Pub Date : 2022-12-23DOI: 10.46870/jstain.v4i2.283
Darwis Darwis
Ajaran islam salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan agar dapat menjadi kehidupan manusia yang damai dan tenteram. Pada penelitian ini bertujuan mengetahui muatan ajaran Islam K.H. Muhammad Thahir, menumbuhkan motivasi generasi milineal untuk mempelajari ajaran islam Beliau, dan urgensi ajaran islam K.H. Muhammad Tahir pada generasi milenial. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan analisis data deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Muatan ajaran islam Beliau yang dapat dideskripsikan bahwa ajaran islam beliau tidak dapat diketahui akan tetapi muatan ajaran islam Imam Lapeo yaitu kedekatan kepada Allah dengan ibadahnya dan karamah yang dimiliki. Selain itu ada tujuh karakter yang diajarkan Beliau diantaranya: arif, berani, cerdas, dermawan, berpikiran positif, semangat, pejuang spritual. Cara menumbuhkan motivasi generasi milineal mempelajari ajaran islam dari Beliau yaitu karakter beliau yang penuh keikhlasan dan masyarakat membawa anaknya dari kecil dibawa pergi ziarah ke makamnya. Pentingnya ajaran pendidikan Islam K.H. Muhammad Tahir memiliki peran sangat penting dalam pembentukan karakter generasi milenial diantaranya: ajaran pendidikan islam dari Imam Lapeo menjadi teladan bagi kehidupan sehari-hari.
伊斯兰教的教义对于成为一个和平与安宁的人的生活是至关重要的。本研究旨在了解K。H。穆罕默德·塔希尔(k.h. Muhammad Thahir)的伊斯兰教义内容,为他培养了几代人学习伊斯兰教义的动机,以及千禧年伊斯兰教义K。H。采用的数据收集技术是访谈和记录。使用描述性数据分析的数据分析方法。研究表明,他的伊斯兰教义的有效内容可以描述为,他的伊斯兰教义是未知的,但伊斯兰教义是拉佩奥对上帝的接近,对他的崇拜和卡拉玛的崇拜。此外,他还教会了我们七个角色:谨慎、勇敢、聪明、慷慨、积极、精神、精神战士。如何培养一代milineal人从她那里学习伊斯兰教义的动力,她是一个充满希望的角色,社区带着她的孩子去朝圣。伊斯兰教育教义K.H. Muhammad塔希尔(k.h.塔希尔)的重要性在其组成的千年性格中发挥着至关重要的作用:伊斯兰教育从拉佩的伊玛目到日常生活的榜样。
{"title":"URGENSI AJARAN ISLAM K.H. MUHAMMAD TAHIR PADA GENERASI MILINEAL","authors":"Darwis Darwis","doi":"10.46870/jstain.v4i2.283","DOIUrl":"https://doi.org/10.46870/jstain.v4i2.283","url":null,"abstract":"Ajaran islam salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan agar dapat menjadi kehidupan manusia yang damai dan tenteram. Pada penelitian ini bertujuan mengetahui muatan ajaran Islam K.H. Muhammad Thahir, menumbuhkan motivasi generasi milineal untuk mempelajari ajaran islam Beliau, dan urgensi ajaran islam K.H. Muhammad Tahir pada generasi milenial. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan analisis data deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Muatan ajaran islam Beliau yang dapat dideskripsikan bahwa ajaran islam beliau tidak dapat diketahui akan tetapi muatan ajaran islam Imam Lapeo yaitu kedekatan kepada Allah dengan ibadahnya dan karamah yang dimiliki. Selain itu ada tujuh karakter yang diajarkan Beliau diantaranya: arif, berani, cerdas, dermawan, berpikiran positif, semangat, pejuang spritual. Cara menumbuhkan motivasi generasi milineal mempelajari ajaran islam dari Beliau yaitu karakter beliau yang penuh keikhlasan dan masyarakat membawa anaknya dari kecil dibawa pergi ziarah ke makamnya. Pentingnya ajaran pendidikan Islam K.H. Muhammad Tahir memiliki peran sangat penting dalam pembentukan karakter generasi milenial diantaranya: ajaran pendidikan islam dari Imam Lapeo menjadi teladan bagi kehidupan sehari-hari.","PeriodicalId":164900,"journal":{"name":"AL-MUTSLA","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115031515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-23DOI: 10.46870/jstain.v4i2.356
Septian Aristya, Rachmat Soe’oed, Khojir
Science is one of the important elements that must be possessed by humans, human development is also never separated from science. The development of science, especially from the west, also requires a filter so that secular values that are not in accordance with Islam can be prevented. The importance of Islamization of science is a main concept that can be a vaccine to prevent negative values that accompany science and can also be a vitamin to increase the spirit of Muslims to always try to develop science.Several Muslim figures who initiated the concept of Islamization of Science, including Syed Naquib Al-Attas and Ismail Raji Al-Faruqi, the two Muslim figures considered the Islamization of science as a solution to the problem of the current dichotomy of science. Especially where we have entered the era of Society 5.0 where the development of technology and science has become a necessity without leaving important human aspects as the main element in that era.As for the use of this research method, it uses a pure library research method with a descriptive analytical approach, namely describing and critically interpreting the meaning of the discussion process so as to make a new idea in the development of science. The purpose of this study is to find a correlation between the Islamization of science in the era of society 5.0 and the study of the concepts offered by Ismail Raji al-Faruqi and Syed Naquib al-Attas. And from the results of this study, it was found that there was a correlation between the Islamization of science in the era of Society 5.0, this was seen in the strengthening of humans as the center of civilization so that the concept of Islamization became a solution to the gap and strengthened human character in particular.
{"title":"Islamization of Science in the Era of Society 5.0","authors":"Septian Aristya, Rachmat Soe’oed, Khojir","doi":"10.46870/jstain.v4i2.356","DOIUrl":"https://doi.org/10.46870/jstain.v4i2.356","url":null,"abstract":"Science is one of the important elements that must be possessed by humans, human development is also never separated from science. The development of science, especially from the west, also requires a filter so that secular values that are not in accordance with Islam can be prevented. The importance of Islamization of science is a main concept that can be a vaccine to prevent negative values that accompany science and can also be a vitamin to increase the spirit of Muslims to always try to develop science.Several Muslim figures who initiated the concept of Islamization of Science, including Syed Naquib Al-Attas and Ismail Raji Al-Faruqi, the two Muslim figures considered the Islamization of science as a solution to the problem of the current dichotomy of science. Especially where we have entered the era of Society 5.0 where the development of technology and science has become a necessity without leaving important human aspects as the main element in that era.As for the use of this research method, it uses a pure library research method with a descriptive analytical approach, namely describing and critically interpreting the meaning of the discussion process so as to make a new idea in the development of science. The purpose of this study is to find a correlation between the Islamization of science in the era of society 5.0 and the study of the concepts offered by Ismail Raji al-Faruqi and Syed Naquib al-Attas. And from the results of this study, it was found that there was a correlation between the Islamization of science in the era of Society 5.0, this was seen in the strengthening of humans as the center of civilization so that the concept of Islamization became a solution to the gap and strengthened human character in particular.","PeriodicalId":164900,"journal":{"name":"AL-MUTSLA","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125628831","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-04DOI: 10.46870/jstain.v4i1.216
Rahmat Nurdin, Burhanuddin
Tulisan ini berupaya menjawab persoalan hubungan antar agama dalam hal ini persahabatan dengan non Muslim, dengan berangkat dari Q.S. al-Mumtahanah sebagai objek material. Dengan menggunakan metode tematik surah, penulis menganailisis ayat-ayat yang dikaji dengan menggunakan metode penafsiran kontekstualis Abdullah Saeed. Berdasarkan hasil akhirnya, menegaskan bahwa tidak ada larangan menjalin persahabatan dengan orang-orang non Muslim yang tidak memusuhi Islam. Persahabatan dengan non Muslim memiliki relevansi dengan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Empat pilar inilah menuntun semua warga Negara Indonesia untuk menggalakkan perdamaian dan hidup rukun antar sesama warga Negara, serta saling bekerjasama antar pemeluk agama yang terbangun dalam semboyan Negara “Bhinneka Tunggal Ika”.
{"title":"Persahabatan dengan non Muslim dalam al-Quran","authors":"Rahmat Nurdin, Burhanuddin","doi":"10.46870/jstain.v4i1.216","DOIUrl":"https://doi.org/10.46870/jstain.v4i1.216","url":null,"abstract":"Tulisan ini berupaya menjawab persoalan hubungan antar agama dalam hal ini persahabatan dengan non Muslim, dengan berangkat dari Q.S. al-Mumtahanah sebagai objek material. Dengan menggunakan metode tematik surah, penulis menganailisis ayat-ayat yang dikaji dengan menggunakan metode penafsiran kontekstualis Abdullah Saeed. Berdasarkan hasil akhirnya, menegaskan bahwa tidak ada larangan menjalin persahabatan dengan orang-orang non Muslim yang tidak memusuhi Islam. Persahabatan dengan non Muslim memiliki relevansi dengan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Empat pilar inilah menuntun semua warga Negara Indonesia untuk menggalakkan perdamaian dan hidup rukun antar sesama warga Negara, serta saling bekerjasama antar pemeluk agama yang terbangun dalam semboyan Negara “Bhinneka Tunggal Ika”.","PeriodicalId":164900,"journal":{"name":"AL-MUTSLA","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125329470","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-04DOI: 10.46870/jstain.v4i1.210
Syaiful Anam
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang efektivitas metode menghafal al-Qur’an dengan metode Elmaduri. Data diperoleh melalui observasi dan dokumentasi data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Metode menghafal yang digunakan di Pondok Pesantren Ruqoba Al-Atsari adalah metode elmaduri. Metode elmaduri adalah ziyadah dan muroja’ah. Hasil temuan yang lain adalah efektifitas metode tahfidzul Qur’an “Elmaduri”, yaitu efektivitas berfokus pada outcome (hasil), program, atau kegiatan yang mana dinilai efektif apabila output yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang diharapkan. Kelebihan metode ini adalah cepat untuk mendapatkan perolehan hafalan, karena metode menghafal yang non stop dari pagi hingga malam hari. Sedangkan kekurangan metode ini adalah karena lebih mengutamakan hafalan baru, bagi yang tidak tekun akan susah dalam murojaah, sehingga hafalannya banyak yang lupa.
{"title":"Efektivitas Menghafal Al-Qur’an: Melalui Metode Elmaduri","authors":"Syaiful Anam","doi":"10.46870/jstain.v4i1.210","DOIUrl":"https://doi.org/10.46870/jstain.v4i1.210","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang efektivitas metode menghafal al-Qur’an dengan metode Elmaduri. Data diperoleh melalui observasi dan dokumentasi data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Metode menghafal yang digunakan di Pondok Pesantren Ruqoba Al-Atsari adalah metode elmaduri. Metode elmaduri adalah ziyadah dan muroja’ah. Hasil temuan yang lain adalah efektifitas metode tahfidzul Qur’an “Elmaduri”, yaitu efektivitas berfokus pada outcome (hasil), program, atau kegiatan yang mana dinilai efektif apabila output yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang diharapkan. Kelebihan metode ini adalah cepat untuk mendapatkan perolehan hafalan, karena metode menghafal yang non stop dari pagi hingga malam hari. Sedangkan kekurangan metode ini adalah karena lebih mengutamakan hafalan baru, bagi yang tidak tekun akan susah dalam murojaah, sehingga hafalannya banyak yang lupa.","PeriodicalId":164900,"journal":{"name":"AL-MUTSLA","volume":"31 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132835450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-04DOI: 10.46870/jstain.v4i1.180
Muhammad_Saddang
Tulisan ini merupakan tulisan yang bersumber dari penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah buku al-Rahiq al-Makhtum karya Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri pada bab Perjanjian Hudaibiyah. Adapun sumber data sekunder yaitu berbagai buku dan jurnal yang berkaitan dengan judul yang diteliti. Metode pengumpulan data yaitu dengan observasi dan dokumentasi. Metode analisis data dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung pada Perjanjian Hudaibiyah dalam buku al-Rahiq al-Makhtum karya Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri pada sisi akidah, syariah, dan akhlak. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Perjanjian Hudaibiyah dalam buku al-Rahiq al-Makhtum karya Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri mengandung nilai-nilai pendidikan Islam dari sisi akidah, syariah, dan akhlak. Nilai pendidikan Islam pada sisi akidah yang terdapat dalam buku al-Rahiq al-Makhtum yaitu: Iman kepada Nabi Muhammad saw, Iman kepada malaikat, dan Iman kepada Allah swt. Nilai pendidikan Islam pada sisi syariah yaitu: ketaatan kepada pemimpin, perintah Shalat Khauf, strategi kepemimpinan, duta dalam perudingan, perintah untuk mengecek kebenaran informasi, baiat sebagai janji kesetiaan, perintah menyembelih hewan dan mencukur rambut, perintah untuk berdoa, wanita tidak disebutkan dalam perjanjian, dan larangan mempertahankan istri yang tidak beriman. Nilai pendidikan Islam pada sisi akhlak yaitu adab kepada istri dan rida terhadap keputusan pemimpin.
{"title":"Nilai-Nilai Pendidikan Islam Pada Perjanjian Hudaibiyah Dalam Buku Al-Rahiq Al-Makhtum","authors":"Muhammad_Saddang","doi":"10.46870/jstain.v4i1.180","DOIUrl":"https://doi.org/10.46870/jstain.v4i1.180","url":null,"abstract":"Tulisan ini merupakan tulisan yang bersumber dari penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah buku al-Rahiq al-Makhtum karya Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri pada bab Perjanjian Hudaibiyah. Adapun sumber data sekunder yaitu berbagai buku dan jurnal yang berkaitan dengan judul yang diteliti. Metode pengumpulan data yaitu dengan observasi dan dokumentasi. Metode analisis data dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung pada Perjanjian Hudaibiyah dalam buku al-Rahiq al-Makhtum karya Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri pada sisi akidah, syariah, dan akhlak. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Perjanjian Hudaibiyah dalam buku al-Rahiq al-Makhtum karya Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri mengandung nilai-nilai pendidikan Islam dari sisi akidah, syariah, dan akhlak. Nilai pendidikan Islam pada sisi akidah yang terdapat dalam buku al-Rahiq al-Makhtum yaitu: Iman kepada Nabi Muhammad saw, Iman kepada malaikat, dan Iman kepada Allah swt. Nilai pendidikan Islam pada sisi syariah yaitu: ketaatan kepada pemimpin, perintah Shalat Khauf, strategi kepemimpinan, duta dalam perudingan, perintah untuk mengecek kebenaran informasi, baiat sebagai janji kesetiaan, perintah menyembelih hewan dan mencukur rambut, perintah untuk berdoa, wanita tidak disebutkan dalam perjanjian, dan larangan mempertahankan istri yang tidak beriman. Nilai pendidikan Islam pada sisi akhlak yaitu adab kepada istri dan rida terhadap keputusan pemimpin.","PeriodicalId":164900,"journal":{"name":"AL-MUTSLA","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126119525","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-04DOI: 10.46870/jstain.v4i1.203
Iqbal
Tulisan ini membahas tentang Fathu Mekah dan dampaknya terhadap penyebaran agama Islam ditinjau dari segi sejarah. Fathu Mekah merupakan peristiwa penting dalam sejarah perkembangan umat Islam terkhusus di Jazirah Arab. Sebelum peristiwa ini terjadi, dakwah nabi Muhammad saw. masih terfokus kepada dua tempat yaitu Mekah dan Madinah. Namun setelah peristiwa Fathu Mekah, dakwah nabi telah menyebar ke berbagai tempat. Hal ini dibuktikan dengan adanya surat-surat nabi yang dikirimkan kepada beberapa petinggi negara di luar Mekah dan Madinah, seperti Heraklius (raja Romawi), Khisra (raja Persia), Najasyi (raja Ethiopia), Muqauqis (raja Mesir), Harith Gassani (gubernur Suriah) dan Munzir bin Sawa al-Tamimi (penguasa Bahrain). Semua surat itu pada intinya mengajak mereka untuk memeluk Islam. Di antara surat itu ada yang diterima dan adapula yang ditolak. Hal ini membuktikan bahwa fokus dakwah nabi setelah Fathu Mekah telah berubah. Hal ini terjadi oleh karena kaum Quraiys Mekah yang selama ini mengganggu aktivitas dakwah nabi telah dikalahkan, yang berarti bahwa tantangan dan rintangan dakwah nabi setelah peristiwa Fathu Mekah telah berganti dengan kemudahan sehingga membawa pengaruh besar terhadap penyebaran agama Islam selanjutnya ke beberapa wilayah. Tulisan ini bersumber dari data Pustaka (library research). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak yang ditimbulkan peristiwa Fathu Mekah terhadap penyebaran agama Islam ditinjau dari segi sejarah. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan literatur-literatur yang akan menjadi acuan dalam tulisan ini baik itu buku, jurnal atau karya tulis ilmiah lain. Metode analisis data dilakukan dengan mengumpulkan, mengidentifikasi dan mengelompokkan untuk selanjutnya diinterpretasikan dalam bentuk konsep yang dapat mendukung objek pembahasan dalam tulisan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah peristiwa Fathu Mekah, kekuatan umat Islam semakin kuat. Hal ini ditandai dengan bebasnya masyarakat Arab memeluk Islam, kemenangan umat Islam pada Perang Hunain dan bahkan menang melawan pasuka Romawi pada Perang Tabuk.
{"title":"Fathu Mekah Dan Dampaknya Terhadap Penyebaran Agama Islam Dalam Tinjauan Historis","authors":"Iqbal","doi":"10.46870/jstain.v4i1.203","DOIUrl":"https://doi.org/10.46870/jstain.v4i1.203","url":null,"abstract":"Tulisan ini membahas tentang Fathu Mekah dan dampaknya terhadap penyebaran agama Islam ditinjau dari segi sejarah. Fathu Mekah merupakan peristiwa penting dalam sejarah perkembangan umat Islam terkhusus di Jazirah Arab. Sebelum peristiwa ini terjadi, dakwah nabi Muhammad saw. masih terfokus kepada dua tempat yaitu Mekah dan Madinah. Namun setelah peristiwa Fathu Mekah, dakwah nabi telah menyebar ke berbagai tempat. Hal ini dibuktikan dengan adanya surat-surat nabi yang dikirimkan kepada beberapa petinggi negara di luar Mekah dan Madinah, seperti Heraklius (raja Romawi), Khisra (raja Persia), Najasyi (raja Ethiopia), Muqauqis (raja Mesir), Harith Gassani (gubernur Suriah) dan Munzir bin Sawa al-Tamimi (penguasa Bahrain). Semua surat itu pada intinya mengajak mereka untuk memeluk Islam. Di antara surat itu ada yang diterima dan adapula yang ditolak. Hal ini membuktikan bahwa fokus dakwah nabi setelah Fathu Mekah telah berubah. Hal ini terjadi oleh karena kaum Quraiys Mekah yang selama ini mengganggu aktivitas dakwah nabi telah dikalahkan, yang berarti bahwa tantangan dan rintangan dakwah nabi setelah peristiwa Fathu Mekah telah berganti dengan kemudahan sehingga membawa pengaruh besar terhadap penyebaran agama Islam selanjutnya ke beberapa wilayah. Tulisan ini bersumber dari data Pustaka (library research). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak yang ditimbulkan peristiwa Fathu Mekah terhadap penyebaran agama Islam ditinjau dari segi sejarah. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan literatur-literatur yang akan menjadi acuan dalam tulisan ini baik itu buku, jurnal atau karya tulis ilmiah lain. Metode analisis data dilakukan dengan mengumpulkan, mengidentifikasi dan mengelompokkan untuk selanjutnya diinterpretasikan dalam bentuk konsep yang dapat mendukung objek pembahasan dalam tulisan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah peristiwa Fathu Mekah, kekuatan umat Islam semakin kuat. Hal ini ditandai dengan bebasnya masyarakat Arab memeluk Islam, kemenangan umat Islam pada Perang Hunain dan bahkan menang melawan pasuka Romawi pada Perang Tabuk.","PeriodicalId":164900,"journal":{"name":"AL-MUTSLA","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132310360","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-04DOI: 10.46870/jstain.v4i1.202
Husnah. Z Husna
Penelitian ini membahas tentang konsep dan strategi moderasi beragama dalam perspektif Al-Qur’an. Sebagai negara multikuktural, Indonesia membutuhkan moderasi beragama dalam mengatasi berbagai konflik yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini mencoba untuk mengkaji konsep moderasi beragama, peran moderasi beragama dalam mengatasi fenomena intoleransi dalam perspektif Al-Qur’an, dan strategi membangun dan memperkuat moderasi beragama di Indonesia. Metodologi penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dengan melakukan analisis terhadap berbagai sumber literatur yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Moderasi beragama merupakan sikap beragama yang seimbang dalam pengamalan agama sendiri dan menghormati serta menghargai praktik agama orang lain yang berbeda keyakinan, dimana hal tersebut mutlak diperlukan di Indonesia guna mengurangi berbagai fenomena intoleransi.
{"title":"MODERASI BERAGAMA PERSPEKTIF AL-QURAN SEBAGAI SOLUSI TERHADAP SIKAP INTOLERANSI","authors":"Husnah. Z Husna","doi":"10.46870/jstain.v4i1.202","DOIUrl":"https://doi.org/10.46870/jstain.v4i1.202","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang konsep dan strategi moderasi beragama dalam perspektif Al-Qur’an. Sebagai negara multikuktural, Indonesia membutuhkan moderasi beragama dalam mengatasi berbagai konflik yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini mencoba untuk mengkaji konsep moderasi beragama, peran moderasi beragama dalam mengatasi fenomena intoleransi dalam perspektif Al-Qur’an, dan strategi membangun dan memperkuat moderasi beragama di Indonesia. Metodologi penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dengan melakukan analisis terhadap berbagai sumber literatur yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Moderasi beragama merupakan sikap beragama yang seimbang dalam pengamalan agama sendiri dan menghormati serta menghargai praktik agama orang lain yang berbeda keyakinan, dimana hal tersebut mutlak diperlukan di Indonesia guna mengurangi berbagai fenomena intoleransi.","PeriodicalId":164900,"journal":{"name":"AL-MUTSLA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129258888","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.46870/jstain.v4i1.265
Usri
Latar belakang penulisan artikel ini adalah pentingnya memahami dan mengetahui pembaruan sistem pemerintahan Umayyah dan dampaknya terhadap peradaban Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan peradaban Islam eropa. Ekspansi dimulai di wilayah Andalusia dalam misi intelijen yang dipimpin oleh Tariq bin Malik dan tiba dengan pasukan 500 Muslim (400 Invanteri dan 100 kavaleri). Tepatnya, itu adalah bagian selatan Andalusia pada bulan Ramadhan 91 dari kalender Islam (710 M). Setelah menyelesaikan misinya yang luar biasa untuk mempelajari wilayah Andalusia selatan, Thariq bin Malik bersatu kembali untuk dilihatnya.
这篇文章的背景是理解和了解Umayyah政府制度的更新及其对伊斯兰文明影响的重要性。这项研究的结果显示了欧洲伊斯兰文明。该扩张开始于安达卢西亚地区的情报任务,由塔里克·本·马利克领导,并率领500名穆斯林士兵(400名Invanteri和100名骑兵)抵达。确切地说,这是伊斯兰历(公元710年)第91年的安达卢西亚南部,在完成了研究南安达卢西亚地区的非凡任务后,马利克·塔里克·本·马利克(Thariq bin Malik)联合起来寻找他的目标。
{"title":"PEMBAHARUAN SISTEM PEMERINTAHAN PADA DINASTI UMAYYAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERADABAN ISLAM","authors":"Usri","doi":"10.46870/jstain.v4i1.265","DOIUrl":"https://doi.org/10.46870/jstain.v4i1.265","url":null,"abstract":"Latar belakang penulisan artikel ini adalah pentingnya memahami dan mengetahui pembaruan sistem pemerintahan Umayyah dan dampaknya terhadap peradaban Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan peradaban Islam eropa. Ekspansi dimulai di wilayah Andalusia dalam misi intelijen yang dipimpin oleh Tariq bin Malik dan tiba dengan pasukan 500 Muslim (400 Invanteri dan 100 kavaleri). Tepatnya, itu adalah bagian selatan Andalusia pada bulan Ramadhan 91 dari kalender Islam (710 M). Setelah menyelesaikan misinya yang luar biasa untuk mempelajari wilayah Andalusia selatan, Thariq bin Malik bersatu kembali untuk dilihatnya.","PeriodicalId":164900,"journal":{"name":"AL-MUTSLA","volume":"112 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127310753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-06DOI: 10.46870/jstain.v4i2.334
Aldiawan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pondok pesantren madinatul ilmi dolo dalam pelaksanaan dakwah di desa kotarindau kecamatan dolo kabupaten sigi melalui kegiatan-kegiatan keagamaan yang melibatkan masyarakat setempat. Penulis mengumpulkan data melalui telaah pustaka, observasi lapangan dan wawancara dengan pimpinan dan para pembina pondok pesantren madinatul ilmi dolo serta beberapa tokoh masyarakat setempat. Setelah melakukan penelitian maka hasil temuan dirumuskan sebagai berikut: peran pondok pesantren madinatul ilmi dalam pelaksanaan dakwahnya yaitu Pertama; mengadakan kajian-kajian intensif keIslaman setiap satu bulan sekali yang diikuti masyarakat desa kotarindau. Kedua; mengadakan bimbingan baca tulis al-qur’an. Ketiga; membuka kesempatan kepada masyarakat desa kotarindau untuk ikut mengenyam pendidikan di pondok pesantren madinatul ilmi dolo. Keempat ; setiap bulan ramadhan pondok pesantren madinatul ilmi selalu mengadakan pesantren kilat yang mengkaji beberapa kitab kuning dan terbuka untuk umum.
{"title":"Peran Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Dalam Pelaksanaan Dakwah Di Desa Kotarindau","authors":"Aldiawan","doi":"10.46870/jstain.v4i2.334","DOIUrl":"https://doi.org/10.46870/jstain.v4i2.334","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pondok pesantren madinatul ilmi dolo dalam pelaksanaan dakwah di desa kotarindau kecamatan dolo kabupaten sigi melalui kegiatan-kegiatan keagamaan yang melibatkan masyarakat setempat. Penulis mengumpulkan data melalui telaah pustaka, observasi lapangan dan wawancara dengan pimpinan dan para pembina pondok pesantren madinatul ilmi dolo serta beberapa tokoh masyarakat setempat. Setelah melakukan penelitian maka hasil temuan dirumuskan sebagai berikut: peran pondok pesantren madinatul ilmi dalam pelaksanaan dakwahnya yaitu Pertama; mengadakan kajian-kajian intensif keIslaman setiap satu bulan sekali yang diikuti masyarakat desa kotarindau. Kedua; mengadakan bimbingan baca tulis al-qur’an. Ketiga; membuka kesempatan kepada masyarakat desa kotarindau untuk ikut mengenyam pendidikan di pondok pesantren madinatul ilmi dolo. Keempat ; setiap bulan ramadhan pondok pesantren madinatul ilmi selalu mengadakan pesantren kilat yang mengkaji beberapa kitab kuning dan terbuka untuk umum.","PeriodicalId":164900,"journal":{"name":"AL-MUTSLA","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125230485","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang lebih banyak mengumpulkan data-data berupa gambar atau angka dengan menggunakan metode komparasi. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan dokumentasi, observasi, dan wawancara dari sampel yang berbeda yaitu siswa yang tinggal di pondok sebanyak 18 orang dan siswa yang tinggal di luar pondok sebanyak 18 siswa dengan total sampel berjumlah 36 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VIII MTs Awaluddin Kuo Mamuju Tengah tahun ajaran 2020/2021 yang tinggal di pondok mendapat nilai hasil belajar dengan rata-rata 86,66 dengan kategori baik. Adapun siswa yang tinggal di luar pondok mendapat nilai hasil belajar dengan rata-rata 85,50 juga berada pada kategori baik. Demikian pula diketahui nilai thitung 0,697 dan nilai ttabel yaitu 2,042, karena nilai thitung < t tabel maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar pada mata pelajaran akidah akhlak antara siswa yang tinggal di pondok dan di luar pondok.
{"title":"STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK ANTARA SISWA YANG TINGGAL DI DALAM PONDOK DAN DI LUAR PONDOK","authors":"Sri Bulan Suci, Burhanuddin","doi":"10.46870/jstain.v3i2.48","DOIUrl":"https://doi.org/10.46870/jstain.v3i2.48","url":null,"abstract":"Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang lebih banyak mengumpulkan data-data berupa gambar atau angka dengan menggunakan metode komparasi. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan dokumentasi, observasi, dan wawancara dari sampel yang berbeda yaitu siswa yang tinggal di pondok sebanyak 18 orang dan siswa yang tinggal di luar pondok sebanyak 18 siswa dengan total sampel berjumlah 36 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VIII MTs Awaluddin Kuo Mamuju Tengah tahun ajaran 2020/2021 yang tinggal di pondok mendapat nilai hasil belajar dengan rata-rata 86,66 dengan kategori baik. Adapun siswa yang tinggal di luar pondok mendapat nilai hasil belajar dengan rata-rata 85,50 juga berada pada kategori baik. Demikian pula diketahui nilai thitung 0,697 dan nilai ttabel yaitu 2,042, karena nilai thitung < t tabel maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar pada mata pelajaran akidah akhlak antara siswa yang tinggal di pondok dan di luar pondok.","PeriodicalId":164900,"journal":{"name":"AL-MUTSLA","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134009483","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}