Pub Date : 2021-03-25DOI: 10.37887/jgki.v1i2.17325
Yustiani Yustiani, S. Yusran, Lisnawaty Lisnawaty
Menarche merupakan menstruasi yang pertama kali dialami wanita, ditandai dengan keluarnya darah dari vagina akibat peluruhan lapisan endometrium. Menarche terjadi pada periode pertengahan pubertas atau biasa terjadi 6 bulan setelah mencapai puncak percepatan pertumbuhan. Banyak hal yang mempengaruhi menarche, antara lain adanya perubahan hormon yang mempengaruhi kematangan sel. Selain itu konsumsi makanan yang beragam dan bergizi seimbang mempengaruhi perkembangan organ reproduksi remaja. Survei awal yang dilakukan di beberapa SD Negeri di Kota Kendari yaitu pada siswi kelas 5 dan 6, didapatkan rata rata siswi mengalami menarche pada usia 10 dan 11 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan anatara status gizi dan gaya hidup dengan kejadian menarche pada siswi SD Negeri 6 Kendari. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian yang akan dilakukan adalah seluruh siswi kelas VI SD Negeri 6 Kendari yang berjumlah 108 siswi. Besar sampel dalam penelitiaan ini berjumlah 62 siswi yang diperoleh dengan menggunakan teknik penarikan sampel dengan metode simple random sampling. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan 2 variabel yang diteliti memiliki hubungan dengan dengan kejadian menarche pada siswi SD Negeri 6 Kendari yaitu status gizi diperoleh hasil P = 0,000 yang artinya memiliki hubungan dengan kejadian menarche dan gaya hidup diperoleh hasil P = 0,034 yang artinya memiliki hubungan dengan kejadian menarche
{"title":"HUBUNGAN STATUS GIZI DAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN MENARCHE PADA SISWI SD NEGERI 6 KENDARI","authors":"Yustiani Yustiani, S. Yusran, Lisnawaty Lisnawaty","doi":"10.37887/jgki.v1i2.17325","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v1i2.17325","url":null,"abstract":"Menarche merupakan menstruasi yang pertama kali dialami wanita, ditandai dengan keluarnya darah dari vagina akibat peluruhan lapisan endometrium. Menarche terjadi pada periode pertengahan pubertas atau biasa terjadi 6 bulan setelah mencapai puncak percepatan pertumbuhan. Banyak hal yang mempengaruhi menarche, antara lain adanya perubahan hormon yang mempengaruhi kematangan sel. Selain itu konsumsi makanan yang beragam dan bergizi seimbang mempengaruhi perkembangan organ reproduksi remaja. Survei awal yang dilakukan di beberapa SD Negeri di Kota Kendari yaitu pada siswi kelas 5 dan 6, didapatkan rata rata siswi mengalami menarche pada usia 10 dan 11 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan anatara status gizi dan gaya hidup dengan kejadian menarche pada siswi SD Negeri 6 Kendari. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian yang akan dilakukan adalah seluruh siswi kelas VI SD Negeri 6 Kendari yang berjumlah 108 siswi. Besar sampel dalam penelitiaan ini berjumlah 62 siswi yang diperoleh dengan menggunakan teknik penarikan sampel dengan metode simple random sampling. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan 2 variabel yang diteliti memiliki hubungan dengan dengan kejadian menarche pada siswi SD Negeri 6 Kendari yaitu status gizi diperoleh hasil P = 0,000 yang artinya memiliki hubungan dengan kejadian menarche dan gaya hidup diperoleh hasil P = 0,034 yang artinya memiliki hubungan dengan kejadian menarche","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127125218","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-03-25DOI: 10.37887/jgki.v1i2.17318
Adinda Valentina, S. Yusran, Renni Meliahsari
Anemia kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) < 11 g/dl. Riskesdas 2018 mencatat bahwa ada peningkatan defisiensi zat giz imikro yang muncul dalam manifestasi anemia pada ibu hamil, dari 37,1% pada tahun 2013 menjadi 48,9% pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian susu kedelai untuk meningkatkan kadar hemoglobin (Hb) pada ibu hamil anemia di wilayah Kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan pre and post test with control group. Populasi penelitian seluruh ibu hamil trimester II dan III dengan kadar Hb rendah direntang bulan November 2019 – Januari 2020 orang dengan teknik purposive sampling. Sampel sebanyak 20 orang dengan memenuhi criteria inklusi. Kelompok intervensi adalah ibu hamil yang diberikan susu kedelai dengan dosis 250 ml/hari selama 7 haridan tablet Fe sedangkan kelompok control adalah ibu hamil yang hanya diberi tablet Fe selama 7 hari. Analisis data dengan univariat melalui tabel distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji-T berpasangan(Paired T-Test) dan uji Wilcoxon pada alfa 5%. Hasil uji statistic menunjukkan bahwa terdapa tperbedaan rata-rata kadar Hb sebelum dan sesudah dilakukan intervesi pada kelompok control yaitu 9,95 g/dl menjadi 10,52 g/dl dan kelompok intervensi yaitu 9,84 g/dl menjadi 10,71 g/dl. Hasil Paired T-Test kelompok kontrol (p=0,002) dan wilcoxon kelompok intervensi (p=0,005). Kesimpulan ada pengaruh pemberian susu kedelai terhadap peningkatan kadar hemoglobin (Hb) pada ibu hamil yang anemia
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN SUSU KEDELAI TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL YANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEPO-LEPO KOTA KENDARI TAHUN 2020","authors":"Adinda Valentina, S. Yusran, Renni Meliahsari","doi":"10.37887/jgki.v1i2.17318","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v1i2.17318","url":null,"abstract":"Anemia kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) < 11 g/dl. Riskesdas 2018 mencatat bahwa ada peningkatan defisiensi zat giz imikro yang muncul dalam manifestasi anemia pada ibu hamil, dari 37,1% pada tahun 2013 menjadi 48,9% pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian susu kedelai untuk meningkatkan kadar hemoglobin (Hb) pada ibu hamil anemia di wilayah Kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan pre and post test with control group. Populasi penelitian seluruh ibu hamil trimester II dan III dengan kadar Hb rendah direntang bulan November 2019 – Januari 2020 orang dengan teknik purposive sampling. Sampel sebanyak 20 orang dengan memenuhi criteria inklusi. Kelompok intervensi adalah ibu hamil yang diberikan susu kedelai dengan dosis 250 ml/hari selama 7 haridan tablet Fe sedangkan kelompok control adalah ibu hamil yang hanya diberi tablet Fe selama 7 hari. Analisis data dengan univariat melalui tabel distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji-T berpasangan(Paired T-Test) dan uji Wilcoxon pada alfa 5%. Hasil uji statistic menunjukkan bahwa terdapa tperbedaan rata-rata kadar Hb sebelum dan sesudah dilakukan intervesi pada kelompok control yaitu 9,95 g/dl menjadi 10,52 g/dl dan kelompok intervensi yaitu 9,84 g/dl menjadi 10,71 g/dl. Hasil Paired T-Test kelompok kontrol (p=0,002) dan wilcoxon kelompok intervensi (p=0,005). Kesimpulan ada pengaruh pemberian susu kedelai terhadap peningkatan kadar hemoglobin (Hb) pada ibu hamil yang anemia","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127007364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-03-25DOI: 10.37887/jgki.v1i2.17321
Fidelia Anisa Gita, S. Yusran, Lisnawaty Lisnawaty, Yusuf Musyafir Kolewora
Menarche merupakan menstruasi yang pertama kali dialami wanita, dimana secara fisik ditandai dengan keluarnya darah dari vagina akibat peluruhan lapisan endometrium, Menarche terjadi pada periode pertengahan pubertas atau yang biasa terjadi 6 bulan setelah mencapai puncak percepatan pertumbuhan.Menarche dini adalah keadaan dimana seorang wanita mengalami menstruasi pertama kalinya pada usia yang dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persen lemak tubuh, status gizi, dan pola konsumsi dengan kejadian menarche dini pada siswi Sekolah Dasar Di Kecamatan Kadia Tahun 2019. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 909 siswi dengan sampel 278, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus besar sampel dimana pembagian sampel tiap lokasi penelitian menggunakan rumus statified random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara persen lemak tubuh dengan kejadian menarche dini dengan nilai (P-Value=0,000), ada hubungan antara status gizi dengan kejadian menarche dini dengan nilai (P-Value=0,000), dan tidak ada hubungan antara pola konsumsi dengan kejadian menarche dini dengan nilai (P-Value=0,194). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antarapersen lemak tubuh, dan status gizi dengan kejadian menarche dini, sedangkan tidak terdapat hubunganantara pola konsumsi dengan kejadian menarche dini
{"title":"HUBUNGAN PERSEN LEMAK TUBUH, STATUS GIZI, DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN MENARCHE DINI PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KADIA TAHUN 2019","authors":"Fidelia Anisa Gita, S. Yusran, Lisnawaty Lisnawaty, Yusuf Musyafir Kolewora","doi":"10.37887/jgki.v1i2.17321","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v1i2.17321","url":null,"abstract":"Menarche merupakan menstruasi yang pertama kali dialami wanita, dimana secara fisik ditandai dengan keluarnya darah dari vagina akibat peluruhan lapisan endometrium, Menarche terjadi pada periode pertengahan pubertas atau yang biasa terjadi 6 bulan setelah mencapai puncak percepatan pertumbuhan.Menarche dini adalah keadaan dimana seorang wanita mengalami menstruasi pertama kalinya pada usia yang dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persen lemak tubuh, status gizi, dan pola konsumsi dengan kejadian menarche dini pada siswi Sekolah Dasar Di Kecamatan Kadia Tahun 2019. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 909 siswi dengan sampel 278, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus besar sampel dimana pembagian sampel tiap lokasi penelitian menggunakan rumus statified random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara persen lemak tubuh dengan kejadian menarche dini dengan nilai (P-Value=0,000), ada hubungan antara status gizi dengan kejadian menarche dini dengan nilai (P-Value=0,000), dan tidak ada hubungan antara pola konsumsi dengan kejadian menarche dini dengan nilai (P-Value=0,194). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antarapersen lemak tubuh, dan status gizi dengan kejadian menarche dini, sedangkan tidak terdapat hubunganantara pola konsumsi dengan kejadian menarche dini","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121938883","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-30DOI: 10.37887/jgki.v1i1.12259
Nur Delima, Lisnawaty Lisnawaty, F. Fithria
Diabetes Mellitus merupakan penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal. Penatalaksanaan DM perlu dilakukan untuk mengurangi komplikasi. Penatalaksanaan DM meliputi pengaturan makan (diet), latihan jasmani, edukasi, dan konsumsi obat antidiabetik. Pengaturan makan merupakan kunci keberhasilan penatalaksanaan DM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan diet diabetes mellitus pada pasien diabetes mellitus di RSUD Kota Kendari tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien diabetes mellitus di RSUD Kota Kendari pada bulan Januari-Agustus tahun 2018 yang berjumlah 786 orang, tehnik pengambilan sampel yaitu dengan tehnik non probability sampling dengan jumlah sampel sebanyak 67 responden. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian pada tingkat kepercayaan 95%, menunjukkan bahwa, ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan diet diabetes mellitus (pValue = 0,000), ada hubungan antara persepsi dengan kepatuhan diet diabetes mellitus (pValue = 0,002), dan ada hubungan antara dukungan keluarga (pValue = 0,003) dengan kepatuhan diet diabetes mellitus pada pasien diabetes mellitus di RSUD Kota Kendari. Oleh karena itu diharapkan bagi responden agar lebih meningkatkan pengetahuan serta lebih berpersepsi positif terhadap penyakit yang dialami sehingga perilaku yang baik dalam menjalankan diet dapat dilaksanakan. Selain itu, diharapkan keluarga penderita DM dapat selalu memberikan dukungan agar penderita rutin mengontrol kesehatannya
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN DIET DIABETES MELLITUS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD KOTA KENDARI TAHUN 2018","authors":"Nur Delima, Lisnawaty Lisnawaty, F. Fithria","doi":"10.37887/jgki.v1i1.12259","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v1i1.12259","url":null,"abstract":"Diabetes Mellitus merupakan penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal. Penatalaksanaan DM perlu dilakukan untuk mengurangi komplikasi. Penatalaksanaan DM meliputi pengaturan makan (diet), latihan jasmani, edukasi, dan konsumsi obat antidiabetik. Pengaturan makan merupakan kunci keberhasilan penatalaksanaan DM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan diet diabetes mellitus pada pasien diabetes mellitus di RSUD Kota Kendari tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien diabetes mellitus di RSUD Kota Kendari pada bulan Januari-Agustus tahun 2018 yang berjumlah 786 orang, tehnik pengambilan sampel yaitu dengan tehnik non probability sampling dengan jumlah sampel sebanyak 67 responden. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian pada tingkat kepercayaan 95%, menunjukkan bahwa, ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan diet diabetes mellitus (pValue = 0,000), ada hubungan antara persepsi dengan kepatuhan diet diabetes mellitus (pValue = 0,002), dan ada hubungan antara dukungan keluarga (pValue = 0,003) dengan kepatuhan diet diabetes mellitus pada pasien diabetes mellitus di RSUD Kota Kendari. Oleh karena itu diharapkan bagi responden agar lebih meningkatkan pengetahuan serta lebih berpersepsi positif terhadap penyakit yang dialami sehingga perilaku yang baik dalam menjalankan diet dapat dilaksanakan. Selain itu, diharapkan keluarga penderita DM dapat selalu memberikan dukungan agar penderita rutin mengontrol kesehatannya","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"134 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121632356","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-30DOI: 10.37887/jgki.v1i1.12261
Widyawati Widyawati, Asnia Zainuddin, J. Junaid
Tujuan penelitian ini yaitu; untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu, pekerjaan orang tua, hubungan sosial dan budaya daerah setempat, dukungan keluarga, serta dukungan tenaga kesehatan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan. Jenis penelitian ini berbentuk kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional di wilayah kerja Puskesmas Poleang Utara Kabupaten Bombana pada bulan Maret-April tahun 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 7 sampai 12 bulan yang pernah mengunjungi Puskesmas Poleang Utara Kabupaten Bombana, dan besar sampelnya adalah 32 orang, yang dihitung menggunakan rumus besar sampel berdasarkan jenis data proporsi pada populasi yang telah diketa hui jumlahnya (populasi finit). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pemberian instrumen penelitian berupa kuesioner pengetahuan ibu, pekerjaan orang tua, sosial budaya daerah setempat, dukungan keluarga, dan dukungan tenaga kesehatan, formulir persetujuan menjadi responden dari peneliti dan informed consent, alat dokumentasi berupa kamera atau handphone berkamera, komputer dan kalkulator, alat tulis, dan software program pengolahan data. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri dari 2 langkah yaitu; analisis data univariat dan analisis data bivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara variabel pengetahuan Ibu, variabel pekerjaan orangtua, variabel sosial dan budaya terhadap pemberian ASI eksklusif. Sementara itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara variabel dukungan keluarga dan tenaga kesehatan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan diwilayah kerja Puskesmas Poleang Utara tahun 2019
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLEANG UTARA KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2019","authors":"Widyawati Widyawati, Asnia Zainuddin, J. Junaid","doi":"10.37887/jgki.v1i1.12261","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v1i1.12261","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini yaitu; untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu, pekerjaan orang tua, hubungan sosial dan budaya daerah setempat, dukungan keluarga, serta dukungan tenaga kesehatan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan. Jenis penelitian ini berbentuk kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional di wilayah kerja Puskesmas Poleang Utara Kabupaten Bombana pada bulan Maret-April tahun 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 7 sampai 12 bulan yang pernah mengunjungi Puskesmas Poleang Utara Kabupaten Bombana, dan besar sampelnya adalah 32 orang, yang dihitung menggunakan rumus besar sampel berdasarkan jenis data proporsi pada populasi yang telah diketa hui jumlahnya (populasi finit). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pemberian instrumen penelitian berupa kuesioner pengetahuan ibu, pekerjaan orang tua, sosial budaya daerah setempat, dukungan keluarga, dan dukungan tenaga kesehatan, formulir persetujuan menjadi responden dari peneliti dan informed consent, alat dokumentasi berupa kamera atau handphone berkamera, komputer dan kalkulator, alat tulis, dan software program pengolahan data. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri dari 2 langkah yaitu; analisis data univariat dan analisis data bivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara variabel pengetahuan Ibu, variabel pekerjaan orangtua, variabel sosial dan budaya terhadap pemberian ASI eksklusif. Sementara itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara variabel dukungan keluarga dan tenaga kesehatan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan diwilayah kerja Puskesmas Poleang Utara tahun 2019","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126208314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-30DOI: 10.37887/jgki.v1i1.12260
Wa Ode Fati Azahra, Asnia Zainuddin, Jumakil Jumakil
Gizi buruk dapat diartikan sebagai asupan yang buruk. Hal ini dapat diakibatkan oleh kurangnya asupan makanan, pemilihan jenis makanan yang tidak tepat ataupun karena sebab lain seperti adanya penyakit infeksi yang menyebabkan kurang terserapnya nutrisi dari makanan. Berdasarkan survei awal pada tahun 2017 sampai september 2018 di Puskesmas Lohia Kabupaten Muna Induk teridentifikasi 1 balita yang mengalami gizi buruk dan keluarga miskin. Berdasarkan kriteria program penanggulangan gizi buruk diwilayah kerja Puskesmas Lohia sudah dapat dikategorikan kedalam Kejadian Luar Biasa (KLB). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian gizi buruk pada balita di wilayah kerja Puskesmas Lohia Kab.Muna pada tahun 2018. Informan pada penelitian ini yaitu 1 orang ibu balita yang menderita gizi buruk sebagai informan kunci serta 6 orang warga sebagai informan biasa. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan telaah pustaka dan wawancara mendalam kepada semua informan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kejadian gizi buruk pada balita terjadi karena tingginya pendidikan ibu tetapi kurang memahami gizi buruk, kurangnya pengetahuan ibu balita terhadap gizi buruk dan dampak gizi buruk, kurangnya perhatian ibu balita terhadap peberian makanan pada balita, penyakit infeksi yang diderita balita dan pendapatan keluarga yang sanagat kurang
{"title":"STUDI KASUS KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS LOHIA KABUPATEN MUNA TAHUN 2018","authors":"Wa Ode Fati Azahra, Asnia Zainuddin, Jumakil Jumakil","doi":"10.37887/jgki.v1i1.12260","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v1i1.12260","url":null,"abstract":"Gizi buruk dapat diartikan sebagai asupan yang buruk. Hal ini dapat diakibatkan oleh kurangnya asupan makanan, pemilihan jenis makanan yang tidak tepat ataupun karena sebab lain seperti adanya penyakit infeksi yang menyebabkan kurang terserapnya nutrisi dari makanan. Berdasarkan survei awal pada tahun 2017 sampai september 2018 di Puskesmas Lohia Kabupaten Muna Induk teridentifikasi 1 balita yang mengalami gizi buruk dan keluarga miskin. Berdasarkan kriteria program penanggulangan gizi buruk diwilayah kerja Puskesmas Lohia sudah dapat dikategorikan kedalam Kejadian Luar Biasa (KLB). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian gizi buruk pada balita di wilayah kerja Puskesmas Lohia Kab.Muna pada tahun 2018. Informan pada penelitian ini yaitu 1 orang ibu balita yang menderita gizi buruk sebagai informan kunci serta 6 orang warga sebagai informan biasa. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan telaah pustaka dan wawancara mendalam kepada semua informan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kejadian gizi buruk pada balita terjadi karena tingginya pendidikan ibu tetapi kurang memahami gizi buruk, kurangnya pengetahuan ibu balita terhadap gizi buruk dan dampak gizi buruk, kurangnya perhatian ibu balita terhadap peberian makanan pada balita, penyakit infeksi yang diderita balita dan pendapatan keluarga yang sanagat kurang","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126361197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-30DOI: 10.37887/jgki.v1i1.12253
Waode Hamsilni, Asnia Zainuddin, Jumakil Jumakil
Pengenalan dan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) harus dilakukan secara bertahap sesuai usia bayi baik bentuk maupun jumlah. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan kemampuan alat cerna bayi dalam menerima MP-ASI. Pemberian MP-ASI yang kurang tepat dapat memberikan dampak tertentu terhadap status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan status gizi pada baduta usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Nambo Kecamatan Abeli Kota Kendari Tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kerja Puskesmas Nambo. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2019. Sasaran penelitian adalah ibu yang mempunyai baduta berusia antara 6-24 bulan. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan usia pertama pemberian MP-ASI (p value=0.000), frekuensi pemberian MP-ASI (p value = 0.029 ) pada baduta usia 6-24 bulan dengan status gizi, lain halnya dengan variasi pemberian MP-ASI (p value = 0.403 ) yang tidak memiliki hubungan dengan status gizi pada baduta usia 6-24 bulan
母乳喂养(mp -母乳)的引入和喂养应根据婴儿的年龄、形状和数量逐渐进行。它的目的是调整婴儿接受mp母乳的消化能力。母乳喂养不当会对营养状况产生一定的影响。这项研究的目的是确定在2019年Kendari镇Puskesmas Nambo街道工作中6-24个月的母乳喂养和营养状况之间的联系。本研究采用的方法是对横截面方法的分析观察。研究是在Puskesmas Nambo的工作区进行的。该研究于2019年6月至7月进行。研究的目标是母亲,她的年龄在6-24个月之间。采样技术是有目的的。数据收集是通过问卷进行的。使用chi square测试数据分析。研究结果显示,有年龄的关系首先MP-ASI礼物礼物(p value = 000),频率valuemore MP-ASI (p = 0.029)月baduta 6-24年龄与营养状态,另一方面MP-ASI (p value = 0.403)的变化没有关系,baduta 6-24月年龄的营养状况
{"title":"HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI PADA BADUTA USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAMBO KOTA KENDARI TAHUN 2019","authors":"Waode Hamsilni, Asnia Zainuddin, Jumakil Jumakil","doi":"10.37887/jgki.v1i1.12253","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v1i1.12253","url":null,"abstract":"Pengenalan dan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) harus dilakukan secara bertahap sesuai usia bayi baik bentuk maupun jumlah. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan kemampuan alat cerna bayi dalam menerima MP-ASI. Pemberian MP-ASI yang kurang tepat dapat memberikan dampak tertentu terhadap status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan status gizi pada baduta usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Nambo Kecamatan Abeli Kota Kendari Tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kerja Puskesmas Nambo. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2019. Sasaran penelitian adalah ibu yang mempunyai baduta berusia antara 6-24 bulan. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan usia pertama pemberian MP-ASI (p value=0.000), frekuensi pemberian MP-ASI (p value = 0.029 ) pada baduta usia 6-24 bulan dengan status gizi, lain halnya dengan variasi pemberian MP-ASI (p value = 0.403 ) yang tidak memiliki hubungan dengan status gizi pada baduta usia 6-24 bulan","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128399529","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-30DOI: 10.37887/jgki.v1i1.12254
Muh Akhirul Naim, Lisnawaty Lisnawaty, F. Fithria
Pangan lokal merupakan jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat yang bersumber dari wilayah sendiri. Namun pengonsumsian terhadap pangan lokal masih sangat kurang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sebab mereka memilih makanan non lokal sebagai bahan pangan utama. Hal ini disebabkan karena tingkat pendapatan dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi. Tujuan dalam penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran pola konsumsi pangan lokal pada tingkat rumah tangga Wilayah Pesisir di Desa Ranooha Raya Kecamatan Moramo Tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran suatu keadaan secara objektif. Populasi penelitian ini meliputi seluruh kepala keluarga yang ada di Wilayah pesisir Desa Ranooha Raya Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 171 kepala keluarga, sampel dalam penelitian ini sebanyak 44 kepala keluarga, metode pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis pangan lokal di Desa Ranooha Raya sudah beranekaragam, pengetahuan gizi kepala keluarga pada pangan lokal dalam kategori cukup, tingkat pendapatan rumah tangga pada UMK Konawe Selatan sebagian besar masih dibawah rata-rata Rp 2.361.810 dan pola konsumsi pangan lokal pada tingkat rumah tangga, untuk asupan energi dan protein masuk dalam kategori cukup. Pada pangan non lokal asupan energi masuk dalam kategori cukup, sedangkan asupan proteinnya masuk kategori kurang.Oleh sebab itu diharapkan kepada kepala keluarga untuk memperhatikan konsumsi pangan rumah tangga agar pemenuhan kebutuhan energi dan protein dapat tercukupi
{"title":"GAMBARAN POLA KONSUMSI PANGAN LOKAL WILAYAH PESISIR PADA TINGKAT RUMAH TANGGA DI DESA RANOOHA RAYA KECAMATAN MORAMO 2018","authors":"Muh Akhirul Naim, Lisnawaty Lisnawaty, F. Fithria","doi":"10.37887/jgki.v1i1.12254","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v1i1.12254","url":null,"abstract":"Pangan lokal merupakan jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat yang bersumber dari wilayah sendiri. Namun pengonsumsian terhadap pangan lokal masih sangat kurang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sebab mereka memilih makanan non lokal sebagai bahan pangan utama. Hal ini disebabkan karena tingkat pendapatan dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi. Tujuan dalam penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran pola konsumsi pangan lokal pada tingkat rumah tangga Wilayah Pesisir di Desa Ranooha Raya Kecamatan Moramo Tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran suatu keadaan secara objektif. Populasi penelitian ini meliputi seluruh kepala keluarga yang ada di Wilayah pesisir Desa Ranooha Raya Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 171 kepala keluarga, sampel dalam penelitian ini sebanyak 44 kepala keluarga, metode pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis pangan lokal di Desa Ranooha Raya sudah beranekaragam, pengetahuan gizi kepala keluarga pada pangan lokal dalam kategori cukup, tingkat pendapatan rumah tangga pada UMK Konawe Selatan sebagian besar masih dibawah rata-rata Rp 2.361.810 dan pola konsumsi pangan lokal pada tingkat rumah tangga, untuk asupan energi dan protein masuk dalam kategori cukup. Pada pangan non lokal asupan energi masuk dalam kategori cukup, sedangkan asupan proteinnya masuk kategori kurang.Oleh sebab itu diharapkan kepada kepala keluarga untuk memperhatikan konsumsi pangan rumah tangga agar pemenuhan kebutuhan energi dan protein dapat tercukupi","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"811 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127910750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-30DOI: 10.37887/jgki.v1i1.12258
Nina Syukriyah, Lisnawaty Lisnawaty, F. Fithria
Gorengan merupakan makanan jajanan dengan menggunakan adonan tepung yang digoreng dengan minyak berlebih (deep fat frying) dan dijual di tepi jalan. Penggunaan minyak goreng dalam praktek penggorengan di rumah tangga maupun pedagang kecil dilakukan secara berulang. Hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas minyak dan meningkatkan kandungan peroksida pada minyak yang dapat menghilangkan komposisi zat gizi di dalamnya. Keberadaan peroksida dapat digunakan sebagai indicator kerusakan minyak. Penelitian ini bertujuan menganalisis frekuensi penggunaan minyak goreng dan jumlah kandungan peroksida minyak goreng yang digunakan oleh pedagang gorengan di jalan H.E.A Mokodompit, Kota Kendari. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 12 pedagang gorengan. Data analisis univariat digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi dan rerata. Analisis bilangan peroksida ditetapkan sesuai SNI 3741-2013. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 9 pedagang (75%) pedagang menggunakan minyak > 3 kali dalam sekali penggantian minyak, dan 3 pedagang (25%) menggunakan miyak < 3 kali. Hasil uji laboratorium kandungan peroksida menunjukan bahwa jumlah bilangan peroksida yang paling tinggi adalah 7,13 mekO2/kg dan yang paling rendah 5,39 mekO2/kg. Simpulan: seluruh sampel minyak goreng pedagang gorengan tidak melebihi jumlah peroksida maksimum (>10 mEq O2/kg, SNI 3741-2013).
{"title":"ANALISIS KANDUNGAN PEROKSIDA MINYAK GORENG YANG DIGUNAKAN BERULANG KALI OLEH PEDAGANG GORENGAN DI JALAN H.E.A MOKODOMPIT KOTA KENDARI TAHUN 2019","authors":"Nina Syukriyah, Lisnawaty Lisnawaty, F. Fithria","doi":"10.37887/jgki.v1i1.12258","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v1i1.12258","url":null,"abstract":"Gorengan merupakan makanan jajanan dengan menggunakan adonan tepung yang digoreng dengan minyak berlebih (deep fat frying) dan dijual di tepi jalan. Penggunaan minyak goreng dalam praktek penggorengan di rumah tangga maupun pedagang kecil dilakukan secara berulang. Hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas minyak dan meningkatkan kandungan peroksida pada minyak yang dapat menghilangkan komposisi zat gizi di dalamnya. Keberadaan peroksida dapat digunakan sebagai indicator kerusakan minyak. Penelitian ini bertujuan menganalisis frekuensi penggunaan minyak goreng dan jumlah kandungan peroksida minyak goreng yang digunakan oleh pedagang gorengan di jalan H.E.A Mokodompit, Kota Kendari. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 12 pedagang gorengan. Data analisis univariat digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi dan rerata. Analisis bilangan peroksida ditetapkan sesuai SNI 3741-2013. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 9 pedagang (75%) pedagang menggunakan minyak > 3 kali dalam sekali penggantian minyak, dan 3 pedagang (25%) menggunakan miyak < 3 kali. Hasil uji laboratorium kandungan peroksida menunjukan bahwa jumlah bilangan peroksida yang paling tinggi adalah 7,13 mekO2/kg dan yang paling rendah 5,39 mekO2/kg. Simpulan: seluruh sampel minyak goreng pedagang gorengan tidak melebihi jumlah peroksida maksimum (>10 mEq O2/kg, SNI 3741-2013).","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132695578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}