Latar Belakang : Sebagian besar ibu bersalin mengalami rasa nyeri pada waktu melahirkan, tetapi intensitasnya rasa nyeri ini berbeda pada setiap ibu bersalin. Metode non farmakologis merupakan metode yang paling sering digunakan untuk mengurangi nyeri. Dari data yang diperoleh di Puskesmas Pekkabata pada tahun 2016 jumlah ibu bersalin sebanyak 450 orang dan pada tahun 2017 terhitung sejak bulan Oktober - Desember sebanyak 29 ibu bersalin sehingga peneliti tertarik untuk meneliti Gambaran pengetahuan ibu tentang Pneumonia pada balita di Puskemas Pekkabata tahun 2016. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui Pengaruh Pemberian kompres air hangat terhadap pengurangan rasa nyeri pada ibu bersalin di Puskesmas Pekkabata. Metode Penelitian : yang digunakan adalah quasy eksperimentaldesign/eksperimen semu, yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja yang dinamakan kelompok eksperimen tanpa ada kelompok pembanding atau kelompok kontrol (Arikunto, 2012). Populasi dalam penelitian ini semua ibu bersalindi Puskesmas Pekkabata pada tahun 2017 terhitung sejak bulan oktober-desember sebanyak 29 orang.Pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan Accidental Sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan kebetulan bertemu.Banyaknya sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 29 responden. Hasil penelitian : Uji statistic menggunakan Marginal Homogeneity Test juga mendukung data pada table dimana dari hasil diperoleh pvalue = 0,000 (Pvalue<0,05) maka ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak dapat disimpulkan bahwa ada Pengaruh Pemberian kompres air hangat terhadap pengurangan rasa nyeri pada ibu bersalin di Puskesmas Pekkabata. Kesimpulan :adanya pengurangan nyeri setelah dilakukan kompres air hangat pada ibu bersalin.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGATTERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS PEKKABATA","authors":"Rosdiana Biges","doi":"10.35907/JKSBG.V10I1.96","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/JKSBG.V10I1.96","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Sebagian besar ibu bersalin mengalami rasa nyeri pada waktu melahirkan, tetapi intensitasnya rasa nyeri ini berbeda pada setiap ibu bersalin. Metode non farmakologis merupakan metode yang paling sering digunakan untuk mengurangi nyeri. Dari data yang diperoleh di Puskesmas Pekkabata pada tahun 2016 jumlah ibu bersalin sebanyak 450 orang dan pada tahun 2017 terhitung sejak bulan Oktober - Desember sebanyak 29 ibu bersalin sehingga peneliti tertarik untuk meneliti Gambaran pengetahuan ibu tentang Pneumonia pada balita di Puskemas Pekkabata tahun 2016. \u0000Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui Pengaruh Pemberian kompres air hangat terhadap pengurangan rasa nyeri pada ibu bersalin di Puskesmas Pekkabata. \u0000Metode Penelitian : yang digunakan adalah quasy eksperimentaldesign/eksperimen semu, yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja yang dinamakan kelompok eksperimen tanpa ada kelompok pembanding atau kelompok kontrol (Arikunto, 2012). Populasi dalam penelitian ini semua ibu bersalindi Puskesmas Pekkabata pada tahun 2017 terhitung sejak bulan oktober-desember sebanyak 29 orang.Pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan Accidental Sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan kebetulan bertemu.Banyaknya sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 29 responden. \u0000Hasil penelitian : Uji statistic menggunakan Marginal Homogeneity Test juga mendukung data pada table dimana dari hasil diperoleh pvalue = 0,000 (Pvalue<0,05) maka ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak dapat disimpulkan bahwa ada Pengaruh Pemberian kompres air hangat terhadap pengurangan rasa nyeri pada ibu bersalin di Puskesmas Pekkabata. \u0000Kesimpulan :adanya pengurangan nyeri setelah dilakukan kompres air hangat pada ibu bersalin.","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"610 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126888345","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang : Tercapainya keluarga sehat dilandasi pengetahuan yang baik dapat menimbulkan kesadaran diri untuk memelihara lingkungan, mencegah penyakit dan mempertahankan kesehatan. Keluarga dapat menciptakan lingkungan yang sehat untuk anggota keluarganya sehingga dapat mencegah berbagai macam penyakit lingkungan erat kaitannya dengan angka kejadian penyakit menular, terutama Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Tujuan penelitian : Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media leaflet terhadap pengetahuan ibu tentang penatalaksanaan ISPA pada balita di Puskesmas Mambi Kabupaten Mamasa. Metode penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah Desain Pre-Experimental dengan rancangan One Group Pre-Test Post-Test Design. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu memiliki balita ISPA yang membawa balitanya kepuskesmas. Sampel penelitian ini sebanyak 20 ibu yang diambil dengan tehnik Purposive Sampling.Alat ukur yang digunakan adalah kusioner.Data diolah secara univariat dan bivariate dengan menggunakan uji statistik Wilcoxondengan tingkat kemaknaan α = 0.05. Hasil penelitian:Dari hasil yang didapatkan, disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap perubahan tingkat pengetahuan ibu sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet tentang penatalaksanaan ISPA dengan p-Value = (p 0.000<0.05). Kesimpulan:Dari hasil uji statistikWilcoxondidapatkan, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap perubahan tingkat pengetahuan ibu sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet tentang penatalaksanaan ISPA.
背景:建立健康的家庭,建立良好的知识,可以产生自我意识来维护环境,预防疾病和保持健康。家庭可以为家庭成员创造一个健康的环境,从而防止各种环境疾病与传染病发病率密切相关,特别是急性呼吸道感染(ISPA)。研究目的:了解叶叶松医疗教育对幼儿在Puskesmas Mambi区的产前保育计划的影响。研究方法:采用的研究设计是一组预先试验后设计的。这项研究的人群是母亲们带着ISPA蹒跚学步的孩子们进入青春期。这项研究的样本是20位母亲用采样技术采集的。量规是问卷。加工因式和bivariate使用测试数据统计水平Wilcoxondengan kemaknaanα= 0。05。研究结果:从所获得的结果来看,通过使用p- value = (p 0805)的叶皮质叶子对母亲在卫生教育之前和之后的知识水平的改变产生了重大影响。结论:根据统计结果的结果,可以得出结论,利用叶状叶组织关于ISPA的政策,对母亲在医疗教育前后的知识水平的改变有重大影响。
{"title":"PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS MAMBI KABUPATEN MAMASA","authors":"Andi mayasari Usman","doi":"10.35907/JKSBG.V10I1.85","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/JKSBG.V10I1.85","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Tercapainya keluarga sehat dilandasi pengetahuan yang baik dapat menimbulkan kesadaran diri untuk memelihara lingkungan, mencegah penyakit dan mempertahankan kesehatan. Keluarga dapat menciptakan lingkungan yang sehat untuk anggota keluarganya sehingga dapat mencegah berbagai macam penyakit lingkungan erat kaitannya dengan angka kejadian penyakit menular, terutama Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). \u0000Tujuan penelitian : Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media leaflet terhadap pengetahuan ibu tentang penatalaksanaan ISPA pada balita di Puskesmas Mambi Kabupaten Mamasa. \u0000Metode penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah Desain Pre-Experimental dengan rancangan One Group Pre-Test Post-Test Design. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu memiliki balita ISPA yang membawa balitanya kepuskesmas. Sampel penelitian ini sebanyak 20 ibu yang diambil dengan tehnik Purposive Sampling.Alat ukur yang digunakan adalah kusioner.Data diolah secara univariat dan bivariate dengan menggunakan uji statistik Wilcoxondengan tingkat kemaknaan α = 0.05. \u0000Hasil penelitian:Dari hasil yang didapatkan, disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap perubahan tingkat pengetahuan ibu sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet tentang penatalaksanaan ISPA dengan p-Value = (p 0.000<0.05). \u0000Kesimpulan:Dari hasil uji statistikWilcoxondidapatkan, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap perubahan tingkat pengetahuan ibu sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet tentang penatalaksanaan ISPA.","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121884930","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang : Pernikahan dini menjadi salah satu persoalan yang terus dilakukan upaya untuk mengatasinya karena pernikahan dini menghasilkan banyak dampak negatif, tidak hanya bagi individu yang melakukan pernikahan dini tersebut, melainkan juga bagi negara karena dengan menikah dini, banyak anak-anak di Indonesia menjadi putus sekolah, akibatnya angka pengangguran di Indonesia menjadi meningkat dan kualitas SDM semakin rendah. Kantor Urusan Agama Kecamatan Anreapi Kabupaten Polewali Mandar mengatakan bahwa terdapat 23 orang yang melalukan pernikahan dini pada tahun 2016 dan mengalami peningkatan pada tahun 2017 yaitu mencapai 37. Tujuan :Untukmengetahui Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pernikahan Dini Di SMPN Anreapi Kec. Anreapi Kab. Polewali Mandar. Metode penelitian :Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriftif kuantitatifyaitu metode yang dilakukan dengan satu tujuan membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif dalam bentuk angka-angka mulai dari pengumpulan data serta penampilan dari hasilnya. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 65 orang siswi putri SMPN Anreapi.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan agustus 2018 dengan menggunakan tehnik accidental. Accidental sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan sesaat. Sehingga sampel diperoleh adalah yang ada atau tersedia pada waktu itu. Hasil : Secara keseluruhan gambaran pengetahuan remaja putri tentang Pernikahan Dini, dimana hasil penelitian menunjukan bahwa dari 65 responden yang memperoleh kriteria baik sebanyak 4 responden atau (6,2%), yang memperoleh kriteria cukup sebanyak 46 responden atau (70,77%) dan yang memperoleh kriteria kurang sebanyak 15 responden atau (23,1%). Kesimpulan : Berdasarkan penelitian diperoleh hasil tentang tingkat pengetahuan remaja putri tentang pernikahan dini di SMPN Anreapi Kecamatan Anreapi Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2018 berada pada kategori cukup. Saran : Diharapkan remaja agar dapat terus meningkatkan wawasan dan pengetahuan mengenai hal yang berhubungan dengan pernikahan dini sehingga para remaja dapat meningkatkan pengetahuan.
{"title":"Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pernikahan Dini Di SMPN Anreapi Kec. Anreapi Kab. Polewali Mandar","authors":"Rosdiana Biges","doi":"10.35907/JKSBG.V10I2.95","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/JKSBG.V10I2.95","url":null,"abstract":"Latar belakang : Pernikahan dini menjadi salah satu persoalan yang terus dilakukan upaya untuk mengatasinya karena pernikahan dini menghasilkan banyak dampak negatif, tidak hanya bagi individu yang melakukan pernikahan dini tersebut, melainkan juga bagi negara karena dengan menikah dini, banyak anak-anak di Indonesia menjadi putus sekolah, akibatnya angka pengangguran di Indonesia menjadi meningkat dan kualitas SDM semakin rendah. \u0000Kantor Urusan Agama Kecamatan Anreapi Kabupaten Polewali Mandar mengatakan bahwa terdapat 23 orang yang melalukan pernikahan dini pada tahun 2016 dan mengalami peningkatan pada tahun 2017 yaitu mencapai 37. \u0000Tujuan :Untukmengetahui Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pernikahan Dini Di SMPN Anreapi Kec. Anreapi Kab. Polewali Mandar. \u0000Metode penelitian :Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriftif kuantitatifyaitu metode yang dilakukan dengan satu tujuan membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif dalam bentuk angka-angka mulai dari pengumpulan data serta penampilan dari hasilnya. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 65 orang siswi putri SMPN Anreapi.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan agustus 2018 dengan menggunakan tehnik accidental. Accidental sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan sesaat. Sehingga sampel diperoleh adalah yang ada atau tersedia pada waktu itu. \u0000Hasil : Secara keseluruhan gambaran pengetahuan remaja putri tentang Pernikahan Dini, dimana hasil penelitian menunjukan bahwa dari 65 responden yang memperoleh kriteria baik sebanyak 4 responden atau (6,2%), yang memperoleh kriteria cukup sebanyak 46 responden atau (70,77%) dan yang memperoleh kriteria kurang sebanyak 15 responden atau (23,1%). \u0000Kesimpulan : Berdasarkan penelitian diperoleh hasil tentang tingkat pengetahuan remaja putri tentang pernikahan dini di SMPN Anreapi Kecamatan Anreapi Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2018 berada pada kategori cukup. \u0000Saran : Diharapkan remaja agar dapat terus meningkatkan wawasan dan pengetahuan mengenai hal yang berhubungan dengan pernikahan dini sehingga para remaja dapat meningkatkan pengetahuan.","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116881955","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang : berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Sejauh ini kematian bayi telah turun sebesar 44 persen selama 18 tahun terakhir, dari 57 kematian per 1.000 kelahiran hidup di periode 1990-1994 ke 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup di periode 2008-2012. Namun, BKKBN tentu tidak akan puas sampai sini saja. Kami juga akan terus berusaha menekan angka ini dengan program yang kita sudah canangkan pada tahun 2013-2014, sehingga akhir tahun 2015 tahun menurun jauh (BKKBN 2014). Data dari Puskesmas Pekkabata tahun 2014, terdapat 156 ibu yang mempunyai bayi 0 – 6 bulan. Dari 156 ibu, 68 ibu memberikan ASI Eksklusif dan 88 ibu lainnya memberikan tambahan susu formula kepada bayinya. Dari hasil survei awal yang dilakukan pada 5 ibu yang memberikan ASI Eksklusif dan 5 ibu yang memberikan tambahan susu formula didapatkan ibu menganggap PASI baik dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan pada bayinya sedangkan pada ibu yang memberikan ASI Eksklusif mengatakan bahwa tanpa PASI, bayi dapat tumbuh dengan baik serta ekonomis. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui Bagaimana ” Gambaran Pengetahuan Ibu Bayi 0-6 Bulan Tentang PASI di Wilayah Kerja Puskesmas Pekkabata Kabupaten Polewali Mandar”. Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif yang digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang Hasil penelitian dan Kesimpulan : Penelitian pada gambaran pengetahuan tentang pengertian PASI dari 61 responden, pada kategori cukup sebanyak 36 orang atau (59,02%). Penelitian pada gambaran pengetahuan tentang manfaat PASI pada kategori cukup sebanyak 32 orang atau (52,46). Penelitian pada gambaran pengetahuan tentang dampak negatif PASI, pada kategori cukup sebanyak 32 orang atau (52,46%).
{"title":"GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI 0-6 BULAN TENTANG PASI (PENGGANTI AIR SUSU IBU) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKKABATA KECAMATAN POLEWALI KABUPATEN POLEWALI MANDAR","authors":"Niar Biges","doi":"10.35907/bgjk.v8i2.59","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/bgjk.v8i2.59","url":null,"abstract":"Latar belakang : berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Sejauh ini kematian bayi telah turun sebesar 44 persen selama 18 tahun terakhir, dari 57 kematian per 1.000 kelahiran hidup di periode 1990-1994 ke 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup di periode 2008-2012. Namun, BKKBN tentu tidak akan puas sampai sini saja. Kami juga akan terus berusaha menekan angka ini dengan program yang kita sudah canangkan pada tahun 2013-2014, sehingga akhir tahun 2015 tahun menurun jauh (BKKBN 2014). Data dari Puskesmas Pekkabata tahun 2014, terdapat 156 ibu yang mempunyai bayi 0 – 6 bulan. Dari 156 ibu, 68 ibu memberikan ASI Eksklusif dan 88 ibu lainnya memberikan tambahan susu formula kepada bayinya. Dari hasil survei awal yang dilakukan pada 5 ibu yang memberikan ASI Eksklusif dan 5 ibu yang memberikan tambahan susu formula didapatkan ibu menganggap PASI baik dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan pada bayinya sedangkan pada ibu yang memberikan ASI Eksklusif mengatakan bahwa tanpa PASI, bayi dapat tumbuh dengan baik serta ekonomis. \u0000Tujuan penelitian : Untuk mengetahui Bagaimana ” Gambaran Pengetahuan Ibu Bayi 0-6 Bulan Tentang PASI di Wilayah Kerja Puskesmas Pekkabata Kabupaten Polewali Mandar”. \u0000Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif yang digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang \u0000Hasil penelitian dan Kesimpulan : Penelitian pada gambaran pengetahuan tentang pengertian PASI dari 61 responden, pada kategori cukup sebanyak 36 orang atau (59,02%). Penelitian pada gambaran pengetahuan tentang manfaat PASI pada kategori cukup sebanyak 32 orang atau (52,46). Penelitian pada gambaran pengetahuan tentang dampak negatif PASI, pada kategori cukup sebanyak 32 orang atau (52,46%).","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"275 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120970708","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Penderita diabetes mellitus di dunia semakin meningkat setiap tahun, pada tahun 1994 berjumlah 150 juta orang dan pada tahun 2010 berjumlah 279,3 juta dan diperkirakanTahun 2020 berjumlah 300 juta. Pada tahun 2011 diperkirakan 366 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes melitus tipe 2.Fungsi 2.Estimasi Terakhir, ada 382 juta orang yang hidup dengan diabetes di Dunia pada tahun 2013. Diperkirakan 382 juta orang, 175 juta di antaranya belum didiagnosis sehingga terancam oleh tumbuh semakin tanpa komplikasi tidak sadar dan tanpa pencegahan. Jenis penelitian ini adalah desain penelitian eksperimental "true experiment" yaitu penelitian yang dilakukan eksperimen nyata. Ukuran sampel dalam penelitian ini adalah jumlah 10 pasien dengan diabetes tipe II yang diberi daun jambu biji air rebusan pada saat penelitian di mana pasien di rumah Puskesmas Takkatidung desa Pekkabata Polewali Mandar tahun 2017. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total teknik pengambilan sampel, yaitu pengambilan sampel total populasi seluruhnya agar mendapatkan sampel 10 orang diberi rebusan air daun jambu biji.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN JAMBU BIJI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKKABATAKABUPATEN POLEWALI MANDAR","authors":"Umi Hani","doi":"10.35907/JKSBG.V9I2.40","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/JKSBG.V9I2.40","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Penderita diabetes mellitus di dunia semakin meningkat setiap tahun, pada tahun 1994 berjumlah 150 juta orang dan pada tahun 2010 berjumlah 279,3 juta dan diperkirakanTahun 2020 berjumlah 300 juta. Pada tahun 2011 diperkirakan 366 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes melitus tipe 2.Fungsi 2.Estimasi Terakhir, ada 382 juta orang yang hidup dengan diabetes di Dunia pada tahun 2013. Diperkirakan 382 juta orang, 175 juta di antaranya belum didiagnosis sehingga terancam oleh tumbuh semakin tanpa komplikasi tidak sadar dan tanpa pencegahan. \u0000Jenis penelitian ini adalah desain penelitian eksperimental \"true experiment\" yaitu penelitian yang dilakukan eksperimen nyata. Ukuran sampel dalam penelitian ini adalah jumlah 10 pasien dengan diabetes tipe II yang diberi daun jambu biji air rebusan pada saat penelitian di mana pasien di rumah Puskesmas Takkatidung desa Pekkabata Polewali Mandar tahun 2017. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total teknik pengambilan sampel, yaitu pengambilan sampel total populasi seluruhnya agar mendapatkan sampel 10 orang diberi rebusan air daun jambu biji.","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115048225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang : Perawatan Metode Kanguru (PMK) adalah cara yang sederhana untuk merawat bayi baru lahir dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayinya, Metode kanguru berperan dalam perawatan bayi baru lahir secara manusiawi dan meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi, Berdasarkan kenyataan tersebut maka metode kanguru perlu lebih dipopulerkan di Indonesia baik pada masyarakat pedesaan maupun perkotaan sehingga masalah angka kematian yang disebabkan oleh BBLR dapat dikurangi (Suriadi, 2009). Tujuan penelitian : Untuk mengetahui gambaran penatalaksanaan bidan honorer tentang perawatan metode kanguru di Puskesmas Massenga Kabupaten polewali mandar tahun 2015. Metode penelitian : Metode penelitian bersifat deskriptif dengan jumlah populasi 23 bidan honorer dengan jumlah sampel 3 responden yang menggunakan teknik accidental sampling. Alat pengambilan data yang digunakan adalah lembar observasi dengan menggunakan analisis univariat. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan perawatan metode kanguru pada indikator pemberian informasi dengan kategori cukup sebanyak (100%), pada indikator persiapan PMK dengan kategori cukup sebanyak (66,67%), pada indikator cara melakukan PMK dengan kategori baik sebanyak (66,67%), dan dari keseluruhan menujukkan bahwa responden yang memiliki kategori cukup sebanyak 2 responden dengan persentase sebanyak (66,67%). Simpulan dan saran : Berdasarkan hasil penelitian diharapkan khususnya para bidan honor dapat lebih intensif melaksanakan perawatan metode kanguru, selain itu juga dapat memberikan informasi dan penyuluhan kepada masyarakat umum, khususnya kepada ibu yang sedang hamil atau baru melahirkan tentang manfaat dan cara pelaksaan perawatan metode kanguru dengan standar pelayanan kesehatan yang telah ditentukan.
{"title":"GAMBARAN PENATALAKSANAAN BIDAN HONORER TENTANG PERAWATAN METODE KANGGURU DI PUSKESMAS MASSENGA KABUPATEN POLEWALI MANDAR","authors":"Lilis Karlina","doi":"10.35907/JKSBG.V7I2.52","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/JKSBG.V7I2.52","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Perawatan Metode Kanguru (PMK) adalah cara yang sederhana untuk merawat bayi baru lahir dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayinya, Metode kanguru berperan dalam perawatan bayi baru lahir secara manusiawi dan meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi, Berdasarkan kenyataan tersebut maka metode kanguru perlu lebih dipopulerkan di Indonesia baik pada masyarakat pedesaan maupun perkotaan sehingga masalah angka kematian yang disebabkan oleh BBLR dapat dikurangi (Suriadi, 2009). \u0000Tujuan penelitian : Untuk mengetahui gambaran penatalaksanaan bidan honorer tentang perawatan metode kanguru di Puskesmas Massenga Kabupaten polewali mandar tahun 2015. \u0000Metode penelitian : Metode penelitian bersifat deskriptif dengan jumlah populasi 23 bidan honorer dengan jumlah sampel 3 responden yang menggunakan teknik accidental sampling. Alat pengambilan data yang digunakan adalah lembar observasi dengan menggunakan analisis univariat. \u0000Hasil : Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan perawatan metode kanguru pada indikator pemberian informasi dengan kategori cukup sebanyak (100%), pada indikator persiapan PMK dengan kategori cukup sebanyak (66,67%), pada indikator cara melakukan PMK dengan kategori baik sebanyak (66,67%), dan dari keseluruhan menujukkan bahwa responden yang memiliki kategori cukup sebanyak 2 responden dengan persentase sebanyak (66,67%). \u0000Simpulan dan saran : Berdasarkan hasil penelitian diharapkan khususnya para bidan honor dapat lebih intensif melaksanakan perawatan metode kanguru, selain itu juga dapat memberikan informasi dan penyuluhan kepada masyarakat umum, khususnya kepada ibu yang sedang hamil atau baru melahirkan tentang manfaat dan cara pelaksaan perawatan metode kanguru dengan standar pelayanan kesehatan yang telah ditentukan.","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130895692","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Pemanfaatan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan profesional (bidan) di masyarakat masih sangat rendah dibandingkan indikator yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh factor ibu seperti pengetahuan, social ekonomi, pendidikan dan sikap dalam mengambil keputusan untuk memanfaatkan tenaga kesehatan ahli dalam pertolongan persalinan serta jangkauan ke pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pertolongan persalinan dari segi pengetahuan, pendidikan, penghasilan, dan sikap terhadap pelayanan oleh tenaga kesehatan khususnyatentang pertolongan persalinan. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dengan sampel adalah ibu bersalin tahun 2014 baik yang bersalin di Nakes maupun Non-Nakes. Jumlah Populasi sebayak 471 ibu bersalin dimana jumlah sampel sebanyak 82 orang dengan penentuan sampel menggunakan sample random sampling. Data diperoleh dengan wawancara dan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian didapatkan faktor pengetahuan dan sikap berpengaruh terhadap pemilihan pertolongan persalinan sedang faktor pendidikan dan penghasilan tidak berpengaruh terhadap pemilihan pertolongan persalinan. Kesimpulan: berdasarkan hasil penelitian perlu adanya penyuluhan tentang pentingnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, untuk meningkatkan pengetahuan serta mengubah pola sikap masyarakat menjadi positif terhadap pelayanan oleh tenaga kesehatan khususnya yang berkaitan dengan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
{"title":"GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR TENTANG PEMILIHAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAPILLI KABUPATEN POLEWALI MANDAR","authors":"Rosdiana Biges","doi":"10.35907/jksbg.v9i2.70","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/jksbg.v9i2.70","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pemanfaatan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan profesional (bidan) di masyarakat masih sangat rendah dibandingkan indikator yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh factor ibu seperti pengetahuan, social ekonomi, pendidikan dan sikap dalam mengambil keputusan untuk memanfaatkan tenaga kesehatan ahli dalam pertolongan persalinan serta jangkauan ke pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pertolongan persalinan dari segi pengetahuan, pendidikan, penghasilan, dan sikap terhadap pelayanan oleh tenaga kesehatan khususnyatentang pertolongan persalinan. \u0000Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dengan sampel adalah ibu bersalin tahun 2014 baik yang bersalin di Nakes maupun Non-Nakes. Jumlah Populasi sebayak 471 ibu bersalin dimana jumlah sampel sebanyak 82 orang dengan penentuan sampel menggunakan sample random sampling. Data diperoleh dengan wawancara dan menggunakan kuesioner. \u0000Hasil penelitian didapatkan faktor pengetahuan dan sikap berpengaruh terhadap pemilihan pertolongan persalinan sedang faktor pendidikan dan penghasilan tidak berpengaruh terhadap pemilihan pertolongan persalinan. \u0000Kesimpulan: berdasarkan hasil penelitian perlu adanya penyuluhan tentang pentingnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, untuk meningkatkan pengetahuan serta mengubah pola sikap masyarakat menjadi positif terhadap pelayanan oleh tenaga kesehatan khususnya yang berkaitan dengan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"120 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128050612","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang : resiko yang meningkat saat kehamilan diatas usia 35 tahun baik untuk sang ibu (tekanan darah tinggi) dan untuk sang bayi (resiko Down Syndrome) dapat mengganggu optimalisasi ibu maupun janin selama masa kehamilan.Tujuan : untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pengertian, faktor resiko pada janin, faktor resiko pada ibu. Metode penelitian : bersifat deskriptif, subjek penelitiannya yaitu wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Polewali. Sedangkan objek penelitiannya adalah gambaran pengetahuan wanita usia subur tentang faktor resiko kehamilan diatas usia 35 tahun. Total populasi yaitu 94 (WUS) dengan menggunakan random sampling. Alat pengambilan data yang digunakan adalah lembar kuesioner yang terdiri dari 3 sub pertanyaan, yaitu pengertian, faktor resiko pada janin, faktor resiko pada ibu. Simpulan : Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan pengetahuan ibu hamil tentang pengertian, kriteria baik sebanyak 53 responden, (46,38%), faktor resiko pada janin kriteria cukup sebanyak 42 responden, (44,68%), faktor resiko pada ibu kriteria cukup sebanyak 51 responden, (54,26%).
{"title":"GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG FACTOR RESIKO KEHAMILAN DI ATAS USIA 35 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLEWALI KECAMATAN BINUANG KABUPATEN POLEWALI MANDAR","authors":"Asmaul husna Usman","doi":"10.35907/bgjk.v8i2.58","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/bgjk.v8i2.58","url":null,"abstract":"Latar Belakang : resiko yang meningkat saat kehamilan diatas usia 35 tahun baik untuk sang ibu (tekanan darah tinggi) dan untuk sang bayi (resiko Down Syndrome) dapat mengganggu optimalisasi ibu maupun janin selama masa kehamilan.Tujuan : untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pengertian, faktor resiko pada janin, faktor resiko pada ibu. Metode penelitian : bersifat deskriptif, subjek penelitiannya yaitu wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Polewali. Sedangkan objek penelitiannya adalah gambaran pengetahuan wanita usia subur tentang faktor resiko kehamilan diatas usia 35 tahun. Total populasi yaitu 94 (WUS) dengan menggunakan random sampling. Alat pengambilan data yang digunakan adalah lembar kuesioner yang terdiri dari 3 sub pertanyaan, yaitu pengertian, faktor resiko pada janin, faktor resiko pada ibu. Simpulan : Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan pengetahuan ibu hamil tentang pengertian, kriteria baik sebanyak 53 responden, (46,38%), faktor resiko pada janin kriteria cukup sebanyak 42 responden, (44,68%), faktor resiko pada ibu kriteria cukup sebanyak 51 responden, (54,26%).","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134009621","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hasil-hasil studi dibidang neurologi mengetengahkan antara lain bahwa perkembangan anak telah mencapai 50% ketika anak berusia 4 tahun, 80% ketika anak berusia 8 tahun, dan genap 100% ketika anak berusia 18 tahun (Osborn, White, dan Bloom). Studi tersebut makin menguatkan pendapat para ahli sebelumnya, tentang keberadaan masa peka atau masa emas (golden age) pada anak-anak usia dini. Masa emas perkembangan anak yang hanya datang sekali seumur hidup tidak boleh disia-siakan. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang pentingnya gizi pada anak semakin memperburuk tumbuh kembang pada anaknya, hal ini berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia 20 tahun ke depan yang buruk. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan orang tua tentang gizi dengan pertumbuhan dan perkembangan Anak Prasekolah 4 tahun. Metode Penelitian, yang digunakan adalah metode analitik dengan pendekatan Cros s sectional. Penelitian ini mengambil sampel 31 anak dan ibunya di TK RA. Riyadhatuthahiriyah Pambusuang kecamatan Balanipa kabupaten Polewali Mandar, yang mana tekhnik pengambilan sampel secara totalsampling yaitu Dimana Alat Ukur yang digunakan ialah Kuesioner serta alat timbangan berat badan dan lembar observasi. Yang mana dianalisis menggunakan uji Fisher's Exact Test dengan tingkat signifikansi α = 0,05.
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG GIZI DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH 4 TAHUN DI TK RA. RIYADHATUTHAHIRIYAH PAMBUSUANG KECAMATAN BALANIPA KABUPATEN POLEWALI MANDAR","authors":"Umi Hani","doi":"10.35907/jksbg.v9i2.44","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/jksbg.v9i2.44","url":null,"abstract":" \u0000Hasil-hasil studi dibidang neurologi mengetengahkan antara lain bahwa perkembangan anak telah mencapai 50% ketika anak berusia 4 tahun, 80% ketika anak berusia 8 tahun, dan genap 100% ketika anak berusia 18 tahun (Osborn, White, dan Bloom). Studi tersebut makin menguatkan pendapat para ahli sebelumnya, tentang keberadaan masa peka atau masa emas (golden age) pada anak-anak usia dini. Masa emas perkembangan anak yang hanya datang sekali seumur hidup tidak boleh disia-siakan. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang pentingnya gizi pada anak semakin memperburuk tumbuh kembang pada anaknya, hal ini berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia 20 tahun ke depan yang buruk. \u0000Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan orang tua tentang gizi dengan pertumbuhan dan perkembangan Anak Prasekolah 4 tahun. \u0000Metode Penelitian, yang digunakan adalah metode analitik dengan pendekatan Cros s sectional. Penelitian ini mengambil sampel 31 anak dan ibunya di TK RA. Riyadhatuthahiriyah Pambusuang kecamatan Balanipa kabupaten Polewali Mandar, yang mana tekhnik pengambilan sampel secara totalsampling yaitu Dimana Alat Ukur yang digunakan ialah Kuesioner serta alat timbangan berat badan dan lembar observasi. Yang mana dianalisis menggunakan uji Fisher's Exact Test dengan tingkat signifikansi α = 0,05.","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121432642","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit diare terutama diarahkan pada penurunan angka kematian akibat diare pada bayi dan balita melalui pokok penatalaksanaan penderita diare dengan pendekatan metode manajemen terpadu balita sakit yang mencakup penemuan penderita, diagnosa dini, terapi yang tepat dan segera, upaya pencegahan serta konseling terhadap ibubalita penderita diare (Depkes RI, 2002). Manajemen Terpadu Balita Sakit yang selanjutnya disebut MTBS merupakan suatu metode atau pendekatan sistem, dimana pemeriksaan dan pengobatan bayi dan balita dilakukan secara komprehensif dalam satu format dan kegiatan, sehingga dapat mengetahui dan mendeteksi penderita penyakit Pnemonia, Diare, Demam Berdarah Dengue, Campak, Malaria, Status Gizi, Infeksi telinga dan Status Imunisasi (Depkes RI, 2002).
{"title":"HUBUNGAN PENERAPAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT DENGAN PENCAPAIAN TARGET PENYAKIT DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMBOANG KABUPATEN MAJENE","authors":"M. Irwan","doi":"10.35907/JKSBG.V9I2.42","DOIUrl":"https://doi.org/10.35907/JKSBG.V9I2.42","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit diare terutama diarahkan pada penurunan angka kematian akibat diare pada bayi dan balita melalui pokok penatalaksanaan penderita diare dengan pendekatan metode manajemen terpadu balita sakit yang mencakup penemuan penderita, diagnosa dini, terapi yang tepat dan segera, upaya pencegahan serta konseling terhadap ibubalita penderita diare (Depkes RI, 2002). Manajemen Terpadu Balita Sakit yang selanjutnya disebut MTBS merupakan suatu metode atau pendekatan sistem, dimana pemeriksaan dan pengobatan bayi dan balita dilakukan secara komprehensif dalam satu format dan kegiatan, sehingga dapat mengetahui dan mendeteksi penderita penyakit Pnemonia, Diare, Demam Berdarah Dengue, Campak, Malaria, Status Gizi, Infeksi telinga dan Status Imunisasi (Depkes RI, 2002).","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129746541","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}