Pub Date : 2022-06-07DOI: 10.37887/jgki.v3i1.25721
Vivi Anriani, Yusuf Sabilu, H. Harleli
AbstractStunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam kurun waktu yang cukup lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadia Stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Waara Kecamatan Lohia Kabupaten Muna Tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 217 balita dengan jumlah sampel sebanyak 88 balita. Pengambilan sampel menggunakan Teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh variabel asupan energi dengan p-value = 0,000 < α (0,05), asupan karbohidrat dengan p-value = 0,000 < α (0,05), asupan protein dengan p-value = 0,006 < α (0,05), asupan lemak dengan p-value = 0,536 > α (0,05), dan ASI Eksklusif dengan p-value = 0,000 < α (0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan antara asupan energi, asupan karbohidrat, asupan protein dan ASI Eksklusif dengan kejadian Stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Waara Kecamatan Lohia. Tidak ada hubungan antara asupan lemka dengan kejadian Stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Waara Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. Kata kunci: Stunting, energi, karbohidrat, protein, lemak, ASI Eksklusif AbstractStunting is a chronic malnutrition problem caused by inadequate nutritional intake over a long period of time. This study aims to determine the factors associated with stunting in children under five in the working area of the Waara Health Center, Lohia District, Muna Regency in 2021. This type of research was an observational study with a cross sectional design. The population of the study was 217 toddlers with a total sample of 88 toddlers. Sampling using simple random sampling technique. Data analysis using chi square test. The results showed that the energy intake variable with p-value = 0,000 < α (0,05), carbohydrate intake with p-value = 0,000 < α (0,05), protein intake with p-value = 0,006 < α (0,05), fat intake with p-value = 0,536 > α (0,05), and exclusive breastfeeding with p-value = 0,000 < α (0,05). The conclusion of this study is that there is a relationship between energy intake, carbohydrate intake, protein intake and exclusive breastfeeding with the incidence of stunting in toddlers in the work area of the Waara Health Center, Lohia District. There is no relationship between fat intake and the incidence of stunting in toddlers in the working area of the Waara Health Center, Lohia District, Muna Regency. Keywords: Stunting, energy, carbohydrates, protein, fat, exclusive breastfeeding
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA (12-59 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAARA KECAMATAN LOHIA KABUPATEN MUNA","authors":"Vivi Anriani, Yusuf Sabilu, H. Harleli","doi":"10.37887/jgki.v3i1.25721","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v3i1.25721","url":null,"abstract":"AbstractStunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam kurun waktu yang cukup lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadia Stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Waara Kecamatan Lohia Kabupaten Muna Tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 217 balita dengan jumlah sampel sebanyak 88 balita. Pengambilan sampel menggunakan Teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh variabel asupan energi dengan p-value = 0,000 < α (0,05), asupan karbohidrat dengan p-value = 0,000 < α (0,05), asupan protein dengan p-value = 0,006 < α (0,05), asupan lemak dengan p-value = 0,536 > α (0,05), dan ASI Eksklusif dengan p-value = 0,000 < α (0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan antara asupan energi, asupan karbohidrat, asupan protein dan ASI Eksklusif dengan kejadian Stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Waara Kecamatan Lohia. Tidak ada hubungan antara asupan lemka dengan kejadian Stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Waara Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. Kata kunci: Stunting, energi, karbohidrat, protein, lemak, ASI Eksklusif AbstractStunting is a chronic malnutrition problem caused by inadequate nutritional intake over a long period of time. This study aims to determine the factors associated with stunting in children under five in the working area of the Waara Health Center, Lohia District, Muna Regency in 2021. This type of research was an observational study with a cross sectional design. The population of the study was 217 toddlers with a total sample of 88 toddlers. Sampling using simple random sampling technique. Data analysis using chi square test. The results showed that the energy intake variable with p-value = 0,000 < α (0,05), carbohydrate intake with p-value = 0,000 < α (0,05), protein intake with p-value = 0,006 < α (0,05), fat intake with p-value = 0,536 > α (0,05), and exclusive breastfeeding with p-value = 0,000 < α (0,05). The conclusion of this study is that there is a relationship between energy intake, carbohydrate intake, protein intake and exclusive breastfeeding with the incidence of stunting in toddlers in the work area of the Waara Health Center, Lohia District. There is no relationship between fat intake and the incidence of stunting in toddlers in the working area of the Waara Health Center, Lohia District, Muna Regency. Keywords: Stunting, energy, carbohydrates, protein, fat, exclusive breastfeeding","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"311 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132440665","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-07DOI: 10.37887/jgki.v3i1.25676
S. Yusran, R. Ruwiah, Putu Rahayu Pratiwi
AbstractAnemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pola konsumsi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari Tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bersifat analitik observasional dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 401 ibu hamil dengan sampel 58 ibu hamil, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil uji chi square, terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian anemia (p-value = 0,008) dan terdapat hubungan antara pola konsumsi dengan kejadian anemia (p-value = 0,013). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dan pola konsumsi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari tahun 2021. Kata Kunci : Anemia, Pengetahuan, Pola Konsumsi, Ibu Hamil AbstractAnemia is a condition in which the body has too few red blood cells (erythrocytes), the red blood cell contains hemoglobin that serves to carry oxygen to the entire body tissue. This study aims to determine the relationship between knowledge and consumption patterns with the incidence of anemia in pregnant women in the working area of the Lepo-Lepo Health Center, Kendari City in 2021. This type of research is an observational quantitative analytic study with the cross sectional method. The population in this study was 401 pregnant women and 58 pregnant women as samples. The sample was taken using simple random sampling technique. The analysis used is univariate and bivariate. Based on the results of the chi square test, there is a relationship between knowledge and the incidence of anemia (p-value = 0.008) and there is a relationship between consumption pattern and the incidence of anemia (p-value = 0.013). The conclusion of this research showed the relationship between knowledge and consumption pattern with the incidence of anemia on pregnant women in the working area of the Lepo-Lepo Health Center, Kendari City in 2021. Keywords : Anemia, Knowledge,Consumption Pattern, Pregnant Women
abstractanxi米亚是身体中红细胞数量太少的一种情况,红细胞含有有助于将氧气输送到全身组织的血红蛋白。本研究旨在探讨知识和消费模式与孕妇贫血发生的地区医疗中心工作城市Lepo-Lepo Kendari 2021年。研究类型是横截面的方法观察分析的定量研究。这项研究的人口共有401孕妇与58孕妇,抽样样本做简单随机抽样技术。使用的分析是独角兽和双变量。根据化验结果志广场,有知识之间的关系发生贫血(p-value = 0.008)和消费模式和事件之间的关系有贫血(p-value = 0.013)。这项研究的结论显示,知识之间的关系和消费模式诊所工作地区的孕妇贫血发生的城市Lepo-Lepo Kendari 2021年。关键字:贫血、知识、消费模式、孕妇abstractan西米是一种条件,因为身体中很少有红血球,红血球给全身组织携带氧的血红蛋白。这个研究aims to个重大知识之间的关系和消费模式与《怀孕贫血incidence of women in短期区域》Lepo-Lepo健康中心,Kendari城在2021年。这类型的研究是一个材料。quantitative和横截面的方法分析研究。这项研究的人口是401怀孕妇女,58怀孕妇女是样本。用简单随机抽样样本是被带走技巧。《分析》以前是univariate和bivariate。志广场results》改编自《知识测试,之间有关系与incidence of贫血(p-value = 0.008)和消费”模式之间有关系之incidence贫血(p-value = 0.013)。《这个研究那里的历史性关系之间知识和消费”模式与境incidence of贫血在怀孕妇女短期Lepo-Lepo健康中心,Kendari之城区域在2021年。安装:贫血、知识消费”模式,怀孕妇女
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEPO-LEPO KOTA KENDARI TAHUN 2021","authors":"S. Yusran, R. Ruwiah, Putu Rahayu Pratiwi","doi":"10.37887/jgki.v3i1.25676","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v3i1.25676","url":null,"abstract":"AbstractAnemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pola konsumsi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari Tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bersifat analitik observasional dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 401 ibu hamil dengan sampel 58 ibu hamil, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil uji chi square, terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian anemia (p-value = 0,008) dan terdapat hubungan antara pola konsumsi dengan kejadian anemia (p-value = 0,013). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dan pola konsumsi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari tahun 2021. Kata Kunci : Anemia, Pengetahuan, Pola Konsumsi, Ibu Hamil AbstractAnemia is a condition in which the body has too few red blood cells (erythrocytes), the red blood cell contains hemoglobin that serves to carry oxygen to the entire body tissue. This study aims to determine the relationship between knowledge and consumption patterns with the incidence of anemia in pregnant women in the working area of the Lepo-Lepo Health Center, Kendari City in 2021. This type of research is an observational quantitative analytic study with the cross sectional method. The population in this study was 401 pregnant women and 58 pregnant women as samples. The sample was taken using simple random sampling technique. The analysis used is univariate and bivariate. Based on the results of the chi square test, there is a relationship between knowledge and the incidence of anemia (p-value = 0.008) and there is a relationship between consumption pattern and the incidence of anemia (p-value = 0.013). The conclusion of this research showed the relationship between knowledge and consumption pattern with the incidence of anemia on pregnant women in the working area of the Lepo-Lepo Health Center, Kendari City in 2021. Keywords : Anemia, Knowledge,Consumption Pattern, Pregnant Women ","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114585955","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Seribu hari pertama kehidupan terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari kehidupan pertama sejak bayi lahir. Seribu hari pertama kehidupan disebut juga dengan golden period karena pada masa ini, pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung dengan cepat dan apabila tidak dimanfaatkan, dampak yang terjadi akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak hingga dewasa. Data Profil Dinas Kesehatan Kota Kendari (2020) menunjukkan bahwa prevalensi gizi kurang pada balita 0-59 bulan di Puskesmas Kota Kendari adalah 0,32%. Puskesmas dengan prevalensi tertinggi gizi kurang adalah Puskesmas Abeli yaitu 1,38%. Prevalensi balita pendek atau stunting usia 0-59 bulan di Kota Kendari yaitu 0,80%. Puskesmas Abeli merupakan Puskesmas dengan persentase tertinggi yaitu 7,03%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu hamil tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang pada 1000 hari pertama kehidupan di wilayah kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2021. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian sebanyak 59 orang dengan teknik pengambilan sampel secara proportionate stratified random sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) responden memiliki pengetahuan yang cukup yaitu 30,5% dan pengetahuan kurang yaitu 69,5%; (2) Sikap positif yaitu 39,0% dan sikap negatif yaitu 61,0% (3) Tindakan baik yaitu 37,3% dan tindakan kurang yaitu 62,7%. Dapat disimpulkan bahwa responden masih memiliki pengetahuan yang kurang, sikap yang negatif, serta tindakan yang kurang dalam pemenuhan gizi seimbang pada seribu hari pertama kehidupan. Kata kunci: gizi seimbang, pengetahuan, seribu hari pertama kehidupan, sikap, tindakan Abstract The first thousand days of life consists of 270 days during pregnancy and the first 730 days of life since the baby is born. The first thousand days of life are also called as the golden period because during this time, both the growth and development of children takes place rapidly and if not utilized, the impact that occurs will greatly affect the growth and development of children to their adulthood. Data from the Kendari City Health Office Profile (2020) showed that the prevalence of malnutrition in children aged 0-59 months at the Kendari City Public Health Center was 0,32%. Public Health Center with the highest prevalence of malnutrition was Abeli Public Health Center, which is 1,38%. The prevalence of stunted children aged 0-59 months in Kendari City was 0,80%. Abeli Public Health Center was a health center with the highest percentage of 7,03%. This research was aimed to describe the knowledge, attitudes, and actions of pregnant women about the importance of fulfilling balanced nutrition in the first 1000 days of life in the working area of Abeli Public Health Center, Kendari City in 2021. This research was a quantitative descriptive research. The sample in this res
{"title":"GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA PEMENUHAN GIZI SEIMBANG PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ABELI KOTA KENDARI TAHUN 2021","authors":"Albrina Roza Rezkillah, Hartati Bahar, Paridah Paridah","doi":"10.37887/jgki.v3i1.25723","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v3i1.25723","url":null,"abstract":"Abstrak Seribu hari pertama kehidupan terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari kehidupan pertama sejak bayi lahir. Seribu hari pertama kehidupan disebut juga dengan golden period karena pada masa ini, pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung dengan cepat dan apabila tidak dimanfaatkan, dampak yang terjadi akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak hingga dewasa. Data Profil Dinas Kesehatan Kota Kendari (2020) menunjukkan bahwa prevalensi gizi kurang pada balita 0-59 bulan di Puskesmas Kota Kendari adalah 0,32%. Puskesmas dengan prevalensi tertinggi gizi kurang adalah Puskesmas Abeli yaitu 1,38%. Prevalensi balita pendek atau stunting usia 0-59 bulan di Kota Kendari yaitu 0,80%. Puskesmas Abeli merupakan Puskesmas dengan persentase tertinggi yaitu 7,03%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu hamil tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang pada 1000 hari pertama kehidupan di wilayah kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2021. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian sebanyak 59 orang dengan teknik pengambilan sampel secara proportionate stratified random sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) responden memiliki pengetahuan yang cukup yaitu 30,5% dan pengetahuan kurang yaitu 69,5%; (2) Sikap positif yaitu 39,0% dan sikap negatif yaitu 61,0% (3) Tindakan baik yaitu 37,3% dan tindakan kurang yaitu 62,7%. Dapat disimpulkan bahwa responden masih memiliki pengetahuan yang kurang, sikap yang negatif, serta tindakan yang kurang dalam pemenuhan gizi seimbang pada seribu hari pertama kehidupan. Kata kunci: gizi seimbang, pengetahuan, seribu hari pertama kehidupan, sikap, tindakan Abstract The first thousand days of life consists of 270 days during pregnancy and the first 730 days of life since the baby is born. The first thousand days of life are also called as the golden period because during this time, both the growth and development of children takes place rapidly and if not utilized, the impact that occurs will greatly affect the growth and development of children to their adulthood. Data from the Kendari City Health Office Profile (2020) showed that the prevalence of malnutrition in children aged 0-59 months at the Kendari City Public Health Center was 0,32%. Public Health Center with the highest prevalence of malnutrition was Abeli Public Health Center, which is 1,38%. The prevalence of stunted children aged 0-59 months in Kendari City was 0,80%. Abeli Public Health Center was a health center with the highest percentage of 7,03%. This research was aimed to describe the knowledge, attitudes, and actions of pregnant women about the importance of fulfilling balanced nutrition in the first 1000 days of life in the working area of Abeli Public Health Center, Kendari City in 2021. This research was a quantitative descriptive research. The sample in this res","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133925988","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-07DOI: 10.37887/jgki.v3i1.25714
S. Yusran, Lisnawaty Lisnawaty, N. Saputri
AbstractGizi kurang pada balita, membawa dampak negatif terhadap pertumbuhan fisik maupun mental yang nantinya akan menghambat prestasi belajar, Dampak lainnya dapat menurunkan daya tahan tubuh, menyebabkan hilangnya masa hidup sehat balita, Dampak yang lebih serius adalah timbulnya kecacatan, tingginya angka kesakitan dan percepatan kematian. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analitik obsevasional dengan metode cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 73 balita dan semua balita sebagai sampel, pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat menggunakan distribusi tabel dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dengan nilai (p-value=0,046), Pola asuh merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dengan nilai (p-value=0,019), Asupan Energi merupakan faktor yang mempengaruhi status Gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dengan nilai (p-value=0,000), dan Riwayat Penyakit Infeksi merupakan faktor risiko status Gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dengan nilai (p-value=0,207). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara riwayat penyakit infeksi dengan status gizi pada balita, sedangkan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan status gizi pada balita, terdapat hubungan antara pola asuh ibu terhadap status gizi pada balita, dan terdapat hubungan asupan makan terhadap status gizi pada balita. Kata kunci: Gizi Kurang, Balita, Pengetahuan, Pola Asuh, Asupan Energi, Riwayat Penyakit Infeksi AbstractMalnutrition in toddlers has a negative impact on physical and mental growth which will hinder learning achievement. Other impacts can reduce body resistance, causing the loss of a healthy life span for toddlers. A more serious impact is the emergence of disability, high morbidity and accelerated mortality. This type of research uses observational analytic research with cross sectional study method. The population in this study amounted to 73 toddlers and all toddlers as a sample, sampling using the Total Sampling technique. Analysis of the data used is univariate analysis using table distribution and bivariate using chi-square test. The results showed that knowledge is a factor that affects the nutritional status of toddlers in the working area of the Benu-Benua Health Center with a value (p-value = 0.046), Parenting is a factor that affects the nutritional status of toddlers in the work area of the Benu-Benua Health Center with a value of ( p-value = 0.019), Energy Intake is a factor that affects the nutritional status of children under five in the working area of the Benu-Benua Health Center with a value (p-value = 0.000), and History of Infectious Diseases is a risk factor for the nutritional status of todd
婴儿营养不良对他们的身体和精神发育带来负面影响,可能会阻碍他们的学习成绩,其他影响可能会降低他们的耐力,导致儿童健康寿命的丧失,更严重的影响可能是残疾、疾病增加和死亡加速。这种类型的研究使用交叉研究的分析痴迷研究。本研究的总数为73名幼儿和所有幼儿组成样本,采用采样技术采集样本。所使用的数据分析是使用表的分布分析和使用chi-square测试的单变量分析。研究结果表明,知识的因素影响医院的工作地区的幼儿的营养状况和价值(p-value = Benu-Benua 0.046),教养的因素影响医院的工作地区的幼儿的营养状况和价值(p-value Benu-Benua = 0.019),能量摄入的因素影响医院的工作地区的幼儿的营养状况和价值Benu-Benua (p-value =万),感染史是普氏病学龄儿童营养状况的一个危险因素,其价值为p-value=0,207。这项研究的结论是,感染历史与幼儿的营养状况之间没有联系,而知识与幼儿的营养状况之间存在联系,母亲对幼儿营养状况的营养状况之间存在联系,婴儿营养状况之间存在联系。关键词:营养不良、幼儿、知识、教养、能量摄入、传染病史上其他的冲击可能会降低身体阻力,导致健康生活的损失。更严重的冲击是丧失、高度死亡率和加速死亡率的本质。这类型的研究利用材料。横截面分析研究和研究方法。研究人口》这个amounted 73 toddlers和美国所有toddlers百万完全用的样品抽样,抽样技巧。数据分析》以前是用桌用chi-square distribution and bivariate univariate分析测试。results那里的知识是一个因素,以至于.影响nutritional toddlers之地位》《Benu-Benua短期区域卫生中心with a价值(p-value = 0.046),育儿是一个因素,以至于.影响nutritional toddlers之地位》《Benu-Benua卫生中心和工作区域a (p-value = 0.019)的价值,能量摄取器是一个因素,以至于.影响nutritional状态下儿童之五》《Benu-Benua短期区域卫生中心a价值(p-value =万),和History of Infectious Diseases是一个风险因子为nutritional toddlers之地位》《Benu ?短期区域卫生中心。-价值保持不变。历史性》这个研究的就是那没有关系之间是a history of infectious疾病和nutritional toddlers中的地位,而有关系之间知识和nutritional toddlers中的地位,有关系之间是对子女的养育nutritional toddlers中的地位,和食物摄取和nutritional状态之间有关系的儿童在五。学步。轻描淡写:无知,知识,实质,能量吸收,病变史
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENU-BENUA KOTA KENDARI TAHUN 2020","authors":"S. Yusran, Lisnawaty Lisnawaty, N. Saputri","doi":"10.37887/jgki.v3i1.25714","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v3i1.25714","url":null,"abstract":"AbstractGizi kurang pada balita, membawa dampak negatif terhadap pertumbuhan fisik maupun mental yang nantinya akan menghambat prestasi belajar, Dampak lainnya dapat menurunkan daya tahan tubuh, menyebabkan hilangnya masa hidup sehat balita, Dampak yang lebih serius adalah timbulnya kecacatan, tingginya angka kesakitan dan percepatan kematian. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analitik obsevasional dengan metode cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 73 balita dan semua balita sebagai sampel, pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat menggunakan distribusi tabel dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dengan nilai (p-value=0,046), Pola asuh merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dengan nilai (p-value=0,019), Asupan Energi merupakan faktor yang mempengaruhi status Gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dengan nilai (p-value=0,000), dan Riwayat Penyakit Infeksi merupakan faktor risiko status Gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dengan nilai (p-value=0,207). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara riwayat penyakit infeksi dengan status gizi pada balita, sedangkan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan status gizi pada balita, terdapat hubungan antara pola asuh ibu terhadap status gizi pada balita, dan terdapat hubungan asupan makan terhadap status gizi pada balita. Kata kunci: Gizi Kurang, Balita, Pengetahuan, Pola Asuh, Asupan Energi, Riwayat Penyakit Infeksi AbstractMalnutrition in toddlers has a negative impact on physical and mental growth which will hinder learning achievement. Other impacts can reduce body resistance, causing the loss of a healthy life span for toddlers. A more serious impact is the emergence of disability, high morbidity and accelerated mortality. This type of research uses observational analytic research with cross sectional study method. The population in this study amounted to 73 toddlers and all toddlers as a sample, sampling using the Total Sampling technique. Analysis of the data used is univariate analysis using table distribution and bivariate using chi-square test. The results showed that knowledge is a factor that affects the nutritional status of toddlers in the working area of the Benu-Benua Health Center with a value (p-value = 0.046), Parenting is a factor that affects the nutritional status of toddlers in the work area of the Benu-Benua Health Center with a value of ( p-value = 0.019), Energy Intake is a factor that affects the nutritional status of children under five in the working area of the Benu-Benua Health Center with a value (p-value = 0.000), and History of Infectious Diseases is a risk factor for the nutritional status of todd","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128157353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi pada saluran pernapasan baik saluran pernapasan atas atau bawah, dan dapat menyebabkan berbagai spektrum penyakit dari infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering terjadi pada anak khususnya balita dan bahkan merupakan salah satu penyebab utama kematian yang membunuh ± 4 juta anak balita setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi lingkungan fisik rumah dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2021.Penelitian ini adalah observasionalanalitikdengandesaincrosssectionalstudy. Sampel dalam penelitian ini diperoleh 73 responden yang diperoleh dengan teknik pengambilan sampel Propational Random Sampling. Hasil uji statistik pada tingkat signifikasi α = 0,05 diperoleh hasil, ada hubungan yang bermakna antara ventilasi rumah (ρValue= 0.032) dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pencahayaan rumah (ρValue =0.071) dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Ada hubungan yang bermakna antara jenis lantai rumah (ρValue= 0,032), dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Ada hubungan yang bermakna antara jenis dinding rumah (ρValue= 0.001) dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Ada hubungan yang bermakna antara kelembaban rumah (ρValue= 0.020) dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan bermakna antara ventilasi rumah, jenis lantai rumah, jenis dinding rumah, kelembaban rumah dengan kejadian ISPA pada balita, dan tidak ada hubungan yang bermakna antara pencahayaan rumah dengan kejadian ISPA pada balita. Kata kunci: Lingkungan fisik Rumah, Kejadian ISPA pada Balita AbstractAcute Respiratory Tract Infection (ARI) is an infection of the respiratory tract, both upper and lower respiratory tract, and can cause a wide spectrum of disease from mild infection to severe and deadly disease. Acute Respiratory Tract Infection (ARI) is a disease that often occurs in children, especially toddlers and is even one of the main causes of death that kills ± 4 million children under five every year. This study aims to determine the relationship between the physical environment of the house and the incidence of ARI in toddlers in the Motaha Health Center Work Area, Angata District, South Konawe Regency in 2021. This research is an analytic observational with a cross sectional study design. The sample in this study obtained 73 respondents obtained by sampling technique Propational Random Sampling. The results of statistical tests at the significance level of α = 0.05 showed that there was a significant relationship between home ventilation (ρValue = 0.032) and the incidence of ARI in children under five. There is no significant relationship between house lighting (ρValue = 0.071) with the incidence of ARI in children under five. There
{"title":"HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOTAHA KECAMATAN ANGATA KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2021","authors":"Fera Atmawati, Jumakil Jumakil, Rizki Eka Sakti Octaviani","doi":"10.37887/jgki.v3i1.25710","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v3i1.25710","url":null,"abstract":"AbstrakInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi pada saluran pernapasan baik saluran pernapasan atas atau bawah, dan dapat menyebabkan berbagai spektrum penyakit dari infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering terjadi pada anak khususnya balita dan bahkan merupakan salah satu penyebab utama kematian yang membunuh ± 4 juta anak balita setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi lingkungan fisik rumah dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2021.Penelitian ini adalah observasionalanalitikdengandesaincrosssectionalstudy. Sampel dalam penelitian ini diperoleh 73 responden yang diperoleh dengan teknik pengambilan sampel Propational Random Sampling. Hasil uji statistik pada tingkat signifikasi α = 0,05 diperoleh hasil, ada hubungan yang bermakna antara ventilasi rumah (ρValue= 0.032) dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pencahayaan rumah (ρValue =0.071) dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Ada hubungan yang bermakna antara jenis lantai rumah (ρValue= 0,032), dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Ada hubungan yang bermakna antara jenis dinding rumah (ρValue= 0.001) dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Ada hubungan yang bermakna antara kelembaban rumah (ρValue= 0.020) dengan kejadian penyakit ISPA pada balita. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan bermakna antara ventilasi rumah, jenis lantai rumah, jenis dinding rumah, kelembaban rumah dengan kejadian ISPA pada balita, dan tidak ada hubungan yang bermakna antara pencahayaan rumah dengan kejadian ISPA pada balita. Kata kunci: Lingkungan fisik Rumah, Kejadian ISPA pada Balita AbstractAcute Respiratory Tract Infection (ARI) is an infection of the respiratory tract, both upper and lower respiratory tract, and can cause a wide spectrum of disease from mild infection to severe and deadly disease. Acute Respiratory Tract Infection (ARI) is a disease that often occurs in children, especially toddlers and is even one of the main causes of death that kills ± 4 million children under five every year. This study aims to determine the relationship between the physical environment of the house and the incidence of ARI in toddlers in the Motaha Health Center Work Area, Angata District, South Konawe Regency in 2021. This research is an analytic observational with a cross sectional study design. The sample in this study obtained 73 respondents obtained by sampling technique Propational Random Sampling. The results of statistical tests at the significance level of α = 0.05 showed that there was a significant relationship between home ventilation (ρValue = 0.032) and the incidence of ARI in children under five. There is no significant relationship between house lighting (ρValue = 0.071) with the incidence of ARI in children under five. There ","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116741721","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-29DOI: 10.37887/jgki.v2i4.23685
Ratna Kombais, R. Ruwiah, Renni Meliahsari
Diare merupakan salah satu permasalahan kesehatan dunia yang menjadi penyebab utama kedua kematian anak dibawah lima tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku gizi ibu dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Waara Kecamatan Lohia Kabupaten Muna Tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan waktu pendekatan data secara cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak balita di wilayah kerja Puskesmas Waara yang berjumlah 631, sampel dalam penelitian ini berjumlah 87. Instrumen pengambilan data berupa kuisioner. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang diare dengan kejadian diare (p=0,003), ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian makanan dengan kejadian diare (p=0,014), tidak ada hubungan antara sikap ibu dalam pemberian makanan dengan kejadian diare (p=0,389), serta ada hubungan antara tindakan ibu dalam pemberian makanan dengan kejadian diare (p=0,003). Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang diare, tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian makanan dan tindakan ibu dalam pemberian makanan dengan kejadian diare, sedangkan sikap ibu dalam pemberian makanan tidak berhubungan dengan kejadian diare. Kata kunci: diare, ibu, pengetahuan, sikap, tindakan, anak balita Diarrhea is one of health problem worldwide, which is the second lead cause of death in under five years old children. The purpose of this study was to determine the relationship between maternal knowledge and nutritional behavior of mothers with the incidence of diarrhea in children under five in the working area of the Waara Health Center, Lohia District, Muna Regency in 2021. This type of research was a quantitative study with a cross-sectional data approach. The population in this study were all mothers who had children under five in the working area of the Waara Health Center which amounted to 631, the sample in this study amounted to 87. The instruments used were questionnaires. Data were then analyzed by Chi-Square test with a significant level of α = 0.05. The results of this study stated that there was a relationship between the mother's level of knowledge about diarrhea with the incidence of diarrhea (p = 0.003), there was a relationship between the mother's level of knowledge in feeding and the incidence of diarrhea (p = 0.014), there was no relationship between the mother's attitude in feeding and the incidence of diarrhea. diarrhea (p=0.389), and there was a relationship between the mother's actions in giving food and the incidence of diarrhea (p=0.003). The conclusion of this study is that there is a relationship between the mother's level of knowledge about diarrhea, the mother's level of knowledge in feeding and the mother's actions in feeding with the
腹泻是世界卫生问题之一,是五岁以下儿童死亡的第二大原因。本研究旨在了解母亲的知识和营养行为与2021年普氏斯马斯·瓦哈拉地区幼儿腹泻事件的关系。这类研究是一种具有跨分段数据方法时间的定量研究。这项研究的总体人口是631个工作场所Puskesmas Waara的所有有蹒跚学步孩子的母亲,这次研究的样本总数是87。数据检索工具是问卷调查。与试验数据分析使用Chi-Square水平显著性α= 0。05。研究结果表明,有妈妈知识水平之间的关系发生的腹泻腹泻(p = 0.003),有妈妈在喂养知识水平之间的关系发生的腹泻(p = 0,014),没有妈妈在喂养的态度和腹泻事件之间的关系(p = 0.389),以及有妈妈在喂养行为和腹泻事件之间的关系(p = 0.003)。这项研究的结论是,母亲的腹泻知识水平、喂养知识水平和母亲的饮食行为与腹泻事件之间存在联系,而母亲的饮食礼仪与腹泻事件无关。关键词:腹泻、母亲、知识、态度、行动、蹒跚学步的孩子腹泻是全球健康问题之一,这是五年内导致死亡的第二次原因。这项研究的目的是确定母亲知识和营养关系之间的关系,以及母亲在罗亚地区Waara Health Center工作区域五名糖尿病患者之间的亲密关系。这一研究的类型是一个量的研究,有一个跨部门的数据会。这项研究的人口都是在原产于631的Waara健康中心工作的五名儿童,这项研究的样本总数为87人。仪器过去常常有问题。是然后analyzed由Chi-Square测试数据与a级浓厚的α= 0。05。The results of this study stated that之间有一个关系是《妈妈和知识水平的关于diarrhea incidence of diarrhea (p = 0.003)之间,有一个关系是《知识水平的妈妈在喂养与incidence of diarrhea (p = 0.014),之间没有关系是母亲的态度》和《diarrhea incidence喂养。日记本上的日记(p= 0389),母亲的饮食和日记本上的亲密关系(p= 0003)。这个研究的就是那把有历史性》《母亲的知识水平之间关系关于diarrhea,妈妈级的知识》《妈妈喂养的行动会在雪上加霜。with The incidence of diarrhea,当妈妈的态度》给食品是不相关incidence of diarrhea》。诗歌:日记,母亲,知识,态度,行动,孩子们
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU GIZI IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAARA KECAMATAN LOHIA KABUPATEN MUNA TAHUN 2021","authors":"Ratna Kombais, R. Ruwiah, Renni Meliahsari","doi":"10.37887/jgki.v2i4.23685","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v2i4.23685","url":null,"abstract":"Diare merupakan salah satu permasalahan kesehatan dunia yang menjadi penyebab utama kedua kematian anak dibawah lima tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku gizi ibu dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Waara Kecamatan Lohia Kabupaten Muna Tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan waktu pendekatan data secara cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak balita di wilayah kerja Puskesmas Waara yang berjumlah 631, sampel dalam penelitian ini berjumlah 87. Instrumen pengambilan data berupa kuisioner. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang diare dengan kejadian diare (p=0,003), ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian makanan dengan kejadian diare (p=0,014), tidak ada hubungan antara sikap ibu dalam pemberian makanan dengan kejadian diare (p=0,389), serta ada hubungan antara tindakan ibu dalam pemberian makanan dengan kejadian diare (p=0,003). Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang diare, tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian makanan dan tindakan ibu dalam pemberian makanan dengan kejadian diare, sedangkan sikap ibu dalam pemberian makanan tidak berhubungan dengan kejadian diare. Kata kunci: diare, ibu, pengetahuan, sikap, tindakan, anak balita Diarrhea is one of health problem worldwide, which is the second lead cause of death in under five years old children. The purpose of this study was to determine the relationship between maternal knowledge and nutritional behavior of mothers with the incidence of diarrhea in children under five in the working area of the Waara Health Center, Lohia District, Muna Regency in 2021. This type of research was a quantitative study with a cross-sectional data approach. The population in this study were all mothers who had children under five in the working area of the Waara Health Center which amounted to 631, the sample in this study amounted to 87. The instruments used were questionnaires. Data were then analyzed by Chi-Square test with a significant level of α = 0.05. The results of this study stated that there was a relationship between the mother's level of knowledge about diarrhea with the incidence of diarrhea (p = 0.003), there was a relationship between the mother's level of knowledge in feeding and the incidence of diarrhea (p = 0.014), there was no relationship between the mother's attitude in feeding and the incidence of diarrhea. diarrhea (p=0.389), and there was a relationship between the mother's actions in giving food and the incidence of diarrhea (p=0.003). The conclusion of this study is that there is a relationship between the mother's level of knowledge about diarrhea, the mother's level of knowledge in feeding and the mother's actions in feeding with the","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127409710","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-29DOI: 10.37887/jgki.v2i4.23684
W. Nurcahyanti, Lisnawaty Lisnawaty, Febriana Muchtar
Tablet tambah darah dapat mencegah terjadinya anemia pada remaja putri. Pemerintah mengadakan program pemberian tablet tambah darah untuk menambah cakupan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program pemberiaan tablet tambah darah pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Usuku Kabupaten Wakatobi Tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Informan penelitian terdiri dari informan kunci dan informan biasa. Hasil penelitian diperoleh bahwa pada tahap input terkait sumber daya manusia dan alokasi dana sudah ada kesesuain, sedangkan sarana dan prasarana belum ada kesesuain. Pada tahap proses terkait persiapan sudah ada kesesuaian, sedangkan untuk pendistribusian, pemantauan, pencatatan dan pelaporan belum ada kesesuaian. Pada tahap ouput terkait cakupan kegiatan, ketepatan sasaran sudah ada kesesuain, sedangkan untuk waktu konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri belum ada kesesuaian. Masih terdapatnya ketidaksesuaian pada tahap input, proses dan output. Belum memadainya sarana dan prasarana tempat penyimpanan sementara tablet tambah darah di sekolah. Pendistribusian TTD dilakukan tiap bulan, pemantauan, pencatatan dan pelaporan belum efisien dilakukan. Tidak adanya jadwal minum TTD bersama disekolah. Kata kunci: program tablet tambah darah, remaja putri. Iron supplementation can prevent anemia in adolescent female. The government held a program the implementation of iron supplementation to increase consumptioin adolescent female. The purpose of this study was to determine the implementation of iron supplementation program in adolescent female primary health center, Wakatobi regency 2021. This type of research is a qualitative research with a case study approach. Research informants consist of key informants and regular informants. The results of the study showed that at the input stage related to human resources and allocation of funds there was a match, while the facilities and infrastructure did not yet have a match. At the stage of the process related to preparation, there is already conformity, while for distribution, monitoring, recording and reporting there is no conformity. At the output stage related to the scope of activities, there is a match on target accuracy, while for the time consuming of iron suplemtation is no match. There are still discrepancies at the input, process and output stages. Inadequate facilities and infrastructure for temporary storage of iron supplementation in schools. The distribution of iron supplementation is carried out every month, monitoring recording and reporting have not been efficiently carried out. There is no schedule for consuming of iron suplemtation together at school. Keywords: iron supplementation program , adolescent female.
{"title":"ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS USUKU KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2021","authors":"W. Nurcahyanti, Lisnawaty Lisnawaty, Febriana Muchtar","doi":"10.37887/jgki.v2i4.23684","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v2i4.23684","url":null,"abstract":"Tablet tambah darah dapat mencegah terjadinya anemia pada remaja putri. Pemerintah mengadakan program pemberian tablet tambah darah untuk menambah cakupan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program pemberiaan tablet tambah darah pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Usuku Kabupaten Wakatobi Tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Informan penelitian terdiri dari informan kunci dan informan biasa. Hasil penelitian diperoleh bahwa pada tahap input terkait sumber daya manusia dan alokasi dana sudah ada kesesuain, sedangkan sarana dan prasarana belum ada kesesuain. Pada tahap proses terkait persiapan sudah ada kesesuaian, sedangkan untuk pendistribusian, pemantauan, pencatatan dan pelaporan belum ada kesesuaian. Pada tahap ouput terkait cakupan kegiatan, ketepatan sasaran sudah ada kesesuain, sedangkan untuk waktu konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri belum ada kesesuaian. Masih terdapatnya ketidaksesuaian pada tahap input, proses dan output. Belum memadainya sarana dan prasarana tempat penyimpanan sementara tablet tambah darah di sekolah. Pendistribusian TTD dilakukan tiap bulan, pemantauan, pencatatan dan pelaporan belum efisien dilakukan. Tidak adanya jadwal minum TTD bersama disekolah. Kata kunci: program tablet tambah darah, remaja putri. Iron supplementation can prevent anemia in adolescent female. The government held a program the implementation of iron supplementation to increase consumptioin adolescent female. The purpose of this study was to determine the implementation of iron supplementation program in adolescent female primary health center, Wakatobi regency 2021. This type of research is a qualitative research with a case study approach. Research informants consist of key informants and regular informants. The results of the study showed that at the input stage related to human resources and allocation of funds there was a match, while the facilities and infrastructure did not yet have a match. At the stage of the process related to preparation, there is already conformity, while for distribution, monitoring, recording and reporting there is no conformity. At the output stage related to the scope of activities, there is a match on target accuracy, while for the time consuming of iron suplemtation is no match. There are still discrepancies at the input, process and output stages. Inadequate facilities and infrastructure for temporary storage of iron supplementation in schools. The distribution of iron supplementation is carried out every month, monitoring recording and reporting have not been efficiently carried out. There is no schedule for consuming of iron suplemtation together at school. Keywords: iron supplementation program , adolescent female.","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128854928","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-29DOI: 10.37887/jgki.v2i4.23689
Agung Agung, R. Ruwiah, Paridah Paridah
Status gizi adalah gambaran keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan zat gizi oleh tubuh. Hasil dari Pemantauam Status Gizi (PSG) tahun 2017 menunjukkan prevalensi masyarakat dewasa Indonesia yang kurus sebesar 5% dan 40,4% tergolong kedalam kategori gemuk dan obesitas. Di Provinsi Sulawesi Tenggara sendiri proporsi masyarakat dewasa yang kurus sebesar 6,0% diatas rata-rata nasional (Indonesia 5,0%) dan gemuk serta obesitas sebesar 34,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola makan, tingkat stres, dan durasi tidur dengan status gizi mahasiswa tingkat akhir Universitas Halu Oleo tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Jumlah sampel sebanyak 116 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling serta menggunakan analisis statistik uji Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara pola makan dengan status gizi mahasiswa tingkat akhir Universitas Halu Oleo tahun 2021 dengan p value p=0,037 (p<0,05). Tidak ada hubungan antara tingkat stres dan durasi tidur dengan status gizi mahasiswa tingkat akhir Universitas Halu Oleo tahun 2021 dengan p value masing-masing p=0,934 (p>0,05), p=0,158 (p>0,05). Mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir disarankan tetap memperhatikan pola makan, mengendalikan stres yang dialami, serta istirahat yang cukup agar status gizi yang normal dan kesehatan yang optimal dapat tercapai. Kata kunci: Status Gizi, Stres, Durasi Tidur, Mahasiswa Tingkat Akhir Nutritional status is a picture of the balance between nutrient intake and nutritional needs by the body. The results of the Nutrition Status Monitoring (PSG) in 2017 showed the prevalence of thin Indonesian adults at 5% and 40.4% belonged to the fat and obese categories. In Southeast Sulawesi Province, the proportion of underweight adults is 6.0% above the national average (Indonesian 5.0%) and overweight and obese is 34.2%. This study aims to determine the relationship between diet, stress levels, and sleep duration with the nutritional status of final year students at Halu Oleo University in 2021. This study is a quantitative study, namely analytical observation with a Cross Sectional Study approach. The number of samples was 116 people with the sampling technique using proportional random sampling and using Chi-Square test statistical analysis. The results of this study indicate that there is a relationship between diet and nutritional status of final year students at Halu Oleo University in 2021 with p value p = 0.037 ( p <0.05). There is no relationship between stress levels and sleep duration with the nutritional status of final year students at Halu Oleo University in 2021 with p values of each p = 0,934 ( p > 0.05), p = 0.177 ( p > 0.05). Students who are working on their final project are advised to pay attent
{"title":"HUBUNGAN POLA MAKAN, TINGKAT STRES, DAN DURASI TIDUR DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA TINGKAT AKHIR UNIVERSITAS HALU OLEO TAHUN 2021","authors":"Agung Agung, R. Ruwiah, Paridah Paridah","doi":"10.37887/jgki.v2i4.23689","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v2i4.23689","url":null,"abstract":"Status gizi adalah gambaran keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan zat gizi oleh tubuh. Hasil dari Pemantauam Status Gizi (PSG) tahun 2017 menunjukkan prevalensi masyarakat dewasa Indonesia yang kurus sebesar 5% dan 40,4% tergolong kedalam kategori gemuk dan obesitas. Di Provinsi Sulawesi Tenggara sendiri proporsi masyarakat dewasa yang kurus sebesar 6,0% diatas rata-rata nasional (Indonesia 5,0%) dan gemuk serta obesitas sebesar 34,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola makan, tingkat stres, dan durasi tidur dengan status gizi mahasiswa tingkat akhir Universitas Halu Oleo tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Jumlah sampel sebanyak 116 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling serta menggunakan analisis statistik uji Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara pola makan dengan status gizi mahasiswa tingkat akhir Universitas Halu Oleo tahun 2021 dengan p value p=0,037 (p<0,05). Tidak ada hubungan antara tingkat stres dan durasi tidur dengan status gizi mahasiswa tingkat akhir Universitas Halu Oleo tahun 2021 dengan p value masing-masing p=0,934 (p>0,05), p=0,158 (p>0,05). Mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir disarankan tetap memperhatikan pola makan, mengendalikan stres yang dialami, serta istirahat yang cukup agar status gizi yang normal dan kesehatan yang optimal dapat tercapai. Kata kunci: Status Gizi, Stres, Durasi Tidur, Mahasiswa Tingkat Akhir Nutritional status is a picture of the balance between nutrient intake and nutritional needs by the body. The results of the Nutrition Status Monitoring (PSG) in 2017 showed the prevalence of thin Indonesian adults at 5% and 40.4% belonged to the fat and obese categories. In Southeast Sulawesi Province, the proportion of underweight adults is 6.0% above the national average (Indonesian 5.0%) and overweight and obese is 34.2%. This study aims to determine the relationship between diet, stress levels, and sleep duration with the nutritional status of final year students at Halu Oleo University in 2021. This study is a quantitative study, namely analytical observation with a Cross Sectional Study approach. The number of samples was 116 people with the sampling technique using proportional random sampling and using Chi-Square test statistical analysis. The results of this study indicate that there is a relationship between diet and nutritional status of final year students at Halu Oleo University in 2021 with p value p = 0.037 ( p <0.05). There is no relationship between stress levels and sleep duration with the nutritional status of final year students at Halu Oleo University in 2021 with p values of each p = 0,934 ( p > 0.05), p = 0.177 ( p > 0.05). Students who are working on their final project are advised to pay attent","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125103064","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-29DOI: 10.37887/jgki.v2i4.23687
Siti Sarbia, R. Ruwiah, Renni Meliahsari
Dismenorea atau nyeri haid merupakan suatu kondisi yang dirasakan oleh wanita ketika menjelang atau selama menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas secara normal sehingga terkadang memaksa penderita untuk berisitirahat dan meninggalkan aktivitas rutinnya. Di Indonesia angka kejadian dismenorea sebesar 107.671 jiwa (64,24%), yang terdiri dari 54,89% dismenorea primer dan 9,36% dismenorea sekunder. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan status gizi dengan kejadian dismenorea pada remaja putri SMAN 1 Kusambi Kabupaten Muna Barat Tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X,XI, dan XII SMAN 1 Kusambi yang berjumlah 268 orang. Tenik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakanproportional stratified random sampling yang berjumlah 73 orang.Hasil penelitian di uji secara statistik menggunakan uji Chi square pada tingkat kepercyaan 95% menggunakan program SPSS.Hasilpenelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan nilai (p-value=0,016) dan status gizi (p-value=0,003) dengan kejadian dismenorea pada remaja putri SMAN 1 Kusambi Kabupaten Muna Barat Tahun 2021.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan status gizidengan kejadian dismenorea pada remaja putri SMAN 1 Kusambi Kabupaten Muna Barat Tahun 2021. Kata kunci: Pengetahuan, Status Gizi dan Kejadian dismenorea. Dysmenorrhoea or menstrual pain is a condition felt by women when approaching or during menstruation that can interfere with normal activities that sometimes force the sufferer to containtirahat and leave his routine activities. In Indonesia, the incidence of dysmenorrhoea was 107,671 (64.24%), consisting of 54.89% primary dysmenorrhea and 9.36% secondary dysmenorrhoea. The purpose of this study is to find out the relationship of knowledge and nutritional status with the incidence of dysmenorrhoea in young women of SMAN 1 Kusambi West Muna District in 2021. This type of research is analytical survey research with cross sectional design. The population in this study is all students of class X, XI, and XII SMAN 1 Kusambi which amounted to 268 people. Tenik sampling in this study using proportional stratified random sampling of 73 people. The results of the study in the statistical test using Chi square test at a rate of 95% kepercyaan using SPSS program. The results showed that there is a relationship between knowledge with value (p-value=0.016) and nutritional status (p-value=0.003) with the incidence of dysmenorrhoea in young women of SMAN 1 Kusambi West Muna District in 2021. The conclusion in this study is that there is a meaningful relationship between knowledge and nutritional status with the incidence of dysmenorrhoea in young women of SMAN 1 Kusambi West Muna District in 2021. Keywords: Knowledge, Nutritional Status and Incidence of Dysmenorrhoea.
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI SMAN 1 KUSAMBI KABUPATEN MUNA BARAT TAHUN 2021","authors":"Siti Sarbia, R. Ruwiah, Renni Meliahsari","doi":"10.37887/jgki.v2i4.23687","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v2i4.23687","url":null,"abstract":"Dismenorea atau nyeri haid merupakan suatu kondisi yang dirasakan oleh wanita ketika menjelang atau selama menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas secara normal sehingga terkadang memaksa penderita untuk berisitirahat dan meninggalkan aktivitas rutinnya. Di Indonesia angka kejadian dismenorea sebesar 107.671 jiwa (64,24%), yang terdiri dari 54,89% dismenorea primer dan 9,36% dismenorea sekunder. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan status gizi dengan kejadian dismenorea pada remaja putri SMAN 1 Kusambi Kabupaten Muna Barat Tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X,XI, dan XII SMAN 1 Kusambi yang berjumlah 268 orang. Tenik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakanproportional stratified random sampling yang berjumlah 73 orang.Hasil penelitian di uji secara statistik menggunakan uji Chi square pada tingkat kepercyaan 95% menggunakan program SPSS.Hasilpenelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan nilai (p-value=0,016) dan status gizi (p-value=0,003) dengan kejadian dismenorea pada remaja putri SMAN 1 Kusambi Kabupaten Muna Barat Tahun 2021.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan status gizidengan kejadian dismenorea pada remaja putri SMAN 1 Kusambi Kabupaten Muna Barat Tahun 2021. Kata kunci: Pengetahuan, Status Gizi dan Kejadian dismenorea. Dysmenorrhoea or menstrual pain is a condition felt by women when approaching or during menstruation that can interfere with normal activities that sometimes force the sufferer to containtirahat and leave his routine activities. In Indonesia, the incidence of dysmenorrhoea was 107,671 (64.24%), consisting of 54.89% primary dysmenorrhea and 9.36% secondary dysmenorrhoea. The purpose of this study is to find out the relationship of knowledge and nutritional status with the incidence of dysmenorrhoea in young women of SMAN 1 Kusambi West Muna District in 2021. This type of research is analytical survey research with cross sectional design. The population in this study is all students of class X, XI, and XII SMAN 1 Kusambi which amounted to 268 people. Tenik sampling in this study using proportional stratified random sampling of 73 people. The results of the study in the statistical test using Chi square test at a rate of 95% kepercyaan using SPSS program. The results showed that there is a relationship between knowledge with value (p-value=0.016) and nutritional status (p-value=0.003) with the incidence of dysmenorrhoea in young women of SMAN 1 Kusambi West Muna District in 2021. The conclusion in this study is that there is a meaningful relationship between knowledge and nutritional status with the incidence of dysmenorrhoea in young women of SMAN 1 Kusambi West Muna District in 2021. Keywords: Knowledge, Nutritional Status and Incidence of Dysmenorrhoea.","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125910331","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-29DOI: 10.37887/jgki.v2i4.23683
Nur Aulia Nissa, S. Yusran, Lisnawaty Lisnawaty
Status gizi merupakan gambaran keseimbangan antara kebutuhan tubuh akan zat gizi untuk pemeliharaan kehidupan, pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan fungsi normal tubuh dan untuk produksi energi dan intake zat gizi lainnya. Gizi yang baik merupakan pondasi bagi kesehatan masyarakat terutama anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, jika terjadi gangguan gizi kurang maupun gizi lebih maka pertumbuhan dan perkembangan tidak akan berlangsung secara optimal. Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu provinsi dengan prevalensi kurus di atas angka prevalensi nasional pada tahun 2015 sebesar 15,8%, yaitu 6,2% sangat kurus dan 9,6% kurus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dan kebiasaan mengkonsumsi jajanan terdapat status gizi anak di SDN 4 Barangka Kabupaten Muna Barat 2021.Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan desain Cross Sectional Study dan teknik sampling Total Sampling serta menggunakan analisis statistic uji chi-square.Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner FFQ. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara pola makan terhadap status gizi anak di SDN 4 Barangka Kabupaten Muna Barat tahun 2021 dengan p value p=0,048 (p<0,05). Tidak ada hubungan antara mengkonsumsi jajanan terhadap status gizi anak di SDN 4 Barangka Kabupaten Muna Barat tahun 2021, p value p=0,229 (p>0,05). Peneliti berharap agar orang tua memperhatikan pola makan dan menyediakan makanan yang sehat serta bagi pihak sekolah untuk memberikan edukasi tentang pola makan, kebiasaan jajan dan status gizi. Kata kunci: pola makan, jajan, gizi Nutritional status is a picture of the balance between the body's need for nutrients for the maintenance of life, growth, development, maintenance of normal body functions and for energy production and intake of other nutrients. Good nutrition is the foundation for public health, especially children who are still in their growth and development period, if there is a lack of nutrition or overnutrition, growth and development will not take place optimally. Southeast Sulawesi Province is one of the provinces with underweight prevalence above the national prevalence rate in 2015 of 15.8%, namely 6.2% very thin and 9.6% thin. This study aims to determine the relationship between eating patterns and snack consumption habits and the nutritional status of children at SDN 4 Barangka, West Muna Regency 2021. This study is a correlational study using a Cross Sectional Study design and Total Sampling sampling technique and using chi-square test statistical analysis. The research instrument used is the FFQ questionnaire. The results of this study indicate that there is a relationship between diet and the nutritional status of children at SDN 4 Barangka, West Muna Regency in 2021 with p value p = 0.048 (p <0.05). There is no relationship between consuming snacks on the nutritional status of children at SDN 4 Barangka, West Muna Regency in 2021, p valu
{"title":"HUBUNGAN POLA MAKAN DAN KEBIASAAN MENGKONSUMSI JAJANAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI SDN 4 BARANGKA KABUPATEN MUNA BARAT 2021","authors":"Nur Aulia Nissa, S. Yusran, Lisnawaty Lisnawaty","doi":"10.37887/jgki.v2i4.23683","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v2i4.23683","url":null,"abstract":"Status gizi merupakan gambaran keseimbangan antara kebutuhan tubuh akan zat gizi untuk pemeliharaan kehidupan, pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan fungsi normal tubuh dan untuk produksi energi dan intake zat gizi lainnya. Gizi yang baik merupakan pondasi bagi kesehatan masyarakat terutama anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, jika terjadi gangguan gizi kurang maupun gizi lebih maka pertumbuhan dan perkembangan tidak akan berlangsung secara optimal. Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu provinsi dengan prevalensi kurus di atas angka prevalensi nasional pada tahun 2015 sebesar 15,8%, yaitu 6,2% sangat kurus dan 9,6% kurus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dan kebiasaan mengkonsumsi jajanan terdapat status gizi anak di SDN 4 Barangka Kabupaten Muna Barat 2021.Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan desain Cross Sectional Study dan teknik sampling Total Sampling serta menggunakan analisis statistic uji chi-square.Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner FFQ. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara pola makan terhadap status gizi anak di SDN 4 Barangka Kabupaten Muna Barat tahun 2021 dengan p value p=0,048 (p<0,05). Tidak ada hubungan antara mengkonsumsi jajanan terhadap status gizi anak di SDN 4 Barangka Kabupaten Muna Barat tahun 2021, p value p=0,229 (p>0,05). Peneliti berharap agar orang tua memperhatikan pola makan dan menyediakan makanan yang sehat serta bagi pihak sekolah untuk memberikan edukasi tentang pola makan, kebiasaan jajan dan status gizi. Kata kunci: pola makan, jajan, gizi Nutritional status is a picture of the balance between the body's need for nutrients for the maintenance of life, growth, development, maintenance of normal body functions and for energy production and intake of other nutrients. Good nutrition is the foundation for public health, especially children who are still in their growth and development period, if there is a lack of nutrition or overnutrition, growth and development will not take place optimally. Southeast Sulawesi Province is one of the provinces with underweight prevalence above the national prevalence rate in 2015 of 15.8%, namely 6.2% very thin and 9.6% thin. This study aims to determine the relationship between eating patterns and snack consumption habits and the nutritional status of children at SDN 4 Barangka, West Muna Regency 2021. This study is a correlational study using a Cross Sectional Study design and Total Sampling sampling technique and using chi-square test statistical analysis. The research instrument used is the FFQ questionnaire. The results of this study indicate that there is a relationship between diet and the nutritional status of children at SDN 4 Barangka, West Muna Regency in 2021 with p value p = 0.048 (p <0.05). There is no relationship between consuming snacks on the nutritional status of children at SDN 4 Barangka, West Muna Regency in 2021, p valu","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126675739","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}