15294/jsm.v8i1.28718","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsm.v8i1.28718","url":null,"abstract":"Muslimat Choir is an art that combines two elements of music namely Choir and regional Musical Instruments (Angklung) and has its own technique in using Angklung as a Choir Accompaniment. Muslimat Choirs Become One of the Icon of Tourism Village in Bergas Kidul Village, Bergas District, Semarang Regency. The purpose of this study was to find out and describe the creativity of the Muslimat choir musical accompaniment in the Bergas Kidul village in Semarang. This study was examined using a qualitative musicology approach. Data collection techniques include interviews, observation, and documentation. The data analysis technique used is interactive analysis techniques which include data reduction, data presentation, and conclusion drawing. This study shows that the use of traditional Angklung musical instruments is to use the A Man method. the composition of the music on the songs contained in the Muslimat Choir, using the Angklung instrument, using Arabic and Indonesian verses using melodies that move to jump and step up and down including in close harmony, have medium and fast tempo variations tend to be dynamically loud using the signal 4/4. Advice that can be given by the author is that the music will be more colorful if the addition of rhythmic instruments such as drums, because the drum can also keep the tempo more suitable and the music becomes more festive.","PeriodicalId":142606,"journal":{"name":"Jurnal Seni Musik","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134368668","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Penerapan strategi khusus dalam pembelajaran flute di SMK Negeri 2 Kasihan Bantul Yogyakarta, menghasilkan lulusan yang berkualitas pada bidang instrument flute. Penelitian ini mendiskripsikan strategi khusus pembelajaran flute yang diterapkan pada siswa-siswi kelas X SMK Negeri 2 Kasihan Bantul Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi teknik pengumpulan data, waktu dan sumber. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik analisis interaktif melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada empat strategi khusus yang diterapkan dalam pembelajaran flute kelas X di SMK Negeri 2 Kasihan Bantul Yogyakarta, yaitu: (1) Strategi pembelajaran ekspositori, merupakan strategi pembelajaran langsung yang direalisasikan menggunakan metode ceramah; (2) Strategi pembelajaran di luar kelas, merupakan strategi pembelajaran tidak langsung yang direalisasikan menggunakan metode ceramah, demonstrasi dan metode drill; (3) Strategi pembelajaran menggunakan media audio, merupakan strategi pembelajaran interaktif yang direalisasikan menggunakan metode ceramah, demonstrasi dan imitasi; (4) Strategi pembelajaran praktik mandiri, merupakan strategi pembelajaran mandiri yang direalisasikan menggunakan metode pemberian tugas dan metode drill. Saran: (1) Dalam strategi pembelajaran ekspositori, tutur kata lisan guru lebih diperjelas agar materi dapat tersampaikan dengan baik kepada siswa; (2) Dalam penerapan strategi media audio, guru perlu menyiapkan file MP3 atau midi cadangan. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi apabila file bermasalah pada saat proses pembelajaran menggunakan media audio berlangsung.
在怜悯的SMK国家2班推特学习中采用特别策略的摘要,培养长笛器乐专业的合格毕业生。该研究将长笛学习应用于xsmk国家2班的学生。研究采用描述性质的方法进行。利用观察、采访和文档研究来收集数据的技术。利用数据收集技术三角测量技术,数据收集技术,时间和来源。收集到的数据通过数据还原的阶段、数据演示和提取结论进行互动分析。研究结果表明,SMK Negeri 2中的flute X学习有四种具体的策略,即:(1)出口学习策略,使用演讲方法进行;(2)课外学习策略,是使用演讲、演示和钻钻方法进行的间接学习策略;(3)使用音频媒体学习策略,是使用演讲、演示和模拟方法实现的互动学习策略;(4)自学学习策略,是利用分配任务和培训方法实现的独立学习策略。建议:(1)在出口学习策略中,教师的口语口语更清楚,以便材料能很好地传达给学生;(2)在使用音频媒体策略时,教师需要准备MP3文件或midi备份。这旨在预测当文件时使用音频媒体学习过程有问题。
{"title":"STRATEGI KHUSUS PEMBELAJARAN FLUTE KELAS X SMK NEGERI 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA","authors":"Pitrang Dewantara, Udin Utomo","doi":"10.15294/jsm.v8i1.25784","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsm.v8i1.25784","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penerapan strategi khusus dalam pembelajaran flute di SMK Negeri 2 Kasihan Bantul Yogyakarta, menghasilkan lulusan yang berkualitas pada bidang instrument flute. Penelitian ini mendiskripsikan strategi khusus pembelajaran flute yang diterapkan pada siswa-siswi kelas X SMK Negeri 2 Kasihan Bantul Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi teknik pengumpulan data, waktu dan sumber. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik analisis interaktif melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada empat strategi khusus yang diterapkan dalam pembelajaran flute kelas X di SMK Negeri 2 Kasihan Bantul Yogyakarta, yaitu: (1) Strategi pembelajaran ekspositori, merupakan strategi pembelajaran langsung yang direalisasikan menggunakan metode ceramah; (2) Strategi pembelajaran di luar kelas, merupakan strategi pembelajaran tidak langsung yang direalisasikan menggunakan metode ceramah, demonstrasi dan metode drill; (3) Strategi pembelajaran menggunakan media audio, merupakan strategi pembelajaran interaktif yang direalisasikan menggunakan metode ceramah, demonstrasi dan imitasi; (4) Strategi pembelajaran praktik mandiri, merupakan strategi pembelajaran mandiri yang direalisasikan menggunakan metode pemberian tugas dan metode drill. Saran: (1) Dalam strategi pembelajaran ekspositori, tutur kata lisan guru lebih diperjelas agar materi dapat tersampaikan dengan baik kepada siswa; (2) Dalam penerapan strategi media audio, guru perlu menyiapkan file MP3 atau midi cadangan. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi apabila file bermasalah pada saat proses pembelajaran menggunakan media audio berlangsung.","PeriodicalId":142606,"journal":{"name":"Jurnal Seni Musik","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128715098","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study focused on developments that occurred in gambus music in the Pariaman area from 1960 to 2018. Many other interesting changes that occurred in the development of stringed music in this area. Lute music is a musical unit that presents musical instruments gambus, especially playing Arabic songs and qasidah. The development of lute music in Indonesia began in the 19th century along with the arrival of Arab immigrants from Hadramaut, South Yemen to the archipelago. Although initially gambus was a means of preaching immigrants, along with the gambus, it developed into a means of entertainment. In 1970, Nur El-Surayya Gambus Orchestra held a concert in the context of a cultural weekend in Padang Pariaman District, West Sumatra. Nur El-Surayya Gambus Orchestra performances at that time were very welcome for the people of Padang Pariaman. Several years before the arrival of the Nur El-Surayya Gambus Orchestra to Padang Pariaman Regency, in this area several gambus music groups were established which are well known today, namely: Al Falah Gambus Orchestra (1960-1980), Al Ihsan (1965) , Nurul Hidayah (1974), and Al Hidayah (1995-present). The musical instrument used by the Al Falah Gambus Orchestra is currently an acoustic music instrument such as: violin, gambus (Ud), tamburin, bass barge / betot bass, and maracas. This study specifically examines the "Deculturation of the Forms of Performing Gambus Orchestra in the City of Pariaman, Province of West Sumatra, Musicological Study" using qualitative research methods. data collection used in this study are, observation, interviews, documentation and data analysis. This method is designed to reveal the phenomenon of the Gambus Orchestra in Kota Pariaman.
{"title":"DEKULTURASI BENTUK SENI PERTUNJUKAN ORKES GAMBUS DI KOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT","authors":"I. Gani","doi":"10.15294/jsm.v8i1.28009","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsm.v8i1.28009","url":null,"abstract":"This study focused on developments that occurred in gambus music in the Pariaman area from 1960 to 2018. Many other interesting changes that occurred in the development of stringed music in this area. Lute music is a musical unit that presents musical instruments gambus, especially playing Arabic songs and qasidah. The development of lute music in Indonesia began in the 19th century along with the arrival of Arab immigrants from Hadramaut, South Yemen to the archipelago. Although initially gambus was a means of preaching immigrants, along with the gambus, it developed into a means of entertainment. In 1970, Nur El-Surayya Gambus Orchestra held a concert in the context of a cultural weekend in Padang Pariaman District, West Sumatra. Nur El-Surayya Gambus Orchestra performances at that time were very welcome for the people of Padang Pariaman. Several years before the arrival of the Nur El-Surayya Gambus Orchestra to Padang Pariaman Regency, in this area several gambus music groups were established which are well known today, namely: Al Falah Gambus Orchestra (1960-1980), Al Ihsan (1965) , Nurul Hidayah (1974), and Al Hidayah (1995-present). The musical instrument used by the Al Falah Gambus Orchestra is currently an acoustic music instrument such as: violin, gambus (Ud), tamburin, bass barge / betot bass, and maracas. This study specifically examines the \"Deculturation of the Forms of Performing Gambus Orchestra in the City of Pariaman, Province of West Sumatra, Musicological Study\" using qualitative research methods. data collection used in this study are, observation, interviews, documentation and data analysis. This method is designed to reveal the phenomenon of the Gambus Orchestra in Kota Pariaman.","PeriodicalId":142606,"journal":{"name":"Jurnal Seni Musik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128692200","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
SMK N 2 Kasihan Bantul merupakan sekolah menengah kejuruan yang mempelajari ilmu tentang musik. Instrumen Trombone merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang harus ditempuh siswa SMK N 2 Kasihan Bantul sebagai syarat kelulusan. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana kegiatan pembelajaran instrumen trombone di SMK N 2 Kasihan Bantul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kegiatan pembelajaran instrumen trombone di SMK N 2 Kasihan Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil dari Penelitian ini yaitu kegiatan pembelajaran trombone di SMK N 2 Kasihan Bantul terdiri atas empat komponen yaitu perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Pada perencanaan pembelajaran guru mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sebagai sebagai pedoman pembelajaran trombone di SMK N 2 Kasihan Bantul. Pada proses pembelajaran terdiri atas tiga tahap yaitu persiapan, pemanasan, dan pemberian materi pembelajaran. Pada metode pembelajaran trombone di SMK N 2 Kasihan Bantul guru menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, metode berlatih dan metode penugasan. Untuk evaluasi dilakukan dengan tiga cara yaitu evaluasi secara lisan kepada siswa setiap kali pertemuan akan diakhiri, evaluasi pada saat UTS dengan bentuk unjuk kerja dan penilaian, dan pada saat UAS dengan bentuk unjuk kerja dan penilaian.
可怜的SMK N 2是一所学习音乐的职业高中。长号乐器是学生SMK N 2作为毕业条件必须学习的基础课程之一。本研究将探讨的问题是SMK N 2中的长号学习活动是如何帮助的。本研究的目的是了解SMK N 2中的长号学习活动是如何帮助的。本研究采用描述性方法进行定性研究。数据收集技术包括访谈、观察和文献研究。本研究的结果是SMK N 2中长号学习活动由四个部分组成,即学习计划、学习过程、学习方法和学习评估。学习过程包括三个阶段的准备、准备和提供学习材料。在SMK N 2中,同情帮助教师使用演讲方法、问答方法、练习方法和作业方法。评估方法有三种,即每次会议结束时对学生进行口头评估,在期中考试时进行口头评估,在UAS进行口头评估时进行评估,在UAS进行口头评估时进行评估。
{"title":"PEMBELAJARAN TROMBONE DI SMK NEGERI 2 KASIHAN BANTUL","authors":"Johan Rendra Afrihana, Slamet Haryono","doi":"10.15294/jsm.v8i1.28210","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsm.v8i1.28210","url":null,"abstract":"SMK N 2 Kasihan Bantul merupakan sekolah menengah kejuruan yang mempelajari ilmu tentang musik. Instrumen Trombone merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang harus ditempuh siswa SMK N 2 Kasihan Bantul sebagai syarat kelulusan. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana kegiatan pembelajaran instrumen trombone di SMK N 2 Kasihan Bantul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kegiatan pembelajaran instrumen trombone di SMK N 2 Kasihan Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil dari Penelitian ini yaitu kegiatan pembelajaran trombone di SMK N 2 Kasihan Bantul terdiri atas empat komponen yaitu perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Pada perencanaan pembelajaran guru mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sebagai sebagai pedoman pembelajaran trombone di SMK N 2 Kasihan Bantul. Pada proses pembelajaran terdiri atas tiga tahap yaitu persiapan, pemanasan, dan pemberian materi pembelajaran. Pada metode pembelajaran trombone di SMK N 2 Kasihan Bantul guru menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, metode berlatih dan metode penugasan. Untuk evaluasi dilakukan dengan tiga cara yaitu evaluasi secara lisan kepada siswa setiap kali pertemuan akan diakhiri, evaluasi pada saat UTS dengan bentuk unjuk kerja dan penilaian, dan pada saat UAS dengan bentuk unjuk kerja dan penilaian.","PeriodicalId":142606,"journal":{"name":"Jurnal Seni Musik","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132674030","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tulisan ini berjudul “Musik Hip-Hop dan Identitas Diri Komunitas Dwell dan Exito”. Dwell dan Exito merupakan represtasi dari komunitas-komunitas dan musisi-musisi hip-hop yang berada di kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembentukan identitas dan untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi pembentukan identitas dalam komunitas Dwell dan Exito. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan sumber data yang berasal dari informan yang berjumlah 5 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, observasi, wawancara mendalam, serta tinjauan literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembentukan identitas komunitas Dwell dan Exito terjadi secara bertahap yaitu dari tahap tidak mengetahui identitas dimana anggota tidak mengetahui tentang hip-hop, tahap pencarian identitas, dan tahap pencapaian identitas. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya identitas diri atau dalam hal ini identitas hip-hop antara lain, masyarakat, diri, dan pikiran. Penggunaan simbol-simbol dapat dilihat dari 4 aspek yaitu, selera, keyakinan, sikap, dan gaya hidup. Kata Kunci : Musik, Hip-Hop, Identitas diri, Penggunaan simbol - simbol.
{"title":"MUSIK HIP – HOP DAN IDENTITAS DIRI KOMUNITAS DWELL DAN EXITO","authors":"M. J. A. Lubis","doi":"10.15294/jsm.v8i1.26333","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsm.v8i1.26333","url":null,"abstract":"Tulisan ini berjudul “Musik Hip-Hop dan Identitas Diri Komunitas Dwell dan Exito”. Dwell dan Exito merupakan represtasi dari komunitas-komunitas dan musisi-musisi hip-hop yang berada di kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembentukan identitas dan untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi pembentukan identitas dalam komunitas Dwell dan Exito. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan sumber data yang berasal dari informan yang berjumlah 5 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, observasi, wawancara mendalam, serta tinjauan literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembentukan identitas komunitas Dwell dan Exito terjadi secara bertahap yaitu dari tahap tidak mengetahui identitas dimana anggota tidak mengetahui tentang hip-hop, tahap pencarian identitas, dan tahap pencapaian identitas. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya identitas diri atau dalam hal ini identitas hip-hop antara lain, masyarakat, diri, dan pikiran. Penggunaan simbol-simbol dapat dilihat dari 4 aspek yaitu, selera, keyakinan, sikap, dan gaya hidup. \u0000Kata Kunci : Musik, Hip-Hop, Identitas diri, Penggunaan simbol - simbol.","PeriodicalId":142606,"journal":{"name":"Jurnal Seni Musik","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132476987","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Paduan suara Voice Of Conservation (VOC) merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) di Universitas Negeri Semarang yang anggotanya adalah gabungan mahasiswa dari berbagai fakultas yang ada di UNNES. VOC terdiri dari banyak orang yang memiliki karakter yang berbeda. Walaupun begitu, VOC tetap berprestasi dalam skala nasional maupun internasional. Dengan banyaknya prestasi yang dicapai, tentu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran pelatih dan apa saja yang dilakukan pelatih sehingga paduan suara Voice Of Conservation bisa berprestasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah penyajian data, reduksi data, dan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses latihan, pelatih akan memposisikan dirinya menjadi seperti pemimpin, sahabat, dan orang tua bagi anggota paduan suara. Itu semua adalah wujud dari pemahaman pelatih tentang pentingnya memahami sisi psikologis anggota dengan memandang dari segi ilmu psikologi.
{"title":"PERAN PELATIH DALAM MEMBANGUN PELATIHAN PADUAN SUARA YANG MENYENANGKAN DI PADUAN SUARA VOICE OF CONSERVATION (VOC) UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG","authors":"Cessna Kurniawan, S. Suharto","doi":"10.15294/jsm.v8i1.29207","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsm.v8i1.29207","url":null,"abstract":"Paduan suara Voice Of Conservation (VOC) merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) di Universitas Negeri Semarang yang anggotanya adalah gabungan mahasiswa dari berbagai fakultas yang ada di UNNES. VOC terdiri dari banyak orang yang memiliki karakter yang berbeda. Walaupun begitu, VOC tetap berprestasi dalam skala nasional maupun internasional. Dengan banyaknya prestasi yang dicapai, tentu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran pelatih dan apa saja yang dilakukan pelatih sehingga paduan suara Voice Of Conservation bisa berprestasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah penyajian data, reduksi data, dan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses latihan, pelatih akan memposisikan dirinya menjadi seperti pemimpin, sahabat, dan orang tua bagi anggota paduan suara. Itu semua adalah wujud dari pemahaman pelatih tentang pentingnya memahami sisi psikologis anggota dengan memandang dari segi ilmu psikologi.","PeriodicalId":142606,"journal":{"name":"Jurnal Seni Musik","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132915817","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Jenis musik saat ini sangatlah banyak dengan berbagai ciri khasnya. Di Bandung salah satu musik yang digemari remaja adalah musik ska atau Jamaican sound. Musik ini digemari oleh remaja karena iramanya yang asik untuk joget. Ada seorang musisi ska bernama Sir’iyai yang berupaya untuk memberikan varian baru pada musik Jamaican sound dengan memasukkan unsur musik keroncong agar musik keroncong dapat dinikmati oleh semua kalangan khususnya remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana inovasi musik ska keroncong dalam melestarikan musik keroncong di Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi serta teknik pemeriksaan keabsahan data diperiksa dengan metode triangulasi data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunkan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sir’iyai melakukan sebuah inovasi dengan memasukkan unsur musik keroncong ke dalam musik Jamaica khususnya musik ska. Alat musik yang digunakan meliputi alat musik band, brass section dan alat musik keroncong. pembawaan dari masing-masing alat musik tersebut menghasilkan sebuah genre musik baru dengan warna dan pola irama yang baru. Dengan inovasi tersebut, terbukti banyak remaja yang tertarik dan menikmati musik tersebut. Dengan demikian, musik keroncong tetap lestari dan lebih dikenal oleh remaja melalui musik ska atau Jamaican sound.
{"title":"\"Keroncong in Jamaican Sound\"","authors":"Wildan Qurrata A'yun, Abdul Rachman","doi":"10.15294/jsm.v8i1.30935","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsm.v8i1.30935","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Jenis musik saat ini sangatlah banyak dengan berbagai ciri khasnya. Di Bandung salah satu musik yang digemari remaja adalah musik ska atau Jamaican sound. Musik ini digemari oleh remaja karena iramanya yang asik untuk joget. Ada seorang musisi ska bernama Sir’iyai yang berupaya untuk memberikan varian baru pada musik Jamaican sound dengan memasukkan unsur musik keroncong agar musik keroncong dapat dinikmati oleh semua kalangan khususnya remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana inovasi musik ska keroncong dalam melestarikan musik keroncong di Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi serta teknik pemeriksaan keabsahan data diperiksa dengan metode triangulasi data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunkan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sir’iyai melakukan sebuah inovasi dengan memasukkan unsur musik keroncong ke dalam musik Jamaica khususnya musik ska. Alat musik yang digunakan meliputi alat musik band, brass section dan alat musik keroncong. pembawaan dari masing-masing alat musik tersebut menghasilkan sebuah genre musik baru dengan warna dan pola irama yang baru. Dengan inovasi tersebut, terbukti banyak remaja yang tertarik dan menikmati musik tersebut. Dengan demikian, musik keroncong tetap lestari dan lebih dikenal oleh remaja melalui musik ska atau Jamaican sound.","PeriodicalId":142606,"journal":{"name":"Jurnal Seni Musik","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124800950","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kesenian babalu merupakan singkatan dari kata aba-aba dahulu. Kesenian babalu jaman dahulu digunakan untuk melawan penjajah dengan menggunakan simbol-simbol yang telah disepakati oleh masyarakat setempat. Kesenian ini belum terse-dianya kajian yang jelas mengenai komposisi musik. Keunikan Komposisi Musik dan aransemen dalam Kesenian babalu merupakan alasan penulis mengambil tema Komposisi Musik dan aransemen dalam Kesenian babalu sebagai objek dalam penelitian ini. Kurangnya perhatian terhadap ketetapan Komposisi Musik dalam Kesenian babalu juga termasuk salah satu alasan lain penulis mengambil tema Kom-posisi Musik Iringan dalam Kesenian babalu. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah konsep/ pandangan, ciri/ karakteristik, dan komposisi musik iringan dalam Kesenian babalu di Kabupaten Kendal. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kesenian babalu pada awalnya hanya menggunakan instrumen vokal saja, namun seiring perkembangan jaman kesenian ini mengalami penyesuaian yaitu aransemen, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai pengembangan teori mengenai Komposisi Musik Iringan yang dimiliki Kesenian babalu, sedangkan secara praktis penelitian ini bermanfaat sebagai masukan bagi seluruh warga masyarakat Kabupaten Batang mengenai pelestarian Kesenian babalu.
{"title":"KOMPOSISI DAN ARANSEMEN MUSIK BABALU SEBAGAI SEBUAH KAJIAN MUSIKALITAS TRADISIONAL","authors":"Mohammad Faliqul Isbah, Joko Wiyoso","doi":"10.15294/jsm.v8i1.28698","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsm.v8i1.28698","url":null,"abstract":"Kesenian babalu merupakan singkatan dari kata aba-aba dahulu. Kesenian babalu jaman dahulu digunakan untuk melawan penjajah dengan menggunakan simbol-simbol yang telah disepakati oleh masyarakat setempat. Kesenian ini belum terse-dianya kajian yang jelas mengenai komposisi musik. Keunikan Komposisi Musik dan aransemen dalam Kesenian babalu merupakan alasan penulis mengambil tema Komposisi Musik dan aransemen dalam Kesenian babalu sebagai objek dalam penelitian ini. Kurangnya perhatian terhadap ketetapan Komposisi Musik dalam Kesenian babalu juga termasuk salah satu alasan lain penulis mengambil tema Kom-posisi Musik Iringan dalam Kesenian babalu. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah konsep/ pandangan, ciri/ karakteristik, dan komposisi musik iringan dalam Kesenian babalu di Kabupaten Kendal. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kesenian babalu pada awalnya hanya menggunakan instrumen vokal saja, namun seiring perkembangan jaman kesenian ini mengalami penyesuaian yaitu aransemen, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai pengembangan teori mengenai Komposisi Musik Iringan yang dimiliki Kesenian babalu, sedangkan secara praktis penelitian ini bermanfaat sebagai masukan bagi seluruh warga masyarakat Kabupaten Batang mengenai pelestarian Kesenian babalu.","PeriodicalId":142606,"journal":{"name":"Jurnal Seni Musik","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114970676","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan Eksistensi dan faktor yang mempengaruhi grup musik Campursari Gondo Arum di desa Bondo kabupaten Jepara. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sosiologi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi partisipasif, wawancara terstruktur dan semiterstruktur, serta dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi grup musik Campursari Gondo Arum sudah cukup baik. Hal ini terbukti adanya: (1) tanggapan dari masyarakat an mendapatkan bantuan sarana prasarana dari pemerintah; (2) memanfaatkan teknologi dengan menambahkan sampling-sampling pada keyboard; (3) satu anggota grup ini memiliki gelar sarjana di bidang seni dan anggota lainnya bertamatkan sekolah menengah atas. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi eksistensi grup ini seperti; (1) manajemen dan pemasaran yang baik melalui media sosial; (2) performing music, yaitu grup ini memiliki ciri khas; (3) performing art, yaitu grup ini memiliki formasi dan konsep dalam pertunjukkannya.
{"title":"Eksistensi Grup Musik Campursari Gondo Arum di Desa Bondo Kabupaten Jepara","authors":"Jalu Sigit Aji Wiyono, S. Sunarto","doi":"10.15294/jsm.v8i1.25530","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsm.v8i1.25530","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan Eksistensi dan faktor yang mempengaruhi grup musik Campursari Gondo Arum di desa Bondo kabupaten Jepara. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sosiologi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi partisipasif, wawancara terstruktur dan semiterstruktur, serta dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi grup musik Campursari Gondo Arum sudah cukup baik. Hal ini terbukti adanya: (1) tanggapan dari masyarakat an mendapatkan bantuan sarana prasarana dari pemerintah; (2) memanfaatkan teknologi dengan menambahkan sampling-sampling pada keyboard; (3) satu anggota grup ini memiliki gelar sarjana di bidang seni dan anggota lainnya bertamatkan sekolah menengah atas. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi eksistensi grup ini seperti; (1) manajemen dan pemasaran yang baik melalui media sosial; (2) performing music, yaitu grup ini memiliki ciri khas; (3) performing art, yaitu grup ini memiliki formasi dan konsep dalam pertunjukkannya. \u0000 ","PeriodicalId":142606,"journal":{"name":"Jurnal Seni Musik","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132864692","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}