Pub Date : 2022-10-31DOI: 10.14710/jnc.v11i4.33348
Fatmah Fatmah, S. Mulyani, Bambang Dwiloka
Latar belakang: Tepung ubi jalar madu merupakan salah satu inovasi produk tepung non terigu yang belum banyak diminati karena masih terdapat kelemahan baik dalam proses pengolahan maupun hasil yang diperoleh. Maltodekstrin merupakan bahan tambahan pangan yang bisa disubstitusikan dalam proses pembuatan tepung untuk memperbaiki kualitas tepung.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi maltodekstrin terhadap kualitas tepung ubi jalar madu yang meliputi rendemen, swelling power, kadar air, total padatan terlarut dan warna.Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan variasi jumlah substitusi bubur ubi jalar madu dan maltodekstrin, P0=100g: 0 g (b/b), P1=90g: 10 g (b/b), P2=85g: 15 g (b/b), P3=80g: 20 g (b/b), P4=75g: 25 g (b/b), setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil uji rendemen, swelling power, kadar air, total padatan terlarut dan warna dianalisis menggunakan ANOVA dan jika terdapat pengaruh dilanjutkan dengan uji Duncan.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi tepung ubi jalar madu terbaik adalah tepung P1 (bubur ubi madu 90g: maltodekstrin 10 g). Tepung ubi jalar madu terbaik memiliki rendemen 8,22%, swelling power 6,74g/g, kadar air 4,38%, TPT 4,50 ºbrix, kecerahan 66,65, kemerahan 1,52, dan kekuningan 18,82.Simpulan: Formulasi tepung ubi jalar madu terbaik adalah tepung P1 (bubur ubi madu 90g: maltodekstrin 10 g) karena rendemen yang dihasilkan lebih tinggi, swelling power tidak terlalu rendah, kadar air rendah sehingga memenuhi SNI, TPT lebih tinggi, kecerahan lebih tinggi, serta kemerahan dan kekuningan yang lebih rendah.Kata Kunci: Kualitas; Maltodekstrin; Substitusi; Tepung ubi jalar madu.
背景:蜂蜜红薯粉是一种不受欢迎的非面粉产品的创新,因为在处理和收获方面仍然存在缺陷。maltodestrin是一种食品补充,可以在面粉制造过程中将其转化为提高面粉质量的方法。目的:本研究旨在确定麦尔托德普斯德林替代蜂蜜甘薯的影响,即改变、膨胀的力量、水能、总溶解固体和颜色。方法:这项研究采用了一种随机设计的研究方法(RAL),采用了5种不同种类的蜂蜜甘甜果糖粥替代方案,P0=100g:(b/b), P1=90g: 10 g (b/b), P2=85g: 15 g (b/b), P3=80g: 20 g (b/b), P4=75g: 25 g (b/b),每次治疗重复4次。修正性测试、膨胀力、水能、总溶解固体和颜色分析的结果采用了ANOVA,如果有影响继续进行邓肯测试。结果:研究结果表明,公式红薯淀粉90g蜂蜜是最好的面粉P1(山药粥:maltodekstrin 10 g)。面粉红薯最好的蜂蜜有rendemen 8,22%电源已经6,74g / g,水位4,38%四五十,TPTºbrix, 66.65亮度,玫瑰色的1,52 18.82黄色。结论:最好的蜂蜜甘薯面粉配方是P1面粉(蜂蜜甘薯粥90g: maltodedestrin 10克),因为生成的表皮是高的,膨胀的能量不是低的,低的含水率充满了SNI, TPT较高,亮度较高,以及较低的红色和黄色。关键词:质量;Maltodekstrin;替换;蜜饯山药。
{"title":"RENDEMEN, SWELLING POWER, KADAR AIR, TOTAL PADATAN TERLARUT, DAN WARNA TEPUNG UBI JALAR MADU DENGAN VARIASI SUBSTITUSI FILLER MALTODEKSTRIN","authors":"Fatmah Fatmah, S. Mulyani, Bambang Dwiloka","doi":"10.14710/jnc.v11i4.33348","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i4.33348","url":null,"abstract":"Latar belakang: Tepung ubi jalar madu merupakan salah satu inovasi produk tepung non terigu yang belum banyak diminati karena masih terdapat kelemahan baik dalam proses pengolahan maupun hasil yang diperoleh. Maltodekstrin merupakan bahan tambahan pangan yang bisa disubstitusikan dalam proses pembuatan tepung untuk memperbaiki kualitas tepung.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi maltodekstrin terhadap kualitas tepung ubi jalar madu yang meliputi rendemen, swelling power, kadar air, total padatan terlarut dan warna.Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan variasi jumlah substitusi bubur ubi jalar madu dan maltodekstrin, P0=100g: 0 g (b/b), P1=90g: 10 g (b/b), P2=85g: 15 g (b/b), P3=80g: 20 g (b/b), P4=75g: 25 g (b/b), setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil uji rendemen, swelling power, kadar air, total padatan terlarut dan warna dianalisis menggunakan ANOVA dan jika terdapat pengaruh dilanjutkan dengan uji Duncan.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi tepung ubi jalar madu terbaik adalah tepung P1 (bubur ubi madu 90g: maltodekstrin 10 g). Tepung ubi jalar madu terbaik memiliki rendemen 8,22%, swelling power 6,74g/g, kadar air 4,38%, TPT 4,50 ºbrix, kecerahan 66,65, kemerahan 1,52, dan kekuningan 18,82.Simpulan: Formulasi tepung ubi jalar madu terbaik adalah tepung P1 (bubur ubi madu 90g: maltodekstrin 10 g) karena rendemen yang dihasilkan lebih tinggi, swelling power tidak terlalu rendah, kadar air rendah sehingga memenuhi SNI, TPT lebih tinggi, kecerahan lebih tinggi, serta kemerahan dan kekuningan yang lebih rendah.Kata Kunci: Kualitas; Maltodekstrin; Substitusi; Tepung ubi jalar madu.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90244218","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-31DOI: 10.14710/jnc.v11i4.35340
Dyan Violeta, M. Mardiana
Latar belakang: Sumber potensial terbentuknya stress oksidatif adalah olahraga yang memiliki latihan dengan intensitas tinggi yang akan mengakibatkan adanya ketidakseimbangan prooksidan dan antioksidan dalam tubuh atlet yang berisiko pada penurunan performa atlet. Tujuan: penelitian bertujuan untuk mengembangkan formulasi minuman daun kombinasi daun kelor dan buah kurma terhadap kadar antioksidan dan penerimaan uji kesukaan oleh atlet sepak bolaMetode: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan 3 kali perlakuan yaitu Formula 1 (75 g daun kelor dan 10g buah kurma), Formula 2 (100g daun kelor dan 10g buah kurma) serta Formula 3 (125g daun kelor dan 10g buah kurma) dan 2 kali pengulangan. penilaian kandungan antioksidan menggunakan metode DPPH, serta uji kesukaan dengan panelis tidak terlatih sebanyak 25 orang. pengolahan data menggunakan analisis data kruskall walls dan dilanjutkan dengan uji mann whitney jika diketahui hasil uji kruskall walls menunjukkan terdapat pengaruh nyata.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula dengan kadar antioksidan tertinggi adalah formula 3 (125g daun kelor dan 10g buah kurma) ) menghasilkan kadar antioksidan yaitu 26 ppm termasuk kedalam kategori sangat kuat, hasil menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan (p=0,952) antar variasi formula minuman kombinasi daun kelor dan buah kurma dan uji organoleptik yang paling dominan disukai pada masing perlakuan adalah Formula 3 (75 g daun kelor dan 10g buah kurma) dengan warna coklat terang, aroma tidak terlalu langu dan tidak menyengat, tekstur cair dan rasa yang tidak pahit.Simpulan: Kombinasi formula daun kelor dan buah kurma dengan kadar antioksidan tertinggi yaitu formula 3 dengan 125gram daun kelor dan 10gram buah kurma menghasilkan nilai 26ppm. Sedangkan uji kesukaan didominasi oleh Formula 1 (75gram daun kelor dan 10gram kurma) dengan warna coklat muda, tidak terlalu menyengat, tekstur cair dan tidak pahir rasanya.Kata Kunci: Antioksidan; Buah kurma; Daun kelor; Uji kesukaan
{"title":"KADAR ANTIOKSIDAN DAN UJI KESUKAAN TERHADAP MINUMAN KOMBINASI DAUN KELOR DAN BUAH KURMA UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA ATLET","authors":"Dyan Violeta, M. Mardiana","doi":"10.14710/jnc.v11i4.35340","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i4.35340","url":null,"abstract":"Latar belakang: Sumber potensial terbentuknya stress oksidatif adalah olahraga yang memiliki latihan dengan intensitas tinggi yang akan mengakibatkan adanya ketidakseimbangan prooksidan dan antioksidan dalam tubuh atlet yang berisiko pada penurunan performa atlet. Tujuan: penelitian bertujuan untuk mengembangkan formulasi minuman daun kombinasi daun kelor dan buah kurma terhadap kadar antioksidan dan penerimaan uji kesukaan oleh atlet sepak bolaMetode: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan 3 kali perlakuan yaitu Formula 1 (75 g daun kelor dan 10g buah kurma), Formula 2 (100g daun kelor dan 10g buah kurma) serta Formula 3 (125g daun kelor dan 10g buah kurma) dan 2 kali pengulangan. penilaian kandungan antioksidan menggunakan metode DPPH, serta uji kesukaan dengan panelis tidak terlatih sebanyak 25 orang. pengolahan data menggunakan analisis data kruskall walls dan dilanjutkan dengan uji mann whitney jika diketahui hasil uji kruskall walls menunjukkan terdapat pengaruh nyata.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula dengan kadar antioksidan tertinggi adalah formula 3 (125g daun kelor dan 10g buah kurma) ) menghasilkan kadar antioksidan yaitu 26 ppm termasuk kedalam kategori sangat kuat, hasil menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan (p=0,952) antar variasi formula minuman kombinasi daun kelor dan buah kurma dan uji organoleptik yang paling dominan disukai pada masing perlakuan adalah Formula 3 (75 g daun kelor dan 10g buah kurma) dengan warna coklat terang, aroma tidak terlalu langu dan tidak menyengat, tekstur cair dan rasa yang tidak pahit.Simpulan: Kombinasi formula daun kelor dan buah kurma dengan kadar antioksidan tertinggi yaitu formula 3 dengan 125gram daun kelor dan 10gram buah kurma menghasilkan nilai 26ppm. Sedangkan uji kesukaan didominasi oleh Formula 1 (75gram daun kelor dan 10gram kurma) dengan warna coklat muda, tidak terlalu menyengat, tekstur cair dan tidak pahir rasanya.Kata Kunci: Antioksidan; Buah kurma; Daun kelor; Uji kesukaan ","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89699377","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-31DOI: 10.14710/jnc.v11i4.35589
Asweros Umbu Zogara, M. Loaloka, Maria Goreti Pantaleon
Latar Belakang: Konsumsi makanan yang kurang sehat, contohnya fast food, akan mempengaruhi kesehatan remaja putri. Fast food mengandung kalori, lemak, protein, gula dan garam yang relatif tinggi dan rendah serat. Jika fast food dikonsumsi secara berlebihan dapat mengakibatkan masalah gizi lebih dan penyakit degeneratif di masa mendatangTujuan: Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara sosio ekonomi orang tua, uang saku dan media sosial dengan konsumsi fast food pada remaja putri di Kota Kupang.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan pada bulan Januari sampai Mei 2022 di Kota Kupang. Sampel penelitian adalah remaja putri di Kota Kupang sebanyak 349 orang yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Variabel bebas yaitu sosio ekonomi orang tua, uang saku dan penggunaan media sosial, sedangkan variabel terikat yaitu konsumsi fast food. Uji statistik yang digunakan yaitu uji chi square (p-value <0,05) dan dilanjutkan dengan uji multivariat menggunakan uji regresi logistik (p-value <0.05). Hasil: Sebanyak 58,2% remaja putri mengkonsumsi fast food >3x seminggu. Faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi fast food pada remaja putri adalah pendidikan ayah (p value<0,001; OR=3,587), pendidikan ibu (p value<0,001; OR=3,069), uang saku (p value=0,035; OR=1,660) dan media sosial (p value=0,011; OR=1,857)Simpulan: Pendidikan orang tua, uang saku dan media sosial berhubungan dengan konsumsi fast food pada remaja putri. Orang tua memiliki peran penting dalam mengontrol konsumsi fast food dengan cara mengatur jumlah uang saku remaja dan dapat menyiapkan lebih banyak makanan sehat di rumah sehingga remaja tidak sering membeli fast food.Kata kunci: Fast food; Media sosial; Sosio ekonomi; Uang saku,
{"title":"SOSIO EKONOMI ORANG TUA, UANG SAKU, DAN MEDIA SOSIAL BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KONSUMSI FAST FOOD PADA REMAJA PUTRI DI KOTA KUPANG","authors":"Asweros Umbu Zogara, M. Loaloka, Maria Goreti Pantaleon","doi":"10.14710/jnc.v11i4.35589","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i4.35589","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Konsumsi makanan yang kurang sehat, contohnya fast food, akan mempengaruhi kesehatan remaja putri. Fast food mengandung kalori, lemak, protein, gula dan garam yang relatif tinggi dan rendah serat. Jika fast food dikonsumsi secara berlebihan dapat mengakibatkan masalah gizi lebih dan penyakit degeneratif di masa mendatangTujuan: Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara sosio ekonomi orang tua, uang saku dan media sosial dengan konsumsi fast food pada remaja putri di Kota Kupang.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan pada bulan Januari sampai Mei 2022 di Kota Kupang. Sampel penelitian adalah remaja putri di Kota Kupang sebanyak 349 orang yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Variabel bebas yaitu sosio ekonomi orang tua, uang saku dan penggunaan media sosial, sedangkan variabel terikat yaitu konsumsi fast food. Uji statistik yang digunakan yaitu uji chi square (p-value <0,05) dan dilanjutkan dengan uji multivariat menggunakan uji regresi logistik (p-value <0.05). Hasil: Sebanyak 58,2% remaja putri mengkonsumsi fast food >3x seminggu. Faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi fast food pada remaja putri adalah pendidikan ayah (p value<0,001; OR=3,587), pendidikan ibu (p value<0,001; OR=3,069), uang saku (p value=0,035; OR=1,660) dan media sosial (p value=0,011; OR=1,857)Simpulan: Pendidikan orang tua, uang saku dan media sosial berhubungan dengan konsumsi fast food pada remaja putri. Orang tua memiliki peran penting dalam mengontrol konsumsi fast food dengan cara mengatur jumlah uang saku remaja dan dapat menyiapkan lebih banyak makanan sehat di rumah sehingga remaja tidak sering membeli fast food.Kata kunci: Fast food; Media sosial; Sosio ekonomi; Uang saku, ","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81299278","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-31DOI: 10.14710/jnc.v11i4.33750
Betta Aprisia, Demsa Simbolon
Latar Belakang: Konsumsi tablet tambah darah (TTD) pada ibu hamil yang tidak sesuai dengan rekomendasi minimal 90 tablet selama kehamilan dapat meningkatkan risiko defisiensi zat besi, anemia, dan berat badan lahir rendah (BBLR) yang akan berdampak pada berbagai masalah gizi dan kesehatan dalam siklus kehidupan berikutnya.Tujuan: Penelitian bertujuan mengetahui hubungan konsumsi TTD dengan berat lahir bayidi Indonesia.Metode: Penelitian menggunakan data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 dengan desain cross sectional. Variabel independen adalah konsumsi TTD. Variabel dependen adalah berat lahir bayi. Variabel perancu adalah faktor anak, ibu dan keluarga. Populasi studi penelitian ini sebanyak 12.350 ibu hamil di Indonesia.Sampel penelitian sebanyak 11.735 jiwa yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data menggunakan uji regresi logistik multivariat.Hasil: Hasil penelitian menemukan 6,99% bayi BBLR. Sebesar 49,97% Ibu hamil dengan konsumsi TTD tidak sesuai rekomendasi. Konsumsi TTD berhubungan dengan berat lahir bayi (p=0,003). Konsumsi TTD tidak sesuai rekomendasi berisiko 1,252 (OR95%CI:1,081-1,456) dibandingkan konsumsi TTD sesuai rekomendasi setelah dikontrol dengan faktor pendidikan ibu, status sosial ekonomi keluarga.Simpulan: Konsumsi TTD pada ibu hamil berhubungan dengan berat lahir bayi. Perlu edukasi pentingnya konsumsi TTD minimal 90 butir selama kehamilan dalam upaya pencegahan risiko terjadinya berat lahir rendah (BBLR) pada bayi yang baru lahir, terutama pada keluarga miskin dan pendidikan ibu yang rendah.Kata Kunci: Berat lahir bayi; Konsumsi tablet Fe; Sosial ekonomi; Pendidikan ibu.
{"title":"KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH KAITANNYA DENGAN BERAT LAHIR BAYI DI INDONESIA","authors":"Betta Aprisia, Demsa Simbolon","doi":"10.14710/jnc.v11i4.33750","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i4.33750","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Konsumsi tablet tambah darah (TTD) pada ibu hamil yang tidak sesuai dengan rekomendasi minimal 90 tablet selama kehamilan dapat meningkatkan risiko defisiensi zat besi, anemia, dan berat badan lahir rendah (BBLR) yang akan berdampak pada berbagai masalah gizi dan kesehatan dalam siklus kehidupan berikutnya.Tujuan: Penelitian bertujuan mengetahui hubungan konsumsi TTD dengan berat lahir bayidi Indonesia.Metode: Penelitian menggunakan data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 dengan desain cross sectional. Variabel independen adalah konsumsi TTD. Variabel dependen adalah berat lahir bayi. Variabel perancu adalah faktor anak, ibu dan keluarga. Populasi studi penelitian ini sebanyak 12.350 ibu hamil di Indonesia.Sampel penelitian sebanyak 11.735 jiwa yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data menggunakan uji regresi logistik multivariat.Hasil: Hasil penelitian menemukan 6,99% bayi BBLR. Sebesar 49,97% Ibu hamil dengan konsumsi TTD tidak sesuai rekomendasi. Konsumsi TTD berhubungan dengan berat lahir bayi (p=0,003). Konsumsi TTD tidak sesuai rekomendasi berisiko 1,252 (OR95%CI:1,081-1,456) dibandingkan konsumsi TTD sesuai rekomendasi setelah dikontrol dengan faktor pendidikan ibu, status sosial ekonomi keluarga.Simpulan: Konsumsi TTD pada ibu hamil berhubungan dengan berat lahir bayi. Perlu edukasi pentingnya konsumsi TTD minimal 90 butir selama kehamilan dalam upaya pencegahan risiko terjadinya berat lahir rendah (BBLR) pada bayi yang baru lahir, terutama pada keluarga miskin dan pendidikan ibu yang rendah.Kata Kunci: Berat lahir bayi; Konsumsi tablet Fe; Sosial ekonomi; Pendidikan ibu.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90111432","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-31DOI: 10.14710/jnc.v11i4.35300
S. Fatimah, Nurul Hekmah, Desya Medinasari Fathullah, Norhasanah Norhasanah
Latar Belakang : Cemaran adalah kejadian yang tidak dikehendaki ada dalam makanan yang mungkin berasal dari lingkungan atau sebagai akibat proses produksi makanan, dapat berupa cemaran biologis, kimia dan benda asing yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Mikroba dapat mencemari beberapa aspek seperti makanan, alat makan, air dan kesehatan penjamah makanan.Tujuan : Mengetahuai cemaran mikrobiologi pada makanan, alat makan, air dan kesehatan penjamah makanan di unit instalasi gizi Rumah Sakit X di BanjarmasinMetode : Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Variabel pada penelitian ini terdiri dari beberapa yaitu cemaran mikrobiologi pada makanan, cemaran mikrobiologi pada alat makan, cemaran mirobiologi pada air dan cemaran mikrobiologi pada kesehatan penjamah makanan. Cara pengukuran pada penelitian ini menggunakan metode Total Plate Count (TPC) untuk sampel makanan dan sampel swab dubur, Colony Forming Unit (CFU) untuk sampel alat makan, metode Most Probable Number (MPN) untuk sampel air, metode. Sampel penelitian ini terdiri dari beberapa jenis sampel yang telah dilakukan pemeriksaan laboratorium seperti 24 sampel makanan, 4 sampel alat makan, 6 sampel air dan 18 sampel rectal swab.Hasil : Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan seluruh sampel makanan dan kesehatan penjamah makanan menunjukkan hasil memenuhi syarat, sedangkan untuk hasil pemeriksaan cemaran pada air kran terdapat 1 sampel air kran yang tidak memenuhi syarat serta pada alat makan terdapat 2 sampel alat makan yang tidak memenuhi syarat.Simpulan : Tidak ada bukti kontaminasi mikrobiologis dalam sampel makanan atau kesehatan penjamah makanan. Sementara itu, beberapa sampel menunjukkan bakteri dalam air keran dan peralatan makan. Dua sampel sampel alat makan mengandung bakteri patogen, dan satu sampel air kran mengandung bakteri ColiKata Kunci : Alat makan; Air; Cemaran mikrobiologi; Penjamah makanan.
{"title":"CEMARAN MIKROBIOLOGI PADA MAKANAN, ALAT MAKAN, AIR DAN KESEHATAN PENJAMAH MAKANAN DI UNIT INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT X DI BANJARMASIN","authors":"S. Fatimah, Nurul Hekmah, Desya Medinasari Fathullah, Norhasanah Norhasanah","doi":"10.14710/jnc.v11i4.35300","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i4.35300","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Cemaran adalah kejadian yang tidak dikehendaki ada dalam makanan yang mungkin berasal dari lingkungan atau sebagai akibat proses produksi makanan, dapat berupa cemaran biologis, kimia dan benda asing yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Mikroba dapat mencemari beberapa aspek seperti makanan, alat makan, air dan kesehatan penjamah makanan.Tujuan : Mengetahuai cemaran mikrobiologi pada makanan, alat makan, air dan kesehatan penjamah makanan di unit instalasi gizi Rumah Sakit X di BanjarmasinMetode : Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Variabel pada penelitian ini terdiri dari beberapa yaitu cemaran mikrobiologi pada makanan, cemaran mikrobiologi pada alat makan, cemaran mirobiologi pada air dan cemaran mikrobiologi pada kesehatan penjamah makanan. Cara pengukuran pada penelitian ini menggunakan metode Total Plate Count (TPC) untuk sampel makanan dan sampel swab dubur, Colony Forming Unit (CFU) untuk sampel alat makan, metode Most Probable Number (MPN) untuk sampel air, metode. Sampel penelitian ini terdiri dari beberapa jenis sampel yang telah dilakukan pemeriksaan laboratorium seperti 24 sampel makanan, 4 sampel alat makan, 6 sampel air dan 18 sampel rectal swab.Hasil : Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan seluruh sampel makanan dan kesehatan penjamah makanan menunjukkan hasil memenuhi syarat, sedangkan untuk hasil pemeriksaan cemaran pada air kran terdapat 1 sampel air kran yang tidak memenuhi syarat serta pada alat makan terdapat 2 sampel alat makan yang tidak memenuhi syarat.Simpulan : Tidak ada bukti kontaminasi mikrobiologis dalam sampel makanan atau kesehatan penjamah makanan. Sementara itu, beberapa sampel menunjukkan bakteri dalam air keran dan peralatan makan. Dua sampel sampel alat makan mengandung bakteri patogen, dan satu sampel air kran mengandung bakteri ColiKata Kunci : Alat makan; Air; Cemaran mikrobiologi; Penjamah makanan. ","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89184599","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-31DOI: 10.14710/jnc.v11i4.32930
Sarah Stephanie Br Ginting, Yunisa Astiarani, BryanyTiti Santi, Vetinly Vetinly
Latar belakang: Sejak tahun 1990 hingga 2021, Indonesia mengalami peningkatan konsumsi kopi sekitar 302,57%. Peningkatan asupan kafein ini sering kali tidak diikuti dengan pengetahuan yang baik terkait efek konsumsi kafein, baik risiko dan manfaatnya. Konsumsi kafein dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan mood, memperbaiki konsentrasi, meningkatkan performa aktivitas fisik, menangkal radikal bebas, dan menurunkan berat badan. Risiko dari konsumsi kopi dapat berpotensi mengalami nyeri kepala, dispepsia, diuresis, ansietas, dan kualitas tidur yang buruk.Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan efek konsumsi kafein dengan asupan kafein pada mahasiswa tahap akademik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Metode: Penelitian analisis observasional dengan desain potong lintang yang meliputi 155 mahasiswa tahap akademik di FKIK Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya angkatan 2018-2020. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan metode proportional random sampling (sampel acak proporsional). Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2021. Data penelitian diperoleh melalui kuesioner yang sudah divalidasi dan dibagikan secara dalam jaringan (online). Analisis data dilakukan dengan uji Chi-square. Hasil: Dari 155 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini, sebanyak 60,65% memiliki pengetahuan yang baik terkait risiko dan manfaat kafein. Prevalensi konsumsi kafein pada Mahasiswa tahap akademik cukup tinggi (82,58%) namun rata-rata tingkat konsumsinya masih dalam batas aman (55,60mg/ hari, SD = 47,89mg). Sumber kafein utama yang paling banyak dikonsumsi adalah kopi, dan minuman berenergi menempati posisi yang paling rendah. Hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan asupan kafein harian dengan dibuktikan oleh analisis bivariat Chi-square (p =0,005). Simpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan manfaat konsumsi kafein dengan asupan kafein harian pada Mahasiswa tahap akademik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.Kata Kunci : Dewasa muda; Konsumsi kafein; Mahasiswa; Risiko dan manfaat; Tingkat pengetahuan.
背景:自1990年至2021年以来,印尼咖啡消费量增加了约302.57%。咖啡因摄入量的增加往往伴随着对咖啡因摄入的影响、风险和好处的良好认识。咖啡因的摄入可以带来一些好处,比如改善情绪、提高注意力、改善体育锻炼、抵抗自由基和减肥。喝咖啡的风险可能会导致头痛、消化不良、利尿剂、退行性和睡眠质量差。目的:了解咖啡因摄入量与咖啡因摄入量的关系。方法:纬度设计的观测分析研究,涵盖2018-2020年印尼天主教Atma Jaya university FKIK学业水平155名学生。本研究使用的样本采用了比例随机抽样法(随机抽样法)。该研究于2021年10月进行。研究数据是通过验证并在网络中共享的调查问卷获得的。数据分析是通过chi square进行的。结果:参与这项研究的155名受访者中,多达60%人对咖啡因的风险和好处有良好的了解。学生摄入量相当高(82.58%),但平均摄入量仍在安全范围内(55.60毫克/天,SD = 47.89mg)。咖啡是摄取最多咖啡因的主要来源,能量饮料占主导地位。由Chi-square分析(p = 0.005)证明,知识水平与日常咖啡因摄入量之间的显著联系。结论:在印度尼西亚天主教高田大学的学术界学生和健康科学专业的学生之间,知识水平与咖啡因摄入量与日常摄入量的益处之间存在联系。关键词:年轻人;咖啡因摄入量;学生;风险与好处;知识水平。
{"title":"TINGKAT PENGETAHUAN EFEK KONSUMSI KAFEIN DAN ASUPAN KAFEIN PADA MAHASISWA","authors":"Sarah Stephanie Br Ginting, Yunisa Astiarani, BryanyTiti Santi, Vetinly Vetinly","doi":"10.14710/jnc.v11i4.32930","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i4.32930","url":null,"abstract":"Latar belakang: Sejak tahun 1990 hingga 2021, Indonesia mengalami peningkatan konsumsi kopi sekitar 302,57%. Peningkatan asupan kafein ini sering kali tidak diikuti dengan pengetahuan yang baik terkait efek konsumsi kafein, baik risiko dan manfaatnya. Konsumsi kafein dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan mood, memperbaiki konsentrasi, meningkatkan performa aktivitas fisik, menangkal radikal bebas, dan menurunkan berat badan. Risiko dari konsumsi kopi dapat berpotensi mengalami nyeri kepala, dispepsia, diuresis, ansietas, dan kualitas tidur yang buruk.Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan efek konsumsi kafein dengan asupan kafein pada mahasiswa tahap akademik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Metode: Penelitian analisis observasional dengan desain potong lintang yang meliputi 155 mahasiswa tahap akademik di FKIK Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya angkatan 2018-2020. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan metode proportional random sampling (sampel acak proporsional). Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2021. Data penelitian diperoleh melalui kuesioner yang sudah divalidasi dan dibagikan secara dalam jaringan (online). Analisis data dilakukan dengan uji Chi-square. Hasil: Dari 155 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini, sebanyak 60,65% memiliki pengetahuan yang baik terkait risiko dan manfaat kafein. Prevalensi konsumsi kafein pada Mahasiswa tahap akademik cukup tinggi (82,58%) namun rata-rata tingkat konsumsinya masih dalam batas aman (55,60mg/ hari, SD = 47,89mg). Sumber kafein utama yang paling banyak dikonsumsi adalah kopi, dan minuman berenergi menempati posisi yang paling rendah. Hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan asupan kafein harian dengan dibuktikan oleh analisis bivariat Chi-square (p =0,005). Simpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan manfaat konsumsi kafein dengan asupan kafein harian pada Mahasiswa tahap akademik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.Kata Kunci : Dewasa muda; Konsumsi kafein; Mahasiswa; Risiko dan manfaat; Tingkat pengetahuan.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":"6 3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85529985","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang : Penatalaksanaan diabetes sangat ditentukan oleh faktor kepatuhan diet dan status gizi. Tujuan : Mengetahui hubungan kepatuhan diet dan status gizi dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 di Posbindu PTM Puskesmas Ulee Kareng.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan metode accidental sampling. Penelitian dilakukan dari tanggal 14 September sampai dengan 21 Oktober 2021 dan didapatkan sampel 110 responden. Kepatuhan diet dinilai menggunakan kuesioner Perceived Dietary Adherence Questionnaire (PDAQ), kualitas hidup dengan kuesioner Abbreviated World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF) dan status gizi dengan pengukuran IMT.Hasil: Responden dengan kepatuhan diet rendah (50,9%) dan kepatuhan diet tinggi (49,1%). Status gizi obesitas yaitu 60,9%, status gizi lebih 11,8%, status gizi normal 21,8%, dan status gizi kurang 5,5%. Responden dengan kualitas hidup tinggi 3,6%, kualitas hidup sedang 68,2%, dan kualitas hidup rendah 28,2%. Hasil analisis korelasi spearman rank didapatkan hubungan antara kepatuhan diet dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 (p-value<0,001, r=0,513) dengan korelasi kuat (0,51 ≤ r ≤ 0,75) dan terdapat hubungan antara status gizi dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 (p-value<0,001, r=-0,332) dengan korelasi cukup (0,26 ≤ r ≤ 0,5).Simpulan : Terdapat hubungan antara kepatuhan diet dan status gizi dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2. Semakin tinggi tingkat kepatuhan diet maka semakin tinggi kualitas hidup pasien DM tipe 2 dan semakin berlebih status gizi maka semakin rendah kualitas hidup pasien DM tipe 2.Kata kunci: Diabetes melitus tipe 2; Kepatuhan diet; Kualitas hidup; Status gizi.
{"title":"KEPATUHAN DIET, STATUS GIZI DAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POSBINDU PTM PUSKESMAS ULEE KARENG","authors":"Ghina Mardhatillah, Teuku Mamfaluti, Kurnia Fitri Jamil, Iflan Nauval, Husnah Husnah","doi":"10.14710/jnc.v11i4.34141","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i4.34141","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Penatalaksanaan diabetes sangat ditentukan oleh faktor kepatuhan diet dan status gizi. Tujuan : Mengetahui hubungan kepatuhan diet dan status gizi dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 di Posbindu PTM Puskesmas Ulee Kareng.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan metode accidental sampling. Penelitian dilakukan dari tanggal 14 September sampai dengan 21 Oktober 2021 dan didapatkan sampel 110 responden. Kepatuhan diet dinilai menggunakan kuesioner Perceived Dietary Adherence Questionnaire (PDAQ), kualitas hidup dengan kuesioner Abbreviated World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF) dan status gizi dengan pengukuran IMT.Hasil: Responden dengan kepatuhan diet rendah (50,9%) dan kepatuhan diet tinggi (49,1%). Status gizi obesitas yaitu 60,9%, status gizi lebih 11,8%, status gizi normal 21,8%, dan status gizi kurang 5,5%. Responden dengan kualitas hidup tinggi 3,6%, kualitas hidup sedang 68,2%, dan kualitas hidup rendah 28,2%. Hasil analisis korelasi spearman rank didapatkan hubungan antara kepatuhan diet dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 (p-value<0,001, r=0,513) dengan korelasi kuat (0,51 ≤ r ≤ 0,75) dan terdapat hubungan antara status gizi dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 (p-value<0,001, r=-0,332) dengan korelasi cukup (0,26 ≤ r ≤ 0,5).Simpulan : Terdapat hubungan antara kepatuhan diet dan status gizi dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2. Semakin tinggi tingkat kepatuhan diet maka semakin tinggi kualitas hidup pasien DM tipe 2 dan semakin berlebih status gizi maka semakin rendah kualitas hidup pasien DM tipe 2.Kata kunci: Diabetes melitus tipe 2; Kepatuhan diet; Kualitas hidup; Status gizi.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":"61 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86028408","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-31DOI: 10.14710/jnc.v11i4.32915
Rinanda Almira, Vitria Melani, Dudung Angkasa, L. P. Dewanti
Latar belakang: Usia anak sekolah merupakan masa yang kritis untuk membentuk pola makan, jika makanan yang dikonsumsi pada masa ini terpenuhi dengan baik dapat mencegah masalah gizi dan penyakit degeneratif. pendidikan gizi pada siswa sekolah dasar memainkan peran penting dalam membentuk dan meningkatkan pengetahuan dan sikap gizi, khususnya dalam hal pemilihan jenis makanan. Salah satu modifikasi media yang dapat digunakan untuk edukasi gizi usia anak sekolah adalah media permainan ‘Nutrition Bingo’. Media ini memiliki cara bermain yang menimbulkan rasa kompetitif sehingga dapat membangkitkan semangat belajar pada anak. Selain itu, dalam permainannya Nutrition Bingo menmanfaatkan banyak indera seperti mendengarkan, melihat, ataupun berdiskusi dimana hal ini dapat membuat anak semakin banyak menerima informasi dengan baik.Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh pemberian media ‘Nutrition Bingo’ terhadap pengetahuan dan sikap gizi seimbang serta keanekaragaman pangan pada anak usia 10-12 tahun).Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental dengan rancangan pre-test post-test control group design. Kelompok intervensi yang mendapatkan pendidikan gizi dengan Nutrition Bingo pada penelitian ini merupakan 20 anak usia 10-12 tahun di Yayasan Quantum Sejahtera dan 20 anak di Yayasan Komite Bersama Indonesia Kuat sebagai kelompok kontrol, mendapatkan pendidikan gizi dengan metode ceramah. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Paired Sample T-test, Wilcoxon, Independent T-test dan Mann Whitney.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pemberian media Nutrition Bingo terhadap peningkatan pengetahuan (p≤0,0001) dan sikap (p≤0,0001) mengenai gizi seimbang dan keanekaragaman pangan.Simpulan: Media Nutrition Bingo dapat digunakan menjadi salah satu media yang dapat meningkatan pengetahuan dan sikap gizi seimbang serta keanekaragaman pangan pada anak usia sekolahKata Kunci : Media permainan gizi; Nutrition bingo; Pengetahuan gizi.
{"title":"PENGARUH MEDIA NUTRITION BINGO TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP GIZI SEIMBANG SERTA KEANEKARAGAMAN PANGAN PADA ANAK USIA 10-12 TAHUN DI JAKARTA TIMUR","authors":"Rinanda Almira, Vitria Melani, Dudung Angkasa, L. P. Dewanti","doi":"10.14710/jnc.v11i4.32915","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i4.32915","url":null,"abstract":"Latar belakang: Usia anak sekolah merupakan masa yang kritis untuk membentuk pola makan, jika makanan yang dikonsumsi pada masa ini terpenuhi dengan baik dapat mencegah masalah gizi dan penyakit degeneratif. pendidikan gizi pada siswa sekolah dasar memainkan peran penting dalam membentuk dan meningkatkan pengetahuan dan sikap gizi, khususnya dalam hal pemilihan jenis makanan. Salah satu modifikasi media yang dapat digunakan untuk edukasi gizi usia anak sekolah adalah media permainan ‘Nutrition Bingo’. Media ini memiliki cara bermain yang menimbulkan rasa kompetitif sehingga dapat membangkitkan semangat belajar pada anak. Selain itu, dalam permainannya Nutrition Bingo menmanfaatkan banyak indera seperti mendengarkan, melihat, ataupun berdiskusi dimana hal ini dapat membuat anak semakin banyak menerima informasi dengan baik.Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh pemberian media ‘Nutrition Bingo’ terhadap pengetahuan dan sikap gizi seimbang serta keanekaragaman pangan pada anak usia 10-12 tahun).Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental dengan rancangan pre-test post-test control group design. Kelompok intervensi yang mendapatkan pendidikan gizi dengan Nutrition Bingo pada penelitian ini merupakan 20 anak usia 10-12 tahun di Yayasan Quantum Sejahtera dan 20 anak di Yayasan Komite Bersama Indonesia Kuat sebagai kelompok kontrol, mendapatkan pendidikan gizi dengan metode ceramah. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Paired Sample T-test, Wilcoxon, Independent T-test dan Mann Whitney.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pemberian media Nutrition Bingo terhadap peningkatan pengetahuan (p≤0,0001) dan sikap (p≤0,0001) mengenai gizi seimbang dan keanekaragaman pangan.Simpulan: Media Nutrition Bingo dapat digunakan menjadi salah satu media yang dapat meningkatan pengetahuan dan sikap gizi seimbang serta keanekaragaman pangan pada anak usia sekolahKata Kunci : Media permainan gizi; Nutrition bingo; Pengetahuan gizi.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":"74 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80472615","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKLatar Belakang: Mahasiswi tingkat akhir memiliki tingkat stres yang paling tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya. Stres dapat mempengaruhi nafsu makan serta rasa kenyang dan lapar yang kemudian dapat mempengaruhi status gizi mahasiswi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan asupan zat gizi makro dan pola konsumsi makanan tinggi gula dan makanan tinggi lemak pada mahasiswi tingkat akhir Fikes Unsoed;Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden penelitian sebanyak 57 responden dengan kriteria inklusi mahasiswi tingkat akhir Fikes Unsoed, berusia 19-29 tahun, dan bersedia berpartisipasi hingga akhir. Data tingkat stres diambil menggunakan kuesioner PSS, sedangkan data asupan zat gizi makro dan pola konsumsi makanan tinggi gula dan tinggi lemak diambil menggunakan SQ-FFQ. Data kemudian dianalisis menggunakan Uji Rank Spearman;Hasil Penelitian: Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan asupan karbohidrat, protein dan lemak pada mahasiswi tingkat akhir Fikes Unsoed (p=0,278; 0,742;0,771). Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan pola konsumsi makanan tinggi gula dan makanan tinggi lemak pada mahasiswi tingkat akhir Fikes Unsoed (p=0,931;0,281);Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan asupan karbohidrat, protein, lemak, pola konsumsi makanan tinggi gula, dan pola konsumsi makanan tinggi lemak pada mahasiswi tingkat akhir Fikes Unsoed;
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN POLA KONSUMSI MAKANAN PADA MAHASISWI TINGKAT AKHIR","authors":"Vina Fitriana, Endo Dardjito, Widya Ayu kurnia Putri","doi":"10.14710/jnc.v11i3.32235","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i3.32235","url":null,"abstract":"ABSTRAKLatar Belakang: Mahasiswi tingkat akhir memiliki tingkat stres yang paling tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya. Stres dapat mempengaruhi nafsu makan serta rasa kenyang dan lapar yang kemudian dapat mempengaruhi status gizi mahasiswi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan asupan zat gizi makro dan pola konsumsi makanan tinggi gula dan makanan tinggi lemak pada mahasiswi tingkat akhir Fikes Unsoed;Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden penelitian sebanyak 57 responden dengan kriteria inklusi mahasiswi tingkat akhir Fikes Unsoed, berusia 19-29 tahun, dan bersedia berpartisipasi hingga akhir. Data tingkat stres diambil menggunakan kuesioner PSS, sedangkan data asupan zat gizi makro dan pola konsumsi makanan tinggi gula dan tinggi lemak diambil menggunakan SQ-FFQ. Data kemudian dianalisis menggunakan Uji Rank Spearman;Hasil Penelitian: Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan asupan karbohidrat, protein dan lemak pada mahasiswi tingkat akhir Fikes Unsoed (p=0,278; 0,742;0,771). Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan pola konsumsi makanan tinggi gula dan makanan tinggi lemak pada mahasiswi tingkat akhir Fikes Unsoed (p=0,931;0,281);Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan asupan karbohidrat, protein, lemak, pola konsumsi makanan tinggi gula, dan pola konsumsi makanan tinggi lemak pada mahasiswi tingkat akhir Fikes Unsoed; ","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73438302","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-29DOI: 10.14710/jnc.v11i3.33128
Intan Yusuf Habibie, Arifatur Rafiqa, Diana Maghfiroh
ABSTRAKLatar belakang: Obesitas remaja merupakan satu masalah gizi yang meningkat pesat dan telah menjadi masalah kesehatan utama. Prevalensi obesitas remaja di Indonesia pada usia 13-15 tahun sebesar 16,0% dan pada usia 16-18 tahun sebesar 13,5%.Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas dan mengevaluasi efek maupun perubahan yang didapat dari edukasi gizi berbasis sekolah pada remaja dalam pencegahan dan manajemen obesitas di Indonesia.Metode: Penelitian ini merupakan literature review dengan metode naratif dengan mengkaji 3 artikel berdasarkan tujuan, metode dan hasil yang disajikan pada artikel. Pencarian artikel dilakukan dengan menggunakan artikel nasional dan internasional yang ditelusuri dengan database Google Scholar, ScienceDirect, SAGE Journals, dan ProQuest.Hasil: Hasil kajian menyatakan bahwa edukasi gizi dapat meningkatkan pengetahuan terkait gizi, latihan fisik dan pengaturan makan. Selain itu edukasi gizi berbasis sekolah juga dapat meningkatkan kesadaran, sikap, self-efficacy, dan norma subjektif.Simpulan: Hal ini menunjukkan bahwa program edukasi gizi berbasis sekolah dapat efektif untuk dilaksanakan. Perlu dilakukan intervensi edukasi gizi berbasis sekolah dengan periode waktu yang lebih lama dan evaluasi tindak untuk mengamati pengaruh pada perubahan perilaku.
{"title":"EFEKTIVITAS EDUKASI GIZI BERBASIS SEKOLAH DALAM MANAJEMEN OBESITAS REMAJA DI INDONESIA: LITERATURE REVIEW","authors":"Intan Yusuf Habibie, Arifatur Rafiqa, Diana Maghfiroh","doi":"10.14710/jnc.v11i3.33128","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i3.33128","url":null,"abstract":"ABSTRAKLatar belakang: Obesitas remaja merupakan satu masalah gizi yang meningkat pesat dan telah menjadi masalah kesehatan utama. Prevalensi obesitas remaja di Indonesia pada usia 13-15 tahun sebesar 16,0% dan pada usia 16-18 tahun sebesar 13,5%.Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas dan mengevaluasi efek maupun perubahan yang didapat dari edukasi gizi berbasis sekolah pada remaja dalam pencegahan dan manajemen obesitas di Indonesia.Metode: Penelitian ini merupakan literature review dengan metode naratif dengan mengkaji 3 artikel berdasarkan tujuan, metode dan hasil yang disajikan pada artikel. Pencarian artikel dilakukan dengan menggunakan artikel nasional dan internasional yang ditelusuri dengan database Google Scholar, ScienceDirect, SAGE Journals, dan ProQuest.Hasil: Hasil kajian menyatakan bahwa edukasi gizi dapat meningkatkan pengetahuan terkait gizi, latihan fisik dan pengaturan makan. Selain itu edukasi gizi berbasis sekolah juga dapat meningkatkan kesadaran, sikap, self-efficacy, dan norma subjektif.Simpulan: Hal ini menunjukkan bahwa program edukasi gizi berbasis sekolah dapat efektif untuk dilaksanakan. Perlu dilakukan intervensi edukasi gizi berbasis sekolah dengan periode waktu yang lebih lama dan evaluasi tindak untuk mengamati pengaruh pada perubahan perilaku.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":"199 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81844254","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}