Pub Date : 2023-01-21DOI: 10.23887/jipp.v6i3.57638
Ch. Evy Tri Widyahening, Ulupi Sitoresmi, Hak Asasi Humanisme, Autobiography Manusia
Autobiografi merupakan salah satu jenis karya sastra yang masuk pada ranah prosa yang juga menjadi salah satu media untuk merekam peristiwa seseorang pada masanya yang ditulis sendiri oleh orang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan nilai-nilai humanisme dalam otobiografi Frederick Douglass: An American Slave karya Frederick Douglass. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Data dalam penelitian dianalisis secara cermat untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Prosedur pengumpulan data melalui teknik membaca dan mencatat. Masalah yang berkaitan dengan analisis nilai humanisme diperoleh dengan membaca otobiografi ini secara keseluruhan, cermat, menafsirkan unsur-unsur humanisme, dan mencatat kutipan langsung atau disebut juga verbatim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa nilai humanisme yang diperoleh seperti 1) fitrah (manusia memiliki kehendak bebas untuk menentukan langkahnya sendiri), 2) hak asasi manusia, 3) keadilan (tidak memihak siapapun), dan 4) potensi (kemampuan yang dimiliki oleh manusia oleh setiap manusia di dunia). Nilai humanism yang terdapat pada potensi dalam Narrative of the Life of Frederick Douglass: An American Slave adalah menggambarkan bagaimana seorang budak kulit hitam yang dianggap hina dan tidak berharga justru dengan kegigihannya yang luar biasa mampu untuk bangkit, terlepas dari belenggu perbudakan dan memperlihatkan kemampuannya sebagai seorang orator ulung yang berjuang demi kebebasan kaumnya.
自传体是散文领域的一种文学作品,也成为记录一个人那个时代的事件的媒体之一,该事件是由这个人自己写的。这项研究旨在描述和解释弗雷德里克·道格拉斯自传中的人文主义价值观:弗雷德里克·道格拉斯的《美国奴隶》。本研究形式是一种描述性质的研究类型。研究中的数据经过仔细的分析,以达到研究的目的。通过阅读和记录技术收集数据的过程。与人文价值分析相关的问题是通过仔细、仔细地阅读自传,解释人文主义的元素,并记录直接或也称为动词的引语。研究表明,像1)菲特拉(人有自由意志决定自己的行动)、2)人权、3)正义(不偏袒任何人)和4)潜力(人类的能力是世界上每个人都拥有的)等人文主义的价值。humanism的价值在于过程的潜力在奴隶弗雷德里克·道格拉斯:An American Life》是描述了一个黑人奴隶的鄙视和毫无价值恰恰以非凡的毅力能够崛起,脱离奴役的枷锁,并展示了人民的自由而战的能力作为一个优秀的演说家。
{"title":"Eksplorasi Nilai Humanisme dalam Autobiography of Frederick Douglass: An American Slave","authors":"Ch. Evy Tri Widyahening, Ulupi Sitoresmi, Hak Asasi Humanisme, Autobiography Manusia","doi":"10.23887/jipp.v6i3.57638","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jipp.v6i3.57638","url":null,"abstract":"Autobiografi merupakan salah satu jenis karya sastra yang masuk pada ranah prosa yang juga menjadi salah satu media untuk merekam peristiwa seseorang pada masanya yang ditulis sendiri oleh orang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan nilai-nilai humanisme dalam otobiografi Frederick Douglass: An American Slave karya Frederick Douglass. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Data dalam penelitian dianalisis secara cermat untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Prosedur pengumpulan data melalui teknik membaca dan mencatat. Masalah yang berkaitan dengan analisis nilai humanisme diperoleh dengan membaca otobiografi ini secara keseluruhan, cermat, menafsirkan unsur-unsur humanisme, dan mencatat kutipan langsung atau disebut juga verbatim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa nilai humanisme yang diperoleh seperti 1) fitrah (manusia memiliki kehendak bebas untuk menentukan langkahnya sendiri), 2) hak asasi manusia, 3) keadilan (tidak memihak siapapun), dan 4) potensi (kemampuan yang dimiliki oleh manusia oleh setiap manusia di dunia). Nilai humanism yang terdapat pada potensi dalam Narrative of the Life of Frederick Douglass: An American Slave adalah menggambarkan bagaimana seorang budak kulit hitam yang dianggap hina dan tidak berharga justru dengan kegigihannya yang luar biasa mampu untuk bangkit, terlepas dari belenggu perbudakan dan memperlihatkan kemampuannya sebagai seorang orator ulung yang berjuang demi kebebasan kaumnya.","PeriodicalId":146236,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132657589","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-21DOI: 10.23887/jipp.v6i3.57502
Nining Andriani, I. M. Tegeh, I. M. Suarjana
Pelaksanaan pembelajaran daring mengakibatkan terjadinya learning loss pada siswa, sehingga pada pembelajaran pasca pandemi siswa mengalami penurunan baik dari hasil belajar maupun keterampilannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang dapat mengatasi fenomena learning loss pada siswa kelas IV sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahap yaitu analyze (analisis), design (desain), development (pengembangan), implementation (pengembangan) dan evaluation (evaluasi). Subjek dalam penelitian ini adalah ahli materi, ahli desain, ahli media pembelajaran, praktisi dan siswa. Objek dalam penelitian ini adalah tingkat learning loss siswa kelas IV sekolah dasar. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan bersifat valid ditinjau dari hasil penilaian ahli, praktis ditinjau dari hasil penilaian praktisi dan efektif ditinjau dari hasil uji coba terhadap siswa.
{"title":"Pembelajaran Berbasis Phenomenon Based Learning untuk Mengatasi Fenomena Learning Loss Siswa Sekolah Dasar","authors":"Nining Andriani, I. M. Tegeh, I. M. Suarjana","doi":"10.23887/jipp.v6i3.57502","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jipp.v6i3.57502","url":null,"abstract":"Pelaksanaan pembelajaran daring mengakibatkan terjadinya learning loss pada siswa, sehingga pada pembelajaran pasca pandemi siswa mengalami penurunan baik dari hasil belajar maupun keterampilannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang dapat mengatasi fenomena learning loss pada siswa kelas IV sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahap yaitu analyze (analisis), design (desain), development (pengembangan), implementation (pengembangan) dan evaluation (evaluasi). Subjek dalam penelitian ini adalah ahli materi, ahli desain, ahli media pembelajaran, praktisi dan siswa. Objek dalam penelitian ini adalah tingkat learning loss siswa kelas IV sekolah dasar. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan bersifat valid ditinjau dari hasil penilaian ahli, praktis ditinjau dari hasil penilaian praktisi dan efektif ditinjau dari hasil uji coba terhadap siswa.","PeriodicalId":146236,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121394585","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-21DOI: 10.23887/jipp.v6i3.57469
Ni Luh Pegy Teristonia, I. W. Widiana, Gede Wira Bayu
Pembelajaran yang tidak didukung oleh fasilitas dan dilaksanakan dengan baik akan berdampak terhadap keterlambatan proses pembelajaran yang kita kenal dengan istilah learning loss. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena learning loss pada siswa sekolah dasar pasca pandemi covid-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 382.257 siswa yang tersebar di 2.426 sekolah di seluruh Bali. Penelitian ini menggunakan teknik random sampling dengan jumlah sampel akhir yaitu sebanyak 1.108 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan angket. Analisis data dalam penelitian dilakukan secara interaktif dengan 3 teknik yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Temuan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 3 permasalahan yang dialami siswa yaitu permasalahan pada prestasi belajar dan intelektual siswa, psikologi dan psikososial, serta kensenjangan pada akses belajar anak. Penelitian ini diharapkan mampu mengatasi fenomena learning loss pada siswa sekolah dasar sehingga dapat meningkatkan penyelenggaraan pendidikan di seluruh Indonesia.
{"title":"Fenomena Learning Loss pada Siswa Sekolah Dasar Pasca Pandemi Covid-19","authors":"Ni Luh Pegy Teristonia, I. W. Widiana, Gede Wira Bayu","doi":"10.23887/jipp.v6i3.57469","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jipp.v6i3.57469","url":null,"abstract":"Pembelajaran yang tidak didukung oleh fasilitas dan dilaksanakan dengan baik akan berdampak terhadap keterlambatan proses pembelajaran yang kita kenal dengan istilah learning loss. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena learning loss pada siswa sekolah dasar pasca pandemi covid-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 382.257 siswa yang tersebar di 2.426 sekolah di seluruh Bali. Penelitian ini menggunakan teknik random sampling dengan jumlah sampel akhir yaitu sebanyak 1.108 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan angket. Analisis data dalam penelitian dilakukan secara interaktif dengan 3 teknik yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Temuan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 3 permasalahan yang dialami siswa yaitu permasalahan pada prestasi belajar dan intelektual siswa, psikologi dan psikososial, serta kensenjangan pada akses belajar anak. Penelitian ini diharapkan mampu mengatasi fenomena learning loss pada siswa sekolah dasar sehingga dapat meningkatkan penyelenggaraan pendidikan di seluruh Indonesia.","PeriodicalId":146236,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"31 10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128488957","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-02DOI: 10.23887/jipp.v6i3.56703
Lili Suryati, Giatman, Hasan Maksum, Sri Rahmadhani
Kinerja kepemimpinan kepala sekolah dalam mencapai hasil pendidikan yang bermutu baik, berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan zaman menjadi tujuan pendidikan secara efektif, efesien, produktif dan akuntabel, akan tetapi kenyataan dilapangan masih banyak guru-guru yang belum mampu mengusai teknologi dalam membantu proses pembelajaran pada era digitalisasi ini, sehingga hal ini mengakibatkan adanya kendala dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan disekolah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat upaya-upaya manajemen kepemimpinan yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatan kompetensi guru pada era revolusi 4.0. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subyek pada penelitian ini adalah beberapa sekolah yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Data yang diperoleh melalui pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara dan survei. Analisis data bersifat induktif dengan hasil penelitian lebih menekankan makna. Hasil penelitian menyatakan bahwa guru yang memiliki kompetensi pada bidang TIK masih dalam kategori cukup atau diartikan sangat rendah yaitu dengan perolehan 58,25% artinya hanya sebagian guru saja di wilayah pesisir selatan yang memiliki kemampuan dalam menguasai TIK untuk mendukung proses pembelajaran disekolah, angka ini berbading sangat rendah dengan jumlah peserta didik yang mampu menguasai teknologi dibandingkan dengan dapat menggunakan internet mencapai 77.42 % dengan penilaian TPR 78,33% pada kategori baik. Implikasi penelitian ini diharapkan manajemen kepemimpinan kepada sekolah pada era revolusi 4.0 yang secara khusus dilakukan pada daerah Pesisir Selatan memiliki peranan yang sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan disekolah peranan.
{"title":"Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Menghadapi Era Revolusi 4.0","authors":"Lili Suryati, Giatman, Hasan Maksum, Sri Rahmadhani","doi":"10.23887/jipp.v6i3.56703","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jipp.v6i3.56703","url":null,"abstract":"Kinerja kepemimpinan kepala sekolah dalam mencapai hasil pendidikan yang bermutu baik, berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan zaman menjadi tujuan pendidikan secara efektif, efesien, produktif dan akuntabel, akan tetapi kenyataan dilapangan masih banyak guru-guru yang belum mampu mengusai teknologi dalam membantu proses pembelajaran pada era digitalisasi ini, sehingga hal ini mengakibatkan adanya kendala dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan disekolah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat upaya-upaya manajemen kepemimpinan yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatan kompetensi guru pada era revolusi 4.0. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subyek pada penelitian ini adalah beberapa sekolah yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Data yang diperoleh melalui pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara dan survei. Analisis data bersifat induktif dengan hasil penelitian lebih menekankan makna. Hasil penelitian menyatakan bahwa guru yang memiliki kompetensi pada bidang TIK masih dalam kategori cukup atau diartikan sangat rendah yaitu dengan perolehan 58,25% artinya hanya sebagian guru saja di wilayah pesisir selatan yang memiliki kemampuan dalam menguasai TIK untuk mendukung proses pembelajaran disekolah, angka ini berbading sangat rendah dengan jumlah peserta didik yang mampu menguasai teknologi dibandingkan dengan dapat menggunakan internet mencapai 77.42 % dengan penilaian TPR 78,33% pada kategori baik. Implikasi penelitian ini diharapkan manajemen kepemimpinan kepada sekolah pada era revolusi 4.0 yang secara khusus dilakukan pada daerah Pesisir Selatan memiliki peranan yang sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan disekolah peranan. ","PeriodicalId":146236,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126591397","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-01DOI: 10.23887/jipp.v6i3.56641
I Made Dedy Setiawan, Ryan Pratama Putra, Putu Sugiartawan
Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, peserta didik kurang mampu memahami materi pelajaran tentang klasifikasi hewan. Sementara guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ajar kepada peserta didik menggunakan buku ajar dengan metode ceramah, tanpa memanfaatkan media pembelajaran yang relevan, sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sebuah media pembelajaran interaktif yang layak diimplementasikan. Pengembangan media pembelajaran interaktif menggunakan model pengembangan ADDIE dengan subjek penelitian sebanyak 32 orang. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan kuisioner. Data selanjutnya dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil uji ahli konten diperoleh persentase skor 80,25% dengan kualifikasi baik, hasil uji ahli media dan desain diperoleh persentase skor 88,75% dengan kualifikasi baik, serta hasil uji coba kelompok diperoleh persentase skor 85, 83% dengan kualifikasi baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan media pembelajaran interaktif tentang klasifikasi hewan dinyatakan valid dan layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas 3 sekolah dasar.
{"title":"Media Pembelajaran Interaktif Pada Materi Klasifikasi Hewan untuk Siswa Sekolah Dasar","authors":"I Made Dedy Setiawan, Ryan Pratama Putra, Putu Sugiartawan","doi":"10.23887/jipp.v6i3.56641","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jipp.v6i3.56641","url":null,"abstract":"Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, peserta didik kurang mampu memahami materi pelajaran tentang klasifikasi hewan. Sementara guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ajar kepada peserta didik menggunakan buku ajar dengan metode ceramah, tanpa memanfaatkan media pembelajaran yang relevan, sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sebuah media pembelajaran interaktif yang layak diimplementasikan. Pengembangan media pembelajaran interaktif menggunakan model pengembangan ADDIE dengan subjek penelitian sebanyak 32 orang. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan kuisioner. Data selanjutnya dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil uji ahli konten diperoleh persentase skor 80,25% dengan kualifikasi baik, hasil uji ahli media dan desain diperoleh persentase skor 88,75% dengan kualifikasi baik, serta hasil uji coba kelompok diperoleh persentase skor 85, 83% dengan kualifikasi baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan media pembelajaran interaktif tentang klasifikasi hewan dinyatakan valid dan layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas 3 sekolah dasar. ","PeriodicalId":146236,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"91 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129336939","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-30DOI: 10.23887/jipp.v6i3.56248
Kadek Ayu Widia Fransiska, Anak Agung Gede Agung, I. G. S. Surya Abadi
Salah satu dampak dari transisi pembelajaran daring ke luring pasca pandemi COVID-19 mengakibatkan siswa cenderung kurang percaya diri dan timbul sikap individualistik. Adanya permasalahan tersebut mendorong penelitian ini untuk menganalisis kompetensi pengetahuan IPA dalam model pembelajaran Team Assisted Individualization berbantuan media Crossword Puzzle pada siswa sekolah dasar. Jenis penelitian yang digunakan penelitan eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan rancangan non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini 429 siswa, penentuan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Metode pengumpulan data penelitian ini adalah instrumen berupa tes. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis statistik inferensial teknik uji-t polled varians. Hasil analisis data diperoleh THitung sebesar 4,945 dan nilai Ttabel sebesar 2,000 pada taraf signifikan 5%. Nilai ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari kompetensi pengetahuan IPA antara siswa yang diberi perlakuan dengan siswa yang tidak diberikan perlakuan. Dapat disimpulkan model pembelajaran Team Asissted Individualization berbantuan media Crossword Puzzle berdampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kompetensi pengatahuan IPA pada siswa sekolah dasar. Kedepannya perlu dikembangkan secara berkelanjutan model pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan situasi dan karakteristik peserta didik terhadap peningkatan kompetensi pengetahuan IPA pada siswa sekolah dasar.
{"title":"Meningkatkan Kompetensi Pengetahuan IPA Siswa Menggunakan Model Teams Assisted Individualization Berbantuan Crossword Puzzle","authors":"Kadek Ayu Widia Fransiska, Anak Agung Gede Agung, I. G. S. Surya Abadi","doi":"10.23887/jipp.v6i3.56248","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jipp.v6i3.56248","url":null,"abstract":"Salah satu dampak dari transisi pembelajaran daring ke luring pasca pandemi COVID-19 mengakibatkan siswa cenderung kurang percaya diri dan timbul sikap individualistik. Adanya permasalahan tersebut mendorong penelitian ini untuk menganalisis kompetensi pengetahuan IPA dalam model pembelajaran Team Assisted Individualization berbantuan media Crossword Puzzle pada siswa sekolah dasar. Jenis penelitian yang digunakan penelitan eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan rancangan non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini 429 siswa, penentuan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Metode pengumpulan data penelitian ini adalah instrumen berupa tes. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis statistik inferensial teknik uji-t polled varians. Hasil analisis data diperoleh THitung sebesar 4,945 dan nilai Ttabel sebesar 2,000 pada taraf signifikan 5%. Nilai ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari kompetensi pengetahuan IPA antara siswa yang diberi perlakuan dengan siswa yang tidak diberikan perlakuan. Dapat disimpulkan model pembelajaran Team Asissted Individualization berbantuan media Crossword Puzzle berdampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kompetensi pengatahuan IPA pada siswa sekolah dasar. Kedepannya perlu dikembangkan secara berkelanjutan model pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan situasi dan karakteristik peserta didik terhadap peningkatan kompetensi pengetahuan IPA pada siswa sekolah dasar.","PeriodicalId":146236,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128605925","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-29DOI: 10.23887/jipp.v6i3.51175
Ni Made Bayantari, Suyasning Hastiko Indonesiani, P. I. Apsari
Regulasi diri dapat mengurangi stres dan frustasi serta mempermudah pelaksanaan strategi pemecahan masalah dimana regulasi diri merupakan proses yang gunakan untuk mengaktifkan dan mempertahankan pikiran, perilaku, dan emosi untuk mencapai tujuan, akan tetapi penyebab stres pada mahasiswa kedokteran bermacam-macam, antara lain tempat tinggal yang jauh dari orangtua/keluarga, finansial, tugas-tugas perkuliahan yang menumpuk, kurangnya manajemen waktu dalam belajar dan prestasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi diri dalam belajar dengan stres akademik pada mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain pendekatan cross sectional, yang dilakukan pada 156 mahasiswa. Data dianalisis dengan SPSS 22.0. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan rerata skor stress akademik pada mahasisiwa yang regulasi dirinya baik dibandingkan dengan mahasisiwa yang regulasi dirinya kurang. Masing-masing memiliki hubungan signifikansi negatif. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan negatif antara stres akademik dengan regulasi diri dimana semakin tinggi regulasi diri dalam belajar maka semakin rendah tingkat stres akademik. Direkomendasikan bahwa siswa harus mengurangi stres akademik dan meningkatkan pengaturan diri.
{"title":"Regulasi Diri dalam Belajar dan Hubungannya dengan Stres Akademik Pada Mahasiswa Tingkat Pertama Fakultas Kedokteran","authors":"Ni Made Bayantari, Suyasning Hastiko Indonesiani, P. I. Apsari","doi":"10.23887/jipp.v6i3.51175","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jipp.v6i3.51175","url":null,"abstract":"Regulasi diri dapat mengurangi stres dan frustasi serta mempermudah pelaksanaan strategi pemecahan masalah dimana regulasi diri merupakan proses yang gunakan untuk mengaktifkan dan mempertahankan pikiran, perilaku, dan emosi untuk mencapai tujuan, akan tetapi penyebab stres pada mahasiswa kedokteran bermacam-macam, antara lain tempat tinggal yang jauh dari orangtua/keluarga, finansial, tugas-tugas perkuliahan yang menumpuk, kurangnya manajemen waktu dalam belajar dan prestasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi diri dalam belajar dengan stres akademik pada mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain pendekatan cross sectional, yang dilakukan pada 156 mahasiswa. Data dianalisis dengan SPSS 22.0. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan rerata skor stress akademik pada mahasisiwa yang regulasi dirinya baik dibandingkan dengan mahasisiwa yang regulasi dirinya kurang. Masing-masing memiliki hubungan signifikansi negatif. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan negatif antara stres akademik dengan regulasi diri dimana semakin tinggi regulasi diri dalam belajar maka semakin rendah tingkat stres akademik. Direkomendasikan bahwa siswa harus mengurangi stres akademik dan meningkatkan pengaturan diri. ","PeriodicalId":146236,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114321532","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari orang lain, membuat orang harus memiliki sistem nilai agar ada acuan dalam hubungan yang dibangun tak terkecuali dalam organisasi pendidikan. Sekolah sebagai organisasi pendidikan merupakan kumpulan orang yang memiliki latar belakang agama, budaya dan keyakinan yang berbeda. Sistem nilai yang dibangun diharapkan mampu memberikan rasa nyaman dalam hubungan manusia dalam organisasi pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem nilai yang harus dimiliki dalam hubungan manusia pada organisasi pendidikan. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif dengan teknik deskriptif dan pengumpulkan data secara dokumentasi dan studi literatur. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam analisis data, mulai dari reduksi data, data display, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukan dalam mewujudkan hubungan dalam organisasi tak terkecuali dalam hubungan organisasi pendidikan ada 9 nilai yang dapat dijadikan pegangan agar tercipta hubungan baik dan nyaman dalam bekerja yaitu; kejujuran, penyelarasan, kebebasan, stimulus, dukungan, mengambil risiko, pemberdayaan, kerja tim, dan komunikasi.
{"title":"Hubungan Manusia dalam Organisasi Pendidikan Berbasis Nilai","authors":"Sulhanuddin Lubis, Zainuddin, Wanapri Pangaribuan, Osberth Sinaga","doi":"10.23887/jipp.v6i3.56430","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jipp.v6i3.56430","url":null,"abstract":"Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari orang lain, membuat orang harus memiliki sistem nilai agar ada acuan dalam hubungan yang dibangun tak terkecuali dalam organisasi pendidikan. Sekolah sebagai organisasi pendidikan merupakan kumpulan orang yang memiliki latar belakang agama, budaya dan keyakinan yang berbeda. Sistem nilai yang dibangun diharapkan mampu memberikan rasa nyaman dalam hubungan manusia dalam organisasi pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem nilai yang harus dimiliki dalam hubungan manusia pada organisasi pendidikan. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif dengan teknik deskriptif dan pengumpulkan data secara dokumentasi dan studi literatur. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam analisis data, mulai dari reduksi data, data display, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukan dalam mewujudkan hubungan dalam organisasi tak terkecuali dalam hubungan organisasi pendidikan ada 9 nilai yang dapat dijadikan pegangan agar tercipta hubungan baik dan nyaman dalam bekerja yaitu; kejujuran, penyelarasan, kebebasan, stimulus, dukungan, mengambil risiko, pemberdayaan, kerja tim, dan komunikasi. ","PeriodicalId":146236,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132789000","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-25DOI: 10.23887/jipp.v6i3.54578
Ni Putu, Diah Pradnyanita Setiadi, A. Agung, Gede Agung, W. Sujana
Pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan keterbatasan pemahaman guru dalam mengembangkan media pembelajaran khususnya pada muatan IPS menyebabkan hasil belajar siswa menjadi menurun. Maka dari itu, diperlukan sebuah media yang dapat dijadikan sebagai alat penunjang agar proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan media pembelajaran berupa video pembelajaran berbasis discovery learning pada muatan IPS kelas V SD. Jenis dari penelitian ini merupakan pengembangan dengan menggunakan model ADDIE. Subjek yang terdapat pada penelitian ini yaitu para ahli yang terdiri dari 1 orang ahli rancang bangun, 1 orang ahli materi, 1 orang ahli desain, 1 orang ahli media pembelajaran, serta siswa kelas V yang terdiri dari 3 orang uji coba perorangan, 9 orang uji coba kelompok kecil, dan 28 siswa uji efektivitas. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner, wawancara, dan tes. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dengan menggunakan deskriptif kuantitatif dan inferensial. Hasil dari penelitian ini diperoleh dari hasil review uji validitas produk dari para ahli dan siswa yaitu dari ahli materi memperoleh skor 91,66% dengan kualifikasi sangat baik, ahli desain memperoleh skor 90,00% dengan kualifikasi sangat baik, ahli media pembelajaran memperoleh skor 83,30% dengan kualifikasi baik, uji coba perorangan memperoleh skor 90,26% dengan kualifikasi sangat baik, uji coba kelompok kecil memperoleh skor 90,90% dengan kualifikasi sangat baik. Sedangkan uji eksperimen media pembelajaran ini dinyatakan efektif untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Implikasi dari penelitian ini adalah media ini dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa serta dapat dijadikan sebagai inovasi oleh guru dalam mengembangkan media pembelajaran.
{"title":"Pentingnya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Video Pembelajaran Berbasis Discovery Learning","authors":"Ni Putu, Diah Pradnyanita Setiadi, A. Agung, Gede Agung, W. Sujana","doi":"10.23887/jipp.v6i3.54578","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jipp.v6i3.54578","url":null,"abstract":"Pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan keterbatasan pemahaman guru dalam mengembangkan media pembelajaran khususnya pada muatan IPS menyebabkan hasil belajar siswa menjadi menurun. Maka dari itu, diperlukan sebuah media yang dapat dijadikan sebagai alat penunjang agar proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan media pembelajaran berupa video pembelajaran berbasis discovery learning pada muatan IPS kelas V SD. Jenis dari penelitian ini merupakan pengembangan dengan menggunakan model ADDIE. Subjek yang terdapat pada penelitian ini yaitu para ahli yang terdiri dari 1 orang ahli rancang bangun, 1 orang ahli materi, 1 orang ahli desain, 1 orang ahli media pembelajaran, serta siswa kelas V yang terdiri dari 3 orang uji coba perorangan, 9 orang uji coba kelompok kecil, dan 28 siswa uji efektivitas. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner, wawancara, dan tes. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dengan menggunakan deskriptif kuantitatif dan inferensial. Hasil dari penelitian ini diperoleh dari hasil review uji validitas produk dari para ahli dan siswa yaitu dari ahli materi memperoleh skor 91,66% dengan kualifikasi sangat baik, ahli desain memperoleh skor 90,00% dengan kualifikasi sangat baik, ahli media pembelajaran memperoleh skor 83,30% dengan kualifikasi baik, uji coba perorangan memperoleh skor 90,26% dengan kualifikasi sangat baik, uji coba kelompok kecil memperoleh skor 90,90% dengan kualifikasi sangat baik. Sedangkan uji eksperimen media pembelajaran ini dinyatakan efektif untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Implikasi dari penelitian ini adalah media ini dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa serta dapat dijadikan sebagai inovasi oleh guru dalam mengembangkan media pembelajaran.","PeriodicalId":146236,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128531322","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-23DOI: 10.23887/jipp.v6i3.44835
Fairusy Fitria Haryani, Annisa Dwi Nursanti
Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi seluruh sektor kehidupan, salah satunya di bidang pendidikan. Untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mengurangi penyebaran virus Covid-19, institusi pendidikan menyelenggarakan pembelajaran dalam jaringan (daring). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi motivasi belajar siswa sekolah menengah selama pembelajaran daring. Metode penelitian adalah kualitatif deskriptif yang berfokus pada empat aspek motivasi belajar, yaitu perhatian, relevansi, percaya diri dan kepuasan. Subjek yang diteliti adalah siswa dan guru sekolah menengah, baik tingkat SMP dan SMA. Data diperoleh melalui pengisian kuisioner online kepada siswa, wawancara terhadap siswa dan guru, serta dokumentasi. Metode analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring yaitu 38% tinggi, 61% sedang dan 2% rendah. Berdasarkan urutannya, aspek relevansi merupakan faktor tertinggi dalam menentukan motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring, diikuti dengan kepuasan, perhatian dan percaya diri. Hasil data tersebut dapat dijadikan acuan bagi guru dalam merencanakan proses pembelajaran daring.
{"title":"Motivasi Belajar Siswa Sekolah Menengah pada Pembelajaran Daring selama Pandemi Covid-19","authors":"Fairusy Fitria Haryani, Annisa Dwi Nursanti","doi":"10.23887/jipp.v6i3.44835","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jipp.v6i3.44835","url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi seluruh sektor kehidupan, salah satunya di bidang pendidikan. Untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mengurangi penyebaran virus Covid-19, institusi pendidikan menyelenggarakan pembelajaran dalam jaringan (daring). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi motivasi belajar siswa sekolah menengah selama pembelajaran daring. Metode penelitian adalah kualitatif deskriptif yang berfokus pada empat aspek motivasi belajar, yaitu perhatian, relevansi, percaya diri dan kepuasan. Subjek yang diteliti adalah siswa dan guru sekolah menengah, baik tingkat SMP dan SMA. Data diperoleh melalui pengisian kuisioner online kepada siswa, wawancara terhadap siswa dan guru, serta dokumentasi. Metode analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring yaitu 38% tinggi, 61% sedang dan 2% rendah. Berdasarkan urutannya, aspek relevansi merupakan faktor tertinggi dalam menentukan motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring, diikuti dengan kepuasan, perhatian dan percaya diri. Hasil data tersebut dapat dijadikan acuan bagi guru dalam merencanakan proses pembelajaran daring. ","PeriodicalId":146236,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130164332","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}