Berliana Palmasari, Nurbaiti Amir, Bobby Merlan Bangun
Kedelai merupakan tanaman potensial yang perlu dikembangkan, karena memiliki peluang pasar yang besar di Sumatera Selatan belum banyak dibudidayakan dan produksinya pun masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan varietas dan dosis pupuk solid yang berpengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max (L) Merrill). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design). Faktor yang Pertama (Petak Utama) Varietas Kedelai (V) yaitu V1 = Wilis; V2 = Tanggamus dan V3 = Anjasmoro sedangkan Faktor kedua (Anak Petak) Pupuk Solid (S) yaitu S1 = 15 ton ha-1; S2 = 30 ton ha-1 dan S3 = 45 ton ha-1. Penelitian ini telah dilaksanakan pada lahan petani di Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin, pada bulan September sampai Desember 2020. Hasil analisis keragaman (Anova) bahwa perlakuan varietas dan pupuk solid maupun interaksinya berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap semua peubah yang diamati. Varietas Anjasmoro memberikan hasil terbaik pertumbuhan tanaman kedelai dengan tinggi tanaman tertinggi (64,32 cm), jumlah cabang produktif terbanyak (9,67 cabang), sedangkan varietas Wilis memberikan hasil terbaik produksi tanaman kedelai dengan berat biji per tanaman terbaik (84,11 g), berat biji per petak terbaik (683,67 g), pupuk solid dengan dosis 30 ton ha-1 memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Interaksi antara varietas Wilis dan pupuk solid dosis 30 ton ha-1 memberikan hasil terbaik terhadap produksi tanaman kedelai sebesar 783,00 g/petak atau setara dengan 2,08 ton ha-1.
{"title":"Peningkatan Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max (L) Merrill.) Melalui Pemberian Pupuk Solid Limbah Kelapa Sawit","authors":"Berliana Palmasari, Nurbaiti Amir, Bobby Merlan Bangun","doi":"10.36084/jpt..v9i2.319","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v9i2.319","url":null,"abstract":"Kedelai merupakan tanaman potensial yang perlu dikembangkan, karena memiliki peluang pasar yang besar di Sumatera Selatan belum banyak dibudidayakan dan produksinya pun masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan varietas dan dosis pupuk solid yang berpengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max (L) Merrill). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design). Faktor yang Pertama (Petak Utama) Varietas Kedelai (V) yaitu V1 = Wilis; V2 = Tanggamus dan V3 = Anjasmoro sedangkan Faktor kedua (Anak Petak) Pupuk Solid (S) yaitu S1 = 15 ton ha-1; S2 = 30 ton ha-1 dan S3 = 45 ton ha-1. Penelitian ini telah dilaksanakan pada lahan petani di Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin, pada bulan September sampai Desember 2020. Hasil analisis keragaman (Anova) bahwa perlakuan varietas dan pupuk solid maupun interaksinya berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap semua peubah yang diamati. Varietas Anjasmoro memberikan hasil terbaik pertumbuhan tanaman kedelai dengan tinggi tanaman tertinggi (64,32 cm), jumlah cabang produktif terbanyak (9,67 cabang), sedangkan varietas Wilis memberikan hasil terbaik produksi tanaman kedelai dengan berat biji per tanaman terbaik (84,11 g), berat biji per petak terbaik (683,67 g), pupuk solid dengan dosis 30 ton ha-1 memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Interaksi antara varietas Wilis dan pupuk solid dosis 30 ton ha-1 memberikan hasil terbaik terhadap produksi tanaman kedelai sebesar 783,00 g/petak atau setara dengan 2,08 ton ha-1.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49250528","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nursida Nursida, Nila Kusumawati, Yanti Langi’ Minanga
PT. Manuntung Raya adalah suatu perusahaan peternakan yang berada di Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara. Perusahaan ini mengusahakan beberapa jenis komoditi ternak termasuk ayam ras petelur. Produksi telur ayam ras PT. Manuntung Raya dikenal dengan telur ayam ras km.18. Telur ini diminati oleh banyak konsumen dan dipasarkan di wilayah Balikpakan maupun di luar Balikpapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produksi telur, harga jual, dan jumlah pembeli baik secara simultan maupun secara parsial terhadap volume penjualan telur di PT. Manuntung Raya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2019 di PT. Manuntung Raya, Balikpapan Utara. Data yang digunakan adalah data runtun waktu tahun 2016-2018. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan regresi linear berganda. Data diolah menggunakan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi telur, harga jual dan jumlah pembeli secara simultan berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan telur ayam ras di PT. Manuntung Raya pada taraf kepercayaan 95% dengan nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel (26,651>2,874). Secara parsial produksi telur berpengaruh positif terhadap volume penjualan telur ayam ras dengan nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel (8,899>1,960), harga jual berpengaruh negatif terhadap volume penjualan telur ayam ras dengan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (-2,246>1,960), sementara jumlah pembeli tidak berpengaruh terhadap volume penjualan telur ayam ras dengan nilai t hitung lebih kecil dari pada t tabel (-1,174<1,960).
{"title":"Analisis Beberapa Faktor yang Berpengaruh terhadap Volume Penjualan Telur Ayam Ras pada PT. Manuntung Raya, Balikpapan Utara","authors":"Nursida Nursida, Nila Kusumawati, Yanti Langi’ Minanga","doi":"10.36084/jpt..v9i2.298","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v9i2.298","url":null,"abstract":"PT. Manuntung Raya adalah suatu perusahaan peternakan yang berada di Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara. Perusahaan ini mengusahakan beberapa jenis komoditi ternak termasuk ayam ras petelur. Produksi telur ayam ras PT. Manuntung Raya dikenal dengan telur ayam ras km.18. Telur ini diminati oleh banyak konsumen dan dipasarkan di wilayah Balikpakan maupun di luar Balikpapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produksi telur, harga jual, dan jumlah pembeli baik secara simultan maupun secara parsial terhadap volume penjualan telur di PT. Manuntung Raya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2019 di PT. Manuntung Raya, Balikpapan Utara. Data yang digunakan adalah data runtun waktu tahun 2016-2018. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan regresi linear berganda. Data diolah menggunakan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi telur, harga jual dan jumlah pembeli secara simultan berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan telur ayam ras di PT. Manuntung Raya pada taraf kepercayaan 95% dengan nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel (26,651>2,874). Secara parsial produksi telur berpengaruh positif terhadap volume penjualan telur ayam ras dengan nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel (8,899>1,960), harga jual berpengaruh negatif terhadap volume penjualan telur ayam ras dengan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (-2,246>1,960), sementara jumlah pembeli tidak berpengaruh terhadap volume penjualan telur ayam ras dengan nilai t hitung lebih kecil dari pada t tabel (-1,174<1,960).","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43431635","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sistem hidroponik sudah banyak dimanfaatkan masyarakat terutama di lahan sempit seperti di pekarangan rumah. Akhir-akhir ini masyarakat mencoba membuat nutrisi sendiri karena mahalnya pupuk khusus hidroponik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui campuran NPK Phonska dan Pupuk Organik Cair (POC) Hantu dalam bentuk larutan yang tepat untuk meningkatkan produksi pakcoy dengan sistem hidroponik menggunakn media padat berupa campuran cocopeat dan pasir. Penelitian telah dilaksanakan di Screen House Balai Pelatihan Pertanian Jambi selama 3 bulan (dari bulan November 2019). Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan yaitu A (AB Mix nutrisi sebagai kontrol), B (1 kg NPK Phonska/200 L air + 2 mL L-1 POC Hantu), C (1,5 kg NPK Phonska/200 L air + 2 mL L-1 POC Hantu), dan D (2 kg NPK Phonska/200 L air + 2 mL L-1 POC Hantu) dengan tinggi genangan nutrisi pada saat diaplikasikan yaitu 5 cm dan 10 cm. Penelitian ini diulang sebanyak 6 kali sehingga diperoleh 24 satuan penelitian dengan jumlah seluruhnya adalah 48 satuan penelitian. Bagian dari tanaman yang diamati adalah tinggi tanaman dan produksi. Hasil akhir menunjukkan total produksi pakcoy yang diberi perlakuan B lebih tinggi yaitu mencapai 317,67 g pot-1 (tinggi genangan 5 cm) dan 184 g pot-1 (tinggi genangan 10 cm).
水培系统在社区中得到了广泛的利用,尤其是在后院这样的小地方。最近,由于水培特殊肥料的高含量,人们试图自己生产营养。本研究旨在确定Phonska NPK和液体有机肥(POC)的混合物在水培系统中以适当的形式增加巴基斯坦的生产这项研究已经在Jambi农业培训大厅的屏幕屋进行了3个月(从2019年11月开始)。设计研究方法使用随机配有4 A (AB混合营养待遇作为控制)、B(1公斤NPK Phonska / 200 L + 2毫升水L-1 POC鬼),C(1.5公斤NPK Phonska / 200 L + 2毫升水L-1 POC鬼),D(2公斤NPK Phonska / 200 L + 2毫升水L-1水坑POC鬼)和高营养应用时即5厘米和10厘米。这项研究重复了6次,得到了24个研究单位,总共是48个研究单位。所观察到的植物的一部分是植物生长和生产的高度。最终结果显示,巴基斯坦目前治疗B型药物的总产量为317.67 gg 1(5厘米)和184 g磷1(10厘米)。
{"title":"Pengaruh Campuran NPK Phonska dan Pupuk Organik Cair Hantu Terhadap Produksi Pakcoy Sistem Hidroponik Media Padat","authors":"Lilian Safitri, Hendri Yandri","doi":"10.36084/jpt..v9i1.310","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v9i1.310","url":null,"abstract":"Sistem hidroponik sudah banyak dimanfaatkan masyarakat terutama di lahan sempit seperti di pekarangan rumah. Akhir-akhir ini masyarakat mencoba membuat nutrisi sendiri karena mahalnya pupuk khusus hidroponik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui campuran NPK Phonska dan Pupuk Organik Cair (POC) Hantu dalam bentuk larutan yang tepat untuk meningkatkan produksi pakcoy dengan sistem hidroponik menggunakn media padat berupa campuran cocopeat dan pasir. Penelitian telah dilaksanakan di Screen House Balai Pelatihan Pertanian Jambi selama 3 bulan (dari bulan November 2019). Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan yaitu A (AB Mix nutrisi sebagai kontrol), B (1 kg NPK Phonska/200 L air + 2 mL L-1 POC Hantu), C (1,5 kg NPK Phonska/200 L air + 2 mL L-1 POC Hantu), dan D (2 kg NPK Phonska/200 L air + 2 mL L-1 POC Hantu) dengan tinggi genangan nutrisi pada saat diaplikasikan yaitu 5 cm dan 10 cm. Penelitian ini diulang sebanyak 6 kali sehingga diperoleh 24 satuan penelitian dengan jumlah seluruhnya adalah 48 satuan penelitian. Bagian dari tanaman yang diamati adalah tinggi tanaman dan produksi. Hasil akhir menunjukkan total produksi pakcoy yang diberi perlakuan B lebih tinggi yaitu mencapai 317,67 g pot-1 (tinggi genangan 5 cm) dan 184 g pot-1 (tinggi genangan 10 cm).","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45066620","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman rempah yang penting bagi masyarakat Indonesia. Air kelapa dan bonggol pisang diharapkan mampu dijadikan alternatif untuk meningkatkan produksi tanaman bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon tanaman bawang merah terhadap pemberian air kelapa dan MOL bonggol pisang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2020 di Padasuka, Bandung, Jawa Barat 6°53’14.5104” LS dan 107°39’13.0572” BT dengan ketinggian tempat 722 mdpl. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan percobaan berupa Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 Faktorial dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah air kelapa yang terdiri dari 4 taraf (a0 = kontrol, a1 = 25%, a2 = 50%, dan a3 = 75%). Faktor kedua adalah MOL bonggol pisang yang terdiri dari 3 taraf perlakuan (m0 = kontrol, m1 = 40 mL tanaman-1, m2 = 80 mL tanaman-1). Uji lanjut yang digunakan adalah uji DMRT 5% (Duncan’s multiple range test). Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara air kelapa dan MOL bonggol pisang terhadap tinggi tanaman usia 3 MST dan 4 MST, namun tidak memberikan pengaruh secara mandiri atau interaksi terhadap tinggi tanaman setelah 4 MST, jumlah daun, jumlah anakan, dan jumlah umbi hingga akhir pengamatan. Perlu memperhatikan waktu penyimpanan Pupuk Organik Cair (POC) MOL bonggol pisang karena dapat mempengaruhi unsur hara didalamnya.
{"title":"Respons Tanaman Bawang Merah Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Air Kelapa dan Mikroorganisme Lokal Bonggol Pisang","authors":"Khalida Firda Zanatia, Cecep Hidayat., Esty Puri Utami","doi":"10.36084/jpt..v9i1.313","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v9i1.313","url":null,"abstract":"Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman rempah yang penting bagi masyarakat Indonesia. Air kelapa dan bonggol pisang diharapkan mampu dijadikan alternatif untuk meningkatkan produksi tanaman bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon tanaman bawang merah terhadap pemberian air kelapa dan MOL bonggol pisang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2020 di Padasuka, Bandung, Jawa Barat 6°53’14.5104” LS dan 107°39’13.0572” BT dengan ketinggian tempat 722 mdpl. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan percobaan berupa Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 Faktorial dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah air kelapa yang terdiri dari 4 taraf (a0 = kontrol, a1 = 25%, a2 = 50%, dan a3 = 75%). Faktor kedua adalah MOL bonggol pisang yang terdiri dari 3 taraf perlakuan (m0 = kontrol, m1 = 40 mL tanaman-1, m2 = 80 mL tanaman-1). Uji lanjut yang digunakan adalah uji DMRT 5% (Duncan’s multiple range test). Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara air kelapa dan MOL bonggol pisang terhadap tinggi tanaman usia 3 MST dan 4 MST, namun tidak memberikan pengaruh secara mandiri atau interaksi terhadap tinggi tanaman setelah 4 MST, jumlah daun, jumlah anakan, dan jumlah umbi hingga akhir pengamatan. Perlu memperhatikan waktu penyimpanan Pupuk Organik Cair (POC) MOL bonggol pisang karena dapat mempengaruhi unsur hara didalamnya.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43608147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kepuasan petani terhadap peran penyuluh pertanian seringkali bertolak belakang, terkadang penyuluh sudah maksimal, tetapi belum mampu memberikan kepuasan kepada petani. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan petani, mengetahui peran penyuluh dan mengetahui upaya-upaya yang dilakukan penyuluh di wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat. Penelitian ini dilaksakan dari bulan Juli sampai September 2020. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Kampung Geleo Asa dan Geleo Baru bertepatan dengan wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Barong Tongkok. Penentuan responden dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 33 jiwa. Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) terhadap tingkat kepuasan petani diukur menggunakan Skala Likert. Serta mengetahui upaya-upaya peran penyuluh pertanian lapangan (PPL) terhadap tingkat kepuasan petani dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan petani di Wilayah Kerja BPP Barong Tongkok termasuk dalam kategori memuaskan dengan skor rata-rata 45,67 dan peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) termasuk dalam kategori berperan dengan skor rata-rata 74,26. Hasil dari upaya-upaya yang dilakukan menunjukkan bahwa adanya upaya-upaya untuk meningkatkan kepuasan petani, penyuluh membantu petani dalam memberikan bantuan baik dalam bentuk pupuk kandang, pestisida, insektisida, bibit bervarietas unggul serta alat-alat pertanian yang sangat bermanfaat bagi petani.
{"title":"Peran Penyuluh Pertanian Lapangan Terhadap Tingkat Kepuasan Petani di Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Barong Tongkok","authors":"Midiansyah Effendi, Firda Juita, Veronika Elkana","doi":"10.36084/jpt..v9i1.309","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v9i1.309","url":null,"abstract":"Kepuasan petani terhadap peran penyuluh pertanian seringkali bertolak belakang, terkadang penyuluh sudah maksimal, tetapi belum mampu memberikan kepuasan kepada petani. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan petani, mengetahui peran penyuluh dan mengetahui upaya-upaya yang dilakukan penyuluh di wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat. Penelitian ini dilaksakan dari bulan Juli sampai September 2020. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Kampung Geleo Asa dan Geleo Baru bertepatan dengan wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Barong Tongkok. Penentuan responden dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 33 jiwa. Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) terhadap tingkat kepuasan petani diukur menggunakan Skala Likert. Serta mengetahui upaya-upaya peran penyuluh pertanian lapangan (PPL) terhadap tingkat kepuasan petani dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan petani di Wilayah Kerja BPP Barong Tongkok termasuk dalam kategori memuaskan dengan skor rata-rata 45,67 dan peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) termasuk dalam kategori berperan dengan skor rata-rata 74,26. Hasil dari upaya-upaya yang dilakukan menunjukkan bahwa adanya upaya-upaya untuk meningkatkan kepuasan petani, penyuluh membantu petani dalam memberikan bantuan baik dalam bentuk pupuk kandang, pestisida, insektisida, bibit bervarietas unggul serta alat-alat pertanian yang sangat bermanfaat bagi petani.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42666344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Limbah cair industri tahu akan berpengaruh terhadap badan air apabila langsung dibuang tanpa dilakukan pengelolaan terlebih dahulu, dan menyebabkan masalah terhadap kualitas air dan kehidupan biota akuatik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak konsentrasi limbah cair industri tahu terhadap kualitas air, pola renang dan tingkah laku ikan. Penelitian dilakukan dengan uji coba di Laboratorium menggunakan akuarium dan dianalisis secara deskriptif. Adapun perlakuan yang dicobakan adalah limbah cair tahu dengan konsentrasi 0%; 0,4%; 0,6%; 0,8%; 1,0% dan 1,2% dari volume air 10 liter. Setiap akuarium diisi ikan sebanyak 24 ekor dengan ukuran 4-5 cm. Metode Pengamatan dilakukan selama 96 jam. Hasil pengukuran kualitas air pH, DO, CO2, COD, TSS dan H2S melebihi standar baku mutu, sedangkan suhu, BOD5 dan amoniak masih dibawah standar baku mutu. Tingkah laku ikan bergerak menghindari limbah, perilaku bergerombol sedangkan pola renang ikan berenang dipermukaan, berenang tidak beraturan, pola renang berubah dengan posisi berdiri. Konsentrasi limbah cair tahu 0,4%; 0,6%; 8%; 1,0% dan 1,2% berpengaruh terhadap pola renang dan tingkah laku ikan.
{"title":"Limbah Cair Industri Tahu dan Dampaknya Terhadap Kualitas Air dan Biota Perairan","authors":"Henny Pagoray, Sulistyawati Sulistyawati, Fitriyani Fitriyani","doi":"10.36084/jpt..v9i1.312","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v9i1.312","url":null,"abstract":"Limbah cair industri tahu akan berpengaruh terhadap badan air apabila langsung dibuang tanpa dilakukan pengelolaan terlebih dahulu, dan menyebabkan masalah terhadap kualitas air dan kehidupan biota akuatik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak konsentrasi limbah cair industri tahu terhadap kualitas air, pola renang dan tingkah laku ikan. Penelitian dilakukan dengan uji coba di Laboratorium menggunakan akuarium dan dianalisis secara deskriptif. Adapun perlakuan yang dicobakan adalah limbah cair tahu dengan konsentrasi 0%; 0,4%; 0,6%; 0,8%; 1,0% dan 1,2% dari volume air 10 liter. Setiap akuarium diisi ikan sebanyak 24 ekor dengan ukuran 4-5 cm. Metode Pengamatan dilakukan selama 96 jam. Hasil pengukuran kualitas air pH, DO, CO2, COD, TSS dan H2S melebihi standar baku mutu, sedangkan suhu, BOD5 dan amoniak masih dibawah standar baku mutu. Tingkah laku ikan bergerak menghindari limbah, perilaku bergerombol sedangkan pola renang ikan berenang dipermukaan, berenang tidak beraturan, pola renang berubah dengan posisi berdiri. Konsentrasi limbah cair tahu 0,4%; 0,6%; 8%; 1,0% dan 1,2% berpengaruh terhadap pola renang dan tingkah laku ikan.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42559283","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Ihsan, Srie Juli Rachmawati, Khoirul Anwar, T. Rahayu
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil umbi bawang merah (Allium ascalonicum, L) dengan memberikan penambahan pupuk organik cair dari ekstraksi daun kelor serta untuk mengetahui respon tanaman terhadap konsentrasi pemberian pupuk organik cair ekstraksi daun kelor yang diberikan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap faktorial dua faktor. Faktor pertama yaitu teknik penyaringan ekstraksi daun kelor (disaring dengan kain kasa, disaring dengan kertas saring standard kelas 4, dan disaring dengan kertas saring whatman kelas 1). Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk cair organik dari ekstrak daun kelor (0%, 5%, 10%, dan 15%). Data dianalisis dengan sidik ragam pada jenjang nyata 5% dan 1%, dan diuji lanjut menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada jenjang nyata 5%. Berdasarkan F hitung, perlakuan konsentrasi pemberian pupuk organik cair lebih besar dari F tabel 5% untuk parameter-parameter: tinggi tanaman, berat umbi per tanaman, berat umbi per petak dan berat brangkasan segar. Perlakuan teknik penyaringan ekstrak daun kelor lebih besar dari F tabel 5% untuk parameter-parameter pengamatan: tinggi tanaman, berat umbi per tanaman, jumlah umbi per petak, dan berat brangkasan segar. Perlakuan penyaringan ekstrak daun kelor dengan menggunakan kertas saring standard kelas 4 memberikan hasil terbaik, dan konsentrasi pemberian pupuk organik cair ekstraksi daun kelor yang terbaik adalah 5%.
{"title":"Optimalisasi Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum, L) dengan Pupuk Organik Cair dari Daun Kelor (Moringa oleifera)","authors":"M. Ihsan, Srie Juli Rachmawati, Khoirul Anwar, T. Rahayu","doi":"10.36084/jpt..v9i1.306","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v9i1.306","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil umbi bawang merah (Allium ascalonicum, L) dengan memberikan penambahan pupuk organik cair dari ekstraksi daun kelor serta untuk mengetahui respon tanaman terhadap konsentrasi pemberian pupuk organik cair ekstraksi daun kelor yang diberikan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap faktorial dua faktor. Faktor pertama yaitu teknik penyaringan ekstraksi daun kelor (disaring dengan kain kasa, disaring dengan kertas saring standard kelas 4, dan disaring dengan kertas saring whatman kelas 1). Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk cair organik dari ekstrak daun kelor (0%, 5%, 10%, dan 15%). Data dianalisis dengan sidik ragam pada jenjang nyata 5% dan 1%, dan diuji lanjut menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada jenjang nyata 5%. Berdasarkan F hitung, perlakuan konsentrasi pemberian pupuk organik cair lebih besar dari F tabel 5% untuk parameter-parameter: tinggi tanaman, berat umbi per tanaman, berat umbi per petak dan berat brangkasan segar. Perlakuan teknik penyaringan ekstrak daun kelor lebih besar dari F tabel 5% untuk parameter-parameter pengamatan: tinggi tanaman, berat umbi per tanaman, jumlah umbi per petak, dan berat brangkasan segar. Perlakuan penyaringan ekstrak daun kelor dengan menggunakan kertas saring standard kelas 4 memberikan hasil terbaik, dan konsentrasi pemberian pupuk organik cair ekstraksi daun kelor yang terbaik adalah 5%.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43040095","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Woro Sri Suharti, Juvri Bahtiar, Kharisun Kharisun
Silika diketahui dapat menginduksi ketahanan tanaman terhadap adanya infeksi patogen. Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai sumber silika dalam meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tanaman padi terhadap R. Solani. Sumber silika terdiri atas kontrol (tanpa sumber silika), abu sekam padi, abu jerami padi, pasir silika, dan silika hidrofilik (SiO2). Variabel yang diamati terdiri atas komponen pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, panjang akar, bobot segar akar), komponen patosistem (masa inkubasi, intensitas penyakit, laju infeksi, AUDPC), serta komponen biokimiawi dan struktural (kandungan saponin, kandungan tannin, kandungan fenol total, tebal epidermis, kerapatan stomata). Hasil penelitian menunjukkan pemberian silika dari beberapa bahan dengan dosis 961,8 Kg/ha belum mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman, namun mampu mendukung perkembangan akar dan daun. Sementara itu, pemberian silika dari beberapa bahan mampu meningkatkan ketahanan tanaman padi terhadap patogen R. solani, meskipun demikian silika tidak mampu menekan masa inkubasi. Abu jerami padi mampu meningkatkan berbagai macam variabel pertumbuhan seperti jumlah daun, panjang akar, bobot segar akar serta mampu meningkatkan kandungan senyawa fenolik dan ketebalan epidermis daun padi, namun belum mampu menekan patogen R. solani. SiO2 mampu menekan perkembangan penyakit hawar pelepah, yaitu mampu menekan masa inkubasi hingga 5,5 hari, laju infeksi yang rendah sebesar 0,0418/hari, dan intensitas penyakit yang tergolong rendah yaitu 9,26%.
{"title":"Pengaruh Ragam Sumber Silika Terhadap Pertumbuhan dan Ketahanan Tanaman Padi Terinfeksi Rhizoctonia solani","authors":"Woro Sri Suharti, Juvri Bahtiar, Kharisun Kharisun","doi":"10.36084/jpt..v9i1.297","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v9i1.297","url":null,"abstract":"Silika diketahui dapat menginduksi ketahanan tanaman terhadap adanya infeksi patogen. Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai sumber silika dalam meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tanaman padi terhadap R. Solani. Sumber silika terdiri atas kontrol (tanpa sumber silika), abu sekam padi, abu jerami padi, pasir silika, dan silika hidrofilik (SiO2). Variabel yang diamati terdiri atas komponen pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, panjang akar, bobot segar akar), komponen patosistem (masa inkubasi, intensitas penyakit, laju infeksi, AUDPC), serta komponen biokimiawi dan struktural (kandungan saponin, kandungan tannin, kandungan fenol total, tebal epidermis, kerapatan stomata). Hasil penelitian menunjukkan pemberian silika dari beberapa bahan dengan dosis 961,8 Kg/ha belum mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman, namun mampu mendukung perkembangan akar dan daun. Sementara itu, pemberian silika dari beberapa bahan mampu meningkatkan ketahanan tanaman padi terhadap patogen R. solani, meskipun demikian silika tidak mampu menekan masa inkubasi. Abu jerami padi mampu meningkatkan berbagai macam variabel pertumbuhan seperti jumlah daun, panjang akar, bobot segar akar serta mampu meningkatkan kandungan senyawa fenolik dan ketebalan epidermis daun padi, namun belum mampu menekan patogen R. solani. SiO2 mampu menekan perkembangan penyakit hawar pelepah, yaitu mampu menekan masa inkubasi hingga 5,5 hari, laju infeksi yang rendah sebesar 0,0418/hari, dan intensitas penyakit yang tergolong rendah yaitu 9,26%.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41676370","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mirza Puspita Widiasari, I. Sari, Midiansyah Effendi
Kabupaten Berau merupakan salah satu kawasan penyangga pangan yang dipersiapkan untuk ibu kota baru Republik Indonesia. Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Berau telah diusahakan sejak tahun 2014 dengan lokasi tanam terluas di Kecamatan Gunung Tabur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usahatani bawang merah di Kelurahan Gunung Tabur Kecamatan Gunung Tabur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Penentuan sampel menggunakan sampling jenuh sebanyak 8 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dengan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani bawang merah layak diusahakan. Kelayakan usahatani dengan rata-rata luas tanam 0,23 ha ditunjukkan dengan nilai R/C ratio 2,12 > 1, produktivitas modal 112% > suku bunga bank 0,82%, produktivitas tenaga kerja Rp780.205,00/HOK > upah minimum kabupaten Rp156.049,80/HOK, Produksi 1.219 kg > BEP Produksi 38,92 kg, Penerimaan Rp35.015.625,00 > BEP Penerimaan Rp1.016.864,00, Harga Jual Rp28.375/kg > BEP Harga Rp13.555,00/kg.
贝洛区是为印度尼西亚共和国的新首都准备的缓冲区之一。自2014年以来,贝洛地区的洋葱养殖场已被开发出该地区播种面积最大的地区。本研究的目的是了解企业洋葱在播种道区的可行性。本研究采用的方法是描述性质的方法。样本选择使用8个饱和度样本。数据收集是通过对问卷的直接采访进行的。调查结果表明,洋葱的开发是可行的。价值平均种植面积和种植0,23哈用R / C ratio值表示2,12 > 1,资本生产率112% 0,82%银行利率>,劳动生产率Rp780.205,00 Rp156.049,80地区最低工资的一个巨大> /巨大,生产1.219公斤> BEP招生38.92公斤,生产Rp35.015.625,00 > Rp1.016.864,00招生BEP, Rp28.375 /公斤价格> BEP Rp13.555,00 /公斤的价格。
{"title":"Analisis Kelayakan Usahatani Bawang Merah (Allium cepa l.) di Kelurahan Gunung Tabur Kecamatan Gunung Tabur Kabupaten Berau","authors":"Mirza Puspita Widiasari, I. Sari, Midiansyah Effendi","doi":"10.36084/jpt..v9i1.299","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v9i1.299","url":null,"abstract":"Kabupaten Berau merupakan salah satu kawasan penyangga pangan yang dipersiapkan untuk ibu kota baru Republik Indonesia. Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Berau telah diusahakan sejak tahun 2014 dengan lokasi tanam terluas di Kecamatan Gunung Tabur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usahatani bawang merah di Kelurahan Gunung Tabur Kecamatan Gunung Tabur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Penentuan sampel menggunakan sampling jenuh sebanyak 8 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dengan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani bawang merah layak diusahakan. Kelayakan usahatani dengan rata-rata luas tanam 0,23 ha ditunjukkan dengan nilai R/C ratio 2,12 > 1, produktivitas modal 112% > suku bunga bank 0,82%, produktivitas tenaga kerja Rp780.205,00/HOK > upah minimum kabupaten Rp156.049,80/HOK, Produksi 1.219 kg > BEP Produksi 38,92 kg, Penerimaan Rp35.015.625,00 > BEP Penerimaan Rp1.016.864,00, Harga Jual Rp28.375/kg > BEP Harga Rp13.555,00/kg.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44407734","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Usaha pengolahan hasil perikanan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan dan menambah nilai tambah terhadap produk hasil perikanan. Kegiatan yang banyak melibatkan masyarakat terutama ibu-ibu yang potensial untuk diberdayakan. Kegiatan pengolahan hasil perikanan, terutama olahan amplang di Kecamatan Sanga Sanga, khususnya Kelurahan Sari Jaya sudah cukup lama berkembang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui profil usaha dan kinerja usaha secara finansial serta mengetahui titik impas produksi. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan wawancara dengan pelaku usaha. Pengambilan sampel dengan metode sensus dan data dianalisis secara deskriptif dan finansial. Hasil penelitian, menunjukan bahwa profil usaha adalah skala rumah tangga, teknologi sederhana, tenaga kerja keluarga dan sudah memiliki izin usaha (P-IRT). Hasil analisis finansial nahwa nilai imbangan penerimaan dan biaya sebesar 2,19, berarti secara finansial usaha ini menguntungan dan prospek untuk dikembangkan. Hasil analisis titik impas produksi sebesar 118 kg per bulan, sedangkan produksi rata-rata aktual sebesar 258 kg per bulan. Titik impas harga berada pada tingkat 45.697 kg. Adapun saran perlunya pendampingan yang intensif oleh instansi teknis terutama tenaga penyuluh lapangan sehingga dapat meningkatkan kualitas produksi dan program kemitraan guna perluasan segmentasi pasar.
{"title":"Profil dan Kinerja Usaha Olahan Perikanan di Kelurahan Sarijaya Kecamatan Sanga Sanga Kabupaten Kutai Kartanegara","authors":"Gusti Haqiqiansyah, E. Sugiharto","doi":"10.36084/jpt..v9i1.307","DOIUrl":"https://doi.org/10.36084/jpt..v9i1.307","url":null,"abstract":"Usaha pengolahan hasil perikanan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan dan menambah nilai tambah terhadap produk hasil perikanan. Kegiatan yang banyak melibatkan masyarakat terutama ibu-ibu yang potensial untuk diberdayakan. Kegiatan pengolahan hasil perikanan, terutama olahan amplang di Kecamatan Sanga Sanga, khususnya Kelurahan Sari Jaya sudah cukup lama berkembang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui profil usaha dan kinerja usaha secara finansial serta mengetahui titik impas produksi. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan wawancara dengan pelaku usaha. Pengambilan sampel dengan metode sensus dan data dianalisis secara deskriptif dan finansial. Hasil penelitian, menunjukan bahwa profil usaha adalah skala rumah tangga, teknologi sederhana, tenaga kerja keluarga dan sudah memiliki izin usaha (P-IRT). Hasil analisis finansial nahwa nilai imbangan penerimaan dan biaya sebesar 2,19, berarti secara finansial usaha ini menguntungan dan prospek untuk dikembangkan. Hasil analisis titik impas produksi sebesar 118 kg per bulan, sedangkan produksi rata-rata aktual sebesar 258 kg per bulan. Titik impas harga berada pada tingkat 45.697 kg. Adapun saran perlunya pendampingan yang intensif oleh instansi teknis terutama tenaga penyuluh lapangan sehingga dapat meningkatkan kualitas produksi dan program kemitraan guna perluasan segmentasi pasar.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44685559","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}