首页 > 最新文献

Journal of Nutrition College最新文献

英文 中文
INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK MAKANAN KAITANNYA DENGAN KADAR LDL DAN RLPP PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE-2 糖凯氏索引和食物甘蔗糖负担与2型糖尿病患者的LDL和RLPP水平有关
Pub Date : 2023-03-23 DOI: 10.14710/jnc.v12i1.36164
Andaresfa Trias Wari, Arwin Muhlishoh, Nastitie Cinintya Nurzihan
Latar belakang: Risiko DM (Diabetes Mellitus) sering dikaitkan dengan pangan yang berbasis karbohidrat yaitu IG (Indeks Glikemik) dan BG (Beban Glikemik) yang menyebabkan resistensi insulin, dan mempengaruhi metabolisme dalam lemak yang menyebabkan terjadinya peningkatan kadar LDL (Low Density Lipoprotein). Konsumsi karbohidrat yang berlebih akan menyebabkan tidak seimbangnya jumlah energy intake dengan energy expenditure sehingga dalam jangka waktu lama akan menimbulkan obesitas. Pengukuran antropometri yang berguna sebagai prediktor terjadinya obesitas adalah dengan menggunakan RLPP (Rasio Lingkar Pinggang dan Panggul).Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara IG dan BG makanan dengan kadar LDL dan RLPP pada pasien DMT2.Metode: Desain penelitian adalah cross sectional. Responden dari penelitian ini adalah 21 pasien DMT2 di Puskesmas wilayah kerja Kabupaten Karanganyar. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Variabel yang diteliti adalah IG, BG, kadar LDL, RLPP. Dianalisis menggunakan uji kolerasi pearson dengan nilai signifikansi < 0,05 dan dianalisis multivariat dengan menggunakan regresi linier berganda.Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa IG mempunyai hubungan dengan kadar LDL (p<0,001; r=0,939), IG mempunyai hubungan dengan RLPP (p=<0,001; r=0,984), BG mempunyai hubungan dengan kadar LDL (p<0,001; r=0,969), BG mempunyai hubungan dengan RLPP (p<0,001; r=0,963), RLPP mempunyai hubungan dengan kadar LDL (p<0,001; r=0,984). Analisis multivariat menunjukkan BG makanan adalah prediktor dari kadar LDL dan IG dan BG makanan adalah prediktor dari RLPP.Simpulan: Terdapat hubungan positif dan signifikan antara IG dan BG makanan dengan kadar LDL dan RLPP pada pasien DMT2.
背景:DM(糖尿病)的风险常与导致胰岛素耐药性的碳水化合物食品IG (Glikemik index)和BG (Glikemik负债)联系在一起,并影响导致低密度脂蛋白的代谢过程。过量的碳水化合物摄入会导致能量与耗费的平衡,从而在长时间内导致肥胖。用RLPP(腰部和骨盆比例)来预测肥胖的有用人体测量方法。目的:本研究旨在确定DMT2患者中IG和BG食品与LDL和RLPP水平之间的关系。研究设计为横向交叉。这项研究的受访者是卡兰贾亚区的Puskesmas DMT2患者。采样技术采用采样技术。研究的变量是IG, BG, LDL和RLPP。使用< 0.05的具有价值的皮氏分级试验进行分析,并使用多元变量进行多元分析。结果:本研究表明,IG与LDL水平(p< 001;r= 0.939), IG与RLPP (p= 0.001;r= 984), BG与LDL水平(p< 001;r= 969), BG与RLPP (p< 0.001;r= 963), RLPP与LDL水平(p< 001;r = 0.984)。多变量分析表明,BG食品是LDL和IG水平的预测因素,而BG食品是RLPP的预测因素。结论:IG和BG的食物与DMT2患者的LDL和RLPP水平之间存在积极和重要的联系。
{"title":"INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK MAKANAN KAITANNYA DENGAN KADAR LDL DAN RLPP PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE-2","authors":"Andaresfa Trias Wari, Arwin Muhlishoh, Nastitie Cinintya Nurzihan","doi":"10.14710/jnc.v12i1.36164","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i1.36164","url":null,"abstract":"Latar belakang: Risiko DM (Diabetes Mellitus) sering dikaitkan dengan pangan yang berbasis karbohidrat yaitu IG (Indeks Glikemik) dan BG (Beban Glikemik) yang menyebabkan resistensi insulin, dan mempengaruhi metabolisme dalam lemak yang menyebabkan terjadinya peningkatan kadar LDL (Low Density Lipoprotein). Konsumsi karbohidrat yang berlebih akan menyebabkan tidak seimbangnya jumlah energy intake dengan energy expenditure sehingga dalam jangka waktu lama akan menimbulkan obesitas. Pengukuran antropometri yang berguna sebagai prediktor terjadinya obesitas adalah dengan menggunakan RLPP (Rasio Lingkar Pinggang dan Panggul).Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara IG dan BG makanan dengan kadar LDL dan RLPP pada pasien DMT2.Metode: Desain penelitian adalah cross sectional. Responden dari penelitian ini adalah 21 pasien DMT2 di Puskesmas wilayah kerja Kabupaten Karanganyar. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Variabel yang diteliti adalah IG, BG, kadar LDL, RLPP. Dianalisis menggunakan uji kolerasi pearson dengan nilai signifikansi < 0,05 dan dianalisis multivariat dengan menggunakan regresi linier berganda.Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa IG mempunyai hubungan dengan kadar LDL (p<0,001; r=0,939), IG mempunyai hubungan dengan RLPP (p=<0,001; r=0,984), BG mempunyai hubungan dengan kadar LDL (p<0,001; r=0,969), BG mempunyai hubungan dengan RLPP (p<0,001; r=0,963), RLPP mempunyai hubungan dengan kadar LDL (p<0,001; r=0,984). Analisis multivariat menunjukkan BG makanan adalah prediktor dari kadar LDL dan IG dan BG makanan adalah prediktor dari RLPP.Simpulan: Terdapat hubungan positif dan signifikan antara IG dan BG makanan dengan kadar LDL dan RLPP pada pasien DMT2.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75907755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
TINGKAT PENDIDIKAN IBU DAN POLA ASUH GIZI HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN 母亲的教育水平和营养教养与24-59岁幼儿发育不良有关
Pub Date : 2023-03-23 DOI: 10.14710/jnc.v12i1.35322
Ahmad Shodikin, M. Mutalazimah, Muwakhidah Muwakhidah, Nur Lathifah Mardiyati
Latar Belakang: Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh pemenuhan kebutuhan gizi tidak adekuat dalam jangka waktu lama sejak awal kelahiran yang memengaruhi pertumbuhan anak. Persentase stunting pada balita di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 24,4%. Tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi sebagai faktor tidak langsung dalam kejadian stunting pada balita, dikarenakan hal tersebut memengaruhi secara langsung asupan gizi balita.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 57 balita dari total populasi sebanyak 187 balita yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling di 5 posyandu. Data yang dikaji meliputi karakteristik subjek, tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi. Data pendidikan ibu dan pola asuh gizi diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 28 item pertanyaan (nilai r=0,968). Status gizi diperoleh dengan pengukuran antropometri yaitu mengukur tinggi badan dan berat badan. Analisis data dengan uji Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase balita stunting sebesar 15,8%. Ibu dengan pendidikan rendah (Tidak sekolah, SD, SMP) sebesar 26,3%. Pola asuh gizi kategori kurang sebesar 54,4%. Dari uji hubungan tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi masing-masing nilai p=0,427 dan p=0,718.Simpulan: Tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Dinas Kesehatan Sragen dan Puskesmas Gemolong diharapkan dapat memperbaiki perilaku pola asuh gizi ibu balita untuk mencegah terjadinya stunting di masa kedepannya yang diakibatkan oleh pola asuh gizi seimbang kurang baik. 
背景:发育不良是一种慢性营养问题,其原因是自出生初期以来,营养需求没有得到充分满足。2021年印尼幼儿发育迟缓的比例为24.4%。母亲的教育水平和营养教养是蹒跚学步者发育发育过程中的一个间接因素,因为这直接影响了婴儿的营养摄入量。目的:本研究旨在确定母亲的教育水平和营养教养与Sragen区幼儿发育不良事件之间的关系。方法:这类研究是通过横向方法进行的观察研究。该研究的受试者包括57名幼儿,其中只有187名幼儿选择在5波尚都进行简单的随机抽样技术。研究数据包括受试者的特征、母亲的教育水平和营养教养。母亲的教育数据和营养教养数据是通过一份由28项问题组成的问卷(r= 0968)获得的。营养状况是通过测量身高和体重的人体测量来获得的。用chi square测试数据分析。结果:研究表明,幼儿发育不良的比例为15.8%。受教育程度较低的母亲(不是学校、小学、中学)占26.3%。营养教养类别小于54.4%。母亲教育水平和营养教养测试分别为p= 427和p= 718。总结:母亲的教育水平和营养教养与幼儿发育不良无关。营养不良营养培养服务预计将改善幼儿母亲的营养教养模式行为,以防止未来的不良发育。
{"title":"TINGKAT PENDIDIKAN IBU DAN POLA ASUH GIZI HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN","authors":"Ahmad Shodikin, M. Mutalazimah, Muwakhidah Muwakhidah, Nur Lathifah Mardiyati","doi":"10.14710/jnc.v12i1.35322","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i1.35322","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh pemenuhan kebutuhan gizi tidak adekuat dalam jangka waktu lama sejak awal kelahiran yang memengaruhi pertumbuhan anak. Persentase stunting pada balita di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 24,4%. Tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi sebagai faktor tidak langsung dalam kejadian stunting pada balita, dikarenakan hal tersebut memengaruhi secara langsung asupan gizi balita.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 57 balita dari total populasi sebanyak 187 balita yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling di 5 posyandu. Data yang dikaji meliputi karakteristik subjek, tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi. Data pendidikan ibu dan pola asuh gizi diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 28 item pertanyaan (nilai r=0,968). Status gizi diperoleh dengan pengukuran antropometri yaitu mengukur tinggi badan dan berat badan. Analisis data dengan uji Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase balita stunting sebesar 15,8%. Ibu dengan pendidikan rendah (Tidak sekolah, SD, SMP) sebesar 26,3%. Pola asuh gizi kategori kurang sebesar 54,4%. Dari uji hubungan tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi masing-masing nilai p=0,427 dan p=0,718.Simpulan: Tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Dinas Kesehatan Sragen dan Puskesmas Gemolong diharapkan dapat memperbaiki perilaku pola asuh gizi ibu balita untuk mencegah terjadinya stunting di masa kedepannya yang diakibatkan oleh pola asuh gizi seimbang kurang baik. ","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88903219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
ASUPAN VITAMIN D, KALSIUM DAN AKTIVITAS FISIK KAITANNYA DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI 维生素D、钙和体育活动的摄入与男女同校月经周期中断有关
Pub Date : 2023-03-23 DOI: 10.14710/jnc.v12i1.33345
Miladia Gita Mutia, Dittasari Putriana
Latar Belakang: Masalah kesehatan reproduksi yang sering terjadi salah satunya gangguan siklus menstruasi. Di Indonesia, sebanyak 35,5% mahasiswi yang terdapat di 59 perguruan tinggi mengalami gangguan tersebut.  Adapun faktor yang mempengaruhi seperti kurangnya asupan vitamin D, asupan kalsium, dan tingginya aktivitas fisik. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta memiliki aktivitas yang sangat padat, sehingga dilakukan studi pendahuluan di fakultas tersebut.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan vitamin D, asupan kalsium, dan aktivitas fisik dengan gangguan siklus menstruasi pada mahasisiwi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. Metode: Desain penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 73 mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta usia 18-19 tahun, yang diambil dengan metode accidental sampling. Data asupan vitamin D dan kalsium diperoleh menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) selama satu bulan terakhir, data aktivitas fisik menggunakan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) selama satu minggu terakhir dan data gangguan siklus menstruasi menggunakan kuesioner siklus menstruasi melalui google form. Analisis data pada software SPSS menggunakan uji chi square.Hasil : Sebagian besar responden memiliki asupan vitamin D kurang (94,5%), asupan kalsium kurang (87,7%), aktifitas fisik berat (80,8%) dan gangguan siklus menstruasi (4,1%). Hasil uji analisis chi square tidak terdapat hubungan antara asupan vitamin D (p=0,631), asupan kalsium (p=0,597), dan aktifitas fisik (p=0,389) dengan gangguan siklus menstruasi.  Simpulan: Tidak terdapat hubungan asupan vitamin D, asupan kalsium, dan aktivitas fisik dengan gangguan siklus menstruasi (p>0,05). Diharapkan responden dapat meningkatkan asupan vitamin D dan kalsium yang cukup serta memperhatikan aktivitas fisik agar tidak berlebihan
背景:生殖健康问题,这是月经周期紊乱之一。在印度尼西亚,59所大学的35 5%的学生患有这种疾病。至于影响因素,如维生素D摄入量不足、钙摄入量和高运动能力。Muhammadiyah Surakarta法学院的学生活动非常繁忙,所以是该学院的初步研究。目的:本研究旨在分析Muhammadiyah Surakarta法学院月经周期紊乱的维生素D摄入、钙摄取量和体育活动之间的关系。方法:该研究的设计是交叉观测方法,涉及18-19岁的大学法学学生Muhammadiyah Surakarta,这款研究采用了针灸方法。维生素D和钙摄入量数据在过去一个月中使用了春量食物频率问题,物理活动数据在过去一周使用了国际物理活动问题数据,而月经周期中断数据通过谷歌form进行了谷歌月经周期检查。SPSS软件的数据分析使用chi square测试。结果:大多数受访者的维生素D摄入量较低(94.5%),钙摄入量较低(87.7%),体重活动不足(80.8%)和月经周期中断(4.1%)。chi square的分析结果显示,维生素D摄入量(p= 631)、钙摄入量(p= 597)和身体活动(p= 389)与月经周期紊乱之间没有联系。结论:维生素D摄入、钙摄入量和月经周期紊乱的身体活动之间没有联系(p> 0.05)。预计被调查者可以增加维生素D和钙的适当摄入量,并注意身体活动,以避免过度
{"title":"ASUPAN VITAMIN D, KALSIUM DAN AKTIVITAS FISIK KAITANNYA DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI","authors":"Miladia Gita Mutia, Dittasari Putriana","doi":"10.14710/jnc.v12i1.33345","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i1.33345","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Masalah kesehatan reproduksi yang sering terjadi salah satunya gangguan siklus menstruasi. Di Indonesia, sebanyak 35,5% mahasiswi yang terdapat di 59 perguruan tinggi mengalami gangguan tersebut.  Adapun faktor yang mempengaruhi seperti kurangnya asupan vitamin D, asupan kalsium, dan tingginya aktivitas fisik. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta memiliki aktivitas yang sangat padat, sehingga dilakukan studi pendahuluan di fakultas tersebut.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan vitamin D, asupan kalsium, dan aktivitas fisik dengan gangguan siklus menstruasi pada mahasisiwi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. Metode: Desain penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 73 mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta usia 18-19 tahun, yang diambil dengan metode accidental sampling. Data asupan vitamin D dan kalsium diperoleh menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) selama satu bulan terakhir, data aktivitas fisik menggunakan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) selama satu minggu terakhir dan data gangguan siklus menstruasi menggunakan kuesioner siklus menstruasi melalui google form. Analisis data pada software SPSS menggunakan uji chi square.Hasil : Sebagian besar responden memiliki asupan vitamin D kurang (94,5%), asupan kalsium kurang (87,7%), aktifitas fisik berat (80,8%) dan gangguan siklus menstruasi (4,1%). Hasil uji analisis chi square tidak terdapat hubungan antara asupan vitamin D (p=0,631), asupan kalsium (p=0,597), dan aktifitas fisik (p=0,389) dengan gangguan siklus menstruasi.  Simpulan: Tidak terdapat hubungan asupan vitamin D, asupan kalsium, dan aktivitas fisik dengan gangguan siklus menstruasi (p>0,05). Diharapkan responden dapat meningkatkan asupan vitamin D dan kalsium yang cukup serta memperhatikan aktivitas fisik agar tidak berlebihan","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88784814","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI WILAYAH PERTANIAN DAN PESISIR KABUPATEN DEMAK
Pub Date : 2023-03-23 DOI: 10.14710/jnc.v12i1.36398
Dewi Tri Setyorini, Mukson Mukson, B. Dwiloka
Latar belakang: Pangan merupakan sumber kehidupan yang sangat esensial, namun tidak semua pihak mempunyai kemudahan untuk mengakses pangan. Indonesia dikenal sebagai negara agraris sekaligus sebagai negara maritim. Rumah tangga petani dan nelayan yang menjadi sumber penyedia pangan justru terindikasi tidak tahan pangan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan ketahanan pangan rumah tangga di wilayah pertanian dan wilayah pesisir Kabupaten DemakMetode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan desain studi cross sectional. Unit analisis dalam penelitian ini adalah rumah tangga petani dan nelayan di Kabupaten Demak. Sampel penelitian ditentukan secara proportional random sampling sebanyak 109 rumah tangga. Sumber informasi dalam penelitian ini adalah istri/ibu rumah tangga. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara menggunakan food recall 2x24 jam. Variabel yang diteliti adalah variabel ketahanan pangan melalui parameter konsumsi energi dan pangsa pengeluaran pangan yang diambil dengan instrument berupa kuesioner. Analisis data menggunakan uji Independent t test.Hasil: Terdapat perbedaan sangat nyata (p=0,004) tingkat ketahanan pangan rumah tangga di wilayah pertanian dan pesisir. Persentase rumah tangga dengan kategori tahan pangan di wilayah pesisir lebih tinggi dibandingkan di wilayah pertanian. Rumah tangga tahan pangan di wilayah pesisir adalah sebanyak 51,06% sedangkan di wilayah pertanian sebanyak 35,48%.Simpulan: Ketahanan pangan di wilayah pesisir lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah pertanian.
背景:食物是生命中非常重要的资源,但并非所有人都能获得食物。印度尼西亚被称为农业国家和海上国家。农民和渔民的粮食来源表明他们不能生存。目标:本研究旨在分析农业地区和沿海地区农民不适应环境的差异:该研究是一种经分段设计的观察研究。本研究的分析单位是Demak区的农民和渔民。研究样本按比例确定了109个家庭的随机抽样。本研究的信息来源是家庭主妇。数据提取是通过24小时食品召回进行的。被研究的变量是粮食安全变量,通过能源消费参数和用问卷进行的工具获取的粮食支出占主导地位。利用独立性t测试进行数据分析。结果:农业和沿海地区的家庭粮食安全水平存在显著差异(p= 0.004)。沿海地区低收入家庭的比例高于农业地区。沿海地区的粮食持有率为5106%,而农村地区为35.48%。结:沿海地区的粮食安全比农业地区高。
{"title":"ANALISIS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI WILAYAH PERTANIAN DAN PESISIR KABUPATEN DEMAK","authors":"Dewi Tri Setyorini, Mukson Mukson, B. Dwiloka","doi":"10.14710/jnc.v12i1.36398","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i1.36398","url":null,"abstract":"Latar belakang: Pangan merupakan sumber kehidupan yang sangat esensial, namun tidak semua pihak mempunyai kemudahan untuk mengakses pangan. Indonesia dikenal sebagai negara agraris sekaligus sebagai negara maritim. Rumah tangga petani dan nelayan yang menjadi sumber penyedia pangan justru terindikasi tidak tahan pangan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan ketahanan pangan rumah tangga di wilayah pertanian dan wilayah pesisir Kabupaten DemakMetode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan desain studi cross sectional. Unit analisis dalam penelitian ini adalah rumah tangga petani dan nelayan di Kabupaten Demak. Sampel penelitian ditentukan secara proportional random sampling sebanyak 109 rumah tangga. Sumber informasi dalam penelitian ini adalah istri/ibu rumah tangga. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara menggunakan food recall 2x24 jam. Variabel yang diteliti adalah variabel ketahanan pangan melalui parameter konsumsi energi dan pangsa pengeluaran pangan yang diambil dengan instrument berupa kuesioner. Analisis data menggunakan uji Independent t test.Hasil: Terdapat perbedaan sangat nyata (p=0,004) tingkat ketahanan pangan rumah tangga di wilayah pertanian dan pesisir. Persentase rumah tangga dengan kategori tahan pangan di wilayah pesisir lebih tinggi dibandingkan di wilayah pertanian. Rumah tangga tahan pangan di wilayah pesisir adalah sebanyak 51,06% sedangkan di wilayah pertanian sebanyak 35,48%.Simpulan: Ketahanan pangan di wilayah pesisir lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah pertanian.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87117592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PERBEDAAN FAKTOR RISIKO STUNTING DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN PADA ANAK USIA 6-23 BULAN DI INDONESIA: ANALISIS DATA RISKESDAS 印度尼西亚6-23个月大的城市和农村地区发育迟缓风险差异:RISKESDAS数据分析
Pub Date : 2023-03-23 DOI: 10.14710/jnc.v12i1.33304
Vivi Ucianna, Adriyan Pramono, Ani Margawati, A. Syauqy
Latar belakang: Stunting merupakan masalah gizi yang sering ditemukan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Stunting dapat disebabkan oleh banyak faktor. Perbedaan tempat tinggal di perkotaan dan perdesaan salah satu faktor penyebab stunting. Tujuan: Menganalisis faktor risiko stunting di daerah perkotaan dan perdesaan pada anak usia 6-23 bulan di Indonesia.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan menganalisis data survei nasional di 34 provinsi di Indonesia tahun 2018 (Riskesdas 2018). Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 15.833 anak usia 6-23 bulan. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif, uji chi-square, dan regresi logistik ganda.Hasil: Prevalensi stunting pada usia 6-23 bulan lebih rendah di perkotaan (26,9%) dibandingkan di perdesaan (30,8%). Perbedaan signifikan yang ditemukan pada faktor risiko kejadian stunting antara daerah perkotaan dan perdesaan. Faktor risiko kejadian stunting yang signifikan di perkotaan adalah berat badan lahir rendah (OR=2,017, 95%Cl: 1,655-2,457). Sedangkan, faktor risiko kejadian stunting yang signifikan di perdesaan adalah adalah kelahiran prematur (OR=1,121, 95%Cl: 1,015–1,238) dan riwayat berat badan lahir rendah (OR=2,188, 95%Cl: 1,845–2,595). Setelah dikontrol dengan variable perancu (jenis kelamin dan usia), berat badan lahir rendah (OR=2,017, 95%Cl: 1,655-2,457) tetap menjadi faktor risiko kejadian stunting yang signifikan di perkotaan. Sedangkan, kelahiran prematur (OR=1,121, 95%Cl: 1,015–1,238) dan riwayat berat badan lahir rendah (OR=2,188, 95%Cl: 1,845–2,595) juga tetap menjadi faktor risiko kejadian stunting yang signifikan di perdesaanSimpulan: Berat badan lahir rendah menjadi faktor risiko stunting di daerah perkotaan dan perdesaan. Sedangkan, kelahiran premature menjadi faktor risiko stunting hanya di perdesaan. 
背景:发育不良是包括印度尼西亚在内的发展中国家常见的营养问题。特技可以由许多因素引起。城市和农村的住房差异是导致特技的一个因素。目标:分析印尼6-23个月大的城市和农村地区发育不良的风险因素。方法:该研究采用分段设计,分析2018年印尼34个省的国家调查数据。这项研究的受试者总数为15833名6-23个月大的儿童。数据使用描述性分析、chi-square测试和双重物流回归进行分析。结果:6-23个月的城市特技患病率比全国3308%低。在城市地区和农村地区发生特技事故的风险因素中发现了显著差异。城市显著发育迟缓的一个因素是出生体重较低(OR= 2.017, 95%Cl: 1.655 -2,457)。另一方面,全国显著发育迟缓的一个因素是早产(OR=1,121, 951% cl: 1015—1,238)和出生体重记录(OR=2,188, 95%Cl: 1.845—2,595)。在被变量人畜(性别和年龄)控制后,出生体重较低(或= 2.017、95%Cl: 1.65 -2,457)仍然是城市重大发育事故的一个重要因素。另一方面,早产(或= 1.121,951% cl: 1015—1.238)和低出生体重记录(或= 2.188,95%Cl: 1.845—2.595)仍然是结论中重要发育发生率的一个因素:低出生体重成为城市和农村地区发育迟缓风险因素。另一方面,产前分娩是在全国范围内首次出现发育迟缓的一个因素。
{"title":"PERBEDAAN FAKTOR RISIKO STUNTING DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN PADA ANAK USIA 6-23 BULAN DI INDONESIA: ANALISIS DATA RISKESDAS","authors":"Vivi Ucianna, Adriyan Pramono, Ani Margawati, A. Syauqy","doi":"10.14710/jnc.v12i1.33304","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i1.33304","url":null,"abstract":"Latar belakang: Stunting merupakan masalah gizi yang sering ditemukan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Stunting dapat disebabkan oleh banyak faktor. Perbedaan tempat tinggal di perkotaan dan perdesaan salah satu faktor penyebab stunting. Tujuan: Menganalisis faktor risiko stunting di daerah perkotaan dan perdesaan pada anak usia 6-23 bulan di Indonesia.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan menganalisis data survei nasional di 34 provinsi di Indonesia tahun 2018 (Riskesdas 2018). Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 15.833 anak usia 6-23 bulan. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif, uji chi-square, dan regresi logistik ganda.Hasil: Prevalensi stunting pada usia 6-23 bulan lebih rendah di perkotaan (26,9%) dibandingkan di perdesaan (30,8%). Perbedaan signifikan yang ditemukan pada faktor risiko kejadian stunting antara daerah perkotaan dan perdesaan. Faktor risiko kejadian stunting yang signifikan di perkotaan adalah berat badan lahir rendah (OR=2,017, 95%Cl: 1,655-2,457). Sedangkan, faktor risiko kejadian stunting yang signifikan di perdesaan adalah adalah kelahiran prematur (OR=1,121, 95%Cl: 1,015–1,238) dan riwayat berat badan lahir rendah (OR=2,188, 95%Cl: 1,845–2,595). Setelah dikontrol dengan variable perancu (jenis kelamin dan usia), berat badan lahir rendah (OR=2,017, 95%Cl: 1,655-2,457) tetap menjadi faktor risiko kejadian stunting yang signifikan di perkotaan. Sedangkan, kelahiran prematur (OR=1,121, 95%Cl: 1,015–1,238) dan riwayat berat badan lahir rendah (OR=2,188, 95%Cl: 1,845–2,595) juga tetap menjadi faktor risiko kejadian stunting yang signifikan di perdesaanSimpulan: Berat badan lahir rendah menjadi faktor risiko stunting di daerah perkotaan dan perdesaan. Sedangkan, kelahiran premature menjadi faktor risiko stunting hanya di perdesaan. ","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83143379","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN HIPERTENSI MASYARAKAT PESISIR (STUDI PADA MASYARAKAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNG II JEPARA) 影响沿海高压事件的因素(研究工作地区人民的PUSKESMAS KEDUNG II JEPARA)
Pub Date : 2023-03-23 DOI: 10.14710/jnc.v12i1.36230
Silvia Ulin Nafi', Natalia Desy Putriningtyas
Latar belakang: Telah terjadi peningkatan prevalensi hipertensi pada masyarakat pesisir pantai di Kedung Jepara, pada tahun 2019 sebanyak 3,5%, pada tahuan 2020 sebanyak 4,3%, pada tahun 2021 sebanyak 5,0% masyarakat di wilayah kerja pesisir Kedung Jepara menderita hipertensi.Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada masyarakat pesisir di wilayah kerja Puskesmas Kedung II.Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Penelitian telah dilakukan pada bulan Juni-Juli 2022 di Wilayah Kerja Puskesmas Kedung II. Teknis pengambilan sampel yang digunakan adalah Quota Sampling dengan responden sebanyak 100 responden penderita hipertensi yang berusia 45-59 tahun yang menderita hipertensi dan pengambilan data meliputi variabel jenis kelamin, obesitas, konsumsn i kopi, kebiasaan merokok,aktivitas fisik, konsumsi makanan laut dan kualitas tidur. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi,dan analisis bivariat menggunakan uji Chi Square.Hasil: Hasil penelitian didapatkan ada 97,6% responden obesitas dan 98,7% responden yang mengonsumsi makanan laut berlebih mengalami hipertensi serta terdapat hubungan jenis kelamin (p=0,046), obesitas (p<0,001), konsumsi kopi (p=0,037), aktivitas fisik (p<0,001), konsumsi makanan laut (p<0,001), kualitas tidur (p<0,001) dengan kejadian hipertensi pada masyarakat pesisir. Tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok (p=0,072) dengan kejadian hipertensi pada masyarakat pesisir.Simpulan: Faktor yang memengaruhi kejadian hipertensi masyarakat pesisir di wilayah kerja Puskesmas Kedung II adalah jenis kelamin, obesitas, konsumsi kopi, aktivitas fisik, konsumsi makanan laut, kualitas tidur sedangkan kebiasaan merokok tidak menjadi faktor risiko kejadian hipertensi. Saran pada penelitian ini adalah perlu adanya peningkatan promosi kesehatan terkait penanganan dan pencegahan hipertensi kepada masyarakat pesisir.
背景:到2019年,Jepara沿海社区的高血压发病率增加了3.5%,到2020年为4.3%,到2021年为5.0%的沿海工业区有高血压。目的:本研究的目的是确定与高血压相关的危险因素,该因素与工作地区Puskesmas Kedung II沿海社区的高血压症状有关。方法:研究设计使用的是横截面。这项研究于2022年6月至7月在普斯马斯·凯东二世工作地区进行。使用的样本技术为100名45-59岁高血压患者的采样技术提供了采样技术,数据检索包括性别变量、肥胖、咖啡消费、吸烟习惯、体育活动、海鲜消费和睡眠质量。所使用的数据分析是使用频率分布的单变量分析,而双变量分析使用Chi Square测试。结果:研究发现,服用过量高血压的海鲜的受访者有97.6%和98.7%,他们有性别关系(p= 0.046),肥胖(p= 0.001),咖啡摄入量(p= 0.001),体育活动(p= 0.001),海鲜摄入量(p . < 0.001),吸烟习惯(p= 072)与沿海社区的高血压现象没有关系。结论:影响沿海高血压的因素包括性别、肥胖、咖啡、体育活动、海鲜消费、睡眠质量,而吸烟不构成高血压风险。本研究的建议是,对沿海社区的高血压治疗和预防措施应增加健康促进。
{"title":"FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN HIPERTENSI MASYARAKAT PESISIR (STUDI PADA MASYARAKAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNG II JEPARA)","authors":"Silvia Ulin Nafi', Natalia Desy Putriningtyas","doi":"10.14710/jnc.v12i1.36230","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i1.36230","url":null,"abstract":"Latar belakang: Telah terjadi peningkatan prevalensi hipertensi pada masyarakat pesisir pantai di Kedung Jepara, pada tahun 2019 sebanyak 3,5%, pada tahuan 2020 sebanyak 4,3%, pada tahun 2021 sebanyak 5,0% masyarakat di wilayah kerja pesisir Kedung Jepara menderita hipertensi.Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada masyarakat pesisir di wilayah kerja Puskesmas Kedung II.Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Penelitian telah dilakukan pada bulan Juni-Juli 2022 di Wilayah Kerja Puskesmas Kedung II. Teknis pengambilan sampel yang digunakan adalah Quota Sampling dengan responden sebanyak 100 responden penderita hipertensi yang berusia 45-59 tahun yang menderita hipertensi dan pengambilan data meliputi variabel jenis kelamin, obesitas, konsumsn i kopi, kebiasaan merokok,aktivitas fisik, konsumsi makanan laut dan kualitas tidur. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi,dan analisis bivariat menggunakan uji Chi Square.Hasil: Hasil penelitian didapatkan ada 97,6% responden obesitas dan 98,7% responden yang mengonsumsi makanan laut berlebih mengalami hipertensi serta terdapat hubungan jenis kelamin (p=0,046), obesitas (p<0,001), konsumsi kopi (p=0,037), aktivitas fisik (p<0,001), konsumsi makanan laut (p<0,001), kualitas tidur (p<0,001) dengan kejadian hipertensi pada masyarakat pesisir. Tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok (p=0,072) dengan kejadian hipertensi pada masyarakat pesisir.Simpulan: Faktor yang memengaruhi kejadian hipertensi masyarakat pesisir di wilayah kerja Puskesmas Kedung II adalah jenis kelamin, obesitas, konsumsi kopi, aktivitas fisik, konsumsi makanan laut, kualitas tidur sedangkan kebiasaan merokok tidak menjadi faktor risiko kejadian hipertensi. Saran pada penelitian ini adalah perlu adanya peningkatan promosi kesehatan terkait penanganan dan pencegahan hipertensi kepada masyarakat pesisir.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81363696","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
A POOLED DATA ANALYSIS TO DETERMINE RISK FACTORS OF CHILDHOOD STUNTING IN INDONESIA 汇总数据分析以确定印度尼西亚儿童发育迟缓的危险因素
Pub Date : 2023-03-23 DOI: 10.14710/jnc.v12i1.35413
T. Siswati, B. A. Paramashanti, Nova Pramestuti, Lukman Waris
Background: Stunting among children remains a public health concern in Indonesia, where the prevalence of stunting in rural areas is higher than in urban areas.Objectives: This study aimed to analyze risk factors for stunting and severe stunting among children aged 0-59 months in rural and urban Indonesia.Method: This cross-sectional study used pooled datasets from Indonesia’s Basic Health Research in 2007, 2010, and 2013. Our study samples included 38,246 children aged 0-59 months whose height-for-age Z-score (HAZ) was between -5.99 and 5.99 standard deviations. The primary outcomes were stunting and severe stunting, whereas dependent variables included factors at the child, household, and community levels. We apply Stata 13 for univariate, bivariate, and multivariate analysis.The prevalence of stunting and severe stunting was higher in rural than urban areas. On one hand, risk factors significantly associated with stunting and severe stunting in urban areas were low birth weight, maternal height, informal father’s occupation, low economic level, and children from East Indonesia and Sumatra. Furthermore, the father’s height was only associated with stunting, while the number of children >3 was only associated with severe stunting. On the other hand, risk factors age, low birth weight, maternal height, father’s height, household member 5-9 people, middle and low economic level were significantly associated with stunting and severe stunting in rural areas. Moreover, poor WASH was only associated with stunting, while informal mother occupation, low father education, number of household members > 9 people, and living in Sumatra and East Indonesia were associated with severe stunting in rural areas.Conclusion: Low birth weight, short parents, and economic income were risk factors for stunting and severe stunting children in urban and rural areas. Keywords: Children; Pooled data; Risk factors; Stunting
背景:儿童发育迟缓仍然是印度尼西亚的一个公共卫生问题,农村地区发育迟缓的发生率高于城市地区。目的:本研究旨在分析印度尼西亚农村和城市0-59月龄儿童发育迟缓和严重发育迟缓的危险因素。方法:本横断面研究使用了2007年、2010年和2013年印度尼西亚基础卫生研究的汇总数据集。我们的研究样本包括38246名0-59个月的儿童,他们的身高年龄z分数(HAZ)在-5.99到5.99个标准差之间。主要结果是发育迟缓和严重发育迟缓,而因变量包括儿童、家庭和社区水平的因素。我们将Stata 13应用于单变量、双变量和多变量分析。农村发育迟缓和严重发育迟缓的患病率高于城市地区。一方面,与城市地区发育迟缓和严重发育迟缓显著相关的危险因素是低出生体重、母亲身高、父亲职业不正规、经济水平低以及来自东印度尼西亚和苏门答腊岛的儿童。此外,父亲的身高只与发育迟缓有关,而子女数量>3只与严重发育迟缓有关。年龄、低出生体重、母亲身高、父亲身高、家庭成员5-9人、中低经济水平与农村发育迟缓和重度发育迟缓显著相关。此外,不良的WASH仅与发育迟缓有关,而在农村地区,母亲职业不正规、父亲受教育程度低、家庭成员人数> 9人以及居住在苏门答腊和东印度尼西亚与严重发育迟缓有关。结论:低出生体重、父母矮小、经济收入是城乡儿童发育迟缓和重度发育迟缓的危险因素。关键词:儿童;集中数据;风险因素;发育不良
{"title":"A POOLED DATA ANALYSIS TO DETERMINE RISK FACTORS OF CHILDHOOD STUNTING IN INDONESIA","authors":"T. Siswati, B. A. Paramashanti, Nova Pramestuti, Lukman Waris","doi":"10.14710/jnc.v12i1.35413","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i1.35413","url":null,"abstract":"Background: Stunting among children remains a public health concern in Indonesia, where the prevalence of stunting in rural areas is higher than in urban areas.Objectives: This study aimed to analyze risk factors for stunting and severe stunting among children aged 0-59 months in rural and urban Indonesia.Method: This cross-sectional study used pooled datasets from Indonesia’s Basic Health Research in 2007, 2010, and 2013. Our study samples included 38,246 children aged 0-59 months whose height-for-age Z-score (HAZ) was between -5.99 and 5.99 standard deviations. The primary outcomes were stunting and severe stunting, whereas dependent variables included factors at the child, household, and community levels. We apply Stata 13 for univariate, bivariate, and multivariate analysis.The prevalence of stunting and severe stunting was higher in rural than urban areas. On one hand, risk factors significantly associated with stunting and severe stunting in urban areas were low birth weight, maternal height, informal father’s occupation, low economic level, and children from East Indonesia and Sumatra. Furthermore, the father’s height was only associated with stunting, while the number of children >3 was only associated with severe stunting. On the other hand, risk factors age, low birth weight, maternal height, father’s height, household member 5-9 people, middle and low economic level were significantly associated with stunting and severe stunting in rural areas. Moreover, poor WASH was only associated with stunting, while informal mother occupation, low father education, number of household members > 9 people, and living in Sumatra and East Indonesia were associated with severe stunting in rural areas.Conclusion: Low birth weight, short parents, and economic income were risk factors for stunting and severe stunting children in urban and rural areas. Keywords: Children; Pooled data; Risk factors; Stunting","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87386555","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGARUH PEMBERIAN COOKIES TEPUNG LABU KUNING DAN IKAN GABUS TINGGI PROTEIN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN ANEMIA 对慢性肾衰竭和贫血患者血红蛋白水平的高蛋白软木鱼的影响
Pub Date : 2023-03-23 DOI: 10.14710/jnc.v12i1.35312
L. Safitri, Susyani Susyani, Terati Terati
Latar belakang: Penyakit gagal-ginjal-kronis ialah kondisi renal yang tidak lagi bisa mengeluarkan limbah metabolisme tubuh yang berakibat pada gangguan fungsi endokrin dan metabolisme. Dua faktor dapat mengembangkan anemia pada pasien gagal ginjal kronis. Pertama, dibandingkan dengan pasien tanpa gagal ginjal kronis, mereka dengan gagal ginjal kronis menghasilkan lebih sedikit erythropoietin (EPO), dan kedua, hepcidin meningkat pada pasien dengan gagal ginjal kronis.Tujuan:Mengetahui pengaruh pemberian cookies berbahan dasar tepung labu kuning dan ikan gabus terhadap hemoglobin pasien gagal ginjal hemodialisis anemia di RSUP Dr. M. Hoesin Palembang.Metode: Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap, tahap pertama menggunakan Rancangan Acak Lengkap Non Faktorial untuk menentukan formulasi produk yang digunakan sebagai intervensi, dan tahap kedua menggunakan desain penelitian quasi eksperimen dengan one group pre -test dan post-test desain penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan metode Purposive Sampling dengan jumlah 40 responden. Analisis data menggunakan uji Friedman dan uji T-Dependent.Hasil: Uji organoleptik menunjukkan bahwa formula terpilih adalah formulasi F2. Sedangkan hasil intervensi menunjukkan adanya perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah intervensi, rata-rata peningkatan kadar hemoglobin responden adalah 0,78 g/dl dengan p <0,001.Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa cookies dengan penambahan labu kuning dan ikan gabus berpengaruh terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada penderita gagal ginjal yang menjalani hemodialisa dan dapat dijadikan sebagai produk alternatif pencegahan anemia pada penderita gagal ginjal.
背景:慢性肾衰竭是一种退行性疾病,它将停止排出代谢废物,导致内分泌和代谢功能障碍。慢性肾衰竭患者患贫血有两个因素。首先,与慢性肾衰竭患者相比,与慢性肾衰竭患者产生的促红细胞生成素(EPO)更少,其次,七碘素在慢性肾衰竭患者中增加。目的:了解由黄南瓜粉和栓皮栎制成的饼干对患者的血红蛋白的影响。方法:本研究分两个阶段进行,第一阶段使用完整的无伪设计来确定一种产品作为干预措施的配方,第二阶段采用实验四分之一组的实验设计进行试验。这项研究的总体人口是所有接受血液透析的肾衰竭患者。研究样本是用40名受访者的采样方法选择的。使用Friedman测试和T-Dependent测试进行数据分析。结果:有机测试表明,选定的公式是F2配方。而干预措施的结果表明,干预前和之后血红蛋白水平的差异,受访者血红蛋白水平的平均增加是0.78 g/dl,与p < 0.001。结论:可以得出结论,添加黄色南瓜和栓皮栎会影响肾脏衰竭患者的血红蛋白水平的增加,这可能是肾衰竭预防疾病的替代品。
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN COOKIES TEPUNG LABU KUNING DAN IKAN GABUS TINGGI PROTEIN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN ANEMIA","authors":"L. Safitri, Susyani Susyani, Terati Terati","doi":"10.14710/jnc.v12i1.35312","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i1.35312","url":null,"abstract":"Latar belakang: Penyakit gagal-ginjal-kronis ialah kondisi renal yang tidak lagi bisa mengeluarkan limbah metabolisme tubuh yang berakibat pada gangguan fungsi endokrin dan metabolisme. Dua faktor dapat mengembangkan anemia pada pasien gagal ginjal kronis. Pertama, dibandingkan dengan pasien tanpa gagal ginjal kronis, mereka dengan gagal ginjal kronis menghasilkan lebih sedikit erythropoietin (EPO), dan kedua, hepcidin meningkat pada pasien dengan gagal ginjal kronis.Tujuan:Mengetahui pengaruh pemberian cookies berbahan dasar tepung labu kuning dan ikan gabus terhadap hemoglobin pasien gagal ginjal hemodialisis anemia di RSUP Dr. M. Hoesin Palembang.Metode: Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap, tahap pertama menggunakan Rancangan Acak Lengkap Non Faktorial untuk menentukan formulasi produk yang digunakan sebagai intervensi, dan tahap kedua menggunakan desain penelitian quasi eksperimen dengan one group pre -test dan post-test desain penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan metode Purposive Sampling dengan jumlah 40 responden. Analisis data menggunakan uji Friedman dan uji T-Dependent.Hasil: Uji organoleptik menunjukkan bahwa formula terpilih adalah formulasi F2. Sedangkan hasil intervensi menunjukkan adanya perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah intervensi, rata-rata peningkatan kadar hemoglobin responden adalah 0,78 g/dl dengan p <0,001.Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa cookies dengan penambahan labu kuning dan ikan gabus berpengaruh terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada penderita gagal ginjal yang menjalani hemodialisa dan dapat dijadikan sebagai produk alternatif pencegahan anemia pada penderita gagal ginjal.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77101156","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
AIR REBUSAN JAGUNG (Zea Mays L) EFEKTIF MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL DARAH 玉米炖水(Zea Mays L)能有效降低血液胆固醇水平
Pub Date : 2022-10-31 DOI: 10.14710/jnc.v11i4.34257
Siti Fadlilah, Cornelia Dede Yoshima Nekada, Maya Apriyanti, Santi Damayanti
Latar belakang: Penyebab kematian tertinggi di dunia disebabkan penyakit jantung dan stroke. Kadar kolesterol tinggi sebagai pemicu penyakit jantung dan stroke. Pemberian air rebusan jagung (Zea mays L) dapat menjadi upaya alternatif menurunkan kadar kolesterol.Tujuan: Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian air rebusan jagung (Zea mays L) terhadap penurunan kadar kolesterol masyarakat di Dusun Jatirejo Sendangadi Mlati Sleman, Yogyakarta.Metode: Penelitian menggunakan quasi eksperimen pretest and posttest nonequivalent control group. Sampel terdiri dari kelompok kontrol dan intervensi masing-masing 18 responden berusia 30-50 tahun dengan simple random sampling. Penelitian ini memberikan perlakuan konsumsi air rebusan jagung (Zea mays L) sebanyak 250 ml yang diberikan selama 3 hari berturut-turut. Kelompok kontrol air mineral dengan jumlah dan frekuensi yang sama. Instrumen menggunakan standar operasional prosedure, kolesterol meter, dan lembar observasi. Kadar kolesterol sampel diukur pretest dan posttest. Analisis data menggunakan Paired T-Test dan Independent T-Test.Hasil: Rata-rata kadar kolesterol pretest dan posttest kelompok kontrol mean 166,66 mg/dL dan 171,83 mg/dL. Mean kadar kolesterol pretest dan posttest kelompok intervensi 193,83 mg/dL dan 169,33 mg/dL.  Hasil uji bivariat kadar pretest dan posttest kelompok kontrol dan intervensi didapatkan p<0,001 dan p<0,001. Hasil uji beda posttest kelompok kontrol dan intervensi didapatkan p<0,001.Simpulan: Ada pengaruh pemberian air rebusan jagung terhadap penurunan kadar kolesterol. Terjadi penurunan kadar kolesterol pada kelompok yang diberikan air rebusan jaging, sedangkan pada kelompok kontrol terjadi kenaikan kadar kolesterol.Kata Kunci: Air rebusan jagung; Hiperkolesterol; Kolesterol
背景:世界上最高的死因是心脏病和中风。高胆固醇是导致心脏病和中风的原因。炖玉米(Zea mays L)可以作为一种降低胆固醇水平的替代措施。目的:研究旨在确定炖玉米水(Zea mays L)对日惹Jatirejo Sendangadi Mlati Sleman村胆固醇水平下降的影响。方法:采用前试验和后测试非equive control group进行研究。该样本由18名30岁至50岁的受访者组成,他们分别进行了简单的抽样。这项研究提供了连续三天使用的250毫升玉米水。相同数量和频率的矿泉水控制组。仪器使用标准操作程序、胆固醇计和观察表。胆固醇水平是测量前和后测的。使用配对测试和独立性测试进行数据分析。结果:预验胆固醇和后测组平均水平为166.66毫克/dL, 171.83毫克/dL。平均胆固醇预验和后测干预组193.83毫克/dL及169.33毫克/dL。前测和后测控制和干预组测试的结果为p< 0.001和p< 0.001。不同后控制集团和干预措施测试的结果为p< 0.001。结论:炖玉米会对胆固醇水平的降低产生影响。吃糖炖肉的组的胆固醇水平下降,控制组的胆固醇水平上升。关键词:玉米炖水;Hiperkolesterol;胆固醇
{"title":"AIR REBUSAN JAGUNG (Zea Mays L) EFEKTIF MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL DARAH","authors":"Siti Fadlilah, Cornelia Dede Yoshima Nekada, Maya Apriyanti, Santi Damayanti","doi":"10.14710/jnc.v11i4.34257","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i4.34257","url":null,"abstract":"Latar belakang: Penyebab kematian tertinggi di dunia disebabkan penyakit jantung dan stroke. Kadar kolesterol tinggi sebagai pemicu penyakit jantung dan stroke. Pemberian air rebusan jagung (Zea mays L) dapat menjadi upaya alternatif menurunkan kadar kolesterol.Tujuan: Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian air rebusan jagung (Zea mays L) terhadap penurunan kadar kolesterol masyarakat di Dusun Jatirejo Sendangadi Mlati Sleman, Yogyakarta.Metode: Penelitian menggunakan quasi eksperimen pretest and posttest nonequivalent control group. Sampel terdiri dari kelompok kontrol dan intervensi masing-masing 18 responden berusia 30-50 tahun dengan simple random sampling. Penelitian ini memberikan perlakuan konsumsi air rebusan jagung (Zea mays L) sebanyak 250 ml yang diberikan selama 3 hari berturut-turut. Kelompok kontrol air mineral dengan jumlah dan frekuensi yang sama. Instrumen menggunakan standar operasional prosedure, kolesterol meter, dan lembar observasi. Kadar kolesterol sampel diukur pretest dan posttest. Analisis data menggunakan Paired T-Test dan Independent T-Test.Hasil: Rata-rata kadar kolesterol pretest dan posttest kelompok kontrol mean 166,66 mg/dL dan 171,83 mg/dL. Mean kadar kolesterol pretest dan posttest kelompok intervensi 193,83 mg/dL dan 169,33 mg/dL.  Hasil uji bivariat kadar pretest dan posttest kelompok kontrol dan intervensi didapatkan p<0,001 dan p<0,001. Hasil uji beda posttest kelompok kontrol dan intervensi didapatkan p<0,001.Simpulan: Ada pengaruh pemberian air rebusan jagung terhadap penurunan kadar kolesterol. Terjadi penurunan kadar kolesterol pada kelompok yang diberikan air rebusan jaging, sedangkan pada kelompok kontrol terjadi kenaikan kadar kolesterol.Kata Kunci: Air rebusan jagung; Hiperkolesterol; Kolesterol","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74930353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
OPTIMALISASI KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KEFIR SUSU KAMBING DENGAN PENAMBAHAN MADU LOKAL BUNGA RANDU 通过添加当地的兰都蜂蜜,使羊奶有机特性和抗氧化剂活性
Pub Date : 2022-10-31 DOI: 10.14710/jnc.v11i4.34506
Angga Hardiansyah, Hamdan Hadi Kusuma
Latar belakang: Kefir merupakan produk fermentasi susu yang memiliki cita rasa asam yang kurang disukai. Cita rasa kefir tersebut perlu diperbaiki dengan penambahan madu. Selain memperbaiki cita rasa, madu memiliki aktifitas antioksidan tinggi yang bermanfaat untuk kesehatan.Tujuan: Meningkatkan kualitas organoleptik dan aktifitas antioksidan kefir dengan penambahan madu bunga randu.Metode: Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang menggunakan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perbedaan perlakuan pada pemberian konsentrasi madu sebelum proses fermentasi yaitu P0 (penambahan madu 0% dari volume kefir susu kambing), P1 (madu 5%), P2 (madu 10%), P3 (madu 15%) dan P4 (madu 20%). Uji organoleptik hedonik dilakukan oleh panelis tidak terlatih untuk melihat tingkat kesukaan responden terhadap kefir dengan penambahan madu yang berbeda. Uji aktifitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH.Hasil: Tidak terdapat perbedaan kesukaan panelis terhadap warna, aroma, dan tekstrur dari kefir susu kambing sebelum dan setelah penambahan madu, tetapi terdapat perbedaan dalam atribut organoleptik rasa. Rasa kefir yang paling disukai adalah perlakuan P3 (madu 15%). Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan aktivitas antioksidan kefir susu kambing sebelum dan setelah penambahan madu. Aktifitas antioksidan berturut-turut dari P0, P1, P2, P3, dan P4 adalah 3.24 ± 0.15; 4.92 ± 0.15; 6.69 ± 0.15; 7.31 ± 0.14; 8.26± 0.15.Simpulan: Penambahan madu mampu memperbaiki kualitas rasa dan meningkatkan aktifitas antioksidan kefir susu kambing.Kata kunci: Aktifitas antioksidan; Kefir; Madu; Susu kambing.
背景:Kefir是一种经过酸处理的乳制品。酸味需要加点蜂蜜来改善。除了改善味觉外,蜂蜜还有高抗氧化剂的活性,对健康有益。目的:通过添加兰都花蜜来提高有机和抗氧化剂活性。方法:本研究采用全随机设计的实验设计(RAL),采用5种治疗方法和3次重复。发酵前蜂蜜浓度的不同之处包括P0(蜂蜜产量的0%)、P1(蜂蜜产量的5%)、P2(蜂蜜的10%)、P3(蜂蜜的15%)和P4(蜂蜜的20%)。由未经训练的评审团进行的有机享乐测试,以观察评审员对牛奶的喜爱程度,同时添加不同的蜂蜜。抗氧化剂活性测试采用DPPH方法。结果:在添加蜂蜜之前和之后,评审团对羊奶的颜色、气味和质地没有明显的偏爱,但是在有机味道属性中存在差异。最受欢迎的酸味是P3治疗(蜂蜜15%)。研究表明,山羊奶在加入蜂蜜之前和之后的抗氧化剂活性有显著差异。抗氧化剂的连续活动P0, P1, P2, P3和P4是24±3。0。15;4 . 92±0。15;6 . 69±0。15;7 . 31±0。14;8 . 26±0。15。结合:添加蜂蜜可以提高味道,增加羊奶的抗氧化剂活性。关键词:抗氧化剂活性;Kefir;蜂蜜;山羊奶。
{"title":"OPTIMALISASI KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KEFIR SUSU KAMBING DENGAN PENAMBAHAN MADU LOKAL BUNGA RANDU","authors":"Angga Hardiansyah, Hamdan Hadi Kusuma","doi":"10.14710/jnc.v11i4.34506","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i4.34506","url":null,"abstract":"Latar belakang: Kefir merupakan produk fermentasi susu yang memiliki cita rasa asam yang kurang disukai. Cita rasa kefir tersebut perlu diperbaiki dengan penambahan madu. Selain memperbaiki cita rasa, madu memiliki aktifitas antioksidan tinggi yang bermanfaat untuk kesehatan.Tujuan: Meningkatkan kualitas organoleptik dan aktifitas antioksidan kefir dengan penambahan madu bunga randu.Metode: Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang menggunakan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perbedaan perlakuan pada pemberian konsentrasi madu sebelum proses fermentasi yaitu P0 (penambahan madu 0% dari volume kefir susu kambing), P1 (madu 5%), P2 (madu 10%), P3 (madu 15%) dan P4 (madu 20%). Uji organoleptik hedonik dilakukan oleh panelis tidak terlatih untuk melihat tingkat kesukaan responden terhadap kefir dengan penambahan madu yang berbeda. Uji aktifitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH.Hasil: Tidak terdapat perbedaan kesukaan panelis terhadap warna, aroma, dan tekstrur dari kefir susu kambing sebelum dan setelah penambahan madu, tetapi terdapat perbedaan dalam atribut organoleptik rasa. Rasa kefir yang paling disukai adalah perlakuan P3 (madu 15%). Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan aktivitas antioksidan kefir susu kambing sebelum dan setelah penambahan madu. Aktifitas antioksidan berturut-turut dari P0, P1, P2, P3, dan P4 adalah 3.24 ± 0.15; 4.92 ± 0.15; 6.69 ± 0.15; 7.31 ± 0.14; 8.26± 0.15.Simpulan: Penambahan madu mampu memperbaiki kualitas rasa dan meningkatkan aktifitas antioksidan kefir susu kambing.Kata kunci: Aktifitas antioksidan; Kefir; Madu; Susu kambing.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77335649","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
Journal of Nutrition College
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1