Jihan Sekar Ayu, Hana Yuniarti, Sriwiyanti Sriwiyanti, E. Eliza, Terati Terati
Permasalahan : Hiperurisemia merupakan kondisi meningkatnya kadar asam urat dalam darah diatas 7,0 mg/dl untuk laki-laki dan 6,0 mg/dl untuk perempuan. Prevalensi penyakit hiperurisemia di Indonesia tahun 2018 sebesar 7,3% dan di Sumatera Selatan sebesar 6,48%. Salah satu penatalaksanaan non farmakologi untuk mengobati penyakit hiperurisemia adalah dengan pemberian puding nanas rebusan daun sirsak. Tujuan: tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah dengan memberikan puding nanas rebusan daun sirsak dapat menurunkan kadar asam urat pada pasien hiperurisemia. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksprerimen dengan rancangan pretest dan posttest with control group. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan April tahun 2022 di Puskesmas Sosial Palembang. Sampel pada penelitian ini dipilih secara simple random sampling dengan jumlah sampel kelompok intervensi dan pembanding masing-masing 39 responden. Analisis data menggunakan independent sample t-test dan paired sample t-test Hasil : Selisih nilai rata-rata kadar asam urat kelompok intervensi mg/dl (p-value = 0,000) dan kelompok pembanding mg/dl (p-value = 0,000). Sedangkan hasil independent sample t-test adalah p-value = 0,000. Kesimpulan : terdapat pengaruh pemberian puding nanas rebusan daun sirsak dalam menurunkan kadar asam urat pada pasien hiperurisemia dengan perbedaan selisih rata-rata kadar asam urat kelompok intervensi lebih tinggi dari pada kelompok pembanding.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN PUDING NANAS REBUSAN DAUN SIRSAK TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA PASIEN HIPERURISEMIA DI PUSKESMAS SOSIAL","authors":"Jihan Sekar Ayu, Hana Yuniarti, Sriwiyanti Sriwiyanti, E. Eliza, Terati Terati","doi":"10.33088/jmk.v15i2.812","DOIUrl":"https://doi.org/10.33088/jmk.v15i2.812","url":null,"abstract":"\u0000Permasalahan : Hiperurisemia merupakan kondisi meningkatnya kadar asam urat dalam darah diatas 7,0 mg/dl untuk laki-laki dan 6,0 mg/dl untuk perempuan. Prevalensi penyakit hiperurisemia di Indonesia tahun 2018 sebesar 7,3% dan di Sumatera Selatan sebesar 6,48%. Salah satu penatalaksanaan non farmakologi untuk mengobati penyakit hiperurisemia adalah dengan pemberian puding nanas rebusan daun sirsak. Tujuan: tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah dengan memberikan puding nanas rebusan daun sirsak dapat menurunkan kadar asam urat pada pasien hiperurisemia. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksprerimen dengan rancangan pretest dan posttest with control group. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan April tahun 2022 di Puskesmas Sosial Palembang. Sampel pada penelitian ini dipilih secara simple random sampling dengan jumlah sampel kelompok intervensi dan pembanding masing-masing 39 responden. Analisis data menggunakan independent sample t-test dan paired sample t-test Hasil : Selisih nilai rata-rata kadar asam urat kelompok intervensi mg/dl (p-value = 0,000) dan kelompok pembanding mg/dl (p-value = 0,000). Sedangkan hasil independent sample t-test adalah p-value = 0,000. Kesimpulan : terdapat pengaruh pemberian puding nanas rebusan daun sirsak dalam menurunkan kadar asam urat pada pasien hiperurisemia dengan perbedaan selisih rata-rata kadar asam urat kelompok intervensi lebih tinggi dari pada kelompok pembanding. \u0000","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91408929","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perbandingan Kadar Kadmium (cd2+) Dalam Darah Antara Pengguna Rokok Elektrik Metode Direct To Lung dan Metode Mouth To Lung Pada Komunitas Vapor Di Kota Bandar Lampung","authors":"Sefri Nurdianto, W. Wimpy","doi":"10.26630/jak.v11i2.3227","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jak.v11i2.3227","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88710564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang : Infeksi COVID-19 yang ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO berdampak besar terhadap sektor farmasi. Kekurangan obat merupakan salah satu dampak yang terjadi yang dapat berakibat pada kesehatan pasien dan dan juga keuangan RS melalui biaya perawatan pasien yang memanjang. Tujuan penelitian ini untuk menilai strategi rumah sakit untuk menjaga suplai obat dalam masa pandemi COVID-19. Metode : Penelitian ini merupakan sebuah literature review menggunakan metode PRISMA. Pencarian artikel dilakukan pada Scopus, Science Direct, Springer Link menggunakan kata kunci pharmaceutical supply COVID-19. Penelitian yang memenuhi syarat untuk inklusi jika dipublikasi dari tahun 2020 – 2021, dalam bahasa Inggris dan membahas mengenai suplai obat di rumah sakit selama masa pandemi COVID-19. Penelitian dieksklusi jika tidak membahas suplai obat di rumah sakit selama masa pandemi COVID-19 dan tidak tersedia dalam bentuk teks lengkap. Hasil : Dari 3.242 artikel yang didapatkan dengan kata pencarian yang ditentukan, 13 artikel memenuhi kriteria inklusi dan kemudian dianalisis. Sebagian besar penelitian (n=10) membahas mengenai pelaksanaan logistik obat selama masa pandemi, seperti perencanaan obat yang efisien, penyimpanan obat secara tersentralisasi, distribusi obat dengan sistem unit-dose dispensing, monitoring serta pelaporan obat yang digunakan setiap hari melalui database yang terpusat. Tiga artikel lainnya membahas tentang pembentukan tim koordinasi yang kolaboratif antara tenaga medis dan pembagian jam kerja menjadi on-site dan offsite untuk menunjang terjaganya suplai obat. Kesimpulan : Perencanaan obat yang efisien dan sistem informasi yang terintegrasi dalam pelaporan ketersediaan obat dapat menjaga suplai obat selama masa pandemi COVID-19. Pengelolaan SDM yang kolaboratif memiliki peran penting dalam menunjang kelancaran suplai obat melalui pembagian kerja dengan staf dan waktu kerja yang terbatas.
{"title":"STRATEGI RUMAH SAKIT DALAM MENGELOLA PERSEDIAAN FARMASI SELAMA PANDEMI COVID-19","authors":"Inaz Kemala Dewi, Helen Andriani","doi":"10.33088/jmk.v15i2.772","DOIUrl":"https://doi.org/10.33088/jmk.v15i2.772","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Infeksi COVID-19 yang ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO berdampak besar terhadap sektor farmasi. Kekurangan obat merupakan salah satu dampak yang terjadi yang dapat berakibat pada kesehatan pasien dan dan juga keuangan RS melalui biaya perawatan pasien yang memanjang. Tujuan penelitian ini untuk menilai strategi rumah sakit untuk menjaga suplai obat dalam masa pandemi COVID-19. \u0000Metode : Penelitian ini merupakan sebuah literature review menggunakan metode PRISMA. Pencarian artikel dilakukan pada Scopus, Science Direct, Springer Link menggunakan kata kunci pharmaceutical supply COVID-19. Penelitian yang memenuhi syarat untuk inklusi jika dipublikasi dari tahun 2020 – 2021, dalam bahasa Inggris dan membahas mengenai suplai obat di rumah sakit selama masa pandemi COVID-19. Penelitian dieksklusi jika tidak membahas suplai obat di rumah sakit selama masa pandemi COVID-19 dan tidak tersedia dalam bentuk teks lengkap. \u0000Hasil : Dari 3.242 artikel yang didapatkan dengan kata pencarian yang ditentukan, 13 artikel memenuhi kriteria inklusi dan kemudian dianalisis. Sebagian besar penelitian (n=10) membahas mengenai pelaksanaan logistik obat selama masa pandemi, seperti perencanaan obat yang efisien, penyimpanan obat secara tersentralisasi, distribusi obat dengan sistem unit-dose dispensing, monitoring serta pelaporan obat yang digunakan setiap hari melalui database yang terpusat. Tiga artikel lainnya membahas tentang pembentukan tim koordinasi yang kolaboratif antara tenaga medis dan pembagian jam kerja menjadi on-site dan offsite untuk menunjang terjaganya suplai obat. \u0000Kesimpulan : Perencanaan obat yang efisien dan sistem informasi yang terintegrasi dalam pelaporan ketersediaan obat dapat menjaga suplai obat selama masa pandemi COVID-19. Pengelolaan SDM yang kolaboratif memiliki peran penting dalam menunjang kelancaran suplai obat melalui pembagian kerja dengan staf dan waktu kerja yang terbatas.","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77476137","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
F. Parapat, Eva Hotmaria Simanjuntak, Suci Nanda Resti Tarigan
Latar Belakang: Menurut World Health Organization (WHO) memprediksikan setiap tahun terjadi 210 juta kehamilan di seluruh dunia. Dari rincian jumlah ini, ada 20 juta perempuan mengalami kesakitan sebagai pada saat hamil. Sedangkan ada sekitar 8 juta ibu menggalami komplikasi pada kehamilan yang mengancam jiwa, dan ada sekitar lebih dari 500.000 ibu meninggal. Dan sebanyak 240.000 dari jumlah ini hampir 50% terjadi di negara- negara Asia, termasuk Indonesia. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan. Nyeri persalinan kala I primigravida terjadi akibat perubahan serviks (penipisan dan dilatasi), iskemia uterus serta penurunan bagian terendah janin.Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres air hangat terhadap penurunan skala nyeri pada per Latar Belakang: Menurut World Health Organization (WHO) memprediksikan setiap tahun terjadi 210 juta kehamilan di seluruh dunia. Dari rincian jumlah ini, ada 20 juta perempuan mengalami kesakitan sebagai pada saat hamil. Sedangkan ada sekitar 8 juta ibu menggalami komplikasi pada kehamilan yang mengancam jiwa, dan ada sekitar lebih dari 500.000 ibu meninggal. Dan sebanyak 240.000 dari jumlah ini hampir 50% terjadi di negara- negara Asia, termasuk Indonesia. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan. Nyeri persalinan kala I primigravida terjadi akibat perubahan serviks (penipisan dan dilatasi), iskemia uterus serta penurunan bagian terendah janin.Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres air hangat terhadap penurunan skala nyeri pada persalinan kala I fase aktif . Metode: penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk Quasi experimen dengan desain one-group pretest-posttest design. Populasi penelitian ini sebanyak 30 orang dan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 12 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang dianalisa dengan menggunakan paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor nyeri persalinan sebelum pemberian kompres air hangat yaitu sebesar 7,33, sedangkan rata-rata skor nyeri persalinan sesudah diberikan kompres hangat yaitu sebesar 3,92. Kesimpulannya adalah ada pengaruh pemberian kompres air hangat terhadap penurunan skala nyeri pada persalinan kala I fase aktif. Kata Kunci : Kompres Hangat, Nyeri Persalinan, Persalinan kala I salinan kala I fase aktif . Metode: penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk Quasi experimen dengan desain one-group pretest-posttest design. Populasi penelitian ini sebanyak 30 orang dan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 12 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang dianalisa dengan menggunakan paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor nyeri persalinan sebelum pemberian kompres air hangat yaitu sebesar 7,33, sedangkan rata-rata skor nyeri persalinan sesudah diberikan kompres hangat yaitu sebesar 3,92. Kesimpulannya adalah ada pengaruh pember
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PERSALINAN KALA I FASE AKTIF","authors":"F. Parapat, Eva Hotmaria Simanjuntak, Suci Nanda Resti Tarigan","doi":"10.33088/jmk.v15i2.756","DOIUrl":"https://doi.org/10.33088/jmk.v15i2.756","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Menurut World Health Organization (WHO) memprediksikan setiap tahun terjadi 210 juta kehamilan di seluruh dunia. Dari rincian jumlah ini, ada 20 juta perempuan mengalami kesakitan sebagai pada saat hamil. Sedangkan ada sekitar 8 juta ibu menggalami komplikasi pada kehamilan yang mengancam jiwa, dan ada sekitar lebih dari 500.000 ibu meninggal. Dan sebanyak 240.000 dari jumlah ini hampir 50% terjadi di negara- negara Asia, termasuk Indonesia. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan. Nyeri persalinan kala I primigravida terjadi akibat perubahan serviks (penipisan dan dilatasi), iskemia uterus serta penurunan bagian terendah janin.Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres air hangat terhadap penurunan skala nyeri pada per \u0000Latar Belakang: Menurut World Health Organization (WHO) memprediksikan setiap tahun terjadi 210 juta kehamilan di seluruh dunia. Dari rincian jumlah ini, ada 20 juta perempuan mengalami kesakitan sebagai pada saat hamil. Sedangkan ada sekitar 8 juta ibu menggalami komplikasi pada kehamilan yang mengancam jiwa, dan ada sekitar lebih dari 500.000 ibu meninggal. Dan sebanyak 240.000 dari jumlah ini hampir 50% terjadi di negara- negara Asia, termasuk Indonesia. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan. Nyeri persalinan kala I primigravida terjadi akibat perubahan serviks (penipisan dan dilatasi), iskemia uterus serta penurunan bagian terendah janin.Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres air hangat terhadap penurunan skala nyeri pada persalinan kala I fase aktif . Metode: penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk Quasi experimen dengan desain one-group pretest-posttest design. Populasi penelitian ini sebanyak 30 orang dan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 12 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang dianalisa dengan menggunakan paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor nyeri persalinan sebelum pemberian kompres air hangat yaitu sebesar 7,33, sedangkan rata-rata skor nyeri persalinan sesudah diberikan kompres hangat yaitu sebesar 3,92. Kesimpulannya adalah ada pengaruh pemberian kompres air hangat terhadap penurunan skala nyeri pada persalinan kala I fase aktif. \u0000Kata Kunci : Kompres Hangat, Nyeri Persalinan, Persalinan kala I \u0000salinan kala I fase aktif . Metode: penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk Quasi experimen dengan desain one-group pretest-posttest design. Populasi penelitian ini sebanyak 30 orang dan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 12 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang dianalisa dengan menggunakan paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor nyeri persalinan sebelum pemberian kompres air hangat yaitu sebesar 7,33, sedangkan rata-rata skor nyeri persalinan sesudah diberikan kompres hangat yaitu sebesar 3,92. Kesimpulannya adalah ada pengaruh pember","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83952784","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
L. Andriani, Ratnaningrumzusyana Dewi, Silpia Novrianti
Background : Basic Health Research Data (Riskesdas) in 2018, anemia that occurs in pregnant women in Indonesia is (48.9%), based on these data the incidence of anemia in pregnant women in Indonesia is still increasing and is high. Bengkulu City has 20 health centers, based on data from the Bengkulu City Health Office, the prevalence of anemia in pregnant women in 2018 was 3 health centers with the highest rates, namely Sawah Lebar Puskesmas (39.6%), Puskesmas Padang Serai (35.8%), Puskesmas Kuala Lempuing (25%). The purpose of this study was to determine the Android-Based Anemia Detection Application (Si-Mia) on anemia detection behavior in pregnant women in Bengkulu City. Method : This study used a quasi-experimental design with a control group. Collecting data used a questionnaire. The sample was 60 pregnant women who met the inclusion criteria consisting of 30 people as the intervention group and 30 as the comparison group. Data analysis used univariate, bivariate Wilcoxon and Mann Whitney tests, and multivariate using Mancova. Result : The results of the study of the knowledge variable there were differences in the mean rank before 0.00 and after 15.00, the value of p = 0.000. Attitude variables mean rank before 0.00 and after 15.50 p value = 0.000. Practice variables mean rank before 0.00 and after 15.00, p value = 0.000. There is a significant effect of the independent variable of the Android-Based Anemia Detection Application (Si-Mia) intervention on knowledge, attitudes and practices with a p value (0.000) while the covariate variable does not affect it with a p value greater than α = 0.05. Conclusion : Continuous assistance is needed to motivate pregnant women in early detection of complications during pregnancy and childbirth.
{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI DETEKSI ANEMIA BERBASIS ANDROID (SI-MIA) TERHADAP PERILAKU DETEKSI ANEMIA PADA IBU HAMIL DI KOTA BENGKULU","authors":"L. Andriani, Ratnaningrumzusyana Dewi, Silpia Novrianti","doi":"10.33088/jmk.v15i2.863","DOIUrl":"https://doi.org/10.33088/jmk.v15i2.863","url":null,"abstract":"Background : Basic Health Research Data (Riskesdas) in 2018, anemia that occurs in pregnant women in Indonesia is (48.9%), based on these data the incidence of anemia in pregnant women in Indonesia is still increasing and is high. Bengkulu City has 20 health centers, based on data from the Bengkulu City Health Office, the prevalence of anemia in pregnant women in 2018 was 3 health centers with the highest rates, namely Sawah Lebar Puskesmas (39.6%), Puskesmas Padang Serai (35.8%), Puskesmas Kuala Lempuing (25%). The purpose of this study was to determine the Android-Based Anemia Detection Application (Si-Mia) on anemia detection behavior in pregnant women in Bengkulu City. Method : This study used a quasi-experimental design with a control group. Collecting data used a questionnaire. The sample was 60 pregnant women who met the inclusion criteria consisting of 30 people as the intervention group and 30 as the comparison group. Data analysis used univariate, bivariate Wilcoxon and Mann Whitney tests, and multivariate using Mancova. Result : The results of the study of the knowledge variable there were differences in the mean rank before 0.00 and after 15.00, the value of p = 0.000. Attitude variables mean rank before 0.00 and after 15.50 p value = 0.000. Practice variables mean rank before 0.00 and after 15.00, p value = 0.000. There is a significant effect of the independent variable of the Android-Based Anemia Detection Application (Si-Mia) intervention on knowledge, attitudes and practices with a p value (0.000) while the covariate variable does not affect it with a p value greater than α = 0.05. Conclusion : Continuous assistance is needed to motivate pregnant women in early detection of complications during pregnancy and childbirth.","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85703361","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: Self efficacy is belief in one's ability to achieve goals or perform tasks and can affect personal motivation and ability to succeed in breastfeeding. The self efficacy beliefs of postpartum women facilitate or hinder the condition of facing difficulties that arise with breastfeeding practices on the 120th and 180th postnatal days. The Short Form Breastfeeding Efficacy Scale (BSES-SF) was used to assess the self efficacy of early breastfeeding in postpartum women. Methods: The author uses the Systematic Literature Review (SLR) method from the PubMed database reference with the keywords Breastfeeding Self Eficacy (BSE) from 2014 - 2021. Result: From 14 articles taken as reference sources, there are 10 interventions that can be applied to increase the level of self efficacy in breastfeeding mothers. Conclusion: Based on the results of the literature review, there were 9 interventions that matched the inclusion criteria which were known to be used as an effort to reduce depression symptoms in postpartum mothers, namely skin to skin contact, web based monitoring, counseling, interpersonal counseling about exclusive breastfeeding, breastfeeding motivation programs, telephone, flipchart, computer based breastfeeding education, smartphone based breastfeeding education, Kangoroo mother care. Keywords: Exclusive breastfeeding, Breastfeeding Self Efficacy, Self efficacy, Short Form Breastfeeding Efficacy Scale.
背景:自我效能感是对一个人实现目标或执行任务的能力的信念，可以影响个人的动机和成功母乳喂养的能力。产后妇女的自我效能感信念促进或阻碍了在产后120天和180天母乳喂养实践中出现的困难。采用母乳喂养效能简易量表(BSES-SF)评估产后妇女早期母乳喂养的自我效能。方法:以2014 - 2021年母乳喂养自我效能(breast - Self efficacy, BSE)为关键词，采用系统文献综述(Systematic Literature Review, SLR)方法，从PubMed数据库中检索。结果:从14篇文献作为参考来源，有10项干预措施可用于提高母乳喂养母亲的自我效能感水平。结论:根据文献综述结果，有9项干预措施符合纳入标准，可用于减轻产后母亲抑郁症状，即皮肤对皮肤接触、网络监测、咨询、纯母乳喂养人际咨询、母乳喂养激励计划、电话、白板、电脑母乳喂养教育、智能手机母乳喂养教育、袋鼠妈妈护理。关键词:纯母乳喂养;母乳喂养自我效能感;自我效能感;
{"title":"INTERVENSI UNTUK MENINGKATKAN EFIKASI DIRI MENYUSUI : LITERATUR REVIEW","authors":"Hanifatur Rosyidah, Noveri Aisyaroh, Ratih Fajar Wati","doi":"10.33088/jmk.v15i2.852","DOIUrl":"https://doi.org/10.33088/jmk.v15i2.852","url":null,"abstract":"\u0000Background: Self efficacy is belief in one's ability to achieve goals or perform tasks and can affect personal motivation and ability to succeed in breastfeeding. The self efficacy beliefs of postpartum women facilitate or hinder the condition of facing difficulties that arise with breastfeeding practices on the 120th and 180th postnatal days. The Short Form Breastfeeding Efficacy Scale (BSES-SF) was used to assess the self efficacy of early breastfeeding in postpartum women. Methods: The author uses the Systematic Literature Review (SLR) method from the PubMed database reference with the keywords Breastfeeding Self Eficacy (BSE) from 2014 - 2021. Result: From 14 articles taken as reference sources, there are 10 interventions that can be applied to increase the level of self efficacy in breastfeeding mothers. Conclusion: Based on the results of the literature review, there were 9 interventions that matched the inclusion criteria which were known to be used as an effort to reduce depression symptoms in postpartum mothers, namely skin to skin contact, web based monitoring, counseling, interpersonal counseling about exclusive breastfeeding, breastfeeding motivation programs, telephone, flipchart, computer based breastfeeding education, smartphone based breastfeeding education, Kangoroo mother care. \u0000Keywords: Exclusive breastfeeding, Breastfeeding Self Efficacy, Self efficacy, Short Form Breastfeeding Efficacy Scale. \u0000","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75872227","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penyakit tidak menular kronis merupakan penyakit yang sering menyerang lansia yang dapat menyebabkan masalah psikologis salah satunya depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang deteksi dini depresi pada lansia dengan penyakit tidak menular kronis. Metode penelitian ini menggunakan teknik analisis studi deskriptif. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 272 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling selanjutnya menggunakan random sampling, sehingga terpilih 1 cluster yaitu Puskesmas Kedungmundu. Penelitian ini dilakukan selama 21 hari muali tanggal 09 April – 30 April. Alat ukur yang diguanakan yaitu kuesioner CESD-R (Center for Epidemiologic Studies Depression Scale). Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariate dengan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini di dapatkan responden sebagian besar terindikasi depresi yaitu sebanyak 187 responden atau sebesar 68,8%, sedangkan yang tidak terindikasi depresi sebanyak 85 responden atau sebesar 31,3%. Berdasarkan hasil penelitian ini perlu dilakukan upaya pengembangan pelayanan kesehatan di Puskesmas dalam meningkatkan unit pelayanan jiwa (Poli Jiwa), untuk melakukan upaya penecgahan masalah gangguan jiwa terutama dilakukannya deteksi depresi pada lansia yang mengalami penyakit tidak menular kronis dengan melakukan skrining minimal setiap 6 bulan sekali.
{"title":"GAMBARAN DETEKSI DINI DEPRESI PADA LANJUT USIA DENGAN PENYAKIT TIDAK MENULAR KRONIS DI KOTA SEMARANG","authors":"Kartini Suhas, N. Sari, Asti Nuraeni","doi":"10.33088/jmk.v15i2.851","DOIUrl":"https://doi.org/10.33088/jmk.v15i2.851","url":null,"abstract":"Penyakit tidak menular kronis merupakan penyakit yang sering menyerang lansia yang dapat menyebabkan masalah psikologis salah satunya depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang deteksi dini depresi pada lansia dengan penyakit tidak menular kronis. Metode penelitian ini menggunakan teknik analisis studi deskriptif. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 272 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling selanjutnya menggunakan random sampling, sehingga terpilih 1 cluster yaitu Puskesmas Kedungmundu. Penelitian ini dilakukan selama 21 hari muali tanggal 09 April – 30 April. Alat ukur yang diguanakan yaitu kuesioner CESD-R (Center for Epidemiologic Studies Depression Scale). Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariate dengan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini di dapatkan responden sebagian besar terindikasi depresi yaitu sebanyak 187 responden atau sebesar 68,8%, sedangkan yang tidak terindikasi depresi sebanyak 85 responden atau sebesar 31,3%. Berdasarkan hasil penelitian ini perlu dilakukan upaya pengembangan pelayanan kesehatan di Puskesmas dalam meningkatkan unit pelayanan jiwa (Poli Jiwa), untuk melakukan upaya penecgahan masalah gangguan jiwa terutama dilakukannya deteksi depresi pada lansia yang mengalami penyakit tidak menular kronis dengan melakukan skrining minimal setiap 6 bulan sekali.","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73379750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hastuti Widiarti, Veby Fransisca Rozi, Devi Cynthia Dewi
Permasalahan: Program latihan fisik pada pasien dengan diabetes melitus memiliki efek menguntungkan pada control glikemik dibanding jenis latihan fisik yang lain. rumusan masalah pada penelitian ini adalah adanya peningkatan penderita diabetes mellitus tipe 2 dan yang memiliki kadar gula darah tidak terkontrol yang tidak patuh dalam melakukan latihan fisik di Rumah Sakit Umum Argamakmur. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui efikasi diri dengan kepatuhan melakukan latihan fisik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara. Metode Penelitian: menggunakan descriptive correlational dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 50 orang dengan teknik random sampling. Penelitian dilakukan tanggal 30 Mei – 20 Juni 2022 di Rumah Sakit Umum Daerah Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara. Analisis data yaitu analisis univariat dan bivariate dengan uji statistic chi-square. Hasil: didapatkan responden hampir sebagian (34,0%) memiliki efikasi diri yang kurang baik dan responden hampir sebagian (34,0%) tidak patuh dalam melakukan latihan fisik di Rumah Sakit Umum Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara dengan p value 0,019. Kesimpulan: ada hubungan efikasi diri dengan kepatuhan melakukan latihan fisik pada pasien diabetes Mellitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara. Saran diharapkan lebih memberikan edukasi tentang manfaat rutinnya melakukan latihan fisik bagi penderita diabetes mellitus. Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Efikasi Diri, Latihan Fisik
{"title":"HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN KEPATUHAN MELAKUKAN LATIHAN FISIK PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARGAMAKMUR KABUPATEN BENGKULU UTARA","authors":"Hastuti Widiarti, Veby Fransisca Rozi, Devi Cynthia Dewi","doi":"10.33088/jmk.v15i2.849","DOIUrl":"https://doi.org/10.33088/jmk.v15i2.849","url":null,"abstract":"Permasalahan: Program latihan fisik pada pasien dengan diabetes melitus memiliki efek menguntungkan pada control glikemik dibanding jenis latihan fisik yang lain. rumusan masalah pada penelitian ini adalah adanya peningkatan penderita diabetes mellitus tipe 2 dan yang memiliki kadar gula darah tidak terkontrol yang tidak patuh dalam melakukan latihan fisik di Rumah Sakit Umum Argamakmur. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui efikasi diri dengan kepatuhan melakukan latihan fisik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara. Metode Penelitian: menggunakan descriptive correlational dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 50 orang dengan teknik random sampling. Penelitian dilakukan tanggal 30 Mei – 20 Juni 2022 di Rumah Sakit Umum Daerah Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara. Analisis data yaitu analisis univariat dan bivariate dengan uji statistic chi-square. Hasil: didapatkan responden hampir sebagian (34,0%) memiliki efikasi diri yang kurang baik dan responden hampir sebagian (34,0%) tidak patuh dalam melakukan latihan fisik di Rumah Sakit Umum Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara dengan p value 0,019. Kesimpulan: ada hubungan efikasi diri dengan kepatuhan melakukan latihan fisik pada pasien diabetes Mellitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara. Saran diharapkan lebih memberikan edukasi tentang manfaat rutinnya melakukan latihan fisik bagi penderita diabetes mellitus. \u0000Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Efikasi Diri, Latihan Fisik","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77717547","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Problems: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease that is transmitted through the bite of the Aedes sp. and it is still a public health problem in Indonesia. The survival of the dengue mosquito and the spread of the disease can be affected by climate factors such as rainfall, humidity, and air temperature. Population density is also a risk factor for the spread of dengue fever. The Aim of The Research: The purpose of this study was to determine the relationship between climate factors and population density on the incidence of dengue fever in the Jakarta Administrative City in 2018-2020. Reseacrh Method: This study uses an ecological study design by conducting statistical correlation tests on climate factor data with dengue cases in the Jakarta Administration City in 2018-2020. Spatial analysis was conducted to see the relationship between population density and the incidence of DHF in the same location. The Result: The results of this study did not find a significant relationship between rainfall and air temperature with the incidence of DHF in the Jakarta Administration City in 2018-2020. Air humidity and the incidence of dengue fever showed a significant relationship in Central Jakarta, West Jakarta, and North Jakarta, p-values were p=0.017, p=0.043, and p=0.034. Population density produces dengue-prone areas in the city of Jakarta and has a significant influence. Conclusion: It is necessary to understand about the risk of DHF especially in areas with dense population density and increase our knowledge how to prevent this desease
{"title":"PENGARUH FAKTOR IKLIM DAN KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TAHUN 2018-2020","authors":"Rafi Aflah Fadlirahman, Firda Alfianti, Alfitra Firizkia Luthfiana Dewi, Balqis Nila Estasya, N. Iriana, Diva Muthia Rahma, Silvia Khansa, Putri Rizki Amelia","doi":"10.33088/jmk.v15i2.774","DOIUrl":"https://doi.org/10.33088/jmk.v15i2.774","url":null,"abstract":"Problems: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease that is transmitted through the bite of the Aedes sp. and it is still a public health problem in Indonesia. The survival of the dengue mosquito and the spread of the disease can be affected by climate factors such as rainfall, humidity, and air temperature. Population density is also a risk factor for the spread of dengue fever. The Aim of The Research: The purpose of this study was to determine the relationship between climate factors and population density on the incidence of dengue fever in the Jakarta Administrative City in 2018-2020. Reseacrh Method: This study uses an ecological study design by conducting statistical correlation tests on climate factor data with dengue cases in the Jakarta Administration City in 2018-2020. Spatial analysis was conducted to see the relationship between population density and the incidence of DHF in the same location. The Result: The results of this study did not find a significant relationship between rainfall and air temperature with the incidence of DHF in the Jakarta Administration City in 2018-2020. Air humidity and the incidence of dengue fever showed a significant relationship in Central Jakarta, West Jakarta, and North Jakarta, p-values were p=0.017, p=0.043, and p=0.034. Population density produces dengue-prone areas in the city of Jakarta and has a significant influence. Conclusion: It is necessary to understand about the risk of DHF especially in areas with dense population density and increase our knowledge how to prevent this desease","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91176447","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Permasalahan: Di Kabupaten Majalengka kasus kehamilan tidak diinginkan pada remaja semakin meningkat dari tahun ke tahun, dari data yang diambil pada tanggal 13 Mei 2020 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ditemukan kasus kehamilan tidak diinginkan pada tahun 2018 sebanyak 251 kasus dan pada tahun 2019 terdapat 263 kasus. kasus, mayoritas kasus ini terjadi pada rentang usia 15-18 tahun. Dari 31 Kecamatan yang ada di Kabupaten Majalengka terdapat 5 kecamatan yang memiliki kejadian kehamilan tidak diinginkan tertinggi yaitu di Kecamatan Sumberjaya, Kecamatan Salagedang, Kecamatan Sindangwangi, Kecamatan Majalengka, dan Kecamatan Panyingkiran. Tujuan : Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja di Kabupaten Majalengka. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan pendekatan case control. Populasinya adalah seluruh kehamilan pada masa remaja di Kabupaten Majalengka yang berjumlah 195 orang. Pengambilan sampel pada kelompok kasus menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 25 kasus dan kontrol dengan teknik proportional random sampling dengan jumlah sampel 25. Teknik analisis yang digunakan adalah chi Square dan regresi logistik sederhana. Hasil : Hubungan perilaku seksual pranikah dengan kehamilan tidak diinginkan pada remaja (p value = 0,00), hubungan antara pengetahuan tentang kehamilan tidak diinginkan pada remaja (p value = 0,259 dan OR = 0,3430), hubungan antara akses media informasi dengan kehamilan tidak diinginkan pada remaja. remaja (p value = 0,793 dan OR = 0,750), hubungan pola asuh dengan kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja (p value = 0,00 dan OR 31,5). Kesimpulan: Ada hubungan antara perilaku seksual pranikah, pola asuh, dan pengaruh teman sebaya dengan kejadian kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja. Tidak ada hubungan antara pengetahuan remaja dan akses media informasi dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan pada remaja.
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KEHAMILAN YANG TIDAK DIINGINKAN (KTD) PADA REMAJA DI KABUPATEN MAJALENGKA JAWA BARAT","authors":"Lisnawati Lisnawati, Raika Padmawati","doi":"10.33088/jmk.v15i2.806","DOIUrl":"https://doi.org/10.33088/jmk.v15i2.806","url":null,"abstract":"Permasalahan: Di Kabupaten Majalengka kasus kehamilan tidak diinginkan pada remaja semakin meningkat dari tahun ke tahun, dari data yang diambil pada tanggal 13 Mei 2020 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ditemukan kasus kehamilan tidak diinginkan pada tahun 2018 sebanyak 251 kasus dan pada tahun 2019 terdapat 263 kasus. kasus, mayoritas kasus ini terjadi pada rentang usia 15-18 tahun. Dari 31 Kecamatan yang ada di Kabupaten Majalengka terdapat 5 kecamatan yang memiliki kejadian kehamilan tidak diinginkan tertinggi yaitu di Kecamatan Sumberjaya, Kecamatan Salagedang, Kecamatan Sindangwangi, Kecamatan Majalengka, dan Kecamatan Panyingkiran. Tujuan : Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja di Kabupaten Majalengka. \u0000Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan pendekatan case control. Populasinya adalah seluruh kehamilan pada masa remaja di Kabupaten Majalengka yang berjumlah 195 orang. Pengambilan sampel pada kelompok kasus menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 25 kasus dan kontrol dengan teknik proportional random sampling dengan jumlah sampel 25. Teknik analisis yang digunakan adalah chi Square dan regresi logistik sederhana. Hasil : Hubungan perilaku seksual pranikah dengan kehamilan tidak diinginkan pada remaja (p value = 0,00), hubungan antara pengetahuan tentang kehamilan tidak diinginkan pada remaja (p value = 0,259 dan OR = 0,3430), hubungan antara akses media informasi dengan kehamilan tidak diinginkan pada remaja. remaja (p value = 0,793 dan OR = 0,750), hubungan pola asuh dengan kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja (p value = 0,00 dan OR 31,5). Kesimpulan: Ada hubungan antara perilaku seksual pranikah, pola asuh, dan pengaruh teman sebaya dengan kejadian kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja. Tidak ada hubungan antara pengetahuan remaja dan akses media informasi dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan pada remaja.","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77518896","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：