Pub Date : 2021-09-12DOI: 10.33603/SIGNAL.V9I2.5077
A. Fuad, Femi Oktaviani
Komunikasi tidak dapat lepas dalam kehidupan manusia. Begitu pula dalam komunikasi pendidikan di pondok pesantren. Dalam melakukan komunikasi seorang komunikator perlu memiliki gaya komunikasi agar proses penyampaian informasi dapat diterima baik oleh komunikan. Pada penelitian ini, peneliti mengkaji tentang gaya komunikasi Kyai dalam proses pembelajaran di pondok pesantren Miftahul Hasanah. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif yaitu dengan mencari, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara dan kajian pustaka. Hasil penelitian menujukan bahwa gaya komunikasi yang dilakukan oleh Kyai dalam proses pembelajaran kitab Jalalain di pondok pesantren Miftahul Hasanah berladaskan pada gaya komunikasi perspektif islam yaitu mampu menyederhanakan pesan sehingga langsung pada garis besar tentang kitab Jalalain, memahami keadaan para santri, menyesuaikan pesan, gaya bicara, intonasi berbicara dengan jelas, menyampaikan pesan secara konkret sehingga, menggunakan perkataan yang lemah lembut sesuai dengan Qaulan sadida, Qaulan Baligha, Qaulan Marufa, Qaulan Karima, Qaulan Layyina dan Qaulan Masyura.Kata kunci : Gaya, Komunikasi, Kyai
{"title":"GAYA KOMUNIKASI KYAI DALAM PROSES PEMBELAJARAN KITAB JALALAIN DI PONDOK PESANTREN","authors":"A. Fuad, Femi Oktaviani","doi":"10.33603/SIGNAL.V9I2.5077","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/SIGNAL.V9I2.5077","url":null,"abstract":"Komunikasi tidak dapat lepas dalam kehidupan manusia. Begitu pula dalam komunikasi pendidikan di pondok pesantren. Dalam melakukan komunikasi seorang komunikator perlu memiliki gaya komunikasi agar proses penyampaian informasi dapat diterima baik oleh komunikan. Pada penelitian ini, peneliti mengkaji tentang gaya komunikasi Kyai dalam proses pembelajaran di pondok pesantren Miftahul Hasanah. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif yaitu dengan mencari, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara dan kajian pustaka. Hasil penelitian menujukan bahwa gaya komunikasi yang dilakukan oleh Kyai dalam proses pembelajaran kitab Jalalain di pondok pesantren Miftahul Hasanah berladaskan pada gaya komunikasi perspektif islam yaitu mampu menyederhanakan pesan sehingga langsung pada garis besar tentang kitab Jalalain, memahami keadaan para santri, menyesuaikan pesan, gaya bicara, intonasi berbicara dengan jelas, menyampaikan pesan secara konkret sehingga, menggunakan perkataan yang lemah lembut sesuai dengan Qaulan sadida, Qaulan Baligha, Qaulan Marufa, Qaulan Karima, Qaulan Layyina dan Qaulan Masyura.Kata kunci : Gaya, Komunikasi, Kyai","PeriodicalId":153515,"journal":{"name":"JURNAL SIGNAL","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127713440","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-12DOI: 10.33603/SIGNAL.V9I2.5608
I. Suryawati, Titi Widaningsih
Iklan Kementerian Komunikasi dan Informatika berjudul "2 Musim, 65 Bendungan" adalah iklan kontroversial pada tahun 2018 yang menampilkan keberhasilan pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla, setahun sebelum Pemilihan Presiden berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis adanya iklan politik dalam iklan kinerja pemerintahan Jokowi "2 Musim, 65 Bendungan menggunakan analisis ekonomi politik media. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan perspektif ekonomi politik media. Metode analisis data yang akan digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif, dengan mengolah data yang diperoleh sedemikian rupa, menganalisa dan menginterpretasikan sehingga diperoleh jawaban yang tepat dari permasalahan yang dipaparkan. Hasil penelitian menunjukkan pesan yang muncul dalam iklan "2 Musim, 65 Bendungan dapat dimaknai sebagai iklan politik karena berisi pesan-pesan politik terselubung. Konten video yang menampilkan keberhasilan pembangunan sejumlah bendungan tersebut memiliki nilai jual tinggi bagi pemerintah saat itu (penguasa). Apalagi jika dikaitkan dengan rencana Jokowi mencalonkan diri sebagai kandidat dalam Pilpres 2019. Iklan "2 Musim, 65 Bendungan menjadi perantara yang tepat untuk mencapai tujuan utama dari pemerintah sebagai pembuat iklan dalam upaya membangun citra, popularitas dan mungkin saja untuk menjaga kekuasaan Jokowi. Apalagi dalam iklan tersebut, jelas-jelas pihak pemerintah hanya diwakili oleh sosok Jokowi. Tidak nampak sosok Jusuf Kalla sebagai wakil presiden atau sosok menteri-menteri kabinet pemerintahan Jokowi yang terkait dengen proyek pembangunan bendungan tersebut.Kata Kunci: Iklan Politik, Bioskop, Jokowi, Ekonomi, Media
{"title":"ANALISIS EKONOMI POLITIK IKLAN KINERJA PEMERINTAHAN JOKOWI �2 MUSIM, 65 BENDUNGAN�","authors":"I. Suryawati, Titi Widaningsih","doi":"10.33603/SIGNAL.V9I2.5608","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/SIGNAL.V9I2.5608","url":null,"abstract":"Iklan Kementerian Komunikasi dan Informatika berjudul \"2 Musim, 65 Bendungan\" adalah iklan kontroversial pada tahun 2018 yang menampilkan keberhasilan pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla, setahun sebelum Pemilihan Presiden berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis adanya iklan politik dalam iklan kinerja pemerintahan Jokowi \"2 Musim, 65 Bendungan menggunakan analisis ekonomi politik media. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan perspektif ekonomi politik media. Metode analisis data yang akan digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif, dengan mengolah data yang diperoleh sedemikian rupa, menganalisa dan menginterpretasikan sehingga diperoleh jawaban yang tepat dari permasalahan yang dipaparkan. Hasil penelitian menunjukkan pesan yang muncul dalam iklan \"2 Musim, 65 Bendungan dapat dimaknai sebagai iklan politik karena berisi pesan-pesan politik terselubung. Konten video yang menampilkan keberhasilan pembangunan sejumlah bendungan tersebut memiliki nilai jual tinggi bagi pemerintah saat itu (penguasa). Apalagi jika dikaitkan dengan rencana Jokowi mencalonkan diri sebagai kandidat dalam Pilpres 2019. Iklan \"2 Musim, 65 Bendungan menjadi perantara yang tepat untuk mencapai tujuan utama dari pemerintah sebagai pembuat iklan dalam upaya membangun citra, popularitas dan mungkin saja untuk menjaga kekuasaan Jokowi. Apalagi dalam iklan tersebut, jelas-jelas pihak pemerintah hanya diwakili oleh sosok Jokowi. Tidak nampak sosok Jusuf Kalla sebagai wakil presiden atau sosok menteri-menteri kabinet pemerintahan Jokowi yang terkait dengen proyek pembangunan bendungan tersebut.Kata Kunci: Iklan Politik, Bioskop, Jokowi, Ekonomi, Media","PeriodicalId":153515,"journal":{"name":"JURNAL SIGNAL","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133036332","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-12DOI: 10.33603/SIGNAL.V9I2.3555
Rizki Budhi Suhara, Hedi Eka Kamaludin
Demokrasi asli desa dicerminkan oleh kehidupan masyarakatnya yang gotong-royong dan serta pengambilan keputusan tentang persoalan masyarakat diselesaikan dengan musyawarah. Demokrasi tradisional digambarkan dengan pola-pola musyawarah dalam pengembilan keputusan dan gotong-royong dalam pelaksanaan keputusan tersebut, dan didalam masyarakatnya terdapat ikatan yang kuat antara warga yang satu dengan warga masyrakat yang lain. Tujuan penelitiannya untuk mengetahui strategi politik dan strategi komunikasi yang dilakukan oleh tim sukses untuk memenangkan calon kepala Desa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripstif kualitatif. Sebagai hasil penelitian yang telah dilakukan yakni dalam penerapan strategi politik terdapat cara ofensif dan defensif yang dilakukan oleh tim sukses dan strategi komunikasi yang terdiri dari adanya komunikator, pesan, media dan khalayak. Simpulannya adalah dalam melakukan strategi pemenangan pemilihan calon Kepala Desa dengan menggunakan stategi politik dan strategi komunikasi yang secara rutin dilakukan serta didukung dengan adanya alat komunikasi yang berbasis digital. Sebagai saran bahwa diharapkan penelitian ini akan menambah khasanah baru dan menjadi pelengkap wawasan pengetahuan penelitian sebelumnya dan di masa mendatang.Kata Kunci: Strategi Pemenangan, Tim Sukses, Kepala Desa, Desa
{"title":"STRATEGI PEMENANGAN TIM SUKSES DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA KARANGWANGI KEC. KARANGWARENG KAB. CIREBON 2019-2024","authors":"Rizki Budhi Suhara, Hedi Eka Kamaludin","doi":"10.33603/SIGNAL.V9I2.3555","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/SIGNAL.V9I2.3555","url":null,"abstract":"Demokrasi asli desa dicerminkan oleh kehidupan masyarakatnya yang gotong-royong dan serta pengambilan keputusan tentang persoalan masyarakat diselesaikan dengan musyawarah. Demokrasi tradisional digambarkan dengan pola-pola musyawarah dalam pengembilan keputusan dan gotong-royong dalam pelaksanaan keputusan tersebut, dan didalam masyarakatnya terdapat ikatan yang kuat antara warga yang satu dengan warga masyrakat yang lain. Tujuan penelitiannya untuk mengetahui strategi politik dan strategi komunikasi yang dilakukan oleh tim sukses untuk memenangkan calon kepala Desa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripstif kualitatif. Sebagai hasil penelitian yang telah dilakukan yakni dalam penerapan strategi politik terdapat cara ofensif dan defensif yang dilakukan oleh tim sukses dan strategi komunikasi yang terdiri dari adanya komunikator, pesan, media dan khalayak. Simpulannya adalah dalam melakukan strategi pemenangan pemilihan calon Kepala Desa dengan menggunakan stategi politik dan strategi komunikasi yang secara rutin dilakukan serta didukung dengan adanya alat komunikasi yang berbasis digital. Sebagai saran bahwa diharapkan penelitian ini akan menambah khasanah baru dan menjadi pelengkap wawasan pengetahuan penelitian sebelumnya dan di masa mendatang.Kata Kunci: Strategi Pemenangan, Tim Sukses, Kepala Desa, Desa","PeriodicalId":153515,"journal":{"name":"JURNAL SIGNAL","volume":"27 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116346712","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-12DOI: 10.33603/SIGNAL.V9I2.5380
Mochamad Syaefudin, Arif Budiwinarto
Bencana bukan hanya permasalahan sosial tetapi bencana telah menjadi komoditas yang seksi di media online indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk komodifikasi isi bencana yang ada pada pemberitaan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada portal berita daring okezone.com. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis bentuk komodifikasi bencana yang dimuat dalam media daring tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pemberitaannya okezone.com memparaktikkan bentuk komodifikasi isi dalam menyoroti kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Okezone.com memunculkan lebih banyak aspek dramatis dari insiden tersebut ketimbang mendorong kesiapsiagaan ataupun menggali informasi tentang penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air yang memakan banyak korban sehingga dapat dijadikan pelajaran agar kasus serupa tidak terulang.Kata Kunci: Komodifikasi, Berita, Kecelakaan, Sriwijaya Air, Okezone.com
灾难不仅是社会问题,而且已经成为印尼在线媒体性感的商品。本研究旨在分析奥克区com在线新闻门户网站上关于Sriwijaya Air SJ-182航班坠毁的报道,造成的灾难性信息同步。本研究采用定性方法分析网络媒体所载的灾难性灾难的形式。研究表明,在奥克区com的新闻报道中,一架SJ-182 Sriwijaya Air的飞机发生事故,发生了一场内容冲突。奥克区网对这一事件的戏剧性影响,与其说是鼓励人们保持警惕,要么是挖掘导致多人死亡的Sriwijaya航空公司(Sriwijaya water)失事原因的信息,不如是对类似案件不重演的一个教训。关键词:komod,新闻,事故,Sriwijaya Air, Okezone com
{"title":"KOMODIFIKASI ISI BERITA KECELAKAAN PESAWAT SRIWIJAYA AIR SJ-182 DI OKEZONE.COM (Analisis Wacana Kritis Van Djik)","authors":"Mochamad Syaefudin, Arif Budiwinarto","doi":"10.33603/SIGNAL.V9I2.5380","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/SIGNAL.V9I2.5380","url":null,"abstract":"Bencana bukan hanya permasalahan sosial tetapi bencana telah menjadi komoditas yang seksi di media online indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk komodifikasi isi bencana yang ada pada pemberitaan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada portal berita daring okezone.com. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis bentuk komodifikasi bencana yang dimuat dalam media daring tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pemberitaannya okezone.com memparaktikkan bentuk komodifikasi isi dalam menyoroti kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Okezone.com memunculkan lebih banyak aspek dramatis dari insiden tersebut ketimbang mendorong kesiapsiagaan ataupun menggali informasi tentang penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air yang memakan banyak korban sehingga dapat dijadikan pelajaran agar kasus serupa tidak terulang.Kata Kunci: Komodifikasi, Berita, Kecelakaan, Sriwijaya Air, Okezone.com","PeriodicalId":153515,"journal":{"name":"JURNAL SIGNAL","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131100316","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-12DOI: 10.33603/SIGNAL.V9I2.5625
Yohanes Probo Dwi Sasongko, Hedi Eka Kamaludin
Sebagai manusia, kita semua memiliki potensi untuk melakukan tindak kejahatan. Tindak kejahatan berlaku bagi siapa saja. Bahkan, oleh orang yang sebelumnya kita anggap sebagai orang yang kita percayai. Orang yang kita pilih sebagai pasangan hidup kita. Tindakan kejahatan yang tengah berlangsung dimasa pandemi Covid-19 ini, bila dilihat dari sudup pandang Hannah Arendt, adalah sebuah banalitas kejahatan, yakni sebuah tindak kejahatan yang dilakukan, dimana tindak kejahatan tersebut, dirasa bukan merupakan sesuatu yang melainkan, sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja, sesuatu yang normal dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah metode kualitaif dengan pendkatan komunikasi interpersonal Blumer. Hasil dari penenelitian ini rancangan dalam sistem polarisasi yang menghubungkan sebuah tindakan yang dapat melahirkan pemahaman yang komprehensif, sekaligus menemukan solusi melalui ide- ide terbaru. Sehingga pada akhirnya dapat menelisik tindakan yang dilakukan untuk melampaui pandemi Covid-19 ini, berhadapan dengan dinamikan dalam banalitas kejahatan yang terjadi dalam masyarakat.Kata Kunci: Covid-19, Banalitas kejahatan, Kreativitas, Komunikasi, Interpersonal
{"title":"MITIGASI COVID-19 DAN TINDAKAN MALADMINISTRASI DALAM RESTORASI KOMUNIKASI INTERPERSONAL BLUMER","authors":"Yohanes Probo Dwi Sasongko, Hedi Eka Kamaludin","doi":"10.33603/SIGNAL.V9I2.5625","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/SIGNAL.V9I2.5625","url":null,"abstract":"Sebagai manusia, kita semua memiliki potensi untuk melakukan tindak kejahatan. Tindak kejahatan berlaku bagi siapa saja. Bahkan, oleh orang yang sebelumnya kita anggap sebagai orang yang kita percayai. Orang yang kita pilih sebagai pasangan hidup kita. Tindakan kejahatan yang tengah berlangsung dimasa pandemi Covid-19 ini, bila dilihat dari sudup pandang Hannah Arendt, adalah sebuah banalitas kejahatan, yakni sebuah tindak kejahatan yang dilakukan, dimana tindak kejahatan tersebut, dirasa bukan merupakan sesuatu yang melainkan, sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja, sesuatu yang normal dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah metode kualitaif dengan pendkatan komunikasi interpersonal Blumer. Hasil dari penenelitian ini rancangan dalam sistem polarisasi yang menghubungkan sebuah tindakan yang dapat melahirkan pemahaman yang komprehensif, sekaligus menemukan solusi melalui ide- ide terbaru. Sehingga pada akhirnya dapat menelisik tindakan yang dilakukan untuk melampaui pandemi Covid-19 ini, berhadapan dengan dinamikan dalam banalitas kejahatan yang terjadi dalam masyarakat.Kata Kunci: Covid-19, Banalitas kejahatan, Kreativitas, Komunikasi, Interpersonal","PeriodicalId":153515,"journal":{"name":"JURNAL SIGNAL","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131021643","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-28DOI: 10.36080/COMM.V12I1.1331
Sharon Rose Widjaja, Susilowati Natakoesoemah
CSR dilakukan sebagai bentuk kesadaran perusahaan untuk melakukan tanggung jawab terhadap masyarakat ataupun lingkungan sekitar operasional perusahaan. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang merupakan perusahaan di industri perbankan yang memiliki fokus di bidang bisnis mikro, membentuk kegiatan CSR untuk mengembangkan UMKM melalui kolaborasi dengan Desk Inkubasi dengan Program BRIncubator. Program ini bertujuan mengembangkan UMKM untuk melakukan ekspor serta membentuk Digital Economy Ecosystem sesuai dengan arahan Kementerian BUMN. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui bagaimana penerapan CSR serta prinsip-prinsip CSR yang dilakukan untuk mengembangan UMKM. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Peneliti menggunakan pencarian data primer melalui wawancara semi struktur serta melakukan riset melalui data perusahaan, buku, jurnal dan situs web. Hasil penelitian yang didapat adalah pengembangan UMKM yang dilakukan oleh Program BRIncubator dalam penerapan CSR masih sulit dilakukan oleh UMKM, sehingga UMKM melakukan CSR dengan cara melakukan produksi produk dengan bahan ramah lingkungan. Prinsip-prnsip CSR yang telah dilaksanakan dengan baik walaupun masih kurang dalam hal pemberitahuan secara langsung terkait pelatihan UMKM merupakan bagian dari CSR perusahaan. Selanjutnya untuk pengembangan UMKM terdapat beberapa kendala dari pihak eksternal yang masih belum melek teknologi sehingga menghambat pelatihan UMKM, disarankan pelatihan UMKM untuk dipecah kelasnya agar sesuai dengan kemampuan UMKM mengenai digitalisasi serta perlu adanya pengkomunikasian mengenai Program BRIncubator merupakan bagian dari CSR Bank BRI.Kata Kunci: Corporate Social Responsibility, Komunikasi Korporat, UMKM
{"title":"PENERAPAN KONSEP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM MENGEMBANGKAN UMKM MELALUI PROGRAM BRINCUBATOR","authors":"Sharon Rose Widjaja, Susilowati Natakoesoemah","doi":"10.36080/COMM.V12I1.1331","DOIUrl":"https://doi.org/10.36080/COMM.V12I1.1331","url":null,"abstract":"CSR dilakukan sebagai bentuk kesadaran perusahaan untuk melakukan tanggung jawab terhadap masyarakat ataupun lingkungan sekitar operasional perusahaan. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang merupakan perusahaan di industri perbankan yang memiliki fokus di bidang bisnis mikro, membentuk kegiatan CSR untuk mengembangkan UMKM melalui kolaborasi dengan Desk Inkubasi dengan Program BRIncubator. Program ini bertujuan mengembangkan UMKM untuk melakukan ekspor serta membentuk Digital Economy Ecosystem sesuai dengan arahan Kementerian BUMN. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui bagaimana penerapan CSR serta prinsip-prinsip CSR yang dilakukan untuk mengembangan UMKM. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Peneliti menggunakan pencarian data primer melalui wawancara semi struktur serta melakukan riset melalui data perusahaan, buku, jurnal dan situs web. Hasil penelitian yang didapat adalah pengembangan UMKM yang dilakukan oleh Program BRIncubator dalam penerapan CSR masih sulit dilakukan oleh UMKM, sehingga UMKM melakukan CSR dengan cara melakukan produksi produk dengan bahan ramah lingkungan. Prinsip-prnsip CSR yang telah dilaksanakan dengan baik walaupun masih kurang dalam hal pemberitahuan secara langsung terkait pelatihan UMKM merupakan bagian dari CSR perusahaan. Selanjutnya untuk pengembangan UMKM terdapat beberapa kendala dari pihak eksternal yang masih belum melek teknologi sehingga menghambat pelatihan UMKM, disarankan pelatihan UMKM untuk dipecah kelasnya agar sesuai dengan kemampuan UMKM mengenai digitalisasi serta perlu adanya pengkomunikasian mengenai Program BRIncubator merupakan bagian dari CSR Bank BRI.Kata Kunci: Corporate Social Responsibility, Komunikasi Korporat, UMKM","PeriodicalId":153515,"journal":{"name":"JURNAL SIGNAL","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131668630","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-03-31DOI: 10.33603/SIGNAL.V9I1.4248
Maria Fransisca
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan (Studi Kasus: Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kabupaten Kuningan serta faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat komunikasi pemasaran tersebut. Diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak yang memberikan perhatian terhadap dunia kepariwisataan dan perkembangannya Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 3 (tiga) informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Kompepar meliputi bauran pemasaran yaitu periklanan, promosi penjualan, Humas, pemasaran langsung, pemasaran mulut ke mulut dan acara dalam memasarkan Desa Wisata Cibuntu dapat meningkatkan kunjungan wisatawan yang datang ke Desa Wisata Cibuntu namun hanya untuk wisatawan nusantara saja, lain halnya dengan wisatawan mancanagera yang jarang berkunjung ke Desa Wisata Cibuntu. Adapun faktor pendukung komunikasi pemasaran yang dilakukan yaitu tingginya potensi wisata, adanya dukungan dari pemerintah daerah, pengoptimalan teknologi informasi, upaya peningkatan fasilitas dan Infrastruktur. Sementara faktor penghambatnya yaitu keterbatasan dana, minimnya signal telepon, kurangnya SDM. Kemudian upaya dalam mengatasi hambatan komunikasi pemasaran tersebut adalah dengan menjalin hubungan kerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti, dan memohon permintaan didirikan menara signal telepon kepada pemerintah.Kata-kata Kunci: Komunikasi Pemasaran, Kelompok Penggerak Pariwisata, Desa Wisata
{"title":"KOMUNIKASI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN (Studi Kasus pada Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kabupaten Kuningan)","authors":"Maria Fransisca","doi":"10.33603/SIGNAL.V9I1.4248","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/SIGNAL.V9I1.4248","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan (Studi Kasus: Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kabupaten Kuningan serta faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat komunikasi pemasaran tersebut. Diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak yang memberikan perhatian terhadap dunia kepariwisataan dan perkembangannya Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 3 (tiga) informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Kompepar meliputi bauran pemasaran yaitu periklanan, promosi penjualan, Humas, pemasaran langsung, pemasaran mulut ke mulut dan acara dalam memasarkan Desa Wisata Cibuntu dapat meningkatkan kunjungan wisatawan yang datang ke Desa Wisata Cibuntu namun hanya untuk wisatawan nusantara saja, lain halnya dengan wisatawan mancanagera yang jarang berkunjung ke Desa Wisata Cibuntu. Adapun faktor pendukung komunikasi pemasaran yang dilakukan yaitu tingginya potensi wisata, adanya dukungan dari pemerintah daerah, pengoptimalan teknologi informasi, upaya peningkatan fasilitas dan Infrastruktur. Sementara faktor penghambatnya yaitu keterbatasan dana, minimnya signal telepon, kurangnya SDM. Kemudian upaya dalam mengatasi hambatan komunikasi pemasaran tersebut adalah dengan menjalin hubungan kerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti, dan memohon permintaan didirikan menara signal telepon kepada pemerintah.Kata-kata Kunci: Komunikasi Pemasaran, Kelompok Penggerak Pariwisata, Desa Wisata","PeriodicalId":153515,"journal":{"name":"JURNAL SIGNAL","volume":"320 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117066187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-03-31DOI: 10.33603/SIGNAL.V9I1.4576
Adrian Ingratubun
Media televisi sejauh ini merupakan media massa yang menjadi sarana pemenuhan waktu luang. dan telah menjadi alat pemasaran yang efektif. Makin banyak audience, makin tinggi rate (harga) slot iklan, makin tinggi pendapatan, dan makin tinggi keuntungannya. Singkatnya, tidak ada penonton, tidak ada iklan, tidak ada keuntungan, tidak ada penyiaran. Programming Acquisition adalah bagian yang bertugas merencanakan, memilih, dan menyusun acara. Membuat rencana siaran, berarti membuat konsep acara yang akan disuguhkan kepada audien. Jika suatu program bisa menarik audiens dan program itu memiliki karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan pemasang iklan untuk mempromosikan produknya, maka media penyiaran bersangkutan mendapatkan pemasang iklan dan mendapatkan pemasukan. Dengan demikian, pendapatan dan prospeksuatu media penyiaran sangat ditentukan oleh bagian program Management dimana fungsi utama programming dirumuskan sebagai bagian memproduksi dan membeli atau akuisisi program yang dapat menarik audien yang dituju; menyusun jadwal penayangan program atau skedulling program untuk menarik audien yang diinginkan; memproduksi layanan publik dan promosi serta produksi iklan lokal; produksi dan akuisisi program-program lainnya untuk memuaskan ketertarikan publik; dan menciptakan keuntungan bagi pemilik media penyiaran. Untuk itu dalam merencanakan program acara televisi selalu memperhatikan etika media massa yang merupakan etika penyiaran.Kata Kunci: Strategi, Programming, Acquisition, Televisi.
{"title":"STRATEGI PROGRAMMING ACQUISITION DALAM KELANCARAN OPERASIONAL PENYIARAN PROGRAM TELEVISI","authors":"Adrian Ingratubun","doi":"10.33603/SIGNAL.V9I1.4576","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/SIGNAL.V9I1.4576","url":null,"abstract":"Media televisi sejauh ini merupakan media massa yang menjadi sarana pemenuhan waktu luang. dan telah menjadi alat pemasaran yang efektif. Makin banyak audience, makin tinggi rate (harga) slot iklan, makin tinggi pendapatan, dan makin tinggi keuntungannya. Singkatnya, tidak ada penonton, tidak ada iklan, tidak ada keuntungan, tidak ada penyiaran. Programming Acquisition adalah bagian yang bertugas merencanakan, memilih, dan menyusun acara. Membuat rencana siaran, berarti membuat konsep acara yang akan disuguhkan kepada audien. Jika suatu program bisa menarik audiens dan program itu memiliki karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan pemasang iklan untuk mempromosikan produknya, maka media penyiaran bersangkutan mendapatkan pemasang iklan dan mendapatkan pemasukan. Dengan demikian, pendapatan dan prospeksuatu media penyiaran sangat ditentukan oleh bagian program Management dimana fungsi utama programming dirumuskan sebagai bagian memproduksi dan membeli atau akuisisi program yang dapat menarik audien yang dituju; menyusun jadwal penayangan program atau skedulling program untuk menarik audien yang diinginkan; memproduksi layanan publik dan promosi serta produksi iklan lokal; produksi dan akuisisi program-program lainnya untuk memuaskan ketertarikan publik; dan menciptakan keuntungan bagi pemilik media penyiaran. Untuk itu dalam merencanakan program acara televisi selalu memperhatikan etika media massa yang merupakan etika penyiaran.Kata Kunci: Strategi, Programming, Acquisition, Televisi.","PeriodicalId":153515,"journal":{"name":"JURNAL SIGNAL","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134461638","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-03-31DOI: 10.33603/SIGNAL.V9I1.3993
Daniel Deha, Mulharnetti Syas
Penelitian ini bertujuan mengkaji relasi antara media, pemerintah, dan publik dalam pemberitaan Majalah Tempo tentang Revisi Undang-Undang (RUU) Nomor 32 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dengan menggunakan paradigma konstruktivis dan pendekatan deskriptif-kualitatif, peneliti membedah permasalahan penelitian ini melalui metode analisis teks framing model Robert N. Entman dan teori strukturasi Anthony Giddens. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada ketimpangan relasional dan struktural antara media, pemerintah, dan publik terkait RUU KPK. Pemerintah cenderung mereproduksi RUU KPK sebagai media kekuasaan dengan menggunakan sumber daya ekonomi dan politik untuk menciptakan struktur dominasi pada publik. Sementara media menyoroti secara tajam dominasi pemerintah dengan membeberkan sejumlah fakta dan argumentasi yang memperlihatkan kekeliruan pemerintah.Kata kunci: Framing; Media, pemerintah, dan publik; Relasi; Strukturasi
本研究旨在探讨《Tempo》杂志在报道关于根除腐败委员会(KPK)的 2002 年第 32 号法律修订案(RUU)时,媒体、政府和公众之间的关系。研究人员采用建构主义范式和描述-定性方法,通过罗伯特-恩特曼(Robert N. Entman)的框架文本分析方法和安东尼-吉登斯(Anthony Giddens)的结构化理论对研究问题进行了剖析。研究结果表明,媒体、政府和公众之间在《KPK 法案》方面存在着关系和结构上的不平衡。政府倾向于将《肯佩克法案》作为一种权力媒介进行复制,利用经济和政治资源建立起一种支配公众的结构。与此同时,媒体通过揭露一些事实和论据,尖锐地强调了政府的主导地位,从而显示出政府的错误:框架;媒体、政府和公众;关系;结构
{"title":"RELASI MEDIA, PEMERINTAH, DAN PUBLIK (ANALISIS FRAMING DAN STRUKTURASI PADA MAJALAH TEMPO)","authors":"Daniel Deha, Mulharnetti Syas","doi":"10.33603/SIGNAL.V9I1.3993","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/SIGNAL.V9I1.3993","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengkaji relasi antara media, pemerintah, dan publik dalam pemberitaan Majalah Tempo tentang Revisi Undang-Undang (RUU) Nomor 32 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dengan menggunakan paradigma konstruktivis dan pendekatan deskriptif-kualitatif, peneliti membedah permasalahan penelitian ini melalui metode analisis teks framing model Robert N. Entman dan teori strukturasi Anthony Giddens. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada ketimpangan relasional dan struktural antara media, pemerintah, dan publik terkait RUU KPK. Pemerintah cenderung mereproduksi RUU KPK sebagai media kekuasaan dengan menggunakan sumber daya ekonomi dan politik untuk menciptakan struktur dominasi pada publik. Sementara media menyoroti secara tajam dominasi pemerintah dengan membeberkan sejumlah fakta dan argumentasi yang memperlihatkan kekeliruan pemerintah.Kata kunci: Framing; Media, pemerintah, dan publik; Relasi; Strukturasi","PeriodicalId":153515,"journal":{"name":"JURNAL SIGNAL","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128205599","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-03-31DOI: 10.33603/SIGNAL.V9I1.4575
Welly Wihayati, Mahendra Haryo Bharoto
Penggunaan musik dangdut kerap ditemukan dalam penyelenggaraan kampanye politik ataupun pesta demokrasi di berbagai daerah Indonesia. Kondisi tersebut sering menimbulkan kericuhan karena mengundang keramaian publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan hambatan masyarakat berkenaan dengan kegiatan tersebut dengan menggunakan metode kualitatif analisis deskriptif melalui wawancara mendalam dengan pejabat pemerintahan kecamatan dan desa termasuk masyarakat setempat, observasi langsung, dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat persepsi masyarakat seperti rangsangan, reaksi sikap dan perilaku masyarakat berupa sebaran informasi dari mulut ke mulut yang kemudian meluas. Perilaku mengarah pada respon negatif/positif karena masyarakat yang hadir tidak hanya pada kegiatan kampanye namun menonton pertunjukan musik. Mereka secara umum memandang musik dangdut sebagai media hiburan gratis justru lebih tertarik dan antusias dengan sosok artis yang diidolakan dibandingkan figur dari calon legislatif ataupun partai politik pengusungnya. Upaya yang perlu dilakukan untuk menciptakan persepsi masyarakat yang positif yaitu penyelenggara pemerintahan daerah sudah selayaknya dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat mengenai substansi dari gelaran pesta demokrasi atau agenda kegiatan politik itu sendiri. Dengan kata lain, fokus pada agenda dan program-program kerja yang ditawarkan. Pertunjukan musik hanya sebagai sarana pendukung yang bersifat menghibur. Jadi, jangan hanya memberikan hiburan yang sifatnya menghibur semata, melainkan juga hiburan yang mengedukasi.Kata Kunci: persepsi masyarakat, musik dangdut, kampanye politik
{"title":"PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI MUSIK DANGDUT DALAM KAMPANYE POLITIK DI KECAMATAN PALIMANAN KABUPATEN CIREBON","authors":"Welly Wihayati, Mahendra Haryo Bharoto","doi":"10.33603/SIGNAL.V9I1.4575","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/SIGNAL.V9I1.4575","url":null,"abstract":"Penggunaan musik dangdut kerap ditemukan dalam penyelenggaraan kampanye politik ataupun pesta demokrasi di berbagai daerah Indonesia. Kondisi tersebut sering menimbulkan kericuhan karena mengundang keramaian publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan hambatan masyarakat berkenaan dengan kegiatan tersebut dengan menggunakan metode kualitatif analisis deskriptif melalui wawancara mendalam dengan pejabat pemerintahan kecamatan dan desa termasuk masyarakat setempat, observasi langsung, dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat persepsi masyarakat seperti rangsangan, reaksi sikap dan perilaku masyarakat berupa sebaran informasi dari mulut ke mulut yang kemudian meluas. Perilaku mengarah pada respon negatif/positif karena masyarakat yang hadir tidak hanya pada kegiatan kampanye namun menonton pertunjukan musik. Mereka secara umum memandang musik dangdut sebagai media hiburan gratis justru lebih tertarik dan antusias dengan sosok artis yang diidolakan dibandingkan figur dari calon legislatif ataupun partai politik pengusungnya. Upaya yang perlu dilakukan untuk menciptakan persepsi masyarakat yang positif yaitu penyelenggara pemerintahan daerah sudah selayaknya dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat mengenai substansi dari gelaran pesta demokrasi atau agenda kegiatan politik itu sendiri. Dengan kata lain, fokus pada agenda dan program-program kerja yang ditawarkan. Pertunjukan musik hanya sebagai sarana pendukung yang bersifat menghibur. Jadi, jangan hanya memberikan hiburan yang sifatnya menghibur semata, melainkan juga hiburan yang mengedukasi.Kata Kunci: persepsi masyarakat, musik dangdut, kampanye politik","PeriodicalId":153515,"journal":{"name":"JURNAL SIGNAL","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123693150","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}