Pembengkakan payudara sering kali diasosiasikan dengan terlambatnya atau kurang seringnya menyusui, atau pengosongan payudara yang tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kompres daun kubis dan breast care dalam mengurangi pembengkakan payudara pada ibu nifas. Dampak pembengkakan payudara tidak diatasi dapat berkembang menjadi mastitis, infeksi akut kelenjar susu, dengan hasil klinis seperti peradangan, demam, menggigil, abses payudara sampai dengan septikemia. Salah satu penanganan secara non farmakologis dapat dilakukan dengan perawatan payudara tradisional (kompres panas dikombinasi dengan pijatan) dan daun kubis. Desain penelitian Quasi experiment dengan Pre-test post-test nonequivalent control group design. Sampel berjumlah 20 orang yang dipilih secara Purposive Sampling, terbagi 10 kelompok intervensi dan 10 kelompok kontrol. Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh pada bulan Februari 2020. Hasil analisis Bivariat terdapat perbedaan rata-rata pengurangan pembengkakan payudara setelah diberikan kompres daun kubis dan breast care dengan mean 6,10 dan p-value = 0,0005. Dapat disimpulkan terdapat efektivitas kompres daun kubis dan breast care terhadap pengurangan pembengkakan payudara. Disarankan hasil penelitian ini dapat jadikan sebagai pengetahuan terbaru bagi petugas kesehatan khususnya di Puskesmas Tigo Baleh Bukittinggi yaitu daun kubis dingin sebagai salah satu alternatif penanganan secara non farmakologi pembengkakan payudara pada ibu nifas
乳房肿胀通常与较晚或更少的母乳喂养有关,或无效的乳房切除。这项研究的目的是确定白菜叶和早餐护理在减少母亲的乳房肿胀方面的有效性。乳房肿胀的影响无法消除,可发展为乳腺急性感染,临床结果为炎症、发烧、发冷、乳房脓液至败血症。一种非药物治疗方法可以通过传统乳房护理(热敷与按摩结合)和卷心菜叶进行。用前期测试非equivalent t control group设计进行实验设计。样本总数为20人,分成10组干预和10组控制。数据是用惠特尼测验进行分析的。这项研究于2020年2月在就业市场Tigo Baleh地区进行。Bivariat的分析结果显示,用卷心菜叶和breast care填充后,乳房肿胀的平均降低幅度为6.10和p-value = 0.0005。可以推断白菜叶和早餐护理对乳房肿胀的抑制有一定的效力。研究结果建议,对卫生官员来说,这可能是一种最新的知识,特别是在Tigo Baleh高山小叶,作为一种非药物治疗与nifas母亲乳房肿胀的替代疗法
{"title":"EFEKTIVITAS KOMPRES DAUN KUBIS DAN BREAST CARE TERHADAP PENGURANGAN PEMBENGKAKAN PAYUDARA PADA IBU NIFAS","authors":"Vitria Komala Sari, Riska Nelda Putri","doi":"10.32883/MCHC.V2I2.1044","DOIUrl":"https://doi.org/10.32883/MCHC.V2I2.1044","url":null,"abstract":"Pembengkakan payudara sering kali diasosiasikan dengan terlambatnya atau kurang seringnya menyusui, atau pengosongan payudara yang tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kompres daun kubis dan breast care dalam mengurangi pembengkakan payudara pada ibu nifas. Dampak pembengkakan payudara tidak diatasi dapat berkembang menjadi mastitis, infeksi akut kelenjar susu, dengan hasil klinis seperti peradangan, demam, menggigil, abses payudara sampai dengan septikemia. Salah satu penanganan secara non farmakologis dapat dilakukan dengan perawatan payudara tradisional (kompres panas dikombinasi dengan pijatan) dan daun kubis. Desain penelitian Quasi experiment dengan Pre-test post-test nonequivalent control group design. Sampel berjumlah 20 orang yang dipilih secara Purposive Sampling, terbagi 10 kelompok intervensi dan 10 kelompok kontrol. Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh pada bulan Februari 2020. Hasil analisis Bivariat terdapat perbedaan rata-rata pengurangan pembengkakan payudara setelah diberikan kompres daun kubis dan breast care dengan mean 6,10 dan p-value = 0,0005. Dapat disimpulkan terdapat efektivitas kompres daun kubis dan breast care terhadap pengurangan pembengkakan payudara. Disarankan hasil penelitian ini dapat jadikan sebagai pengetahuan terbaru bagi petugas kesehatan khususnya di Puskesmas Tigo Baleh Bukittinggi yaitu daun kubis dingin sebagai salah satu alternatif penanganan secara non farmakologi pembengkakan payudara pada ibu nifas","PeriodicalId":18327,"journal":{"name":"Maternal and Child Health Care of China","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78029647","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi pada lansia sampai saat ini masih menjadi penyakit nomor satu terutama di kota Bukittinggi. Terapi hipertensi bisa dengan cara farmakologi dan non farmakologi, salah satu terapi non farmakologi untuk penatalaksanaan hipertensi adalah hidroterapi ekstrak kulit jeruk lemon yang bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan desain pre-test post-test with control group design, populasi pada penelitian ini adalah lansia dengan hipertensi yang berada di wilayah kerja puskesmas mandiangin. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 20 orang. Pegumpulan data menggunakan lembar observasi dan analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji paired sample t-test dengan tingkat signifikasi α < 0,005. Hasil penelitian menunjukkan tekanan darah sistolik dan diastolik mengalami penurunan yang signifikan dengan rata-rata penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik sesudah hidroterapi 6.750/5.255 dengan nilai p= sistolik 0,000 dan p=diastolik 0,000 (<0,005). Dan rata-rata tekanan darah sesudah hidroterapi ekstrak kulit jeruk lemon 8.680/6.840 dengan nilai p= sistolik 0,000 dan p=diastolik 0,000 (Dapat disimpulkan bahwa terapi hidroterapi ekstrak kulit jeruk lemon mempunyai pengaruh dalam menurunkan tekanan darah pada lansia. Untuk itu disarankan kepada keluarga yang memiliki lansia dengan penderita hipertensi untuk melakukan hidroterapi ekstrak kulit jeruk lemon selama 15 menit pada pagi dan sore hari sampai tekanan darah dinyatakan normal
{"title":"PENGARUH HYDROTHERAPY EKSTRAK KULIT JERUK (Citrus limon) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA","authors":"Nita Tri Putri, Ulia Rahma Putri","doi":"10.32883/MCHC.V2I2.1041","DOIUrl":"https://doi.org/10.32883/MCHC.V2I2.1041","url":null,"abstract":"Hipertensi pada lansia sampai saat ini masih menjadi penyakit nomor satu terutama di kota Bukittinggi. Terapi hipertensi bisa dengan cara farmakologi dan non farmakologi, salah satu terapi non farmakologi untuk penatalaksanaan hipertensi adalah hidroterapi ekstrak kulit jeruk lemon yang bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan desain pre-test post-test with control group design, populasi pada penelitian ini adalah lansia dengan hipertensi yang berada di wilayah kerja puskesmas mandiangin. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 20 orang. Pegumpulan data menggunakan lembar observasi dan analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji paired sample t-test dengan tingkat signifikasi α < 0,005. Hasil penelitian menunjukkan tekanan darah sistolik dan diastolik mengalami penurunan yang signifikan dengan rata-rata penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik sesudah hidroterapi 6.750/5.255 dengan nilai p= sistolik 0,000 dan p=diastolik 0,000 (<0,005). Dan rata-rata tekanan darah sesudah hidroterapi ekstrak kulit jeruk lemon 8.680/6.840 dengan nilai p= sistolik 0,000 dan p=diastolik 0,000 (Dapat disimpulkan bahwa terapi hidroterapi ekstrak kulit jeruk lemon mempunyai pengaruh dalam menurunkan tekanan darah pada lansia. Untuk itu disarankan kepada keluarga yang memiliki lansia dengan penderita hipertensi untuk melakukan hidroterapi ekstrak kulit jeruk lemon selama 15 menit pada pagi dan sore hari sampai tekanan darah dinyatakan normal","PeriodicalId":18327,"journal":{"name":"Maternal and Child Health Care of China","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73428024","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Resty Noflidaputri, Vittria Meilinda, Yeni Hidayati
Kesulitan makan merupakan masalah dalam pemberian makanan maupun pemenuhan kebutuhan gizi yang pada umumnya dijumpai pada anak. Di Indonesia dari 23 juta balita, sekitar 7,6 juta anak balita tergolong gagal tumbuh atau stunting (35,6%). Kesulitan makan pada balita dapat diatasi dengan metode non farmokologi dengan Pijat Tui Na yang dapat meningkatkan nafsu makan terhadap balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas Pijat Tui Na dalam meningkatkan nafsu makan terhadap balita. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan one grouppretest postest. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh balita yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar berjumlah 24 balita. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan jumlah 10 balita. Penelitan ini dilakukan pada bulan oktober 2019. Pengumpulan data penelitian menggunakan lembar observasi. Uji statistik menggunakan uji Parametrik Uji Wilxocon menunjukkan bahwa rata-rata frekuensi berat badan balita sebelum dilakukan Pijat Tui Na adalah 8,79 dan rata-rata frekuensi berat badan balita setelah dilakukan Pijat Tui Na adalah 8,87 dengan nilai P=0,002. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat efektifitas Pijat Tui Na dalam meningkatkan nafsu makan terhadap balita dan dapat dijadikan sebagai metode non farmakologi untuk meningkatkan nafsu makan terhadap balita
{"title":"EFEKTIFITAS PIJAT TUI NA DALAM MENINGKATKAN BERAT BADAN TERHADAP BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LINTAU BUO","authors":"Resty Noflidaputri, Vittria Meilinda, Yeni Hidayati","doi":"10.32883/MCHC.V2I1.1037","DOIUrl":"https://doi.org/10.32883/MCHC.V2I1.1037","url":null,"abstract":"Kesulitan makan merupakan masalah dalam pemberian makanan maupun pemenuhan kebutuhan gizi yang pada umumnya dijumpai pada anak. Di Indonesia dari 23 juta balita, sekitar 7,6 juta anak balita tergolong gagal tumbuh atau stunting (35,6%). Kesulitan makan pada balita dapat diatasi dengan metode non farmokologi dengan Pijat Tui Na yang dapat meningkatkan nafsu makan terhadap balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas Pijat Tui Na dalam meningkatkan nafsu makan terhadap balita. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan one grouppretest postest. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh balita yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar berjumlah 24 balita. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan jumlah 10 balita. Penelitan ini dilakukan pada bulan oktober 2019. Pengumpulan data penelitian menggunakan lembar observasi. Uji statistik menggunakan uji Parametrik Uji Wilxocon menunjukkan bahwa rata-rata frekuensi berat badan balita sebelum dilakukan Pijat Tui Na adalah 8,79 dan rata-rata frekuensi berat badan balita setelah dilakukan Pijat Tui Na adalah 8,87 dengan nilai P=0,002. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat efektifitas Pijat Tui Na dalam meningkatkan nafsu makan terhadap balita dan dapat dijadikan sebagai metode non farmakologi untuk meningkatkan nafsu makan terhadap balita","PeriodicalId":18327,"journal":{"name":"Maternal and Child Health Care of China","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74021346","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Persalinan merupakan proses alami dan membahagiakan bagi setiap wanita, namun setiap persalinan dapat berkembang menjadi patologis dan meningkatkan resiko AKI dan AKB, salah bentuk patologis persalinan yaitu partus lama yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Pemberian Susu Kedelai dan Air Kelapa Muda pada Ibu Bersalin Terhadap Lama Kala I Fase Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Labuh. Jenis penelitian ini adalah quasy eksperimen dengan pendekatan control time series design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin pada bulan Januari 2020 yang ada di wilayah kerja Puskesmas Muara Labuh yaitu sebanyak 17 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan besaran sampel sebanyak 16 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi, analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji t-independen test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lama persalinan pada kelompok intervensi susu kedelai adalah 583,75+53,100 menit dan kelompok intervensi air kelapa muda adalah 677,625+78,13 menit. Terdapat perbedaan rata- rata lama kala 1 fase aktif antara kelompok intervensi susu kedelai dan air kelapa muda dengan beda rata-rata 93,87 menit dan p = 0,015. Dimana lama kala I persalinan lebih pendek pada kelompok intervensi susu kedelai. Dapat disimpulkan bahwa pemberian susu kedelai lebih efektif mempercepat lama kala I persalinan. Untuk itu diharapkan ada tindakan berkesinambungan dari petugas kesehatan untuk mengembangkan intervensi yang efektif terhadap kelancaran proses persalinan pada ibu bersalin.
{"title":"EFEKTIFITAS PEMBERIAN SUSU KEDELAI DAN AIR KELAPA MUDA PADA IBU BERSALIN TERHADAP LAMA KALA 1 FASE AKTIF","authors":"Indreswati Indreswati, Yance Dahlianti","doi":"10.32883/MCHC.V2I1.1035","DOIUrl":"https://doi.org/10.32883/MCHC.V2I1.1035","url":null,"abstract":"Persalinan merupakan proses alami dan membahagiakan bagi setiap wanita, namun setiap persalinan dapat berkembang menjadi patologis dan meningkatkan resiko AKI dan AKB, salah bentuk patologis persalinan yaitu partus lama yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Pemberian Susu Kedelai dan Air Kelapa Muda pada Ibu Bersalin Terhadap Lama Kala I Fase Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Labuh. Jenis penelitian ini adalah quasy eksperimen dengan pendekatan control time series design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin pada bulan Januari 2020 yang ada di wilayah kerja Puskesmas Muara Labuh yaitu sebanyak 17 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan besaran sampel sebanyak 16 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi, analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji t-independen test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lama persalinan pada kelompok intervensi susu kedelai adalah 583,75+53,100 menit dan kelompok intervensi air kelapa muda adalah 677,625+78,13 menit. Terdapat perbedaan rata- rata lama kala 1 fase aktif antara kelompok intervensi susu kedelai dan air kelapa muda dengan beda rata-rata 93,87 menit dan p = 0,015. Dimana lama kala I persalinan lebih pendek pada kelompok intervensi susu kedelai. Dapat disimpulkan bahwa pemberian susu kedelai lebih efektif mempercepat lama kala I persalinan. Untuk itu diharapkan ada tindakan berkesinambungan dari petugas kesehatan untuk mengembangkan intervensi yang efektif terhadap kelancaran proses persalinan pada ibu bersalin.","PeriodicalId":18327,"journal":{"name":"Maternal and Child Health Care of China","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75304795","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hasil sensus populasi penduduk lansia pada tahun 2010 sebanyak 18,1 juta jiwa (7,6% dari total penduduk Indonesia). Tahun 2015, terjadi peningkatan menjadi 18,781 juta jiwa (8,5%).Yaitu diantaranya Hydrotherapy Hangat dan Hydrotherapy Hangat Dengan Campuran Ekstrak Kulit Alpukat Terhadap Lansia Yang Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi Tahun 2019. Jenis penelitian ini Quasi Eksperimen dengan desain two groups pre-test and post-test. Data akan dianalisa secara univariat dan bivariat dengan uji t- test berpasangan. Penelitian di lakukan pada bulan Desember2019 dengan populasi sebanyak 46 orang dan Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan sampel sebanyak 20 orang lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Efektifitas Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Hydrotherapy Hangat Ditambah Ekstrak Kulit Alpukat dengan hasil p-value 0,000. Dan terdapatPengaruh Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Hydrotherapy Hangatdengan hasil p-value 0,013Dari hasil penelitian diketahui terdapat pengaruh Efektifitas Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Hydrotherapy HangatDitambah Ekstrak Kulit Alpukat. Kata Kunci : tekanan darah tinggi, lansia, ekstrak alpukat, hydrotherapy.
{"title":"EFEKTIVITAS HYDROTHERAPY HANGAT DENGAN CAMPURAN EKSTRAK KULIT ALPUKAT (PERSEA AMERICANA) TERHADAP LANSIA HIPERTENSI","authors":"Rahmi Sari Koesuma, Chiara Yudanti","doi":"10.32883/MCHC.V2I1.1036","DOIUrl":"https://doi.org/10.32883/MCHC.V2I1.1036","url":null,"abstract":"<span lang=\"IN\">Hasil sensus populasi penduduk lansia pada tahun 2010 sebanyak 18,1 juta jiwa (7,6% dari total penduduk Indonesia). Tahun 2015, terjadi peningkatan menjadi 18,781 juta jiwa (8,5%).Yaitu diantaranya Hydrotherapy Hangat dan Hydrotherapy Hangat Dengan Campuran Ekstrak Kulit Alpukat Terhadap Lansia Yang Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi Tahun 2019</span><span lang=\"EN-GB\">.</span><span lang=\"IN\"> Jenis penelitian ini Quasi Eksperimen dengan desain two groups pre-test and post-test. Data akan dianalisa secara univariat dan bivariat dengan uji t- test berpasangan. Penelitian di lakukan pada bulan Desember</span><span lang=\"IN\">2019 dengan populasi sebanyak 46 orang dan Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan sampel sebanyak 20 orang lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Efektifitas Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Hydrotherapy Hangat Ditambah Ekstrak Kulit Alpukat dengan hasil p-value 0,000. Dan terdapat</span><span lang=\"IN\">Pengaruh Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Hydrotherapy Hangatdengan hasil p-value 0,01</span><span lang=\"IN\">3Dari hasil penelitian diketahui terdapat pengaruh Efektifitas Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Hydrotherapy Hangat</span><span lang=\"IN\">Ditambah Ekstrak Kulit Alpukat. Kata Kunci : tekanan darah tinggi, lansia, ekstrak alpukat, hydrotherapy.</span>","PeriodicalId":18327,"journal":{"name":"Maternal and Child Health Care of China","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81590565","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Permasalahan pengeluaran ASI dini merupakan alasan para ibu tidak memberikan ASI yang akan berdampak buruk untuk kehidupan bayi. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Pijat Oksitosin dengan Aromaterapy Ekstrak Kulit Jeruk Nipis terhadap peningkatan Produksi ASI pada ibu Pasca bedah sesar di RSUD Arosuka kabupaten solok tahun 2018. Populasi penelitian ini 20 orang ibu pasca bedah sesar.Sampel diambil dengan teknik Accidental sampling. Data di analisis secara univariat dan bivariat untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin menggunakan aromaterapi ekstrak kulit jeruk nipis terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu pasca bedah sesar, yang di nilai dari frekuensi bayi BAK bayi dengan menggunakan uji Independent-Sample-T-Test. Hasil analisis univariat diketahui Frekuensi BAK bayi meningkat menjadi lebih sering (7,3 kali) setelah diintervensi pijat oksitosin dengan aromaterapy ekstrak kulit jeruk nipis, dan frekuensi BAK bayi rerara 5 kali dengan ibu yang tidak dilakukan intervensi . Hasil analisa bivariat diketahui ada hubungan yang signifikan dengan p value sebesar 0,022. Disimpulkan bahwa ada Pengaruh Pijat Oksitosin dengan Aromaterapy ekstrak kulit jeruk nipis terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu pasca bedah sesar diruang kebidanan RSUD Arosuka Kabupaten solok tahun 2018. Petugas diharapkan untuk menerapkan Pijat Oksitosin dengan Aromaterapy ekstrak kulit jeruk nipis pada ibu nifas untuk membantu memperlancar produksi ASI.
{"title":"PENGARUH PIJAT OKSITOSIN DENGAN AROMATERAPI EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI PASCA BEDAH SESAR","authors":"Visti Delvina, Yensi Meliani","doi":"10.32883/MCHC.V2I1.1039","DOIUrl":"https://doi.org/10.32883/MCHC.V2I1.1039","url":null,"abstract":"Permasalahan pengeluaran ASI dini merupakan alasan para ibu tidak memberikan ASI yang akan berdampak buruk untuk kehidupan bayi. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Pijat Oksitosin dengan Aromaterapy Ekstrak Kulit Jeruk Nipis terhadap peningkatan Produksi ASI pada ibu Pasca bedah sesar di RSUD Arosuka kabupaten solok tahun 2018. Populasi penelitian ini 20 orang ibu pasca bedah sesar.Sampel diambil dengan teknik Accidental sampling. Data di analisis secara univariat dan bivariat untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin menggunakan aromaterapi ekstrak kulit jeruk nipis terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu pasca bedah sesar, yang di nilai dari frekuensi bayi BAK bayi dengan menggunakan uji Independent-Sample-T-Test. Hasil analisis univariat diketahui Frekuensi BAK bayi meningkat menjadi lebih sering (7,3 kali) setelah diintervensi pijat oksitosin dengan aromaterapy ekstrak kulit jeruk nipis, dan frekuensi BAK bayi rerara 5 kali dengan ibu yang tidak dilakukan intervensi . Hasil analisa bivariat diketahui ada hubungan yang signifikan dengan p value sebesar 0,022. Disimpulkan bahwa ada Pengaruh Pijat Oksitosin dengan Aromaterapy ekstrak kulit jeruk nipis terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu pasca bedah sesar diruang kebidanan RSUD Arosuka Kabupaten solok tahun 2018. Petugas diharapkan untuk menerapkan Pijat Oksitosin dengan Aromaterapy ekstrak kulit jeruk nipis pada ibu nifas untuk membantu memperlancar produksi ASI.","PeriodicalId":18327,"journal":{"name":"Maternal and Child Health Care of China","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76498615","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Stretch Mark adalah guratan yang terjadi pada kulit melebihi batas elastisitasnya. Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada 10 ibu nifas mengaku bahwa tidak mengetahui bahwa Minyak Zaitun Dan Ekstrak Kentang dapat memudarkan Stretch mark . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Efktifitas Pemberian Minyak Zaitun Dan Ekstrak Kentang Terhadap Pemudaran Stretch Mark Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Guguk Panjang Kota Bukittinggi Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperiment dengan Nonequivalent Control Group Design. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling sebanyak 10 kelompok intervensi Minyak Zaitun dan 10 kelompok intervensi Minyak Zaitun Dan Ekstrak Kentang dimulai dari bulan Desember 2019 dengan intervensi 4 minggu. Data diolah dengan wilcoxon. Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata diberikan Minyak Zaitun 11,50 , rata-rata diberikan Minyak Zaitun Dan Ekstrak Kentang 9,50. Dan hasil analisis didapatkan p value 0,005 artinya ada pengaruh Minyak Zaitun Dan Ekstrak Kentang terhadap pemudaran stretch mark. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh Minyak Zaitun Dan Ekstrak Kentang terhadap pemudaran stretch mark lebih banyak dari pada Minyak Zaitun. Diharapkan responden untuk menggunakan Minyak Zaitun Dan Ekstrak Kentang sebagai salah satu alternatif untuk membantu memudarkan stretch mark pada ibu nifas.
{"title":"EFEKTIFITAS PEMBERIAN MINYAK ZAITUN DAN EKSTRAK KENTANG TERHADAP PEMUDARAN STRETCH MARK PADA IBU NIFAS","authors":"Sari Ida Miharti, Adelia Fitrishia","doi":"10.32883/MCHC.V2I1.1038","DOIUrl":"https://doi.org/10.32883/MCHC.V2I1.1038","url":null,"abstract":"Stretch Mark adalah guratan yang terjadi pada kulit melebihi batas elastisitasnya. Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada 10 ibu nifas mengaku bahwa tidak mengetahui bahwa Minyak Zaitun Dan Ekstrak Kentang dapat memudarkan Stretch mark . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Efktifitas Pemberian Minyak Zaitun Dan Ekstrak Kentang Terhadap Pemudaran Stretch Mark Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Guguk Panjang Kota Bukittinggi Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperiment dengan Nonequivalent Control Group Design. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling sebanyak 10 kelompok intervensi Minyak Zaitun dan 10 kelompok intervensi Minyak Zaitun Dan Ekstrak Kentang dimulai dari bulan Desember 2019 dengan intervensi 4 minggu. Data diolah dengan wilcoxon. Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata diberikan Minyak Zaitun 11,50 , rata-rata diberikan Minyak Zaitun Dan Ekstrak Kentang 9,50. Dan hasil analisis didapatkan p value 0,005 artinya ada pengaruh Minyak Zaitun Dan Ekstrak Kentang terhadap pemudaran stretch mark. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh Minyak Zaitun Dan Ekstrak Kentang terhadap pemudaran stretch mark lebih banyak dari pada Minyak Zaitun. Diharapkan responden untuk menggunakan Minyak Zaitun Dan Ekstrak Kentang sebagai salah satu alternatif untuk membantu memudarkan stretch mark pada ibu nifas.","PeriodicalId":18327,"journal":{"name":"Maternal and Child Health Care of China","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79148705","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi pada lansia di Kota Bukittinggi masih tinggi, puskesmas Guguk Panjang dengan jumlah lansia resiko tinggi sebanyak 3610 kasus dari 7 puskesmas di Kota Bukittinggi. Terapi hipertensi bisa dengan cara farmakologi dan non farmakologi. Salah satu terapi non farmakologi untuk pelaksanaan hipertensi adalah hidroterapi ekstrak pepaya (Carica Papaya) yang bermanfaat untuk penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Two Group pre-test post-test, populasi pada penelitian ini adalah lansia dengan hipertensi yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Guguk Panjang KotaBukittinggi. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sehingga didapat sampel sebanyak 20 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan tekanan darah systole dan diastole mengalami penurunan signifikan. yang berarti ada pengaruh hidroterapi ekstrak kulit pepaya terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di Puskesmas Guguk Panjang Kota Bukittinggi Tahun 2018. Dapat disimpulkan bahwa hidroterapi ekstrak kulit kulit papaya mempunyai pengaruh dalam menurunkan tekanan darah pada lansia. Untuk itu disarankan kepada keluarga yang memiliki lansia dengan penderita hipertensi untuk melakukan hidroterapi ekstrak kulit papaya selama 15 menit pada pagi dan sore hari sampai tekanan darah dinyatakan normal
{"title":"Pengaruh Hidroterapi Air Hangat Dengan Pemberian ekstrak kulit Pepaya (Carica Papaya) Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi","authors":"F. Ayu, Citra Pertiwi","doi":"10.32883/MCHC.V2I1.1034","DOIUrl":"https://doi.org/10.32883/MCHC.V2I1.1034","url":null,"abstract":"Hipertensi pada lansia di Kota Bukittinggi masih tinggi, puskesmas Guguk Panjang dengan jumlah lansia resiko tinggi sebanyak 3610 kasus dari 7 puskesmas di Kota Bukittinggi. Terapi hipertensi bisa dengan cara farmakologi dan non farmakologi. Salah satu terapi non farmakologi untuk pelaksanaan hipertensi adalah hidroterapi ekstrak pepaya (Carica Papaya) yang bermanfaat untuk penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan Two Group pre-test post-test, populasi pada penelitian ini adalah lansia dengan hipertensi yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Guguk Panjang KotaBukittinggi. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sehingga didapat sampel sebanyak 20 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan tekanan darah systole dan diastole mengalami penurunan signifikan. yang berarti ada pengaruh hidroterapi ekstrak kulit pepaya terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di Puskesmas Guguk Panjang Kota Bukittinggi Tahun 2018. Dapat disimpulkan bahwa hidroterapi ekstrak kulit kulit papaya mempunyai pengaruh dalam menurunkan tekanan darah pada lansia. Untuk itu disarankan kepada keluarga yang memiliki lansia dengan penderita hipertensi untuk melakukan hidroterapi ekstrak kulit papaya selama 15 menit pada pagi dan sore hari sampai tekanan darah dinyatakan normal","PeriodicalId":18327,"journal":{"name":"Maternal and Child Health Care of China","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80960154","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Early Breastfeeding Initiation is defined as the process of letting the baby suckle after birth. Early Breastfeeding Initiation coverage in West Sumatera is 74.6% and in West Pasaman District is 89.8%. Early Breastfeeding Initiation coverage in Pasaman District is 56.7% in 2016. This study aims to determine the relationship of attitude and support of midwife with Early Breastfeeding Initiation implementation. The type of this research is descriptive analytic with cross sectional approach. The research was conducted at BPS in Pasaman sub-district in August - September 2017. The study population was midwife who worked in BPS of Pasaman sub-district with total of 37 and sampling was total sampling, so the sample size was 37 people. Data collection was done by using questionnaires with guided interview method and observation on Early Breastfeeding Initiation implementation process. Data processing is done univariat and bivariate with Chi Square test. Based on the results of the study note that 37.8% of respondents have a negative attitude, 54.1% of respondents less support the implementation of Early Breastfeeding Initiation and 43.2% of respondents do not implement Early Breastfeeding Initiation. Chi Square test results obtained p value <0.005 for all bivariate analysis so it can be concluded that there is a relationship attitude and support midwife with the implementation of Early Breastfeeding Initiation. Based on the research, it can be concluded that there is a significant relationship between attitude and support of midwife with the implementation of IMD in BPS Pasaman Subdistrict Pasaman Barat Regency in 2017. It is expected that all midwives committed to implement Early Breastfeeding Initiation in accordance with established procedures and can increase the competence in helping the delivery especially in the application of Early Breastfeeding Initiation.
早期母乳喂养的开始被定义为在婴儿出生后让婴儿吃奶的过程。西苏门答腊早期开始母乳喂养的覆盖率为74.6%,西帕萨曼区为89.8%。2016年,帕萨曼区的早期母乳喂养启动覆盖率为56.7%。本研究旨在探讨助产士的态度和支持与早期母乳喂养实施的关系。本研究的类型为横断面方法的描述性分析。该研究于2017年8月至9月在Pasaman街道的BPS进行。研究人群为在Pasaman街道BPS工作的助产士,共37人,抽样为总抽样,故样本量为37人。采用引导访谈法进行问卷调查,并对早期母乳喂养实施过程进行观察。数据处理采用单变量和双变量卡方检验。根据研究结果注意到,37.8%的受访者持否定态度,54.1%的受访者不太支持实施早期母乳喂养,43.2%的受访者没有实施早期母乳喂养。所有双变量分析的卡方检验结果p值<0.005,因此可以得出结论,态度和支持助产士与早期母乳喂养开始的实施存在关系。基于研究,可以得出结论,2017年BPS Pasaman街道Pasaman Barat Regency助产士的态度和支持与IMD的实施存在显著关系。预计所有助产士都承诺按照既定程序实施早期母乳喂养,并可以提高帮助分娩的能力,特别是在应用早期母乳喂养方面。
{"title":"HUBUNGAN SIKAP DAN DUKUNGAN BIDAN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI BPS SE KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2017","authors":"Sari Ida Miharti","doi":"10.32883/mchc.v1i2.534","DOIUrl":"https://doi.org/10.32883/mchc.v1i2.534","url":null,"abstract":"Early Breastfeeding Initiation is defined as the process of letting the baby suckle after birth. Early Breastfeeding Initiation coverage in West Sumatera is 74.6% and in West Pasaman District is 89.8%. Early Breastfeeding Initiation coverage in Pasaman District is 56.7% in 2016. This study aims to determine the relationship of attitude and support of midwife with Early Breastfeeding Initiation implementation. The type of this research is descriptive analytic with cross sectional approach. The research was conducted at BPS in Pasaman sub-district in August - September 2017. The study population was midwife who worked in BPS of Pasaman sub-district with total of 37 and sampling was total sampling, so the sample size was 37 people. Data collection was done by using questionnaires with guided interview method and observation on Early Breastfeeding Initiation implementation process. Data processing is done univariat and bivariate with Chi Square test. Based on the results of the study note that 37.8% of respondents have a negative attitude, 54.1% of respondents less support the implementation of Early Breastfeeding Initiation and 43.2% of respondents do not implement Early Breastfeeding Initiation. Chi Square test results obtained p value <0.005 for all bivariate analysis so it can be concluded that there is a relationship attitude and support midwife with the implementation of Early Breastfeeding Initiation. Based on the research, it can be concluded that there is a significant relationship between attitude and support of midwife with the implementation of IMD in BPS Pasaman Subdistrict Pasaman Barat Regency in 2017. It is expected that all midwives committed to implement Early Breastfeeding Initiation in accordance with established procedures and can increase the competence in helping the delivery especially in the application of Early Breastfeeding Initiation.","PeriodicalId":18327,"journal":{"name":"Maternal and Child Health Care of China","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81720648","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lactation Amenorrhoea Method (LAM) is one of the contraceptive methods recommended for breastfeeding mothers <6 months. The low coverage of the use of LAM is one of the challenges for health workers, including in the work area of the Rasimah Ahmad Health Center. This study aims to determine the factors related to the application of the Lactation Amenorrhoea Method (LAM) in breastfeeding mothers in the working area of Rasimah Ahmad Public Health Center in Bukittinggi in 2018. This type of research is descriptive analytic with a cross sectional study approach. This research was carried out in the work area of Rasimah Ahmad Public Health Center in July - August 2018 with a population of 169 people. Sampling using purposive sampling technique with a sample size of 63 people. Data collection used a research questionnaire, data analysis included univariate analysis and bivariate analysis using chi-square test. The results showed that 55.6% of respondents had low knowledge, 61.9% did not work, 52.4% had poor husband support, 50.8% were active officers, 58.7% were not LAM. There is a relationship between knowledge (p = 0.009 and OR = 4.889), employment status (p = 0.02, OR = 4.433), husband's support (p = 0.009, OR = 4.688) and the role of health workers (p = 0.028, OR = 3,696) with the application of LAM. It can be concluded that knowledge, employment status, husband's support and the role of health workers with the application of LAM. It is expected that all parties, especially the health workers, should always improve the socialization efforts to improve the knowledge of breastfeeding mothers about LAM so that they can apply the LAM method in a special family planning program for nursing mothers.
哺乳期闭经法(LAM)是哺乳期<6个月母亲推荐的避孕方法之一。LAM使用的低覆盖率是卫生工作者面临的挑战之一,包括在Rasimah Ahmad卫生中心的工作领域。本研究旨在确定2018年武吉丁吉Rasimah Ahmad公共卫生中心工作区域母乳喂养母亲使用哺乳期闭经法(LAM)的相关因素。这种类型的研究是采用横断面研究方法的描述性分析。这项研究于2018年7月至8月在Rasimah Ahmad公共卫生中心的工作区域进行,共有169人。抽样采用目的性抽样技术,样本量为63人。资料收集采用调查问卷,资料分析采用单因素分析和双因素分析,采用卡方检验。调查结果显示,55.6%的被访者知识水平低,61.9%的被访者没有工作,52.4%的被访者对丈夫的支持度较差,50.8%的被访者为在职人员,58.7%的被访者没有工作。知识(p = 0.009, OR = 4.889)、就业状况(p = 0.02, OR = 4.433)、丈夫的支持(p = 0.009, OR = 4.688)和卫生工作者的角色(p = 0.028, OR = 3,696)与LAM的应用存在相关性。可以得出知识、就业状况、丈夫的支持和卫生工作者的作用与LAM的应用有关。希望各方特别是卫生工作者不断加强社会化工作,提高母乳喂养母亲对LAM的认识,使其能够将LAM方法应用于母乳喂养母亲的特殊计划生育方案中。
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN METODE AMENOREA LAKTASI DI PUSKESMAS RASIMAH AHMAD","authors":"Febriniwati Rifdi","doi":"10.32883/mchc.v1i1.261","DOIUrl":"https://doi.org/10.32883/mchc.v1i1.261","url":null,"abstract":"Lactation Amenorrhoea Method (LAM) is one of the contraceptive methods recommended for breastfeeding mothers <6 months. The low coverage of the use of LAM is one of the challenges for health workers, including in the work area of the Rasimah Ahmad Health Center. This study aims to determine the factors related to the application of the Lactation Amenorrhoea Method (LAM) in breastfeeding mothers in the working area of Rasimah Ahmad Public Health Center in Bukittinggi in 2018. This type of research is descriptive analytic with a cross sectional study approach. This research was carried out in the work area of Rasimah Ahmad Public Health Center in July - August 2018 with a population of 169 people. Sampling using purposive sampling technique with a sample size of 63 people. Data collection used a research questionnaire, data analysis included univariate analysis and bivariate analysis using chi-square test. The results showed that 55.6% of respondents had low knowledge, 61.9% did not work, 52.4% had poor husband support, 50.8% were active officers, 58.7% were not LAM. There is a relationship between knowledge (p = 0.009 and OR = 4.889), employment status (p = 0.02, OR = 4.433), husband's support (p = 0.009, OR = 4.688) and the role of health workers (p = 0.028, OR = 3,696) with the application of LAM. It can be concluded that knowledge, employment status, husband's support and the role of health workers with the application of LAM. It is expected that all parties, especially the health workers, should always improve the socialization efforts to improve the knowledge of breastfeeding mothers about LAM so that they can apply the LAM method in a special family planning program for nursing mothers.","PeriodicalId":18327,"journal":{"name":"Maternal and Child Health Care of China","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91041826","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}