首页 > 最新文献

Journal of Nutrition College最新文献

英文 中文
NUTRIENT DENSITY COOKIES RUTF (READY TO USE THERAPEUTIC FOOD) DARI PANGAN LOKAL UNTUK INTERVENSI BALITA WASTING 营养密度饼干rutf(准备使用的治疗食品)达达pangan局部untuk介入性浪费
Pub Date : 2023-05-03 DOI: 10.14710/jnc.v12i2.37832
Ria Ambarwati, Verarika Rahmawati, F. Fitriani
ABSTRACT Background: Ready to Use Therapeutic Food (RUTF) is recommended in giving interventions to toddlers with uncomplicated wasting. Kepok banana (Musa paradisiaca L) and peanuts (Arachis hypogaea L) are local food ingredients that are easily available and processed into RUTF as an alternative to RUTF-WHO.Purpose: Developing RUTF from local food with nutrient density that meets RUTF-WHO standards, and has organoleptic characteristics that are acceptable to toddlers.Methods: Experimental research with completely randomized design with 2 repetitions. The research was divided into three stages, namely developing RUTF cookies with the main ingredient kepok banana flour with variations of peanut substitution 100 grams, 125 grams and 150 grams, nutritional value analysis, acceptance testing using 25 somewhat trained panelists and 20 toddlers aged 2-5 year. Analysis of nutritional value data was tested by ANOVA, the acceptance test of somewhat trained panelists was tested by Friedman and the acceptance test on toddlers was analyzed descriptively.Results: The higher the substitution of peanuts increased the levels of energy, protein, fat, and carbohydrates in RUTF cookies (per 100 grams), however, it could not reach the RUTF-WHO standard. The higher the substitution of peanuts, the higher the distinctive aroma and taste of peanuts, the texture is not too crunchy, and the color is darker. There was no difference in the acceptability of cookie panelists under five RUTF F1 and F2.Conclusion: RUTF Cookies F1 and F2 can be recommended as variations of RUTF. Further research is needed by modifying the amount and composition of ingredients to increase the energy, fat and carbohydrate levels of RUTF cookies. Keywords: Cookies; Kepok banana; Peanuts; RUTF.ABSTRAKLatar Belakang: Ready to Use Therapeutic Food (RUTF) direkomendasikan dalam pemberian intervensi pada balita wasting tanpa komplikasi. Pisang kepok (Musa paradisiaca L) dan kacang tanah (Arachis hypogaea L) merupakan bahan pangan lokal yang mudah didapatkan dan diolah menjadi RUTF sebagai alternatif pengganti RUTF-WHO.Tujuan: Mengembangkan RUTF dari pangan lokal dengan densitas zat gizi yang memenuhi standar RUTF-WHO, serta memiliki karakteristik organoleptik yang dapat diterima oleh balitaMetode: Penelitian eksperimen dengan desain Rancangan Acak Lengkap 2 kali ulangan. Penelitian terbagi menjadi tiga tahap, yaitu pengembangan cookies RUTF dengan bahan utama tepung pisang kepok dengan variasi substitusi kacang tanah 100 gram, 125 gram dan 150 gram, analisis nilai gizi, pengujian daya terima menggunakan 25 panelis agak terlatih dan 20 balita usia 2 – 5 tahun. Analisis data nilai gizi diuji dengan ANOVA, Uji daya terima panelis agak terlatih diuji dengan Friedman dan uji daya terima pada balita dianalisis secara deskriptif.Hasil: Semakin tinggi substitusi kacang tanah meningkatkan kadar energi, protein, lemak, dan karbohidrat cookies RUTF (per 100 gram), akan tetapi belum dapat mencapai standar RUTF-WH
摘要背景:即食治疗性食物(RUTF)被推荐用于对无并发症的幼儿进行干预。Kepok香蕉(Musa paradisiaca L)和花生(arachhis hypogaea L)是当地的食品成分,很容易获得并加工成RUTF作为RUTF- who的替代品。目的:从营养密度符合RUTF- who标准的当地食物中开发RUTF,并具有幼儿可接受的感官特征。方法:采用完全随机设计,重复2次。研究分为3个阶段,分别是以花生替代100克、125克、150克的kepok香蕉粉为主要原料的RUTF饼干的开发、营养价值分析、25名受过一定培训的专家和20名2-5岁幼儿的验收测试。对营养价值数据的分析采用方差分析,对受过一定训练的小组成员的接受度检验采用Friedman检验,对幼儿的接受度检验采用描述性分析。结果:花生替代量越高,RUTF饼干中的能量、蛋白质、脂肪和碳水化合物含量(每100克)越高,但不能达到RUTF- who标准。花生的替代度越高,花生特有的香气和口感越高,质地不会太脆,颜色也越深。在五个RUTF F1和F2下,饼干小组成员的可接受性没有差异。结论:RUTF Cookies F1和F2可作为RUTF的变体推荐使用。需要进一步的研究来改变原料的数量和组成,以增加RUTF饼干的能量、脂肪和碳水化合物水平。关键词:饼干;Kepok香蕉;花生;即食治疗食物。摘要:即食食疗食品(RUTF) (direcrekomendasikan dalam pemberian intervensi pada balita tanpa komplikasi)。Pisang kepok (Musa paradisiaca L) dan kacang tanah (Arachis hypogaea L) merupakan bahan pangan当地的yang mudah didapatkan dan diolah menjadi RUTF sebagai替代的pengganti RUTF- who。Penelitian terbagi menjadi tiga tahap, yitu pengembangan cookies RUTF dengan bahan utama tepung pisang kepok dengan variasi替代品kacang tanah 100克,125克丹150克,分析nilai gizi, penguin daya terima menggunakan 25面板agak terlatih丹20巴利塔乌斯2 - 5塔赫。分析数据采用单因素方差分析,单因素方差分析,单因素方差分析,单因素方差分析,单因素方差分析,单因素方差分析,单因素方差分析。Hasil: Semakin tinggi substitute kacang tanah meningkatkan kadar energy、protein、lemak、dan karbohidrat cookies RUTF(每100克)、akan tetapi belum dapat capai标准RUTF- who。Semakin tinggi substitisi kacang tanah memberikan aroma dan rasa khas kacang tanah yang lebih tinggi, tekstur yang tidak terlalu renyah, dan warna yang lebih gelap。titaak terdapat perbedaa和daya terima面板是balita饼干RUTF F1和F2。猴子:饼干RUTF F1和F2 dapat direcrekomendasikan sebagai variasi RUTF。Perlu penelitian lanjutan dengan melakukan modifikasi jumlah maupun komposisi bahan untuk meningkatkan kadar energi, lemak dan karbohidrat cookies;配料有共有;香蕉kepok;即食治疗食物。
{"title":"NUTRIENT DENSITY COOKIES RUTF (READY TO USE THERAPEUTIC FOOD) DARI PANGAN LOKAL UNTUK INTERVENSI BALITA WASTING","authors":"Ria Ambarwati, Verarika Rahmawati, F. Fitriani","doi":"10.14710/jnc.v12i2.37832","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i2.37832","url":null,"abstract":"ABSTRACT Background: Ready to Use Therapeutic Food (RUTF) is recommended in giving interventions to toddlers with uncomplicated wasting. Kepok banana (Musa paradisiaca L) and peanuts (Arachis hypogaea L) are local food ingredients that are easily available and processed into RUTF as an alternative to RUTF-WHO.Purpose: Developing RUTF from local food with nutrient density that meets RUTF-WHO standards, and has organoleptic characteristics that are acceptable to toddlers.Methods: Experimental research with completely randomized design with 2 repetitions. The research was divided into three stages, namely developing RUTF cookies with the main ingredient kepok banana flour with variations of peanut substitution 100 grams, 125 grams and 150 grams, nutritional value analysis, acceptance testing using 25 somewhat trained panelists and 20 toddlers aged 2-5 year. Analysis of nutritional value data was tested by ANOVA, the acceptance test of somewhat trained panelists was tested by Friedman and the acceptance test on toddlers was analyzed descriptively.Results: The higher the substitution of peanuts increased the levels of energy, protein, fat, and carbohydrates in RUTF cookies (per 100 grams), however, it could not reach the RUTF-WHO standard. The higher the substitution of peanuts, the higher the distinctive aroma and taste of peanuts, the texture is not too crunchy, and the color is darker. There was no difference in the acceptability of cookie panelists under five RUTF F1 and F2.Conclusion: RUTF Cookies F1 and F2 can be recommended as variations of RUTF. Further research is needed by modifying the amount and composition of ingredients to increase the energy, fat and carbohydrate levels of RUTF cookies. Keywords: Cookies; Kepok banana; Peanuts; RUTF.ABSTRAKLatar Belakang: Ready to Use Therapeutic Food (RUTF) direkomendasikan dalam pemberian intervensi pada balita wasting tanpa komplikasi. Pisang kepok (Musa paradisiaca L) dan kacang tanah (Arachis hypogaea L) merupakan bahan pangan lokal yang mudah didapatkan dan diolah menjadi RUTF sebagai alternatif pengganti RUTF-WHO.Tujuan: Mengembangkan RUTF dari pangan lokal dengan densitas zat gizi yang memenuhi standar RUTF-WHO, serta memiliki karakteristik organoleptik yang dapat diterima oleh balitaMetode: Penelitian eksperimen dengan desain Rancangan Acak Lengkap 2 kali ulangan. Penelitian terbagi menjadi tiga tahap, yaitu pengembangan cookies RUTF dengan bahan utama tepung pisang kepok dengan variasi substitusi kacang tanah 100 gram, 125 gram dan 150 gram, analisis nilai gizi, pengujian daya terima menggunakan 25 panelis agak terlatih dan 20 balita usia 2 – 5 tahun. Analisis data nilai gizi diuji dengan ANOVA, Uji daya terima panelis agak terlatih diuji dengan Friedman dan uji daya terima pada balita dianalisis secara deskriptif.Hasil: Semakin tinggi substitusi kacang tanah meningkatkan kadar energi, protein, lemak, dan karbohidrat cookies RUTF (per 100 gram), akan tetapi belum dapat mencapai standar RUTF-WH","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76327704","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
EFEKTIVITAS BERBAGAI JENIS METODE PELATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS KADER POSYANDU DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA 各种培训方法的成效,以提高KADER POSYANDU的能力,以防止幼儿发育
Pub Date : 2023-05-03 DOI: 10.14710/jnc.v12i2.36823
A. Hanifah, Yayuk Hartriyanti
ABSTRACT Background: Stunting is a chronic nutritional problem that happens to toddlers in the world nowadays. One of the efforts to prevent stunting is performed by integrated health service (Posyandu) cadres with good capacity to provide optimal services at Posyandu. One way to increase the capacity of cadres is by providing education through various training methods and media.Objectives: In this literature review, various types of cadre capacity building methods will be analyzed to find out which method is the most effective and the best to affect cadre capacity.Methods: The analysis of the literature review was carried out by searching for specific keywords through the Google Scholar electronic database from 2019 – 2021 with various inclusion and exclusion criteria. The effectiveness of various training methods was analyzed based on the p-value and the percentage difference between before and after the training intervention. Results: Various types of capacity can be identified as outcomes, including knowledge, attitudes, skills, performance, and self-efficacy of cadres. The combination of lectures with focus group discussions (FGD) and lectures with audiovisual media is the most effective method for increasing knowledge. Meanwhile, lectures with booklets combined with brainstorming and practice are an effective method for improving attitudes and skills of the cadres. Conclusion: Posyandu cadre training strategies in order to increase capacity can be carried out by utilizing various combinations of methods that act as a stimulus for more than one sense, this can increase the ability of Posyandu cadres to receive and understand information related to stunting. Therefore the role of preventing stunting by Posyandu cadres can be maximized.Keywords: Cadres capacity; Stunting; Training methods ABSTRAKPendahuluan: Stunting adalah masalah gizi kronis yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Upaya pencegahan stunting salah satunya diperankan oleh kader Pos pelayanan terpadu (Posyandu) yang perlu memiliki kapasitas baik agar dapat memberikan pelayanan optimal di Posyandu. Salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas kader adalah dengan memberikan pelatihan atau pendidikan melalui berbagai metode dan media pelatihan.Tujuan: Literature review ini bertujuan untuk mengetahui metode peningkatan kapasitas kader yang paling efektif dalam memengaruhi kapasitas kader, meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap, self-efficacy, dan performa.Metode: Analisis kajian literature review dilakukan melalui pencarian kata kunci spesifik melalui database elektronik Google Scholar dari tahun 2019 – 2021 dengan berbagai kriteria inklusi dan eksklusi. Efektivitas berbagai metode pelatihan dianalisis berdasarkan p-value dan persentase besar perubahan antara sebelum dan setelah interversi pelatihan.Hasil: Dapat diidentifikasi berbagai jenis kapasitas yang menjadi outcome penelitian, meliputi pengetahuan, sikap, keterampilan, performa, dan self-efficacy dari kader. Kombinasi
摘要背景:发育迟缓是当今世界幼儿普遍存在的一种慢性营养问题。预防发育迟缓的一项工作是由综合保健服务(Posyandu)干部进行的,他们有良好的能力在Posyandu提供最佳服务。提高干部能力的方法之一是通过各种培训方式和媒体进行教育。目的:在这篇文献综述中,我们将分析各种类型的干部能力建设方法,找出哪种方法最有效,最能影响干部能力。方法:通过2019 - 2021年Google Scholar电子数据库检索特定关键词,采用不同的纳入和排除标准对文献综述进行分析。通过p值和训练干预前后的百分比差值分析各种训练方法的有效性。结果:干部的知识、态度、技能、绩效和自我效能等能力类型可以被识别为结果。讲座与焦点小组讨论(FGD)和视听媒体讲座相结合是增加知识的最有效方法。与此同时,小册子讲座与头脑风暴和实践相结合是提高干部态度和技能的有效方法。结论:以提高发育迟缓干部能力为目的的培训策略可以通过多种方法的组合来实施,这些方法可以作为一种多感官的刺激,这可以提高发育迟缓干部对发育迟缓相关信息的接收和理解能力。因此,可以最大限度地发挥坡山渡干部预防发育迟缓的作用。关键词:干部能力;发育不良;【摘要】训练方法:发育迟缓,动作迟缓,动作迟缓,动作迟缓,动作迟缓,动作迟缓,动作迟缓。Upaya penegahan发育不良salah satunya diperankan oleh kader Pos pelayanan terpadu (Posyandu) yang perlu memiliki kapasitas baik agar dapat member kan pelayanan optimal di Posyandu。Salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas kader adalah dengan member成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员。土娟:文献综述:土娟、土娟、土娟、土娟、土娟、土娟、土娟、土娟、土娟、土娟、土娟、土娟、土娟。方法:文献综述,分析,检索,检索,检索,检索,检索,检索,检索,检索,检索,检索,检索,检索,检索,检索,检索实证分析方法与实证分析方法与实证分析方法的p值与实证分析方法的关系。哈希:Dapat diidentifikasi berbagai jenis kapasitas yang menjadi outcome penelitian, meliputi pengetahuan, sikap, keterampilan, performance, dan self-efficacy dari kader。Kombinasi陶瓷登干焦点小组讨论(FGD) dan陶瓷登干pemutaran视频merupakan metode yang paling efektif dalam meningkatkan pengetahuan。Ceramah dengan pemberian小册子yang disertai brainstorming dan praktik merupakan mede yang effktif dalam meningkatkan sikap dan keterampilan。这句话的意思是:“战略”,意思是“战略”,意思是“战略”,意思是“战略”,意思是“战略”,意思是“战略”,意思是“战略”,意思是“战略”,意思是“战略”。Kata kunci: pelatihan方法;Kapasitas就;发育不良
{"title":"EFEKTIVITAS BERBAGAI JENIS METODE PELATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS KADER POSYANDU DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA","authors":"A. Hanifah, Yayuk Hartriyanti","doi":"10.14710/jnc.v12i2.36823","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i2.36823","url":null,"abstract":"ABSTRACT Background: Stunting is a chronic nutritional problem that happens to toddlers in the world nowadays. One of the efforts to prevent stunting is performed by integrated health service (Posyandu) cadres with good capacity to provide optimal services at Posyandu. One way to increase the capacity of cadres is by providing education through various training methods and media.Objectives: In this literature review, various types of cadre capacity building methods will be analyzed to find out which method is the most effective and the best to affect cadre capacity.Methods: The analysis of the literature review was carried out by searching for specific keywords through the Google Scholar electronic database from 2019 – 2021 with various inclusion and exclusion criteria. The effectiveness of various training methods was analyzed based on the p-value and the percentage difference between before and after the training intervention. Results: Various types of capacity can be identified as outcomes, including knowledge, attitudes, skills, performance, and self-efficacy of cadres. The combination of lectures with focus group discussions (FGD) and lectures with audiovisual media is the most effective method for increasing knowledge. Meanwhile, lectures with booklets combined with brainstorming and practice are an effective method for improving attitudes and skills of the cadres. Conclusion: Posyandu cadre training strategies in order to increase capacity can be carried out by utilizing various combinations of methods that act as a stimulus for more than one sense, this can increase the ability of Posyandu cadres to receive and understand information related to stunting. Therefore the role of preventing stunting by Posyandu cadres can be maximized.Keywords: Cadres capacity; Stunting; Training methods ABSTRAKPendahuluan: Stunting adalah masalah gizi kronis yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Upaya pencegahan stunting salah satunya diperankan oleh kader Pos pelayanan terpadu (Posyandu) yang perlu memiliki kapasitas baik agar dapat memberikan pelayanan optimal di Posyandu. Salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas kader adalah dengan memberikan pelatihan atau pendidikan melalui berbagai metode dan media pelatihan.Tujuan: Literature review ini bertujuan untuk mengetahui metode peningkatan kapasitas kader yang paling efektif dalam memengaruhi kapasitas kader, meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap, self-efficacy, dan performa.Metode: Analisis kajian literature review dilakukan melalui pencarian kata kunci spesifik melalui database elektronik Google Scholar dari tahun 2019 – 2021 dengan berbagai kriteria inklusi dan eksklusi. Efektivitas berbagai metode pelatihan dianalisis berdasarkan p-value dan persentase besar perubahan antara sebelum dan setelah interversi pelatihan.Hasil: Dapat diidentifikasi berbagai jenis kapasitas yang menjadi outcome penelitian, meliputi pengetahuan, sikap, keterampilan, performa, dan self-efficacy dari kader. Kombinasi ","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79167699","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
HUBUNGAN SCREEN TIME, AKTIVITAS FISIK, DAN BEBAN KERJA PADA IBU BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF-DIRECT BREASTFEEDING SAAT PANDEMI COVID-19 母亲们的工作关系,屏幕时间,和工作负荷都是在COVID-19大流行期间进行的一种排气管喂养
Pub Date : 2023-05-03 DOI: 10.14710/jnc.v12i2.37666
Kristina Magdalena, Megah Stefani
ABSTRACTABSTRACT Background: Work from home (WFH) has various positive and negative impacts. Working mothers have enough time for their families. One of which is exclusive breastfeeding for their babies. However, the transition of work patterns to WFH can increase device usage or screen time among working mothers. So, it affects lifestyle behaviors related to physical activity. In addition, the workload during WFH tends to be higher and it affects mothers in carrying out their roles as mothers and employees. Obejective: This study aims to determine the association between screen time, physical activity, and workload among working mothers with exclusive breastfeeding through direct breastfeeding and mixed breastfeeding during the Covid-19 pandemic.Methods: This research was conducted on 27 breastfeeding mothers with≥ 6 months and ≤ 2 years old children. This research design is a cross-sectional study and sampling techniques using purposive sampling. Data analysis using spearman rank correlation. Results: Results reveal that there is no association between screen time (television, laptop or computer, and smartphone) with the breastfeeding method with p>0,05 (p-value = 0.239; p-value = 0.403; p-value= 0.714) and there is no association between physical activity with screen time (TV, laptop or computer, and smartphone) with p>0,05 (p-value = 0.692; p-value = 0.277; p-value = 0.239). But, there is an association between workload and breastfeeding through direct breastfeeding and mixed breastfeeding with p<0.05 (p=0.036). Conclusion:  Screen time and breastfeeding methods have no association. There is also no association between screen time and physical activity. However, there is an association between workload and breastfeeding methods in direct breastfeeding and mixed breastfeeding. Keywords : Breastfeeding methods; Exclusive breastfeeding; Physical Activity; Screen time; WorkloadABSTRAKLatar belakang: Work from Home (WFH) memiliki berbagai dampak positif dan negatif. Ibu yang bekerja secara WFH cenderung memiliki waktu yang cukup untuk keluarga salah satunya yaitu pemberian ASI eksklusif bagi bayinya. Namun, transisi pola kerja ke WFH dapat meningkatkan penggunaan perangkat berlayar atau screen time pada ibu bekerja sehingga memengaruhi perilaku gaya hidup yang berkaitan dengan aktivitas fisik. Selain itu, beban kerja saat WFH cenderung lebih tinggi sehingga memengaruhi ibu dalam menjalankan peran menjadi ibu dan pekerja.Tujuan: mengetahui hubungan screen time, aktivitas fisik, dan beban kerja pada ibu bekerja terhadap pemberian ASI eksklusif secara direct breastfeeding dan mixed breastfeeding saat pandemi covid-19.Metode: Metode penelitian ini dilakukan kepada 27 ibu menyusui yang bekerja WFH dan memiliki bayi berusia ≥ 6 bulan dan ≤ 2 tahun. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan penentuan subjek secara purposive. Analisis data menggunakan uji spearman rank correlation.Hasil:  tidak terdapat hubungan antara screen time (TV, lapt
摘要背景:在家工作(WFH)有各种积极和消极的影响。职业母亲有足够的时间照顾家庭。其中之一就是对婴儿进行纯母乳喂养。然而,工作模式向WFH的转变会增加工作母亲的设备使用或屏幕时间。因此,它会影响与体育活动相关的生活方式行为。此外,分娩期间的工作量往往较高,影响母亲履行母亲和员工的角色。目的:本研究旨在确定Covid-19大流行期间纯母乳喂养母亲通过直接母乳喂养和混合母乳喂养的屏幕时间、身体活动和工作量之间的关系。方法:对27名≥6个月、≤2岁儿童的母乳喂养母亲进行研究。本研究设计是一个横断面研究和抽样技术,采用有目的的抽样。数据分析采用spearman秩相关。结果:结果显示,屏幕时间(电视、笔记本电脑或电脑、智能手机)与母乳喂养方式没有相关性,p> 0.05 (p值= 0.239;p值= 0.403;p值= 0.714),体力活动与屏幕时间(电视、笔记本电脑或电脑和智能手机)之间没有关联,p> 0.05 (p值= 0.692;p值= 0.277;p值= 0.239)。但是,通过直接母乳喂养和混合母乳喂养,工作量与母乳喂养之间存在相关性,p值为0.05 (p值= 0,239;p值= 0,403;(p值= 0.714)、(p值= 0.692)、(p值= 0.714)、(p值= 0.714)、(p值= 0.714)、(p值= 0.692)、(p值= 0.09)、(p值= 0.09)、(p值= 0.09)、(p值= 0.09)、(p值= 0.09)、(p值= 0.09)、(p值= 0.09)、(p值= 0.09)、(p值= 0.09)、(p值= 0.09);p值= 0,277;p值= 0,239)。Terdapat hubungan antara beban kerja登干方法menyusui secara直接母乳喂养与混合母乳喂养登干p值= 0.036。simplean:屏幕时间长短的方法是:从一而再,从一而再。看电视的时间,看电视的时间,看电视的时间,看电视的时间。Namun, terdapat hubungan, antara, beban, kerdgan,方法分为直接母乳喂养和混合母乳喂养。Kata kunci: ASI ekskluif;Aktivitas fisik;Beban kerja;方法pemberian ASI;屏幕时间
{"title":"HUBUNGAN SCREEN TIME, AKTIVITAS FISIK, DAN BEBAN KERJA PADA IBU BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF-DIRECT BREASTFEEDING SAAT PANDEMI COVID-19","authors":"Kristina Magdalena, Megah Stefani","doi":"10.14710/jnc.v12i2.37666","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i2.37666","url":null,"abstract":"ABSTRACTABSTRACT Background: Work from home (WFH) has various positive and negative impacts. Working mothers have enough time for their families. One of which is exclusive breastfeeding for their babies. However, the transition of work patterns to WFH can increase device usage or screen time among working mothers. So, it affects lifestyle behaviors related to physical activity. In addition, the workload during WFH tends to be higher and it affects mothers in carrying out their roles as mothers and employees. Obejective: This study aims to determine the association between screen time, physical activity, and workload among working mothers with exclusive breastfeeding through direct breastfeeding and mixed breastfeeding during the Covid-19 pandemic.Methods: This research was conducted on 27 breastfeeding mothers with≥ 6 months and ≤ 2 years old children. This research design is a cross-sectional study and sampling techniques using purposive sampling. Data analysis using spearman rank correlation. Results: Results reveal that there is no association between screen time (television, laptop or computer, and smartphone) with the breastfeeding method with p>0,05 (p-value = 0.239; p-value = 0.403; p-value= 0.714) and there is no association between physical activity with screen time (TV, laptop or computer, and smartphone) with p>0,05 (p-value = 0.692; p-value = 0.277; p-value = 0.239). But, there is an association between workload and breastfeeding through direct breastfeeding and mixed breastfeeding with p<0.05 (p=0.036). Conclusion:  Screen time and breastfeeding methods have no association. There is also no association between screen time and physical activity. However, there is an association between workload and breastfeeding methods in direct breastfeeding and mixed breastfeeding. Keywords : Breastfeeding methods; Exclusive breastfeeding; Physical Activity; Screen time; WorkloadABSTRAKLatar belakang: Work from Home (WFH) memiliki berbagai dampak positif dan negatif. Ibu yang bekerja secara WFH cenderung memiliki waktu yang cukup untuk keluarga salah satunya yaitu pemberian ASI eksklusif bagi bayinya. Namun, transisi pola kerja ke WFH dapat meningkatkan penggunaan perangkat berlayar atau screen time pada ibu bekerja sehingga memengaruhi perilaku gaya hidup yang berkaitan dengan aktivitas fisik. Selain itu, beban kerja saat WFH cenderung lebih tinggi sehingga memengaruhi ibu dalam menjalankan peran menjadi ibu dan pekerja.Tujuan: mengetahui hubungan screen time, aktivitas fisik, dan beban kerja pada ibu bekerja terhadap pemberian ASI eksklusif secara direct breastfeeding dan mixed breastfeeding saat pandemi covid-19.Metode: Metode penelitian ini dilakukan kepada 27 ibu menyusui yang bekerja WFH dan memiliki bayi berusia ≥ 6 bulan dan ≤ 2 tahun. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan penentuan subjek secara purposive. Analisis data menggunakan uji spearman rank correlation.Hasil:  tidak terdapat hubungan antara screen time (TV, lapt","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86200782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH, PERSEN LEMAK TUBUH, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH REMAJA 身体质量指数、身体脂肪的百分比和与青少年血糖水平有关的体育活动
Pub Date : 2023-05-03 DOI: 10.14710/jnc.v12i2.36662
Naintina Lisnawati, F. Kusmiyati, Bagus Herwibawa, B. Kristanto, Anggit Rizkika
ABSTRACT Background: Adolescent blood sugar levels in Indonesia can be influenced by nutritional status and body composition. Adolescents with obesity and low levels of physical activity, were at risk of having high blood sugar levels. Objectives: The purpose of this study was to analyze the correlation between body mass index, percent body fat, physical activity and adolescent blood sugar levels Methods: This research was an analytic observational study with a cross sectional design. The subjects in this study were 27 students at one of the univercity in Central Java with an age range of 18-23 years who were taken by purposive sampling. Blood sugar variables were measured using instantaneous blood sugar measurements with an easy touch glucometer. Body fat percentage was measured using a Bio Impedance Analyzer (BIA). Body weight was measured using a digital scale, height was measured using a microtoise. Physical activity levels were measured using the physical activity level (PAL) recall form. Meanwhile, the data on the characteristics of the subjects were collected through a questionnaire. Data analysis used in this study was Kendall's tau-b, Mann Whitney-U and Independent Sample T-test.Results: The blood sugar levels in this study were all in the normal category. The mean blood sugar level for teenagers is 110.56 ± 21.66. Most of the body mass index (55.6%) of adolescents are included in the normal category. The majority of adolescents have a body fat percentage category of overweight as much as 37% and obesity as much as 37%. Based on the results of the analysis, it was found that there was no relationship between percent body fat, BMI, and physical activity with sugar levels.Meanwhile, there was a correlation between age and blood sugar levels (p= 0.012 r=0.380). In addition, there was a difference in the average percentage of body fat for male and female where female have more fat than male.Conclusion: Body mass index, percent body fat, and physical activity are not related to blood sugar levels. Age is another variable in this study that is related to blood sugar levels Keywords: Adolescents; Body fat percent; Blood sugar; BMI; Physical activityABSTRAK Latar belakang: Kadar gula darah remaja di Indonesia dapat dipengaruhi oleh status gizi dan komposisi tubuh. Remaja dengan status gizi obesitas berisiko memiliki kadar gula darah yang tinggi. Tingkat aktivitas fisik remaja yang rendah juga berisiko meningkatkan kadar gula darah.Tujuan: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan indeks massa tubuh, persen lemak tubuh, dan aktivitas fisik dengan kadar gula darah remaja.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah berjumlah 27 orang dengan rentang usia 18-23 tahun yang diambil secara purposive sampling. Variabel gula darah diukur menggunakan pengukuran gula darah sesaat dengan
背景:印度尼西亚青少年的血糖水平可能受到营养状况和身体成分的影响。肥胖和低运动量的青少年有高血糖水平的风险。目的:分析体质指数、体脂率、体力活动与青少年血糖水平的相关性。方法:采用横断面设计的分析观察性研究。本研究的对象是中爪哇一所大学的27名年龄在18-23岁之间的学生,采用有目的抽样。血糖变量测量使用瞬时血糖测量与简易触摸血糖仪。采用生物阻抗分析仪(BIA)测量体脂率。体重是用数字秤测量的,身高是用微型电子秤测量的。体力活动水平采用体力活动水平(PAL)回忆表进行测量。同时,通过问卷调查收集被试的特征数据。本研究的数据分析采用Kendall的tau-b、Mann Whitney-U和独立样本t检验。结果:本研究血糖水平均在正常范围内。青少年平均血糖水平为110.56±21.66。大多数青少年的身体质量指数(55.6%)属于正常范畴。大多数青少年的体脂超重比例高达37%,肥胖比例高达37%。根据分析结果,发现身体脂肪百分比、身体质量指数和身体活动与血糖水平之间没有关系。同时,年龄与血糖水平存在相关性(p= 0.012 r=0.380)。此外,男性和女性的体脂平均百分比也存在差异,女性的脂肪含量高于男性。结论:身体质量指数、体脂百分比和体力活动与血糖水平无关。年龄是本研究中与血糖水平相关的另一个变量。关键词:青少年;体脂率;血糖;体重指数;【摘要】体育活动:Kadar gula darah remaja di Indonesia, dapat dipengaruhi oleh status gizi dan komposisi tubuh。Remaja dengan状态gizi obesitas berisiko memiliki kadar gula darah yang tinggi。Tingkat aktivitas fisik remaja yang rendah juga berisiko meningkatkan kadar gula darah。图juan:图juan dalam penelitian ini adalah untuk menganalis hubungan indeks massa tubuh, personlemak tubuh, danaktivitas fisik dengan kadar gula darah remaja。方法:Penelitian ini merupakan Penelitian观测分析,登甘设计截面。主题:dalam penelitian ini adalah mahasiswa di salah satu perguran tinggi negeri di Jawa Tengah berjumlah 27 orangang dengan rentang usia 18-23 tahun yang diambil secara目的抽样。易触式血糖仪。生物阻抗分析仪(BIA)。Berat badan diukur dengan menggunakan timbangan digital, tinggi badan diukur menggunakan microtoise。Tingkat aktivitas fisik diukur menggunakan形式回忆体力活动水平(PAL)。Sedangkan数据karakteristik subject dikumpulkan melalui kusioner。分析数据yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kendall 's tau-b, Mann Whitney U,独立样本t检验。Hasil: Kadar gula darah semaja dalam penelitian ini seluruhnya dalam kategori normal。Rerata kadar gula darah sesaat remaja adalah 110,56±21,66。Sebagian besar(55.6%)认为massa tubuh remaja termasuk dalam ategori normal。据统计,塞尔维亚人的体重超重比例为37%,肥胖比例为37%。Berdasarkan hasil分析diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara人,IMT,和aktivitas fisik dengan kadar gula darah。Namun, ada hubungan antara usia dengan kadar gula darah (p= 0,012 r=0,380)。Simpulan: Indeks massa tubuh, person lemak tubuh, dan aktivitas finisik tidak berhubungan dengan kadar gula darah, terdapatatvariable lain dalam penelitian ini yang berhubungan dengan kadar gula darah yitu usia。Kata Kunci: Aktivitas fisik;咽喉darah;IMT;人lemak tubuh;Remaja
{"title":"HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH, PERSEN LEMAK TUBUH, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH REMAJA","authors":"Naintina Lisnawati, F. Kusmiyati, Bagus Herwibawa, B. Kristanto, Anggit Rizkika","doi":"10.14710/jnc.v12i2.36662","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i2.36662","url":null,"abstract":"ABSTRACT Background: Adolescent blood sugar levels in Indonesia can be influenced by nutritional status and body composition. Adolescents with obesity and low levels of physical activity, were at risk of having high blood sugar levels. Objectives: The purpose of this study was to analyze the correlation between body mass index, percent body fat, physical activity and adolescent blood sugar levels Methods: This research was an analytic observational study with a cross sectional design. The subjects in this study were 27 students at one of the univercity in Central Java with an age range of 18-23 years who were taken by purposive sampling. Blood sugar variables were measured using instantaneous blood sugar measurements with an easy touch glucometer. Body fat percentage was measured using a Bio Impedance Analyzer (BIA). Body weight was measured using a digital scale, height was measured using a microtoise. Physical activity levels were measured using the physical activity level (PAL) recall form. Meanwhile, the data on the characteristics of the subjects were collected through a questionnaire. Data analysis used in this study was Kendall's tau-b, Mann Whitney-U and Independent Sample T-test.Results: The blood sugar levels in this study were all in the normal category. The mean blood sugar level for teenagers is 110.56 ± 21.66. Most of the body mass index (55.6%) of adolescents are included in the normal category. The majority of adolescents have a body fat percentage category of overweight as much as 37% and obesity as much as 37%. Based on the results of the analysis, it was found that there was no relationship between percent body fat, BMI, and physical activity with sugar levels.Meanwhile, there was a correlation between age and blood sugar levels (p= 0.012 r=0.380). In addition, there was a difference in the average percentage of body fat for male and female where female have more fat than male.Conclusion: Body mass index, percent body fat, and physical activity are not related to blood sugar levels. Age is another variable in this study that is related to blood sugar levels Keywords: Adolescents; Body fat percent; Blood sugar; BMI; Physical activityABSTRAK Latar belakang: Kadar gula darah remaja di Indonesia dapat dipengaruhi oleh status gizi dan komposisi tubuh. Remaja dengan status gizi obesitas berisiko memiliki kadar gula darah yang tinggi. Tingkat aktivitas fisik remaja yang rendah juga berisiko meningkatkan kadar gula darah.Tujuan: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan indeks massa tubuh, persen lemak tubuh, dan aktivitas fisik dengan kadar gula darah remaja.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah berjumlah 27 orang dengan rentang usia 18-23 tahun yang diambil secara purposive sampling. Variabel gula darah diukur menggunakan pengukuran gula darah sesaat dengan ","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81481197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KURANGNYA DUKUNGAN SUAMI, RIWAYAT ANEMIA DAN KEK SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEGAGALAN ASI EKSKLUSIF 缺乏丈夫支持,贫血和祖父性贫血是专门母乳喂养失败的一个因素
Pub Date : 2023-05-03 DOI: 10.14710/jnc.v12i2.37961
Firdananda Fikri Jauharany, Ardelita Ika Fadhlillah, A. Sartono
ABSTRACT Background: The government and various health organizations have recommended and campaigned for the importance of exclusive breastfeeding. However, exclusive breastfeeding is still relatively low to this day. Various factors influencing exclusive breastfeeding include the husband's support, maternal health, and nutritional status.Objectives: This study aims to analyze the history of anemia, history of CED (Chronic Energy Deficiency), and husband's support as risk factors for failure of exclusive breastfeeding.Methods: An analytic study of 60 breastfeeding mothers was conducted to analyze the factors of husband support, history of anemia and CED during pregnancy as risk factors for failure of exclusive breastfeeding. The husband's support and exclusive breastfeeding status were measured through interviews using a questionnaire. A history of anemia and CED can be identified by looking at the records of hemoglobin levels and MUAC (mid-upper arm circumference) in the Maternal and Child Health Book. Data analysis used the Chi-Square and Odd-Ratio tests.Results: The chi-square test showed a significant relationship between the husband's support and the success of exclusive breastfeeding (p<0.001). There was no relationship between the history of CED (p=0.315) and anemia (0.219) with exclusive breastfeeding status. Breastfeeding mothers whose husbands do not support to practice of exclusive breastfeeding are 8.636 times more likely to experience failure in exclusive breastfeeding.Conclusion: Lack of husband support is a risk factor for failure of exclusive breastfeeding.Keywords: Anemia; Chronic energy deficiency; Exclusive breastfeeding; Husband support; ABSTRAK Latar belakang: Pemerintah dan berbagai organisasi kesehatan telah merekomendasikan dan mengkampanyekan pentingnya pemberian ASI eksklusif. Namun, pemberian ASI eksklusif masih tergolong rendah sampai hari ini. Berbagai faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif antara lain dukungan suami, kesehatan ibu dan status gizi.Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengkaji riwayat anemia, riwayat KEK (Kekurangan Energi Kronis), dan dukungan suami sebagai faktor risiko kegagalan ASI eksklusif.Metode: Sebuah studi analitik dengan desain kasus kontrol pada 60 ibu menyusui dilakukan untuk mengkaji faktor dukungan suami, riwayat anemia dan KEK selama kehamilan sebagai faktor risiko kegagalan pemberian ASI eksklusif. Dukungan suami dan status ASI eksklusif diukur melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Riwayat anemia dan KEK dapat diketahui dengan melihat catatan kadar hemoglobin dan LiLA (Lingkar Lengan Atas) pada Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan Odd-Ratio.Hasil: Uji chi-square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif (p<0,001). Tidak ada hubungan antara riwayat KEK (p=0,315) dan anemia (0,219) dengan status pemberian ASI eksklusif. Ibu menyusui yang tidak didukung suami untuk
背景:政府和各种卫生组织已经推荐和宣传纯母乳喂养的重要性。然而,纯母乳喂养至今仍然相对较低。影响纯母乳喂养的各种因素包括丈夫的支持、产妇健康和营养状况。目的:本研究旨在分析贫血史、慢性能量缺乏症史和丈夫支持作为纯母乳喂养失败的危险因素。方法:对60例母乳喂养母亲进行分析研究,分析丈夫支持、孕期贫血史、妊娠期CED等因素作为纯母乳喂养失败的危险因素。通过问卷访谈测量丈夫的支持和纯母乳喂养状况。贫血和CED的历史可以通过查看血红蛋白水平和MUAC(中上臂围)在妇幼保健书的记录来确定。数据分析采用卡方检验和奇比检验。结果:卡方检验显示,丈夫的支持与纯母乳喂养的成功有显著关系(p<0.001)。妊娠史(p=0.315)和贫血(p= 0.219)与纯母乳喂养没有关系。丈夫不支持纯母乳喂养的母乳喂养母亲的纯母乳喂养失败的可能性是其8.636倍。结论:缺乏丈夫支持是纯母乳喂养失败的危险因素。关键词:贫血;慢性能量缺乏;纯母乳喂养;丈夫的支持;[摘要][摘要][footnoteref: 1] [footnoteref: 1] [footnoteref: 1] [footnoteref: 1] [footnoteref: 1]。Namun, pemberian ASI eksklusif masih tergolong rendah sampai hari ini。柏柏吉的主要生产要素是杨氏氏,柏柏吉氏,柏柏吉氏,柏柏吉氏。Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengkaji riwayat anemia, riwayat KEK (Kekurangan Energi Kronis), dan dukungan suami sebagai factor risiko kegagalan ASI eksklusif。方法:研究、分析、设计、控制方法60例,分别为:孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都、孟山都。Dukungan suami dan的状态是:as eksklusif diukur melalui wawankara dengan menggunakan kuesio。Riwayat贫血dan KEK dapat diketahui dengan melihat catatan kadar血红蛋白dan LiLA (Lingkar Lengan Atas) pada Buku Kesehatan Ibu dan Anak。分析数据为孟古纳坎uji卡方单奇比。哈西尔:Uji卡方menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif (p< 0.001)。titak ada hubungan antara riwayat KEK (p=0,315)和anemia (p= 0,219), dengan status pemberian ASI eksklusif。Ibu menyusui yang tidak didukung suami untuk mempraktikkan ASI ekskluif berisiko 8,636 kali lebih besar mengalami kegagalan dalam成员kan ASI ekskluif。猴:Kurangnya dukungan suami merupakan salah satu faktor risiko kegagalan pemberian ASI ekskluif。Kata Kunci:贫血;ASI eksklusif;Dukungan suami;Kekurangan energi kronis
{"title":"KURANGNYA DUKUNGAN SUAMI, RIWAYAT ANEMIA DAN KEK SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEGAGALAN ASI EKSKLUSIF","authors":"Firdananda Fikri Jauharany, Ardelita Ika Fadhlillah, A. Sartono","doi":"10.14710/jnc.v12i2.37961","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i2.37961","url":null,"abstract":"ABSTRACT Background: The government and various health organizations have recommended and campaigned for the importance of exclusive breastfeeding. However, exclusive breastfeeding is still relatively low to this day. Various factors influencing exclusive breastfeeding include the husband's support, maternal health, and nutritional status.Objectives: This study aims to analyze the history of anemia, history of CED (Chronic Energy Deficiency), and husband's support as risk factors for failure of exclusive breastfeeding.Methods: An analytic study of 60 breastfeeding mothers was conducted to analyze the factors of husband support, history of anemia and CED during pregnancy as risk factors for failure of exclusive breastfeeding. The husband's support and exclusive breastfeeding status were measured through interviews using a questionnaire. A history of anemia and CED can be identified by looking at the records of hemoglobin levels and MUAC (mid-upper arm circumference) in the Maternal and Child Health Book. Data analysis used the Chi-Square and Odd-Ratio tests.Results: The chi-square test showed a significant relationship between the husband's support and the success of exclusive breastfeeding (p<0.001). There was no relationship between the history of CED (p=0.315) and anemia (0.219) with exclusive breastfeeding status. Breastfeeding mothers whose husbands do not support to practice of exclusive breastfeeding are 8.636 times more likely to experience failure in exclusive breastfeeding.Conclusion: Lack of husband support is a risk factor for failure of exclusive breastfeeding.Keywords: Anemia; Chronic energy deficiency; Exclusive breastfeeding; Husband support; ABSTRAK Latar belakang: Pemerintah dan berbagai organisasi kesehatan telah merekomendasikan dan mengkampanyekan pentingnya pemberian ASI eksklusif. Namun, pemberian ASI eksklusif masih tergolong rendah sampai hari ini. Berbagai faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif antara lain dukungan suami, kesehatan ibu dan status gizi.Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengkaji riwayat anemia, riwayat KEK (Kekurangan Energi Kronis), dan dukungan suami sebagai faktor risiko kegagalan ASI eksklusif.Metode: Sebuah studi analitik dengan desain kasus kontrol pada 60 ibu menyusui dilakukan untuk mengkaji faktor dukungan suami, riwayat anemia dan KEK selama kehamilan sebagai faktor risiko kegagalan pemberian ASI eksklusif. Dukungan suami dan status ASI eksklusif diukur melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Riwayat anemia dan KEK dapat diketahui dengan melihat catatan kadar hemoglobin dan LiLA (Lingkar Lengan Atas) pada Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan Odd-Ratio.Hasil: Uji chi-square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif (p<0,001). Tidak ada hubungan antara riwayat KEK (p=0,315) dan anemia (0,219) dengan status pemberian ASI eksklusif. Ibu menyusui yang tidak didukung suami untuk ","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79977507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KONSUMSI JAJANAN KAITANNYA DENGAN ASUPAN GULA, GARAM, LEMAK PADA REMAJA JEPARA SELAMA PANDEMI COVID-19. 在COVID-19大流行期间,JAJANAN的饮食与JEPARA青少年的糖、盐和脂肪的摄入量有关。
Pub Date : 2023-05-03 DOI: 10.14710/jnc.v12i2.35679
Dzakiyya Sabriani Maziyah, Teddy Wahyu Nugroho, A. F. A. Tsani, Fillah Fithra Dieny
ABSTRACTBackground: The current COVID-19 pandemic has led Indonesia’s government to impose quarantine rules on their citizens. The consequence was a change in lifestyle and eating habits that strongly supported the populace in order to consume more food.Objectives: The study was to establish the relationship between foods consumed with sugar, salt, and fat intake during covid-19 pandemic in adolescents.Methods: An analytical observational study with cross sectional design. The research was conducted by online with 84 adolescents by simple random sampling in Jepara district. Data on snack consumption habits was obtained through a questionnaire from the Google form application. Data of snack consumption habits was obtained through a questionnaire from the Google form application. Data of snack and sugar, salt, and fat intake obtained through food frequency questionnaire (FFQ). Data were analyzed by chi square.Results: All respondence had poor snack consumption habits 91.7%, with excess sugar intake 89,3%, excess salt intake 66.7%, and excess fat intake 71%. Analyzed results obtained there were relation snack consumption habits and sugar intake (p<0.001), with salt intake (p=0.002), with fatty intake (p<0.001). Conclusion: There were correlation between snack consumption habits and intake of sugar, salt and fat during the covid-19 pandemic in adolescents.  Keywords: Adolescents; Covid-19; Snack consumption; Sugar intake. ABSTRAKLatar belakang: Pandemi Covid-19 menyebabkan pemerintah Indonesia menetapkan aturan karantina pada warganya. Konsekuensinya adalah perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan yang sangat mendukung masyarakat untuk lebih banyak mengonsumsi makanan jajanan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan jajanan dengan asupan gula, garam, dan lemak pada saat pandemi covid-19 pada remaja.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan secara online dengan metode pengambilan sampel Simple Random Sampling diperoleh 84 remaja usia 10-19 tahun di kecamatan Jepara. Data kebiasaan konsumsi jajan diperoleh melalui kuesioner dari aplikasi google form. Data konsumsi jajan dan asupan gula, garam, lemak diperoleh melalui semi quantitative food frequency questionnaire (SQ-FFQ). Analisis menggunakan uji Chi-Square.Hasil: Sebanyak 91,7% responden memiliki kebiasaan jajan yang tidak baik dengan asupan gula berlebih 89,3%, asupan garam berlebih 66,7%, dan asupan lemak berlebih 71%. Hasil uji menunjukkan terdapat hubungan antara konsumsi jajanan dengan asupan gula (p<0,001), dengan asupan garam (p=0,002), dengan asupan lemak (p<0,001).Simpulan: Terdapat hubungan antara kebiasaan konsumsi jajanan dengan asupan gula, garam, dan lemak selama pandemi covid-19 pada remaja. Kata kunci: Asupan gula; Covid-19; Konsumsi jajan; Remaja
摘要背景:当前的COVID-19大流行导致印度尼西亚政府对其公民实施隔离规定。其结果是生活方式和饮食习惯的改变,这有力地支持了民众消费更多的食物。目的:本研究旨在确定青少年在covid-19大流行期间摄入的含糖、盐和脂肪的食物之间的关系。方法:采用横断面设计的分析性观察研究。本研究采用简单随机抽样的方式,对耶帕拉地区84名青少年进行在线调查。通过谷歌表格应用的问卷调查获得零食消费习惯数据。通过谷歌表格应用问卷调查获得零食消费习惯数据。通过食物频率问卷(FFQ)获取零食和糖、盐、脂肪摄入量数据。数据采用卡方分析。结果:91.7%的被调查者有不良的零食消费习惯,其中糖摄入过量89.3%,盐摄入过量66.7%,脂肪摄入过量71%。分析结果表明,零食消费习惯与糖摄入量(p<0.001)、盐摄入量(p=0.002)、脂肪摄入量(p<0.001)有关。结论:新冠肺炎流行期间青少年零食消费习惯与糖、盐、脂肪摄入量存在相关性。关键词:青少年;Covid-19;零食消费;糖的摄入量。【摘要】新冠肺炎疫情在印度尼西亚的流行病学研究进展。Konsekuensinya adalah perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan yang sangat mendukung masyarakat untuk lebih banyak mengonsumsi makanan jajanan。图胡安:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan jajanan dengan asupan gula, garam, dan lemak pada saat covid-19 pada remaja。方法:Penelitian ini merupakan Penelitian观测denengan rangangan横断面。Penelitian ini dilaksanakan secara在线登根方法pengambilan样本简单随机抽样研究报告84 -19,tahun di kecamatan Jepara。数据检索和数据检索是一种应用于谷歌表单的数据检索方法。数据来源:中国食品科学院,中国食品科学院,中国食品科学院,中国食品科学院半定量食物频率问卷(sqq - ffq)。卡方分析。Hasil: Sebanyak 91.7%,回答者为memiliki kebiasaan jajan yang,回答者为takak baik dengan asupan gula berlebih 89,3%,回答者为asupan garam berlebih 66,7%,回答者为asupan lemak berlebih 71%。Hasil uji menunjukkan terdapat hubungan antara konsumsi jajanan dengan asupan gula (p< 0.001), dengan asupan garam (p= 0.002), dengan asupan lemak (p< 0.001)。猴:Terdapat hubungan antara kebiasaan konsumsi jajanan dengan asupan gula, garam, dan lemak selama大流行covid-19 pada remaja。Kata kunci: Asupan gula;Covid-19;Konsumsi jajan;Remaja
{"title":"KONSUMSI JAJANAN KAITANNYA DENGAN ASUPAN GULA, GARAM, LEMAK PADA REMAJA JEPARA SELAMA PANDEMI COVID-19.","authors":"Dzakiyya Sabriani Maziyah, Teddy Wahyu Nugroho, A. F. A. Tsani, Fillah Fithra Dieny","doi":"10.14710/jnc.v12i2.35679","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i2.35679","url":null,"abstract":"ABSTRACTBackground: The current COVID-19 pandemic has led Indonesia’s government to impose quarantine rules on their citizens. The consequence was a change in lifestyle and eating habits that strongly supported the populace in order to consume more food.Objectives: The study was to establish the relationship between foods consumed with sugar, salt, and fat intake during covid-19 pandemic in adolescents.Methods: An analytical observational study with cross sectional design. The research was conducted by online with 84 adolescents by simple random sampling in Jepara district. Data on snack consumption habits was obtained through a questionnaire from the Google form application. Data of snack consumption habits was obtained through a questionnaire from the Google form application. Data of snack and sugar, salt, and fat intake obtained through food frequency questionnaire (FFQ). Data were analyzed by chi square.Results: All respondence had poor snack consumption habits 91.7%, with excess sugar intake 89,3%, excess salt intake 66.7%, and excess fat intake 71%. Analyzed results obtained there were relation snack consumption habits and sugar intake (p<0.001), with salt intake (p=0.002), with fatty intake (p<0.001). Conclusion: There were correlation between snack consumption habits and intake of sugar, salt and fat during the covid-19 pandemic in adolescents.  Keywords: Adolescents; Covid-19; Snack consumption; Sugar intake. ABSTRAKLatar belakang: Pandemi Covid-19 menyebabkan pemerintah Indonesia menetapkan aturan karantina pada warganya. Konsekuensinya adalah perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan yang sangat mendukung masyarakat untuk lebih banyak mengonsumsi makanan jajanan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan jajanan dengan asupan gula, garam, dan lemak pada saat pandemi covid-19 pada remaja.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan secara online dengan metode pengambilan sampel Simple Random Sampling diperoleh 84 remaja usia 10-19 tahun di kecamatan Jepara. Data kebiasaan konsumsi jajan diperoleh melalui kuesioner dari aplikasi google form. Data konsumsi jajan dan asupan gula, garam, lemak diperoleh melalui semi quantitative food frequency questionnaire (SQ-FFQ). Analisis menggunakan uji Chi-Square.Hasil: Sebanyak 91,7% responden memiliki kebiasaan jajan yang tidak baik dengan asupan gula berlebih 89,3%, asupan garam berlebih 66,7%, dan asupan lemak berlebih 71%. Hasil uji menunjukkan terdapat hubungan antara konsumsi jajanan dengan asupan gula (p<0,001), dengan asupan garam (p=0,002), dengan asupan lemak (p<0,001).Simpulan: Terdapat hubungan antara kebiasaan konsumsi jajanan dengan asupan gula, garam, dan lemak selama pandemi covid-19 pada remaja. Kata kunci: Asupan gula; Covid-19; Konsumsi jajan; Remaja","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73013393","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN KEPRIBADIAN NEUROTICISM DENGAN PERILAKU EMOTIONAL EATING PADA MAHASISWA GIZI STIKES MITRA KELUARGA 关系紧张程度和神经末梢人格与家庭关系伙伴营养不良的情感行为相匹配
Pub Date : 2023-05-03 DOI: 10.14710/jnc.v12i2.37610
Miosan Tasadeva Azalea, Noerfitri Noerfitri
ABSTRACTBackground: Students are one of the age groups that experience a lot of stress. Most of the stress experienced by students is caused by intrapersonal, interpersonal, academic activities, and environmental problems. Stress can affect eating behavior, someone who is experiencing stress tends not to eat or otherwise will overeat which has an impact on changes in nutritional status. Eating behavior is not only caused by hunger, but there are also other factors that influence it. Several factors that can influence eating behavior are mood, taste, and personality.Objectives: Analyze the relationship between stress levels and neuroticism personality with emotional eating behavior in STIKes Mitra Keluarga nutrition students.Methods: This research is quantitative research with a cross sectional design. The number of samples is 117 students of the S1 Nutrition STIKes Mitra Keluarga study program who were selected using the Simple Random Sampling technique. Data were collected using the Perceived Stress Scale (PSS), Big Five Inventory (BFI), and Dutch Eating Behavior Questionnaire (DEBQ). Data were analyzed using Chi-Square test.Results: Most of the respondents experienced a high level of stress (70.1%), had a moderate category of neuroticism personality (63.2%), and experienced a high category of emotional eating (52.1%). The significant relationship between variables is proven by the results of bivariate analysis which shows the p-value of each research variable, namely stress level (0.012) and neuroticism personality (0.016).Conclusion: There is a significant relationship between stress levels and neuroticism personality with emotional eating behavior in STIKes Mitra Keluarga nutrition students.Keywords: Emotional eating; Neuroticism personality; stress level. ABSTRAK Latar belakang: Mahasiswa merupakan salah satu kelompok umur yang banyak mengalami stres. Sebagian besar stres yang dialami oleh mahasiswa disebabkan dari masalah intrapersonal, interpersonal, kegiatan akademik, dan lingkungan. Stres dapat mempengaruhi perilaku makan, seseorang yang sedang mengalami stres cenderung tidak selera makan atau sebaliknya akan makan berlebihan yang berdampak pada adanya perubahan status gizi. Perilaku makan tidak hanya disebabkan oleh rasa lapar, tetapi juga terdapat faktor lain yang mempengaruhinya. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku makan adalah suasana hati, selera, dan kepribadian. Tujuan: Menganalisis hubungan antara tingkat stress dan kepribadian neuroticism dengan perilaku emotional eating pada mahasiswa gizi STIKes Mitra Keluarga.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 117 mahasiswa program studi S1 Gizi STIKes Mitra Keluarga yang dipilih dengan teknik Simple Random Sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS), Big Five Inventory (BFI), dan Dutch Eating Behaviour Questionnaire (DEBQ). Data dianalisis menggunakan uji Chi-Squar
摘要背景:学生是承受压力最大的年龄组之一。学生所经历的大部分压力是由个人、人际、学术活动和环境问题引起的。压力会影响饮食行为,经历压力的人往往不吃东西,或者会吃得过多,这对营养状况的变化有影响。饮食行为不仅是由饥饿引起的,还有其他因素影响着它。影响饮食行为的因素有情绪、口味和个性。目的:分析STIKes Mitra Keluarga营养专业学生应激水平、神经质人格与情绪性饮食行为的关系。方法:采用横断面设计进行定量研究。样本数量为117名S1 Nutrition STIKes Mitra Keluarga研究项目的学生,他们是使用简单随机抽样技术选择的。采用感知压力量表(PSS)、大五量表(BFI)和荷兰饮食行为问卷(DEBQ)收集数据。数据分析采用卡方检验。结果:大部分被调查者有高水平的压力(70.1%),中度神经质人格(63.2%),高类型情绪化进食(52.1%)。双变量分析结果表明,各研究变量的p值,即压力水平(0.012)和神经质人格(0.016),证明了变量之间的显著性关系。结论:STIKes Mitra Keluarga营养专业学生的应激水平、神经质人格与情绪性饮食行为存在显著相关。关键词:情绪性进食;神经质人格;应力水平。【摘要】紫竹:Mahasiswa merupakan salah satu kelompok umur yang banyak mengalami株。塞巴吉亚伯萨尔强调扬dialami oleh mahasiswa disebabkan dari masalah人际关系,人际关系,学术关系,但lingkungan。应力dapat mempengaruhi peraku makan, sesseorang yang sedang mengalami应力cenderung tidak selera makan atau sebaliknya akan makan berlebihan yang berdampak padadanya perubahan status gizi。peraku makan tidak hanya disebabkan oleh rasa lapar, tetapi juga terdapat factor for lain yang mempengaruhinya。Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi peraku makan adalah suasana hati, selera, dan kepribadian。Tujuan: menganalis hubungan antara tingkat stress dan kepribadian neuroticism dengan peraku emotional eating pada mahasiswa gizi STIKes Mitra Keluarga。方法:Penelitian ini merupakan Penelitian kuttatian dengan design横截面。Jumlah样本sebanyak 117 mahasiswa项目研究S1 Gizi STIKes Mitra Keluarga yang dipilih dengan teknik简单随机抽样。数据包括:感知压力量表(PSS)、大五量表(BFI)、荷兰饮食行为问卷(DEBQ)。数据分析采用卡方法。Hasil: Sebagian besar对mengalami应激性tingkat berat(70.1 %)、memiliki kepribadian神经质性kategori sedang(63.2%)、dan mengalami情绪性进食kategori tinggi(52.1%)有反应。Hubungan yang signifikan antara变量dibuktikan dengan hasil分析双变量yang menunjukkan nilai p-value pada masing-masing变量penelitian yitu tingkat stress(0.012)和kepribadian neuroticism(0.016)。Simpulan: Adanya hubungan yang signfikan antara tingkat stress dan kepribadian neuroticism dengan peraku emotional eating pada mahasiswa gizi STIKes Mitra Keluarga。Kata Kunci:情绪化进食;Kepribadian神经质;Tingkat度假
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN KEPRIBADIAN NEUROTICISM DENGAN PERILAKU EMOTIONAL EATING PADA MAHASISWA GIZI STIKES MITRA KELUARGA","authors":"Miosan Tasadeva Azalea, Noerfitri Noerfitri","doi":"10.14710/jnc.v12i2.37610","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i2.37610","url":null,"abstract":"ABSTRACTBackground: Students are one of the age groups that experience a lot of stress. Most of the stress experienced by students is caused by intrapersonal, interpersonal, academic activities, and environmental problems. Stress can affect eating behavior, someone who is experiencing stress tends not to eat or otherwise will overeat which has an impact on changes in nutritional status. Eating behavior is not only caused by hunger, but there are also other factors that influence it. Several factors that can influence eating behavior are mood, taste, and personality.Objectives: Analyze the relationship between stress levels and neuroticism personality with emotional eating behavior in STIKes Mitra Keluarga nutrition students.Methods: This research is quantitative research with a cross sectional design. The number of samples is 117 students of the S1 Nutrition STIKes Mitra Keluarga study program who were selected using the Simple Random Sampling technique. Data were collected using the Perceived Stress Scale (PSS), Big Five Inventory (BFI), and Dutch Eating Behavior Questionnaire (DEBQ). Data were analyzed using Chi-Square test.Results: Most of the respondents experienced a high level of stress (70.1%), had a moderate category of neuroticism personality (63.2%), and experienced a high category of emotional eating (52.1%). The significant relationship between variables is proven by the results of bivariate analysis which shows the p-value of each research variable, namely stress level (0.012) and neuroticism personality (0.016).Conclusion: There is a significant relationship between stress levels and neuroticism personality with emotional eating behavior in STIKes Mitra Keluarga nutrition students.Keywords: Emotional eating; Neuroticism personality; stress level. ABSTRAK Latar belakang: Mahasiswa merupakan salah satu kelompok umur yang banyak mengalami stres. Sebagian besar stres yang dialami oleh mahasiswa disebabkan dari masalah intrapersonal, interpersonal, kegiatan akademik, dan lingkungan. Stres dapat mempengaruhi perilaku makan, seseorang yang sedang mengalami stres cenderung tidak selera makan atau sebaliknya akan makan berlebihan yang berdampak pada adanya perubahan status gizi. Perilaku makan tidak hanya disebabkan oleh rasa lapar, tetapi juga terdapat faktor lain yang mempengaruhinya. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku makan adalah suasana hati, selera, dan kepribadian. Tujuan: Menganalisis hubungan antara tingkat stress dan kepribadian neuroticism dengan perilaku emotional eating pada mahasiswa gizi STIKes Mitra Keluarga.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 117 mahasiswa program studi S1 Gizi STIKes Mitra Keluarga yang dipilih dengan teknik Simple Random Sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS), Big Five Inventory (BFI), dan Dutch Eating Behaviour Questionnaire (DEBQ). Data dianalisis menggunakan uji Chi-Squar","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90205525","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
POTENSI TERAPEUTIK KOPI HIJAU TERHADAP OBESITAS 绿色咖啡对肥胖的治疗潜力
Pub Date : 2023-04-30 DOI: 10.14710/jnc.v12i2.36269
Amalia Firdausya Putri Purnomo, Ufairoh Maliha Shofwah, Olivia Anggraeny
ABSTRACTBackground: Obesity is a nutritional problem caused by excess food intake. This increases the risk of degenerative diseases. Consumption of green coffee affects the incidence of obesity, which can improve body composition, lipid profile, and inflammatory response. Green coffee is defined as coffee beans that haven’t been roasted. Green coffee contains caffeine, trigonellin, and chlorogenic acid. These compounds are widely used for health both in the form of brewed coffee or supplements.Objective: Analyzing the benefits of green coffee to deal with obesity problems.Method: Literature review using research articles in the last 10 years from 4 databases (ScienceDirect, PubMed, ProQuest, and ResearchGate) using keywords: green coffee, obesity, inflammation, lipid profile, weight, BMI. Study selection was based on the 2009 PRISMA Statement and 24 studies were included in this review.Results: In 22 studies, green coffee can improve body composition (weight, BMI, WC, and body fat percentage), lipid profile (LDL, triglycerides and HDL) and inflammatory conditions in human and mice. Nonetheless, there were 2 studies that didn’t show a significant effect of green coffee on reducing body weight and improving lipid profiles in mice and humans. This is likely due to differences in the source or dose of chlorogenic acid given. In addition, green coffee can be used as an anti-inflammatory because it contains pyrocatechool.Conclusion: Green coffee has therapeutic potential because it contains chlorogenic acid, caffeine, and trigonellin which show remedial effects on body composition, lipid profile and inflammatory conditions.Keywords: Anti-inflammatory; Body composition; Green coffee; Lipid profile; Obesity.ABSTRAKLatar Belakang: Obesitas merupakan salah satu permasalahan gizi akibat asupan makanan berlebih. Hal tersebut meningkatkan risiko penyakit degeneratif. Konsumsi kopi hijau berpengaruh terhadap kejadian obesitas, dimana dapat memperbaiki komposisi tubuh, profil lipid, serta respon inflamasi. Kopi hijau didefinisikan sebagai biji kopi yang belum dilakukan proses pemanggangan. Kopi hijau mengandung kafein, trigonelin, dan polifenol dimana senyawa polifenol yang utama terkandung pada kopi hijau adalah asam klorogenat. Senyawa tersebut banyak dimanfaatkan untuk kesehatan baik dalam bentuk bubuk kopi yang diseduh ataupun suplemen.Tujuan: Menganalisis manfaat kopi hijau untuk menangani masalah obesitas.Metode: Literature review menggunakan artikel penelitian dalam 10 tahun terakhir dari 4 database (ScienceDirect, PubMed, ProQuest, dan ResearchGate) menggunakan keywords: green coffee, obesity, inflammation, lipid profile, weight, BMI. Seleksi studi mengacu pada PRISMA Statement 2009 dan ditetapkan 24 studi yang disertakan dalam review ini.Hasil: Pada 22 penelitian, kopi hijau dapat memperbaiki komposisi tubuh (berat badan, IMT, lingkar pinggang, dan persentase lemak tubuh), profil lipid (LDL, trigliserida dan HDL) serta kondisi inflamasi pada subjek man
摘要背景:肥胖是一种由食物摄入过量引起的营养问题。这增加了退行性疾病的风险。饮用绿咖啡会影响肥胖的发生率,这可以改善身体成分、脂质分布和炎症反应。绿咖啡被定义为没有经过烘焙的咖啡豆。绿咖啡含有咖啡因、葫芦巴内酯和绿原酸。这些化合物以煮咖啡或补充剂的形式被广泛用于健康。目的:分析绿咖啡对治疗肥胖问题的益处。方法:从4个数据库(ScienceDirect、PubMed、ProQuest和ResearchGate)中选取近10年的研究文章进行文献综述,关键词:绿咖啡、肥胖、炎症、脂质谱、体重、BMI。研究选择基于2009年PRISMA声明,本综述纳入了24项研究。结果:在22项研究中,绿咖啡可以改善人体和小鼠的身体组成(体重、体重指数、腰围和体脂百分比)、脂质谱(低密度脂蛋白、甘油三酯和高密度脂蛋白)和炎症状况。尽管如此,有两项研究并没有显示绿咖啡对小鼠和人类的体重减轻和血脂水平的显著影响。这可能是由于给予绿原酸的来源或剂量不同所致。此外,绿咖啡可以用作抗炎药,因为它含有焦儿茶酚。结论:绿咖啡具有治疗潜力,因为它含有绿原酸、咖啡因和葫芦巴内酯,对身体成分、血脂和炎症状况有治疗作用。关键词:抗炎;身体成分;绿色咖啡;血脂;肥胖。【摘要】latar Belakang: Obesitas merupakan salah satu permasalahan gizi akibat asupan makanan berlebih。Hal terset但脑膜结核(meningkatkan)有可能退化。黄芪、黄芪、黄芪、黄芪、黄芪、黄芪、黄芪、黄芪、黄芪、黄芪、黄芪。Kopi hijau didefinisikan sebagai biji Kopi yang belum dilakukan表示pemanggangan。甘油三酯,甘油三酯,甘油三酯,甘油三酯,甘油三酯,甘油三酯,甘油三酯,甘油三酯。Senyawa tersebut banyak dimanfaatkan untuk kesehatan baik dalam bentuk bubuk kopi yang diseduh ataupun补品。图juan: menganalis manfaat kopi hijau untuk menangani masalah obesitas。方法:文献综述menggunakan artikel penelitian dalam 10 tahun terakhir dari 4数据库(ScienceDirect, PubMed, ProQuest, dan ResearchGate) menggunakan关键词:绿咖啡,肥胖,炎症,脂质谱,体重,BMI。Seleksi study mengacu pada PRISMA声明2009 dan ditetapkan 24 study yang disertakan dalam review ini。hail: Pada 22 penelitian, kopi hijau dapat成员perbaiki komposisi tubuh (berat badan, IMT, lingkar pinggang, dan dendenase lemak tubuh),谱脂质(LDL,甘油三酯和HDL) serta kondisi inflammataspada主体mania danmente。[2] [1] [1] [3] [1] [3] [1] [2] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1]halini kemungkinan terjadi karena adanya perbedaan和sumber atau dosis asam klogenat yang diberikan。Selain itu, kopi hijau dapat digunakan sebagai抗炎药karena mengandung zat邻苯二酚。猕猴桃:Kopi hijau memiliki potensi terapeutik karena mengandung asam klogenat, kafin, dan trigonin, yang menunjukkan efek perbaikan pada komposisi tubuh,廓形脂质和kondisi炎症。Kata kunci:抗炎;Komposisi tubuh;产自hijau;Obesitas;《Profil脂质。
{"title":"POTENSI TERAPEUTIK KOPI HIJAU TERHADAP OBESITAS","authors":"Amalia Firdausya Putri Purnomo, Ufairoh Maliha Shofwah, Olivia Anggraeny","doi":"10.14710/jnc.v12i2.36269","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i2.36269","url":null,"abstract":"ABSTRACTBackground: Obesity is a nutritional problem caused by excess food intake. This increases the risk of degenerative diseases. Consumption of green coffee affects the incidence of obesity, which can improve body composition, lipid profile, and inflammatory response. Green coffee is defined as coffee beans that haven’t been roasted. Green coffee contains caffeine, trigonellin, and chlorogenic acid. These compounds are widely used for health both in the form of brewed coffee or supplements.Objective: Analyzing the benefits of green coffee to deal with obesity problems.Method: Literature review using research articles in the last 10 years from 4 databases (ScienceDirect, PubMed, ProQuest, and ResearchGate) using keywords: green coffee, obesity, inflammation, lipid profile, weight, BMI. Study selection was based on the 2009 PRISMA Statement and 24 studies were included in this review.Results: In 22 studies, green coffee can improve body composition (weight, BMI, WC, and body fat percentage), lipid profile (LDL, triglycerides and HDL) and inflammatory conditions in human and mice. Nonetheless, there were 2 studies that didn’t show a significant effect of green coffee on reducing body weight and improving lipid profiles in mice and humans. This is likely due to differences in the source or dose of chlorogenic acid given. In addition, green coffee can be used as an anti-inflammatory because it contains pyrocatechool.Conclusion: Green coffee has therapeutic potential because it contains chlorogenic acid, caffeine, and trigonellin which show remedial effects on body composition, lipid profile and inflammatory conditions.Keywords: Anti-inflammatory; Body composition; Green coffee; Lipid profile; Obesity.ABSTRAKLatar Belakang: Obesitas merupakan salah satu permasalahan gizi akibat asupan makanan berlebih. Hal tersebut meningkatkan risiko penyakit degeneratif. Konsumsi kopi hijau berpengaruh terhadap kejadian obesitas, dimana dapat memperbaiki komposisi tubuh, profil lipid, serta respon inflamasi. Kopi hijau didefinisikan sebagai biji kopi yang belum dilakukan proses pemanggangan. Kopi hijau mengandung kafein, trigonelin, dan polifenol dimana senyawa polifenol yang utama terkandung pada kopi hijau adalah asam klorogenat. Senyawa tersebut banyak dimanfaatkan untuk kesehatan baik dalam bentuk bubuk kopi yang diseduh ataupun suplemen.Tujuan: Menganalisis manfaat kopi hijau untuk menangani masalah obesitas.Metode: Literature review menggunakan artikel penelitian dalam 10 tahun terakhir dari 4 database (ScienceDirect, PubMed, ProQuest, dan ResearchGate) menggunakan keywords: green coffee, obesity, inflammation, lipid profile, weight, BMI. Seleksi studi mengacu pada PRISMA Statement 2009 dan ditetapkan 24 studi yang disertakan dalam review ini.Hasil: Pada 22 penelitian, kopi hijau dapat memperbaiki komposisi tubuh (berat badan, IMT, lingkar pinggang, dan persentase lemak tubuh), profil lipid (LDL, trigliserida dan HDL) serta kondisi inflamasi pada subjek man","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72641706","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
VITAMIN C, VITAMIN D DAN IMUNITAS PASIEN COVID-19 维生素C,维生素D和科维德-19患者的免疫系统
Pub Date : 2023-03-23 DOI: 10.14710/jnc.v12i1.33167
Saskia Rohadatul Aisy, A. Rizal, B. Simanjuntak
Latar belakang: Pada tahun 2020 wabah Virus Corona (Covid-19) menyebar hampir di seluruh Negara. Cara untuk mengatasi Covid-19 yaitu dengan peran vitamin C dan D. Vitamin C memiliki sifat antioksidan yang mampu melindungi sel dan jaringan tubuh dari kerusakan oksidatif. Sedangkan vitamin D berperan meningkatkan innate imunity yang akan menghambat aktivitas bakteri Covid-19.Tujuan: Penlitian ini bertujuan untuk mengkaji artikel tentang suplementasi vitamin C dan vitamin D terhadap imunitas pasien covid-19.Metode: Penelitian ini menggunakan kajian (ulasan) literatur pada 10 artikel dengan menggunakan database Google Scholar, Pubmed dan Science Direct terbitan tahun 2019-2021. Studi ini diawali penyeleksian artikel  dengan diagram Preferred Reporting Item for Systematic and Meta-analysis (PRISMA). Kriteria yang digunakan adalah artikel yang diakses secara penuh ( full text) dalam format pdf  menggunakan bahasa Inggris dengan kata kunci vitamin C, vitamin D dan Covid-19.Hasil: Literatur review ini menunjukkan bahwa dari 10 artikel yang terdiri masing-masing 5 artikel tentang vitamin C dan vitamin D. Pemberian suplementasi vitamin C dapat mengurangi gejala, meningkatkan kesadaran dan menurunkan risiko kematian akibat Covid-19. Suplementasi vitamin D berpengaruh terhadap lama hari rawat di rumah sakit, kebutuhan oksigen dan peningkatan serum 25(OH)D sehingga dapat mempercepat penyembuhan Covid-19.Simpulan: Vitamin C berpengaruh dalam meningkatkan sistem imun dan berfungsi sebagai antioksidan. Vitamin D dapat berpengaruh dalam meningkatkan sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif, sehingga dapat mempercepat penyembuhan infeksi Covid-19. 
背景:2020年,科罗娜病毒(Covid-19)几乎遍布全国。应对Covid-19的方法是维生素C和维生素C的作用具有抗氧化剂的特性,能够保护身体的细胞和组织免受氧化。而维生素D则起到促进免疫功能的作用,从而抑制Covid-19细菌的活动。目的:调查目的是研究一篇关于科维德-19患者免疫的维生素C和维生素D补充的文章。方法:该研究使用谷歌Scholar、publimed和Science Direct数据库中的10篇文章进行研究(注释)。本研究以概论和元分析项目的预后报告图表开始对文章进行筛选。使用的标准是使用维生素C、维生素D和Covid-19的英文格式完全可访问的文章。结果:以下文献综述表明,五篇关于维生素C和维生素D补充的文章可以降低症状,提高人们的意识,降低死于Covid-19的风险。维生素D补充剂量会影响住院时间的延长、氧气需求和血清25(哦)D,从而加速Covid-19的愈合。结论:维生素C对增强免疫系统和作为抗氧化剂的功能有影响。维生素D可以影响增强先天免疫系统和适应性免疫系统,从而加速Covid-19感染的愈合。
{"title":"VITAMIN C, VITAMIN D DAN IMUNITAS PASIEN COVID-19","authors":"Saskia Rohadatul Aisy, A. Rizal, B. Simanjuntak","doi":"10.14710/jnc.v12i1.33167","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i1.33167","url":null,"abstract":"Latar belakang: Pada tahun 2020 wabah Virus Corona (Covid-19) menyebar hampir di seluruh Negara. Cara untuk mengatasi Covid-19 yaitu dengan peran vitamin C dan D. Vitamin C memiliki sifat antioksidan yang mampu melindungi sel dan jaringan tubuh dari kerusakan oksidatif. Sedangkan vitamin D berperan meningkatkan innate imunity yang akan menghambat aktivitas bakteri Covid-19.Tujuan: Penlitian ini bertujuan untuk mengkaji artikel tentang suplementasi vitamin C dan vitamin D terhadap imunitas pasien covid-19.Metode: Penelitian ini menggunakan kajian (ulasan) literatur pada 10 artikel dengan menggunakan database Google Scholar, Pubmed dan Science Direct terbitan tahun 2019-2021. Studi ini diawali penyeleksian artikel  dengan diagram Preferred Reporting Item for Systematic and Meta-analysis (PRISMA). Kriteria yang digunakan adalah artikel yang diakses secara penuh ( full text) dalam format pdf  menggunakan bahasa Inggris dengan kata kunci vitamin C, vitamin D dan Covid-19.Hasil: Literatur review ini menunjukkan bahwa dari 10 artikel yang terdiri masing-masing 5 artikel tentang vitamin C dan vitamin D. Pemberian suplementasi vitamin C dapat mengurangi gejala, meningkatkan kesadaran dan menurunkan risiko kematian akibat Covid-19. Suplementasi vitamin D berpengaruh terhadap lama hari rawat di rumah sakit, kebutuhan oksigen dan peningkatan serum 25(OH)D sehingga dapat mempercepat penyembuhan Covid-19.Simpulan: Vitamin C berpengaruh dalam meningkatkan sistem imun dan berfungsi sebagai antioksidan. Vitamin D dapat berpengaruh dalam meningkatkan sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif, sehingga dapat mempercepat penyembuhan infeksi Covid-19. ","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85633328","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PERBEDAAN POLA PEMBERIAN MP-ASI ANTARA ANAK BERAT BADAN KURANG DENGAN BERAT BADAN NORMAL USIA 6 – 12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG PATI KOTA SEMARANG 在三宝垄镇PUSKESMAS工作地区,儿童体重减少到6 - 12个月正常体重的比例差异
Pub Date : 2023-03-23 DOI: 10.14710/jnc.v12i1.33303
Habibah Alim Anjani, N. Nuryanto, Hartanti Sandi Wijayanti, Rachma Purwanti
Latar Belakang: Pola pemberian MPASI berpengaruh pada pertumbuhan bayi dan anak. Pemberian MPASI yang tidak tepat akan menyebabkan berat badan kurang pada bayi.Tujuan : Untuk menganalisis perbedaan pola pemberian MPASI antara bayi berat badan kurang dengan berat badan normal usia 6 – 12 bulan.Metode: Penelitian cross-sectional dilakukan di Kota Semarang. Subjek terdiri dari 28 subjek berat badan kurang dan 28 subjek berat badan normal yang diambil dengan metode purposive sampling. Variabel yang diteliti yaitu pola pemberian MPASI, tingkat kecukupan zat gizi, dan status gizi BB/U. Data karakterisik subjek dan pola pemberian MPASI meliputi waktu pemberian MPASI pertama, riwayat ASI eksklusif, riwayat ASI saat ini, jenis, frekuensi, porsi pemberian MPASI, dan responsive feeding didapatkan dari wawancara menggunakan kuesioner. Data tingkat kecukupan zat gizi didapatkan dari kuesioner food recall 3x24 jam. Berat badan kurang ditentukan dengan perhitungan Z-score BB/U -3 s/d <-2 SD, sedangkan berat badan normal ditentukan dengan Z-score BB/U -2 s/d +2 SD. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square, Independent T-Test  dan Mann Whitney-Test.Hasil: Terdapat perbedaan porsi pemberian MPASI, tingkat kecukupan energi, karbohidrat, dan lemak pada kelompok bayi berat badan kurang dan normal (p=0,001; p=0,013; p=0,036; p=0,021). Tidak terdapat perbedaan tingkat kecukupan protein, riwayat ASI eksklusif, riwayat ASI saat ini, waktu pemberian MPASI pertama, jenis, frekuensi pemberian MPASI, dan responsive feeding pada kelompok bayi berat badan kurang dan normal (p>0,05).  Simpulan: Terdapat perbedaan porsi MPASI, tingkat kecukupan energi, karbohidrat dan lemak antara bayi berat badan kurang dan berat badan normal usia 6-12 bulan. Tidak terdapat perbedaan riwayat ASI eksklusif, riwayat ASI saat ini, waktu pemberian MPASI pertama, jenis, frekuensi  pemberian MPASI, responsive feeding, dan tingkat kecukupan protein antara bayi berat badan kurang dan berat badan normal usia 6-12 bulan.
背景:母乳喂养模式对婴儿和儿童的成长有影响。不适当的进料会使婴儿的体重减轻。目的:分析婴儿体重较低和6 - 12个月正常体重之间的介质差异。方法:在三宝垄进行交叉研究。受试者由28个较低的体重受试者和28个正常体重受试者组成,这些受试者采用采样方法。研究的变量是介质介质、营养补充率和BB/U的营养状况。受试者的特性和递归模式包括第一次递归的时间、独家历史、当前历史、类型、频率、递归的分量和反应性反馈。营养补充剂数据来自食品召回3x24小时问卷。根据z -得分BB/U -3 -s /d 0.05来确定较低的体重。总结:在婴儿体重较低和6-12个月正常体重之间存在一定的分量、能量不足、碳水化合物和脂肪含量的差异。独家母乳喂养史、当前母乳喂养史、第一次母乳喂养时间、种类、多动量喂养频率、反应能力喂养以及6-12个月大婴儿之间蛋白质补充率之间没有区别。
{"title":"PERBEDAAN POLA PEMBERIAN MP-ASI ANTARA ANAK BERAT BADAN KURANG DENGAN BERAT BADAN NORMAL USIA 6 – 12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG PATI KOTA SEMARANG","authors":"Habibah Alim Anjani, N. Nuryanto, Hartanti Sandi Wijayanti, Rachma Purwanti","doi":"10.14710/jnc.v12i1.33303","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i1.33303","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pola pemberian MPASI berpengaruh pada pertumbuhan bayi dan anak. Pemberian MPASI yang tidak tepat akan menyebabkan berat badan kurang pada bayi.Tujuan : Untuk menganalisis perbedaan pola pemberian MPASI antara bayi berat badan kurang dengan berat badan normal usia 6 – 12 bulan.Metode: Penelitian cross-sectional dilakukan di Kota Semarang. Subjek terdiri dari 28 subjek berat badan kurang dan 28 subjek berat badan normal yang diambil dengan metode purposive sampling. Variabel yang diteliti yaitu pola pemberian MPASI, tingkat kecukupan zat gizi, dan status gizi BB/U. Data karakterisik subjek dan pola pemberian MPASI meliputi waktu pemberian MPASI pertama, riwayat ASI eksklusif, riwayat ASI saat ini, jenis, frekuensi, porsi pemberian MPASI, dan responsive feeding didapatkan dari wawancara menggunakan kuesioner. Data tingkat kecukupan zat gizi didapatkan dari kuesioner food recall 3x24 jam. Berat badan kurang ditentukan dengan perhitungan Z-score BB/U -3 s/d <-2 SD, sedangkan berat badan normal ditentukan dengan Z-score BB/U -2 s/d +2 SD. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square, Independent T-Test  dan Mann Whitney-Test.Hasil: Terdapat perbedaan porsi pemberian MPASI, tingkat kecukupan energi, karbohidrat, dan lemak pada kelompok bayi berat badan kurang dan normal (p=0,001; p=0,013; p=0,036; p=0,021). Tidak terdapat perbedaan tingkat kecukupan protein, riwayat ASI eksklusif, riwayat ASI saat ini, waktu pemberian MPASI pertama, jenis, frekuensi pemberian MPASI, dan responsive feeding pada kelompok bayi berat badan kurang dan normal (p>0,05).  Simpulan: Terdapat perbedaan porsi MPASI, tingkat kecukupan energi, karbohidrat dan lemak antara bayi berat badan kurang dan berat badan normal usia 6-12 bulan. Tidak terdapat perbedaan riwayat ASI eksklusif, riwayat ASI saat ini, waktu pemberian MPASI pertama, jenis, frekuensi  pemberian MPASI, responsive feeding, dan tingkat kecukupan protein antara bayi berat badan kurang dan berat badan normal usia 6-12 bulan.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90405934","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Journal of Nutrition College
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1